SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 86
BAB I

                              PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

         Berdasarkan undang-undang No.20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang

   sistem pendidikan nasional bahwa pendidikan adalah pendidikan yang

   berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Repubik Indonesia

   Tahun 1945 yang berdasarkan pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional

   Indonesia dan tanggap terhadap tuntunan perubahan zaman. Sistem

   pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

   watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

   kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

   agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

   Esa berakhlaq mulia, berilmu, cakap, kretif, mandiri dan menjadi warga

   negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2006).

         Proses belajar mengajar guru, tidak harus terpaku dengan menggunakan

   satu metode atau strategi pembelajaran saja, seorang guru mampu

   menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang bervariasi agar dalam

   kegiatan belajar mengajar tidak membosankan bagi siswa dan sesuai dengan

   tujuan yang ingin dicapai yaitu tercapainya peningkatan motivasi dan prestasi

   belajar (Slameto, 2003).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka seorang guru khususnya guru mata
pelajaran biologi SMP Negeri III Bayan dituntut untuk memilih dan
7



menggunakan berbagai metode atau strategi        pembelajaran yang tepat,

membantu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Seperti

menggunakan sistem pembelajaran bermain peran atau Role Playing. Metode

atau strategi bermain peran ini lebih menekankan berdasarkan pengalaman,

dalam hal ini siswa memainkan watak, perasaan dan gagasan-gagasan lain.

Pembelajaran bermain peran (Role Playing) ini juga bermamfaat terjadinya

interaksi antara siswa di kelas sehingga siswa akan lebih mudah untuk

mendiskusikan dan mengidentifikasi suatu masalah yang dialami. Hamalik

(2006) menyatakan bahwa bermain peran memiliki keuntungan, diantaranya

siswa dapat bertindak dan mengekspresikan perasaan dan pendapat tanpa

sanksi, bermain peran memungkinkan memperkenalkan siswa              untuk

mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan gagasan-gagasan yang

lainnya.

      Demikian penerapan pembelajaran bermain peran ini dapat membantu

siswa dalam mengemukakan pendapat, ide ataupun gagasan sebagai salah satu

wujud dari siswa yang memiliki kreativitas, sehingga hal ini baik secara

langsung maupun tidak langsung akan berdampak positif terhadap

peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa, pada umumnya dan

khususnya pada mata pelajaran biologi.

    Berdasarkan observasi bahwa pembelajaran biologi yang selama ini

digunakan dengan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Sehingga

motivasi dan pretsai belajar siswa masih rendah, karena siswa dikelas hanya

mendengarkan, mencatat, dan siswa hanya melakukan kegiatn sesuai perintah
7



guru siswa juga kurang siap dalam mengikuti pelajaran pada setiap pertemuan

karena sebagian besar siswa tidak mempelajri materi yang akan dibahas

sebelum proses belajar mengajar. Sehingga siswa kurang aktif dalam

menemukan sendiri, kesulitan juga dialami oleh guru dalam memilih strategi

pembelajaran yang tepat agar siswa dapat belajar secara aktif. Hal ini

disebabkan karena guru lebih banyak menerapkan metode ceramah, sehingga

penyampaian materi dan soal lebih didominasi oleh guru, disamping itu buku

pedoman yanng dimiliki olehsiswa cenderung menggunakan satu pedoman

yang diproleh dari sekolah saja. Hal ini menyebabkan kurangnya motivasi dan

prestasi belajar siswa dengan memperhatikan nilai rata-rata hasil ujian

semester 1 pada mata pelajarn biologi di SMPN III Bayan masih rendah yaitu

50,00 dengan persentase ketuntasan belajar 27,5%. Untuk itu penelitian ini

akan menerapkan strategi pembelajaran bermain peran untuk membantu siswa

dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa yang lebih optimal

terutama kelas VII karena kelas VII dianggap sebagai kelas yang        baru.

Sehingga perlu adanya penanganan yang lebih baik yang pada akhirnya nanti

akan timbul motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar. Untuk itu peneliti

merasa tertarik untuk mengangkat judul tentang penerapan strategi

pembelajaran bermain peran dalam meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.
7



1.2.Rumusan Masalah

         Berdasarkan latar belakang kurangnya motivasi dan prestasi belajar

   siswa sehingga mengakibatkan rendah nilai yang diperoleh siswa karena

   strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran masih kurang. Rumusan

   masalah dalam penelitian ini adalah “apakah penerapan pembelajaran bermain

   peran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi siswa kelas

   VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.

1.3. Tujuan Penelitian

         Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui “Peningkatan

   motivasi dan prestasi belajar biologi melalui penerapan pembelajaran bermain

   peran pada siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran

   2007/2008.

1.4. Manfaat Penelitian

           Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
   berikut :




   1.4.1. Manfaat teoritis

         1.4.1.1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu

                  pengetahuan yang erat kaitannya dengan penggunaan strategi

                  pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi dan

                  prestasi belajar biologi pada siswa kelas VII SMP Negeri III

                  Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.

         1.4.1.2 Memberikan pengetahuan baru bagi peneliti dan lembaga
7



                     pendidikan yang terkait guna dijadikan salah satu acuan atau

                     referensi yang akan datang.

   1.4.2. Manfaat praktis

                    Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

         atau pedoman kepada guru biologi untuk menerapkan strategi

         pembelajaran bermain peran dalam meningkatkan motivasi dan prestasi

         belajar.

1.5. Definisi Operasional

1.5.1. Bermain Peran

               Bermain peran adalah penerapan pmebelajaran pengajaran

         berdasarkan      pengalaman     (Hamalik,   2006).   Lisnawati   (1997),

         menyatakan bahwa bermain peran adalah metode mengajar dengan

         mendemonstasikan cara bertingkah laku hubungan sosial sehari-hari.

         Jadi pembelajaran bermain peran adalah suatu strategi atau metode

         pembelajaran siswa dapat memainkan peran dalam hal ini terkait dengan

         pembelajaran biologi

1.5.2. Motivasi

               Motivasi adalah salah satu pendorong yang merubah energi dalam

         diri seseorang kebentuk suatu aktivitas nyata untuk mencapai tujuan

         tertentu. Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (1990) bahwa motivasi

         adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

         feeling dan didahului dengan adanya tujuan. Perubahan energi dalam

         diri seseorang itu terbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
7



         Seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan

         segala upaya yang dapat dilakukan untuk mencapainya. Jadi motivasi

         adalah salah satu pendorong yang merubah energi dalam diri seseorang

         kedalam bentuk suatu aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu

         (Djamarah, 1994).

1.5.3. Prestasi Belajar

               Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan

         yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari

         aktivitas belajar (Djamarah, 1994), Nurkencana (1990) menyatakan

         bahwa prestasi belajar adalah hasil yang ingin dicapai individu setelah

         mengalami proses pendidikan atau setelah diajarkan suatu pengetahuan

         tertentu, lebih lanjut Nurkencana menyatakan bahwa hasil tersebut dapat

         merubah sikap, kebiasaan dan keterampilan. Jadi prestasi belajar yang

         dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-
7



         kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil

         dari aktivitas dalam belajar pada siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan

         Tahun Pelajaran 2007/2008.

1.6. Lingkup Penelitian

1.6.1. Lokasi Penelitian

         Lokasi penelitian adalah SMP Negeri III Bayan Kabupaten Lombok

         Barat.

1.6.2. Subjek Penelitian

         Siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.

1.6.3. Objek Penelitian

         Penggunaan pembelajaran bermain peran dalam meningkatkan motivasi

         dan prestasi belajar biologi pada siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan

         Tahun Pelajaran 2007/2008.
BAB II

                            KAJIAN PUSTAKA


2.1. Landasan Teori

    2.1.1. Pengertian Bermain Peran

                Pada prinsipnya model pembelajaran bermain peran atau Role

         Playing merupakan upaya pemecahan masalah melalui peragaan

         tindakan. Hamalik (2006), bahwa pembelajaran bermain peran adalah

         penerapan pengajaran berdasarkan pengalaman. Salah satu model

         pembelajaran yang mengutamakan interaksi antara siswa dalam

         demokrasi yaitu model pengajaran bermain peran (Syah, 2001).

                Dengan demikian yang dimaksud dengan pembelajaran bermain

         peran adalah model pembelajaran pemecahan masalah dengan

         mengutamakan interaksi antar siswa melalui peragaan tindakan

         (bermain peran).

   2.1.2. Manfaat bermain peran

                Model pembelajaran bermain peran ini dikembangkan dalam

         upaya membantu individu dalam menghayati nilai-nilai yang berlaku

         serta mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sosial.

         Pembelajaran bermain peran ini pula siswa dibina untuk menghadapi

         masalah dengan jalan menempatkannya dalam situasi “bantuan” yang

         mengandung permasalahan tersebut, harus berperan dan setelah itu

         mendiskusikan. Adapun manfaat menggunakan pembelajaran bermain

         peran ini yaitu (Hamalik, 2006).
28



      2.1.2.1 Dalam bermain peran, siswa-siswa dapat bertindak dan

                mengekspresikan perasaaan dan pendapatnya tanpa sanksi.

                Mereka dapat mengulangi dan mendiskusikan masalah (isu)

                personal manusiawi tanpa merasa cemas.

      2.1.2.2 Bermain peran memungkinkan dan memperkenankan para

                siswa untuk mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan

                gagasan lain. Hasil identifikasi ini bermakna terhadap perubahan

                tingkah laku dan sikap sebagaimana mereka menghayati watak

                orang lain.

           Keberadaan pemebelajaran bermain peran, siswa berada dalam

      suasana yang relatif aman dan terkendali untuk mengeksplorasi dan

      menunjukkan masalah-masalah diantara siswa sehingga siswa akan

      lebih bebas dan kreatif dalam mengemukakan/ menyampaikan

      argumennya tersebut.

2.1.3. Teknik Pelaksanaan Pembelajaran bermain peran

                Bermain peran dapat dilaksanakn dalam tiga tahap kegiatan

      yaitu :

      2.1.2.3 Persiapan dan intruksi

                Pada tahap ini, makan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai

                berikut :

                                  a. Situasi bermain peran dipilih oleh guru

                                       dan keseluruhan situasi harus dijelaskan

                                       oleh guru meliputi situasi suasana,
individu yang terlibat pada posisinya.

                         b. Pada awal bermain peran hendaknya

                             siswa dilatih sebagai peserta maupun

                             pengamat aktif.

                         c. Guru     memberikan       instruksi   khusus

                             kepada peserta bermain peran setelah

                             menyajikan penjelasan terlebih dahulu.

2.1.2.4 Aksi drama dan diskusi

       Pada tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

                         a. Para pelaku (siswa) harus maju melalui

                             situasi bermain peran.

                         b. Bermain peran harsus berhenti jika

                             tingkah laku tertentu (yang terpenting)

                             telah diamati.

                         c. Keseluruhan kelas harus berpartisipasi

                             dalam suatu diskusi yang berpusat pada

                             situasi bermain peran. Tiap kelompok

                             diberikan    kesempatan      sama     untuk

                             menyampaikan reaksinya.

2.1.2.5 Penilaian

       Pada tahap ini, maka dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai

       berikut :

                         a. Para siswa harus membuat tulisan atau
28



                                     melaksanakan diskusi lisan mengenai

                                     keberhasilan atau hasil-hasil bermain

                                     peran.

                                  b. Guru      menilai    keefektifan       dan

                                     keberhasilan   bermain    peran    sesuai

                                     dengan pengamatannya dalam bentuk

                                     catatan yang selanjutnya dan untuk

                                     perbaikan (Hamalik, 2006).



2.2. Pengertian Motivasi

         Motivasi adalah salah satu pendorong energi dalam diri sendiri

    seseorang kedalam bentuk suatu aktivitas nyata untuk mencapai tujuan

    tertentu. Menurut Mc. Donald dalam buku Sardiman (1990), bahwa motivasi

    adalah perubahan energi dalam diri seseorang ditandai dengan munculnya

    feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Perubahan

    energi dalam diri seseorang itu terbentuk suatu aktivitas nyata berupa

    kegiatan fisik, seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapai

    dengan segala upaya yang dapat dilakukan untuk mencapainya (Djamarah,

    1994).

         Proses belajar mengajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang

    yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak mungkin akan

    melakukan aktivitas belajar dengan baik. Hal ini merupakan suatu pertanda

    bahwa sesuatu yang akan dikerjakan tidak akan menyentuh kebutuhannya.
Seseorang akan melakukan aktivitas secara terus menerus tanpa

motivasi dalam dirinya merupakan motivasi instrinsik. Namun seseorang

yang tidak memiliki keinginan untuk belajar merupakan motivasi ekstrinsik.

Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan bila motivasi instrinsik tidak

ada dalam diri seseorang sebagai subjek belajar (Djamarah, 1994). Ada

beberapa fungsi memotivasi dalam belajar yaitu : mendorong siswa untuk

berbuat, sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi dari setiap

kegiatan yang akan dilakukan. Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan

yang hendak dicapai dan sesuai dengan rumusan tujuan tersebut. Menentukan

perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dengan serasi guna mencapai

tujuan tersebut (Sardiman, 1990). Disamping itu ada fungsi-fungsi lain dalam

motivasi yaitu sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi seseorang

yang melakukan usaha itu karean adanya motivasi, adanya motivasi yang baik

dalam belajar akan menemukan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya

usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang

yang belajar akan dapt melahirkan prestasi yang baik, intensitas motivasi

seorang       siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi

belajarnya.

2.1.2.1 Macam-macam motivasi

               Macam-macam motivasi terdiri atas motivasi yang berasal dari

       dalam diri seseorang (motivasi ekstrinsik).

                             a.        Motivasi instrinsik adalah motif-motif

                                       yang menjadi aktif atau berfungsinya
28



                         tidak perlu dirangsang dari luar,

                         karena dalam setiap individu sudah

                         ada   dorongan        untuk      melakukan

                         sesuatu. Bila seseorang telah memiliki

                         motivasi    instrinsik      dalam     dirinya,

                         maka secara sadar akan melakukan

                         suatu kegiatan yang tidak memerlukan

                         motivasi dari luar dirinya dalam

                         aktivitas belajar, motivasi instrinsik

                         sangat diperlukan terutama belajar

                         sendiri. Seseorang yang tidak memiliki

                         motivasi     instrinsik       sulit     sekali

                         melakukan       aktivitas    belajar,   terus

                         menerus. Sebaliknya yang memiliki

                         motivasi instrinsik selalu ingin maju

                         dalam belajar, keinginan itu dilatar

                         belakangi oleh pemikiran yang positif,

                         bahwa semua mata pelajaran yang

                         dipelajari sekarang akan dibutuhkan

                         dan    sangat      berguna       kini     dan

                         mendatang (Djamarah, 1994).

Siswa yang memiliki motivasi instrinsik cenderung akan menjadi

orang yang terdidik, berpengetahuan yang mempunyai keahlian
dalam bidang tertentu (Djamarah, 1994), untuk mendapatkan

semua itu tidak ada cara lain yang lebih tepat kecuali belajar.

Belajar adalah suat cara utnuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

Seseorang    yang      mempunyai   motivasi        yang   tinggi   untuk

mempelajarinya suatu mata pelajaran, maka akan mempelajarinya

dalam    jangka     waktu   tertentu.     Motivasi    muncul       karena

membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Motivai

berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan

kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar.

Dorongan untuk belajar bersumber pada kebutuhan yang berisikan

keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan.

Jadi motivasi instrinsik muncul berdasarkan kesadaran tujuan

esensial bukan sekedar atribut dan seremonial.

                  b.        Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan

                            dari        motivasi     instrinsik,    yang

                            merupakan motif-motif yang aktif dan

                            berfungsi karena adanya perangsang

                            dari luar. Motivasi ekstrinsik bukn

                            berarti motivasi yang tidak diperlukan

                            dan tidak baik dalam berpendidikan.

                            Motivasi ini sangat diperlukan agar

                            siswa mau belajar lebih kuat bebagai

                            cara dilakukan agar siswa termotivasi
28



                            untuk    belajar.    Motivasi     ekstrinsik

                            memeberi semangat kepada siswa

                            dalam aktivitas belajarnya (Djamarah,

                            1994)

  Dalam hal usaha membangkitkan motivasi ekstrinsik siswa

terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan atau dilakukan yaitu:

                      1. Membangkitkan dorongan kepada siswa

                         untuk belajar.

                                    1) Menjelaskan         cara     secara

                                       konkrit kepada siswa apa

                                       yang dilakukan pada akhir

                                       pelajaran.

                                    2) Memberikan          penghargaan

                                       terhadap prestasi yang ingin

                                       dicapai      siswa,        sehingga

                                       dapat     merangsang         untuk

                                       mendapat       prestasi       yang

                                       lebih baik dikemudian hari.

                                    3) Membuat kebiasaan belajar

                                       yang baik.

                                    4) Membantu kesulitan belajar

                                       siswa      secara     individual

                                       maupun kelompok.
Dari      uraian    diatas,        dapat   dipahami   bahwa    untuk

   membangkitkan semangat belajar setiap siswa adalah dengan

   memberikan motivasi ekstrinsik kepada siswa dalam proses

   interaksi belajar siswa. Motivasi ekstrinsik kepada suatu alat yang

   cukup baik digunakan oleh guru untuk membangkitkan semangat

   belajar siswa.

                             2. Faktor-faktor          yang     mempengaruhi

                                   motivasi belajar siswa

       Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi

belajar siswa seperti yang dikemukakan Damayanti (2002), yaitu :

                              1.     Keberhasilan       mencapai    keinginan

                                     menumbuhkan          kemauan       bergiat,

                                     bahkan kemudian hari menimbulkan

                                     cita-cita dalam kehidupan, timbulnya

                                     cita-cita dibarengi oleh perkembangan

                                     akal, moral, kemauan, bahasa dan

                                     nilai-nilai kehidupan serta kepribadian.

                                     Dari segi pembelajaran, penguatan

                                     dengan hadiah atau hukuman akan

                                     dapat mengubhah keinginan menjadi

                                     kemauan yang kemudian menjadi cita-

                                     cita.

