Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi relaksasi napas dalam menurunkan tekanan darah pada responden di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1. Terapi relaksasi napas diberikan kepada sebagian responden selama 7 hari untuk mengukur perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan manfaat relaksasi napas bagi penurunan tekanan dar
Penelitian hubungan terapi relaksasi napas dengan hipertensi
1. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia terutama di negara
– negara berkembang, termasuk di Indonesia. Setiap tahunnya diperkirakan lebih dari 9,4 juta
orang meninggal akibat hipertensi di seluruh dunia. Jumlah kasus orang yang didiagnosis
hipertensi meningkat dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi 1 milyar orang pada tahun 2008.
Prevalensi hipertensi lebih banyak terjadi di Benua Afrika dibanding Benua Amerika.1
Prevelensi hipertensi di Asia sekitar 30% lebih. Sedangkan di Indonesia persentasi populasi
yang hipertensi meningkat dari 8% di tahun 1995 menjadi 32% di tahun 2008. Menurut
Depkes, hipertensi merupakan penyebab kematian ketiga setelah tuberkulosis dan stroke.
Pada tahun 2000, prevalensi hipertensi di Jakarta mencapai 12,1% pada pria dan 12,2% pada
wanita.2
Di Puskesmas Kembangan Utara pada tahun 2012 hipertensi menempati urutan
ketiga setelah ISPA dan gastritis. Pada tahun 2012, di Puskesmas Kembangan utara jumlah
kasus hipertensi 1103 dan sampai bulan Juni 2013 terdapat 617 kasus hipertensi.3
Menurut
data laporan Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 menunjukkan 524 orang menderita
hipertensi pada tahun 2012 dan menurut data di tahun 2013 sampai dengan bulan Agustus
tercatat 318 orang menderita hipertensi.4
Hipertensi dan komplikasinya sendiri dapat diminimalkan dengan penatalaksanaan
menggunakan obat yaitu, minum obat secara teratur atau tanpa menggunakan obat yaitu
kepatuhan menjalankan diet, menurunkan kegemukan, rajin olahraga, mengurangi konsumsi
garam, diet rendah lemak, rendah kolesterol, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol,
kurangi makan yang mengandung kalium tinggi, batasi kafein, hindari stres, kontrol tekanan
2. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 2
darah secara teratur. Selain upaya tersebut, ada satu upaya untuk menurunkan tekanan darah,
yang masih jarang digunakan di Indonesia, yaitu relaksasi nafas. Beberapa penelitian yang
dilakukan di Jepang, Kediri, Manado menunjukan efektifitas terapi relaksasi untuk
mengurangi nyeri, kecemasan maupun hipertensi.
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukannya penelitian efektifitas terapi relaksasi
napas terhadap perubahan tekanan darah. Dipilihnya terapi relaksasi napas sebagai variabel
bebas dalam penelitian ini karena terapi relaksasi napas merupakan terapi alternatif yang
aman, mudah, dan murah serta dapat diterapkan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1
yang belum pernah mencoba terapi ini.
I.2. Perumusan Masalah
I.2.1. Pernyataan Masalah
Tingginya prevalensi hipertensi di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1.
I.2.2. Pertanyaan Masalah
1. Berapa banyak responden yang mendapatkan terapi relaksasi napas ?
2. Berapa rerata perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian relaksasi
napas pada kelompok yang mendapat relaksasi napas dan kelompok yang tidak
mendapat relaksasi napas pada hari pertama, ketiga, dan ketujuh?
3. Apakah terdapat perbedaan rerata perubahan tekanan darah antara kelompok relaksasi
napas dan kelompok yang tidak mendapat relaksasi napas?
3. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 3
I.3. Tujuan
I.3.1. Tujuan Umum
Menurunnya prevalensi hipertensi di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 dengan
menggunakan terapi tambahan relaksasi napas.
I.3.2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya jumlah responden yang mendapatkan relaksasi napas dan tidak
mendapatkan relaksasi napas.
2. Diketahuinya rerata perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian
relaksasi napas pada kelompok yang mendapat relaksasi napas dan kelompok yang
tidak mendapat relaksasi napas pada hari pertama, ketiga, dan ketujuh.
3. Diketahuinya perbedaan rerata perubahan tekanan darah antara kelompok yang
mendapat relaksasi napas dan kelompok yang tidak mendapat relaksasi napas.
I.4. Manfaat Penelitian
I.4.1. Manfaat Penelitian bagi Responden
1. Mendapat informasi mengenai tekanan darah.
2. Dapat diketahuinya manfaat relaksasi napas dalam menurunkan tekanan darah.
I.4.2. Manfaat Penelitian bagi Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1
Menerapkan dan memanfaatkan terapi relaksasi nafas sebagai terapi tambahan dalam
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1.
I.4.3. Manfaat Penelitian bagi Peneliti
1. Menerapkan dan memanfaatkan ilmu yang didapat selama pendidikan serta
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman saat melakukan penelitian.
2. Memperkaya wawasan di bidang kesehatan masyarakat pada umumnya, terutama
berkaitan dengan bidang yang diteliti.
4. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II .1 Tekanan Darah
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding
pembuluh darah., bergantung pada volume darah yang terkandung di dalam pembuluh
dan compliance, atau distensibilitas (daya regang), dinding pembuluh yang
bersangkutan (seberapa mudah mereka dapat diregangkan). Apabila volume darah
yang masuk arteri sama dengan volume darah yang meninggalkan arteri selama
periode yang sama, tekanan darah arteri akan konstan. Selama sistol ventrikel, volume
sekuncup darah masuk arteri-arteri dari ventrikel-ventrikel, sementara hanya sekitar
sepertiga darah dari jumlah tersebut yang meninggalkan arteri untuk masuk ke
arteriol-arteriol. Selama diastol, tidak ada darah yang masuk ke dalam arteri-arteri,
sementara darah terus meninggalkan mereka, terdorong oleh rekoil elastik. Tekanan
maksimum yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah disemprotkan masuk ke dalam
arteri selama sistol disebut tekanan sistolik. Sedangkan tekanan minimum di dalam
arteri sewaktu darah mengalir keluar ke pembuluh di hilir selama diastol yaitu tekanan
diastolik. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara lebih nyaman dan cukup
akurat, yaitu secara tidak langsung dengan menggunakan sphygmomanometer, suatu
manset yang dapat dikembungkan, dipakai secara ekternal, dan dihubungkan dengan
pengukur tekanan. Tekanan dalam manset tersebut diukur dengan satuan milimeter
merkuri (mmHg).5
5. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 5
II. 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah
II. 2.1 Pengaruh Relaksasi Napas dengan Perubahan Tekanan Darah
Mekanisme relaksasi napas pada sistem pernapasan berupa suatu keadaan
inspirasi dan ekspirasi pernapasan dengan frekuensi pernapasan menjadi 6-10 kali
permenit sehingga terjadi peningkatan regangan kardiopulmonari.6
Stimulasi
peregangan di arkus aorta dan sinus karotis diterima dan diteruskan oleh saraf vagus
ke medula oblongata (pusat regulasi kardiovaskuler), selanjutnya merespon terjadinya
peningkatan refleks baroreseptor.7
Impuls aferen dari baroreseptor mencapai pusat
jantung yang akan merangsang aktivitas saraf parasimpatis dan menghambat pusat
simpatis (kardioakselerator), sehingga menyebabkan vasodilatasi sistemik, penurunan
denyut dan daya kontraksi jantung.
Setiap perubahan pada tekanan darah rata-rata akan mencetuskan reflek
baroreseptor yang diperantarai secara otonom dan mempengaruhi jantung serta
pembuluh darah untuk menyesuaikan curah jantung dan resistensi perifer total sebagai
usaha untuk memulihkan tekanan darah ke normal. Reseptor terpenting yang berperan
dalam pengaturan terus menerus tekanan darah yaitu sinus karotikus dan baroreseptor
lengkung aorta adalah mekanoreseptor yang peka terhadap perubahan tekanan arteri
rata-rata dan tekanan nadi. Ketanggapan reseptor-reseptor tersebut terhadap fluktuasi
tekanan nadi meningkatkan kepekaan mereka sebagai sensor tekanan, karena
perubahan kecil pada tekanan sistolik atau diastolik dapat mengubah tekanan nadi
tanpa mengubah tekanan rata-rata. Baroreseptor tersebut terletak di tempat strategis
untuk menyediakan informasi penting mengenai tekanan darah arteri di pembuluh-
pembuluh yang mengalir ke otak (baroreseptor sinus karotikus) dan di arteri utama
6. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 6
sebelum bercabang-cabang untuk memperdarahi bagian tubuh yang lain (baroreseptor
lengkung aorta).
Baroresptor secara terus-menerus memberikan informasi mengenai tekanan
darah, dengan kata lain mereka secara terus-menerus menghasilkan potensial aksi
sebagai respon terhadap tekanan di dalam arteri. Jika tekanan arteri (tekanan rata-rata
atau nadi) meningkat, potensial reseptor di kedua baroreseptor itu meningkat,
sehingga kecepatan pembentukan potensial aksi di neuron aferen yang bersangkutan
juga meningkat. Sebaliknya apabila tekanan darah menurun, kecepatan potensial aksi
di neuron aferen oleh baroreseptor berkurang.
Pusat integrasi yang menerima impuls aferen mengenai status tekanan arteri
adalah pusat kontrol kardiovaskular yang terletak di medulla di dalam batang otak.
Sebagai jalur aferen adalah sistem saraf otonom. Pusat kontrol kardiovaskuler
mengubah rasio antara aktivitas simpatris dan parasimpatis ke organ-organ efektor.
Jika karena suatu hal tekanan arteri meningkat diatas normal, baroreseptor sinus
karotikus dan lengkung aorta meningkatkan kecepatan pembentukan potensial aksi di
neuron aferen masing-masing. Setelah mendapat informasi bahwa tekanan arteri
terlalu tinggi oleh peningkatan pembentukan potensial aksi tersebut, pusat kontrol
kardiovaskuler berespon dengan mengurangi aktivitas simpatis dan meningkatkan
aktivitas parasimpatis ke sistem kardiovaskuler. Sinyal-sinyal eferen ini menurunkan
kecepatan denyut jantung, menurunkan volume sekuncup dan menimbulkan
vasosdilatasi arteriol dan vena yang pada gilirannya menurunkan curah jantung dan
resitensi perifer total sehingga tekanan darah kembali ke tingkat normal.
