SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
Teknologi Beton Mutu Tinggi (High Strength Concrete)
ASLINDA MAYTASARI / MTS.12.21.1.0498
Perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi di Indonesia terus
menerus mengalami peningkatan. Hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan
masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju, seperti jembatan
dengan bentang panjang dan lebar, bangunan gedung bertingkat tinggi (terutama
untuk kolom dan beton pracetak), dan fasilitas lain. Perencanaan fasilitas-fasilitas
tersebut mengarah kepada digunakannya beton mutu tinggi yangmencakup
kekuatan, ketahanan (keawetan), masa layan dan efisiensi. Dengan beton mutu
tinggi dimensi dari struktur dapat diperkecil sehingga berat struktur menjadi lebih
ringan. Hal tersebut menyebabkan beban yang diterima pondasi secara
keseluruhan menjadi lebih kecil pula. Jika ditinjau dari segi ekonomi hal tersebut
tentu akan lebih menguntungkan.
Beton mutu tinggi dapat diartikan sebagai beton yang berorientasi pada
kekuatan yang tinggi (high strength concrete) yang mempertimbangkan keawetan
(durability) beton serta kemudahan pengerjaan beton (work-ability). Berdasarkan
SNI Pd-T-04-2004-C beton mutu tinggi adalah beton dengan kuat tekan yang
disyaratkan f’c 40 Mpa – 80 Mpa, dengan benda uji standar silinder diameter 15
cm dan tinggi 30 cm pada umur 56 hari ataupun 90 hari atau tergantung waktu
yang ditentukan.
Sedangkan beton mutu sangat tinggi (very high strenght concrete) pada
dasarnya sama dengan beton mutu tinggi tapi memiliki kekuatan tekan jauh di atas
100 MPa – 150 MPa pada umur 91 hari. Dengan beton mutu sangat tinggi,
dimensi dari struktur dapat diperkecil sehingga berat struktur menjadi lebih
ringan, hal tersebut menyebabkan beban yang diterima pondasi secara
keseluruhan menjadi lebih kecil pula, jika ditinjau dari segi ekonomi hal tersebut
tentu akan lebih menguntungkan. Disamping itu untuk bangunan bertingkat tinggi
dengan semakin kecilnya dimensi struktur kolom pemanfaatan ruangan akan
semakin maksimal. Porositas yang dihasilkan beton mutu sangat tinggi juga lebih
rapat, sehingga akan menghasilkan beton yang relatif lebih awet dan tahan sulfat
karena tidak dapat ditembus oleh air dan bakteri perusak beton. Oleh sebab itu
penggunaan beton bermutu sangat tinggi tidak dapat dihindarkan dalam
perencanaan dan perancangan struktur bangunan.
Beberapa faktor utama yang menentukan keberhasilan pengadaan beton
bermutu tinggi adalah:
2MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
a. Faktor air semen (FAS)
Faktor air semen (fas) adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara
berat air dan berat semen. Pada beton mutu tinggi dan sangat tinggi,
pengertian fas bisa diartikan sebagai water to cementitious ratio, yaitu rasio
berat air terhadap berat total semen dan aditif cementitious, yang umumnya
ditambahkan pada campuran beton mutu tinggi. Faktor air semen yang
rendah, merupakan faktor yang paling menentukan dalam menghasilkan
beton mutu tinggi, dengan tujuan untuk mengurangi seminimal mungkin
porositas beton yang dihasilkan. Dengan demikian semakin besar volume
faktor air-semen (fas), maka semakin rendah kuat tekan betonnya. Idealnya
semakin rendah fas kekuatan beton semakin tinggi, akan tetapi karena
kesulitan pemadatan, maka di bawah fas tertentu (sekitar 0,30) kekuatan
beton menjadi lebih rendah, karena betonnya kurang padat akibat kesulitan
pemadatan. Untuk mengatasi kesulitan pemadatan dapat digunakan alat getar
(vibrator) atau dengan bahan kimia tambahan (chemical admixture) yang
bersifat menambah kemudahan pengerjaan. Untuk membuat beton bermutu
tinggi faktor air semen yang dipergunakan antara 0,28 sampai dengan 0,38.
Untuk beton bermutu sangat tinggi faktor air semen yang dipergunakan lebih
kecil dari 0,2.
b. Kualitas agregat halus (pasir)
Kualitas agregat halus yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah :
a. berbentuk bulat,
b. tekstur halus (smooth texture),
c. bersih,
d. gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama),
e. modulus kehalusan (fineness modulus).
Pasir dengan modulus kehalusan 2,5 s/d 3,0 pada umumnya akan
menghasilkan beton mutu tinggi (dengan fas rendah) yang mempunyai
kuat tekan dan workability yang optimal.
c. Kualitas agregat kasar (batu pecah/koral)
Kualitas agregat kasar yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah :
a. porositas rendah.
Porositas yang rendah akan menghasilkan adukan yang seragam
(uniform), dalam arti mempunyai keteraturan atau keseragaman yang baik
pada mutu (kuat tekan) maupun nilai slumpnya. Akan sangat baik bila
bisa digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan air (water
absorption) yang kurang dari 1%. Bila tidak, hal ini bisa menimbulkan
kesulitan dalam mengontrol kadar air total pada beton segar, dan bisa
3MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
mengakibatkan kekurang teraturan (irregularity) dan deviasi yang besar
pada mutu dan dan nilai slump beton yang dihasilkan.
b. bentuk fisik agregat.
Batu pecah dengan bentuk kubikal dan tajam akan menghasilkan mutu
beton yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan kerikil bulat,
karena bentuk kubikal dan tajam bisa memberikan daya lekat mekanik
yang lebih baik antara batuan dengan mortar
c. ukuran maksimum agregat.
