Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum pengawetan bahan makanan dengan cara penambahan gula dan garam. Siswa melakukan pengawetan kanji dengan memasukkannya ke dalam tiga botol yang masing-masing ditambah gula, garam, dan tanpa tambahan. Hasil pengamatan menunjukkan botol yang ditambah garam tidak ditumbuhi bakteri dibandingkan dua botol lainnya.
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Laporan praktikum biologi
1. Nama
:
Ilmal Alsahana
Kelas
:
Pelajaran
:
Praktikum
3.4
i.
Pengawetan Bahan
Makanan
KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan Archaebacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi
kehidupan
ii.
PENGALAMAN BELAJAR
Melakukan pengawetan bahan makanan
iii.
ALAT DAN BAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
iv.
3 botol selai
Tepung kanji
Gula Pasir
Garam Halus
Sendok
Air Bersih
Baskom
LANGKAH KERJA
1. Ambilah 2 sendok tepung kanji dan masukkan ke dalam baskom.
1
2. 2. Campurlah dengan sedikit air dan aduk hingga rata.
3. Tambahkan air mendidih 3 gelas hingga kanji mengental dan aduk hingga
rata.
4. Tuangkan kanji masing-masing ke dalam 3 buah botol selai hingga
setengahnya dan berilah label A, B, dan C. Tutuplah botol A.
5. Tambahkan 2 sendok gula pasir ke dalam kanji di botol selai B secara
merata. Tutuplah botol.
2
3. 6. Tambahkan 2 sendok garam halus ke dalam kanji di botol selai C secara
merata.
7. Simpanlah ketiga botol A, B, dan C di tempat yang kering selama 3 hari.
8. Setelah 3 hari, bukalah tutup ketiga botol tersebut dan amati dengan
seksama apakah ada gelembung, lender, dan bagaimana warnanya.
v.
DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil pengamatan
No.
Perihal
1
2
3
Botol
A
Gelembung
Warna
Lendir
B
C
3
4. vi.
ANALISI DATA HASIL PENGAMATAN
1. Di botol manakah banyak terdapat bakteri? Apa buktinya?
Jb :
2. Botol manakah yang tidak di tumbuhi bakteri? Apa buktinya?
Jb :
3. Mengapa kanji tersebut tidak ditumbuhi bakteri?
Jb :
4. Apakah fungsi penambahan gula dan garam ke dalam bahan makanan?
Jb : fungsi penambahan gula atau garam dalam jumlah sedikit ke dalam
bahan makanan berfungsi sebagai penambah rasa nikmat dan lezat pada
makanan, sedangkan penambahan gula atau garam dalam jumlah banyak
berfungsi sebagai pengawet alami.
5. Tuliskan contoh makanan yang diawetkan dengan cara diberi gula!
Jb : Salah satu contoh makanan yang diawetkan dengan cara diberi gula
adalah manisan buah-buahan dan manisan kolang-kaling.
6. Tuliskan contoh makanan yang diawetkan dengan cara diberi garam!
Jb : Salah satu contoh makanan yang diawetkan dengan cara diberi garam
adalah ikan asin dan keju.
7. Menurutmu, manakah yang lebih aman dikonsumsi, makanan yang
diawetkan dengan penambahan garam atau gula, ataukah dengan
penambahan zat pengawet? Jelaskan!
Jb : menurut saya, makanan yang lebih aman dikonsumsi adalah makanan
yang diawetkan dengan penambahan garam atau gula, karena garam dan
gula tidak menimbulkan efek samping yang terlalu berat dan mudah
dicerna oleh tubuh tidak seperti zat pengawet yg dapat merusak tubuh
dan menimbulkan penyakit.
vii.
KESIMPULAN
Makanan dapat diawetkan dengan berbagai cara selain menggunakan zat
pengawet, makanan dapat diawetkan dengan cara diberi gula atau garam.
Makanan yang diawetkan dengan diberi gula atau garam lebih efektif dan aman,
yang tidak akan menimbulkan berbagai efek negatif bagi tubuh sehingga dapat di
4
5. konsumsi dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
viii.
PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Pengawetan makanan dilakukan agar mutu dan kesegaran makanan
dapat lebih bertahan lama. Pengawetan makanan dapat dilakukan dengan
berbagai cara yang tujuannya adalah untuk mengahambat pertumbuhan bakteri
yang masuk ke dalam makanan. Makanan diawetak dengan sterilisasi atau tanpa
sterililasasi. Dengan sterilisasi mislnya dengan pemanasan dengan autoklaf
(mislanya makanan kaleng, dan pemberian ozon(misalnya air mineral). Tanpa
sterilisasi adalah dengan cara pemberian garam, gula, asam, atau dengan
dikeringakan, didinginkan, atau diberi zat pengawet.
5