SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 29
Downloaden Sie, um offline zu lesen
EVALUASI RPJMN/RENSTRA
  DAN ARAHAN PENAJAMAN
PROGRAM PENYELENGGARAAN
   KE-PU-AN TAHUN 2014




                                  Disampaikan oleh:
                       SEKRETARIS JENDERAL
       ACARA KONSULTASI REGIONAL KEMENTERIAN PU
                          Jakarta, 26 Februari 2013




   SEKRETARIAT JENDERAL
   KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
1.   SASARAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN BIDANG KE-PU-AN DAN
     CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010 – 2014
2.   TEMA RKP 2014 DAN KONREG KEMENTERIAN PU 2013
        UNSUR-UNSUR POKOK TEMA RKP
        KEBIJAKAN INISIATIF BARU 2014
        KEBUTUHAN ANGGARAN TAHUN 2014
3.   ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN
        PENYUSUNAN PROGRAM JANGKA MENENGAH BIDANG PU
        SASARAN KONREG
        KRITERIA PERENCANAAN PROGRAM
        UPAYA PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI
        PRINSIP PENYUSUNAN PROGRAM/KEGIATAN
        KEBIJAKAN PENGANGGARAN
        MEKANISME DAN MILESTONE SUBSTANSI KONREG
        SKENARIO PENAJAMAN PROGRAM



                                                           1
SASARAN STRATEGIS PENGELOLAAN
                      SUMBER DAYA AIR 2010-2014
                                 1. Peningkatan/Pembangunan kapasitas 503.000 ha,
                  Irigasi
 Ketahanan                       2. Rehabilitasi : seluas 1.378.000 Ha
  Pangan                         1. Peningkatan/Pembangunan : 574.000 Ha
                  Rawa
                                 2. Rehabilitasi : 602.000 Ha


                 1. Pembangunan 11 waduk; Rehabilitasi 140 waduk; Pembangunan
Ketahanan Air
                    200 buah embung/situ/bangunan penampung air; Rehabilitasi 300
(Konservasi &
                    buah embung/ situ/bangunan penampung air
 Penyediaan
                 2. Peningkatan kapasitas tampung sumber air sebesar 25,6 milyar m3
  Air Baku)
                 3. Kapasitas air baku sebesar 57,1 m3/detik



Berkurangnya      1. Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir sepanjang
Luas Kawasan        1.000 km
 yang Terkena     2. Rehabilitasi Prasaranadan Sarana Pengendali Banjir sepanjang
Dampak Banjir       750 km

                                                                                      2
CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014
                     BIDANG SUMBER DAYA AIR
         PROGRAM                                                                     REALISASI   PROGRAM RENCANA          STATUS
                          URAIAN INDIKATOR KINERJA               RPJMN    RENSTRA                                        2010-13
 NO      /SASARAN                                       SATUAN                       2010-2012                             THD
                                   OUTCOME                      2010-2014 2010-2014                2013    2014
         STRATEGIS                                                                  (OF RPJMN)                            RPJMN
  1 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERKELANJUTAN)
    Pendayagunaan Air Luas cakupan layanan jaringan
    dlm rangka        irigasi dan rawa
    Ketahanan Pangan Pembangunan dan Peningkatan
                        - Irigasi dan Irigasi air tanah Ribu Ha  130.78        503  288     220%      79      44           1

                          -   Reklamasi rawa dan tambak     Ribu Ha        11    573.5    149    1351%     39      50      1

                         Rehabilitasi
                          - Irigasi dan Irigasi air tanah   Ribu Ha     1,378    1,378   1,203    87%     246    101       1

                          -   Reklamasi rawa dan tambak     Ribu Ha       625      626     433    69%     129    122       1

    Ketahanan            Peningkatan Kapasitas tampung      Miliar m3     11.5   25.60    2.56    22%     3.91   7.50      2
    Air(Konservasi dan   sumber air
    Penyediaan Air       Kapasitas layanan air baku
    Baku)                                                                                                                 1
                              - Pembangunan                 m3/detik     43.4    56.00     30     69%     9.73   16.43
                              - Rehabilitasi                m3/detik     12.3    21.00     13    106%     7.76    0.22    1

                              - Operasi dan Pemeliharaan    m3/detik     44.8    44.75     38     85%    23.61   44.75    1

                         Pembangunan
                          -   Waduk- Selesai dibangun         Buah        11        6       2     18%       1       5      3

                                    - Dlm pelaksanaan         Buah         1       52       8     67%      20      16
                          -   Embung/Situ                     Buah       158      200     312    197%     252      49      1

                         Rehabilitasi
                          -   Waduk                           Buah                                                         1
                                                                          29      140      43    148%      29      19
                          -   Embung/Situ                     Buah       298      300     136     46%     107      57     1

    Berkurangnya luas    Luas kawasan yang terlindungi      Ribu Ha
    kawasan yang         dari bahaya banjir
    terkena dampak       Prasaranan dan Sarana
    banjir               Pengendali Banjir
                          - Pembangunan                       Km          274    1,208   1,313   479%     253     254         1
                                                                                                                              1
                          -   Rehabilitasi                    Km         521       885     719   138%     338      78
Sumber: Diolah dari Reviu Renstra PU 2012                                                                                          3
SASARAN STRATEGIS PENYELENGARAAN
    JARINGAN JALAN & JEMBATAN |2010-2014


                 Pembangunan     1. Pembangunan jalan baru sepanjang 1.799 km
                   Jalan dan
                   Jembatan      2. Pembangunan jembatan sepanjang 45.645 m


Meningkatkan
                 Peningkatan
 Konektivitas
                   Struktur      Peningkatan struktur/pelebaran jalan sepanjang
dan Kelancaran
                  dan/atau       17.525 km
Arus Orang dan
                  Kapasitas
    Barang

                 Rehabilitasi/
                 Pemeliharaan    Rehabilitasi/pemeliharaan berkala jalan 4.830 km
                 Berkala Jalan




                                                                                    4
CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014
                          BIDANG BINA MARGA
      PROGRAM           URAIAN INDIKATOR             RPJMN     RENSTRA      REALISASI PROGRAM RENCANA
 NO                                      SATUAN                                                       STATUS
      /SASARAN          KINERJA OUTCOME            2010-2014   2010-2014    2010-2012   2013    2014
 2 PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN (KONEKTIVITAS DAN KELANCARAN ARUS ORANG DAN BARANG)
   Meningkatkan Peningkatan Kemantapan      %          90.00% 94.00% 90.50% 101% 92.50% 94.00% 1
   Konektifitas dan Jalan
   Kelancaran Arus
                    Pembangunan
   Orang dan          - Jalan              Km
                                                                                                         1
                                                     1,498.29     1,799 1,986 133% 883.19 482.84
   Barang
                         Toll Road               Km      120.35     59.26 26.23 22% 17.19        15.84   3

                      - Jembatan                 M    26,957.83    45,645 39,164 145% 15,937     8,016   1

                    Peningkatan Struktur dan     Km      19,370    17,525 10,740 55% 4,136       2,190   2
                    / atau kapasitas

                    Pemeliharaan rutin           Km               164,169   97,334     32,256   33,553
                    Rehabilitasi/ Pemeliharaan   Km
                                                       171,695                     59%                   2
                                                                    4,830    4,294      1,161    2,826
                    berkala jalan




Sumber: Diolah dari Reviu Renstra PU 2012                                                                    5
SASARAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN
                   KE CIPTA KARYAAN 2010-2014
                             Akses Air      Peningkatan Akses Air Minum melalui pembangunan : SPAM IKK di 881
                              Minum         IKK, SPAM MBR di 1.277 kawasan dan SPAM Perdesaan di 10.432 desa.
  Meningkatnya
 Pelayanan Dasar
                                 Akses      Peningkatan Akses Sanitasi melalui pembangunan infrastruktur Air
   Masyarakat
                               Sanitasi     Limbah di 421 kawasan.
(Pencapaian Target
      MDGs)                                 Pengurangan kawasan kumuh melalui Pembangunan infrastruktur
                          Penanganan
                                            kawasan permukiman perkotaan di 1.189 kawasan dan Rusunawa
                              Kumuh
                                            250 Twin Blok.

                           Pemberdayaan
  Penanggulangan        Masyarakat Miskin    • P2KP di 10.948 kelurahan.
                               Perkotaan
    Kemiskinan
  (Pemberdayaan                               • Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) di 25.362 desa,
 Masyarakat/PNPM         Pemberdayaan
                                              • Penyediaan Infrastruktur dalam rangka pembangunan ekonomi
    Perkotaan)        Masyarakat Miskin         masyarakat perdesaan dengan berbasis sumber daya lokal
                             Perdesaan          (PISEW/RISE) di 237 kecamatan.


                                            • Penyusunan NSPK bidang Bangunan Gedung sebanyak 263
                               Tertib
Meningkatnya Tertib                          NSPK,
                            Bangunan
 Penyelenggaraan                            • Fasilitasi Pengembangan Bangunan Gedung Negara di 224
                              Gedung
 Bangunan Gedung                             kab/kota.
   dan Penataan
    Lingkungan               Penataan
                                            • Revitalisasi Kawasan Permukiman di 1.288 kawasan.
                           Lingkungan
                                                                                                                6
CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014
                     BIDANG KE-CIPTA KARYA-AN
       PROGRAM /SASARAN     URAIAN INDIKATOR KINERJA                   RPJMN      RENSTRA      REALISASI      PROGRAM RENCANA
 NO                                                       SATUAN                                                              STATUS
           STRATEGIS             OUTCOME/IKU                          2010-2014   2010-2014    2010-2012        2013    2014

  3 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN (PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DAN
    Meningkatnya          Percepatan Pencapaian
    Pelayanan Dasar       sasaran MDG'S
    Masyarakat(Pencapaian - Akses Air Minum                    %       70.00%   68%   56% 80%    60%     67%                    1
    Target MDGs)
                               *Efektif existing capacity liter/detik 120,000 8,099 93,696 78% 8,326   8,099                    1

                                 sekitar 87.315 lt/det    IKK/Kws         1,043     1,554      1,628   156%      793     649    1

                                                           Desa           4,837     4,768      6,930   143%    1,684   1,622    1

                             -   Akses Sanitasi             Kws             598       517      1,021   171%      934     506    1

