2. Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947 1975 2004
Rencana Pelajaran → Kurikulum Rintisan
Dirinci dalam Rencana Sekolah Dasar Kurikulum
Pelajaran Terurai Berbasis
Kompetensi
1968 1994 (KBK)
Kurikulum Kurikulum 1994 2013
Sekolah Dasar Kurikulum 2013
1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015
1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum
Kurikulum Proyek Tingkat Satuan
Perintis Sekolah Pendidikan
Pembangunan (KTSP)
1964 (PPSP) 1997
Rencana Revisi Kurikulum 1994
Pendidikan
Sekolah Dasar
2
3. Landasan Pengembangan Kurikulum
Aspek • Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat
Filosofis • Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
•Perubahan metodologi pembelajaran
Aspek •Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010
Yuridis •Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional:
Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan
nilai-Nilai Budaya bangsa Untuk Membentuk Daya Saing Karakter Bangsa
• Relevansi
• Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
• Kurikulum lebih dari sekedar dokumen
• Proses pembelajaran
Aspek Aktivitas belajar
Konseptual Output belajar
Outcome belajar
• Penilaian
Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi
Penjenjangan penilaian
3
4. Strategi Pengembangan Pendidikan
Pembelajara
n siswa aktif
berbasis
kompetensi
Efektivitas g gu
in
/m
Pembelajara ja
m
6
n 2-
+ ah
(Kurikulum ol
ek
iS
, Guru, ....) al
d
n gg
0 SD 6 SMP SM i
aT
9 12
m
Wajar Dikdas 9 Tahun PMU La
Periode 1994-2012 Mulai 2013
Dibahas tersendiri 4
5. Strategi Peningkatan Efektivitas Pembelajaran
Pembelajaran yang
Iklim
mengedepankan pengalaman
akademik,
personal melalui observasi
budaya
(Menyimak, Melihat, Membaca,
sekolah/
Mendengar), asosiasi, bertanya,
kampus, ....
menyimpulkan,
mengkomunikasikan, ....
Sistem Nilai:
-Universal Efektivitas Efektivitas Efektivitas Transformasi
-Nasional Interaksi Pemahama Penyerapan Nilai
-Lokal
n
Penilaian
Manajemen berdasarkan Kesinambungan
dan proses dan hasil Pembelajaran
Kepemimpina pekerjaan serta secara horisontal
n kemampuan dan vertikal
menilai sendiri
5
6. Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran
• Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi
tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses
penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis
proses dan output] memerlukan penambahan jam
pelajaran
• Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara
menambah jam pelajaran [KIPP di AS, Korea Selatan]
• Perbandingan dengan negara-negara lain
menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih
singkat
• Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat,
tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
6
7. Permasalahan Kurikulum 2006
• Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya
matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui
tingkat perkembangan usia anak.
• Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional.
• Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
• Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills
dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
• Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat
lokal, nasional, maupun global.
• Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci
sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada
pembelajaran yang berpusat pada guru.
• Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan
hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
• Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan
multi tafsir.
7
8. Alasan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan Kompetensi Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, • Kemampuan berkomunikasi
CAFTA • Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• masalah lingkungan hidup • Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
• kemajuan teknologi informasi permasalahan
• konvergensi ilmu dan teknologi • Kemampuan menjadi warga negara yang efektif
• ekonomi berbasis pengetahuan • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
• kebangkitan industri kreatif dan budaya terhadap pandangan yang berbeda
• pergeseran kekuatan ekonomi dunia • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang
• pengaruh dan imbas teknosains mengglobal
• mutu, investasi dan transformasi pada sektor • Memiliki minat luas mengenai hidup
