SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 42
Invest in remarkable indonesia Invest in
indonesia Invest in remarkable indonesia
                                            PENANAMAN MODAL
Invest in remarkable indonesia Invest in
Invest in remarkable indonesia Invest in
                                            DI BIDANG USAHA PERDAGANGAN
indonesia Invest in remarkable indonesia
Invest in remarkable indonesia Invest in                       oleh Kasubdit Perizinan Sektor Primer & Tersier
  indonesia      remarkable indonesia
                 able indonesia Invest
                  Invest in                                                                                   Makassar, 08 Mei 2012




 Invest in remarkable indonesia Invest in                            © 2011 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved
Topik Bahasan

 I. DASAR HUKUM PERIZINAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG PERDAGANGAN

 II. PRINSIP DASAR PELAYANAN PENANAMAN MODAL

 III. PEDOMAN DAN TATA CARA PENANAMAN MODAL

 IV. ASPEK TEKNIS PENANAMAN MODAL

 V. FASILITAS PENANAMAN MODAL




                         The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                          2
I.   Dasar Hukum Perizinan Penanaman Modal
            di Bidang Perdagangan




             The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                              3
Dasar Hukum Perizinan Penanaman Modal di Bidang Perdagangan


              KEBIJAKAN DASAR                                                                     PELAYANAN

 UU Penanaman Modal – UU No. 25 Tahun 2007                                Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang
                                                                            Penanaman Modal
 Daftar Negatif Investasi – PerPres No.36 Tahun
  2010                                                                     Sistem Pelayanan Informasi Perizinan Investasi
 Peraturan Presiden No. 27 Tahun 2009 (PTSP)                               Secara Elektronik (SPIPISE)
 Peraturan Menteri Perdagangan No. 1/M-
  Dag/Per/1/2012 mengenai pelimpahan                                       Mekanisme baru perizinan penanaman modal
  kewenangan di bidang perdagangan kepada                                   (PerKa BKPM No. 12 tahun 2009)
  Kepala BKPM

 Peraturan Sektoral terkait antara lain:
  • Permendag No. 36/2007 jo. No. 46/2009
     (SIUP)
   • Permendag No. 14/2006 (SIUJS)
  • Permendag No. 33/2008 (SIUP4)
  • Permendag No. 10/2006 jo. No. 28/2010
     (SIUP3A)



                                 The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                                             4
II. Prinsip Dasar Pelayanan Penanaman Modal




             The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                              5
Prinsip Dasar Pelayanan Penanaman Modal


PRINSIP DASAR: Undang-Undang No. 25 Tahun 2007

 Perlakuan yang sama
 Tidak mensyaratkan modal minimum
 Jaminan untuk melakukan repatriasi modal dan keuntungan
 Jaminan kepastian hukum
 Penyelesaian sengketa
 Kemudahan investasi: pemberian fasilitas dan pelayanan perizinan, serta informasi




                              The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                               6
Daftar Negatif Investasi – PerPres No.36 Tahun 2010


DAFTAR BIDANG USAHA YANG BERSYARAT

 Tertutup mutlak ( asing )
 Dicadangkan untuk UMKMK
 Kemitraan
 Kepemilikan modal asing
 Lokasi tertentu
 Perizinan khusus
 Modal dalam negeri 100%
 Kepemilikan modal asing serta lokasi
 Perizinan khusus dan kepemilikan modal asing
 Modal dalam negeri 100% dan perizinan khusus
 Persyaratan kepemilikan modal asing dan /atau lokasi bagi penanam modal dari negara-
   negara ASEAN




                                 The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                  7
III. Pedoman dan Tata Cara Penanaman Modal




            The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                             8
Maksud dan Tujuan - Prinsip Dasar Pelayanan


MAKSUD DAN TUJUAN                                           PRINSIP DASAR PELAYANAN

 Panduan bagi para penyelenggara PTSP di                    MUDAH                              : alur proses penyelesaian
  bidang Penanaman Modal, para penanam                                                             permohonan sederhana dalam
  modal, serta masyarakat                                                                          pengertian mudah dipahami

 Terwujudnya kesamaan dan keseragaman                       CEPAT                              : waktu proses penyelesaian
  prosedur dan proses penyelesaian                                                                 permohonan singkat
  permohonan

 Memberikan gambaran umum dan                               TEPAT                              : kesesuaian produk dengan
  kepastian waktu penyelesaian permohonan                                                          ketentuan peraturan
                                                                                                   perundangan

                                                             AKURAT                             : pemberian fasilitas impor mesin,
                                                                                                   barang dan bahan sesuai dengan
                                                                                                   kebutuhan produksi


                                                             TRANSPARAN
                                                              & AKUNTABEL                        : alur proses penyelesaian
                                                                                                   permohonan jelas dan dapat
                                                                                                   dipertanggungjawabkan

                                The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                                                      9
Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal
       Tahapan Investasi secara umum
            TAHAPAN
           PERSIAPAN       Penanam
                            Modal     1a Pendaftaran PM
                1                                                                                                  3
                                                                                                            Permohonan
          Pengajuan Akta
                                                                                                             Izin Prinsip
             Pendirian
            Perusahaan     Notaris                          Izin Pendaftaran                                                            Izin Prinsip
                                      1b Pendaftaran PM
                2
            Pengajuan       Kemen.
           Pengesahan      Hukum &
          Badan Hukum        HAM      1c Pendaftaran PM

           TAHAPAN                                                                            4               Izin Pelaksanaan
          KONSTRUKSI                                                                          1.       Izin Lokasi
                                                                                              2.       Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
                                                                                              3.       Izin UUG/HO
                                                                                              4.       Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dll
                                                                                              5             Fasilitas Non Fiskal
                                                                                              1.       API-P
                                                                                              2.       RPTKA/TA.01/IMTA
                                                                                              6               Fasilitas Fiskal
                                                                                              1.       SP Pabean Barang Modal
                                                                                              2.       Usulan Fasilitas PPh Badan


            TAHAPAN               7                                                           8
                            Permohonan                          Izin Usaha                                    Fasilitas Fiskal
           KOMERSIAL                                                                                   SP Pabean Bahan Baku                            10
                             Izin Usaha
                                          The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                                                                       10
Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal
       Tahapan Investasi di Bidang Perdagangan
           TAHAPAN
          PERSIAPAN       Penanam
                           Modal       1a Pendaftaran PM
         Pengajuan Akta
                                                                               Pengajuan Akta
            Pendirian     1
                                                                     1b           Pendirian
           Perusahaan
                                                                                 Perusahaan
                          Notaris
             Pengajuan                 2a                                                                           Izin Pendaftaran
            Pengesahan    2         Pendaftaran PM
                                                                                       Pengajuan
           Badan Hukum
                                                                           2b         Pengesahan
                           Kemen.
                                                                                     Badan Hukum
                          Hukum &
                            HAM
                                                           3     Pendaftaran PM


           TAHAPAN        4           Izin Pelaksanaan
           REALISASI      1.   Izin Lokasi
                          2.   Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
                          3.   Izin UUG/HO
                          4.   Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dll


                          5         Fasilitas Non Fiskal
                          1.   API-P
                          2.   RPTKA/TA.01/IMTA


            TAHAPAN                                                                                              7
           KOMERSIAL                                                                                       Permohonan        Izin Usaha   11
                                                                                                            Izin Usaha
                                          The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                                                          11
IV. Aspek Teknis Penanaman Modal




       The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                        12
Daftar Negatif Investasi-Perpres No.36 Tahun 2010




                            The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                             13
Daftar Negatif Investasi-Perpres No.36 Tahun 2010… (lanjutan)




                              The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                               14
Daftar Negatif Investasi-Perpres No.36 Tahun 2010… (lanjutan)




                              The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                               15
Penilaian Teknis “Pendaftaran Penanaman Modal”

                Persyaratan                                                                      Aspek Teknis
 Rekaman paspor untuk pemohon WNA              Periksa nama, tanda tangan dan masa berlaku paspor
 Rekaman AOA untuk pemohon perusahaan          Periksa asal negara
 asing