                              2.     Kemampuan siswa
28



       Keinginan       seoarang anak perlu dibarengi dengan

kemampuan atau kecakapan mengenal dan mengucapkan bunyi-

bunyi huruf         keberhasilan membaca suatu bacaan akan

menambah kekayaan pengalaman hidup, keberhasilan tersebut

memuaskan dan menyenangkan hatinya kemampuan akan

memperkuat         motivasi      anak      melaksanakan   tugas-tugas

perkembangan.

                       3.     Kondisi siswa

       Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani

mempengaruhi motivasi siswa. Seseorang yang sedang sakit,

lapar, atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar.

Sebaliknya bila sehat, kenyang dan gembira akan lebih mudah

memusatkan perhatian. Bila jasmani dan tohasi siswa sehat

dengan senang hati untuk belajar agar memperoleh nilai rapot

yang lebih baik.

                       4.     Kondisi lingkungan siswa

       Lingkungan        siswa     dapat     berupa   keadaan   alam,

lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dengan kehidupan

masyarakat. Sebagai anggota masyarakat seorang siswa dapat

terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Dengan suasana lingkungan

yang aman, tertib, tenteram, indah dan nyaman memperkuat

kemampuan dan menambah semangat kapasitas belajar.

                       5.     Kematangan
Untuk mempengaruhi motivasi anak, harus diperhatikan

kematangan anak. Tidak bijaksana untuk merangsang aktivitas-

aktivitas matang secara fisik, psikis dan sosial. Karena apabila

tidak memperhatikan kematangan ini akan berakibat frustasi

emosi dan mengurangi kapasitas belajar.

                      6.   Unsur-unsur        dinamis        dalam

                           membelajarkan siswa.

        Siswa memiliki perasaan, minat, perhatian, kemauan,

dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman

hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya terpengarui pada

motivsi dan perilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa

alam, tempat tinggal dan pergaulan serta lingkungan budaya

siswa   juga    mengalami    perubahan.     Lingkungan      tersebut

mendinamiskan motivasi belajar dan belajar siswa.




                      7.   Upaya guru dalam membelajarkan

                           siswa

        Intensitas   pergaulan     antara   guru   dengan     siswa

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Upaya

membelajarkan siswa terjadi di sekolah atau di luara sekolah,

upaya pembelajaran di sekolah meliputi menyelenggarakan tata

tertib belajar, membina disiplin belajar, membina ketertiban
28



                pergaulan dan membina ketertiban lingkungan. Begitu juga

                upaya pembelajaran di luara sekolah, yakni keluarga, lembaga

                agama, pramuka dan pusat pendidikan pemuda yang lain. Semua

                itu mempengaruhi motivasi belajar siswa.

                                       8.    Minat

                        Minat    adalah     kecenderungan   yang   mantap   untuk

                memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang

                yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memeperhatikan

                aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Minat pada

                dasarnya adalah kemampuan sesuatu hubungan antar diri sendiri

                dengan sesuatu hubungan sesuatu hubungan antar diri sendiri

                dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan

                tersebut, semakin besar minat. Minat besar pengaruhnya terhadap

                aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu mata

                pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena

                adanya daya tarik baginya. Proses belajar akan berjalan lancar

                bila disertai minat.

2.3. Pengertian prestasi belajar

           Menurut Djamarah (1994): “prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan

    yang telah dikerjakan diciptakan baik secara individual maupun kelompok,

    sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadaruntuk

    mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Dengan

    demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
yang mengakibatkan perubahan dari individual sebagai aktivitas dalam

   belajar.

              Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh atau yang

   dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar atau mempelajari ilmu

   pengetahuan tertentu di suatu sekolah yang berupa nilail-nilai mata pelajaran

   seperti pendapat (Nurkencana, 1990) yang mengatakan bahwa:               “prestasi

   belajar adalah hasil yang dicapai oleh individu setelah individu yang

   bersangkutan      mengalami     suatu   belajar   atau   diajarkan   pengetahuan

   tertententu”. Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal selain

   memperhatikan isi materi yang diberikan, sumber belajar dan media

   pengajaran juga akan mempengaruhi hasil belajar.

              Berdasar pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

   prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang yang telah

   melakukan kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka maupun

   pernyataan melalui proses penilaian terhadap tingkah laku dalam proses

   belajar mengajar. Prestasi yang dimaksud dalam penelitian adalah hasil

   belajar.

2.4.Faktor-faktor yang mempengaruhi pestasi belajar

              Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar yang dipengaruhi

   oleh beberap faktor. Adapun faktor-faktor tersebut dapat digolongkan sebagai

   berikut (Djamarah, 1994).

                     a. Faktor internal, adalah faktor yang timbul dalan diri anak

                         itu sendiri, seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, dan
28



                    sebagainya, faktor ini terwujud sebagai kebutuhan dari

                    anak itu.

                b. Faktor eksternal yang berasal dari sekolah seperti interaksi

                    guru dan murid, standar pelajaran, cara penyajian

                    hubungan     antara    murid,   standar     pelajaran    diatasa

                    kurikulum, media pendidikan, kurikulum keadaan gedung,

                    waktu sekolah, pelaksanaan disiplin metode mengajara

                    dan tugas belajar.

                c. Faktor eksternal yang berasal dari masyarakat, misalnya

                    media massa, teman bergaul, kegiatan yang lain, cara

                    hidup lingkunan.

                d. Faktor eksternal yang berasal dari keluarga, misalnya cara

                    orang tua mendidik, suasana keluarga, pegertian orang tua,

                    keadaan     sosial    ekonomi   keluarga,     latar     belakang

                    kebudayaan.

2.2. Kerangka berfikir

        Dalam mencapai suatu motivasi dan prestasi belajar tidaklah semudah

     yang dibayangkan, sebab untuk mencapai motivasi dan prestasi belajar

     yang tinggi ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi dan prestasi

     belajar siswa tersebut adalah penerapan sistem pembelajaran bermain

     peran, sekalipun sistem pembelajaran bermain peran bukanlah satu-

     satunya faktor yang menentukan tinggi rendahnya motivasi dan prestasi

     belajar siswa, namun system atau strategi pembelajaran khususnya
pembelajaran bermain peran merupakan salah satu sarana atau alat bantu

     pengajaran yang akan dipakai untuk membantu kegiatan belajar mengajar

     sehingga apa yang diajarkan akan lebih mudah dimengerti ataupun

     dipahami oleh anak didik (siswa).

            Keberadaan      pembelajaran    bermain   peran   dalam   membantu

     meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa disekolah mutlak

     diperlukan, sehingga para siswa akan lebih menyukai ataupun akan lebih

     cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap belajar yang

     pada gilirannya juga akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara

     keseluruhan. Menggambarkan dengan jelas bahwa dengan adanya

     pembelajaran bermain peran sangat berperan dalam meningkatkan

     motivasi dan prestasi belajar siswa.

2.3. Hipotesis Penelitian

         Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian,

     yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (suryabrata, 2003).

     Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Motivasi dan prestasi belajar

     biologi siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan dapat ditingkatkan dengan

     penerapan strategi pembelajaran bermain peran”




                                   BAB III

                            METODE PENELITIAN
28



3.1. Jenis Penelitian

         Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

   tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru peneliti dalam

   proses belajar mengajar dikelas, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja

   guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Arikunto, 2007)


3.2. Pendekatan Penelitian

         Pendekatan dalam penelitian tergantung pada gejala yang akan diteliti.

   Apakah gejala itu dibuat secara sengaja atau gejala itu telah ada secara wajar.

   Bila gejala itu timbul dengan cara sengaja maka pendekatan yang akan

   dilakukan adalah pendekatan eksperimen, sedangkan apabila gejala yang

   diteliti telah ada secara wajar maka pendekatan yang digunakan adalah

   pendekatan empiris (Arikunto, 2006).

         Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

   eksperimen karena gejala yang timbul dengan               cara sengaja yaitu

   pembelajaran dengan bermain peran terhadap motivasi dan prestasi belajar

   biologi pada siswa kelas VIII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.

3.3. Tempat dan waktu penelitian

       Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP Negeri III

   Bayan pada semester genap yaitu pada tanggal 24 April sampai dengan 15

   Mei Tahun Pelajaran 2007/2008.
Refleksi                 Rencana yang Direvisi
                               Rencana yang Direvisi
                                                           Siklus I II
                                                           Siklus
 Tindakan/Observasi
       Refleksi
 Tindakan/Observasi
Tindakan/ Observasi




          3.4. Rancangan Penelitian

                      Rancangan penelitian yang dimaksud adalah tindakan berupa tindakan

                pembelajaran bermain peran terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa kelas

                VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.
     Refleksi
                                                      Dalam       peningkatan       pemahaman

                                                      pembelajaran       tersebut    digunakan

                tindakan                              berulang atau siklus yang terdiri dari

                perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleks, yang diikuti siklus

                berikutnya. Pada penelitian ini rencana tindakan dalam maksimal 2 siklus

                yang setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan. Apabila proses pembelajaran

                tidak tuntas pada siklus I dan II peneliti akan melanjuntkan ketahap siklus III.

                Secara spiral menurut Kemmis dan Mc Taggert dalam Depdiknas (2006)

                penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut.
28



Gambar I : Penelitian tindakan model Kemmis dan Mc Taggart


                   1. Tahap siklus pertama

a. Perencanaan

   Dalam tahap ini, hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah :

              -   Menyusun rencana pembelajaran

              -   Membuat lembar observasi

              -   Mendesain alat evaluasi dan merencanakan analisis hasil tes

b. Pelaksanaan tindakan

   Dalam tahap pelaksanaan tindakan dilakukan pembelajaran sesuai

   rencanan pembelajaran yang telah disusun.

c. Observasi dan evaluasi

   Kegiatan observasi dilakukan secara kontinu setiap kali pembelajaran

   berlangsung dalam pelaksanaan tindakan dengan mengamati kegiatan guru

   dan kreatifitas siswa.

d. Refleksi

   Hasil yang diperoleh dari observasi, wawancara dan hasil belajar siswa

   dikumpulkan serta dianalisis, sehingga dari hasil tersebut guru dapat

   merefleksi diri dengan melihat data observasi, yaitu : identifikasi

   kekurangan, analisis sebab kekurangan dan menentukan perbaikan pada

   siklus berikutnya.
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian

   3.4.1    Populasi penlitian

                  Populasi adalah seluruh subyek penelitian (Arikunto,

            2006), Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII

            SMPN III Bayan Yang terdiri dari 3 kelas tiap berjumlah rata-rata 40

            orang.

   3.4.2. Sampel penelitian

                  Sampel penelitian ini dipilih dari suatu populasi yang benar-

            benar mewakili ciri-ciri populasi tersebut sehingga dapat digunakan

            untuk melakukan suatu generalisasi (Moleong, 2004) .Menurut

            Arikunto (2006) Jika Populasi < 100 maka sampel yang dipakai

            dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun

            Pelajaran 2007/2008.

3.6. Teknik Pengumpulan data

           Penelitian ini menggunakan teknik tes dan observasi dalam

     pengumpulan data penelitian :

     3.6.1. Teknis Tes

            Teknik tes digunakan untuk mengukur penguasaa dan pemahaman

            siswa terhadap materi yang dipelajari.

     3.6.2. Teknik Observasi

            Teknik observasi digunakan untuk memperoleh informasi mengenai

            aktivitas siswa dalam proses pembelajaran,observasi dilakukan dalam
28



           penelitian ini adalah untuk melihat motivsi proses pembelajaran

           dengan menggunakan pembelajaran bermain peran pada pembelajaran

           biologi.(Arikunto,2002)

3.7. Instrumen penelitian

         Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk merekam

   keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis, baik kognitif maupun non

   kognitif (Suryabrata, 2003). Senada dengan pendapat diatas, Furchan (2004)

   menyatakan instrument sebagai suatu alat yang dapPat dipertanggung

   jawabkan untuk mengukur tingkah laku dan sifat dari sesuatu yang diteliti.

   Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dalam penelitian ini digunakan

   dua jenis instrumen penelitian yaitu tes dan lembar observasi.

   3.7.1 Lembar Tes

               Tes adalah seperangkat ransangan (stimuli) yang diberikan kepada

         seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang

         dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (Furchan, 2004). Lebih

         lanjut Slameto (2003) menyatakan tes hasil belajar sebagai sekelompok

         pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan siswa

         dengan tujuan untuk mengukur kemajuan belajar siswa. Jenis tes yang

         digunkan dalam penelitian ini adalah tes objektif pilihan ganda (multiple

         choice tes) yang menuntut siswa untuk memilih salah satu jawaban yang

         dianggap paling benar dari beberapa alternative jawaban yang telah

         tersedia, setiap soal terdiri dari 4 alternatif jawaban (a,b,c, dan d).
3.7.2 Lembar Observasi

               Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis

         terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian (Hadi dan

         Haryono, 2005). Pendapat lain, menurut Slameto (2003), observasi

         merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur aspek-aspek

         kemampuan yang tidak dapat diukur secara kuantitatif, seperti minat,

         sikap, dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri siswa, serta proses

         kegiatan yang dilakukan oleh siswa, baik secara individu atau

         kelompok. Adapun isi dari observasi adalah kegiatan guru dan motivsi

         siswa atau kegiatan siswa selama proses belajar mengajar berlansung.

         Jenis alat observasi yang diguna kan daftar cek, dimana penataan data

         dilakukan dengan mempergunakan sebuah daftar yang memuat nama

         observer disertai jenis gejala yang diamati. Tugas observer memberi

         tanda cek pada gejala yang muncul (Hadi dan haryono, 2005).

3.8. Analisis Data

         Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang sangat penting,

   terutama bila diinginkan generalisasinya atau kesimpulan tentang masalah

   yang diteliti, sehingga nantinya dapat dipertanggung jawabkan.

   3.8.1. Analisis Data Hasil Observasi

                Karena data observasi berupa data deskriftif kualitatif, maka

         data tersebut diolah berdasarkan reverensi yang ada serta disesuaiakan

         dengan keadaan pembelajaran selanjutnya dilapangan.
28




3.8.2. Analisis Data Hasil Tes

              Data yang diperoleh dalam penelitian ini ada dua, yaitu data

     tentang motivasi dan prestasi belajar siswa kedua data diolah dengan

     menggunakan analisis statistik deskriptif.

   3.8.2.1.Rata-rata kelas

                         Hasil belajar siswa dapat dikatakan meningkat apabila

               terdapat peningkatan rata-rata sebelumnya. Untuk mengetahui

               keberhasilan belajar siswa.


               Μ=
                     ∑X
                         Ν

               Keterangan :

               M = Mean (nilai rata-rata)

               ∑ = Jumlah nilai yang diperoleh siswa

               N = Banyaknya siswa ikut tes

   3.8.2.2. Simpangan Baku

           F (X - X) 2
    Sd =
             N
    Keterangan : Sd = Simpangan Baku
                 F = Banyak Data
                 N = Jumlah Siswa
                 X = Nilai Data              (Sudjana, 2005)

   3.8.2.3. Ketuntasan Individu

           Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas

   terhadap materi pembelajaran yang diberikan apabila mencapai nilai lebih
besar atau sama dengan 6,5

3.8.2.4. Ketuntasan Klasikal

          R
      P=    X 100 %
          T
      Keterangan : P = Prosentase Ketuntasan
                   R = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari 65
                   T = Jumlah siswa

3.8.2.5. Data Aktivitas Siswa

         Data aktivitas siswa di analisis dengan cara sebagai berikut :

     2.8.2.5.1. Menentukan skor yang diperoleh siswa :

                    Skor 5 diberikan jika dekriptor nampak

                    Skor 4 diberikan jika 3 dekriptor nampak

                    Skor 3 diberikan jika 2 dekriptor nampak

                    Skor 2 diberikan jika 1 dekriptor nampak

                    Skor 1 diberikan jika tidak ada dekriptor nampak



         Kemudian hasilnya di bandingkan dengan kriteria sebagai berikut

         4,5 <x ≤ 5,0⌡ Sangat Aktif

         3,5 <x ≤ 4,5⌡ Aktif

         2,5 <x ≤ 3,5⌡ Cukup Aktif

         1,5 <x ≤ 2,5⌡ Kurang Aktif

         1,0 <x ≤ 1,5⌡ Kurang Aktif

         Dengan X Skor rata-rata dikatakan berhasil apabila termasuk

         pada kriteria data akktivitas cukup aktif,aktif dan sangat aktif.

