SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Dasar negara, mrp pedoman dlm mengatur kehidupan
penyelenggaraan ketatanegaraan negara yg mencakup berbagai
bidang kehidupan.
a. Pengertian Dasar Negara
Dasar negara bangsa Indonesia, adalah Pancasila yang
berkedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi
dalam negara, serta sebagai sumber segala sumber hukum (TAP.
MPRS No.XX/MPRS/1966, jo. TAP. MPR No.V/MPR/1973, jo. TAP.
MPR No. IX/MPR/ 1978). Penegasan kembali, tercantum dalam
TAP. MPR No.XVIII/MPR/1998 .
1. HUBUNGAN DASAR NEGARA DGN KONSTITUSI
B. PENGERTIAN KONSTITUSI
 Dalam pengertian luas, ”Konstitusi” berarti keseluruhan dari
ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar (droit
constitunelle). Konstitusi, ada yg dalam bentuk dokumen
tertulis ada juga yang tidak tertulis (pelopor Bolingbroke).
 Dalam pengertian sempit (terbatas), ”Konstitusi” berarti
piagam dasar atau undang-undang dasar (loi constitunelle),
yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan
dasar negara, contoh UUD 1945 (pelopor Lord Bryce dan C.F.
Strong).
Sifat Konstitusi
C. SUBSTANSI KONSTITUSI NEGARA
Sifat Umum Konstitusi :
 Normatif, aturan yang harus ditaati oleh penyelenggara
negara dan warga negaranya.
 Nominal, pilihan pasal yg dilaksanakan oleh penguasa.
 Semantik, UUD hanya sebagai simbol sedangkan aturan
bernegara menurut kemauan politik penguasa.
K
O
N
S
T
I
T
U
S
I
Flexible/Luwes
Rigid / Kaku
Ditentukan
Dengan
Ukuran
Cara Merubah Konstitusi
Apakah Konstitusi itu mudah atau tidak
mengikuti perkembangan jaman
Sifat Umum
Sifat pokok konstitusi negara :
 Flexible, agar mudah mengikuti perkembangan jaman (Inggris dan
Selandia Baru).
 Rigid, agar tidak mudah dirubah hukum dasarnya (Amerika, Kanada,
Jerman dan Indonesia)
Fungsi Pokok, Konstitusi atau UUD adl untuk membatasi
kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang,
sehingga hak-hak warga negara dapat terlindung
(Konstitusionalisme).
FUNGSI KONSTITUSI
Fungsi Umum :
 Kontrol Penyelenggaraan negara,
 Indikator keberhasilan pemerintahan,
 Kontrak sosial antara warga negara dengan penyelenggara
negara.
Substansi
Konstitusi
Memuat tentang ;
 Tujuan negara,
 Lembaga negara,
 Pembagian kekuasaan,
 Hak asasi manusia,
 Sistem pemerintahan,
 Hubungan pusat dan daerah,
 Prosedur penyelesaian pertikaian,
 Pengawasan penjabat negara &
perubahan konstitusi.
Setiap UUD Memuat Ketentuan :
 Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara
badan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
 Hak-hak asasi manusia (biasa disebut Bill of Right) kalau
berbentuk naskah tersendiri.
 Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar.
 Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat
tertentu dari Undang-Undang Dasar.
UUD mempunyai fungsi khusus & mrp perwujudan dari
hukum tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat,
tetapi juga oleh pemerintah dan penguasa.
Secara operasional fungsi suatu konstitusi
sebagai berikut :
• Membatasi perilaku pemerintahan secara efektif
• Membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga negara
• Menentukan lembaga negara bekerja sama satu dengan lainnya
• Menentukan hubungan di antara lembaga negara
• Menentukan pembagian kekuasaan dalam negara, baik yang
sifatnya horizontal maupun vertikal
• Menjamin hak-hak warga negara dari tindakan sewenang-wenang
penguasa
• Menjadi landasan struktural penyelenggaraan pemerintahan
menurut sistem ketatanegaraan
KEDUDUKAN KONSTITUSI (UUD)
Dalam perkembangan pemerintahan negara demokrasi,
Undang-Undang Dasar mutlak adanya. Dengan adanya
Undang-Undang Dasar baik rakyat, pemerintah maupun
penguasa negara dapat mengetahui aturan pokok atau
dasar-dasar mengenai ketatanegaraannya.
