SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Tutorial Setting DNS Server, DHCP Server, dan Samba Server
Author        : gr3g & p4im0
Website       : http://www.postnix.org

Penulis beberapa waktu yang lalu iseng-iseng membangun sebuah server berbasis linux, ternyata tidak
serumit yang dikira, cuma memang kita harus punya dasar command shell linux, mengerti tata letak
dan isi direktori di linux, dan pastinya sudah pernah mengoperasikan mesin linux, huehehehe..
Untuk sebuah server, hal yang sangat diperhatikan adalah:

   1. Performa dan fungsi utama dari server tersebut, apakah server ini berlaku sebagai gateway, atau
      mail server, proxy server, web server, database server, backup server atau yang lain?

   2. Server yang baik memiliki beberapa rule dan aturan (policy) bagi client-clientnya, untuk itu
      diperlukan Domain Controller.

Penulis disini akan memberikan beberapa settingan dasar sebuah server yang “bermain” dengan client
dan menjadikannya sebagai PDC (Primary Domain Controller) dari domain tersebut.

Setting berjalan di mesin Redhat Linux 9.0 yang sangat dipercaya mengatasi beberapa server di dunia.
Oleh karena itu, diumpamakan Redhat 9.0 telah terinstall dengan baik di sistem x86 dengan networking
yang sudah terinstall.

Kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan:

1. Mental dan persiapan jiwa raga yang kuat
2. Niat yang cukup tinggi
3. Pantang menyerah
4. Siap untuk tidak tidur (karena penasaran bung, saya saja sampai tidak tidur selama hampir 2 hari)
5. Rokok dan cemilan dan yang paling penting > kopi dan nasi uduk untuk sarapan pagi ☺
6. Beberapa referensi dari internet, buku-buku yang menunjang:
        -System Administering Redhat Linux (R.Kresno Aji)
        -Implementasi Jaringan Komputer dengan Linux Redhat 9 (Husni)
        -Dasar-dasar TCP/IP (Onno W.Purbo)
        -Kiat Jitu Membangun Jaringan Linux Dengan Windows (Ir. Yahya Kurniawan)
        -Membangun Server Internet dengan FreeBSD (Onno W.Purbo, Dodi Maryanto, Widjil
         Widodo, Syahrial Hubbany)

Yang diatas persiapan fisik, nah untuk persiapan software:

7. dhcp-server (Dynamic Hosts Control Protocol)
8. bind versi terbaru (9.2.x) name server (Domain Name System)
9. Samba server 2.2.7 (kalo bisa yang terbaru)


Copyright @ Postnix 2005                                                                        Postnix
10. Redhat Linux 9.0 tentunya.
11. Client Windows 9x/ME, Windows 200x/NT/XP (pake VMware aja biar enak dikonfigurasinya ☺)

DNS (Domain Name System)
Mungkin secara umum bisa diartikan sebagai sistem pemberian alamat yang digunakan dalam
internet/intranet.DNS bertugas memberikan nama host dan pelaku utama dalam mengatur tiap host
dalam domain kita.DNS juga berfungsi sebagai resolver nama-nama sistem ke bentuk IP address atau
sebaliknya, hal ini diperlukan karena keterbatasan manusia yang mengalami kesulitan untuk mengingat
IP address sebagai identitas komputer dan akan lebih mudah jika mengingat dalam bentuk nama.

DHCP (Dynamic Hosts Control Protocol)
DHCP adalah penyambung lidah antara server dengan clientnya, dan mengatur agar setiap client akan
meminta alamat IPnya masing2 ke server dengan beberapa aturan seperti ;hanya memperbolehkan
client tertentu dengan MAC (Media Access Control) address tertentu yang mendapatkan alamat IP dari
server.

Samba
Samba merupakan file sharing, jembatan penghubung windows dan linux, dapat pula berlaku sebagai
PDC. Samba menggunakan akses SMB (Server Message Block) yang dipadukan dengan NetBIOS
(Network Basic Input Output System) pada mesin Windows dan menterjemahkannya ke jaringan
Unix/Gnu Linux. Sehingga pengguna di jaringan Unix/Gnu Linux dapat berbagi resource pula dengan
pengguna sistem Windows.

Dah cukup basa-basinya, sekarang prakteknya nyoook...

KASUS

Domain        : daunpintu.net
Net ID        : 192.168.5.0

beberapa nama host : (sebagai contoh)

server.daunpintu.net   192.168.5.254 (host ini sebagai server DNS)
cl001.daunpintu.net    192.168.5.11 (client)
cl003.daunpintu.net    192.168.5.12 (client)
cl003.daunpintu.net    192.168.5.13 (client)


Jalankan konsole dengan mengetik pada Run Command        > konsole atau pergi ke Start Applications >
System Tools > Terminal


Copyright @ Postnix 2005                                                                     Postnix
[lab@server home]$ su
Password: [masukan password root]
[root@server home]#


Mengecek apakah file-file yang dibutuhkan sudah terinstall:
[root@server home]# rpm -qa |grep dhcp
dhcp-3.0pl1-23
[root@server home]# rpm -qa |grep bind
bind-9.2.1-16
redhat-config-bind-1.9.0-13
bind-utils-9.2.1-16
ypbind-1.11-4
[root@server home]# rpm -qa |grep samba
samba-common-2.2.7a-7.9.0
samba-client-2.2.7a-7.9.0
samba-2.2.7a-7.9.0
redhat-config-samba-1.0.4-1
[root@server home]#


Jika belum terinstall, silakan install terlebih dahulu, agar lebih mudah, saya menyarankan untuk
menggunakan redhat-config-packages. Ketik di Run Command (Start Applications > Run
Command..) redhat-config-packages. Selanjutnya cari file-file tersebut dan install.Apabila sudah
terinstall,siap-siap buat perang tiada akhir...

Berikut langkah2nya

###################################################################################

---------------------setting ethernet (/etc/sysconfig/networking/devices/ifcfg-eth0)

[root@server home]# vi /etc/sysconfig/networking/devices/ifcfg-eth0   (u/ menulis/edit tekan tombol insert)

DEVICE=eth0                   #nama device
BOOTPROTO=static
BROADCAST=192.168.5.255
IPADDR=192.168.5.254
NETMASK=255.255.255.0
NETWORK=192.168.5.0
ONBOOT=yes                    # dijalankan saat boot

Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter

[root@server home]#




###################################################################################

---------------------setting HOSTS (/etc/hosts)

[root@server home]# vi /etc/hosts   (u/ menulis/edit tekan tombol insert)

Copyright @ Postnix 2005                                                                             Postnix
#Do not remove the following lines, or various programs
#that require network functionality will fails
127.0.0.1              localhost.localdomain localhost
192.168.5.254          server.daunpintu.net server


Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter

[root@server home]#




###################################################################################

----------------------setting RESOLV.CONF (/etc/resolv.conf)

[root@server home]# vi /etc/resolv.conf   (kemudian u/ menulis/edit tekan tombol insert)


# Samakan dengan dibawah ini,atau konfigurasi sesuai kebutuhan
search daunpintu.net
nameserver 192.168.5.254


Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter

[root@server home]#


Saatnya restart network
[root@server /]# /etc/init.d/network restart
Shutting down interface eth0:                                  [   OK   ]
Shutting down loopback interface:                              [   OK   ]
Setting network parameters:                                    [   OK   ]
Bringing up loopback interface:                                [   OK   ]
Bringing up interface eth0:                                    [   OK   ]
[root@server /]#

Apabila tidak ada pesan error, berarti sejauh ini berhasil. Untuk memastikan, ping ke 192.168.5.254
[root@server named]# ping 192.168.5.254
64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=0 ttl=128   time=0.366   ms
64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=1 ttl=128   time=0.354   ms
64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=2 ttl=128   time=0.309   ms
64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=3 ttl=128   time=0.318   ms
64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=4 ttl=128   time=0.250   ms

--- 192.168.5.254 ping statistics ---
5 packets transmitted, 5 received, 0% packet loss, time 4044ms
rtt min /avg/max/dev = 0.250/0.297/0.354/0.044 ms
[root@server named]#


Good, semuanya berjalan lancar. Lanjutkan ke proses berikutnya.


Copyright @ Postnix 2005                                                                       Postnix
###################################################################################
###################################################################################

DNS SERVER (named) > BIND (Berkeley Internet Name Domain)
Pengaturan DNS sebaiknya ditentukan sesuai kebutuhan, seperti pertanyaan pertama, apakah server ini
berlaku sebagai gateway, atau mail server, proxy server, web server, database server, backup server
atau yang lain?
Oleh karena itu, gw lebih serahkan sepenuhnya pada yang membacanya,huehehehe...

Letak konfigurasi bind yang terpenting ada di direktori:

/etc/named.conf
/var/named/

masih sebagai root, kita akan mengkonfigurasi file-file diatas..

NAMED.CONF (/etc/named.conf)
[root@server home]# vi /etc/named.conf


ketikkan baris dibawah ini, atau lebih baik backup file named.conf aslinya(buat jaga2), dan buat file
ini..
## named.conf - configuration for bind
#
# Generated automatically by redhat-config-bind, alchemist et al.
# Any changes not supported by redhat-config-bind should be put
# in /etc/named.custom
#
controls {
      inet 127.0.0.1 allow { localhost; } keys { rndckey; };
};

include "/etc/named.custom";

include "/etc/rndc.key";

zone "0.0.127.in-addr.arpa" {
    type master;
    file "0.0.127.in-addr.arpa.zone";
};

zone "localhost" {
    type master;
    file "localhost.zone";
};

zone "5.168.192.in-addr.arpa" {                              |                         |
    type master;                                             |# script yang ditambahkan|
    file "5.168.192.in-addr.arpa.zone";                      |                         |
};




Copyright @ Postnix 2005                                                                     Postnix
zone "daunpintu.net" {                                     |                         |
    type master;                                           |# script yang ditambahkan|
    file "daunpintu.net.zone";                             |                         |
};



kalo sudah diketik semua, simpan file tersebut dengan mengetikkan :wq dan tekan [enter]
[root@server home]#




Penjelasan:

Perhatikan baris perintah berikut:

zone "daunpintu.net" {                 #menambahkan zona baru / domain baru yaitu daunpintu.net
    type master;                       #merupakan master domain, domain utama...
    file "daunpintu.net.zone";         #file database yang menyimpan konfigurasi seluruh domain dan
                                        host
};

zone "5.168.192.in-addr.arpa" {        #menambahkan zona reverse baru yaitu daunpintu.net
      type master;                     #merupakan reverse master domain, domain reverse utama...
      file "5.168.192.in-addr.arpa.zone";   #file database yang menyimpan konfigurasi seluruh
                                            domain dan host
};

