SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
KENAKALAN REMAJA<br />“ Makalah Ini Disusun Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia “<br />Dosen Pengampu : Siti Anafiah, S.S., M.Pd.<br />Disusun oleh :<br />Nama    : Kristiana Natalia<br />     NIM        : 10 015 132<br />     Kelas      : 1 C<br />     Prodi      : Pendidikan Guru Sekolah Dasar<br />     Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan<br />UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA<br />YOGYAKARTA 2011<br />KATA PENGANTAR<br />Puji syukur kami persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapt terselesaikan. Makalah ini disusun berdasarkan kebtuhan bahan ajar mata kuliah Bahasa Indonesia pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Dalam makalah ini tersaji tentang Bentuk dapat Perilaku Kenakalan Remaja yang mencakup Penyimpangan Dalam Kenakalan Remaja.<br />Makalah ini diharapakan dapat mempermudah mahasiswa dalam mempelajari materi perkuliahan Bahasa Indonesia dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatakan perolehan hasil belajar mereka. Setiap saran, kritik, dan komentar sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas makalah ini.<br />Yogyakarta, 10 Januari 2011<br />Kristiana Natalia<br />ii<br />DAFTAR ISI<br />KATA PENGANTAR........................................................................ ii<br />DAFTAR ISI....................................................................................... iii<br />BAB IPENDAHULUAN<br />,[object Object]
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Metode Penulisan
Ruang LingkupBAB IIPEMBAHASAN<br />,[object Object]
Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja
Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
Mengatasi Kenakalan RemajaBAB IIIPENUTUP<br />,[object Object]
SaranDAFTAR PUSTAKA.............................................................................<br />LAMPIRAN............................................................................................<br />iii<br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br />,[object Object],Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.<br />Masalah sosial perilaku menyimpang dalam tulisan tentang “Kenakalan Remaja” bisa melalui pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual melalui pandangan sosialisasi. Berdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Tentang perilaku disorder di kalangan anak dan remaja (Kauffman, 1989: 6) mengemukakan bahwa perilaku menyimpang juga dapat dilihat sebagai perwujudan dari konteks sosial. Perilaku disorder tidak dapat dilihat secara sederhana sebagai tindakan yang tidak layak, melainkan lebih dari itu harus dilihat sebagai hasil interaksi dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan lingkungan sosialnya.<br />Mengenai pendekatan sistem, yaitu perilaku individu sebagai masalah sosial yang bersumber dari sistem sosial terutama dalam pandangan disorganisasi sosial sebagai sumber masalah. Dikatakan oleh (Eitzen, 1986: 10) bahwa seorang dapat menjadi buruk/jelek oleh karena hidup dalam lingkungan masyarakat yang buruk. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada umumnya pada masyarakat yang mengalami gejala disorganisasi sosial, norma dan nilai sosial menjadi kehilangan kekuatan mengikat. Dengan demikian kontrol sosial menjadi lemah, sehingga memungkinkan terjadinya berbagai bentuk penyimpangan perilaku. Di dalam masyarakat yang disorganisasi sosial, seringkali yang terjadi bukan sekedar ketidak pastian dan surutnya kekuatan mengikat norma sosial, tetapi lebih dari itu, perilaku menyimpang karena tidak memperoleh sanksi sosial kemudian dianggap sebagai yang biasa dan wajar.<br />Dalam kurun waktu kurang dari dasawarsa terakhir, kenakalan remaja semakin menunjukkan trend yang amat memprihatinkan. Kenakalan remaja yang diberitakan dalam berbagai forum dan media dianggap semakin membahayakan. Berbagai macam kenakalan remaja yang ditunjukkan akhir-akhir ini seperti perkelahian secara perorangan atau kelompok, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian, perampokan, penganiayaan dan penyalahgunaan obat-obatan seperti narkotik (narkoba).