PT Argo Travel didirikan pada 1986 oleh I Ketut Sujana dan beberapa rekan untuk memanfaatkan pertumbuhan pariwisata di Bali. Perusahaan ini berkembang hingga 1990-an namun mengalami kesulitan pada 2002 akibat tragedi bom di Bali. Saat ini PT Argo Travel telah pulih dan menjadi salah satu travel terkemuka di Bali dengan 52 karyawan dan 25 kendaraan.
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...
PT Argo Travel
1. Makalah Tentang Perseroan Terbatas Untuk Mahasiswa UNHI
Makalah Tentang Perseroan Terbatas Untuk Mahasiswa UNHI Community
Perseroan Terbatas.
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah
suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari Saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan
tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan Badan Usaha dan besarnya modal perseroan tercantum
dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan
sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham
yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang
terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila Utang perusahaan melebihi kekayaan
perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham.
Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut
Dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan
terbatas.
Selain berasal dari Saham, modal PT dapat pula berasal dari Obligasi. Keuntungan yang
diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan Bunga tetap tanpa menghiraukan
untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
Mekanisme Pendirian PT
Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh notaris )
yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan Terbatas, Modal, bidang usaha, alamat
Perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin dari menteri kehakiman,
harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan
2. Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang
3. Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar. (sesuai
dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007, keduanya tentang perseroan
terbatas)
Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai Perseroan Terbatas
(UU No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat,
2. tetapi setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian tersebut harus
didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan tahun 1982)
(dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri, dan perkembangan tetapi
selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban pendaftaran di Kantor Pendaftaran
Perusahaan tersebut ditiadakan juga. Sedangkan tahapan pengumuman dalam Berita Negara
Republik Indonesia ( BNRI ) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1 tahun 1995 berlaku
pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang bersangkutan tetapi sesuai dengan
UU NO. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan
HAM.
Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan hukum dan perseroan
terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-perjanjian dan Kekayaan
perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya. Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang
dicantumkan dalam akta pendirian sampai jumlah maksimal bila seluruh Saham dikeluarkan.
Selain modal dasar, dalam perseroan terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang
disetorkan dan modal bayar. Modal yang ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk
dimasukkan, yang pada waktu pendiriannya merupakan jumlah yang disertakan oleh para persero
Pendiri. Modal yang disetor merupakan modal yang dimasukkan dalam perusahaan. Modal bayar
merupakan modal yang diwujudkan dalam jumlah Uang.
Pembagian perseroan terbatas
PT terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui
pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan melalui
bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut.
PT tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari kalangan
tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau kalangan
terbatas dan tidak dijual kepada umum.
PT kosong
Perseroan terbatas kosong adalah perseroan terbatas yang sudah tidak aktif menjalankan
usahanya dan hanya tinggal nama saja.
Pembagian Wewenang Dalam PT
3. Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik modal
terpisah juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan. Pengelolaan
perusahaan dapat diserahkan kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya Profesional. Struktur
organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris.Dalam PT,
para pemegang saham melimpahkan wewenangnya kepada direksi untuk menjalankan dan
mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan. Dalam kaitan
dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili Perusahaan, mengadakan perjanjian
dan kontrak, dan sebagainya. Apabila terjadi kerugian yang amat besar ( diatas 50 % ) maka
direksi harus melaporkannya ke para pemegang Saham dan pihak ketiga, untuk kemudian
dirapatkan.
Komisaris memiliki Fungsi sebagai Pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan.
Komisaris bisa memeriksa pembukuan, menegur direksi, memberi petunjuk, bahkan bila perlu
memberhentikan direksi dengan menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan apakah
direksi akan diberhentikan atau tidak.
Dalam RUPS/Rapat Umum Pemegang Saham, semua pemegang saham sebesar/sekecil
apapun sahamnya memiliki hak untuk mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas
masalah-masalah yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang harus
dilaksanakan segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa melempar Suara miliknya ke
pemegang lain yang disebut Proxy Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke komisaris untuk
diteruskan ke direksi untuk dijalankan.
Isi RUPS :
1. Menentukan direksi dan pengangkatan komisaris
2. Memberhentikan direksi atau komisaris
3. Menetapkan besar Gaji direksi dan komisaris
4. Mengevaluasi Kinerja perusahaan
5. Memutuskan rencana Penambahan /Pengurangan saham perusahaan
6. Menentukan kebijakan Perusahaan
7. Mengumumkan pembagian laba ( dividen )
Keuntungan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas
Keuntungan utama membentuk perusahaan perseroan terbatas adalah:
1. Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang Saham sebuah perusahaan tidak
memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial
yang “terbatas” tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham.
Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko,
tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan.
4. 2. Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari pemegang
sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas Modal (ekonomi), yang dapat
menjadi Investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang
daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran. Kelebihan ini
juga sangat penting dalam periode pertengahan, ketika Tanah disumbangkan kepada Gereja
(sebuah perusahaan) yang tidak akan mengumpulkan biaya Feudal yang seorang tuan tanah
dapat mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat Statute of Mortmain
3. Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan modal yang
efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan Ekspansi. Dan dengan menempatkan orang
yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga adanya pemisahan antara
pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas Pokok dan fungsi masing-masing.
Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas
1. Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah mudah. Selain
biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan Akta Notaris dan izin khusus untuk
usaha tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan
keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat
personel. Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku.