##################################################################################

file pada direktori /var/named/
[root@server home]# cd /var/named
[root@server named]# vi daunpintu.net.zone


ketikan perintah berikut: (isi file ini cuma contoh, dapat disesuaikan dengan kebutuhan)
$TTL 86400
@     IN   SOA   server.daunpintu.net. root.localhost (
             2005911918     ; serial
             28800          ; refresh
             7200           ; retry
             604800         ; expire
             86400          ; ttl
             )


     IN     NS       192.168.5.254.


server IN        A     192.168.5.254
cl001 IN         A     192.168.5.11
cl002 IN         A     192.168.5.12



Copyright @ Postnix 2005                                                                      Postnix
cl003   IN   A        192.168.5.13

simpan file dengan mengetik > : + w + q


[root@server named]# vi 5.168.192.in-addr.arpa.zone


ketikkan perintah berikut: (Ingat, sekali lagi isi file ini cuma contoh, dapat disesuaikan dengan
kebutuhan)
$TTL 86400

5.168.192.in-addr.arpa.         IN SOA          server.daunpintu.net. root.daunpintu.net. (
                                2005121900      ; serial
                                28800           ; refresh
                                2700            ; retry
                                604800          ; expire
                                86400           ; ttl
                                )

                 IN   NS        server.daunpintu.net.
11               IN   PTR       cl001.daunpintu.net.
12               IN   PTR       cl002.daunpintu.net.
13               IN   PTR       cl003.daunpintu.net.



simpan file dengan mengetik > : + w + q


[root@server named]#


Kemudian restart service BIND dengan perintah:
[root@server named]# service named restart
Shutting down named:                                            [    OK   ]
Starting named:                                                 [    OK   ]
[root@server named]#


Kalo udah, coba test dengan menjalankan perintah host
[root@server named]# host cl001
cl001.daunpintu.net has address 192.168.5.11
[root@server named]#

Setelah itu silakan ping ke cl001
[root@server named]# ping cl001
64 bytes from cl001.daunpintu.net    (192.168.5.11):   icmp_seq=0   ttl=128   time=0.366   ms
64 bytes from cl001.daunpintu.net    (192.168.5.11):   icmp_seq=1   ttl=128   time=0.354   ms
64 bytes from cl001.daunpintu.net    (192.168.5.11):   icmp_seq=2   ttl=128   time=0.309   ms
64 bytes from cl001.daunpintu.net    (192.168.5.11):   icmp_seq=3   ttl=128   time=0.318   ms
64 bytes from cl001.daunpintu.net    (192.168.5.11):   icmp_seq=4   ttl=128   time=0.250   ms

--- cl001.daunpintu.net ping statistics ---
5 packets transmitted, 5 received, 0% packet loss, time 4044ms
rtt min /avg/max/dev = 0.250/0.297/0.354/0.044 ms


Copyright @ Postnix 2005                                                                        Postnix
[root@server named]#


Berhasil, konfigurasi DNS telah berjalan dengan baik, selanjutnya membuat client-client meminta IP
mereka masing-masing ke server dengan menggunakan DHCP server. Penggunaan DHCP dilakukan
agar IP client tidak dapat digunakan selain IP yang terdaftar pada DHCP server, karena DHCP
membatasi akses IP client dengan mendeteksi MAC Address masing-masing kartu jaringan.

Lebih jelasnya, bisa di lihat dari konfigurasi dan keberhasilan proses konfigurasi nanti ☺

###################################################################################
###################################################################################

DHCP Server
Pertama-tama kita konfigurasi DHCPnya, terletak di file /etc/dhcpd.conf (file ini secara default tidak
ada, jadi harus dibuat dulu), konfigurasi file ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
[root@server home]# vi /etc/dhcpd.conf


ketikkan ini:
# Sample configuration file for ISCD dhcpd
#

#jangka waktu penyewaan (kalo memang ada file yang disewakan)
       default-lease-time 21600;
       max-lease-time 21600;
       ddns-update-style none;

#mengijinkan boot via dhcp
      allow booting;
      allow bootp;

#pakai internal network (LAN)
        option subnet-mask 255.255.255.0;
        option broadcast-address 192.168.5.255;

option routers 192.168.5.1;
option domain-name-servers 192.168.5.254;
option netbios-name-servers 192.168.5.254;

#ganti dengan domain dan root-path anda, dimana direktori
#tersebut akan disewakan
       option domain-name "daunpintu.net";
       option root-path "192.168.5.254:/opt/daunpintu.net/i386";
       option option-128 code 128 = string;
       option option-129 code 129 = text;

#opsi ini hanya untuk 10 ip saja (lihat range ...)
#ganti dengan kebutuhan anda
        shared-network CLIENTS {
        subnet 192.168.5.0 netmask 255.255.255.0 {
        range dynamic-bootp 192.168.5.10 192.168.5.20;
        use-host-decl-names on;
        option log-servers 192.168.5.254;




Copyright @ Postnix 2005                                                                      Postnix
#contoh di bawah ini dgn nama client cl001 s/d cl003, silakan sesuaikan
#dgn kebutuhan anda, termasuk hardware ethernet (MAC address-nya).
#filename adalah boot-file yang akan diambil oleh DHCP client
group {
       use-host-decl-names on;
       option log-servers 192.168.5.254;

                  host cl001 {
                  hardware ethernet 00:0e:2e:00:8d:aa;
                  fixed-address 192.168.5.11;
                  filename "/tftpboot/vmlinuz";
                  }
                  host cl002 {
                  hardware ethernet 00:a1:b0:08:ce:76;
                  fixed-address 192.168.5.12;
                  filename "/tftpboot/vmlinuz";
                  }
                  host cl003 {
                  hardware ethernet 00:a1:b0:08:ce:00;
                  fixed-address 192.168.5.13;
                  filename "/tftpboot/vmlinuz";
                  }
           }
    }
}


*file diatas hanya contoh saja, sebagai contoh, saya memasukkan 3 client (cl001-cl003), Anda dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan ☺

Jika sudah diketik semua, simpan file tersebut dengan mengetikkan :wq (titik dua + w + q) tekan
[enter]
[root@server home]#

selanjutnya restart dhcpd dengan:
[root@server home]# service dhcpd restart
Shutting down dhcpd:                                     [ OK ]
Starting dhcpd                                           [ OK ]
[root@server home]#


Jika keluar pesan error, sehingga dhcpd tidak dapat berfungsi, Anda dapat melihat contoh
konfigurasinya di /usr/share/doc/dhcp-3.0pl1/dhcp.conf.sample lalu coba dibandingkan, apa ada
letak parameter yang salah, kalo salah ya dikoreksi. Anda juga dapat mengeceknya dengan perintah
testparm [config].

DHCP berhasil kita setting, dan selanjutnya setting di client.

Diasumsikan Client kita menggunakan Windows XP, settingnya:

        1. Start > Control Panel > Network Connections > Local Area Connection > klik kanan >
           Properties
        2. Keluar window baru > Internet Protocol (TCP/IP) > Properties > checklist pilihan "Obtain an
           IP address automatically", pilihan DNS juga di pilih "Obtain a DNS server address

Copyright @ Postnix 2005                                                                      Postnix
automatically"
   3. Klik OK, lalu masih di folder Network Connections: > klik kanan Local Area Connection        >
      Repair
   4. Check IP dengan command prompt (start menu > run > cmd)

C:>ipconfig /all

Windows XP IP Configuration

         Host Name . . . . . . .      .   .   .   .   .   :   cl001
         Primary DNS Suffix . .       .   .   .   .   .   :
         Node Type . . . . . . .      .   .   .   .   .   :   Hybrid
         IP Routing Enabled. . .      .   .   .   .   .   :   No
         WINS Proxy Enabled. . .      .   .   .   .   .   :   No
         DNS Suffix Search List.      .   .   .   .   .   :   daunpintu.net

Ethernet adapter Local Area Connection:

         Connection-specific DNS Suffix               .   :   daunpintu.net
         Description . . . . . . . . . .              .   :   AMD PCNET Family PCI Ethernet Adapter
         Physical Address. . . . . . . .              .   :   00-0e-2e-00-8d-aa
         DHCP Enabled. . . . . . . . . .              .   :   Yes
         Autoconfiguration Enabled . . .              .   :   Yes
         IP Address. . . . . . . . . . .              .   :   192.168.5.11
         Subnet Mask . . . . . . . . . .              .   :   255.255.255.0
         Default Gateway . . . . . . . .              .   :   192.168.5.1
         DHCP Server . . . . . . . . . .              .   :   192.168.5.254
         DNS Servers . . . . . . . . . .              .   :   192.168.5.254
         Primary WINS Server . . . . . .              .   :   192.168.5.254
         Lease Obtained. . . . . . . . .              .   :   Saturday, January 07, 2006 7:22:39 PM
         Lease Expires . . . . . . . . .              .   :   Saturday, January 07, 2006 13:22:39 PM

C:>

*Setting pada komputer dengan client Windows (9x/ME, 200x/NT/XP) pada dasarnya sama saja, Anda
hanya tinggal mencari di Control Panel > Network / Network Connections > Pilih Local Area
Connection dan ulangi dari step 2 diatas. Jadi bagi pengguna client Windows 9x/ME jangan khawatir
☺

Setelah berhasil, maka setiap cl001 menyalakan komputernya, komputer tersebut akan meminta alamat
IP pada server.

Yup, konfigurasi DNS dan DHCP telah berjalan dengan baik, selanjutnya membuat client pada
workstation meminta profilenya ke server dengan menggunakan Samba sebagai PDC. Hak akses client
akan dibatasi oleh server, dan setiap client yang terdaftar di server akan menggunakan account yang
diberikan server untuk login ke domain.


###################################################################################
###################################################################################



Copyright @ Postnix 2005                                                                      Postnix
SAMBA
Samba diciptakan untuk proses sharing file antara linux dan windows, sebenarnya jika ingin belajar
bagaimana agar mesin Windows dan Linux dapat berbagi resource (sharing), berarti tutorial ini cukup
dibaca sampai disini saja karena ambisi saya menulis tutorial ini agar mereka yang mau membangun
server menjadi tahu konfigurasi dasar yang dibutuhkan sebuah server (maaf jika ada yang tersinggung),
namun dengan jujur saya kurang simpatik dengan orang-orang yang baru mencoba, tapi gagal, lalu
malah berhenti dan mengeluh sambil berkata : "linux susah, gampangan windows, setting di windows
aja aakh...."
Baiklah, curhatannya diselesaikan sampai disini dulu, mari kita lanjutkan....