     2.8.2.5.2.   Menentukan MI dan SDI
28



                       Rumus MI = ½ (Skor Tertinggi + Skor Terendah)

                                         1
                               SDI   =       6   (Skor   Tertinggi   +   Skor

Terendah)

                    Kriteria untuk menentukan aktivitas belajar siswa

                    sebagai berikut :

                       MI + 2 SDI ≤ x ≤ MI + 3 SDI ( Sangat Aktif )

                       MI + 3 SDI ≤ x ≤ MI + 2 SDI ( Aktif )

                       MI – 2 SDI ≤ x ≤ MI – 3 SDI ( Cukup Aktif )

                    MI –3 SDI ≤ x ≤ MI – 2 SDI ( Kurang Aktif

2.8.2.6. Data aktivitas guru

               Setiap indikator perilaku guru pada penelitian ini

       mengikuti aturan sebagai berikut :

       Skor 5 diberikan jika dekriptor nampak

       Skor 4 diberikan jika 3 dekriptor nampak

       Skor 3 diberikan jika 2 dekriptor nampak

       Skor 2 diberikan jika 1 dekriptor nampak

       Skor 1 diberikan jika tidak ada dekriptor nampak

       Sedangkan aktivitas guru kriterianya sebagai berikut

       3,5 <x ≤ 4,0⌡ Sangat Aktif

       2,5 <x ≤ 3,5⌡ Aktif

       1,5 <x ≤ 2,5⌡ Cukup Aktif

       1,0 <x ≤ 1,5⌡ Kurang Aktif        (Nurkencana,1990)
63



Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

                    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
                                        Siklus I
               Satuan pendidikan : SMPN III BAYAN……
               Mata pelajaran    : IPA-Biologi
               Kelas/semester     : VII/II
               Tahun pelajaran : 2007/2008
               Pokok Bahasan     : Ekosistem

A. Standar kompetensi
   - Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
B. Kompetensi dasar
   - Menentukan ekosistem dan hubungan saling ketergantungan antara komponen
     ekosistem
C. Indikator
   Mengidentifikasi satuan-satuan dalam ekosistem dan menyatakan matahari
   merupakan sumber energi.
D. Alokasi waktu
   2 x pertemuan
E. Tujuan pembelajaran
   Siswa dapat:
               -   Mendefinisikan tentang pengertian ekosistem
               -   Menyebutkan komponen-komponen dalam ekosistem
               -   Mengargumentasikan masing-masing satuan dalam ekosistem
F. Materi pembelajaran
   Ekosistem
G. Model dan metode pembelajaran
   Model : CTL
   Metode : Bermain peran (Role playing)
H. Langakah-langkah pembelajaran
64



    1. a. Pendahuluan/persiapan
               - Motivasi
               - Mengabsensi siswa
               - Memeriksa kesiapan belajar
               - Menyampaikan tujuan pembelajaran
      b. Kegiatan inti
       - Membagi siswa dalam beberapa kelompok
       - Persiapan dan intruksi
       - Aksi diskusi
       - Menyuruh siswa/kelompok mempersentasikan, menyajikan dari hasil diskusi
       - Tiap kelompok diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan
          reaksinya
       - Menyempurnakan jawaban
      c. Kegiatan akhir
        - Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyatakan hal-hal yang
        kurang dipahami
        - menyuruh siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran
        - Evaluasi hasil belajar
        - Menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya
        - Menutup pembelajaran
I. Sumber belajar
  Buku paket biologi SMP Kelas VII
J. Penilaian
  a. Bentuk penilaian tertulis
  b. Bentuk soal pilihan ganda
63



Guru Bidang Studi Biologi,                       Peneliti,




   (Ida Bayani, S.Pd)                           (Supriani)
    NIP. -                                    NIM. 04 211 304




                              Mengetahui
                  Kepala Sekolah SMPN III Bayan




                             Drs.Fahrurrazi
                             NIP. 132094514
64



Lamipran 3 : Rencana Pelakasaan Pembelajaran Siklus II
                    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
                                      Siklus II
                         Satuan pendidikan   : SMPN III BAYAN……
                         Mata pelajaran      : IPA-Biologi
                         Kelas/semester       : VII/II
                         Tahun pelajaran     : 2007/2008
                         Pokok Bahasan       : Ekosistem

A. Standar kompetensi
   - Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
B. Kompetensi dasar
   - Menentukan ekosistem dan hubungan saling ketergantungan antara komponen
   ekosistem
C. Indikator
   Menggambar dalam bentuk diagram rantai makanan dan jarring-jaring kehidupan
   berdasarkan hasil pengamatan suatu ekosistem.
D. Alokasi waktu
   2 x pertemuan
E. Tujuan pembelajaran
   Siswa dapat:
               -   Mendefinisikan tentang pengertian ekosistem
               -   Menyebutkan komponen-komponen dalam ekosistem
               -   Mengargumentasikan masing-masing satuan dalam ekosistem
F. Materi pembelajaran
   Ekosistem
G. Model dan metode pembelajaran
   Model : CTL
   Metode : Bermain peran (Role playing)
H. Langakah-langkah pembelajaran
63



    I. a. Pendahuluan/persiapan
      - Motivasi
      - Mengabsensi siswa
      - Memeriksa kesiapan belajar
      - Menyampaikan tujuan pembelajaran
  b. Kegiatan inti
      - Membagi siswa dalam beberapa kelompok
      - Persiapan dan intruksi
      - Aksi diskusi
      - Menyuruh siswa/kelompok mempersentasikan, menyajikan dari hasil diskusi
      - Tiap kelompok diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan
        reaksinya
      - Menyempurnakan jawaban
  c. Kegiatan akhir
      - Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyatakan hal-hal yang kurang
        dipahami
      - Menyuruh siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran
      - Evaluasi hasil belajar
      - Menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya
      - Menutup pembelajaran
I. Sumber belajar
  Buku paket biologi SMP Kelas VII
J. Penilaian
  a. Bentuk penilaian tertulis
  b. Bentuk soal pilihan ganda
64



Guru Bidang Studi Biologi,                      Peneliti,




   (Ida Bayani, S.Pd)                          (Supriani)
    NIP. -                         NIM. 04 211 304




                              Mengetahui
                  Kepala Sekolah SMPN III Bayan




                             Drs.Fahrurrazi
                             NIP. 132094514
63



                                      BAB IV

                  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN



4.1. Hasil Penelitian

          Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk megengetahui apakah

   penerapan pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi

   belajar biologi pada siswa kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008

   yang dilaksanakan pada tanggal 24 April sampai 15 Mei. Dari data-data yang

   sudah diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode yang telah ditetapkan

   sebelumnya yaitu data kuantitatif yang diperoleh dari hasil evaluasi akan

   memberikan jawaban mengenai berhasil tidaknya proses pembelajaran yang

   diukur dengan ketuntasan belajar. Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan

   adalah sebagai berikut:

   4.1.1. Perencanaan dan tindakan

                Sebelum proses belajar mengajar berlangsung terlebih dahulu

       menyusun perencanaan pembelajaran kemudian dilakukan proses belajar

       mengajar yang termasuk dalam tahap tindakan. Pada tahap tindakan ini proses

       belajar mengajar berdasarkan pada tahap perencanaan yang telah disusun.

       Hasil perencanaan untuk setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut:
64



     Tabel 4.1: Perencanaan pembelajaran bermain peran pada siswa kelas VII
                SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008


                              Siklus I                 Siklus II
    Perencana        a.   Mempersiapkan           a. Mempersiapkan
    an                    perangkat                  perangkat
                          pembelajaran               pembelajaran
                          Menyusun rencana           Menyusun rencana
                          pembelajaran.              pembelajaran.
                          Membuat        lembar      Membuat     lembar
                          observasi                  observasi
                     b.   Koordinasi dengan       b. Koordinasi dengan
                          guru kelas yang            guru kelas yang
                          bertindak     sebagai      bertindak sebagai
                          observer        dalam      observer      dalam
                          proses pembelajaran.       proses
                     c.   Melakukan observasi        pembelajaran.
                          terlebih dahulu di
                          kelas objek (kelas
                          VII) SMPN III Bayan
                          MataramTtahun
                          Pelajaran 2007/2008
    Tindakan         a.   Dilaksanakan pada       a. Dilaksanakan pada
                          hari Kamis 24 April        hari kamis 15 mei
                          2008             yang      2008          yang
                          berlangsung satu kali      berlangsung    satu
                          pertemuan selama 2 x       kali     pertemuan
                          35 menit pada pokok        selama 2 x 35 menit
                          bahasan Ekosistem          pada         pokok
                                                     bahasan Ekosistem


4.1.2. Hasil observasi dan refleksi

            Observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung

     oleh observer dengan mengamati aktivitas guru dan motivasi siswa selama

     proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini untuk mengetahui kekurangan-

     kekurangan selama proses belajar berlangsung dengan tujuan untuk refleksi
63



pada siklus berikutnya. Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk

memperbaiki hasil observasi pada siklus I

Tabel 4.2: Hasil observasi dan refleksi selama proses pembelajaran

Siklus   Observasi                          Refleksi
I           a. Peneliti           kurang       a. Peneliti          memberikan
               memberikan        motivasi          motivasi    kepada    siswa
               siswa                               secara       riil      serta
                                                   mengarahkannya
                                               b. Peneliti          memberikan
            b. Peneliti masih kurang               pertanyaan kepada beberapa
               dalam penguasaan kelas              siswa yang kurang aktif dan
               sehingga masih ada siswa            ribut supaya siswa antusias
               yang      ribut     dalam           dalam proses pembelajaran
               pelaksanaan        diskusi
               kelompok karena siswa
               kurang antusias dalam            c. Peneliti harus mengatur
               proses pembelajaran                 waktu semaksimal mungkin
                                                   dengan cara mengalokasikan
            c. Peneliti kurang mengatur            terlebih dahulu sehingga
               waktu      yang    telah            proses pembelajaran sesuai
               ditentukan                          dengan yang direncanakan
                                                d. Peneliti menjelaskan kepada
                                                   siswa bahwa kerjasama
            d. Siswa kurang kompak                 dalam     suatu   kelompok
               dalam bekerja kelompok              merupakan sesuatu yang
                                                   dinilai    dalam      proses
                                                   pembelajaran
II          a. Peneliti           kurang        a. Memberikan umpan balik
               memberikan umpan balik              kepada siswa dengan cara
               kepada siswa baik secara            memberikan       pertanyaan
               lisan maupun tulisan                secara lisan pada beberapa
                                                   orang denga tujuan untuk
                                                   memperkuat ingatan siswa
                                                   terhadap     materi    yang
                                                   dibahas

            b. Peneliti  belum    bisa
               mengarahkan    langkah-          b. Peneliti harus menjelaskan
               langkah          proses             langkah-langkah     proses
64



                     pembelajaran berlangsung                pembelajaran        sebelum
                                                             belajar berlangsung

                 c. Interaksi antara peneliti
                    dan siswa masih kurang                c. Penelilti        memberikan
                                                             pertanyaan terutama kepada
                                                             siswa yang kurang aktif agar
                                                             interaksi antara guru dengan
                                                             siswa tercipta. Dan peneliti
                                                             selalu         mengkoordinir
                                                             dengan        baik     setiap
                                                             kelompok yang mengalami
                                                             kesulitan sehingga tercipta
                                                             suasana     belajar    sesuai
                                                             dengan yang diharapkan.


4.1.3. Data hasil analisis motivasi siswa

     Tabel 4.3: Hasil analisis aktivitas motivasi siswa

      Siklus Banyak Siswa       Total Skor        Rata-rata           Kategori
                                                                      Keaktifan

         I           39               423                 3,76        Aktif


        II           39               553                 4,00        Aktif




     Tabel 4.4. Hasil Analisis Aktivitas Guru

        Siklus     Banyak item       Total Skor           Rata-rata      Kategori
                                                                         Keaktifan
             I            6              23                 3,83              Aktif
63



           II                 6            24               4,00            Aktif


       Rata-rata                                            3,94            Aktif




4.1.4. Data hasil belajar

                Data hasil pembelajaran selama proses belajar belangsung denagn

     menggunakan model pembelajaran bermain peran yang dilaksanakan pada

     kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008 adalah sebagai

     berikut dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini



     Tabel 4.5: Data hasil belajar siswa kelas VII SMPN III Bayan Tahun
               Pelajaran 2007/2008


                      Nilai                             Siklus
                                              I                      II
                Tertinggi                    80                      85
                Terendah                     55             60
                Rata-rata                  67,30                    70,64
             Simpangan Baku                 1,07                     1,12
            Ketuntasan Belajar            71,79 %                  87,17%


                Berdasarkan tabel 4.5 ada peningkatan antara siklus 1 sampai siklus

     II, baik nilai tertinggi, terendah, rata-rata serta simpangan baku. Ini

     menunjukkan bahwa pengajaran dengan metode bermain peran dapat
64



        meningkatkan prestasi belajar siswa terutama siswa kelas VII SMPN III

        Bayan. Berdasarkan hasil tabel 4.5 diperoleh ketuntasan belajar pada siklus

        I yaitu 71,79% dapat dikatakan belum tercapai atau tuntas, siklus II = 87,17

        sudah tuntas karena sudah mencapai target yang telah ditetapkan yaitu

        minimal 85% dari jumlah siswa yang mendapat nilai atau sama dengan 65.

        Dari hal tersebut juga dapat dikatakan bahwa ada peningkatan ketuntasan

        belajar secara klasikal antara siklus I sampai siklus II. Dengan demikian

        bahwa pembelajaran dengan metode bermain peran dapat menuntaskan

        hasil belajar terutama pada siswa kelas VII SMPN II Bayan Tahun Pelajaran

        2007/2008

4.2. Pembahasan

          Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 bahwa hasil observasi ada

   siklus I tentang prestasi belajar siswa menunjukkan nilai rata-rata siswa adalah

   67,30 sedangkan ketuntasan belajar siswa adalah 71,79 %. Disamping itu hasil

   observasi tentang Motivasi siswa selama proses belajar berlangsung sepserti yang

   termuat pada tabel 4.3 diperoleh bahwa kategori motivasi siswa dalam

   pembelajaran siklus I tergolong cukup kreatif. Sedangkan hasil observasi aktivitas

   guru selama proses berlangsung tergolong baik dengan rata-rata skor sebersar

   3,83. ketuntasan yang diharapkan belum tercapai, oleh karena itu perlu adanya

   perbaikan tindakan pada siklus II.

          Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 bahwa hasil observasi pada

   siklus II tentang prestasi belajar siswa menunjukkan niali rata-rata siswa adalah
63



70,64 sedangkan ketuntasan belajar siswa adalah 87,17 %. Disamping itu hasil

observasi tentang motivasi siswa selama proses belajar berlangsung seperti yang

termuat pada tabel 4.3 diperoleh bahwa kategori motivasi siswa dalam

pembelajaran siklus II tergolong sangat baik dengan rata-rata skor sebesar 4,00.

Ketuntasan yang diharapkan sudah mencapai batas ketuntasan yang ditetapkan

yaitu minimal 85% dari jumlah siswa yang mencapai nilai 65.

       Berdasarkan tabel 4.3 bahwa hasil yang diperoleh pada siklus I masih

belum mencapai hasil yang diharapkan.Adapun kekurangan-kekurangan aktivitas

kegiatan siswa dengan guru pada siklus I antara lain:

                          1. Kekurangan kemampuan siswa dalam menunjukan

                             pengalaman     belajar,    dan     mengaitkan   materi

                             sebelumnya dengan materi baru, hal ini disebabkan

                             karena pada siklus         ini    merasa bahwa yang

                             mengajar adalah bukan gurunya.

                          2. Keberanian       siswa           dalam    mengajukan

                             pertanyaan,merespon dan menjawab pertanyaan

                             dari peneliti masih kurang. Hal ini karena peneliti

                             dianggap sebagai guru baru.

                          3. Pemberian apersepsi pada siswa masih kurang hal

                             ini disebabkan karena kemampuan peneliti kurang

                             mengaitkan materi dengan keadaan lingkungan

                             sehari-hari.
64



                         4. Peneliti cukup aktif dalam mengelola kelas hal ini

                             disebabkan karena peneliti merasa sebagai orang

                             tua baru, sehingga belum tau betul kondisi yang ada

                             dikelas itu.

                         5. Peneliti kurang dalam memberikan penguatan atau

                             penghargaan pada siswa serta evaluasi hasil

                             pembelajran hal ini disebabkan karena waktu yang

                             disediakan terlalu sedikit.

       Berdasarkan hasil refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan pada

siklius I   maka dilakukan pemberian tindakan pada siklus II. Pada siklus II

diadakan penyempurnaan dan perbaikan terhadap kendalal-kendala yang muncul

pada siklus I, penyempurnaan dan perbaikan tersebut antara lain:

                                                1. Guru meminta siswa untuk

                                                    mengingat      kembali     serta

                                                    menunjukan         keterkaitan

                                                    antara pengalaman        belajar

                                                    sebelumnya             terhadap

                                                    keterkaitan    pada      materi.

                                                    Misalnya keterkaitan antara

                                                    perhitungan     luas     persegi

                                                    dalam perhitungan lingkaran.

                                                2. Guru mengajukan sejumlah
63



   pertanyaan pada siswa. Bagi

   siswa yang bisa menjawab

   dan       berani          merespon

   pertanyaan      tersebut      akan

   diberikan    poin     tambahan,

   sebagai bentuk penghargaan

   dari respon siswa terhadap

   stimlasi yang diberikan guru.

   Guru      menentukan          tutor

   sebaya       dalam         tiap-tiap

   kelompok           agar        mau

   membantu      atau    mengajari

   temannya yang belum bisa.

3. guru harus mengelola kelas

   dengan        baik,         dengan

   mengendalikan               kondisi

   beljara yang menyenangkan

   dan      mengawasi         kegiatan

   pembelajaran.

4. Guru memberikan penguatan

   atau penghargaan terhadap

   jawaban      atau     pertanyaan
64



                                                    siswa       dengan       cara

                                                    memberikan      poin     serta

                                                    menanyakan kembali materi

                                                    yang telah dibahas untuk

                                                    menguji pamahaman siswa.

       Berdasarkan hasil observasi, proses kegiatan belajar mengajar berjalan

segan baik, meskipun     demikian ada kekurangan-kekurangan, seperti        masih

adanya siswa yang masih enggan bertanya serta merespon pertanyaan dari guru.

       Pada tabel 4.1 bahwa hasil observasi pada siklus I tentang prestasi belajar

siswa menunjukan nilai     rata-rata siswa adalah 67,30. sedangkan ketuntasan

belajar siswa adalah 71,79%. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 bahwa

prestasi belajar siswa meningkat dari 71,79% meningkat menjadi 87,17% .Hasil

ini terjadi karena pada siklus I    siswa belum terbiasa dengan metode yang

diterapakan .sedangkan pada siklus II sudah sudah dapat memahami prinsip

metode pembelajaran yang digunakan hal ini dapat meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran siklus II sangat baik.

Sedangkan    hasil observasi aktivitas guru selama proses belajar berlansung

tergolong baik dari siklus I dengan rata-rata 3,83 sedangkan siklus II 4,00. ini

menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal yang diharapkan telah tercapai.

       Memperhatikan rata-rata yang diperoleh pada siklus I          yaitu 67,30

sedangkan pada siklus II rata-rata 70,64 menunjukan bahwa pembelajaran

bermain peran dapat meningkatkan         motivasi dan prestasi belajar siswa.
63



Pencapaian ketuntasan belajar pada siklus II menunjukkan bahwa            dengan

pembelajaran bermain peran menyebabkan suasana kelas menjadi lebih hidup

dengan partisipasi aktif siswa dan dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang

dilakukannya sehingga pembelajaran menjadi lebih baik dan menyenangkan.