Kedudukan Undang-Undang Dasar di suatu
negara sangat penting artinya untuk
mengatur sebaik-baiknya dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara.
CARA PEMBENTUKAN & MENGUBAH KONSTITUSI
No Dengan Cara K e t e r a n g a n
1. Pemberian  Raja memberikan suatu UUD, dan kekuasaan akan
dijalankan oleh suatu badan tertentu.
 UUD itu timbul, karena takut akan timbul revolusi. Dng
UUD kekuasaan raja dibatasi.
2. Sengaja
Dibentuknya
 Pembuatan suatu UUD dilakukan setelah negara itu
didirikan.
3. Cara
Revolusi
 Pemerintahan baru hasil revolusi, dng perse-tujuan
rakyat/pemerintah mengambil suatu permusyawaratan
untuk menetapkan UUD.
4. Cara Evolusi  Melakukann perubahan secara berangsur-angsur
membentuk UUD baru.
1) Cara Pembentukan
2) CARA MENGUBAH
No Dengan Cara K e t e r a n g a n
1. Oleh Badan
Legislatif/
Perundangan
Biasa
Dilakukan oleh Badan Legislatif, hanya harus dengan
syarat yang lebih berat dari pada membuat undang-
undang biasa (bukan Undang-Undang Dasar).
2. Referandum Yaitu dengan jalan pemungutan suara diantara rakyat
yang mempunyai hak suara.
3 Oleh Badan
Khusus
Badan khusus yang bertugas hanya untuk mengubah
Undang-Undang Dasar saja.
4. Khusus di Negara
Federasi
Perubahan UUD itu baru dapat terjadi jika mayoritas
negara-negara bagian dari federasi itu tadi menyetujui
perubahan.
a. Kedudukan Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber motivasi dan
aspirasi, tekad dan semangat bangsa Indonesia, serta cita
hukum dan cita moral yang ingin ditegakkan dalam lingkungan
nasional maupun internasional.
Pembukaan UUD 1945 dijadikan norma fundamental. Rumusan kata dan
kalimatnya tidak boleh diubah oleh siapapun, termasuk
MPR hasil pemilu. Pengubahan Pembukaan UUD 1945 berarti
pengubahan esensi cita moral dan cita hukum yang ingin diwujudkan dan
ditegakkan oleh bangsa Indonesia.
2. KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945 NEGARA
KESATUAN RI TAHUN 1945.
PEMBUKAAN UUD 1945 DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
BATANG TUBUH UUD 1945, MEMPUNYAI KEDUDUKAN :
• Hubunganya dengan tertib hukum Indonesia, maka Pembu-kaan UUD 1945
mempunyai kedudukan yang terpisah dari batang tubuh UUD 1945. Sebagai
Pokok Kaidah Negara yang fundamental, Pem-bukaan UUD 1945 mempunyai
kedudukan lebih tinggi daripada batang tubuh UUD 1945.
• Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan mempunyai
kedudukan lebih tinggi.
• Pembukaan merupakan Pokok Kaidah Negara fundamental yang menentukan
adanya UUD Negara tersebut (sumber hukum dasar).
• Pembukaan UUD 1945, mengandung pokok-pokok pikiran yang akan
diwujudkan dalam pasal-pasal UUD 1945.
b. MAKNA YANG TERKANDUNG PEMBUKAAN UUD 1945
Alinea Pertama, antara lain : Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela
kemerdekaan melawan penjajah dalam segala bentuk.
Alinea Kedua, antara lain : Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia
adalah melalui perjuangan pergerakan dalam melawan penjajah.
Alinea Ketiga, antara lain : Motivasi spiritual yang luhur bahwa
kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa.
Alinea Keempat, antara lain : Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara
Indonesia, Disusun dalam UUD, Berkedaulatan Rakyat dan Dasar Negara
Pancasila.
c. MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945 DALAM PERJUANGAN
BANGSA INDONESIA
Pembukaan yang telah dirumuskan secara padat dan khidmat
dalam empat alinea itu, setiap alinea kata-katanya mengandung
arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yg
universal & lestari.
Universal, krn mengandung nilai-nilai yg dijunjung tinggi oleh
bangsa-bangsa beradab di seluruh muka bumi;
Lestari, krn mampu menampung dinamika masyara-kat, dan akan
tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara selama