Impuls aferen dari baroreseptor mencapai pusat jantung yang akan
merangsang aktivitas saraf parasimpatis dan menghambat pusat simpatis
7. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 7
(kardioakselerator), sehingga menyebabkan vasodilatasi sistemik, penurunan denyut
dan daya kontraksi jantung. Sistem saraf parasimpatis yang berjalan ke SA node
melalui saraf vagus melepaskan neurotransmiter asetilkolin yang menghambat
kecepatan depolarisasi SA node, sehingga terjadi penurunan kecepatan denyut jantung
(kronotropik negatif). Perangsangan sistem saraf parasimpatis ke bagian-bagian
miokardium lainnya mengakibatkan penurunan kontraktilitas, volume sekuncup,
curah jantung yang menghasilkan suatu efek inotropik negatif .
Keadaan tersebut mengakibatkan penurunan volume sekuncup, dan curah jantung.
Pada otot rangka beberapa serabut vasomotor mengeluarkan asetilkolin yang
menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Akibat dari penurunan curah jantung,
kontraksi serat-serat otot jantung, dan volume darah membuat tekanan darah menjadi
menurun.8
II.2.2 Konsumsi Kopi
Kopi merupakan salah satu stimulant yang berpengaruh terhadap sistem saraf
pusat. Kopi masuk aliran darah melalui penyerapan di usus halus. Efeknya dapat
dirasakan dengan cepat setelah 15 menit mengkonsumsinya. Kopi bertahan dalam
tubuh manusia selama berjam – jam. Hanya sekitar setengah kafein yang dapat
dieliminir dari tubuh enam jam pertama. Menurut Health Encyclopedia Diseases and
Conditions (2008), melaporkan bahwa konsumsi kopi > 10 gram, atau setara dengan
80 – 100 cangkir kopi dalam sekali konsumsi dapat menyebabkan perubahan tekanan
darah.9
Kopi dapat mempengaruhi tekanan darah karena adanya polifenol, kalium dan
kafein yang terkandung di dalamnya. Polifenol dan kalium bersifat menurunkan
tekanan darah. Polifenol menghambat terjadinya atherogenesis dan memperbaiki
fungsi vaskuler. Kalium menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan
8. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 8
menghambat pelepasan renin sehingga terjadi peningkatan ekskresi natrium dan air.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan volume plasma, curah jantung dan
tekanan perifer sehingga tekanan darah akan turun. Kafein memiliki efek yang
antagonis kompetitif terhadap reseptor adenosin. Adenosin merupakan
neuromodulator yang mempengaruhi sejumlah fungsi pada susunan saraf pusat. Hal
ini yang berdampak pada vasokonstriksi dan meningkatkan total resistensi perifer,
yang menyebabkan tekanan darah naik.10
II.2.3 Olahraga
Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda, joging, berenang atau mengikuti
aktivitas aerobik lainnya tekanan darah akan naik cukup banyak. Misalnya saat
melakukan aktivitas fisik yang berat tekanan sistolik dapat naik menjadi 150-200
mmHg. Dan setelah selesai olahraga tekanan sistolik akan turun sampai batas di
bawah normal. Keadaan ini akan berlangsung selama 30 – 120 menit. Penurunan ini
karena pembuluh darah mengalami pelebaran dan relaksasi.11
II.2.4 Index Massa Tubuh
Penurunan berat badan diikuti oleh perubahan tekanan darah. Pada
penelitian,penuruan berat badan sebanyak 5,1 kg dapat menurunkan rata – rata
perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik sebanyak 4.4 dan 3.6. Indeks massa
tubuh ≤ 25,0 kg/m2. Lingkar perut pada laki-laki < 90 cm, dan pada perempuan
dengan lingkar perut <80 cm.12,13
Hal ini sejalan dengan Studi Farmingham (2007)
dihasilkan bahwa peningkatan lingkar pinggang merupakan predictor sindroma
metabolik yang lebih baik dibandingkan indeks massa tubuh. Lingkar pinggang
merupakan determinan bebas untuk hipertensi dan lingkar pinggang pada perempuan
muda menunjukkan validitas indikator untuk menilai adipositas perut. Ukuran lingkar
9. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 9
pinggang>102 cm untuk laki-laki dan >88 cm untuk perempuan mempunyai resiko 2
kali lebih besar menderita hipertensi. Pasien dengan fungsi diastolik tinggi dan lingkar
pinggang yang lebih dari standar memiliki resiko lebih tinggi untuk meninggal lebih
awal. Sel lemak di sekitar pinggang bukanlah bongkahan lemak yang pasif melainkan
sel-sel aktif berlebih yang dapat mengacaukan stabilitas insulin dan meningkatkan
tekanan darah dan kolesterol dalam darah.14
II.2.6 Merokok
Kebiasaan merokok dengan jumlah rokok 10-20 perhari dapat mempengaruhi
tekanan darah dan peningkatan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler telah banyak
dibuktikan. Hal ini memaksa jantung bekerja lebih keras sehingga mendorong
naiknya tekanan darah. Peningkatan ini terjadi karena nikotin menyempitkan
pembuluh darah sehingga memaksa jantung untuk bekerja lebih keras. Sebagai
hasilnya, kecepatan jantung dan tekanan darah meningkat.15
Salah satu bahan kimia dalam rokok adalah nikotin, nikotin dalam tembakau
menjadi penyebab meningkatnya tekanan darah setelah hisapan pertama. Nikotin
diserap oleh pembuluh–pembuluh darah kecil di dalam paru–paru dan diedarkan ke
aliran darah. Dalam beberapa detik nikotin sudah mencapai otak, Otak bereaksi
terhadap nikotin dengan memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas
epinefrin (adrenalin). Hormon yang kuat ini akan menyempitkan pembuluh darah dan
memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan darah yang lebih tinggi.
Setelah merokok dua batang saja maka baik tekanan sistolik maupun diastolik akan
meningkat 10 mmHg.
Rokok yang dihisap sampai dalam dapat mengakibatkan vasokonstriksi
pembuluh darah perifer dan pembuluh di ginjal sehingga terjadi peningkatan tekanan
darah. Dengan menghisap sebatang rokok maka mempunyai pengaruh besar terhadap
10. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 10
kenaikan tekanan darah atau hipertensi. Hal ini dapat disebabkan karena gas CO yang
dihasilkan oleh asap rokok dapat menyebabkan pembuluh darah tegang sehingga
tekanan darah naik, dinding pembuluh darah menjadi robek.16
II.2.7 Obat Anti hipertensi17
A. DIURETIK(TIAZID / HCT )
Bekerja meningkatkan ekskresi narium, air dan klorida sehingga menurunkan
volume darah dan cairan eksraseluler. Akibatnya terjadi penurunan curah jantung
dan tekanan darah.
B. β BLOCKER
Menurunkan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga
menurunkan curah jantung. Menghambat sekresi renin di sel-sel jukstaglomeruler
ginjal dengan akibat penurunan angiotensin II. Juga mempengaruhi aktivitas saraf
simpatis, perubahan pada sensitivitas baroreseptor, perubahan aktivitas neuron
adrenergik perifer dan peningkatan biosintesis prostasiklin.
C. ANTAGONIS KALSIUM
Menghambat influx kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard. Di
pembuluh darah, antagonis kalsium terutama menimbulkan relaksasi arteriol,
sedangkan vena kurang dipengaruhi. Penurunan resistensi perifer, ini sering diikuti
oleh reflek takikardia dan vasokonstriksi.
D. ACE INHIBITOR
ACE inhibitor menghambat perubahan AI menjadi AII sehingga terjadi
vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosterone. Selain itu, degradasi bradikinin
11. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 11
juga dihambat sehingga kadar bradikinin dalam darah meningkat dan berperan
dalam vasodilatasi ACE inhibitor. Vasodilatasi secara langsung akan menurunkan
tekanan darah, sedangkan berkurangnya aldosterone akan menyebabkan eksresi air
dan natrium dan retensi kalium.
II.3 Kerangka Teori
OLAHRAGA RELAKSASI NAFAS OBAT ANTIHIPERTENSI
IMT
KONSUMSI KOPI
ALKOHOL
MEROKOK
PERUBAHAN
TEKANAN
DARAH
12. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 12
BAB III
KERANGKA KONSEP
III. 1 Kerangka Konsep
Pada penelitian ini kami memilih relaksasi napas sebagai variabel bebas karena
relaksasi napas merupakan salah satu terapi tambahan yang aman, mudah dilakukan, tidak
membutuhkan biaya yang mahal dan belum pernah diterapkan di Panti Sosial Bina Insan
Bnagun Daya 1 untuk pengobatan pasien hipertensi.
Kerangka konsep hubungan antara relaksasi nafas dengan tekanan darah
Variabel bebas
. Variabel tergantung
III.2 Hipotesis
Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat perbedaan rerata perubahan tekanan darah pada
kelompok responden dengan terapi relaksasi napas dengan kelompok responden tanpa
relaksasi napas.
Tekanan darah tanpa
terapi hipertensi
(Captopril 25 mg)
Tekanan darah setelah
relaksasi
Relaksasi Napas
13. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 13
III.3 Definisi operasional
III.3.1 Perubahan Tekanan Darah pada Responden (variabel tergantung)
Definisi : perbedaan antara tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik
responden sebelum melakukan intervensi relaksasi napas dan setalah melakukan
intervensi relaksasi napas.
Cara ukur : mengukur tekanan darah pada hari pertama, ketiga dan ketujuh
sebelum melakukan intervensi relaksasi napas dan sesudah melakukan intervensi
relaksai napas. Tekanan darah diukur pada lengan kanan saat posisi duduk.
Sebelumnya responden diistirahatkan selama 5-10 menit..
Alat ukur : sphygmomanometer dan stetoskop.
Hasil ukur : perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik (mmHg).
Skala ukur : data numerik, skala kontinu.
