Praktikum ini bertujuan untuk mengekstrak kolesterol dari kuning telur itik dan mengetahui kandungannya. Kolesterol diekstrak dengan menambahkan kuning telur ke dalam aseton, lalu disaring dan dikeringkan. Hasilnya menunjukkan bahwa 25 gram kuning telur itik mengandung 8,4 gram kolesterol. Uji kualitatif menggunakan kloroform, asam asetat, dan asam sulfat menghasilkan perubahan warna yang mengindikas
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
EKSTRAKSI KOLESTEROL DARI TELUR
1. HENRI KARTONO - G311 12 253 - KELOMPOK IV
EKSTRAKSI LIPIDA (KOLESTEROL)
2. Kolesterol, salah satu sumber energi yg memberikan kalori paling
tinggi selain karbohidrat.
Kolesterol umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging
kambing. Meskipun hanya sedikit yang berasal dari lemak nabati
seperti santan dan minyak kelapa.
Beberapa makanan yg selama ini diyakini sehat sprt telur, jg banyak
mengandung kolesterol. Salah satu jenis telur yg mengandung
kolesterol cukup tinggi dibandingkan dgn telur lain yaitu telur itik.
Telur itik mrpkn salah satu sumber gizi yg baik. Walaupun kandungan
lemak dan kolestrolnya lebih tinggi daripada telur ayam.
Berdasarkan pernyataan di atas, dibuatlah laporan ekstraksi
kolesterol, shg praktikan dpt mengetahui mengenai cara
mengekstrak kolesterol dari berbagai bahan pangan khususnya
kuning telur.
PENDAHULUAN
3. Tujuan dilakukanya praktikum ini adl :
1. Utk mengetahui cara mengekstrak lipid kolesterol dari bahan
pangan yakni kuning telur itik.
2. Utk mengetahui kandungan lipid kolesterol dari kuning telur
itik.
Kegunaan dari praktikum yaitu agar setiap praktikan mampu
mengetahui apa saja yg terjadi pd kolesterol jk dilakukan
berbagai perlakuan tehadap kolesterol itu sendiri dan para
praktikan mampu mengetahui lebih dlm mengenai ekstrak
kolesterol.
TUJUAN DAN KEGUNAAN
4. Telur itik atau telur bebek terlihat seperti telur ayam, tetapi
lebih besar.
Sprt telur ayam, mereka dijual dlm ukuran mulai dari kecil
sampai jumbo.
Putih telur lebih transparan, tanpa semburat kekuningan putih
ayam.
Telur bebek memiliki lebih banyak protein dan rasa lebih dari
telur ayam, tapi mereka jg memiliki kandungan lemak tinggi
dan kolesterol lebih.
TELUR ITIK
5. Kolesterol mrpkn steroid hewani yg terdapat paling
meluas dan dijumpai dlm hampir semua jaringan hewan.
Kolesterol mrpkn zat antara yg diperlukan dalam biosintesis hormon
steroid.
Kolesterol memiliki 2 gugus metil yg terikat pd rantai C-13 dan C-10
dengan 5 ikatan rangkap. Rantai cabang hidrokarbon terikat pada
atom C-17, sedangkan gugus hidroksil terdapat pada atom C-3.
Kolesterol memiliki fungsi alkohol dan juga membentuk ester dgn
asam lemak (ester sterol), shg termasuk ke dlm senyawa yg paling
hidrofobik diantara semua lipid didalam tubuh.
Terdapat sedikit perbedaan struktur antara fitosterol dan kolesterol,
yaitu sama-sama memiliki 1 gugus OH, namun berbeda pada rantai
C-21. Fitosterol terdapat percabangan di rantai C-21 dan C-22,
sedangkan pada kolesterol hanya ada 1 cabang yaitu pada C-22.
KOLESTEROL
6. Identifikasi adanya senyawa kolesterol dpt digunakan uji Salkowski
dan uji Libermann-Buchard.
Uji Salkowski mrpkn uji kualitatif yg dilakukan utk mengidentifikasi
keberadaan kolesterol, warna yang mula-mula timbul adl biru mnjd
merah di bagian klorofrom sedangkan dibagian asam berwarna
kuning dgn fluorosensi hijau bila dilihat melalui sinar refleksi.
Mekanisme pengujiannya dilakukan dengan kolesterol dilarutkan
dgn kloroform anhidrat lalu dgn volume yg sama ditambahkan
asam sulfat. Asam sulfat berfungsi sbg pemutus ikatan ester lipid.
Uji Lieberman Buchard mrpkn uji kuantitatif utk kolesterol. Perekasi
Liebermann-Burchard mrpkn campuran antara asam setat anhidrat
dan asam sulfat pekat.
Prinsip uji ini adl mengidentifikasi adanya kolesterol dgn
penambahan asam sulfat ke dlm campuran, asam asetat dilarutkan
ke dlm larutan kolesterol dan kloroform (dari percobaan Salkowski).
