SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PENDAHULUAN




A.    Gambaran Umum


      Perkembangan pembangunan di berbagai aspek dan industri di
Kabupaten Karawang tiap tahun mengalami peningkatan. Hal ini akan
mengakibatkan terjadinya penyerapan tenaga kerja secara besar-besaran
baik dari desa ke kota dan antar daerah. Dengan bertambahnya tenaga kerja
tersebut akan terjadi peningkatan jumlah penduduk. Seiring dengan hal
tersebut, tingkat sosial ekonomi di Kabupaten Karawang meningkat pula.
      Peningkatan jumlah penduduk, sosial ekonomi, dan teknologi akan
mempengaruhi     perilaku/gaya   hidup    dan pola   konsumsi   masyarakat.
Perubahan tersebut akan berpengaruh pula pada volume, jenis, dan
karakteristik sampah yang dihasilkan.
      Pembangunan yang tidak merata antara pedesaan dan perkotaan
inipun akan mempengaruhi pada terkonsentrasinya jumlah penduduk disuatu
daerah yaitu perkotaan, dan berakibat terkonsentrasinya sumber dan
timbulan sampah di perkotaan.
      Sampah apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan
berbagai permasalahan, diantaranya estetika, kesehatan, dan potensi
bencana lingkungan.
      Berdasarkan informasi dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup
bahwa setiap orang menghasilkan sampah, rata-rata 0,8 kilogram per hari.
Dengan asumsi penduduk Kabupaten Karawang sebanyak 1.971.832 jiwa,
maka sampah yang dihasilkan penduduk Kabupaten Karawang sebesar
1.577 ton per hari. Untuk Kecamatan Telukjambe Timur sendiri dengan
jumlah penduduk sebesar 103.521 jiwa maka jumlah sampah yang
dihasilkan sebesar 82.817 ton per hari.
      Dalam menangani permasalahan tersebut, tidak dapat di bebankan
pada satu pihak saja, melainkan harus terjalin kesadaran dan kerjasama
semua pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
B.      Maksud dan tujuan


     Maksud dari sosialisasi ini yaitu untuk meningkatkan peran serta
masyarakat terhadap pengelolaan persampahan. Dengan tujuan :
1. meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengelola
     sampah
2. Meningkatnya       kesadaran     masyarakat     terhadap     pengelolaan
     persampahan
3. meningkatnya peran serta masyarakat terhadap menjaga kesehatan
     lingkungan


C.      Sasaran


        Sasaran dari kegiatan sosialisasi ini yaitu masyarakat dan perangkat
desa sebagai motor penggerak masyarakat.


D.      Metodologi Pengelolaan Persampahan
PERMASALAHAN PERSAMPAHAN


A.    Pengertian


      Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses
alam yang berbentuk padat. Sampah merupakan material sisa yang tidak
diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
      Jenis-jenis sampah dapat dibedakan berdasarkan sumber dan
sifatnya. Berdasarkan sumbernya, sampah dapat berasal dari :
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan
      Berdasarkan sifatnya, sampah dapat dibedakan menjadi :
1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)


Sampah alam
Sampah yang diproduksi secara alami diintegrasikan melalui proses daur
ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di lingkungan pemukiman, sampah-sampah ini dapat menjadi
masalah, misalnya daun-daun kering.


Sampah manusia
Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat
menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai
vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.


Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang
ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dan harus dipikirkanoleh
kita semua.


Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-
tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktifitas tempat-tempat
yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang
namun kadang masih dilakukan).


Sampah Industri dan Pertambangan
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan perindustrian dan pertambangan
mempunyai volume yang sangat besar, selain itu sampah industri dan
pertambangan ada yang berkarakter infeksius, mudah terbakar, berbahaya
dan beracun, dan lain-lain.


