SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 42
Downloaden Sie, um offline zu lesen
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN

GASTRITIS PADA MAHASISWA SEMESTER II STIKES WIRA

            HUSADA YOGYAKARTA 2011




    ONSIANA TATI                KP.08.00473


    SULFANI RUMAGIA             KP.08.00483


    SUTRIWANI                   KP.08.00487


    YOHANES FADLI SARSARIMIN    KP.08.00496




SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA


                   YOGYAKARTA


                      2011
KATA PENGANTAR




      Puji dan sukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala

karunia,petunjuk,penyertaan dan berkat-Nya yang diberikan kepada penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan pengaruh tingkat          gasritis

terhadap mahasiswa semester empat            stikes wirahusada yogyakarta” yang

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Program Setudi Ilmu Keperawatan dan memperoleh gelar sarjana di

stikes Wira Husada.


      Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi, masih belum sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran bagi siapa saja yang

membaca skipsi ini, tentunya yang bersifat membangun bagi penelitian ini.


      Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapt masukan dan

bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terimah

kasih kepada yang terhormat:


   1. Catur Budi Susilo,S.Pd, S.Kp , M.kes selaku Ketua prodi S-1 Keperawatan

      Wira Husada

   2. Tri Winarni ,S.Kep, Ns Selaku dosen pembimbing dalam menyelesaikan

      penelitian ini

   3. Wahyu Widiastuti S. Kep, selaku pembimbing penulis yang telah banyak

      meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi pengarahan

      perbaikan dan kesempurnaan skripsi serta memberikan saran dan petunjuk

      dalam menyelesaikan skripsi ini.



                                         i
4. Kedua Orang Tua yang kami cintai, serta kakak dan adik yang telah memberi

      doa dan dukungan baik moril maupun materil selama kuliah hingga penulisan

      skripsi ini.

   5. Buat teman-teman setia kami: Khususnya Wati poso, Hani, Linda dan k’Reno

      yang ikut memberikan inspirasi dan semagat kepada penulisan skipsi ini.




   Akhir kata,       penulis mengharapkan semoga tulisan yang sederhana ini dapat

bermanfaat bagi semua yang membacanya dan sebagai wahana menambah

pengetahuan serta pemikiaran.




                                           ii
DAFTAR ISI




Kata pengantar …………………………………………………………….. i

Pendahuluan………………………………………………………………..1

Latar belakang……………………………………………………………..1

Bab 1

Rumusan masalah………………………………………………………. 3

Tujuan penelitian…………………………………………………………3

Manfaat penelitian………………………………………………………..3

Ruang lingkup…………………………………………………………….4

Keaslian penelitian……………………………………………………….5

Bab 2

Tinjauan pustaka………………………………………………………….7

A. Tinjauan teori…………………………………………………………7
1) Gastritis……………………………………………………………….7
  a. Pengertian…………………………………………………………7
  b. Penyebab…………………………………………………………8
  c. Tanda dan gejala…………………………………………………9
  d. Penatalaksanaan…………………………………………………10
  e. Upaya pencegahan……………………………………………….11
  f. Factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis….12
B. Kerangka teori…………………………………………………………16
C. Kerangka konsep…………………………………………………….16
D. Hipotesa ………………………………………………………………17
Bab3

Metode penelitian…………………………………………………………18

Design penelitian…………………………………………………………18

Lokasi dan waktu penelitian……………………………………………19

Populasi dan sampel……………………………………………………19

Variabel………………………………………………………………….22

Definisi operasional……………………………………………………23

Instrument penelitian………………………………………………….27

Pengumpulan data…………………………………………………….30

Pengolahan data dan analisis…………………………………………31

Rencana jalannya penelitian………………………………………….35

Daftar pustaka…………………………………………………………37
BAB I


                              PENDAHULUAN




1. Latar belakang



         Saat ini dengan semakin modernnya zaman, semakin banyak juga

  penyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah

  satunya adalah penyakit gastritis, yang terjadi karena inflamasi yang terjadi

  pada lapisan lambung yang menjadikan sering merasa nyeri pada bagian

  perut. Penyakit ini tidak bisa menular tapi biasanya bakteri Helycobacter pylori

  masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan. Gastritis adalah proses

  inflamsi   pada   lapisan   mukosa       dan   sub   mukosa   lambung.   Secara

  histopastologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltarsi sel-sel radang pada

  daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit yang banyak

  dijumpai di klinik atau ruangan penyakit dalam pada umumnya.



         Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5 – 6 tahun ini bisa

  menyerang semua jenis kelamin karena pola makan yang buruk dan

  kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok. Penyakit gastritis ini lebih

  menyerang kepada usia remaja sampai dewasa sehingga butuh perawatan

  khusus karena akan menggaggu masa tua kita semua,sehingga dibutuhkan

  pengetahuan untuk mengobati dan lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya

  penyakit ini sejak dini.




                                       1
Secara garis besar gastritis dapt dibagi menjadi beberapa macam

berdasarkan pada manifestasi klinis, gambaran histologi yang khas, distribusi

anatomi    dan   kemungkinan     patogenesis    gastritis.   Berdasarkan   pada

manifestasi klini, gastritis dapat dibagi menjadi akut dan kronik. Masalah yang

sering timbul pada gastritis umumnya mengalami masalah keperawatan

gangguan rasa nyaman nyeri.


      Penanganan      penyakit   gastritis   membutuhkan      pengawasan    diet

makanan setelah pulang dari rumah sakit dan sangat mudah terkena bila

tidak mematuhi tentang penatalaksanaan diet dirumah seperti makan

makanan yang teratur dan menghindari makan yang dapat mengiritasi

lambung.

      Berdasarkan studi pendahuluan yang telah berlangsung sebelumnya di

Stikes Wira Husada khususnya pada mahasiswa semester 2 di peroleh data

tentang kejadian gastritis yang di derita oleh mahasiswa sebanyak 40 % dari

128 mahasiswa dan menyerang lebih banyak pada perempuan dibandingkan

pada laki-laki. Hal ini disebabkan karena kebiasaan pola makan yang kurang

baik dan mengkonsumsi makanan yang justru dapat menyebabkan iritasi

pada lambung.

      Oleh karena itu penulis mengangkat penyakit ini karena sangat

menarik untuk dibahas dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Penyakit ini tentu bisa merusak aspek psikoliogi dan psikososial penderita,

dan diperlukan asuhan keperawatan yang holistik dan pendidikan kesehatan

untuk mencegah penyakit ini.




                                   2
2. Rumusan Masalah


         Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memperoleh rumusan

   masalah yaitu:


   Apakah ada Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada

   mahasiswa semester II Stikes Wira Husada yogyakarta?




3. Tujuan penelitian

      a. Tujuan Umum

         Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian gastritis

         pada Mahasiswa semester II Stikes Wira Husada yogyakarta

      b. Tujuan Khusus

             1) Untuk mengetahui pola makan pada mahasiswa semester II

                Stikes Wira Husada Yogyakarta

             2) Untuk mengetahui kejadian gastritis pada Mahasiswa semester

                II Stikes Wira Husada yogyakarta




4. Manfaat penelitian

      a. Manfaat teoritis


                Penelitian ini di harapkan dapat menembah wawasam dan

         pengetahuan terntang pola makan yang berkaitkan dengan kejadian

         Gastritis   khususnya   dalam   Keperawatan   Medikal   Bedah   yaitu

         berhubungan dengan kejadian gastritis yang terjadi di kalangan

         mahasiswa semister II di Stikes Wira Husada Yogyakarta.

                                    3
b. Manfaat praktis.

           1) Bagi Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Stikes Wira Husada

              Yogyakarta

              Dapat memberi masukan atau informasi pada mahasiswa Stikes

              Wira Husada Yogyakarta untuk mengetahui sejauh mana tingkat

              kejadian gastritis pada mahasiswa semister II di Stikes Wira

              Husada Yogyakarta.

           2) Bagi mahasiswa semster II Stikes Wira Husada

              Dapat di berikan pengetahuan dalam mempelajari pola makan

              secara benar bagi mahasiswa semester II sehingga tidak terjadi

              kejadian gastritis di Stikes Wira Husada Yogyakarta.

           3) Bagi peneliti

              Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui

              hubungan        pola   makan    dengan      kejadian   gastritis     pada

              mahasiswa semester II di Stikes Wira Husada Yogyakarta




5. Ruang Lingkup

        a. Iingkup waktu : penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai Juni-

           Agustus 2011.

        b. Lingkup tempat : Penelitian ini dilakukan di Sekolah tinggi Ilmu

           Kesehatan Wira Husada Yogyakarta.

        c. Lingkup   materi      :   penelitiann   ini   termasuk    dalam       lingkup

           Keperawatan Medikal Bedah.

                                       4
d. Lingkup responden : Responden dalam penelitian ini yaitu

            mahasiswa       Sekolah   tinggi    Ilmu      Kesehatan   Wira   Husada

            Yogyakarta.



6. Keaslian penelitian

                Ada beberapa penelitian yang mempelajari tentang masalah

         tingkat kejadian gastritis pada mahasiswa semister II Wira Husada

         Yogyakarta:


      1. Hasri Handaini (2007) yang berjudul “ Hubungan antara Pola makan

         dan pola Makanan dengan Status Gizi Anak 0-24 bulan di Puskismas

         Melati 1 Sleman. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik

         dengan pendekatan waktu cross soctional, analisa yang digunakan

         adalah tehnik kualitatif dengan hasil ada hubungan antara pola makan

         dan pola makanan dengan status gizi pada anak 0-24 bulan.

         Persamaannya dengan penelitian ini adalah sma-sama meneliti

         tentang pola makan. Perbedaanya dengan penelitian ini adalah

         penelitian ini meneliti tentang hubungan pola makan dengan kejadian

         gastritis, respondennya berbeda, tempat berbeda, uji statistik dan

         tahun penelitian berbeda.

      2. Agus widodo (2006) yang berjudul “Hubungan Antara Pola Makan

         Sehari-Hari di Rumah Dengan terjadinya gastritis pada pasien yang

         dirawat di RSU Wonosari. Penelitian ini menggunakan metode

         deskriptif   eksploratif   dengan     populasi    sebanyak    69    orang   ,

         pengambilan sampel menggunakan metode acidental sampling



                                       5
sebanyak 26 orang. Teknik analisa data menggunakan analisi

deskriptif dengan alat ukur kuisioner yang di buat peniliti setelah

melalui uji validitas dan reabilitas. Persamaan dengan penelitian ini

adalah sama-sama meneliti tentang hubungan pola makan dengan

kejadian gastritis. Perbedaannya adalah penelitian ini adalah pada

responden, tempat penelitian, uji statistik dan tanun penelitian.




