SlideShare a Scribd company logo
1 of 131
Download to read offline
 
 


                           SAMBUTAN WALIKOTA


Assalamu’alaikum Wr. Wbr.
         Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya Buku Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Tegal telah disusun oleh
Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Tegal bekerja sama dengan Tim ISSDP
Pusat, dan PF Provinsi Jawa Tengah dan ISSDP Kota Tegal sesuai dengan
jadwal    yang   telah   direncanakan   dalam   rangka    pelaksanaan   program
pengembangan pembangunan sektor sanitasi.
         Buku SSK Kota Tegal ini merupakan dokumen rencana strategis sanitasi
yang dibuat khusus sebagai percepatan pembangunan sektor sanitasi Kota Tegal
berjangka menengah 5 (lima) tahun kedepan (2010 – 2014). Strategi ini untuk
mensinergikan upaya-upaya yang akan dilakukan pemerintah (pusat, provinsi,
kota), sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat maupun kelompok
masyarakat sehingga program “Tegal Sehat 2010” dapat terwujud. Buku ini
disusun berdasarkan Buku Putih Sanitasi yang telah disusun sebelumnya serta
telah dikonsultasi publik guna saran dan masukan dari seluruh para pemangku
kepentingan (stakeholders) terkait.
         Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada konsultan ISSDP Pusat, PF
ISSDP Provinsi Jawa Tengah dan ISSDP Kota Tegal yang telah banyak
membantu dan mendampingi dalam penyusunan SSK Kota Tegal ini. Ucapan
terimakasih juga kami sampaikan kepada Pokja Sanitasi Kota Tegal dalam
penyusunan SSK Kota Tegal, SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Tegal dan
pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku ini.
         Akhirnya, semoga buku SSK Kota Tegal ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kota Tegal. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk
dan hidayah sehingga pengelolaan sanitasi Kota Tegal dapat terselenggara
secara baik dengan dukungan masyarakat sesuai dengan slogan “Gerbang Mas
Kota Bahari (Gerakan Pembangunan Masyarakat Kota Bahari)”. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wbr.
                                                         Tegal, Januari 2010




                                                                               i 
 


                             KATA PENGANTAR

        Tantangan yang dihadapi Kota Tegal terkait dengan masalah sanitasi
masih sangat besar. Permasalahan sanitasi yang dihadapi antara lain
terbatasnya sarana infrastruktur pengelolaan air limbah rumah tangga dan
kerusakan IPLT; lahan TPA terbatas untuk menampung timbulan sampah yang
meningkat dari waktu ke waktu; masih terdapatnya genangan sebagai akibat
kurang optimalnya fungsi drainase kota; masih tercampurnya grey water dan
saluran drainase difungsikan sebagai tempat pembuangan sampah praktis;
meningkatnya kebutuhan air bersih masyarakat tidak sebanding dengan debit
suplai air bersih; serta masih rendahnya kesadaran masyarakat mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
        Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Tegal merupakan dokumen rencana
strategis sanitasi yang dibuat khusus sebagai percepatan pembangunan sektor
sanitasi Kota Tegal berjangka menengah 5 (lima) tahun kedepan (2010-2014).
Strategi ini untuk mensinergikan upaya-upaya yang akan dilakukan pemerintah
(pusat, provinsi, kota), sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat maupun
kelompok masyarakat sehingga program “Tegal Sehat 2010” dapat terwujud.
      SSK Kota Tegal disusun sebagai rencana pembangunan sektor sanitasi
dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kota Tegal mulai Tahun
2010 hingga Tahun 2014.
Gambaran rinci SSK adalah sebagai berikut;
    ‐ Bab 1 mengenai pendahuluan.
    ‐ Bab 2 memberikan penjelasan tentang arah pengembangan sektor sanitasi
      kota, menjelaskan visi dan misi, kebijakan umum, tujuan dan sasaran
      pembangunan sektor sanitasi kota.
    ‐ Bab 3 menjelaskan tentang isu strategi dan tantangan dalam sektor sanitasi
      baik untuk semua sub sektor, sektor air bersih dan aspek pendukung
      layanan sanitasi.
    ‐ Bab 4 memaparkan tentang tujuan, sasaran, tahapan pencapaian dan
      strategi setiap sub sektor sanitasi, sektor air bersih dan strategi aspek
      pendukung layanan sanitasi.
    ‐ Bab 5 menjelaskan tentang program dan kegiatan yang akan dilakukan
      secara terintegrasi antar sub sektor dan aspek pendukung layanan sanitasi.
    ‐ Bab 6 menjelaskan tentang strategi monitoring dan evaluasi program
      sanitasi kota.
    ‐ Bab 7 sebagai penutup.



                                                                               ii 
 


      Dengan tersusunnya SSK Kota Tegal diharapkan dapat mendukung
program “Tegal Sehat 2010” dan menjadi dokumen perencanaan legal untuk
perbaikan pembangunan sanitasi Kota Tegal.
      Tim Pokja Sanitasi Kota Tegal mengucapkan terima kasih kepada ISSDP
Pusat, PF ISSDP Provinsi Jawa Tengah, CF ISSDP Kota Tegal, Satuan Kerja
Perangkat Daerah, Sub Klinik Desa dan semua pihak serta komponen
masyarakat yang telah membantu baik dalam pikiran, tenaga dan waktu untuk
proses penyusunan dan penyempurnaan dokumen SSK Kota Tegal.


                                                      Tegal, Januari 2010
                                                             Penyusun,




                                     Tim Pelaksana Pokja Sanitasi Kota Tegal




                                                                            iii 
 


                                                  DAFTAR ISI

SAMBUTAN WALIKOTA ..............................................................................                i
KATA PENGANTAR .....................................................................................            ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................   iv
DAFTAR TABEL ...........................................................................................        vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................            vii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................            vii


I.      PENDAHULUAN ................................................................................            I-1
1.1     Latar Belakang ....................................................................................     I-1
1.2     Maksud dan Tujuan Penyusunan SSK ...............................................                        I-2
1.3     Landasan Hukum ................................................................................         I-3
1.4     Metode Penyusunan ...........................................................................           I-5
1.5     Sistematika Dokumen .........................................................................           I-6


II      ARAH PENGEMBANGAN SEKTOR SANITASI KOTA.....................                                             II-1
2.1     Gambaran Umum Situasi Sanitasi Kota ..............................................                      II-1
        2.1.1 Kondisi Geografis ......................................................................          II-1
        2.1.2 Demografi .................................................................................       II-8
        2.1.3 Kondisi Topografi .......................................................................         II-12
        2.1.4 Gambaran Umum Situasi Sanitasi Kota ...................................                           II-12
2.2     Visi Misi Sanitasi Kota Tegal ...............................................................           II-22
2.3     Kebijakan Umum dan Arah Strategi Sanitasi Kota Tahun 2010-2014 .                                        II-23
        2.3.1 Kebijakan Umum Terkait Pembangunan Sektor Sanitasi ..........                                     II-23
        2.3.2 Arah Strategi Terkait Pembangun Sektor Sanitasi ....................                              II-25
        2.3.2 Tujuan, Sasaran Sanitasi dan Arahan Pentahapan
                 Sektor Sanitasi ..........................................................................     II-25


III     ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA .                                                     III-1
3.1     Aspek Non Teknis ...............................................................................        III-1
        3.1.1 Kebijakan Daerah dan Kelembagaan ........................................                         III-1
        3.1.2 Keuangan...................................................................................       III-3
        3.1.3 Komunikasi ................................................................................       III-3
        3.1.4 Keterlibatan Pelaku Bisnis .........................................................              III-4
        3.1.5 Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender dan Kemiskinan ....                                         III-4
        3.1.6 Aspek Monitoring dan Evaluasi..................................................                   III-5



                                                                                                                       iv 
 


3.2   Aspek Teknis dan PHBS .....................................................................           III-6
      3.2.1 Sub Sektor Air Limbah Domestik .............................................                    III-6
      3.2.2 Sub Sektor Persampahan .......................................................                  III-9
      3.2.3 Sub Sektor Drainase Lingkungan ............................................                     III-11
      3.2.4 Sektor Air Bersih/Minum ..........................................................              III-12
      3.2.5 Aspek PHBS ............................................................................         III-14


IV    STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI .......                                                 IV-1
4.1   Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian.......................................                        IV-1
      4.1.1 Sub Sektor Air Limbah Domestik .............................................                    IV-1
      4.1.2 Sub Sektor Persampahan .......................................................                  IV-1
      4.1.3 Sub Sektor Drainase ...............................................................             IV-2
      4.1.4 Sektor Air Bersih/Minum ..........................................................              IV-2
      4.1.5 Aspek PHBS ............................................................................         IV-2
4.2   Strategi Aspek Teknis dan PHBS .......................................................                IV-3
      4.2.1 Sub Sektor Air Limbah Domestik .............................................                    IV-3
      4.2.2 Sub Sektor Persampahan .......................................................                  IV-4
      4.2.3 Sub Sektor Drainase Lingkungan ............................................                     IV-5
      4.2.4 Sektor Air Bersih/Minum ..........................................................              IV-5
      4.2.5 Aspek PHBS ............................................................................         IV-6
4.3   Strategi Aspek Non Teknis ..................................................................          IV-7
      4.3.1 Aspek Kebijakan Daerah dan Kelembagaan ...........................                              IV-7
      4.3.2 Aspek Keuangan .....................................................................            IV-8
      4.3.3 Aspek Komunikasi ...................................................................            IV-10
      4.3.4 Keterlibatan Pelaku Bisnis .......................................................              IV-13
      4.3.5 Pemberdayaan masyarakat, Aspek Jender, dan
                Kemiskinan ..............................................................................   IV-14


V     PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI ...........................................                             V-1
5.1   Program dan Kegiatan Aspek Teknis dan PHBS ................................                           V-1
      5.1.1 Sub Sektor Air Limbah Domestik .............................................                    V-1
      5.1.2 Sub Sektor Persampahan .......................................................                  V-6
      5.1.3 Sub Sektor Drainase Lingkungan ............................................                     V-10
      5.1.4 Sektor Air Bersih/Minum ..........................................................              V-12
      5.1.5 Aspek PHBS ............................................................................         V-16
5.2   Program dan Kegiatan Aspek Non Teknis ..........................................                      V-19
      5.2.1 Kebijakan Daerah dan Kelembagaan ......................................                         V-19



                                                                                                                    v 
 


      5.2.2 Keuangan ................................................................................          V-26
      5.2.3 Komunikasi ..............................................................................          V-27
      5.2.4 Keterlibatan Pelaku Bisnis .......................................................                 V-29
      5.2.5 Pemberdayaan masyarakat, Aspek Jender,
                dan Kemiskinan .......................................................................         V-30


VI    MONITORING DAN EVALUASI SANITASI .......................................                                 VI-1
6.1   Gambaran Umum Struktur Monitoring dan Evaluasi Sanitasi .............                                    VI-1
6.2   Pemantauan Strategi Sanitasi.............................................................                VI-2
6.3   Pendokumentasian .............................................................................           VI-10
6.4   Evaluasi Strategi Sanitasi Kota ...........................................................              VI-11
6.5   Pelaporan ............................................................................................   VI-11


VII   PENUTUP ...........................................................................................      VII-1
7.1   Kesimpulan .........................................................................................     VII-1
7.2   Harapan ..............................................................................................   VII-1

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN




                                                                                                                  vi 
 




                                      DAFTAR LAMPIRAN

1.    Glosarry Sanitasi ..............................................................................   1
2.    Tabel Penentuan Zona Sanitasi.......................................................               2
3.    Tabel Usulan Program dan Kegiatan ...............................................                  3
4.    SK Pokja Tahun 2009 .......................................................................        4




                                         DAFTAR TABEL

2.1   Pembagian Wilayah Administrasi Kota Tegal ...................................                      II-2
2.2   Luas daerah, Kepadatan, Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga
      Menurut Kecamatan/Kelurahan di Kota Tegal 2008 .........................                           II-8
2.3   Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Tegal Tahun 2010 – 2014 ............                                 II-10
2.4   Jumlah Kegiatan Per tahun ..............................................................           VI-3
2.5   Sasaran subsektor sanitasi, sektor air bersih dan PHBS Kota
      Tegal tahun 2010 – 2014. ………………………………………………                                                        VI-4