Saham
Sejarah
Perusahaan pertama yang mengeluarkan saham diperkirakan adalah Stora Kopparberg pada abad
13.
Nama : PT. Argo Travel
Alamat : Jln. Kunti, Seminyak,Bali-Indonesia Tlpn : +62 (0361) 730840 Fax +62(0361) 7333751
berdri : 3 Oktober 1986
PT. Argo Travel berdiri tanggal 3 Oktober 1986, PT. Argo Travel di dirikan oleh Bapak I Ketut
Sujana berserta beberapa relasi lainnya, beliau pada awalnya adalah guide pada sebuah travel. PT
ter sebuat didirikan karena Pariwisata di bali di kawasan seminyak pada khususnya sedang
mengalami kemajuan sebagai pemilik saham terbesar dan juga pelaksana I ketut Sunjana
melikiki 50 orang karyawan. Dalam perkembangannya, perusahana ini terus megalami kemajuan
puncaknya terjadi pada tahun 1990, hal tersebut di karenakan kunjungan wisatawan baik asing
maupun domestic yang dating kek bali dari hari ke hari semakin membaik. Untuk memperlancar
usahanya, Pt. Argo Travel telah memiliki sekitar 20 kendaranan. Kendaraan tersebut digunakan
didalam memperlancar proses akomodasi tamu, setiap kendaraan memiliki rute sendiri-sendiri,
5. rute tersebut tidak hanya berada di kawasan Denpasar yang notabene menjadi tujuan kunjungan
wisata, tetapi juga daerah-daerah lain di bali seperti : Kintamani di Bangli, Ubud di gianyar,
Klungkung dan lain-lain
Pada tahun 2002 pariwisata di Bali bahkan bias dikatakan diseluruh Indonesia sedikit mengalami
kelesuan, hal ini di karenakan oleh tragedy bon di legian yang menewaskan Ratusan jiwa yang
notabene adalah wisatawan asing, hal ini sangat berdampak bagi pelaku- pelaku pariwisata di
Bali PT. Argo Travel sendiri merasakan dampaknya, tour-tour yang dijadwalkan dibatalkan oleh
wisatawan sehingga perusahan ini mengalamai banyak kerugian, karena kondisi seperti ini terus
berlangsung maka perusahan merumakan sekitar 25 oranga karyawan dan mengurangi
armadanya karena mahalnya operasional dan kunjungan wisatawan yang tidak kunjung
membaik.
Saat ini PT. Argo Travel telah menjadi Favorit bagi wisatawan asing , bahkan travel ini memiliki
tamu langganan yang mengunakan jasa travel ini setiap kali berkunjuang ke bali. Rute tourpun
dikembangkan, tidak hanya dibali, bahkan telah merambat ke luar bali seperti Lombok dan pulau
Jawa. Saat ini PT. Argo Travel dipimpin IGD Sucipta anak Sulung dari I Ketut Sujana, memiliki
52 karyawan dan 25 armada transportasi berserta sopir dan seorang pemandu wisata (Guide)
Tipe Saham
Ada beberapa tipe dari saham, termasuk Saham Biasa(common stock), Saham Preferen
(preferred stock), Saham Harta (treasury stock), dan saham kelas ganda (dual class stock).
Saham preferen biasanya memiliki prioritas lebih tinggi dibanding saham biasa dalam
pembagian Deviden dan aset, dan kadangkala memiliki hak pilih yang lebih tinggi seperti
kemampuan untuk memveto penggabungan atau pengambilalihan atau hak untuk menolak ketika
saham baru dikeluarkan (yaitu, pemgang saham preferen dapat membeli saham yang dikeluarkan
sebanyak yang dia mau sebelum saham itu ditawarkan kepada orang lain). Saham yang biasa
dijual di Bursa Efek adalah saham biasa dan saham preferen tidak diperjualbelikan di bursa efek.
Struktur kelas ganda memiliki beberapa kelas saham (contohnya, Kelas A, Kelas B, Kelas C)
masing-masing dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri. Saham harta adalah saham
yang telah dibeli balik dari masyarakat.
Aplikasi
Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia, pembelian saham
harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan (tidak
bulat 500 lembar) bisa diperjualbelikan secaraover the counter. Salah satu tujuan masyarakat
untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:
1.Meningkatnya nilai kapital (capital gain).
2.Mendapatkan dividen.
6. Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta dan
New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal
dengan American Depositary Receipt (ADR). Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring
dengan situasi dan kondisi yang ada. Pada saat krisis moneter pada tahun 1998, Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga
mencapai nilai di bawah 400. Hal ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under
value. Dalam periode 2002-2006, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali
memecahkan rekor.
Untuk bisa menilai apakah sebuah saham bernilai mahal atau murah, biasanya digunakan
rasio perhitungan sepertiEarnig-per-Share (EPS), Price-to-Earning Ratio (PER), Price-to-Book
Value (PBV) dan lain-lain. Untuk berinvestasi di saham, disarankan untuk melakukan teknik
valuasi terlebih dahulu dan uang yang hendak diinvestasikan disebar di dalam beberapa saham,
agar resiko bisa dibagi. Selain itu, banyak ahli (Jeremy J. Siegel, James P. O’Shaughnessy)
menyarankan agar berinvestasi di dalam saham dilakukan dalam jangka panjang. Mereka
menyarankan rentang waktu antara 10-20 tahun untuk bisa mendapatkan hasil yang signifikan
dalam berinvestadi di dalam saham.
