Dokumen tersebut merupakan laporan penelitian tentang peranan organisasi Tzu-Chi dalam membantu masyarakat Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman masyarakat bahwa organisasi Tzu-Chi tidak mewajibkan anggotanya untuk beragama Buddha dan melakukan berbagai kegiatan sosial untuk membantu masyarakat.
1. Di Kerjakan Oleh :
Rizky Agustinus Saragih
Pniel M H pakpahan
Roger Ari PS
Patricia Y S
Agustina M
Anggi Haga
Geovany
2. ABSTRAK
Penelitian Tentang Peranan Organisasi Tzu-Chi dalam membantu
masyarakat di sumatera utara.Oleh Kelompok Evolution.
Penelitian tentang pernanan organisasi Tzu-Chi di sumatera utara
bertujuan untuk memberi tahu kepada masyarakat apasih sebenernya
organisasi Tzu-Chi tersebut?
Penelitian ini kami lakukan agar tidak ada salah paham kepada
masyarakat karena banyak masyarakat yang menggangap organisasi ini
mewajibkan anggotanya untuk beragama Buddha.
Hasil Penelitian yang kami dapat adalah kegiatan mereka sehari-hari
adalah membersihkan sampah sampah dan sampah yang masih bias di
gunakan akan di daur ulang agar tidak menimbulkan limbah yang
berlebihan.
Metode yang kami gunakan adalah metode secara langsung.
Berdasarkan hasil penelitian kami mendapatkan bahwa :
1.Organisasi ini tidak mewajibkan beragama Buddha
2.Organisasi ini tidak memandang agama dalam membantu korban
bencana alam
Kami juga mempunyai Saran terhadap Organisasi ini :
1.Hendaknya Organisasi ini lebih memberitahu masyarakat tentang Visi
dan Misi.
3. Kata Pengantar
Puji dan Syukur kami panjatkan atas karunia
tuhan,kelompok kami dapat menulis karya ilmiah ini
tanpa sedikitpun kendala.Tidak lupa juga kami ucapkan
kepada Guru Indonesia kami Bapak SITANGGANG yang
sudah membimbing kami menyusun karya ilmiah ini
dengan sabar.
Karya ilmiah ini ditulis untuk membenarkan pesepsi
masyarakat sumatera utara tentang organisasi Tzu-Chi
yang kami sajikan berdasarkan metode penelitian
secara langsung.
Semoga Karya Ilmiah ini dapat membenarkan persepsi
masyarakat sumatera utara tentang organisasi dan
mudah-mudahan dapat memberikan wawasan yang luas
kepada masyarakat.Walaupun karya ilmiah kami tidak
sempurna sekiranya dapat di maafkan.Kami juga
menginginkan kritik dan saran agar dapat menjadi
acuan bagi kami.Terima kasih.
4. BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah:
Organisasi Tzu-Chi adalah organisasi yang berasal pertama sekali
di Taiwan.Organisasi ini banyak melakukan kegiatan-kegiatan
sosial.Kami Memiliah topik ini untuk dijadikan sebagai bahan
dasar dalam penyusunan karya ilmiah karena persepsi masyarakat
tentang organisasi ini.Organisasi ini memang mayoritas beragama
Buddhisatvia.Oleh karena itu mungkin banyak yang menganggap
bahwa organisasi ini mengharuskan pengikutnya mengikuti agama
tersebut.
Kami juga penasaran kepada kegiatan kegiatan yang di
lakukan organisasi ini.Maka kami melakukan metode penelitian
langsung untuk menyusunnya menjadi sebuah karya ilmiah.
5. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan-rumusan masalah yang
muncul adalah :
1.Bagaimanakah Persepsi masyarkat sumatera utara terhadap organisasi
ini?
2.Kegiatan-kegiatan apa saja yang di lakukan organisasi ini?
3.Mengapa Masyarakat sumatera utara mempunya persepsi yang seperti
itu?