<br />Kenakalan remaja diartikan sebagai suatu outcome dari suatu proses yang menunjukkan penyimpangan tingkah laku atau pelanggaran terhadap norma-norma yang ada. Kenakalan remaja disebabkan oleh berbagai faktor baik faktor pribadi, faktor keluarga yang merupakan lingkungan utama (Willis, 1994), maupun faktor lingkungan sekitar yang secara potensial dapat membentuk perilaku seorang anak (Mulyono, 1995).<br />Berdasarkan hasil beberapa penelitian ditemukan bahwa salah satu faktor penyebab timbulnya kenakalan remaja adalah tidak berfungsinya orangtua sebagai figur tauladan bagi anak (Hawari, 1997). Selain itu suasana keluarga yang meninbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada masa remaja.<br />Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk, 1994) orangtua dari remaja nakal cenderung memiliki aspirasi yang minim mengenai anak-anaknya, menghindari keterlibatan keluarga dan kurangnya bimbingan orangtua terhadap remaja. Sebaliknya, suasana keluarga yang menimbulkan rasa aman dan menyenangkan akan menumbuhkan kepribadian yang wajar dan begitu pula sebaliknya.<br />Rumusan Masalah<br />Berdasarkan latar belakan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:<br />a). Apa yang dimaksud dengan kenakaln remaja?<br />b). Bentuk-bentuk kenakalan remaja?<br />c). Apa yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja?<br />d). Bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja?<br />Tujuan Penulisan<br />Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Bahasa Indonesia, dan agar Bapak/Ibu Guru maupun Calon Guru seperti layaknya penulis makalah mendapat informasi mengenai kenakalan remaja.<br />,[object Object]
Dalam memperoleh data atau informasi yang akan digunakan untuk penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan yakni dilakukan dengan mengambil referensi dari buku-buku dan internet yang relevan dengan topik penulisan makalah ini sebagai dasar untuk mengetahui dan memperkuat teori yang digunakan.
Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang kami miliki, serta sesuai materi yang harus dibahas dalam makalah ini. Maka ruang lingkup makalah ini terbatas pada pembahasan pengertian kenakalan remaja, bentuk-bentuk kenakalan remaja, penyebab kenakalan remaja, mengatasi kenakalan remaja.BAB II<br />PEMBAHASAN<br />2.1 Pengertian Kenakalan Remaja<br />Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.<br />Kenakalan remaja sering disebut juga dengan Juvenile Delinquency ialah perilaku jahat (dursila) atau kejahatan anak-anak muda. Anak-anak muda yang jahat itu disebut juga sebagai anak cacat secara sosial.<br />Juvenile berasal dari bahasa Latin “Juvenilus”, artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa remaja dan Delinquent berasal dari kata Latin “Delinquere” yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas lagi maknanya menjadi jahat.<br />Definisi kenakalan remaja menurut para ahli adalah sebagai berikut.<br />1. Kartono, ilmuwan sosiologi<br />Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.<br />2. Santrock<br />“Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”<br />Mengenal siapa remaja dan apa problema yang dihadapinya adalah suatu keharusan bagi orang tua. Dengan bekal pengetahuan ini orang tua dapat membimbing anaknya menataki masa-masa krisis tersebut dengan mulus. Hal ini sangat dirasakan oleh semua karena di bahu remaja masa kini terletak tanggung jawab moral sebagai generasi penerus, menggantikan generasi yang ada saat ini. Mereka inilah yang kelak berperan menjadi sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas, menjadi aset nasional dan tumpuan harapan bangsa dalam kompetisi global, yang tentunya kian hiruk pikuk di abad ke XXI.<br />2.2 Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja<br />Singgih D. Gumarso (1988 : 19), mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum yaitu : <br />1. Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran hokum. <br />2. Kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.<br />Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan ; <br />1. Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit .<br />2. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin.<br />3. Kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan dll. Kategori di atas yang dijadikan ukuran kenakalan remaja dalam penelitian.<br />2.3 Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja<br />Perilaku kenakalan remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).