SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Aktiva tetap berwujud
PENGERTIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
ialah Aktiva-aktiva yang berwujud dan sifatnya relatif permanen yang
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan.
Relatif permanen menunjukkan sifat aktiva yang bersangkutan dapat digunakan

dalam jangka waktu yang relatif lama, dan dibatasi dengan lebih dari satu periode
akuntansi.
Pengelompokkan Aktiva Berwujud :
1. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas “Tanah, dll”
2. Aktiva tetap yang umurnya terbatas, namun jika habis dapat diganti.
“bangunan, dll”
3. Aktiva tetap yang umurnya terbatas, namun jika habis tidak dapat diganti.
“SDA, dll”
PENGELUARAN-PENGELUARAN MODAL &
PENDAPATAN
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran yg berhubungan

dengan perolehan & penggunaan Aktiva tetap, dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. Pengeluaran modal (capital expenditures) “pengeluaran untuk

memperoleh suatu manfaat yg akan dirasakan lebih dari satu
periode akuntansi, dan dicatat dalam rekening
aktiva(dikapitalisasi)”
2. Pengeluaran Pendapatan (revenue expenditures) “pengeluaran
untuk memperoleh suatu manfaat yg dirasakan dalam periode
PRINSIP PENILAIAN AKTIVA TETAP
BERWUJUD
PSAK No.16 menyatakan :

“Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi
untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan
sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur
berdasarkan biaya perolehan”.
Biaya / Harga perolehan aktiva tetap ialah jumlah
kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar
imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu
aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan
aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap
digunakan.
HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
BERWUJUD
 Tanah, Bangunan, Mesin dan Alat-alat : “Harga Beli ; pajak ;
biaya angkut ; asuransi ; biaya pemasangan ; biaya yg dikeluarkan
selama percobaan mesin”.
 Alat-alat Kerja : “harga beli ; biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan alat kerja”.

 Pattern dan Dies / Cetakan : “biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan pattern”.
 Perabot dan Alat-alat kantor : “harga beli ; biaya angkut ; pajak”.
 Kendaraan : “harga beli ; biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan alat kerja”.
 Tempat barang yang dapat dikembalikan (Returnable Container) :
“Barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual,
Misalnya, Pabrik minuman X menjual minuman sebanyak
1.000 botol dengan harga jual per botol Rp.100,- uang tanggungan
botol sebesar Rp.50,-/botol. Jurnal :
Piutang
Penjualan
Cadangan tempat barang
Perhitungan :
Harga jual
Tanggungan botol

Rp.75.000,Rp.50.000,Rp.25.000,-

: Rp.100,- x 1.000
: Rp.50,- x 1.000

= Rp.100.000,= Rp. 50.000,Rp.150.000,-

Jika penjualan tunai, maka uang tanggungan yg diterima dikreditkan
ke rekening uang tanggungan botol. Jurnal :
Cadangan tempat barang
piutang (kas)

Rp.50.000,Rp.50.000,-
CARA-CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP

1. Pembelian Tunai “dicatat dalam buku dengan jumlah uang yang dikeluarkan,
Harga perolehan aktiva tsb diperoleh dari total biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkannya”. Contoh : pembelian tanah, jurnal ;
Tanah
Rp.xxx
Kas
Rp. xxx
2. Pembelian secara Lumpsum/Gabungan “apabila dalam suatu pembelian
diperoleh lebih dari satu macam aktiva tetap maka harga perolehan harus
dialokasikan pada masing-masing aktiva tetap”
menurut PSAK No.16 “Harga Perolehan dari setiap aktiva yg diperoleh

secaragabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tsb
berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan”.
contoh :
PT Risa Fadila membeli aktiva tetap secara paket (lumpsum) dengan harga
Rp.80.000.000,- harga pasar setiap aktiva sbb :
Gedung
: Rp.25.000.000,Tanah
: Rp.50.000.000,Mesin
: Rp.25.000.000,-
Harga perolehan setiap aktiva dihitung dengan cara, sbb :
Gedung
Tanah
Mesin

Jurnal untuk mencatat transaksi di atas ialah :
Gedung
Tanah
Mesin
Kas

Rp.20.000.000,Rp.40.000.000,Rp.20.000.000,Rp.80.000.000,-
PEROLEHAN MELALUI PERTUKARAN
1. Ditukar dengan surat-surat berharga
Pertukaran aktiva tetap dengan saham / obligasi
perusahaan akan dicatat dalam rekening modal saham
atau utang obligasi sebesar nilai nominalnya. Selisih nilai
pertukaran dengan nilai nominal dicatat dalam rekening
agio / disagio.
contoh :
PT A menukar mesin dg 1.000 lembar saham biasa
nominal @ Rp.10.000,- pada saat pertukaran harga
saham sebesar Rp.11.000,-/lembar . Pertukaran ini
dijurnal :
Mesin
Rp.11.000.000,Modal saham biasa
Rp.10.000.000,-
2. Ditukar dengan Aktiva Tetap yang Lain
a). Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
ialah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama, seperti
tanah ditukar dengan mesin.
Contoh :
Tahun 2006, PT Saya menukarkan mesin produksi dg truk baru. HP mesin
produksi Rp.2.000.000,- akum.peny. Hingga tanggal pertukaran sebesar
Rp.1.500.000,- sehingga nilai bukunya Rp.500.000,- nilai wajar mesin tsb ialah
Rp.800.000,- dan PT Saya harus membayar uang sebesar Rp.1.700.000,- HP Truk
sebesar Rp.2.500.000,- jurnal yg dibuat :
Truk
Rp.2.500.000,Akum.peny. Mesin
Rp.1.500.000,kas
Rp.1.700.000,mesin
Rp.2.000.000,Laba pertukaran mesin Rp. 300.000,Laba pertukaran mesin sebesar Rp.300.000,- dihitung sbb :
Nilai wajar mesin
Rp.800.000,Harga perolehan mesin Rp.2.000.000,Akum.Peny. Mesin
Rp.1.500.000,Rp.500.000,Laba pertukaran mesin
Rp.300.000,-
Apabila mesin tsb ditukarkan pada pertengahan tahun 2006, maka pertama kali harus
diadakan pencatatan depresiasi untuk ½ tahun 2006. dan baru dilakukan pencatatan
transaksi pertukaran, bila diketahui umer ekonomis 5 tahun, maka jurnalnya :
Depresiasi mesin
Rp.200.000,akum.depresiasi mesin
Rp.200.000,Perhitungan :
Truk
Akum.Dep. Mesin
kas
Mesin
Laba Pertukaran mesin