Ada beberapa pertanyaan yang mencakup settingan Samba dan keperluan penggunaan Samba:

   1. Apa itu PDC? Mengapa perlu menggunakan PDC?
   2. Apa keuntungan menggunakan server Samba?
   3. Komputer client menggunakan PC dengan OS apa?

Nah, pertanyaan diatas sangat penting untuk diketahui, karena akan dibutuhkan untuk implementasi ke
depan.

Q: Apa itu PDC ? Mengapa perlu menggunakan PDC?

A: PDC itu Primary Domain Controller, jelas dari kata-katanya yang berarti sesuatu yang mengatur
domain dan menjadi pengatur domain utama karena itulah sangat dibutuhkan sesuatu yang mengatur
beberapa jaringan dengan banyak domain, jadi demi keamanan jugalah PDC sangat diperlukan agar
anggota-anggota / client-client dari domain lain ga bisa saling akses, gawat khan kalo domain
web.daunpintu.net bisa mengakses secara penuh domain keuangan.daunpintu.net???

Q: Apa keuntungan menggunakan server Samba?
A: Jelas sangat menguntungkan, kenapa ?! Karena selain gratis (berlisensi Gnu Public License), riset
membuktikan bahwa kecepatan server Samba ternyata lebih cepat 2 kali lipat dari Windows Server
2003. Pasti Anda tidak percaya, bukan?! Tenang, saya sudah siapkan buktinya, silakan lihat
http://www.vnunet.com/news/1144289

Q: Komputer client menggunakan PC dengan OS apa?
A: Pertanyaan ini juga penting, karena ada perbedaan konfigurasi antara Windows 9x dan Windows
NT/200x/XP, maka dari itu, pastikan dulu client Anda akan menggunakan OS Windows apa, nanti
akan kita lalui bersama penderitaan berikutnya dalam men-setting Samba sebagai PDC.

Baiklah, kita mulai saja penderitaan berikutnya, dari tadi soalnya basa-basi melulu☺

Konfigurasi file SAMBA terletak di /etc/samba/smb.conf

File SMB.CONF

Copyright @ Postnix 2005                                                                     Postnix
File ini berisi konfigurasi utama dari server samba,karena terlalu lama kalo gw tampilkan isi default
dari smb.conf ini, ada baiknya kita backup dulu file smb.conf yang asli menjadi smb.conf.bak, agar jika
suatu saat ada kesalahan atau Samba tidak berjalan semestinya, maka dapat langsung di recover ☺

[root@server home]# cd /etc/samba/
[root@server samba]# cp smb.conf smb.conf.bak
[root@server samba]#


Setelah di backup, silakan menyalin isi dari konfigurasi smb.conf yang sudah terkonfigurasi dengan
PDC dibawah ini, jika ingin tahu prosesnya, kenapa bisa jadi seperti itu, Anda bisa membandingkannya
dengan file smb.conf yang asli ☺

[root@server samba]# vi smb.conf

[global]
           netbios name = LABOR
           server string = Samba %v on %L
           workgroup = daunpintu.net

           os level = 65
           prefered master = yes
           domain master = yes
           local master = yes
           domain logons = yes

           socket options = TCP_NODELAY IPTOS_LOWDELAY SO_SNDBUF=8192 SO_RCVBUF=8129
           time server = yes

           hide dot files = yes

           security = user
           guest ok = no
           invalid users = bin daemon sys man postfix mail ftp
           admin users = root

           encrypt passwords = yes
           log level = 2
           log file = /var/log/samba/log.%L
           debug timestamp = yes
           syslog = 1

           # gunakan logon path untuk Windows NT/200x/XP
           logon path = %Lprofiles%u
           # gunakan logon home untuk Windows 9x
           logon home = %Lprofiles%u

           ;logon script = logon.bat

[homes]
       comment = Home Directories
       browseable = no
       writeable = yes

[netlogon]
        path = /home/samba/netlogon
        public = no
        writeable = no
        browseable = no




Copyright @ Postnix 2005                                                                       Postnix
[profiles]
        path = /home/samba/profiles
        writeable = yes
        create mask = 0700
        directory mask = 0700
        browseable = no


kalo sudah diketik semua, simpan file tersebut dengan mengetikkan :wq (titik dua + w + q) tekan
[enter]
[root@server samba]#


Berikut penjelasannya:

       netbios name = LABOR
       workgroup = daunpintu.net

netbios name artinya nama komputer yang dipake sebagai PDC dan nama domain disebutkan pada
parameter workgroup

       os level = 65
       prefered master = yes
       domain master = yes
       local master = yes
       domain logons = yes

Parameter os level harus diisi dengan angka yang >32, angka 65 udah cukup, baris parameter domain
master = yes menunjukkan samba berlaku sebagai PDC.

       hide dot files = yes

Berarti semua file berawalan "." akan disembunyikan.

       security = user

Untuk membangun sebuah PDC, parameter security harus bernilai "user".
Bila diperhatikan, ada bagian yang parameter depannya diberi tanda ";"

       ;logon script = logon.bat

File ini digunakan untuk menambah aksi-aksi tertentu, dan dapat disimpan dalam bentuk batch file,
kalo mau mempelajari lebih dalam tentang script itu, bisa dicari via Google dengan query "samba
script"

Bagian [global] adalah konfigurasi utama yang akan mengeksekusi parameter-parameter didalamnya,
sedangkan bagian [profiles] merupakan bagian yang menunjukkan roaming profile, maksudnya server


Copyright @ Postnix 2005                                                                      Postnix
akan menyimpan profile-profile client yang login ke domain, dan meletakkannya di direktori
/home/samba/profiles/[nama client] misal suatu client telah didaftarkan oleh Samba sebagai client
untuk login ke domain daunpintu.net dengan nama user paijo, maka setiap paijo login ke domain
daunpintu.net, profilenya akan disimpan di /home/samba/profiles/paijo. Setiap user paijo logout dari
domain, server samba akan menyimpannya untuk di load kembali ketika user paijo sewaktu-waktu
hendak login ke domain lagi (bingung ya? sama...huehehehe)

Berdasarkan isi file smb.conf, ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum menjalankan samba:

   1. Buat direktori netlogon di /home/samba/netlogon
[root@server   samba]# cd /home
[root@server   home]# mkdir samba
[root@server   home]# ls
samba lab
[root@server   home]# mkdir samba/netlogon
[root@server   home]# mkdir samba/profiles
[root@server   home]# ls samba/
netlogon         profiles


   2. Buat direktori profiles untuk tiap user dan memberikan kepemilikan direktori ke user yang
      bersangkutan (jangan lupa, user di sistem linux juga merupakan user Samba, jadi kalo Anda
      ingin user di Windows sama dengan di Linux, tambahkan user di Linux lalu convert ke user
      Samba, nanti kita akan mempelajarinya, jadi tenanglah...☺
[root@server home]# cd /home/samba/profiles
[root@server profiles]# mkdir tom


Kalo sudah semua, restart si Samba ini dengan perintah:
[root@server profiles]# service smb restart
Shutting down NMB services:                       [   OK   ]
Shutting down SMB services:                       [   OK   ]
Starting NMB services:                            [   OK   ]
Starting SMB services                             [   OK   ]
[root@server profiles]#


Selanjutnya, kita akan menambahkan user yang akan digunakan komputer Windows (9x/ME, NT/200x,
XP), perhatikan tahapan-tahapannya:

   1. Buat username Linux dengan perintah useradd

       [root@server profiles]# useradd tom
       [root@server profiles]# ls
       tom
       [root@server profiles]# chown tom tom/


       Pembuatan user baru ini tak perlu menggunakan password agar username tersebut tidak dapat
       digunakan untuk telnet atau ssh ke server.Penggantian kepemilikandir milik tom, yang hanya
       dapat diakses oleh user tom.


Copyright @ Postnix 2005                                                                    Postnix
2. Selanjutnya buat agar user name tersebut tersedia pada Samba server menggunakan perintah
      smbadduser seperti dibawah ini:

       [root@server profiles]# smbadduser
       ----------------------------------------------------------
       Written: Mike Zakharoff email: michael.j.zakharoff@boeing.com

         1) Updates /etc/samba/smbpasswd
         2) Updates /etc/samba/smbusers
         3) Executes smbpasswd for each new user

       smbadduser unixid:ntid unixid:ntid ...

       Example: smbadduser zak:zakharoffm johns:smithj
       ----------------------------------------------------------
       [root@server profiles]# smbadduser tom:tom
       Adding: tom to /etc/samba/smbpasswd
       Added user tom.
       ----------------------------------------------------------
       ENTER password for tom
       New SMB password:
       Retype new SMB password:
       Password changed for user tom.
       Password changed for user tom.
       [root@server profiles]#


       Gunakan perintah smbpasswd untuk mengganti password user samba, dan password di sistem
       Linux dengan di Server Samba dapat berbeda.

Selanjutnya kita akan mengkonfigurasi workstation pada Windows 9x/ME, perhatikan lagi yah:

      Setting Client Windows 9x/ME
Klik kanan pada icon Network Neighborhood (terletak di desktop) > Properties > Pilih Client for
Microsoft Networks (ada di drop-down Primary Network Logon) > Pilih Client for Microsoft
Networks (yang ada di komponen network > Properties > Cek list “Log on to Windows NT Domain”
> Isi juga domainnya, dalam contoh ini: daunpintu.net > klik OK lalu restartlah komputer Anda.
Nanti setelah booting, kita akan disuruh memasukkan nama user, password, tapi dengan nama domain
yang telah kita masukkan di settingan network. Tandanya, server Samba berhasil melakukan tugasnya
sebagai PDC. Masukkan user tom, berikut dengan passwordnya untuk masuk ke domain
daunpintu.net.

Selesai, tugas Samba sebagai PDC pada client Windows 9x berhasil dilaksanakan dengan baik. Lalu
bagaimana setting client pada OS Windows 200x/NT/XP?

      Setting Client Windows 200x/NT/XP
Untuk melakukan setting di Windows 200x/NT/XP, ada beberapa hal yang menjadi perhatian penting.