B.      Permasalahan Persampahan


        Sampah, baik kualitas maupun kuantitasnya, sangat dipengaruhi oleh
berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting
antara lain :
1. Jumlah penduduk
     Semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak pula sampah yang
     dihasilkan.
2. Keadaan sosial ekonomi
     Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak
     pula jumlah per kapita sampah yang dibuang. Kualitas sampahnyapun
     banyak yang bersifat tidak dapat terurai. Perubahan kalitas sampah ini,
     tergantung pada bahan yang tersedia, peraturan yang berlaku serta
     kesadaran     masyarakat   akan   persoalan   persampahan.    Kenaikan
     kesejahteraan inipun akan meningkatkan kegiatan konstruksi dan
     pembaharuan     bangunan-bangunan,    transportasi,   produk pertanian,
industri, dan lain-lain. Sebagai konsekuensi dari semua itu akan
   menambah volume dan jenis sampah.
3. Kemajuan teknologi
   Kemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah,
   karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan
   dan produk manufaktur yang semakin beragam pula.
      Perkembangan lingkungan permukiman di daerah perkotaan tidak
terlepas dari pesatnya laju pertumbuhan penduduk perkotaan baik karena
faktor pertumbuhan penduduk kota itu sendiri maupun karena faktor
urbanisasi. Dampak negatif urbanisasi yang telah berlangsung selama ini
lebih disebabkan oleh tidak seimbangnya peluang untuk mencari nafkah di
daerah perdesaan dan perkotaan, sehingga memunculkan adanya daya tarik
kota yang dianggap mampu memberikan masa depan yang lebih baik bagi
masyarakat perdesaan atau luar kota, sementara latar belakang kapasitas
dan kemampuan para pendatang sangat marjinal.
      Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari
aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), Hampir semua
produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah
sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
      Selain itu, akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi
masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula sampah yang
dihasilkan. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena
kuantitas maupun tingkat bahayanya dapat mengganggu kehidupan makhluk
hidup lainnya.
      Sampah masih merupakan permasalahan lingkungan yang cukup
serius yang masih dihadapi di negara kita dan khususnya di Kabupaten
Karawang. Rata-rata per orang per hari menghasilkan sampah 0,8 kg, dan
akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya
hidup masyarakat.
      Komposisi penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan Data Agregat
Kependudukan dari Badan Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Karawang per September 2008 disebutkan berpenduduk 1.971.832 jiwa. Dari
penyebaran di tiap kecamatan dapat diketahui sebagian besar penduduk
terkonsentrasi di 3 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Karawang Barat
(6,83%), Kecamatan Klari (6,17%) dan Kecamatan Telukjambe Timur
(5,25%). Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor yang di antaranya
adalah   keberadaan   pusat   pemerintahan,   pusat   perekonomian   dan
perkembangan willayah industri di ketiga kecamatan tersebut yang mana
ketiga wilayah kecamatan ini bisa dikategorikan sebagai wilayah perkotaan
dari Kabupaten Karawang.
       Berdasarkan informasi dari Kementerian lingkungan Hidup, setiap
individu menghasilkan rata-rata 0,8 kilogram sampah per hari. Dengan
asumsi 220 juta penduduk Indonesia, sampah yang terbuang mencapai
176.000 ton per hari. Untuk Kabupaten Karawang dengan jumlah penduduk
sebesar 1.971.832 jiwa, maka sampah yang dibuang sebesar yang
dihasilkan sebesar 1.577 ton per hari. Sedangkan Kecamatan Telukjambe
Timur sendiri dengan jumlah penduduk sebesar 103.521 jiwa maka jumlah
sampah yang dihasilkan sebesar 82.817 ton per hari.
       Berikut ini merupakan permasalahan persampahan mendasar yang
harus dikelola secara bersama-sama :


               Permasalahan                       Dampak/Upaya
1.   pertambahan penduduk &             bertambahnya volume, jenis, dan
     perubahan pola konsumsi            karakteristik sampah yang
     masyarakat                         semakin beragam
2.   pengelolaan sampah saat ini        dampak negatif terhadap
     belum sesuai dengan metode dan     kesehatan masyarakat dan
     teknik pengelolaan sampah yang     lingkungan
     berwawasan lingkungan
3.   sampah telah menjadi               perlu dilakukan secara
     permasalahan nasional              komprehensif dan terpadu dari
                                        hulu ke hilir
4.   belum ada kepastian hukum           - Tanggung jawab dan
     mengenai pengelolaan sampah            kewenangan Pemerintah,
                                            pemprov, pemkab/kota
                                         - peran masyarakat dan dunia
                                            usaha
                                         - sanksi