Rp.2.500.000,Rp.1.700.000,Rp.1.700.000,Rp.2.000.000,Rp. 500.000,-

Laba pertukaran mesin sebesar Rp.500.000,- dihitung sbb :
Nilai wajar mesin
Rp.800.000,HP Mesin
Rp.2.000.000,Depresiasi awal2006
Rp.1.500.000,Depresiasi 6 bulan
Rp. 200.000,Rp.1.700.000,Rp.300.000,Laba pertukaran mesin
Rp.500.000,-
b). Pertukaran Aktiva Tetap Sejenis
ialah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama, seperti
pertukaran mesin merk A dengan Mesin merk B.
Contoh 1 : (pertukaran dg mengeluarkan kas)
PT Saya menukarkan truk merk A dg Merk B, HP Truk A Rp.10.000.000,- dan
akum.depresiasinya Rp.4.000.000,- Truk B harga pasarnya Rp. 25.000.000,- PT Saya
membayar Rp.20.000.000,- tunai. Maka jurnalnya :
Truk B
Akum.Depresiasi Truk A
Truk A
Kas
Perhitungannya sbb :
HP Truk A
Akum.Peny.
Nilai Buku A
Kas yang dibayarkan
HP Truk B

Rp.26.000.000,Rp. 4.000.000,Rp.10.000.000,Rp.20.000.000,Rp.10.000.000,Rp. 4.000.000,Rp. 6.000.000,Rp.20.000.000,Rp.26.000.000,-
Contoh 2 : (Pertukaran dg penerimaan kas)
PT Saya menukarkan truk A dg Truk B. HP Truk A sebesar
Rp.50.000.000,- dan Akum.Depresiasi Rp.20.000.000,- Harga pasar
truk B Rp.35.000.000,- dan PT Saya menerima uang Rp.5.000.000,jurnal :

Truk B
Akum.Depresiasi Truk A
Kas
Truk A
Perhitungan :
HP Truk A
Akum.Depresiasi
Nilai Buku Truk A
Kas yang diterima
HP Truk B

Rp.25.000.000,Rp.20.000.000,Rp. 5.000.000,Rp.50.000.000,Rp.50.000.000,Rp.20.000.000,Rp.30.000.000,Rp. 5.000.000,Rp.25.000.000,-
3. Pembelian Angsuran
jika aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka bunga angsuran tidak
termasuk dalam harga perolehan, melainkan dicatat dalam rekening tersendiri.
Contoh 1 :
PT Saya membeli mesin seharga Rp.5.000.000,- pada tanggal 1 jan 2005.pembayaran
pertama Rp.2.000.000,-dan sisanya diangsur tiap tanggal 31 des selama 3 tahun dg bunga 12
% /tahun.
Pencatatan HP Mesin & Pembayaran angsuran sbb ;
1 januari 2005
Mesin
Rp.5.000.000,Pembelian mesin
utang
Rp.3.000.000,Kas
31 des 2005
Rp.2.000.000,Pemby. Angsuran 1
Rp.1.000.000,Bunga ;
Utang
Rp.1.000.000,12% x Rp.3.000.000,Rp.
Biaya
Rp. 360.000,360.000,Kas
Rp.1.360.000,Rp.1.360.000,31 des 2006
Pemby. Angsuran 2
Rp.1.000.000,Bunga ;

Utang
Biaya

Rp.1.000.000,Rp. 240.000,-

Kas
31 des 2007
Pemby. Angsuran 3
Rp.1.000.000,Bunga ;
12% x Rp.1.000.000,-

Utang
Biaya

Rp.1.000.000,Rp. 120.000,-

Kas
Rp.1.120.000,Rp. 120.000,-

Rp.1.120.000,-

Contoh 2 :
PT Saya pada tanggal 1 januari 2005 membeli mesin dengan pembayaran angsuran tiap
akhir tahun sebesar Rp.1.975.500,- selama 3 tahun. Jadi 3 x Rp.1.975.500,- = Rp.5.926.500,sehingga HP dikurangi bunga. Apabila tingkat bunga 9%/ tahun HP Mesin dapat dihitung
dengan metode nilai tunai sbb :
Nilai Tunai = a n 7 p x Jumlah Angsuran
A n 7 p ialah simbol dari jumlah harga tunai Rp.1,- yg diterima /dibayar setiap tahun selama
n tahun. Dalam tabel a n 7 p untuk n=3 dan p=9% didapat nilai tunai 2,53129. sehingga
dapat dihitung :
Nilai tunai

= 2,53129 x Rp.1.975.500,= Rp.5.000.000,- (dibulatkan)
Bunga selama angsuran dihitung :
Jumlah pembayaran
Rp.5.926.500,Harga perolehan mesin
Rp.5.000.000,Bunga angsuran
Rp. 926.500,Bunga angsuran Rp.926.500,- akan dialokasikan dalam waktu 3 tahun, dg perhitungan sbb:
Tahun

