Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kelas yang efektif, mencakup pengaturan lingkungan belajar, pengelolaan peserta didik, dan gaya mengajar yang tepat guna menciptakan proses pembelajaran yang optimal.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Secara umum diklat ini
bertujuan agar para peserta
mampu memahami cara
mengelola kelas secara
efektif dan efisien
3. TUJUAN
INSTRUKSIONAL
Setelah pembelajaran para
KHUSUS
peserta akan dapat: pengelolaan
Menjelaskan pengertian
kelas
Menjelaskan pengelolaan kelas dari
berbagai dimensi
Menjelaskan komponen yang tercakup
dalam kondisi dan situasi belajar
mengajar
Menjelaskan Layout yang tepat sesuai
metode dan target peserta
Menjelaskan Gaya mengelola kelas
Menyiapkan bentuk evaluasi yang tepat
untuk mengoptimalkan proses belajar
mengajar
4. PENGERTIAN
• Suatu seni mengoptimalkan
sumber daya kelas bagi penciptaan
proses pembelajaran yang efektif
dan efisien
• Proses perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi yang dilakukan untuk
mengoptimalkan proses
pembelajaran
(Sudaran Danim, 2002)
5. PENGERTIAN
Manajemen kelas modern
merekomendasikan bahwa pengelolaan
kelas dengan pendekatan inovasi, semua
sumber daya kelas selalu berada dalam
kondisi yang dapat menimbulkan
perhatian, motivasi dan suasana yang
menyenangkan peserta untuk merespon
materi pelajaran.
6. MANAJEMEN KELAS
Manajemen kelas mencakup PENGATURAN ORANG dan
FASILITAS
Tanggung jawab widyaiswara sebagai manajer kelas:
• Memelihara lingkungan fisik
• Mengarahkan proses intelektual dan sosial
• membimbing peserta kearah perilaku yang dapat
mengarahkan diri
• Memimpin kegiatan belajar yang efektif dan efisien
• Menciptakan situasi belajar-mengajar yang memudahkan
pencapaian tujuan pembelajaran
7. DIMENSI MANAJEMEN
KELAS
• MANAJEMEN KELAS DILIHAT DARI
ASPEK MANUSIA
• MANAJEMEN KELAS DILIHAT DARI
ASPEK SARANA/PRASARANA
• MANAJEMEN KELAS DILIHAT DARI
ASPEK LINGKUNGAN
8. MANAJEMEN KELAS DILIHAT DARI
ASPEK MANUSIA
PERBEDAAN KEADAAN FISIOLOGIK
Penurunan komponen indera
–
Penurunan daya ingat
–
PERBEDAAN KEADAAN PSIKOLOGIK
Bakat, minat, kecerdasan, motivasi, daya kognitif
–
PERBEDAAN KARAKTER INDIVIDU
Kemampuan kognitif, pengalaman individu,
–
penguasaan bahasa, sosial budaya, faktor usia
Gina Lucita L.
LAN - Makassar
9. MANAJEMEN KELAS DILIHAT DARI
ASPEK SARANA/PERALATAN
Ketersediaan dan Pemilihan Media
Pembelajaran
Merangsang sisi afektif dalam pembelajaran
–
Merangsang kemampuan kognitif
–
Menguasai Ragam metode Pembelajaran
Gina Lucita L.
LAN - Makassar
10. MANAJEMEN KELAS DILIHAT
DARI ASPEK LINGKUNGAN
SUASANA BELAJAR
KEBISINGAN, KEAKRABAN
–
RUANG KELAS
LEGA, TERATUR, BERSIH,
–
LAYOUT SESUAI
VENTILASI
Gina Lucita L.
LAN - Makassar
11. FAKTOR HAMBATAN MANAJEMEN KELAS
• Faktor FASILITATOR
(tipe kepemimpinan, format
pembelajaran yang monoton,
kepribadian, pengetahuan dan
pemahaman)
• Faktor PESERTA DIDIK
• Faktor FASILITAS
12. SIKLUS PEMBELAJARAN TIDAK BERHASIL
APABILA:
Tahap persiapan lemah
• jika peserta didik tidak terbuka untuk belajar
• berperasaan negative dengan atau tanpa disadari
• bosan, takut dipermalukan dan stress
Tahap penyampaian lemah
• jika peserta didik tidak memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan
• baru yang berarti bagi mereka
• diperlakukan sebagai konsumen pasif
Tahap pelatihan lemah
• jika peserta didik tidak diberi waktu cukup untuk
menyerap pengetahuandan ketrampilan baru
13. UPAYA PREVENTIF YANG DILAKUKAN
• PENGELOLAAN KONDISI SOSIO-
EMOSIONAL
(sikap widyaiswara, suara widyaiswara
dan pembinaan “rapport”)
• PENGELOLAAN KONDISI FISIK
(ruang kelas, ventilasi dan pengaturan
cahaya dan pengaturan penyimpanan
barang-barang.