B.     Dampak Sampah


       Di lain pihak penanganan sampah yang masih dilakukan secara
konvensional belum dapat mengendalikan sampah yang ada. Sampah yang
tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai permasalahan
kesehatan.
      Polusi bau dari sampah yang membusuk, pencemaran air akibat
pembuangan sampah ke sungai dan merembesnya air lindi dari TPA (tempat
pembuangan akhir) ke permukiman dan sumber air penduduk, serta
pencemaran udara akibat pembakaran sampah merupakan permasalahan
lain yang timbul akibat pembakaran sampah. Sebanyak 20% sampah
dibuang ke sungai menyumbang sekitar 60–70% pencemaran sungai.
      Pencemaran air sungai akibat pembuangan sampah juga membawa
dampak negatif pada kesehatan manusia, terutama dengan meningkatnya
penyakit diare serta biaya pengolahan air baku untuk air minum yang terus
meningkat. Bahkan seringkali terjadi, terutama pada musim kemarau,
kualitas air baku sudah tercemar berat akibatnya sulit diolah menjadi air yang
layak diminum, sehingga bahan baku air minum harus didatangkan dari
sumber yang lain.
      Pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi
efek langsung dan tidak langsung, sebagai berikut :
1. Efek langsung; efek yang disebabkan karena kontak yang langsung
   dengan sampah tersebut. Misalnya sampah beracun, sampah yang
   korosif terhadap tubuh, karsinogenik, teratogenik, dan lain-lain. Selain itu
   ada pula sampah yang mengandung kuman patogen, sehingga dapat
   menimbulkan penyakit. Sampah ini dapat berasal dari sampah rumah
   tangga selain sampah industri.
2. Efek tidak langsung; pengaruh tidak langsung ini dapat dirasakan
   masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran, dan pembuangan
   sampah.    Dekomposisi     sampah    biasanya      terjadi   secara   aerobik,
   dilanjutkan secara fakultatif, dan secara anaerobik apabila oksigen telah
   habis. Dekomposisi anaerobik akan menghasilkan lindi (leachate) beserta
   gas. Di dalam lindi tersebut mengandung mikroba patogen, logam berat
   dan zat lainnya yang berbahaya. Selain itu efek tidak langsung lainnya
   dapat berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam
   sampah. Sampah bila dibuang dan ditumpuk sembarangan dapat dipakai
   sarang lalat dan tikus.
Penyakit bawaan sampah sangat luas dan dapat berupa penyakit
tidak menular, menular, potensi kebakaran, keracunan, dan lain-lain. Berikurt
merupaka beberapa penyakit yang diakibatkan baik secara langsung
mauapun tidak langsung dari sampah :


Tabel . Beberapa Penyakit Bawaan Sampah
 Nama Penyakit                         Penyebab Penyakit
 Bawaan lalat :
   Dysenterie basillaris               Shigella shigae
   Dysenterie amoebica                 Entamoeba histolytica
   Typhus abdominalis                  Salmonella typhy
   Cholera                             Vibrio cholerae
   Ascariasis                          A. lumbricoide
   Ancylostomiasis                     A. duodenale
 Bawaan tikus/pinjal :
   Pest                                Pasteurella pestis
   Leptospirosis                       Leptospira icterohaemorrhagica
   icterohaemorrhagica                 Streptobacillus monilliformis
   Rat bite Fever
 Keracunan :
   Metan
   Karbonmonoksida, Dioksida
   Hidrogen sulfida
   Logam berat, dst.
Sumber : Beneson, A., 1970 dalam Soemirat, Juli, 2004


      Secara keseluruhan, sampah apabila tidak dikelola dengan baik dapat
mengakibatkab bencana, yaitu :
1. Longsor tumpukan sampah (kasus; longsor sampah Leuwigajah)
2. Sumber penyakit
3. Pencemaran lingkungan
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN


        Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh,
dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan
sampah. Pengelolaan sampah        meliputi pengumpulan, pengangkutan,
pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah.
material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia harus dikelola untuk
mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan.
Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam.
        Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai
sumber daya.
        Upaya yang dapat ditempuh dalam tujuan pengelolaan sampah:
1. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis.
2. Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
     lingkungan hidup.
        Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan
negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah
pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri.
Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di
area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,
sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya
ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
        Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal,
diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan
ketersediaan area.