<br />1. Faktor Internal (Dalam)<br />a. Reaksi Frustasi Diri<br />Dengan semakin pesatnya usaha pembangunan, modernisasi yang berakibat pada banyaknya anak remaja yang tidak mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan sosial itu. Mereka lalu mengalami banyak kejutan, frustasi, ketegangan batin dan bahkan sampai kepada gangguan jiwa.<br />b. Gangguan Pengamatan dan Tanggapan Pada Anak Remaja<br />Adanya gangguan pengamatan dan tanggapan di atas sangat mengganggu daya adaptasi dan perkembangan pribadi anak yang sehat.<br />Gangguan pengamatan dan tanggapan itu, antara lain : halusinasi, ilusi dan gambaran semua.<br />Tanggapan anak tidak merupakan pencerminan realitas lingkungan yang nyata, tetapi berupa pengolahan batin yang keliru, sehingga timbul interpretasi dan pengertian yang salah. Sebabnya ialah semua itu diwarnai harapan yang terlalu muluk, dan kecemasan yang berlebihan.<br />c. Gangguan Berfikir dan Intelegensi Pada Diri Remaja<br />Berfikir mutlak perlu bagi kemampuan orientasi yang sehat dan adaptasi yang wajar terhadap tuntutan lingkungan. Berpikir juga penting bagi upaya pemecahan kesulitan dan permasalahan hidup sehari-hari. Jika anak remaja tidak mampu mengoreksi pekiran-pekirannya yang salah dan tidak sesuai dengan realita yang ada, maka pikirannya terganggu.<br />d. Gangguan Perasaan Pada Anak Remaja<br />Perasaan memberikan nilai pada situasi kehidupan dan menentukan sekali besar kecilnya kebahagiaan serta rasa kepuasan. Perasaan bergandengan dengan pemuasan terhadap harapan, keinginan dan kebutuhan manusia. Jika semua tadi terpuaskan, orang merasa senang dan bahagia.<br />Gangguan-gangguan fungsi perasaan tersebut, antara lain :<br />1) Inkontinensi emosional ialah tidak terkendalinya perasaan yang meledak-ledak, tidak bisa dikekang.<br />2) Labilitas emosional ialah suasana hati yang terus menerus berganti-ganti dan tidak tetap. Sehingga anak remaja akan cepat marah, gelisah, tidak tenang dan sebagainya.<br />3) Ketidak pekaan dan mempunyai perasaan biasa disebabkan oleh sejak kecil anak tidak pernah diperkenalkan dengan kasih sayang, kelembutan, kebaikan dan perhatian.<br />4) Kecemasan merupakan bentuk “ketakutan” pada hal-hal yang tidak jelas, tidak riil, dan dirasakan sebagai ancaman yang tidak bisa dihindari.<br />2. Faktor Eksternal (Luar)<br />Selain faktor dari dalam ada juga faktor yang datang dari luar anak tersebut, antara lain :<br />a. Keluarga<br />Tidak diragukan bahwa keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan pribadi remaja dan menentukan masa depannya. Mayoritas remaja yang terlibat dalam kenakalan atau melakukan tindak kekerasan biasanya berasal dari keluarga yang berantakan, keluarga yang tidak harmonis di mana pertengkaran ayah dan ibu menjadi santapan sehari-hari remaja.<br />Bapak yang otoriter, pemabuk, suka menyiksa anak, atau ibu yang acuh tak acuh, ibu yang lemah kepribadian dalam atri kata tidak tegas menghadapi remaja, kemiskinan yang membelit keluarga, kurangnya nilai-nilai agama yang diamalkan dll semuanya menjadi faktor yang mendorong remaja melakukan tindak kekerasan dan kenakalan.<br />b. Lingkungan Sekolah yang Tidak Menguntungkan<br />Sekolah kita sampai waktu sekarang masih banyak berfungsi sebagai “sekolah dengar” daripada memberikan kesempatan luas untuk membangun aktivitas, kreativitas dan inventivitas anak. Dengan demikian sekolah tidak membangun dinamisme anak, dan tidak merangsang kegairahan belajar anak.<br />Selanjutnya, berjam-jam lamanya setiap hari anak-anak harus melakukan kegiatan yang tertekan, duduk, dan pasif mendengarkan, sehingga mereka menjadi jemu, jengkel dan apatis.<br />Di kelas, anak-anak-terutama para remajanya sering mengalami frustasi dan tekanan batin, merasa seperti dihukum atau terbelenggu oleh peraturan yang “tidak adil”. Di satu pihak pada dirinya anak ada dorongan naluriah untuk bergiat, aktif dinamis, banyak bergerak dan berbuat; tetapi di pihak lain anak dikekang ketat oleh disiplin mati di sekolah serta sistem sekolah dengar.<br />Ada pula guru yang kurang simpatik, sedikit memiliki dedikasi pada profesi, dan tidak menguasai metodik mengajar. Tidak jarang profesi guru/dosen dikomersialkan, dan pengajar hanya berkepentingan dengan pengoperan materi ajaran belaka. Perkembangan kepribadian anak sama sekali tidak diperhatikan oleh guru, sebab mereka lebih berkepentingan dengan masalah mengajar atau mengoperkan informasi belaka.