Gaung Bandung adalah rangkaian acara yang diselenggarakan oleh IMA-G ITB untuk merayakan ulang tahun ke-60 organisasi tersebut. Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kota yang nyaman (livable city) melalui berbagai kegiatan seperti diskusi, pameran, dan lomba desain.
2. “All can see and hear each other”
(The World Urban Forum 2006)
“A livable city is a city where common spaces are the centers of social life and the foci
of the entire community.”
(E. Salzano, 1997. Seven Aims for the Livable City)
“Livability means that we experience ourselves as real persons in the city.”
(A. Casellati. 1997. The Nature of Livability)
“The livable city is a city for all people. That means that the livable city should be
attractive, worthwhile, safe for our children, for our older people, not only for the
people who earn money there and then go and live outside in the suburbs and in the
surrounding communities. For the children and elderly people it is especially important
to have easy access to areas with green, where they have a place to play and meet
each other, and talk with each other. The livable city is a city for all.”
(D. Hahlweg, 1997. The City as a Family)
3. DAFTAR ISI
Daftar Isi
Latar Belakang
Penjelasan Nama
Tujuan Acara
Susunan Kepanitiaan
Deskripsi Acara
Refleksi Kota
Rujakota
Fun Bike – Kayuh untuk Kota
Bandung Tanda Tanya
Pameran – Bandung dulu, kini, dan selamanya
Seminar Internasional – Mereka bicara Kota
Teriakkan Aksimu
Sayembara Desain Perabot Publik
Gaung Ganeca
Rencana Anggaran Biaya
Penawaran Kerjasama
Tabel Hak Sponsor
Penutup
Lembar Pengesahan
Who Support Us? (ditambahkan kemudian kata aldi)
Lampiran
Formulir Kerjasama
4. LATAR BELAKANG
Masyarakat kota, khususnya Kota Bandung pada dasarnya memiliki tingkat
kenyamanan yang beragam terhadap elemen kota. Tidak seluruh golongan masyarakat
merasa bahwa Kota Bandung merupakan kota yang tidak nyaman, kecuali yang
bersinggungan langsung terhadap harkat hidup mereka masing-masing. Hal ini
dinyatakan setelah peninjauan langsung terhadap responden di seluruh golongan
masyarakat Kota Bandung. Beberapa hasil peninjauan menyatakan bahwa, keadaan
yang tidak ideal tidak selamanya menjadikan masyarakat tidak nyaman akan elemen
kota tersebut. Keadaan ini dapat diakibatkan oleh minimnya pengetahuan masyarakat
dan stakeholder kota tentang potensi elemen kota yang dapat ditingkatkan menuju
Bandung livable city.
Kampung kota, jalur sepeda, taman, ruang publik, transportasi publik, bangunan
bersejarah, komunitas-komunitas di Bandung, manusia yang semakin sibuk sehingga
tingkat stress dan individualisme meningkat, merupakan isu-isu yang sedang
berkembang di masyarakat Kota Bandung. Dari isu-isu yang ada kami menarik benang
merah bahwa inti permasalahannya adalah kebutuhan masyarakat akan sebuah kota
yang nyaman (livable city). Hal ini dikarenakan elemen kota yang pertama kali
bersentuhan langsung dengan masyarakat itu berwujud fisik, elemen-elemen ini akan
mendukung meningkatnya kualitas kota dan menuju kota yang berkelanjutan. Sebelum
semuanya menuju kepada kota yang berlanjutan maka harus melalui proses nyaman
terlebih dahulu dari tiap-tiap elemennya. Maka dari itu, diambilah tema besar:
Bandung menuju Livable City, dengan nama acara ‘Gaung Bandung’ dan tagline ‘The
sound for livable city’.
Menyambut ulangtahun ke-60 (Lustrum ke-XII) Ikatan Mahasiswa Arsitektur
Gunadharma, Institut Teknologi Bandung (IMA-G ITB) yang telah terbentuk sejak 15
November 1951, acara Gaung Bandung ini akan menjadi puncak dari acara-acara ulang
tahun IMA-G ITB sebelumnya yang mengedepankan isu ruang terbuka publik, di
antaranya Live for Life (2007), Bandung 450
(2008), Ulik Publik (2009), dan Rujakota
(2010).
5. Livable City?
Livable city adalah istilah untuk menggambarkan sebuah lingkungan suasana kota yang
nyaman sebagai tempat tinggal maupun sebagai tempat untuk beraktivitas, baik dilihat
dari aspek fisik atau nonfisik.
Kriteria penentu livable city diantaranya meliputi: kualitas penataan kota, jumlah
ruang terbuka, perlindungan bangunan bersejarah, ketersediaan angkutan umum,
kualitas kondisi jalan, kualitas fasilitas pejalan kaki, fasilitas kesehatan, pendidikan,
rekreasi, tingkat aksesibilitas tempat kerja, tingkat kriminalitas, interaksi hubungan
antar penduduk, informasi pelayanan publik, dan ketersediaan fasilitas kaum
berkebutuhan khusus.
Berdasarkan kriteria di atas, Bandung masih jauh dari livable city yang kita inginkan.
Meskipun demikian, sebenarnya Bandung memiliki potensi untuk menjadi livable city.
Karena itu, melalui rangkaian acara Gaung Bandung yang akan dimulai dari Bulan Juni
dan berakhir pada Bulan November, kami ingin membangkitkan semangat di kalangan
masyarakat untuk menuju Bandung sebagai livable city. Batasan livable city yang akan
kami intervensi adalah ruang publik yaitu ruang terbuka hijau dan koridor jalan yang
merupakan tempat bertemunya semua elemen kota.
