SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 3
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Kolom Telematika
Surga, Kumis dan Fenomena Jejaring Sosial
Berbasis Interest
Penulis: Goutama Bachtiar - detikinet
Kamis, 23/02/2012 13:13 WIB




Jakarta - Ada 15 juta pengguna di seluruh dunia dengan 250 juta foto yang sudah diunggah sampai saat ini.
1,5 juta foto diunggah setiap harinya atau 15 foto per 10 detik dimana hanya 20 persen yang ditampilkan
sebagaimana adanya. Semua terjadi dalam waktu 18 bulan.

Ya, Anda benar! Inilah Instagram, jejaring sosial berbasis foto yang diluncurkan Oktober dua tahun silam dan
digawangi oleh 10 pegawai (saja).

Hampir serupa dengan Instagram, Pinterest -- yang ditengarai sebagai salah satu start-up 'terpanas' tahun
lalu -- juga mencatat rekor mengagumkan.

12 juta pengunjung unik setiap bulannya dengan 9 juta di antaranya berasal dari Facebook, 11 juta pengguna
terdaftar, jejaring sosial dengan 16 staf ini berhasil memperoleh user traction dan user engagement lebih
cepat dan lebih aktif dibandingkan jejaring sosial mainstream.

Basis pertemanan menjadi fokus jejaring sosial selama lebih dari satu dasawarsa. Friendster, Multiply, dan
Facebook seakan menjadi 'landmark' yang membuat kita mendaftarkan diri dan menambahkan orang yang
sudah kita kenal sebelumnya (teman, sahabat, rekan kerja, sanak saudara, mitra bisnis), yang baru kita kenal
ataupun yang belum kita kenal sama sekali.

LinkedIn lebih tepat dikategorikan sebagai jejaring profesional (professional network) ketimbang sebagai
jejaring sosial. Sementara Twitter diciptakan oleh Jack Dorsey dan Biz Stone sebagai jejaring sosial berbasis
informasi (network of information) untuk membicarakan topik tertentu secara real-time yang ditandai dengan
hashtag atau yang lebih dikenal sebagai tagar.

Dari sekitar 200 juta pengguna saat ini, yang konsisten menggunakannya sebagai media berbagi informasi
diperkirakan sebesar 30 persen sementara sisanya memanfaatkannya untuk aktivitas ngobrol,
menanganifeedback dari pelanggan, curhat serta berbagai aktivitas lainnya.

Mayoritas isi tweet yang ditulis oleh para tweeps adalah teks dan topik yang dibahas pun beraneka ragam.
Bisa jadi karena jenuh dengan jejaring sosial yang sudah ada, para pengguna menginginkan adanya jejaring


http://inet.detik.com/read/2012/02/23/131358/1849875/398/surga-kumis-dan-fenomena-jejaring-sosial-berbasis-interest   Page 1
sosial yang berbeda, dengan pendekatan yang berbeda, lebih spesifik (tidak umum), maupun membahas
topik yang sangat khusus (niche).

Trend pendekatan yang digunakan juga mulai berubah dari basis pertemanan menjadi basis content dan
interest. Siapa yang memiliki content yang lebih menarik akan memiliki banyak follower dan sebaliknya.

Kategori menarik mungkin akan berbeda -- beda bagi tiap pengguna. Atau pengguna akan cenderung
mengikuti pengguna lain yang memiliki interest sejenis.

Kedua faktor ini tentunya mengabaikan public figure yang di media konvensional pun memiliki daya tarik
tersendiri dan khusus untuk diikuti. Tanpa melakukan aktivitas apapun (following, menulis content) mereka
sudah memiliki ratusan ribu bahkan jutaan follower.




Sedikit kilas balik, sebenarnya sudah cukup banyak jejaring sosial berbasis interest yang lahir. Mulai dari
jejaring sosial bagi penggemar kerajinan, musik, pecinta satwa peliharaan sampai penggemar aktivitas
berkebun, bahkan bagi yang ingin saling berbagi mimpi (pernahkah Anda mendengar tentang
MatchADream?).