A.      Metode Pengelolaan Sampah


1.      Metode penghindaran dan pengurangan


        Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah
        pencegahan zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan
        "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan
kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak ,
     mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan
     kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik),
     mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali
     pakai (contohnya kertas tissue), dan mendesain produk yang
     menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama
     (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).


2.   Metode Daur-ulang


     Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah
     untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa
     cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk
     diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar
     utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus
     ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.


     Pengolahan kembali secara fisik
     Metode ini adalah aktifitas paling populer dari daur ulang, yaitu
     mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang,
     contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk
     digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang
     sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah
     khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
     Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum ,
     kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca ,
     kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti
     (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari
     produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena
     harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis
     bahannya.
Pengolahan biologis (Pengkomposan)
      Material sampah organik , seperti zat tanaman, sisa makanan atau
      kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk
      kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah
      kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang
      bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.


B.    Manfaat Pengelolaan Persampahan


      Manfaat pengelolaan sampah :
1. Penghematan sumber daya alam
2. Penghematan energi
3. Penghematan lahan TPA
4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (18)

Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampahKerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
 
Pelatihan berwirausaha sampah
Pelatihan berwirausaha sampahPelatihan berwirausaha sampah
Pelatihan berwirausaha sampah
 
Laporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuliLaporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuli
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKPPenanganan sampah kelompok III Kelas AKP
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
BANK SAMPAH PEKALONGAN
BANK SAMPAH PEKALONGANBANK SAMPAH PEKALONGAN
BANK SAMPAH PEKALONGAN
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
 
Bank sampah
Bank sampahBank sampah
Bank sampah
 
Bab3 makalah sampah
Bab3 makalah sampahBab3 makalah sampah
Bab3 makalah sampah
 
Bab ii telaah pustaka
Bab ii telaah pustakaBab ii telaah pustaka
Bab ii telaah pustaka
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
perdes pengelolaan sampah
perdes pengelolaan sampahperdes pengelolaan sampah
perdes pengelolaan sampah
 
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannya
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannyaBab ii makalah sampah dan penanggulangannya
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannya
 
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyamakalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
 
Ayo olah sampah
Ayo olah sampahAyo olah sampah
Ayo olah sampah
 

Andere mochten auch

PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTQuirella Bellinda
 
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Pdf Docs
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahAinul Mardhiah
 
cara mudah mendirikan bank sampah
cara mudah mendirikan bank sampahcara mudah mendirikan bank sampah
cara mudah mendirikan bank sampahbanksampah
 
Penyuluhan pemilahan sampah di sumber
Penyuluhan pemilahan sampah di sumberPenyuluhan pemilahan sampah di sumber
Penyuluhan pemilahan sampah di sumberTalitha Amalia
 
Preplaning%20cuci%20tangan
Preplaning%20cuci%20tanganPreplaning%20cuci%20tangan
Preplaning%20cuci%20tanganYulli Utami
 
Plt sampah langenburg
Plt sampah langenburgPlt sampah langenburg
Plt sampah langenburgaudhiegkpb
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fixYulli Utami
 
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Persampahan
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang PersampahanKebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Persampahan
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang PersampahanOswar Mungkasa
 
Kompensasi Pengelolaan Sampah
Kompensasi Pengelolaan SampahKompensasi Pengelolaan Sampah
Kompensasi Pengelolaan SampahJoy Irman
 
Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah TanggaKebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah TanggaJoy Irman
 
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan AnorganikPemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan AnorganikAli Murtadho
 