Jumlah
angsuran

Bunga

Pelunasan
utang

Awal
tahun 1

Pokok pinjaman
yg belum
dibayar
Rp.5.000.000,-

1

1.975.500,-

5.000.000 x 9%=450.000,-

1.525.500,-

3.474.500,-

2

1.975.500,-

3.474.500 x 9%=312.700,-

1.662.800,-

1.811.800,-

3

1.975.500,-

1.811.700 x 9%=163.800,-*

1.811.700,-

-

* Pembulatan Rp.800,-
Jurnal untuk mencatat pembelian mesin dan angsurannya sbb :
1 januari 2005
Mesin
Rp.5.000.000,Beban bunga ditangguhkan
Rp. 926.500,utang angsuran
Rp.5.926.500,31 desember 2005
Utang angsuran
Rp.1.975.500,Biaya bunga
Rp. 450.000,kas
Rp.1.975.500,beban bunga ditangguhkan
Rp. 450.000,31 desember 2006
Utang angsuran
Rp.1.975.500,Biaya bunga
Rp. 312.700,kas
Rp.1.975.500,beban bunga ditangguhkan
Rp. 312.700,31 desember 2007
Utang angsuran
Rp.1.975.500,Biaya bunga
Rp. 163.800,kas
Rp.1.975.500,beban bunga ditangguhkan
Rp. 163.800,-
Diperoleh dari Hadiah / Donasi
pencatatan aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah / donasi, dapat
dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan. Jika dalam perolehan aktiva
tersebut dikeluarkan biaya-biaya, maka tidak akan menambah harga perolehan
aktiva tetap, tetapi akan mengurangi jumlah modal dari hadiah. Dan harga
perolehan aktiva tetap yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga
pasarnya.

Ilustrasi :
PT Inayah memperoleh hadiah sebuah kendaraan (mobil) dari relasinya, harga
pasar kendaraan tersebut diketahui sebesar 55.000.000,- . jurnal yang diperlukan
PT Inayah untuk mencatat hadiah yang diterima adalah :
Kendaraan
Rp.55.000.000,Modal (hadiah)
Rp.55.000.000,Namun apabila dalam penerimaan hadiah tersebut PT Inayah mengeluarkan biaya
sebesar Rp.4.500.000,- maka biaya tersebut tidak menambah harga perolehan
aktiva tetap namun akan mengurangi modal (hadiah/donasi).
Jurnalnya adalah :
Kendaraan
Rp.55.000.000,Modal (hadiah)
Rp.50.500.000,Kas
Rp. 4.500.000,-
Aktiva tetap diperoleh dari produksi sendiri
Dalam proses ini perhitungan dari harga
perolehan sebuah aktiva tetap yang telah dihasilkan
sendiri ialah, semua biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu aktiva tetap, misalnya biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja serta biaya-biaya
lainnya, yang dijumlahkan dan hasil penjualan
biaya itulah yang menjadi harga perolehan sebuah
aktiva tetap.
BIAYA-BIAYA SELAMA MASA PENGGUNAAN
AKTIVA TETAP
1. Reparasi dan Pemeliharaan
ada dua cara untuk mencatat biaya reparasi, yaitu :
a). Menambah nilai aktiva tetap jika biaya yg dikeluarkan untuk menaikkan
nilai guna aktiva
b). Mengurangi akumulasi depresiasi , apabila biaya yg dikeluarkan untuk
memperpanjang umur aktiva.
2. Penggantian
ialah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian
aktiva dengan unit yang baru dan tipenya sama.
3. Perbaikan (Betterment/Improvement)
ialah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
4. Penambahan (addition)
PENYUSUNAN KEMBALI AKTIVA TETAP
(REARRANGEMENT)
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kembali
aktiva tetap atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi
biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat
penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode
akuntansi maka biaya tsb harus dikapitalisasi.
PEMBERHENTIAN AKTIVA
aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual,
ditukarkan, ataupun karena rusak. Sehingga seluruh akun yang
berhubungan dengan aktiva tetap tsb harus ditutup, dan selisih
antara harga jual dengan nilai buku dicatat sebagai laba/rugi.
Contoh :
Mesin yang dibeli pada tanggal 1 februari 2005 Rp.3.200.000,- pada
tanggal 1 juli 2009 dijual dengan harga Rp.650.000,- mesin tsb
ditaksir umurnya 5 tahun dan depresiasinya dg cara garis lurus,
Depresiasi mesin
akumulasi depresiasi mesin

Rp.300.000,Rp.300.000,-

Depresiasi 6 bulan :
6/12 x 1/5 x Rp.(3.200.000 – 200.000) = Rp.300.000,Kas
Akumulasi depresiasi mesin
mesin
laba penjualan mesin
Perhitungan ;
Harga jual
Nilai buku :
Harga perolehan
Akumulasi depresiasi ;
2005 : 11 bulan
= Rp.550.000,2006 : 12 bulan
= Rp.600.000,2007 : 12 bulan
= Rp.600.000,2008 : 12 bulan
= Rp.600.000,2009 : 6 bulan
= Rp.300.000,-

Rp. 650.000,Rp.2.650.000,Rp.3.200.000,Rp. 100.000,Rp.650.000,Rp.3.200.000,-

Rp.2.650.000,Laba penjualan aktiva tetap

Rp.550.000,Rp.100.000,-
ASURANSI BERSAMA
syarat asuransi bersama ialah syarat yang menyatakan bahwa apabila harta benda
diasuransikan dengan jumlah yg lebih rendah daripada suatu persentase tertentu dari harga
pasar benda tsb pada saat terjadinya kebakaran maka perusahaan yang mempertanggung
jawabkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah
pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tsb.
Contoh :
Mesin diasuransikan sebesar Rp.1.500.000,-pada suatu ketika mesin tsb terbakar dan
kerugian yg timbul sebesar Rp.1.200.000,- pada saat kebakaran harga pasar mesin tsb
sebesar Rp.3.000.000,- polis asuransi menyebutkan syarat asuransi bersama 80%.
Jumlah pertanggungan
Rp.1.500.000,Consurance requirement : 80% x Rp.3.000.000,- = Rp.2.400.000,Selisih jumlah pertanggungan dengan consurance requirement :
Rp.2.400.000 – Rp.1.500.000 = Rp.900.000,Perusahaan asuransi =
Pihak yang mengasuransikan =
Jumlah kerugian