                                       DAFTAR GAMBAR

2.1   Peta Administrasi Kota Tegal............................................................           II-12
2.2   Peta Citra Satelit Kota Tegal.............................................................         II-13
2.3   Foto Kondisi Pengelolaan Air Limbah di Kota Tegal.........................                         II-15
2.4   Pengelolaan Persampahan di Kota Tegal ........................................                     II-18
2.5   Kondisi Drainase di Kota Tegal.........................................................            II-19
2.6   Peta Wilayah Prioritas Pengembangan Pengelolaan Air Limbah
      Kota Tegal Berdasarkan Data Penduduk Tahun 2008 .....................                              II-27
2.7   Peta Wilayah Prioritas Pengembangan Persampahan
      Kota Tegal Berdasarkan Data Penduduk Tahun 2008 .....................                              II-29
2.8   Peta Wilayah Prioritas Pengembangan Pengelolaan Drainase
      Lingkungan Kota Tegal Berdasarkan Data Penduduk Tahun 2008..                                       II-30
2.9   Peta Wilayah Prioritas Pengembangan Air BersihKota Tegal
      Berdasarkan Data Penduduk Tahun 2008........................................                       II-32




                                                                                                             vii 
 


                                      BAB I
                                   PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG

          Strategi sanitasi kota (SSK) Kota Tegal adalah suatu dokumen
perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara
komprehensif pada tingkat kota yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang
jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kota Tegal dengan
tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis,
terintegrasi, dan berkelanjutan.
          Guna menghasilkan strategi sanitasi kota sebagaimana tersebut di atas,
maka diperlukan suatu kerangka kerja yang       menjadi dasar dan acuan bagi
penyusunan strategi sanitasi kota dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut
memiliki dasar hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja
strategi sanitasi Kota Tegal merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Strategi Sanitasi Kota Tegal. Kerangka kerja sanitasi ini merupakan salah satu
produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja sanitasi.
          Pengembangan layanan sanitasi kota harus didasari oleh suatu rencana
pembangunan sanitasi jangka menengah (3 sampai 5 tahunan) yang
kompehensif dan bersifat strategis. Rencana jangka menengah yang juga
disebut Strategi Sanitasi Kota (SSK) itu memang dibutuhkan mengingat kota-
kota Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-tahun (multi years) untuk
memiliki layanan sanitasi yang memenuhi prinsip layanan Sanitasi menyeluruh.
Strategi Sanitasi Kota juga dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD-SKPD) dan para pelaku pembangunan sanitasi lainnya untuk
dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi kotanya. Setelah
disepakati, Strategi Sanitasi Kota akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak
tahunan (annual action plan). Isinya, informasi lebih rinci dari berbagai usulan
kegiatan (program atau proyek) pengembangan layanan sanitasi kota yang
disusun sesuai tahun rencana pelaksanaannya.
          Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Tegal berisi visi, misi, dan tujuan
pembangunan sanitasi kota Tegal berikut strategi-strategi pencapaiaannya. Tiap-
tiap strategi kemudian diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut
komponen-komponen kegiatan indikatifnya. Cakupan suatu Strategi Sanitasi
Kota (SSK) akan meliputi :




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                I-1

 
 


       Aspek Teknis; mencakup strategi dan usullan kegiatan pengembangan
       sektor sanitasi yang terdiri dari (a) layanan sub sektor air limbah domestik,
       (b) layanan sub sektor persampahan, dan (c) sub sektor drainase
       lingkungan, serta sektor air bersih dan aspek Perilaku Hidup Bersih dan
       Sehat (PHBS).
       Aspek       Pendukung;           mencakup       strategi   dan    usulan      kegiatan
       pengembangan komponen (a) Kebijakan Daerah dan Kelembagaan, (b)
       Keuangan        (c)      Komunikasi,    (d)    Keterlibatan     Pelaku     Bisnis,   (e)
       Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender dan Kemiskinan, (f) Monitoring
       dan evaluasi


1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN STRATEGI SANITASI KOTA

            Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah tersusunnya
dokumen perencanaan strategis sanitasi Kota yang dapat dijadikan rujukan
perencanaan pembangunan sanitasi Kota Tegal dalam jangka menengah (5
tahunan).
            Tujuan dari penyusunan dokumen kerangka kerja strategi sanitasi kota
      (SSK) ini adalah:


      a. Tujuan Umum
       Kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini disusun sebagai rencana
       pembangunan             sektor   sanitasi     dan   dijadikan    sebagai     pedoman
       pembangunan sanitasi Kota Tegal mulai Tahun 2010 hingga Tahun 2014.


      b. Tujuan Khusus
       1)     Kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini dapat memberikan
              gambaran tentang arah kebijakan pembangunan Sanitasi Kota Tegal
              selama 5 tahun yaitu Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014.
      2)      Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-
              langkah pelaksanaan kebijakan, serta penyusunan program jangka
              menengah dan tahunan sektor sanitasi.
      3)      Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak
              (instansi, masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri
              untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi
              Kota Tegal.




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                                I-2

 
 


1.3. LANDASAN HUKUM

           Landasan hukum dalam penyusunan strategi sanitasi kota (SSK) Kota
      Tegal adalah:
      a.     Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
      b.     Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
             Keuangan Negara.
      c.     Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
             Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
      d.     Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
             Pemerintahan Daerah
      e.     Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
             Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
             Daerah


      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

      1.     Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982
             Tentang Pengaturan Air.
      2.     Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990
             Tentang Pengendalian Pencemaran Air
      3.     Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991
             Tentang Sungai.
      4.     Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999
             Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
      5.     Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
             Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.


      Peraturan Presiden Republik Indonesia

      1.     Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang
             Rencana Pembangunan Jangka Panang Menengah Nasional (RPJM)
             Tahun 2004-2009


      Keputusan Presiden Republik Indonesia

      1.     Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000
             Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.



Strategi Sanitasi Kota Tegal                                               I-3

 
 


      2.     Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001
             Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.
      3.     Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002
             Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia
             Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber
             Daya Air


      Keputusan Menteri

      1.     Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
             35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.
      2.     Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17
             Tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib
             dilengkapi degan AMDAL
      3.     Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112
             Tahun 2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik.
      4.     Keputusan         Menteri    Kesehatan    Republik    Indonesia    Nomor
             1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan
             Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).


      Perda Kota Tegal

      1.     Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Peraturan Daerah
             Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 6 Tahun 1995 tentang
             Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II
             Tegal Nomor 26 Tahun 1981 Tentang Penyelenggaraan-Kebersihan
             Kota       Dan      Pengumpulan      Serta     Pembuangan         Sampah
             sampah/Kotoran-kotoran.
      2.     Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 10
             Tahun      1991    Tentang    Perubahan     Pertama   Peraturan    Daerah
             Kotamadya daerah Tingkat II Tegal Nomor 26 Tahun 1981 tentang
             Penyelenggaraan        Kebersihan    Kota    Dan     Pengumpulan    Serta
             Pembuangan Sampah-sampah/Kotoran-kotoran.
      3.     Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 4 Tahun 2005 Tentang
             Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi Dan Susunan Organisasi
             Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
             Kota Tegal.




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                       I-4

 
 


      4.     Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 7 Tahun 2003 Tentang
             Restribusi Penyedotan Kakus.


1.4. METODE PENYUSUNAN

           Strategi Sanitasi Kota Tegal ini disusun oleh Pokja Sanitasi Kota secara
partisipatif dan terintegrasi lewat diskusi, lokakarya dan pembekalan baik yang
dilalukan oleh Tim Pokja sendiri maupun dengan dukungan fasilitasi dari Tim
Konsultan ISSDP. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini
menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk
menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan
metoda dilakukan bersama pokja baik lokakarya dan pelatihan, diskusi dan
pembekalan.


Metode penyusunan SSK ini, terdiri dari tahapan berikut:
      1.     Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kota saat ini (dari
             Buku Putih Sanitasi), untuk belajar dari fakta sanitasi guna
             menetapkan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan. Pada tahap ini
             Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi Kota untuk memastikan
             kondisi yang ada saat ini khususnya kondisi yang tidak diinginkan
             atau permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan
             sanitasi Kota. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri;
             sub sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase
             lingkungan dan sektor air bersih serta aspek pendukung. Metoda
             yang digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan
             untuk melakukan verifikasi informasi.
      2.     Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang
             dituangkan kedalam visi, misi sanitasi kota, dan tujuan serta sasaran
             pembangunan sanitasi kota. Dalam perumusan bagian ini tetap
             mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
             (RPJMD) dan dokumen perencanaan lainnya yang ada di kota.
      3.     Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang
             diinginkan. Analisis kesenjangan digunakan untuk mendiskripsikan
             issue strategis dan kendala yang mungkin akan dihapadapi dalam
             mencapai tujuan.
      4.     Merumuskan strategi sanitasi kota yang menjadi basis penyusunan
             program dan kegiatan pembangunan sanitasi kota jangka menengah



Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                   I-5

 
 


             (5 tahunan). Dengan alat analisis SWOT mengkaji kekuatan,
             kelemahan, kesempatan dan ancaman dan Diagram Sistem Sanitasi.


1.5. SISTEMATIKA DOKUMEN

          Pembahasan Strategi Sanitasi Kota dalam dokumen ini terdiri dari tujuh
(7) bab. Bab 1, 2 dan 3 dari Dokumen SSK ini merupakan Arah Pembangunan
Sanitasi Kota atau sering juga disebut sebagai Kerangka Kerja Sanitasi yang
memberikan arahan jangka panjang (20 tahunan), dan jangka menengah (5
tahunan) untuk pembangunan sanitasi kota secara komprehensif, yang dapat
digunakan sebagai alat untuk mengadvokasi para pengambil keputusan di tingkat
kota, propinsi dan pusat. Sedangkan Bab 3, 4, 5, 6 dan 7 memberikan gambaran
rinci tentang substansi upaya-upaya strategis yang akan dilakukan.
      ‐    Bab 1 mengenai pendahuluan.
      ‐    Bab 2 memberikan penjelasan tentang arah pengembangan sektor
           sanitasi kota, menjelaskan visi dan misi, kebijakan umum, tujuan dan
           sasaran pembangunan sektor sanitasi kota.
      ‐    Bab 3 menjelaskan tentang isu strategi dan tantangan dalam sector
           sanitasi baik untuk semua sub sektor, sektor air bersih dan aspek
           pendukung layanan sanitasi.
      ‐    Bab 4 memaparkan tentang tujuan, sasaran, tahapan pencapaian dan
           strategi setiap sub sektor sanitasi, sektor air bersih dan strategi aspek
           pendukung layanan sanitasi.
      ‐    Bab 5 menjelaskan tentang program dan kegiatan yang akan dilakukan
           secara terintegrasi antar sub sektor dan aspek pendukung layanan
           sanitasi.
      ‐    Bab 6 menjelaskan tentang strategi monitoring dan evaluasi program
           sanitasi kota.
      ‐    Bab 7 sebagai penutup.




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                    I-6

 
BAB II
                ARAH PENGEMBANGAN SEKTOR SANITASI KOTA


          Bagian ini akan menjelaskan secara singkat tentang gambaran umum
situasi sanitasi Kota Tegal saat ini, Visi dan Misi Sanitasi Kota yang akan
memberikan arahan tentang pembangunan sanitasi kota lima tahun kedepan,
Kebijakan umum         sanitasi kota saat ini dan arah ke depan serta tujuan dan
sasaran pembangunan sektor sanitasi.


2.1.      GAMBARAN UMUM KOTA TEGAL


2.1.1.    KONDISI GEOGRAFIS
          Letak Kota Tegal berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes dan
Kabupaten Tegal. Secara geografis Kota Tegal terletak pada posisi 1090 08’-1090
10’ Bujur Timur dan 060 50’-060 53’ Lintang Selatan dengan luas wilayah sebesar
39,68 Km2, setelah tukar guling dengan Kabupaten Brebes. Batas wilayah Kota
Tegal secara administratif diuraikan sebagai berikut :


         Sebelah Utara         :   Laut Jawa
         Sebelah Selatan :         Kabupaten Tegal
         Sebelah Timur         :   Kabupaten Tegal
         Sebelah Barat         :   Kabupaten Brebes


          Kota Tegal terbagi menjadi 4 kecamatan yaitu: Kecamatan Tegal Barat,
Kecamatan Tegal Timur, Kecamatan Tegal Selatan dan Kecamatan Margadana.
Dengan jumlah kelurahan adalah 27 kelurahan.