Badan Usaha
Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari
laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan Perusahaan, walaupun pada
kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara
perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor- Faktor produksi.
Jenis-Jenis Badan Usaha
Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan.
BUMN
BUMN atau Badan Usaha Milik Negara ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau
sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah
pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.
Perjan
Perjan adalah bentuk badan usaha milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada Masyarakat, Sehingga selalu merugi.
7. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya
biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut. Contoh Perjan: KAI (kini menjadi PT).
Perum
Perum adalah perjan yang sudah dirubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi
sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status
pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan
diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian Saham Perum tersebut
kepada Masyarakat (go public) dan statusnya diubah menjadi persero.
Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda dengan
Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan
yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau
seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham–saham. Persero dipimpin oleh
direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT <
nama perusahaan > (PERSERO). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi dari
uraian di atas, ciri–ciri PERSERO adalah :
1. Tujuan utamanya mencari laba ( Komersial )
2. Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa
saham–saham
3. Dipimpin oleh direksi
4. Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
5. Badan usahanya ditulis PT ( nama perusahaan ) (PERSERO)
6. Tidak memperoleh fasilitas negara
Contoh perusahaan yang mempunyai badan usaha PERSERO antara lain :
1.
PT Garuda Indonesia Airways (PERSERO)
PT Angkasa Pura (PERSERO)
PT Pertamina (PERSERO)
PT Tambang Bukit Asam (PERSERO)
PT Aneka Tambang (PERSERO)
PT PELNI (PERSERO)
PT Perusahaan Listrik Negara (PERSERO)
8. PT Pos Indonesia (PERSERO)
PT Kereta Api Indonesia (PERSERO)
PT Telkom (PERSERO)
BUMS
BUMS atau Badan Usaha Milik Swasta adalah Badan Usaha yang dimiliki oleh swasta. Badan
usaha ini sepenuhnya dikelola dan permodalannya dari pihak swasta. Berikut dijelaskan beberapa
jenis BUMS yang ada di Indonesia
Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dijalankan dan dimodali oleh satu orang sebagai
pemilik dan penanggung jawab. Utang perusahaan berarti utang pemiliknya. Dengan demikian
seluruh harta kekayaan si pemilik jadi jaminan perusahaan. Badan Usaha seperti ini tidak perlu
berbadan hukum, walaupun jika ingin, boleh dilakukan.
Keuntungan Perusahaan Perorangan :
Keuntungan menjadi milik sendiri
Mudah mendirikannya
Tidak perlu berbadan hukum
Rahasia perusahaan terjamin
Biaya organisasi rendah, karena organisasi tergolong sederhana
Aktifitasnya relatif simpel
Manajemen fleksibel
Sedangkan kekurangannya :
Modal tidak terlalu besar
Aset pribadi sulit dibedakan dengan aset perusahaan
Perusahaan sulit berkembang karena kurangnya ide-ide
Pengelolaan tergantung kemampuan si pemilik
Kelangsungan perusahaan kurang terjamin
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Para
pemodal ini terdiri dari SekutuAktif dan Sekutu Pasif. Sekutu aktif adalah sekutu yang
9. bertanggungjawab memberikan modal (uang) dan tenaganya untuk kelangsungan perusahaan.
Sedangkan sekutu pasif hanya menyetorkan modalnya saja. Pembagian keuntungan dari sekutu
pasif dan aktif berbeda sesuai kesepakatan. Perusahaan persekutuan sendiri ada dua macam,
yaitu CV dan firma,. CV ada sekutu aktif dan pasif, sedangkan firma hanya terdiri dari sekutu
aktif.
Pada Perusahaan berbentuk firma, para sekutu harus menyerahkan kekayaannya sesuai
yang tertera di akta pendirian. Maka konsekuensi yang dialami tidak berbeda dari perusahaan
perorangan. Apabila firma didirikan secara resmi, maka harus didaftarkan ke Berita Negara
Republik Indonesia ( BNRI ).Sedangkan dalam perusahaan berbentuk CV/persekutuan
komanditer, pendirian perusahaan harus menggunakan akta dan harus didaftarkan. Lebih kurang,
ciri-ciri CV dan firma hapir sama, CV juga tidak memiliki kekayaan sendiri/bukan merupakan
badan hukum.
Kelebihan Perusahaan Persekutuan:
1. Permodalannya lebih besar dari perusahaan perorangan
2. Kelangsungan hidup perusahaan lebih lama
3. Pengelolaan lebih mudah dan profesional karena banyak pengelolanya
4. Ide-ide inovasi lebih lancar mengalir
Kekurangannya
1. Kerahasiaan perusahaan tidak terjamin
2. Mudah terjadi konflik antar pemilik modal
3. Adanya pemilik modal yang tidak bertanggung jawab
Perusahaan Perseroan
Perusahaaaan perseroan, adalah perusahaan yang semua modalnya berbentuk saham, yang jenis
peredarannya tergantung jenis saham tersebut. Perusahaan perseroan dikelola secara profesional.
Biasanya, perusahaan-perusahaan ini mencantumkan namanya kedalam Bursa efek, untuk
diperjual belikan.
Yayasan
Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan karena tidak mencari
keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan berbadan hukum.
Utang
10. Utang adalah sesuatu yang dipinjam. Seseorang atau Badan Usaha yang meminjam
disebut Debit. Entitas yang memberikan utang disebut Kredit
Metode pencatatan utang
Ada dua metode pencatatan utang, yaitu account payable procedure dan voucher payable
procedure.
