3. “Karena Anak Manusia
datang untuk
menyelamatkan yang
hilang."” (Matius 18:11)
Yesus menyebut diri-Nya “Anak
Manusia.”
Dalam Perjanjian Lama, istilah itu
berhubungan dengan manusia.
Allah memanggil baik Yehezkiel dan
Daniel dengan sebutan “Anak Manusia.”
Dalam kitab Daniel, Yesus juga
diperkenalkan sebagai “Anak Manusia”
(Daniel 7:13; 10:16).
Yesus ingin menekankan bahwa Dia
adalah benar-benar manusia. Allah
bergabung dengan keluarga manusia
dengan dilahirkan sebagai seorang
manusia.
4. “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu,
tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang
seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang
Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.”
(Daniel 7:13)
Yesus tidak pernah menyebut diri-Nya “Mesias”. Namun demikian, Ia
menggunakan istilah “Anak Manusia” sehingga kita bisa dengan mudah
menghubungkan pekerjaan-Nya dengan misi mesianik, seperti di dalam
Daniel 7:13.
“Pada waktu itu akan
tampak tanda Anak
Manusia di langit dan
semua bangsa di bumi akan
meratap dan mereka akan
melihat Anak Manusia itu
datang di atas awan-awan
di langit dengan segala
kekuasaan dan kemuliaan-
Nya.” (Matius 24:30)
“Apabila Anak Manusia
datang dalam
kemuliaan-Nya dan
semua malaikat
bersama-sama dengan
Dia, maka Ia akan
bersemayam di atas
takhta kemuliaan-
Nya.” (Matius 25:31)
“Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata
kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah
kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.’” (Matius 26:64)
5. Yesus datang untuk memulihkan apa yang hilang oleh manusia di Taman Eden.
MANUSIA
Dia kehilangan hubungannya
dengan Allah
Dia kehilangan kekudusannya
Dia kehilangan rumahnya
Dia kehilangan hidup kekal
YESUS
Dia memulihkan hubungan kita
dengan Bapa (Yoh 1:51)
Dia mengampuni dosa kita dan
mengajar kita bagaimana menjalani
hidup kita (Matius 26:28; 1 Petrus
2:21)
Dia sedang menyediakan sebuah
tempat bagi kita (Yoh 14:1-3)
Dia memberi kita hidup yang
kekal
(Yoh 3:16)
“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
(Lukas 19:10)
6. “Sifat merendahkan diri yang agung sebagai
bagian dari Allah adalah sebuah misteri diluar
pemahaman kita. Keagungan rencana tersebut
tidak dapat sepenuhnya dipahami, tidak juga
hikmat yang tak terhingga dapat menyusun
sebuah rencana yang akan melampaui hal itu.
Hal itu bisa berhasil hanya dengan ... Kristus
menjadi manusia, dan menderita atas murka
yang mana dosa telah buat karena pelanggaran
terhadap hukum Allah. Melalui rencana ini
kebesaran, kedahsyatan Allah menjadi adil,
namun membenarkan semua yang percaya
kepada Yesus, dan yang menerima-Nya sebagai
Juruselamat pribadi mereka. Ini adalah ilmu
pengetahuan surgawi tentang penebusan,
menyelamatkan manusia dari kehancuran
kekal.” E.G.W. (God’s Amazing Grace, June 2)
7. “tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa
Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup
dalam nama-Nya.” (Yohanes 20:31)
Baik malaikat maupun manusia menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Gabriel. Lukas 1:35.
Yohanes Pembaptis. Yoh 1:34.
Natanael. Yoh 1:49.
Para murid. Matius 14:33.
Marta. Yoh 11:27.
Orang-orang Yahudi mengerti bahwa Yesus
menyatakan diri-Nya Allah ketika menggunakan
gelar: “… Kamu berkata … Engkau menghujat Allah!
Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?” (Yoh
10:36; lihat Yoh 10:33)
Kesatuan yang sempurna dari Yesus dan Bapa mencakup pengetahuan bersama
dan sempurna Satu Dengan Yang Lain: kesatuan kehendak, maksud, dan tujuan.
Sebagai tambahan, itu juga kesatuan sifat dasar. Anak dan Bapa adalah Dua
Pribadi tetapi sifat yang sama (“Aku dan Bapa adalah satu.” Yoh 10:30)
8. “Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena
suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari
Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah
dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang
manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."’”
(Yohanes 10:33)
Secara bertahap Yesus membuka selubung Keilahian-Nya selama pelayanan-Nya.
Dia
mengklaim
dapat
mengampun
i dosa
“Ketika Yesus
melihat iman
mereka,
berkatalah Ia:
“Hai saudara,
dosamu
sudah
diampuni.”
(Lukas 5:20)
Dia dapat
membangkitka
n orang mati
“Sebab sama
seperti Bapa
membangkitkan
orang-orang mati
dan
menghidupkanny
a, demikian juga
Anak
menghidupkan
barangsiapa yang
dikehendaki-
Nya.”
(Yoh 5:21)
Dia
menyebut
dirinya
“Aku telah
ada”
“Kata Yesus
kepada
mereka:
“Aku berkata
kepadamu,
sesungguhny
a sebelum
Abraham
jadi, Aku
telah ada.’”
(Yoh 8:58)
Dia menyatakan
bahwa Dia
sudah ada
bersama Allah
sebelum dunia
diciptakan
“Oleh sebab
itu, ya Bapa,
permuliakanlah
Aku pada-Mu
sendiri dengan
kemuliaan yang
Kumiliki di
hadirat-Mu
sebelum dunia
ada.”
(Yoh 17:5)
Dia
menerima
untuk
disembah
“Katanya:
"Aku
percaya,
Tuhan!" Lalu
ia sujud
menyembah
-Nya.”
(Yoh 9:38)
9. “Ketika Juruselamat dibaptiskan, Setan turut
menyaksikannya. Ia melihat kemuliaan Bapa
menaungi Anak-Nya itu. Ia mendengar suara
Yahweh menyaksikan Keilahian Yesus. Sejak
dosa Adam, umat manusia telah terputus dari
persekutuan langsung dengan Allah; hubungan
di antara surga dan dunia telah terjadi oleh
Kristus; akan tetapi kini karena Yesus sudah
datang “dalam daging, yang serupa dengan
daging yang dikuasai dosa karena dosa,” (Rm.
8:3), Bapa Sendiri bersabda. Dahulu Ia telah
berhubungan dengan manusia dengan
perantaraan Kristus; kini Ia berhubungan
dengan manusia di dalam Kristus.”
E.G.W. (The Desire of Ages, cp. 12, pg. 116)