III.3.2 Terapi relaksasi napas (variabel bebas)
Definisi : upaya mengatur mekanisme pernapasan baik secara tempo / irama dan
intesitas yang lebih lambat
Cara ukur : Responden ditempatkan pada satu ruangan dalam posisi duduk selama 5
menit (istirahat). Setelah itu, responden diberikan instruksi untuk menarik napas
kemudian menahannnya selama 5 detik lalu menghembuskan napas. Hal tersebut
dilakukan 6x selama 30 detik
Alat ukur : kuisioner
Hasil ukur : melakukan relaksasi napas atau tidak melakukan relaksasi napas
14. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 14
Skala ukur : data kategorik, skala nominal
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
IV.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan desain studi uji klinis eksperimental. Adapun
penerapan relaksasi napas ditetapkan sebagai variabel bebas dan perubahan tekanan darah
sebagai variabel tergantung. Tujuan akhir yang ingin dilihat adalah pengaruh relaksasi napas
terhadap perubahan tekanan darah.
IV.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Jakarta Barat pada
tanggal 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013.
IV.3 Populasi
Populasi target : Semua penghuni panti yang berusia 30 tahun atau lebih.
Populasi terjangkau : Semua populasi target yang berada di Panti Sosial Bina
Karya Bangun Daya 1 dari tanggal 16 Agustus 2013 - 24 Agustus 2013.
IV.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
IV.4.1 Kriteria Inklusi
1. Responden mempunyai kemampuan untuk mengikuti instruksi yang diberikan
peneliti.
15. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 15
2. Responden tidak memiliki kelainan ginjal, kelainan genetik yang terkait dengan
hipertensi.
IV.4.2 Kriteria Eksklusi
1. Drop out : Responden tidak menyelesaikan terapi.
2. Responden tidak dapat mengikuti instruksi yang diberikan oleh peneliti.
1V.5 Sampel
Sampel : Semua populasi terjangkau yang dipilih secara consecutive non-random sampling
yang memenuhi kriteria inklusi.
IV.5.1. Besar Sampel
Rumus Simpang Baku 19
Data didapat dari mini survey 10 orang :
n1 = jumlah sampel grup relaksasi napas
n2 = jumlah sampel grup tidak relaksasi napas
s1 = standar deviasi grup relaksasi napas
s2 = standar deviasi grup tidak relaksasi napas
Rumus besar sampel 19
16. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 16
n1 = n2 =
Keterangan : Simpang baku kedua kelompok, s [dari mini survei 10 orang]
Perbedaan klinis yang diinginkan, x1 – x2
zα [1,96]
zβ[0,842]
Mini survey hari ke -1
Standar deviasi tekanan darah sistolik:
Besar sampel tekanan darah sistolik :
n1s = n2s =
=
=
17. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 17
Standar deviasi tekanan darah diastolik:
Besar sampel tekanan darah diastolik :
n1s = n2s =
=
= 98,112
Mini survey hari ke -3
Standar deviasi tekanan darah sistolik:
18. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 18
Besar sampel tekanan darah sistolik :
n1s = n2s =
=
=
Standar deviasi tekanan darah diastolik:
Besar sampel tekanan darah diastolik :
n1s = n2s =
=
19. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 19
= 17,4
Mini survey hari ke -7
Standar deviasi tekanan darah sistolik:
Besar sampel tekanan darah sistolik :
n1s = n2s =
=
=
Standar deviasi tekanan darah diastolik:
20. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 20
Tabel IV.5.1 Besar Sampel Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik hari pertama, ketiga
dan ketujuh
Hari I Hari III Hari VII
TDS 73,59 3,92 3,92
TDD 98,11 ≈ 98 17,4 7,75
Berdasarkan perhitungan besar sampel, ditemukan jumlah besar sampel terbanyak adalah n1 =
n2 = 98.
Rumus drop-out atau loss to follow-up19
:
n’ =
= 196
0,9
= 217,78 ≈ 218
n = besar sampel yang dihitung
n’ = jumlah subjek yang direncanakan diteliti
f = 0,1 (perkiraan proporsi drop-out atau loss to follow-up)
IV.6 Teknik Pengambilan Sampel
21. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 21
Pengambilan sampel secara consecituve dengan non random sampling pada
semua pasien yang telah memenuh kriteria inklusi yang berada di Panti Sosial Bina
Karya Bangun Daya 1.
IV.7 Cara Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan setelah mendapat ijin dari Kepala Panti Sosial Bina Karya
Bangun Daya 1. Penelitian tersebut dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2013 - 24 Agustus
2013. Peneliti pertama menjelaskan dan meminta tanda tangan responden untuk mengisi
informed consent. Kemudian responden diwawancarai menggunakan kuesioner awal (sebelum
relaksasi) yang memuat pertanyaan faktor-faktor risiko hipertensi. Setelah itu, tekanan darah
responden diukur menggunakan alat stetoskop merk Littman dan alat sphygmomanometer
merk ABN pada posisi duduk dan peneliti pertama mencatat hasilnya.
Kemudian peneliti kedua memberikan instruksi relaksasi napas dimana responden
ditempatkan pada satu ruangan dalam posisi duduk selama 5 menit (istirahat). Setelah itu,
responden diberikan instruksi untuk menarik napas kemudian menahannya selama 5 detik lalu
menghembuskan napas. Hal tersebut dilakukan sebanyak 6x selama 30 detik, dan dilakukan
lagi pada hari ke-3 dan hari ke-7. Setelah responden menyelesaikan instruksi terapi relaksasi,
peneliti ketiga kembali mengukur dan mencatat tekanan darah responden.
22. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 22
IV.8 Alur Penelitian
Alur penelitian yang dilakukan pada hari ke-1, hari ke- 3, dan hari ke-7
Terpenuhi Tidak Terpenuhi
(-)
(+)
Relaksasi Napas Tidak Relaksasi Napas
Populasi Terjangkau : Semua populasi target yang berada di Panti Sosial Bina Karya
Bangun Daya 1 dari tanggal 16 Agustus 2013 - 24 Agustus 2013
Kriteria Inklusi :
1. Responden mempunyai kemampun untuk mengikuti instruksi yang diberikan peneliti.
2. Responden tidak memiliki kelainan ginjal, kelainan genetik yang terkait dengan hipertensi.
Kriteria Eksklusi :
1. Drop Out : Responden tidak menyelesaikan terapi
2.
Sampel
Tidak ikut serta dalam penelitian
Informed Consent
Random Alokasi
23. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 23
IV. 9. Instrumen
Yang digunakan pada penelitian ini adalah stetoskop merk Littman dan alat
sphygmomanometer merk ABN dan lembar kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
telah disusun oleh peneliti.
IV. 10. Pengolahan Data
IV. 10.1 Analisis Asosiasi
IV. 10. 1. 1 Asosiasi Epidemiologi
Pada penelitian ini, analisis asosiasi epidemiologi didapatkan dengan penentuan mean
difference yang menunjukkan rerata selisih perbedaan tekanan darah pada kelompok yang
melakukan terapi relaksasi dan tidak relaksasi.
IV. 10. 1. 2 Asosiasi Statistik T-test independent
Pada penelitian ini, analisis asosiasi statistik yang digunakan adalah uji statistik T-test
independent dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 18 untuk melihat adakah
perbedaan kemaknaan antara variabel bebas dan variabel tergantung.
Prosedur pelaksanaan T-test independent diawali dengan menguji apakah terdapat
variasi di dalam kelompok. Jika pada Levene test menunjukkan nilaip-value < 0,05, maka data
Tekanan Darah
Sebelum Relaksasi
Napas
Tekanan Darah
Sesudah Relaksasi
Napas
Tekanan Darah
Sebelum Relaksasi
Napas
Tekanan Darah
Sesudah Relaksasi
Napas
24. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 24
bersifat heterogen (terdapat variasi dalam kelompok). Jika pada Levene test, nilai p-value ≥
0,05, maka data besifat homogen (tidak terdapat variasi dalam kelompok). Nilai p-value dapat
dilihat pada tabel Levene, untuk data heterogen dilihat pada tabel equal variance not assumed,
sedangkan data homogen dilihat pada tabel equal variance assumed.
Prosedur pengambilan keputusan untuk T-test independent :
Jika p-value < 0,05, maka hasil penelitian bermakna secara statistik.
Jika p-value ≥ 0,05, maka hasil penelitian tidak bermakna secara statistik.
25. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 25
BAB V
HASIL PENELITIAN
V.1 Bivariat
Pada penelitian ini, diantara 38 responden yang mendapatkan terapi relaksasi napas,
25 responden (65,8%) adalah pria dan 13 responden (34,2%) adalah wanita. Rerata usia
responden yang mendapatkan terapi relaksasi napas adalah 52,16 tahun dengan simpang
baku adalah 15,29. Sebanyak 38 responden yang mendapat terapi relaksasi napas, 7
responden (18,4%) adalah underweight, 27 responden (71,1%) adalah normoweight, 2
responden (5,3%) adalah overweight dan 2 responden (5,3%) adalah obesitas tingkat 1.
Dari 38 responden yang mendapatkan terapi relaksasi napas, 15 responden (39,5%)
adalah yang mendapatkan obat anti hipertensi dan 23 responden (60,5%) adalah yang
tidak mendapatkan obat anti hipertensi. Sebanyak 38 responden yang mendapatkan terapi
relaksasi napas, 6 responden (15,8%) adalah yang meminum alkohol dan 32 responden
(84,2%) adalah yang tidak meminum alkohol. Sebanyak 38 responden yang mendapatkan
terapi relaksasi napas, 25 responden (65,8%) adalah yang merokok dan 13 responden
(34,2%) adalah yang tidak merokok.
Sebanyak 38 responden yang mendapatkan terapi relaksasi napas, 29 responden
(76,3%) adalah yang minum kopi dan 9 responden (23,7%) adalah yang tidak minum
26. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 26
kopi. Sebanyak 38 responden, 8 responden (21,1%) adalah yang berolah raga minimal 30
menit hampir setiap hari dalam seminggu dan 30 responden (78,9%) adalah yang tdak
berolah raga minimal 30 menit hampir setiap hari dalam seminggu.
Rerata perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik tertinggi pada respoden hari ke-
3 sebesar 6,58 (8,79) mmHg dan 5,53 (7,24) mmHg. Responden tanpa terapi relaksasi
nafas rerata perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar 0,26 (8,85) mmHg dan
1,05 (7,98) mmHg.
27. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 27
Tabel V.1.1. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Terapi di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Periode 17 Agustus 2013 sampai dengan 23 Agustus 2013
Variabel
Relaksasi
(n = 38)
Tidak Relaksasi
(n = 38)
Usia ( tahun )
Mean ( SD )
Median ( Min ; Max )
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Status Gizi (IMT)
Obesitas tingkat 2 (IMT >30,0)
Obesitas tingkat 1(IMT 25,0-29,9)
Overweight (IMT 23,0-24,9)
Underweight (IMT <18,5)
Normoweight (IMT 18,5-22,9)
Obat Antihipertensi
Ya
Tidak
Alkohol
Ya
Tidak
Merokok
Ya
Tidak
52,16 (15,286)
53,50 (30 ; 85)
25 (65,8%)
13 (34,2%)
0
2 (5,3%)
2 (5,3%)
7 ( 18,4% )
27 (71,1% )
15 (39,5%)
23 (60,5%)
6 (15,8 %)
32 (84,2%)
25 (65,8%)
13 (34,2%)
52,11 (14,788)
48,50 (33 ; 95)
26 (68,4%)
12 (31,6%)
0
2 (5,3%)
3 ( 7,9% )
7 (18,4%)
26 (68,4% )
8 (21,1%)
30 (78,9%)
5 (13,2%)
33 (86,8%)
32 (84,2%)
6 (15,8%)
bersambung
28. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 28
sambungan
Variabel
Relaksasi
(n = 38)
Tidak Relaksasi
(n = 38)
Kopi
Ya 29 (76,3%) 30 ( 78,9%)
Tidak 9 (23,7 %) 8 (21,1%)
Olahraga
Ya 8 (21,1% ) 11(28,9%)
Tidak 30 (78,9%) 27 (71,1%)
Rerata perubahan tekanan darah (mmHg)
Rerata perubahan tekanan darah sistolik hari ke-1 (SD)* 8,68 (9,91) 2,89 (7,32)
Rerata perubahan tekanan darah diastolik hari ke 1 (SD)* 5,79 (6,83) 1,32 (6,23)
Rerata perubahan tekanan darah sistolik hari ke-3 ( SD )** 6,58 (8,79) 0,26 ( 8,85)
Rerata perubahan tekanan darah diastolic hari ke-3 ( SD )**5,53 (7,24) 1,05 (7,98 )
Rerata perubahan tekanan darah sistolik hari ke-7 ( SD )*** 5 (8,3) 1,32 ( 7,42)
Rerata perubahan tekanan darah diastolik hari ke-7 ( SD )*** 5 (8,3) 0,53 (8,37)
Nilai tengah perubahan tekanan darah sistolik hari ke- 1* 10 (-10;20) 5,59 (-10;20)
(Min;Max)
Nilai tengah perubahan tekanan darah diastolik hari ke-1 * 5 (-10;20) 0 (-10;10)
(Min;Max)
Nilai tengah perubahan tekanan darah sistolik hari ke-3** 10 (-10;20) 0 (-20;20)
(Min;Max)
Nilai tengah perubahan tekanan darah diastolik hari ke-3 ** 0 (-10;20) 0 (-10;20)
(Min;Max)
bersambung
29. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 29
sambungan
Variabel
Relaksasi
(n = 38)
Tidak Relaksasi
(n = 38)
Nilai tengah perubahan tekanan darah sistolik hari ke-7*** 5 (-10;20) 0 (-10;10)
(Min;Max)
Nilai tengah perubahan tekanan darah diastolik hari ke-7*** 5 (-10;20) 0 (-10;20)
(Min;Max)
V.2 Analisa Asosiasi
Pada hari ke-1, setelah melakukan terapi relaksasi napas terdapat perubahan tekanan
darah sistolik yang bermakna (p–value = 0,005) serta perubahan yang bermakna pada
tekanan darah diastolik (p–value = 0,004). Terdapat rerata perubahan tekanan darah
sistolik dan diastolik sehingga perubahan tersebut berhubungan secara epidemiologi
(mean difference = 5,79 dan 4,47).
Pada hari ke-3, setelah melakukan terapi relaksasi nafas terdapat perubahan tekanan
darah sistolik yang bermakna (p–value = 0,003) serta perubahan yang bermakna pada
tekanan darah diastolik (p–value = 0,013). Terdapat rerata perubahan tekanan darah
sistolik dan diastolik sehingga perubahan tersebut berhubungan secara epidemiologi
(mean difference = 6,32 dan 4,47).
Pada hari ke-7, setelah melakukan terapi relaksasi nafas terdapat perubahan tekanan
darah sistolik yang bermakna (p – value = 0,045) serta perubahan yang bermakna pada
tekanan darah diastolik (p–value = 0,022). Terdapat rerata perubahan tekanan darah
30. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 30
sistolik dan diastolik sehingga perubahan tersebut berhubungan secara epidemiologi
(mean difference = 3,68 dan 4,47).
Tabel V.1.2. Analisa Asosiasi Responden Menurut Terapi di Panti Sosial Bina Insan
Bangun Daya 1 Periode 17 Agustus 2013 sampai dengan 23 Agustus 2013
Variabel Mean Difference ± SE p – value
Perbedaan rerata selisih tekanan darah
(mmHg)
Perubahan tekanan darah sistolik hari ke-1
Perubahan tekanan darah diastolik hari ke-1
Perubahan tekanan darah sistolik hari ke-3
Perubahan tekanan darah diastolik hari ke-3
Perubahan tekanan darah sistolik hari ke-7
Perubahan tekanan darah diastolik hari ke-7
5,79 (1,99)
4,47 (1,49)
6,32 ( 2,02 )
4,47 (1,75)
3,68 (1,81)
4,47 (1,91)
0,005
0,004
0,003
0,013
0,045
0,022
31. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 31
BAB VI
PEMBAHASAN
VI.1 Temuan Penelitian
Dari hasil penelitian ini, didapatkan rerata perubahan tekanan darah sistolik dan
diastolik hari pada hari pertama, ketiga dan ketujuh adalah 8,68 (9,91) mmHg dan 5,79 (6,83)
mmHg; 6,58 (8,79) mmHg dan 5,53 (7,24) mmHg; 5 (8,3) mmHg dan 5 (8,3) mmHg
Sedangkan rerata perubahan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik responden
yang tidak mendapatkan terapi relaksasi nafas adalah 2,89 (7,32) dan 1,32 (6,23) mmHg;
0,26 (8,85) mmHg dan 1,05 (7,98) mmHg; 1,32 (7,42) mmHg dan 0,53 (8,37) mmHg.
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya dimana terjadi penurunan tekanan darah
sistolik dan diastolik sebesar 9 mmHg dan 10 mmHg pada responden yang mendapatkan
terapi relaksasi napas.
VI.2 Keterbatasan Penelitian
VI.2.1 Bias Seleksi
Dalam penelitian ini bias seleksi tidak dapat disingkirkan karena cara pengambilan
sampel adalah consecutive non random sampling. Oleh karena itu, distribusi faktor-faktor
risiko dan penyakit mungkin berbeda pada subjek penelitian dan non-subjek, sehingga dapat
menyebabkan perbedaan hubungan antara faktor risiko dan penyakit pada subjek penelitian
dengan non-subjek.
VI.2.2 Bias Informasi
Pada responden,tidak didapatkan bias kerena pasien tidak mengetahui hubungan
terapi relaksasi napas dengan perubahan tekanan darah.Pada Peneliti , bias bisa diminimalkan
32. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 32
dengan cara masing-masing variabel (terapi relaksasi nafas dan tekanan darah) diukur oleh
peneliti yang berbeda
VI.2.3 Chance
Chance adalah besarnya peluang untuk diperolehnya hasil penelitian ini secara
kebetulan (memperkirakan besar kesalahan dalam menolak H0). Dapat atau tidak
disingkirkan kemungkinan diperolehnya hasil penelitian ini karena faktor kebetulan, dinilai
dari hasil perhitungan α (kesalahan tipe I) dan β (kesalahan tipe II).
Variable
Nilai α
(pada α = 5%)
Nilai β
(pada β = 20%)
Power
Perubahan tekanan darah sistolik hari 1
Perubahan tekanan darah diastolik hari 1
Perubahan tekanan darah sistolik hari 3
Perubahan tekanan darah diastolik hari 3
Perubahan tekanan darah sistolik hari 7
Perubahan tekanan darah diastolik hari 7
4%
3,32%
2,26%
8,50%
24%
14%
17,62%
15,62%
12,30%
27,43%
2%
14%
83%
85%
88%
73%
98%
80%
Pada hasil perhitungan chance hari pertama didapatkan hasil kesalahan tipe 1 (α)
sistolik dan diastolik sebesar 4% dan 3,32%, ini menandakan hasil penelitian secara
kebetulan dapat disingkirkan. Tetapi pada hasil perhitungan chance hari ketiga didapatkan
hasil kesalahan tipe 1 (α) sistolik dan diastolik sebesar 2,26% dan 8,54%, ini menandakan
hasil penelitian secara kebetulan tidak dapat disingkirkan , serta pada hasil perhitungan
33. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 33
chance hari ke-7 didapatkan hasil kesalahan tipe 1 (α) sistolik dan diastolik sebesar 24% dan
14%, ini menandakan hasil penelitian secara kebetulan tidak dapat disingkirkan .
Pada hasil perhitungan chance hari pertama didapatkan hasil kesalahan tipe 2 (β)
sistolik dan diastolik sebesar 17,62% dan 15,62%, ini menandakan hasil penelitian secara
kebetulan dapat disingkirkan. Tetapi pada hasil perhitungan chance hari ke-3 didapatkan hasil
kesalahan tipe 2 (β) sistolik dan diastolik sebesar 12,3% dan 27,43%, ini menandakan hasil
penelitian secara kebetulan tidak dapat disingkirkan dan pada hasil perhitungan chance hari
ke-7 didapatkan hasil kesalahan tipe 2 (β) sistolik dan diastolik sebesar 24% dan 14%, ini
menandakan hasil penelitian secara kebetulan tidak dapat disingkirkan.