pendidikan • Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Hasil TIMSS dan PISA • Memiliki kecerdasan sesuai dengan
Fenomena Negatif yang Mengemuka Persepsi Masyarakat
bakat/minatnya
Perkelahian pelajar • Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
Narkoba • Beban siswa terlalu berat
Korupsi • Kurang bermuatan karakter
Plagiarisme
Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
Gejolak masyarakat (social unrest)
8
9. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Kondisi Saat Ini Konsep Ideal
A. Kompetensi Lulusan A. Kompetensi Lulusan
1 Sikap belum mencerminkan karakter 1 Berkarakter mulia
mulia 2 Keterampilan yang relevan
2 Keterampilan belum sesuai kebutuhan
3 Pengetahuan-pengetahuan terkait
3 Pengetahuan-pengetahuan lepas
B. Materi Pembelajaran B. Materi Pembelajaran
1 Belum relevan dengan kompetensi yang 1 Relevan dengan kompetensi yang
dibutuhkan dibutuhkan
2 Beban belajar terlalu berat 2 Materi esensial
3 Terlalu luas, kurang mendalam 3 Sesuai dengan tingkat perkembangan
anak
C. Proses Pembelajaran C. Proses Pembelajaran
1 Berpusat pada guru (teacher centered 1 Berpusat pada peserta didik (student
learning) centered active learning)
2 Sifat pembelajaran yang berorientasi 2 Sifat pembelajaran yang kontekstual
pada buku teks 3 Buku teks memuat materi dan proses
3 Buku teks hanya memuat materi pembelajaran, sistem penilaian serta
9
bahasan kompetensi yang diharapkan
10. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Kondisi Saat Ini Konsep Ideal
D. Penilaian D. Penilaian
1 Menekankan aspek kognitif 1 Menekankan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik secara proporsional
2 Test menjadi cara penilaian yang 2 Penilaian test dan portofolio saling 10
dominan melengkapi
E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1 Memenuhi kompetensi profesi saja 1 Memenuhi kompetensi profesi,
pedagogi, sosial, dan personal
2 Fokus pada ukuran kinerja PTK 2 Motivasi mengajar 10
F. Pengelolaan Kurikulum F. Pengelolaan Kurikulum
1 Satuan pendidikan mempunyai 1 Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki
kebebasan dalam pengelolaan kurikulum kendali kualitas dalam pelaksanaan
2 Masih terdapat kecenderungan satuan kurikulum di tingkat satuan pendidikan
pendidikan menyusun kurikulum tanpa 2 Satuan pendidikan mampu menyusun
mempertimbangkan kondisi satuan kurikulum dengan mempertimbangkan
pendidikan, kebutuhan peserta didik, kondisi satuan pendidikan, kebutuhan
dan potensi daerah peserta didik, dan potensi daerah
3 Pemerintah hanya menyiapkan sampai 3 Pemerintah menyiapkan semua
standar isi mata pelajaran komponen kurikulum sampai buku teks
10
dan pedoman
11. Kurikulum sebagai Integrator
Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Watak/Perilaku Kolektif
Kompetensi: Watak/
Sistem -Sikap Aktualisasi Internalisasi
Perilaku
Nilai -keterampilan (Action) (Reflection)
-Pengetahuan Individu
Keterampilan
Pengetahuan
Kurikulum
-Peduli
&
-Produktif
-Bertangggung jawab
-...
Pembelajaran
PTK dan dukungan lain:
SarPras,... 11
12. Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural *tidak pernah berhenti belajar
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia
Pembelajar yang Sukses
Pembelajaran Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
Kesiapan: Kelayakan: Kebutuhan:
-Fisik -Materi -Individu
-Emosional -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Metode Penyampaian
-Intelektual
-Metode Penilaian -Peradaban
- Spiritual
Kurikulum
(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan
Penilaian)
Buku Pegangan (Buku Babon)
(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)
Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan
Guru 12
13. Elemen Perubahan
Standar Standar Proses
Kompetensi Lulusan
Elemen Perubahan
Standar Isi Standar Penilaian
13
14. Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi • Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
Lulusan meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan • Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi
mata pelajaran matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
(ISI)
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI) • Tematik • Mata • Mata pelajaran • Vokasinal
Integratif dalam pelajaran
semua mata
pelajaran
14
15. Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Struktur • Holistik • TIK menjadi • Perubahan • Penambahan
Kurikulum berbasis sains media semua sistem: ada jenis keahlian
