Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
1. WEWENANG, TANGGUNG JAWAB,
DAN PENDELEGASIAN WEWENANG
oleh:
Hengki Hermawan
Irham Maulana
Irham Sukarmi
Irza Sahputra
created by:
hengkyhermawan550@yahoo.c
o.id
2. Pengertian Wewenang
(Authority).
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Authority adalah kekuasaan yang sah dan
legal yang dimiliki oleh seseorang untuk
memerintah orang lain, berbuat atau tidak
berbuat sesuatu; authority merupakan dasar
hukum yang sah dan legal untuk dapat
mengerjakan sesuatu pekerjaan.
Menurut Louis A. Allen
Authority is the sum of the powers and rights
entrusted to make possible the performance of
the work delegated.
Artinya: Wewenang adalah sejumlah kekuasaan
(powers) dan hak (rights) yang didelegasikan
pada suatu jabatan.
3.
Menurut G,R. Terry
Authority is the official and legal right
to command action by others and
enforce compliance.
Artinya: wewenang adalah kekuasaan
resmi dan kekuasaan pejabat untuk
menyuruh pihak lain, supaya bertindak
dan taat kepada pihak yang wewenang
itu.
4. Di
dalam wewenang selalu
terdapat power dan responsibility
untuk mencapai tujuan, tetapi
power tidak selalu diikuti oleh
setiap authority and responsibility.
Jadi, authority lah yang paling
menjamin tercapainya tujuan,
sebab authority menciptakan
power dan right.
5. mengapa authority itu sangat
penting bagi seseorang????
Authority merupakan dasar hukum bagi
seseorang untuk dapat melakukan pekerjaan
atau tugas – tugasnya.
Authority selalu akan menciptakan power,
right dan responsibility.
Authority menyebabkan perintah – perintah
manajer dipatuhi dan ditaati.
Auhority menjadi tolak ukur kedudukan, sifat
pekerjaan, dan tanggung jawab seseorang
karyawan dalam suatu perusahaan.
Authority menjadi batas tentang apa yang
dapat dikerjakan dan yang tidak boleh
dikerjakan seseorang.
Authority
merupakan
kunci
pekerjaan
manajerial,
6. Jenis – jenis authority:
Line authority (wewenang garis)
Staff authority (wewenang staf),
Functional
authority
(wewenang
fungsional),
Personality
authority
(wewenang
wibawa),
7. Sumber – sumber authority
Formal authority theory (institutional
approach = teori wewenang formal).
Acceptance authority theory (teori
penerimaan wewenang).
Authority of the situation (wewenang
diperoleh seseorang karena situasi)
Position authority (wewenang karena
posisi (jabatan) dalam organisasi).
Technical authority (computer authority).
Yuridis authority (wewenang hukum).
8. Batas – batas authority (limits of
authority)
Kemampuan jasmaniah (fisik),
Alamiah (tidak dapat menentang
kodrat alam),
Teknologi (belum sesuai dengan
teknologi),
Pembatasan ekonomi,
Partnership agreement,
Lembaga,
Pembatasan hukum,
9. Wewenang
(authority) merupakan
dasar untuk bertindak, berbuat,
dan melakukan kegiatan/aktivitas
dalam suatu perusahaan. Tanpa
wewenang orang – orang dalam
perusahaan tidak dapat berbuat
apa – apa. Dalam authority selalu
terdapat power and right, dalam
power belum tetnu terdapat
authority and right.
10. Perlu
diingat, bahwa semakin
tinggi posisi seorang manajer
dalam
organisasinya
maka
semakin besar wewenang dan
tanggung jawabnya. Sebaliknya,
semakin rendah posisi seorang
manajer dalam organisasi maka
semakin kecil wewenang dan
tanggung jawabnya.
11. Tanggung Jawab
Tanggung
jawab
(responsibility)
adalah keharusan untuk melakukan
semua kewajiban/tugas – tugas yang
dibebankan kepadanya sebagai akibat
dari wewenang yang diterima atau
dimilikinya. Setiap wewenang akan
menimbulkan hak (right), tanggung
jawab (responsibility), kewajiban –
kewajiban untuk melaksanakan dan
mempertanggung
jawabkan
(accountability).
12.
Tanggungjawab ini timbul karena
adanya hubungan antara atasan
(delegator) dengan bawahan
(delegate) dimana delegator (atasan)
mendelegasikan sebagian wewenang
(pekerjaannya) kepada delegate
(bawahan) untuk dikerjakan.
14. Perlu diingat bahwa
responsibility tidak dapat
dilimpahkan (didelegasikan)
kepada orang/pihak lainnya.
Authority diterima maka
responsibility-nya harus juga
diterima dengan sebaik – baiknya
pula. Inilah sebabnya top manajer
yang menjadi penanggungjawab
terakhir mengenai maju mundurnya
suatu perusahaan.
15. Pendelegasian Wewenang
(delegation of authority)
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Pendelegasian
wewenang
adalah
memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang
oleh
delegator
kepada
delegate
untuk
dikerjakannya atas nama delegator.
Menurut Ralph C. Davis
Delegation of authority is merely the phase
of the process in which authority of assigned
function of released to positions to be exercise
by their incumbent.
Artinya: pendelegasian wewenang hanyalah
tahapan dari suatu proses ketika penyerhan
wewenang, berfungsi melepaskan kedudukan
dengan melaksanakan pertanggungjawaban.
16. Mengapa pendelegasian wewenang merupakan
hal yang sangat penting dalam suatu organisasi/
perusahaan???
Pendelegasian wewenang harus dilakukan oleh
seorang manajer karena adanya keterbatasan
(fisik, waktu, perhatian, dan pengetahuan)
seorang manajer.
Pendelegasian wewenang harus dilakukan
seorang manajer karena manajemen baru
dikatakan ada jika ada pembagian wewenang
dan pembagian pekerjaan.
Pendelegasian dilakukan supaya sebagian
tugas dan pekerjaan manajer dapat dilakukan
oleh para bawahannya.
Pendelegasian wewenang merupakan kunci
dinamika
organisasi.
Menurut
Koontz:
17. Lanjutan…
Pendelegasian wewenang menciptakan
adanya ikatan, hubungan formal, dan
kerjasama
antara
atasan
dengan
bawahan.
Pendelegasian wewenang menciptakan
terjadinya proses manajemen.
Pendelegasian
wewenang
akan
memperluas ruang gerak dan waktu
seorang manajer.
Pendelegasian wewenang membuktikan
adanya pimpinan dan bawahan dalam
suatu organisasi.
18. Asas pendelegasian
wewenang…
Asas kepercayaan
Asas delegasi atas hasil yang diharapkan.
Asas penentuan fungsi atau asas kejelasan
tugas.
Asas rantai berkala.
Asas tingkat wewenang.
Asas kesatuan komando.
Asas keseimbangan wewenang dan tanggung
jawab.
Asas pembagian kerja.
Asas efisiensi
Asas kemutlakan tanggungjawab (principle of