 Rekaman KTP untuk pemohon WNI                 Periksa nama, tanda tangan dan masa berlaku KTP

 Rekaman Akta & perubahan serta                Periksa susunan dan komposisi penyertaan dalam modal
 pengesahan dari KEMKUMHAM untuk               perseroan dan susunan direksi
 pemohon perusahaan PMA/PMDN
 Rekaman NPWP untuk pemohon WNI atau           Periksa nama, alamat perusahaan dan nomor yang terdapat
 perusahaan PMA/PMDN                           dalam NPWP

 Permohonan diatas materai                      Periksa tandatangan seluruh pemohon (bila perusahaan
                                                 belum berbadan hukum)
                                                Periksa tandatangan direksi perusahaan (bila perusahaan
                                                 sudah berbadan hukum)
 Surat Kuasa bermeterai cukup                  Untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara
                                               langsung oleh direksi perusahaan dan dilegalisasi




                                    The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                                16
Penilaian Teknis “Izin Usaha/ Izin Usaha Perluasan”
               Persyaratan                                                                      Aspek Teknis
 Laporan Hasil Pemeriksaan Proyek         Untuk permohonan yang kegiatan usahanya memerlukan fasilitas
                                          impor barang dan bahan.
 Rekaman akta pendirian &                  Periksa nama perusahaan, tempat kedudukan, maksud dan tujuan
 perubahannya serta pengesahan dari         pendirian perusahaan, modal perseroan dan susunan pemegang
 KEMKUMHAM                                  saham (komposisi saham).
                                           Sesuaikan penandatangan aplikasi permohonan dengan susunan
                                            direksi.
                                           Periksa apakah Akta telah disahkan oleh Kemkumham.
 Rekaman Pendaftaran /Izin Prinsip        Periksa kesesuaian data perusahaan dalam permohonan dengan
 Penanaman Modal                          data dalam Pendaftaran/Izin Prinsip PM.
 Rekaman NPWP                             Periksa nama, alamat perusahaan dan nomor yang terdapat dalam
                                          NPWP.
 Rekaman HGU/HGB/Sewa Menyewa              Periksa apakah sertifikat dimiliki oleh perusahaan.
 Lahan & Bangunan Pabrik                   Periksa apakah sertifikat dimiliki oleh yang menyewakan.


 Rekaman IMB                               Periksa kesesuaian IMB dengan pemilik tanah dan peruntukan
                                            bangunan.
                                           Untuk sewa, periksa nama pemilik dan penyewa serta masa
                                            berlaku sewa


                                      The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                               17
Penilaian Teknis “Izin Usaha/ Izin Usaha Perluasan “….. (lanjutan)
               Persyaratan                                                                           Aspek Teknis
 Rekaman UUG/HO/SITU                            Periksa kesesuaian nama perusahaan dan lokasi perusahaan.
                                                Periksa masa berlakunya.
 Rekaman LKPM periode terakhir                 Digunakan sebagai acuan untuk penilaian permohonan bagi
                                               perusahaan.
 Dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL dan                Periksa kesesuaian nama perusahaan, lokasi dan kegiatan usaha
 pengesahan/persetujuan dari dinas LH          yang tercantum dalam AMDAL/UKL-UPL dengan yang dimohonkan
 setempat                                      serta instansi yang memberikan pengesahan/persetujuan
 Persyaratan lain sebagaimana diatur           Disesuaikan dengan bidang usaha yang memiliki persyaratan
 dalam peraturan instansi teknis terkait       tambahan
 dan/atau peraturan daerah
 Surat Kuasa bermeterai cukup                  Untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara
                                               langsung oleh direksi perusahaan




                                           The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                                    18
Penilaian Teknis “Izin Usaha Perubahan”

 Perubahan Alamat dan Lokasi Proyek :

              Persyaratan                                                                       Aspek Teknis
 Rekaman akta pendirian &                  Periksa nama perusahaan, tempat kedudukan untuk alamat dan
 perubahannya serta pengesahan dari         lokasi terbaru.
 KEMKUMHAM                                 Periksa apakah Akta telah disahkan oleh Kemkumham.
 Rekaman Izin Usaha                       Periksa izin usaha.
 Rekaman NPWP terbaru                     Periksa nama, alamat perusahaan terbaru dan nomor yang
                                          terdapat dalam NPWP.
 Rekaman HGU/HGB/Sewa Menyewa              Periksa apakah sertifikat dimiliki oleh perusahaan.
 Lahan & Bangunan Pabrik                   Untuk sewa, periksa nama pemilik dan penyewa serta masa
                                            berlaku sewa.
 Rekaman IMB/Perjanjian Sewa               Periksa kesesuaian IMB dengan pemilik tanah dan peruntukan
 Menyewa terbaru                            bangunan.
                                           Untuk sewa, periksa nama pemilik dan penyewa serta masa
                                            berlaku sewa.
 Rekaman LKPM periode terakhir            Digunakan sebagai acuan untuk penilaian permohonan bagi
                                          perusahaan
 Dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL               Periksa kesesuaian nama perusahaan,lokasi dan kegiatan usaha
 terbaru dan pengesahan/persetujuan       yang tercantum dalam AMDAL/UKL-UPL dengan yang dimohonkan
 dari LH                                  serta instansi yang memberikan pengesahan/persetujuan


                                      The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                               19
V. Fasilitas Penanaman Modal




     The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                      20
Fasilitas Fiskal dan Non-Fiskal



 JENIS PERSETUJUAN YANG MENDAPATKAN FASILITAS FISKAL DAN NON-FISKAL

    Angka Pengenal Importir (API)
    Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)
    Rekomendasi Visa bagi Penggunaan Tenaga Kerja Asing
    Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA)
    Surat Persetujuan Fasilitas Pembebasan Bea Masuk atas pengimporan mesin/peralatan
    Surat Persetujuan Fasilitas Pembebasan Bea Masuk atas pengimporan bahan baku/penolong
    Surat Persetujuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian Proyek (bagi proyek yang telah
     memiliki Surat Persetujuan Pabean)
    Usulan mendapatkan fasilitas Pajak Penghasilan (PPh) Badan
    Tax Holiday




                                     The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                      21
Penilaian Teknis API-P

               Persyaratan                                                                          Aspek Teknis
 rekaman akta pendirian &                     Periksa nama perusahaan dan susunan direksi terakhir
 perubahannya serta pengesahan dari
 KEMKUMHAM
 Identitas penandatangan APIP                 -Periksa nama TKA, nama perusahaan, jabatan & masa berlaku di
 (rekaman IMTA (WNA) dan                      IMTA
 rekaman KTP (WNI))                           -Periksa nama WNI dan masa berlaku di KTP
 Rekaman NPWP                                 Periksa nama, alamat perusahaan dan nomor

 Rekaman TDP                                  Periksa nama, alamat perusahaan, nomor dan masa berlaku
 Rekaman Izin Prinsip Penanaman Modal         Periksa kesesuaian nama perusahaan, alamat, lokasi, bidang usaha


 rekaman surat keterangan domisili            Periksa kesesuaian alamat kantor pusat perusahaan yang masih
 kantor pusat perusahaan                      berlaku dari kantor kelurahan setempat dengan permohonan
 Pasfoto                                      Pasfoto terakhir dengan latar belakang warna merah
                                              2 (dua) lembar ukuran 3x4
 Surat Kuasa bermeterai cukup                 Untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara
                                              langsung oleh direksi perusahaan
 Surat Kuasa bermeterai penandatangan         Untuk penandatangan APIP tidak dilakukan oleh direksi perusahaan
 APIP                                         diwaarmerking oleh notaris

                                        The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                                   22
Fasilitas Fiskal dan Non-Fiskal..... (lanjutan)


 RPTKA / TA.01 / IMTA

    Sesuai dengan Surat MENAKERTRANS tanggal 16 Desember 2009, proses penerbitan tidak
     dilakukan oleh BKPM, melainkan dilakukan oleh Pejabat KEMENAKERTRANS sesuai
     kewenangannya.
    Proses penerbitan RPTKA / TA.01 / IMTA dilakukan oleh Pejabat KEMENAKERTRANS dan
     dilaksanakan di PTSP BKPM.