IbM PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH MENUJU DESA UTAMA WISATA BAHARI UNGGULAN DI ...
IbM PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH MENUJU DESA UTAMA WISATA BAHARI UNGGULAN DI ...IbM PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH MENUJU DESA UTAMA WISATA BAHARI UNGGULAN DI ...
IbM PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH MENUJU DESA UTAMA WISATA BAHARI UNGGULAN DI ...suningterusberkarya
 
Pembinaan dan Pengawasan dalam Penanganan Sampah
Pembinaan dan Pengawasan dalam Penanganan SampahPembinaan dan Pengawasan dalam Penanganan Sampah
Pembinaan dan Pengawasan dalam Penanganan SampahJoy Irman
 

Andere mochten auch (20)

PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
 
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
 
cara mudah mendirikan bank sampah
cara mudah mendirikan bank sampahcara mudah mendirikan bank sampah
cara mudah mendirikan bank sampah
 
Penyuluhan pemilahan sampah di sumber
Penyuluhan pemilahan sampah di sumberPenyuluhan pemilahan sampah di sumber
Penyuluhan pemilahan sampah di sumber
 
11067085
1106708511067085
11067085
 
Preplaning%20cuci%20tangan
Preplaning%20cuci%20tanganPreplaning%20cuci%20tangan
Preplaning%20cuci%20tangan
 
Promkes 2015
Promkes  2015Promkes  2015
Promkes 2015
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Plt sampah langenburg
Plt sampah langenburgPlt sampah langenburg
Plt sampah langenburg
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Persampahan
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang PersampahanKebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Persampahan
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Persampahan
 
Kompensasi Pengelolaan Sampah
Kompensasi Pengelolaan SampahKompensasi Pengelolaan Sampah
Kompensasi Pengelolaan Sampah
 
Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah TanggaKebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Kebijakan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
 
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan AnorganikPemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
 
Jurnal robot1
Jurnal robot1Jurnal robot1
Jurnal robot1
 
IbM PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH MENUJU DESA UTAMA WISATA BAHARI UNGGULAN DI ...
IbM PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH MENUJU DESA UTAMA WISATA BAHARI UNGGULAN DI ...IbM PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH MENUJU DESA UTAMA WISATA BAHARI UNGGULAN DI ...
IbM PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH MENUJU DESA UTAMA WISATA BAHARI UNGGULAN DI ...
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
Kompos sampah kotal
Kompos sampah kotalKompos sampah kotal
Kompos sampah kotal
 
Pembinaan dan Pengawasan dalam Penanganan Sampah
Pembinaan dan Pengawasan dalam Penanganan SampahPembinaan dan Pengawasan dalam Penanganan Sampah
Pembinaan dan Pengawasan dalam Penanganan Sampah
 

Ähnlich wie MENGENAL PERMASALAHAN PERSAMPAHAN DI KARAWANG

Makalah ekologi
Makalah ekologiMakalah ekologi
Makalah ekologiArdianti
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKUGK
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081Annas Faturrochman
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam99zulkarnain
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamDavid Rosidi
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamTerminal Purba
 
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarSolusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarMonika Siregar
 
384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat
384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat
384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakatIndriati Dewi
 
LAPORAN TIMBULAN SAMPAH
LAPORAN TIMBULAN SAMPAHLAPORAN TIMBULAN SAMPAH
LAPORAN TIMBULAN SAMPAHFaraAffandi
 
Metode penelitiaan
Metode penelitiaanMetode penelitiaan
Metode penelitiaanrandaadhiya
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanSania M.
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanSania M.
 
Peran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananPeran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananmuhsyahdam
 
Week 08 pengelolaan sampah & limbah padat
Week 08   pengelolaan sampah & limbah padatWeek 08   pengelolaan sampah & limbah padat
Week 08 pengelolaan sampah & limbah padatsunarto bin sudi
 

Ähnlich wie MENGENAL PERMASALAHAN PERSAMPAHAN DI KARAWANG (20)

Makalah ekologi
Makalah ekologiMakalah ekologi
Makalah ekologi
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
143740305 kesehatan-lingkungan
143740305 kesehatan-lingkungan143740305 kesehatan-lingkungan
143740305 kesehatan-lingkungan
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarSolusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
 
384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat
384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat
384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat
 