Copyright @ Postnix 2005                                                                     Postnix
Selain menggunakan user account, Windows 200x/NT/XP juga menggunakan machine account atau
trust account dalam melakukan proses login ke PDC. Hal ini digunakan sebagai autentikasi agar tidak
terjadi kerancuan apabila ada 2 komputer yang memiliki nama NetBIOS yang sama mencoba login ke
server. Oiya, ada satu hal yang perlu disampaikan bahwa pengguna OS keluarga Windows XP Home
Edition (sangat disayangkan) tidak dapat bergabung dengan domain, karena keterbatasan kemampuan.
Kalau masih memaksakan kemampuan Windows XP Home Edition yang terbatas, tentunya dengan
segala resiko, silakan download tweakingnya di http://www.x-setup.net/downloads/home.asp

Hal yang perlu dilakukan adalah dengan menambahkan sebuah group pada sistem Linux yang
menjalankan Samba, membuat user yang mewakili tiap machine account workstation dan memasukkan
user-user tersebut pada group yang dibuat.
Langkah-langkah pembuatannya adalah seperti ini:
[root@server tom]# groupadd machine
[root@server tom]# useradd -g machine -d /dev/null -s /bin/false winxp$
[root@server tom]# passwd -l winxp$
Locking password for user winxp$.
passwd: Success
[root@server tom]# smbpasswd -a -m winxp
Added user winxp$.
[root@server tom]#

Bila diperhatikan, nama user yang mewakili machine account berakhir dengan tanda dollar($) dan
khusus pada perintah smbpasswd nama user tidak diakhiri dengan dollar($). Supaya proses diatas tidak
perlu diulangi lagi setiap komputer client mau login ke server Samba, maka ada script tambahan yang
harus ditambahkan di file smb.conf.
Tambahkan script berikut di bagian [global] pada file smb.conf :
add machine script = /usr/bin/useradd -d /dev/null -g samba-clients -s /bin/false -M %u

Script diatas harus ditulis dalam satu baris yah...

User root juga harus dimasukkan sebagai user Samba, caranya dengan perintah berikut:
[root@server tom]# smbpasswd -a root
New SMB password:
Retype new SMB password:
Password changed for user root
[root@server tom]#

Password root di sistem Linux dengan password root di sistem Samba boleh beda, demi keamanan
sebaiknya dibedakan, namun kalo Anda termasuk orang yang pelupa, lebih baik disamakan saja ☺

Sekali lagi, OS dengan sistem Windows XP Home Edition tidak bisa gabung domain jadi kalau ada
client yang terinstall Windows XP Home Edition, mending langsung uninstall Windowsnya, ganti
dengan Windows 2000 (selain cepat, ringan, setting network juga mudah). Hal yang harus dilakukan
agar Windows XP Professional bisa gabung ke domain, perlu ditambahkan registry baru, perhatikan:

Buka regedit (Start    > Run > ketik regedit) > HKEY_LOCAL_MACHINE > SYSTEM >

Copyright @ Postnix 2005                                                                    Postnix
CurrentControlSet > Services > Netlogon > Parameters > di window sebelah kanan, klik kanan          >
New > DWORD Value > beri nama requiresignorseal dengan value bernilai 0.

Kalo sudah ada registry dengan nama requiresignorseal, tinggal ganti valuenya dari 1 menjadi 0.
Selanjutnya tutup regedit, kemudian restart komputernya.

Setelah itu, langkah-langkah berikutnya adalah:

Klik icon My Computer (biasanya ada di Desktop) > Properties > Pilih tab Computer Name > Pilih
Change... > muncul window baru, isi domain dengan nama domain (dalam hal ini domainnya adalah
daunpintu.net) > Keluar window baru yang akan menanyakan username dan password user yang
bertanggung jawab terhadap domain daunpintu.net, isikan dengan user root dan passwordnya > nama
komputer kita disini adalah winxp (sesuai dengan machine account yang ditambahkan pada group
machine pada mesin Linux) > klik OK > Restart lagi komputernya.

Selanjutnya pada saat komputer berhasil booting, maka akan keluar window yang akan menanyakan
username dan password, namun hei..hei..ada opsi baru dibawahnya, yaitu pilihan Log On to. Dengan
munculnya opsi baru tersebut, maka komputer client telah berhasil login ke domain daunpintu.net,
silakan masukkan username tom dan passwordnya, seperti yang telah kita tambahkan dengan
menggunakan perintah smbadduser pada mesin Linux.

Oke, akhirnya selesai juga deh artikel ini. Saya mengucapkan banyak terima kasih banyak pada:

−   God with all HIS Talents and HIS big authority for all kind of life.
−   Fujitsu Lifebook Series S7011 Intel Mobile Centrino,HDD 80GB, RAM 512MB (notebook sakti).
−   PC Desktop PIII Intel,HDD 20GB+80GB,RAM 192MB (yang ketahanannya tak pernah diragukan)
−   PC Desktop PIV Celeron,HDD 20GB,RAM 512MB (buat mainan doank,kalo lagi stress).
−   Linus Torvalds (linux creator)
−   Google.com, linux.or.id
−   RedHat 9 Operating System and all the team of RedHat.
−   VMware Workstations 5.50 (great software).
−   Buku-buku penunjang (ada diatas).
−   Adam, Ryo, Dito, Esa, Kiki, Om Gun, Lia, Yanti, Agung, dll > yang bosen kali ngeliat qta ngutak-
    atik komputer ga ada abisnya (maklum, masa depan qta juga tentang IT).
−   Semua kerabat yang, maaf, kalo ga kesebut..

Thx all, qta juga masih mengerjakan artikel-artikel yang lainnya, jadi tunggu aja...




Copyright @ Postnix 2005                                                                        Postnix

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...
Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...
Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...slempase
 
Konfigurasi router debian 7
Konfigurasi router debian 7Konfigurasi router debian 7
Konfigurasi router debian 7sup4di
 
Langkah mudah memahami pembuatan dns server ubuntu 12.04
Langkah mudah memahami pembuatan dns server ubuntu 12.04Langkah mudah memahami pembuatan dns server ubuntu 12.04
Langkah mudah memahami pembuatan dns server ubuntu 12.04Riz Al-Atsary (Abu Uwais)
 
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lksTutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lksBellspyk Atow
 
Konfigurasi debian 5
Konfigurasi debian 5Konfigurasi debian 5
Konfigurasi debian 5gasgam
 
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
2013 12. Administrasi Server Linux UbuntuSyiroy Uddin
 
Membangun Web Server Menggunakan Linux Ubuntu
Membangun Web Server Menggunakan Linux UbuntuMembangun Web Server Menggunakan Linux Ubuntu
Membangun Web Server Menggunakan Linux UbuntuRizky Fadillah
 
Soal Ujian Semester Kelas XII Tahun 2019/2020
Soal Ujian Semester Kelas XII Tahun 2019/2020Soal Ujian Semester Kelas XII Tahun 2019/2020
Soal Ujian Semester Kelas XII Tahun 2019/2020Walid Umar
 
PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)Walid Umar
 
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcpwayan abyong
 
Laporan master slave dns
Laporan master slave dnsLaporan master slave dns
Laporan master slave dnsSubiyan Toro
 
Manajemen jaringan server web server
Manajemen jaringan server   web serverManajemen jaringan server   web server
Manajemen jaringan server web serverDela Handayani
 
PENYELESAIAN SOAL UKK - TKJ TAHUN 2018/2019 PAKET 1 (K13)
PENYELESAIAN SOAL UKK - TKJ TAHUN 2018/2019 PAKET 1 (K13)PENYELESAIAN SOAL UKK - TKJ TAHUN 2018/2019 PAKET 1 (K13)
PENYELESAIAN SOAL UKK - TKJ TAHUN 2018/2019 PAKET 1 (K13)Walid Umar
 
Konfigurasi https pada debian 7
Konfigurasi https pada debian 7Konfigurasi https pada debian 7
Konfigurasi https pada debian 7CyberSpace
 
SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)Walid Umar
 
Membuat dns serverdidebian5
Membuat dns serverdidebian5Membuat dns serverdidebian5
Membuat dns serverdidebian5izzatuna
 

Was ist angesagt? (20)

Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...
Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...
Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...
 
Konfigurasi router debian 7
Konfigurasi router debian 7Konfigurasi router debian 7
Konfigurasi router debian 7
 
Tutorial instalasi ubuntu server 12.04, setting DNS server dan Web server
Tutorial instalasi ubuntu server 12.04, setting DNS server dan Web serverTutorial instalasi ubuntu server 12.04, setting DNS server dan Web server
Tutorial instalasi ubuntu server 12.04, setting DNS server dan Web server
 
Langkah mudah memahami pembuatan dns server ubuntu 12.04
Langkah mudah memahami pembuatan dns server ubuntu 12.04Langkah mudah memahami pembuatan dns server ubuntu 12.04
Langkah mudah memahami pembuatan dns server ubuntu 12.04
 
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lksTutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
 
Konfigurasi debian 5
Konfigurasi debian 5Konfigurasi debian 5
Konfigurasi debian 5
 
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
 
Membangun Web Server Menggunakan Linux Ubuntu
Membangun Web Server Menggunakan Linux UbuntuMembangun Web Server Menggunakan Linux Ubuntu
Membangun Web Server Menggunakan Linux Ubuntu
 
Soal Ujian Semester Kelas XII Tahun 2019/2020
Soal Ujian Semester Kelas XII Tahun 2019/2020Soal Ujian Semester Kelas XII Tahun 2019/2020
Soal Ujian Semester Kelas XII Tahun 2019/2020
 
PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
 
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
 
Setting DNS pada DEBIAN
Setting DNS pada DEBIANSetting DNS pada DEBIAN
Setting DNS pada DEBIAN
 
Laporan master slave dns
Laporan master slave dnsLaporan master slave dns
Laporan master slave dns
 
Manajemen jaringan server web server
Manajemen jaringan server   web serverManajemen jaringan server   web server
Manajemen jaringan server web server
 
PENYELESAIAN SOAL UKK - TKJ TAHUN 2018/2019 PAKET 1 (K13)
PENYELESAIAN SOAL UKK - TKJ TAHUN 2018/2019 PAKET 1 (K13)PENYELESAIAN SOAL UKK - TKJ TAHUN 2018/2019 PAKET 1 (K13)
PENYELESAIAN SOAL UKK - TKJ TAHUN 2018/2019 PAKET 1 (K13)
 
Deb6 RACHMAN ARISANDI PRATAMA
Deb6 RACHMAN ARISANDI PRATAMADeb6 RACHMAN ARISANDI PRATAMA
Deb6 RACHMAN ARISANDI PRATAMA
 
Konfigurasi https pada debian 7
Konfigurasi https pada debian 7Konfigurasi https pada debian 7
Konfigurasi https pada debian 7
 
