SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
Proses Tahapan Pembuatan
Perundang-undangan
PERUNDANG-UNDANGAN SOSIAL
• Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
adalah proses pembuatan Peraturan
Perundang-undangan yang pada dasamya
dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik
penyusunan, perumusan, pembahasan, penge
sahan, pengundangan, dan penyebarluasan.
• Sesuai dengan bunyi pasal 1 UU No. 10 tahun
2004 di atas, bahwa proses sebuah peraturan
menjadi legal dan mempunyai daya ikat atau
kekuatan hukum tetap harus melewati beberapa
tahap:
• Pertama, tahap persiapan ini menjelaskan
bagaimana prosedur pengajuan sebuah peraturan
perundang-undangan. Karena terdapat berbagai
jenis bentuk peraturan perundang-undangan,
dimana setiap jenisnya mempunyai spesifikasi
kewenangan legislasi (pembuatan peraturan)
yang berbeda-beda, maka perlu dijelaskan satu
persatu sesuatu dengan hirarki jenis/bentuk
peraturan perundang-undangan tersebut.
• Kedua, tahap teknik penyusunan peraturan
perundang-undangan. dalam tahap ini dapat
dilihat lebih rinci di lampiran UU No. 10 tahun
2004. Akan tetapi dalam lampiran tersebut
hanya menjelaskan teknik penyusunan
peraturan perundang-undangan secara
umum, khususnya mengenai Peraturan Daerah
terdapat aturan tersendiri. Ketiga, Tahap
Pengundangan sangatlah penting bagi sebuah
peraturan perundang-undangan, karena dengan
adanya pengundangan ini sebuah peraturan
perundang-undangan mempunyai daya ikat
atau kekuatan hukum tetap dan dapat
dilaksanakan.
• Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah
pada tahap perencanaan peraturan perundang-
undangan telah diatur mengenai Program
Legislasi Nasional (Prolegnas) dan Program
Legislasi Daerah dalam rangka penyusunan
peraturan perundang-undangan secara
terencana, bertahap, terarah, dan terpadu. Oleh
karena itu, untuk menunjang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, diperlukan
peran tenaga perancang peraturan perundang-
undangan sebagai tenaga fungsional yang
berkualitas yang mempunyai tugas
menyiapkan, mengolah, dan merumuskan
rancangan peraturan perundang-undangan.
your topic goes here
Rumusan pasal 7 ayat (1) Undang-undang
nomor 10 tahun 2004 sebagai berikut:
1. Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-
undangan adalah sbb:
a. Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Idonesia Tahun 1945
b. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (PERPU)
c. Peraturan Pemerintah
d. Peraturan Presiden
e. Peraturan Daerah (Perda)
2. Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf e meliputi :
a. Peraturan Daerah Provinsi dibuat oleh
DPRD Provinsi bersama dengan
Gubernur
b. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dibuat
oleh DPRD Kabuapetn/Kota bersama
Bupati/Walikota
c. Peraturan Desa/peraturan yang
setingkat, dibuat oleh badan perwakilan
desa atau nama lainnya bersama dengan
kepala desa atau nama lainnya.
Undang-Undang
• Rancangan undang-undang yang diajukan
oleh Dewan Perwakilan Daerah adalah
rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat
dan daerah, pembentukan dan pemekaran
serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta yang berkaitan
dengan perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
Perpu
• Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang harus diajukan ke Dewan Perwakilan
Rakyat dalam persidangan yang berikut.
Pengajuan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang dilakukan dalam bentuk
pengajuan rancangan undang-undang
tentang penetapan peraturan pemerintah
pengganti undang-undang menjadi undang-
undang.
Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden
• Dalam penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah,
Pemrakarsa membentuk Panitia Antardepartemen.
Tata cara pembentukan Panitia Antardepartemen,
pengharmonisasian, penyusunan, dan penyampaian
Rancangan Peraturan Pemerintah kepada Presiden
berlaku mutatis mutandis (perubahan yang penting
telah dilakukan)
Peraturan Daerah
• Perda merupakan penjabaran lebih lanjut
dari peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi dengan memperhatikan ciri khas
masing-masing daerah. Dan dilarang
bertentangan dengan kepentingan umum
dan/atau peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi. Jenis Produk Hukum
Daerah terdiri atas :
a. Peraturan Daerah;
b. Peraturan Kepala Daerah;
c. Peraturan Bersama Kepala Daerah;
d. Keputusan Kepala Daerah; dan
e. Instruksi Kepala Daerah.
PROSES PEMBUATAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL
• Proses pembuatan suatu Undang-undang
dapat diajukan oleh Presiden kepada
DPR, atau Diajukan oleh DPR kepada
Presiden atau diajukan oleh Dewan
Perwakilan Daerah kepada DPR.
• Secara skematik proses pembuatan suatu
Undang-undang dapat dicermati pada bagan
di berikut ini:
Proses Pembuatan Undang-Undang
RUU dari
Presiden
RUU dari
DPR RI
RUU dari
DPD
Dua Tingkat Pembicaraan di DPR RI
Disetujui DPR RI
Ditandatangani Presiden
Undang-Undang
Prosedur Pembuatan UU
Usul inisiatif RUU dapat
sekurang-kurangnya 13
anggota DPR RI atau
Komisi, Gabungan Komisi
atau Badan Legislatif
Disampaikan kepada
pemimpin DPR
disertai daftar nama
dan tanda tangan
pengusul serta
nama Fraksinya
Dalam Rapat
Paripurna, Ketua Rapat
menyampaikan dan
membagikan usul
inisiatif RUU kepada
para anggota DPR
Rapat Paripurna
memutuskan apakah
usul RUU tersebut
secara prinsip dapat
diterima menjadi
RUU usul dari DPR
atau tidak setelah
diberikan
kesempatan kepada
Fraksi untuk
memberikan
pendapatnya
Disetujui tanpa
perubahan
Disetujui dengan
perubahan, DPR
menugaskan kepada
Komisi, Badan
Legislatif atau
Pansus untuk
menyempurnakan
RUU tersebut
Pembicaraan di DPR RI
1. Pembicaraan Tingkat I
2. 2. Pembicaraan Tingkat II
Pimpinan DPR
menyampaikan RUU
kepada Presiden
dengan permintaan
agar Presiden
menunjuk Menteri
yang akan mewakili
Presiden dalam
pembahasan
RUU, dan kepada
Pimpinan DPD jika
RUU yang diajukan
terkait dengan DPD
Pembicaraan tingkat I:
Dilaksanakan dalam Rapat Komisi, Rapat Badan
Legislatif, Rapat Panitia Anggaran atau Rapat
Pansus, dengan kegiatan :
a. Pandangan dan Pendapat
• RUU dari Presiden : pandangan dan pendapat
Fraksi2 atau Faksi2 dan DPD apabila RUU
terkait dengan DPD
• RUU dari DPR : pandangan dan pendapat
Presiden atau Presiden beserta DPD apabila
RUU terkait dengan DPD
b. Tanggapan
c. Pembahasan RUU oleh DPR dan Presiden
berdasarkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM)
Pembicaraan Tingkat II :
Pengambilan Keputusan dalam Rapat
Paripurna, yang didahului oleh :
a. Laporan Hasil Pembicaraan tingkat I
b. Pendapat akhir fraksi yang disampaikan oleh
anggotanya dan apabila dipandang perlu
dapat pula disertai dengan catatan tentang
sikap fraksinya.
c. Pendapat akhir Presiden yang disampaikan
oleh Menteri yang mewakilinya.
• Yang dimaksud dengan teknik penyusunan
peraturan perundang-undangan disini adalah
teknik atau susunan dalam membuat sebuah
peraturan perundang-undangan. hal ini
dijelaskan dalam lampiran UU No. 10 Tahun
2004. Secara garis besar susunan dari
sebuah peraturan perundang-undangan
adalah sebagai berikut :
• A. JUDUL
B. PEMBUKAAN
1. Frase Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
2. Jabatan Pembentuk Peraturan Perundang-undangan
3. Konsiderans
4. Dasar, Hukum
5. Diktum
C. BATANG TUBUH
1. Ketentuan Umum
2. Materi Pokok yang Diatur
3. Ketentuan Pidana (Jika diperlukan)
4. Ketentuan Peralihan (Jika diperlukan)
5. Ketentuan Penutup
D. PENUTUP
E. PENJELASAN (Jika diperlukan)
F. LAMPIRAN (Jika diperlukan)
• Sedangkan rincian dari pointer di atas dapat
dilihat pada lampiran UU No. 10 tahun 2004
karena begitu banyaknya spesifikasi atau
rinciannya. Khusus untuk proses
penyusunan produk hukum daerah
mempunyai aturan tersendiri yang diatur
dalam PMDN No.16 tahun 2006 Tentang
Prosedur Penyusunan Produk Hukum
Daerah.
PENGUNDANGAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
• Suatu peraturan perundang-undangan yang
sudah disahkan atau ditetapkan baru dapat
berlaku mengikat umum apabila telah
diundangkan dalam Suatu Lembaran Negara (LN)
atau Berita Negara. Dan Lembaran Daerah dan
Berita Daerah untuk Peraturan Perundang-
undangan tingkat Daerah.
• Pengundangan adalah penempatan peraturan
perundang-undangan dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia, Berita Negara Republik
Indonesia, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia, Lembaran Daerah, atau Berita Daerah.
• Istilah Pengundangan atau Afkondiging atau
Promulgation dapat berarti juga Publicate
atau Publication. Yang dimaksud
pengundangan di sini adalah pemberitahuan
secara formal suatu peraturan negara
dengan penempatannya dalam suatu
penerbitan resmi yang khusus untuk maksud
itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Landasan perlunya suatu pengundangan
adalah een eider wordt geacht de wet te
kennen (setiap orang dianggap mengetahui
undang-undang) atau ignorantia iuris
neminem excusat/ignorance of the law
excuses no man (ketidaktahuan seseorang
terhadap undang-undang tidak
memaafkannya).
Terima Kasih ^_^