(Matapelajara (alam, sosial, matapelajaran matapelajara berdasarkan
n dan alokasi dan budaya) • Pengembangan n wajib dan spektrum
waktu) • Jumlah diri terintegrasi ada kebutuhan (6
(ISI) matapelajaran pada setiap matapelajara program
dari 10 menjadi matapelajaran n pilihan keahlian, 40
6 dan • Terjadi bidang keahlian,
• Jumlah jam ekstrakurikuler pengurangan 121 kompetensi
bertambah 4 • Jumlah matapelajara keahlian)
JP/minggu matapelajaran n yang harus • Pengurangan
akibat dari 12 menjadi diikuti siswa adaptif dan
perubahan 10 • Jumlah jam normatif,
pendekatan • Jumlah jam bertambah 1 penambahan
pembelajaran bertambah 6 JP/minggu produktif
JP/minggu akibat akibat • produktif
perubahan perubahan disesuaikan
pendekatan pendekatan dengan trend
15
pembelajaran pembelajara perkembangan di
16. Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah
dan masyarakat
Proses • Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
pembelajara • Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
n
• Tematik dan • IPA dan IPS • Adanya mata • Kompetensi
terpadu masing- pelajaran wajib keterampilan yang
masing dan pilihan sesuai dengan standar
diajarkan sesuai dengan industri
secara bakat dan
terpadu minatnya
16
17. Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses
dan hasil]
Penilaian hasil
belajar • Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal
(maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian
Ekstrakuri-kuler • Pramuka • Pramuka • Pramuka • Pramuka (wajib)
(wajib) (wajib) (wajib) • OSIS
• UKS • OSIS • OSIS • UKS
• PMR • UKS • UKS • PMR
• Bahasa Inggris • PMR • PMR • Dll
• Dll • Dll
17
18. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
UU No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
Fungsi
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa,
Tujuan
Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
18
19. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1.Perkembangan psikologis anak
2.Lingkup dan kedalaman materi
3.Kesinambungan
4.Fungsi satuan pendidikan
19
5.Lingkungan
20. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1.Perkembangan psikologis anak
2.Lingkup dan kedalaman materi
3.Kesinambungan
4.Fungsi satuan pendidikan
5.Lingkungan 20
21. Pertimbangan dalam Perumusan SKL
Dunia (Peradaban) Global
Negara Meta-
kognitif
Sosial-Ekonomi-Budaya
Peserta Pendidikan Prosedural
Didik Sat
Konseptual
Faktual
Konteks Konten
21
22. Ruang Lingkup SKL
Dunia (Peradaban) Global
Negara Meta- PT
kognitif
Sosial-Ekonomi-Budaya
SMA/K
Peserta Pendidikan Prosedural
Didik Sat
SMP
Konseptual
SD
Faktual
SD
SMP
SMA/K
PT 22
23. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN SIKAP
DIKDAS:SD DIKDAS:SMP DIKMEN:SMA/K
MEMILIKI PERILAKU YANG MEMILIKI PERILAKU YANG MEMILIKI PERILAKU YANG
MENCERMINKAN SIKAP MENCERMINKAN SIKAP MENCERMINKAN SIKAP
ORANG BERIMAN, BERAKHLAK ORANG BERIMAN, BERAKHLAK ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA,
MULIA, PERCAYA DIRI, DAN MULIA, PERCAYA DIRI, DAN PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG
BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERTANGGUNG JAWAB DALAM JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL
DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN DAN ALAM
ALAM ALAM SERTA DALAM MENEMPATKAN
DI SEKITAR RUMAH, SEKOLAH, DAN DALAM JANGKAUAN PERGAULAN DIRINYA SEBAGAI CERMINAN BANGSA
TEMPAT BERMAIN DAN KEBERADAANNYA DALAM PERGAULAN DUNIA
23
24. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN
KETERAMPILAN
SD SMP SMA/K
MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR
DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN
KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK
DAN KONKRET DAN KONKRET
DAN KONKRET
SESUAI DENGAN YANG TERKAIT DENGAN
SESUAI DENGAN YANG DIPELAJARI DI SEKOLAH PENGEMBANGAN DARI YANG
DITUGASKAN KEPADANYA. DIPELAJARINYA DI SEKOLAH
SECARA MANDIRI
24
25. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN PENGETAHUAN
SD SMP SMA/K
MEMILIKI PENGETAHUAN MEMILIKI PENGETAHUAN MEMILIKI PENGETAHUAN
FAKTUAL DAN KONSEPTUAL FAKTUAL, KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL DAN METAKOGNITIF
DALAM PROSEDURAL DALAM DALAM
ILMU PENGETAHUAN, ILMU PENGETAHUAN, ILMU PENGETAHUAN,
TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA,
HUMANIORA, DENGAN HUMANIORA, DENGAN HUMANIORA, DENGAN
WAWASAN KEBANGSAAN, WAWASAN KEBANGSAAN, WAWASAN KEBANGSAAN,
KENEGARAAN, DAN PERADABAN KENEGARAAN, DAN PERADABAN KENEGARAAN, DAN PERADABAN