Rp.1.200.000,-
POLIS GABUNGAN
jika perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka
polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yg dasarnya adalah harga pasar aktiva
tsb pada saat terjadinya kebakaran.
Contoh :
Polis asuransi sebesar Rp.3.000.000,- untuk mesin dan gedung. Syarat asuransi
bersama 80%, pada saat kebakaran harga pasar mesin sebesar Rp.2.000.000,- dan
gedung Rp.4.000.000,-. Perhitungan ganti rugi :
Pertanggungan Rp.3.000.000,- di alokasikan pada ;
Mesin =
Gedung =
Consurance requirement : 80% x Rp.4.000.000 = Rp.3.200.000,Perhitungan rumus coinsurance =
Aktiva tetap berwujud

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
PPT materi Persamaan Dasar AkuntansiPPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
PPT materi Persamaan Dasar AkuntansiWahyufitri1999
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Penilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinyaPenilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinyaRizky Akbar
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Alan Arifin Modul 3 Konsumsi, tabungan, dan investasi
Alan Arifin Modul 3   Konsumsi, tabungan, dan investasiAlan Arifin Modul 3   Konsumsi, tabungan, dan investasi
Alan Arifin Modul 3 Konsumsi, tabungan, dan investasiFachran Arifin
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and returnyy rahmat
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modalIffa Tabahati
 
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointFarrelfebrinal
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhmaritahardi
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiRyan Gamof
 
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanPert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanRhezayustian13
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 

Was ist angesagt? (20)

biaya modal
biaya modalbiaya modal
biaya modal
 
PPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
PPT materi Persamaan Dasar AkuntansiPPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
PPT materi Persamaan Dasar Akuntansi
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Penilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinyaPenilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinya
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Alan Arifin Modul 3 Konsumsi, tabungan, dan investasi
Alan Arifin Modul 3   Konsumsi, tabungan, dan investasiAlan Arifin Modul 3   Konsumsi, tabungan, dan investasi
Alan Arifin Modul 3 Konsumsi, tabungan, dan investasi
 
Modal kerja
Modal kerjaModal kerja
Modal kerja
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 
Akm ch 17 obligasi
Akm ch 17 obligasi Akm ch 17 obligasi
Akm ch 17 obligasi
 
Pasar Uang & Valuta Asing
Pasar Uang & Valuta AsingPasar Uang & Valuta Asing
Pasar Uang & Valuta Asing
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
 
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanPert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 

Andere mochten auch

PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP)
PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP) PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP)
PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP) Imam Ubaidillah
 
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan PemberhentianDomi DomDom
 
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal )
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal ) Jurnal Pembelian ( Purchase Journal )
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal ) Annika
 
Laporan aktiva tetap
Laporan aktiva tetapLaporan aktiva tetap
Laporan aktiva tetapKasmadi Rais
 
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Trie Utama Fhuetrii
 
Ch04_ IND_ accounting intermediate
Ch04_ IND_ accounting intermediateCh04_ IND_ accounting intermediate
Ch04_ IND_ accounting intermediateMaiya Maiya
 
Kb 1 penanganan luka atau cedera
Kb 1 penanganan luka atau cederaKb 1 penanganan luka atau cedera
Kb 1 penanganan luka atau cederapjj_kemenkes
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 2 : Desain Produk
EKMA 4215 - Manajemen Operasi  Modul 2 : Desain ProdukEKMA 4215 - Manajemen Operasi  Modul 2 : Desain Produk
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 2 : Desain ProdukAncilla Kustedjo
 
Ch05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDCh05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Sistim pencatatan utang akuntansi
Sistim pencatatan utang akuntansiSistim pencatatan utang akuntansi
Sistim pencatatan utang akuntansitohamtk
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen OperasiEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen OperasiAncilla Kustedjo
 
Bab 10 aset tetap I
Bab 10 aset tetap IBab 10 aset tetap I
Bab 10 aset tetap IAmrul Rizal
 
Ch07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDCh07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Aktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanAktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanYan Chen
 

Andere mochten auch (20)

PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP)
PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP) PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP)
PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP)
 
Aktiva tetap
Aktiva tetapAktiva tetap
Aktiva tetap
 
aktiva tetap.ppt
 aktiva tetap.ppt aktiva tetap.ppt
aktiva tetap.ppt
 
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
 
Tugas ppt
Tugas pptTugas ppt
Tugas ppt
 
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal )
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal ) Jurnal Pembelian ( Purchase Journal )
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal )
 
Laporan aktiva tetap
Laporan aktiva tetapLaporan aktiva tetap
Laporan aktiva tetap
 
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
 
Ch04_ IND_ accounting intermediate
Ch04_ IND_ accounting intermediateCh04_ IND_ accounting intermediate
Ch04_ IND_ accounting intermediate
 
Kb 1 penanganan luka atau cedera
Kb 1 penanganan luka atau cederaKb 1 penanganan luka atau cedera
Kb 1 penanganan luka atau cedera
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 2 : Desain Produk
EKMA 4215 - Manajemen Operasi  Modul 2 : Desain ProdukEKMA 4215 - Manajemen Operasi  Modul 2 : Desain Produk
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 2 : Desain Produk
 
Ch05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDCh05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - IND
 