                                                          Kab/kota          170       156        381   224%      129      93    1

                             -                               TB                                                                 1
                                Penanganan Kumuh                            270       250        158    59%       67      25
      Penanggulangan        Pemberdayaan Masyarakat
      Kemiskinan            Miskin Perkotaan
                             - P2KP                      Kelurahan/     21,984     10,948     32,801 149% 10,950       10,950   1
      (Pemberdayaan                                         Desa
      Masyarakat/PNPM       Pemberdayaan Masyarakat
      Perkotaan)            Miskin Perdesaan
                                                                                                                                1
                             - PPIP                        Desa           8,803    13,190     15,354 174%      6,640   5,000
                             - PISEW/RISE                   Kec             185       237        711 384%         79        -   2



      Meningkatnya Tertib   Peningkatan Kualitas
      Penyelenggaraan       Lingkungan Permukiman dan
                              - Tertib Bangunan Gedung     NSPK/            487       159        273    56%      124     128    2
      Bangunan Gedung dan                                Kota/Kab
      Penataan Lingkungan
                             -   Penataan Lingkungan        Kws           1,288       303        766    59%      459     260    2




Sumber: Diolah dari Reviu Renstra PU 2012                                                                                           7
SASARAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN
                   PENATAAN RUANG 2010-2014
                 Penyelesaian
                                            1. 5 Peraturan Pemerintah
                 Pengaturan                 2. Peraturan Presiden (76 KSN dan 7 Pulau)
                 Penataan Ruang             3. 1 Keppres – BKPRN
                                            4. 60 Peraturan Menteri (NSPK)

                                            1. Pembinaan 33 RTRW Provinsi
Mendukung        Peningkatan Pembinaan      2. Pembinaan 398 RTRW Kabupaten dan 93 RTRW Kota
Pembangunan      RTRW                       3. Pembinaan Kelembagaan Penataan Ruang Provinsi/Kab/Kota
                 Provinsi/Kabupaten /Kota      (BKPRD) di 32 Provinsi
Berkelanjutan    dan Kelembagaan PR
Berbasis         Daerah                     A. Implementasi Kota Hijau
Penataan Ruang                              1. Fasilitasi Implementasi Perwujudan 30% RTH di
                                               110 Kab/Kota
                                            2. Fasilitasi Green Planning & Design di 110 Kab/Kota
                                            3. Fasilitasi Green Community di 110 Kab/Kota
UU No. 26/2007
                 Peningkatan Kualitas       B. Implementasi Kota Pusaka (Heritage City)
tentang          Penataan Ruang             1. Penyusunan RDTR di 48 kab/kota
Penataan Ruang   (Implementasi RTRW)        2. Penyusunan Heritage City Management Plan di 48
                                               kab/kota
                                            C. Implementasi Desa Lestari
                                            1. Penyusunan Rencana Rinci Kawasan Perdesaan
                                                 Berkelanjutan di 28 kawasan
                                            2. Penyusunan Rencana Aksi Perwujudan Desa Lestari di
                                                 28 kawasan
                                            3. Fasilitasi Kegiatan Percontohan di 28 kawasan.
                 Peningkatan
                                            1. Diklat Penyidik PNS Penataan Ruang, 2000 orang PPNS
                 Pengawasan                 2. Pengawasan Teknis Penataan Ruang, 32 Provinsi
                 Penataan Ruang
                                                                                                        8
CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014
               BIDANG PENATAAN RUANG [1/2]
         PROGRAM                                                                     REALISASI   PROGRAM RENCANA
                        URAIAN INDIKATOR KINERJA               RPJMN    RENSTRA
 NO      /SASARAN                                   SATUAN                           2010-2012                        STATUS
                              OUTCOME/IKU                     2010-2014 2010-2014                  2013    2014
         STRATEGIS                                                                  (OF RPJMN)
  4 PROGRAM DAN TARGET KEMENTERIAN PU RPJMN 2010-2014 BIDANG PENATAAN RUANG
    Mendukung         Penyelesaian Pengaturan
    Pembangunan       Penataan Ruang
    Berkelanjutan      - Peraturan Pemerintah          PP             5         5     4   80%          1          1     1

    Berbasis Penataan  - Rancangan Perpres RTR KSN, Raperpres        83        83    46   55%         30          6     1
    Ruang (UU No.        Pulau / Kepulauan
                             - RTR KSN Non Perkotaan           docs
                                                                         69    69    34 49%           29          5     1
                             - RTR KSN Perkotaan               docs                                                     1
                                                                          7           5 71%            1          1
                             - RTR Pulau/Kep                   docs                                                     1
                                                                          7           7 100%
                          - Fasilitasi pengesahan Perpres    Perpres     61          35 57%           16      23        1
                            RTR KSN, Pulau/Kepulauan
                          - Keppres BKPRN                    Kepres       1           1 100%           -       -        1

                          - Peraturan Menteri/NSPK           Permen      60          19 32%           22      19        1

                         Peningkatan Pembinaan RTRW
                         Provinsi/Kabupaten/Kota dan
                         Kelembagaan Penataan Ruang
                          - Pembinaan Penataan Ruang         Provinsi    33    33    33 100%          33      33        1

                            Provinsi
                            Pembinaan Penataan Ruang        Kabupaten   402   398   398   99%        398     402        1
                            Kabupaten dan Kota
                                                              Kota       93    93    93 100%          93      93
                          - Pembinaan Kelembagaan            Provinsi    32    32    32 100%          32      32         1
                            Penataan Ruang
                            Provinsi/kabupaten/Kota
                            (BKPRD)
Sumber: Diolah dari Reviu Renstra PU 2012
CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014
                BIDANG PENATAAN RUANG [2/2]
         PROGRAM                                                                     REALISASI   PROGRAM RENCANA
                       URAIAN INDIKATOR KINERJA               RPJMN   RENSTRA
  NO     /SASARAN                                  SATUAN                            2010-2012                     STATUS
                             OUTCOME/IKU                    2010-2014 2010-2014                    2013    2014
         STRATEGIS                                                                  (OF RPJMN)
   4 PROGRAM DAN TARGET KEMENTERIAN PU RPJMN 2010-2014 BIDANG PENATAAN RUANG
                     Peningkatan Kualitas Penataan
                     Ruang Implementasi RTRW
                           -   Implementasi Kota Hijau
                             - Fasilitasi implementasi     Kabupaten/   110          60    55%        60      60     1
                             perwujudan 30% RTH               Kota
                             - Fasilitasi Green Planning & Kabupaten/   110         110 100%         110     110      1
                             Design                           Kota
                             - Fasilitasi Green Community Kabupaten/    110          85    77%       110     110     1
                                                              Kota
                           - Implementasi RTRW Kota
                             Pusaka
                             - Penyusunan RDTR             Kabupaten/    48           8    17%        26      22     1

                                                              Kota
                             - Penyusunan Heritage City    Kabupaten/    48          10    21%        26      22     1
                             Management Plan (HCMP)           Kota
                           - Implementasi RTRW Desa
                             Lestari
                             - Penyusunan Rencana Rinci     kawasan      28            0    0%        14      14     1

                             Kawasan Perdesaan             perdesaan
                             Berkelanjutan
                             - Penyusunan Rencana Aksi      kawasan      28            0    0%        14      14     1

                             Perwujudan Desa Lestari       perdesaan
                             - Fasilitasi Kegiatan          kawasan      28            0    0%        14      14     1
                             Percontohan                   perdesaan
                          Peningkatan Pengawasan
                          Penataan Ruang
                             - Diklat Penyidik PNS           orang      500   667   679 136%         931     390     1

                               Penataan Ruang
                               - Pengawasan Teknis          provinsi     32    32    32 100%          32      32     1
                               Penataan Ruang

Sumber: Diolah dari Reviu Renstra PU 2012
Tema RKP Tahun 2014:
“Memantapkan Perekonomian Nasional untuk Peningkatan
       Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan”



    Tema Konreg Kementerian PU Tahun 2013:
 “Penyelenggaraan Infrastruktur ke-PU-an yang Efektif dan
 Efisien guna Memantapkan Perekonomian Nasional untuk
   Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan”


                                                       11
(1)Pemantapan Perekonomian Nasional;
   • Peningkatan daya saing;
   • Peningkatan ketahanan ekonomi;
   • Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
(2)Peningkatan Kesejahteraan Rakyat;
   •   Pembangunan SDM;
   •   Penurunan kemiskinan dan pengangguran;
   •   Mitigasi bencana;
   •   Peningkatan kesejahteraan rakyat lainnya.
(3)Pemeliharaan Stabilitas Sosial dan Politik.
   • Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi;
   • Memantapkan penegakan hukum, pertahanan, dan pelaksanaan
       Pemilu 2014.
                                                               12
(1) Pemantapan Perekonomian Nasional;
    • Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
      (MP3EI);
    • Surplus Beras 10 Juta Ton 2014;
    • Konversi Energi;
    • Low Cost Emission Car (Green Car);
    • Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
(2) Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan;
    • Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan
      Indonesia (MP3KI);
    • Peningkatan Pelayanan Sanitasi dan Air Bersih dalam rangka Pencapaian
      MDG’s;
    • Pembangunan Shelter Bencana.
(3) Pemeliharaan Stabilitas Sosial dan Politik.
    • Percepatan Pemenuhan Minimum Essential Force Tahap Pertama;
    • Peningkatan Personel dan Kapasitas Polri;
    • Penanganan Ancaman Gangguan Keamanan dalam Negeri.

                                                                       13
EXERCISE KEBUTUHAN ANGGARAN KEMENTERIAN PU TA. 2014
                                                                                              (Biaya dalam Miliar Rupiah)
                                         USULAN BASELINE
                                                                   INITIATIF               ALOKASI
 No              Satminkal                     2014                              TOTAL                    Catatan
                                                                     BARU                   2013*)
                                       (RKP 2013) Adjusted
  1 SEKJEN, Manajemen                           439          463            65       528         436
  2 SEKJEN, Sarana                              224          246            34       280         226
  3 SDA                                     19,757       23,708         6,935     30,643     20,044
  4 BM                                      37,214       39,075        13,820     52,895     39,863
  5 CK                                      14,497       15,947         6,950     22,897     17,260
  6 PR                                          863          949          700      1,649         802
  7 ITJEN                                       136          150            19       169         126
  8 LITBANG                                     497          547            69       616         459
  9 BP-KONS                                     360          396            50       446         334
                TOTAL                       73,987       81,482        28,642    110,124     79,550

Ket.: *) Termasuk alokasi anggaran BA 999 yang masih di Kementerian Keuangan.
                                                                                                                        14
ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN




             RPJP                                  RTRWN
         (UU 25/2004)                    (UU 26/2007 dan PP 26/2008)


         RPJMN
                                       RTRW PROV/KAB/KOTA

      RENSTRA K/L
        (SEKTOR)                       SPW PROV/KAB/KOTA              *) SPW = STRATEGI
                                                                   PENGEMBANGAN WILAYAH




                                                                       RENCANA INVESTASI
                                                                        DAN BISNIS BADAN
                                                                             USAHA


                    RKP                     RKP


Kedudukan RPIJM Pembangunan Infrastruktur yaitu berada di bawah kebijakan spasial dan
kebijakan sektoral yang ada di setiap daerah. Kebijakan spasial dalam RPIJM mengacu pada
RTRW Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota masing-masing. Sedangkan kebijakan
sektoral/program dalam RPIJM mengacu pada RPJMN dan RPJMD dan renstra K/L. RPIIJM
mengacu Rencana Induk sektor ke PU (RPIJM Cipta Karya, RISPAM, PPSP< RP2I dan RIS
Jalan Kabupaten.