Pemakaian agregat yang lebih kecil (< 15 mm) bisa menghasilkan mutu
beton yang lebih tinggi. Namun pemakaian agregat kasar dengan ukuran
maksimum 25 mm masih menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik
dalam produksi beton mutu tinggi.
d. bersih,
e. kuat tekan hancur yang tinggi,
f. gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama)
d. Penggunaan admixture dan aditif mineral alam kadar yang tepat
Salah satu masalah yang sangat berpengaruh pada kuat tekan beton adalah
adanya porositas. Semakin besar porositasnya maka kuat tekannya semakin
kecil, demikian juga sebaliknya. Besar dan kecilnya porositas dipengaruhi
oleh besar dan kecilnya fas yang digunakan. Semakin besar fas-nya maka
porositas semakin besar, demikian juga sebaliknya. Untuk mendapatkan
beton bermutu tinggi (kuat tekan tinggi) maka harus dipergunakan fas rendah,
namun jika fas-nya terlalu kecil pengerjaan beton akan menjadi sangat sulit,
sehingga pemadatannya tidak bisa maksimal dan akan mengakibatkan beton
menjadi keropos, hal tersebut berakibat menurunnya kuat tekan beton. Untuk
mengatasi hal tersebut dapat dipergunakan Superplasticizer yang sifatnya
dapat mengurangi air (dengan menggunakan fas kecil) tetapi tetap mudah
dikerjakan yaitu Sikamen Type F, produk sika dan peningkatan mutu beton
dapat dilakukan dengan memberikan bahan ganti atau bahan tambah, dari
beberapa bahan pengganti dan bahan tambah yang ada diantaranya adalah abu
terbang (Fly Ash) selain dapat meningkatkan mutu beton, juga dapat
mempengaruhi tegangan dan regangan pada beton.
4MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
Fly Ash adalah sisa hasil proses pembakaran batubara yang keluar dari tungku
pembakaran, sedangkan sisa pembakaran batubara yang berada pada dasar
tungku disebut Bottom Ash. Mengingat limbah tersebut meningkat setiap
tahunnya, maka perlu penanggulangannya. Limbah Fly Ash dapat
mengakibatkan dampak lingkungan yang cukup membahayakan terutama
polusi udara terhadap kehidupannya sekitarnya. Oleh sebab itu diupayakan
agar Fly Ash dapat menjadi bahan yang berguna, antara lain pemanfaatan Fly
Ash salah satunya sebagai bahan campuran beton.
Partikel terkecil bahan penyusun beton konvensional adalah semen. Untuk
mengurangi porositas semen dapat digunakan aditif yang bersifat pozzolan
dan mempunyai patikel sangat halus. Salah satu aditif tersebut adalah
Mikrosilika (Silicafume), yang merupakan produk sampingan sebagai abu
pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau silicon alloy dalam
tungku pembakaran listrik. Mikrosilika ini bersifat pozzolan, dengan kadar
kandungan senyawa silica-dioksida (Si O2) yang sangat tinggi (> 90 %), dan
ukuran butiran partikel yang sangat halus, yaitu sekitar 1/100 ukuran rata4
rata partikel semen. Dengan demikian penggunaan mikrosilika pada
umumnya akan memberikan sumbangan yang lebih efektif pada kinerja
beton, terutama untuk beton bermutu sangat tinggi.
e. Prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton.
Untuk menghasilkan beton bermutu tinggi maka dibutuhkan prosedur yang
benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton yang meliputi :
a. uji material (material testing),
b. sensor dan pengelompokan material (material sensor and grouping),
c. penakaran dan pencampuran (batching),
d. pengadukan (mixing),
e. pangangkutan (transportating),
f. pengecoran (placing),
g. perawatan (curing).
5MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
Disamping itu perlu pengawasan dan pengendalian yang ketat pada
keseluruhan prosedur dan mutu pelaksanaan, yang didukung oleh koordinasi
operasional yang optimal.
Self Compacting Concrete (SCC)
Satu konsep terbaru untuk menciptakan beton berkinerja tinggi adalah
dengan menggunakan self compacting concrete berbentuk flowoble Concrete. Self
compacting concrete (SCC) merupakan beton yang mampu memadat sendiri
dengan slump yang cukup tinggi. Konsep ini menjadi solusi agar beton dalam
proses penempatan pada volume bekisting (placing) dan proses pemadatannya
(compaction) dapat dituang dengan mudah dan cepat tanpa perlu dipadatkan/
digetarkan seperti pada beton normal. Beton dengan mudah mengalir, mengisi
rongga-rongga tulangan yang rapat tanpa mengalami bleeding atau segregasi,
meskipun pada tempat- tempat sulit. Secara umum, self compacting concrete yang
diproduksi dengan bahan tambahan super plasticizer berbasis polimer,
mikrosilika, serta tambahan lain yang spesifik serta ukuran agregat lebih kecil dari
20 mm, dapat menghasilkan beton bermutu dan berkinerja tinggi.
Beton jenis ini semakin banyak dipakai karena selain dapat memiliki
kekuatan yang sangat tinggi, tetapi tetap lecak dalam pelaksanaan. Sedemikian
lecaknya sehingga dalam pengetesannya dikenal juga istilah slump flow test untuk
mengetahui daya sebar dari campuran beton segar.
Kinerja kelecakan/ encer ini tercapai berkat bahan tambah super
plasticizer yang dimasukkan ke dalam beton seperti jenis polymer. Aditif ini
seolah-olah akan menyelimuti partikel-partikel semen sehingga dalam interval
waktu tertentu, antar partikel semen tidak terjadi reaksi ”tarik-menarik” seperti
yang terjadi dalam campuran tanpa aditif. Dalam campuran beton mutu tinggi
seringkali juga digunakan bahan tambah lain dari jenis aditif mineral seperti
silicafume, copperslag, dan abu terbang serta aditif-aditif lain yang lebih khusus.
Aditif mineral ini umumnya mempunyai ukuran partikel yang lebih halus dari
6MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
pada semen sehingga menghasilkan beton dengan kelebihan tambahan seperti
lebih kedap air. Tambahan super platicizer, aditif mineral dan aditif lain ini selain
membuat beton tetap encer, tetapi juga akan menghasilkan beton dengan kuat
tekan tinggi bahkan berkinerja tinggi (high performance concrete).
Pemakaian beton SCC sebagai material repair dapat meningkatkan
kualitas beton repair oleh karena dapat menghindari sebagian dari potensi
kesalahan manusia akibat manual compaction. Pemadatan yang kurang sempurna
pada saat proses pengecoran dapat mengakibatkan berkurangnya durabilitas beton.
Sebaliknya dengan beton SCC, struktur beton repair menjadi lebih padat terutama
pada daerah pembesian yang sangat rapat, dan waktu pelaksanaan pengecoran
juga lebih cepat.
Berdasarkan spesifikasi SCC dari EFNARC, workabilitas atau
kelecakan campuran beton segar dapat dikatakan sebagai beton SCC apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut yaitu:
a. Filling ability, adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir dan mengisi
keseluruh bagian cetakan melalui berat sendirinya.
b. Passing ability, adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir melalui celah-
celah antar besi tulangan atau bagian celah yang sempit dari cetakan tanpa
terjadi adanya segregasi atau blocking.
c. Segregation resistance, adalah kemampuan beton SCC untuk menjaga tetap
dalam keadaan komposisi yang homogen selama waktu transportasi sampai
pada saat pengecoran.
Untuk metoda test pengukuran workability telah dikembangkan untuk
menentukan karakteristik beton SCC dan sampai saat ini belum ada satu jenis
metoda test yang bisa mewakili ketiga syarat karakteristik beton SCC seperti
tersebut di atas. Dari beberapa metoda test yang telah dikembangkan akan dibahas
hanya tiga macam metoda yang dianggap dapat mewakili ketiga kriteria
workability tersebut di atas.
7MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
a. Slump-flow test
Slump-flow test dapat dipakai untuk menentukan ‘filling ability’ baik di
laboratorium maupun di lapangan; dan dengan memakai alat ini dapat
diperoleh kondisi workabilitas beton berdasarkan kemampuan penyebaran
beton segar yang dinyatakan dengan besaran diameter yaitu antara 60 cm – 75
cm.
Kebutuhan nilai slump flow untuk pengecoran konstruksi bidang vertikal
berbeda dengan bidang horisontal. Kriteria yang umum dipakai untuk
penentuan awal workabilitas beton SCC berdasarkan tipe konstruksi adalah
sebagai berikut :
 Untuk konstruksi vertikal, disarankan menggunakan slump-flow antara 65
cm sampai 70 cm.
 Untuk konstruksi horisontal disarankan menggunakan slump-flow antara
60 cm sampai 65 cm.
b. L-Shape-Box
Dipakai untuk mengetahui kriteria ‘passing ability’ dari beton SCC. Dengan
menggunakan L-Shape Box, dapat diketahui kemungkinan adanya blocking
beton segar saat mengalir, dan juga dapat dilihat viskositas beton segar yang
bersangkutan. Selanjutnya dengan L-Shape-Box test akan didapat nilai blocking
ratio yaitu nilai yang didapat dari perbandingan antara H2 / H1. Semakin besar
nilai blocking ratio, semakin baik beton segar mengalir dengan viskositas
tertentu. Untuk test ini kriteria yang umum dipakai baik untuk
tipe konstruksi vertikal maupun untuk konstruksi horisontal disarankan
tencapai nilai blocking ratio antara 0.8 sampai 1.0
c. V - Funnel
Dipakai untuk mengukur viskositas beton SCC dan sekaligus mengetahui
‘segregation resistance’ . Kemampuan beton segar untuk segera mengalir
melalui mulut di ujung bawah alat ukur V-funnel diukur dengan besaran waktu
antara 6 detik sampai maksimal 12 detik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum pengecoran dengan
beton SCC adalah sebagai berikut:
a. Durasi waktu pengecoran disesuaikan dengan waktu ikat awal beton untuk
menghindari terjadinya cold joint.
8MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
b. Cara terbaik untuk pengecoran beton SCC adalah dari bawah
cetakan/formwork untuk menghindari udara terjebak (dengan eksternal
hose adalah sangat efektif).
c. Beton SCC dapat mengalir sampai jarak 10 meter tanpa hambatan.
d. Elemen tipis 5 – 7 cm dapat diisi oleh beton SCC tanpa hambatan.
e. Tidak memerlukan keahlian yang spesifik saat pelaksanaan pengecoran.
9MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
Daftar Pustaka
Penggunaan Admixture dan Aditif Mineral dalam Kadar Yang Tepat,
http://www.infobangunan.com/artikel/69-umum/206-penggunaan-admixture-dan-
aditif-mineral-dalam-kadar-yang-tepat.html, Saturday, 26 March 2011
Self Compacting Concrete (SCC).
http://www.infobangunan.com/component/content/article/59-material/251-self-
compacting-concrete-scc.html?directory=88, Saturday, 14 May 2011
Saputra, Andika Ade Indra. Perilaku Fisik Dan Mekanik Self Compacting
Concrete (Scc) Dengan Pemanfaatan Abu Vulkanik Sebagai Bahan Tambahan
Pengganti Semen.
Pujianto, As’at. 2011. Beton Mutu Tinggi dengan Admixture Superplastisizer
dan Aditif Silicafume. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika. Vol. 14, No. 2, 177-185.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalTes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalAngga Nugraha
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran betonindah0330
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasidwidam
 