                                   The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                    23
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)



1. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR
   27/M-DAG/PER/5/2012 TANGGAL   1 MEI 2012
   TENTANG KETENTUAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR
   (API)
2. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR
   59/M-DAG/PER/9/2012 TANGGAL 21 SEPTEMBER
   2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
   MENTERI    PERDAGANGAN    NOMOR     27/M-
   DAG/PER/5/2012 TENTANG KETENTUAN ANGKA
   PENGENAL IMPORTIR
                  The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                   24
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)




1. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaku
   impor;
2. Mendorong pengembangan industri di dalam
   negeri;
3. Meningkatkan keadilan (fairness) di antara pelaku
   impor; dan
4. Meningkatkan kredibilitas dari para pelaku impor.


                    The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                     25
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)



1. Angka Pengenal Importir Umum (API-U):
     - API-U adalah hanya diberikan kepada perusahaan yang melakukan impor
         barang tertentu untuk kelompok/jenis barang yang tercakup dalam 1
         (satu) bagian (section) untuk tujuan diperdagangkan.
     - Perusahaan pemilik API-U dapat mengimpor kelompok/jenis barang
         lebih dari 1 (satu) bagian (section) apabila:
           a) perusahaan pemilik API-U tersebut mengimpor barang yang
               berasal dari perusahaan di luar negeri yang memiliki hubungan
               istimewa; atau
           b) perusahaan pemilik API-U tersebut merupakan badan usaha yang
               seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Pemerintah.
               (Permendag No. 59/2012)


                            The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                             26
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)

2. Angka Pengenal Importir Produsen (API-P)
   API-P hanya diberikan kepada perusahaan yang melakukan impor
   barang untuk dipergunakan sendiri sebagai barang modal, bahan
   baku, bahan penolong, dan/atau bahan untuk mendukung proses
   produksi    dan     dilarang   untuk     diperdagangkan     atau
   dipindahtangankan kepada pihak lain.
3. Dalam hal barang modal, bahan baku, bahan penolong, dan/atau
   bahan untuk mendukung proses produksi yang diimpor oleh
   perusahaan pemilik API-P merupakan barang yang diberikan fasilitas
   pembebasan bea masuk dan telah dipergunakan sendiri dalam
   jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun sejak tanggal
   pemberitahuan pabean impor, barang impor tersebut dapat
   dipindahtangankan kepada pihak lain. (Permendag No. 59/2012)


                          The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                           27
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)



1. Hubungan istimewa adalah hubungan antara
   perusahaan pemilik dengan perusahaan di luar negeri
   dimana salah satu pihak mempunyai kemampuan
   mengendalikan atas pihak lain atau mempunyai
   pengaruh signifikan atas pihak lain sesuai standar
   akuntansi yang berlaku
2. Hubungan istimewa merupakan kemampuan
   mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh
   signifikan atas pihak lain.

                      The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                       28
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)




3. Hubungan istimewa dapat diperoleh melalui:
    – persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian
      terhadap suatu aktivitas ekonomi;
    – kepemilikan saham;
    – anggaran dasar;
    – perjanjian keagenan/distributor;
    – perjanjian pinjaman (loan agreement); atau
    – perjanjian penyediaan barang (supplier agreement).
       (Permendag No. 59/2012)

                      The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                       29
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)



1.   Dalam rangka pengembangan usaha dan investasinya, perusahaan
     pemilik API-P dapat mengimpor barang industri tertentu untuk tujuan
     diperdagangkan dan/atau dipindahtangankan.
2.   Barang industri tertentu tersebut tidak digunakan dalam proses
     produksi dan hanya digunakan untuk tujuan:
      – Tes Pasar adalah kegiatan untuk menjual barang industri tertentu
           yang diimpor oleh Produsen Importir untuk memenuhi kriteria
           yang belum dapat diproduksi dengan tujuan untuk mengetahui
           reaksi pasar dan digunakan dalam rangka pengembangan
           usahanya.
      – Barang Komplementer adalah barang industri tertentu yang
           terkait dengan izin usaha industrinya, yang diimpor oleh
           produsen importir yang berasal dari dan dihasilkan oleh
           perusahaan luar negeri yang memiliki hubungan istimewa
           dengan importir.
                          The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                           30
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)



3. Impor barang industri tertentu untuk tujuan tes pasar harus
   memenuhi kriteria sebagai berikut:
    a. belum dapat diproduksi oleh perusahaan pemilik API-P;
    b. sesuai dengan izin usaha di bidang industri atau izin usaha lain
        yang sejenis yang dimiliki oleh perusahaan pemilik API-P.
4. Barang industri tertentu yang diimpor sebagai barang
     komplementer harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
      a. sesuai dengan izin usaha di bidang industri atau izin usaha
          lain yang sejenis yang dimiliki oleh pemilik          API-P;
          dan
      b. Berasal dari perusahaan luar negeri yang mempunyai
          hubungan istimewa dengan perusahaan pemilik API-P.
                          The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                           31
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)


1. Menteri Mendelegasikan Kewenangan Penerbitan API:
   a. API-U dan API-P kepada Kepala BKPM, untuk perusahaan penanaman
      modal (PMA/PMDN) yang penerbitan izin usahanya merupakan
      kewenangan Pemerintah.
   b. API-P kepada Direktur Jenderal, untuk badan usaha atau kontraktor di
      bidang energi, minyak dan gas bumi, mineral serta pengelolaan sumber
      daya alam lainnya yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan perjanjian
      kontrak kerja sama dengan Pemerintah Republik Indonesia.
   c. API-U dan API-P kepada Kepala Dinas Provinsi yang tugas dan tanggung
      jawab di bidang perdagangan untuk perusahaan selain butir a dan b
      tersebut diatas.
   d. Dalam hal di Pemerintahan Daerah Provinsi telah dibentuk Instansi
      Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Menteri dapat
      mendelegasikan penerbitan API-U dan API-P kepada Kepala Instansi
      Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu. (Permendag No. 59/2012)
                          The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                           32
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)



   e. API-U dan API-P kepada Kepala Badan Pengusahaan untuk
      perusahaan, badan usaha atau kontraktor yang didirikan dan
      berdomisili di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
      Bebas Batam, Bintan dan Karimun.
2. Mengenai tata cara permohonan dan persyaratan API,
   penerbitan API, pelaporan realisasi impor perusahaan pemilik
   API, perubahan data API, dan sanksi di Kawasan Perdagangan
   Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan dan Karimun, diatur
   tersendiri oleh Ketua Dewan Kawasan setelah berkoordinasi
   dengan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan
   mengacu kepada Peraturan Menteri ini.
                      The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                       33
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)


1.     Pada umumnya ketentuan persyaratan untuk mendapatkan API-U dan API-P tidak
       jauh berbeda dengan ketentuan sebelumnya, dimana perusahaan mengajukan
       permohonan dengan melampirkan fotokopi dokumen perusahaan diantaranya:
       a.   Akta Notaris Pendirian Perusahaan;
       b.   Surat Keterangan Domisili Perusahaan,
       c.   NPWP Perusahaan;
       d.   Tanda Daftar Perusahaan;
       e.   Izin Prinsip dan atau Izin Usaha;
       f.   IMTA Khusus tenaga kerja asing serta NPWP yang menandatangani API-P
       g.   KTP atau Paspor serta NPWP penandatangan API-P (WNI)
       h.   Referensi Bank Devisa (Untuk API-U)
       i.   Fotokopi KTP atau Paspor dari Pengurus atau Direksi;
       j.   Pas foto terakhir dengan latar belakang warna merah masing-masing
            Pengurus atau Direksi Perusahaan 2 (dua) lembar ukuran 3 x 4 cm; dan

                              The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                               34
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)