       Berdasarkan tabel 4.5 bahwa rata-rata prestasi belajara siswa mulai dari

siklus I sampai siklus II meningkat. Hal ini dapat dikatakan bahwa pengguanaan

pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi dan pretasi belajar

belajar siswa terutama siswa kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran

2007/2008. Sedangkan simpangan baku yang diperoleh baik dari siklus I dan

siklus II yang di peroleh dapat di lihat pada lampiran 13 dan 14, menunjukkan

bahwa kemampuan siswa SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008 bersifat

homogen (dianggap sama).

       Disamping dari permasalahan diatas, peran guru juga sangat menentukan/

membantu      dalam mencapai keberhasilan siswa. Termasuk didalamnya

bagaimana memotivasi siswa dalam belajar kelompok. Dari siklus ke siklus

terlihat adanya perubahan ini terlihat dari keberaian siswa bertanya terhadap yang

belum mereka pahami. Keaktifan mereka dalam mengkontruksi pengetahuan

awal mereka dan mengekpresikan pengetahuan yang                 mereka temukan

berdasarkan kerja keras mereka kedalam konteks yang nyata (kehidupan alam

antar siswa) untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak tentang materi

yang diterima hari itu. Unutk mencapai hasil yang optimal lagi, maka guru

melakukan perbaikkan dan meningkatkan hal-hal yang dianggap kurang diberikan
64



   pada siklus berikutnya.




                                     BAB V

                                   PENUTUP

5.1. Simpulan

             Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan babwa penerapan

   strategi pembelajaran bermain peran pada mata pelajaran biologi tentang

   ekosistem dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi siswa kelas

   VIII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008. Dengan rata-rata 67,30 siklus

   I dan 70,64 siklus II, sedangkan ketuntasan klasikalnya 71,79 % siklus I dan

   87,17% siklus II.

5.2. Saran
63



         Berpedoman pada hasil yang tercapai pada penelitian ini maka saran-

saran yang dapat disampaikan adalah:

5.2.1.     Diharapkan     kepada     guru    biologi   SMPN     III   Bayan   agar

         mempertimbangkan perkembangan dan taraf berpikir anak sebagai acuan

         dalam memilih metode dan strategi belajar, serta memberikan kebebasan

         kepada siswa untuk membangun pemahaman sendiri berdasarkan

         pengalaman belajar sebagai suatu penyempurnaan dari pembelajaran

         bermain peran.

5.2.2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan

         introspeksi   bagi   guru   dalam    memperbaiki     kekurangan   kegiatan

         pembelajaran dan memberikan gagasan untuk peningkatan mutu

         pendidikan kearah yang lebih baik.

5.2.3. Bagi penelitian lain yang ingin meneliti lebih lanjut diharapkan mencoba

         menerapkannya pada pokok bahasan lain dengan cakupan yang lebih luas.
64




Lampiran 5: Pedoman pengisian lembar observasi

                  PEDOMAN OBSERVASI KEGIATAN GURU

Teknik Penilaian:
Skor 5 diberikan jika semua deskriptor nampak
Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak
Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak
Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak
Skor 1 diberikan jika semua deskriptor tidak nampak

Berikut ini adalah deskriptor untuk setiap indikator yang diobservasi

   A. Pendahuluan
            1. Memeriksa kesiapan belajar siswa
            2. Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar
            3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
            4. Menyampaikan manfaat dari penting pembelajaran
   B. Kegiatan Inti
63



        1. Eksplorasi Pembelajaran
                    a. Mengajukan pertanyaan untuk menguju pemahaman
                       sebelumnya
                    b. Mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi
                       sebelumnya
                    c. Menyampaikan kembali beberapa konsep belum
                       dikuasai siswa
                    d. Menggali permasalahan dalam pembelajaran
                       berdasarkan kehidupan sehari-hari untuk diselesaikan
        2. Konsolidasi Pembelajaran
                    a. Mengkontruksikan pemahaman siswa berdasarkan
                       pengalaman belajar
                    b. Memfasilitasi siswa dalam belajar
                    c. Pendampingan siswa dalam kegiatan kelompok
                    d. Melaksanakan belajar mengajar sesuai dengan
                       skenario pembelajaran
        3. Pembentukan sikap dan prilaku siswa
                    a. Menciptakan suasana belajar yang kondusif
                    b. Pendampingan kepada siswa selama proses belajar
                       mengajar berlangsung
                    c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
                       bertanya
                    d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
                       mengemukakan pendapat
        4. Evaluasi
                    a. Memberikan penguatan/penghargaan kepada siswa
                    b. Evaluasi pemahaman siswa terhadap pembelajaran
                    c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
                       menyampaikan hasi temuan
                    d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
                       menyelesaikan sola didepan kelas


C. Penutup
                      1. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk
                         menarik kesimpulan dari materi yang telah
                         dipelajari
                      2. Meminta siswa untuk membuat kesimpulan dengan
                         bahasa sendiri
                      3. meminta siswa untuk memperbaiki/ menambah
                         kesimpulan apabila kesimpulan yang dibuat salah
                         atau kurang sempurna
                      4. Menyempurnakan jawaban siswa.
64




Lampiran 6: Pedoman Observasi Motivasi Siswa

                  Pedoman Observasi Motivasi Belajar Siswa

Teknik Penilaian :
Skor 5 diberikan jika semua deskriptor nampak
Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak
63



Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak
Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak
Skor 1 diberikan jika semua deskriptor tidak nampak


   A. Penggunaan bermain peran
             1. Siswa menunjukkan pengalaman belajar pada materi sebelumnya
                 yang berkaitan dengan materi pelajaran
             2. Siswa menunjukkan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang
                 berkaitan dengan materi pembelajaran
             3. Siswa menggunakan keterkaitan materi sebelumnya dalam
                 pembelajaran
   B. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
             1. Bisa memperahatikan pelajaran dengan seksama selama proses
                 belajar mengajar berlangsung
             2. Siswa tidak mengerjakan pelajaran ini
             3. Siswa tidak ragu-ragu dalam merespon
             4. Siswa tidak terpengaruh dengan situasi selama pembelajaran
   C. Respon dalam pembelajaran
             1. Siswa mengajukan pertanyaan yang dianggap belum jelas
             2. Siswa berusaha menjawab dengan benar pertanyaan guru
             3. Siswa berusaha memperbaiki jawawban pertanyaan yang dijawab
                 salah sebelumnya
             4. Siswa mengemukakan pendapat pada guru
   D. Aktifitas siswa dalam diskusi kelompok
             1. Siswa mencoba mengemukakan pendapat dalam kelompok
             2. Siswa mencoba menanggapi pendapat dari temannya
             3. Siswa membantu memperbaiki kesalahan jawaban temannya
             4. Siswa mencoba menyimpulkan materi yang dibahas




Lampiran 7: Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I

                DATA HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU
                              SIKLUS I
 Indikator                                        Deskriptor   Skor    Penilaian
64



                                                 Nampak
                                                              SB   B        C   K SK
A. Pendahuluan
           1. Memeriksa kesiapan belajar
               siswa                                 3    4
           2. Membangkitkan minat dan
               motivasi siswa dalam belajar
           3. Menyampaikan tujuan
               pembelajaran
           4. Menyampaikan manfaat dan
               arti penting pembelajaran
B. Kegiatan Inti
           1. Ekspolarasi pembelajaran
   a. Mengajukan          pertanyaan     untuk
       menguji pemahaman sebelumnya
   b. Mengaitkan materi yang akan dibahas            3    4
       dengan materi sebelumnya
   c. Menyampaikan kembali beberapa
       konsep penting sebelum dikuasai
       siswa
   d. Menggali        permasalahan      dalam
       pembelajaran berdasarkan kehidupan
       sehari-hari untuk diselesaikan
           2. Konsolidasi Pembelajaran
    a. Mengkonstruksikan           pemahaman
        siswa     berdasarkan      pengalaman        2    3
        belajar
    b. Memfasilitasi siswa dalam belajar
    c. Pendampingan siswa dalam kegiatan
        kelompok
    d. Melaksanakan belajar mengajar
        sesuai dengan skenario pembelajaran
           3. Pembentukan sikap dan
               prilaku siswa
   a. Menciptakan suasana belajar yang               3    4
       kondusif
   b. Pendampingan kepada siswa selama
       proses belajar mengajar berlangsung
   c. Memberikan kesempatan kepada
       siswa untuk bertanya
   d. Memberikan kesempatan kepada
       siswa untuk mengemukakan pendapat
63



             4. Evaluasi
      a. Memberikan penguatan/ penghargaan        3    4
         kepada siswa
      b. Evaluasi pemahaman siswa terhadap
         pembelajaran
      c. Memberikan kesempatan kepada
         siswa untuk menyampaikan hasil
         temuan
      d. Memberikan kesempatan kepada
         siswa untuk menyelesaikan soal
         didepan kelas
   C. Penutup
             1. Melakukan        tanya   jawab
                dengan siswa untuk menarik        3    4
                kesimpulan dari materi yang
                telah dipelajari
             2. Meminta        siswa     untuk
                membuat kesimpulan dengan
                bahasa sendiri
             3. Meminta        siswa     untuk
                memperbaiki/         menambah
                kesimpulan              apabila
                kesimpulan yang dibuat salah
                atau kurang sempurna
             4. Menyempurnakan         jawaban
                siswa

Jumlah                                                 23
Rata-rata                                             3,83
Kategori                                              Baik
64
Lampiran 10: Data Motivasi Belajar Siswa Siklus II

No        Nama                                   Prilaku yang diamati                              Tota   skor
                                                                                                   l
                                 A                   B                 C
                         a   b       c   d   a   b       c   d A b         c   d   a   b c     d
1    Amini               x           x       X           x       x                     x           6      10
2    Ahyar rosisdi       x   x               X           x     X                   x     x         7      11
3    Apriwati            x   x       x   x   X x         x     X x         x       x   x x         13     17
4    D.Widyantini        x   x       x       X x             x X           x       x     x         10     14
5    Dian sari           x   x               X x               X x                 x   x           8      12
6    Eka mardyawati      x   x                 x               X                   x               5      9
7    Eka Fatmawati       x   x       x       X x               X x         x       x   x       x   11     15
8    Erma rosiani        x   x               X                 X                   x               5      9
9    Hariani             x   x               X           x     X                   x       x       7      11
10   Helmiatin               x                 x               X                   x               4      8
11   Herni               x   x               X x               X x                 x               7      11
12   Idayani             x           x       X                 X                   x   x           6      10
13   Junita              x   x       x       X           x     X x                 x               8      12
14   Kasini              x   x               X           x     X                   x           x   7      11
15   L.Zaenudin          x                   X                 X                   x               4      8
16   Lastinep            x   x           x   X           x     X                   x       x       8      12
17   Lilik Puspitasari   x   x                 x         x     X           x       x       x       9      13
18   Maria Ulfa          x   x       x       X x               X           x           x   x       9      13
19   Muliani             x           x       X           x     X           x       x       x   x   9      13
20   Naswandi            x   x               X x               X                   x               6      12
21   Nursiti hadijah     x   x               X           x     X x                 x               7      11
22   Nika selfia         x   x       x       X x               X x                 x   x           9      13
23   Nuri sopiati        x           x       X                 X                   x               5      9
24   Nusanim             x   x           x   X x               X                       x       x   8      12
25   Opi giana           x   x x             X           x     X x                 x               8      12
26   Parman hadi         x     x             X           x                     x       x       x   7      11
27   R.edi Pranata       x   x x             X x                 X         x       x   x           9      13
28   Ridho Al-anba       x   x x         x   X x             x   X x       x       x   x           12     16
29   Rohyatun                x               X                   X                 x               4      8
30   Rosisan heri            x x             X x                 X x               x   x           8      12
31   Rodianto            x   x               X           x       X                 x           x   7      11
32   Rudati              x   x               X           x       X                 x           x   7      11
33   Sahlan                  x           x     x                   x               x               5      9
34   Sarifudin               x               X                   X                 x               4      8
35   Sumawan                 x               X                   X                 x               4      8
36   Sumiati             x   x               X                   X x               x               6      12
37   Suriana             x   x               X           x       X                 x           x   7      11
38   Yusriadi                x x             X x                 X x               x               7      11
39   Yuliartini              x x             X x                 X x               x   x           8      12
     Jumlah                                                                                               553
     Rata-rata                                                                                            4.00
Lampiran 9 : Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II

                DATA HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU
                              SIKLUS II
 Indikator                                           Deskriptor   Skor        Penilaian
                                                     Nampak
                                                                         BS   B   C   K SK
    D. Pendahuluan
               1. Memeriksa kesiapan belajar
                   siswa                                  3        4
               2. Membangkitkan minat dan
                   motivasi siswa dalam belajar
               3. Menyampaikan tujuan
                   pembelajaran
               4. Menyampaikan manfaat dan
                   arti penting pembelajaran
    E. Kegiatan Inti
               1. Ekspolarasi pembelajaran
       e. Mengajukan          pertanyaan     untuk
           menguji pemahaman sebelumnya
       f. Mengaitkan materi yang akan dibahas             3        4
           dengan materi sebelumnya
       g. Menyampaikan kembali beberapa
           konsep penting sebelum dikuasai
           siswa
       h. Menggali        permasalahan      dalam
           pembelajaran berdasarkan kehidupan
           sehari-hari untuk diselesaikan
               2. Konsolidasi Pembelajaran
        e. Mengkonstruksikan           pemahaman
            siswa     berdasarkan      pengalaman         2        4
            belajar
        f. Memfasilitasi siswa dalam belajar
        g. Pendampingan siswa dalam kegiatan
            kelompok
        h. Melaksanakan belajar mengajar
            sesuai dengan skenario pembelajaran
               3. Pembentukan sikap dan
                   prilaku siswa
       e. Menciptakan suasana belajar yang                3        4
           kondusif
       f. Pendampingan kepada siswa selama
64



         proses belajar mengajar berlangsung
      g. Memberikan kesempatan kepada
         siswa untuk bertanya
      h. Memberikan kesempatan kepada
         siswa untuk mengemukakan pendapat
             4. Evaluasi
      e. Memberikan penguatan/ penghargaan        3    4
         kepada siswa
      f. Evaluasi pemahaman siswa terhadap
         pembelajaran
      g. Memberikan kesempatan kepada
         siswa untuk menyampaikan hasil
         temuan
      h. Memberikan kesempatan kepada
         siswa untuk menyelesaikan soal
         didepan kelas
   F. Penutup
             1. Melakukan        tanya   jawab
                dengan siswa untuk menarik        3    4
                kesimpulan dari materi yang
                telah dipelajari
             2. Meminta        siswa     untuk
                membuat kesimpulan dengan
                bahasa sendiri
             3. Meminta        siswa     untuk
                memperbaiki/         menambah
                kesimpulan              apabila
                kesimpulan yang dibuat salah
                atau kurang sempurna
             4. Menyempurnakan         jawaban
                siswa

Jumlah                                                 23
Rata-rata                                             4,00
Kategori                                              Baik
Lampiran 8 : Data Motivasi Siswa Siklus I

No                                                   Prilaku yang diamati                                Total   skor
            Nama
                                 A                   B                   C                   D
                         a   b       c   d   A   b       c   d   A   b       c   d   a   b       c   d
1    Amini               x   x       x       X   x       x       X                   x   x               9       13
2    Ahyar rosidi        x   x           x   X           x       X x         x       x   x               10      14
3    Apriwati            x   x       x   x   X x         x       X x         x       x   x       x   x   14      18
4    D.Widyantini        x   x       x       X x             x   X           x       x   x       x       11      15
5    Dian srai           x   x           x   X x             x     x         x       x                   8       12
6    Eka mardyawati      x   x       x   x   X x         x       X x         x       x   x       x   x   14      18
7    Eka Fatmawati       x   x                 x         x   x   X x         x       x   x       x   x   12      16
8    Erma rosiani            x       x   x   X x         x       X x         x       x   x       x       12      16
9    Hariani             x   x       x       X           x       X x             x   x                   9       13
10   Helmiatin           x   x       x       X           x       X x             x   x                   9       13
11   Hreni               x   x       x   x   X x         x       X x                 x   x       x       12      16
12   Idayani             x   x       x   x   X x         x       X x         x       x   x       x   x   14      18
13   Junita              x   x       x       X           x       X           x       x   x           x   10      14
14   Kasini              x           x       X x                 X x                 x   x               8       12
15   L.Zaenudin          x   x               X x                 X x         x       x   x       x       10      14
16   Lastinep            x   x       x       X x         x       X x                 x           x       9       13
17   Lilik Puspitasari   x   x       x       X x         x       X x                 x   x               10      14
18   Maria ulfa          x   x               X x                 X x         x       x   x       x       10      14
29   Muliani             x   x       x       X x                 X x                 x               x   9       13
20   Naswandi            x   x       x       X x                 X x         x       x   x       x       11      15
21   Nursiti hadijah     x   x               X x                 X x         x       x   x                9      13
22   Nika selfia         x   x               X x                 X x                 x   x       x        9      13
23   Nuri sopiati        x   x               X x                 X x         x       x   x               9       13
24   Nusanim             x   x       x       X x         x       X x                 x   x               10      14
25   Opi giana           x               x   X                   X x         x   x       x           x   9       13
26   Parman hadi         x   x               X x                 X x         x       x   x       x       10      14
27   R.Edi Pranata       x   x       x   x   X x         x       X x         x       x   x       x   x   14      18
28   Ridho Al-anba       x   x       x   x   X x         x       X x         x       x   x       x   x   14      18
39   Rohyatun            x   x               X x                 X                   x   x               7       11
30   Rosisan heri        x               x   X x             x   X x                 x   x               9       13
31   Rodianto            x   x           x   X x         x       X               x   x   x               10      14
32   Rudati              x   x       x   x   X x             x   X x         x       x   x       x       13      17
33   Sahlan              x   x               X x             x   X x         x       x   x       x       11      15
34   Sarufudin           x   x               X x                 X                   x   x               7       11
35   Sumawan             x   x       x       X x         x       X           x           x               9       13
36   Sumiati             x                   X x         x       X x         x       x                   8       12
37   Suriana             x           x       X x                 X x                 x   x               8       12
38   Yusriadi            x   x               X x                 X x         x       x   x               9       13
39   Yuliartini          x   x       x       X x             x   X x         x       x   x               11      15
     Jumlah                                                                                                      423
     Rata-rata                                                                                                   3,76
Lampiran 11 Data Hasil Evaluasi Prestasi Belajar Siswa Tiap siklus