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...AldiRamdani3
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanahahmad fuadi
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaYusrizal Mahendra
 
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreHasanudin H
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton Intan Kusuma
 
Bahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonBahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonramabhakti123
 
171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx
171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx
171120720 powerpoint-beton-ppt-pptxendrigunawan
 
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Ganisa Elsina Salamena
 

Was ist angesagt? (20)

Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalTes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran beton
 
Trial compaction (dahlia)
Trial compaction (dahlia)Trial compaction (dahlia)
Trial compaction (dahlia)
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
 
Pengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap betonPengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap beton
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
Dcp laporan
Dcp laporanDcp laporan
Dcp laporan
 
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 
Pondasi cerucuk
Pondasi cerucukPondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
 
Bahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonBahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_beton
 
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanahMektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx
171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx
171120720 powerpoint-beton-ppt-pptx
 
rigid pavement
rigid pavementrigid pavement
rigid pavement
 
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
 

Andere mochten auch

Inovasi teknologi beton
Inovasi teknologi betonInovasi teknologi beton
Inovasi teknologi betonFakta Wiguna
 
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACIPerhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACIArnas Aidil
 
1647 makalah teknologi beton dan bahan
1647 makalah teknologi beton dan bahan1647 makalah teknologi beton dan bahan
1647 makalah teknologi beton dan bahanjhopang
 
Bahan aditif pada beton
Bahan aditif pada betonBahan aditif pada beton
Bahan aditif pada betonIhsan Ismail
 
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan betonPedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan betonArmida Share
 
Makalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryMakalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryikafia maulidia
 
Mix design (aci) 111134027
Mix design (aci)   111134027Mix design (aci)   111134027
Mix design (aci) 111134027R Ladera
 
tahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betontahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betonRiky Rida
 
Bahan tambah beton
Bahan tambah betonBahan tambah beton
Bahan tambah betonDenny AB
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
 
Pengertian perkawinan 1
Pengertian perkawinan 1Pengertian perkawinan 1
Pengertian perkawinan 1Ardika Susanto
 
Jurnal Hari Kusuma
Jurnal Hari KusumaJurnal Hari Kusuma
Jurnal Hari KusumaHarry Kusuma
 
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)franst
 
3 kajian ekonomis baja tulangan beton
3   kajian ekonomis baja tulangan beton3   kajian ekonomis baja tulangan beton
3 kajian ekonomis baja tulangan betonRudi Putra Reog
 
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
4 bab-iii-bahan-perekat-hidroliskh4nt0ng
 
Pengertian Beton Dan Jenis-Jenisnya
Pengertian Beton Dan Jenis-JenisnyaPengertian Beton Dan Jenis-Jenisnya
Pengertian Beton Dan Jenis-JenisnyaSyahul Abnur
 

Andere mochten auch (20)

Inovasi teknologi beton
Inovasi teknologi betonInovasi teknologi beton
Inovasi teknologi beton
 
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACIPerhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
 
1647 makalah teknologi beton dan bahan
1647 makalah teknologi beton dan bahan1647 makalah teknologi beton dan bahan
1647 makalah teknologi beton dan bahan
 
Buku beton
Buku betonBuku beton
Buku beton
 
Bahan aditif pada beton
Bahan aditif pada betonBahan aditif pada beton
Bahan aditif pada beton
 
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan betonPedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
 
Makalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryMakalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usry
 
Beton mutu tinggi dg admixture
Beton mutu tinggi dg admixtureBeton mutu tinggi dg admixture
Beton mutu tinggi dg admixture
 