4.Bagaimana Organisasi ini melakukan kegiatannya dalam membantu
masyarakat?
Tujuan Penelitian :
Kami memilih penelitian tentang organisasi ini tentu saja memiliki
tujuan.Berikut adalah tujuan kami untuk melakukan penelitian ini :
1.Agar Masyarakat sumatera utara mengubah pandangan mereka
terhadapat organisasi ini
2.Agara Masyarakat Sumatera utara mengetahui apa saja kegiatan
organisasi ini
3.Untuk mengetahui seperti apa organisasi Tzu-Chi itu dan Apa saja
kegiatan mereka.
6. Manfaat Penelitian :
Manfaat yang kami peroleh dari penelitian ini yaitu :
Bahwa Organisasi Tzu-Chi adalah organisasi yang tidak sesat
dengan memaksa anggota mengikuti agama Buddha.
Kami mengetahui bahwa Organisasi ini mempunyai kegiatan
seperti :Membersihkan sampah,Mendaur ulang sampah,dan hasil
penjualan daur ulang tersebut di kumpulkan untuk membantu
orang miskin,korban bencana alam,dll..
7. BAB II
KERANGKA TEORI
Sejarah Organisasi Tzu Chi :
Tzu Chi didirikan oleh Master Cheng Yen, seorang bikhuni, pada
14 April 1966 di Hualien, Taiwan, setelah dia terinspirasi oleh
masternya dan mentor, Yin pendukung kuat Buddha Kemanusiaan)
dengan harapan yang besar: "melakukan segala hal untuk agama
Buddha dan untuk makhluk".
Tzu Chi berawal dengan beranggotakan 30 ibu rumah tangga yang
menyisihkan sejumlah kecil uang setiap hari. Sekarang ini Tsu Chi
telah memiliki kurang lebih 10 juta anggota di berbagai negara di
dunia. Berbeda dengan komunitas Buddha pada umumnya yang
lebih memfokuskan diri pada penerangan dan meditasi, Tzu Chi
memfokuskan pada pelayanan komunitas seperti pelayanan
medis, pendidikan, dan bantuan kepada korban bencana.
Tzu Chi menjalankan misinya lewat jaringan internasional
relawan. Para relawan Tsu Chi dapat dikenali lewat seragamnya
(kaos berwarna biru laut dengan logo bunga seroja di dada kiri;
celana putih; ikat pinggang dengan logo bunga seroja di kepala
ikat pinggang)
8. Perkembangan Organisasi Tzu Chi:
Benih Tzu Chi masuk ke Indonesia pada tahun 1993, ketika Liang
Cheung, seorang relawan Tzu Chi Taiwan, datang ke Indonesia mendampingi
suaminya. Di sini ia berkenalan dengan sesama istri dari pengusaha Taiwan.
Liang Cheung kemudian mengajak mereka berpartisipasi menjadi donatur Tzu
Chi. Lama-kelamaan, setelah mengamati penderitaan masyarakat di
sekitarnya, para ibu rumah tangga ini berpikir, Mengapa kita tidak melakukan
kegiatan sosial di sini, di Indonesia.
Pertengahan tahun 1993, para ibu ini berkunjung ke Hualien, Taiwan untuk
menemui MasterCheng Yen. Di sana mereka memohon restu untuk mendirikan
Tzu Chi di Indonesia. Saat itu Master Cheng Yen berpesan, "Bagi yang mencari
nafkah di negeri orang, harus memanfaatkan potensi setempat, dan
berkontribusi bagi penduduk setempat." Demikianlah para istri ekspatriat
Taiwan ini membuka lahan cinta kasih di Indonesia. Tanggal 28 November 1994
adalah hari lahir Tzu Chi Indonesia.
Hingga kini, meski berlabel yayasan Buddha, namun para donatur dan relawan
Tzu Chi berasal dari berbagai agama. Begitu pun dalam setiap
kegiatannya, tidak pernah memandang suku, agama, dan golongan.