                                                                                           15
1. Program/Kegiatan yang efektif dalam pemenuhan
   target RPJMN dan Renstra Kementerian PU 2010-
   2014;
2. Penajaman program dan sinkronisasi antar sektor
   yang dapat mengatasi Isu Wilayah dan berlandaskan
   pada Penataan Ruang mengacu kepada dokumen
   RPIIJM;
3. Kegiatan sektor yang memenuhi kriteria perencanaan
   dan sudah siap dilaksanakan dan berfungsi tepat
   waktu (tidak ada kendala “readiness criteria”), dapat
   ditender pada Bulan November 2013, sehingga
   diharapkan dapat mengurangi salah satu kendala
   penyerapan anggaran.
                                                       16
ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN




I. Pencapaian Sasaran Kinerja Kementerian PU:
    1. Mengacu dan berbasis pada Rencana Tata Ruang;
    2. Mendukung prioritas pembangunan nasional dan target RENSTRA Kementerian PU;
    3. Mendukung implementasi Otonomi Daerah yang nyata dan bertanggungjawab, antara lain melalui
       Sinergi Program Pusat dan Daerah (melalui DAK).
II. Peningkatan Kualitas Program:
    1. Mempertajam alokasi pada prioritas/isu strategis pada tiap prioritas pembangunan;
    2. Mengacu pada kinerja, ketetapan, dan sinergi (baik antar sektor dan antar tingkat kewenangan);
    3. Memenuhi standar kelayakan teknik, lingkungan, maupun ekonomi;
    4. Menggunakan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) untuk merancang rencana
       pelaksanaan anggaran (procurement and disbursement plan) lebih awal.
    5. Meningkatkan efisiensi pelayanan infrastruktur PU yang dibangun dan proses penyelenggaraannya.
III. Penanganan Isu-isu Strategis:
    1. Mendukung implementasi Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan
       Program Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) termasuk
       Program Klaster-4;
    2. Mendukung Program Domestic Conectivity, Ketahanan Pangan Nasional, dan Pengendalian Banjir;
    3. Mendukung pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) dan program responsif gender;
    4. Mendukung pembinaan Jasa Konstruksi Indonesia yang handal.



                                                                                                        17
ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN




1.   Mengimplementasikan pedoman perencanaan;
2.   Program/kegiatan baru direncanakan sejak N-3, penyiapan dan
     penyelesaian kesiapan proyek (Readiness Criteria) pada N-2,
     sehingga pada saat pengusulan kegiatan (N-1) semua sudah siap;
3.   Mengurangi program/kegiatan yang kurang efektif mendukung
     prioritas nasional;
4.   Menyusun besaran kegiatan (Paket) yang proporsional dan selalu
     berorientasi pada efektifitas dan efisiensi;
5.   Mengupayakan semaksimal mungkin kualitas pekerjaan sesuai
     dengan yang direncanakan (tercapainya umur rencana), sehingga
     sasaran program dapat dicapai.




                                                                            18
ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN




1. Merupakan tugas tanggung jawab Pemerintah (Pusat)
2. Memiliki dampak signifikan terhadap pencapaian sasaran
   pembangunan: pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja,
   penurunan jumlah kemiskinan, mendukung ketahanan pangan,
   mendukung pembangunan berkelanjutan;
3. Penting dan mendesak dilaksanakan;
4. Realistis untuk dilaksanakan;
5. Dilaksanakan dengan menerapkan prinsip good governance (efisien,
   efektif, transparan, akuntabel, dan partisipatif);
6. Merupakan bagian dari RPJMN, Renstra, RKP PU, dan Hasil Konreg;
7. Memperhatikan hasil Kunjungan Kerja, Kunjungan Spesifik,
   Kunjungan Individual, Rapat Kerja, RDP dng Komisi V DPR-RI;
8. Alokasi PHLN yang akan diserap harus sudah merupakan bagian dari
   Komitmen Annual Work Plan dan dipastikan dapat diserap.


                                                                           19
ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN




• Program tahun 2014 mengacu pada RPJMN dan Renstra.
• Ada 7 prioritas program sesuai arahan Presiden yang belum tertuang
  dalam RPJMN dan Renstra PU sehingga diperlukan new inisiatif; di
  mana yang berhubungan langsung dengan Kementerian PU, antara
  lain:
   Koridor Ekonomi, percepatan dan perkuatan domestic connectivity;
   Ketahanan Pangan, dalam rangka peningkatan 7% produksi;
   Air Minum, dalam rangka pencapaian target MDG’s;
   Pemenuhan kebutuhan perumahan untuk masyarakat miskin;
   Penanganan Pasca Bencana Alam;
   Isu perbatasan;
   Kegiatan Pendukung (Jakons, Litbang, RB, dll)
• Arahan tersebut memerlukan penyesuaian Renstra PU dan diusulkan
  melalui mekanisme new inisiatif


                                                                            20
ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN




                          KONREG 2012
               Pra Konreg                     Konreg 2 Wilayah

               Februari                        M2 dan M3 Maret



                          KONREG 2013
       TAHAP                               TAHAP KEDUA
      PERTAMA
      (Kick Off)                Penajaman Program dan Pelaporan

     Jakarta                  4 – 15 Maret 2013,             Werdapura
26-27 Februari 2013       Diatur oleh masing-masing       19-20 Maret 2013
                                   Satminkal
                                                                             21
ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN




Arahan Menteri (Tindak                Kendali        Kesepakatan
Lanjut Arahan Presiden)              Penataan          Program          Arahan Tindak Lanjut
                                      Ruang             antara          dan Penutupan oleh
       Arahan Es-1 (SIBB)            (RPIIJM)        Daerah dan
      (Ev. & Arahan Program)                                                  Menteri
                                                        Pusat

              Arahan Kebijakan
              Penataan Ruang


      TAHAP PERTAMA                                       TAHAP KEDUA
            (Kick Off)                       Penajaman Program dan Pelaporan



              Arahan DPR-RI           Masukan/
             (Dukungan Politis)
                                                                             Laporan
                                         hasil           Kesepakatan
                                                                           Dirjen (Hasil
                                       exercise            Program
                                                                           Penajaman
       Arahan Wamen                  Dinas/ Balai/       antar Sektor
      (Prioritas Nasional)                                                  Program)
                                        Satker

    Aspirasi/Isu Strategis
                                                                                               22
     Provinsi (Bappeda)
ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN




                               Target RPJMN & Renstra       Prakiraan Maju 2014      Direktif Presiden
                                     2010-2014                dalam RKP 2013               2014

 capaian kinerja
   2010-2012                        Gap Capaian             Pagu Baseline 2014       Usulan/Proposal
                                  Target 2010-2014                                    Inisiatif Baru
  program 2013

                                                          Rancangan Program dan
                                            usulan      Kebutuhan Anggaran 2014 *)
                                                                                               Proses
*) : Perlu didetilkan sampai
tingkat provinsi per program
                                                                                             top-down
                                 Pagu Indikatif
                                                             Program 2014
                                     2014
                                                                                             Proses
                                                                                           bottom-up
                                                             Prioritas Kegiatan
                                                                    2014


                                                             Penilaian kelayakan
                                Usulan Kegiatan             usulan dan kesiapan
                                     2014                   pelaksanaan kegiatan
TERIMA KASIH


               24
PENJELASAN REVIU RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU TERKINI
                                   - PRIORITAS NASIONAL 5 -

SASARAN      INDIKATOR         STATUS        MASALAH/KENDALA                               LANGKAH STRATEGIS

PRODUKSI Cetak sawah                                                        Percepatan pencetakan sawah yang didukung dengan
 PADI (%)                        2                                          kesiapan Survey, Identifikasi dan Desain (SID)

                                                                            Percepatan penerapan UU No. 41/2009 tentang
                                                                            perlindungan lahan pangan berkelanjutan dan peraturan
           Peraturan            2                                           turunannya
           pengendalian alih
           fungsi lahan                                                     Penyelesaian Perda RTRW Daerah
                                                                            Penyelesaian draft Peraturan Presiden tentang
                                                                            pengendalian alih fungsi lahan sawah
                                        Sebagian area khususnya di luar
                                        Jawa masih ada yang belum           Peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi primer,
                                2       memiliki akses jaringan secara      sekunder, tersier dan di tingkat usaha tani.
           Pengembangan                 memadai.
           jaringan dan                 Ada potensi jaringan irigasi yang
           optimasi air                 belum dimanfaatkan secara           Meningkatkan kesesuaian lokasi sawah,
                                        optimal, antara lain karena         Menerapkan pola usaha tani yang disesuaikan dengan
                                2       perubahan kultur petani dan alih    budaya lokal.
                                        fungsi lahan.

           Luas SLPTT Padi                                                  Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman
           dan produktivitas                                                Terpadu (SLPTT) harus didukung dengan litbang dan
           meningkat                                                        penyuluhan yang terpadu.

 1   Sudah tercapai atau On Track       2   Perlu kerja keras               3     Sangat sulit tercapai
PENJELASAN REVIU REVIU RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU
     PENJELASAN RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU TERKINI
                                   - PRIORITAS NASIONAL 6 -
                                                 TERKINI
                                - PRIORITAS NASIONAL 6 -
  SASARAN          INDIKATOR          STATUS            MASALAH/KENDALA                                             LANGKAH STRATEGIS
PENINGKATAN      Jalan Tol yang                     Tidak efektifnya Kelembagaan        Membentuk unit khusus untuk pengadaan lahan bagi kepentingan publik :
KAPASITAS        dibangun oleh                       yang menangani pembebasan            setingkat Eselon I di BPN dan membentuk P2T yang permanen di Daerah.
JALAN TOL        pemerintah dan                      lahan di Pusat dan Daerah karena    Merevisi PP 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol untuk memberikan peluang bagi
                 swasta (Km)             3           bersifat ad-hoc;                     Pemerintah menugaskan BUMN/ Konsorsium BUMN dalam pembangunan
                                                    Adanya spekulasi dalam               Jalan Tol.
                                                     pengadaan tanah;                    Mengembangkan sumber pendanaan baru
                                                    Terbatasnya kapasitas keuangan      Dukungan pendanaan APBD (pembebasan lahan dan sebagian konstruksi)
                                                     Badan Usaha Swasta Jalan Tol.