                             6
BAB II


                               TINJAUAN PUSTAKA



A. Tinjauan Teori

   1. Gastritis

         a. Pengertian

                  Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisn mukosa dan

             sub mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan kronik difus atau

             local (Soeparman, 2001 : 127).



                  Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat

             bersifat akut, kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastritis yang

             terjadi yaitu gastritis superfisial akut dan gastritis atropi kronik

             (Brunner Suddarth, 2002 : 1062).


            Gastritis dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :


                  1) Gastritis akut


                        Gastritis akut merupakan iritasi mukosa lambung yang

                  sering diakibatkan karena diet yang tidak teratur. Dimana

                  individu makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan

                  makanan     yang     terlalu   berbumbu        atau   mengandung

                  mikroorganisme penyebab. Gastritis akut merupakan penyakit

                  yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh




                                        7
dengan    sendirinya,       merupakan   respon    mukosa     lambung

       terhadap berbagai iritasi lokal.


       2) Gstritis Kronik


              Merupakan iritasi lambung yang dapat disebakan oleh

       ulcus benigna atau maligna dari lambung atau lebih helicobacter

       pylori. Gastritis kronik dapat dikalsifikasikan sebagai tipe A

       (Gastritis Autoimun) (Brunner and Suddarth, 2002 : 1062)



b. Penyebab (Etiologi)



   1) Gastritis Super Fisial Akut



      a) Enkokrin bakteri dari stopylococus E.Colly atau salmanela

         (masuk setelah makanan terkontaminasi)

      b) Obat-oba      NSAID        (Indometosin,   libiprofen,   haproksen)

         sulfanamida, steroid dan digitalis.

      c) Makanan yang berbumbu seperti lada, cuka, mustard

      d) Kafein, alkohol, dan asipirin

      e) Makanan yang masuk dalam lambung meningkat dan

         mengiritasi mukosa lambung

      f) Refluks empedu karena terapi radiasi

      g) Keracunan zat korosit yang asam atau bassa




                               8
2) Gastritis Atropi Kronik

      a) Bakteri helicobacter pylori

      b) Ulcus beningna atau maligna dari lambung

      c) Faktor predisposisi (Kafein, alkohol,aspirin)



c. Tanda dan gejala (Sign and Symptomp)



   1) Gastritis Akut

      a) Adanya keluhan a bdomen tidak jelas, seperti anoreksia dan

         mual.

      b) Sakit kepala

      c) Mengalami ketidaknyamanan, malaise

      d) Nyeri epigastrium

      e) Muntah dan cegukan

      f) Pendarahan

      g) Hematemesis

      h) Beberapa pasien asimtomatik



   2) Gastritis Kronik

      a) Adanya perasaan penuh pada daerah abdomen.

      b) Anoreksia

      c) Nyeri hulu hati setelah makan

      d) Kembung

      e) Rasa asam dimulut

      f) Mual dan muntah


                                9
d. Penatalaksanaan (intervensi)



  1) Gastriris Akut

     a) Menghindari       makanan        dan   minuman     yang   dapat

        meningkatkan sekresi asam lambung

     b) Pemakaian       penghambat       HO2   Untuk menetralisir asam

        gunakan antasida umum (seperti ranitidin untuk mengurangi

        sekresi       asam,   sukrafat    karena   dapat   mempercepat

        penyembuhan)

     c) Obat-obat anti muntah dapat membantu menghilangkan mual

        dan muntah.

     d) Jika terjadi muntah perlu keseimbangan cairan dan elektrolit

        dengan memberikan infus vena

     e) Pembedahan darurat (Lavare) mungkin diperlukan untuk

        mengangkat gangren atau perforasi jika terjadi korosif yang

        luas atau berat

     f) Bila perdarahan terjadi, lakukan penatalaksanaan untuk

        hemoragi saluran gastromfestinal




  2) Gastritis Kronik

     a) Memodifikasi diet pasien, meningkatkan istirahat, mengurangi

        stres dan memulai farmako terapi.


                              10
b) Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien, diet makan

       lunak diberikan sedikit tapi lebih sering.



    c) Helicobacter pylori diatas dengan antibiotik (seperti tetraciklin

       atau amoksilin) dengan garam bismut (peta bismut)

    d) Menghindari alkohol dan obat-obatan yang mengiritasi mukosa

       lambung

    e) Vh B 12 dan terapi yang sesuai lainnya diberikan pada anemia

       pernisiosa

    f) H. Pylori diatasi dengan antiobiotik (seperti tetraciklin ¼,

       moxillin) dan gram bismuth (pepto-bismol)




e. Upaya pencegahan



  Agar tidak terkena gastritis/ maag maka kita harus:

     1) makan yang teratur

     2) makan dalam porsi kecil dan sering

     3) Hindari mengkonsumsi obat yang di jual bebas, tetapi harus

         menggunakan anjuran atau resep dokter.

     4) Jangan Merokok karena nikotin dalam rokok merangsang

         asam lambung keluar lebih banyak.

     5) Hindari     minuman     beralkohol,   alkphpl   mengiritasi   dan

         mengikis lapisan mukosa dalam lambung dan mengakibatkan

         pendarahan.

     6) Atasi stress dengan benar ( stress management)


                           11
7) Hidup sehat dan seimbang dengan makan makanan sehat,

          seimbang dan tidak berlebihan, serta seimbangkan pula

          antara kerja-istirahat-olahraga-ibadah.




f. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis.

   1) Stres, Pola makan, pola hidup

       Stres adalah mekanisme pertahanan diri atau mekanisme

      koping terhadap masalah. Stres yang berlebihan dapat memicu

      lambung untuk mengeluarkan asam lambung secara berlebihan.

      Reaksi ini dapat mengganggu aktifitas lambung bahkan dapat

      memicu kebocoran lambung. Selain itu pola makan yang tidak

      teratur di tambah dengan pola hidup atau gaya hidup masyarakat

      dengan mengkonsumsi makanan siap saji, berlemak serta

      merokok dan kebiasaan minum minuman keras bisa

      menyebabkan kerusakan lambung.

   2) Pola makan

             a) Pengertian

                    Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola

                 diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha

                 untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan

                 demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan

                 sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan

                 kegiatan makan secara sehat. Sedangkan yang

                 dimaksud pola makan sehat dalam penelitian ini


                            12
adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan

   jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu

   seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi,

   mencegah atau membantu kesembuhan penyakit



b) Perilaku pola makan


         Pola makan sehari-hari merupakan pola makan

   seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan

   makan setiap harinya.Pengertian pola makan seperti

   dijelaskan di atas pada dasarnya mendekati definisi /

   pengertian diet dalam ilmu gizi/nutrisi. Diet diartikan

   sebagai pengaturan jumlah dan jenis makanan yang

   dimakan agar seseorang tetap sehat. Untuk mencapai

   tujuan diet / pola makan sehat tersebut tidak terlepas

   dari masukan gizi yang merupakan proses organisme

   menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui

   proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,

   metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak

   digunakan        untuk   mempertahankan    kehidupan,

   pertumbuhan dan fungsi normal organ-organ, serta

   menghasilkan energi.


      Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pola

   makan seseorang yaitu :


   1. Budaya


               13
2. Agama atau kepercayaan

  3. Status sosial ekonomi

  4. Personal perference atau hal-hal yang tidak

     disukai

  5. Rasa lapar, nafsu makan dan rasa kenyang.

  6. Kesehatan



c) Dampak

     Sejauh         ini,    salah    satu     penyebab     utama

  peningkatan asam lambung adalah pola makan yang

  tidak   teratur.         Makanan     atau    minuman      yang

  dikonsumsi dan masuk ke dalam lambung berfungsi

  untuk mengurangi kepekatan asam lambung sehingga

  tidak sampai menggerogoti lambung. Bila terlambat

  makan sehingga terjadi kekosongan lambung, maka

  asam    khlorida         kemudian     menggerogoti     dinding

  lambung.

     Ketua      Departemen            Gizi    Masyarakat     IPB

  menambahkan, secara umum pola makan terkait

  dengan metabolisme tubuh. Jadi, ada jam-jam makan

  yang sebaiknya dipatuhi. Bila makan secara teratur,

  maka asam lambung akan mencerna makanan itu.

  Akan tetapi bila tidak ada makanan, maka asam

  lambung yang seharusnya berfungsi untuk mencerna

  makanan malah akan menggerogoti dinding lambung.


               14
Yang paling tepat adalah, kita harus mengonsumsi

makanan atau minuman setiap tiga jam sekali.

Normalnya memang kekosongan lambung terjadi

enam jam setelah makan. Tetapi bila beraktivitas

tinggi, maka kekosongan lambung bisa terjadi lebih

cepat. Maka dari itu, pola makan harus dijaga agar

tidak sampai terlambat mengonsumsi makanan atau

minuman. Cara lain adalah menghindari berbagai

jenis makanan yang bisa memicu peningkatan asam

lambung, yaitu makanan yang bersifat pedas atau

berbau tajam seperti cabai, lada, jahe, serta minuman

seperti kopi dan teh. Sebenarnya, bila tubuh dalam

keadaan normal, konsumsi makanan atau minuman

itu tidak akan menyebabkan nyeri lambung.




          15
B. Kerangka teori

    Faktor Predisposisi :

        1. Pengetahuan
        2. Persepsi
        3. Sikap




    Faktor Pendukung :

        1. Lingkungan tempat tinggal (rumah         Pencegahan gastritis
            atau kost)
        2. Lingkungan kampus
        3. Pengetahuan
        4. Sikap
    Faktor Pendorong :
        5. pergaulan

        1. Sikap orang tua
        2. Kebiasaan individu
        3. Pengaruh ajakan teman




C. Kerangka konsep




  Kerangka konsep penelitian ini menggunakan model sistem yakni

  menggunakan variabel independen dan variabel dependen.




         Variabel independen                   variabel dependen



        Pola makan                            Kejadian gastritis



                                        16
Keterangan :




                         : Area yang di teliti




                         : Berhubungan




D. Hipotesa



        Berdasarkan penelitian yang di buat di peroleh hipotesis sementara atau

  hipotesis alternatif (Ha) yaitu :


  Terdapat hubungan antar pola makan dengan kejadian gastritis pada

  mahasiswa semester II Stikes Wira Husada Yogyakarta.