Organisasi ini dapat membangun rumah sakit,sekolah,kantor pelayanan umum
dari hasil penjualan sayur mayor yang mereka tanam sendiri,penjualan daur
ulang sampah,dan sumbangan dari relawan.
9. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian :
Metode penelitian dan pengembangan menulis karya ilmiah
adalah suatu cara untuk pelaksanaan secara sistematis dan
obyektif.
Metode Penelitian di bagi 3 yaitu :
Metode Deskriptif Menggambarkan Hasil penelitian apa adanya
dengan wacana,gambar,dll.
Metode Eksperiman Meneliti langsung ke Lab
Metode Komparatif Meneliti dengan membandingkan 2 data.
Pada Karya ilmiah tentang pernanan organisasi Tzu Chi ini kami
memilih Metode Deskriptif yaitu dengan cara menggambarkan
hasil penelitian apa adanya dengan wacana dari surat kabar
maupun dari surat elektronik ( internet).
10. Tempat & Waktu Penelitian :
Kami melakukan wawancara dengan seorang anggota organisasi Tzu Chi yang
kebetulan adalah tetangga dari anggota kelompok kami.
Kami melakukan wawancara di Rumah Tante Linda di perumahan taman hako pada
tanggal 17 maret 2012 hari sabtu pukul 15.00 wib.
Populasi & Sampel :
Dalam hal penentuan populasi dan sampel, peneliti perlu
mcngidentifikasi dan membatasi jumlah populasi (subjek
penelitian), prosedur dan teknik pengambilan sampel, serta
besarnya sampel yang dibutuhkan. Identifikasi populasi perlu
dilakukan untuk memperoleh sampel yang dianggap representatif
perlu diungkap uraian secara ekplisit tentang apa dan siapa
sampel dalam penelitian. Ini berdampak kepada jumlah dan
teknik sampel yang hendak digunakan, serta bagaimana cara-cara
menarik sampel dari populasi. Teknik sampel dibagi menjadi dua
bagian yaitu: (1) teknik sampel acak (probability random) yaitu
mengambil jumlah sampel secara acak dari para responden yang
harus diwawancara; (2) teknik sampel terhitung (non propability
random) yaitu mengambil jumlah secara jelas/terhitung dari para
responden yang harus diwawancarai.
11. Pada penyusunan karya ilmiah ini kami mengambil Sampelnya yaitu
masyarakat sumatera utara yang sudah dibantu pada saat mengalami
bencana alam.
populasi nya adalah keluarga keluarga yang sudah di bantu oleh
organisasi Tzu Chi.Salah satu nya adalah keluarga teman kami pada saat
SMP kelas 2. Rumah dari Keluarga teman kami yg bernama Gene Evan
Simbolon terbakar habis di mangkubumi tidak hanya rumah teman kami
ini,melainkan ratusan keluarga tidak mempunyai tempat tinggal lagi.
12. Hipotesis Data :
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya perlu dibuktikan. Hipotesis meng-ungkapkan jawaban sementara
didasarkan pada anggapan dasar (asumsi dan postulat) yang digunakan dalam
kerangka pemikiran. Hipotesis adalah jawaban sementara yang secara teoritis
dianggap paling tinggi kemungkinan kebenarannya. Hipotesis penelitian
menampakkan pertautan antara dua variabel atau lebih, dalam bentuk kalimat
pernyataan, dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, serta dapat diuji secara
empiris, dan bila perlu disertai rumus statistikanya.
Untuk penelitian kualitatif hipotesis tidak dimunculkan pada rancangan Rencana
Penelitian, melainkan dimunculkan dalam proses analisis data di lapangan
bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data
1.Apakah keberadaan organisasi Tzu Chi di sumatera utara memiliki pengaruh bagi masyarakat yg
terkena bencana dan berpengaruh kepada lingkungan di Sumatera Utara?