2. Untuk API-U yang mengimpor kelompok/jenis barang lebih dari 1 (satu)
   bagian (section) sebagaimana tercantum dalam Sistem Klasifikasi
   Barang    berdasarkan     peraturan     perundang-undangan    harus
   melampirkan:
    1. surat pernyataan bermeterai dari pemilik API-U yang menyatakan
       memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan di luar negeri;
       dan
    2. bukti hubungan istimewa yang ditandasahkan oleh Atase
       Perdagangan atau pejabat diplomatik/konsuler/perwakilan
       Republik Indonesia di luar negeri tempat dimana perusahaan yang
       memiliki hubungan istimewa di luar negeri berada.
       (Permendag No. 59/2012)

                         The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                          35
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)
    PENILAIAN KEPATUHAN (POST AUDIT) TERHADAP PEMILIK API

1. Pengawasan terhadap pemilik API dilakukan melalui penilaian
   kepatuhan (Post Audit) meliputi:
   a) kebenaran laporan realisasi impor;
   b) kesesuaian barang yang diimpor sesuai dengan data yang
     tercantum dalam dokumen API dan peruntukkannya; dan
   c) kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
     terkait di bidang impor.
2. Penilaian Kepatuhan (post audit) tersebut akan dilakukan
    Kementerian Perdagangan dengan membentuk tim terpadu
    yang melibatkan instansi teknis terkait.
    (Permendag No. 59/2012)

                        The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                         36
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)



1.     Perusahaan pemilik API-U atau API-P wajib melaporkan realisasi
       impor baik dalam hal terealisasi atau tidak terealisasi, sekali dalam
       3 (tiga) bulan kepada Kepala BKPM, Dirjen Perdagangan Luar Negeri
       dan Dinas Provinsi yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
       perdagangan;
2.     Perusahaan pemilik API-P yang ditetapkan sebagai Produsen
       Importir wajib melaporkan realisasi impor baik dalam hal terealisasi
       atau tidak terealisasi, sekali dalam 3 (tiga) bulan kepada Direktur
       Jenderal
3.     Kepala BKPM, Kepala Dinas Provinsi, dan Kepala Badan
       Pengusahaan menyampaikan laporan rekapitulasi penerbitan API-U
       dan API-P secara periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada
       Menteri;
                             The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                              37
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)


1.   API dibekukan apabila:
       a.    tidak melaksanakan pendaftaran ulang;
       b.    tidak melaksanakan kewajiban melaporkan realisasi impor dan perubahan
             data pada API.
2.   API dicabut apabila:
       a.    mengalami pembekuan API sebanyak 2 (dua) kali;
       b.    tidak melaksanakan kewajiban pendaftaran ulang paling lambat 30 (tiga
             puluh) hari sejak tanggal pembekuan;
       c.    tidak melaksanakan kewajiban pelaporan realisasi impor atau tidak
             melaksanakan kewajiban pelaporan perubahan data paling lama 30 (tiga
             puluh) hari sejak tanggal pembekuan;
       d.    menyampaikan informasi atau data yang tidak benar dalam dokumen
             permohonan API;
       e.    tidak bertanggungjawab atas barang yang diimpor;
       f.    melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
             bidang impor;
                              The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                               38
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)



3. Penetapan Produsen Importir dicabut apabila :
     a. hasil atas penilaian kepatuhan (post audit) menyatakan bahwa laporan realisasi
         impor tidak benar, jenis barang yang diimpor tidak sesuai dengan rekomendasi
         dari instansi teknis pembina di tingkat pusat, dan/atau tidak mematuhi
         ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait di bidang impor
     b. tidak menyampaikan laporan realisasi impor;
     c. terdapat permintaan tertulis pencabutan penetapan sebagai PI dari instansi
         teknis terkait dengan pertimbangan perusahaan pemilik API-P tidak
         melaksanakan kegiatan produksi sebagaimana mestinya;
     d. terdapat permintaan tertulis pencabutan penetapan sebagai Produsen Importir
         dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan dengan
         pertimbangan perusahaan pemilik API-P telah melakukan pelanggaran di
         bidang kepabeanan; dan/atau
     e. dikenakan sanksi pencabutan API-P.

                                The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                 39
ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan)




1.    API-U dan API-P yang telah diterbitkan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan
      Nomor 45/M-DAG/PER/9/2009 tentang Angka Pengenal Importir (API) sebagaimana
      telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
      20/M-DAG/PER/7/2011, wajib disesuaikan dengan Peraturan Menteri ini paling
      lambat tanggal 31 Desember 2012.
2.    Peraturan Menteri Perdagangan No. 27/2012 ini mulai berlaku pada tanggal 2 Mei
      2012.




                               The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
                                                                                                40
REKAPITULASI PENERBITAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)
                       PENERBIT API

JENIS    DINAS PERINDAG                 BKPM                             DAGLU     BBK        TOTAL

API-U         10.647                             -                            -    120        10.767

 API-P         9.102                      6.648                              227   117        16.094

Jumlah        19.749                      6.648                              227   237        26.861
                                                                                     Sumber: - Dit Impor Mei 2012

Catatan:
Data API berdasarkan Permendag No. 45/M-DAG/PER/9/2009
                        The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
TERIMA KASIH
                                                               Invest in
DEPUTI BIDANG PELAYANAN PENANAMAN MODAL
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM)
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 44, Jakarta 12190
P.O. Box 3186, Indonesia

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTILeks&Co
 
Daftar efek syariah nov 2012
Daftar efek syariah nov 2012Daftar efek syariah nov 2012
Daftar efek syariah nov 2012Dyah Nuryovita
 
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuhUU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuhChairudin NR
 
9964 bkpm 5_2013_tentang_pedomandantatacaraperizinandannonperizinanpenanamanm...
9964 bkpm 5_2013_tentang_pedomandantatacaraperizinandannonperizinanpenanamanm...9964 bkpm 5_2013_tentang_pedomandantatacaraperizinandannonperizinanpenanamanm...
9964 bkpm 5_2013_tentang_pedomandantatacaraperizinandannonperizinanpenanamanm...andri wijaya
 
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asing
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asingPerda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asing
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asingArifuddin Ali
 
Peraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunan
Peraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunanPeraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunan
Peraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunanppbkab
 
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...ppbkab
 
Permendagri no. 13 thn 2006 pedoman pengelolaan keuangan daerah
Permendagri no. 13 thn 2006   pedoman pengelolaan keuangan daerahPermendagri no. 13 thn 2006   pedoman pengelolaan keuangan daerah
Permendagri no. 13 thn 2006 pedoman pengelolaan keuangan daerahNandang Sukmara
 
2012 Perda ijin gangguan
2012 Perda ijin gangguan2012 Perda ijin gangguan
2012 Perda ijin gangguanPA_Klaten
 
Per 31 2009
Per 31 2009Per 31 2009
Per 31 2009Miu Maya
 
Abs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunan
Abs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunanAbs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunan
Abs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunanKamu Aku
 
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barangSk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barangNurman syah
 
Sk nomor 29 ku (2012)penunjukan pejabat pengadaan barang pemerintah
Sk nomor 29 ku (2012)penunjukan pejabat pengadaan barang pemerintahSk nomor 29 ku (2012)penunjukan pejabat pengadaan barang pemerintah
Sk nomor 29 ku (2012)penunjukan pejabat pengadaan barang pemerintahNurman syah
 
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+provPA_Klaten
 
No. 11 ttg retribusi perizinan tertentu
No. 11 ttg retribusi perizinan tertentuNo. 11 ttg retribusi perizinan tertentu
No. 11 ttg retribusi perizinan tertentuppbkab
 

Was ist angesagt? (18)

SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
 
Daftar efek syariah nov 2012
Daftar efek syariah nov 2012Daftar efek syariah nov 2012
Daftar efek syariah nov 2012
 
Uu 36-2008
Uu 36-2008Uu 36-2008
Uu 36-2008
 
Uu 36-2008
Uu 36-2008Uu 36-2008
Uu 36-2008
 
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuhUU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
 
9964 bkpm 5_2013_tentang_pedomandantatacaraperizinandannonperizinanpenanamanm...
9964 bkpm 5_2013_tentang_pedomandantatacaraperizinandannonperizinanpenanamanm...9964 bkpm 5_2013_tentang_pedomandantatacaraperizinandannonperizinanpenanamanm...
9964 bkpm 5_2013_tentang_pedomandantatacaraperizinandannonperizinanpenanamanm...
 