PENINGKATAN      Panjang jalur KA                                                        Percepatan pembebasan lahan
KINERJA          baru yang                                                               Diperlukan terobosan baru sumber pembiyaan di luar PHLN, antara lain
PELAYANAN        dibangun                                                                 Sukuk/SBSN atau pinjaman dalam negeri
TRANSPORTASI     termasuk jalur          2
PERKERETAAPIAN   ganda (km)
PEMBANGUAN       Jumlah                            • Kesiapan Pemerintah Daerah              Memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam penyediaan utilitas untuk Rusunawa
RUMAH SUSUN      Rusunawa                            dalam menyediakan lahan dan             Mempercepat proses administrasi hibah aset dengan Direktorat Jenderal
SEDERHANA        Terbangun dan                       utilitas (listrik dan air bersih) untuk Kekayaan Negara Kementerian Keuangan
SEWA             Tingkat Hunian                      pembangunan Rusunawa baru;
                                                   • Beberapa Pemda mensyaratkan
(RUSUNAWA)                               2           hibah aset terlebih dahulu
                                                     sebelum dimanfaatkan.

PEMBANGUNAN      Terjaganya         Kondisi         Kapasitas Pemerintah Daerah         Meningkatkan dan mengefektifkan alokasi DAK prasarana Jalan;
JALAN            kualitas Jalan     mantap jalan     dalam menyediakan anggaran          Terobosan baru sumber pembiayaan dari pusat untuk membiayai jalan
PROPINSI/        Propinsi dan       propinsi 63%     untuk penanganan Jalan Provinsi      provinsi/kabupaten;
KABUPATEN        Kabupaten          dan jalan        dan Kabupaten sangat terbatas       Meningkatkan intervensi Pemerintah dalam menangani ruas-ruas jalan strategis
                                    kabupaten                                             Daerah (Inpres Penanganan Jalan Strategis Daerah)
                                    43%


   1 Sudah tercapai atau On Track                          2 Perlu kerja keras                         3     Sangat sulit tercapai
PENJELASAN REVIU REVIU RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU
        PENJELASAN RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU TERKINI
                                             - PRIORITAS NASIONAL 6 -
                                                             TERKINI
SASARAN  INDIKATOR STATUS MASALAH/KENDALA
                                          - PRIORITAS NASIONAL 6 -
                                                   LANGKAH STRATEGIS

PENGELOLAA   Terehabilitasinya   68% daerah       Terbatasnya kapasitas          Meningkatkan dan mengefektifkan alokasi DAK prasarana Irigasi;
N IRIGASI    kerusakan irigasi   irigasi di        Pemerintah Daerah dalam        Meningkatkan intervensi Pemerintah (APBN Pusat) dalam
KEWENANGA    kewenangan          Indonesia         menyediakan anggaran            menangani Jaringan Irigasi Strategis Daerah (Inpres Penanganan DI
N DAERAH     pemerintah          menjadi           untuk penanganan                Strategis) untuk mendukung pemenuhan Target Surplus Beras Min
             daerah              kewenangan        (rehabilitasi dan               10 Juta Ton.
                                 Pemda (lebih      peningkatan) Jaringan Irigasi  Perlu terobosan untuk membantu pengelolaan irigasi daerah karena
                                 dari separuhnya   Provinsi dan Kabupaten.         Pusat tidak dapat membantu secara langsung (regulation barrier);
                                 dalam kondisi                                    Alternatif pendanaan melalui APBN Pusat perlu dipertimbangkan
                                 rusak)                                            karena: (a) dimungkinkan dalam PP 20/2006, namun perlu payung
                                                                                   hukum pelaksanaan (Inpres); dan (b) sangat strategis dalam
                                                                                   mendukung pemenuhan Target Surplus Beras Min 10 Juta Ton;
                                                                                  Mekanisme dapat dilakukan berupa klastering irigasi daerah (s/d
                                                                                   1.000 Ha - Kabupaten, 1.000-2000 Ha – Provinsi dan diatas 3.000
                                                                                   Ha – Nasional) penyerahan kewenangan kembali ke Pemerintah
                                                                                   Pusat, dll.


PENINGKATA   meningkatnya        daya tampung    Lemahnya pengendalian           Mempercepat penyelesaian Perda RTRW Daerah, rencana rinci Tata
N DAYA       kapasitas daya      air perkapita    Daerah Hulu Aliran Sungai        Ruang dan peraturan pelaksanaannya, serta meningkatkan
TAMPUNG      tampung             tahun 2012       atau Daerah Tangkapan Air;       pengendalian pemanfaatan ruang;
AIR          air/waduk           sebesar 54      Menurunnya kapasitas            Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan terutama di
PERKAPITA                        m3/kapita/tahu   tampung waduk, embung,           Daerah Aliran Sungai;
                                 n masih jauh     dan situ akibat sedimentasi     Membentuk unit khusus untuk pengadaan lahan bagi kepentingan
                                 dari daya        dan alih fungsi lahan;           publik : setingkat Eselon I di BPN dan membentuk P2T yang
                                 tampung ideal   Terbatasnya lahan untuk          permanen di Daerah.
                                 sebesar 1,975    menambah jumlah                 Percepatan pembangunan tampungan air/waduk multi-guna;
                                 m3/kapita/tahu   bangunan tampungan air.         Peningkatan upaya konservasi dan penataan Daerah Aliran Sungai
                                 n                                                 dan revitalisasi waduk, situ dan embung eksisting yang ada.




   1   Sudah tercapai atau On Track                  2    Perlu kerja keras               3     Sangat sulit tercapai
PENJELASAN REVIU REVIU RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU
     PENJELASAN RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU TERKINI
                                   - PRIORITAS NASIONAL 6 -
                                                 TERKINI
                                - PRIORITAS NASIONAL 6 -
  SASARAN           INDIKATOR            STATUS        MASALAH/KENDALA                            LANGKAH STRATEGIS
PENINGKATAN     Meningkatnya        Akses masyarakat  Terbatasnya kemampuan           Peningkatan pemanfaatan hibah berbasis
AKSESIBILITAS   akses masyarakat    terhadap layanan   Pemerintah Daerah                kinerja, termasuk meningkatkan dan
LAYANAN AIR
                terhadap layanan    air minum yang     dalam pembangunan                mengefektifkan alokasi DAK Air Minum;
MINUM
                air minum yang      layak baru         sistem jaringan distribusi      Mempercepat penyelesaian PP tentang Hak
                layak               mencapai 55,4%     air minum untuk                  Guna Air
                                                       memanfaatkan kapasitas          Memperluas sistem pelayanan air minum
                                                       produksi yang ada;               berbasis masyarakat;
                                                      Keterbatasan                    Peningkatan sumber pendanaan alternatif;
                                                       kemampuan PDAM                   Memfasilitasi Pemda agar dapat secepatnya
                                                       dalam meningkatkan               menyerap idle capacity dengan membangun
                                                       kapasitas produksi dan           sistem distribusi dan sambungan rumah.
                                                       distribusi;
                                                      Adanya konflik
                                                       kepentingan pemanfaatan
                                                       air baku;
PENYEDIAAN    Meningkatnya          Sampai dengan                                    Koordinasi diantara stakeholder untuk
INFRASTRUKTUR pembiayaan            saat ini baru 1                                   penyelesaian pemilihan trase ;
MELALUI
              infrastruktur melalui Proyek PPP                                       Percepatan pelaksanaan pembebasan
KERJASAMA
PEMERINTAH    skema KPS             terkontrak yaitu                                  lahan;
DAN SWASTA                          Central Java                                     Persetujuan VGF dan Penjaminan (PT. PII);
                                    Power Plant                                      Percepatan pelaksanaan proses lelang dan
                                                                                      konstruksi.


   1 Sudah tercapai atau On Track             2 Perlu kerja keras             3     Sangat sulit tercapai

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Peran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
Peran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di IndonesiaPeran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
Peran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesiainfosanitasi
 
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...Oswar Mungkasa
 
Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum Roadmap
Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum RoadmapPeran Pemerintah Daerah dalam Citarum Roadmap
Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum RoadmapOswar Mungkasa
 
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...Oswar Mungkasa
 
Multi year dari bipran
Multi year dari bipranMulti year dari bipran
Multi year dari bipranabutsania
 
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Ramadhani Pratama
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Bantenushfia
 
3a.rup penyedia dinas bina marga aceh
3a.rup penyedia dinas bina marga aceh3a.rup penyedia dinas bina marga aceh
3a.rup penyedia dinas bina marga acehafzalmustaqimdm
 
Profil NUSP2 Kota Bengkulu
Profil NUSP2 Kota BengkuluProfil NUSP2 Kota Bengkulu
Profil NUSP2 Kota BengkuluBagus ardian
 
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Ryadhi EthniCitizen
 
NSD Kabupaten Kapuas
NSD Kabupaten KapuasNSD Kabupaten Kapuas
NSD Kabupaten KapuasBagus ardian
 
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Ryadhi EthniCitizen
 

Was ist angesagt? (15)

Peran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
Peran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di IndonesiaPeran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
Peran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
 
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...
 
Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum Roadmap
Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum RoadmapPeran Pemerintah Daerah dalam Citarum Roadmap
Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum Roadmap
 
Pernyataan rakh bupati Trenggalek
Pernyataan rakh bupati TrenggalekPernyataan rakh bupati Trenggalek
Pernyataan rakh bupati Trenggalek
 
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
 
Bab v rkpd 2012
Bab v   rkpd 2012Bab v   rkpd 2012
Bab v rkpd 2012
 
Multi year dari bipran
Multi year dari bipranMulti year dari bipran
Multi year dari bipran
 
114093418 rusun-ciliwung-usulan-menpera (2)
114093418 rusun-ciliwung-usulan-menpera (2)114093418 rusun-ciliwung-usulan-menpera (2)
114093418 rusun-ciliwung-usulan-menpera (2)
 
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
 
3a.rup penyedia dinas bina marga aceh
3a.rup penyedia dinas bina marga aceh3a.rup penyedia dinas bina marga aceh
3a.rup penyedia dinas bina marga aceh
 
Profil NUSP2 Kota Bengkulu
Profil NUSP2 Kota BengkuluProfil NUSP2 Kota Bengkulu
Profil NUSP2 Kota Bengkulu
 
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
 
NSD Kabupaten Kapuas
NSD Kabupaten KapuasNSD Kabupaten Kapuas
NSD Kabupaten Kapuas
 
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
 

Andere mochten auch

Indii Water Sanitation Grant Program
Indii Water Sanitation Grant ProgramIndii Water Sanitation Grant Program
Indii Water Sanitation Grant Programinfosanitasi
 
Strategi Penyelamatan Air Baku Jakarta
Strategi Penyelamatan Air Baku Jakarta Strategi Penyelamatan Air Baku Jakarta
Strategi Penyelamatan Air Baku Jakarta Oswar Mungkasa
 
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan SanitasiMekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam penyelenggaraan ...
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam penyelenggaraan ...Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam penyelenggaraan ...
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam penyelenggaraan ...infosanitasi
 
Aliansi Fasilitator Sanitasi Indonesia (AFSI)
Aliansi Fasilitator Sanitasi Indonesia (AFSI)Aliansi Fasilitator Sanitasi Indonesia (AFSI)
Aliansi Fasilitator Sanitasi Indonesia (AFSI)infosanitasi
 
Manual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota
Manual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi KotaManual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota
Manual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi KotaJoy Irman
 
strategi air minum 2016 Jawa Timur
strategi air minum 2016 Jawa Timurstrategi air minum 2016 Jawa Timur
strategi air minum 2016 Jawa TimurDian Chrisdiani
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...infosanitasi
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Joy Irman
 
Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014agus_ibnu_hasan
 
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Strategi Sanitasi Kabupa...
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Strategi Sanitasi Kabupa...Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Strategi Sanitasi Kabupa...
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Strategi Sanitasi Kabupa...Joy Irman
 
Pengantar Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Daerah
Pengantar Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) DaerahPengantar Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Daerah
Pengantar Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) DaerahOswar Mungkasa
 
Penyusunan Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Air Limbah
Penyusunan Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Air LimbahPenyusunan Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Air Limbah
Penyusunan Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Air LimbahJoy Irman
 
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 1Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 1Joy Irman
 
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2Joy Irman
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2Joy Irman
 
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Pengumpulan Data
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Pengumpulan DataRencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Pengumpulan Data
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Pengumpulan DataJoy Irman
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Joy Irman
 

Andere mochten auch (20)

Indii Water Sanitation Grant Program
Indii Water Sanitation Grant ProgramIndii Water Sanitation Grant Program
Indii Water Sanitation Grant Program
 
Strategi Penyelamatan Air Baku Jakarta
Strategi Penyelamatan Air Baku Jakarta Strategi Penyelamatan Air Baku Jakarta
Strategi Penyelamatan Air Baku Jakarta
 
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan SanitasiMekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
 
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam penyelenggaraan ...
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam penyelenggaraan ...Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam penyelenggaraan ...
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam penyelenggaraan ...
 
Aliansi Fasilitator Sanitasi Indonesia (AFSI)
Aliansi Fasilitator Sanitasi Indonesia (AFSI)Aliansi Fasilitator Sanitasi Indonesia (AFSI)
Aliansi Fasilitator Sanitasi Indonesia (AFSI)
 
Manual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota
Manual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi KotaManual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota
Manual B Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota
 
strategi air minum 2016 Jawa Timur
strategi air minum 2016 Jawa Timurstrategi air minum 2016 Jawa Timur
strategi air minum 2016 Jawa Timur
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014
 
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Strategi Sanitasi Kabupa...
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Strategi Sanitasi Kabupa...Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Strategi Sanitasi Kabupa...
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Strategi Sanitasi Kabupa...
 
Pengantar Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Daerah
Pengantar Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) DaerahPengantar Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Daerah
Pengantar Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Daerah
 
Penyusunan Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Air Limbah
Penyusunan Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Air LimbahPenyusunan Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Air Limbah
Penyusunan Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Air Limbah
 
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 1Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 1
 
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan, Bagian 2
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
 
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Pengumpulan Data
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Pengumpulan DataRencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Pengumpulan Data
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Pengumpulan Data
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
 
Bab 1 SSK Jogja
Bab 1 SSK JogjaBab 1 SSK Jogja
Bab 1 SSK Jogja
 

Ähnlich wie Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014

Paparan kick off review mission TA. 2017
Paparan kick off review mission TA.  2017Paparan kick off review mission TA.  2017
Paparan kick off review mission TA. 2017Bagus ardian
 
Definisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor Sanitasi
Definisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor SanitasiDefinisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor Sanitasi
Definisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor Sanitasiinfosanitasi
 
Laporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptx
Laporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptxLaporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptx
Laporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptxErvanKamal2
 
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptxPPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptxssuser6b795e
 
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdfSlametRaharjo42
 
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdfPPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdfAnnisaFitrianaDefinn2
 
78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt
78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt
78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.pptPaEThofaMazaya1
 
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staPetunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staegyd welyn
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...infosanitasi
 
1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringan1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringannugrohoery83
 
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. LampiranCitarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. LampiranOswar Mungkasa
 
Mitigasi iklim
Mitigasi iklimMitigasi iklim
Mitigasi iklimnury4nt0
 
KAK DED Kanal.pdf
KAK DED Kanal.pdfKAK DED Kanal.pdf
KAK DED Kanal.pdfEngineer241
 
e6718_Bahan_Tayang_Long_Segment_2018_REV.pptx
e6718_Bahan_Tayang_Long_Segment_2018_REV.pptxe6718_Bahan_Tayang_Long_Segment_2018_REV.pptx
e6718_Bahan_Tayang_Long_Segment_2018_REV.pptxssuser94d767
 
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Tri Hidayat
 
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiWillem Sidharno
 
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARABANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARAFitri Indra Wardhono
 

Ähnlich wie Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014 (20)

Bidang pekerjaan umum
Bidang pekerjaan umumBidang pekerjaan umum
Bidang pekerjaan umum
 
Paparan kick off review mission TA. 2017
Paparan kick off review mission TA.  2017Paparan kick off review mission TA.  2017
Paparan kick off review mission TA. 2017
 
Definisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor Sanitasi
Definisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor SanitasiDefinisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor Sanitasi
Definisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor Sanitasi
 
Laporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptx
Laporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptxLaporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptx
Laporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptx
 
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptxPPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
 
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
 
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdfPPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
 
Zonation Efectivities on Fisheries Management at Karimunjawa National Conserv...
Zonation Efectivities on Fisheries Management at Karimunjawa National Conserv...Zonation Efectivities on Fisheries Management at Karimunjawa National Conserv...
Zonation Efectivities on Fisheries Management at Karimunjawa National Conserv...
 
78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt
78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt
78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt
 
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staPetunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
 
1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringan1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringan
 
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. LampiranCitarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
 
Contoh rkl
Contoh rklContoh rkl
Contoh rkl
 
Mitigasi iklim
Mitigasi iklimMitigasi iklim
Mitigasi iklim
 
KAK DED Kanal.pdf
KAK DED Kanal.pdfKAK DED Kanal.pdf
KAK DED Kanal.pdf
 
e6718_Bahan_Tayang_Long_Segment_2018_REV.pptx
e6718_Bahan_Tayang_Long_Segment_2018_REV.pptxe6718_Bahan_Tayang_Long_Segment_2018_REV.pptx
e6718_Bahan_Tayang_Long_Segment_2018_REV.pptx
 
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
 
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
 
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARABANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
 