2.Adakah Dampak-dampak negatif yang di timbulkan Organisasi ini?
Hipotesis :
H=1
Keberaadan Organisasi Tzu Chi di sumatera utara mempengaruhi bagi masyarakatnya,karena
masyarakat bersyukur atas bantuan yg telah di berikan organisasi ini.Organisasi ini mempengaruhi
lingkungan sekitar,karena organisasi ini sering kali melakukan Kerja bakti membersihkan lingkungan
sekitar sehingga membuat lingkungan bersih dan nyaman.
H=0
Keberaddan organisasi ini tidak meberikan dampah negatif bagi masyarakat sumatera utara justru
masyarakat menilai organisasi ini memberikan dampak positif.
13. Tekhnik Pengumpulan Data
Pada bagian ini dibahas teknik pengumpulan data yang relevan dengan metode
yang dipilih sebelumnya (studi literatur dan studi kasus/lapangan). Teknik
pengumpulan data adalah uraian mengenai teknik pengumpul data pokok yang
digunakan sesuai dengan jenis penelitian, sumber data, variabel yang diteliti
dan metode yang digunakan.
Untuk lebih mempertajam hasil dari penelitin, teknik pengumpulan data yang
sesuai dapat dipilih dari jenis-jenis berikut: studi pustaka/studi
dokumentasi/teknik menyalin (citation), pengamatan
(observation), wawancara (interview), penyebaran angket yang berisi daftar
pertanyaan (questioner) dan menguji (test). Tekhnik pengumpulan data yang
kami pilih adalah dengan melakukan wawancara secara tidak formal kesalah
satu anggota organisasi Tzu Chi ini.
Tahap-tahap wawancara meliputi :
Menentukan siapa yang diwawancarai
Mempersiapkan wawancara
Gerakan awal
Melakukan wawancara dan memelihara agar wawancara produktif
Menghentikan wawancara dan memperoleh rangkuman hasil wawancara
14. Menurut Seidnan (1991) terdapat tiga rangkaian wawancara :
Wawancara yang mengungkap konteks pengalaman partisipan (responden)
Wawancara yang memberi kesempatan partisipan untuk merekonstruksi
pengalamannya.
Wawancara yang mendorong partisipan untuk merefleksi makna dari pengalaman
yang dimiliki.
Berikut Adalah Wawancara kami Dengan Narasumber :
P :Tante,bagaimana sebenarnya kegiatan organisasi ini?
N : Organisasi Tzu Chi ini yah,setiap minggu mempunyai jadwal untuk melakukan
kegiatan bakti sosial seperti melakukan daur ulang,memisahkan sampah organik
dengan sampah non organik.
15.
16. Tekhnik Analisis Data :
Miles dan Huberman (1984) menyebutkan bahwa analisis data selama pengumpulan
data membawa peneliti mondar-mandir antara berpikir tentang data yang ada dan
mengembangkan strategi untuk mengumpulkan data baru. Melakukan koreksi
terhadap informasi yang kurang jelas dan mengarahkan analisis yang sedang
berjalan berkaitan dengan dampak pembangkitan kerja lapangan. Langkah yang
ditempuh dalam pengumpulan data yaitu penyusunan lembar rangkuman kontak
(contact summary sheet), pembuatan kode-kode, pengkodean pola (pattern
codding) dan pemberian memo.
Lembar rangkuman kontak merupakan lembar yang berisi serangkaian pemfokusan
atau rangkuman pertanyaan tentang kontak lapangan tertentu. Dalam hal
ini, peneliti menelaah catatan-catatan lapangan, dan menjawab setiap pertanyaan
secara singkat untuk mengembangkan rangkuman secara keseluruhan dari hal pokok
dalam kontak. Pertanyaan itu dapat dirumuskan :
Orang, peristiwa atau situasi apa yang akan diungkap?