<br />c. Media Elektronik<br />Tv, video, film dan sebagainya nampaknya ikut berperan merusak mental remaja, padahal mayoritas ibu-ibu yang sibuk menyuruh anaknya menonton tv sebagai upaya menghindari tuntutan anak yang tak ada habisnya. Sebuah penelitian lapangan yang pernah dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa film-film yang memamerkan tindak kekerasan sangat berdampak buruk pada tingkah laku remaja. Anak yang sering menonton film-film keras lebih terlibat dalam tindak kekerasan ketika remaja dibandingkan dengan teman-temannya yang jarang menonton film sejenis. Polisi Amerika menyebutkan bahwa sejumlah tindak kekerasan yang pernah ditangani polisi ternyata dilakukan oleh remaja persis sama dengan adegan-adegan film yang ditontonnya. Ternyata anak meniru dan mengindentifikasi film-film yang ditontonnya.<br />d. Pengaruh Pergaulan<br />Di usia remaja, anak mulai meluaskan pergaulan sosialnya dengan teman-tema sebayanya. Remaja mulai betah berbicara berjam jam melalui telepon. Topik pembicaraan biasanya seputar pelajaran, film, tv atau membicarakan cowok / cewek yang ditaksir dsb.<br />Hubungan sosial di masa remaja ini dinilai positif karena bisa mengembangkan orientasi remaja memperluas visi pandang dan wawasan serta menambah informasi, bahkan dari hubungan sosial ini remaja menyerap nilai-nilai sosial yang ada di sekelilingnya. Semua faktor ini menjadi penyokong dalam pembentukan kepribadiannya dan menambah rasa percaya diri karena pengaruh pergaulan yang begitu besar pada diri remaja, maka hubungan remaja dengan teman sebayanya menentukan kualitas remaja itu. Kalau ini disadari oleh remaja, maka dengan sadar remaja akan menyeleksi teman pergaulannya.<br />,[object Object],Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara sosiologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungan, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri, dan sebagainya.<br />Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya.<br />Memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja. Minimal tidak menambah jumlah kasus yang ada.<br />Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja :<br />1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.<br />2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.<br />3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.<br />4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.<br />5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.<br />BAB III<br />PENUTUP<br />3.1 Kesimpulan<br />Kenakalan remaja adalah suatu outcome dari suatu proses yang menunjukkan penyimpangan tingkah laku atau pelanggaran terhadap norma-norma yang ada. Kenakalan remaja disebabkan oleh berbagai faktor baik faktor internal (reaksi frustasi diri; gangguan pengamatan dan tanggapan pada anak remaja; gangguan berfikir dan intelgensia pada diri remaja; gangguan perasaan pada anak remaja), maupun faktor eksternal (keluarga, lingkungan sekolah yang kurang menguntungkan, media elektronik, pengaruh pergaulan) yang secara potensial dapat membentuk perilaku seorang anak.<br />Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut. <br />3.2 Saran<br />1. Dengan mempelajari ini, kita dapat lebih mengetahui apa saja bentuk-bentuk dan faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja.<br />2. Sebagai seorang remaja, kita seharusnya bisa bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada perkembangan kenakalan remaja yang sudah memprihatinkan saat ini. Oleh karena itu sebagai salah satu bentuk implementasi dari tanggung jawab tersebut terhadap kenakalan remaja adalah dengan berusaha semaksimal mungkin menjadi remaja yang baik.<br />DAFTAR PUSTAKA<br />Eitzen, Stanlen D. 1986. Social Problems. Allyn and Bacon inc, Boston, Sydney, Toronto.<br />Kaufman, James M. 1989. Characteristics of Behaviour Disorders of Children and Youth. Merril Publishing Company, Columbus, London, Toronto.<br />Mulyono, B. 1995. Pendekatan Analisis Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya. Kanisius, Yogyakarta.<br />Soerjono, Soekanto. 1988. Sosiologi Penyimpangan. Rajawali, Jakarta.<br />Willis, S. 1994. Problema Remaja dan Pemecahannya. Penerbit Angkasa, Bandung.<br />http://satriadholan.blogspot.com/2010/11/makalah-kenakalan-remaja-mata-kul.html<br />
Kenakalan remaja
Kenakalan remaja
Kenakalan remaja