Dalam account payable procedure, catatan utang adalah berupa kartu utang yang
diselenggarakan untuk setiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenai nomor faktur dari
pemasok, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran, dan saldo utang.
Dalam voucher payable procedure, tidak menggunakan kartu utang. Tapi menggunakan
arsip voucher yang disimpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya.
Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang.
Dividen
Dividen adalah pembagian Laba kepada Pemegang saham berdasarkan banyaknya Saham yang
dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan Kas yang tersedia bagi Perusahaan,
tapi distribusi keuntungan kepada para Pemilik memang adalah tujuan utama suatu
Bisnis.Dividen dapat dibagi menjadi tiga jenis:
1. Dividen tunai; metode paling umum untuk pembagian keuntungan. Dibayarkan dalam
bentuk Tunai dan dikenai Pajak pada tahun pengeluarannya.
2. Dividen saham; cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham tambahan,
biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang dimiliki. Contohnya,
setiap 100 saham yang dimiliki, dibagikan 5 saham tambahan. Metode ini mirip dengan stock
split karena dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai tiap
saham sehingga tidak mengubah Kapitalisasi Pasar.
3. Dividen properti; dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen dengan cara ini jarang
dilakukan.
Obligasi
Obligsi yang dikeluarkan VOC, pada 1623 Perbesar Obligasi yang dikeluarkan VOC, pada tahun
1623.
Obligasi adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam dunia Keuangan yang merupakan
suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk
membayar kembali pokok utang beserta Kupon (obligasi) kelak pada saat tanggal jatuh tempo
11. pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut seperti misalnya
identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh
penerbit. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap diatas 10 tahun.
Misalnya saja pada Obligsi Pemerintah Amerika yang disebut “U.S. Treasury securities”
diterbitkan untuk masa jatuh tempo 10 tahun atau lebih. Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10
tahun disebut “surat utang” dan utang dibawah 1 tahun disebut “Surat Perbendaharaan. Di
Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah
disebut Surat Utang Negara (SUN) dan utang dibawah 1 tahun yang diterbitkan pemerintah
disebut Surat Perbendaharan Negara (SPN).
Obligasi secara ringkasnya adalah merupakan utang tetapi dalam bentuk Sekuriti.
“Penerbit” obligasi adalah merupakan sipeminjam atau debitur, sedangkan “pemegang” obligasi
adalah merupakan pemberi pinjaman atau kreditur dan “kupon” obligasi adalah bunga pinjaman
yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka
dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan Investasi jangka panjangnya
dengan sumber dana dari luar Perusahaan.
Pada beberapa negara, istilah “obligasi” dan “surat utang” dipergunakan tergantung pada
jangka waktu jatuh temponya. Pelaku pasar biasanya menggunakan istilah obligasi untuk
penerbitan surat utang dalam jumlah besar yang ditawarkan secara luas kepada publik dan istilah
“surat utang” digunakan bagi penerbitan surat utang dalam skala kecil yang biasanya ditawarkan
kepada sejmlah kecil Investor. Tidak ada pembatasan yang jelas atas penggunaan istilah ini. Ada
juga dikenal istilah “surat perbendaharaan” yang digunakan bagi sekuriti berpenghasilan tetap
dengan masa jatuh tempo 3 tahun atau kurang . Obligasi memiliki resiko yang tertinggi
dibandingkan dengan “surat utang” yang memiliki resiko menengah dan “surat perbendaharaan”
yang memiliko resiko terendah yang mana dilihat dari sisi “durasi” surat utang dimana makin
pendek durasinya memiliki resiko makin rendah.
Obligasi dan Saham keduanya adalah merupakan instrumen keuangan yang
disebut Sekuriti namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah merupakan bagian dari
pemilik perusahan penerbit saham, sedangkan pemegang obligasi adalah semata merupakan
pemberi pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi. Obligasi juga biasanya memiliki suatu
jangja waktu yang ditetapkan dimana setelah jangka waktu tersebut tiba maka obligasi dapat
diuangkan sedangkan saham dapat dimiliki selamanya ( terkecuali pada obligasi yang diterbitkan
oleh pemerintah Inggris yang disebut Gilts yang tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo.
Penerbit obligasi
Penerbit obligasi ini sangat luas sekali, hampir setiap nadan hukum dapat menerbitkan obligasi,
namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali.
Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas :
12. Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank European Investment Bank atau Bank Asia
Pembangunan (Asian Development Bank).
Pemerintah suatu negara menerbitkan Obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya
maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi Valuta asing yang biasa disebut dengan Obligasi
Internasional (sovereign bond).
Sub-sovereign, Propinsi, negara atau otoritas daerah . Di Amerika dikenal sebagai Obligasi
daerah (municipal bond). Diindonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN)
Pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bonds, atau agencies.
Perusahaan yang menerbitkan Obligasi Swasta.
Special purpose vehicles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna
menguasai aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yang biasa disebt Efek
Beragun Aset.
Proses penerbitan obligasi
Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui Penjamin Emisi atau
juga dikenal dengan istilah“underwriting”. Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan
sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh
penerbit dan menjualnya kembali kepada para Investor. Pada penjualan Obligasi Pemerintah
biasanya melalui proses Lelang.