bangsa Indonesia tetap setiap kepada Negara Proklamasi 17
Agustus 1945.
o Pokok pikiran pertama : ”Negara – begitu bunyinya –
”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
o Pokok pikiran kedua : ”Negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat”. .
o Pokok pikiran ketiga : ”Negara yang berkedaulatan rakyat
berdasar atas kerakayatan dan permusyawaratan/ perwakilan”.
o Pokok pikiran keempat : ”Negara berdasar atas Ketuhanan
Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab”.
d. POKOK-POKOK PIKIRAN DLM PEMBUKAAN UUD 1945
e. HUBUNGAN PEMBUKAAN DENGAN BATANG TUBUH UUD 1945
Pembukan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung dng Batang Tubuh UUD
1945, karena mengandung pokok-pokok pikiran yang dijabarkan lebih lanjut
dalam pasal-pasal di Batang Tubuh UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945, memuat dasar falsafah negara Pancasila dan Batang
Tubuh UUD 1945 yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
bahkan hal ini menjadi rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu.
Bahwa pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 1945, merupakan ”— suasanan
kebatinan dari UUD Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang
menguasai hukum dasar negara, baik tertulis maupun tidak tertulis”--.
Pada awalnya tercantum di
dalam TAP MPRS
No.XX/MPRS/1966, Selanjutnya
dikukuhkan kembali dengan
TAP MPR No.V/MPR/1973, dan
TAP MPR No.IX/MPR/1978. Di
era reformasi, dirubah dengan
keluarnya TAP MPR Nomor
III/MPR/2003
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. Undang-undang
4. Peraturan Pemerintah
5. Per. Pelaksana Lainya
6. Keputusan Presiden
f. TATA URUTAN PERATUTAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU DI
INDONESIA
3. PERBANDINGAN KONSTITUSI PADA NEGARA RI
DENGAN NEGARA LIBERAL & NEGARA KOMUNIS
Mekanisme demokrasi Pancasila telah tercantum didalam Penjelasan UUD 1945.
Penjabaran lebih lanjut sistem Pemerintahan negara sebagai berikut :
1. Indonesia ialah negara yg berdasar atas hukum.
2. Indonesia menggunakan sistem konstitusional.
3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan MPR.
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara tertinggi di bawah
majelis.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
6. Menteri negara adalah pembantu Presiden ; Menteri negara tdk bertanggung
jawab kpd DPR.
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
a. Konstitusi Negara Republik Indonesia
LEMBAGA-LEMBAGA KENEGARAAN
1. Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR)
2. Presiden
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
4. Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK)
5. Mahkamah Agung (MA)
Konsepsi
Konstitusi
negara republik
Indonesia
bersumber
kepada UUD
1945, dan
berdasarkan
Pancasila.
Negara tidak boleh campur tangan dalam urusan pribadi,
ekonomi, dan agama warganya.
Negara hanya berfungsi sebagai “Penjaga Malam”, yaitu
menjaga keamanan dan ketertiban individu serta menjamin
kebebasan seluas-luasnya dalam memperjuangkan
kehidupannya.
b. KONSTITUSI PADA NEGARA LIBERAL
Bentuk negara yang diidamkan aliran liberalisme adalah
demokrasi parlementer dengan persamaan hak bagi seluruh
rakyat di depan hukum dan penghormatan terhadap Hak Asasi
Manusia.
1) KONSTITUSI DI NEGARA INGGRIS
Pemerintahan negara Inggris dikenal sebagai induknya
parlementaria (mother of parliament), dengan ciri-ciri :
 Kekuasaan legislatif (DPR/Parlemen) lebih kuat dari kekuasaan
eksekutif (Pemerintah = Perdana Menteri).
 Menteri-menteri (kabinet) harus mempertanggungja-wabkan
semua tindakannya kepada DPR.
 Program-program kebijaksanaan kabinet harus dise-suaikan
dengan tujuan politik sebagian besar anggota parlemen.