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial HumanioraPKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial HumanioraYulia Fauzi
 
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia DiniPengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia DiniDery Andrian Romadhon
 
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)Dede Mirda
 
Tugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauTugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauAkbar Syada
 
Landasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan Khusus
Landasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan KhususLandasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan Khusus
Landasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan KhususDesy Aryanti
 
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaEssay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaKhoerul Anwar Abdulloh
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Pkn materi semester 1
Pkn materi semester 1Pkn materi semester 1
Pkn materi semester 1jhon korse
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesiaErlita Marcelia II
 
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem EtikaEsensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etikadayurikaperdana19
 
Makalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islam
Makalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islamMakalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islam
Makalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islamErvina Nurjanah
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasilaHakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasilaAgus S. Hidayat, S.Pd
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmudayurikaperdana19
 

Was ist angesagt? (20)

PKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial HumanioraPKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial Humaniora
 
BAB III PENUTUP
BAB III PENUTUPBAB III PENUTUP
BAB III PENUTUP
 
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia DiniPengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
 
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
 
Tugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauTugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galau
 
Landasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan Khusus
Landasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan KhususLandasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan Khusus
Landasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan Khusus
 
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaEssay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Makalah pengamalan pancasila
Makalah pengamalan pancasilaMakalah pengamalan pancasila
Makalah pengamalan pancasila
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Materi ppt bullying (1)
Materi ppt bullying (1)Materi ppt bullying (1)
Materi ppt bullying (1)
 
Pkn materi semester 1
Pkn materi semester 1Pkn materi semester 1
Pkn materi semester 1
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem EtikaEsensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Makalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islam
Makalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islamMakalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islam
Makalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islam
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasilaHakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
 
RANCANGAN TUGAS MAHASISWA
RANCANGAN TUGAS MAHASISWARANCANGAN TUGAS MAHASISWA
RANCANGAN TUGAS MAHASISWA
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (7)

Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
Kenakalan remaja-pp
Kenakalan remaja-ppKenakalan remaja-pp
Kenakalan remaja-pp
 
kenakalan remaja
kenakalan remaja kenakalan remaja
kenakalan remaja
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
KENAKALAN REMAJA
KENAKALAN REMAJAKENAKALAN REMAJA
KENAKALAN REMAJA
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
Presentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan RemajaPresentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan Remaja
 

Ähnlich wie Kenakalan remaja

08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja
08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja
08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamjaMarulituazalukhu
 
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakterCegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakterkencana skinclinic
 
review jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tanggareview jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tangganur fara
 
Tugas word asan
Tugas word asanTugas word asan
Tugas word asanhasanputra
 
Makalah TIK yoga
Makalah TIK yogaMakalah TIK yoga
Makalah TIK yogaAravox
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanDevyta Upan Ipin
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanDevyta Upan Ipin
 
Azizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannya
Azizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannyaAzizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannya
Azizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannyaUbaidillah Muhammad
 
Gabung semua-bab-tesis
Gabung semua-bab-tesisGabung semua-bab-tesis
Gabung semua-bab-tesisAfshan Mbo
 
Perilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remajaPerilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remajaAris Pratama
 
MAKALAH KENAKALAN REMAJA.docx
MAKALAH KENAKALAN REMAJA.docxMAKALAH KENAKALAN REMAJA.docx
MAKALAH KENAKALAN REMAJA.docxjefer19
 

Ähnlich wie Kenakalan remaja (20)

08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja
08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja
08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja
 
pak remajaa.docx
pak remajaa.docxpak remajaa.docx
pak remajaa.docx
 
3d
3d3d
3d
 
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakterCegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
Cegah kenakalan-remaja-melalui-pendidikan-karakter
 
Tugas TIK Makalah
Tugas TIK MakalahTugas TIK Makalah
Tugas TIK Makalah
 
bilangan aljabar
bilangan aljabarbilangan aljabar
bilangan aljabar
 
review jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tanggareview jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tangga
 
Tugas word asan
Tugas word asanTugas word asan
Tugas word asan
 
Makalah TIK yoga
Makalah TIK yogaMakalah TIK yoga
Makalah TIK yoga
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
 
Makalah tik rifqi
Makalah tik rifqiMakalah tik rifqi
Makalah tik rifqi
 
Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3
 
Pengertian kenakalanremaja
Pengertian kenakalanremajaPengertian kenakalanremaja
Pengertian kenakalanremaja
 
Azizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannya
Azizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannyaAzizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannya
Azizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannya
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Gabung semua-bab-tesis
Gabung semua-bab-tesisGabung semua-bab-tesis
Gabung semua-bab-tesis
 
Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2
 
Perilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remajaPerilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remaja
 
MAKALAH KENAKALAN REMAJA.docx
MAKALAH KENAKALAN REMAJA.docxMAKALAH KENAKALAN REMAJA.docx
MAKALAH KENAKALAN REMAJA.docx
 

Kenakalan remaja