Pada hasil nilai power perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik hari pertama
adalah 83% dan 85%, artinya uji hipotesis pada sampel mempunyai peluang sebesar 83% dan
85% untuk menemukan perbedaan, apabila perbedaan tersebut ada dalam populasi.
Pada hasil nilai power perubahan tekanan darah sistolik dan diastolic hari ketiga
adalah 88% dan 73%, artinya uji hipotesis pada sampel mempunyai peluang sebesar 88% dan
73% untuk menemukan perbedaan, apabila perbedaan tersebut tidak ada dalam populasi.
Pada hasil nilai power perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik hari ketujuh
adalah 98% dan 86%, artinya uji hipotesis pada sampel mempunyai peluang sebesar 98% dan
86% untuk menemukan perbedaan, apabila perbedaan tersebut ada dalam populasi.
34. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 34
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
VII.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 76 responden penelitian di Panti
Sosial Bina Insan Bangun Daya I pada tanggal 17 Agustus 2013 sampai dengan 23 Agustus
2013, dapat disimpulkan:
1) Jumlah responden yang mendapatkan terapi relaksasi nafas adalah sebesar 38
responden.
2) Rerata perbedaan tekanan darah hari pertama pada kelompok yang melakukan terapi
relaksasi nafas dan tidak melakukan terapi relaksasi nafas adalah :
Sistolik : 8,68 mmHg dan 2,89 mmHg
Diastolik : 5,79 mmHg dan 1,32 mmHg.
3) Rerata perbedaan tekanan darah hari ketiga pada kelompok yang melakukan terapi
relaksasi nafas dan tidak melakukan terapi relaksasi nafas adalah :
Sistolik : 6,58 mmHg dan 0,26 mmHg
Diastolik : 5,53 mmHg dan 1,05 mmHg.
4) Rerata perbedaan tekanan darah hari ketujuh pada kelompok yang melakukan terapi
relaksasi nafas dan tidak melakukan terapi relaksasi nafas adalah :
Sistolik : 5 mmHg dan 1,32 mmHg
Diastolik : 5 mmHg dan 0,53 mmHg.
Rerata perbedaan tekanan darah antara hari pertama ,hari ke-3,dan hari ke-7
berhubungan secara epidemiologi pada kelompok yang melakukan terapi relaksasi
nafas dan tidak melakukan terapi relaksasi nafas . Secara analisis statistik, didapatkan
35. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 35
hubungan bermakna pada perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik hari pertama
(p-value = <0,05) ,tekanan darah sistolik dan diastolik hari ketiga (p-value = <0,05)
serta tekanan darah sistolik dan diastolik hari ketujuh (p-value = <0,05).
VII.2 Saran
Dari hasil penelitian ini, kami menyarankan beberapa hal, yaitu:
1) Terapi relaksasi nafas efektif dalam membantu perubahan tekanan darah. Maka,
sebaiknya terapi relaksasi nafas dianjurkan untuk diterapkan di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya I.
2) Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya menggunakan jumlah responden yang lebih
besar, periode penelitian yang lebih panjang, dan memperhitungkan faktor-faktor
lain yang mempengaruhi perubahan tekanan darah, untuk mendapatkan hasil
penelitian yang lebih akurat.
36. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 36
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonymous. Causes of Death 2008 [online database]. Geneva, World Health Organization
(http ://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/cod_2008_sources_methods.pdf.)
2. World Health Organization. Global status report on noncommunicable diseases 2010.
Geneva, World Health Organization, 2011.
3. Anonim. Puskesmas Kecamatan Kembangan Utara. In : Profil Kesehatan Pskesmas
Kembangan tahun 2012. Jakarta. 2012 : 4 - 5
4. Budistio M. Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi pada Pasien Usia Dewasa, Jurnal
Kedokteran Trisakti, 2001 Vol.20 No 2. Tersedia di
:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34277/1/Reference.pdf
5. Sherwood L. (1996). "Pembuluh Darah dan Tekanan Darah", Dalam : Santoso, Beatricia I
eds, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi ke-2, EGC, Jakarta :304-305..
7. Rahmadani S. pengaruh kebiasaan merokok dan status gizi terhadap hipertensi pada
pegawai kantor wilayah kementrian agama provinsi sumatera utara. Palembang: 31
Oktober 2012. Tersedia di: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/34277
8. Anonim. Tekanan darah tinggi . http://www.medicastore.com. Diakses tanggal 15 Januari
2006. Tersedia di :http://eprints.undip.ac.id/20415/1/Arsdiani.pdf
9. Amira N. Gambaran Tekanan Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara Sebelum dan Sesudah Berolahraga. Palembang :30 Desember 2010.
Terdapat di: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/21386
37. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 37
10. Neter JE, Stam BE, Kok FJ, Grobbee DE, Geleijnse JM. Influence of weight reduction
on blood pressure: a meta-analysis of randomized controlled trials. Hypertension
2003;42:878–884. Tersedia di : European Heart Journal doi:10.1093/eurheartj/eht151
11. Heart Foundation Guide to management of hypertension.2008. [Updated December 2010
]. Tersedia di : www.heartfoundation.org.au
12. Puddey IB, Beilin LJ, Vandongen R. Regular alcohol use raises blood pressure in
treated hypertensive subjects. A randomised controlled trial. Lancet 1987;1: 647–651.
Tersedia di : European Heart Journal doi:10.1093/eurheartj/eht151
13. Cushman WC, Cutler JA, Hanna E, Bingham SF, Follmann D, Harford T dkk.
Tersedia di : European Heart Journal doi:10.1093/eurheartj/eht151
14. Suparto. Sehat Menjelang Usia Senja. Bandung: Remaja Rosdakarya Effset, 2000
15.Departemen Farmakologi Dan Teraupetik Falkutas Kedokteran Universitas
Indonesia.Farmakologi dan Terapi, Edisi ke-5, 2010: 343 – 359
16. Izzo, Joseph L,. Sica, Domenic,.& Black, Hendry R. (2008). Hypertension Primer: The
essentials of High Blood Pressure Basic Science, Population Science, and Clinical
Management, Edisi ke-4. Philadelphia. USA. Lippincott Williams & Wilkins. Hal 138.
17. Gohde, John H. (2010). Controlled breathing exercises can be used to promote wellness.
http://naturalhealthperspective.com/resilience/deep-breathing.html. Diakses Tanggal 20
Aguatus 2010.
18. Muttaqin, Arif. (2009). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta. Salemba Medika. Hal 9, 10-16, 18-20, 23-25, 28,
263-265, 267, 269.
38. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 38
19.Sastroasmoro S, Ismael S. Perkiraan Besar Sampel. In : Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis, Madiyono B, Mz SM, Sastroasmoro S, Budirman I, Purwanto SH, Edisi
ke-4. Jakarta: Sagung Seto. 2010 : 348 - 82
Lampiran
INFORMED CONSENT
Saya yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bersedia untuk menjadi responden
penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas
Tarumanagara yang bernama :
1. Hendy Masajayanto, NIM 406121001
2. Angelina Diananthari, NIM 406121002
3. Karlina Liwang, NIM 406121003
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan secara sukarela dan tidak ada unsur
paksaan dari siapapun, bersedia berperan serta dalam penelitian ini .
Saya telah diminta dan telah menyetujui untuk diwawancara dan berpartisipasi sebagai
responden dalam penelitian mengenai efektivitas relaksasi nafas terhadap perubahan
tekanan darah .
Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian ini beserta dengan tujuan dan manfaat
penelitiaannya. Dengan demikian, saya menyatakan kesediaan saya dan tidak
berkeberatan memberi informasi ,menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepada saya,dan melakukan relaksasi nafas terhadap diri saya .
Saya mengerti bahwa identitas diri dan juga informasi yang saya berikan akan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian saja.
39. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 39
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat buruk terhadap saya dan
keluarga saya. Kerahsiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga oleh peneliti dan
hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian .
Jakarta, Agustus 2013
Responden
40. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 40
KUESIONER PENELITIAN RELAKSASI NAPAS DENGAN PERUBAHAN
TEKANAN DARAH
(Hari Ke-1 Sebelum Relaksasi Napas/Tidak Melakukan Relaksasi Napas)
Tanggal :
Nomor urut responden :
Nama :
Usia :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
Jenis kelamin :
Tekanan Darah Sistolik
(mmHg)
Tekanan Darah Diastolik
(mmHg)
Hari I
Sebelum Relaksasi Napas
41. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 41
KUESIONER PENELITIAN RELAKSASI NAPAS DENGAN PERUBAHAN
TEKANAN DARAH
(Hari Ke-1 Setelah Relaksasi Napas/Tidak Melakukan Relaksasi Napas)
Tanggal :
Nomor urut responden :
Nama :
Usia :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
Jenis kelamin :
Tekanan Darah Sistolik
(mmHg)
Tekanan Darah Diastolik
(mmHg)
Hari I
Setelah Relaksasi Napas
42. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 42
KUESIONER PENELITIAN RELAKSASI NAPAS DENGAN PERUBAHAN
TEKANAN DARAH
(Hari Ke-2 Sebelum Relaksasi Napas/Tidak Melakukan Relaksasi Napas)
Tanggal :
Nomor urut responden :
Nama :
Usia :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
Jenis kelamin :
Tekanan Darah Sistolik
(mmHg)
Tekanan Darah Diastolik
(mmHg)
Hari II
Sebelum Relaksasi Napas
43. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 43
KUESIONER PENELITIAN RELAKSASI NAPAS DENGAN PERUBAHAN
TEKANAN DARAH
(Hari Ke-2 Setelah Relaksasi Napas/Tidak Melakukan Relaksasi Napas)
Tanggal :
Nomor urut responden :
Nama :
Usia :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
Jenis kelamin :
Tekanan Darah Sistolik
(mmHg)
Tekanan Darah Diastolik
(mmHg)
Hari II
Setelah Relaksasi Napas
44. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 44
KUESIONER PENELITIAN RELAKSASI NAPAS DENGAN PERUBAHAN
TEKANAN DARAH
(Hari Ke-3 Sebelum Relaksasi Napas/Tidak Melakukan Relaksasi Napas)
Tanggal :
Nomor urut responden :
Nama :
Usia :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
Jenis kelamin :
Tekanan Darah Sistolik
(mmHg)
Tekanan Darah Diastolik
(mmHg)
Hari III
Sebelum Relaksasi Napas
45. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 45
KUESIONER PENELITIAN RELAKSASI NAPAS DENGAN PERUBAHAN
TEKANAN DARAH
(Hari Ke-3 Setelah Relaksasi Napas/Tidak Melakukan Relaksasi Napas)
Tanggal :
Nomor urut responden :
Nama :
Usia :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
Jenis kelamin :
Tekanan Darah Sistolik
(mmHg)
Tekanan Darah Diastolik
(mmHg)
Hari III
Setelah Relaksasi Napas
46. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 46
KUESIONER PENELITIAN RELAKSASI NAPAS DENGAN PERUBAHAN
TEKANAN DARAH
(Hari Ke-7 Sebelum Relaksasi Napas/Tidak Melakukan Relaksasi Napas)
Tanggal :
Nomor urut responden :
Nama :
Usia :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
Jenis kelamin :
Tekanan Darah Sistolik
(mmHg)
Tekanan Darah Diastolik
(mmHg)
Hari VII
Sebelum Relaksasi Napas
47. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 47
KUESIONER PENELITIAN RELAKSASI NAPAS DENGAN PERUBAHAN
TEKANAN DARAH
(Hari Ke-7 Setelah Relaksasi Napas/Tidak Melakukan Relaksasi Napas)
Tanggal :
Nomor urut responden :
Nama :
Usia :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
Jenis kelamin :
Tekanan Darah Sistolik
(mmHg)
Tekanan Darah Diastolik
(mmHg)
Hari VII
Setelah Relaksasi Napas
48. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 48
KUESIONER PENELITIAN RELAKSASI NAFAS DENGAN PERUBAHAN
TEKANAN DARAH
Tanggal :
Nomor urut responden :