Konfigurasi
KonfigurasiKonfigurasi
Konfigurasi
 
SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
 
Membuat dns serverdidebian5
Membuat dns serverdidebian5Membuat dns serverdidebian5
Membuat dns serverdidebian5
 

Andere mochten auch (8)

Squid
SquidSquid
Squid
 
Olivevme110usermanualid
Olivevme110usermanualidOlivevme110usermanualid
Olivevme110usermanualid
 
Delay pool on_proxy_squid
Delay pool on_proxy_squidDelay pool on_proxy_squid
Delay pool on_proxy_squid
 
Instalasi depdiknux
Instalasi depdiknuxInstalasi depdiknux
Instalasi depdiknux
 
Proxy server remote_box
Proxy server remote_boxProxy server remote_box
Proxy server remote_box
 
Squid proxy
Squid proxySquid proxy
Squid proxy
 
Command show pada metro eth
Command show pada metro ethCommand show pada metro eth
Command show pada metro eth
 
Modul 10 vicon
Modul 10 viconModul 10 vicon
Modul 10 vicon
 

Ähnlich wie DNS Server Setup

Pembahasansoallks2013
Pembahasansoallks2013Pembahasansoallks2013
Pembahasansoallks2013dedd_simbolon
 
Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012
Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012
Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012fmraihan
 
Ubuntu server tutorial
Ubuntu server tutorialUbuntu server tutorial
Ubuntu server tutorialAhmad Saroni
 
Bab 7 gnu linu x server
Bab 7 gnu linu x serverBab 7 gnu linu x server
Bab 7 gnu linu x serverAde Tamin
 
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version23 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2HARRY CHAN PUTRA
 
Modul setting dns--ok
Modul setting dns--ok Modul setting dns--ok
Modul setting dns--ok Iman Sudrajat
 
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcpwayan abyong
 
Konfigurasi del ls nic manually using red hat
Konfigurasi del ls nic manually using red hatKonfigurasi del ls nic manually using red hat
Konfigurasi del ls nic manually using red hatKERTAS NUSANTARA
 
Instalasi ssh server
Instalasi ssh serverInstalasi ssh server
Instalasi ssh serverOcto Ayomy
 
9.1 gatewae server
9.1 gatewae server9.1 gatewae server
9.1 gatewae serverwayan abyong
 
Pengertian dns
Pengertian dnsPengertian dns
Pengertian dnsilham133
 
materi membuat dns di debiandns-server.ppt
materi membuat dns di debiandns-server.pptmateri membuat dns di debiandns-server.ppt
materi membuat dns di debiandns-server.pptNgatoilahNgatoilah
 
Perkembangan web server
Perkembangan web server Perkembangan web server
Perkembangan web server fatek
 
Adminserver --smk teladan
Adminserver --smk teladanAdminserver --smk teladan
Adminserver --smk teladanNoviana Sitorus
 
Cara install-server-centos
Cara install-server-centosCara install-server-centos
Cara install-server-centosReno Lee
 
cara install ubuntu server
cara install ubuntu servercara install ubuntu server
cara install ubuntu serveraho77
 

Ähnlich wie DNS Server Setup (20)

Pembahasansoallks2013
Pembahasansoallks2013Pembahasansoallks2013
Pembahasansoallks2013
 
Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012
Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012
Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012
 
Ubuntu server tutorial
Ubuntu server tutorialUbuntu server tutorial
Ubuntu server tutorial
 
Pembahasan soal paket 2
Pembahasan soal paket 2Pembahasan soal paket 2
Pembahasan soal paket 2
 
Bab 7 gnu linu x server
Bab 7 gnu linu x serverBab 7 gnu linu x server
Bab 7 gnu linu x server
 
Soal ujikom 2013
Soal ujikom 2013Soal ujikom 2013
Soal ujikom 2013
 
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version23 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
 
Modul setting dns--ok
Modul setting dns--ok Modul setting dns--ok
Modul setting dns--ok
 
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
 
Konfigurasi del ls nic manually using red hat
Konfigurasi del ls nic manually using red hatKonfigurasi del ls nic manually using red hat
Konfigurasi del ls nic manually using red hat
 
Instalasi ssh server
Instalasi ssh serverInstalasi ssh server
Instalasi ssh server
 
9.1 gatewae server
9.1 gatewae server9.1 gatewae server
9.1 gatewae server
 
Pengertian dns
Pengertian dnsPengertian dns
Pengertian dns
 
materi membuat dns di debiandns-server.ppt
materi membuat dns di debiandns-server.pptmateri membuat dns di debiandns-server.ppt
materi membuat dns di debiandns-server.ppt
 
Perkembangan web server
Perkembangan web server Perkembangan web server
Perkembangan web server
 
KK_17_TKJ
KK_17_TKJKK_17_TKJ
KK_17_TKJ
 
Adminserver --smk teladan
Adminserver --smk teladanAdminserver --smk teladan
Adminserver --smk teladan
 
Cara install-server-centos
Cara install-server-centosCara install-server-centos
Cara install-server-centos
 
Makalah jarkom
Makalah jarkomMakalah jarkom
Makalah jarkom
 
cara install ubuntu server
cara install ubuntu servercara install ubuntu server
cara install ubuntu server
 

Mehr von HARRY CHAN PUTRA

Mehr von HARRY CHAN PUTRA (20)

07 VLAN Principle and Configuration.pdf
07 VLAN Principle and Configuration.pdf07 VLAN Principle and Configuration.pdf
07 VLAN Principle and Configuration.pdf
 
12 link aggregation configuration
12 link aggregation configuration12 link aggregation configuration
12 link aggregation configuration
 
11 mac address table characteristic configuration
11 mac address table characteristic configuration11 mac address table characteristic configuration
11 mac address table characteristic configuration
 
05 interface appended characteristic configuration
05 interface appended characteristic configuration05 interface appended characteristic configuration
05 interface appended characteristic configuration
 
Bdcom s2508 b hardware installation manual
Bdcom s2508 b hardware installation manualBdcom s2508 b hardware installation manual
Bdcom s2508 b hardware installation manual
 
Mplsvpn seminar
Mplsvpn seminarMplsvpn seminar
Mplsvpn seminar
 
Firewall ip filter
Firewall ip filterFirewall ip filter
Firewall ip filter
 
Zxdsl 9210 guide
Zxdsl 9210 guideZxdsl 9210 guide
Zxdsl 9210 guide
 
9210 commissioning manual
9210 commissioning manual9210 commissioning manual
9210 commissioning manual
 
Bsd routers
Bsd routersBsd routers
Bsd routers
 
Hacom%20pf sense%20quick start%20guide
Hacom%20pf sense%20quick start%20guideHacom%20pf sense%20quick start%20guide
Hacom%20pf sense%20quick start%20guide
 
Pfsense%20%20note
Pfsense%20%20notePfsense%20%20note
Pfsense%20%20note
 
66 pf sensetutorial
66 pf sensetutorial66 pf sensetutorial
66 pf sensetutorial
 
Modul 1-instalasi
Modul 1-instalasiModul 1-instalasi
Modul 1-instalasi
 
Modul 1-instalasi
Modul 1-instalasiModul 1-instalasi
Modul 1-instalasi
 
Modul 0-pengantar
Modul 0-pengantarModul 0-pengantar
Modul 0-pengantar
 
Modul 0-pengantar
Modul 0-pengantarModul 0-pengantar
Modul 0-pengantar
 
Slimsinserver2go
Slimsinserver2goSlimsinserver2go
Slimsinserver2go
 
Modul 9 pengelolaan_infra
Modul 9 pengelolaan_infraModul 9 pengelolaan_infra
Modul 9 pengelolaan_infra
 
Modul 8 vo_ip
Modul 8 vo_ipModul 8 vo_ip
Modul 8 vo_ip
 

Kürzlich hochgeladen

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsBismaAdinata
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfAnggaaBaraat
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 

Kürzlich hochgeladen (20)

