Bappeda merupakan badan perencanaan pembangunan daerah sangat memerlukan KM untuk mengelola sumber-sumber pengetahuan yang diperlukan dan dihasilkan untuk perencanaan pembangunan daerah.
5. Page |
Tupoksi umum Bappeda
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan
daerah dan penanaman modal;
b) Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan
daerah;
c) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan daerah
dibidang penanaman modal;
d) Pembinaan dan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah
dan penanaman modal yang meliputi perencanaan tata ruang dan
fisik, perencanaan ekonomi dan pembiayaan, perencanaan sosial
budaya dan kesejahteraan rakyat, pemerintahan, penelitian
pengembangan dan statistik serta penanaman modal;
e) Pelaksanaan pelayanan teknis administratif Badan; dan
f) Pelaksanaan tugas lain yang diterbitkan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
5
6. Page |
Pengetahuan Dalam Aktivitas Bappeda
• Perencanaan pembangunan daerah melibatkan
gagasan, idea, usulan, argumentasi, data, dokumen
kebijakan, dsb, yang merupakan sumber untuk
mengambil keputusan dalam perencanaan
pembangunan
• Sumber-sumber itu dapat berasal dari dalam Bappeda,
SKPD lain, Pakar/Ahli, Bappeda Lain, Perguruan Tinggi,
Legislatif, dsb.
• Kehilangan sumber-sumber untuk perencanaan
pembangunan daerah memberikan pengaruh pada
pengambilan keputusan dan arah perencanaan
6
7. Page |
Tipe Pengetahuan dan Kompleksitasnya
• Perencanaan yang disiapkan Bappeda melibatkan
tacit knowledge (yang dimiliki pakar/ahli) untuk
perencanaan pembangunan daerah, yang mana
dituangkan pada dokumen-dokumen
perencanaan yang dikodifikasi sebagai bentuk
explicit knowledge
• Pengelolaan pengetahuan dalam aktivitas
Bappeda merupakan proses yang berkelanjutan
dan memperlihatkan kompleksitas pertukaran
pengetahuan yang terjadi (SECI process)
7
8. Page |
Knowledge Management for Bappeda
• KM dapat menyimpan dan berbagi idea dan
pengetahuan untuk semua aktivitas Bappeda
• KM dapat memelihara pengalaman atau lessons
learned dari semua aktivitas Bappeda
• KM dapat berkolaborasi di antara pakar/ahli
memberikan solusi-solusi untuk semua aktivitas
Bappeda
• KM dapat menggunakan ulang explicit knowledge ke
dalam semua aktivitas Bappeda
• KM dapat mendukung SDM baru / muda untuk belajar
dan mengadopsi lebih cepat dalam semua aktivitas
Bappeda
8
10. Page |
Fenomena Era Pengetahuan
10
Saya
membawa
pengetahuan
saya mati atau
pindah
pekerjaan.
11. Page |
Tanpa Strategi Pengetahuan
• Kita akan kehilangan investasi pada orang,
penelitian, pengembangan, pengalaman
• Kita akan kehilangan peluang untuk
tumbuh dan peningkatan pelayanan publik
• Kita akan kehilangan visi dan misi
11
12. Page |
Agenda utama manajemen pengetahuan
• Membuat pengetahuan dan proses
pengetahuan lebih eksplisit.
• Pengembangan kerangka kerja strategis untuk
memandu eksploitasi pengetahuan - dalam
produk, jasa dan proses.
• Pengenalan metode yang lebih sistematis
untuk manajemen pengetahuan.
12
13. Page |
Kenapa Memerlukan KM?
• Transfer pengetahuan dan informasi telah menjadi hal
yang sangat penting untuk setiap organisasi di
manapun
• Pengetahuan sekarang ini dipahami sebagai aset
intangible yang sangat bernilai
• Membangun kemampuan-kemampuan menciptakan
pengetahuan dalam sebuah organisasi dapat
menjadikan organisasi lebih fleksibel untuk
menghadapi tantangan baru
• Informasi dan pengetahuan telah menjadi pengendali
utama untuk daya saing – bagaimana organisasi dapat
memanfaatkannya untuk efisiensi dan inovasi?
13
14. Page |
Pengertian Pengetahuan
14
“merupakan campuran dari pengalaman, nilai-nilai,
informasi yang mempunyai konteks, pandangan pakar
yang memberikan kerangka untuk mengevaluasi dan
membangun pengalaman dan informasi baru.
Pengetahuan itu berasal dan dipergunakan dalam
pikiran-pikiran yang mempunyainya. Dalam organisasi,
pengetahuan sering melekat tidak hanya pada
dokumen, tetapi dalam rutinitas organisasi, proses,
praktek-praktek dan norma-norma yang berkaitan
dengan organisasi” (Davenport and Prusak)
15. Page |
Tipe Pengetahuan
• Tacit knowledge adalah pengetahuan yang
dimanfaatkan oleh seseorang, yang berada di benaknya
dan berasal dari pengalamannya, dari orang lain,
ataupun dari kombinasi sumber-sumber pengetahuan
lainnya.
• Explicit knowledge adalah pengetahuan yang dapat
dilihat dan berada di luar benak manusia, atau tacit
knowledge yang didokumentasikan.
15
17. Page |
Pengertian Knowledge Management
17
“Knowledge Management (KM) adalah
pendekatan terintegrasi untuk
mengidentifikasi, menciptakan,
mengklasifikasi, menyimpan, berbagi,
dan menerapkan pengetahuan untuk
meningkatkan produktivitas, kualitas,
layanan dan pertumbuhan yang
berkaitan dengan organisasi.”