 No            Nama                  Nilai evaluasi belajar siswa tiap siklus
                                Siklus I                 Siklus II
 1    Amini                     55                       60
 2    Ahyar rosisdi             60                       65
 3    Apriwati                  80                       80
 4    D.Widyantini              80                       85
 5    Dian sari                 60                       65
 6    Eka mardyawati            80                       80
 7    Eka Fatmawati             70                       75
 8    Erma rosiani              75                       75
 9    Hariani                   75                       80
 10 Helmiatin                   75                       70
 11 Herni                       65                       70
 12 Idayani                     80                       80
 13 Junita                      65                       70
 14 Kasini                      60                       65
 15 L.Zaenudin                  65                       70
 16 Lastinep                    65                       70
 17 Lilik Puspitasari           70                       75
 18 Maria Ulfa                  70                       70
 19 Muliani                     65                       75
 20 Naswandi                    65                       70
 21 Nursiti hadijah             65                       65
 22 Nika selfia                 70                       70
 23 Nuri sopiati                75                       75
 24 Nusanim                     65                       60
 25 Opi giana                   65                       75
 26 Parman hadi                 70                       80
 27 R.edi Pranata               70                       80
 28 Ridho Al-anba               75                       85
 29 Rohyatun                    60                       60
 30 Rosisan heri                70                       75
 31 Rodianto                    60                       65
 32 Rudati                      60                       70
 33 Sahlan                      65                       70
 34 Sarifudin                   60                       60
 35 Sumawan                     60                       60
 36 Sumiati                     70                       75
 37 Suriana                     60                       65
 38 Yusriadi                    70                       70
 39 Yuliartini                  65                       70
 Jumlah                         2.625                    2.775
 Rata-rata                      67.30                    70.64
 Jumlah siswa yang tuntas       28                       34
 Prosentase ketuntasan          71.79 %                  87.17 %
Lampiran 13 : Perhitungan Simpangan Baku Prestasi Belajar Siswa Siklus I


    No               X            F          FX           (X-X)     (X-X)2    F(X-X)2
    1                55            1         55           -12,3     151,29   151,29
    2                60           10        600           -7,23      53,29   532,9
    3                65           11        715           -2,43       5,29   58,19
    4                70            8        560            2,76       7,29   58,32
    5                75            5        375            7,76      59,29   296,45
    6                80            4        320           12,76     161,29   645,16
                   Jumlah                  2.625                             174,37
                  Rata-rata                67,30
                              2   Mencari nilai rata-rata dengan rumus :

          Σ( x)
   Χ=
           N

       2.625
      =
         39
     = 67.30


                       2 Mencari simpangan baku
   Untuk mencari simpangan baku digunakan rumus sebagai berikut :

          Σf ( x − x) 2
   sd =
                N
         1742.31
      =
            39
        41.74
      =
         39

     = 1.07
64



Lampiran 12 : Menghitung Persentase ketuntasan

                   a. Siklus I
          Jumlah siswa yang tuntas =28
          Jumlah siswa         =39

                                                    28
                                                       x100 %
          Persentase ketuntasan klasikal         = 39
                                              = 71,79 %


                   b. Siklus I
          Jumlah siswa yang tuntas = 34
          Jumlah siswa         = 39

                                                    36
                                                       x100
          Persentase ketuntasan klasikal         = 39
                                              = 87,17 %




Lampiran 14 : perhitungan Simpangan Baku Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No             X              F          FX           (X-X)     (X-X)2    F(X-X)2
 1              60              6        360          -10,64     113,21   679,25
 2              65              7        455           -5,64      31,81   222,67
 3              70             11        770           -0,64       0,41   4,51
 4              75              8        600            4,36       19,0   15,2
 5              80              5        400            9,36      87,61   438,05
 6              85              2        170           14,36     206,21   412,42
              Jumlah                    2.755                             1908,91
             Rata-rata                  70,64
                           2   Mencari nilai rata-rata dengan rumus :

       Σ f ( x)
 Χ=
         N

        27.55
   =
         39

   = 70.64


                     2 Mencari simpangan baku
 Untuk mencari simpangan baku digunakan rumus sebagai berikut :


           Σf ( x − x) 2
 sd =
                 N

         1908.91
   =
           39

        43.69
   =
         39

   = 1.12


PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN
  DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
64



           BELAJAR SISWA BIDANG STUDI BIOLOGI
              KELAS VII SMPN III BAYAN TAHUN
                   PELAJARAN 2007/2008




Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Institut keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SUPRIANI
04 211 304


JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MATARAM
2008
                       HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi disusun oleh     :   SUPRIANI

NIM                      :   04 211 304

Judul Penelitian         :   PENERAPAN           STRATEGI         PEMBELAJARAN
                             BERMAIN      PERAN       DALAM      MENINGKATKAN
                             MOTIVASI      DAN    PRESTASI      BELAJAR   SISWA
                             BIDANG STUDI BIOLOGI KELAS VII SMPN              3
                             BAYAN TAHUN PELAJARAN 2007/2008



                   Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh penguji,
                      Tanggal………………………………..2008




             Pembimbing I                               Pembimnbing II




         Ir. H. M. Tarudi, MS.                           Hunaepi, S.Pd.


                                    Menyetujui
                             Jurusan Pendidikan Biologi
            Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam
                  Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram
                                   Ketua jurusan,




                                 Yusuf, S.Pd, M.Pd.
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Jurnal metode role playing dan media gambar
Jurnal metode role playing dan media gambarJurnal metode role playing dan media gambar
Jurnal metode role playing dan media gambarrusnaini
 
Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)nu rokhman
 
Ptk eri-marlina-lengkap
Ptk eri-marlina-lengkapPtk eri-marlina-lengkap
Ptk eri-marlina-lengkapnasrun gayo
 
Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Andri Tampani
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...guestf6b63af
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAEKO SUPRIYADI
 
makalah model pembelajaran JIGSAW
makalah model pembelajaran JIGSAWmakalah model pembelajaran JIGSAW
makalah model pembelajaran JIGSAWCharis Al Asad
 
Bab 2 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 2 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7EBab 2 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 2 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7EMariz Cha Cha
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposalishakaxly
 
Tugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarTugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarast_189
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasMuh Yusuf Manguluang
 

Was ist angesagt? (20)

bab 2 proposal kuantitatif
bab 2 proposal kuantitatifbab 2 proposal kuantitatif
bab 2 proposal kuantitatif
 
Jurnal metode role playing dan media gambar
Jurnal metode role playing dan media gambarJurnal metode role playing dan media gambar
Jurnal metode role playing dan media gambar
 
Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
 
Ptk eri-marlina-lengkap
Ptk eri-marlina-lengkapPtk eri-marlina-lengkap
Ptk eri-marlina-lengkap
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
Micro metode role playing & picture and picture
Micro metode role playing & picture and pictureMicro metode role playing & picture and picture
Micro metode role playing & picture and picture
 
Panduan ptk 2016
Panduan ptk 2016Panduan ptk 2016
Panduan ptk 2016
 
Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi
 
Pkp Metode jigsaw
Pkp Metode  jigsawPkp Metode  jigsaw
Pkp Metode jigsaw
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Aktivitas belajar siswa
Aktivitas belajar siswaAktivitas belajar siswa
Aktivitas belajar siswa
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIA
 
makalah model pembelajaran JIGSAW
makalah model pembelajaran JIGSAWmakalah model pembelajaran JIGSAW
makalah model pembelajaran JIGSAW
 
Bab 2 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 2 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7EBab 2 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 2 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
 
Tugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarTugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelar
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
 

Ähnlich wie ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI

PROPOSAL PTK.pptx
PROPOSAL PTK.pptxPROPOSAL PTK.pptx
PROPOSAL PTK.pptxMRofiiIhsan
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Artikel Psikologi Olahraga ( Ari Armadi Pranajaya-22087006).docx
Artikel Psikologi Olahraga ( Ari Armadi Pranajaya-22087006).docxArtikel Psikologi Olahraga ( Ari Armadi Pranajaya-22087006).docx
Artikel Psikologi Olahraga ( Ari Armadi Pranajaya-22087006).docxAriArmadi1
 
76484559 proposal-penelitian-biologi
76484559 proposal-penelitian-biologi76484559 proposal-penelitian-biologi
76484559 proposal-penelitian-biologielisabethringo
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiabcirohil
 
Bab i ptk 3
Bab i ptk 3Bab i ptk 3
Bab i ptk 3warhanie
 
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...guest533a419
 
Upayapeningkatanaktivitassiswadalampembelajaranpkndenganmenggunakanmodelpembe...
Upayapeningkatanaktivitassiswadalampembelajaranpkndenganmenggunakanmodelpembe...Upayapeningkatanaktivitassiswadalampembelajaranpkndenganmenggunakanmodelpembe...
Upayapeningkatanaktivitassiswadalampembelajaranpkndenganmenggunakanmodelpembe...Emir Harahap
 

Ähnlich wie ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI (20)

PROPOSAL PTK.pptx
PROPOSAL PTK.pptxPROPOSAL PTK.pptx
PROPOSAL PTK.pptx
 
Pkp ut raha
Pkp ut rahaPkp ut raha
Pkp ut raha
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
 
3. bab i
3. bab i3. bab i
3. bab i
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
1710 5486-1-pb
1710 5486-1-pb1710 5486-1-pb
1710 5486-1-pb
 
skripsi BaB I
skripsi BaB Iskripsi BaB I
skripsi BaB I
 
Artikel Psikologi Olahraga ( Ari Armadi Pranajaya-22087006).docx
Artikel Psikologi Olahraga ( Ari Armadi Pranajaya-22087006).docxArtikel Psikologi Olahraga ( Ari Armadi Pranajaya-22087006).docx
Artikel Psikologi Olahraga ( Ari Armadi Pranajaya-22087006).docx
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Revisi isi
Revisi isiRevisi isi
Revisi isi
 
Ptk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ipsPtk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ips
 
76484559 proposal-penelitian-biologi
76484559 proposal-penelitian-biologi76484559 proposal-penelitian-biologi
76484559 proposal-penelitian-biologi
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
pemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdfpemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdf
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
Bab i ptk 3
Bab i ptk 3Bab i ptk 3
Bab i ptk 3
 
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
 
Upayapeningkatanaktivitassiswadalampembelajaranpkndenganmenggunakanmodelpembe...
Upayapeningkatanaktivitassiswadalampembelajaranpkndenganmenggunakanmodelpembe...Upayapeningkatanaktivitassiswadalampembelajaranpkndenganmenggunakanmodelpembe...
Upayapeningkatanaktivitassiswadalampembelajaranpkndenganmenggunakanmodelpembe...
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 

Kürzlich hochgeladen

PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosiallux08191
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwdfurinews
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 

Kürzlich hochgeladen (12)

PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 

ROLE PLAYING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan undang-undang No.20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional bahwa pendidikan adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun 1945 yang berdasarkan pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntunan perubahan zaman. Sistem pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlaq mulia, berilmu, cakap, kretif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2006). Proses belajar mengajar guru, tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode atau strategi pembelajaran saja, seorang guru mampu menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang bervariasi agar dalam kegiatan belajar mengajar tidak membosankan bagi siswa dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu tercapainya peningkatan motivasi dan prestasi belajar (Slameto, 2003). Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka seorang guru khususnya guru mata pelajaran biologi SMP Negeri III Bayan dituntut untuk memilih dan
  • 2. 7 menggunakan berbagai metode atau strategi pembelajaran yang tepat, membantu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Seperti menggunakan sistem pembelajaran bermain peran atau Role Playing. Metode atau strategi bermain peran ini lebih menekankan berdasarkan pengalaman, dalam hal ini siswa memainkan watak, perasaan dan gagasan-gagasan lain. Pembelajaran bermain peran (Role Playing) ini juga bermamfaat terjadinya interaksi antara siswa di kelas sehingga siswa akan lebih mudah untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi suatu masalah yang dialami. Hamalik (2006) menyatakan bahwa bermain peran memiliki keuntungan, diantaranya siswa dapat bertindak dan mengekspresikan perasaan dan pendapat tanpa sanksi, bermain peran memungkinkan memperkenalkan siswa untuk mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan gagasan-gagasan yang lainnya. Demikian penerapan pembelajaran bermain peran ini dapat membantu siswa dalam mengemukakan pendapat, ide ataupun gagasan sebagai salah satu wujud dari siswa yang memiliki kreativitas, sehingga hal ini baik secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak positif terhadap peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa, pada umumnya dan khususnya pada mata pelajaran biologi. Berdasarkan observasi bahwa pembelajaran biologi yang selama ini digunakan dengan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Sehingga motivasi dan pretsai belajar siswa masih rendah, karena siswa dikelas hanya mendengarkan, mencatat, dan siswa hanya melakukan kegiatn sesuai perintah
  • 3. 7 guru siswa juga kurang siap dalam mengikuti pelajaran pada setiap pertemuan karena sebagian besar siswa tidak mempelajri materi yang akan dibahas sebelum proses belajar mengajar. Sehingga siswa kurang aktif dalam menemukan sendiri, kesulitan juga dialami oleh guru dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat agar siswa dapat belajar secara aktif. Hal ini disebabkan karena guru lebih banyak menerapkan metode ceramah, sehingga penyampaian materi dan soal lebih didominasi oleh guru, disamping itu buku pedoman yanng dimiliki olehsiswa cenderung menggunakan satu pedoman yang diproleh dari sekolah saja. Hal ini menyebabkan kurangnya motivasi dan prestasi belajar siswa dengan memperhatikan nilai rata-rata hasil ujian semester 1 pada mata pelajarn biologi di SMPN III Bayan masih rendah yaitu 50,00 dengan persentase ketuntasan belajar 27,5%. Untuk itu penelitian ini akan menerapkan strategi pembelajaran bermain peran untuk membantu siswa dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa yang lebih optimal terutama kelas VII karena kelas VII dianggap sebagai kelas yang baru. Sehingga perlu adanya penanganan yang lebih baik yang pada akhirnya nanti akan timbul motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar. Untuk itu peneliti merasa tertarik untuk mengangkat judul tentang penerapan strategi pembelajaran bermain peran dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.
  • 4. 7 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang kurangnya motivasi dan prestasi belajar siswa sehingga mengakibatkan rendah nilai yang diperoleh siswa karena strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran masih kurang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah penerapan pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui “Peningkatan motivasi dan prestasi belajar biologi melalui penerapan pembelajaran bermain peran pada siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1. Manfaat teoritis 1.4.1.1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan yang erat kaitannya dengan penggunaan strategi pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi pada siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008. 1.4.1.2 Memberikan pengetahuan baru bagi peneliti dan lembaga
  • 5. 7 pendidikan yang terkait guna dijadikan salah satu acuan atau referensi yang akan datang. 1.4.2. Manfaat praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau pedoman kepada guru biologi untuk menerapkan strategi pembelajaran bermain peran dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar. 1.5. Definisi Operasional 1.5.1. Bermain Peran Bermain peran adalah penerapan pmebelajaran pengajaran berdasarkan pengalaman (Hamalik, 2006). Lisnawati (1997), menyatakan bahwa bermain peran adalah metode mengajar dengan mendemonstasikan cara bertingkah laku hubungan sosial sehari-hari. Jadi pembelajaran bermain peran adalah suatu strategi atau metode pembelajaran siswa dapat memainkan peran dalam hal ini terkait dengan pembelajaran biologi 1.5.2. Motivasi Motivasi adalah salah satu pendorong yang merubah energi dalam diri seseorang kebentuk suatu aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (1990) bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan feeling dan didahului dengan adanya tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu terbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
  • 6. 7 Seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dilakukan untuk mencapainya. Jadi motivasi adalah salah satu pendorong yang merubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk suatu aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu (Djamarah, 1994). 1.5.3. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar (Djamarah, 1994), Nurkencana (1990) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang ingin dicapai individu setelah mengalami proses pendidikan atau setelah diajarkan suatu pengetahuan tertentu, lebih lanjut Nurkencana menyatakan bahwa hasil tersebut dapat merubah sikap, kebiasaan dan keterampilan. Jadi prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-
  • 7. 7 kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar pada siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008. 1.6. Lingkup Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah SMP Negeri III Bayan Kabupaten Lombok Barat. 1.6.2. Subjek Penelitian Siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008. 1.6.3. Objek Penelitian Penggunaan pembelajaran bermain peran dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi pada siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.
  • 8. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Bermain Peran Pada prinsipnya model pembelajaran bermain peran atau Role Playing merupakan upaya pemecahan masalah melalui peragaan tindakan. Hamalik (2006), bahwa pembelajaran bermain peran adalah penerapan pengajaran berdasarkan pengalaman. Salah satu model pembelajaran yang mengutamakan interaksi antara siswa dalam demokrasi yaitu model pengajaran bermain peran (Syah, 2001). Dengan demikian yang dimaksud dengan pembelajaran bermain peran adalah model pembelajaran pemecahan masalah dengan mengutamakan interaksi antar siswa melalui peragaan tindakan (bermain peran). 2.1.2. Manfaat bermain peran Model pembelajaran bermain peran ini dikembangkan dalam upaya membantu individu dalam menghayati nilai-nilai yang berlaku serta mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sosial. Pembelajaran bermain peran ini pula siswa dibina untuk menghadapi masalah dengan jalan menempatkannya dalam situasi “bantuan” yang mengandung permasalahan tersebut, harus berperan dan setelah itu mendiskusikan. Adapun manfaat menggunakan pembelajaran bermain peran ini yaitu (Hamalik, 2006).
  • 9. 28 2.1.2.1 Dalam bermain peran, siswa-siswa dapat bertindak dan mengekspresikan perasaaan dan pendapatnya tanpa sanksi. Mereka dapat mengulangi dan mendiskusikan masalah (isu) personal manusiawi tanpa merasa cemas. 2.1.2.2 Bermain peran memungkinkan dan memperkenankan para siswa untuk mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan gagasan lain. Hasil identifikasi ini bermakna terhadap perubahan tingkah laku dan sikap sebagaimana mereka menghayati watak orang lain. Keberadaan pemebelajaran bermain peran, siswa berada dalam suasana yang relatif aman dan terkendali untuk mengeksplorasi dan menunjukkan masalah-masalah diantara siswa sehingga siswa akan lebih bebas dan kreatif dalam mengemukakan/ menyampaikan argumennya tersebut. 2.1.3. Teknik Pelaksanaan Pembelajaran bermain peran Bermain peran dapat dilaksanakn dalam tiga tahap kegiatan yaitu : 2.1.2.3 Persiapan dan intruksi Pada tahap ini, makan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Situasi bermain peran dipilih oleh guru dan keseluruhan situasi harus dijelaskan oleh guru meliputi situasi suasana,
  • 10. individu yang terlibat pada posisinya. b. Pada awal bermain peran hendaknya siswa dilatih sebagai peserta maupun pengamat aktif. c. Guru memberikan instruksi khusus kepada peserta bermain peran setelah menyajikan penjelasan terlebih dahulu. 2.1.2.4 Aksi drama dan diskusi Pada tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Para pelaku (siswa) harus maju melalui situasi bermain peran. b. Bermain peran harsus berhenti jika tingkah laku tertentu (yang terpenting) telah diamati. c. Keseluruhan kelas harus berpartisipasi dalam suatu diskusi yang berpusat pada situasi bermain peran. Tiap kelompok diberikan kesempatan sama untuk menyampaikan reaksinya. 2.1.2.5 Penilaian Pada tahap ini, maka dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Para siswa harus membuat tulisan atau
  • 11. 28 melaksanakan diskusi lisan mengenai keberhasilan atau hasil-hasil bermain peran. b. Guru menilai keefektifan dan keberhasilan bermain peran sesuai dengan pengamatannya dalam bentuk catatan yang selanjutnya dan untuk perbaikan (Hamalik, 2006). 2.2. Pengertian Motivasi Motivasi adalah salah satu pendorong energi dalam diri sendiri seseorang kedalam bentuk suatu aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mc. Donald dalam buku Sardiman (1990), bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu terbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik, seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapai dengan segala upaya yang dapat dilakukan untuk mencapainya (Djamarah, 1994). Proses belajar mengajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak mungkin akan melakukan aktivitas belajar dengan baik. Hal ini merupakan suatu pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan tidak akan menyentuh kebutuhannya.
  • 12. Seseorang akan melakukan aktivitas secara terus menerus tanpa motivasi dalam dirinya merupakan motivasi instrinsik. Namun seseorang yang tidak memiliki keinginan untuk belajar merupakan motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan bila motivasi instrinsik tidak ada dalam diri seseorang sebagai subjek belajar (Djamarah, 1994). Ada beberapa fungsi memotivasi dalam belajar yaitu : mendorong siswa untuk berbuat, sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi dari setiap kegiatan yang akan dilakukan. Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan yang hendak dicapai dan sesuai dengan rumusan tujuan tersebut. Menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dengan serasi guna mencapai tujuan tersebut (Sardiman, 1990). Disamping itu ada fungsi-fungsi lain dalam motivasi yaitu sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi seseorang yang melakukan usaha itu karean adanya motivasi, adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menemukan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapt melahirkan prestasi yang baik, intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. 2.1.2.1 Macam-macam motivasi Macam-macam motivasi terdiri atas motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang (motivasi ekstrinsik). a. Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
  • 13. 28 tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila seseorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya, maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya dalam aktivitas belajar, motivasi instrinsik sangat diperlukan terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi instrinsik sulit sekali melakukan aktivitas belajar, terus menerus. Sebaliknya yang memiliki motivasi instrinsik selalu ingin maju dalam belajar, keinginan itu dilatar belakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan mendatang (Djamarah, 1994). Siswa yang memiliki motivasi instrinsik cenderung akan menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan yang mempunyai keahlian
  • 14. dalam bidang tertentu (Djamarah, 1994), untuk mendapatkan semua itu tidak ada cara lain yang lebih tepat kecuali belajar. Belajar adalah suat cara utnuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi untuk mempelajarinya suatu mata pelajaran, maka akan mempelajarinya dalam jangka waktu tertentu. Motivasi muncul karena membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Motivai berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Dorongan untuk belajar bersumber pada kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi motivasi instrinsik muncul berdasarkan kesadaran tujuan esensial bukan sekedar atribut dan seremonial. b. Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi instrinsik, yang merupakan motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik bukn berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam berpendidikan. Motivasi ini sangat diperlukan agar siswa mau belajar lebih kuat bebagai cara dilakukan agar siswa termotivasi
  • 15. 28 untuk belajar. Motivasi ekstrinsik memeberi semangat kepada siswa dalam aktivitas belajarnya (Djamarah, 1994) Dalam hal usaha membangkitkan motivasi ekstrinsik siswa terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan atau dilakukan yaitu: 1. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. 1) Menjelaskan cara secara konkrit kepada siswa apa yang dilakukan pada akhir pelajaran. 2) Memberikan penghargaan terhadap prestasi yang ingin dicapai siswa, sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian hari. 3) Membuat kebiasaan belajar yang baik. 4) Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok.
  • 16. Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa untuk membangkitkan semangat belajar setiap siswa adalah dengan memberikan motivasi ekstrinsik kepada siswa dalam proses interaksi belajar siswa. Motivasi ekstrinsik kepada suatu alat yang cukup baik digunakan oleh guru untuk membangkitkan semangat belajar siswa. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa seperti yang dikemukakan Damayanti (2002), yaitu : 1. Keberhasilan mencapai keinginan menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan, timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan serta kepribadian. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau hukuman akan dapat mengubhah keinginan menjadi kemauan yang kemudian menjadi cita- cita. 2. Kemampuan siswa
  • 17. 28 Keinginan seoarang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mengenal dan mengucapkan bunyi- bunyi huruf keberhasilan membaca suatu bacaan akan menambah kekayaan pengalaman hidup, keberhasilan tersebut memuaskan dan menyenangkan hatinya kemampuan akan memperkuat motivasi anak melaksanakan tugas-tugas perkembangan. 3. Kondisi siswa Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi siswa. Seseorang yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya bila sehat, kenyang dan gembira akan lebih mudah memusatkan perhatian. Bila jasmani dan tohasi siswa sehat dengan senang hati untuk belajar agar memperoleh nilai rapot yang lebih baik. 4. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dengan kehidupan masyarakat. Sebagai anggota masyarakat seorang siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Dengan suasana lingkungan yang aman, tertib, tenteram, indah dan nyaman memperkuat kemampuan dan menambah semangat kapasitas belajar. 5. Kematangan
  • 18. Untuk mempengaruhi motivasi anak, harus diperhatikan kematangan anak. Tidak bijaksana untuk merangsang aktivitas- aktivitas matang secara fisik, psikis dan sosial. Karena apabila tidak memperhatikan kematangan ini akan berakibat frustasi emosi dan mengurangi kapasitas belajar. 6. Unsur-unsur dinamis dalam membelajarkan siswa. Siswa memiliki perasaan, minat, perhatian, kemauan, dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya terpengarui pada motivsi dan perilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa alam, tempat tinggal dan pergaulan serta lingkungan budaya siswa juga mengalami perubahan. Lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar dan belajar siswa. 7. Upaya guru dalam membelajarkan siswa Intensitas pergaulan antara guru dengan siswa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Upaya membelajarkan siswa terjadi di sekolah atau di luara sekolah, upaya pembelajaran di sekolah meliputi menyelenggarakan tata tertib belajar, membina disiplin belajar, membina ketertiban
  • 19. 28 pergaulan dan membina ketertiban lingkungan. Begitu juga upaya pembelajaran di luara sekolah, yakni keluarga, lembaga agama, pramuka dan pusat pendidikan pemuda yang lain. Semua itu mempengaruhi motivasi belajar siswa. 8. Minat Minat adalah kecenderungan yang mantap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memeperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Minat pada dasarnya adalah kemampuan sesuatu hubungan antar diri sendiri dengan sesuatu hubungan sesuatu hubungan antar diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena adanya daya tarik baginya. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. 2.3. Pengertian prestasi belajar Menurut Djamarah (1994): “prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan diciptakan baik secara individual maupun kelompok, sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadaruntuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
  • 20. yang mengakibatkan perubahan dari individual sebagai aktivitas dalam belajar. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh atau yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar atau mempelajari ilmu pengetahuan tertentu di suatu sekolah yang berupa nilail-nilai mata pelajaran seperti pendapat (Nurkencana, 1990) yang mengatakan bahwa: “prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh individu setelah individu yang bersangkutan mengalami suatu belajar atau diajarkan pengetahuan tertententu”. Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal selain memperhatikan isi materi yang diberikan, sumber belajar dan media pengajaran juga akan mempengaruhi hasil belajar. Berdasar pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang yang telah melakukan kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka maupun pernyataan melalui proses penilaian terhadap tingkah laku dalam proses belajar mengajar. Prestasi yang dimaksud dalam penelitian adalah hasil belajar. 2.4.Faktor-faktor yang mempengaruhi pestasi belajar Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar yang dipengaruhi oleh beberap faktor. Adapun faktor-faktor tersebut dapat digolongkan sebagai berikut (Djamarah, 1994). a. Faktor internal, adalah faktor yang timbul dalan diri anak itu sendiri, seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, dan