Pp 25-2020
Pp 25-2020Pp 25-2020
Pp 25-2020
 
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asing
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asingPerda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asing
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi perpanjangan izin tenaga kerja asing
 
Peraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunan
Peraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunanPeraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunan
Peraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunan
 
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
 
Permendagri no. 13 thn 2006 pedoman pengelolaan keuangan daerah
Permendagri no. 13 thn 2006   pedoman pengelolaan keuangan daerahPermendagri no. 13 thn 2006   pedoman pengelolaan keuangan daerah
Permendagri no. 13 thn 2006 pedoman pengelolaan keuangan daerah
 
2012 Perda ijin gangguan
2012 Perda ijin gangguan2012 Perda ijin gangguan
2012 Perda ijin gangguan
 
Per 31 2009
Per 31 2009Per 31 2009
Per 31 2009
 
Abs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunan
Abs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunanAbs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunan
Abs. no.-8-tahun-2010-ttg-pajak-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunan
 
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barangSk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
 
Sk nomor 29 ku (2012)penunjukan pejabat pengadaan barang pemerintah
Sk nomor 29 ku (2012)penunjukan pejabat pengadaan barang pemerintahSk nomor 29 ku (2012)penunjukan pejabat pengadaan barang pemerintah
Sk nomor 29 ku (2012)penunjukan pejabat pengadaan barang pemerintah
 
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
 
No. 11 ttg retribusi perizinan tertentu
No. 11 ttg retribusi perizinan tertentuNo. 11 ttg retribusi perizinan tertentu
No. 11 ttg retribusi perizinan tertentu
 

Ähnlich wie Penanaman Modal di Bidang Perdagangan - BKPM

Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)Konfiantza Faza
 
BAHAN_PRESENTASI_OSS_BANDUNG.pptx
BAHAN_PRESENTASI_OSS_BANDUNG.pptxBAHAN_PRESENTASI_OSS_BANDUNG.pptx
BAHAN_PRESENTASI_OSS_BANDUNG.pptxFahrulFauzi14
 
Booklet-UU-Cipta-Kerja.pdf
Booklet-UU-Cipta-Kerja.pdfBooklet-UU-Cipta-Kerja.pdf
Booklet-UU-Cipta-Kerja.pdfAbdRahman652438
 
bahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesia
bahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesiabahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesia
bahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik IndonesiaZulhendriAbdullah
 
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptxSosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptxnilaapriani3
 
Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)
Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)
Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)Indonesia Infrastructure Initiative
 
Endang supriyadi-transparansi-dan-akuntabilitas-perizinan
Endang supriyadi-transparansi-dan-akuntabilitas-perizinanEndang supriyadi-transparansi-dan-akuntabilitas-perizinan
Endang supriyadi-transparansi-dan-akuntabilitas-perizinanAksi SETAPAK
 
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptxPerizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptxkhalid1276
 
Bahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdf
Bahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdfBahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdf
Bahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdfBudiYono268411
 
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.pptZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.pptJosephJames811058
 
Peran Perizinan Dalam Pengembangan Investasi Di Kota Blitar (Dalam Rangka Wor...
Peran Perizinan Dalam Pengembangan Investasi Di Kota Blitar (Dalam Rangka Wor...Peran Perizinan Dalam Pengembangan Investasi Di Kota Blitar (Dalam Rangka Wor...
Peran Perizinan Dalam Pengembangan Investasi Di Kota Blitar (Dalam Rangka Wor...Mochamad Rezzafri
 
Presentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesPresentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesrioyotto
 
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...sahrir4
 
Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Bahan sosialisasi oss pemda
Bahan sosialisasi oss pemda Bahan sosialisasi oss pemda
Bahan sosialisasi oss pemda erlina nuraeni
 
106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx
106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx
106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptxarbiyanshah2
 
peningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerahpeningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerahAbu Wafi
 

Ähnlich wie Penanaman Modal di Bidang Perdagangan - BKPM (20)

Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
 
BAHAN_PRESENTASI_OSS_BANDUNG.pptx
BAHAN_PRESENTASI_OSS_BANDUNG.pptxBAHAN_PRESENTASI_OSS_BANDUNG.pptx
BAHAN_PRESENTASI_OSS_BANDUNG.pptx
 
Booklet-UU-Cipta-Kerja.pdf
Booklet-UU-Cipta-Kerja.pdfBooklet-UU-Cipta-Kerja.pdf
Booklet-UU-Cipta-Kerja.pdf
 
bahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesia
bahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesiabahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesia
bahan-paparan-sosialisasi-bkpm Republik Indonesia
 
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptxSosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
Sosialisasi Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.pptx
 
Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)
Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)
Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)
 
Endang supriyadi-transparansi-dan-akuntabilitas-perizinan
Endang supriyadi-transparansi-dan-akuntabilitas-perizinanEndang supriyadi-transparansi-dan-akuntabilitas-perizinan
Endang supriyadi-transparansi-dan-akuntabilitas-perizinan
 
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptxPerizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Rendah.pptx
 
Bahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdf
Bahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdfBahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdf
Bahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdf
 
Paparan OSS Pemilihan KBLI Kegiatan Usaha
Paparan OSS Pemilihan KBLI Kegiatan UsahaPaparan OSS Pemilihan KBLI Kegiatan Usaha
Paparan OSS Pemilihan KBLI Kegiatan Usaha
 
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.pptZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
 
Peran Perizinan Dalam Pengembangan Investasi Di Kota Blitar (Dalam Rangka Wor...
Peran Perizinan Dalam Pengembangan Investasi Di Kota Blitar (Dalam Rangka Wor...Peran Perizinan Dalam Pengembangan Investasi Di Kota Blitar (Dalam Rangka Wor...
Peran Perizinan Dalam Pengembangan Investasi Di Kota Blitar (Dalam Rangka Wor...
 
Presentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesPresentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yes
 
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
 
Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Bahan sosialisasi oss pemda
Bahan sosialisasi oss pemda Bahan sosialisasi oss pemda
Bahan sosialisasi oss pemda
 
MONEV.ppt
MONEV.pptMONEV.ppt
MONEV.ppt
 
106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx
106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx
106 DPMPTSP presentasi publish laporan.pptx
 
peningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerahpeningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerah
 