                                        17
BAB III


                            METODE PENELITIAN




A. DESIGN PENELITIAN

      Design penelitian ini merupakan metode yang digunakan dalam

  penelitian ini adalah deisgn anailis dimana penelitian diarahkan secara

  objektif dan sistematis untuk mendeskripsikaan atau menguraikan suatu

  keadaan dalam suatu komunitas melalui pendekatan kuantitatif dengan

  pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas yaitu pola makan dan

  variabel terikat yaitu kejadian gastritis, akan di kumpulkan dalam waktu yang

  besamaan. Keuntungan metode cross sectional ini adalah kemudahan dalam

  melakukan penelitian, sederhana, ekonomis dalam hal waktu dan hasilnya

  dapat di peroleh dengan cepat.penelitian ini dilakukan melalui tahap

  penyebaran kuesioner kepada mahasiswa program studi keperawatan

  angkatan 2010




B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN.



  1. Lokasi

     Penelitian ini dilakukan di program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

     kesehatan Wira Husada dengan pertimbangan untuk memperoleh data

     yang valid sesuai dengan objek penelitian.




                                   18
2. Waktu

     Penelitian ini dilakukan dari bulan juni sampai dengan agustus 2011



C. POPULASI DAN SAMPEL

       Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti dan

  populasi dapat berupa orang, benda, gejala, atau wilaya yang ingin diketahui

  oleh peneliti. Populasi dan penelitian ini adalah mahasiswa program studi ilmu

  keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Wira Husada. Sampel adalah

  sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

  populasi jumlah sampel penelitian yang akan dihitung dalam rumus sebagai

  berikut:




                                      n=      N

                                           1+N(d)2



  Keterangan:

  n: besar sampel

  N:besar populasi

  d:penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang di inginkan

  biasanya 0,05

       Populasi   penelitian   ini   adalah   mahasiswa   program   studi   ilmu

  keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Wira Husada dari tahun ajaran

  2010-2011 dan populasi sakaligus sampel.


                                      19
Dari hasi pendataan jumlah populasi sebanyak 13 orang (kelas A), 10

orang (kelas B), 8 orang (kelas C), Dan          9 orang (kelas D). Jadi jumlah

populasi sebanyak 40 orang.



                              n       =          N

                                          1+N(d)2



                              =                  40

                                          1 + 40(0,05)2



                                  =         40

                                           1 + 40 (0,0025)



                                  =         40

                                           1 + 0,1



                                  =         40

                                           1,1

                                  = 36,36

                                  = 36 0rang

    Jadi total sampel yang digunakan yaitu sebesar 36 orang

    Sampel yang di perlukan oleh setelah di lakukan perhitungan adalah 36

orang dan untuk mengantisipasi adanya droup out oleh responden, kemudian

dilakukan penambahan jumlah sampel sebesar 10% jadi hasilnya:

    n = 36 x 10%


                                  20
= 3,6

          =36 + 3,6

          =39,6

          =40 orang

          Maka jumlah sampel seluruhnya adalah 36 +3,6 =39,6 orang. Dari

jumlah sampel tersebut peneliti membulatkannya menjadi 40 orang karena

menurut polit dan hungler (1993) (dikutip dari setiadi, 2007) menyatakan

bahwa semakin besar sampel yang di perlukan semakin baik dan

representative hasil yang di peroleh.

          Dalam penelitian ini peneliti menggunakan “Proportional sampling”(atau

sampling berimbang) yaitu teknik pengambilan sampel yang di gunakan bila

populasi anggotanya tidak homogen dan berstrata secara proporsional,

dengan cara pengambilan respondenya yaitu “ random sampling” yang

merupakan pengambilan sampel secara acak (sembarang). (Arikunto, 2007)



Perhitungan proporsi dari masing-masing tingkatan yaitu:

     No                 Kelas                            Sampel

1.           Kelas A                       13      =13

                                           40X40

2.           Kelas B                       10      =10

                                           40X40

3.           Kelas C                       8       =8

                                           40X40

4.           Kelas D                       9       =9

                                           40X40


                                      21
Total sampel                   40



        Jadi berdasarkan perhitungan jumlah proporsi setiap kelas maka untuk

   kelas A jumlah responden yang akan diambil sebanyak 13 orang, kelas B

   jumlah respondennya diambil sebanyak 10 orang, kelas C jumlah

   respondennya sebanyak 8 orang dan kelas D jumlah responden yang diambil

   sebanyak 9 orang.

        Pemilihan elemen untuk sampel berdasarkan pada perkembangan

   peneliti yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

   1. Kriteria Inklusi

      a. Mahasiswa dengan jenis kelamin pria dan wanita

      b. Usia 18-25 tahun

      c. Mahsiswa Stikes Wira Husada yogyakarta semester II jurusan

          keperawatan

      d. Bersedia menjadi responden

   2. Kriteria Eksklusi

      a. Mahasiswa selain mahsiswa Stikes Wira Husada yogyakarta semester

          II jurusan keperawatan.

      b. Tidak bersedia menjadi responden



D. VARIABEL


        Berdasarkan judul penelitian yang diteliti maka dapat diketahui dalam

penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel independen (bebas) dan

variabel dependen (terikat) dengan rincian sebagai berikut :


1. Pola makan sebagai variabel independent
                                      22
2. Kejadian gastritis sebagai variabel dependen



E. DEFINISI OPERASIOAL



    N   VARIABE     DEFINISI      CARA UKUR         ALAT     SKAL       HASIL

   O.         L                                     UKUR         A      UKUR

                                                             UKUR

        Variabel

        independ

        ent

   1.   Pola        Suatu        Kuisioner         kuesion   ordina   Pola

        makan       sistem,      menggunakan       er        l        makan

                    cara kerja   skala likert,                        baik jika

                    atau         yaitu dengan                         nilai ≥

                    usaha        menggunakan                          median

                    untuk        penilaian                            Pola

                    melakuka     sangat                               makan

                    n kegiatan   setuju(SS) = 4,                      buruk

                    makan        Setuju (S)= 3,                       apabila

                    secara       Tidak Setuju                         nilai <
                    sehat.       (TS) =2,                             median

                                 Sangat Tidak

                                 Setuju (STS) =

                                 1. Dengan

                                 menanyakan 8


                                      23
pertanyaan

                              mengenai pola

                              makan

                              mahasiswa

     Variabel

     Depende

     n.

2.   Kejadian    Fenomen      Kuisioner         kuisione   ordina   Kejadian

     Gastritis   a atau       menggunakan       r          l        gastritis

                 faktor       skala likert,                         tinggi jika

                 resiko       yaitu dengan                          nilai ≥

                 terjadinya   menggunakan                           median.

                 gastritis    penilaian

                              sangat                                Kejadian

                              setuju(SS) = 4,                       gastritis

                              Setuju (S)= 3,                        rendah

                              Tidak Setuju                          jika <

                              (TS) =2,                              median

                              Sangat Tidak

                              Setuju (STS) =

                              1. Dengan

                              menanyakan 8

                              pertanyaan

                              mengenai

                              angka kejadian


                                   24
gastris

3.   Umur      Selisih      Responden         di lihat    ordina   1.usia

     Respond   umur         diminta mengisi dari          l        mahasisw

     en        responde     kuisioner untuk   kuisione             a ≤ 10

               n dalam      semua             r                    tahun

               tahun        kuesioner         tentang

               antara       secara pasif      identitas            2.usia

               tahun        untuk             respond              mahasisw

               penelitian   pertanyaan        en                   a > 20

               atau di      pada kuesioner                         tahun

               wawancar     bila ada yang

               ai dengan    kurang jelas

               tahun        responden

               lahir        diminta

               responde     konfirmasi

               n.           kepada peneliti

4.   Jenis     Adalah       Responden di      Dilihat     nomin    1.laki-laki

     kelamin   jenis        minta mengisi     dari        al

               kelamin      kuesioner         kuesion              2.perempu

               responde     secara pasif      er                   an

               n pada       untuk semua       tentang

               saat         pertanyaan        identitas

               melakuka     pada kuisioner,   respond

               n            bila ada          en

               penelitian   pertanyaan,


                                25
baik         yang kurang

             secara       jelas

             fisik        responden di

             maupun       minta

             biologis     mengkonfirmas

                          i kepada

                          peneliti.

5.   Suku    Adalah       Responden       Di lihat    Nomin 1.NTT

             budaya       diminta         dari        al     2.jawa

             yang         kuesioner       kuesion            3.sunda

             dianut       secara pasif    er                 4.batak

             responde     untuk semua     tentang            5.dayak

             n saat       pertanyaan      identitas          6.sasak.

             men          pada kuesione   respond            dll

             gadakan      bila ada yang   en

             penelitian   kurang jelas

                          responden di

                          minta

                          mengkonfirmas

                          ikan kepada

                          peneliti

7.   Agama   Keyakina     Responden       Dilihat     Nomin 1.Islam

             n atau       diminta         dari        al     2.Katolik

             kepercaya kuesioner          kuesion            3.Kristen

             an yang      secara pasif    er                 Protestan


                               26
dianut            untuk semua      tentang            4.Budha

                    atau              pertanyaan       identitas          5.Hindu

                    diyakini          pada kuesioner   respond

                    oleh                               en

                    responde

                    n dan

                    diakui

                    oleh

                    negara




F. INSTRUMEN PENELITIAN


        Data penelitian ini, diambil dengan menggunakan kuisioner dengan

  skala opsi dan likert yang diberikan langsung pada responden untuk diisi

  dengan penjelasan singkat terlebih dahulu. Kuisioner ini terdiri dari 24

  pertanyaan.


        Tabel kisi-kisi kuisioner


  No Variabel                indikator                 No.butir soal   Jumlah

  1.   Pola makan            Suatu sistem, cara        1-12            12 Butir

                             kerja atau usaha

                             untuk melakukan

                             kegiatan makan secara

                             sehat.

  2.   Kejadian              Fenomena atau faktor      13-24           12 Butir


                                          27
resiko terjadinya

                         gastritis




Uji validitas dan Realibilitas


       Menurut kountur suatu instrument dikatakan valid apabila instrument

tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.untuk mengukur

validitas ini menggunakan korelasi product moment. Standar yang digunakan

untuk menentuka valid dan tidaknya suatu instrument penelitian umumnya

adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf

kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%. Data dikatakan valit apabila r

hitung lebih besar dari r tabel.