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                II - 1 
Tabel 2.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kota Tegal
                                    Luas                                               Luas
 Kecamatan        Kelurahan                 RW    RT    Kecamatan       Kelurahan              RW       RT
                                    (Km2)                                              (Km2)
 Tegal         Kalinyamat                                             Pesurungan
                                     0.89               Tegal Barat                    0.72
 Selatan       Wetan                         4    17                  Kidul                      2       14
               Bandung               0.59    5    21                  Debong Lor       0.56      3       15
               Debong Kidul          0.35    4    20                  Kemandungan      0.56      3       13
               Tunon                 0.75    4    21                  Pekauman         0.96      8       50
               Keturen               0.62    3    17                  Kraton           1.23      8       65
               Debong Kulon          0.74    3    13                  Tegalsari        2.19     14      106
               Debong Tengah         1.11    6    35                  Muarareja        7.73      3       14
               Randugunting          1.38   12    89    Margadana     Kaligangsa       2.52      6      35
 Tegal Timur   Kejambon              0.86    6    43                  Krandon          1.20      4       22
               Slerok                1.39    4    43                  Cabawan          1.28      4       17
               Panggung              2.23   13   128                  Margadana        2.41     11       49
                                                                      Kalinyamat
               Mangkukusuman         0.47   4     43                                   1.52         4   27
                                                                      Kulon
               Mintaragen            1.41   11    90                  Sumurpanggang    1.00         2   18
                                                                      Pesurungan Lor   1.82         3   21
Sumber : Profil Daerah Kota Tegal Tahun 2007




A.     KEBIJAKAN KAWASAN STRATEGIS BREGAS DALAM RTRW PROPINSI
       JAWA TENGAH


      Sistem pelayanan perkotaan di Propinsi Jawa Tengah didasarkan pada 2
 aspek yaitu potensi dan permasalahan yang berkembang di lapangan
 mencerminkan kondisi riil orientasi kawasan, serta arahan kebijakan yang
 tertuang dalam RTRWN. Berdasarkan kriteria dan kondisi lapangan lingkup
 Kawasan Strategis Bregas dapat dikategorikan sebagai berikut:
 •    Kota Pusat Pelayanan Kegiatan Wilayah (KPPKW): adalah Kota Tegal
 •    Kota Pusat Pelayanan Kegiatan Lokal (KPPKL): adalah Brebes dan Slawi


 A.1       STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN BREGAS


 a.        Hirarki Kota
           Dengan melihat hirarki kota di wilayah ini strategi pengembangan kota
 diarahkan untuk lebih memantapkan dan memperjelas hirarki yang sudah ada
 untuk     menghindari          ke-primacy-an    kota   yang     berperan    sebagai    pusat
 pertumbuhan wilayah. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan kota kecil
 dan menengah dan mempunyai potensi untuk berkembang, terutama yang
 berlokasi di dekat pusat pertumbuhan wilayah sebagai contoh Margadana, Slawi,
 Bumiayu.




 Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                             II - 2 
b.        Konstelasi Kota
          Untuk lebih dapat meratakan pembangunan di Jawa Tengah, maka
alternatif pembangunan pertumbuhan dialokasikan pada daerah-daerah yang
tingkat     perkembangan       pembangunannya        tinggi.   Kota   Tegal   merupakan
generator untuk percepatan pertumbuhan, yang secara fungsional mempunyai
akses ke kota-kota orde dibawahnya. Diterapkan pusat pertumbuhan diharapkan
agar supaya tidak terjadi tumpang tindih fungsi pelayanan masing-masing kota
yang mungkin menyebabkan kurang berfungsinya kegiatan kota secara optimal
dan terjadi integrasi spasial skala lokal diantara kota-kota tersebut.


A.2       KEBIJAKAN PENATAAN RUANG KOTA TEGAL

a. Struktur Ruang Kota Tegal
            Kawasan Perkotaan Tegal mengalami perkembangan yang pesat pada
pusat kota, namun juga mempunyai faktor pembatas, sehingga perlu mendorong
pemanfaatan ruang secara proporsional sesuai dengan pusat pelayanan secara
hirarkis.
            Kebijakan struktur ruang kota ini adalah:
• Meningkatkan fungsi dan peran pusat kegiatan utama kota melalui kualitas
     lingkungan kawasan pusat kota yang diharapkan lebih berperan menjadi
     pusat wilayah regional.
• Mendorong terciptanya sub pusat kegiatan yang sudah berkembang maupun
     yang akan dikembangkan pada beberapa bagian wilayah guna memacu
     desentralisasi pusat-pusat pelayanan kota. Pengembangan sub-sub pusat
     sebagai pusat Bagian Wilayah Kota (BWK) sesuai dengan sistem pelayanan
     yang akan dikembangkan secara hirarkis.
• Pengembangan sistem pusat pelayanan didukung dengan mengembangkan
     sistem jaringan yang berfungsi kolektor yang menghubungkan antar pusat-
     pusat pelayanan. Pengembangan sistem jaringan dengan memperhatikan
     jaringan arteri primer yang merupakan bagian dari sistem regional – nasional,


b. Kebijakan Pola Ruang Kota Tegal
            Pengembangan       pola   ruang   kota      diarahkan     untuk   mendorong
pemanfaatan ruang sesuai dengan kapasitas optimalnya serta membatasi
daerah-daerah yang mempunyai faktor pembatas pemanfaatan ruang. Pola
ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                        II - 3 
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi
daya. Pokok-pokok arahan kebijakan pola ruang ini adalah:
• Membatasi perkembangan pemanfaatan ruang pada wilayah pesisir, karena
   ketinggian peil lahan yang rendah dan kemungkinan adanya abrasi, dan
   membatasi intensitas pemanfaatan pada lahan dengan potensi genangan/
   banjir.
• Meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan melalui penyediaan ruang
   terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau pada pusat-pusat pelayanan.
   Pengembangan          ruang   terbuka   non   hijau   dapat   diintegrasikan    pada
   pengembangan fungsi komersial, sebagai ruang sosial yang sekaligus
   berfungsi komersial.
• Mengembangkan pemanfaatan ruang pada kawasan sub pusat wilayah guna
   mendorong        desentralisasi   pemanfaatan     ruang   secara    lebih      merata
   melaluipemanfaatan bagi kegiatan perdagangan, jasa dan fasilitas pelayanan.


c. Kebijakan Pola Ruang Kota Tegal

         Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam
merealisasikan rumusan kebijakan tersebut, dilakukan strategi sebagai berikut:

  1. Strategi Pengembangan Struktur Ruang
     Pembagian BWK di Kota Tegal adalah sebagai berikut:
         - BWK I (Pusat Kota), meliputi:
             -   Kelurahan Pekauman                - Kelurahan Debong Kulon
             -   Kelurahan Randugunting            - Kelurahan Kemandungan
             -   Kelurahan Debong Lor              - Kelurahan Pesurungan Kidul
         - BWK II (Selatan), meliputi:
             -   Kelurahan Debong Tengah           - Kelurahan Kalinyamat Wetan
             -   Kelurahan Debong Kidul            - Kelurahan Kalinyamat Kulon
             -   Kelurahan Bandung                 - Kelurahan Tunon
             -   Kelurahan Keturen                 - Kelurahan Sumur Panggang
         - BWK III (Utara), meliputi:
             -   Kelurahan Tegalsari               - Kelurahan Muarareja
             -   Kelurahan Kraton                  - Kelurahan Mintaragen
             -   Kelurahan Pesurungan Lor




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                        II - 4 
-   Wilayah Bokong Semar di sebelah utara rencana jalan lingkar utara
                di Kecamatan Muarareja
         - BWK IV (Timur), meliputi:
            -   Kelurahan Panggung                - Kelurahan Mangkukusuman
            -   Kelurahan Slerok                  - Kelurahan Kejambon
         - BWK V (Barat), meliputi:
            -   Kelurahan Cabawan                 - Kelurahan Krandon
            -   Kelurahan Kaligangsa
            -   Wilayah Bokong Semar di sebelah selatan rencana jalan lingkar
                utara di Kecamatan Muarareja


  2. Strategi pengembangan sistem pusat pelayanan
        Pembangunan fasilitas pelayanan pada kawasan pusat kota sebagai
        penunjang Kota Tegal menjadi pusat bagi wilayah di sekitarnya (Kota
        Tegal sebagai kota PKW), sub pusat kota (pada tiap-tiap BWK), dan
        pusat-pusat sub BWK.
        Peningkatan        prasarana   dengan   fungsi   regional,   yaitu   prasarana
        transportasi, perdagangan, jasa dan pelayanan umum lainnya.
        Peningkatan fungsi sub pusat pelayanan dengan membangun ruang
        terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau, serta fasilitas perdagangan
        dan jasa pada tiap-tiap sub pusat pelayanan.
        Peningkatan jumlah fasilitas pelayanan yaitu dengan pembangunan
        sarana perkotaan meliputi: sarana pendidikan, kesehatan, peribadatan.
        Penambahan dan penempatan fasilitas dan utilitas dengan menempatkan
        pada daerah strategis dan memiliki daya jangkau yang optimal.


  3. Strategi pengembangan sistem jaringan
        Jaringan prasarana transportasi.
        - Pembangunan jalan dan peningkatan fungsi jaringan jalan yang
            berfungsi arteri, yaitu jalan lingkar utara dan jalan lingkar selatan Kota
            Tegal.
        - Peningkatan jalan lokal menjadi jalan kolektor, yaitu:
                Jalan yang sejajar Jalan Dr Cipto Mangunkusumo di sebelah utara.
                Jalan lokal yang menghubungkan kepada pusat pelayanan di
                wilayah Tegal Timur, Tegal Selatan dan Tegal Barat.




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                      II - 5 
- Pengembangan           daerah pelabuhan dan penyediaan sarana dan
            prasarana pendukung transportasi laut.
        Jaringan listrik yaitu dengan peningkatan kualitas dan kuantitas
        (pembangunan jaringan) pelayan listrik.
        Jaringan telekomunikasi yaitu dengan peningkatan kualitas dan kuantitas
        (pembangunan BTS) pelayanan telekomunikasi.
        Jaringan drainase yaitu dengan pembangunan jaringan drainase primer
        dan sekunder serta dengan peningkatan kualitas dan pengelolaan
        jaringan yang sudah ada.
         Jaringan persampahan
        - Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah dan TPS.
        - Penambahan sarana persampahan (container, gerobak).
         Jaringan air bersih
        - Pembangunan sistem perpipaan guna perluasan pelayanan jaringan
            air bersih.
        - Pengelolaan sistem perpipaan yang sudah ada guna mengurangi
            tingkat kebocoran.
        - Perlindungan terhadap sumber mata air.
         Jaringan limbah
        - Peningkatan kualitas dan fungsi IPLT.
        - Penambahan sarana pengangkutan limbah.


  4. Strategi Pengembangan Pola Ruang
     a. Strategi pengembangan kawasan lindung
        Penetapan kawasan lindung yaitu kawasan perlindungan setempat, dan
        kawasan lindung berhutan bakau.
        Pelestarian kawasan lindung sebagai lahan non terbangun dan
        memfungsikannya sebagai hutan kota.
     b. Strategi pengembangan kawasan budidaya
        Pemanfaatan lahan eksisting dengan sejauh tidak menyimpang dari dasar
        pengembangan struktur kegiatannya, maka lahan eksisting ini tetap
        dipertahankan dengan pengaturan penataan lebih lanjut yang pada
        prinsipnya meningkatkan daya manfaat lahan secara optimal.
        - Penetapan kawasan perikanan darat (tambak) dan perikanan laut dan
            penyediaan fasilitas pendukung untuk kawasan perikanan.