Penanaman Modal di Bidang Perdagangan - BKPM

  • 1. Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia PENANAMAN MODAL Invest in remarkable indonesia Invest in Invest in remarkable indonesia Invest in DI BIDANG USAHA PERDAGANGAN indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in oleh Kasubdit Perizinan Sektor Primer & Tersier indonesia remarkable indonesia able indonesia Invest Invest in Makassar, 08 Mei 2012 Invest in remarkable indonesia Invest in © 2011 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved
  • 2. Topik Bahasan I. DASAR HUKUM PERIZINAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG PERDAGANGAN II. PRINSIP DASAR PELAYANAN PENANAMAN MODAL III. PEDOMAN DAN TATA CARA PENANAMAN MODAL IV. ASPEK TEKNIS PENANAMAN MODAL V. FASILITAS PENANAMAN MODAL The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 2
  • 3. I. Dasar Hukum Perizinan Penanaman Modal di Bidang Perdagangan The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 3
  • 4. Dasar Hukum Perizinan Penanaman Modal di Bidang Perdagangan KEBIJAKAN DASAR PELAYANAN  UU Penanaman Modal – UU No. 25 Tahun 2007  Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal  Daftar Negatif Investasi – PerPres No.36 Tahun 2010  Sistem Pelayanan Informasi Perizinan Investasi  Peraturan Presiden No. 27 Tahun 2009 (PTSP) Secara Elektronik (SPIPISE)  Peraturan Menteri Perdagangan No. 1/M- Dag/Per/1/2012 mengenai pelimpahan  Mekanisme baru perizinan penanaman modal kewenangan di bidang perdagangan kepada (PerKa BKPM No. 12 tahun 2009) Kepala BKPM  Peraturan Sektoral terkait antara lain: • Permendag No. 36/2007 jo. No. 46/2009 (SIUP) • Permendag No. 14/2006 (SIUJS) • Permendag No. 33/2008 (SIUP4) • Permendag No. 10/2006 jo. No. 28/2010 (SIUP3A) The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 4
  • 5. II. Prinsip Dasar Pelayanan Penanaman Modal The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 5
  • 6. Prinsip Dasar Pelayanan Penanaman Modal PRINSIP DASAR: Undang-Undang No. 25 Tahun 2007  Perlakuan yang sama  Tidak mensyaratkan modal minimum  Jaminan untuk melakukan repatriasi modal dan keuntungan  Jaminan kepastian hukum  Penyelesaian sengketa  Kemudahan investasi: pemberian fasilitas dan pelayanan perizinan, serta informasi The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 6
  • 7. Daftar Negatif Investasi – PerPres No.36 Tahun 2010 DAFTAR BIDANG USAHA YANG BERSYARAT  Tertutup mutlak ( asing )  Dicadangkan untuk UMKMK  Kemitraan  Kepemilikan modal asing  Lokasi tertentu  Perizinan khusus  Modal dalam negeri 100%  Kepemilikan modal asing serta lokasi  Perizinan khusus dan kepemilikan modal asing  Modal dalam negeri 100% dan perizinan khusus  Persyaratan kepemilikan modal asing dan /atau lokasi bagi penanam modal dari negara- negara ASEAN The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 7
  • 8. III. Pedoman dan Tata Cara Penanaman Modal The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 8
  • 9. Maksud dan Tujuan - Prinsip Dasar Pelayanan MAKSUD DAN TUJUAN PRINSIP DASAR PELAYANAN  Panduan bagi para penyelenggara PTSP di  MUDAH : alur proses penyelesaian bidang Penanaman Modal, para penanam permohonan sederhana dalam modal, serta masyarakat pengertian mudah dipahami  Terwujudnya kesamaan dan keseragaman  CEPAT : waktu proses penyelesaian prosedur dan proses penyelesaian permohonan singkat permohonan  Memberikan gambaran umum dan  TEPAT : kesesuaian produk dengan kepastian waktu penyelesaian permohonan ketentuan peraturan perundangan  AKURAT : pemberian fasilitas impor mesin, barang dan bahan sesuai dengan kebutuhan produksi  TRANSPARAN & AKUNTABEL : alur proses penyelesaian permohonan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 9
  • 10. Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Tahapan Investasi secara umum TAHAPAN PERSIAPAN Penanam Modal 1a Pendaftaran PM 1 3 Permohonan Pengajuan Akta Izin Prinsip Pendirian Perusahaan Notaris Izin Pendaftaran Izin Prinsip 1b Pendaftaran PM 2 Pengajuan Kemen. Pengesahan Hukum & Badan Hukum HAM 1c Pendaftaran PM TAHAPAN 4 Izin Pelaksanaan KONSTRUKSI 1. Izin Lokasi 2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 3. Izin UUG/HO 4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dll 5 Fasilitas Non Fiskal 1. API-P 2. RPTKA/TA.01/IMTA 6 Fasilitas Fiskal 1. SP Pabean Barang Modal 2. Usulan Fasilitas PPh Badan TAHAPAN 7 8 Permohonan Izin Usaha Fasilitas Fiskal KOMERSIAL SP Pabean Bahan Baku 10 Izin Usaha The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 10
  • 11. Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Tahapan Investasi di Bidang Perdagangan TAHAPAN PERSIAPAN Penanam Modal 1a Pendaftaran PM Pengajuan Akta Pengajuan Akta Pendirian 1 1b Pendirian Perusahaan Perusahaan Notaris Pengajuan 2a Izin Pendaftaran Pengesahan 2 Pendaftaran PM Pengajuan Badan Hukum 2b Pengesahan Kemen. Badan Hukum Hukum & HAM 3 Pendaftaran PM TAHAPAN 4 Izin Pelaksanaan REALISASI 1. Izin Lokasi 2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 3. Izin UUG/HO 4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dll 5 Fasilitas Non Fiskal 1. API-P 2. RPTKA/TA.01/IMTA TAHAPAN 7 KOMERSIAL Permohonan Izin Usaha 11 Izin Usaha The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 11
  • 12. IV. Aspek Teknis Penanaman Modal The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 12
  • 13. Daftar Negatif Investasi-Perpres No.36 Tahun 2010 The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 13
  • 14. Daftar Negatif Investasi-Perpres No.36 Tahun 2010… (lanjutan) The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 14
  • 15. Daftar Negatif Investasi-Perpres No.36 Tahun 2010… (lanjutan) The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 15
  • 16. Penilaian Teknis “Pendaftaran Penanaman Modal” Persyaratan Aspek Teknis Rekaman paspor untuk pemohon WNA Periksa nama, tanda tangan dan masa berlaku paspor Rekaman AOA untuk pemohon perusahaan Periksa asal negara asing Rekaman KTP untuk pemohon WNI Periksa nama, tanda tangan dan masa berlaku KTP Rekaman Akta & perubahan serta Periksa susunan dan komposisi penyertaan dalam modal pengesahan dari KEMKUMHAM untuk perseroan dan susunan direksi pemohon perusahaan PMA/PMDN Rekaman NPWP untuk pemohon WNI atau Periksa nama, alamat perusahaan dan nomor yang terdapat perusahaan PMA/PMDN dalam NPWP Permohonan diatas materai  Periksa tandatangan seluruh pemohon (bila perusahaan belum berbadan hukum)  Periksa tandatangan direksi perusahaan (bila perusahaan sudah berbadan hukum) Surat Kuasa bermeterai cukup Untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara langsung oleh direksi perusahaan dan dilegalisasi The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 16
  • 17. Penilaian Teknis “Izin Usaha/ Izin Usaha Perluasan” Persyaratan Aspek Teknis Laporan Hasil Pemeriksaan Proyek Untuk permohonan yang kegiatan usahanya memerlukan fasilitas impor barang dan bahan. Rekaman akta pendirian &  Periksa nama perusahaan, tempat kedudukan, maksud dan tujuan perubahannya serta pengesahan dari pendirian perusahaan, modal perseroan dan susunan pemegang KEMKUMHAM saham (komposisi saham).  Sesuaikan penandatangan aplikasi permohonan dengan susunan direksi.  Periksa apakah Akta telah disahkan oleh Kemkumham. Rekaman Pendaftaran /Izin Prinsip Periksa kesesuaian data perusahaan dalam permohonan dengan Penanaman Modal data dalam Pendaftaran/Izin Prinsip PM. Rekaman NPWP Periksa nama, alamat perusahaan dan nomor yang terdapat dalam NPWP. Rekaman HGU/HGB/Sewa Menyewa  Periksa apakah sertifikat dimiliki oleh perusahaan. Lahan & Bangunan Pabrik  Periksa apakah sertifikat dimiliki oleh yang menyewakan. Rekaman IMB  Periksa kesesuaian IMB dengan pemilik tanah dan peruntukan bangunan.  Untuk sewa, periksa nama pemilik dan penyewa serta masa berlaku sewa The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 17
  • 18. Penilaian Teknis “Izin Usaha/ Izin Usaha Perluasan “….. (lanjutan) Persyaratan Aspek Teknis Rekaman UUG/HO/SITU  Periksa kesesuaian nama perusahaan dan lokasi perusahaan.  Periksa masa berlakunya. Rekaman LKPM periode terakhir Digunakan sebagai acuan untuk penilaian permohonan bagi perusahaan. Dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL dan Periksa kesesuaian nama perusahaan, lokasi dan kegiatan usaha pengesahan/persetujuan dari dinas LH yang tercantum dalam AMDAL/UKL-UPL dengan yang dimohonkan setempat serta instansi yang memberikan pengesahan/persetujuan Persyaratan lain sebagaimana diatur Disesuaikan dengan bidang usaha yang memiliki persyaratan dalam peraturan instansi teknis terkait tambahan dan/atau peraturan daerah Surat Kuasa bermeterai cukup Untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara langsung oleh direksi perusahaan The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 18