Yang sangat spesifik, sekadar menyebutkan beberapa contoh, adalah MyFreeImplants (berkaitan dengan
operasi plastik), Line for Heaven (untuk yang ingin masuk surga. Siapa yang tidak?), Respectance
(mengenang yang sudah berpulang), StachePassions (penggemar kumis dan janggut), VampireFreaks
(penggemar gothic).

Mengapa mereka 'tidak terlalu' terdengar? Tanpa bermaksud memudahkan permasalahan, interest yang
terlalu spesifik, terlalu 'sempit', merupakan salah satu faktor utama. Jumlah pengguna sedikit banyak menjadi
terbatas.

Sampai dengan saat ini di antara jejaring sosial yang disebutkan pada paragraf sebelumnya, anggota
terbanyak dimiliki oleh VampireFreaks dengan 3 juta pengguna.

Situs pertemanan raksasa Facebook, akan terus mendominasi ranah jejaring sosial. Walaupun
pertumbuhannya cenderung melambat beberapa waktu terakhir, namun sebagai makhluk sosial kita tetap
membutuhkan teman ('no man is an island'), 800 juta penggunanya akan terus bertambah.

http://inet.detik.com/read/2012/02/23/131358/1849875/398/surga-kumis-dan-fenomena-jejaring-sosial-berbasis-interest   Page 2
Saat internet hadir untuk konsumsi publik, forum, mailing list dan chat room sudah digunakan untuk
mengakomodasi hubungan pertemanan maupun interest tertentu. Jadi jejaring sosial yang ada sekarang bisa
dikatakan sebagai media yang serupa tapi tidak sama. Serupa karena esensi keberadaannya sama (social
relationship dan common interest), tidak sama karena setiap media memiliki karakteristik tersendiri.

Selamat menikmati gegap gempitanya jejaring sosial. Selamat datang era baru jejaring sosial
berbasisinterest.




http://inet.detik.com/read/2012/02/23/131358/1849875/398/surga-kumis-dan-fenomena-jejaring-sosial-berbasis-interest   Page 3

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Kolom Telematika DetikINET - Surga, Kumis dan Fenomena Jejaring Sosial Berbasis Interest

bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdf
bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdfbijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdf
bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdf
DwikiNugroho2
 
Kolom Telematika Detik Inet Kala Jejaring Sosial Rasuki Jiwa Perusahaan
Kolom Telematika Detik Inet   Kala Jejaring Sosial Rasuki Jiwa PerusahaanKolom Telematika Detik Inet   Kala Jejaring Sosial Rasuki Jiwa Perusahaan
Kolom Telematika Detik Inet Kala Jejaring Sosial Rasuki Jiwa Perusahaan
Goutama Bachtiar
 
Resume teknologi web 2.o
Resume teknologi web 2.oResume teknologi web 2.o
Resume teknologi web 2.o
Gigih Probo
 
Bijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-converted
Bijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-convertedBijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-converted
Bijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-converted
said ahmad
 
New media-etika-khlorofil
New media-etika-khlorofilNew media-etika-khlorofil
New media-etika-khlorofil
Anton Muhajir
 

Ähnlich wie Kolom Telematika DetikINET - Surga, Kumis dan Fenomena Jejaring Sosial Berbasis Interest (20)

bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdf
bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdfbijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdf
bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdf
 
Kolom Telematika Detik Inet Kala Jejaring Sosial Rasuki Jiwa Perusahaan
Kolom Telematika Detik Inet   Kala Jejaring Sosial Rasuki Jiwa PerusahaanKolom Telematika Detik Inet   Kala Jejaring Sosial Rasuki Jiwa Perusahaan
Kolom Telematika Detik Inet Kala Jejaring Sosial Rasuki Jiwa Perusahaan
 
Bijak bersosmed - tips dan informasi gerakan
Bijak bersosmed - tips dan informasi gerakanBijak bersosmed - tips dan informasi gerakan
Bijak bersosmed - tips dan informasi gerakan
 
SOCIAL MEDIA
SOCIAL MEDIASOCIAL MEDIA
SOCIAL MEDIA
 
Etika menggunakan jejaring sosial (Paper )
Etika menggunakan jejaring sosial (Paper )Etika menggunakan jejaring sosial (Paper )
Etika menggunakan jejaring sosial (Paper )
 
Consumer behavior - Social Media -
Consumer behavior - Social Media - Consumer behavior - Social Media -
Consumer behavior - Social Media -
 