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
Berat Badan : kg
Tinggi Badan : cm
1. Apakah anda melakukan relaksasi napas?
a. Ya
b. Tidak
49. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 49
2. Apakah anda minum obat penurun tekanan darah?
a. Ya (lanjut ke no 3 dan 4)
b. Tidak
3. Obat apa yang anda minum?
4. Berapa kali sehari anda minum obat tersebut?
5. Apakah anda berolahraga?
a. Ya (lanjut ke no 6, no 7, dan no 8)
b. Tidak
6. Jenis olah raga apakah yang biasa anda lakukan?
7. Berapa kali dalam seminggu anda berolah raga?
8. Berapa lama anda melakukan olah raga?
9. Apakah anda mempunyai kebiasaan minum minuman beralkohol dalam 6 bulan terakhir
ini?
a. Ya (lanjut ke no 10, no 11, no12)
b. Tidak
10. Berapa lama anda mempunyai kebiasaan minum minuman beralkohol?
11. Berapa kali dalam seminggu anda minum minuman beralkohol?
50. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 50
12. Berapa gelas atau botol minuman beralkohol yang anda minum dalam 1 hari?
13. Apakah anda mempunyai kebiasaan merokok dalam 6 bulan terakhir ini?
a. Ya (lanjut ke no 14 dan no 15)
b. Tidak
14. Berapa lama anda sudah mempunyai kebiasaan merokok?
15. Berapa batang rokok yang anda hisap setiap harinya?
16. Apakah anda mempunyai kebiasaan minum kopi?
a. Ya (lanjut ke no 17, no18, dan no 19)
b. Tidak
17. Berapa lama anda mempunyai kebiasaan minum kopi?
18. Berapa kali dalam seminggu anda minum kopi?
19. Berapa cangkir kopi yang anda minum dalam 1 hari?
51. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 51
Mini survey hari ke 1
Mini survey hari ke 1
No Nama Umur J Kelamin Relaksasi TDS1 TDS2 TDD1 TDD2 PTDS PTDD
1 Sipar 80 Lelaki Relaksasi 140 140 90 90 0 0
2 Sadi 62 Lelaki Relaksasi 150 150 90 70 0 20
3 Joni 54 Lelaki Relaksasi 140 120 80 70 20 10
4 Sutim 55 Perempuan Relaksasi 160 150 100 90 10 0
5 Alex 85 Lelaki Relaksasi 120 110 70 80 10 -10
6 Mariam 53 Perempuan Tidak Relaksasi 120 120 80 80 0 0
7 Takrim 70 Perempuan Tidak Relaksasi 180 180 100 90 0 10
8 Tata 63 Perempuan Tidak Relaksasi 150 140 100 100 10 0
9 Munarti 40 Lelaki Tidak Relaksasi 110 100 80 80 10 0
10 Ciswadi 70 Lelaki Tidak Relaksasi 150 150 90 90 0 0
Case Processing Summary
Intervensi
Terapi
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Perubahan tekanan
darah sistolik
Relaksasi 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%
Tidak Relaksasi 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%
Perubahan tekanan
darah diastolik
Relaksasi 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%
Tidak Relaksasi 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%
Descriptives
Intervensi Terapi Statistic Std. Error
Perubahan tekanan darah
sistolik
Relaksas Mean 8,00 3,742
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -2,39
Upper Bound 18,39
5% Trimmed Mean 7,78
Median 10,00
Variance 70,000
Std. Deviation 8,367
Minimum 0
Maximum 20
Range 20
52. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 52
i
Interquartile Range 15
Skewness ,512 ,913
Kurtosis -,612 2,000
Tidak Relaksasi
Mean 4,00 2,449
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -2,80
Upper Bound 10,80
5% Trimmed Mean 3,89
Median ,00
Variance 30,000
Std. Deviation 5,477
Minimum 0
Maximum 10
Range 10
Interquartile Range 10
Skewness ,609 ,913
Kurtosis -3,333 2,000
Perubahan tekanan darah
diastolik
Relaksasi
Mean 4,00 5,099
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -10,16
Upper Bound 18,16
5% Trimmed Mean 3,89
Median ,00
Variance 130,000
Std. Deviation 11,402
Minimum -10
Maximum 20
Range 30
Interquartile Range 20
Skewness ,405 ,913
Kurtosis -,178 2,000
Tidak Relaksasi
Mean 2,00 2,000
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -3,55
Upper Bound 7,55
5% Trimmed Mean 1,67
Median ,00
Variance 20,000
Std. Deviation 4,472
Minimum 0
53. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 53
Maximum 10
Range 10
Interquartile Range 5
Skewness 2,236 ,913
Kurtosis 5,000 2,000
Mini survey hari ke 3
No Nama Umur J Kelamin Relaksasi TDS1 TDS2 TDD1 TDD2 PTDS PTDD
1 Sipar 80 Lelaki Relaksasi 140 130 90 90 10 0
2 Sadi 62 Lelaki Relaksasi 150 130 90 80 20 10
3 Joni 54 Lelaki Relaksasi 140 140 80 80 0 0
4 Sutim 55 Perempuan Relaksasi 160 150 100 90 10 10
5 Alex 85 Lelaki Relaksasi 120 110 80 70 10 10
6 Mariam 53 Perempuan Tidak Relaksasi 120 120 80 80 0 0
7 Takrim 70 Perempuan Tidak Relaksasi 170 160 90 90 10 0
8 Tata 63 Perempuan Tidak Relaksasi 140 140 100 90 0 10
9 Munarti 40 Lelaki Tidak Relaksasi 120 130 80 90 -10 -10
10 Ciswadi 70 Lelaki Tidak Relaksasi 150 150 90 90 0 0
Descriptives
Intervensi Terapi Statistic Std. Error
Perubahan Tekanan
darah sistolik
Relaksasi Mean 10,0000 3,16228
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 1,2201
Upper Bound 18,7799
5% Trimmed Mean 10,0000
Median 10,0000
Variance 50,000
Std. Deviation 7,07107
Minimum ,00
Maximum 20,00
Range 20,00
Interquartile Range 10,00
Skewness ,000 ,913
Kurtosis 2,000 2,000
Tidak Relaksasi Mean ,0000 3,16228
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound -8,7799
Upper Bound 8,7799
54. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 54
5% Trimmed Mean ,0000
Median ,0000
Variance 50,000
Std. Deviation 7,07107
Minimum -10,00
Maximum 10,00
Range 20,00
Interquartile Range 10,00
Skewness ,000 ,913
Kurtosis 2,000 2,000
Perubahan Tekanan
darah diastolik
Relaksasi Mean 6,0000 2,44949
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound -,8009
Upper Bound 12,8009
5% Trimmed Mean 6,1111
Median 10,0000
Variance 30,000
Std. Deviation 5,47723
Minimum ,00
Maximum 10,00
Range 10,00
Interquartile Range 10,00
Skewness -,609 ,913
Kurtosis -3,333 2,000
Tidak Relaksasi Mean ,0000 3,16228
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound -8,7799
Upper Bound 8,7799
5% Trimmed Mean ,0000
Median ,0000
Variance 50,000
Std. Deviation 7,07107
Minimum -10,00
Maximum 10,00
Range 20,00
Interquartile Range 10,00
Skewness ,000 ,913
Kurtosis 2,000 2,000
55. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 55
Mini survey hari ke 7
No Nama Umur J Kelamin Relaksasi TDS1 TDS2 TDD1 TDD2 PTDS PTDD
1 Sipar 80 Lelaki Relaksasi 140 130 90 90 0 0
2 Sadi 62 Lelaki Relaksasi 150 140 90 70 10 20
3 Joni 54 Lelaki Relaksasi 140 130 80 80 10 0
4 Sutim 55 Perempuan Relaksasi 160 140 100 90 20 10
5 Ngadimun 85 Lelaki Relaksasi 120 110 80 70 10 10
6 Mariam 53 Perempuan Tidak Relaksasi 110 110 70 70 0 0
7 Takrim 70 Perempuan Tidak Relaksasi 160 160 90 90 0 0
8 Tata 63 Perempuan Tidak Relaksasi 140 140 100 90 0 10
9 Munarti 40 Lelaki Tidak Relaksasi 120 130 80 90 -10 -10
10 Ciswadi 70 Lelaki Tidak Relaksasi 150 140 90 90 10 0
Descriptives
Intervensi Terapi Statistic Std. Error
Perubahan Tekanan darah
sistolik
Relaksasi Mean 10,0000 3,16228
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 1,2201
Upper Bound 18,7799
5% Trimmed Mean 10,0000
Median 10,0000
Variance 50,000
Std. Deviation 7,07107
Minimum ,00
Maximum 20,00
Range 20,00
Interquartile Range 10,00
Skewness ,000 ,913
Kurtosis 2,000 2,000
Tidak Relaksasi Mean ,0000 3,16228
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -8,7799
Upper Bound 8,7799
5% Trimmed Mean ,0000
Median ,0000
Variance 50,000
Std. Deviation 7,07107
Minimum -10,00
56. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 56
Maximum 10,00
Range 20,00
Interquartile Range 10,00
Skewness ,000 ,913
Kurtosis 2,000 2,000
Perubahan Tekanan darah
diastolik
Relaksasi Mean 8,0000 3,74166
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -2,3885
Upper Bound 18,3885
5% Trimmed Mean 7,7778
Median 10,0000
Variance 70,000
Std. Deviation 8,36660
Minimum ,00
Maximum 20,00
Range 20,00
Interquartile Range 15,00
Skewness ,512 ,913
Kurtosis -,612 2,000
Tidak Relaksasi Mean ,0000 3,16228
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -8,7799
Upper Bound 8,7799
5% Trimmed Mean ,0000
Median ,0000
Variance 50,000
Std. Deviation 7,07107
Minimum -10,00
Maximum 10,00
Range 20,00
Interquartile Range 10,00
Skewness ,000 ,913
Kurtosis 2,000 2,000
57. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 57
Semua sampel
Intervensi Terapi Relaksasi Hari ke 1