Sistim pencatatan utang akuntansi
Sistim pencatatan utang akuntansiSistim pencatatan utang akuntansi
Sistim pencatatan utang akuntansi
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen OperasiEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
 
Wesel Tagih
Wesel TagihWesel Tagih
Wesel Tagih
 
Ch10 perolehan aktiva tetap
Ch10 perolehan aktiva tetapCh10 perolehan aktiva tetap
Ch10 perolehan aktiva tetap
 
Bab 10 aset tetap I
Bab 10 aset tetap IBab 10 aset tetap I
Bab 10 aset tetap I
 
Ch07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDCh07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - IND
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 
Aktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanAktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan Penyusutan
 

Ähnlich wie Aktiva tetap berwujud

Pengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehanPengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehanUchiha Emzhie
 
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)Indah ND
 
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptxPertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptxDwiSupriani
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiTrisna Wahyuni
 
Hyperlink aktv tetap
Hyperlink  aktv tetapHyperlink  aktv tetap
Hyperlink aktv tetapsalmiah mia
 
Hyperlink aktv tetap
Hyperlink  aktv tetapHyperlink  aktv tetap
Hyperlink aktv tetapyulidarman
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapSunarwan Se
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateMaiya Maiya
 
Dasar akutansi
Dasar akutansiDasar akutansi
Dasar akutansiecko gmc
 
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptMATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptFikriAbdillah12
 
AKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdf
AKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdfAKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdf
AKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdfputri942098
 
Akuntansi dasar word dokumen
Akuntansi dasar word dokumenAkuntansi dasar word dokumen
Akuntansi dasar word dokumenAjeng Faiza
 
brevet pajak(1).pptx
brevet pajak(1).pptxbrevet pajak(1).pptx
brevet pajak(1).pptxIndraFirdaus8
 
Power point silkus akuntansi hebat
Power point silkus akuntansi hebatPower point silkus akuntansi hebat
Power point silkus akuntansi hebattuti handayani
 
Tahap pencatatan 1
Tahap pencatatan 1Tahap pencatatan 1
Tahap pencatatan 1Yayah19
 
Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Usaha
Manajemen Keuangan dan Pembiayaan UsahaManajemen Keuangan dan Pembiayaan Usaha
Manajemen Keuangan dan Pembiayaan UsahaTOFIK SUPRIYADI
 

Ähnlich wie Aktiva tetap berwujud (20)

Aktiva tetap
Aktiva tetapAktiva tetap
Aktiva tetap
 
Pengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehanPengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehan
 
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
 
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptxPertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
 
ASET_TETAP.ppt
ASET_TETAP.pptASET_TETAP.ppt
ASET_TETAP.ppt
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasi
 
Hyperlink aktv tetap
Hyperlink  aktv tetapHyperlink  aktv tetap
Hyperlink aktv tetap
 
Hyperlink aktv tetap
Hyperlink  aktv tetapHyperlink  aktv tetap
Hyperlink aktv tetap
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET Tetap
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
 
Dasar akutansi
Dasar akutansiDasar akutansi
Dasar akutansi
 
Aktiva tetap ii
Aktiva tetap iiAktiva tetap ii
Aktiva tetap ii
 
AJP.pptx
AJP.pptxAJP.pptx
AJP.pptx
 
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptMATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
 
AKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdf
AKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdfAKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdf
AKUNTANSI PUSAT_CABANG (1).pdf
 
Akuntansi dasar word dokumen
Akuntansi dasar word dokumenAkuntansi dasar word dokumen
Akuntansi dasar word dokumen
 
brevet pajak(1).pptx
brevet pajak(1).pptxbrevet pajak(1).pptx
brevet pajak(1).pptx
 
Power point silkus akuntansi hebat
Power point silkus akuntansi hebatPower point silkus akuntansi hebat
Power point silkus akuntansi hebat
 
Tahap pencatatan 1
Tahap pencatatan 1Tahap pencatatan 1
Tahap pencatatan 1
 
Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Usaha
Manajemen Keuangan dan Pembiayaan UsahaManajemen Keuangan dan Pembiayaan Usaha
Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Usaha
 

Mehr von Universitas Pendidikan Indonesia (9)

Sosialisasi IbK Kemristekdikti
Sosialisasi IbK KemristekdiktiSosialisasi IbK Kemristekdikti
Sosialisasi IbK Kemristekdikti
 
Penilaian Pembelajaran (assessment)
Penilaian Pembelajaran (assessment)Penilaian Pembelajaran (assessment)
Penilaian Pembelajaran (assessment)
 
Pengembangan kurikulum (desain kurikulum)
Pengembangan kurikulum (desain kurikulum)Pengembangan kurikulum (desain kurikulum)
Pengembangan kurikulum (desain kurikulum)
 
Bank (Bank Sentral & Bank Umum)
Bank (Bank Sentral & Bank Umum)Bank (Bank Sentral & Bank Umum)
Bank (Bank Sentral & Bank Umum)
 
Penelitian ilmiah dan latihan penelitian
Penelitian ilmiah dan latihan penelitianPenelitian ilmiah dan latihan penelitian
Penelitian ilmiah dan latihan penelitian
 
Idealisme
IdealismeIdealisme
Idealisme
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Konsep sistem informasi[1]
Konsep sistem informasi[1]Konsep sistem informasi[1]
Konsep sistem informasi[1]
 
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel dan Definisi Operasional VariabelVariabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptxanisakhairoza
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfAdelaWintarsana2
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxRestiana8
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekahellenchanel31
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3sekolah9304
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfSMP Hang Kasturi, Batam
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxFidelaNiam
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 