Tema dan isu apa dalam kontak?
Tempat mana yang paling energi pada kontak berikutnya, dan informasi apa saja
yang akan dilacak?
17. Model – Model Analisis
Spradley menyebutkan ada 4 macam model analisis yaitu :
Analisis Dominan
Analisis taksonomi
Analisis komponensial
Analisis tema budaya
Analisis adalah penelaahan untuk mencari pola (paterns). Pola disini lebih mengacu
pada pola budaya (cultural patterns) bukan semata-mata situasi sosial suatu domain
cultural (cultural domain) adalah katagori makna cultural yang menyangkut
katagori-katagori yang lebih kecil.
Terdapat 3 elemen dasar domain :
Cover term
Included term
Semantic relationship
Taksonomi adalah himpunan kategori-katagori yang di organisasi berdasarkan suatu
semantic relationship. Jadi taksonomi merupakan rincian dari domain cultural.
18. BAB IV
GAMBARAN HASIL PENELITIAN
Organisasi Tzu Chi ternyata sudah banyak memberikan bantuan bantuan
kemanusiaan kepada masyarakat sumatera utara yg telah terkena bencana
alam.Organisasi ini setiap minggunya mempunyai kegiantan gotong royong
untuk memungut sampah plastik maupun sampah organik untuk di manfaatkan
agar bisa memiliki harga jual lagi.Sampah plastik di bersihkan lalu di jual
kepada Toke Botot dan sampah organik di jadikan pupuk untuk dijual.Hasil
penjualan ini setiap bulannya di sumbangkan ke rumah jompo,panti
asuhan,untuk korban bencana alam,keluarga-keluarga miskin dan lain-lain.
Organisasi Tzu Chi ini memang pada awalnya menimbulkan persepsi negatif
karena latar belakang mereka yg berasal dari keturunan Tiong-Hoa dan berasal
dari agama hindu.Tetapi persepsi ini mulai hilang semenjak organisasi ini
melakukan kunjungan sosial di sumatera utara dalam membantu orang-orang
yang menderita.
Tidak hanya itu organisasi ini juga ternyata sudah mendunia tidak hanya di
sumater utara,Indonesia tetapi sudah di kenal di seluruh negara.Organisasi ini
bisa di kenal oleh karena misi mereka dalam membantu orang-orang yg
menderita.
19. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Berdasrkan hasil intervie kami dengan tante linda yang selaku anggota organisasi Tzu
Chi.Kami mendapatkan informasi bahwa bencana terbesar yg sudah mereka bantu
adalah saat kebakaran besar yg terjadi di MankuBumi di Medan.Pada kejadian ini
banyak keluarga yg sudah tidak mempunyai tempat tinggal lagi.Organisasi Tzu Chi
menyumbangkan pangan,sandang dan memberikan obat obatan.
Jadi,Kami menyimpulkan bahwa persepsi persepsi orang beragama lain tentang
organisasi Tzu Chi yg mengggap itu sesat karena berlatar belakang keturunan tiong-
hoa dan beragama buddha itu salah.Karena organisasi ini menerima anggota dari
agama dan suku lain untuk menjadi anggotanya dan organisasi ini tidak menolong
dengan pandang bulu melainkan semua ditolong.
Saran :
Berdasarkan interview dari narasumber kami yaitu anggota dari organisasi ini,kami
mempunyai beberapa saran untuk organisasi ini,masyarakat dan pemerintah,yaitu :
Sebaiknya Organisasi ini lebih peka untuk mejelaskan seperti apa organisasi mereka
ini dan bagaimana kegiatan kegiatan mereka.
Organisasi ini sebaiknya lebih lagi meningkatkan daerah pertolongan mereka tidak
hanya di kota-kota atau kabupaten tetapi juga sampai ke desa-desa
Sebaiknya organisasi ini lebih terus terang dalam memberitahukan visi dan misi
mereka kepada masyarakat