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                               II - 6 
- Penetapan kawasan pertanian sebagai lahan non terbangun dan
            penyediaan fasilitas pendukung untuk kawasan pertanian serta
            pelestarian sistem irigasi untuk lahan sawah.
        - Penetapan kawasan untuk RTH sebagai lahan non terbangun dengan
            penyediaan RTH disetiap sub pelayanan (kecamatan atau BWK) dan
            peningkatan kualitas RTH yang sudah ada.
        - Penetapan kawasan untuk RTNH sebagai lahan non terbangun
            dengan penyediaan RTNH disetiap sub pelayanan (kecamatan atau
            BWK), peningkatan kualitas RTNH yang sudah ada, dan penambahan
            RTNH yaitu ruang pejalan kaki dan makam.
        Potensi daya dukung lahan terutama untuk lahan-lahan kosong yang
        belum dimanfaatkan dikembangkan secara optimal untuk tata guna lahan
        baru yang lebih produktif.
        Mengurangi kepadatan di daerah permukiman di Kecamatan Tegal Timur,
        serta meningkatkan kualitas lingkungan di daerah permukiman padat
        tersebut, yaitu dengan:
        - Pembangunan permukiman dan fasilitas pendukungnya.
        - Pengembangan         permukiman     dengan        pemerataan   kepadatan
            permukiman.
        Melaksanakan pengembangan tata ruang ke dalam (internal) dengan
        mengupayakan penggunaan sistem zoning (pembagian daerah) yaitu
        dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kecenderungan pertumbuhan
        kota, yaitu:
        - Penyediaan fasilitas perkantoran di setiap sub pusat Kecamatan atau
            Bagian Wilayah Kota (BWK).
        - Pengalokasian kegiatan dan penyediaan fasilitas perdagangan dan
            jasa dan peningkatan kualitas fasilitas yang ada.
        - Pengalokasian dan pembangunan kawasan industri terpadu serta
            peningkatan fasilitas pendukung kawasan industri.
        - Pengembangan kawasan pariwisata dengan peningkatan penyediaan
            fasilitas pendukungnya.
        - Menjaga kelestariannya dengan menetapkan sebgai kawasan cagar
            budaya dan peningkatan penyediaan fasilitas pendukungnya.
        - Peningkatan kualitas kawasan pelabuhan dengan penyediaan fasilitas
            dan penyediaan sarana transportasi serta peningkatan kegiatan
            didalamnya sehingga mendukung kondisi fisik pelabuhan.



Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                   II - 7 
Mengupayakan pengembangan fisik kawasan perkotaan dengan tetap
        mempertahankan lahan-lahan persawahan yang produktif.
        Meningkatkan pengawasan terhadap eksploitasi berbagai sumber daya
        alam     untuk     mencapai   sistem   pembangunan   yang     berkelanjutan
        (sustainable development).


2.1.2    DEMOGRAFI
A.1      KEPENDUDUKAN
         A.1.1 Persebaran dan Kepadatan Penduduk
         Tabel 2.2.       Luas daerah, Kepadatan, Jumlah Penduduk dan Rumah
                        Tangga Menurut Kecamatan/ Kelurahan di Kota Tegal Tahun
                        2008

                                                             Kepadatan
               Kecamatan/Kelurahan       Luas
                                                  Jumlah     Penduduk       Rumah
                                        Daerah
                                                 Penduduk                   Tangga
                                         (km2)
                                                              (per km2)

               Tegal Selatan           6,43      57.770      8.984         14.461

               Kalinyamat wetan        0,89      4.389       4.877         1.266

               Bandung                 0,59      5.227       9.012         1.300

               Debong kidul            0,35      4.713       13.466        1.196

               Tunon                   0,75      5.443       7.257         1.580

               Keturen                 0,62      4.138       6.755         1.142

               Debong kulon             0,74     4.004       5.411          1.051

               Debong tengah            1,11     9.719       10.750         2.532

               Randugunting            1,38      17.873      12.951        4.394

               Tegal Timur             6,36      74.623      11.733        17.742

               Kejambon                0,86      12.071      14.036        3.017

               Slerok                  1,39      15.126      10.882        3.623

               Panggung                2,23      26.873      12.051        5.606

               Mangkukusuman           0,47      5.176       11.013        1.292

               Mintaragen              1,41      15.377      10.096        4.204




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                   II - 8 
Kepadatan
              Kecamatan/Kelurahan    Luas
                                              Jumlah    Penduduk      Rumah
                                    Daerah
                                             Penduduk                 Tangga
                                     (km2)
                                                         (per km2)

              Tegal Barat           15,13    64.449     4.236        15.154

              Pesurungan kidul      0,72     4.958      6.886        1.247

              Debong lor            0,56     3.274      5.846        885

              Kemandungan           0,56     3.681      6.573        954

              Pekauman              0,96     7.912      8.242        1.877

              Kraton                1,23     14.911     12.123       3.137

              Tegalsari             2,19     23.507     10.734       5.456

              Muarareja             7,73     6.256      702          1.598

              Margadana             11,76    51.830     4.411        14.156

              Kaligangsa            2,53     10.493     4.147        2.724

              Krandon               1,20     6.521      5.434        1.990

              Cabawan               1,28     5.991      4.680        1.413

              Margadana             2,41     12.844     5.329        3.535

              Kalinyamat kulon      1,52     5.341      3.514        1.538

              Sumurpanggang         1,00     6.027      6.027        1.741

              Pesurungan lor        1,82     4.613      2.535        1.215

              2008                  39,68    248.722    8.756        61.513

              2007                  39,68    247.076    6.227        58.831

              2006                  39,68    245.324    6.183        58.047

              2005                  39,68    245.234    6.180        58.277

              2004                  39,68    243.634    6.140        58.299

             Sumber : Kota Tegal Dalam Angka 2008




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                               II - 9 
A.1.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Tegal Tahun 2010-2014

 No    Kecamatan        Pend.                      Poryeksi Penduduk (tahun)
       / Kelurahan      (jiwa)
                        2007     2008     2009     2010     2011     2012      2013           2014
       Tegal
 1     Selatan          57.644   57.852   58.060   58.269   58.479   58.689    58.900        59.112
                         4.371   4.387    4.403    4.418    4.434    4.450      4.466         4.482
                         5.236   5.255    5.274    5.293    5.312    5.331      5.350         5.369
                         4.685   4.702    4.719    4.736    4.753    4.770      4.787         4.804
                         5.432   5.452    5.471    5.491    5.511    5.530      5.550         5.570
                         4.205   4.220    4.235    4.251    4.266    4.281      4.297         4.312
                         3.944   3.958    3.972    3.987    4.001    4.016      4.030         4.044
                        12.009   12.052   12.096   12.139   12.183   12.227    12.271        12.315
                        17.762   17.862   17.890   17.955   18.019   18.084    18.149        18.214

 2     Tegal Timur      73.610   73.906   74.172   74.439   74.707   74.976    75.246        75.517
                        12.001   12.044   12.088   12.131   12.175   12.219    12.263        12.307
                        15.051   15.105   15.160   15.214   15.269   15.324    15.379        15.434
                        26.418   26.513   26.609   26.704   26.800   26.897    26.994        27.091
                         5.161   5.180     5.198   5.217    5.236    5.255      5.273         5.292
                        15.010   15.064   15.118   15.173   15.227   15.282    15.337        15.392

 3     Tegal Barat      63.962   64.192   64.423   64.655   64.888   65.122    65.356        65.591
                         4.954   4.972    4.990    5.008    5.026    5.044      5.062         5.080
                         3.208   3.220    3.231    3.243    3.254    3.266      3.278         3.290
                         3.606   3.619    3.632    3.645    3.658    3.671      3.685         3.698
                         7.903   7.936    7.965    7.994    8.022    8.051      8.080         8.109
                        14.859   14.912   14.966   15.020   15.074   15.128    15.183        15.238
                        23.225   23.309   23.393   23.477   23.561   23.646    23.731        23.817
                         6.202   6.224    6.247    6.269    6.292    6.314      6.337         6.360

 4     Margadana        51.828   52.015   52.202   52.390   52.578   52.768    52.958        53.148
                        10.464   10.502   10.539   10.577   10.615   10.654    10.692        10.731
                         6.570    6.594   6.617    6.641    6.665    6.689      6.713         6.737
                         6.030    6.052   6.073    6.095    6.117    6.139      6.161         6.184
                        12.890   12.936   12.983   13.030   13.077   13.124    13.171        13.218
                         5.212    5.231   5.250    5.268    5.287    5.306      5.326         5.345
                         6.036    6.058   6.080    6.101    6.123    6.145      6.168         6.190
                         4.626    4.643   4.659    4.676    4.693    4.710      4.727         4.744

      Jumlah                                                                             256.115
Sumber: Kota Tegal dalam Angka 2007 dan hasil analisis
      Tabel 2.3.      Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Tegal Tahun 2010-2014


      Dalam upaya mendukung perencanaan strategi sanitasi Kota Tegal juga
 diperlukan informasi tentang sebaran penduduk berdasarkan tingkat kepadatan
 dengan klasifikasi sebagaimana tersaji dalam tabel dan gambar berikut ini:




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                      II - 10 
Perencanaan Sanitasi Kota Tegal
 Dimana penduduk tinggal? 
 Klasifikasi Urban, didasarkan ‘kepadatan penduduk’
        Rural :                                       < 25 org/ha
        Peri-urban :                              25 – 100 org/ha
        Urban low :                              100 – 175 org/ha
        Urban medium :                           175 – 250 org/ha
        Urban high :                                 > 250 org/ha
      Kepadatan                    Klasifikasi                 Warna             Persentase atas Total
                                                                               %Luas         % Penduduk 
  < 25               Pedesaan                                                        20%                 2%
  25 ‐ 100           Peri‐urban                                                      47%               38%
  100 ‐ 175          perkotaan rendah (urban low)                                    33%               59%
  175 ‐ 250          perkotaan menengah (urban medium)                                0%                 0%
   > 250             Perkotaan tinggi (urban high)                                    0%                 0%
     Catatan:
     - kepadatan penduduk saat ini di tingkat kelurahan, sbg: org/ha (BPS)
     - tanpa memperhitungkan penduduk di luar kota yang bekerja di kota dan pddk yg tak terdaftar
                        ISSDP - INDONESIA SANITATION SECTOR DEVELOPMENT PROGRAM




Perencanaan Sanitasi Kota Tegal
Dimana penduduk tinggal? 