Aktiva tetap berwujud

  • 2. PENGERTIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD ialah Aktiva-aktiva yang berwujud dan sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan. Relatif permanen menunjukkan sifat aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, dan dibatasi dengan lebih dari satu periode akuntansi. Pengelompokkan Aktiva Berwujud : 1. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas “Tanah, dll” 2. Aktiva tetap yang umurnya terbatas, namun jika habis dapat diganti. “bangunan, dll” 3. Aktiva tetap yang umurnya terbatas, namun jika habis tidak dapat diganti. “SDA, dll”
  • 3. PENGELUARAN-PENGELUARAN MODAL & PENDAPATAN Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran yg berhubungan dengan perolehan & penggunaan Aktiva tetap, dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Pengeluaran modal (capital expenditures) “pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yg akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi, dan dicatat dalam rekening aktiva(dikapitalisasi)” 2. Pengeluaran Pendapatan (revenue expenditures) “pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yg dirasakan dalam periode
  • 4. PRINSIP PENILAIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD PSAK No.16 menyatakan : “Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan”. Biaya / Harga perolehan aktiva tetap ialah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap digunakan.
  • 5. HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP BERWUJUD  Tanah, Bangunan, Mesin dan Alat-alat : “Harga Beli ; pajak ; biaya angkut ; asuransi ; biaya pemasangan ; biaya yg dikeluarkan selama percobaan mesin”.  Alat-alat Kerja : “harga beli ; biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan alat kerja”.  Pattern dan Dies / Cetakan : “biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pattern”.  Perabot dan Alat-alat kantor : “harga beli ; biaya angkut ; pajak”.  Kendaraan : “harga beli ; biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan alat kerja”.  Tempat barang yang dapat dikembalikan (Returnable Container) : “Barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual,
  • 6. Misalnya, Pabrik minuman X menjual minuman sebanyak 1.000 botol dengan harga jual per botol Rp.100,- uang tanggungan botol sebesar Rp.50,-/botol. Jurnal : Piutang Penjualan Cadangan tempat barang Perhitungan : Harga jual Tanggungan botol Rp.75.000,Rp.50.000,Rp.25.000,- : Rp.100,- x 1.000 : Rp.50,- x 1.000 = Rp.100.000,= Rp. 50.000,Rp.150.000,- Jika penjualan tunai, maka uang tanggungan yg diterima dikreditkan ke rekening uang tanggungan botol. Jurnal : Cadangan tempat barang piutang (kas) Rp.50.000,Rp.50.000,-
  • 7. CARA-CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP 1. Pembelian Tunai “dicatat dalam buku dengan jumlah uang yang dikeluarkan, Harga perolehan aktiva tsb diperoleh dari total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya”. Contoh : pembelian tanah, jurnal ; Tanah Rp.xxx Kas Rp. xxx 2. Pembelian secara Lumpsum/Gabungan “apabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih dari satu macam aktiva tetap maka harga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing aktiva tetap” menurut PSAK No.16 “Harga Perolehan dari setiap aktiva yg diperoleh secaragabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tsb berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan”. contoh : PT Risa Fadila membeli aktiva tetap secara paket (lumpsum) dengan harga Rp.80.000.000,- harga pasar setiap aktiva sbb : Gedung : Rp.25.000.000,Tanah : Rp.50.000.000,Mesin : Rp.25.000.000,-
  • 8. Harga perolehan setiap aktiva dihitung dengan cara, sbb : Gedung Tanah Mesin Jurnal untuk mencatat transaksi di atas ialah : Gedung Tanah Mesin Kas Rp.20.000.000,Rp.40.000.000,Rp.20.000.000,Rp.80.000.000,-
  • 9. PEROLEHAN MELALUI PERTUKARAN 1. Ditukar dengan surat-surat berharga Pertukaran aktiva tetap dengan saham / obligasi perusahaan akan dicatat dalam rekening modal saham atau utang obligasi sebesar nilai nominalnya. Selisih nilai pertukaran dengan nilai nominal dicatat dalam rekening agio / disagio. contoh : PT A menukar mesin dg 1.000 lembar saham biasa nominal @ Rp.10.000,- pada saat pertukaran harga saham sebesar Rp.11.000,-/lembar . Pertukaran ini dijurnal : Mesin Rp.11.000.000,Modal saham biasa Rp.10.000.000,-