18. Page |
Proses Knowledge Management
18
Proses KM, tertanam dalam aktivitas kerja,
mentrasnformasikan organisasi
... Dari belajar dan inovasi secara "episodik”;
... Menuju belajar dan inovasi “terus-menerus”
19. Page |
Knowledge Management Framework
19
• Memperjelas elemen-
elemen penting dari
KM untuk keberhasilan
organisasi
• Memberikan
pemahaman dengan
mudah terhadap KM
• Memperjelas faktor-
faktor kritis untuk
keberhasilan
pengembangan KM
20. Page |
Manfaat Knowledge Management
20
• Hasil yang diharapkan dari Knowledge
Management (KM) adalah untuk
meningkatkan kemampuan individu, tim, dan
organisasi dan dengan demikian dapat
meningkatkan kapasitas sosial
• Bersama-sama, hasil ini akan memacu
peningkatan produktivitas, kualitas, layanan,
dan memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan organisasi.
21. Page |
KM Tools and Techniques
21
1. Brainstorming
2. Learning’s ideas capture
3. Peer Assist
4. Learning Reviews
5. After Action Reviews
6. Knowledge Cafe
7. Communities of Practice
8. Storytelling
9. Knowledge Mapping
10. Knowledge Assessment
11. Expert Locator
12. Document Libraries
13. Knowledge Bases
14. Blogs
15. Social Network services
16. Advanced Search
17. Knowledge Clusters
18. Taxonomy
19. Virtual Work Spaces
20. Knowledge Portal
23. Page |
Latar Belakang Implementasi
• Bappeda sebagai organisasi pemerintah harus
siap untuk memanfaatkan kekayaan pengetahuan
yang dimilikinya, termasuk belajar dari
pengalaman-pengalaman di masa lampau.
• Kendala yang sering dihadapi adalah kenyataan
bahwa pengetahuan dan pengalaman dalam
organisasi tersebut sering kali tersebar, tidak
terdokumentasi dan bahkan mungkin masih ada
di dalam kepala masing-masing individu dalam
organisasi.
23
24. Page |
Latar Belakang Implementasi
• Manajemen Pengetahuan (knowledge
management) berperan penting dalam
membantu meningkatkan kinerja organisasi. Hal
ini sejalan dengan salah satu tujuan pelaksanaan
aktivitas Bappeda
• Manajemen Pengetahuan dapat berperan
sebagai alat bantu dalam proses perubahan atau
pun transformasi organisasi, karena Manajemen
Pengetahuan dapat membantu pembentukan
budaya pembelajaran dalam suatu organisasi.
24
25. Page |
Manfaat Implementasi KM
• Pengetahuan-pengetahuan yang mendukung aktivitas
Bappeda dan aktivitas lainnya akan lebih terkelola
dengan baik dan sistematik;
• Kemampuan pegawai negeri dalam mengakses dan
mengelola pengetahuan akan lebih mudah dan
terkelola dengan lebih baik;
• Peningkatan berbagi pengetahuan seluruh kantor dan
bagian Bappeda akan memberikan efektifitas untuk
mendukung seluruh aktivitas yang ada;
• Adanya kejelasan sumber-sumber pengetahuan yang
jelas dan tertata dengan baik untuk seluruh kantor dan
bagian Bappeda.
25
26. Page |
Prasyarat Implementasi KM
• Adanya dukungan dari pimpinan
• Adanya dukungan dari setiap bagian/kantor
organisasi yang terlibat
• Adanya tim kerja (tim KM) untuk membangun,
menerapkan dan memantau penerapan
Manajemen Pengetahuan
• Adanya kemudahan akses bagi pegawai di
seluruh bagian/kantor kepada Sistem
Manajemen Pengetahuan yang dibangun.
26
27. Page |
Tujuan dan Sasaran Implementasi
• Meningkatkan pemahaman yang utuh mengenai konsep dan
praktek penerapan manajemen pengetahuan (knowledge
management) di organisasi pemerintahan;
• Menyusun Road-Map Manajemen Pengetahuan yang jelas dan
terarah dalam mendukung seluruh aktivitas Bappeda dan
Pengembangan SDM;
• Merancang dan mengembangkan Sistem Manajemen Pengetahuan
khusus untuk pengelolaan pengetahuan dalam mendukung seluruh
aktivitas Bappeda dan Pengembangan SDM;
• Mengumpulkan sumber-sumber pengetahuan awal untuk
manajemen pengetahuan aktivitas Bappeda dan Pengembangan
SDM;
• Membangun Tim Manajemen Pengetahuan (KM team) sebagai tim
pengelola penerapan manajemen pengetahuan.
27
28. Page |
Tahapan-Tahapan Implementasi KM
28
Preparation Analysis Design Develop
Knowledge Management System
KM Team and
Training
Project Phases
ProjectObjectives
Implement
KM Programs
KM Roadmap &
Knowledge-Map
29. Page |
Aktivitas-Aktivitas Implementasi
1. Memberikan Workshops / Training
2. Membangun Tim KM Champions
3. Mengembangkan the Knowledge-Map
4. Mengumpulkan dan Mengklasifikasikan Sumber-
Sumber Pengetahuan
5. Menetapkan Tool non-IT dan IT sesuai untuk
Program KM yang dibangun
6. Merancang dan Mengembangan Sistem KM
7. Mengimplementasikan Program-Program KM
8. Membangun the KM Road-Map
29
30. Terimakasih
Ir. Moh. Haitan Rachman MT.
KM, BSC, CRM, BI, IT Specialist
haitan.rachman@multiforma.co.id
haitan.rachman@gmail.com