15. LAYOUT RUANG
BELAJAR
• Formasi U (U shape)
– Formasi Serbaguna
– Pandangan ke semua arah
– Mudah mengubah layout
untuk membentuk Tim
– Diskusi kelas dapat berjalan
dengan lancar
24. PESERTA DIAM
• Meningkatkan rasa percaya diri dengan memberikan
kesempatan berbicara yang cukup
• Memberikan pertanyaan sederhana khususnya
pertanyaan sikap (setuju/tidak setuju)
• Menghargai pendapatnya dan sesering mungkin
memantulkan pertanyaan/pendapat orang lain jika
memungkinkan
• Sesering mungkin mengelompokkan ke dalam
kelompok kecil
• Berbicaralah dengan mereka pada saat istirahat agar
membangkitkan semangat dirinya
25. PESERTA CEREWET
• Membiarkan peserta tersebut berbicara dan
menginterupsinya pada saat yang tepat
• Sampaikan aturan komunikasi yang baik kepadanya
• Mintalah dia memberikan kesempatan,
mendengarkan dan menghargai orang lain
• Minta mengulangi dan merangkum pendapat orang
lain
• Berikan tugas khusus jika dia/ mereka berada
dalam kelompok
• Minta dia mengemukakan keinginannya dengan cara
khusus dan penuh penghargaan. Terakhir minta dia
menulis apa yang dikemukakannya
26. PESERTA DOMINAN/
KNOW-IT-ALL
• Menghargai sumbangsih mereka; tetapi hindari
memberikan kesempatan pertama
• Tunjukkan bahwa mereka diperhatikan dengan
cara merangkum pernyataan mereka tetapi
harus dipahamkan bahwa pendapat mereka
tidak selamanya harus diterima oleh orang lain
• Dorong peserta lainnya untuk terlibat aktif dan
mengemukakn pendapatnya
• Biarkan pertanyaan atau topik tertentu terbuka
• Hindari berdialog langsung dengan mereka.
27. PESERTA AGRESIF
• Jangan menjadi penantang dan terlibat secara
langsung dengan mereka dan menekan
serangannya tetapi jangan juga bertahan,
melainkan:
- perhatikan aspek emosional dalam argumennya
- Arahkan pada inti pembicaraan
- Minta penjelasan tambahan, contoh,dll.
• Gunakan teknik PISO (praise/pujian; perlihatkan
interest, shortcoming(kekurangan); dan openness
(keterbukaan)
• Lindungi peserta lain dari serangannya dan dorong
peserta lain untuk mengemukakan pendapatnya.
• Jika fasilitator diserang langsung, maka minta
peserta tersebut untuk lebih jelas dan jika perlu
lakukan polling pendapat.