LAPORAN TIMBULAN SAMPAH
LAPORAN TIMBULAN SAMPAHLAPORAN TIMBULAN SAMPAH
LAPORAN TIMBULAN SAMPAH
 
Topik 9 makalah plh
Topik 9 makalah plhTopik 9 makalah plh
Topik 9 makalah plh
 
Metode penelitiaan
Metode penelitiaanMetode penelitiaan
Metode penelitiaan
 
Latar Belakang.docx
Latar Belakang.docxLatar Belakang.docx
Latar Belakang.docx
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunan
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunan
 
Peran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananPeran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penanganan
 
Week 08 pengelolaan sampah & limbah padat
Week 08   pengelolaan sampah & limbah padatWeek 08   pengelolaan sampah & limbah padat
Week 08 pengelolaan sampah & limbah padat
 
Limbah sampah
Limbah sampahLimbah sampah
Limbah sampah
 

MENGENAL PERMASALAHAN PERSAMPAHAN DI KARAWANG

  • 1. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perkembangan pembangunan di berbagai aspek dan industri di Kabupaten Karawang tiap tahun mengalami peningkatan. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya penyerapan tenaga kerja secara besar-besaran baik dari desa ke kota dan antar daerah. Dengan bertambahnya tenaga kerja tersebut akan terjadi peningkatan jumlah penduduk. Seiring dengan hal tersebut, tingkat sosial ekonomi di Kabupaten Karawang meningkat pula. Peningkatan jumlah penduduk, sosial ekonomi, dan teknologi akan mempengaruhi perilaku/gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat. Perubahan tersebut akan berpengaruh pula pada volume, jenis, dan karakteristik sampah yang dihasilkan. Pembangunan yang tidak merata antara pedesaan dan perkotaan inipun akan mempengaruhi pada terkonsentrasinya jumlah penduduk disuatu daerah yaitu perkotaan, dan berakibat terkonsentrasinya sumber dan timbulan sampah di perkotaan. Sampah apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya estetika, kesehatan, dan potensi bencana lingkungan. Berdasarkan informasi dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup bahwa setiap orang menghasilkan sampah, rata-rata 0,8 kilogram per hari. Dengan asumsi penduduk Kabupaten Karawang sebanyak 1.971.832 jiwa, maka sampah yang dihasilkan penduduk Kabupaten Karawang sebesar 1.577 ton per hari. Untuk Kecamatan Telukjambe Timur sendiri dengan jumlah penduduk sebesar 103.521 jiwa maka jumlah sampah yang dihasilkan sebesar 82.817 ton per hari. Dalam menangani permasalahan tersebut, tidak dapat di bebankan pada satu pihak saja, melainkan harus terjalin kesadaran dan kerjasama semua pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
  • 2. B. Maksud dan tujuan Maksud dari sosialisasi ini yaitu untuk meningkatkan peran serta masyarakat terhadap pengelolaan persampahan. Dengan tujuan : 1. meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan persampahan 3. meningkatnya peran serta masyarakat terhadap menjaga kesehatan lingkungan C. Sasaran Sasaran dari kegiatan sosialisasi ini yaitu masyarakat dan perangkat desa sebagai motor penggerak masyarakat. D. Metodologi Pengelolaan Persampahan
  • 3. PERMASALAHAN PERSAMPAHAN A. Pengertian Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Jenis-jenis sampah dapat dibedakan berdasarkan sumber dan sifatnya. Berdasarkan sumbernya, sampah dapat berasal dari : 1. Sampah alam 2. Sampah manusia 3. Sampah konsumsi 4. Sampah nuklir 5. Sampah industri 6. Sampah pertambangan Berdasarkan sifatnya, sampah dapat dibedakan menjadi : 1. Sampah organik - dapat diurai (degradable) 2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable) Sampah alam Sampah yang diproduksi secara alami diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di lingkungan pemukiman, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering. Sampah manusia Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Sampah Konsumsi Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang
  • 4. ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dan harus dipikirkanoleh kita semua. Limbah radioaktif Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat- tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktifitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan). Sampah Industri dan Pertambangan Sampah yang dihasilkan dari kegiatan perindustrian dan pertambangan mempunyai volume yang sangat besar, selain itu sampah industri dan pertambangan ada yang berkarakter infeksius, mudah terbakar, berbahaya dan beracun, dan lain-lain. B. Permasalahan Persampahan Sampah, baik kualitas maupun kuantitasnya, sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting antara lain : 1. Jumlah penduduk Semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. 2. Keadaan sosial ekonomi Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak pula jumlah per kapita sampah yang dibuang. Kualitas sampahnyapun banyak yang bersifat tidak dapat terurai. Perubahan kalitas sampah ini, tergantung pada bahan yang tersedia, peraturan yang berlaku serta kesadaran masyarakat akan persoalan persampahan. Kenaikan kesejahteraan inipun akan meningkatkan kegiatan konstruksi dan pembaharuan bangunan-bangunan, transportasi, produk pertanian,
  • 5. industri, dan lain-lain. Sebagai konsekuensi dari semua itu akan menambah volume dan jenis sampah. 3. Kemajuan teknologi Kemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah, karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk manufaktur yang semakin beragam pula. Perkembangan lingkungan permukiman di daerah perkotaan tidak terlepas dari pesatnya laju pertumbuhan penduduk perkotaan baik karena faktor pertumbuhan penduduk kota itu sendiri maupun karena faktor urbanisasi. Dampak negatif urbanisasi yang telah berlangsung selama ini lebih disebabkan oleh tidak seimbangnya peluang untuk mencari nafkah di daerah perdesaan dan perkotaan, sehingga memunculkan adanya daya tarik kota yang dianggap mampu memberikan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat perdesaan atau luar kota, sementara latar belakang kapasitas dan kemampuan para pendatang sangat marjinal. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Selain itu, akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula sampah yang dihasilkan. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Sampah masih merupakan permasalahan lingkungan yang cukup serius yang masih dihadapi di negara kita dan khususnya di Kabupaten Karawang. Rata-rata per orang per hari menghasilkan sampah 0,8 kg, dan akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat. Komposisi penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan Data Agregat Kependudukan dari Badan Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Karawang per September 2008 disebutkan berpenduduk 1.971.832 jiwa. Dari penyebaran di tiap kecamatan dapat diketahui sebagian besar penduduk terkonsentrasi di 3 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Karawang Barat
  • 6. (6,83%), Kecamatan Klari (6,17%) dan Kecamatan Telukjambe Timur (5,25%). Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor yang di antaranya adalah keberadaan pusat pemerintahan, pusat perekonomian dan perkembangan willayah industri di ketiga kecamatan tersebut yang mana ketiga wilayah kecamatan ini bisa dikategorikan sebagai wilayah perkotaan dari Kabupaten Karawang. Berdasarkan informasi dari Kementerian lingkungan Hidup, setiap individu menghasilkan rata-rata 0,8 kilogram sampah per hari. Dengan asumsi 220 juta penduduk Indonesia, sampah yang terbuang mencapai 176.000 ton per hari. Untuk Kabupaten Karawang dengan jumlah penduduk sebesar 1.971.832 jiwa, maka sampah yang dibuang sebesar yang dihasilkan sebesar 1.577 ton per hari. Sedangkan Kecamatan Telukjambe Timur sendiri dengan jumlah penduduk sebesar 103.521 jiwa maka jumlah sampah yang dihasilkan sebesar 82.817 ton per hari. Berikut ini merupakan permasalahan persampahan mendasar yang harus dikelola secara bersama-sama : Permasalahan Dampak/Upaya 1. pertambahan penduduk & bertambahnya volume, jenis, dan perubahan pola konsumsi karakteristik sampah yang masyarakat semakin beragam 2. pengelolaan sampah saat ini dampak negatif terhadap belum sesuai dengan metode dan kesehatan masyarakat dan teknik pengelolaan sampah yang lingkungan berwawasan lingkungan 3. sampah telah menjadi perlu dilakukan secara permasalahan nasional komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir 4. belum ada kepastian hukum - Tanggung jawab dan mengenai pengelolaan sampah kewenangan Pemerintah, pemprov, pemkab/kota - peran masyarakat dan dunia usaha - sanksi B. Dampak Sampah Di lain pihak penanganan sampah yang masih dilakukan secara konvensional belum dapat mengendalikan sampah yang ada. Sampah yang