TERKAIT FENOMENA DAN TERKAIT FENOMENA DAN TERKAIT PENYEBAB FENOMENA
KEJADIAN DI LINGKUNGAN KEJADIAN YANG TAMPAK MATA DAN KEJADIAN
RUMAH, SEKOLAH, DAN TEMPAT
BERMAIN
25
26. Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD
No Permasalahan Penyelesaian
1 Capaian pembelajaran disusun Perlunya ditetapkan standar kompetensi
berdasarkan materi pelajaran bukan kelulusan dan standar kompetensi kelas
kompetensi yang harus dimiliki peserta untuk menyatakan capaian pembelajaran
didik
2 Kompetensi diturunkan dari Kompetensi dirumuskan dalam tiga domain,
pengetahuan yang diperoleh dari mata yaitu sikap, keteramilan, dan pengetahuan
pelajaran
3 Walaupun kelas I – III menerapkan Perlunya merumuskan kompetensi inti untuk
pembelajaran tematik, tidak ada masing-masing kelas
kompetensi inti yang mengikat semua
mata pelajaran
4 Walaupun kelas I-III menerapkan Mata pelajaran harus dipergunakan sebagai
pembelajaran tematik, tetapi warna sumber kompetensi bukan yang yang
mata pelajaran sangat kental bahkan diajarkan
berjalan sendiri-sendiri dan saling
mengabaikan
5 Kompetensi siswa hanya diukur dari Penilaian terhadap semua domain
kompetensi pengetahuan yang kompetensi menggunakan penilaian otentik
diperolehnya melalui penilaian berbasis [proses dan hasil] 26
27. Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD
No Permasalahan Penyelesaian
7 Peserta didik pada jenjang satuan sekolah dasar Perlunya proses pembelajaran yang
belum perlu diajak berfikir tersegmentasi dalam menyuguhkan keutuhan pada peserta didik
mata pelajaran-mata pelajaran terpisah karena melalui pemilihan tema
masih berfikir utuh
8 Banyak sekolah alternatif yang menerapkan Perlunya menerapkan sistem pembelajaran
sistem pembelajaran integratif berbasis tema integratif berbasis tema
yang menujukkan hasil menggembirakan
9 Adanya keluhan banyaknya buku yang harus Perlunya penyederhanaan mata pelajaran
dibawa oleh anak sekolah dasar sesuai dengan
banyaknya mata pelajaran
10 Indonesia menerapkan sistem guru kelas Perlunya membantu memudahkan tugas guru
dimana semua mata pelajaran [kecuali agama, dalam menyampaikan pelajaran sebagai suatu
seni budaya, dan pendidikan jasmani] diampu keutuhan dengan meminimumkan jumlah mata
oleh satu orang guru pelajaran tanpa melanggar ketentuan konstitusi
[idealnya tanpa mata pelajaran sama]
11 Banyak negara menerapkan sistem Dapat dipergunakan sebagai acuan dalam usaha
pembelajaran berbasis tematik-integratif meringankan beban guru kelas yang harus
sampai SD kelas VI, seperti Finlandia, England, mengampu sejumlah mata pelajaran
Jerman, Scotland, Perancis, Amerika Serikat
(sebagian), Korea Selatan, Australia, Singapura,
New Zealand,, Hongkong, Filipina 27
28. Usulan Rancangan Struktur Kurikulum SD
No Komponen Rancangan Alternatif - 1
1 Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI
2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6 melalui
pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
6 Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu
melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam
berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab.
7 Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah
atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa
Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui
kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll
8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian 28
29. Rasional IPA dan IPS di Kelas V – VI SD
Alternatif 2
• Peserta didik kelas V – VI (usia 11 – 12 tahun) sudah masuk pada tahap
berpikir abstrak (operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-
konsep keilmuan secara sederhana
• Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap
dapat dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terintegrasi.
• Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda
dengan istilah-istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya:
“gaya”, “usaha”, “daya”, dll.
• Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing. Jika
indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa
Indonesia menjadi IPA.
• Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi
pendangkalan materi IPA (terhapusnya beberapa bagian maneri IPA), dampak
negatifnya:
– Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
– Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka
membaca surat kabar/majalah yang mempunyai kolom sains.