 Kedudukan kepala negara (raja, ratu, pengeran, atau kaisar)
hanya sebagai lambang atau simbol yang tidak dapat diganggu
gugat.
Lanjutan ...........
o Raja atau ratu sebagai pemegang tahta kerajaan, dalam
pemerintahan bersifat seremonial.
o Ratu memberi persetujuan resmi terhadap undang-undang yang
telah disahkan oleh parlemen, tetapi tidak boleh menyatakan
pendapatnya secara terbuka.
o Ratu bertanggung jawab atas penunjukkan Perdana Menteri dan
pembubaran parlemen sebelum masa pemilihan.
o Kekuasaan dan hak-hak istimewa raja/ratu, sebenarnya
tergantung pada Perdana Menteri dan Kabinetnya.
o Menteri-menteri kabinet berasal dari partai mayoritas dalam
Majelis Rendah (House of Commons). Sedangkan raja/ratu secara
otomatis menduduki jabatan warisan dalam Majelis Tinggi (House
of Lord).
GAMBARAN TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
MODEL KERAJAAN INGGRIS
PARLEMEN
PERDANA MENTERI
DEWAN MENTERI-MENTERI
(KABINET)
PEMILIH
Pemilihan
Umum
Artikulasi
Kepentingan
Keterangan :
: Mosi tidak percaya dari
pihak legislatif (parlemen)
kepada pemerintah (eksekutif)
: Pertanggungjawaban dari
pihak eksekutif (PM dan
Kabinetnya) kepada parlemen
(legislatif)
2) KONSTITUSI DI NEGARA KOMUNIS
Komunisme merupakan aliran politik yang menganut ajaran Karl
Marx dan Friedrich Engel dalam naskah yang diperuntukan bagi
kaum komunist di London dengan judul Manifesto Komunist yang
dibuat di Brusel pada tahun 1847.
Komunisme yang menjadi dasar bagi konstitusi di RRC,
juga mencerminkan suatu gaya hidup berdasarkan
nilai-nilai :
 Gagasan monisme (sebagai lawan dari pluralisme)
 Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah guna mencapai
komunisme.
 Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme.
Menurut komunisme, demokrasi rakyat adalah “bentuk khusus
demokrasi yang memenuhi fungsi diktatur proletar”. Bentuk
khusus ini telah ber-kembang di negara-negara Eropa Timur
(sebelum runtuhnya Uni Soviet ) dan di Tiongkok (RRC).
Pembuat keputusan paling tinggi dalam sistem politik Cina adalah
Partai Komunis Cina (PKC) yang menentukan semua
kebijaksanaan.
Tidak ada proses legislatif secara terbuka dan relatif sedikit
undang-undang publik yang diumumkan.
Keputusan-keputusan banyak berupa pernyataan umum tentang
kebijaksanaan atau doktrin.
Republik Rakyat Cina berdiri tahun 1949, & baru pada tahun 1954
menetapkan Konstitusinya da-lam Konggres Rakyat Nasional
yang menyebut-kan “bahwa demokrasi rakyat dipimpin oleh kelas
pekerja dalam hal ini dikelola oleh Partai Komunis Cina (PKC)
sebagai inti kepemimpinan pemerintahan”.
Lembaga-Lembaga Kenegaraan, terdiri dari :
 Ketua PKC dan Sekjen PKC
 Konggres Rakyat Cina (KRC)
 Mahkamah Rakyat Tertinggi dan Kejaksaan Rakyat Tertinggi
STRUKTUR SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT
DI REPUBLIK RAKYAT CINA (RRC)
KETUA DEWAN PERTAHAN
NASIONAL
KONFERENSI NEGARA
TERTINGGI
KOMITE TETAP
KONGGRES
RAKYAT
NASIONAL
DEWAN NEGARA
PERDANA MENTERI
15 Wakil Perdana
Menteri, Sekretaris
Jenderal, Menteri-
menteri dan Kepala-
Kepala Komisi
49 Kementerian dan
Komisi
MAHKAMAH
RAKYAT
TERTINGGI
KEJAKSAAN
RAKYAT
TERTINGGI
4. SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA
UUD, merupakan perwujudan atau manifestasi dari hukum tertinggi
yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat, tetapi juga oleh
pemerintah serta penguasa.
Setiap warga
negara
hendaknya
memiliki
keinginan kuat
terhadap
konstitusi
negara sbb :
Budaya
“taat
asas” &
“taat
hukum”
1. Bersikap terbuka
2. Mampu mengatasi masalah
3. Menyadari adanya perbedaan
4. Memiliki harapan realistis
5. Penghargaan terhadap karya
bangsa sendiri
6. Mau menerima dan memberi
umpan balik
TUGAS
• Buatlah analisis tentang
implementasi UUD 1945 pada era :
• Orde Lama
• Orde Baru, dan
• Reformasi