Mix design (aci) 111134027
Mix design (aci)   111134027Mix design (aci)   111134027
Mix design (aci) 111134027
 
tahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betontahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan beton
 
Bahan tambah beton
Bahan tambah betonBahan tambah beton
Bahan tambah beton
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
Pengertian perkawinan 1
Pengertian perkawinan 1Pengertian perkawinan 1
Pengertian perkawinan 1
 
Jurnal Hari Kusuma
Jurnal Hari KusumaJurnal Hari Kusuma
Jurnal Hari Kusuma
 
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)
 
3 kajian ekonomis baja tulangan beton
3   kajian ekonomis baja tulangan beton3   kajian ekonomis baja tulangan beton
3 kajian ekonomis baja tulangan beton
 
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
4 bab-iii-bahan-perekat-hidrolis
 
Teknologi beton
Teknologi betonTeknologi beton
Teknologi beton
 
Pengertian Beton Dan Jenis-Jenisnya
Pengertian Beton Dan Jenis-JenisnyaPengertian Beton Dan Jenis-Jenisnya
Pengertian Beton Dan Jenis-Jenisnya
 
Sni pekbeton 2008
Sni pekbeton 2008Sni pekbeton 2008
Sni pekbeton 2008
 

Ähnlich wie Teknologi beton mutu tinggi

fly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggifly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggidewi shinta
 
Self compacting concrete
Self compacting concreteSelf compacting concrete
Self compacting concreteIndah Samad
 
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfjteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfNizarTarmidzi
 
Presentation BETON - ( silica fume).pptx
Presentation BETON - ( silica fume).pptxPresentation BETON - ( silica fume).pptx
Presentation BETON - ( silica fume).pptxahmedcholid1
 
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfidoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfCandraSartiko
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPutik Ervia Mei
 
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.pptmetode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.pptdarmadi ir,mm
 
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunanagusalrassed
 
KEKUATAN BETON (faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan dan pengaruh poros...
KEKUATAN BETON (faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan dan pengaruh poros...KEKUATAN BETON (faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan dan pengaruh poros...
KEKUATAN BETON (faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan dan pengaruh poros...ImamSaeful3
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuFranky Sihombing
 
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuPengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuGenteng Beton Pelita Mas
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKiki Zakiyah
 
JURNAL BATOK KELAPA 4.pdf
JURNAL BATOK KELAPA 4.pdfJURNAL BATOK KELAPA 4.pdf
JURNAL BATOK KELAPA 4.pdfFebriCpns
 
No - Fines Concrete
No - Fines ConcreteNo - Fines Concrete
No - Fines ConcreteWSKT
 
teknologi bahan
teknologi bahanteknologi bahan
teknologi bahanNur Adi
 
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdfQurniaSari1
 
Seminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxSeminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxAlifLamra
 

Ähnlich wie Teknologi beton mutu tinggi (20)

fly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggifly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggi
 
Self compacting concrete
Self compacting concreteSelf compacting concrete
Self compacting concrete
 
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfjteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
 
Presentation BETON - ( silica fume).pptx
Presentation BETON - ( silica fume).pptxPresentation BETON - ( silica fume).pptx
Presentation BETON - ( silica fume).pptx
 
Kegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksiKegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksi
 
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfidoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
 
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.pptmetode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
 
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
 
KEKUATAN BETON (faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan dan pengaruh poros...
KEKUATAN BETON (faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan dan pengaruh poros...KEKUATAN BETON (faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan dan pengaruh poros...
KEKUATAN BETON (faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan dan pengaruh poros...
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
 
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuPengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
 
JURNAL BATOK KELAPA 4.pdf
JURNAL BATOK KELAPA 4.pdfJURNAL BATOK KELAPA 4.pdf
JURNAL BATOK KELAPA 4.pdf
 
No - Fines Concrete
No - Fines ConcreteNo - Fines Concrete
No - Fines Concrete
 
teknologi bahan
teknologi bahanteknologi bahan
teknologi bahan
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
 
Seminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxSeminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptx
 