Resume teknologi web 2.o
Resume teknologi web 2.oResume teknologi web 2.o
Resume teknologi web 2.o
 
Sosial media network word 1
Sosial media network word 1Sosial media network word 1
Sosial media network word 1
 
Social media impact of consumer behavior
Social media impact of consumer behaviorSocial media impact of consumer behavior
Social media impact of consumer behavior
 
Bijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-converted
Bijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-convertedBijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-converted
Bijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-converted
 
Social media for marketing
Social media for marketing Social media for marketing
Social media for marketing
 
Budaya internet dan dampaknya ii
Budaya internet dan dampaknya iiBudaya internet dan dampaknya ii
Budaya internet dan dampaknya ii
 
Dampak Sosial Informatika (Media Sosial).pdf
Dampak Sosial Informatika (Media Sosial).pdfDampak Sosial Informatika (Media Sosial).pdf
Dampak Sosial Informatika (Media Sosial).pdf
 
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptxCh4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
 
Social media impact of consumer behavior
Social media impact of consumer behaviorSocial media impact of consumer behavior
Social media impact of consumer behavior
 
Rangkuman Penjelasan web 2.0
 Rangkuman Penjelasan web 2.0 Rangkuman Penjelasan web 2.0
Rangkuman Penjelasan web 2.0
 
New media-etika-khlorofil
New media-etika-khlorofilNew media-etika-khlorofil
New media-etika-khlorofil
 
Advertising on social media
Advertising on social mediaAdvertising on social media
Advertising on social media
 
Pengaruh medsos 17.18
Pengaruh medsos 17.18Pengaruh medsos 17.18
Pengaruh medsos 17.18
 
Etika dalam menggunakan jejaring sosial
Etika dalam menggunakan jejaring sosialEtika dalam menggunakan jejaring sosial
Etika dalam menggunakan jejaring sosial
 

Mehr von Goutama Bachtiar

Understanding IT Strategy, Sourcing and Vendor Relationships
Understanding IT Strategy, Sourcing and Vendor RelationshipsUnderstanding IT Strategy, Sourcing and Vendor Relationships
Understanding IT Strategy, Sourcing and Vendor Relationships
Goutama Bachtiar
 

Mehr von Goutama Bachtiar (20)

Crypto Currency, Bitcoin and Blockchain
Crypto Currency, Bitcoin and BlockchainCrypto Currency, Bitcoin and Blockchain
Crypto Currency, Bitcoin and Blockchain
 
Information Security Management System with ISO/IEC 27000:2018
Information Security Management System with ISO/IEC 27000:2018Information Security Management System with ISO/IEC 27000:2018
Information Security Management System with ISO/IEC 27000:2018
 
Blockchain Essentials - Harnessing the Technology for Banking Industry
Blockchain Essentials - Harnessing the Technology for Banking IndustryBlockchain Essentials - Harnessing the Technology for Banking Industry
Blockchain Essentials - Harnessing the Technology for Banking Industry
 
Delving into Fintech
Delving into FintechDelving into Fintech
Delving into Fintech
 
Leveraging Agile Project Management with Scrum
Leveraging Agile Project Management with ScrumLeveraging Agile Project Management with Scrum
Leveraging Agile Project Management with Scrum
 
Library of Information Technology Icons
Library of Information Technology IconsLibrary of Information Technology Icons
Library of Information Technology Icons
 
PMBOK 6th vs 5th Edition
PMBOK 6th vs 5th EditionPMBOK 6th vs 5th Edition
PMBOK 6th vs 5th Edition
 
Dealing with Fraud in E-Banking Sphere
Dealing with Fraud in E-Banking SphereDealing with Fraud in E-Banking Sphere
Dealing with Fraud in E-Banking Sphere
 
IS and IT Auditor Roles in Today's New Economy
IS and IT Auditor Roles in Today's New EconomyIS and IT Auditor Roles in Today's New Economy
IS and IT Auditor Roles in Today's New Economy
 
Conducting Digital Forensics against Crime and Fraud
Conducting Digital Forensics against Crime and FraudConducting Digital Forensics against Crime and Fraud
Conducting Digital Forensics against Crime and Fraud
 