More Related Content

What's hot

Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
byunbella
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Doan Gabriel Silalahi
 
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN (PERMASALA...
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN(PERMASALA...IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN(PERMASALA...
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN (PERMASALA...
Yani Antariksa
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
rizka_pratiwi
 
Identitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKnIdentitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKn
Asida Gumara
 
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negaraProses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
Ana Fitrotunnisa
 

What's hot (20)

Konstitusi dan rule of law
Konstitusi dan rule of lawKonstitusi dan rule of law
Konstitusi dan rule of law
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...
Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...
Nilai dan Norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan Peru...
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
 
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
 
BPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKIBPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKI
 
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN (PERMASALA...
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN(PERMASALA...IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN(PERMASALA...
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN (PERMASALA...
 
Pendidikan anti korupsi
Pendidikan anti korupsiPendidikan anti korupsi
Pendidikan anti korupsi
 
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
 
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
 
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia  Dalam Perspektif PancasilaHarmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia  Dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila
 
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi NegaraMakalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
 
Proses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasilaProses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasila
 
Bab 5 upaya pemberantasan korupsi
Bab 5 upaya pemberantasan korupsiBab 5 upaya pemberantasan korupsi
Bab 5 upaya pemberantasan korupsi
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
 
Identitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKnIdentitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKn
 
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negaraProses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
 

Similar to Implementasi pancasila dengan uud 1945

KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAKONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
ar00927
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusi
arsetyambar
 
Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2
Ady Prakoso
 
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
sunnysidemochi
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
07051994
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
tasinit
 

Similar to Implementasi pancasila dengan uud 1945 (20)

LANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptxLANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptx
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
SUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.pptSUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.ppt
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
 
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAKONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 
(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusi
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2
 
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
 
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
 
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalBab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
 
TUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptx
TUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptxTUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptx
TUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptx
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
 
Bab UNDANG -UNDANG 1945
Bab UNDANG -UNDANG 1945Bab UNDANG -UNDANG 1945
Bab UNDANG -UNDANG 1945
 
PKN.Hasnur
PKN.HasnurPKN.Hasnur
PKN.Hasnur
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi hasrianiKewarganegaraan  negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
 
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan FirdayantiPendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
 