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 

DNS Server Setup

  • 1. Tutorial Setting DNS Server, DHCP Server, dan Samba Server Author : gr3g & p4im0 Website : http://www.postnix.org Penulis beberapa waktu yang lalu iseng-iseng membangun sebuah server berbasis linux, ternyata tidak serumit yang dikira, cuma memang kita harus punya dasar command shell linux, mengerti tata letak dan isi direktori di linux, dan pastinya sudah pernah mengoperasikan mesin linux, huehehehe.. Untuk sebuah server, hal yang sangat diperhatikan adalah: 1. Performa dan fungsi utama dari server tersebut, apakah server ini berlaku sebagai gateway, atau mail server, proxy server, web server, database server, backup server atau yang lain? 2. Server yang baik memiliki beberapa rule dan aturan (policy) bagi client-clientnya, untuk itu diperlukan Domain Controller. Penulis disini akan memberikan beberapa settingan dasar sebuah server yang “bermain” dengan client dan menjadikannya sebagai PDC (Primary Domain Controller) dari domain tersebut. Setting berjalan di mesin Redhat Linux 9.0 yang sangat dipercaya mengatasi beberapa server di dunia. Oleh karena itu, diumpamakan Redhat 9.0 telah terinstall dengan baik di sistem x86 dengan networking yang sudah terinstall. Kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan: 1. Mental dan persiapan jiwa raga yang kuat 2. Niat yang cukup tinggi 3. Pantang menyerah 4. Siap untuk tidak tidur (karena penasaran bung, saya saja sampai tidak tidur selama hampir 2 hari) 5. Rokok dan cemilan dan yang paling penting > kopi dan nasi uduk untuk sarapan pagi ☺ 6. Beberapa referensi dari internet, buku-buku yang menunjang: -System Administering Redhat Linux (R.Kresno Aji) -Implementasi Jaringan Komputer dengan Linux Redhat 9 (Husni) -Dasar-dasar TCP/IP (Onno W.Purbo) -Kiat Jitu Membangun Jaringan Linux Dengan Windows (Ir. Yahya Kurniawan) -Membangun Server Internet dengan FreeBSD (Onno W.Purbo, Dodi Maryanto, Widjil Widodo, Syahrial Hubbany) Yang diatas persiapan fisik, nah untuk persiapan software: 7. dhcp-server (Dynamic Hosts Control Protocol) 8. bind versi terbaru (9.2.x) name server (Domain Name System) 9. Samba server 2.2.7 (kalo bisa yang terbaru) Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 2. 10. Redhat Linux 9.0 tentunya. 11. Client Windows 9x/ME, Windows 200x/NT/XP (pake VMware aja biar enak dikonfigurasinya ☺) DNS (Domain Name System) Mungkin secara umum bisa diartikan sebagai sistem pemberian alamat yang digunakan dalam internet/intranet.DNS bertugas memberikan nama host dan pelaku utama dalam mengatur tiap host dalam domain kita.DNS juga berfungsi sebagai resolver nama-nama sistem ke bentuk IP address atau sebaliknya, hal ini diperlukan karena keterbatasan manusia yang mengalami kesulitan untuk mengingat IP address sebagai identitas komputer dan akan lebih mudah jika mengingat dalam bentuk nama. DHCP (Dynamic Hosts Control Protocol) DHCP adalah penyambung lidah antara server dengan clientnya, dan mengatur agar setiap client akan meminta alamat IPnya masing2 ke server dengan beberapa aturan seperti ;hanya memperbolehkan client tertentu dengan MAC (Media Access Control) address tertentu yang mendapatkan alamat IP dari server. Samba Samba merupakan file sharing, jembatan penghubung windows dan linux, dapat pula berlaku sebagai PDC. Samba menggunakan akses SMB (Server Message Block) yang dipadukan dengan NetBIOS (Network Basic Input Output System) pada mesin Windows dan menterjemahkannya ke jaringan Unix/Gnu Linux. Sehingga pengguna di jaringan Unix/Gnu Linux dapat berbagi resource pula dengan pengguna sistem Windows. Dah cukup basa-basinya, sekarang prakteknya nyoook... KASUS Domain : daunpintu.net Net ID : 192.168.5.0 beberapa nama host : (sebagai contoh) server.daunpintu.net 192.168.5.254 (host ini sebagai server DNS) cl001.daunpintu.net 192.168.5.11 (client) cl003.daunpintu.net 192.168.5.12 (client) cl003.daunpintu.net 192.168.5.13 (client) Jalankan konsole dengan mengetik pada Run Command > konsole atau pergi ke Start Applications > System Tools > Terminal Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 3. [lab@server home]$ su Password: [masukan password root] [root@server home]# Mengecek apakah file-file yang dibutuhkan sudah terinstall: [root@server home]# rpm -qa |grep dhcp dhcp-3.0pl1-23 [root@server home]# rpm -qa |grep bind bind-9.2.1-16 redhat-config-bind-1.9.0-13 bind-utils-9.2.1-16 ypbind-1.11-4 [root@server home]# rpm -qa |grep samba samba-common-2.2.7a-7.9.0 samba-client-2.2.7a-7.9.0 samba-2.2.7a-7.9.0 redhat-config-samba-1.0.4-1 [root@server home]# Jika belum terinstall, silakan install terlebih dahulu, agar lebih mudah, saya menyarankan untuk menggunakan redhat-config-packages. Ketik di Run Command (Start Applications > Run Command..) redhat-config-packages. Selanjutnya cari file-file tersebut dan install.Apabila sudah terinstall,siap-siap buat perang tiada akhir... Berikut langkah2nya ################################################################################### ---------------------setting ethernet (/etc/sysconfig/networking/devices/ifcfg-eth0) [root@server home]# vi /etc/sysconfig/networking/devices/ifcfg-eth0 (u/ menulis/edit tekan tombol insert) DEVICE=eth0 #nama device BOOTPROTO=static BROADCAST=192.168.5.255 IPADDR=192.168.5.254 NETMASK=255.255.255.0 NETWORK=192.168.5.0 ONBOOT=yes # dijalankan saat boot Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter [root@server home]# ################################################################################### ---------------------setting HOSTS (/etc/hosts) [root@server home]# vi /etc/hosts (u/ menulis/edit tekan tombol insert) Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 4. #Do not remove the following lines, or various programs #that require network functionality will fails 127.0.0.1 localhost.localdomain localhost 192.168.5.254 server.daunpintu.net server Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter [root@server home]# ################################################################################### ----------------------setting RESOLV.CONF (/etc/resolv.conf) [root@server home]# vi /etc/resolv.conf (kemudian u/ menulis/edit tekan tombol insert) # Samakan dengan dibawah ini,atau konfigurasi sesuai kebutuhan search daunpintu.net nameserver 192.168.5.254 Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter [root@server home]# Saatnya restart network [root@server /]# /etc/init.d/network restart Shutting down interface eth0: [ OK ] Shutting down loopback interface: [ OK ] Setting network parameters: [ OK ] Bringing up loopback interface: [ OK ] Bringing up interface eth0: [ OK ] [root@server /]# Apabila tidak ada pesan error, berarti sejauh ini berhasil. Untuk memastikan, ping ke 192.168.5.254 [root@server named]# ping 192.168.5.254 64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=0 ttl=128 time=0.366 ms 64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=1 ttl=128 time=0.354 ms 64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=2 ttl=128 time=0.309 ms 64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=3 ttl=128 time=0.318 ms 64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=4 ttl=128 time=0.250 ms --- 192.168.5.254 ping statistics --- 5 packets transmitted, 5 received, 0% packet loss, time 4044ms rtt min /avg/max/dev = 0.250/0.297/0.354/0.044 ms [root@server named]# Good, semuanya berjalan lancar. Lanjutkan ke proses berikutnya. Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 5. ################################################################################### ################################################################################### DNS SERVER (named) > BIND (Berkeley Internet Name Domain) Pengaturan DNS sebaiknya ditentukan sesuai kebutuhan, seperti pertanyaan pertama, apakah server ini berlaku sebagai gateway, atau mail server, proxy server, web server, database server, backup server atau yang lain? Oleh karena itu, gw lebih serahkan sepenuhnya pada yang membacanya,huehehehe... Letak konfigurasi bind yang terpenting ada di direktori: /etc/named.conf /var/named/ masih sebagai root, kita akan mengkonfigurasi file-file diatas.. NAMED.CONF (/etc/named.conf) [root@server home]# vi /etc/named.conf ketikkan baris dibawah ini, atau lebih baik backup file named.conf aslinya(buat jaga2), dan buat file ini.. ## named.conf - configuration for bind # # Generated automatically by redhat-config-bind, alchemist et al. # Any changes not supported by redhat-config-bind should be put # in /etc/named.custom # controls { inet 127.0.0.1 allow { localhost; } keys { rndckey; }; }; include "/etc/named.custom"; include "/etc/rndc.key"; zone "0.0.127.in-addr.arpa" { type master; file "0.0.127.in-addr.arpa.zone"; }; zone "localhost" { type master; file "localhost.zone"; }; zone "5.168.192.in-addr.arpa" { | | type master; |# script yang ditambahkan| file "5.168.192.in-addr.arpa.zone"; | | }; Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 6. zone "daunpintu.net" { | | type master; |# script yang ditambahkan| file "daunpintu.net.zone"; | | }; kalo sudah diketik semua, simpan file tersebut dengan mengetikkan :wq dan tekan [enter] [root@server home]# Penjelasan: Perhatikan baris perintah berikut: zone "daunpintu.net" { #menambahkan zona baru / domain baru yaitu daunpintu.net type master; #merupakan master domain, domain utama... file "daunpintu.net.zone"; #file database yang menyimpan konfigurasi seluruh domain dan host }; zone "5.168.192.in-addr.arpa" { #menambahkan zona reverse baru yaitu daunpintu.net type master; #merupakan reverse master domain, domain reverse utama... file "5.168.192.in-addr.arpa.zone"; #file database yang menyimpan konfigurasi seluruh domain dan host }; ################################################################################## file pada direktori /var/named/ [root@server home]# cd /var/named [root@server named]# vi daunpintu.net.zone ketikan perintah berikut: (isi file ini cuma contoh, dapat disesuaikan dengan kebutuhan) $TTL 86400 @ IN SOA server.daunpintu.net. root.localhost ( 2005911918 ; serial 28800 ; refresh 7200 ; retry 604800 ; expire 86400 ; ttl ) IN NS 192.168.5.254. server IN A 192.168.5.254 cl001 IN A 192.168.5.11 cl002 IN A 192.168.5.12 Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 7. cl003 IN A 192.168.5.13 simpan file dengan mengetik > : + w + q [root@server named]# vi 5.168.192.in-addr.arpa.zone ketikkan perintah berikut: (Ingat, sekali lagi isi file ini cuma contoh, dapat disesuaikan dengan kebutuhan) $TTL 86400 5.168.192.in-addr.arpa. IN SOA server.daunpintu.net. root.daunpintu.net. ( 2005121900 ; serial 28800 ; refresh 2700 ; retry 604800 ; expire 86400 ; ttl ) IN NS server.daunpintu.net. 11 IN PTR cl001.daunpintu.net. 12 IN