Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak sapi penggemukan, termasuk jenis sapi yang digunakan, pemilihan bakalan, persyaratan kandang, pakan penggemukan, dan suplemen mineral. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk menggemukkan sapi secara efektif.
1. TEKNIS PEMELIHARAAN TERNAK SAPI PENGGEMUKAN Jenis Ternak Sapi Potong Sapi-sapi Indonesia yang dijadikan sumber daging adalah sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura. Selain itu juga sapi Aceh yang banyak diekspor ke Malaysia (Pinang). Dari populasi sapi potong yang ada, yang penyebarannya dianggap merata masing-masing adalah: sapi Bali, sapi PO, Madura dan Brahman. Sapi Bali berat badan mencapai 300-400 kg. dan persentase karkasnya 56,9%. Sapi Aberdeen angus (Skotlandia) bulu berwarna hitam, tidak bertanduk, bentuk tubuh rata seperti papan dan dagingnya padat, berat badan umur 1,5 tahun dapat mencapai 650 kg, sehingga lebih cocok untuk dipelihara sebagai sapi potong. Sapi Simental (Swiss) bertanduk kecil, bulu berwarna coklat muda atau kekuning-kuningan. Pada bagian muka, lutut kebawah dan jenis gelambir, ujung ekor berwarna putih. Sapi Brahman (dari India), banyak dikembangkan di Amerika. Persentase karkasnya 45%. Keistimewaan sapi ini tidak terlalu selektif terhadap pakan yang diberikan, jenis pakan (rumput dan pakan tambahan) apapun akan dimakannya, termasuk pakan yang jelek sekalipun. Sapi potong ini juga lebih kebal terhadap gigitan caplak dan nyamuk serta tahan panas.
2. Pemilihan Sapi Untuk Pembibitan Syarat ternak yang harus diperhatikan adalah: 1) Mempunyai tanda telinga, artinya pedet tersebut telah terdaftar dan lengkap silsilahnya. 2) Matanya tampak cerah dan bersih. Tidak terdapat tanda-tanda sering batuk, terganggu pernafasannya serta dari hidung tidak keluar lendir. 4) Kukunya tidak terasa panas bila diraba. 5) Tidak terlihat adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya. 6) Tidak terdapat adanya tanda-tanda mencret pada bagian ekor dan dubur. 7) Tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu. Pusarnya bersih dan kering, bila masih lunak dan tidak berbulu menandakan bahwa pedet masih berumur kurang lebih dua hari. Untuk menghasilkan daging, pilihlah tipe sapi yang cocok yaitu jenis sapi Bali, sapi Brahman, sapi PO, dan sapi yang cocok serta banyak dijumpai di daerah setempat. Ciri-ciri sapi potong tipe pedaging adalah sebagai berikut: 1) Tubuh Dalam, Besar, Berbentuk Persegi Empat/Bola. 2) Kualitas Dagingnya Maksimum dan Mudah Dipasarkan. 3) Laju Pertumbuhannya Relatif Cepat. 4) Efisiensi Pakannya Tinggi.
13. Bulunya yang MengkilapNamun kenyataan dilapangan bahwa untuk memperoleh bakalan yang benarbenarsempurna sesuai dengan persyaratan di atas adalah sangat sulit oleh karena itu diusahakan agar kondisinya lebih mendekati persyaratan tersebut. Cara modern yang saat ini digalakkan oleh pemerintah adalah denganInseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik. Dengan cara ini dapat dipastikan akan memperoleh hasil bakalan yang baik dan terjamin.
14. PERKANDANGAN Kandang merupakan salah satu faktor penentukeberhasilan dlam usaha penggemukan sapi. Salah dalam mendesain kandang maka sapi akan terhambat pertumbuhanya FUNGSI KANDANG 1. Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrem(panas, hujan dan angina). 2. Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit. 3. Menjaga keamanan ternak dari pencurian. 4. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan, minum, pengelolaaan kompos dan perkawinan. 5. Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Beberapa syarat kandang yang baik adalah sebagai berikut : 1) Lokasi kandang harus terpisah dari Rumah Tinggal. 2) Bahan kandang agar ekonomis dengan bahan lokal, lantai cukup denganbatu kali /kayu dengan kemiringan 5 derajat ke arah saluran pembuangan 3) Cukup ventilasi sinar dan udara. 4)Tempat makan dibuat di depan dan dibuat berbentuk melengkung agar mudah membersihka- nya dari sisa-sisa makanan. 5) Bentuk kandang ada yang tunggal (satu baris) atau ganda (berhadapan ataubertolak belakang). 6) Ukuran kandang 1 x 2 m2 untuk per ekor
15. PERSYARATAN KANDANG Lokasi Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi kandang antara lain: a. Tersedianya sumber air, terutama untuk minum, memandikanternak dan membersihkan kandang b. Dekat dengan sumber pakan. c. Transportasi mudah, terutama untuk pengadaan pakan dan pemasaran d. Areal yang ada dapat diperluas Letak Bangunan a. Mempunyai permukaan yang lebih tinggi dengan kondisisekelilingnya, sehingga tidak terjadi genangan air danpembuangan kotoran lebih mudah. b. Tidak berdekatan dengan bangunan umum atau perumahan, minimal 10 meter c. Tidak menggangu kesehatan lingkungan d. Agak jauh dengan jalan umum e. Air limbah tersalur dengan baik
16. Tipe Kandang Untuk Penggemukan Tipe kandang untuk penggemukanjantan dewasa adalah tipe kandang individu, untuk menghindariperkelahian sesamanya. Kandang penggemukan dengan sistem keremandibuat lebih tertutup rapat dan sedikit gerak untuk mengurangikehilangan energi dan mempercepat proses penggemukan. Kandang individu atau kandang tunggal, merupakan modelkandang satu ternak satu kandang. Pada bagian depan ternakmerupakan tempat palungan (tempat pakan dan air minum), sedangkan bagian belakang adalah selokan pembuangan kotoran. Sekat pemisah pada kandang tipe ini lebih diutamakan pada bagiandepan ternak mulai palungan sampai bagian badan ternak atau mulaipalungan sampai batas pinggul ternak Tinggi sekat pemisah sekatsekitar 1 m atau setinggi badan sapi. Sapi di kandang individu diikatdengan tali. Luas kandang individu disesuaikan dengan ukuran tubuhsapi yaitu sekitar panjang 2,5 meter dan lebar 1,5 meter Menurut susunannya, terdapat tiga macam kandangindividu yaitu : a. Satu baris dengan posisi kepala searah b. Dua baris dengan posisi kepala searah, dengan lorong ditengah c. Dua baris dengan posisi kepala berlawanan , denganlorong ditengah
17.