Case Processing Summary
Intervensi Terapi
Relaksasi
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Perubahan tekanan darah
sistolik
Relaksasi 38 100,0% 0 0,0% 38 100,0%
Tidak relaksasi 38 100,0% 0 0,0% 38 100,0%
Perubahan tekanan darah
diastolik
Relaksasi 38 100,0% 0 0,0% 38 100,0%
Tidak relaksasi 38 100,0% 0 0,0% 38 100,0%
Descriptives
Intervensi Terapi Relaksasi Statistic Std. Error
Perubahan tekanan darah
sistolik
Relaksasi Mean 8,68 1,608
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 5,43
Upper Bound 11,94
5% Trimmed Mean 9,09
Median 10,00
Variance 98,222
Std. Deviation 9,911
Minimum -10
Maximum 20
Range 30
Interquartile Range 20
Skewness -,251 ,383
Kurtosis -1,128 ,750
Tidak relaksasi
Mean 2,89 1,187
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound ,49
Upper Bound 5,30
5% Trimmed Mean 2,92
Median ,00
Variance 53,556
Std. Deviation 7,318
58. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 58
Minimum -10
Maximum 20
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness -,082 ,383
Kurtosis
-,369 ,750
Perubahan tekanan darah
diastolik
Relaksasi
Mean 5,79 1,108
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,54
Upper Bound 8,03
5% Trimmed Mean 5,61
Median 10,00
Variance 46,657
Std. Deviation 6,831
Minimum -10
Maximum 20
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness ,237 ,383
Kurtosis -,208 ,750
Tidak relaksasi Mean 1,32 1,010
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -,73
Upper Bound 3,36
5% Trimmed Mean 1,46
Median ,00
Variance 38,762
Std. Deviation 6,226
Minimum -10
Maximum 10
Range 20
Interquartile Range 10
Skewness -,088 ,383
Kurtosis -,320 ,750
59. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 59
T-test Hari ke 1
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Perubahan
tekanan darah
sistolik
Equal variances
assumed
5,016 ,028 2,897 74 ,005 5,789 1,999 1,807 9,772
Equal variances
not assumed
2,897 68,10
2
,005 5,789 1,999 1,802 9,777
Perubahan
tekanan darah
diastolik
Equal variances
assumed
2,936 ,091 2,984 74 ,004 4,474 1,499 1,486 7,461
Equal variances
not assumed
2,984 73,37
3
,004 4,474 1,499 1,486 7,462
Intervensi Terapi Relaksasi Hari ke 3
Case Processing Summary
Intervensi Terapi
Relaksasi
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Perubahan tekanan darah
sistolik
Relaksasi 38 100,0% 0 0,0% 38 100,0%
Tidak relaksasi 38 100,0% 0 0,0% 38 100,0%
Perubahan tekanan darah
diastolik
Relaksasi 38 100,0% 0 0,0% 38 100,0%
Tidak relaksasi 38 100,0% 0 0,0% 38 100,0%
Descriptives
Intervensi Terapi Relaksasi Statistic Std. Error
Perubahan tekanan darah
sistolik
Relaksasi Mean 6,58 1,425
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,69
Upper Bound 9,47
60. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 60
5% Trimmed Mean 6,75
Median 10,00
Variance 77,169
Std. Deviation 8,785
Minimum -10
Maximum 20
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness -,007 ,383
Kurtosis -,687 ,750
Tidak relaksasi Mean ,26 1,436
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -2,65
Upper Bound 3,17
5% Trimmed Mean ,29
Median ,00
Variance 78,307
Std. Deviation 8,849
Minimum -20
Maximum 20
Range 40
Interquartile Range 20
Skewness -,053 ,383
Kurtosis -,511 ,750
Perubahan tekanan darah
diastolik
Relaksasi Mean 5,53 1,174
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,15
Upper Bound 7,91
5% Trimmed Mean 5,32
Median ,00
Variance 52,418
Std. Deviation 7,240
Minimum -10
Maximum 20
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness ,484 ,383
Kurtosis -,286 ,750
Tidak relaksasi Mean 1,05 1,295
61. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 61
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -1,57
Upper Bound 3,68
5% Trimmed Mean ,88
Median ,00
Variance 63,727
Std. Deviation 7,983
Minimum -10
Maximum 20
Range 30
Interquartile Range 13
Skewness
Kurtosis
,141 ,383
-,647 ,750
T-test hari ke 3
62. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 62
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Perubahan
tekanan
darah sistolik
Equal
variances
assumed
,451 ,504 3,12
2
74 ,003 6,316 2,023 2,285 10,346
Equal
variances not
assumed
3,12
2
73,9
96
,003 6,316 2,023 2,285 10,346
Perubahan
tekanan
darah
diastolik
Equal
variances
assumed
,029 ,864 2,55
9
74 ,013 4,474 1,748 ,990 7,957
Equal
variances not
assumed
2,55
9
73,3
05
,013 4,474 1,748 ,990 7,958
Intervensi terapi relaksasi hari ke 7
63. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 63
Descriptives
Intervensi Terapi Relaksasi Statistic Std. Error
Perubahan tekanan darah
sistolik
Relaksasi Mean 5,00 1,347
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2,27
Upper Bound 7,73
5% Trimmed Mean 5,00
Median 5,00
Variance 68,919
Std. Deviation 8,302
Minimum -10
Maximum 20
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness ,000 ,383
Kurtosis -,424 ,750
Tidak relaksasi Mean 1,32 1,203
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -1,12
Upper Bound 3,75
5% Trimmed Mean 1,46
Median ,00
Variance 54,979
Std. Deviation 7,415
Minimum -10
Maximum 10
Range 20
Interquartile Range 10
Skewness -,218 ,383
Kurtosis -1,102 ,750
Perubahan tekanan darah
diastolik
Relaksasi Mean 5,00 1,347
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2,27
Upper Bound 7,73
5% Trimmed Mean 5,00
Median 5,00
Variance 68,919
Std. Deviation 8,302
Minimum -10
64. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 64
Maximum 20
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness ,000 ,383
Kurtosis -,424 ,750
Tidak relaksasi Mean ,53 1,357
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -2,22
Upper Bound 3,28
5% Trimmed Mean ,29
Median ,00
Variance 69,986
Std. Deviation 8,366
Minimum -10
Maximum 20
Range 30
Interquartile Range 20
Skewness ,190 ,383
Kurtosis -,875 ,750
T-test hari ke 7
65. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 65
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Perubahan
tekanan darah
sistolik
Equal variances
assumed
1,437 ,234 2,040 74 ,045 3,684 1,806 ,086 7,282
Equal variances
not assumed
2,040 73,07
5
,045 3,684 1,806 ,086 7,283
Perubahan
tekanan darah
diastolik
Equal variances
assumed
,310 ,580 2,340 74 ,022 4,474 1,912 ,664 8,283
Equal variances
not assumed
2,340 73,99
6
,022 4,474 1,912 ,664 8,283
Menurut umur
66. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 66
Descriptives
Intervensi Terapi Relaksasi Statistic Std. Error
Umur
Relaksasi
Mean 52,16 2,480
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 47,13
Upper Bound 57,18
5% Trimmed Mean 51,62
Median 53,50
Variance 233,650
Std. Deviation 15,286
Minimum 30
Maximum 85
Range 55
Interquartile Range 25
Skewness ,401 ,383
Kurtosis -,563 ,750
Tidak relaksasi
Mean 52,11 2,399
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 47,24
Upper Bound 56,97
5% Trimmed Mean 50,99
Median 48,50
Variance 218,691
Std. Deviation 14,788
Minimum 33
Maximum 95
Range 62
Interquartile Range 24
Skewness 1,038 ,383
Kurtosis ,740 ,750
Crosstabs
67. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 67
Intervensi Terapi Relaksasi * Jenis Kelamin Crosstabulation
Jenis Kelamin Total
pria wanita
Intervensi Terapi Relaksasi
Relaksasi
Count 25 13 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
65,8% 34,2% 100,0%
Tidak relaksasi
Count 26 12 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
68,4% 31,6% 100,0%
Total
Count 51 25 76
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
67,1% 32,9% 100,0%
Intervensi Terapi Relaksasi * IMT Crosstabulation
IMT Total
normoweig
ht
underweig
ht
Overweig
ht
Obesitas
tingkat 1
Intervensi Terapi
Relaksasi
Relaksasi
Count 27 7 2 2 38
% within Intervensi
Terapi Relaksasi
71,1% 18,4% 5,3% 5,3% 100,0%
Tidak
relaksasi
Count 26 7 3 2 38
% within Intervensi
Terapi Relaksasi
68,4% 18,4% 7,9% 5,3% 100,0%
Total
Count 53 14 5 4 76
% within Intervensi
Terapi Relaksasi
69,7% 18,4% 6,6% 5,3% 100,0%
68. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 68
Intervensi Terapi Relaksasi * Obat antihipertensi Crosstabulation
Obat antihipertensi
Totalya Tidak
Intervensi Terapi Relaksasi Relaksasi Count 15 23 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