Implementasi pancasila dengan uud 1945

  • 1.
  • 2.
  • 3. Dasar negara, mrp pedoman dlm mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan negara yg mencakup berbagai bidang kehidupan. a. Pengertian Dasar Negara Dasar negara bangsa Indonesia, adalah Pancasila yang berkedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi dalam negara, serta sebagai sumber segala sumber hukum (TAP. MPRS No.XX/MPRS/1966, jo. TAP. MPR No.V/MPR/1973, jo. TAP. MPR No. IX/MPR/ 1978). Penegasan kembali, tercantum dalam TAP. MPR No.XVIII/MPR/1998 . 1. HUBUNGAN DASAR NEGARA DGN KONSTITUSI
  • 4. B. PENGERTIAN KONSTITUSI  Dalam pengertian luas, ”Konstitusi” berarti keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar (droit constitunelle). Konstitusi, ada yg dalam bentuk dokumen tertulis ada juga yang tidak tertulis (pelopor Bolingbroke).  Dalam pengertian sempit (terbatas), ”Konstitusi” berarti piagam dasar atau undang-undang dasar (loi constitunelle), yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara, contoh UUD 1945 (pelopor Lord Bryce dan C.F. Strong).
  • 5. Sifat Konstitusi C. SUBSTANSI KONSTITUSI NEGARA Sifat Umum Konstitusi :  Normatif, aturan yang harus ditaati oleh penyelenggara negara dan warga negaranya.  Nominal, pilihan pasal yg dilaksanakan oleh penguasa.  Semantik, UUD hanya sebagai simbol sedangkan aturan bernegara menurut kemauan politik penguasa.
  • 6. K O N S T I T U S I Flexible/Luwes Rigid / Kaku Ditentukan Dengan Ukuran Cara Merubah Konstitusi Apakah Konstitusi itu mudah atau tidak mengikuti perkembangan jaman Sifat Umum Sifat pokok konstitusi negara :  Flexible, agar mudah mengikuti perkembangan jaman (Inggris dan Selandia Baru).  Rigid, agar tidak mudah dirubah hukum dasarnya (Amerika, Kanada, Jerman dan Indonesia)
  • 7. Fungsi Pokok, Konstitusi atau UUD adl untuk membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang, sehingga hak-hak warga negara dapat terlindung (Konstitusionalisme). FUNGSI KONSTITUSI Fungsi Umum :  Kontrol Penyelenggaraan negara,  Indikator keberhasilan pemerintahan,  Kontrak sosial antara warga negara dengan penyelenggara negara.
  • 8. Substansi Konstitusi Memuat tentang ;  Tujuan negara,  Lembaga negara,  Pembagian kekuasaan,  Hak asasi manusia,  Sistem pemerintahan,  Hubungan pusat dan daerah,  Prosedur penyelesaian pertikaian,  Pengawasan penjabat negara & perubahan konstitusi.
  • 9. Setiap UUD Memuat Ketentuan :  Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif dan yudikatif.  Hak-hak asasi manusia (biasa disebut Bill of Right) kalau berbentuk naskah tersendiri.  Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar.  Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-Undang Dasar. UUD mempunyai fungsi khusus & mrp perwujudan dari hukum tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat, tetapi juga oleh pemerintah dan penguasa.
  • 10. Secara operasional fungsi suatu konstitusi sebagai berikut : • Membatasi perilaku pemerintahan secara efektif • Membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga negara • Menentukan lembaga negara bekerja sama satu dengan lainnya • Menentukan hubungan di antara lembaga negara • Menentukan pembagian kekuasaan dalam negara, baik yang sifatnya horizontal maupun vertikal • Menjamin hak-hak warga negara dari tindakan sewenang-wenang penguasa • Menjadi landasan struktural penyelenggaraan pemerintahan menurut sistem ketatanegaraan
  • 11. KEDUDUKAN KONSTITUSI (UUD) Dalam perkembangan pemerintahan negara demokrasi, Undang-Undang Dasar mutlak adanya. Dengan adanya Undang-Undang Dasar baik rakyat, pemerintah maupun penguasa negara dapat mengetahui aturan pokok atau dasar-dasar mengenai ketatanegaraannya. Kedudukan Undang-Undang Dasar di suatu negara sangat penting artinya untuk mengatur sebaik-baiknya dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
  • 12. CARA PEMBENTUKAN & MENGUBAH KONSTITUSI No Dengan Cara K e t e r a n g a n 1. Pemberian  Raja memberikan suatu UUD, dan kekuasaan akan dijalankan oleh suatu badan tertentu.  UUD itu timbul, karena takut akan timbul revolusi. Dng UUD kekuasaan raja dibatasi. 2. Sengaja Dibentuknya  Pembuatan suatu UUD dilakukan setelah negara itu didirikan. 3. Cara Revolusi  Pemerintahan baru hasil revolusi, dng perse-tujuan rakyat/pemerintah mengambil suatu permusyawaratan untuk menetapkan UUD. 4. Cara Evolusi  Melakukann perubahan secara berangsur-angsur membentuk UUD baru. 1) Cara Pembentukan
  • 13. 2) CARA MENGUBAH No Dengan Cara K e t e r a n g a n 1. Oleh Badan Legislatif/ Perundangan Biasa Dilakukan oleh Badan Legislatif, hanya harus dengan syarat yang lebih berat dari pada membuat undang- undang biasa (bukan Undang-Undang Dasar). 2. Referandum Yaitu dengan jalan pemungutan suara diantara rakyat yang mempunyai hak suara. 3 Oleh Badan Khusus Badan khusus yang bertugas hanya untuk mengubah Undang-Undang Dasar saja. 4. Khusus di Negara Federasi Perubahan UUD itu baru dapat terjadi jika mayoritas negara-negara bagian dari federasi itu tadi menyetujui perubahan.