Utilizing Internet for Fraud Examination and Investigation
Utilizing Internet for Fraud Examination and InvestigationUtilizing Internet for Fraud Examination and Investigation
Utilizing Internet for Fraud Examination and Investigation
 
Managing IT Risks in Internet Banking
Managing IT Risks in Internet BankingManaging IT Risks in Internet Banking
Managing IT Risks in Internet Banking
 
Electronic Payment Fundamentals: When Tech Embracing Payment Industry
Electronic Payment Fundamentals: When Tech Embracing Payment IndustryElectronic Payment Fundamentals: When Tech Embracing Payment Industry
Electronic Payment Fundamentals: When Tech Embracing Payment Industry
 
State of Cyber Crime in Banking Sector Today: Threats and Solutions
State of Cyber Crime in Banking Sector Today: Threats and SolutionsState of Cyber Crime in Banking Sector Today: Threats and Solutions
State of Cyber Crime in Banking Sector Today: Threats and Solutions
 
The State of ERP in Indonesia: Trends, Opportunities and Challenges
The State of ERP in Indonesia: Trends, Opportunities and ChallengesThe State of ERP in Indonesia: Trends, Opportunities and Challenges
The State of ERP in Indonesia: Trends, Opportunities and Challenges
 
Developing and Managing Business Continuity Plan (BCP)
Developing and Managing Business Continuity Plan (BCP)Developing and Managing Business Continuity Plan (BCP)
Developing and Managing Business Continuity Plan (BCP)
 
Implementing BPMN 2.0 with Microsoft Visio
Implementing BPMN 2.0 with Microsoft VisioImplementing BPMN 2.0 with Microsoft Visio
Implementing BPMN 2.0 with Microsoft Visio
 
Understanding IT Strategy, Sourcing and Vendor Relationships
Understanding IT Strategy, Sourcing and Vendor RelationshipsUnderstanding IT Strategy, Sourcing and Vendor Relationships
Understanding IT Strategy, Sourcing and Vendor Relationships
 
Valuing Information Management and IT Architecture
Valuing Information Management and IT ArchitectureValuing Information Management and IT Architecture
Valuing Information Management and IT Architecture
 
Riding and Capitalizing the Next Wave of Information Technology
Riding and Capitalizing the Next Wave of Information TechnologyRiding and Capitalizing the Next Wave of Information Technology
Riding and Capitalizing the Next Wave of Information Technology
 

Kolom Telematika DetikINET - Surga, Kumis dan Fenomena Jejaring Sosial Berbasis Interest