Mehr von infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

Mehr von infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014

  • 1. EVALUASI RPJMN/RENSTRA DAN ARAHAN PENAJAMAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN TAHUN 2014 Disampaikan oleh: SEKRETARIS JENDERAL ACARA KONSULTASI REGIONAL KEMENTERIAN PU Jakarta, 26 Februari 2013 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
  • 2. 1. SASARAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN BIDANG KE-PU-AN DAN CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010 – 2014 2. TEMA RKP 2014 DAN KONREG KEMENTERIAN PU 2013  UNSUR-UNSUR POKOK TEMA RKP  KEBIJAKAN INISIATIF BARU 2014  KEBUTUHAN ANGGARAN TAHUN 2014 3. ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN  PENYUSUNAN PROGRAM JANGKA MENENGAH BIDANG PU  SASARAN KONREG  KRITERIA PERENCANAAN PROGRAM  UPAYA PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI  PRINSIP PENYUSUNAN PROGRAM/KEGIATAN  KEBIJAKAN PENGANGGARAN  MEKANISME DAN MILESTONE SUBSTANSI KONREG  SKENARIO PENAJAMAN PROGRAM 1
  • 3. SASARAN STRATEGIS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 2010-2014 1. Peningkatan/Pembangunan kapasitas 503.000 ha, Irigasi Ketahanan 2. Rehabilitasi : seluas 1.378.000 Ha Pangan 1. Peningkatan/Pembangunan : 574.000 Ha Rawa 2. Rehabilitasi : 602.000 Ha 1. Pembangunan 11 waduk; Rehabilitasi 140 waduk; Pembangunan Ketahanan Air 200 buah embung/situ/bangunan penampung air; Rehabilitasi 300 (Konservasi & buah embung/ situ/bangunan penampung air Penyediaan 2. Peningkatan kapasitas tampung sumber air sebesar 25,6 milyar m3 Air Baku) 3. Kapasitas air baku sebesar 57,1 m3/detik Berkurangnya 1. Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir sepanjang Luas Kawasan 1.000 km yang Terkena 2. Rehabilitasi Prasaranadan Sarana Pengendali Banjir sepanjang Dampak Banjir 750 km 2
  • 4. CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014 BIDANG SUMBER DAYA AIR PROGRAM REALISASI PROGRAM RENCANA STATUS URAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMN RENSTRA 2010-13 NO /SASARAN SATUAN 2010-2012 THD OUTCOME 2010-2014 2010-2014 2013 2014 STRATEGIS (OF RPJMN) RPJMN 1 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERKELANJUTAN) Pendayagunaan Air Luas cakupan layanan jaringan dlm rangka irigasi dan rawa Ketahanan Pangan Pembangunan dan Peningkatan - Irigasi dan Irigasi air tanah Ribu Ha 130.78 503 288 220% 79 44 1 - Reklamasi rawa dan tambak Ribu Ha 11 573.5 149 1351% 39 50 1 Rehabilitasi - Irigasi dan Irigasi air tanah Ribu Ha 1,378 1,378 1,203 87% 246 101 1 - Reklamasi rawa dan tambak Ribu Ha 625 626 433 69% 129 122 1 Ketahanan Peningkatan Kapasitas tampung Miliar m3 11.5 25.60 2.56 22% 3.91 7.50 2 Air(Konservasi dan sumber air Penyediaan Air Kapasitas layanan air baku Baku) 1 - Pembangunan m3/detik 43.4 56.00 30 69% 9.73 16.43 - Rehabilitasi m3/detik 12.3 21.00 13 106% 7.76 0.22 1 - Operasi dan Pemeliharaan m3/detik 44.8 44.75 38 85% 23.61 44.75 1 Pembangunan - Waduk- Selesai dibangun Buah 11 6 2 18% 1 5 3 - Dlm pelaksanaan Buah 1 52 8 67% 20 16 - Embung/Situ Buah 158 200 312 197% 252 49 1 Rehabilitasi - Waduk Buah 1 29 140 43 148% 29 19 - Embung/Situ Buah 298 300 136 46% 107 57 1 Berkurangnya luas Luas kawasan yang terlindungi Ribu Ha kawasan yang dari bahaya banjir terkena dampak Prasaranan dan Sarana banjir Pengendali Banjir - Pembangunan Km 274 1,208 1,313 479% 253 254 1 1 - Rehabilitasi Km 521 885 719 138% 338 78 Sumber: Diolah dari Reviu Renstra PU 2012 3
  • 5. SASARAN STRATEGIS PENYELENGARAAN JARINGAN JALAN & JEMBATAN |2010-2014 Pembangunan 1. Pembangunan jalan baru sepanjang 1.799 km Jalan dan Jembatan 2. Pembangunan jembatan sepanjang 45.645 m Meningkatkan Peningkatan Konektivitas Struktur Peningkatan struktur/pelebaran jalan sepanjang dan Kelancaran dan/atau 17.525 km Arus Orang dan Kapasitas Barang Rehabilitasi/ Pemeliharaan Rehabilitasi/pemeliharaan berkala jalan 4.830 km Berkala Jalan 4
  • 6. CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014 BIDANG BINA MARGA PROGRAM URAIAN INDIKATOR RPJMN RENSTRA REALISASI PROGRAM RENCANA NO SATUAN STATUS /SASARAN KINERJA OUTCOME 2010-2014 2010-2014 2010-2012 2013 2014 2 PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN (KONEKTIVITAS DAN KELANCARAN ARUS ORANG DAN BARANG) Meningkatkan Peningkatan Kemantapan % 90.00% 94.00% 90.50% 101% 92.50% 94.00% 1 Konektifitas dan Jalan Kelancaran Arus Pembangunan Orang dan - Jalan Km 1 1,498.29 1,799 1,986 133% 883.19 482.84 Barang Toll Road Km 120.35 59.26 26.23 22% 17.19 15.84 3 - Jembatan M 26,957.83 45,645 39,164 145% 15,937 8,016 1 Peningkatan Struktur dan Km 19,370 17,525 10,740 55% 4,136 2,190 2 / atau kapasitas Pemeliharaan rutin Km 164,169 97,334 32,256 33,553 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Km 171,695 59% 2 4,830 4,294 1,161 2,826 berkala jalan Sumber: Diolah dari Reviu Renstra PU 2012 5
  • 7. SASARAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN KE CIPTA KARYAAN 2010-2014 Akses Air Peningkatan Akses Air Minum melalui pembangunan : SPAM IKK di 881 Minum IKK, SPAM MBR di 1.277 kawasan dan SPAM Perdesaan di 10.432 desa. Meningkatnya Pelayanan Dasar Akses Peningkatan Akses Sanitasi melalui pembangunan infrastruktur Air Masyarakat Sanitasi Limbah di 421 kawasan. (Pencapaian Target MDGs) Pengurangan kawasan kumuh melalui Pembangunan infrastruktur Penanganan kawasan permukiman perkotaan di 1.189 kawasan dan Rusunawa Kumuh 250 Twin Blok. Pemberdayaan Penanggulangan Masyarakat Miskin • P2KP di 10.948 kelurahan. Perkotaan Kemiskinan (Pemberdayaan • Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) di 25.362 desa, Masyarakat/PNPM Pemberdayaan • Penyediaan Infrastruktur dalam rangka pembangunan ekonomi Perkotaan) Masyarakat Miskin masyarakat perdesaan dengan berbasis sumber daya lokal Perdesaan (PISEW/RISE) di 237 kecamatan. • Penyusunan NSPK bidang Bangunan Gedung sebanyak 263 Tertib Meningkatnya Tertib NSPK, Bangunan Penyelenggaraan • Fasilitasi Pengembangan Bangunan Gedung Negara di 224 Gedung Bangunan Gedung kab/kota. dan Penataan Lingkungan Penataan • Revitalisasi Kawasan Permukiman di 1.288 kawasan. Lingkungan 6
  • 8. CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014 BIDANG KE-CIPTA KARYA-AN PROGRAM /SASARAN URAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMN RENSTRA REALISASI PROGRAM RENCANA NO SATUAN STATUS STRATEGIS OUTCOME/IKU 2010-2014 2010-2014 2010-2012 2013 2014 3 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN (PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DAN Meningkatnya Percepatan Pencapaian Pelayanan Dasar sasaran MDG'S Masyarakat(Pencapaian - Akses Air Minum % 70.00% 68% 56% 80% 60% 67% 1 Target MDGs) *Efektif existing capacity liter/detik 120,000 8,099 93,696 78% 8,326 8,099 1 sekitar 87.315 lt/det IKK/Kws 1,043 1,554 1,628 156% 793 649 1 Desa 4,837 4,768 6,930 143% 1,684 1,622 1 - Akses Sanitasi Kws 598 517 1,021 171% 934 506 1 Kab/kota 170 156 381 224% 129 93 1 - TB 1 Penanganan Kumuh 270 250 158 59% 67 25 Penanggulangan Pemberdayaan Masyarakat Kemiskinan Miskin Perkotaan - P2KP Kelurahan/ 21,984 10,948 32,801 149% 10,950 10,950 1 (Pemberdayaan Desa Masyarakat/PNPM Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan) Miskin Perdesaan 1 - PPIP Desa 8,803 13,190 15,354 174% 6,640 5,000 - PISEW/RISE Kec 185 237 711 384% 79 - 2 Meningkatnya Tertib Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Lingkungan Permukiman dan - Tertib Bangunan Gedung NSPK/ 487 159 273 56% 124 128 2 Bangunan Gedung dan Kota/Kab Penataan Lingkungan - Penataan Lingkungan Kws 1,288 303 766 59% 459 260 2 Sumber: Diolah dari Reviu Renstra PU 2012 7
  • 9. SASARAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG 2010-2014 Penyelesaian 1. 5 Peraturan Pemerintah Pengaturan 2. Peraturan Presiden (76 KSN dan 7 Pulau) Penataan Ruang 3. 1 Keppres – BKPRN 4. 60 Peraturan Menteri (NSPK) 1. Pembinaan 33 RTRW Provinsi Mendukung Peningkatan Pembinaan 2. Pembinaan 398 RTRW Kabupaten dan 93 RTRW Kota Pembangunan RTRW 3. Pembinaan Kelembagaan Penataan Ruang Provinsi/Kab/Kota Provinsi/Kabupaten /Kota (BKPRD) di 32 Provinsi Berkelanjutan dan Kelembagaan PR Berbasis Daerah A. Implementasi Kota Hijau Penataan Ruang 1. Fasilitasi Implementasi Perwujudan 30% RTH di 110 Kab/Kota 2. Fasilitasi Green Planning & Design di 110 Kab/Kota 3. Fasilitasi Green Community di 110 Kab/Kota UU No. 26/2007 Peningkatan Kualitas B. Implementasi Kota Pusaka (Heritage City) tentang Penataan Ruang 1. Penyusunan RDTR di 48 kab/kota Penataan Ruang (Implementasi RTRW) 2. Penyusunan Heritage City Management Plan di 48 kab/kota C. Implementasi Desa Lestari 1. Penyusunan Rencana Rinci Kawasan Perdesaan Berkelanjutan di 28 kawasan 2. Penyusunan Rencana Aksi Perwujudan Desa Lestari di 28 kawasan 3. Fasilitasi Kegiatan Percontohan di 28 kawasan. Peningkatan 1. Diklat Penyidik PNS Penataan Ruang, 2000 orang PPNS Pengawasan 2. Pengawasan Teknis Penataan Ruang, 32 Provinsi Penataan Ruang 8