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negaranurul khaiva
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumAnto Neo Madani
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahArdi Susanto
 
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi KhususDaerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khususafifahdhaniyah
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahanDian Oktavia
 
Bagan proses pembentukan_dan_perubahan
Bagan proses pembentukan_dan_perubahanBagan proses pembentukan_dan_perubahan
Bagan proses pembentukan_dan_perubahanDhani Irawan
 
Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah (Perda)Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah (Perda)Izzatul Ulya
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganNailuredha Hermanto
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham Bang Ucok
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPuspa Bunga
 
Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-UndanganTata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-UndanganMaharani Asmara Putri
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnFenti Anita Sari
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARASiti Sahati
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnDella Mega Alfionita
 

Was ist angesagt? (20)

1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum Daerah
 
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi KhususDaerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Bagan proses pembentukan_dan_perubahan
Bagan proses pembentukan_dan_perubahanBagan proses pembentukan_dan_perubahan
Bagan proses pembentukan_dan_perubahan
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah (Perda)Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah (Perda)
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-UndanganTata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 

Andere mochten auch

Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiNandya Guvita
 
Perda Inisiatif dan Legal Drafting
Perda Inisiatif dan Legal DraftingPerda Inisiatif dan Legal Drafting
Perda Inisiatif dan Legal DraftingTri Widodo W. UTOMO
 
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAHPROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAHAde Suerani
 
Presentasi tata urutan peraturan perundang undangan
Presentasi tata urutan peraturan perundang undanganPresentasi tata urutan peraturan perundang undangan
Presentasi tata urutan peraturan perundang undangandarmanbewok
 
TEHNIK PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH YANG BERSIFAT PENETAPAN (KEPUTUSAN)
TEHNIK PENYUSUNAN  PRODUK HUKUM DAERAH YANG BERSIFAT PENETAPAN (KEPUTUSAN)TEHNIK PENYUSUNAN  PRODUK HUKUM DAERAH YANG BERSIFAT PENETAPAN (KEPUTUSAN)
TEHNIK PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH YANG BERSIFAT PENETAPAN (KEPUTUSAN)Ahmad Medapri
 
Materi peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undanganMateri peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undangananik1985
 
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDPenguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDTri Widodo W. UTOMO
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraAde Suerani
 
Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi
Inovasi dan Inisiatif Program LegislasiInovasi dan Inisiatif Program Legislasi
Inovasi dan Inisiatif Program LegislasiTri Widodo W. UTOMO
 
Legislasi dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan Realisasi RPJMN 2010-...
Legislasi dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan  Realisasi RPJMN 2010-...Legislasi dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan  Realisasi RPJMN 2010-...
Legislasi dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan Realisasi RPJMN 2010-...Dadang Solihin
 
Kelas vii smp pkn_at sugeng p
Kelas vii smp pkn_at sugeng pKelas vii smp pkn_at sugeng p
Kelas vii smp pkn_at sugeng pw0nd0
 
Fungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negara
Fungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negaraFungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negara
Fungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negaraJulaiha Probo Anggraini
 
Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Dadang Solihin
 
Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...
Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...
Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...Ratna Melati
 
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 

Andere mochten auch (20)

Mekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undanganMekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
 
Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu ii
 
Program legislasi daerah
Program legislasi daerahProgram legislasi daerah
Program legislasi daerah
 
Perda Inisiatif dan Legal Drafting
Perda Inisiatif dan Legal DraftingPerda Inisiatif dan Legal Drafting
Perda Inisiatif dan Legal Drafting
 
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAHPROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
 
Presentasi tata urutan peraturan perundang undangan
Presentasi tata urutan peraturan perundang undanganPresentasi tata urutan peraturan perundang undangan
Presentasi tata urutan peraturan perundang undangan
 
TEHNIK PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH YANG BERSIFAT PENETAPAN (KEPUTUSAN)
TEHNIK PENYUSUNAN  PRODUK HUKUM DAERAH YANG BERSIFAT PENETAPAN (KEPUTUSAN)TEHNIK PENYUSUNAN  PRODUK HUKUM DAERAH YANG BERSIFAT PENETAPAN (KEPUTUSAN)
TEHNIK PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH YANG BERSIFAT PENETAPAN (KEPUTUSAN)
 
Materi peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undanganMateri peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undangan
 
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDPenguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
 
Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi
Inovasi dan Inisiatif Program LegislasiInovasi dan Inisiatif Program Legislasi
Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi
 
Legislasi dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan Realisasi RPJMN 2010-...
Legislasi dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan  Realisasi RPJMN 2010-...Legislasi dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan  Realisasi RPJMN 2010-...
Legislasi dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan Realisasi RPJMN 2010-...
 
Kelas vii smp pkn_at sugeng p
Kelas vii smp pkn_at sugeng pKelas vii smp pkn_at sugeng p
Kelas vii smp pkn_at sugeng p
 
Pembukaan uud 1945
Pembukaan uud 1945Pembukaan uud 1945
Pembukaan uud 1945
 
Fungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negara
Fungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negaraFungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negara
Fungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negara
 
Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Peraturan Perpu
Peraturan PerpuPeraturan Perpu
Peraturan Perpu
 
Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...
Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...
Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...
 
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 

Ähnlich wie 4. proses pembuatan perundang undangan

pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGANpkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGANblackpepperspicy
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesiaproses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan IndonesiaAbrar Bilisanimar
 
materi_234_4. PROSES PEMBENTUKA PUU (Ses Ditjen PP) (1)_2.pdf
materi_234_4. PROSES PEMBENTUKA PUU (Ses Ditjen PP) (1)_2.pdfmateri_234_4. PROSES PEMBENTUKA PUU (Ses Ditjen PP) (1)_2.pdf
materi_234_4. PROSES PEMBENTUKA PUU (Ses Ditjen PP) (1)_2.pdfsekretariskakanwil
 
URGENSI LEGISLASI.pptx
URGENSI LEGISLASI.pptxURGENSI LEGISLASI.pptx
URGENSI LEGISLASI.pptxFajriMubarok4
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxAnitaMusya
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slideSomewhere
 
Kelompok 9 .pptx bbnhihinnnnnnnnnmmmmmmmmmmmmmmmm
Kelompok 9 .pptx bbnhihinnnnnnnnnmmmmmmmmmmmmmmmmKelompok 9 .pptx bbnhihinnnnnnnnnmmmmmmmmmmmmmmmm
Kelompok 9 .pptx bbnhihinnnnnnnnnmmmmmmmmmmmmmmmmNaufalalfaruqMardilo
 
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1AlImamIslamicSchool
 
uu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdfuu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdfMawardiWardi5
 
Administrasi Negara
Administrasi NegaraAdministrasi Negara
Administrasi NegaraSiti Sahati
 
PPT 2 BAB 3 PROSES PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.pptx
PPT 2 BAB 3 PROSES PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.pptxPPT 2 BAB 3 PROSES PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.pptx
PPT 2 BAB 3 PROSES PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.pptxYanuar Pamungkas
 
Kabag Hukum Legal Drafting 2019.PPT
Kabag Hukum Legal Drafting 2019.PPTKabag Hukum Legal Drafting 2019.PPT
Kabag Hukum Legal Drafting 2019.PPTBramaHabibi
 