29
30. PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Struktur Kurikulum Sekarang Usulan Struktur Kurikulum Baru
Alternatif - 1
No Komponen I II III IV V IV No Komponen I II III IV V IV
A Matapelajaran A Kelompok A Tematik
1 Pend. Agama 4 4 4 4 4 4
1 Pend. Agama 3 3 3 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 6 6
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
3 Bahasa Indonesia 5 5 5
B Kelompok B
4 Matematika 5 5 5 1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
5 IPA 4 4 4 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
6 IPS 3 3 3
Alternatif - 2
7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4 No Komponen I II III IV V IV
Pend. Jasmani, OR & A Kelompok A Tematik
8 4 4 4 1 Pend. Agama 4 4 4 4 3 3
Kes.
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 4 4
B Muatan Lokal 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 5 5
C Pengembangan Diri 2 2 2 4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA - - - - 4 4
Jumlah 26 27 28 32 32 32 6 IPS - - - - 4 4
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 30 36
36
31. Prosedur Penyusunan Kompetensi Dasar Baru
SK-KD Lama Mapel
SKL Baru per kelas
• Mempertahankan SK-KD
lama yang sesuai dengan
Evaluasi SKL Baru
• Merevisi SK-KD lama
disesuaikan dengan SKL
Baru
• Menyusun SK-KD Baru
Sumber Kompetensi
[Mapel per kelas]
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Baru
31
32. SKL dan KI Sekolah Dasar Kelas I
Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kelas I
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, Menerima dan menjalankan ajaran
menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku agama dan kepercayaan yang dianutnya.
yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan jawab, santun, peduli, dan percaya diri
lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, dalam berinteraksi dengan keluarga,
sekolah, dan tempat bermain teman, dan guru.
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, Menyajikan pengetahuan faktual dalam
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret terkait
tindakan yang mencerminkan perilaku
dengan yang ditugaskan kepadanya. anak beriman dan berakhlak mulia.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, Memahami pengetahuan faktual
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] dengan cara mengamati berdasarkan
pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
pengetahuan, teknologi,seni, budaya, humaniora, ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan benda-benda yang dijumpainya di
peradaban terkait fenomena dan kejadian di rumah dan di sekolah
32
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
34. KOMPETENSI DASAR
Rumusan Kompetensi Dasar Agama Islam untuk SD Kelas I
Kompetensi Inti KD Hasil 30-10-2012 Rumusan Kompetensi Dasar Usulan
Memiliki perilaku jujur, disiplin, 1. Selalu berterima kasih atas segenap
tanggung jawab, santun, peduli, pemberian sebagai implementasi dari
dan percaya diri dalam pemahaman surat Al Fatihah
berinteraksi dengan keluarga,
2. Memiliki perilaku bersih badan,
teman, dan guru.
pakaian, barang-barang, dan tempat
sebagai implementasi pemahaman
makna bersuci
3. Memiliki perilaku kasih sayang terhadap
semua makhluk ciptaan Allah sebagai
implementasi dari pemahaman surat Al
Fatihah dan surat Al Ikhlas
4. Memiliki perliaku hormat dan patuh
kepada orangtua, guru dan sesama
anggota keluarga sebagai implementasi
dari pemahaman Surat Al Fatihah dan
Surat Al Ikhlas
5. Memiliki perilaku rajin belajar sebagai
implementasi dari pemahaman Surat Al
‘Alaq ayat 1 s.d. 5
34
35. KOMPETENSI DASAR
Rumusan Kompetensi Dasar Agama Islam untuk SD Kelas I
Kompetensi Inti KD Hasil 30-10-2012 Rumusan Kompetensi Dasar Usulan
Memahami pengetahuan 1. Mengenal Allah berdasarkan
faktual dengan cara mengamati pengamatan terhadap dirinya dan
[mendengar, melihat, makhluk ciptaanNya yang dijumpai di
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
sekitar rumah dan sekolah
tentang dirinya, makhluk 2. Mengenal makna dua kalimat
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, syahadat
dan benda-benda yang 3. Mengenal Rukun Islam dan Rukun
dijumpainya di rumah dan di Iman ?