28. PESERTA NEGATIF
• Terima pendapat mereka dan hargai dia
dengan tidak berlebihan
• Terima kritik yang tepat minta
dijelaskan / didiskusikan dengan kelas
• Minta usulan positif
• Jika ada hal-hal yang berlebihan minta
dijelaskan secara serius
29. RAGAM GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK
• AKTIVIS • TEORIS
(berpikir
(suka mencoba-coba,
logis,perfeksionis, suka
sibuk, variasi, berteman,
menganalisis, sintesis,
curah pendapat, menguji,
mempunyai bentuk yang
melompat, hal-hal baru,
terstruktur, prinsip,
membuka pikiran,
rasional dan beralasan)
antusias, sukarela)
• PRAGMATIS
• REFLECTOR
(Suka yang praktis,
(bijaksana, hati-hati
aplikatif, model,
dalam memutuskan,
sistematis, bermanfaat)
mendengarkan,memperti
mbangkan, pemalu,
perasa, tidak suka
menonjolkan diri)
30. PERBANDINGAN LINGKUNGAN KELAS
Kelas tradisional Kelas Accelerated Learning
• Ketegangan & • Ketenangan
stress • Minat, kerjasama
• kebosanan • Kebebasan pribadi
• individu terasing • Kegairahan
• suasana steril • Rasa hormat pd orang lain
• kontrol otoriter • Belajar terasa
• perasaan menyenangkan
terkurung
31. GAYA MANAJEMEN KELAS
SEORANG WIDYAISWARA
GAYA AUTHORITARIAN
GAYA AUTHORITATIVE
GAYA LAISSEZ-FAIRE
GAYA INDIFFERENT
32. CIRI-CIRI GAYA AUTHORITARIAN
• Menerapkan batasan-batasan dan kendali yang
tegas terhadap peserta didik
• Umumnya peserta didiknya tidak boleh
berpindah-pindah tempat duduk
• Umumnya layout ruangan formasi tradisional
• Peserta didik tidak mempunyai kesempatan
untuk belajar atau praktek keterampilan
komunikasi
• Tidak ada indikasi perhatian terhadap peserta
didik
33. CIRI-CIRI GAYA AUTHORITATIVE
• Menerapkan batasan-batasan dan kendali yang
tegas terhadap peserta didik namun mendukung
kemandirian
• Umumnya selalu menjelaskan alasan dibalik aturan
dan keputusan
• Terbuka untuk interaksi verbal termasuk debat kritis
• Mendukung kemandirian, perilaku sosial dan
menerapkan pencapaian motivasi tertinggi
• Memperlihatkan keramahan dan sikap membimbing
terhadap peserta didik dan mengekspresikan
perhatian dan ketertarikan yang tulus
34. CIRI-CIRI GAYA LAISSEZ-FAIRE
• Menerapkan sedikit sekali batasan dan kendali
terhadap peserta didik.
• Umumnya bisa menerima aksi dan kurang
memonitor sikap peserta didik.
• Umumnya tidak mau menyakiti hati peserta didik
dan ada kesulitan untuk mengatakan „tidak‟ untuk
peserta didik atau untuk mendukung aturan.
• Tidak bisa menetapkan batasan yang jelas antara
profesi dan kehidupan pribadinya.
• Terkadang keputusan didasarkan pada perasaan
peserta didik dibanding dengan tuntutan akademik.
35. CIRI-CIRI GAYA INDIFFERENT
• Tidak begitu terlibat dalam kelas.
• Menerapkan sedikit sekali instruksi.
• Umumnya menggunakan materi yang sama dari
tahun ke tahun.
• Kurang terampil, kurang percaya diri, atau
kurang dorongan disiplin bagi peserta didik.
• Peserta didik dapat merasakan sikap kurang
peduli fasilitator.
• Peserta didik menjadi rendah pencapaian.
• motivasinya dan kurang kontrol diri.
36. KETERAMPILAN DAN KEMAMPUAN
WIDYAISWARA/FASILITATOR
• KEMAMPUAN TEKNIS
• KEMAMPUAN OBSERVASI
• KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
• KEMAMPUAN MENGAJAR
• KEMAMPUAN MENGARAHKAN
37. KUALITAS TAMPILAN
FASILITATOR
• Volume suara diperbesar
• Gaya pengucapan kata diperjelas
• Bri perhatian merata
• Seimbang penggunaan bahasa lisan dan gerak
• Gunakan Force, Intonation, Fillers, Pause
• Ulangi Kata Kunci
• Tetapkan tingkat Percaya diri
• Variasi Teknik mengajar, bahan sesuai tujuan
• Memotivasi dan mengaktifkan peserta selama
proses PBM
38. HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN OLEH
WIDYAISWARA DALAM MENERAPKAN
PROGRAM PELATIHAN
• MENGELOLA LINGKUNGAN FISIK
- POSISI DUDUK & BERDIRI
(untuk kemudahan interaksi dalam
pembelajaran)
- TINGKAT KENYAMANAN FISIK
(temperatur)
- POTENSI GANGGUAN FISIK
(pencahayaan yang buruk, bising, dsb)
• MEMULAI PEMBELAJARAN
(membina “rapport” dengan Ice breakers, fillers,
warm-up activities, dsb.)