Teknologi beton mutu tinggi

  • 1. 1MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG Teknologi Beton Mutu Tinggi (High Strength Concrete) ASLINDA MAYTASARI / MTS.12.21.1.0498 Perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi di Indonesia terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju, seperti jembatan dengan bentang panjang dan lebar, bangunan gedung bertingkat tinggi (terutama untuk kolom dan beton pracetak), dan fasilitas lain. Perencanaan fasilitas-fasilitas tersebut mengarah kepada digunakannya beton mutu tinggi yangmencakup kekuatan, ketahanan (keawetan), masa layan dan efisiensi. Dengan beton mutu tinggi dimensi dari struktur dapat diperkecil sehingga berat struktur menjadi lebih ringan. Hal tersebut menyebabkan beban yang diterima pondasi secara keseluruhan menjadi lebih kecil pula. Jika ditinjau dari segi ekonomi hal tersebut tentu akan lebih menguntungkan. Beton mutu tinggi dapat diartikan sebagai beton yang berorientasi pada kekuatan yang tinggi (high strength concrete) yang mempertimbangkan keawetan (durability) beton serta kemudahan pengerjaan beton (work-ability). Berdasarkan SNI Pd-T-04-2004-C beton mutu tinggi adalah beton dengan kuat tekan yang disyaratkan f’c 40 Mpa – 80 Mpa, dengan benda uji standar silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm pada umur 56 hari ataupun 90 hari atau tergantung waktu yang ditentukan. Sedangkan beton mutu sangat tinggi (very high strenght concrete) pada dasarnya sama dengan beton mutu tinggi tapi memiliki kekuatan tekan jauh di atas 100 MPa – 150 MPa pada umur 91 hari. Dengan beton mutu sangat tinggi, dimensi dari struktur dapat diperkecil sehingga berat struktur menjadi lebih ringan, hal tersebut menyebabkan beban yang diterima pondasi secara keseluruhan menjadi lebih kecil pula, jika ditinjau dari segi ekonomi hal tersebut tentu akan lebih menguntungkan. Disamping itu untuk bangunan bertingkat tinggi dengan semakin kecilnya dimensi struktur kolom pemanfaatan ruangan akan semakin maksimal. Porositas yang dihasilkan beton mutu sangat tinggi juga lebih rapat, sehingga akan menghasilkan beton yang relatif lebih awet dan tahan sulfat karena tidak dapat ditembus oleh air dan bakteri perusak beton. Oleh sebab itu penggunaan beton bermutu sangat tinggi tidak dapat dihindarkan dalam perencanaan dan perancangan struktur bangunan. Beberapa faktor utama yang menentukan keberhasilan pengadaan beton bermutu tinggi adalah:
  • 2. 2MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG a. Faktor air semen (FAS) Faktor air semen (fas) adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara berat air dan berat semen. Pada beton mutu tinggi dan sangat tinggi, pengertian fas bisa diartikan sebagai water to cementitious ratio, yaitu rasio berat air terhadap berat total semen dan aditif cementitious, yang umumnya ditambahkan pada campuran beton mutu tinggi. Faktor air semen yang rendah, merupakan faktor yang paling menentukan dalam menghasilkan beton mutu tinggi, dengan tujuan untuk mengurangi seminimal mungkin porositas beton yang dihasilkan. Dengan demikian semakin besar volume faktor air-semen (fas), maka semakin rendah kuat tekan betonnya. Idealnya semakin rendah fas kekuatan beton semakin tinggi, akan tetapi karena kesulitan pemadatan, maka di bawah fas tertentu (sekitar 0,30) kekuatan beton menjadi lebih rendah, karena betonnya kurang padat akibat kesulitan pemadatan. Untuk mengatasi kesulitan pemadatan dapat digunakan alat getar (vibrator) atau dengan bahan kimia tambahan (chemical admixture) yang bersifat menambah kemudahan pengerjaan. Untuk membuat beton bermutu tinggi faktor air semen yang dipergunakan antara 0,28 sampai dengan 0,38. Untuk beton bermutu sangat tinggi faktor air semen yang dipergunakan lebih kecil dari 0,2. b. Kualitas agregat halus (pasir) Kualitas agregat halus yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah : a. berbentuk bulat, b. tekstur halus (smooth texture), c. bersih, d. gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama), e. modulus kehalusan (fineness modulus). Pasir dengan modulus kehalusan 2,5 s/d 3,0 pada umumnya akan menghasilkan beton mutu tinggi (dengan fas rendah) yang mempunyai kuat tekan dan workability yang optimal. c. Kualitas agregat kasar (batu pecah/koral) Kualitas agregat kasar yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah : a. porositas rendah. Porositas yang rendah akan menghasilkan adukan yang seragam (uniform), dalam arti mempunyai keteraturan atau keseragaman yang baik pada mutu (kuat tekan) maupun nilai slumpnya. Akan sangat baik bila bisa digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan air (water absorption) yang kurang dari 1%. Bila tidak, hal ini bisa menimbulkan kesulitan dalam mengontrol kadar air total pada beton segar, dan bisa