  • 10. 2. Ditukar dengan Aktiva Tetap yang Lain a). Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis ialah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama, seperti tanah ditukar dengan mesin. Contoh : Tahun 2006, PT Saya menukarkan mesin produksi dg truk baru. HP mesin produksi Rp.2.000.000,- akum.peny. Hingga tanggal pertukaran sebesar Rp.1.500.000,- sehingga nilai bukunya Rp.500.000,- nilai wajar mesin tsb ialah Rp.800.000,- dan PT Saya harus membayar uang sebesar Rp.1.700.000,- HP Truk sebesar Rp.2.500.000,- jurnal yg dibuat : Truk Rp.2.500.000,Akum.peny. Mesin Rp.1.500.000,kas Rp.1.700.000,mesin Rp.2.000.000,Laba pertukaran mesin Rp. 300.000,Laba pertukaran mesin sebesar Rp.300.000,- dihitung sbb : Nilai wajar mesin Rp.800.000,Harga perolehan mesin Rp.2.000.000,Akum.Peny. Mesin Rp.1.500.000,Rp.500.000,Laba pertukaran mesin Rp.300.000,-
  • 11. Apabila mesin tsb ditukarkan pada pertengahan tahun 2006, maka pertama kali harus diadakan pencatatan depresiasi untuk ½ tahun 2006. dan baru dilakukan pencatatan transaksi pertukaran, bila diketahui umer ekonomis 5 tahun, maka jurnalnya : Depresiasi mesin Rp.200.000,akum.depresiasi mesin Rp.200.000,Perhitungan : Truk Akum.Dep. Mesin kas Mesin Laba Pertukaran mesin Rp.2.500.000,Rp.1.700.000,Rp.1.700.000,Rp.2.000.000,Rp. 500.000,- Laba pertukaran mesin sebesar Rp.500.000,- dihitung sbb : Nilai wajar mesin Rp.800.000,HP Mesin Rp.2.000.000,Depresiasi awal2006 Rp.1.500.000,Depresiasi 6 bulan Rp. 200.000,Rp.1.700.000,Rp.300.000,Laba pertukaran mesin Rp.500.000,-
  • 12. b). Pertukaran Aktiva Tetap Sejenis ialah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama, seperti pertukaran mesin merk A dengan Mesin merk B. Contoh 1 : (pertukaran dg mengeluarkan kas) PT Saya menukarkan truk merk A dg Merk B, HP Truk A Rp.10.000.000,- dan akum.depresiasinya Rp.4.000.000,- Truk B harga pasarnya Rp. 25.000.000,- PT Saya membayar Rp.20.000.000,- tunai. Maka jurnalnya : Truk B Akum.Depresiasi Truk A Truk A Kas Perhitungannya sbb : HP Truk A Akum.Peny. Nilai Buku A Kas yang dibayarkan HP Truk B Rp.26.000.000,Rp. 4.000.000,Rp.10.000.000,Rp.20.000.000,Rp.10.000.000,Rp. 4.000.000,Rp. 6.000.000,Rp.20.000.000,Rp.26.000.000,-
  • 13. Contoh 2 : (Pertukaran dg penerimaan kas) PT Saya menukarkan truk A dg Truk B. HP Truk A sebesar Rp.50.000.000,- dan Akum.Depresiasi Rp.20.000.000,- Harga pasar truk B Rp.35.000.000,- dan PT Saya menerima uang Rp.5.000.000,jurnal : Truk B Akum.Depresiasi Truk A Kas Truk A Perhitungan : HP Truk A Akum.Depresiasi Nilai Buku Truk A Kas yang diterima HP Truk B Rp.25.000.000,Rp.20.000.000,Rp. 5.000.000,Rp.50.000.000,Rp.50.000.000,Rp.20.000.000,Rp.30.000.000,Rp. 5.000.000,Rp.25.000.000,-
  • 14. 3. Pembelian Angsuran jika aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka bunga angsuran tidak termasuk dalam harga perolehan, melainkan dicatat dalam rekening tersendiri. Contoh 1 : PT Saya membeli mesin seharga Rp.5.000.000,- pada tanggal 1 jan 2005.pembayaran pertama Rp.2.000.000,-dan sisanya diangsur tiap tanggal 31 des selama 3 tahun dg bunga 12 % /tahun. Pencatatan HP Mesin & Pembayaran angsuran sbb ; 1 januari 2005 Mesin Rp.5.000.000,Pembelian mesin utang Rp.3.000.000,Kas 31 des 2005 Rp.2.000.000,Pemby. Angsuran 1 Rp.1.000.000,Bunga ; Utang Rp.1.000.000,12% x Rp.3.000.000,Rp. Biaya Rp. 360.000,360.000,Kas Rp.1.360.000,Rp.1.360.000,31 des 2006 Pemby. Angsuran 2 Rp.1.000.000,Bunga ; Utang Biaya Rp.1.000.000,Rp. 240.000,- Kas
  • 15. 31 des 2007 Pemby. Angsuran 3 Rp.1.000.000,Bunga ; 12% x Rp.1.000.000,- Utang Biaya Rp.1.000.000,Rp. 120.000,- Kas Rp.1.120.000,Rp. 120.000,- Rp.1.120.000,- Contoh 2 : PT Saya pada tanggal 1 januari 2005 membeli mesin dengan pembayaran angsuran tiap akhir tahun sebesar Rp.1.975.500,- selama 3 tahun. Jadi 3 x Rp.1.975.500,- = Rp.5.926.500,sehingga HP dikurangi bunga. Apabila tingkat bunga 9%/ tahun HP Mesin dapat dihitung dengan metode nilai tunai sbb : Nilai Tunai = a n 7 p x Jumlah Angsuran A n 7 p ialah simbol dari jumlah harga tunai Rp.1,- yg diterima /dibayar setiap tahun selama n tahun. Dalam tabel a n 7 p untuk n=3 dan p=9% didapat nilai tunai 2,53129. sehingga dapat dihitung :
  • 16. Nilai tunai = 2,53129 x Rp.1.975.500,= Rp.5.000.000,- (dibulatkan) Bunga selama angsuran dihitung : Jumlah pembayaran Rp.5.926.500,Harga perolehan mesin Rp.5.000.000,Bunga angsuran Rp. 926.500,Bunga angsuran Rp.926.500,- akan dialokasikan dalam waktu 3 tahun, dg perhitungan sbb: Tahun Jumlah angsuran Bunga Pelunasan utang Awal tahun 1 Pokok pinjaman yg belum dibayar Rp.5.000.000,- 1 1.975.500,- 5.000.000 x 9%=450.000,- 1.525.500,- 3.474.500,- 2 1.975.500,- 3.474.500 x 9%=312.700,- 1.662.800,- 1.811.800,- 3 1.975.500,- 1.811.700 x 9%=163.800,-* 1.811.700,- - * Pembulatan Rp.800,-
  • 17. Jurnal untuk mencatat pembelian mesin dan angsurannya sbb : 1 januari 2005 Mesin Rp.5.000.000,Beban bunga ditangguhkan Rp. 926.500,utang angsuran Rp.5.926.500,31 desember 2005 Utang angsuran Rp.1.975.500,Biaya bunga Rp. 450.000,kas Rp.1.975.500,beban bunga ditangguhkan Rp. 450.000,31 desember 2006 Utang angsuran Rp.1.975.500,Biaya bunga Rp. 312.700,kas Rp.1.975.500,beban bunga ditangguhkan Rp. 312.700,31 desember 2007 Utang angsuran Rp.1.975.500,Biaya bunga Rp. 163.800,kas Rp.1.975.500,beban bunga ditangguhkan Rp. 163.800,-