PTR cl002.daunpintu.net. 13 IN PTR cl003.daunpintu.net. simpan file dengan mengetik > : + w + q [root@server named]# Kemudian restart service BIND dengan perintah: [root@server named]# service named restart Shutting down named: [ OK ] Starting named: [ OK ] [root@server named]# Kalo udah, coba test dengan menjalankan perintah host [root@server named]# host cl001 cl001.daunpintu.net has address 192.168.5.11 [root@server named]# Setelah itu silakan ping ke cl001 [root@server named]# ping cl001 64 bytes from cl001.daunpintu.net (192.168.5.11): icmp_seq=0 ttl=128 time=0.366 ms 64 bytes from cl001.daunpintu.net (192.168.5.11): icmp_seq=1 ttl=128 time=0.354 ms 64 bytes from cl001.daunpintu.net (192.168.5.11): icmp_seq=2 ttl=128 time=0.309 ms 64 bytes from cl001.daunpintu.net (192.168.5.11): icmp_seq=3 ttl=128 time=0.318 ms 64 bytes from cl001.daunpintu.net (192.168.5.11): icmp_seq=4 ttl=128 time=0.250 ms --- cl001.daunpintu.net ping statistics --- 5 packets transmitted, 5 received, 0% packet loss, time 4044ms rtt min /avg/max/dev = 0.250/0.297/0.354/0.044 ms Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 8. [root@server named]# Berhasil, konfigurasi DNS telah berjalan dengan baik, selanjutnya membuat client-client meminta IP mereka masing-masing ke server dengan menggunakan DHCP server. Penggunaan DHCP dilakukan agar IP client tidak dapat digunakan selain IP yang terdaftar pada DHCP server, karena DHCP membatasi akses IP client dengan mendeteksi MAC Address masing-masing kartu jaringan. Lebih jelasnya, bisa di lihat dari konfigurasi dan keberhasilan proses konfigurasi nanti ☺ ################################################################################### ################################################################################### DHCP Server Pertama-tama kita konfigurasi DHCPnya, terletak di file /etc/dhcpd.conf (file ini secara default tidak ada, jadi harus dibuat dulu), konfigurasi file ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. [root@server home]# vi /etc/dhcpd.conf ketikkan ini: # Sample configuration file for ISCD dhcpd # #jangka waktu penyewaan (kalo memang ada file yang disewakan) default-lease-time 21600; max-lease-time 21600; ddns-update-style none; #mengijinkan boot via dhcp allow booting; allow bootp; #pakai internal network (LAN) option subnet-mask 255.255.255.0; option broadcast-address 192.168.5.255; option routers 192.168.5.1; option domain-name-servers 192.168.5.254; option netbios-name-servers 192.168.5.254; #ganti dengan domain dan root-path anda, dimana direktori #tersebut akan disewakan option domain-name "daunpintu.net"; option root-path "192.168.5.254:/opt/daunpintu.net/i386"; option option-128 code 128 = string; option option-129 code 129 = text; #opsi ini hanya untuk 10 ip saja (lihat range ...) #ganti dengan kebutuhan anda shared-network CLIENTS { subnet 192.168.5.0 netmask 255.255.255.0 { range dynamic-bootp 192.168.5.10 192.168.5.20; use-host-decl-names on; option log-servers 192.168.5.254; Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 9. #contoh di bawah ini dgn nama client cl001 s/d cl003, silakan sesuaikan #dgn kebutuhan anda, termasuk hardware ethernet (MAC address-nya). #filename adalah boot-file yang akan diambil oleh DHCP client group { use-host-decl-names on; option log-servers 192.168.5.254; host cl001 { hardware ethernet 00:0e:2e:00:8d:aa; fixed-address 192.168.5.11; filename "/tftpboot/vmlinuz"; } host cl002 { hardware ethernet 00:a1:b0:08:ce:76; fixed-address 192.168.5.12; filename "/tftpboot/vmlinuz"; } host cl003 { hardware ethernet 00:a1:b0:08:ce:00; fixed-address 192.168.5.13; filename "/tftpboot/vmlinuz"; } } } } *file diatas hanya contoh saja, sebagai contoh, saya memasukkan 3 client (cl001-cl003), Anda dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan ☺ Jika sudah diketik semua, simpan file tersebut dengan mengetikkan :wq (titik dua + w + q) tekan [enter] [root@server home]# selanjutnya restart dhcpd dengan: [root@server home]# service dhcpd restart Shutting down dhcpd: [ OK ] Starting dhcpd [ OK ] [root@server home]# Jika keluar pesan error, sehingga dhcpd tidak dapat berfungsi, Anda dapat melihat contoh konfigurasinya di /usr/share/doc/dhcp-3.0pl1/dhcp.conf.sample lalu coba dibandingkan, apa ada letak parameter yang salah, kalo salah ya dikoreksi. Anda juga dapat mengeceknya dengan perintah testparm [config]. DHCP berhasil kita setting, dan selanjutnya setting di client. Diasumsikan Client kita menggunakan Windows XP, settingnya: 1. Start > Control Panel > Network Connections > Local Area Connection > klik kanan > Properties 2. Keluar window baru > Internet Protocol (TCP/IP) > Properties > checklist pilihan "Obtain an IP address automatically", pilihan DNS juga di pilih "Obtain a DNS server address Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 10. automatically" 3. Klik OK, lalu masih di folder Network Connections: > klik kanan Local Area Connection > Repair 4. Check IP dengan command prompt (start menu > run > cmd) C:>ipconfig /all Windows XP IP Configuration Host Name . . . . . . . . . . . . : cl001 Primary DNS Suffix . . . . . . . : Node Type . . . . . . . . . . . . : Hybrid IP Routing Enabled. . . . . . . . : No WINS Proxy Enabled. . . . . . . . : No DNS Suffix Search List. . . . . . : daunpintu.net Ethernet adapter Local Area Connection: Connection-specific DNS Suffix . : daunpintu.net Description . . . . . . . . . . . : AMD PCNET Family PCI Ethernet Adapter Physical Address. . . . . . . . . : 00-0e-2e-00-8d-aa DHCP Enabled. . . . . . . . . . . : Yes Autoconfiguration Enabled . . . . : Yes IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.5.11 Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0 Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.5.1 DHCP Server . . . . . . . . . . . : 192.168.5.254 DNS Servers . . . . . . . . . . . : 192.168.5.254 Primary WINS Server . . . . . . . : 192.168.5.254 Lease Obtained. . . . . . . . . . : Saturday, January 07, 2006 7:22:39 PM Lease Expires . . . . . . . . . . : Saturday, January 07, 2006 13:22:39 PM C:> *Setting pada komputer dengan client Windows (9x/ME, 200x/NT/XP) pada dasarnya sama saja, Anda hanya tinggal mencari di Control Panel > Network / Network Connections > Pilih Local Area Connection dan ulangi dari step 2 diatas. Jadi bagi pengguna client Windows 9x/ME jangan khawatir ☺ Setelah berhasil, maka setiap cl001 menyalakan komputernya, komputer tersebut akan meminta alamat IP pada server. Yup, konfigurasi DNS dan DHCP telah berjalan dengan baik, selanjutnya membuat client pada workstation meminta profilenya ke server dengan menggunakan Samba sebagai PDC. Hak akses client akan dibatasi oleh server, dan setiap client yang terdaftar di server akan menggunakan account yang diberikan server untuk login ke domain. ################################################################################### ################################################################################### Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 11. SAMBA Samba diciptakan untuk proses sharing file antara linux dan windows, sebenarnya jika ingin belajar bagaimana agar mesin Windows dan Linux dapat berbagi resource (sharing), berarti tutorial ini cukup dibaca sampai disini saja karena ambisi saya menulis tutorial ini agar mereka yang mau membangun server menjadi tahu konfigurasi dasar yang dibutuhkan sebuah server (maaf jika ada yang tersinggung), namun dengan jujur saya kurang simpatik dengan orang-orang yang baru mencoba, tapi gagal, lalu malah berhenti dan mengeluh sambil berkata : "linux susah, gampangan windows, setting di windows aja aakh...." Baiklah, curhatannya diselesaikan sampai disini dulu, mari kita lanjutkan.... Ada beberapa pertanyaan yang mencakup settingan Samba dan keperluan penggunaan Samba: 1. Apa itu PDC? Mengapa perlu menggunakan PDC? 2. Apa keuntungan menggunakan server Samba? 3. Komputer client menggunakan PC dengan OS apa? Nah, pertanyaan diatas sangat penting untuk diketahui, karena akan dibutuhkan untuk implementasi ke depan. Q: Apa itu PDC ? Mengapa perlu menggunakan PDC? A: PDC itu Primary Domain Controller, jelas dari kata-katanya yang berarti sesuatu yang mengatur domain dan menjadi pengatur domain utama karena itulah sangat dibutuhkan sesuatu yang mengatur beberapa jaringan dengan banyak domain, jadi demi keamanan jugalah PDC sangat diperlukan agar anggota-anggota / client-client dari domain lain ga bisa saling akses, gawat khan kalo domain web.daunpintu.net bisa mengakses secara penuh domain keuangan.daunpintu.net??? Q: Apa keuntungan menggunakan server Samba? A: Jelas sangat menguntungkan, kenapa ?! Karena selain gratis (berlisensi Gnu Public License), riset membuktikan bahwa kecepatan server Samba ternyata lebih cepat 2 kali lipat dari Windows Server 2003. Pasti Anda tidak percaya, bukan?! Tenang, saya sudah siapkan buktinya, silakan lihat http://www.vnunet.com/news/1144289 Q: Komputer client menggunakan PC dengan OS apa? A: Pertanyaan ini juga penting, karena ada perbedaan konfigurasi antara Windows 9x dan Windows NT/200x/XP, maka dari itu, pastikan dulu client Anda akan menggunakan OS Windows apa, nanti akan kita lalui bersama penderitaan berikutnya dalam men-setting Samba sebagai PDC. Baiklah, kita mulai saja penderitaan berikutnya, dari tadi soalnya basa-basi melulu☺ Konfigurasi file SAMBA terletak di /etc/samba/smb.conf File SMB.CONF Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 12. File ini berisi konfigurasi utama dari server samba,karena terlalu lama kalo gw tampilkan isi default dari smb.conf ini, ada baiknya kita backup dulu file smb.conf yang asli menjadi smb.conf.bak, agar jika suatu saat ada kesalahan atau Samba tidak berjalan semestinya, maka dapat langsung di recover ☺ [root@server home]# cd /etc/samba/ [root@server samba]# cp smb.conf smb.conf.bak [root@server samba]# Setelah di backup, silakan menyalin isi dari konfigurasi smb.conf yang sudah terkonfigurasi dengan PDC dibawah ini, jika ingin tahu prosesnya, kenapa bisa jadi seperti itu, Anda bisa membandingkannya dengan file smb.conf yang asli ☺ [root@server samba]# vi smb.conf [global] netbios name = LABOR server string = Samba %v on %L workgroup = daunpintu.net os level = 65 prefered master = yes domain master = yes local master = yes domain logons = yes socket options = TCP_NODELAY IPTOS_LOWDELAY SO_SNDBUF=8192 SO_RCVBUF=8129 time server = yes hide dot files = yes security = user guest ok = no invalid users = bin daemon sys man postfix mail ftp admin users = root encrypt passwords = yes log level = 2 log file = /var/log/samba/log.