Fitur obligasi
Fitur yang terpenting dalam suatu obligasi adalah :
Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh penerbit dan
harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat penjualan
perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah dikurangi dengan biaya-
biaya penerbitan.
Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut penerbit
wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali / pelunasan tersebut
telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban kepada pemegang obligasi setelah
lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut. Beberapa obligasi diterbitkan dengan masa jatuh
tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun 2005, pasar atas obligasi Euro dengan
masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok
masa jatuh tempo obligasi yaitu :
o Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1 tahun;
o Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun;
o Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya diatas 10 tahun.
13. Kupon (obligasi), suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi.
Biasanya suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya obligasi, tetapi
juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR, dan lain-lain. Istilah “kupon”
ini asal mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan bersama dengan
kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal pembayaran kupon, pemegang
obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke Bank guna ditukarkan dengan pembayaran bunga.
Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi. Di
Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara “tengah tahunan”, yang
artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan obligasi adalah
secara “tahunan” atau 1 kupon pertahun.
Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari pemegang
saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan pemerintah dan undang-
undang komersial dimana dokumen ini dihadapan pengadilan diperlakukan sebagai suatu kontrak.
Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit sekali diubah dimana perubahan hanya dapat
dilakukan atas persetujuan mayoritas pemegang obligasi.
Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak Opsi (keuangan) kepada
pembeli obligasi ataupun penerbit obligasi.
Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk
melunasi obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini
dikenal sebagai Obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak
kepada penerbit untuk melakukan pelunasan obligasi pada Nilai pari. Pada
beberapa obligasi mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang disebut
Opsi (keuangan). Ini utamanya digunakan bagi obligasi berbunga tinggi. Pada
obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan yang ketat yang membatasi
kegiatan operasional penerbit, maka guna membebaskan penerbit dari
pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas obligasi tersebut.
namun dengan biaya yang lebih tinggi.
Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
memaksa penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa
jatuh tempo; lihat Opsi (keuanagan).
Tanggal pelaksanaan opsi adalah Opsi (keuanagan). dimaka opsi beli atau opsi
jual dapat dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi, dimana pada
umumnya terdapat 4 cara pelaksanaan opsi yang demikian ini yaitu :
Gaya Bermudah memiliki beberapa tanggal pelaksanaan yang biasanya
disesuaiakan dengan tanggal kupon.
Gaya Eropa hanya memiliki satu tanggal pelaksanaan , ini merupakan kasus
khusus gaya Bermuda.
14. Gaya Amerika opsi dapat dilaksanakan setiap saat hingga masa jatuh tempo.
Penjualan karena kematian adalah opsi yang diberikan kepada ahli waris
pemegang opsi untuk menjual kembali obligasinya kepada penerbit dalam hal
terjadinya kematian pada pemegang obligasi atau menderita cacat tetap.
Dana jaminan atau yang juga dinenal dengan istilah sinking fund adalah merupakan suatu syarat
dalam “dokumen resmi” yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari obligasi yang dapat
dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar kepada Wali Amanat yaitu dengan cara
melakukan pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya atau pilihan lainnya dengan
membeli obligasi di pasaran lalu menyerahkannya kepada wali amanat.
Obligasi Konversi adalah obligasi yang mengizinkan pemegang obligasi untuk menukarkan
obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah Saham perusahaan penerbit.
Obligasi Tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond (“XB”) yang
memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan
saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan saham anak
perusahaan penerbit.
Jenis-jenis obligasi
Obligasi Suku Bunga Tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara
berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.
Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan Floating rate note (FRN)
memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang
seperti LIBOR atau Euribor.
Junk Bond atau “obligasi berimbal hasil tinggi” adalah obligasi yang memiliki peringkat dibahah
Peringkat Investasi yang diberikan oleh Lembaga Pemeringkat Kredit. Oleh karena obligasi jenis
ini memiliki resiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih
tinggi.
Obligasi Tanpa Bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah obligasi
yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian
potongan harga dari Nilai Pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada
saat jatuh tempo obligasi.
Obligasi Inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), dimana nilai pokok
utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis
ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap . Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok
utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada
periode tahun 1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya menerbitkan obligasi jenis
ini yang diberi nama Gilts. Di Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama “Treasury Inflation-
Protected Securities” (TIPS) dan I-Bonds.
15. Obligasi indeks lainnya, adalah Surat Utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan obligasi
yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan, nilai tambah
ataupun pada indeks nasional seperti Produk Domestik Bruto.
Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokok utangnya dijamin oleh
acuan berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset. Contoh dari obligasi jenis ini adalah
Efek Beragun KPR (mortgage-backed security-MBS), Collateralized (CMOs) dan Collaterlized debt
obligation (CDOs).
Obligasi subordinasi obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah dibandingkan
obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya Likuidasi. Dalam hal terjadinya
Kepailitan maka ada hirarki dari para kreditur. Pertama adalah pembayaran dari Likuidator,
kemudaian pembayaran utang pajak, dan lain-lain. Pemegang obligasi yang pembayarannya
diutamakan adalah obligasi yang memiliki tanggal penerbitan paling awal yang disebut obligasi
senior, setelah obligasi ini dilunasi maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi
dilakukan. Oleh karena resikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini biasanya memiliki
peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi senior. Contoh utama dari obligasi subordinasi ini
dapat ditemui pada obligasi yang diterbitkan oleh Bank dan pada Efek Beragun Aset . Penerbitan
yang berikutnya umumnya dilakukan dalam bentuk “Tranches”. Senior tranches dibayar terlebih
dahulu daritranches subordinasi.