                     ISSDP - INDONESIA SANITATION SECTOR DEVELOPMENT PROGRAM




Strategi Sanitasi Kota Tegal                                                                  II - 11 
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal
Strategi Sanitasi Kota Tegal

More Related Content

What's hot

Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahanPemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahaninfosanitasi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4infosanitasi
 
Bab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategisBab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategisDeki Zulkarnain
 
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)Joy Irman
 
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumPermasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumJoy Irman
 
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangKawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangRaflis Ssi
 
Rencana Pola Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Pola Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalRencana Pola Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Pola Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalPenataan Ruang
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Joy Irman
 
Pedoman tata cara pengolahan sampah 3 r
Pedoman tata cara pengolahan sampah 3 rPedoman tata cara pengolahan sampah 3 r
Pedoman tata cara pengolahan sampah 3 rOswar Mungkasa
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...Joy Irman
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanibram77
 
Pengangkutan sampah
Pengangkutan sampahPengangkutan sampah
Pengangkutan sampahinfosanitasi
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH LAKSMI WIJAYANTI
 
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...infosanitasi
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanSOFI ANI
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah Hafida Siti
 

What's hot (20)

Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahanPemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
 
Bab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategisBab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategis
 
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
 
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumPermasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
 
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangKawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
 
Rencana Pola Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Pola Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalRencana Pola Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Pola Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
 
Pedoman tata cara pengolahan sampah 3 r
Pedoman tata cara pengolahan sampah 3 rPedoman tata cara pengolahan sampah 3 r
Pedoman tata cara pengolahan sampah 3 r
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
Pengangkutan sampah
Pengangkutan sampahPengangkutan sampah
Pengangkutan sampah
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
 
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahan
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 

Viewers also liked

Strategi Pemantauan dan Evaluasi dalam Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
Strategi Pemantauan dan Evaluasi dalam Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)Strategi Pemantauan dan Evaluasi dalam Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
Strategi Pemantauan dan Evaluasi dalam Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)infosanitasi
 
Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan EHRA Kota Tegal
Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan EHRA Kota TegalPenyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan EHRA Kota Tegal
Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan EHRA Kota Tegalinfosanitasi
 
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Joy Irman
 
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di IndonesiaSumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di IndonesiaMischaelle
 
Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...infosanitasi
 

Viewers also liked (8)

Strategi Pemantauan dan Evaluasi dalam Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
Strategi Pemantauan dan Evaluasi dalam Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)Strategi Pemantauan dan Evaluasi dalam Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
Strategi Pemantauan dan Evaluasi dalam Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
 
Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan EHRA Kota Tegal
Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan EHRA Kota TegalPenyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan EHRA Kota Tegal
Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan EHRA Kota Tegal
 
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di IndonesiaSumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
Sumber Daya Alam Tiap Provinsi di Indonesia
 
Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Sanitation In India
Sanitation In IndiaSanitation In India
Sanitation In India
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 

Similar to Strategi Sanitasi Kota Tegal

2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklokmuhfidzilla
 
Buku juknis-biaya-pengembangan-desa-siaga-aktif
Buku juknis-biaya-pengembangan-desa-siaga-aktifBuku juknis-biaya-pengembangan-desa-siaga-aktif
Buku juknis-biaya-pengembangan-desa-siaga-aktifFerdinan Alvin
 
Materi Teknis RTRW Kota Cilegon
Materi Teknis RTRW Kota CilegonMateri Teknis RTRW Kota Cilegon
Materi Teknis RTRW Kota Cilegonjoihot
 
Manual D Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi
Manual D Penyusunan Rencana Tindak SanitasiManual D Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi
Manual D Penyusunan Rencana Tindak SanitasiJoy Irman
 
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Oswar Mungkasa
 
Draft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbmDraft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbmnanang_wardhana
 
244244761 proposal-sumur-bor-pdf
244244761 proposal-sumur-bor-pdf244244761 proposal-sumur-bor-pdf
244244761 proposal-sumur-bor-pdfIchank Sabiyah
 
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanTri Widodo W. UTOMO
 
Manual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
Manual A Advokasi dan Kelembagaan SanitasiManual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
Manual A Advokasi dan Kelembagaan SanitasiJoy Irman
 
Manual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota
Manual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi KotaManual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota
Manual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi KotaJoy Irman
 
Materi Ngopi bersama PSM Eps. 25 - Buku metadata SGDS Pembangunan Sosial
Materi Ngopi bersama PSM Eps. 25 - Buku metadata SGDS Pembangunan SosialMateri Ngopi bersama PSM Eps. 25 - Buku metadata SGDS Pembangunan Sosial
Materi Ngopi bersama PSM Eps. 25 - Buku metadata SGDS Pembangunan SosialAkademi Desa 4.0
 
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklokmuhfidzilla
 
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...guestc91ada
 
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi KotaManual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi KotaJoy Irman
 
Buku master-plan-pertanian
Buku master-plan-pertanianBuku master-plan-pertanian
Buku master-plan-pertanianradengembull
 
Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012
Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012
Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012Maha Rudi
 
Buku Referensi Opsi Teknologi Sanitasi Permukiman
Buku Referensi Opsi Teknologi Sanitasi PermukimanBuku Referensi Opsi Teknologi Sanitasi Permukiman
Buku Referensi Opsi Teknologi Sanitasi PermukimanJoy Irman
 
Laporan Pendahuluan Kec Selatan Ds Teluk Singkama.pdf
Laporan Pendahuluan Kec Selatan Ds Teluk Singkama.pdfLaporan Pendahuluan Kec Selatan Ds Teluk Singkama.pdf
Laporan Pendahuluan Kec Selatan Ds Teluk Singkama.pdfannisarahmautari1
 
Petunjuk_Teknis_KOTAKU_2022.pdf
Petunjuk_Teknis_KOTAKU_2022.pdfPetunjuk_Teknis_KOTAKU_2022.pdf
Petunjuk_Teknis_KOTAKU_2022.pdfAkhmadNashiruddin3
 

Similar to Strategi Sanitasi Kota Tegal (20)

2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
2 laporan antara rtdr kp rengasdengklok
 
Buku juknis-biaya-pengembangan-desa-siaga-aktif
Buku juknis-biaya-pengembangan-desa-siaga-aktifBuku juknis-biaya-pengembangan-desa-siaga-aktif
Buku juknis-biaya-pengembangan-desa-siaga-aktif
 
Materi Teknis RTRW Kota Cilegon
Materi Teknis RTRW Kota CilegonMateri Teknis RTRW Kota Cilegon
Materi Teknis RTRW Kota Cilegon
 
Manual D Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi
Manual D Penyusunan Rencana Tindak SanitasiManual D Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi
Manual D Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi
 
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
 
Draft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbmDraft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbm
 
244244761 proposal-sumur-bor-pdf
244244761 proposal-sumur-bor-pdf244244761 proposal-sumur-bor-pdf
244244761 proposal-sumur-bor-pdf
 
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
 
Manual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
Manual A Advokasi dan Kelembagaan SanitasiManual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
Manual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
 
Manual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota
Manual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi KotaManual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota
Manual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota
 
Dokumen SSK Belitung 2018
Dokumen SSK Belitung 2018Dokumen SSK Belitung 2018
Dokumen SSK Belitung 2018
 
Materi Ngopi bersama PSM Eps. 25 - Buku metadata SGDS Pembangunan Sosial
Materi Ngopi bersama PSM Eps. 25 - Buku metadata SGDS Pembangunan SosialMateri Ngopi bersama PSM Eps. 25 - Buku metadata SGDS Pembangunan Sosial
Materi Ngopi bersama PSM Eps. 25 - Buku metadata SGDS Pembangunan Sosial
 
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
 
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
 
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi KotaManual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
Manual C Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
 
Buku master-plan-pertanian
Buku master-plan-pertanianBuku master-plan-pertanian
Buku master-plan-pertanian
 
Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012
Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012
Pedoman fasilitasi penyusunan_mpss_ppsp2012_feb2012
 
Buku Referensi Opsi Teknologi Sanitasi Permukiman
Buku Referensi Opsi Teknologi Sanitasi PermukimanBuku Referensi Opsi Teknologi Sanitasi Permukiman
Buku Referensi Opsi Teknologi Sanitasi Permukiman
 
Laporan Pendahuluan Kec Selatan Ds Teluk Singkama.pdf
Laporan Pendahuluan Kec Selatan Ds Teluk Singkama.pdfLaporan Pendahuluan Kec Selatan Ds Teluk Singkama.pdf
Laporan Pendahuluan Kec Selatan Ds Teluk Singkama.pdf
 
Petunjuk_Teknis_KOTAKU_2022.pdf
Petunjuk_Teknis_KOTAKU_2022.pdfPetunjuk_Teknis_KOTAKU_2022.pdf
Petunjuk_Teknis_KOTAKU_2022.pdf
 

More from infosanitasi

Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

More from infosanitasi (20)

Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Strategi Sanitasi Kota Tegal