Ähnlich wie 4. proses pembuatan perundang undangan (20)

Bahan bu Rahma 13092022.pdf
Bahan bu Rahma 13092022.pdfBahan bu Rahma 13092022.pdf
Bahan bu Rahma 13092022.pdf
 
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGANpkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesiaproses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
 
materi_234_4. PROSES PEMBENTUKA PUU (Ses Ditjen PP) (1)_2.pdf
materi_234_4. PROSES PEMBENTUKA PUU (Ses Ditjen PP) (1)_2.pdfmateri_234_4. PROSES PEMBENTUKA PUU (Ses Ditjen PP) (1)_2.pdf
materi_234_4. PROSES PEMBENTUKA PUU (Ses Ditjen PP) (1)_2.pdf
 
URGENSI LEGISLASI.pptx
URGENSI LEGISLASI.pptxURGENSI LEGISLASI.pptx
URGENSI LEGISLASI.pptx
 
Pelajaran 10
Pelajaran 10Pelajaran 10
Pelajaran 10
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptx
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slide
 
Kelompok 9 .pptx bbnhihinnnnnnnnnmmmmmmmmmmmmmmmm
Kelompok 9 .pptx bbnhihinnnnnnnnnmmmmmmmmmmmmmmmmKelompok 9 .pptx bbnhihinnnnnnnnnmmmmmmmmmmmmmmmm
Kelompok 9 .pptx bbnhihinnnnnnnnnmmmmmmmmmmmmmmmm
 
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
 
uu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdfuu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdf
 
HUKUM TATA NEGARA
HUKUM TATA NEGARAHUKUM TATA NEGARA
HUKUM TATA NEGARA
 
Wewenang
WewenangWewenang
Wewenang
 
Administrasi Negara
Administrasi NegaraAdministrasi Negara
Administrasi Negara
 
PPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indahPPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indah
 
Tugas dan wewenang
Tugas dan wewenangTugas dan wewenang
Tugas dan wewenang
 
PPT 2 BAB 3 PROSES PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.pptx
PPT 2 BAB 3 PROSES PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.pptxPPT 2 BAB 3 PROSES PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.pptx
PPT 2 BAB 3 PROSES PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.pptx
 
Kabag Hukum Legal Drafting 2019.PPT
Kabag Hukum Legal Drafting 2019.PPTKabag Hukum Legal Drafting 2019.PPT
Kabag Hukum Legal Drafting 2019.PPT
 

Mehr von HIMA KS FISIP UNPAD (20)

Rca
RcaRca
Rca
 
Persos
PersosPersos
Persos
 
Scenario planning
Scenario planningScenario planning
Scenario planning
 
Instrumen perencanaan
Instrumen perencanaanInstrumen perencanaan
Instrumen perencanaan
 
Relevansi stukep kessos
Relevansi stukep kessosRelevansi stukep kessos
Relevansi stukep kessos
 
Perkawinan
PerkawinanPerkawinan
Perkawinan
 
Mortalitas
MortalitasMortalitas
Mortalitas
 
Fertilitas
FertilitasFertilitas
Fertilitas
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
 
4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`
 
3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia
 
2. pengantar konsep ham
2. pengantar konsep ham2. pengantar konsep ham
2. pengantar konsep ham
 
1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia
1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia
1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia
 
Menyusun out line bab ii
Menyusun out line bab iiMenyusun out line bab ii
Menyusun out line bab ii
 
Kasus skripsi
Kasus skripsiKasus skripsi
Kasus skripsi
 
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiPanduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
 
5 6.proses penelitian
5 6.proses penelitian5 6.proses penelitian
5 6.proses penelitian
 
Sistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ksSistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ks
 
Proposal penelitian 2012
Proposal penelitian 2012Proposal penelitian 2012
Proposal penelitian 2012
 