39. TAHAPAN PERSIAPAN
• Persiapan awal:
– Pembukaan
– Penyajian
– Penutup
• Alat bantu visual
• Tata ruang kelas
• Cue cards
• Siapkah anda untuk
menyajikan
40. PERSIAPAN PRESENTASI
Checklist pertanyaan sebelum memulai detail
persiapan
Meneliti topik yang akan dibicarakan
Memilih dan mengatur informasi untuk presentasi
Menentukan metode apa saja yang digunakan
Mengatur Struktur Presentasi
Membuat Cue Cards
Memilih dari empat cara tertulis untuk membantu
presentasi
Mengatur waktu
Memilih dan menentukan alat bantu latihan yang
tepat
Mencoba dengan berlatih
41. CUE CARDS
• Bagi pemula
• Karton ukuran kartu pos dengan
warna tidak menyolok
• Urutan Proses Belajar mengajar
• Satu kartu bisa dua sampai tiga
kegiatan
• Selalu berada ditangan fasilitator
• Jangan hanya membaca kartu
42. TAHAPAN PELAKSANAAN
PENGAJARAN
• Pembukaan (5%)
– Pre-instructional activities
(Perkenalan, analisis kebutuhan peserta, judul dan manfaat)
• Penyajian (75 %-85% )
– Penyajian isi
– Latihan (individu, berpasangan, kelompok, kelas)
– Tes singkat dan kegiatan insidentil
• Penutup (10%)
– Aplikasi pelajaran ke dalam pekerjaan peserta
– Pencapaian tiu & tik
– menyimpulkan point-point utama
– AKHIRI DENGAN CATATAN POSITIF
43. TAHAPAN EVALUASI PENGAJARAN
• Pengumpulan peralatan kelas
• EVALUASI TERTULIS
• Blitz
• Evaluasi pengajaran pribadi UNTUK MASA
AKAN DATANG
44. Manfaat Evaluasi untuk Fasilitator
• Peningkatan Pengetahuan Peserta
– Membuat Tes awal dan akhir kegiatan
• Penekanan pada Perubahan Sikap Peserta
– Keputusan tepat tentang kapan, seberapa banyak
dan bagaimana mengevaluasi perubahan sikap
– Pengamatan dalam kelompok
– Mood Barometer
• Feedback terhadap Materi Pelajaran
– Sesering mungkin
– Menggunakan Kartu
– Menggunakan Teknik Blitz
45. KUALITAS PRIBADI YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENJADI SEORANG FASILITATOR
• SELF AWARENESS
(pemahaman akan kekuatan, kelemahan dan kebutuhan diri)
• CREDIBILITY
(kompetensi, perhatian dan tanggung jawab menghasilkan
kepercayaan)
• CONGRUENCE
(keterkaitan antara perbuatan dan kata-kata)
• EMPATHY
(melihat sesuatu dari persepsi orang lain)
• ACCEPTANCE
(menerima keberadaan orang lain apa adanya)
• FLEXIBILITY
(dapat beradaptasi dalam berbagai situasi)
• EMOTION
(kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dan emosi sendiri)
• ASSERTIVENESS
(bersikap asertif seperti menyarankan “ground rules” ketika
diperlukan dalam situasi kelas yang tidak kondusif)
46. • Dengar dan berikan • Berikan waktu tambahan kepada
penghargaan terhadap ide-ide peserta jika diperlukan
peserta didik • Fokus pada kebutuhan peserta
• Berikan pujian dan bukan diri sendiri
• Berikan pertanyaan balik • Ungkapkan kepercayaan kepada
kepada peserta peserta
• Mintalah contoh dari • Tanyakan pertanyaan-
pengalaman peserta pertanyaan yang dapat dijawab
oleh peserta
• Bagilah pengalaman anda
• Buat catatan dan
dengan peserta didik
menindaklanjutinya
• Akuilah ketidaktahuan atas
• Ciptakan prilaku yang positif
jawaban (mintalah bantuan
peserta) melalui penguatan/ penegasan
kepada peserta
• Hindari permasalahan dan
• Gunakan kata-kata peserta pada
menyatakan pernyataan salah
atau benar saat menulis di papan atau
flipchart
• Tunjukkan bahwa anda
• Buatlah peserta merasa senang
menikmati menginstruksikan
peserta
47. KESIMPULAN
• Manajemen Kelas sangat mempengaruhi
efektifitas proses belajar.
• Hakekat Manajemen Kelas adalah
pembaharuan sumber daya kelas agar
dapat tercipta kondisi yang diinginkan
• Sikap Individu, baik Widyaiswara maupun
Peserta didik sangat mempengaruhi
keaktifan proses belajar mengajar
• Evaluasi digunakan untuk mengukur hasil
dan perilaku yang diharapkan