  • 19. Penilaian Teknis “Izin Usaha Perubahan” Perubahan Alamat dan Lokasi Proyek : Persyaratan Aspek Teknis Rekaman akta pendirian &  Periksa nama perusahaan, tempat kedudukan untuk alamat dan perubahannya serta pengesahan dari lokasi terbaru. KEMKUMHAM  Periksa apakah Akta telah disahkan oleh Kemkumham. Rekaman Izin Usaha Periksa izin usaha. Rekaman NPWP terbaru Periksa nama, alamat perusahaan terbaru dan nomor yang terdapat dalam NPWP. Rekaman HGU/HGB/Sewa Menyewa  Periksa apakah sertifikat dimiliki oleh perusahaan. Lahan & Bangunan Pabrik  Untuk sewa, periksa nama pemilik dan penyewa serta masa berlaku sewa. Rekaman IMB/Perjanjian Sewa  Periksa kesesuaian IMB dengan pemilik tanah dan peruntukan Menyewa terbaru bangunan.  Untuk sewa, periksa nama pemilik dan penyewa serta masa berlaku sewa. Rekaman LKPM periode terakhir Digunakan sebagai acuan untuk penilaian permohonan bagi perusahaan Dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL Periksa kesesuaian nama perusahaan,lokasi dan kegiatan usaha terbaru dan pengesahan/persetujuan yang tercantum dalam AMDAL/UKL-UPL dengan yang dimohonkan dari LH serta instansi yang memberikan pengesahan/persetujuan The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 19
  • 20. V. Fasilitas Penanaman Modal The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 20
  • 21. Fasilitas Fiskal dan Non-Fiskal JENIS PERSETUJUAN YANG MENDAPATKAN FASILITAS FISKAL DAN NON-FISKAL  Angka Pengenal Importir (API)  Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)  Rekomendasi Visa bagi Penggunaan Tenaga Kerja Asing  Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA)  Surat Persetujuan Fasilitas Pembebasan Bea Masuk atas pengimporan mesin/peralatan  Surat Persetujuan Fasilitas Pembebasan Bea Masuk atas pengimporan bahan baku/penolong  Surat Persetujuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian Proyek (bagi proyek yang telah memiliki Surat Persetujuan Pabean)  Usulan mendapatkan fasilitas Pajak Penghasilan (PPh) Badan  Tax Holiday The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 21
  • 22. Penilaian Teknis API-P Persyaratan Aspek Teknis rekaman akta pendirian & Periksa nama perusahaan dan susunan direksi terakhir perubahannya serta pengesahan dari KEMKUMHAM Identitas penandatangan APIP -Periksa nama TKA, nama perusahaan, jabatan & masa berlaku di (rekaman IMTA (WNA) dan IMTA rekaman KTP (WNI)) -Periksa nama WNI dan masa berlaku di KTP Rekaman NPWP Periksa nama, alamat perusahaan dan nomor Rekaman TDP Periksa nama, alamat perusahaan, nomor dan masa berlaku Rekaman Izin Prinsip Penanaman Modal Periksa kesesuaian nama perusahaan, alamat, lokasi, bidang usaha rekaman surat keterangan domisili Periksa kesesuaian alamat kantor pusat perusahaan yang masih kantor pusat perusahaan berlaku dari kantor kelurahan setempat dengan permohonan Pasfoto Pasfoto terakhir dengan latar belakang warna merah 2 (dua) lembar ukuran 3x4 Surat Kuasa bermeterai cukup Untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara langsung oleh direksi perusahaan Surat Kuasa bermeterai penandatangan Untuk penandatangan APIP tidak dilakukan oleh direksi perusahaan APIP diwaarmerking oleh notaris The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 22
  • 23. Fasilitas Fiskal dan Non-Fiskal..... (lanjutan) RPTKA / TA.01 / IMTA  Sesuai dengan Surat MENAKERTRANS tanggal 16 Desember 2009, proses penerbitan tidak dilakukan oleh BKPM, melainkan dilakukan oleh Pejabat KEMENAKERTRANS sesuai kewenangannya.  Proses penerbitan RPTKA / TA.01 / IMTA dilakukan oleh Pejabat KEMENAKERTRANS dan dilaksanakan di PTSP BKPM. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 23
  • 24. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) 1. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 27/M-DAG/PER/5/2012 TANGGAL 1 MEI 2012 TENTANG KETENTUAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) 2. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 59/M-DAG/PER/9/2012 TANGGAL 21 SEPTEMBER 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 27/M- DAG/PER/5/2012 TENTANG KETENTUAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 24
  • 25. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 1. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaku impor; 2. Mendorong pengembangan industri di dalam negeri; 3. Meningkatkan keadilan (fairness) di antara pelaku impor; dan 4. Meningkatkan kredibilitas dari para pelaku impor. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 25
  • 26. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 1. Angka Pengenal Importir Umum (API-U): - API-U adalah hanya diberikan kepada perusahaan yang melakukan impor barang tertentu untuk kelompok/jenis barang yang tercakup dalam 1 (satu) bagian (section) untuk tujuan diperdagangkan. - Perusahaan pemilik API-U dapat mengimpor kelompok/jenis barang lebih dari 1 (satu) bagian (section) apabila: a) perusahaan pemilik API-U tersebut mengimpor barang yang berasal dari perusahaan di luar negeri yang memiliki hubungan istimewa; atau b) perusahaan pemilik API-U tersebut merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Pemerintah. (Permendag No. 59/2012) The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 26
  • 27. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 2. Angka Pengenal Importir Produsen (API-P) API-P hanya diberikan kepada perusahaan yang melakukan impor barang untuk dipergunakan sendiri sebagai barang modal, bahan baku, bahan penolong, dan/atau bahan untuk mendukung proses produksi dan dilarang untuk diperdagangkan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. 3. Dalam hal barang modal, bahan baku, bahan penolong, dan/atau bahan untuk mendukung proses produksi yang diimpor oleh perusahaan pemilik API-P merupakan barang yang diberikan fasilitas pembebasan bea masuk dan telah dipergunakan sendiri dalam jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun sejak tanggal pemberitahuan pabean impor, barang impor tersebut dapat dipindahtangankan kepada pihak lain. (Permendag No. 59/2012) The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 27
  • 28. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 1. Hubungan istimewa adalah hubungan antara perusahaan pemilik dengan perusahaan di luar negeri dimana salah satu pihak mempunyai kemampuan mengendalikan atas pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain sesuai standar akuntansi yang berlaku 2. Hubungan istimewa merupakan kemampuan mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 28
  • 29. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 3. Hubungan istimewa dapat diperoleh melalui: – persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian terhadap suatu aktivitas ekonomi; – kepemilikan saham; – anggaran dasar; – perjanjian keagenan/distributor; – perjanjian pinjaman (loan agreement); atau – perjanjian penyediaan barang (supplier agreement). (Permendag No. 59/2012) The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 29
  • 30. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 1. Dalam rangka pengembangan usaha dan investasinya, perusahaan pemilik API-P dapat mengimpor barang industri tertentu untuk tujuan diperdagangkan dan/atau dipindahtangankan. 2. Barang industri tertentu tersebut tidak digunakan dalam proses produksi dan hanya digunakan untuk tujuan: – Tes Pasar adalah kegiatan untuk menjual barang industri tertentu yang diimpor oleh Produsen Importir untuk memenuhi kriteria yang belum dapat diproduksi dengan tujuan untuk mengetahui reaksi pasar dan digunakan dalam rangka pengembangan usahanya. – Barang Komplementer adalah barang industri tertentu yang terkait dengan izin usaha industrinya, yang diimpor oleh produsen importir yang berasal dari dan dihasilkan oleh perusahaan luar negeri yang memiliki hubungan istimewa dengan importir. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 30