       Adapun rumus product moment:


       r=



       Keterangan :


       r      = koefisien validitas item yang di cari


       n       = jumlah responden


       x      = skor yang di peroleh dalam setiap item


       ∑x     = Jumlah skor dalam variabel X


       ∑y     = Jumlah skor dalam Variabel Y




                                     28
Reabilitas berhubungan dengan konsistensi, suatu instrumen

penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam

memberikan penilaian atas apa yang di ukur. Menunjukan pada suatu

pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut

sudah baik untuk mengukur reliabilitas menggunakan metode alpha-

cronbach. Tingkat reliabilitas dengan metode alpha- cronbach di ukur

berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala tersebut di

kelompokan menjadi 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran

kemantapan alpha dapat di interpretasikan seperti tabel berikut,

arikunto (2006).


cronbach’s alpha di peroleh dengan rumus :


α=           1-         )


keterangan :


α                 = Alpha’s cronbach


∑    item         = Arians dari pertanyaan


∑    total        = Varians dari Skor


N                 = Banyaknya pertanyaan.


      Alpha                              Tingkat Reliabilitas

    0,00-0,20                                Kurang Reliabel

    >0,20-0,40                                Agak reliabel




                               29
>0,40-0,60                        Cukup reliabel

              >0,60-0,80                           Reliabel

              >0,80-1,00                        Sangat reliabel




   Dalam penelitian ini untuk uji instrumen di lakukan pada 30 responden.

Dimana menurut Machfoedz, dkk (dalam Arikunto 2007). bahwa uji coba

instrumen pada responden sudah menjadi kelaziman ilmiah. bahwa uji coba

instrumen sebaiknya paling sedikit 30 responden, dengan ciri responden adalah

karena kaidah     umum penelitian, jumlah responden 30 adalah batas jumlah

antara sedikit banyak, dengan pengertian bahwa data diatas 30, kurvanya akan

mendekati kurva normal dengan pengertian kuva normal adalah merupakan

suatu fenomena universal mengenai fenomena ciri atau sifat alami yang normal.

Dalam pengelolaan data dilakukan secara manual atau menggunakan SPSS

versi 13.0.




G. PENGUMPULAN DATA

   Dalam melakukan pengumpulan data terbagi dalam dua tahap yaitu :

   1. Primer

          Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, peneliti melakukan uji

       coba teradap kuesioner yang telah dibuat kepada perwakilan sampel

       sebanyak 10 % dari jumlah sampel. Perwakilan sampel tersebut di pilih

       yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian. Uji coba

       kuesioner ini untuk menilai apakah pertanyaan yang dibuat dapat

                                    30
dimengerti oleh responden atau tidak. Apabila terdapat kesalahan atau

     kekurangan , maka peneliti akan melakukan perbaikan.



  2. Sekunder

        Setelah    proposal       penelitian    di    setujui   oleh    pembimbing     dan

     mendapatkan izin untuk melakukan penelitian dari fakultas, peneliti

     kemudian minta izin kepada dekan fakultas diamana akan melakukan

     penelitian. Peneliti kemudian memberikan penjelasan tujuan penelitian

     dan mempersilahkan calon responden un tuk menandatangani lembar

     persetujuan bila bersedia menjadi responden. Peneliti lalu memberikan

     penjelasan    tentang        cara   pengisian      kuesioner      dan    memberikan

     kesempatan pada responden utnuk mengisi responden serta bertanya bila

     ada keraguan. Kuesioner dikumpulkan apabila semua pertanyaan dalam

     kuesioner telah diisi.



H. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

  Pengolahan data

      Apabila     data    telah     terkumpul        maka   tahap      berikutnya   adalah

  mengorganisir    atau       mengklarifikasikan       data     tersebut     guna    tujuan

  penelitian.Proses pengolaan data ini meliputi editing, coding, entry, dan

  cleaning.

  1. Editing

     Kegiatan ini merupakan kegiatan melakukan pemeriksaan kembali

     kuesioner yang telah di isi oleh rsponden meliputi: Kelengkapan




                                         31
isian,kejelasan   jawaban      dan    tulisan,   relevansi   jawaban   dengan

   pertanyaan isian dan kekonsistensian jawaban.

2. Coding

   Bentuk kegiatan dari Coding adalah merubah data yang berbentuk huruf

   menjadi data yang berbentuk angka.Hal utama yang harus dilakukan pada

   kegiatan ini adalah memberikan kode untuk jawaban yang diberikan oleh

   responden peneliti.

3. Entry

   Kegiatan Entry adlah melakukan pemasukan data yang suda di kode

   terlebih dahulu di komputer.

4. Cleaning

   Kegiatan Cleaning adalah melakukan pembersihan dan pengecekan

   kembali data masuk. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mengetahui

   apakah ada kesalahan ketika pemasukan data.

5. Tabulasi langsung

   Adalah sistem pengolahan data langsung yang di tabulasi olehe

   kuesioner. Ini juga metode paling sederhana apabila di bandingkan

   dengan metode yang lain. Tabulasi ini dilakukan dengan memasukan data

   dari kuesioner ke dalam kerangka tabel yang telah di siapkan, tanpa

   proses perantara lainnya. Tabulasi langsung biasanya di kerjakan dengan

   system tally yaitu cara menghitung data menurut klasifikasi yang telah

   ditentukan. Cara lain adalah kuesioner di kelompokan menurut jawaban

   yang telah ditentukan, kemudian dihitung jumlahnya lalu dimasukan

   kedalam tabel yang telah disiapkan. Dengan cara ini kemungkinana salah




                                    32
karena lupa dapat diatasi. Kelemahan ini adalah pengaturannya menjadi

  rumit apabila jumlah klasifikasi dan sampelnya besar.

6. Komputer.

  Untuk mengolah data dengan komputer, peneliti perlu terlebih dahulu

  menggunakan program tertentu, baik yang sudah tersedia maupun

  program yang sudah disiapkan secara khusus dapat ditambahkan bahwa

  dalam ilmu-ilmus sosial banyak sekali digunakan program SPSS 13.0 (

  Statistical Program For Social Science). Dengan menggunakan program

  tersebut dapat dilakukan tabulasi sederhana.



  Analisa data

  1. Analisa univariat

     Bertujuan untuk mengetahui proporsi masing-masing variabel yang di

     teliti yaitu karekteristik responden (umur, jenis kelamin, suku dan

     agama), pengetahuan, sikap dan pencegahan gastritis.



  2. Analisa bivariat

     Bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent

     dengan variabel dependent melalui uji chi square. Uji ini digunakan

     untuk     melihat   hubungan    antara   variabel    independent   yaitu

     pengetahuan dan sikap dengan variabel dependent yaitu terjadinya

     gastritis. Tingkat kemaknaan dan derajat kebebasan yaitu p=0,05. Nilai

     propabilitas yang di dapatkan dari hasil uji, kemudian di bandingkan

     dengan nilai alpha. Apabila p < alpha, maka Ho di tolak sehingga dapat

     disimpulkan hubungan antara variabel tersebut.


                                33
Rumus chi square

         X2=

Keterangan :

∑= penjumlahan

X= nilai chi square

O= frekuensi pengamatan untuk tiap kategori

E= frekuensi yang diharapkan untuk tiap kategori

Setelah di dapatkan nilai dari X2 maka dibandingkan dengan nilai dari

X2 tabel maka akan di dapat kriteria pengujian sebagai berikut:

Ho diterima (HI ditolak) apa bila X2       X2 tabel

Ho ditolak (HI terima) apabila X2      X2 tabel

Dapat juga dengan membandingkan nilai P- value dengan nilai alpha

(0,05)

Ho terima (H1 ditolak) apabila P-value      nilai alpha ( 0,05)

Ho ditolak ( H1 diterima) apabila P-value       nilai alpha ( 0,05)

Untuk mempermudah analisa Chi squera, nilai data dari kedua variabel

di sajikan dalam bentuk tabel silang



   Variabel I                Variabel II                   Jumlah

                      Tinggi           Rendah

         Ya              a                  b                a+b

     Tidak               c                  d                c+d

    Jumlah             a+c                 b+d                N




                             34
A, b, c, d merupakan nilai observasi, sedangkan nilai ekpektasi

       (harapan) masing-masing sel dicari dengan rumus

       Ea=




       Keterangan :

       Ea : ekpektasi sel “a”

       (a+b) : total baris

       (a+c) : total kolom

       N : jumlah keseluruhan data

              Untuk     melihat   hasil   kemaknaan   penghitungan   statistik

       digunakan batas kemaknaan 0,05. Penolakan terhadap hipotesis

       apabila nilai p < 0,05 (ada perbedaan atau ada hubungan yang

       bermakna), sedangkan penerimaan terhadap hipotesa apabila nilai P >

       0,05 (tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan yang bermakna ).




I. RENCANA JALANYA PENELITIAN



  1. Tahap persiapan

              Pada tahap ini, peneliti mengajukan judul karya tulis ilmiah

    terlebih dahulu,sesudah judul diterima peneliti membuat surat izin

    penelitian ke STIKES Wira Husada Yogyakarta untuk melakukan studi

    pendahuluan lalu dilanjutkan dengan penyusunan proposal penelitian dan

    melakukan seminar proposal.Setelah seminar dilaksanakan peneliti



                                    35
melakukan refisi sesuai hasil yang diperoleh dari seminar.Untuk

  mendapatkan data tentang pola makan dan kejadian gastritis



2. Tahap Pelaksanaan

             Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni sampai

  agustus   2011.Pada    tahap    ini   meliputi   pengumpulan   data   oleh

  peneliti,sampel yang diambil sebanyak 40 respoden yaitu membagikan

  kuesioner tentang pola makan dengan kejadian gastritis.Sebelum

  membagikan kuesioner dengan informed consent kepada responden,

  peneliti memberikan penjelasan cara pengisian kuisioner.setelah kegiatan

  kuesioner selesai kemudian dilakukan observasi.Kemudian setelah

  kuesioner dan observasi terkumpul sesuai dengan jumlah sampel yang

  diambil maka dilakukan pengolahan data dan uji statistik.



3. Tahap Pelaporan

            Setelah pengumpulan data dan pengolahan data selesai,peneliti

  menyusun laporan penelitian dalam bentuk penulisan yang baik serta

  konsultasi dengan pembimbing dan mengambil kesimpulan,selanjutnya

  dipertanggungjawabkan dalam seminar proposal skripsi.




                                 36
DAFTAR PUSTAKA




Brunner and Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol. 2. Jakarta

      EGC.