  • 3. 3MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG mengakibatkan kekurang teraturan (irregularity) dan deviasi yang besar pada mutu dan dan nilai slump beton yang dihasilkan. b. bentuk fisik agregat. Batu pecah dengan bentuk kubikal dan tajam akan menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan kerikil bulat, karena bentuk kubikal dan tajam bisa memberikan daya lekat mekanik yang lebih baik antara batuan dengan mortar c. ukuran maksimum agregat. Pemakaian agregat yang lebih kecil (< 15 mm) bisa menghasilkan mutu beton yang lebih tinggi. Namun pemakaian agregat kasar dengan ukuran maksimum 25 mm masih menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik dalam produksi beton mutu tinggi. d. bersih, e. kuat tekan hancur yang tinggi, f. gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama) d. Penggunaan admixture dan aditif mineral alam kadar yang tepat Salah satu masalah yang sangat berpengaruh pada kuat tekan beton adalah adanya porositas. Semakin besar porositasnya maka kuat tekannya semakin kecil, demikian juga sebaliknya. Besar dan kecilnya porositas dipengaruhi oleh besar dan kecilnya fas yang digunakan. Semakin besar fas-nya maka porositas semakin besar, demikian juga sebaliknya. Untuk mendapatkan beton bermutu tinggi (kuat tekan tinggi) maka harus dipergunakan fas rendah, namun jika fas-nya terlalu kecil pengerjaan beton akan menjadi sangat sulit, sehingga pemadatannya tidak bisa maksimal dan akan mengakibatkan beton menjadi keropos, hal tersebut berakibat menurunnya kuat tekan beton. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dipergunakan Superplasticizer yang sifatnya dapat mengurangi air (dengan menggunakan fas kecil) tetapi tetap mudah dikerjakan yaitu Sikamen Type F, produk sika dan peningkatan mutu beton dapat dilakukan dengan memberikan bahan ganti atau bahan tambah, dari beberapa bahan pengganti dan bahan tambah yang ada diantaranya adalah abu terbang (Fly Ash) selain dapat meningkatkan mutu beton, juga dapat mempengaruhi tegangan dan regangan pada beton.
  • 4. 4MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG Fly Ash adalah sisa hasil proses pembakaran batubara yang keluar dari tungku pembakaran, sedangkan sisa pembakaran batubara yang berada pada dasar tungku disebut Bottom Ash. Mengingat limbah tersebut meningkat setiap tahunnya, maka perlu penanggulangannya. Limbah Fly Ash dapat mengakibatkan dampak lingkungan yang cukup membahayakan terutama polusi udara terhadap kehidupannya sekitarnya. Oleh sebab itu diupayakan agar Fly Ash dapat menjadi bahan yang berguna, antara lain pemanfaatan Fly Ash salah satunya sebagai bahan campuran beton. Partikel terkecil bahan penyusun beton konvensional adalah semen. Untuk mengurangi porositas semen dapat digunakan aditif yang bersifat pozzolan dan mempunyai patikel sangat halus. Salah satu aditif tersebut adalah Mikrosilika (Silicafume), yang merupakan produk sampingan sebagai abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau silicon alloy dalam tungku pembakaran listrik. Mikrosilika ini bersifat pozzolan, dengan kadar kandungan senyawa silica-dioksida (Si O2) yang sangat tinggi (> 90 %), dan ukuran butiran partikel yang sangat halus, yaitu sekitar 1/100 ukuran rata4 rata partikel semen. Dengan demikian penggunaan mikrosilika pada umumnya akan memberikan sumbangan yang lebih efektif pada kinerja beton, terutama untuk beton bermutu sangat tinggi. e. Prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton. Untuk menghasilkan beton bermutu tinggi maka dibutuhkan prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton yang meliputi : a. uji material (material testing), b. sensor dan pengelompokan material (material sensor and grouping), c. penakaran dan pencampuran (batching), d. pengadukan (mixing), e. pangangkutan (transportating), f. pengecoran (placing), g. perawatan (curing).
  • 5. 5MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG Disamping itu perlu pengawasan dan pengendalian yang ketat pada keseluruhan prosedur dan mutu pelaksanaan, yang didukung oleh koordinasi operasional yang optimal. Self Compacting Concrete (SCC) Satu konsep terbaru untuk menciptakan beton berkinerja tinggi adalah dengan menggunakan self compacting concrete berbentuk flowoble Concrete. Self compacting concrete (SCC) merupakan beton yang mampu memadat sendiri dengan slump yang cukup tinggi. Konsep ini menjadi solusi agar beton dalam proses penempatan pada volume bekisting (placing) dan proses pemadatannya (compaction) dapat dituang dengan mudah dan cepat tanpa perlu dipadatkan/ digetarkan seperti pada beton normal. Beton dengan mudah mengalir, mengisi rongga-rongga tulangan yang rapat tanpa mengalami bleeding atau segregasi, meskipun pada tempat- tempat sulit. Secara umum, self compacting concrete yang diproduksi dengan bahan tambahan super plasticizer berbasis polimer, mikrosilika, serta tambahan lain yang spesifik serta ukuran agregat lebih kecil dari 20 mm, dapat menghasilkan beton bermutu dan berkinerja tinggi. Beton jenis ini semakin banyak dipakai karena selain dapat memiliki kekuatan yang sangat tinggi, tetapi tetap lecak dalam pelaksanaan. Sedemikian lecaknya sehingga dalam pengetesannya dikenal juga istilah slump flow test untuk mengetahui daya sebar dari campuran beton segar. Kinerja kelecakan/ encer ini tercapai berkat bahan tambah super plasticizer yang dimasukkan ke dalam beton seperti jenis polymer. Aditif ini seolah-olah akan menyelimuti partikel-partikel semen sehingga dalam interval waktu tertentu, antar partikel semen tidak terjadi reaksi ”tarik-menarik” seperti yang terjadi dalam campuran tanpa aditif. Dalam campuran beton mutu tinggi seringkali juga digunakan bahan tambah lain dari jenis aditif mineral seperti silicafume, copperslag, dan abu terbang serta aditif-aditif lain yang lebih khusus. Aditif mineral ini umumnya mempunyai ukuran partikel yang lebih halus dari