  • 1.  
  • 2.   SAMBUTAN WALIKOTA Assalamu’alaikum Wr. Wbr. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya Buku Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Tegal telah disusun oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Tegal bekerja sama dengan Tim ISSDP Pusat, dan PF Provinsi Jawa Tengah dan ISSDP Kota Tegal sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan dalam rangka pelaksanaan program pengembangan pembangunan sektor sanitasi. Buku SSK Kota Tegal ini merupakan dokumen rencana strategis sanitasi yang dibuat khusus sebagai percepatan pembangunan sektor sanitasi Kota Tegal berjangka menengah 5 (lima) tahun kedepan (2010 – 2014). Strategi ini untuk mensinergikan upaya-upaya yang akan dilakukan pemerintah (pusat, provinsi, kota), sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat maupun kelompok masyarakat sehingga program “Tegal Sehat 2010” dapat terwujud. Buku ini disusun berdasarkan Buku Putih Sanitasi yang telah disusun sebelumnya serta telah dikonsultasi publik guna saran dan masukan dari seluruh para pemangku kepentingan (stakeholders) terkait. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada konsultan ISSDP Pusat, PF ISSDP Provinsi Jawa Tengah dan ISSDP Kota Tegal yang telah banyak membantu dan mendampingi dalam penyusunan SSK Kota Tegal ini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Pokja Sanitasi Kota Tegal dalam penyusunan SSK Kota Tegal, SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Tegal dan pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku ini. Akhirnya, semoga buku SSK Kota Tegal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Tegal. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah sehingga pengelolaan sanitasi Kota Tegal dapat terselenggara secara baik dengan dukungan masyarakat sesuai dengan slogan “Gerbang Mas Kota Bahari (Gerakan Pembangunan Masyarakat Kota Bahari)”. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wbr. Tegal, Januari 2010 i 
  • 3.   KATA PENGANTAR Tantangan yang dihadapi Kota Tegal terkait dengan masalah sanitasi masih sangat besar. Permasalahan sanitasi yang dihadapi antara lain terbatasnya sarana infrastruktur pengelolaan air limbah rumah tangga dan kerusakan IPLT; lahan TPA terbatas untuk menampung timbulan sampah yang meningkat dari waktu ke waktu; masih terdapatnya genangan sebagai akibat kurang optimalnya fungsi drainase kota; masih tercampurnya grey water dan saluran drainase difungsikan sebagai tempat pembuangan sampah praktis; meningkatnya kebutuhan air bersih masyarakat tidak sebanding dengan debit suplai air bersih; serta masih rendahnya kesadaran masyarakat mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Tegal merupakan dokumen rencana strategis sanitasi yang dibuat khusus sebagai percepatan pembangunan sektor sanitasi Kota Tegal berjangka menengah 5 (lima) tahun kedepan (2010-2014). Strategi ini untuk mensinergikan upaya-upaya yang akan dilakukan pemerintah (pusat, provinsi, kota), sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat maupun kelompok masyarakat sehingga program “Tegal Sehat 2010” dapat terwujud. SSK Kota Tegal disusun sebagai rencana pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kota Tegal mulai Tahun 2010 hingga Tahun 2014. Gambaran rinci SSK adalah sebagai berikut; ‐ Bab 1 mengenai pendahuluan. ‐ Bab 2 memberikan penjelasan tentang arah pengembangan sektor sanitasi kota, menjelaskan visi dan misi, kebijakan umum, tujuan dan sasaran pembangunan sektor sanitasi kota. ‐ Bab 3 menjelaskan tentang isu strategi dan tantangan dalam sektor sanitasi baik untuk semua sub sektor, sektor air bersih dan aspek pendukung layanan sanitasi. ‐ Bab 4 memaparkan tentang tujuan, sasaran, tahapan pencapaian dan strategi setiap sub sektor sanitasi, sektor air bersih dan strategi aspek pendukung layanan sanitasi. ‐ Bab 5 menjelaskan tentang program dan kegiatan yang akan dilakukan secara terintegrasi antar sub sektor dan aspek pendukung layanan sanitasi. ‐ Bab 6 menjelaskan tentang strategi monitoring dan evaluasi program sanitasi kota. ‐ Bab 7 sebagai penutup. ii 
  • 4.   Dengan tersusunnya SSK Kota Tegal diharapkan dapat mendukung program “Tegal Sehat 2010” dan menjadi dokumen perencanaan legal untuk perbaikan pembangunan sanitasi Kota Tegal. Tim Pokja Sanitasi Kota Tegal mengucapkan terima kasih kepada ISSDP Pusat, PF ISSDP Provinsi Jawa Tengah, CF ISSDP Kota Tegal, Satuan Kerja Perangkat Daerah, Sub Klinik Desa dan semua pihak serta komponen masyarakat yang telah membantu baik dalam pikiran, tenaga dan waktu untuk proses penyusunan dan penyempurnaan dokumen SSK Kota Tegal. Tegal, Januari 2010 Penyusun, Tim Pelaksana Pokja Sanitasi Kota Tegal iii 
  • 5.   DAFTAR ISI SAMBUTAN WALIKOTA .............................................................................. i KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iv DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii I. PENDAHULUAN ................................................................................ I-1 1.1 Latar Belakang .................................................................................... I-1 1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan SSK ............................................... I-2 1.3 Landasan Hukum ................................................................................ I-3 1.4 Metode Penyusunan ........................................................................... I-5 1.5 Sistematika Dokumen ......................................................................... I-6 II ARAH PENGEMBANGAN SEKTOR SANITASI KOTA..................... II-1 2.1 Gambaran Umum Situasi Sanitasi Kota .............................................. II-1 2.1.1 Kondisi Geografis ...................................................................... II-1 2.1.2 Demografi ................................................................................. II-8 2.1.3 Kondisi Topografi ....................................................................... II-12 2.1.4 Gambaran Umum Situasi Sanitasi Kota ................................... II-12 2.2 Visi Misi Sanitasi Kota Tegal ............................................................... II-22 2.3 Kebijakan Umum dan Arah Strategi Sanitasi Kota Tahun 2010-2014 . II-23 2.3.1 Kebijakan Umum Terkait Pembangunan Sektor Sanitasi .......... II-23 2.3.2 Arah Strategi Terkait Pembangun Sektor Sanitasi .................... II-25 2.3.2 Tujuan, Sasaran Sanitasi dan Arahan Pentahapan Sektor Sanitasi .......................................................................... II-25 III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA . III-1 3.1 Aspek Non Teknis ............................................................................... III-1 3.1.1 Kebijakan Daerah dan Kelembagaan ........................................ III-1 3.1.2 Keuangan................................................................................... III-3 3.1.3 Komunikasi ................................................................................ III-3 3.1.4 Keterlibatan Pelaku Bisnis ......................................................... III-4 3.1.5 Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender dan Kemiskinan .... III-4 3.1.6 Aspek Monitoring dan Evaluasi.................................................. III-5 iv 
  • 6.   3.2 Aspek Teknis dan PHBS ..................................................................... III-6 3.2.1 Sub Sektor Air Limbah Domestik ............................................. III-6 3.2.2 Sub Sektor Persampahan ....................................................... III-9 3.2.3 Sub Sektor Drainase Lingkungan ............................................ III-11 3.2.4 Sektor Air Bersih/Minum .......................................................... III-12 3.2.5 Aspek PHBS ............................................................................ III-14 IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI ....... IV-1 4.1 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian....................................... IV-1 4.1.1 Sub Sektor Air Limbah Domestik ............................................. IV-1 4.1.2 Sub Sektor Persampahan ....................................................... IV-1 4.1.3 Sub Sektor Drainase ............................................................... IV-2 4.1.4 Sektor Air Bersih/Minum .......................................................... IV-2 4.1.5 Aspek PHBS ............................................................................ IV-2 4.2 Strategi Aspek Teknis dan PHBS ....................................................... IV-3 4.2.1 Sub Sektor Air Limbah Domestik ............................................. IV-3 4.2.2 Sub Sektor Persampahan ....................................................... IV-4 4.2.3 Sub Sektor Drainase Lingkungan ............................................ IV-5 4.2.4 Sektor Air Bersih/Minum .......................................................... IV-5 4.2.5 Aspek PHBS ............................................................................ IV-6 4.3 Strategi Aspek Non Teknis .................................................................. IV-7 4.3.1 Aspek Kebijakan Daerah dan Kelembagaan ........................... IV-7 4.3.2 Aspek Keuangan ..................................................................... IV-8 4.3.3 Aspek Komunikasi ................................................................... IV-10 4.3.4 Keterlibatan Pelaku Bisnis ....................................................... IV-13 4.3.5 Pemberdayaan masyarakat, Aspek Jender, dan Kemiskinan .............................................................................. IV-14 V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI ........................................... V-1 5.1 Program dan Kegiatan Aspek Teknis dan PHBS ................................ V-1 5.1.1 Sub Sektor Air Limbah Domestik ............................................. V-1 5.1.2 Sub Sektor Persampahan ....................................................... V-6 5.1.3 Sub Sektor Drainase Lingkungan ............................................ V-10 5.1.4 Sektor Air Bersih/Minum .......................................................... V-12 5.1.5 Aspek PHBS ............................................................................ V-16 5.2 Program dan Kegiatan Aspek Non Teknis .......................................... V-19 5.2.1 Kebijakan Daerah dan Kelembagaan ...................................... V-19 v 
  • 7.   5.2.2 Keuangan ................................................................................ V-26 5.2.3 Komunikasi .............................................................................. V-27 5.2.4 Keterlibatan Pelaku Bisnis ....................................................... V-29 5.2.5 Pemberdayaan masyarakat, Aspek Jender, dan Kemiskinan ....................................................................... V-30 VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI ....................................... VI-1 6.1 Gambaran Umum Struktur Monitoring dan Evaluasi Sanitasi ............. VI-1 6.2 Pemantauan Strategi Sanitasi............................................................. VI-2 6.3 Pendokumentasian ............................................................................. VI-10 6.4 Evaluasi Strategi Sanitasi Kota ........................................................... VI-11 6.5 Pelaporan ............................................................................................ VI-11 VII PENUTUP ........................................................................................... VII-1 7.1 Kesimpulan ......................................................................................... VII-1 7.2 Harapan .............................................................................................. VII-1 DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN vi 
  • 8.   DAFTAR LAMPIRAN 1. Glosarry Sanitasi .............................................................................. 1 2. Tabel Penentuan Zona Sanitasi....................................................... 2 3. Tabel Usulan Program dan Kegiatan ............................................... 3 4. SK Pokja Tahun 2009 ....................................................................... 4 DAFTAR TABEL 2.1 Pembagian Wilayah Administrasi Kota Tegal ................................... II-2 2.2 Luas daerah, Kepadatan, Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Menurut Kecamatan/Kelurahan di Kota Tegal 2008 ......................... II-8 2.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Tegal Tahun 2010 – 2014 ............ II-10 2.4 Jumlah Kegiatan Per tahun .............................................................. VI-3 2.5 Sasaran subsektor sanitasi, sektor air bersih dan PHBS Kota Tegal tahun 2010 – 2014. ……………………………………………… VI-4 DAFTAR GAMBAR 2.1 Peta Administrasi Kota Tegal............................................................ II-12 2.2 Peta Citra Satelit Kota Tegal............................................................. II-13 2.3 Foto Kondisi Pengelolaan Air Limbah di Kota Tegal......................... II-15 2.4 Pengelolaan Persampahan di Kota Tegal ........................................ II-18 2.5 Kondisi Drainase di Kota Tegal......................................................... II-19 2.6 Peta Wilayah Prioritas Pengembangan Pengelolaan Air Limbah Kota Tegal Berdasarkan Data Penduduk Tahun 2008 ..................... II-27 2.7 Peta Wilayah Prioritas Pengembangan Persampahan Kota Tegal Berdasarkan Data Penduduk Tahun 2008 ..................... II-29 2.8 Peta Wilayah Prioritas Pengembangan Pengelolaan Drainase Lingkungan Kota Tegal Berdasarkan Data Penduduk Tahun 2008.. II-30 2.9 Peta Wilayah Prioritas Pengembangan Air BersihKota Tegal Berdasarkan Data Penduduk Tahun 2008........................................ II-32 vii 