  • 10. CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014 BIDANG PENATAAN RUANG [1/2] PROGRAM REALISASI PROGRAM RENCANA URAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMN RENSTRA NO /SASARAN SATUAN 2010-2012 STATUS OUTCOME/IKU 2010-2014 2010-2014 2013 2014 STRATEGIS (OF RPJMN) 4 PROGRAM DAN TARGET KEMENTERIAN PU RPJMN 2010-2014 BIDANG PENATAAN RUANG Mendukung Penyelesaian Pengaturan Pembangunan Penataan Ruang Berkelanjutan - Peraturan Pemerintah PP 5 5 4 80% 1 1 1 Berbasis Penataan - Rancangan Perpres RTR KSN, Raperpres 83 83 46 55% 30 6 1 Ruang (UU No. Pulau / Kepulauan - RTR KSN Non Perkotaan docs 69 69 34 49% 29 5 1 - RTR KSN Perkotaan docs 1 7 5 71% 1 1 - RTR Pulau/Kep docs 1 7 7 100% - Fasilitasi pengesahan Perpres Perpres 61 35 57% 16 23 1 RTR KSN, Pulau/Kepulauan - Keppres BKPRN Kepres 1 1 100% - - 1 - Peraturan Menteri/NSPK Permen 60 19 32% 22 19 1 Peningkatan Pembinaan RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kelembagaan Penataan Ruang - Pembinaan Penataan Ruang Provinsi 33 33 33 100% 33 33 1 Provinsi Pembinaan Penataan Ruang Kabupaten 402 398 398 99% 398 402 1 Kabupaten dan Kota Kota 93 93 93 100% 93 93 - Pembinaan Kelembagaan Provinsi 32 32 32 100% 32 32 1 Penataan Ruang Provinsi/kabupaten/Kota (BKPRD) Sumber: Diolah dari Reviu Renstra PU 2012
  • 11. CAPAIAN KINERJA UTAMA RPJMN 2010-2014 BIDANG PENATAAN RUANG [2/2] PROGRAM REALISASI PROGRAM RENCANA URAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMN RENSTRA NO /SASARAN SATUAN 2010-2012 STATUS OUTCOME/IKU 2010-2014 2010-2014 2013 2014 STRATEGIS (OF RPJMN) 4 PROGRAM DAN TARGET KEMENTERIAN PU RPJMN 2010-2014 BIDANG PENATAAN RUANG Peningkatan Kualitas Penataan Ruang Implementasi RTRW - Implementasi Kota Hijau - Fasilitasi implementasi Kabupaten/ 110 60 55% 60 60 1 perwujudan 30% RTH Kota - Fasilitasi Green Planning & Kabupaten/ 110 110 100% 110 110 1 Design Kota - Fasilitasi Green Community Kabupaten/ 110 85 77% 110 110 1 Kota - Implementasi RTRW Kota Pusaka - Penyusunan RDTR Kabupaten/ 48 8 17% 26 22 1 Kota - Penyusunan Heritage City Kabupaten/ 48 10 21% 26 22 1 Management Plan (HCMP) Kota - Implementasi RTRW Desa Lestari - Penyusunan Rencana Rinci kawasan 28 0 0% 14 14 1 Kawasan Perdesaan perdesaan Berkelanjutan - Penyusunan Rencana Aksi kawasan 28 0 0% 14 14 1 Perwujudan Desa Lestari perdesaan - Fasilitasi Kegiatan kawasan 28 0 0% 14 14 1 Percontohan perdesaan Peningkatan Pengawasan Penataan Ruang - Diklat Penyidik PNS orang 500 667 679 136% 931 390 1 Penataan Ruang - Pengawasan Teknis provinsi 32 32 32 100% 32 32 1 Penataan Ruang Sumber: Diolah dari Reviu Renstra PU 2012
  • 12. Tema RKP Tahun 2014: “Memantapkan Perekonomian Nasional untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan” Tema Konreg Kementerian PU Tahun 2013: “Penyelenggaraan Infrastruktur ke-PU-an yang Efektif dan Efisien guna Memantapkan Perekonomian Nasional untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan” 11
  • 13. (1)Pemantapan Perekonomian Nasional; • Peningkatan daya saing; • Peningkatan ketahanan ekonomi; • Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. (2)Peningkatan Kesejahteraan Rakyat; • Pembangunan SDM; • Penurunan kemiskinan dan pengangguran; • Mitigasi bencana; • Peningkatan kesejahteraan rakyat lainnya. (3)Pemeliharaan Stabilitas Sosial dan Politik. • Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi; • Memantapkan penegakan hukum, pertahanan, dan pelaksanaan Pemilu 2014. 12
  • 14. (1) Pemantapan Perekonomian Nasional; • Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI); • Surplus Beras 10 Juta Ton 2014; • Konversi Energi; • Low Cost Emission Car (Green Car); • Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. (2) Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan; • Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI); • Peningkatan Pelayanan Sanitasi dan Air Bersih dalam rangka Pencapaian MDG’s; • Pembangunan Shelter Bencana. (3) Pemeliharaan Stabilitas Sosial dan Politik. • Percepatan Pemenuhan Minimum Essential Force Tahap Pertama; • Peningkatan Personel dan Kapasitas Polri; • Penanganan Ancaman Gangguan Keamanan dalam Negeri. 13
  • 15. EXERCISE KEBUTUHAN ANGGARAN KEMENTERIAN PU TA. 2014 (Biaya dalam Miliar Rupiah) USULAN BASELINE INITIATIF ALOKASI No Satminkal 2014 TOTAL Catatan BARU 2013*) (RKP 2013) Adjusted 1 SEKJEN, Manajemen 439 463 65 528 436 2 SEKJEN, Sarana 224 246 34 280 226 3 SDA 19,757 23,708 6,935 30,643 20,044 4 BM 37,214 39,075 13,820 52,895 39,863 5 CK 14,497 15,947 6,950 22,897 17,260 6 PR 863 949 700 1,649 802 7 ITJEN 136 150 19 169 126 8 LITBANG 497 547 69 616 459 9 BP-KONS 360 396 50 446 334 TOTAL 73,987 81,482 28,642 110,124 79,550 Ket.: *) Termasuk alokasi anggaran BA 999 yang masih di Kementerian Keuangan. 14
  • 16. ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN RPJP RTRWN (UU 25/2004) (UU 26/2007 dan PP 26/2008) RPJMN RTRW PROV/KAB/KOTA RENSTRA K/L (SEKTOR) SPW PROV/KAB/KOTA *) SPW = STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH RENCANA INVESTASI DAN BISNIS BADAN USAHA RKP RKP Kedudukan RPIJM Pembangunan Infrastruktur yaitu berada di bawah kebijakan spasial dan kebijakan sektoral yang ada di setiap daerah. Kebijakan spasial dalam RPIJM mengacu pada RTRW Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota masing-masing. Sedangkan kebijakan sektoral/program dalam RPIJM mengacu pada RPJMN dan RPJMD dan renstra K/L. RPIIJM mengacu Rencana Induk sektor ke PU (RPIJM Cipta Karya, RISPAM, PPSP< RP2I dan RIS Jalan Kabupaten. 15
  • 17. 1. Program/Kegiatan yang efektif dalam pemenuhan target RPJMN dan Renstra Kementerian PU 2010- 2014; 2. Penajaman program dan sinkronisasi antar sektor yang dapat mengatasi Isu Wilayah dan berlandaskan pada Penataan Ruang mengacu kepada dokumen RPIIJM; 3. Kegiatan sektor yang memenuhi kriteria perencanaan dan sudah siap dilaksanakan dan berfungsi tepat waktu (tidak ada kendala “readiness criteria”), dapat ditender pada Bulan November 2013, sehingga diharapkan dapat mengurangi salah satu kendala penyerapan anggaran. 16
  • 18. ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN I. Pencapaian Sasaran Kinerja Kementerian PU: 1. Mengacu dan berbasis pada Rencana Tata Ruang; 2. Mendukung prioritas pembangunan nasional dan target RENSTRA Kementerian PU; 3. Mendukung implementasi Otonomi Daerah yang nyata dan bertanggungjawab, antara lain melalui Sinergi Program Pusat dan Daerah (melalui DAK). II. Peningkatan Kualitas Program: 1. Mempertajam alokasi pada prioritas/isu strategis pada tiap prioritas pembangunan; 2. Mengacu pada kinerja, ketetapan, dan sinergi (baik antar sektor dan antar tingkat kewenangan); 3. Memenuhi standar kelayakan teknik, lingkungan, maupun ekonomi; 4. Menggunakan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) untuk merancang rencana pelaksanaan anggaran (procurement and disbursement plan) lebih awal. 5. Meningkatkan efisiensi pelayanan infrastruktur PU yang dibangun dan proses penyelenggaraannya. III. Penanganan Isu-isu Strategis: 1. Mendukung implementasi Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Program Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) termasuk Program Klaster-4; 2. Mendukung Program Domestic Conectivity, Ketahanan Pangan Nasional, dan Pengendalian Banjir; 3. Mendukung pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) dan program responsif gender; 4. Mendukung pembinaan Jasa Konstruksi Indonesia yang handal. 17
  • 19. ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN 1. Mengimplementasikan pedoman perencanaan; 2. Program/kegiatan baru direncanakan sejak N-3, penyiapan dan penyelesaian kesiapan proyek (Readiness Criteria) pada N-2, sehingga pada saat pengusulan kegiatan (N-1) semua sudah siap; 3. Mengurangi program/kegiatan yang kurang efektif mendukung prioritas nasional; 4. Menyusun besaran kegiatan (Paket) yang proporsional dan selalu berorientasi pada efektifitas dan efisiensi; 5. Mengupayakan semaksimal mungkin kualitas pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan (tercapainya umur rencana), sehingga sasaran program dapat dicapai. 18
  • 20. ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN 1. Merupakan tugas tanggung jawab Pemerintah (Pusat) 2. Memiliki dampak signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan: pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja, penurunan jumlah kemiskinan, mendukung ketahanan pangan, mendukung pembangunan berkelanjutan; 3. Penting dan mendesak dilaksanakan; 4. Realistis untuk dilaksanakan; 5. Dilaksanakan dengan menerapkan prinsip good governance (efisien, efektif, transparan, akuntabel, dan partisipatif); 6. Merupakan bagian dari RPJMN, Renstra, RKP PU, dan Hasil Konreg; 7. Memperhatikan hasil Kunjungan Kerja, Kunjungan Spesifik, Kunjungan Individual, Rapat Kerja, RDP dng Komisi V DPR-RI; 8. Alokasi PHLN yang akan diserap harus sudah merupakan bagian dari Komitmen Annual Work Plan dan dipastikan dapat diserap. 19
  • 21. ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN • Program tahun 2014 mengacu pada RPJMN dan Renstra. • Ada 7 prioritas program sesuai arahan Presiden yang belum tertuang dalam RPJMN dan Renstra PU sehingga diperlukan new inisiatif; di mana yang berhubungan langsung dengan Kementerian PU, antara lain:  Koridor Ekonomi, percepatan dan perkuatan domestic connectivity;  Ketahanan Pangan, dalam rangka peningkatan 7% produksi;  Air Minum, dalam rangka pencapaian target MDG’s;  Pemenuhan kebutuhan perumahan untuk masyarakat miskin;  Penanganan Pasca Bencana Alam;  Isu perbatasan;  Kegiatan Pendukung (Jakons, Litbang, RB, dll) • Arahan tersebut memerlukan penyesuaian Renstra PU dan diusulkan melalui mekanisme new inisiatif 20