  • 1. Kolom Telematika Surga, Kumis dan Fenomena Jejaring Sosial Berbasis Interest Penulis: Goutama Bachtiar - detikinet Kamis, 23/02/2012 13:13 WIB Jakarta - Ada 15 juta pengguna di seluruh dunia dengan 250 juta foto yang sudah diunggah sampai saat ini. 1,5 juta foto diunggah setiap harinya atau 15 foto per 10 detik dimana hanya 20 persen yang ditampilkan sebagaimana adanya. Semua terjadi dalam waktu 18 bulan. Ya, Anda benar! Inilah Instagram, jejaring sosial berbasis foto yang diluncurkan Oktober dua tahun silam dan digawangi oleh 10 pegawai (saja). Hampir serupa dengan Instagram, Pinterest -- yang ditengarai sebagai salah satu start-up 'terpanas' tahun lalu -- juga mencatat rekor mengagumkan. 12 juta pengunjung unik setiap bulannya dengan 9 juta di antaranya berasal dari Facebook, 11 juta pengguna terdaftar, jejaring sosial dengan 16 staf ini berhasil memperoleh user traction dan user engagement lebih cepat dan lebih aktif dibandingkan jejaring sosial mainstream. Basis pertemanan menjadi fokus jejaring sosial selama lebih dari satu dasawarsa. Friendster, Multiply, dan Facebook seakan menjadi 'landmark' yang membuat kita mendaftarkan diri dan menambahkan orang yang sudah kita kenal sebelumnya (teman, sahabat, rekan kerja, sanak saudara, mitra bisnis), yang baru kita kenal ataupun yang belum kita kenal sama sekali. LinkedIn lebih tepat dikategorikan sebagai jejaring profesional (professional network) ketimbang sebagai jejaring sosial. Sementara Twitter diciptakan oleh Jack Dorsey dan Biz Stone sebagai jejaring sosial berbasis informasi (network of information) untuk membicarakan topik tertentu secara real-time yang ditandai dengan hashtag atau yang lebih dikenal sebagai tagar. Dari sekitar 200 juta pengguna saat ini, yang konsisten menggunakannya sebagai media berbagi informasi diperkirakan sebesar 30 persen sementara sisanya memanfaatkannya untuk aktivitas ngobrol, menanganifeedback dari pelanggan, curhat serta berbagai aktivitas lainnya. Mayoritas isi tweet yang ditulis oleh para tweeps adalah teks dan topik yang dibahas pun beraneka ragam. Bisa jadi karena jenuh dengan jejaring sosial yang sudah ada, para pengguna menginginkan adanya jejaring http://inet.detik.com/read/2012/02/23/131358/1849875/398/surga-kumis-dan-fenomena-jejaring-sosial-berbasis-interest Page 1
  • 2. sosial yang berbeda, dengan pendekatan yang berbeda, lebih spesifik (tidak umum), maupun membahas topik yang sangat khusus (niche). Trend pendekatan yang digunakan juga mulai berubah dari basis pertemanan menjadi basis content dan interest. Siapa yang memiliki content yang lebih menarik akan memiliki banyak follower dan sebaliknya. Kategori menarik mungkin akan berbeda -- beda bagi tiap pengguna. Atau pengguna akan cenderung mengikuti pengguna lain yang memiliki interest sejenis. Kedua faktor ini tentunya mengabaikan public figure yang di media konvensional pun memiliki daya tarik tersendiri dan khusus untuk diikuti. Tanpa melakukan aktivitas apapun (following, menulis content) mereka sudah memiliki ratusan ribu bahkan jutaan follower. Sedikit kilas balik, sebenarnya sudah cukup banyak jejaring sosial berbasis interest yang lahir. Mulai dari jejaring sosial bagi penggemar kerajinan, musik, pecinta satwa peliharaan sampai penggemar aktivitas berkebun, bahkan bagi yang ingin saling berbagi mimpi (pernahkah Anda mendengar tentang MatchADream?). Yang sangat spesifik, sekadar menyebutkan beberapa contoh, adalah MyFreeImplants (berkaitan dengan operasi plastik), Line for Heaven (untuk yang ingin masuk surga. Siapa yang tidak?), Respectance (mengenang yang sudah berpulang), StachePassions (penggemar kumis dan janggut), VampireFreaks (penggemar gothic). Mengapa mereka 'tidak terlalu' terdengar? Tanpa bermaksud memudahkan permasalahan, interest yang terlalu spesifik, terlalu 'sempit', merupakan salah satu faktor utama. Jumlah pengguna sedikit banyak menjadi terbatas. Sampai dengan saat ini di antara jejaring sosial yang disebutkan pada paragraf sebelumnya, anggota terbanyak dimiliki oleh VampireFreaks dengan 3 juta pengguna. Situs pertemanan raksasa Facebook, akan terus mendominasi ranah jejaring sosial. Walaupun pertumbuhannya cenderung melambat beberapa waktu terakhir, namun sebagai makhluk sosial kita tetap membutuhkan teman ('no man is an island'), 800 juta penggunanya akan terus bertambah. http://inet.detik.com/read/2012/02/23/131358/1849875/398/surga-kumis-dan-fenomena-jejaring-sosial-berbasis-interest Page 2
  • 3. Saat internet hadir untuk konsumsi publik, forum, mailing list dan chat room sudah digunakan untuk mengakomodasi hubungan pertemanan maupun interest tertentu. Jadi jejaring sosial yang ada sekarang bisa dikatakan sebagai media yang serupa tapi tidak sama. Serupa karena esensi keberadaannya sama (social relationship dan common interest), tidak sama karena setiap media memiliki karakteristik tersendiri. Selamat menikmati gegap gempitanya jejaring sosial. Selamat datang era baru jejaring sosial berbasisinterest. http://inet.detik.com/read/2012/02/23/131358/1849875/398/surga-kumis-dan-fenomena-jejaring-sosial-berbasis-interest Page 3