Obligasi Abadi, Obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh tempo. Obligasi jenis ini yang
terkenal dalam pasar obligasi adalah “UK Consols” yang diterbitkan oleh pemerintah inggris, atau
juga dikenal dengan nama Treasury Annuities atauUndated Treasuries. Beberapa dari obligasi ini
diterbitkan pertama kali pada tahun 1888 dan masih diperdagangkan hingga hari ini. Beberapa
obligasi jenis ini juga memiliki masa jatuh tempo yang sangat panjang sekali seperti misalnya
perusahaan West Shore Railroad yang menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada tahun
2361 (atau abad ke 24). Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat berdasarkan dari nilai tunai
obligasi tersebut pada saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol.
Obligasi Atas Unjuk adalah merupakan sertifikat resmi tanpa nama pemegang dimana siapapun
yang memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang
dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomer urut dan didaftarkan guna
menghindari pemalsuan namun dapat diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini
amat beresiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk
menghidari pengenaan pajak.ref>Eason, Yla (June 6, 1983). “Final Surge in Bearer Bonds” New
York Times.</ref> Para perusahaan di Amerika menghentikan penerbitan obligasi atas unjuk i9ni
sejak tahun 1982 dan secara resmi dilarang oleh otoritas perpajakan pada tahun 1983.
Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya didaftarkan dan
dicatat oleh penerbit atau oleh lembaga administrasi Efek (keuangan). Pembayaran bunga dan
pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada pemegang obligasi yang namanya
tercatat.
Obligasi Daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond) adalah obligasi yang
diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga-
lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi seringkali tidak dikenakan pajak
16. oleh negara bagian yang menerbitkan, namun obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu tujuan
tertentu tetap dikenakan pajak.
Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah suatu obligasi yang
tidak memiliki sertifikat, dimana mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon mengakibatkan
timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini menggunakan sistem elektronik terpadu yang mendukung
penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar modal.
Obligasi Lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu
negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran bunga
pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan menebus obligasi yang diterbitkannya
secara acak pada waktu tertentu dimana penebusan atau pelunasan obligasi yang beruntung
terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera pada obligasi .
Obligasi Perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara guna
membiayai perang
Obligasi yang diterbitkan oleh lembaga asing
Beberapa Perusahan, Bank, pemerintah dan lembaga berwenang lainnya dapat menerbitkan
obligasi dalam denominasi mata uang Valutas Asing lainnya yang nampak lebih stabil
dibandingkan mata uang domestiknya. Penerbitan obligasi dalam denominasi valuta asing ini
juga memberikan kemungkinan bagi penerbit obligasi ini memasuki pasar perdagangan obligasi
diluar negaranya. Penerbitan obligasi ini juga sering digunakan sebagai suatu sarana Lindung
Nilai terhadap resiko gejolak perubahan nilai tukar. Beberapa obligasi ini dijuluki dengan nama
panggilan yang khas seperti terlihat dibawah ini :
Obligasi Eurodollar atau Eurodollar bond, Obligasi berdenominasi USDyang diterbitkan oleh
penerbit obligasi dari suatu negara diluar Amerika.
Obligasi Kangguru atau Kangaroo bond,adalah obligasi dalam denominasi mata uang dollar
Australia (AUD) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Australia dan
diperdagangkan pada pasar Australia.
Obligasi Maple atau Maple bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dollar
Kanada yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Kanada dan
diperdagangkan pada pasar Kanada.
Obligasi Samurai atau Samurai bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang Yen yang
diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Jepang dan diperdagangkan pada pasar
Jepang.
Obligasi Yankee atau Yankee bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang USD yang
diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Amerika dan diperdagangkan pada
pasar Amerika.
Obligasi Shogun atau Shogun bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dollar Yen
yang diterbitkan di Jepang oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Jepang.
17. Bulldog bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang Poundsterling yang diterbitkan di
London oleh suatu lembaga atau pemerintahan asing.
Pinjaman Ninja atau Ninja loan, suatu pinjaman sindikasi dalam denominasi mata uang Yen
oleh kreditur asing.
Obligasi Formosa atau Formosa bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang
dollar Taiwan yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Taiwan dan
diperdagangkan pada pasar Taiwan.
Obligasi Panda atau Panda bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang Renminbi (RMB)
yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar RRT dan diperdagangkan pada
pasar RRT.
Obligasi di Indonesia
Jenis obligasi di Indonesia
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan
Obligasi Pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program
Rekapitalisasi Perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN
namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
4. Surat Berharga Syairah Negara atau dapat juga disebut “obligasi syariah” atau “obligasi
sukuk”, sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan
prinsip syariah.
Pasar obligasi
Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan. Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:
1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu
persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di Buras Efek untuk dapat
ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES).
2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan
tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini,
perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat
perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan
berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, Online Trading, atau telepon.
Aspek Pajak Obligasi
18. Jenis obligasi dan tarifnya Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)
atas bunganya dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto bunga
sesuai dengan masa kepemilikan (holding period).
1. Atas diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 20% dari selisih lebih harga jual pada
saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo di atas harga perolehan, tidak
termasuk bunga berjalan (accrued interest).
2. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)
Hanya atas diskontonya saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar 20% dari
selisih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo obligasi di
atas harga perolehan obligasi.
Tata Cara Pemotongan PPh Final atas obligasi
Pemotongan PPh yang bersifat final atas penghasilan yang diterima dari obligasi yang
diperdagangkan atau dilaporkan perdagangannya di bursa efek, dilakukan oleh :
Penerbit obligasi (emiten) atau kustodian yang ditunjuk selaku agen pembayaran :
1. Atas Bunga, yang diterima oleh pemegang interest bearing bond, pada saat jatuh
tempo bunga; dan
2. Atas Diskonto, yang diterima baik oleh pemegang interest bearing bond maupun
pemegang zero coupon bond, pada saat jatuh tempo obligasi.
Perusahaan efek (broker) atau bank selaku pedagang perantara :
1. Atas Bunga dan Diskonto bagi pemegang interest bearing bond dan atas diskonto bagi
pemegang zero coupon bond, yang diterima penjual obligasi pada saat transaksi.
Perusahaan efek (broker), bank, dana pensiun, dan reksadana, selaku pembeli obligasi langsung
tanpa melalui pedagang perantara atas bunga dan diskonto dari interest bearing bond dan zero
coupond bond yang diterima atau diperoleh penjual obligasi pada saat transaksi.
PT. Argo Travel
Neraca
Per Desember 1997
A. Aktiva
Akriva Lancar
19. - Kas Rp. 29.936.933,24,-
-Baku Rp. 59.015.794,34,-
-Piutang Rp. 46.226.761,83,-
-Persediaan Rp. 3.957.763,98,-
Total Aktiva Lancar Rp. 139.137.253,37,-
Aktiva Tetap
-Kendaraan Rp. 33.483.003,34,-
-Gedung Rp. 9.700.000,00,-
-investasi kantor Rp. 7.709.179,58,-
Jumlah aktiva tetap Rp. 50.892.182,92,-
Total aktiva Rp. 190.029.436,29,-
B.Passiva
Hutang Bank
-BCA Rek. 040-731-8 Rp. 95.648.859,77,-
-Lippo Rek. 789-489-04 Rp. 54.342.013,39,-
Jumlah Utang Rp. 149.990.873,16,-
Modal :
-Modal Saham Rp. 15.000.000,00,-
-Laba yang ditahan Rp. 25.038.063,13,-
Jumlah Modal Rp. 40.038.563,13,-
Total Hutang dan Modal Rp. 190.029.436,29,-
PT. Argo Travel
Neraca
20. Per Desember 1998
A. Aktiva
Akriva Lancar
- Kas Rp. 19.295.001,38,-
-Baku Rp. 127.217.050,84,-
-Piutang Rp. 21.413.997,24,-
-Persediaan Rp. 2.655.757,08,-
Total Aktiva Lancar Rp. 170.581.806,84,-
Aktiva Tetap
-Kendaraan Rp. 45.549.752,50,-
-Gedung Rp. 11.400.000,00,-
-investasi kantor Rp. 6.552.802,64,-
Jumlah aktiva tetap Rp. 63.502.555,68,-
Total aktiva Rp. 234.084.361,68,-
B.Passiva
Hutang Bank
-BCA Rek. 040-731-8 Rp. 139.881.302,34,-
-Lippo Rek. 789-489-04 Rp. 53.587.552,14,-
Jumlah Utang Rp. 193.468.852,48,-
Modal :
-Modal Saham Rp. 15.000.000,00,-
-Laba yang ditahan Rp. 25.038.063,13,-
Jumlah Modal Rp. 40.038.563,13,-
21. Total Hutang dan Modal Rp. 234.084.361,68,-
PT. Argo Travel
Neraca
Per Desember 1999
A. Aktiva
Akriva Lancar
- Kas Rp. 23.723.062,87,-
-Baku Rp. 66.005.398,10,-
-Piutang Rp. 71.835.252,05,-
-Persediaan Rp. 5.761.138,03,-
Total Aktiva Lancar Rp. 170.581.806,84,-
Aktiva Tetap
-Kendaraan Rp. 45.412.314,37,-
-Gedung Rp. 8.850.000,00,-
-investasi kantor Rp. 5.569.882,24,-
Jumlah aktiva tetap Rp. 59.832.196,61,-
Total aktiva Rp. 227.157.047,66,-
B.Passiva
Hutang Bank
-BCA Rek. 040-731-8 Rp. 139.881.302,34,-
-Lippo Rek. 789-489-04 Rp. 53.587.552,14,-
Jumlah Utang Rp. 193.468.852,48,-
Modal :
22. -Modal Saham Rp. 15.000.000,00,-
-Laba yang ditahan Rp. 25.038.063,13,-
Jumlah Modal Rp. 40.038.563,13,-
Total Hutang dan Modal Rp. 234.084.361,68,-
PT. Argo Travel
Neraca
Per Desember 2000
A. Aktiva
Akriva Lancar
- Kas Rp. 14.806.309,87,-
-Baku Rp. 74.714.221,10,-