  • 22. ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN KONREG 2012 Pra Konreg Konreg 2 Wilayah Februari M2 dan M3 Maret KONREG 2013 TAHAP TAHAP KEDUA PERTAMA (Kick Off) Penajaman Program dan Pelaporan Jakarta 4 – 15 Maret 2013, Werdapura 26-27 Februari 2013 Diatur oleh masing-masing 19-20 Maret 2013 Satminkal 21
  • 23. ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN Arahan Menteri (Tindak Kendali Kesepakatan Lanjut Arahan Presiden) Penataan Program Arahan Tindak Lanjut Ruang antara dan Penutupan oleh Arahan Es-1 (SIBB) (RPIIJM) Daerah dan (Ev. & Arahan Program) Menteri Pusat Arahan Kebijakan Penataan Ruang TAHAP PERTAMA TAHAP KEDUA (Kick Off) Penajaman Program dan Pelaporan Arahan DPR-RI Masukan/ (Dukungan Politis) Laporan hasil Kesepakatan Dirjen (Hasil exercise Program Penajaman Arahan Wamen Dinas/ Balai/ antar Sektor (Prioritas Nasional) Program) Satker Aspirasi/Isu Strategis 22 Provinsi (Bappeda)
  • 24. ARAHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYELENGGARAAN KE-PU-AN Target RPJMN & Renstra Prakiraan Maju 2014 Direktif Presiden 2010-2014 dalam RKP 2013 2014 capaian kinerja 2010-2012 Gap Capaian Pagu Baseline 2014 Usulan/Proposal Target 2010-2014 Inisiatif Baru program 2013 Rancangan Program dan usulan Kebutuhan Anggaran 2014 *) Proses *) : Perlu didetilkan sampai tingkat provinsi per program top-down Pagu Indikatif Program 2014 2014 Proses bottom-up Prioritas Kegiatan 2014 Penilaian kelayakan Usulan Kegiatan usulan dan kesiapan 2014 pelaksanaan kegiatan
  • 26. PENJELASAN REVIU RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU TERKINI - PRIORITAS NASIONAL 5 - SASARAN INDIKATOR STATUS MASALAH/KENDALA LANGKAH STRATEGIS PRODUKSI Cetak sawah Percepatan pencetakan sawah yang didukung dengan PADI (%) 2 kesiapan Survey, Identifikasi dan Desain (SID) Percepatan penerapan UU No. 41/2009 tentang perlindungan lahan pangan berkelanjutan dan peraturan Peraturan 2 turunannya pengendalian alih fungsi lahan Penyelesaian Perda RTRW Daerah Penyelesaian draft Peraturan Presiden tentang pengendalian alih fungsi lahan sawah Sebagian area khususnya di luar Jawa masih ada yang belum Peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi primer, 2 memiliki akses jaringan secara sekunder, tersier dan di tingkat usaha tani. Pengembangan memadai. jaringan dan Ada potensi jaringan irigasi yang optimasi air belum dimanfaatkan secara Meningkatkan kesesuaian lokasi sawah, optimal, antara lain karena Menerapkan pola usaha tani yang disesuaikan dengan 2 perubahan kultur petani dan alih budaya lokal. fungsi lahan. Luas SLPTT Padi Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan produktivitas Terpadu (SLPTT) harus didukung dengan litbang dan meningkat penyuluhan yang terpadu. 1 Sudah tercapai atau On Track 2 Perlu kerja keras 3 Sangat sulit tercapai
  • 27. PENJELASAN REVIU REVIU RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU PENJELASAN RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU TERKINI - PRIORITAS NASIONAL 6 - TERKINI - PRIORITAS NASIONAL 6 - SASARAN INDIKATOR STATUS MASALAH/KENDALA LANGKAH STRATEGIS PENINGKATAN Jalan Tol yang  Tidak efektifnya Kelembagaan  Membentuk unit khusus untuk pengadaan lahan bagi kepentingan publik : KAPASITAS dibangun oleh yang menangani pembebasan setingkat Eselon I di BPN dan membentuk P2T yang permanen di Daerah. JALAN TOL pemerintah dan lahan di Pusat dan Daerah karena  Merevisi PP 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol untuk memberikan peluang bagi swasta (Km) 3 bersifat ad-hoc; Pemerintah menugaskan BUMN/ Konsorsium BUMN dalam pembangunan  Adanya spekulasi dalam Jalan Tol. pengadaan tanah;  Mengembangkan sumber pendanaan baru  Terbatasnya kapasitas keuangan  Dukungan pendanaan APBD (pembebasan lahan dan sebagian konstruksi) Badan Usaha Swasta Jalan Tol. PENINGKATAN Panjang jalur KA  Percepatan pembebasan lahan KINERJA baru yang  Diperlukan terobosan baru sumber pembiyaan di luar PHLN, antara lain PELAYANAN dibangun Sukuk/SBSN atau pinjaman dalam negeri TRANSPORTASI termasuk jalur 2 PERKERETAAPIAN ganda (km) PEMBANGUAN Jumlah • Kesiapan Pemerintah Daerah Memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam penyediaan utilitas untuk Rusunawa RUMAH SUSUN Rusunawa dalam menyediakan lahan dan Mempercepat proses administrasi hibah aset dengan Direktorat Jenderal SEDERHANA Terbangun dan utilitas (listrik dan air bersih) untuk Kekayaan Negara Kementerian Keuangan SEWA Tingkat Hunian pembangunan Rusunawa baru; • Beberapa Pemda mensyaratkan (RUSUNAWA) 2 hibah aset terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. PEMBANGUNAN Terjaganya Kondisi  Kapasitas Pemerintah Daerah  Meningkatkan dan mengefektifkan alokasi DAK prasarana Jalan; JALAN kualitas Jalan mantap jalan dalam menyediakan anggaran  Terobosan baru sumber pembiayaan dari pusat untuk membiayai jalan PROPINSI/ Propinsi dan propinsi 63% untuk penanganan Jalan Provinsi provinsi/kabupaten; KABUPATEN Kabupaten dan jalan dan Kabupaten sangat terbatas  Meningkatkan intervensi Pemerintah dalam menangani ruas-ruas jalan strategis kabupaten Daerah (Inpres Penanganan Jalan Strategis Daerah) 43% 1 Sudah tercapai atau On Track 2 Perlu kerja keras 3 Sangat sulit tercapai
  • 28. PENJELASAN REVIU REVIU RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU PENJELASAN RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU TERKINI - PRIORITAS NASIONAL 6 - TERKINI SASARAN INDIKATOR STATUS MASALAH/KENDALA - PRIORITAS NASIONAL 6 - LANGKAH STRATEGIS PENGELOLAA Terehabilitasinya 68% daerah  Terbatasnya kapasitas  Meningkatkan dan mengefektifkan alokasi DAK prasarana Irigasi; N IRIGASI kerusakan irigasi irigasi di Pemerintah Daerah dalam  Meningkatkan intervensi Pemerintah (APBN Pusat) dalam KEWENANGA kewenangan Indonesia menyediakan anggaran menangani Jaringan Irigasi Strategis Daerah (Inpres Penanganan DI N DAERAH pemerintah menjadi untuk penanganan Strategis) untuk mendukung pemenuhan Target Surplus Beras Min daerah kewenangan (rehabilitasi dan 10 Juta Ton. Pemda (lebih peningkatan) Jaringan Irigasi  Perlu terobosan untuk membantu pengelolaan irigasi daerah karena dari separuhnya Provinsi dan Kabupaten. Pusat tidak dapat membantu secara langsung (regulation barrier); dalam kondisi  Alternatif pendanaan melalui APBN Pusat perlu dipertimbangkan rusak) karena: (a) dimungkinkan dalam PP 20/2006, namun perlu payung hukum pelaksanaan (Inpres); dan (b) sangat strategis dalam mendukung pemenuhan Target Surplus Beras Min 10 Juta Ton;  Mekanisme dapat dilakukan berupa klastering irigasi daerah (s/d 1.000 Ha - Kabupaten, 1.000-2000 Ha – Provinsi dan diatas 3.000 Ha – Nasional) penyerahan kewenangan kembali ke Pemerintah Pusat, dll. PENINGKATA meningkatnya daya tampung  Lemahnya pengendalian  Mempercepat penyelesaian Perda RTRW Daerah, rencana rinci Tata N DAYA kapasitas daya air perkapita Daerah Hulu Aliran Sungai Ruang dan peraturan pelaksanaannya, serta meningkatkan TAMPUNG tampung tahun 2012 atau Daerah Tangkapan Air; pengendalian pemanfaatan ruang; AIR air/waduk sebesar 54  Menurunnya kapasitas  Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan terutama di PERKAPITA m3/kapita/tahu tampung waduk, embung, Daerah Aliran Sungai; n masih jauh dan situ akibat sedimentasi  Membentuk unit khusus untuk pengadaan lahan bagi kepentingan dari daya dan alih fungsi lahan; publik : setingkat Eselon I di BPN dan membentuk P2T yang tampung ideal  Terbatasnya lahan untuk permanen di Daerah. sebesar 1,975 menambah jumlah  Percepatan pembangunan tampungan air/waduk multi-guna; m3/kapita/tahu bangunan tampungan air.  Peningkatan upaya konservasi dan penataan Daerah Aliran Sungai n dan revitalisasi waduk, situ dan embung eksisting yang ada. 1 Sudah tercapai atau On Track 2 Perlu kerja keras 3 Sangat sulit tercapai
  • 29. PENJELASAN REVIU REVIU RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU PENJELASAN RPJMN, DIREKTIF PRESIDEN DAN ISU TERKINI - PRIORITAS NASIONAL 6 - TERKINI - PRIORITAS NASIONAL 6 - SASARAN INDIKATOR STATUS MASALAH/KENDALA LANGKAH STRATEGIS PENINGKATAN Meningkatnya Akses masyarakat  Terbatasnya kemampuan  Peningkatan pemanfaatan hibah berbasis AKSESIBILITAS akses masyarakat terhadap layanan Pemerintah Daerah kinerja, termasuk meningkatkan dan LAYANAN AIR terhadap layanan air minum yang dalam pembangunan mengefektifkan alokasi DAK Air Minum; MINUM air minum yang layak baru sistem jaringan distribusi  Mempercepat penyelesaian PP tentang Hak layak mencapai 55,4% air minum untuk Guna Air memanfaatkan kapasitas  Memperluas sistem pelayanan air minum produksi yang ada; berbasis masyarakat;  Keterbatasan  Peningkatan sumber pendanaan alternatif; kemampuan PDAM Memfasilitasi Pemda agar dapat secepatnya dalam meningkatkan menyerap idle capacity dengan membangun kapasitas produksi dan sistem distribusi dan sambungan rumah. distribusi;  Adanya konflik kepentingan pemanfaatan air baku; PENYEDIAAN Meningkatnya Sampai dengan  Koordinasi diantara stakeholder untuk INFRASTRUKTUR pembiayaan saat ini baru 1 penyelesaian pemilihan trase ; MELALUI infrastruktur melalui Proyek PPP  Percepatan pelaksanaan pembebasan KERJASAMA PEMERINTAH skema KPS terkontrak yaitu lahan; DAN SWASTA Central Java  Persetujuan VGF dan Penjaminan (PT. PII); Power Plant  Percepatan pelaksanaan proses lelang dan konstruksi. 1 Sudah tercapai atau On Track 2 Perlu kerja keras 3 Sangat sulit tercapai