  • 9.   BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kota Tegal adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kota yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kota Tegal dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan. Guna menghasilkan strategi sanitasi kota sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan strategi sanitasi kota dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut memiliki dasar hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja strategi sanitasi Kota Tegal merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Strategi Sanitasi Kota Tegal. Kerangka kerja sanitasi ini merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja sanitasi. Pengembangan layanan sanitasi kota harus didasari oleh suatu rencana pembangunan sanitasi jangka menengah (3 sampai 5 tahunan) yang kompehensif dan bersifat strategis. Rencana jangka menengah yang juga disebut Strategi Sanitasi Kota (SSK) itu memang dibutuhkan mengingat kota- kota Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-tahun (multi years) untuk memiliki layanan sanitasi yang memenuhi prinsip layanan Sanitasi menyeluruh. Strategi Sanitasi Kota juga dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD-SKPD) dan para pelaku pembangunan sanitasi lainnya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi kotanya. Setelah disepakati, Strategi Sanitasi Kota akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak tahunan (annual action plan). Isinya, informasi lebih rinci dari berbagai usulan kegiatan (program atau proyek) pengembangan layanan sanitasi kota yang disusun sesuai tahun rencana pelaksanaannya. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Tegal berisi visi, misi, dan tujuan pembangunan sanitasi kota Tegal berikut strategi-strategi pencapaiaannya. Tiap- tiap strategi kemudian diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut komponen-komponen kegiatan indikatifnya. Cakupan suatu Strategi Sanitasi Kota (SSK) akan meliputi : Strategi Sanitasi Kota Tegal I-1  
  • 10.   Aspek Teknis; mencakup strategi dan usullan kegiatan pengembangan sektor sanitasi yang terdiri dari (a) layanan sub sektor air limbah domestik, (b) layanan sub sektor persampahan, dan (c) sub sektor drainase lingkungan, serta sektor air bersih dan aspek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Aspek Pendukung; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen (a) Kebijakan Daerah dan Kelembagaan, (b) Keuangan (c) Komunikasi, (d) Keterlibatan Pelaku Bisnis, (e) Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender dan Kemiskinan, (f) Monitoring dan evaluasi 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN STRATEGI SANITASI KOTA Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah tersusunnya dokumen perencanaan strategis sanitasi Kota yang dapat dijadikan rujukan perencanaan pembangunan sanitasi Kota Tegal dalam jangka menengah (5 tahunan). Tujuan dari penyusunan dokumen kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini adalah: a. Tujuan Umum Kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini disusun sebagai rencana pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kota Tegal mulai Tahun 2010 hingga Tahun 2014. b. Tujuan Khusus 1) Kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini dapat memberikan gambaran tentang arah kebijakan pembangunan Sanitasi Kota Tegal selama 5 tahun yaitu Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014. 2) Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah- langkah pelaksanaan kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan sektor sanitasi. 3) Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi Kota Tegal. Strategi Sanitasi Kota Tegal I-2  
  • 11.   1.3. LANDASAN HUKUM Landasan hukum dalam penyusunan strategi sanitasi kota (SSK) Kota Tegal adalah: a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan Presiden Republik Indonesia 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panang Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2004-2009 Keputusan Presiden Republik Indonesia 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. Strategi Sanitasi Kota Tegal I-3  
  • 12.   2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air. 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Keputusan Menteri 1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih. 2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL 3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik. 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA). Perda Kota Tegal 1. Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 26 Tahun 1981 Tentang Penyelenggaraan-Kebersihan Kota Dan Pengumpulan Serta Pembuangan Sampah sampah/Kotoran-kotoran. 2. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 10 Tahun 1991 Tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kotamadya daerah Tingkat II Tegal Nomor 26 Tahun 1981 tentang Penyelenggaraan Kebersihan Kota Dan Pengumpulan Serta Pembuangan Sampah-sampah/Kotoran-kotoran. 3. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 4 Tahun 2005 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi Dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tegal. Strategi Sanitasi Kota Tegal I-4  
  • 13.   4. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 7 Tahun 2003 Tentang Restribusi Penyedotan Kakus. 1.4. METODE PENYUSUNAN Strategi Sanitasi Kota Tegal ini disusun oleh Pokja Sanitasi Kota secara partisipatif dan terintegrasi lewat diskusi, lokakarya dan pembekalan baik yang dilalukan oleh Tim Pokja sendiri maupun dengan dukungan fasilitasi dari Tim Konsultan ISSDP. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan bersama pokja baik lokakarya dan pelatihan, diskusi dan pembekalan. Metode penyusunan SSK ini, terdiri dari tahapan berikut: 1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kota saat ini (dari Buku Putih Sanitasi), untuk belajar dari fakta sanitasi guna menetapkan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan. Pada tahap ini Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi Kota untuk memastikan kondisi yang ada saat ini khususnya kondisi yang tidak diinginkan atau permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan sanitasi Kota. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri; sub sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan dan sektor air bersih serta aspek pendukung. Metoda yang digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi. 2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi sanitasi kota, dan tujuan serta sasaran pembangunan sanitasi kota. Dalam perumusan bagian ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan dokumen perencanaan lainnya yang ada di kota. 3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kesenjangan digunakan untuk mendiskripsikan issue strategis dan kendala yang mungkin akan dihapadapi dalam mencapai tujuan. 4. Merumuskan strategi sanitasi kota yang menjadi basis penyusunan program dan kegiatan pembangunan sanitasi kota jangka menengah Strategi Sanitasi Kota Tegal I-5  
  • 14.   (5 tahunan). Dengan alat analisis SWOT mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dan Diagram Sistem Sanitasi. 1.5. SISTEMATIKA DOKUMEN Pembahasan Strategi Sanitasi Kota dalam dokumen ini terdiri dari tujuh (7) bab. Bab 1, 2 dan 3 dari Dokumen SSK ini merupakan Arah Pembangunan Sanitasi Kota atau sering juga disebut sebagai Kerangka Kerja Sanitasi yang memberikan arahan jangka panjang (20 tahunan), dan jangka menengah (5 tahunan) untuk pembangunan sanitasi kota secara komprehensif, yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengadvokasi para pengambil keputusan di tingkat kota, propinsi dan pusat. Sedangkan Bab 3, 4, 5, 6 dan 7 memberikan gambaran rinci tentang substansi upaya-upaya strategis yang akan dilakukan. ‐ Bab 1 mengenai pendahuluan. ‐ Bab 2 memberikan penjelasan tentang arah pengembangan sektor sanitasi kota, menjelaskan visi dan misi, kebijakan umum, tujuan dan sasaran pembangunan sektor sanitasi kota. ‐ Bab 3 menjelaskan tentang isu strategi dan tantangan dalam sector sanitasi baik untuk semua sub sektor, sektor air bersih dan aspek pendukung layanan sanitasi. ‐ Bab 4 memaparkan tentang tujuan, sasaran, tahapan pencapaian dan strategi setiap sub sektor sanitasi, sektor air bersih dan strategi aspek pendukung layanan sanitasi. ‐ Bab 5 menjelaskan tentang program dan kegiatan yang akan dilakukan secara terintegrasi antar sub sektor dan aspek pendukung layanan sanitasi. ‐ Bab 6 menjelaskan tentang strategi monitoring dan evaluasi program sanitasi kota. ‐ Bab 7 sebagai penutup. Strategi Sanitasi Kota Tegal I-6  
  • 15. BAB II ARAH PENGEMBANGAN SEKTOR SANITASI KOTA Bagian ini akan menjelaskan secara singkat tentang gambaran umum situasi sanitasi Kota Tegal saat ini, Visi dan Misi Sanitasi Kota yang akan memberikan arahan tentang pembangunan sanitasi kota lima tahun kedepan, Kebijakan umum sanitasi kota saat ini dan arah ke depan serta tujuan dan sasaran pembangunan sektor sanitasi. 2.1. GAMBARAN UMUM KOTA TEGAL 2.1.1. KONDISI GEOGRAFIS Letak Kota Tegal berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal. Secara geografis Kota Tegal terletak pada posisi 1090 08’-1090 10’ Bujur Timur dan 060 50’-060 53’ Lintang Selatan dengan luas wilayah sebesar 39,68 Km2, setelah tukar guling dengan Kabupaten Brebes. Batas wilayah Kota Tegal secara administratif diuraikan sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Kabupaten Tegal Sebelah Timur : Kabupaten Tegal Sebelah Barat : Kabupaten Brebes Kota Tegal terbagi menjadi 4 kecamatan yaitu: Kecamatan Tegal Barat, Kecamatan Tegal Timur, Kecamatan Tegal Selatan dan Kecamatan Margadana. Dengan jumlah kelurahan adalah 27 kelurahan. Strategi Sanitasi Kota Tegal II - 1 
  • 16. Tabel 2.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kota Tegal Luas Luas Kecamatan Kelurahan RW RT Kecamatan Kelurahan RW RT (Km2) (Km2) Tegal Kalinyamat Pesurungan 0.89 Tegal Barat 0.72 Selatan Wetan 4 17 Kidul 2 14 Bandung 0.59 5 21 Debong Lor 0.56 3 15 Debong Kidul 0.35 4 20 Kemandungan 0.56 3 13 Tunon 0.75 4 21 Pekauman 0.96 8 50 Keturen 0.62 3 17 Kraton 1.23 8 65 Debong Kulon 0.74 3 13 Tegalsari 2.19 14 106 Debong Tengah 1.11 6 35 Muarareja 7.73 3 14 Randugunting 1.38 12 89 Margadana Kaligangsa 2.52 6 35 Tegal Timur Kejambon 0.86 6 43 Krandon 1.20 4 22 Slerok 1.39 4 43 Cabawan 1.28 4 17 Panggung 2.23 13 128 Margadana 2.41 11 49 Kalinyamat Mangkukusuman 0.47 4 43 1.52 4 27 Kulon Mintaragen 1.41 11 90 Sumurpanggang 1.00 2 18 Pesurungan Lor 1.82 3 21 Sumber : Profil Daerah Kota Tegal Tahun 2007 A. KEBIJAKAN KAWASAN STRATEGIS BREGAS DALAM RTRW PROPINSI JAWA TENGAH Sistem pelayanan perkotaan di Propinsi Jawa Tengah didasarkan pada 2 aspek yaitu potensi dan permasalahan yang berkembang di lapangan mencerminkan kondisi riil orientasi kawasan, serta arahan kebijakan yang tertuang dalam RTRWN. Berdasarkan kriteria dan kondisi lapangan lingkup Kawasan Strategis Bregas dapat dikategorikan sebagai berikut: • Kota Pusat Pelayanan Kegiatan Wilayah (KPPKW): adalah Kota Tegal • Kota Pusat Pelayanan Kegiatan Lokal (KPPKL): adalah Brebes dan Slawi A.1 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN BREGAS a. Hirarki Kota Dengan melihat hirarki kota di wilayah ini strategi pengembangan kota diarahkan untuk lebih memantapkan dan memperjelas hirarki yang sudah ada untuk menghindari ke-primacy-an kota yang berperan sebagai pusat pertumbuhan wilayah. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan kota kecil dan menengah dan mempunyai potensi untuk berkembang, terutama yang berlokasi di dekat pusat pertumbuhan wilayah sebagai contoh Margadana, Slawi, Bumiayu. Strategi Sanitasi Kota Tegal II - 2 