  • 21. 28 sebagainya, faktor ini terwujud sebagai kebutuhan dari anak itu. b. Faktor eksternal yang berasal dari sekolah seperti interaksi guru dan murid, standar pelajaran, cara penyajian hubungan antara murid, standar pelajaran diatasa kurikulum, media pendidikan, kurikulum keadaan gedung, waktu sekolah, pelaksanaan disiplin metode mengajara dan tugas belajar. c. Faktor eksternal yang berasal dari masyarakat, misalnya media massa, teman bergaul, kegiatan yang lain, cara hidup lingkunan. d. Faktor eksternal yang berasal dari keluarga, misalnya cara orang tua mendidik, suasana keluarga, pegertian orang tua, keadaan sosial ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan. 2.2. Kerangka berfikir Dalam mencapai suatu motivasi dan prestasi belajar tidaklah semudah yang dibayangkan, sebab untuk mencapai motivasi dan prestasi belajar yang tinggi ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar siswa tersebut adalah penerapan sistem pembelajaran bermain peran, sekalipun sistem pembelajaran bermain peran bukanlah satu- satunya faktor yang menentukan tinggi rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa, namun system atau strategi pembelajaran khususnya
  • 22. pembelajaran bermain peran merupakan salah satu sarana atau alat bantu pengajaran yang akan dipakai untuk membantu kegiatan belajar mengajar sehingga apa yang diajarkan akan lebih mudah dimengerti ataupun dipahami oleh anak didik (siswa). Keberadaan pembelajaran bermain peran dalam membantu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa disekolah mutlak diperlukan, sehingga para siswa akan lebih menyukai ataupun akan lebih cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap belajar yang pada gilirannya juga akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara keseluruhan. Menggambarkan dengan jelas bahwa dengan adanya pembelajaran bermain peran sangat berperan dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. 2.3. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (suryabrata, 2003). Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Motivasi dan prestasi belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan dapat ditingkatkan dengan penerapan strategi pembelajaran bermain peran” BAB III METODE PENELITIAN
  • 23. 28 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru peneliti dalam proses belajar mengajar dikelas, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Arikunto, 2007) 3.2. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian tergantung pada gejala yang akan diteliti. Apakah gejala itu dibuat secara sengaja atau gejala itu telah ada secara wajar. Bila gejala itu timbul dengan cara sengaja maka pendekatan yang akan dilakukan adalah pendekatan eksperimen, sedangkan apabila gejala yang diteliti telah ada secara wajar maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris (Arikunto, 2006). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen karena gejala yang timbul dengan cara sengaja yaitu pembelajaran dengan bermain peran terhadap motivasi dan prestasi belajar biologi pada siswa kelas VIII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008. 3.3. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan pada semester genap yaitu pada tanggal 24 April sampai dengan 15 Mei Tahun Pelajaran 2007/2008.
  • 24. Refleksi Rencana yang Direvisi Rencana yang Direvisi Siklus I II Siklus Tindakan/Observasi Refleksi Tindakan/Observasi Tindakan/ Observasi 3.4. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang dimaksud adalah tindakan berupa tindakan pembelajaran bermain peran terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008. Refleksi Dalam peningkatan pemahaman pembelajaran tersebut digunakan tindakan berulang atau siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleks, yang diikuti siklus berikutnya. Pada penelitian ini rencana tindakan dalam maksimal 2 siklus yang setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan. Apabila proses pembelajaran tidak tuntas pada siklus I dan II peneliti akan melanjuntkan ketahap siklus III. Secara spiral menurut Kemmis dan Mc Taggert dalam Depdiknas (2006) penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut.
  • 25. 28 Gambar I : Penelitian tindakan model Kemmis dan Mc Taggart 1. Tahap siklus pertama a. Perencanaan Dalam tahap ini, hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah : - Menyusun rencana pembelajaran - Membuat lembar observasi - Mendesain alat evaluasi dan merencanakan analisis hasil tes b. Pelaksanaan tindakan Dalam tahap pelaksanaan tindakan dilakukan pembelajaran sesuai rencanan pembelajaran yang telah disusun. c. Observasi dan evaluasi Kegiatan observasi dilakukan secara kontinu setiap kali pembelajaran berlangsung dalam pelaksanaan tindakan dengan mengamati kegiatan guru dan kreatifitas siswa. d. Refleksi Hasil yang diperoleh dari observasi, wawancara dan hasil belajar siswa dikumpulkan serta dianalisis, sehingga dari hasil tersebut guru dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi, yaitu : identifikasi kekurangan, analisis sebab kekurangan dan menentukan perbaikan pada siklus berikutnya.
  • 26. 3.5. Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi penlitian Populasi adalah seluruh subyek penelitian (Arikunto, 2006), Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN III Bayan Yang terdiri dari 3 kelas tiap berjumlah rata-rata 40 orang. 3.4.2. Sampel penelitian Sampel penelitian ini dipilih dari suatu populasi yang benar- benar mewakili ciri-ciri populasi tersebut sehingga dapat digunakan untuk melakukan suatu generalisasi (Moleong, 2004) .Menurut Arikunto (2006) Jika Populasi < 100 maka sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008. 3.6. Teknik Pengumpulan data Penelitian ini menggunakan teknik tes dan observasi dalam pengumpulan data penelitian : 3.6.1. Teknis Tes Teknik tes digunakan untuk mengukur penguasaa dan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. 3.6.2. Teknik Observasi Teknik observasi digunakan untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas siswa dalam proses pembelajaran,observasi dilakukan dalam
  • 27. 28 penelitian ini adalah untuk melihat motivsi proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran bermain peran pada pembelajaran biologi.(Arikunto,2002) 3.7. Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk merekam keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis, baik kognitif maupun non kognitif (Suryabrata, 2003). Senada dengan pendapat diatas, Furchan (2004) menyatakan instrument sebagai suatu alat yang dapPat dipertanggung jawabkan untuk mengukur tingkah laku dan sifat dari sesuatu yang diteliti. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dalam penelitian ini digunakan dua jenis instrumen penelitian yaitu tes dan lembar observasi. 3.7.1 Lembar Tes Tes adalah seperangkat ransangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (Furchan, 2004). Lebih lanjut Slameto (2003) menyatakan tes hasil belajar sebagai sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan siswa dengan tujuan untuk mengukur kemajuan belajar siswa. Jenis tes yang digunkan dalam penelitian ini adalah tes objektif pilihan ganda (multiple choice tes) yang menuntut siswa untuk memilih salah satu jawaban yang dianggap paling benar dari beberapa alternative jawaban yang telah tersedia, setiap soal terdiri dari 4 alternatif jawaban (a,b,c, dan d).
  • 28. 3.7.2 Lembar Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian (Hadi dan Haryono, 2005). Pendapat lain, menurut Slameto (2003), observasi merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur aspek-aspek kemampuan yang tidak dapat diukur secara kuantitatif, seperti minat, sikap, dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri siswa, serta proses kegiatan yang dilakukan oleh siswa, baik secara individu atau kelompok. Adapun isi dari observasi adalah kegiatan guru dan motivsi siswa atau kegiatan siswa selama proses belajar mengajar berlansung. Jenis alat observasi yang diguna kan daftar cek, dimana penataan data dilakukan dengan mempergunakan sebuah daftar yang memuat nama observer disertai jenis gejala yang diamati. Tugas observer memberi tanda cek pada gejala yang muncul (Hadi dan haryono, 2005). 3.8. Analisis Data Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang sangat penting, terutama bila diinginkan generalisasinya atau kesimpulan tentang masalah yang diteliti, sehingga nantinya dapat dipertanggung jawabkan. 3.8.1. Analisis Data Hasil Observasi Karena data observasi berupa data deskriftif kualitatif, maka data tersebut diolah berdasarkan reverensi yang ada serta disesuaiakan dengan keadaan pembelajaran selanjutnya dilapangan.
  • 29. 28 3.8.2. Analisis Data Hasil Tes Data yang diperoleh dalam penelitian ini ada dua, yaitu data tentang motivasi dan prestasi belajar siswa kedua data diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. 3.8.2.1.Rata-rata kelas Hasil belajar siswa dapat dikatakan meningkat apabila terdapat peningkatan rata-rata sebelumnya. Untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa. Μ= ∑X Ν Keterangan : M = Mean (nilai rata-rata) ∑ = Jumlah nilai yang diperoleh siswa N = Banyaknya siswa ikut tes 3.8.2.2. Simpangan Baku F (X - X) 2 Sd = N Keterangan : Sd = Simpangan Baku F = Banyak Data N = Jumlah Siswa X = Nilai Data (Sudjana, 2005) 3.8.2.3. Ketuntasan Individu Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas terhadap materi pembelajaran yang diberikan apabila mencapai nilai lebih
  • 30. besar atau sama dengan 6,5 3.8.2.4. Ketuntasan Klasikal R P= X 100 % T Keterangan : P = Prosentase Ketuntasan R = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari 65 T = Jumlah siswa 3.8.2.5. Data Aktivitas Siswa Data aktivitas siswa di analisis dengan cara sebagai berikut : 2.8.2.5.1. Menentukan skor yang diperoleh siswa : Skor 5 diberikan jika dekriptor nampak Skor 4 diberikan jika 3 dekriptor nampak Skor 3 diberikan jika 2 dekriptor nampak Skor 2 diberikan jika 1 dekriptor nampak Skor 1 diberikan jika tidak ada dekriptor nampak Kemudian hasilnya di bandingkan dengan kriteria sebagai berikut 4,5 <x ≤ 5,0⌡ Sangat Aktif 3,5 <x ≤ 4,5⌡ Aktif 2,5 <x ≤ 3,5⌡ Cukup Aktif 1,5 <x ≤ 2,5⌡ Kurang Aktif 1,0 <x ≤ 1,5⌡ Kurang Aktif Dengan X Skor rata-rata dikatakan berhasil apabila termasuk pada kriteria data akktivitas cukup aktif,aktif dan sangat aktif. 2.8.2.5.2. Menentukan MI dan SDI
  • 31. 28 Rumus MI = ½ (Skor Tertinggi + Skor Terendah) 1 SDI = 6 (Skor Tertinggi + Skor Terendah) Kriteria untuk menentukan aktivitas belajar siswa sebagai berikut : MI + 2 SDI ≤ x ≤ MI + 3 SDI ( Sangat Aktif ) MI + 3 SDI ≤ x ≤ MI + 2 SDI ( Aktif ) MI – 2 SDI ≤ x ≤ MI – 3 SDI ( Cukup Aktif ) MI –3 SDI ≤ x ≤ MI – 2 SDI ( Kurang Aktif 2.8.2.6. Data aktivitas guru Setiap indikator perilaku guru pada penelitian ini mengikuti aturan sebagai berikut : Skor 5 diberikan jika dekriptor nampak Skor 4 diberikan jika 3 dekriptor nampak Skor 3 diberikan jika 2 dekriptor nampak Skor 2 diberikan jika 1 dekriptor nampak Skor 1 diberikan jika tidak ada dekriptor nampak Sedangkan aktivitas guru kriterianya sebagai berikut 3,5 <x ≤ 4,0⌡ Sangat Aktif 2,5 <x ≤ 3,5⌡ Aktif 1,5 <x ≤ 2,5⌡ Cukup Aktif 1,0 <x ≤ 1,5⌡ Kurang Aktif (Nurkencana,1990)
  • 32. 63 Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Satuan pendidikan : SMPN III BAYAN…… Mata pelajaran : IPA-Biologi Kelas/semester : VII/II Tahun pelajaran : 2007/2008 Pokok Bahasan : Ekosistem A. Standar kompetensi - Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem B. Kompetensi dasar - Menentukan ekosistem dan hubungan saling ketergantungan antara komponen ekosistem C. Indikator Mengidentifikasi satuan-satuan dalam ekosistem dan menyatakan matahari merupakan sumber energi. D. Alokasi waktu 2 x pertemuan E. Tujuan pembelajaran Siswa dapat: - Mendefinisikan tentang pengertian ekosistem - Menyebutkan komponen-komponen dalam ekosistem - Mengargumentasikan masing-masing satuan dalam ekosistem F. Materi pembelajaran Ekosistem G. Model dan metode pembelajaran Model : CTL Metode : Bermain peran (Role playing) H. Langakah-langkah pembelajaran
  • 33. 64 1. a. Pendahuluan/persiapan - Motivasi - Mengabsensi siswa - Memeriksa kesiapan belajar - Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan inti - Membagi siswa dalam beberapa kelompok - Persiapan dan intruksi - Aksi diskusi - Menyuruh siswa/kelompok mempersentasikan, menyajikan dari hasil diskusi - Tiap kelompok diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan reaksinya - Menyempurnakan jawaban c. Kegiatan akhir - Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyatakan hal-hal yang kurang dipahami - menyuruh siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran - Evaluasi hasil belajar - Menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya - Menutup pembelajaran I. Sumber belajar Buku paket biologi SMP Kelas VII J. Penilaian a. Bentuk penilaian tertulis b. Bentuk soal pilihan ganda
  • 34. 63 Guru Bidang Studi Biologi, Peneliti, (Ida Bayani, S.Pd) (Supriani) NIP. - NIM. 04 211 304 Mengetahui Kepala Sekolah SMPN III Bayan Drs.Fahrurrazi NIP. 132094514
  • 35. 64 Lamipran 3 : Rencana Pelakasaan Pembelajaran Siklus II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Satuan pendidikan : SMPN III BAYAN…… Mata pelajaran : IPA-Biologi Kelas/semester : VII/II Tahun pelajaran : 2007/2008 Pokok Bahasan : Ekosistem A. Standar kompetensi - Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem B. Kompetensi dasar - Menentukan ekosistem dan hubungan saling ketergantungan antara komponen ekosistem C. Indikator Menggambar dalam bentuk diagram rantai makanan dan jarring-jaring kehidupan berdasarkan hasil pengamatan suatu ekosistem. D. Alokasi waktu 2 x pertemuan E. Tujuan pembelajaran Siswa dapat: - Mendefinisikan tentang pengertian ekosistem - Menyebutkan komponen-komponen dalam ekosistem - Mengargumentasikan masing-masing satuan dalam ekosistem F. Materi pembelajaran Ekosistem G. Model dan metode pembelajaran Model : CTL Metode : Bermain peran (Role playing) H. Langakah-langkah pembelajaran
  • 36. 63 I. a. Pendahuluan/persiapan - Motivasi - Mengabsensi siswa - Memeriksa kesiapan belajar - Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan inti - Membagi siswa dalam beberapa kelompok - Persiapan dan intruksi - Aksi diskusi - Menyuruh siswa/kelompok mempersentasikan, menyajikan dari hasil diskusi - Tiap kelompok diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan reaksinya - Menyempurnakan jawaban c. Kegiatan akhir - Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyatakan hal-hal yang kurang dipahami - Menyuruh siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran - Evaluasi hasil belajar - Menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya - Menutup pembelajaran I. Sumber belajar Buku paket biologi SMP Kelas VII J. Penilaian a. Bentuk penilaian tertulis b. Bentuk soal pilihan ganda
  • 37. 64 Guru Bidang Studi Biologi, Peneliti, (Ida Bayani, S.Pd) (Supriani) NIP. - NIM. 04 211 304 Mengetahui Kepala Sekolah SMPN III Bayan Drs.Fahrurrazi NIP. 132094514
  • 38. 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk megengetahui apakah penerapan pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi pada siswa kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008 yang dilaksanakan pada tanggal 24 April sampai 15 Mei. Dari data-data yang sudah diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu data kuantitatif yang diperoleh dari hasil evaluasi akan memberikan jawaban mengenai berhasil tidaknya proses pembelajaran yang diukur dengan ketuntasan belajar. Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 4.1.1. Perencanaan dan tindakan Sebelum proses belajar mengajar berlangsung terlebih dahulu menyusun perencanaan pembelajaran kemudian dilakukan proses belajar mengajar yang termasuk dalam tahap tindakan. Pada tahap tindakan ini proses belajar mengajar berdasarkan pada tahap perencanaan yang telah disusun. Hasil perencanaan untuk setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut:
  • 39. 64 Tabel 4.1: Perencanaan pembelajaran bermain peran pada siswa kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008 Siklus I Siklus II Perencana a. Mempersiapkan a. Mempersiapkan an perangkat perangkat pembelajaran pembelajaran Menyusun rencana Menyusun rencana pembelajaran. pembelajaran. Membuat lembar Membuat lembar observasi observasi b. Koordinasi dengan b. Koordinasi dengan guru kelas yang guru kelas yang bertindak sebagai bertindak sebagai observer dalam observer dalam proses pembelajaran. proses c. Melakukan observasi pembelajaran. terlebih dahulu di kelas objek (kelas VII) SMPN III Bayan MataramTtahun Pelajaran 2007/2008 Tindakan a. Dilaksanakan pada a. Dilaksanakan pada hari Kamis 24 April hari kamis 15 mei 2008 yang 2008 yang berlangsung satu kali berlangsung satu pertemuan selama 2 x kali pertemuan 35 menit pada pokok selama 2 x 35 menit bahasan Ekosistem pada pokok bahasan Ekosistem 4.1.2. Hasil observasi dan refleksi Observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung oleh observer dengan mengamati aktivitas guru dan motivasi siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini untuk mengetahui kekurangan- kekurangan selama proses belajar berlangsung dengan tujuan untuk refleksi
  • 40. 63 pada siklus berikutnya. Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk memperbaiki hasil observasi pada siklus I Tabel 4.2: Hasil observasi dan refleksi selama proses pembelajaran Siklus Observasi Refleksi I a. Peneliti kurang a. Peneliti memberikan memberikan motivasi motivasi kepada siswa siswa secara riil serta mengarahkannya b. Peneliti memberikan b. Peneliti masih kurang pertanyaan kepada beberapa dalam penguasaan kelas siswa yang kurang aktif dan sehingga masih ada siswa ribut supaya siswa antusias yang ribut dalam dalam proses pembelajaran pelaksanaan diskusi kelompok karena siswa kurang antusias dalam c. Peneliti harus mengatur proses pembelajaran waktu semaksimal mungkin dengan cara mengalokasikan c. Peneliti kurang mengatur terlebih dahulu sehingga waktu yang telah proses pembelajaran sesuai ditentukan dengan yang direncanakan d. Peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa kerjasama d. Siswa kurang kompak dalam suatu kelompok dalam bekerja kelompok merupakan sesuatu yang dinilai dalam proses pembelajaran II a. Peneliti kurang a. Memberikan umpan balik memberikan umpan balik kepada siswa dengan cara kepada siswa baik secara memberikan pertanyaan lisan maupun tulisan secara lisan pada beberapa orang denga tujuan untuk memperkuat ingatan siswa terhadap materi yang dibahas b. Peneliti belum bisa mengarahkan langkah- b. Peneliti harus menjelaskan langkah proses langkah-langkah proses
  • 41. 64 pembelajaran berlangsung pembelajaran sebelum belajar berlangsung c. Interaksi antara peneliti dan siswa masih kurang c. Penelilti memberikan pertanyaan terutama kepada siswa yang kurang aktif agar interaksi antara guru dengan siswa tercipta. Dan peneliti selalu mengkoordinir dengan baik setiap kelompok yang mengalami kesulitan sehingga tercipta suasana belajar sesuai dengan yang diharapkan. 4.1.3. Data hasil analisis motivasi siswa Tabel 4.3: Hasil analisis aktivitas motivasi siswa Siklus Banyak Siswa Total Skor Rata-rata Kategori Keaktifan I 39 423 3,76 Aktif II 39 553 4,00 Aktif Tabel 4.4. Hasil Analisis Aktivitas Guru Siklus Banyak item Total Skor Rata-rata Kategori Keaktifan I 6 23 3,83 Aktif
  • 42. 63 II 6 24 4,00 Aktif Rata-rata 3,94 Aktif 4.1.4. Data hasil belajar Data hasil pembelajaran selama proses belajar belangsung denagn menggunakan model pembelajaran bermain peran yang dilaksanakan pada kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008 adalah sebagai berikut dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini Tabel 4.5: Data hasil belajar siswa kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008 Nilai Siklus I II Tertinggi 80 85 Terendah 55 60 Rata-rata 67,30 70,64 Simpangan Baku 1,07 1,12 Ketuntasan Belajar 71,79 % 87,17% Berdasarkan tabel 4.5 ada peningkatan antara siklus 1 sampai siklus II, baik nilai tertinggi, terendah, rata-rata serta simpangan baku. Ini menunjukkan bahwa pengajaran dengan metode bermain peran dapat
  • 43. 64 meningkatkan prestasi belajar siswa terutama siswa kelas VII SMPN III Bayan. Berdasarkan hasil tabel 4.5 diperoleh ketuntasan belajar pada siklus I yaitu 71,79% dapat dikatakan belum tercapai atau tuntas, siklus II = 87,17 sudah tuntas karena sudah mencapai target yang telah ditetapkan yaitu minimal 85% dari jumlah siswa yang mendapat nilai atau sama dengan 65. Dari hal tersebut juga dapat dikatakan bahwa ada peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal antara siklus I sampai siklus II. Dengan demikian bahwa pembelajaran dengan metode bermain peran dapat menuntaskan hasil belajar terutama pada siswa kelas VII SMPN II Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008 4.2. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 bahwa hasil observasi ada siklus I tentang prestasi belajar siswa menunjukkan nilai rata-rata siswa adalah 67,30 sedangkan ketuntasan belajar siswa adalah 71,79 %. Disamping itu hasil observasi tentang Motivasi siswa selama proses belajar berlangsung sepserti yang termuat pada tabel 4.3 diperoleh bahwa kategori motivasi siswa dalam pembelajaran siklus I tergolong cukup kreatif. Sedangkan hasil observasi aktivitas guru selama proses berlangsung tergolong baik dengan rata-rata skor sebersar 3,83. ketuntasan yang diharapkan belum tercapai, oleh karena itu perlu adanya perbaikan tindakan pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 bahwa hasil observasi pada siklus II tentang prestasi belajar siswa menunjukkan niali rata-rata siswa adalah