  • 18. Diperoleh dari Hadiah / Donasi pencatatan aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah / donasi, dapat dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan. Jika dalam perolehan aktiva tersebut dikeluarkan biaya-biaya, maka tidak akan menambah harga perolehan aktiva tetap, tetapi akan mengurangi jumlah modal dari hadiah. Dan harga perolehan aktiva tetap yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya. Ilustrasi : PT Inayah memperoleh hadiah sebuah kendaraan (mobil) dari relasinya, harga pasar kendaraan tersebut diketahui sebesar 55.000.000,- . jurnal yang diperlukan PT Inayah untuk mencatat hadiah yang diterima adalah : Kendaraan Rp.55.000.000,Modal (hadiah) Rp.55.000.000,Namun apabila dalam penerimaan hadiah tersebut PT Inayah mengeluarkan biaya sebesar Rp.4.500.000,- maka biaya tersebut tidak menambah harga perolehan aktiva tetap namun akan mengurangi modal (hadiah/donasi). Jurnalnya adalah : Kendaraan Rp.55.000.000,Modal (hadiah) Rp.50.500.000,Kas Rp. 4.500.000,-
  • 19. Aktiva tetap diperoleh dari produksi sendiri Dalam proses ini perhitungan dari harga perolehan sebuah aktiva tetap yang telah dihasilkan sendiri ialah, semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu aktiva tetap, misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja serta biaya-biaya lainnya, yang dijumlahkan dan hasil penjualan biaya itulah yang menjadi harga perolehan sebuah aktiva tetap.
  • 20. BIAYA-BIAYA SELAMA MASA PENGGUNAAN AKTIVA TETAP 1. Reparasi dan Pemeliharaan ada dua cara untuk mencatat biaya reparasi, yaitu : a). Menambah nilai aktiva tetap jika biaya yg dikeluarkan untuk menaikkan nilai guna aktiva b). Mengurangi akumulasi depresiasi , apabila biaya yg dikeluarkan untuk memperpanjang umur aktiva. 2. Penggantian ialah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru dan tipenya sama. 3. Perbaikan (Betterment/Improvement) ialah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. 4. Penambahan (addition)
  • 21. PENYUSUNAN KEMBALI AKTIVA TETAP (REARRANGEMENT) Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kembali aktiva tetap atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka biaya tsb harus dikapitalisasi. PEMBERHENTIAN AKTIVA aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, ataupun karena rusak. Sehingga seluruh akun yang berhubungan dengan aktiva tetap tsb harus ditutup, dan selisih antara harga jual dengan nilai buku dicatat sebagai laba/rugi. Contoh : Mesin yang dibeli pada tanggal 1 februari 2005 Rp.3.200.000,- pada tanggal 1 juli 2009 dijual dengan harga Rp.650.000,- mesin tsb ditaksir umurnya 5 tahun dan depresiasinya dg cara garis lurus,
  • 22. Depresiasi mesin akumulasi depresiasi mesin Rp.300.000,Rp.300.000,- Depresiasi 6 bulan : 6/12 x 1/5 x Rp.(3.200.000 – 200.000) = Rp.300.000,Kas Akumulasi depresiasi mesin mesin laba penjualan mesin Perhitungan ; Harga jual Nilai buku : Harga perolehan Akumulasi depresiasi ; 2005 : 11 bulan = Rp.550.000,2006 : 12 bulan = Rp.600.000,2007 : 12 bulan = Rp.600.000,2008 : 12 bulan = Rp.600.000,2009 : 6 bulan = Rp.300.000,- Rp. 650.000,Rp.2.650.000,Rp.3.200.000,Rp. 100.000,Rp.650.000,Rp.3.200.000,- Rp.2.650.000,Laba penjualan aktiva tetap Rp.550.000,Rp.100.000,-
  • 23. ASURANSI BERSAMA syarat asuransi bersama ialah syarat yang menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan dengan jumlah yg lebih rendah daripada suatu persentase tertentu dari harga pasar benda tsb pada saat terjadinya kebakaran maka perusahaan yang mempertanggung jawabkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tsb. Contoh : Mesin diasuransikan sebesar Rp.1.500.000,-pada suatu ketika mesin tsb terbakar dan kerugian yg timbul sebesar Rp.1.200.000,- pada saat kebakaran harga pasar mesin tsb sebesar Rp.3.000.000,- polis asuransi menyebutkan syarat asuransi bersama 80%. Jumlah pertanggungan Rp.1.500.000,Consurance requirement : 80% x Rp.3.000.000,- = Rp.2.400.000,Selisih jumlah pertanggungan dengan consurance requirement : Rp.2.400.000 – Rp.1.500.000 = Rp.900.000,Perusahaan asuransi = Pihak yang mengasuransikan = Jumlah kerugian Rp.1.200.000,-
  • 24. POLIS GABUNGAN jika perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yg dasarnya adalah harga pasar aktiva tsb pada saat terjadinya kebakaran. Contoh : Polis asuransi sebesar Rp.3.000.000,- untuk mesin dan gedung. Syarat asuransi bersama 80%, pada saat kebakaran harga pasar mesin sebesar Rp.2.000.000,- dan gedung Rp.4.000.000,-. Perhitungan ganti rugi : Pertanggungan Rp.3.000.000,- di alokasikan pada ; Mesin = Gedung = Consurance requirement : 80% x Rp.4.000.000 = Rp.3.200.000,Perhitungan rumus coinsurance =