UJI KOLESTEROL
7. Aseton mrpkn suatu keton yg dpt dibuat dari bahan dasar
isopropil alkohol dengan cara oksidasi.
Aseton adl zat tidak berwarna dgn berat jenis 0,812 g/mol
dan mempunyai bau yg sengit yg menjadi tandanya.
Aseton dpt bercampur dlm air dan dlm semua perbandingan
adl suatu zat pelarut yang baik bagi banyak zat-zat organik,
aseton dipakai dlm pembuatan senyawa penting antaranya
Kloroform dan Iodoform.
Aseton biasanya digunakan sebagai pembersih solute untuk
memurnikan solut.
ASETON
8. Waktu dan Tempat
Praktikum Aplikasi Biokimia Pasca Panen mengenai Ekstraksi
Lipida-Kolesterol ini dilaksanakan pd hari Senin, tanggal 17
Maret 2014, pukul 08:30 – 11:30 WITA, bertempat di
Laboratorium Kimia Analisa dan Pengawasan Mutu Pangan,
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Alat dan Bahan
Alat yg digunakan dlm praktikum ini adl : Blender, corong
buchner, corong gelas, kertas saring, penangas air, oven
vakum, gelas ukur, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet volume,
pipet tetes, bulb, vorteks, gelas kimia, batang pengaduk, dan
wadah.
Bahan yg digunakan dlm praktikum ini adl : kuning telur ayam,
kuning telur itik, aseton, etanol, asam asetat, H2SO4, aluminiun
foil, aquadest, dan kloroform.
METODOLOGI PRAKTIKUM
9. Prosedur Praktikum
Prosedur pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Ekstraksi kolesterol
2. Dipisahkan kuning telur dan putih telur itik
3. Ditambahkan 100 ml aceton pada 25 gram kuning telur digelas kimia diaduk 1
menit
4. Disaring dengan kertas saring
5. Dicuci filtratnya, dengan aceton 50 ml lalu kumpulkan
6. Dikeringkan dengan oven vacuum
Uji kualitatif kolesterol
1. Ditimbang 0,1 gram
2. Ditambahkan kloroform 2 ml
3. Dimasukkan tabung reaksi
4. Ditambah 10 tetes asetat glacial`
5. Divortex lalu amati perubahan warna
6. Ditambahkan 2-3 tetes asam sulfat
7. Divortex kembali
8. Diamati perubahan warna yang terjadi
METODOLOGI PRAKTIKUM
11. Hasil yg didapatkan dari ekstraksi
kolesterol kuning telur itik sebanyak 8.4
g dari 25 g berat awal kuning telur.
Dpt dihitung jumlah kolesterol kuning
telur itik dlm 100 g adl sebesar 33.6 g.
Kadar kolesterol yang diperoleh lebih
rendah dari yg seharusnya, yaitu 884
mg dari 100 g yg jika dikonversi mnjd
garam jumlah mnjd 88.4 g.
Hal ini tidak sesuai dengan Nina
(2011), yg mengatakan bahwa berat
kolesterol telur itik adl sebesar 884 mg
dari 100 g berat kuning telur itik.
Ketidaksesuaian ini terjadi krn pd
sampel kuning telur itik masih terdapat
putih telur itik shg mempengaruhi
berat sampel pd saat ditimbang.
Bahan yg digunakan adl telur itik.
Telur itik mrpkn salah satu jenis telur
yg mengandung sumber kolesterol
tinggi dibanding jenis telur lainnya.
Asupan normalnya disarankan
hanya 1-2 butir saja per hari agar
tidak terjadi kelebihan kolesterol.
Jumlah kolesterol tertinggi
ditemukan pd bgn kuning telur itik
yaitu sebanyak 884 gram.
Hal ini sesuai dgn Nina (2011), yg
mengatakan bahwa jenis telur yg
paling banyak dikonsumsi adalah
telur ayam, telur itik dan telur puyuh
dengan kandungan kolesterol telur
ayam sebanyak 423 mg, telur itik 884
mg, dan telur puyuh juga 884 mg.
HASIL DAN PEMBAHASAN
12. Penambahan aseton berfungsi sbg
pelarut non polar bagi lipid.
Krn kolesterol mrpkn bgn dari lipid
dan bersipat non polar shg
diperlukan pelarut yg bersifat non
polar juga.
Hal ini sesuai dengan Marsitta (2012),
yg mengatakan bahwa kolesterol tdk
larut dlm air, asam atau alkali, tetapi
dpt larut dlm alkohol panas, eter,
aseton, kloroform, benzen, dan
karbon disulfida. Selain itu, kolesterol
dpt larut dlm larutan garam-garam
empedu.
Berat kolesterol yg diperoleh dari
sampel kuning telur itik adl 8.4 g dan
berat kolesterol dari sampel kuning
telur ayam adl 10.84 g. Msg-msg dari
brat awal sampel yg sama yaitu 25 g.
Hasil ini menunjukkan bahwa
kolesterol telur itik lebih rendah
dibanding kolesterol telur ayam.