  • 7. tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan. Polusi bau dari sampah yang membusuk, pencemaran air akibat pembuangan sampah ke sungai dan merembesnya air lindi dari TPA (tempat pembuangan akhir) ke permukiman dan sumber air penduduk, serta pencemaran udara akibat pembakaran sampah merupakan permasalahan lain yang timbul akibat pembakaran sampah. Sebanyak 20% sampah dibuang ke sungai menyumbang sekitar 60–70% pencemaran sungai. Pencemaran air sungai akibat pembuangan sampah juga membawa dampak negatif pada kesehatan manusia, terutama dengan meningkatnya penyakit diare serta biaya pengolahan air baku untuk air minum yang terus meningkat. Bahkan seringkali terjadi, terutama pada musim kemarau, kualitas air baku sudah tercemar berat akibatnya sulit diolah menjadi air yang layak diminum, sehingga bahan baku air minum harus didatangkan dari sumber yang lain. Pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi efek langsung dan tidak langsung, sebagai berikut : 1. Efek langsung; efek yang disebabkan karena kontak yang langsung dengan sampah tersebut. Misalnya sampah beracun, sampah yang korosif terhadap tubuh, karsinogenik, teratogenik, dan lain-lain. Selain itu ada pula sampah yang mengandung kuman patogen, sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sampah ini dapat berasal dari sampah rumah tangga selain sampah industri. 2. Efek tidak langsung; pengaruh tidak langsung ini dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran, dan pembuangan sampah. Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkan secara fakultatif, dan secara anaerobik apabila oksigen telah habis. Dekomposisi anaerobik akan menghasilkan lindi (leachate) beserta gas. Di dalam lindi tersebut mengandung mikroba patogen, logam berat dan zat lainnya yang berbahaya. Selain itu efek tidak langsung lainnya dapat berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam sampah. Sampah bila dibuang dan ditumpuk sembarangan dapat dipakai sarang lalat dan tikus.
  • 8. Penyakit bawaan sampah sangat luas dan dapat berupa penyakit tidak menular, menular, potensi kebakaran, keracunan, dan lain-lain. Berikurt merupaka beberapa penyakit yang diakibatkan baik secara langsung mauapun tidak langsung dari sampah : Tabel . Beberapa Penyakit Bawaan Sampah Nama Penyakit Penyebab Penyakit Bawaan lalat : Dysenterie basillaris Shigella shigae Dysenterie amoebica Entamoeba histolytica Typhus abdominalis Salmonella typhy Cholera Vibrio cholerae Ascariasis A. lumbricoide Ancylostomiasis A. duodenale Bawaan tikus/pinjal : Pest Pasteurella pestis Leptospirosis Leptospira icterohaemorrhagica icterohaemorrhagica Streptobacillus monilliformis Rat bite Fever Keracunan : Metan Karbonmonoksida, Dioksida Hidrogen sulfida Logam berat, dst. Sumber : Beneson, A., 1970 dalam Soemirat, Juli, 2004 Secara keseluruhan, sampah apabila tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkab bencana, yaitu : 1. Longsor tumpukan sampah (kasus; longsor sampah Leuwigajah) 2. Sumber penyakit 3. Pencemaran lingkungan
  • 9. PENGELOLAAN PERSAMPAHAN Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia harus dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Upaya yang dapat ditempuh dalam tujuan pengelolaan sampah: 1. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis. 2. Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. A. Metode Pengelolaan Sampah 1. Metode penghindaran dan pengurangan Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan
  • 10. kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue), dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman). 2. Metode Daur-ulang Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah. Pengolahan kembali secara fisik Metode ini adalah aktifitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur. Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
  • 11. Pengolahan biologis (Pengkomposan) Material sampah organik , seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. B. Manfaat Pengelolaan Persampahan Manfaat pengelolaan sampah : 1. Penghematan sumber daya alam 2. Penghematan energi 3. Penghematan lahan TPA 4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)