-Piutang Rp. 29.263.891,74,-
-Persediaan Rp. 4.317.221,73,-
Total Aktiva Lancar Rp. 123.128.644,44,-
Aktiva Tetap
-Kendaraan Rp. 46.746.737,78,-
-Gedung Rp. 6.300.000,00,-
-investasi kantor Rp. 6.484.399,56,-
Jumlah aktiva tetap Rp. 59.531.137,34,-
Total aktiva Rp. 182.659.781,78,-
B.Passiva
Hutang Bank
-BCA Rek. 040-731-8 Rp. 89.875.630,15,-
23. -Lippo Rek. 789-489-04 Rp. 37.875.925,05,-
Jumlah Utang Rp. 127.748.555,20,-
Modal :
-Modal Saham Rp. 15.000.000,00,-
-Laba yang ditahan Rp. 39.911.226,58,-
Jumlah Modal Rp. 54.911.226,58,-
Total Hutang dan Modal Rp. 182.659.751,78,-
PT. Argo Travel
Laporan Rugi / Laba
Periode 1 Januari S/D 31 Desember 1997
Penjualan Tunai Rp. 958.190.668,57,-
Penjulan Kredit Rp. 335.001.995,28,-
Penjualan Total Rp. 1.293.063.850,85,-
Harga Pokok Penjualan Rp. 1.114.103.209,14,-
Laba Kotor Rp. 179.089.034,71,-
Biaya Operasi
-Gaji Karyawan Rp. 59.536.999,36,-
-Biaya pem. Gedung Rp. 2.312.500,00,-
-Biaya Jar. ABACUS Rp. 14.326.501,94,-
-Biaya Jar.V.SAT Rp. 10.500.000,00,-
-Biaya Listrik,air dan telp Rp. 5.500.000,00,-
-Biaya administrasi Rp. 4.312.051,94,-
Total biaya Operasi Rp. (96.308.052,42,-)
24. Laba Usaha Rp. 82.780.982,29,-
Biaya Bunga Rp. 52.123.800,00,-
Laba Sebelum Pajak Rp. 30.657.181,46,-
Pajak Rp. (6.664.295,37,-)
Laba setelah Pajak Rp. 23.992.886,09,-
PT. Argo Travel
Laporan Rugi / Laba
Periode 1 Januari S/D 31 Desember 1998
Penjualan Tunai Rp. 999.529.184,57,-
Penjulan Kredit Rp. 270.473.226,005,-
Penjualan Total Rp. 1.270.002.410,56,-
Harga Pokok Penjualan Rp. 1.082.851.910,96,-
Laba Kotor Rp. 187.150.499,61,-
Biaya Operasi
-Gaji Karyawan Rp. 60.127.170,66,-
-Biaya pem. Gedung Rp. 2.312.500,00,-
-Biaya Jar. ABACUS Rp. 12.685.800,75,-
-Biaya Jar.V.SAT Rp. 8.500.000,00,-
-Biaya Listrik,air dan telp Rp. 6.500.000,00,-
-Biaya administrasi Rp. 2.643.345,40,-
Total biaya Operasi Rp. (91.517.066,81,-)
Laba Usaha Rp. 95.633.432,80,-
Biaya Bunga Rp. (66.864.147,00.-)
25. Laba Sebelum Pajak Rp. 28.769.257,90,-
Pajak Rp. (6.192.314,46,-)
Laba setelah Pajak Rp. 22.576.943,44,-
PT. Argo Travel
Laporan Rugi / Laba
Periode 1 Januari S/D 31 Desember 1999
Penjualan Tunai Rp. 1.069.728,11,-
Penjulan Kredit Rp. 360.672.072,192,-
Penjualan Total Rp. 1.430.400.719,30,-
Harga Pokok Penjualan Rp. 1.231.774.124,59,-
Laba Kotor Rp. 198.626.584,71,-
Biaya Operasi
-Gaji Karyawan Rp. 60.937.006,83,-
-Biaya pem. Gedung Rp. 2.312.500,00,-
-Biaya Jar. ABACUS Rp. 14.557.350,00,-
-Biaya Jar.V.SAT Rp. 12.500.000,00,-
-Biaya Listrik,air dan telp Rp. 6.171.300,00,-
-Biaya administrasi Rp. 1.886.727,34,-
Total biaya Operasi Rp. (93.364.944,17,-)
Laba Usaha Rp. 100.261.650,54,-
Biaya Bunga Rp. (663.875.925,19,-)
Laba Sebelum Pajak Rp. 36.385.925,35,-
Pajak Rp. (8.096.431,26,-)
26. Laba setelah Pajak Rp. 28.289.294,00,-
PT. Argo Travel
Laporan Rugi / Laba
Periode 1 Januari S/D 31 Desember 2000
Penjualan Tunai Rp. 2.600.391.864,34,-
Penjulan Kredit Rp. 338.681.997,663,-
Penjualan Total Rp. 2.939.073.862,00,-
Harga Pokok Penjualan Rp. 2.700.733.418,52,-
Laba Kotor Rp. 239.340.407,48,-
Biaya Operasi
-Gaji Karyawan Rp. 94.386.385,90,-
-Biaya pem. Gedung Rp. 2.312.500,00,-
-Biaya Jar. ABACUS Rp. 15.662.976,59,-
-Biaya Jar.V.SAT Rp. 14.500.000,00,-
-Biaya Listrik,air dan telp Rp. 15.100.450,00,-
-Biaya administrasi Rp. 3.752.460,00,-
Total biaya Operasi Rp. (145.120.772,49,-)
Laba Usaha Rp. 94.219.635,99,-
Biaya Bunga Rp. (46.877.732,44,-)
Laba Sebelum Pajak Rp. 47.341.902,55,-
Pajak Rp. (13.335.476,63,-)
Laba setelah Pajak Rp. 34.006.425,92