sekolah 4. Mengenal makna doa sebelum dan
sesudah belajar
5. Mengenal tata cara bersuci
6. Mengamati kegiatan agama yang
dianutnya di sekitar rumahnya
7. Mengenal sejarah sebelum dan
setelah kelahiran Nabi Muhammad
SAW
35
36. KOMPETENSI DASAR
Rumusan Kompetensi Dasar Agama Islam untuk SD Kelas I
Kompetensi Inti KD Hasil 30-10-2012 Rumusan Kompetensi Dasar Usulan
Menyajikan pengetahuan 1. Melafalkan huruf hijaiyah dengan jelas
faktual dalam bahasa yang dan benar
jelas dan logis, dalam karya 2. Melafalkan dua kalimat syahadat
yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak
dengan benar dan jelas
sehat, dan dalam tindakan 3. Melafalkan surat Al Fatihah dan surat
yang mencerminkan perilaku Al-Ikhlas dengan benar dan jelas
anak beriman dan berakhlak 4. Melafalkan doa sebelum dan sesudah
mulia. belajar dengan benar dan jelas.
5. Menunjukkan hafalan surat Al Fatihah
dan surat Al Ikhlas dengan benar dan
jelas
6. Mempraktekkan tata cara bersuci
7. Menceritakan kegiatan agama yang
dianutnya di sekitar rumahnya
8. Menceritakan kisah yang terjadi
sebelum dan setelah kelahiran Nabi
Muhammad SAW
36
37. Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Kesesuaian kompetensi Penguatan peran
Penguatan peran
pendidik dan tenaga pemerintah dalam
pemerintah dalam
kependidikan dengan pembinaan dan
pembinaan dan
kurikulum yang pengawasan
pengawasan
diajarkan dan buku teks
yang dipergunakan
KURIKULUM
KURIKULUM
Ketersediaan buku sebagai
bahan ajar dan sumber belajar yang:
•Mengintegrasikan keempat standar pembentuk
kurikulum Penguatan
•Sesuai dengan model interaksi pembelajaran
Penguatan
•Sesuai dengan model pembelajaran berbasis manajemen dan
manajemen dan
pengalaman individu dan berbasis deduktif budaya sekolah
budaya sekolah 37
•Mendukung efektivitas sistem pendidikan
38. Pengembangan Guru
Mindset:
Perubahan paradigma, dari konten
menuju kompetensi
Persepsi tentang peserta didik
Persepsi tentang belajar
Skills Persepsi tentang fungsi penilaian
Uji Kompetensi, Penilaian
GURU
GURU
Kinerja, dan Pembinaan
Keprofesionalan
Budaya Kerja Berkelanjutan
Pelindungan dan
Kode Etik Guru Karir Guru
38
39. Sistem Implementasi Kurikulum
IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
Pendidik dan
Sarana
KURIKULUM Tenaga
Prasarana
Kependidikan
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
39
40. Kerangka Implementasi Kurikulum
Penataan Kurikulum Implementasi Kurikulum
Perangkat Perangkat Pembelajaran Implementasi Implementasi
Kurikulum dan Buku Teks Terbatas Meluas
Uji Publik dan Sosialisasi pelatihan guru dan tenaga kependidikan
Reflective Evaluation (Validitas Isi,
Akseptabilitas. Aplikabilitas, Legalitas) Formative Evaluation Summative Evaluation
melalui: diskusi internal Tim Inti, Tim
Des 2012 Tim Pakar Mar 2013
Internal, Juni 2013 Juni 2016
• Kerangka Penilaian menyeluruh
• Buku Babon Implementasi Terbatas
Dasar terhadap pelaksanaan
Guru (Silabus, kurikulum baru secara
• Struktur Panduan
Kurikulum nasional
Pembelajaran
dan Beban dan Penilaian Alternatif :
Belajar Mata 1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk
• Kompetensi Pelajaran) seluruh sekolah
(SKL, KI, • Buku Teks 2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk
SKMP/K, Pelajaran beberapa sekolah 40
KDMP)
41. Kelebihan Alternatif I
N Kelebihan
o
1 Butuh waktu lebih singkat untuk menyiapkan:
-Buku Teks
-Pelatihan Guru
-Administrasi Sekolah
-Budaya Sekolah
2 Memudahkan proses pendampingan karena jumlah kelas masih
relatif terbatas
3 Dapat dilakukan penyempurnaan untuk tahun berikutnya
4 Tidak menyebabkan perubahan ditengah jalan bagi peserta didik
karena implementasi dimulai pada awal tahapan jenjang satuan
pendidikan
5 Tidak mengganggu siswa yang sudah berada pada tahap akhir 41
jenjang satuan pendidikan