18.
19.
20. Kandang : Lokasi : Terpisah Dari Rumah, Tempat Terbuka, Tempat Agak Tinggi Cegah Genangan Air Lantai Kandang : Tidak Licin, Kedap Air, Miring Ke Belakang (Kemiringan 3o), Bahan Semen Atau Balok Kayu, Atap Seng Atau Daun Nipah/Kelapa Ukuran Kandang : 1,4-1,6 M X 1,8-2 M /Ekor (3,5-3,2m2) Sediakan Tempat Makan Dan Minum Sapi Buat Selokan Untuk Kotoran Ternak Di Belakang Kandang Kemiringan lantai berkisar antara 2 – 5 %, artinya setiappanjang lantai 1 meter maka ketinggian lantai bagian belakangmenurun sebesar 2 – 5 cm (gambar 1).
21. Pakan Penggemukan Ternak Sapi Ransum sapi yang digemukkan ditujukan untuk membentuk daging dan lemak badan. Untuk itu ransum harus mengandung protein dan energi yang memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan, pemeliharaantubuh serta dan pembentukan lemak. Penggemukan oleh perusahaan swasta, dilakukan tergantung daerah dan persediaan bahan pakanserta musim. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara: yaitu penggembalaan (Pasture fattening), kereman (dry lot faatening) dan kombinasi cara pertama dan kedua. Berikut ini adalah contoh ransum sapi jantan dengan bobot badan300 kg dengan kenaikan berat badan 1 kg/hari dengan bahan pakanpenyusun ransum adalah jerami padi, dedak halus kampung, singkong dan bungkil kelapa. Konsumsi BK adalah 3% berdasar berat badan. Imbangan hijauan dan konsentrat adalah 20 : 80, penggu bungkilkelapa dibatasi 10% dari konsentrat. Susunan ransum dalam bentuk segar adalah sebagaiberikut : - Jerami padi = (100/60) x 1,8 kg 3,12 kg - Dedak halus = (100/86) x 3,14 kg = 3,64 kg - Bungkil kelapa = (100/86) x 1,44 kg = 1,67 kg - Singkong = (100/86) x 1,22 kg = 1,42 kg. - Tetes = (100/66) x 469 kg = 712,9 g
22.
23. Padatkan/Cetak Bahan Menjadi Bentuk BlokPemberian Dengan Cara Digantung Pada Tempat Pakan Untuk Dijilat Oleh Sapi Bermanfaat Untuk Meningkatkan Pertambahan Berat Badan Ternak Sapi Penggemukan
24. PakanDasarHijauan (SumberSerat) : Rumput, Jerami, DaunLamtoro, GamalDsb, Sejumlah 10% BeratBadanSapi (± 20 Kg/Hari/Ekor) PakanTambahan : PecahanBijiKacang-kacangan, Bungkil, Dedak, TepungIkan, Mineral Dan Vitamin, Sejumlah 1 % Dari BeratBadanSapi (± 1-2 Kg/Hari/Ekor) UntukInduk Bunting 6 BulanHingga 3 BulanKelahiranDiberiPakanTambahanSecaraTeratur (Flushing) JenisHijauanLeguminosa 30 – 50 % Dari JumlahRansum Untuk mendapatkan pertambahan sapi dengan cepat maka perlu diimbangidengan penambahan makanan penguat, yang mudah didapat, antara lain dengan batas penggunaan dalam ransum : dedak padi/katul 60 %,batang sagu (hati sagu) 6 %, bungkil kelapa 30 %, tepung ikan 3 %, garam dapur0,5 % dan mixed mineral 0,5 %. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat Jalan Budi Utomo 45, Siantan Hulu, Pontianak Tel 0561-882069 Kontak Personal : L.M. Gufroni AR , 081256868038