Perancangan program
Perancangan programPerancangan program
Perancangan program
 

4. proses pembuatan perundang undangan

  • 2. • Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah proses pembuatan Peraturan Perundang-undangan yang pada dasamya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik penyusunan, perumusan, pembahasan, penge sahan, pengundangan, dan penyebarluasan.
  • 3. • Sesuai dengan bunyi pasal 1 UU No. 10 tahun 2004 di atas, bahwa proses sebuah peraturan menjadi legal dan mempunyai daya ikat atau kekuatan hukum tetap harus melewati beberapa tahap: • Pertama, tahap persiapan ini menjelaskan bagaimana prosedur pengajuan sebuah peraturan perundang-undangan. Karena terdapat berbagai jenis bentuk peraturan perundang-undangan, dimana setiap jenisnya mempunyai spesifikasi kewenangan legislasi (pembuatan peraturan) yang berbeda-beda, maka perlu dijelaskan satu persatu sesuatu dengan hirarki jenis/bentuk peraturan perundang-undangan tersebut.
  • 4. • Kedua, tahap teknik penyusunan peraturan perundang-undangan. dalam tahap ini dapat dilihat lebih rinci di lampiran UU No. 10 tahun 2004. Akan tetapi dalam lampiran tersebut hanya menjelaskan teknik penyusunan peraturan perundang-undangan secara umum, khususnya mengenai Peraturan Daerah terdapat aturan tersendiri. Ketiga, Tahap Pengundangan sangatlah penting bagi sebuah peraturan perundang-undangan, karena dengan adanya pengundangan ini sebuah peraturan perundang-undangan mempunyai daya ikat atau kekuatan hukum tetap dan dapat dilaksanakan.
  • 5. • Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah pada tahap perencanaan peraturan perundang- undangan telah diatur mengenai Program Legislasi Nasional (Prolegnas) dan Program Legislasi Daerah dalam rangka penyusunan peraturan perundang-undangan secara terencana, bertahap, terarah, dan terpadu. Oleh karena itu, untuk menunjang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, diperlukan peran tenaga perancang peraturan perundang- undangan sebagai tenaga fungsional yang berkualitas yang mempunyai tugas menyiapkan, mengolah, dan merumuskan rancangan peraturan perundang-undangan.
  • 6. your topic goes here Rumusan pasal 7 ayat (1) Undang-undang nomor 10 tahun 2004 sebagai berikut: 1. Jenis dan hierarki Peraturan Perundang- undangan adalah sbb: a. Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Idonesia Tahun 1945 b. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU) c. Peraturan Pemerintah d. Peraturan Presiden e. Peraturan Daerah (Perda)
  • 7. 2. Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi : a. Peraturan Daerah Provinsi dibuat oleh DPRD Provinsi bersama dengan Gubernur b. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dibuat oleh DPRD Kabuapetn/Kota bersama Bupati/Walikota c. Peraturan Desa/peraturan yang setingkat, dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnya.
  • 8. Undang-Undang • Rancangan undang-undang yang diajukan oleh Dewan Perwakilan Daerah adalah rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
  • 9. Perpu • Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang harus diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat dalam persidangan yang berikut. Pengajuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang dilakukan dalam bentuk pengajuan rancangan undang-undang tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang menjadi undang- undang.
  • 10. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden • Dalam penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah, Pemrakarsa membentuk Panitia Antardepartemen. Tata cara pembentukan Panitia Antardepartemen, pengharmonisasian, penyusunan, dan penyampaian Rancangan Peraturan Pemerintah kepada Presiden berlaku mutatis mutandis (perubahan yang penting telah dilakukan)
  • 11. Peraturan Daerah • Perda merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan ciri khas masing-masing daerah. Dan dilarang bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Jenis Produk Hukum Daerah terdiri atas : a. Peraturan Daerah; b. Peraturan Kepala Daerah; c. Peraturan Bersama Kepala Daerah; d. Keputusan Kepala Daerah; dan e. Instruksi Kepala Daerah.
  • 12. PROSES PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL • Proses pembuatan suatu Undang-undang dapat diajukan oleh Presiden kepada DPR, atau Diajukan oleh DPR kepada Presiden atau diajukan oleh Dewan Perwakilan Daerah kepada DPR. • Secara skematik proses pembuatan suatu Undang-undang dapat dicermati pada bagan di berikut ini:
  • 13. Proses Pembuatan Undang-Undang RUU dari Presiden RUU dari DPR RI RUU dari DPD Dua Tingkat Pembicaraan di DPR RI Disetujui DPR RI Ditandatangani Presiden Undang-Undang
  • 14. Prosedur Pembuatan UU Usul inisiatif RUU dapat sekurang-kurangnya 13 anggota DPR RI atau Komisi, Gabungan Komisi atau Badan Legislatif Disampaikan kepada pemimpin DPR disertai daftar nama dan tanda tangan pengusul serta nama Fraksinya Dalam Rapat Paripurna, Ketua Rapat menyampaikan dan membagikan usul inisiatif RUU kepada para anggota DPR Rapat Paripurna memutuskan apakah usul RUU tersebut secara prinsip dapat diterima menjadi RUU usul dari DPR atau tidak setelah diberikan kesempatan kepada Fraksi untuk memberikan pendapatnya Disetujui tanpa perubahan Disetujui dengan perubahan, DPR menugaskan kepada Komisi, Badan Legislatif atau Pansus untuk menyempurnakan RUU tersebut Pembicaraan di DPR RI 1. Pembicaraan Tingkat I 2. 2. Pembicaraan Tingkat II Pimpinan DPR menyampaikan RUU kepada Presiden dengan permintaan agar Presiden menunjuk Menteri yang akan mewakili Presiden dalam pembahasan RUU, dan kepada Pimpinan DPD jika RUU yang diajukan terkait dengan DPD
  • 15. Pembicaraan tingkat I: Dilaksanakan dalam Rapat Komisi, Rapat Badan Legislatif, Rapat Panitia Anggaran atau Rapat Pansus, dengan kegiatan : a. Pandangan dan Pendapat • RUU dari Presiden : pandangan dan pendapat Fraksi2 atau Faksi2 dan DPD apabila RUU terkait dengan DPD • RUU dari DPR : pandangan dan pendapat Presiden atau Presiden beserta DPD apabila RUU terkait dengan DPD b. Tanggapan c. Pembahasan RUU oleh DPR dan Presiden berdasarkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM)
  • 16. Pembicaraan Tingkat II : Pengambilan Keputusan dalam Rapat Paripurna, yang didahului oleh : a. Laporan Hasil Pembicaraan tingkat I b. Pendapat akhir fraksi yang disampaikan oleh anggotanya dan apabila dipandang perlu dapat pula disertai dengan catatan tentang sikap fraksinya. c. Pendapat akhir Presiden yang disampaikan oleh Menteri yang mewakilinya.
  • 17. • Yang dimaksud dengan teknik penyusunan peraturan perundang-undangan disini adalah teknik atau susunan dalam membuat sebuah peraturan perundang-undangan. hal ini dijelaskan dalam lampiran UU No. 10 Tahun 2004. Secara garis besar susunan dari sebuah peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut :
  • 18. • A. JUDUL B. PEMBUKAAN 1. Frase Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa 2. Jabatan Pembentuk Peraturan Perundang-undangan 3. Konsiderans 4. Dasar, Hukum 5. Diktum C. BATANG TUBUH 1. Ketentuan Umum 2. Materi Pokok yang Diatur 3. Ketentuan Pidana (Jika diperlukan) 4. Ketentuan Peralihan (Jika diperlukan) 5. Ketentuan Penutup D. PENUTUP E. PENJELASAN (Jika diperlukan) F. LAMPIRAN (Jika diperlukan)
  • 19. • Sedangkan rincian dari pointer di atas dapat dilihat pada lampiran UU No. 10 tahun 2004 karena begitu banyaknya spesifikasi atau rinciannya. Khusus untuk proses penyusunan produk hukum daerah mempunyai aturan tersendiri yang diatur dalam PMDN No.16 tahun 2006 Tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah.
  • 20. PENGUNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN • Suatu peraturan perundang-undangan yang sudah disahkan atau ditetapkan baru dapat berlaku mengikat umum apabila telah diundangkan dalam Suatu Lembaran Negara (LN) atau Berita Negara. Dan Lembaran Daerah dan Berita Daerah untuk Peraturan Perundang- undangan tingkat Daerah. • Pengundangan adalah penempatan peraturan perundang-undangan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Berita Negara Republik Indonesia, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia, Lembaran Daerah, atau Berita Daerah.
  • 21. • Istilah Pengundangan atau Afkondiging atau Promulgation dapat berarti juga Publicate atau Publication. Yang dimaksud pengundangan di sini adalah pemberitahuan secara formal suatu peraturan negara dengan penempatannya dalam suatu penerbitan resmi yang khusus untuk maksud itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Landasan perlunya suatu pengundangan adalah een eider wordt geacht de wet te kennen (setiap orang dianggap mengetahui undang-undang) atau ignorantia iuris neminem excusat/ignorance of the law excuses no man (ketidaktahuan seseorang terhadap undang-undang tidak memaafkannya).