  • 6. 6MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG pada semen sehingga menghasilkan beton dengan kelebihan tambahan seperti lebih kedap air. Tambahan super platicizer, aditif mineral dan aditif lain ini selain membuat beton tetap encer, tetapi juga akan menghasilkan beton dengan kuat tekan tinggi bahkan berkinerja tinggi (high performance concrete). Pemakaian beton SCC sebagai material repair dapat meningkatkan kualitas beton repair oleh karena dapat menghindari sebagian dari potensi kesalahan manusia akibat manual compaction. Pemadatan yang kurang sempurna pada saat proses pengecoran dapat mengakibatkan berkurangnya durabilitas beton. Sebaliknya dengan beton SCC, struktur beton repair menjadi lebih padat terutama pada daerah pembesian yang sangat rapat, dan waktu pelaksanaan pengecoran juga lebih cepat. Berdasarkan spesifikasi SCC dari EFNARC, workabilitas atau kelecakan campuran beton segar dapat dikatakan sebagai beton SCC apabila memenuhi kriteria sebagai berikut yaitu: a. Filling ability, adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir dan mengisi keseluruh bagian cetakan melalui berat sendirinya. b. Passing ability, adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir melalui celah- celah antar besi tulangan atau bagian celah yang sempit dari cetakan tanpa terjadi adanya segregasi atau blocking. c. Segregation resistance, adalah kemampuan beton SCC untuk menjaga tetap dalam keadaan komposisi yang homogen selama waktu transportasi sampai pada saat pengecoran. Untuk metoda test pengukuran workability telah dikembangkan untuk menentukan karakteristik beton SCC dan sampai saat ini belum ada satu jenis metoda test yang bisa mewakili ketiga syarat karakteristik beton SCC seperti tersebut di atas. Dari beberapa metoda test yang telah dikembangkan akan dibahas hanya tiga macam metoda yang dianggap dapat mewakili ketiga kriteria workability tersebut di atas.
  • 7. 7MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG a. Slump-flow test Slump-flow test dapat dipakai untuk menentukan ‘filling ability’ baik di laboratorium maupun di lapangan; dan dengan memakai alat ini dapat diperoleh kondisi workabilitas beton berdasarkan kemampuan penyebaran beton segar yang dinyatakan dengan besaran diameter yaitu antara 60 cm – 75 cm. Kebutuhan nilai slump flow untuk pengecoran konstruksi bidang vertikal berbeda dengan bidang horisontal. Kriteria yang umum dipakai untuk penentuan awal workabilitas beton SCC berdasarkan tipe konstruksi adalah sebagai berikut :  Untuk konstruksi vertikal, disarankan menggunakan slump-flow antara 65 cm sampai 70 cm.  Untuk konstruksi horisontal disarankan menggunakan slump-flow antara 60 cm sampai 65 cm. b. L-Shape-Box Dipakai untuk mengetahui kriteria ‘passing ability’ dari beton SCC. Dengan menggunakan L-Shape Box, dapat diketahui kemungkinan adanya blocking beton segar saat mengalir, dan juga dapat dilihat viskositas beton segar yang bersangkutan. Selanjutnya dengan L-Shape-Box test akan didapat nilai blocking ratio yaitu nilai yang didapat dari perbandingan antara H2 / H1. Semakin besar nilai blocking ratio, semakin baik beton segar mengalir dengan viskositas tertentu. Untuk test ini kriteria yang umum dipakai baik untuk tipe konstruksi vertikal maupun untuk konstruksi horisontal disarankan tencapai nilai blocking ratio antara 0.8 sampai 1.0 c. V - Funnel Dipakai untuk mengukur viskositas beton SCC dan sekaligus mengetahui ‘segregation resistance’ . Kemampuan beton segar untuk segera mengalir melalui mulut di ujung bawah alat ukur V-funnel diukur dengan besaran waktu antara 6 detik sampai maksimal 12 detik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum pengecoran dengan beton SCC adalah sebagai berikut: a. Durasi waktu pengecoran disesuaikan dengan waktu ikat awal beton untuk menghindari terjadinya cold joint.
  • 8. 8MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG b. Cara terbaik untuk pengecoran beton SCC adalah dari bawah cetakan/formwork untuk menghindari udara terjebak (dengan eksternal hose adalah sangat efektif). c. Beton SCC dapat mengalir sampai jarak 10 meter tanpa hambatan. d. Elemen tipis 5 – 7 cm dapat diisi oleh beton SCC tanpa hambatan. e. Tidak memerlukan keahlian yang spesifik saat pelaksanaan pengecoran.
  • 9. 9MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG Daftar Pustaka Penggunaan Admixture dan Aditif Mineral dalam Kadar Yang Tepat, http://www.infobangunan.com/artikel/69-umum/206-penggunaan-admixture-dan- aditif-mineral-dalam-kadar-yang-tepat.html, Saturday, 26 March 2011 Self Compacting Concrete (SCC). http://www.infobangunan.com/component/content/article/59-material/251-self- compacting-concrete-scc.html?directory=88, Saturday, 14 May 2011 Saputra, Andika Ade Indra. Perilaku Fisik Dan Mekanik Self Compacting Concrete (Scc) Dengan Pemanfaatan Abu Vulkanik Sebagai Bahan Tambahan Pengganti Semen. Pujianto, As’at. 2011. Beton Mutu Tinggi dengan Admixture Superplastisizer dan Aditif Silicafume. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika. Vol. 14, No. 2, 177-185.