%L debug timestamp = yes syslog = 1 # gunakan logon path untuk Windows NT/200x/XP logon path = %Lprofiles%u # gunakan logon home untuk Windows 9x logon home = %Lprofiles%u ;logon script = logon.bat [homes] comment = Home Directories browseable = no writeable = yes [netlogon] path = /home/samba/netlogon public = no writeable = no browseable = no Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 13. [profiles] path = /home/samba/profiles writeable = yes create mask = 0700 directory mask = 0700 browseable = no kalo sudah diketik semua, simpan file tersebut dengan mengetikkan :wq (titik dua + w + q) tekan [enter] [root@server samba]# Berikut penjelasannya: netbios name = LABOR workgroup = daunpintu.net netbios name artinya nama komputer yang dipake sebagai PDC dan nama domain disebutkan pada parameter workgroup os level = 65 prefered master = yes domain master = yes local master = yes domain logons = yes Parameter os level harus diisi dengan angka yang >32, angka 65 udah cukup, baris parameter domain master = yes menunjukkan samba berlaku sebagai PDC. hide dot files = yes Berarti semua file berawalan "." akan disembunyikan. security = user Untuk membangun sebuah PDC, parameter security harus bernilai "user". Bila diperhatikan, ada bagian yang parameter depannya diberi tanda ";" ;logon script = logon.bat File ini digunakan untuk menambah aksi-aksi tertentu, dan dapat disimpan dalam bentuk batch file, kalo mau mempelajari lebih dalam tentang script itu, bisa dicari via Google dengan query "samba script" Bagian [global] adalah konfigurasi utama yang akan mengeksekusi parameter-parameter didalamnya, sedangkan bagian [profiles] merupakan bagian yang menunjukkan roaming profile, maksudnya server Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 14. akan menyimpan profile-profile client yang login ke domain, dan meletakkannya di direktori /home/samba/profiles/[nama client] misal suatu client telah didaftarkan oleh Samba sebagai client untuk login ke domain daunpintu.net dengan nama user paijo, maka setiap paijo login ke domain daunpintu.net, profilenya akan disimpan di /home/samba/profiles/paijo. Setiap user paijo logout dari domain, server samba akan menyimpannya untuk di load kembali ketika user paijo sewaktu-waktu hendak login ke domain lagi (bingung ya? sama...huehehehe) Berdasarkan isi file smb.conf, ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum menjalankan samba: 1. Buat direktori netlogon di /home/samba/netlogon [root@server samba]# cd /home [root@server home]# mkdir samba [root@server home]# ls samba lab [root@server home]# mkdir samba/netlogon [root@server home]# mkdir samba/profiles [root@server home]# ls samba/ netlogon profiles 2. Buat direktori profiles untuk tiap user dan memberikan kepemilikan direktori ke user yang bersangkutan (jangan lupa, user di sistem linux juga merupakan user Samba, jadi kalo Anda ingin user di Windows sama dengan di Linux, tambahkan user di Linux lalu convert ke user Samba, nanti kita akan mempelajarinya, jadi tenanglah...☺ [root@server home]# cd /home/samba/profiles [root@server profiles]# mkdir tom Kalo sudah semua, restart si Samba ini dengan perintah: [root@server profiles]# service smb restart Shutting down NMB services: [ OK ] Shutting down SMB services: [ OK ] Starting NMB services: [ OK ] Starting SMB services [ OK ] [root@server profiles]# Selanjutnya, kita akan menambahkan user yang akan digunakan komputer Windows (9x/ME, NT/200x, XP), perhatikan tahapan-tahapannya: 1. Buat username Linux dengan perintah useradd [root@server profiles]# useradd tom [root@server profiles]# ls tom [root@server profiles]# chown tom tom/ Pembuatan user baru ini tak perlu menggunakan password agar username tersebut tidak dapat digunakan untuk telnet atau ssh ke server.Penggantian kepemilikandir milik tom, yang hanya dapat diakses oleh user tom. Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 15. 2. Selanjutnya buat agar user name tersebut tersedia pada Samba server menggunakan perintah smbadduser seperti dibawah ini: [root@server profiles]# smbadduser ---------------------------------------------------------- Written: Mike Zakharoff email: michael.j.zakharoff@boeing.com 1) Updates /etc/samba/smbpasswd 2) Updates /etc/samba/smbusers 3) Executes smbpasswd for each new user smbadduser unixid:ntid unixid:ntid ... Example: smbadduser zak:zakharoffm johns:smithj ---------------------------------------------------------- [root@server profiles]# smbadduser tom:tom Adding: tom to /etc/samba/smbpasswd Added user tom. ---------------------------------------------------------- ENTER password for tom New SMB password: Retype new SMB password: Password changed for user tom. Password changed for user tom. [root@server profiles]# Gunakan perintah smbpasswd untuk mengganti password user samba, dan password di sistem Linux dengan di Server Samba dapat berbeda. Selanjutnya kita akan mengkonfigurasi workstation pada Windows 9x/ME, perhatikan lagi yah:  Setting Client Windows 9x/ME Klik kanan pada icon Network Neighborhood (terletak di desktop) > Properties > Pilih Client for Microsoft Networks (ada di drop-down Primary Network Logon) > Pilih Client for Microsoft Networks (yang ada di komponen network > Properties > Cek list “Log on to Windows NT Domain” > Isi juga domainnya, dalam contoh ini: daunpintu.net > klik OK lalu restartlah komputer Anda. Nanti setelah booting, kita akan disuruh memasukkan nama user, password, tapi dengan nama domain yang telah kita masukkan di settingan network. Tandanya, server Samba berhasil melakukan tugasnya sebagai PDC. Masukkan user tom, berikut dengan passwordnya untuk masuk ke domain daunpintu.net. Selesai, tugas Samba sebagai PDC pada client Windows 9x berhasil dilaksanakan dengan baik. Lalu bagaimana setting client pada OS Windows 200x/NT/XP?  Setting Client Windows 200x/NT/XP Untuk melakukan setting di Windows 200x/NT/XP, ada beberapa hal yang menjadi perhatian penting. Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 16. Selain menggunakan user account, Windows 200x/NT/XP juga menggunakan machine account atau trust account dalam melakukan proses login ke PDC. Hal ini digunakan sebagai autentikasi agar tidak terjadi kerancuan apabila ada 2 komputer yang memiliki nama NetBIOS yang sama mencoba login ke server. Oiya, ada satu hal yang perlu disampaikan bahwa pengguna OS keluarga Windows XP Home Edition (sangat disayangkan) tidak dapat bergabung dengan domain, karena keterbatasan kemampuan. Kalau masih memaksakan kemampuan Windows XP Home Edition yang terbatas, tentunya dengan segala resiko, silakan download tweakingnya di http://www.x-setup.net/downloads/home.asp Hal yang perlu dilakukan adalah dengan menambahkan sebuah group pada sistem Linux yang menjalankan Samba, membuat user yang mewakili tiap machine account workstation dan memasukkan user-user tersebut pada group yang dibuat. Langkah-langkah pembuatannya adalah seperti ini: [root@server tom]# groupadd machine [root@server tom]# useradd -g machine -d /dev/null -s /bin/false winxp$ [root@server tom]# passwd -l winxp$ Locking password for user winxp$. passwd: Success [root@server tom]# smbpasswd -a -m winxp Added user winxp$. [root@server tom]# Bila diperhatikan, nama user yang mewakili machine account berakhir dengan tanda dollar($) dan khusus pada perintah smbpasswd nama user tidak diakhiri dengan dollar($). Supaya proses diatas tidak perlu diulangi lagi setiap komputer client mau login ke server Samba, maka ada script tambahan yang harus ditambahkan di file smb.conf. Tambahkan script berikut di bagian [global] pada file smb.conf : add machine script = /usr/bin/useradd -d /dev/null -g samba-clients -s /bin/false -M %u Script diatas harus ditulis dalam satu baris yah... User root juga harus dimasukkan sebagai user Samba, caranya dengan perintah berikut: [root@server tom]# smbpasswd -a root New SMB password: Retype new SMB password: Password changed for user root [root@server tom]# Password root di sistem Linux dengan password root di sistem Samba boleh beda, demi keamanan sebaiknya dibedakan, namun kalo Anda termasuk orang yang pelupa, lebih baik disamakan saja ☺ Sekali lagi, OS dengan sistem Windows XP Home Edition tidak bisa gabung domain jadi kalau ada client yang terinstall Windows XP Home Edition, mending langsung uninstall Windowsnya, ganti dengan Windows 2000 (selain cepat, ringan, setting network juga mudah). Hal yang harus dilakukan agar Windows XP Professional bisa gabung ke domain, perlu ditambahkan registry baru, perhatikan: Buka regedit (Start > Run > ketik regedit) > HKEY_LOCAL_MACHINE > SYSTEM > Copyright @ Postnix 2005 Postnix
  • 17. CurrentControlSet > Services > Netlogon > Parameters > di window sebelah kanan, klik kanan > New > DWORD Value > beri nama requiresignorseal dengan value bernilai 0. Kalo sudah ada registry dengan nama requiresignorseal, tinggal ganti valuenya dari 1 menjadi 0. Selanjutnya tutup regedit, kemudian restart komputernya. Setelah itu, langkah-langkah berikutnya adalah: Klik icon My Computer (biasanya ada di Desktop) > Properties > Pilih tab Computer Name > Pilih Change... > muncul window baru, isi domain dengan nama domain (dalam hal ini domainnya adalah daunpintu.net) > Keluar window baru yang akan menanyakan username dan password user yang bertanggung jawab terhadap domain daunpintu.net, isikan dengan user root dan passwordnya > nama komputer kita disini adalah winxp (sesuai dengan machine account yang ditambahkan pada group machine pada mesin Linux) > klik OK > Restart lagi komputernya. Selanjutnya pada saat komputer berhasil booting, maka akan keluar window yang akan menanyakan username dan password, namun hei..hei..ada opsi baru dibawahnya, yaitu pilihan Log On to. Dengan munculnya opsi baru tersebut, maka komputer client telah berhasil login ke domain daunpintu.net, silakan masukkan username tom dan passwordnya, seperti yang telah kita tambahkan dengan menggunakan perintah smbadduser pada mesin Linux. Oke, akhirnya selesai juga deh artikel ini. Saya mengucapkan banyak terima kasih banyak pada: − God with all HIS Talents and HIS big authority for all kind of life. − Fujitsu Lifebook Series S7011 Intel Mobile Centrino,HDD 80GB, RAM 512MB (notebook sakti). − PC Desktop PIII Intel,HDD 20GB+80GB,RAM 192MB (yang ketahanannya tak pernah diragukan) − PC Desktop PIV Celeron,HDD 20GB,RAM 512MB (buat mainan doank,kalo lagi stress). − Linus Torvalds (linux creator) − Google.com, linux.or.id − RedHat 9 Operating System and all the team of RedHat. − VMware Workstations 5.50 (great software). − Buku-buku penunjang (ada diatas). − Adam, Ryo, Dito, Esa, Kiki, Om Gun, Lia, Yanti, Agung, dll > yang bosen kali ngeliat qta ngutak- atik komputer ga ada abisnya (maklum, masa depan qta juga tentang IT). − Semua kerabat yang, maaf, kalo ga kesebut.. Thx all, qta juga masih mengerjakan artikel-artikel yang lainnya, jadi tunggu aja... Copyright @ Postnix 2005 Postnix