Hal ini tidak sesuai dgn Nina (2011),
yg menyatakan bahwa total
kolesterol telur itik lbh besar, yaitu 884
mg/100 g sampel dibanding telur
ayam yang hanya mengandung 423
mg/100 g sampel. Hal ini tidak sesuai
krn putih telur itik lebih kental drpd
putih telur ayam. Shg pd kuning telur
itik lebih banyak mengandung air.
Hal ini sesuai dgn Anonim (2013), yg
mengatakan bahwa putih telur itik
lebih kental dibandingkan dgn putih
telur pada ayam.
HASIL DAN PEMBAHASAN
13. Keberadaan kolesterol dpt diidentifikasi dgn
uji kualitatif dengan warna sbg parameter.
Uji Lieberman Buchard mrpkn salah satu
pengujiannya dgn mekanisme kerja
penambahan asam sulfat dan asam asetat
pada sampel kolesterol.
Penambahan kedua asam tsb
menyebabkan terjadi perubahan struktur
ikatan pd kolesterol shg memunculkan
warna yg khas.
Hal ini sesuai dgn Lehninger (1988), yg
mengatakan bahwa asam asetat anhidrat
adl utk membentuk turunan asetil dari
steroid yg akan membentuk turunan asetil
dan sesuai dgn Nanda dkk (2013), yg
mengatakan bahwa ketika asam sulfat
ditambahkan ke dalam campuran yang
berisi kolesterol, maka molekul air berpindah
dari gugus C3 kolesterol, kemudian
teroksidasi membentuk 3,5-kolestadiena.
Produk ini dikonversi mnjd polimer yg
mengandung kromofor yg menghasilkan
warna hijau. Warna ini disebabkan krn
adanya gugus hidroksi (−OH) dari kolesterol
bereaksi dgn pereaksi Lieberman Burchard
dan meningkatkan konjugasi dari ikatan tak
jenuh dalam cincin yang berdekatan.
Fungsi penambahan kloroform pd ekstraksi
kolesterol adl utk melarutkan kolesterol pada uji
kualitatif kolesterol agar dpt direaksikan dgn
asam asetat glasial dan asam sulfat shg terjadi
perubahan warna yg meunjukkan adanya
kandungan kolesterol pd bahan.
Kloroform digunakan krn mrpkn pelarut organik
yg dpt melarutkan senyawa lipid yg sukar atau
tdk dpt larut dlm air.
Hal ini sesuai dgn Anonim (2014b), yg
menyatakan bahwa fungsi kloroform adl utk
melarutkan senyawa organik. Kloroform jg dpt
digunakan sbg senyawa yg dpt melarutkan
lemak, serta Marsitta (2012), yg menyatakan
bahwa apabila kolesterol dilarutkan asam sulfat
pekat dgn hati-hati, maka bgn asam berwarna
kekuningan dgn fluoresensi hijau bila dikenai
cahaya. Bagian kloroform akan berwarna biru
dan yang berubah mnjd menjadi merah dan
ungu. Larutan kolesterol dalam kloroform bila
ditambah anhidrida asam asetat dan asam
sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula
akan berwarna merah, kemudian biru dan
hijau.
HASIL DAN PEMBAHASAN
14. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1. Mengekstrak kolesterol dari kuning telur dengan
menghaluskan dan menimbang sampel kuning telur lalu
ditambahkan dengan aseton.
2. Kandungan kolesterol dari kuning telur ayam ras yaitu 10,84
g dan kuning telur itik 8,4 g.
Saran
Saran utk praktikum sebaiknya dilaksanakan tepat waktu
sesuai dgn jadwal yg ditetapkan agar waktu yg dibutuhkan utk
praktikum lebih efisien.
PENUTUP
15. Anonim, 2014b. Fungsi kloroform. http://kampung jawa. blogspot.com/2012/04/
fungsi-kloroform.html. Diakses pada tanggal 19 Maret 2014. Makassar
Anonim, 2012. Telur Itik. http://id.termwiki.com/ID:duck_eggs. Diakses pada
tanggal 18 Maret 2014. Makassar.
Anders. 2012. Peranan Aseton. http://kimiaunand2012.blogspot.com/2013/05/sin
tesis-aseton_4.html. Diakses pada tanggal 3 Maret 2014. Makassar.
Anwar, Lisa. 2012. Kolesterol. http:// lisaanwar. blogspot. com/2012/12/
kolesterol.html. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014. Makassar.
Bintang, Maria. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga.
Lehninger. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Maggy Thenwidjaja : penerjemah.
Jakarta : Erlangga (Terjemahan dari : Principles of Biochemistry).
Marsitta, Utari. 2012. Kolesterol. http://utarymarsitta. blogspot.com/2012/12/
kolesterol.html. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014. Makassar.
Nanda, Andike , dkk. 2013. Lipid.
http://www.academia.edu/5176723/LIPID_2_ike. Diakses pada tanggal 18
Maret 2014. Makassar.
DAFTAR PUSTAKA