  • 44. 63 70,64 sedangkan ketuntasan belajar siswa adalah 87,17 %. Disamping itu hasil observasi tentang motivasi siswa selama proses belajar berlangsung seperti yang termuat pada tabel 4.3 diperoleh bahwa kategori motivasi siswa dalam pembelajaran siklus II tergolong sangat baik dengan rata-rata skor sebesar 4,00. Ketuntasan yang diharapkan sudah mencapai batas ketuntasan yang ditetapkan yaitu minimal 85% dari jumlah siswa yang mencapai nilai 65. Berdasarkan tabel 4.3 bahwa hasil yang diperoleh pada siklus I masih belum mencapai hasil yang diharapkan.Adapun kekurangan-kekurangan aktivitas kegiatan siswa dengan guru pada siklus I antara lain: 1. Kekurangan kemampuan siswa dalam menunjukan pengalaman belajar, dan mengaitkan materi sebelumnya dengan materi baru, hal ini disebabkan karena pada siklus ini merasa bahwa yang mengajar adalah bukan gurunya. 2. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan,merespon dan menjawab pertanyaan dari peneliti masih kurang. Hal ini karena peneliti dianggap sebagai guru baru. 3. Pemberian apersepsi pada siswa masih kurang hal ini disebabkan karena kemampuan peneliti kurang mengaitkan materi dengan keadaan lingkungan sehari-hari.
  • 45. 64 4. Peneliti cukup aktif dalam mengelola kelas hal ini disebabkan karena peneliti merasa sebagai orang tua baru, sehingga belum tau betul kondisi yang ada dikelas itu. 5. Peneliti kurang dalam memberikan penguatan atau penghargaan pada siswa serta evaluasi hasil pembelajran hal ini disebabkan karena waktu yang disediakan terlalu sedikit. Berdasarkan hasil refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan pada siklius I maka dilakukan pemberian tindakan pada siklus II. Pada siklus II diadakan penyempurnaan dan perbaikan terhadap kendalal-kendala yang muncul pada siklus I, penyempurnaan dan perbaikan tersebut antara lain: 1. Guru meminta siswa untuk mengingat kembali serta menunjukan keterkaitan antara pengalaman belajar sebelumnya terhadap keterkaitan pada materi. Misalnya keterkaitan antara perhitungan luas persegi dalam perhitungan lingkaran. 2. Guru mengajukan sejumlah
  • 46. 63 pertanyaan pada siswa. Bagi siswa yang bisa menjawab dan berani merespon pertanyaan tersebut akan diberikan poin tambahan, sebagai bentuk penghargaan dari respon siswa terhadap stimlasi yang diberikan guru. Guru menentukan tutor sebaya dalam tiap-tiap kelompok agar mau membantu atau mengajari temannya yang belum bisa. 3. guru harus mengelola kelas dengan baik, dengan mengendalikan kondisi beljara yang menyenangkan dan mengawasi kegiatan pembelajaran. 4. Guru memberikan penguatan atau penghargaan terhadap jawaban atau pertanyaan
  • 47. 64 siswa dengan cara memberikan poin serta menanyakan kembali materi yang telah dibahas untuk menguji pamahaman siswa. Berdasarkan hasil observasi, proses kegiatan belajar mengajar berjalan segan baik, meskipun demikian ada kekurangan-kekurangan, seperti masih adanya siswa yang masih enggan bertanya serta merespon pertanyaan dari guru. Pada tabel 4.1 bahwa hasil observasi pada siklus I tentang prestasi belajar siswa menunjukan nilai rata-rata siswa adalah 67,30. sedangkan ketuntasan belajar siswa adalah 71,79%. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 bahwa prestasi belajar siswa meningkat dari 71,79% meningkat menjadi 87,17% .Hasil ini terjadi karena pada siklus I siswa belum terbiasa dengan metode yang diterapakan .sedangkan pada siklus II sudah sudah dapat memahami prinsip metode pembelajaran yang digunakan hal ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran siklus II sangat baik. Sedangkan hasil observasi aktivitas guru selama proses belajar berlansung tergolong baik dari siklus I dengan rata-rata 3,83 sedangkan siklus II 4,00. ini menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal yang diharapkan telah tercapai. Memperhatikan rata-rata yang diperoleh pada siklus I yaitu 67,30 sedangkan pada siklus II rata-rata 70,64 menunjukan bahwa pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
  • 48. 63 Pencapaian ketuntasan belajar pada siklus II menunjukkan bahwa dengan pembelajaran bermain peran menyebabkan suasana kelas menjadi lebih hidup dengan partisipasi aktif siswa dan dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga pembelajaran menjadi lebih baik dan menyenangkan. Berdasarkan tabel 4.5 bahwa rata-rata prestasi belajara siswa mulai dari siklus I sampai siklus II meningkat. Hal ini dapat dikatakan bahwa pengguanaan pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi dan pretasi belajar belajar siswa terutama siswa kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008. Sedangkan simpangan baku yang diperoleh baik dari siklus I dan siklus II yang di peroleh dapat di lihat pada lampiran 13 dan 14, menunjukkan bahwa kemampuan siswa SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008 bersifat homogen (dianggap sama). Disamping dari permasalahan diatas, peran guru juga sangat menentukan/ membantu dalam mencapai keberhasilan siswa. Termasuk didalamnya bagaimana memotivasi siswa dalam belajar kelompok. Dari siklus ke siklus terlihat adanya perubahan ini terlihat dari keberaian siswa bertanya terhadap yang belum mereka pahami. Keaktifan mereka dalam mengkontruksi pengetahuan awal mereka dan mengekpresikan pengetahuan yang mereka temukan berdasarkan kerja keras mereka kedalam konteks yang nyata (kehidupan alam antar siswa) untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak tentang materi yang diterima hari itu. Unutk mencapai hasil yang optimal lagi, maka guru melakukan perbaikkan dan meningkatkan hal-hal yang dianggap kurang diberikan
  • 49. 64 pada siklus berikutnya. BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan babwa penerapan strategi pembelajaran bermain peran pada mata pelajaran biologi tentang ekosistem dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi siswa kelas VIII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008. Dengan rata-rata 67,30 siklus I dan 70,64 siklus II, sedangkan ketuntasan klasikalnya 71,79 % siklus I dan 87,17% siklus II. 5.2. Saran
  • 50. 63 Berpedoman pada hasil yang tercapai pada penelitian ini maka saran- saran yang dapat disampaikan adalah: 5.2.1. Diharapkan kepada guru biologi SMPN III Bayan agar mempertimbangkan perkembangan dan taraf berpikir anak sebagai acuan dalam memilih metode dan strategi belajar, serta memberikan kebebasan kepada siswa untuk membangun pemahaman sendiri berdasarkan pengalaman belajar sebagai suatu penyempurnaan dari pembelajaran bermain peran. 5.2.2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan introspeksi bagi guru dalam memperbaiki kekurangan kegiatan pembelajaran dan memberikan gagasan untuk peningkatan mutu pendidikan kearah yang lebih baik. 5.2.3. Bagi penelitian lain yang ingin meneliti lebih lanjut diharapkan mencoba menerapkannya pada pokok bahasan lain dengan cakupan yang lebih luas.
  • 51. 64 Lampiran 5: Pedoman pengisian lembar observasi PEDOMAN OBSERVASI KEGIATAN GURU Teknik Penilaian: Skor 5 diberikan jika semua deskriptor nampak Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak Skor 1 diberikan jika semua deskriptor tidak nampak Berikut ini adalah deskriptor untuk setiap indikator yang diobservasi A. Pendahuluan 1. Memeriksa kesiapan belajar siswa 2. Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Menyampaikan manfaat dari penting pembelajaran B. Kegiatan Inti
  • 52. 63 1. Eksplorasi Pembelajaran a. Mengajukan pertanyaan untuk menguju pemahaman sebelumnya b. Mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya c. Menyampaikan kembali beberapa konsep belum dikuasai siswa d. Menggali permasalahan dalam pembelajaran berdasarkan kehidupan sehari-hari untuk diselesaikan 2. Konsolidasi Pembelajaran a. Mengkontruksikan pemahaman siswa berdasarkan pengalaman belajar b. Memfasilitasi siswa dalam belajar c. Pendampingan siswa dalam kegiatan kelompok d. Melaksanakan belajar mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran 3. Pembentukan sikap dan prilaku siswa a. Menciptakan suasana belajar yang kondusif b. Pendampingan kepada siswa selama proses belajar mengajar berlangsung c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat 4. Evaluasi a. Memberikan penguatan/penghargaan kepada siswa b. Evaluasi pemahaman siswa terhadap pembelajaran c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasi temuan d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan sola didepan kelas C. Penutup 1. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari 2. Meminta siswa untuk membuat kesimpulan dengan bahasa sendiri 3. meminta siswa untuk memperbaiki/ menambah kesimpulan apabila kesimpulan yang dibuat salah atau kurang sempurna 4. Menyempurnakan jawaban siswa.
  • 53. 64 Lampiran 6: Pedoman Observasi Motivasi Siswa Pedoman Observasi Motivasi Belajar Siswa Teknik Penilaian : Skor 5 diberikan jika semua deskriptor nampak Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak
  • 54. 63 Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak Skor 1 diberikan jika semua deskriptor tidak nampak A. Penggunaan bermain peran 1. Siswa menunjukkan pengalaman belajar pada materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi pelajaran 2. Siswa menunjukkan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi pembelajaran 3. Siswa menggunakan keterkaitan materi sebelumnya dalam pembelajaran B. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 1. Bisa memperahatikan pelajaran dengan seksama selama proses belajar mengajar berlangsung 2. Siswa tidak mengerjakan pelajaran ini 3. Siswa tidak ragu-ragu dalam merespon 4. Siswa tidak terpengaruh dengan situasi selama pembelajaran C. Respon dalam pembelajaran 1. Siswa mengajukan pertanyaan yang dianggap belum jelas 2. Siswa berusaha menjawab dengan benar pertanyaan guru 3. Siswa berusaha memperbaiki jawawban pertanyaan yang dijawab salah sebelumnya 4. Siswa mengemukakan pendapat pada guru D. Aktifitas siswa dalam diskusi kelompok 1. Siswa mencoba mengemukakan pendapat dalam kelompok 2. Siswa mencoba menanggapi pendapat dari temannya 3. Siswa membantu memperbaiki kesalahan jawaban temannya 4. Siswa mencoba menyimpulkan materi yang dibahas Lampiran 7: Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I DATA HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU SIKLUS I Indikator Deskriptor Skor Penilaian
  • 55. 64 Nampak SB B C K SK A. Pendahuluan 1. Memeriksa kesiapan belajar siswa 3 4 2. Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Menyampaikan manfaat dan arti penting pembelajaran B. Kegiatan Inti 1. Ekspolarasi pembelajaran a. Mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman sebelumnya b. Mengaitkan materi yang akan dibahas 3 4 dengan materi sebelumnya c. Menyampaikan kembali beberapa konsep penting sebelum dikuasai siswa d. Menggali permasalahan dalam pembelajaran berdasarkan kehidupan sehari-hari untuk diselesaikan 2. Konsolidasi Pembelajaran a. Mengkonstruksikan pemahaman siswa berdasarkan pengalaman 2 3 belajar b. Memfasilitasi siswa dalam belajar c. Pendampingan siswa dalam kegiatan kelompok d. Melaksanakan belajar mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran 3. Pembentukan sikap dan prilaku siswa a. Menciptakan suasana belajar yang 3 4 kondusif b. Pendampingan kepada siswa selama proses belajar mengajar berlangsung c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat
  • 56. 63 4. Evaluasi a. Memberikan penguatan/ penghargaan 3 4 kepada siswa b. Evaluasi pemahaman siswa terhadap pembelajaran c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil temuan d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal didepan kelas C. Penutup 1. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menarik 3 4 kesimpulan dari materi yang telah dipelajari 2. Meminta siswa untuk membuat kesimpulan dengan bahasa sendiri 3. Meminta siswa untuk memperbaiki/ menambah kesimpulan apabila kesimpulan yang dibuat salah atau kurang sempurna 4. Menyempurnakan jawaban siswa Jumlah 23 Rata-rata 3,83 Kategori Baik
  • 57. 64
  • 58. Lampiran 10: Data Motivasi Belajar Siswa Siklus II No Nama Prilaku yang diamati Tota skor l A B C a b c d a b c d A b c d a b c d 1 Amini x x X x x x 6 10 2 Ahyar rosisdi x x X x X x x 7 11 3 Apriwati x x x x X x x X x x x x x 13 17 4 D.Widyantini x x x X x x X x x x 10 14 5 Dian sari x x X x X x x x 8 12 6 Eka mardyawati x x x X x 5 9 7 Eka Fatmawati x x x X x X x x x x x 11 15 8 Erma rosiani x x X X x 5 9 9 Hariani x x X x X x x 7 11 10 Helmiatin x x X x 4 8 11 Herni x x X x X x x 7 11 12 Idayani x x X X x x 6 10 13 Junita x x x X x X x x 8 12 14 Kasini x x X x X x x 7 11 15 L.Zaenudin x X X x 4 8 16 Lastinep x x x X x X x x 8 12 17 Lilik Puspitasari x x x x X x x x 9 13 18 Maria Ulfa x x x X x X x x x 9 13 19 Muliani x x X x X x x x x 9 13 20 Naswandi x x X x X x 6 12 21 Nursiti hadijah x x X x X x x 7 11 22 Nika selfia x x x X x X x x x 9 13 23 Nuri sopiati x x X X x 5 9 24 Nusanim x x x X x X x x 8 12 25 Opi giana x x x X x X x x 8 12 26 Parman hadi x x X x x x x 7 11 27 R.edi Pranata x x x X x X x x x 9 13 28 Ridho Al-anba x x x x X x x X x x x x 12 16 29 Rohyatun x X X x 4 8 30 Rosisan heri x x X x X x x x 8 12 31 Rodianto x x X x X x x 7 11 32 Rudati x x X x X x x 7 11 33 Sahlan x x x x x 5 9 34 Sarifudin x X X x 4 8 35 Sumawan x X X x 4 8 36 Sumiati x x X X x x 6 12 37 Suriana x x X x X x x 7 11 38 Yusriadi x x X x X x x 7 11 39 Yuliartini x x X x X x x x 8 12 Jumlah 553 Rata-rata 4.00
  • 59. Lampiran 9 : Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II DATA HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU SIKLUS II Indikator Deskriptor Skor Penilaian Nampak BS B C K SK D. Pendahuluan 1. Memeriksa kesiapan belajar siswa 3 4 2. Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Menyampaikan manfaat dan arti penting pembelajaran E. Kegiatan Inti 1. Ekspolarasi pembelajaran e. Mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman sebelumnya f. Mengaitkan materi yang akan dibahas 3 4 dengan materi sebelumnya g. Menyampaikan kembali beberapa konsep penting sebelum dikuasai siswa h. Menggali permasalahan dalam pembelajaran berdasarkan kehidupan sehari-hari untuk diselesaikan 2. Konsolidasi Pembelajaran e. Mengkonstruksikan pemahaman siswa berdasarkan pengalaman 2 4 belajar f. Memfasilitasi siswa dalam belajar g. Pendampingan siswa dalam kegiatan kelompok h. Melaksanakan belajar mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran 3. Pembentukan sikap dan prilaku siswa e. Menciptakan suasana belajar yang 3 4 kondusif f. Pendampingan kepada siswa selama
  • 60. 64 proses belajar mengajar berlangsung g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya h. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat 4. Evaluasi e. Memberikan penguatan/ penghargaan 3 4 kepada siswa f. Evaluasi pemahaman siswa terhadap pembelajaran g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil temuan h. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal didepan kelas F. Penutup 1. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menarik 3 4 kesimpulan dari materi yang telah dipelajari 2. Meminta siswa untuk membuat kesimpulan dengan bahasa sendiri 3. Meminta siswa untuk memperbaiki/ menambah kesimpulan apabila kesimpulan yang dibuat salah atau kurang sempurna 4. Menyempurnakan jawaban siswa Jumlah 23 Rata-rata 4,00 Kategori Baik
  • 61.
  • 62. Lampiran 8 : Data Motivasi Siswa Siklus I No Prilaku yang diamati Total skor Nama A B C D a b c d A b c d A b c d a b c d 1 Amini x x x X x x X x x 9 13 2 Ahyar rosidi x x x X x X x x x x 10 14 3 Apriwati x x x x X x x X x x x x x x 14 18 4 D.Widyantini x x x X x x X x x x x 11 15 5 Dian srai x x x X x x x x x 8 12 6 Eka mardyawati x x x x X x x X x x x x x x 14 18 7 Eka Fatmawati x x x x x X x x x x x x 12 16 8 Erma rosiani x x x X x x X x x x x x 12 16 9 Hariani x x x X x X x x x 9 13 10 Helmiatin x x x X x X x x x 9 13 11 Hreni x x x x X x x X x x x x 12 16 12 Idayani x x x x X x x X x x x x x x 14 18 13 Junita x x x X x X x x x x 10 14 14 Kasini x x X x X x x x 8 12 15 L.Zaenudin x x X x X x x x x x 10 14 16 Lastinep x x x X x x X x x x 9 13 17 Lilik Puspitasari x x x X x x X x x x 10 14 18 Maria ulfa x x X x X x x x x x 10 14 29 Muliani x x x X x X x x x 9 13 20 Naswandi x x x X x X x x x x x 11 15 21 Nursiti hadijah x x X x X x x x x 9 13 22 Nika selfia x x X x X x x x x 9 13 23 Nuri sopiati x x X x X x x x x 9 13 24 Nusanim x x x X x x X x x x 10 14 25 Opi giana x x X X x x x x x 9 13 26 Parman hadi x x X x X x x x x x 10 14 27 R.Edi Pranata x x x x X x x X x x x x x x 14 18 28 Ridho Al-anba x x x x X x x X x x x x x x 14 18 39 Rohyatun x x X x X x x 7 11 30 Rosisan heri x x X x x X x x x 9 13 31 Rodianto x x x X x x X x x x 10 14 32 Rudati x x x x X x x X x x x x x 13 17 33 Sahlan x x X x x X x x x x x 11 15 34 Sarufudin x x X x X x x 7 11 35 Sumawan x x x X x x X x x 9 13 36 Sumiati x X x x X x x x 8 12 37 Suriana x x X x X x x x 8 12 38 Yusriadi x x X x X x x x x 9 13 39 Yuliartini x x x X x x X x x x x 11 15 Jumlah 423 Rata-rata 3,76
  • 63.
  • 64. Lampiran 11 Data Hasil Evaluasi Prestasi Belajar Siswa Tiap siklus No Nama Nilai evaluasi belajar siswa tiap siklus Siklus I Siklus II 1 Amini 55 60 2 Ahyar rosisdi 60 65 3 Apriwati 80 80 4 D.Widyantini 80 85 5 Dian sari 60 65 6 Eka mardyawati 80 80 7 Eka Fatmawati 70 75 8 Erma rosiani 75 75 9 Hariani 75 80 10 Helmiatin 75 70 11 Herni 65 70 12 Idayani 80 80 13 Junita 65 70 14 Kasini 60 65 15 L.Zaenudin 65 70 16 Lastinep 65 70 17 Lilik Puspitasari 70 75 18 Maria Ulfa 70 70 19 Muliani 65 75 20 Naswandi 65 70 21 Nursiti hadijah 65 65 22 Nika selfia 70 70 23 Nuri sopiati 75 75 24 Nusanim 65 60 25 Opi giana 65 75 26 Parman hadi 70 80 27 R.edi Pranata 70 80 28 Ridho Al-anba 75 85 29 Rohyatun 60 60 30 Rosisan heri 70 75 31 Rodianto 60 65 32 Rudati 60 70 33 Sahlan 65 70 34 Sarifudin 60 60 35 Sumawan 60 60 36 Sumiati 70 75 37 Suriana 60 65 38 Yusriadi 70 70 39 Yuliartini 65 70 Jumlah 2.625 2.775 Rata-rata 67.30 70.64 Jumlah siswa yang tuntas 28 34 Prosentase ketuntasan 71.79 % 87.17 %
  • 65. Lampiran 13 : Perhitungan Simpangan Baku Prestasi Belajar Siswa Siklus I No X F FX (X-X) (X-X)2 F(X-X)2 1 55 1 55 -12,3 151,29 151,29 2 60 10 600 -7,23 53,29 532,9 3 65 11 715 -2,43 5,29 58,19 4 70 8 560 2,76 7,29 58,32 5 75 5 375 7,76 59,29 296,45 6 80 4 320 12,76 161,29 645,16 Jumlah 2.625 174,37 Rata-rata 67,30 2 Mencari nilai rata-rata dengan rumus : Σ( x) Χ= N 2.625 = 39 = 67.30 2 Mencari simpangan baku Untuk mencari simpangan baku digunakan rumus sebagai berikut : Σf ( x − x) 2 sd = N 1742.31 = 39 41.74 = 39 = 1.07
  • 66. 64 Lampiran 12 : Menghitung Persentase ketuntasan a. Siklus I Jumlah siswa yang tuntas =28 Jumlah siswa =39 28 x100 % Persentase ketuntasan klasikal = 39 = 71,79 % b. Siklus I Jumlah siswa yang tuntas = 34 Jumlah siswa = 39 36 x100 Persentase ketuntasan klasikal = 39 = 87,17 % Lampiran 14 : perhitungan Simpangan Baku Prestasi Belajar Siswa Siklus II
  • 67. No X F FX (X-X) (X-X)2 F(X-X)2 1 60 6 360 -10,64 113,21 679,25 2 65 7 455 -5,64 31,81 222,67 3 70 11 770 -0,64 0,41 4,51 4 75 8 600 4,36 19,0 15,2 5 80 5 400 9,36 87,61 438,05 6 85 2 170 14,36 206,21 412,42 Jumlah 2.755 1908,91 Rata-rata 70,64 2 Mencari nilai rata-rata dengan rumus : Σ f ( x) Χ= N 27.55 = 39 = 70.64 2 Mencari simpangan baku Untuk mencari simpangan baku digunakan rumus sebagai berikut : Σf ( x − x) 2 sd = N 1908.91 = 39 43.69 = 39 = 1.12 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
  • 68. 64 BELAJAR SISWA BIDANG STUDI BIOLOGI KELAS VII SMPN III BAYAN TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh SUPRIANI 04 211 304 JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM 2008 HALAMAN PERSETUJUAN
  • 69. Skripsi disusun oleh : SUPRIANI NIM : 04 211 304 Judul Penelitian : PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI BIOLOGI KELAS VII SMPN 3 BAYAN TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh penguji, Tanggal………………………………..2008 Pembimbing I Pembimnbing II Ir. H. M. Tarudi, MS. Hunaepi, S.Pd. Menyetujui Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram Ketua jurusan, Yusuf, S.Pd, M.Pd.