Carpenito, Lynda Juall. 2000.Diagnosa Keperawatan.Aplikasi pada praktek klinik.

      Ed. 6. Jakarta : EGC.


Donges, Marylin. Et. Al. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan. Ed. 3. Jakarta : EGC.


Mansjoer. Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Ed3 .Jilid 2. Jakarta : FKUI.


Sopearman. 2001.IlmyPenyakit Dalam. Jilid 11. Ed. 3. Jakarta : FKUI.




                                         37

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Fransiska Oktafiani
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemikgustians
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienMha Agistiani
 
Askpe hipertensi
Askpe hipertensiAskpe hipertensi
Askpe hipertensisiti aisyah
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Maria Haryanthi Butar-Butar
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015Bunga AnanDjuean
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBSmoharip1
 
Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitasAbi Muhlies
 
PPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptxPPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptxTriGunawan17
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV PersalinanIndah Widi
 
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan Satya Wijaya
 
Resume hd tn.y
Resume hd tn.yResume hd tn.y
Resume hd tn.yDINARIZ
 

Was ist angesagt? (20)

Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasien
 
Askpe hipertensi
Askpe hipertensiAskpe hipertensi
Askpe hipertensi
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
 
Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitas
 
PPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptxPPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptx
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
 
Resume hd tn.y
Resume hd tn.yResume hd tn.y
Resume hd tn.y
 

Andere mochten auch

Penyakit gastritis
Penyakit gastritisPenyakit gastritis
Penyakit gastritistiwhy
 
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...retnotrpjutmi
 
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Operator Warnet Vast Raha
 
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
 -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-hDentimaressa
 
Kebiasaan makan remaja
Kebiasaan makan remajaKebiasaan makan remaja
Kebiasaan makan remajaBogazius08
 
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIANTINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIANAditya Setyawan
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanSariana Csg
 
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...Sii AQyuu
 
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...Sii AQyuu
 
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.comMakalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.comApapunituzar
 
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensi
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensiPenelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensi
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensiHendy Masjayanto
 
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asi
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asihubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asi
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asinikenwahyu
 
Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostrea...
Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostrea...Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostrea...
Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostrea...Fajar Santoso
 

Andere mochten auch (20)

Penyakit gastritis
Penyakit gastritisPenyakit gastritis
Penyakit gastritis
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
 
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
 
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
 -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
 
Kti 10
Kti 10Kti 10
Kti 10
 
Kebiasaan makan remaja
Kebiasaan makan remajaKebiasaan makan remaja
Kebiasaan makan remaja
 
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIANTINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIAN
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
 
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
 
Engko zzz
Engko zzzEngko zzz
Engko zzz
 
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
 
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.comMakalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
 
Bab ii 9
Bab ii 9Bab ii 9
Bab ii 9
 
Cover depan
Cover depanCover depan
Cover depan
 
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensi
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensiPenelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensi
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensi
 
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asi
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asihubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asi
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asi
 
Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostrea...
Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostrea...Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostrea...
Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostrea...
 

Ähnlich wie Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...Vivi Yunisa
 
askep hirscprung.pdf
askep hirscprung.pdfaskep hirscprung.pdf
askep hirscprung.pdfHadariahOk
 
Askep gastritis erosiva
Askep gastritis erosivaAskep gastritis erosiva
Askep gastritis erosivautari28
 
Kuesioner Food Recall.docx
Kuesioner Food Recall.docxKuesioner Food Recall.docx
Kuesioner Food Recall.docxDiasMardianto
 
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdfMAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdfSintaPrihatini
 
Bab i Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada P...
Bab i Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada P...Bab i Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada P...
Bab i Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada P...suyono_alexa
 
Proposal ari sulistianto
Proposal ari sulistiantoProposal ari sulistianto
Proposal ari sulistiantoAri Sulistianto
 
Modul 3 saluran cerna.ppt
Modul 3 saluran cerna.pptModul 3 saluran cerna.ppt
Modul 3 saluran cerna.pptAnton Saja
 
LTA MELANI WINDI ASTUTI - 1118217 (1).pdf
LTA MELANI WINDI ASTUTI - 1118217 (1).pdfLTA MELANI WINDI ASTUTI - 1118217 (1).pdf
LTA MELANI WINDI ASTUTI - 1118217 (1).pdfwida66
 
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUKRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUKMelianaNursihhah1
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisyayax911
 

Ähnlich wie Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011 (20)

Makalah GERD
Makalah GERDMakalah GERD
Makalah GERD
 
Epidemiologi Gizi.pdf
Epidemiologi Gizi.pdfEpidemiologi Gizi.pdf
Epidemiologi Gizi.pdf
 
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
 
askep hirscprung.pdf
askep hirscprung.pdfaskep hirscprung.pdf
askep hirscprung.pdf
 
Askep gastritis erosiva
Askep gastritis erosivaAskep gastritis erosiva
Askep gastritis erosiva
 
Bab 1 t cs'sps
Bab 1 t cs'spsBab 1 t cs'sps
Bab 1 t cs'sps
 
Kuesioner Food Recall.docx
Kuesioner Food Recall.docxKuesioner Food Recall.docx
Kuesioner Food Recall.docx
 
11 rpp pola hidup sehat
11 rpp pola hidup sehat11 rpp pola hidup sehat
11 rpp pola hidup sehat
 
PENUMONIA.pdf
PENUMONIA.pdfPENUMONIA.pdf
PENUMONIA.pdf
 
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdfMAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
 
6113
61136113
6113
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
Bab i Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada P...
Bab i Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada P...Bab i Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada P...
Bab i Asuhan Keperawatan dengan Penerapan Pola Makan dan Jenis Makanan Pada P...
 
Proposal ari sulistianto
Proposal ari sulistiantoProposal ari sulistianto
Proposal ari sulistianto
 
Askep pasien dengan Gastritis
Askep pasien dengan GastritisAskep pasien dengan Gastritis
Askep pasien dengan Gastritis
 
MAKALAH.docx
MAKALAH.docxMAKALAH.docx
MAKALAH.docx
 
Modul 3 saluran cerna.ppt
Modul 3 saluran cerna.pptModul 3 saluran cerna.ppt
Modul 3 saluran cerna.ppt
 
LTA MELANI WINDI ASTUTI - 1118217 (1).pdf
LTA MELANI WINDI ASTUTI - 1118217 (1).pdfLTA MELANI WINDI ASTUTI - 1118217 (1).pdf
LTA MELANI WINDI ASTUTI - 1118217 (1).pdf
 
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUKRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
 

Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

  • 1. HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA MAHASISWA SEMESTER II STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA 2011 ONSIANA TATI KP.08.00473 SULFANI RUMAGIA KP.08.00483 SUTRIWANI KP.08.00487 YOHANES FADLI SARSARIMIN KP.08.00496 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA YOGYAKARTA 2011
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan sukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala karunia,petunjuk,penyertaan dan berkat-Nya yang diberikan kepada penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan pengaruh tingkat gasritis terhadap mahasiswa semester empat stikes wirahusada yogyakarta” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Program Setudi Ilmu Keperawatan dan memperoleh gelar sarjana di stikes Wira Husada. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi, masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran bagi siapa saja yang membaca skipsi ini, tentunya yang bersifat membangun bagi penelitian ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapt masukan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terimah kasih kepada yang terhormat: 1. Catur Budi Susilo,S.Pd, S.Kp , M.kes selaku Ketua prodi S-1 Keperawatan Wira Husada 2. Tri Winarni ,S.Kep, Ns Selaku dosen pembimbing dalam menyelesaikan penelitian ini 3. Wahyu Widiastuti S. Kep, selaku pembimbing penulis yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi pengarahan perbaikan dan kesempurnaan skripsi serta memberikan saran dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini. i
  • 3. 4. Kedua Orang Tua yang kami cintai, serta kakak dan adik yang telah memberi doa dan dukungan baik moril maupun materil selama kuliah hingga penulisan skripsi ini. 5. Buat teman-teman setia kami: Khususnya Wati poso, Hani, Linda dan k’Reno yang ikut memberikan inspirasi dan semagat kepada penulisan skipsi ini. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya dan sebagai wahana menambah pengetahuan serta pemikiaran. ii
  • 4. DAFTAR ISI Kata pengantar …………………………………………………………….. i Pendahuluan………………………………………………………………..1 Latar belakang……………………………………………………………..1 Bab 1 Rumusan masalah………………………………………………………. 3 Tujuan penelitian…………………………………………………………3 Manfaat penelitian………………………………………………………..3 Ruang lingkup…………………………………………………………….4 Keaslian penelitian……………………………………………………….5 Bab 2 Tinjauan pustaka………………………………………………………….7 A. Tinjauan teori…………………………………………………………7 1) Gastritis……………………………………………………………….7 a. Pengertian…………………………………………………………7 b. Penyebab…………………………………………………………8 c. Tanda dan gejala…………………………………………………9 d. Penatalaksanaan…………………………………………………10 e. Upaya pencegahan……………………………………………….11 f. Factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis….12 B. Kerangka teori…………………………………………………………16 C. Kerangka konsep…………………………………………………….16 D. Hipotesa ………………………………………………………………17
  • 5. Bab3 Metode penelitian…………………………………………………………18 Design penelitian…………………………………………………………18 Lokasi dan waktu penelitian……………………………………………19 Populasi dan sampel……………………………………………………19 Variabel………………………………………………………………….22 Definisi operasional……………………………………………………23 Instrument penelitian………………………………………………….27 Pengumpulan data…………………………………………………….30 Pengolahan data dan analisis…………………………………………31 Rencana jalannya penelitian………………………………………….35 Daftar pustaka…………………………………………………………37
  • 6. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Saat ini dengan semakin modernnya zaman, semakin banyak juga penyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah satunya adalah penyakit gastritis, yang terjadi karena inflamasi yang terjadi pada lapisan lambung yang menjadikan sering merasa nyeri pada bagian perut. Penyakit ini tidak bisa menular tapi biasanya bakteri Helycobacter pylori masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan. Gastritis adalah proses inflamsi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung. Secara histopastologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltarsi sel-sel radang pada daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai di klinik atau ruangan penyakit dalam pada umumnya. Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5 – 6 tahun ini bisa menyerang semua jenis kelamin karena pola makan yang buruk dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok. Penyakit gastritis ini lebih menyerang kepada usia remaja sampai dewasa sehingga butuh perawatan khusus karena akan menggaggu masa tua kita semua,sehingga dibutuhkan pengetahuan untuk mengobati dan lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya penyakit ini sejak dini. 1
  • 7. Secara garis besar gastritis dapt dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan pada manifestasi klinis, gambaran histologi yang khas, distribusi anatomi dan kemungkinan patogenesis gastritis. Berdasarkan pada manifestasi klini, gastritis dapat dibagi menjadi akut dan kronik. Masalah yang sering timbul pada gastritis umumnya mengalami masalah keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri. Penanganan penyakit gastritis membutuhkan pengawasan diet makanan setelah pulang dari rumah sakit dan sangat mudah terkena bila tidak mematuhi tentang penatalaksanaan diet dirumah seperti makan makanan yang teratur dan menghindari makan yang dapat mengiritasi lambung. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah berlangsung sebelumnya di Stikes Wira Husada khususnya pada mahasiswa semester 2 di peroleh data tentang kejadian gastritis yang di derita oleh mahasiswa sebanyak 40 % dari 128 mahasiswa dan menyerang lebih banyak pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Hal ini disebabkan karena kebiasaan pola makan yang kurang baik dan mengkonsumsi makanan yang justru dapat menyebabkan iritasi pada lambung. Oleh karena itu penulis mengangkat penyakit ini karena sangat menarik untuk dibahas dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Penyakit ini tentu bisa merusak aspek psikoliogi dan psikososial penderita, dan diperlukan asuhan keperawatan yang holistik dan pendidikan kesehatan untuk mencegah penyakit ini. 2
  • 8. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memperoleh rumusan masalah yaitu: Apakah ada Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester II Stikes Wira Husada yogyakarta? 3. Tujuan penelitian a. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pada Mahasiswa semester II Stikes Wira Husada yogyakarta b. Tujuan Khusus 1) Untuk mengetahui pola makan pada mahasiswa semester II Stikes Wira Husada Yogyakarta 2) Untuk mengetahui kejadian gastritis pada Mahasiswa semester II Stikes Wira Husada yogyakarta 4. Manfaat penelitian a. Manfaat teoritis Penelitian ini di harapkan dapat menembah wawasam dan pengetahuan terntang pola makan yang berkaitkan dengan kejadian Gastritis khususnya dalam Keperawatan Medikal Bedah yaitu berhubungan dengan kejadian gastritis yang terjadi di kalangan mahasiswa semister II di Stikes Wira Husada Yogyakarta. 3
  • 9. b. Manfaat praktis. 1) Bagi Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Stikes Wira Husada Yogyakarta Dapat memberi masukan atau informasi pada mahasiswa Stikes Wira Husada Yogyakarta untuk mengetahui sejauh mana tingkat kejadian gastritis pada mahasiswa semister II di Stikes Wira Husada Yogyakarta. 2) Bagi mahasiswa semster II Stikes Wira Husada Dapat di berikan pengetahuan dalam mempelajari pola makan secara benar bagi mahasiswa semester II sehingga tidak terjadi kejadian gastritis di Stikes Wira Husada Yogyakarta. 3) Bagi peneliti Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester II di Stikes Wira Husada Yogyakarta 5. Ruang Lingkup a. Iingkup waktu : penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai Juni- Agustus 2011. b. Lingkup tempat : Penelitian ini dilakukan di Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada Yogyakarta. c. Lingkup materi : penelitiann ini termasuk dalam lingkup Keperawatan Medikal Bedah. 4
  • 10. d. Lingkup responden : Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada Yogyakarta. 6. Keaslian penelitian Ada beberapa penelitian yang mempelajari tentang masalah tingkat kejadian gastritis pada mahasiswa semister II Wira Husada Yogyakarta: 1. Hasri Handaini (2007) yang berjudul “ Hubungan antara Pola makan dan pola Makanan dengan Status Gizi Anak 0-24 bulan di Puskismas Melati 1 Sleman. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan waktu cross soctional, analisa yang digunakan adalah tehnik kualitatif dengan hasil ada hubungan antara pola makan dan pola makanan dengan status gizi pada anak 0-24 bulan. Persamaannya dengan penelitian ini adalah sma-sama meneliti tentang pola makan. Perbedaanya dengan penelitian ini adalah penelitian ini meneliti tentang hubungan pola makan dengan kejadian gastritis, respondennya berbeda, tempat berbeda, uji statistik dan tahun penelitian berbeda. 2. Agus widodo (2006) yang berjudul “Hubungan Antara Pola Makan Sehari-Hari di Rumah Dengan terjadinya gastritis pada pasien yang dirawat di RSU Wonosari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan populasi sebanyak 69 orang , pengambilan sampel menggunakan metode acidental sampling 5
  • 11. sebanyak 26 orang. Teknik analisa data menggunakan analisi deskriptif dengan alat ukur kuisioner yang di buat peniliti setelah melalui uji validitas dan reabilitas. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang hubungan pola makan dengan kejadian gastritis. Perbedaannya adalah penelitian ini adalah pada responden, tempat penelitian, uji statistik dan tanun penelitian. 6
  • 12. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Gastritis a. Pengertian Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisn mukosa dan sub mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan kronik difus atau local (Soeparman, 2001 : 127). Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu gastritis superfisial akut dan gastritis atropi kronik (Brunner Suddarth, 2002 : 1062). Gastritis dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : 1) Gastritis akut Gastritis akut merupakan iritasi mukosa lambung yang sering diakibatkan karena diet yang tidak teratur. Dimana individu makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab. Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh 7
  • 13. dengan sendirinya, merupakan respon mukosa lambung terhadap berbagai iritasi lokal. 2) Gstritis Kronik Merupakan iritasi lambung yang dapat disebakan oleh ulcus benigna atau maligna dari lambung atau lebih helicobacter pylori. Gastritis kronik dapat dikalsifikasikan sebagai tipe A (Gastritis Autoimun) (Brunner and Suddarth, 2002 : 1062) b. Penyebab (Etiologi) 1) Gastritis Super Fisial Akut a) Enkokrin bakteri dari stopylococus E.Colly atau salmanela (masuk setelah makanan terkontaminasi) b) Obat-oba NSAID (Indometosin, libiprofen, haproksen) sulfanamida, steroid dan digitalis. c) Makanan yang berbumbu seperti lada, cuka, mustard d) Kafein, alkohol, dan asipirin e) Makanan yang masuk dalam lambung meningkat dan mengiritasi mukosa lambung f) Refluks empedu karena terapi radiasi g) Keracunan zat korosit yang asam atau bassa 8