39.5% 60.5% 100.0%
Tidak relaksasi Count 8 30 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
21.1% 78.9% 100.0%
Total Count 23 53 76
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
30.3% 69.7% 100.0%
Intervensi Terapi Relaksasi * Alkohol Crosstabulation
Alkohol
Totalya Tidak
Intervensi Terapi Relaksasi Relaksasi Count 6 32 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
15.8% 84.2% 100.0%
Tidak relaksasi Count 5 33 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
13.2% 86.8% 100.0%
Total Count 11 65 76
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
14.5% 85.5% 100.0%
Intervensi Terapi Relaksasi * Alkohol Crosstabulation
Alkohol
Totalya Tidak
Intervensi Terapi Relaksasi Relaksasi Count 6 32 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
15.8% 84.2% 100.0%
Tidak relaksasi Count 5 33 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
13.2% 86.8% 100.0%
Total Count 11 65 76
69. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 69
Intervensi Terapi Relaksasi * Alkohol Crosstabulation
Alkohol
Totalya Tidak
Intervensi Terapi Relaksasi Relaksasi Count 6 32 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
15.8% 84.2% 100.0%
Tidak relaksasi Count 5 33 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
13.2% 86.8% 100.0%
Total Count 11 65 76
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
14.5% 85.5% 100.0%
Intervensi Terapi Relaksasi * Merokok Crosstabulation
Merokok
Totalya Tidak
Intervensi Terapi Relaksasi Relaksasi Count 25 13 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
65.8% 34.2% 100.0%
Tidak relaksasi Count 32 6 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
84.2% 15.8% 100.0%
Total Count 57 19 76
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
75.0% 25.0% 100.0%
Intervensi Terapi Relaksasi * Olahraga Crosstabulation
Olahraga
Totalya Tidak
Intervensi Terapi Relaksasi Relaksasi Count 8 30 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
21.1% 78.9% 100.0%
Tidak relaksasi Count 11 27 38
70. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 70
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
28.9% 71.1% 100.0%
Total Count 19 57 76
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
25.0% 75.0% 100.0%
Intervensi Terapi Relaksasi * Kopi Crosstabulation
Kopi
Totalya Tidak
Intervensi Terapi Relaksasi Relaksasi Count 29 9 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
76.3% 23.7% 100.0%
Tidak relaksasi Count 30 8 38
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
78.9% 21.1% 100.0%
Total Count 59 17 76
% within Intervensi Terapi
Relaksasi
77.6% 22.4% 100.0%
Perhitungan Chance (α, β, power)
Perhitungan α, β, dan Power nilai penurunan tekanan darah
71. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 71
Standar deviasi sistolik hari ke-1 :
Ss2
=
Ss2
=
Ss2
=
Ss2
=
Ss =
Ss = 8,71 (Standar Deviasi Sistolik)
Standar deviasi diastolik hari ke-1 :
Sd2
=
Sd2
=
Sd2
=
Sd2
=
Sd =
Sd = 6,535 (Standar Deviasi Diastolik)
Standar deviasi sistolik hari ke-3 :
Ss2
=
72. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 72
Ss =
Ss = 8,817 (standar deviasi sistolik)
Standar deviasi Diastolik hari ke-3 :
Sd2
=
Sd =
Sd = 7,62 (Standar deviasi diastolik)
Standar deviasi Sistolik hari ke 7:
(n1 – 1)S1
2
+ (n2 – 1) S2
2
(38-1) x 8,32
+ (38-1) x 7,422
4586,52
Sd2
= ------------------------------ = ------------------------------------ = ------------------ = 61,98
n1 + n2 – 2 38 + 38 – 2 74
Sd = √ Ss2
= √61,98 = 7,87 (standar deviasi sistolik)
Standar deviasi diastolik hari ke 7:
(n1 – 1)S1
2
+ (n2 – 1) S2
2
(38-1) x 8,32
+ (38-1) x 8,742
5211,09
Ss2
= ------------------------------ = -------------------------------------- = ---------------- = 70,42
n1 + n2 – 2 38+38 – 2 74
Ss = √ Ss2
= √70,42 = 8,39 (standar deviasi diastolik)
Perhitungan Zα dan α sistolik hari ke-1:
38 =
73. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 73
=
4,3589 x 5,79 = (zα + 0,842) 8,71
25,238 = (zα + 0,842) 8,71
2,897 = zα + 0,842
Zα = 2,055 0,4798
α = 0,5 – 0,4798
= 0,02
Probabilitas kesalahan tipe 1 (α) sistolik = 0,02 x 2 x 100%
= 4 %
Perhitungan Zα dan α diastolik hari ke-1:
n1 = n2 =
38 =
19 =
=
4,3589 x 4,47 =
=
2,981 =
= 2,981 – 0,842
= 2,139 0,4834
α = 0,5 – 0,4834
= 0,0166
74. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 74
Probabilitas kesalahan tipe 1 (α) diastolik = 0,0166 x 2 x 100%
= 3,32 %
Perhitungan Zα dan α sistolik hari ke-3:
38 =
19 =
=
4,3589 x 6,32 =
27,5482 =
3,1244 = zα + 0,842
Zα = 2,282 0,4887
α = 0,5- 0,4887
= 0,0113
Probabilitas kesalahan tipe 1(α) sistolik = 0,0113 x 2 x 100%
= 2,26%
Perhitungan Zα dan α diastolik hari ke-3:
38 =
=
19,5278 = (zα + 0,842) 7,62
Zα = 1,7207 0,4573
α = 0,5 – 0,4573
= 0,0427
75. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 75
Probabilitas kesalahan tipe 1(α) diastolik = 0,042x 2 x 100%
= 8,54 %
Perhitungan Zα dan α perubahan tekanan darah sistolik hari ke 7 :
(za + 0.84 ) x 7,87 2
38 = 2 ------------------------------
5-1,37
(za + 0.84 ) x 7,87
√19 = ----------------------------
3,63
4,36 x 3,63 = (zα + 0.84 ) x 7,87
15,82 = (zα + 0.84 ) x 7,87
zα = 2,01– 0,84
= 1,17 0,38
α = 0,5-0,38=0,12
Probabilitas kesalahan tipe 1 (α)sistolik = 0,12 x2 x 100 %
= 24%
Perhitungan Zα dan α perubahan tekanan darah diastolik hari ke 7 :
76. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 76
(zα + 0.84 ) x 8,39 2
38 = 2 ----------------------------
5-0,53
(zα + 0.84 ) x 8,39
√(38:2) = ----------------------------
4,47
4,36 x 4,47 = (zα + 0.84 ) x 8,39
19,48 = (zα + 0.84 ) x 8,39
Zα = (19,48: 8,39) – 0,84
= 2,32– 0,84 = 1,48 0,43
α = 0,5-0,43=0,07
Probabilitas kesalahan tipe I =0,07 x 2 x 100 %= 14 %
Perhitungan Zβ dan β sistolik hari ke-1:
n1 = n2 =
38 =
=
4,3589 x 5,79 = (1,96 + zβ) 8,71
2,8975 = 1,96 + zβ
Zβ = 0,9376 0,3238
77. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 77
β = 0,5 – 0,3238
= 0,1762
Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) sistolik = 0,1762 x 100%
= 17,62 %
Power = 1 – β x 100%
= 1 – 0,1762 x 100%
= 83 %
Perhitungan Zβ dan β diastolik hari ke-1:
n1 = n2 =
38 =
=
4,3588 =
=
=
= –
=
β = –
=
Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) Diastolik = 0,1562 x 100%
= 15,62%
78. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 78
Power = 1 – β x 100%
= 1 – 0,1562 x 100%
= 85 %
Perhitungan Zβ dan β sistolik hari ke-3:
38 =
=
4,3589 x 6,32 = (1,96 + zβ) 8,817
27,548 = (1,96 + zβ) 8,817
Zβ = 3,124-1,96
Zβ = 1,164 0,377
β = 0,5 – 0,377
= 0,123
Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) sistolik = 0,123 x 100%
= 12,3%
Power = 1 – β x 100%
= 1 – 0,123 x 100%
= 88 %
79. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 79
Perhitungan Zβ dan β diastolik hari ke-3:
38 =
=
19,53 = (1,96 + zβ) 7,62
Zβ = 2,5629-1,96
= 0,6 0,2257
β = 0,5 – 0,2257
= 0,2743
Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) diastolik = 0,2743 x 100%
= 27,43%
Power = 1 - 0,27 x 100%
= 73 %
Perhitungan Zβ dan β perubahan tekanan darah sistolik hari ke 7:
(1,96 + zβ) x 7,87 2
38 = 2 ----------------------------
5– 1,37
(1,96 + zb ) x 7,87
√(38:2) = ----------------------------
3,63
80. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 80
4,36 x 3,63 = (1,96 + zb ) x 7,87
15,82 = (1,96 + zb ) x 7,87
Zβ = 2,01 – 1,96
= 0,05 0,02
Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) sistolik = 0,02 x 100% = 2 %
Power = 1-β x 100 %
= 1 - 0,02 x 100%=98%
Perhitungan Zβ dan β perubahan tekanan darah diastolik hari ke 7:
(1,96 + zβ ) x 8,39 2
38 = 2 ----------------------------
5 – 0,53
4,36 x 4,47 = (1,96 + zβ) x 8,39
19,48 = (1,96 + zβ ) x 8,39
Zβ = (19,48: 8,39) – 1,96
= 2,32 – 1,96
β = 0,36 0,14
Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) diastolik =0,14 x 100%=14 %
Power = 1- β x100 %
81. Efektivitas Terapi Relaksasi Napas Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Responden di Panti Sosial Bina
Insan Bangun Daya 1 Selama Periode 17 Agustus 2013 - 23 Agustus 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode Kepaniteraan 22 Juli 2013 -28 September 2013 81
= 1 – 0,14 x 100 % = 86 %