  • 31. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 3. Impor barang industri tertentu untuk tujuan tes pasar harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. belum dapat diproduksi oleh perusahaan pemilik API-P; b. sesuai dengan izin usaha di bidang industri atau izin usaha lain yang sejenis yang dimiliki oleh perusahaan pemilik API-P. 4. Barang industri tertentu yang diimpor sebagai barang komplementer harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. sesuai dengan izin usaha di bidang industri atau izin usaha lain yang sejenis yang dimiliki oleh pemilik API-P; dan b. Berasal dari perusahaan luar negeri yang mempunyai hubungan istimewa dengan perusahaan pemilik API-P. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 31
  • 32. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 1. Menteri Mendelegasikan Kewenangan Penerbitan API: a. API-U dan API-P kepada Kepala BKPM, untuk perusahaan penanaman modal (PMA/PMDN) yang penerbitan izin usahanya merupakan kewenangan Pemerintah. b. API-P kepada Direktur Jenderal, untuk badan usaha atau kontraktor di bidang energi, minyak dan gas bumi, mineral serta pengelolaan sumber daya alam lainnya yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan perjanjian kontrak kerja sama dengan Pemerintah Republik Indonesia. c. API-U dan API-P kepada Kepala Dinas Provinsi yang tugas dan tanggung jawab di bidang perdagangan untuk perusahaan selain butir a dan b tersebut diatas. d. Dalam hal di Pemerintahan Daerah Provinsi telah dibentuk Instansi Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Menteri dapat mendelegasikan penerbitan API-U dan API-P kepada Kepala Instansi Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu. (Permendag No. 59/2012) The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 32
  • 33. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) e. API-U dan API-P kepada Kepala Badan Pengusahaan untuk perusahaan, badan usaha atau kontraktor yang didirikan dan berdomisili di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan dan Karimun. 2. Mengenai tata cara permohonan dan persyaratan API, penerbitan API, pelaporan realisasi impor perusahaan pemilik API, perubahan data API, dan sanksi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan dan Karimun, diatur tersendiri oleh Ketua Dewan Kawasan setelah berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan mengacu kepada Peraturan Menteri ini. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 33
  • 34. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 1. Pada umumnya ketentuan persyaratan untuk mendapatkan API-U dan API-P tidak jauh berbeda dengan ketentuan sebelumnya, dimana perusahaan mengajukan permohonan dengan melampirkan fotokopi dokumen perusahaan diantaranya: a. Akta Notaris Pendirian Perusahaan; b. Surat Keterangan Domisili Perusahaan, c. NPWP Perusahaan; d. Tanda Daftar Perusahaan; e. Izin Prinsip dan atau Izin Usaha; f. IMTA Khusus tenaga kerja asing serta NPWP yang menandatangani API-P g. KTP atau Paspor serta NPWP penandatangan API-P (WNI) h. Referensi Bank Devisa (Untuk API-U) i. Fotokopi KTP atau Paspor dari Pengurus atau Direksi; j. Pas foto terakhir dengan latar belakang warna merah masing-masing Pengurus atau Direksi Perusahaan 2 (dua) lembar ukuran 3 x 4 cm; dan The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 34
  • 35. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 2. Untuk API-U yang mengimpor kelompok/jenis barang lebih dari 1 (satu) bagian (section) sebagaimana tercantum dalam Sistem Klasifikasi Barang berdasarkan peraturan perundang-undangan harus melampirkan: 1. surat pernyataan bermeterai dari pemilik API-U yang menyatakan memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan di luar negeri; dan 2. bukti hubungan istimewa yang ditandasahkan oleh Atase Perdagangan atau pejabat diplomatik/konsuler/perwakilan Republik Indonesia di luar negeri tempat dimana perusahaan yang memiliki hubungan istimewa di luar negeri berada. (Permendag No. 59/2012) The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 35
  • 36. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) PENILAIAN KEPATUHAN (POST AUDIT) TERHADAP PEMILIK API 1. Pengawasan terhadap pemilik API dilakukan melalui penilaian kepatuhan (Post Audit) meliputi: a) kebenaran laporan realisasi impor; b) kesesuaian barang yang diimpor sesuai dengan data yang tercantum dalam dokumen API dan peruntukkannya; dan c) kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait di bidang impor. 2. Penilaian Kepatuhan (post audit) tersebut akan dilakukan Kementerian Perdagangan dengan membentuk tim terpadu yang melibatkan instansi teknis terkait. (Permendag No. 59/2012) The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 36
  • 37. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 1. Perusahaan pemilik API-U atau API-P wajib melaporkan realisasi impor baik dalam hal terealisasi atau tidak terealisasi, sekali dalam 3 (tiga) bulan kepada Kepala BKPM, Dirjen Perdagangan Luar Negeri dan Dinas Provinsi yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perdagangan; 2. Perusahaan pemilik API-P yang ditetapkan sebagai Produsen Importir wajib melaporkan realisasi impor baik dalam hal terealisasi atau tidak terealisasi, sekali dalam 3 (tiga) bulan kepada Direktur Jenderal 3. Kepala BKPM, Kepala Dinas Provinsi, dan Kepala Badan Pengusahaan menyampaikan laporan rekapitulasi penerbitan API-U dan API-P secara periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Menteri; The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 37
  • 38. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 1. API dibekukan apabila: a. tidak melaksanakan pendaftaran ulang; b. tidak melaksanakan kewajiban melaporkan realisasi impor dan perubahan data pada API. 2. API dicabut apabila: a. mengalami pembekuan API sebanyak 2 (dua) kali; b. tidak melaksanakan kewajiban pendaftaran ulang paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pembekuan; c. tidak melaksanakan kewajiban pelaporan realisasi impor atau tidak melaksanakan kewajiban pelaporan perubahan data paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pembekuan; d. menyampaikan informasi atau data yang tidak benar dalam dokumen permohonan API; e. tidak bertanggungjawab atas barang yang diimpor; f. melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang impor; The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 38
  • 39. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 3. Penetapan Produsen Importir dicabut apabila : a. hasil atas penilaian kepatuhan (post audit) menyatakan bahwa laporan realisasi impor tidak benar, jenis barang yang diimpor tidak sesuai dengan rekomendasi dari instansi teknis pembina di tingkat pusat, dan/atau tidak mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait di bidang impor b. tidak menyampaikan laporan realisasi impor; c. terdapat permintaan tertulis pencabutan penetapan sebagai PI dari instansi teknis terkait dengan pertimbangan perusahaan pemilik API-P tidak melaksanakan kegiatan produksi sebagaimana mestinya; d. terdapat permintaan tertulis pencabutan penetapan sebagai Produsen Importir dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan dengan pertimbangan perusahaan pemilik API-P telah melakukan pelanggaran di bidang kepabeanan; dan/atau e. dikenakan sanksi pencabutan API-P. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 39
  • 40. ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) ..... (lanjutan) 1. API-U dan API-P yang telah diterbitkan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 45/M-DAG/PER/9/2009 tentang Angka Pengenal Importir (API) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/7/2011, wajib disesuaikan dengan Peraturan Menteri ini paling lambat tanggal 31 Desember 2012. 2. Peraturan Menteri Perdagangan No. 27/2012 ini mulai berlaku pada tanggal 2 Mei 2012. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 40
  • 41. REKAPITULASI PENERBITAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) PENERBIT API JENIS DINAS PERINDAG BKPM DAGLU BBK TOTAL API-U 10.647 - - 120 10.767 API-P 9.102 6.648 227 117 16.094 Jumlah 19.749 6.648 227 237 26.861 Sumber: - Dit Impor Mei 2012 Catatan: Data API berdasarkan Permendag No. 45/M-DAG/PER/9/2009 The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 42. TERIMA KASIH Invest in DEPUTI BIDANG PELAYANAN PENANAMAN MODAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM) Jl. Jend. Gatot Subroto No. 44, Jakarta 12190 P.O. Box 3186, Indonesia