  • 14. 2) Gastritis Atropi Kronik a) Bakteri helicobacter pylori b) Ulcus beningna atau maligna dari lambung c) Faktor predisposisi (Kafein, alkohol,aspirin) c. Tanda dan gejala (Sign and Symptomp) 1) Gastritis Akut a) Adanya keluhan a bdomen tidak jelas, seperti anoreksia dan mual. b) Sakit kepala c) Mengalami ketidaknyamanan, malaise d) Nyeri epigastrium e) Muntah dan cegukan f) Pendarahan g) Hematemesis h) Beberapa pasien asimtomatik 2) Gastritis Kronik a) Adanya perasaan penuh pada daerah abdomen. b) Anoreksia c) Nyeri hulu hati setelah makan d) Kembung e) Rasa asam dimulut f) Mual dan muntah 9
  • 15. d. Penatalaksanaan (intervensi) 1) Gastriris Akut a) Menghindari makanan dan minuman yang dapat meningkatkan sekresi asam lambung b) Pemakaian penghambat HO2 Untuk menetralisir asam gunakan antasida umum (seperti ranitidin untuk mengurangi sekresi asam, sukrafat karena dapat mempercepat penyembuhan) c) Obat-obat anti muntah dapat membantu menghilangkan mual dan muntah. d) Jika terjadi muntah perlu keseimbangan cairan dan elektrolit dengan memberikan infus vena e) Pembedahan darurat (Lavare) mungkin diperlukan untuk mengangkat gangren atau perforasi jika terjadi korosif yang luas atau berat f) Bila perdarahan terjadi, lakukan penatalaksanaan untuk hemoragi saluran gastromfestinal 2) Gastritis Kronik a) Memodifikasi diet pasien, meningkatkan istirahat, mengurangi stres dan memulai farmako terapi. 10
  • 16. b) Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien, diet makan lunak diberikan sedikit tapi lebih sering. c) Helicobacter pylori diatas dengan antibiotik (seperti tetraciklin atau amoksilin) dengan garam bismut (peta bismut) d) Menghindari alkohol dan obat-obatan yang mengiritasi mukosa lambung e) Vh B 12 dan terapi yang sesuai lainnya diberikan pada anemia pernisiosa f) H. Pylori diatasi dengan antiobiotik (seperti tetraciklin ¼, moxillin) dan gram bismuth (pepto-bismol) e. Upaya pencegahan Agar tidak terkena gastritis/ maag maka kita harus: 1) makan yang teratur 2) makan dalam porsi kecil dan sering 3) Hindari mengkonsumsi obat yang di jual bebas, tetapi harus menggunakan anjuran atau resep dokter. 4) Jangan Merokok karena nikotin dalam rokok merangsang asam lambung keluar lebih banyak. 5) Hindari minuman beralkohol, alkphpl mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa dalam lambung dan mengakibatkan pendarahan. 6) Atasi stress dengan benar ( stress management) 11
  • 17. 7) Hidup sehat dan seimbang dengan makan makanan sehat, seimbang dan tidak berlebihan, serta seimbangkan pula antara kerja-istirahat-olahraga-ibadah. f. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis. 1) Stres, Pola makan, pola hidup Stres adalah mekanisme pertahanan diri atau mekanisme koping terhadap masalah. Stres yang berlebihan dapat memicu lambung untuk mengeluarkan asam lambung secara berlebihan. Reaksi ini dapat mengganggu aktifitas lambung bahkan dapat memicu kebocoran lambung. Selain itu pola makan yang tidak teratur di tambah dengan pola hidup atau gaya hidup masyarakat dengan mengkonsumsi makanan siap saji, berlemak serta merokok dan kebiasaan minum minuman keras bisa menyebabkan kerusakan lambung. 2) Pola makan a) Pengertian Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat. Sedangkan yang dimaksud pola makan sehat dalam penelitian ini 12
  • 18. adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit b) Perilaku pola makan Pola makan sehari-hari merupakan pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya.Pengertian pola makan seperti dijelaskan di atas pada dasarnya mendekati definisi / pengertian diet dalam ilmu gizi/nutrisi. Diet diartikan sebagai pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dimakan agar seseorang tetap sehat. Untuk mencapai tujuan diet / pola makan sehat tersebut tidak terlepas dari masukan gizi yang merupakan proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ-organ, serta menghasilkan energi. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pola makan seseorang yaitu : 1. Budaya 13
  • 19. 2. Agama atau kepercayaan 3. Status sosial ekonomi 4. Personal perference atau hal-hal yang tidak disukai 5. Rasa lapar, nafsu makan dan rasa kenyang. 6. Kesehatan c) Dampak Sejauh ini, salah satu penyebab utama peningkatan asam lambung adalah pola makan yang tidak teratur. Makanan atau minuman yang dikonsumsi dan masuk ke dalam lambung berfungsi untuk mengurangi kepekatan asam lambung sehingga tidak sampai menggerogoti lambung. Bila terlambat makan sehingga terjadi kekosongan lambung, maka asam khlorida kemudian menggerogoti dinding lambung. Ketua Departemen Gizi Masyarakat IPB menambahkan, secara umum pola makan terkait dengan metabolisme tubuh. Jadi, ada jam-jam makan yang sebaiknya dipatuhi. Bila makan secara teratur, maka asam lambung akan mencerna makanan itu. Akan tetapi bila tidak ada makanan, maka asam lambung yang seharusnya berfungsi untuk mencerna makanan malah akan menggerogoti dinding lambung. 14
  • 20. Yang paling tepat adalah, kita harus mengonsumsi makanan atau minuman setiap tiga jam sekali. Normalnya memang kekosongan lambung terjadi enam jam setelah makan. Tetapi bila beraktivitas tinggi, maka kekosongan lambung bisa terjadi lebih cepat. Maka dari itu, pola makan harus dijaga agar tidak sampai terlambat mengonsumsi makanan atau minuman. Cara lain adalah menghindari berbagai jenis makanan yang bisa memicu peningkatan asam lambung, yaitu makanan yang bersifat pedas atau berbau tajam seperti cabai, lada, jahe, serta minuman seperti kopi dan teh. Sebenarnya, bila tubuh dalam keadaan normal, konsumsi makanan atau minuman itu tidak akan menyebabkan nyeri lambung. 15
  • 21. B. Kerangka teori Faktor Predisposisi : 1. Pengetahuan 2. Persepsi 3. Sikap Faktor Pendukung : 1. Lingkungan tempat tinggal (rumah Pencegahan gastritis atau kost) 2. Lingkungan kampus 3. Pengetahuan 4. Sikap Faktor Pendorong : 5. pergaulan 1. Sikap orang tua 2. Kebiasaan individu 3. Pengaruh ajakan teman C. Kerangka konsep Kerangka konsep penelitian ini menggunakan model sistem yakni menggunakan variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen variabel dependen Pola makan Kejadian gastritis 16
  • 22. Keterangan : : Area yang di teliti : Berhubungan D. Hipotesa Berdasarkan penelitian yang di buat di peroleh hipotesis sementara atau hipotesis alternatif (Ha) yaitu : Terdapat hubungan antar pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester II Stikes Wira Husada Yogyakarta. 17
  • 23. BAB III METODE PENELITIAN A. DESIGN PENELITIAN Design penelitian ini merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deisgn anailis dimana penelitian diarahkan secara objektif dan sistematis untuk mendeskripsikaan atau menguraikan suatu keadaan dalam suatu komunitas melalui pendekatan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas yaitu pola makan dan variabel terikat yaitu kejadian gastritis, akan di kumpulkan dalam waktu yang besamaan. Keuntungan metode cross sectional ini adalah kemudahan dalam melakukan penelitian, sederhana, ekonomis dalam hal waktu dan hasilnya dapat di peroleh dengan cepat.penelitian ini dilakukan melalui tahap penyebaran kuesioner kepada mahasiswa program studi keperawatan angkatan 2010 B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Wira Husada dengan pertimbangan untuk memperoleh data yang valid sesuai dengan objek penelitian. 18
  • 24. 2. Waktu Penelitian ini dilakukan dari bulan juni sampai dengan agustus 2011 C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti dan populasi dapat berupa orang, benda, gejala, atau wilaya yang ingin diketahui oleh peneliti. Populasi dan penelitian ini adalah mahasiswa program studi ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Wira Husada. Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi jumlah sampel penelitian yang akan dihitung dalam rumus sebagai berikut: n= N 1+N(d)2 Keterangan: n: besar sampel N:besar populasi d:penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang di inginkan biasanya 0,05 Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program studi ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Wira Husada dari tahun ajaran 2010-2011 dan populasi sakaligus sampel. 19
  • 25. Dari hasi pendataan jumlah populasi sebanyak 13 orang (kelas A), 10 orang (kelas B), 8 orang (kelas C), Dan 9 orang (kelas D). Jadi jumlah populasi sebanyak 40 orang. n = N 1+N(d)2 = 40 1 + 40(0,05)2 = 40 1 + 40 (0,0025) = 40 1 + 0,1 = 40 1,1 = 36,36 = 36 0rang Jadi total sampel yang digunakan yaitu sebesar 36 orang Sampel yang di perlukan oleh setelah di lakukan perhitungan adalah 36 orang dan untuk mengantisipasi adanya droup out oleh responden, kemudian dilakukan penambahan jumlah sampel sebesar 10% jadi hasilnya: n = 36 x 10% 20
  • 26. = 3,6 =36 + 3,6 =39,6 =40 orang Maka jumlah sampel seluruhnya adalah 36 +3,6 =39,6 orang. Dari jumlah sampel tersebut peneliti membulatkannya menjadi 40 orang karena menurut polit dan hungler (1993) (dikutip dari setiadi, 2007) menyatakan bahwa semakin besar sampel yang di perlukan semakin baik dan representative hasil yang di peroleh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan “Proportional sampling”(atau sampling berimbang) yaitu teknik pengambilan sampel yang di gunakan bila populasi anggotanya tidak homogen dan berstrata secara proporsional, dengan cara pengambilan respondenya yaitu “ random sampling” yang merupakan pengambilan sampel secara acak (sembarang). (Arikunto, 2007) Perhitungan proporsi dari masing-masing tingkatan yaitu: No Kelas Sampel 1. Kelas A 13 =13 40X40 2. Kelas B 10 =10 40X40 3. Kelas C 8 =8 40X40 4. Kelas D 9 =9 40X40 21
  • 27. Total sampel 40 Jadi berdasarkan perhitungan jumlah proporsi setiap kelas maka untuk kelas A jumlah responden yang akan diambil sebanyak 13 orang, kelas B jumlah respondennya diambil sebanyak 10 orang, kelas C jumlah respondennya sebanyak 8 orang dan kelas D jumlah responden yang diambil sebanyak 9 orang. Pemilihan elemen untuk sampel berdasarkan pada perkembangan peneliti yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Kriteria Inklusi a. Mahasiswa dengan jenis kelamin pria dan wanita b. Usia 18-25 tahun c. Mahsiswa Stikes Wira Husada yogyakarta semester II jurusan keperawatan d. Bersedia menjadi responden 2. Kriteria Eksklusi a. Mahasiswa selain mahsiswa Stikes Wira Husada yogyakarta semester II jurusan keperawatan. b. Tidak bersedia menjadi responden D. VARIABEL Berdasarkan judul penelitian yang diteliti maka dapat diketahui dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat) dengan rincian sebagai berikut : 1. Pola makan sebagai variabel independent 22
  • 28. 2. Kejadian gastritis sebagai variabel dependen E. DEFINISI OPERASIOAL N VARIABE DEFINISI CARA UKUR ALAT SKAL HASIL O. L UKUR A UKUR UKUR Variabel independ ent 1. Pola Suatu Kuisioner kuesion ordina Pola makan sistem, menggunakan er l makan cara kerja skala likert, baik jika atau yaitu dengan nilai ≥ usaha menggunakan median untuk penilaian Pola melakuka sangat makan n kegiatan setuju(SS) = 4, buruk makan Setuju (S)= 3, apabila secara Tidak Setuju nilai < sehat. (TS) =2, median Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Dengan menanyakan 8 23
  • 29. pertanyaan mengenai pola makan mahasiswa Variabel Depende n. 2. Kejadian Fenomen Kuisioner kuisione ordina Kejadian Gastritis a atau menggunakan r l gastritis faktor skala likert, tinggi jika resiko yaitu dengan nilai ≥ terjadinya menggunakan median. gastritis penilaian sangat Kejadian setuju(SS) = 4, gastritis Setuju (S)= 3, rendah Tidak Setuju jika < (TS) =2, median Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Dengan menanyakan 8 pertanyaan mengenai angka kejadian 24