  • 14. a. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber motivasi dan aspirasi, tekad dan semangat bangsa Indonesia, serta cita hukum dan cita moral yang ingin ditegakkan dalam lingkungan nasional maupun internasional. Pembukaan UUD 1945 dijadikan norma fundamental. Rumusan kata dan kalimatnya tidak boleh diubah oleh siapapun, termasuk MPR hasil pemilu. Pengubahan Pembukaan UUD 1945 berarti pengubahan esensi cita moral dan cita hukum yang ingin diwujudkan dan ditegakkan oleh bangsa Indonesia. 2. KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945 NEGARA KESATUAN RI TAHUN 1945.
  • 15. PEMBUKAAN UUD 1945 DALAM HUBUNGANNYA DENGAN BATANG TUBUH UUD 1945, MEMPUNYAI KEDUDUKAN : • Hubunganya dengan tertib hukum Indonesia, maka Pembu-kaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang terpisah dari batang tubuh UUD 1945. Sebagai Pokok Kaidah Negara yang fundamental, Pem-bukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada batang tubuh UUD 1945. • Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan mempunyai kedudukan lebih tinggi. • Pembukaan merupakan Pokok Kaidah Negara fundamental yang menentukan adanya UUD Negara tersebut (sumber hukum dasar). • Pembukaan UUD 1945, mengandung pokok-pokok pikiran yang akan diwujudkan dalam pasal-pasal UUD 1945.
  • 16. b. MAKNA YANG TERKANDUNG PEMBUKAAN UUD 1945 Alinea Pertama, antara lain : Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan penjajah dalam segala bentuk. Alinea Kedua, antara lain : Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan dalam melawan penjajah. Alinea Ketiga, antara lain : Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa. Alinea Keempat, antara lain : Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara Indonesia, Disusun dalam UUD, Berkedaulatan Rakyat dan Dasar Negara Pancasila.
  • 17. c. MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945 DALAM PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Pembukaan yang telah dirumuskan secara padat dan khidmat dalam empat alinea itu, setiap alinea kata-katanya mengandung arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yg universal & lestari. Universal, krn mengandung nilai-nilai yg dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh muka bumi; Lestari, krn mampu menampung dinamika masyara-kat, dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara selama bangsa Indonesia tetap setiap kepada Negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
  • 18. o Pokok pikiran pertama : ”Negara – begitu bunyinya – ”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. o Pokok pikiran kedua : ”Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”. . o Pokok pikiran ketiga : ”Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakayatan dan permusyawaratan/ perwakilan”. o Pokok pikiran keempat : ”Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”. d. POKOK-POKOK PIKIRAN DLM PEMBUKAAN UUD 1945
  • 19. e. HUBUNGAN PEMBUKAAN DENGAN BATANG TUBUH UUD 1945 Pembukan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung dng Batang Tubuh UUD 1945, karena mengandung pokok-pokok pikiran yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal di Batang Tubuh UUD 1945. Pembukaan UUD 1945, memuat dasar falsafah negara Pancasila dan Batang Tubuh UUD 1945 yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal ini menjadi rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu. Bahwa pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 1945, merupakan ”— suasanan kebatinan dari UUD Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang menguasai hukum dasar negara, baik tertulis maupun tidak tertulis”--.
  • 20. Pada awalnya tercantum di dalam TAP MPRS No.XX/MPRS/1966, Selanjutnya dikukuhkan kembali dengan TAP MPR No.V/MPR/1973, dan TAP MPR No.IX/MPR/1978. Di era reformasi, dirubah dengan keluarnya TAP MPR Nomor III/MPR/2003 1. UUD 1945 2. Ketetapan MPR 3. Undang-undang 4. Peraturan Pemerintah 5. Per. Pelaksana Lainya 6. Keputusan Presiden f. TATA URUTAN PERATUTAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU DI INDONESIA
  • 21. 3. PERBANDINGAN KONSTITUSI PADA NEGARA RI DENGAN NEGARA LIBERAL & NEGARA KOMUNIS Mekanisme demokrasi Pancasila telah tercantum didalam Penjelasan UUD 1945. Penjabaran lebih lanjut sistem Pemerintahan negara sebagai berikut : 1. Indonesia ialah negara yg berdasar atas hukum. 2. Indonesia menggunakan sistem konstitusional. 3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan MPR. 4. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara tertinggi di bawah majelis. 5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. 6. Menteri negara adalah pembantu Presiden ; Menteri negara tdk bertanggung jawab kpd DPR. 7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas. a. Konstitusi Negara Republik Indonesia