  • 17. b. Konstelasi Kota Untuk lebih dapat meratakan pembangunan di Jawa Tengah, maka alternatif pembangunan pertumbuhan dialokasikan pada daerah-daerah yang tingkat perkembangan pembangunannya tinggi. Kota Tegal merupakan generator untuk percepatan pertumbuhan, yang secara fungsional mempunyai akses ke kota-kota orde dibawahnya. Diterapkan pusat pertumbuhan diharapkan agar supaya tidak terjadi tumpang tindih fungsi pelayanan masing-masing kota yang mungkin menyebabkan kurang berfungsinya kegiatan kota secara optimal dan terjadi integrasi spasial skala lokal diantara kota-kota tersebut. A.2 KEBIJAKAN PENATAAN RUANG KOTA TEGAL a. Struktur Ruang Kota Tegal Kawasan Perkotaan Tegal mengalami perkembangan yang pesat pada pusat kota, namun juga mempunyai faktor pembatas, sehingga perlu mendorong pemanfaatan ruang secara proporsional sesuai dengan pusat pelayanan secara hirarkis. Kebijakan struktur ruang kota ini adalah: • Meningkatkan fungsi dan peran pusat kegiatan utama kota melalui kualitas lingkungan kawasan pusat kota yang diharapkan lebih berperan menjadi pusat wilayah regional. • Mendorong terciptanya sub pusat kegiatan yang sudah berkembang maupun yang akan dikembangkan pada beberapa bagian wilayah guna memacu desentralisasi pusat-pusat pelayanan kota. Pengembangan sub-sub pusat sebagai pusat Bagian Wilayah Kota (BWK) sesuai dengan sistem pelayanan yang akan dikembangkan secara hirarkis. • Pengembangan sistem pusat pelayanan didukung dengan mengembangkan sistem jaringan yang berfungsi kolektor yang menghubungkan antar pusat- pusat pelayanan. Pengembangan sistem jaringan dengan memperhatikan jaringan arteri primer yang merupakan bagian dari sistem regional – nasional, b. Kebijakan Pola Ruang Kota Tegal Pengembangan pola ruang kota diarahkan untuk mendorong pemanfaatan ruang sesuai dengan kapasitas optimalnya serta membatasi daerah-daerah yang mempunyai faktor pembatas pemanfaatan ruang. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi Strategi Sanitasi Kota Tegal II - 3 
  • 18. peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Pokok-pokok arahan kebijakan pola ruang ini adalah: • Membatasi perkembangan pemanfaatan ruang pada wilayah pesisir, karena ketinggian peil lahan yang rendah dan kemungkinan adanya abrasi, dan membatasi intensitas pemanfaatan pada lahan dengan potensi genangan/ banjir. • Meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan melalui penyediaan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau pada pusat-pusat pelayanan. Pengembangan ruang terbuka non hijau dapat diintegrasikan pada pengembangan fungsi komersial, sebagai ruang sosial yang sekaligus berfungsi komersial. • Mengembangkan pemanfaatan ruang pada kawasan sub pusat wilayah guna mendorong desentralisasi pemanfaatan ruang secara lebih merata melaluipemanfaatan bagi kegiatan perdagangan, jasa dan fasilitas pelayanan. c. Kebijakan Pola Ruang Kota Tegal Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam merealisasikan rumusan kebijakan tersebut, dilakukan strategi sebagai berikut: 1. Strategi Pengembangan Struktur Ruang Pembagian BWK di Kota Tegal adalah sebagai berikut: - BWK I (Pusat Kota), meliputi: - Kelurahan Pekauman - Kelurahan Debong Kulon - Kelurahan Randugunting - Kelurahan Kemandungan - Kelurahan Debong Lor - Kelurahan Pesurungan Kidul - BWK II (Selatan), meliputi: - Kelurahan Debong Tengah - Kelurahan Kalinyamat Wetan - Kelurahan Debong Kidul - Kelurahan Kalinyamat Kulon - Kelurahan Bandung - Kelurahan Tunon - Kelurahan Keturen - Kelurahan Sumur Panggang - BWK III (Utara), meliputi: - Kelurahan Tegalsari - Kelurahan Muarareja - Kelurahan Kraton - Kelurahan Mintaragen - Kelurahan Pesurungan Lor Strategi Sanitasi Kota Tegal II - 4 
  • 19. - Wilayah Bokong Semar di sebelah utara rencana jalan lingkar utara di Kecamatan Muarareja - BWK IV (Timur), meliputi: - Kelurahan Panggung - Kelurahan Mangkukusuman - Kelurahan Slerok - Kelurahan Kejambon - BWK V (Barat), meliputi: - Kelurahan Cabawan - Kelurahan Krandon - Kelurahan Kaligangsa - Wilayah Bokong Semar di sebelah selatan rencana jalan lingkar utara di Kecamatan Muarareja 2. Strategi pengembangan sistem pusat pelayanan Pembangunan fasilitas pelayanan pada kawasan pusat kota sebagai penunjang Kota Tegal menjadi pusat bagi wilayah di sekitarnya (Kota Tegal sebagai kota PKW), sub pusat kota (pada tiap-tiap BWK), dan pusat-pusat sub BWK. Peningkatan prasarana dengan fungsi regional, yaitu prasarana transportasi, perdagangan, jasa dan pelayanan umum lainnya. Peningkatan fungsi sub pusat pelayanan dengan membangun ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau, serta fasilitas perdagangan dan jasa pada tiap-tiap sub pusat pelayanan. Peningkatan jumlah fasilitas pelayanan yaitu dengan pembangunan sarana perkotaan meliputi: sarana pendidikan, kesehatan, peribadatan. Penambahan dan penempatan fasilitas dan utilitas dengan menempatkan pada daerah strategis dan memiliki daya jangkau yang optimal. 3. Strategi pengembangan sistem jaringan Jaringan prasarana transportasi. - Pembangunan jalan dan peningkatan fungsi jaringan jalan yang berfungsi arteri, yaitu jalan lingkar utara dan jalan lingkar selatan Kota Tegal. - Peningkatan jalan lokal menjadi jalan kolektor, yaitu: Jalan yang sejajar Jalan Dr Cipto Mangunkusumo di sebelah utara. Jalan lokal yang menghubungkan kepada pusat pelayanan di wilayah Tegal Timur, Tegal Selatan dan Tegal Barat. Strategi Sanitasi Kota Tegal II - 5 
  • 20. - Pengembangan daerah pelabuhan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung transportasi laut. Jaringan listrik yaitu dengan peningkatan kualitas dan kuantitas (pembangunan jaringan) pelayan listrik. Jaringan telekomunikasi yaitu dengan peningkatan kualitas dan kuantitas (pembangunan BTS) pelayanan telekomunikasi. Jaringan drainase yaitu dengan pembangunan jaringan drainase primer dan sekunder serta dengan peningkatan kualitas dan pengelolaan jaringan yang sudah ada. Jaringan persampahan - Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah dan TPS. - Penambahan sarana persampahan (container, gerobak). Jaringan air bersih - Pembangunan sistem perpipaan guna perluasan pelayanan jaringan air bersih. - Pengelolaan sistem perpipaan yang sudah ada guna mengurangi tingkat kebocoran. - Perlindungan terhadap sumber mata air. Jaringan limbah - Peningkatan kualitas dan fungsi IPLT. - Penambahan sarana pengangkutan limbah. 4. Strategi Pengembangan Pola Ruang a. Strategi pengembangan kawasan lindung Penetapan kawasan lindung yaitu kawasan perlindungan setempat, dan kawasan lindung berhutan bakau. Pelestarian kawasan lindung sebagai lahan non terbangun dan memfungsikannya sebagai hutan kota. b. Strategi pengembangan kawasan budidaya Pemanfaatan lahan eksisting dengan sejauh tidak menyimpang dari dasar pengembangan struktur kegiatannya, maka lahan eksisting ini tetap dipertahankan dengan pengaturan penataan lebih lanjut yang pada prinsipnya meningkatkan daya manfaat lahan secara optimal. - Penetapan kawasan perikanan darat (tambak) dan perikanan laut dan penyediaan fasilitas pendukung untuk kawasan perikanan. Strategi Sanitasi Kota Tegal II - 6 
  • 21. - Penetapan kawasan pertanian sebagai lahan non terbangun dan penyediaan fasilitas pendukung untuk kawasan pertanian serta pelestarian sistem irigasi untuk lahan sawah. - Penetapan kawasan untuk RTH sebagai lahan non terbangun dengan penyediaan RTH disetiap sub pelayanan (kecamatan atau BWK) dan peningkatan kualitas RTH yang sudah ada. - Penetapan kawasan untuk RTNH sebagai lahan non terbangun dengan penyediaan RTNH disetiap sub pelayanan (kecamatan atau BWK), peningkatan kualitas RTNH yang sudah ada, dan penambahan RTNH yaitu ruang pejalan kaki dan makam. Potensi daya dukung lahan terutama untuk lahan-lahan kosong yang belum dimanfaatkan dikembangkan secara optimal untuk tata guna lahan baru yang lebih produktif. Mengurangi kepadatan di daerah permukiman di Kecamatan Tegal Timur, serta meningkatkan kualitas lingkungan di daerah permukiman padat tersebut, yaitu dengan: - Pembangunan permukiman dan fasilitas pendukungnya. - Pengembangan permukiman dengan pemerataan kepadatan permukiman. Melaksanakan pengembangan tata ruang ke dalam (internal) dengan mengupayakan penggunaan sistem zoning (pembagian daerah) yaitu dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kecenderungan pertumbuhan kota, yaitu: - Penyediaan fasilitas perkantoran di setiap sub pusat Kecamatan atau Bagian Wilayah Kota (BWK). - Pengalokasian kegiatan dan penyediaan fasilitas perdagangan dan jasa dan peningkatan kualitas fasilitas yang ada. - Pengalokasian dan pembangunan kawasan industri terpadu serta peningkatan fasilitas pendukung kawasan industri. - Pengembangan kawasan pariwisata dengan peningkatan penyediaan fasilitas pendukungnya. - Menjaga kelestariannya dengan menetapkan sebgai kawasan cagar budaya dan peningkatan penyediaan fasilitas pendukungnya. - Peningkatan kualitas kawasan pelabuhan dengan penyediaan fasilitas dan penyediaan sarana transportasi serta peningkatan kegiatan didalamnya sehingga mendukung kondisi fisik pelabuhan. Strategi Sanitasi Kota Tegal II - 7 
  • 22. Mengupayakan pengembangan fisik kawasan perkotaan dengan tetap mempertahankan lahan-lahan persawahan yang produktif. Meningkatkan pengawasan terhadap eksploitasi berbagai sumber daya alam untuk mencapai sistem pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). 2.1.2 DEMOGRAFI A.1 KEPENDUDUKAN A.1.1 Persebaran dan Kepadatan Penduduk Tabel 2.2. Luas daerah, Kepadatan, Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Menurut Kecamatan/ Kelurahan di Kota Tegal Tahun 2008 Kepadatan Kecamatan/Kelurahan Luas Jumlah Penduduk Rumah Daerah Penduduk Tangga (km2) (per km2) Tegal Selatan 6,43 57.770 8.984 14.461 Kalinyamat wetan 0,89 4.389 4.877 1.266 Bandung 0,59 5.227 9.012 1.300 Debong kidul 0,35 4.713 13.466 1.196 Tunon 0,75 5.443 7.257 1.580 Keturen 0,62 4.138 6.755 1.142 Debong kulon 0,74 4.004 5.411 1.051 Debong tengah 1,11 9.719 10.750 2.532 Randugunting 1,38 17.873 12.951 4.394 Tegal Timur 6,36 74.623 11.733 17.742 Kejambon 0,86 12.071 14.036 3.017 Slerok 1,39 15.126 10.882 3.623 Panggung 2,23 26.873 12.051 5.606 Mangkukusuman 0,47 5.176 11.013 1.292 Mintaragen 1,41 15.377 10.096 4.204 Strategi Sanitasi Kota Tegal II - 8 
  • 23. Kepadatan Kecamatan/Kelurahan Luas Jumlah Penduduk Rumah Daerah Penduduk Tangga (km2) (per km2) Tegal Barat 15,13 64.449 4.236 15.154 Pesurungan kidul 0,72 4.958 6.886 1.247 Debong lor 0,56 3.274 5.846 885 Kemandungan 0,56 3.681 6.573 954 Pekauman 0,96 7.912 8.242 1.877 Kraton 1,23 14.911 12.123 3.137 Tegalsari 2,19 23.507 10.734 5.456 Muarareja 7,73 6.256 702 1.598 Margadana 11,76 51.830 4.411 14.156 Kaligangsa 2,53 10.493 4.147 2.724 Krandon 1,20 6.521 5.434 1.990 Cabawan 1,28 5.991 4.680 1.413 Margadana 2,41 12.844 5.329 3.535 Kalinyamat kulon 1,52 5.341 3.514 1.538 Sumurpanggang 1,00 6.027 6.027 1.741 Pesurungan lor 1,82 4.613 2.535 1.215 2008 39,68 248.722 8.756 61.513 2007 39,68 247.076 6.227 58.831 2006 39,68 245.324 6.183 58.047 2005 39,68 245.234 6.180 58.277 2004 39,68 243.634 6.140 58.299 Sumber : Kota Tegal Dalam Angka 2008 Strategi Sanitasi Kota Tegal II - 9 
  • 24. A.1.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Tegal Tahun 2010-2014 No Kecamatan Pend. Poryeksi Penduduk (tahun) / Kelurahan (jiwa) 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tegal 1 Selatan 57.644 57.852 58.060 58.269 58.479 58.689 58.900 59.112 4.371 4.387 4.403 4.418 4.434 4.450 4.466 4.482 5.236 5.255 5.274 5.293 5.312 5.331 5.350 5.369 4.685 4.702 4.719 4.736 4.753 4.770 4.787 4.804 5.432 5.452 5.471 5.491 5.511 5.530 5.550 5.570 4.205 4.220 4.235 4.251 4.266 4.281 4.297 4.312 3.944 3.958 3.972 3.987 4.001 4.016 4.030 4.044 12.009 12.052 12.096 12.139 12.183 12.227 12.271 12.315 17.762 17.862 17.890 17.955 18.019 18.084 18.149 18.214 2 Tegal Timur 73.610 73.906 74.172 74.439 74.707 74.976 75.246 75.517 12.001 12.044 12.088 12.131 12.175 12.219 12.263 12.307 15.051 15.105 15.160 15.214 15.269 15.324 15.379 15.434 26.418 26.513 26.609 26.704 26.800 26.897 26.994 27.091 5.161 5.180 5.198 5.217 5.236 5.255 5.273 5.292 15.010 15.064 15.118 15.173 15.227 15.282 15.337 15.392 3 Tegal Barat 63.962 64.192 64.423 64.655 64.888 65.122 65.356 65.591 4.954 4.972 4.990 5.008 5.026 5.044 5.062 5.080 3.208 3.220 3.231 3.243 3.254 3.266 3.278 3.290 3.606 3.619 3.632 3.645 3.658 3.671 3.685 3.698 7.903 7.936 7.965 7.994 8.022 8.051 8.080 8.109 14.859 14.912 14.966 15.020 15.074 15.128 15.183 15.238 23.225 23.309 23.393 23.477 23.561 23.646 23.731 23.817 6.202 6.224 6.247 6.269 6.292 6.314 6.337 6.360 4 Margadana 51.828 52.015 52.202 52.390 52.578 52.768 52.958 53.148 10.464 10.502 10.539 10.577 10.615 10.654 10.692 10.731 6.570 6.594 6.617 6.641 6.665 6.689 6.713 6.737 6.030 6.052 6.073 6.095 6.117 6.139 6.161 6.184 12.890 12.936 12.983 13.030 13.077 13.124 13.171 13.218 5.212 5.231 5.250 5.268 5.287 5.306 5.326 5.345 6.036 6.058 6.080 6.101 6.123 6.145 6.168 6.190 4.626 4.643 4.659 4.676 4.693 4.710 4.727 4.744 Jumlah 256.115 Sumber: Kota Tegal dalam Angka 2007 dan hasil analisis Tabel 2.3. Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Tegal Tahun 2010-2014 Dalam upaya mendukung perencanaan strategi sanitasi Kota Tegal juga diperlukan informasi tentang sebaran penduduk berdasarkan tingkat kepadatan dengan klasifikasi sebagaimana tersaji dalam tabel dan gambar berikut ini: Strategi Sanitasi Kota Tegal II - 10 
  • 25. Perencanaan Sanitasi Kota Tegal Dimana penduduk tinggal?  Klasifikasi Urban, didasarkan ‘kepadatan penduduk’ Rural : < 25 org/ha Peri-urban : 25 – 100 org/ha Urban low : 100 – 175 org/ha Urban medium : 175 – 250 org/ha Urban high : > 250 org/ha Kepadatan Klasifikasi Warna  Persentase atas Total %Luas % Penduduk  < 25 Pedesaan 20% 2% 25 ‐ 100 Peri‐urban 47% 38% 100 ‐ 175 perkotaan rendah (urban low) 33% 59% 175 ‐ 250 perkotaan menengah (urban medium) 0% 0%  > 250 Perkotaan tinggi (urban high) 0% 0% Catatan: - kepadatan penduduk saat ini di tingkat kelurahan, sbg: org/ha (BPS) - tanpa memperhitungkan penduduk di luar kota yang bekerja di kota dan pddk yg tak terdaftar ISSDP - INDONESIA SANITATION SECTOR DEVELOPMENT PROGRAM Perencanaan Sanitasi Kota Tegal Dimana penduduk tinggal?  ISSDP - INDONESIA SANITATION SECTOR DEVELOPMENT PROGRAM Strategi Sanitasi Kota Tegal II - 11