  • 30. gastris 3. Umur Selisih Responden di lihat ordina 1.usia Respond umur diminta mengisi dari l mahasisw en responde kuisioner untuk kuisione a ≤ 10 n dalam semua r tahun tahun kuesioner tentang antara secara pasif identitas 2.usia tahun untuk respond mahasisw penelitian pertanyaan en a > 20 atau di pada kuesioner tahun wawancar bila ada yang ai dengan kurang jelas tahun responden lahir diminta responde konfirmasi n. kepada peneliti 4. Jenis Adalah Responden di Dilihat nomin 1.laki-laki kelamin jenis minta mengisi dari al kelamin kuesioner kuesion 2.perempu responde secara pasif er an n pada untuk semua tentang saat pertanyaan identitas melakuka pada kuisioner, respond n bila ada en penelitian pertanyaan, 25
  • 31. baik yang kurang secara jelas fisik responden di maupun minta biologis mengkonfirmas i kepada peneliti. 5. Suku Adalah Responden Di lihat Nomin 1.NTT budaya diminta dari al 2.jawa yang kuesioner kuesion 3.sunda dianut secara pasif er 4.batak responde untuk semua tentang 5.dayak n saat pertanyaan identitas 6.sasak. men pada kuesione respond dll gadakan bila ada yang en penelitian kurang jelas responden di minta mengkonfirmas ikan kepada peneliti 7. Agama Keyakina Responden Dilihat Nomin 1.Islam n atau diminta dari al 2.Katolik kepercaya kuesioner kuesion 3.Kristen an yang secara pasif er Protestan 26
  • 32. dianut untuk semua tentang 4.Budha atau pertanyaan identitas 5.Hindu diyakini pada kuesioner respond oleh en responde n dan diakui oleh negara F. INSTRUMEN PENELITIAN Data penelitian ini, diambil dengan menggunakan kuisioner dengan skala opsi dan likert yang diberikan langsung pada responden untuk diisi dengan penjelasan singkat terlebih dahulu. Kuisioner ini terdiri dari 24 pertanyaan. Tabel kisi-kisi kuisioner No Variabel indikator No.butir soal Jumlah 1. Pola makan Suatu sistem, cara 1-12 12 Butir kerja atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat. 2. Kejadian Fenomena atau faktor 13-24 12 Butir 27
  • 33. resiko terjadinya gastritis Uji validitas dan Realibilitas Menurut kountur suatu instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.untuk mengukur validitas ini menggunakan korelasi product moment. Standar yang digunakan untuk menentuka valid dan tidaknya suatu instrument penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%. Data dikatakan valit apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Adapun rumus product moment: r= Keterangan : r = koefisien validitas item yang di cari n = jumlah responden x = skor yang di peroleh dalam setiap item ∑x = Jumlah skor dalam variabel X ∑y = Jumlah skor dalam Variabel Y 28
  • 34. Reabilitas berhubungan dengan konsistensi, suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang di ukur. Menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik untuk mengukur reliabilitas menggunakan metode alpha- cronbach. Tingkat reliabilitas dengan metode alpha- cronbach di ukur berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala tersebut di kelompokan menjadi 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat di interpretasikan seperti tabel berikut, arikunto (2006). cronbach’s alpha di peroleh dengan rumus : α= 1- ) keterangan : α = Alpha’s cronbach ∑ item = Arians dari pertanyaan ∑ total = Varians dari Skor N = Banyaknya pertanyaan. Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00-0,20 Kurang Reliabel >0,20-0,40 Agak reliabel 29
  • 35. >0,40-0,60 Cukup reliabel >0,60-0,80 Reliabel >0,80-1,00 Sangat reliabel Dalam penelitian ini untuk uji instrumen di lakukan pada 30 responden. Dimana menurut Machfoedz, dkk (dalam Arikunto 2007). bahwa uji coba instrumen pada responden sudah menjadi kelaziman ilmiah. bahwa uji coba instrumen sebaiknya paling sedikit 30 responden, dengan ciri responden adalah karena kaidah umum penelitian, jumlah responden 30 adalah batas jumlah antara sedikit banyak, dengan pengertian bahwa data diatas 30, kurvanya akan mendekati kurva normal dengan pengertian kuva normal adalah merupakan suatu fenomena universal mengenai fenomena ciri atau sifat alami yang normal. Dalam pengelolaan data dilakukan secara manual atau menggunakan SPSS versi 13.0. G. PENGUMPULAN DATA Dalam melakukan pengumpulan data terbagi dalam dua tahap yaitu : 1. Primer Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, peneliti melakukan uji coba teradap kuesioner yang telah dibuat kepada perwakilan sampel sebanyak 10 % dari jumlah sampel. Perwakilan sampel tersebut di pilih yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian. Uji coba kuesioner ini untuk menilai apakah pertanyaan yang dibuat dapat 30
  • 36. dimengerti oleh responden atau tidak. Apabila terdapat kesalahan atau kekurangan , maka peneliti akan melakukan perbaikan. 2. Sekunder Setelah proposal penelitian di setujui oleh pembimbing dan mendapatkan izin untuk melakukan penelitian dari fakultas, peneliti kemudian minta izin kepada dekan fakultas diamana akan melakukan penelitian. Peneliti kemudian memberikan penjelasan tujuan penelitian dan mempersilahkan calon responden un tuk menandatangani lembar persetujuan bila bersedia menjadi responden. Peneliti lalu memberikan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner dan memberikan kesempatan pada responden utnuk mengisi responden serta bertanya bila ada keraguan. Kuesioner dikumpulkan apabila semua pertanyaan dalam kuesioner telah diisi. H. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS Pengolahan data Apabila data telah terkumpul maka tahap berikutnya adalah mengorganisir atau mengklarifikasikan data tersebut guna tujuan penelitian.Proses pengolaan data ini meliputi editing, coding, entry, dan cleaning. 1. Editing Kegiatan ini merupakan kegiatan melakukan pemeriksaan kembali kuesioner yang telah di isi oleh rsponden meliputi: Kelengkapan 31
  • 37. isian,kejelasan jawaban dan tulisan, relevansi jawaban dengan pertanyaan isian dan kekonsistensian jawaban. 2. Coding Bentuk kegiatan dari Coding adalah merubah data yang berbentuk huruf menjadi data yang berbentuk angka.Hal utama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah memberikan kode untuk jawaban yang diberikan oleh responden peneliti. 3. Entry Kegiatan Entry adlah melakukan pemasukan data yang suda di kode terlebih dahulu di komputer. 4. Cleaning Kegiatan Cleaning adalah melakukan pembersihan dan pengecekan kembali data masuk. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesalahan ketika pemasukan data. 5. Tabulasi langsung Adalah sistem pengolahan data langsung yang di tabulasi olehe kuesioner. Ini juga metode paling sederhana apabila di bandingkan dengan metode yang lain. Tabulasi ini dilakukan dengan memasukan data dari kuesioner ke dalam kerangka tabel yang telah di siapkan, tanpa proses perantara lainnya. Tabulasi langsung biasanya di kerjakan dengan system tally yaitu cara menghitung data menurut klasifikasi yang telah ditentukan. Cara lain adalah kuesioner di kelompokan menurut jawaban yang telah ditentukan, kemudian dihitung jumlahnya lalu dimasukan kedalam tabel yang telah disiapkan. Dengan cara ini kemungkinana salah 32
  • 38. karena lupa dapat diatasi. Kelemahan ini adalah pengaturannya menjadi rumit apabila jumlah klasifikasi dan sampelnya besar. 6. Komputer. Untuk mengolah data dengan komputer, peneliti perlu terlebih dahulu menggunakan program tertentu, baik yang sudah tersedia maupun program yang sudah disiapkan secara khusus dapat ditambahkan bahwa dalam ilmu-ilmus sosial banyak sekali digunakan program SPSS 13.0 ( Statistical Program For Social Science). Dengan menggunakan program tersebut dapat dilakukan tabulasi sederhana. Analisa data 1. Analisa univariat Bertujuan untuk mengetahui proporsi masing-masing variabel yang di teliti yaitu karekteristik responden (umur, jenis kelamin, suku dan agama), pengetahuan, sikap dan pencegahan gastritis. 2. Analisa bivariat Bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui uji chi square. Uji ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independent yaitu pengetahuan dan sikap dengan variabel dependent yaitu terjadinya gastritis. Tingkat kemaknaan dan derajat kebebasan yaitu p=0,05. Nilai propabilitas yang di dapatkan dari hasil uji, kemudian di bandingkan dengan nilai alpha. Apabila p < alpha, maka Ho di tolak sehingga dapat disimpulkan hubungan antara variabel tersebut. 33
  • 39. Rumus chi square X2= Keterangan : ∑= penjumlahan X= nilai chi square O= frekuensi pengamatan untuk tiap kategori E= frekuensi yang diharapkan untuk tiap kategori Setelah di dapatkan nilai dari X2 maka dibandingkan dengan nilai dari X2 tabel maka akan di dapat kriteria pengujian sebagai berikut: Ho diterima (HI ditolak) apa bila X2 X2 tabel Ho ditolak (HI terima) apabila X2 X2 tabel Dapat juga dengan membandingkan nilai P- value dengan nilai alpha (0,05) Ho terima (H1 ditolak) apabila P-value nilai alpha ( 0,05) Ho ditolak ( H1 diterima) apabila P-value nilai alpha ( 0,05) Untuk mempermudah analisa Chi squera, nilai data dari kedua variabel di sajikan dalam bentuk tabel silang Variabel I Variabel II Jumlah Tinggi Rendah Ya a b a+b Tidak c d c+d Jumlah a+c b+d N 34
  • 40. A, b, c, d merupakan nilai observasi, sedangkan nilai ekpektasi (harapan) masing-masing sel dicari dengan rumus Ea= Keterangan : Ea : ekpektasi sel “a” (a+b) : total baris (a+c) : total kolom N : jumlah keseluruhan data Untuk melihat hasil kemaknaan penghitungan statistik digunakan batas kemaknaan 0,05. Penolakan terhadap hipotesis apabila nilai p < 0,05 (ada perbedaan atau ada hubungan yang bermakna), sedangkan penerimaan terhadap hipotesa apabila nilai P > 0,05 (tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan yang bermakna ). I. RENCANA JALANYA PENELITIAN 1. Tahap persiapan Pada tahap ini, peneliti mengajukan judul karya tulis ilmiah terlebih dahulu,sesudah judul diterima peneliti membuat surat izin penelitian ke STIKES Wira Husada Yogyakarta untuk melakukan studi pendahuluan lalu dilanjutkan dengan penyusunan proposal penelitian dan melakukan seminar proposal.Setelah seminar dilaksanakan peneliti 35
  • 41. melakukan refisi sesuai hasil yang diperoleh dari seminar.Untuk mendapatkan data tentang pola makan dan kejadian gastritis 2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni sampai agustus 2011.Pada tahap ini meliputi pengumpulan data oleh peneliti,sampel yang diambil sebanyak 40 respoden yaitu membagikan kuesioner tentang pola makan dengan kejadian gastritis.Sebelum membagikan kuesioner dengan informed consent kepada responden, peneliti memberikan penjelasan cara pengisian kuisioner.setelah kegiatan kuesioner selesai kemudian dilakukan observasi.Kemudian setelah kuesioner dan observasi terkumpul sesuai dengan jumlah sampel yang diambil maka dilakukan pengolahan data dan uji statistik. 3. Tahap Pelaporan Setelah pengumpulan data dan pengolahan data selesai,peneliti menyusun laporan penelitian dalam bentuk penulisan yang baik serta konsultasi dengan pembimbing dan mengambil kesimpulan,selanjutnya dipertanggungjawabkan dalam seminar proposal skripsi. 36
  • 42. DAFTAR PUSTAKA Brunner and Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol. 2. Jakarta EGC. Carpenito, Lynda Juall. 2000.Diagnosa Keperawatan.Aplikasi pada praktek klinik. Ed. 6. Jakarta : EGC. Donges, Marylin. Et. Al. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan. Ed. 3. Jakarta : EGC. Mansjoer. Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Ed3 .Jilid 2. Jakarta : FKUI. Sopearman. 2001.IlmyPenyakit Dalam. Jilid 11. Ed. 3. Jakarta : FKUI. 37