  • 22. LEMBAGA-LEMBAGA KENEGARAAN 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2. Presiden 3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 5. Mahkamah Agung (MA) Konsepsi Konstitusi negara republik Indonesia bersumber kepada UUD 1945, dan berdasarkan Pancasila.
  • 23. Negara tidak boleh campur tangan dalam urusan pribadi, ekonomi, dan agama warganya. Negara hanya berfungsi sebagai “Penjaga Malam”, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban individu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya dalam memperjuangkan kehidupannya. b. KONSTITUSI PADA NEGARA LIBERAL Bentuk negara yang diidamkan aliran liberalisme adalah demokrasi parlementer dengan persamaan hak bagi seluruh rakyat di depan hukum dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia.
  • 24. 1) KONSTITUSI DI NEGARA INGGRIS Pemerintahan negara Inggris dikenal sebagai induknya parlementaria (mother of parliament), dengan ciri-ciri :  Kekuasaan legislatif (DPR/Parlemen) lebih kuat dari kekuasaan eksekutif (Pemerintah = Perdana Menteri).  Menteri-menteri (kabinet) harus mempertanggungja-wabkan semua tindakannya kepada DPR.  Program-program kebijaksanaan kabinet harus dise-suaikan dengan tujuan politik sebagian besar anggota parlemen.  Kedudukan kepala negara (raja, ratu, pengeran, atau kaisar) hanya sebagai lambang atau simbol yang tidak dapat diganggu gugat.
  • 25. Lanjutan ........... o Raja atau ratu sebagai pemegang tahta kerajaan, dalam pemerintahan bersifat seremonial. o Ratu memberi persetujuan resmi terhadap undang-undang yang telah disahkan oleh parlemen, tetapi tidak boleh menyatakan pendapatnya secara terbuka. o Ratu bertanggung jawab atas penunjukkan Perdana Menteri dan pembubaran parlemen sebelum masa pemilihan. o Kekuasaan dan hak-hak istimewa raja/ratu, sebenarnya tergantung pada Perdana Menteri dan Kabinetnya. o Menteri-menteri kabinet berasal dari partai mayoritas dalam Majelis Rendah (House of Commons). Sedangkan raja/ratu secara otomatis menduduki jabatan warisan dalam Majelis Tinggi (House of Lord).
  • 26. GAMBARAN TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER MODEL KERAJAAN INGGRIS PARLEMEN PERDANA MENTERI DEWAN MENTERI-MENTERI (KABINET) PEMILIH Pemilihan Umum Artikulasi Kepentingan Keterangan : : Mosi tidak percaya dari pihak legislatif (parlemen) kepada pemerintah (eksekutif) : Pertanggungjawaban dari pihak eksekutif (PM dan Kabinetnya) kepada parlemen (legislatif)
  • 27. 2) KONSTITUSI DI NEGARA KOMUNIS Komunisme merupakan aliran politik yang menganut ajaran Karl Marx dan Friedrich Engel dalam naskah yang diperuntukan bagi kaum komunist di London dengan judul Manifesto Komunist yang dibuat di Brusel pada tahun 1847. Komunisme yang menjadi dasar bagi konstitusi di RRC, juga mencerminkan suatu gaya hidup berdasarkan nilai-nilai :  Gagasan monisme (sebagai lawan dari pluralisme)  Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah guna mencapai komunisme.  Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme.
  • 28. Menurut komunisme, demokrasi rakyat adalah “bentuk khusus demokrasi yang memenuhi fungsi diktatur proletar”. Bentuk khusus ini telah ber-kembang di negara-negara Eropa Timur (sebelum runtuhnya Uni Soviet ) dan di Tiongkok (RRC). Pembuat keputusan paling tinggi dalam sistem politik Cina adalah Partai Komunis Cina (PKC) yang menentukan semua kebijaksanaan. Tidak ada proses legislatif secara terbuka dan relatif sedikit undang-undang publik yang diumumkan. Keputusan-keputusan banyak berupa pernyataan umum tentang kebijaksanaan atau doktrin.
  • 29. Republik Rakyat Cina berdiri tahun 1949, & baru pada tahun 1954 menetapkan Konstitusinya da-lam Konggres Rakyat Nasional yang menyebut-kan “bahwa demokrasi rakyat dipimpin oleh kelas pekerja dalam hal ini dikelola oleh Partai Komunis Cina (PKC) sebagai inti kepemimpinan pemerintahan”. Lembaga-Lembaga Kenegaraan, terdiri dari :  Ketua PKC dan Sekjen PKC  Konggres Rakyat Cina (KRC)  Mahkamah Rakyat Tertinggi dan Kejaksaan Rakyat Tertinggi
  • 30. STRUKTUR SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT DI REPUBLIK RAKYAT CINA (RRC) KETUA DEWAN PERTAHAN NASIONAL KONFERENSI NEGARA TERTINGGI KOMITE TETAP KONGGRES RAKYAT NASIONAL DEWAN NEGARA PERDANA MENTERI 15 Wakil Perdana Menteri, Sekretaris Jenderal, Menteri- menteri dan Kepala- Kepala Komisi 49 Kementerian dan Komisi MAHKAMAH RAKYAT TERTINGGI KEJAKSAAN RAKYAT TERTINGGI
  • 31. 4. SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA UUD, merupakan perwujudan atau manifestasi dari hukum tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat, tetapi juga oleh pemerintah serta penguasa. Setiap warga negara hendaknya memiliki keinginan kuat terhadap konstitusi negara sbb : Budaya “taat asas” & “taat hukum” 1. Bersikap terbuka 2. Mampu mengatasi masalah 3. Menyadari adanya perbedaan 4. Memiliki harapan realistis 5. Penghargaan terhadap karya bangsa sendiri 6. Mau menerima dan memberi umpan balik
  • 32. TUGAS • Buatlah analisis tentang implementasi UUD 1945 pada era : • Orde Lama • Orde Baru, dan • Reformasi