6. GAUNG BANDUNG?
Gaung Bandung – the sound for livable city
Menurut KBBI:
Gaung = gema, kumandang
Gaung Bandung yang bertemakan livable city ini bermaksud untuk mengajak seluruh
elemen masyarakat kota untuk menyuarakan dan bergerak membentuk Kota Bandung
yang nyaman.
Gaung berarti juga suara yang memantul sebagian, jadi saat kita (termasuk
masyarakat) meneriakan Bandung akan kembali kepada kita dalam bentuk ‘dung’, jadi
sebagian suara yang kembali pada kita dianalogikan sebagai manfaat bagi kita dan
sebagian lainnya menjadi manfaat yang ditinggalkan untuk kota menuju kota yang
lebih baik.
TUJUAN KEGIATAN
• Mensosialisasikan kota yang nyaman pada masyarakat
• Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam membentuk kota yang lebih
nyaman
• Membuat masyarakat kota, khususnya Bandung agar memiliki kesadaran
akan kota yang nyaman
• Memperingati 60 tahun berdirinya IMA-G ITB
7. SUSUNAN KEPANITIAAN
Pembina: Dr.-Ing Heru W. Poerbo, MURP
Pembimbing: Ir. A. Rida Soemardi, M. Arch, MCP
Penanggung Jawab: Ganesha Gunadharma Mangkusoebroto
Koordinator Pelaksana: Andi Fazza Rinaldi
Kepala Bidang Kesekretariatan: Annisa Nurrizka
Sekretaris: Jessica Levi Utami
Bendahara: Arfina Desy Buana Putri
Perijinan: Besty Berliana
Kepala Bidang Acara: Rianti Tiarasari
Tim Kreatif: Reiska Manggala Putri
Rangkaian Acara: Julianti Putri Setiawan
Kepala Bidang Marketing: Yusrina Sabila
Sponsorship: Iqbal Permana Putra
Dana dan Usaha: Jimmi
Humas dan Publikasi: Fadia Rahmah
Kepala Bidang Lapangan: Bindi Raditya Purnama
Logistik: Yogi Hanses Sirait
Dokumentasi: Angellya Herman
Artistik: Christiandy Pradangga
8. DESKRIPSI ACARA
Gaung Bandung merupakan rangkaian acara selebrasi ulang tahun IMA-G ITB yang
berbeda dari ulang tahun-ulang tahun IMA-G ITB sebelumnya. Acara ini ditujukan
untuk menjadi bahan refleksi, apresiasi, dan juga menjadi saat pemberian kontribusi
bagi masyarakat sekitar.
Gaung bandung terbagi menjadi 2 bagian besar acara, yaitu Selebrasi dan Bakti.
Selebrasi merupakan acara yang dirancang khusus untuk anggota IMA-G ITB, yaitu
Gunadharma-Nite. Sedangkan Bakti secara umum adalah perwujudan keilmuan
arsitektur kepada masyarakat Kota Bandung. Acara Bakti ini terbagi lagi menjadi 3,
yaitu REFLEKSI KOTA, BANDUNG TANDA TANYA, dan TERIAKAN AKSIMU yang masing-
masing memiliki acara-acara lain di tiap bagiannya.
9. REFLEKSI KOTA
Refleksi Kota merupakan sesi pertama dari rangkaian acara Gaung Bandung dimana di
dalamnya merupakan sarana untuk evaluasi dan penyadaran akan kondisi elemen-
elemen Kota Bandung sekarang yang kurang nyaman untuk digunakan. Sesi pertama
terdiri dari dua buah acara, yaitu Rujakota dan Funbike – Kayuh untuk kota.
Rujakota
Waktu Pelaksanaan : 18 juli 2011
8 agustus 2011
22 agustus 2011
Tempat Pelaksanaan : - Taman di bawah jembatan layang pasupati
- Taman Cikapayang
- Taman Ganesha
Tujuan Acara :
Rujakota merupakan acara yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat
akan pentingnya ruang terbuka hijau dan ruang terbuka publik di Kota Bandung yang
semakin lama dirasakan jumlahnya semakin berkurang.
Deskripsi Acara :
Rujakota berasal dari kata rujak dan kota, rujak di analogikan sebagai
masyarakat dan kata kota sebagai wadah yang menampung kegiatan para masyarakat.
Tahun lalu, acara ini diselenggarakan di Taman Ganesha, Bandung dan merupakan
salah satu acara yang berhasil dan memberikan kesan baik terhadap taman tersebut.
Acara ini akan diadakan di taman dan lahan parkir sekitar kawasan – kawasan diatas.
Di acara ini kami akan bekerja sama dengan komunitas untuk menampilkan
berbagai aktifitas yang dapat dilakukan di taman, seperti berolahraga, senam pagi,
melukis, membuat kerajinan, dll. Acara ini mengajak masyarakat untuk bersama-sama
menyadari kekurangan yang dimiliki taman bandung dan berusaha untuk
memperbaikinya bersama-sama. Selain itu akan ada pula stand-stand kuliner dari
seluruh Kota Bandung yang akan meramaikan, dan performance art menarik dari
komunitas-komunitas.
Target & Sasaran Acara :
Acara rujakota ini ditujukan kepada masyarakat jl. Ganeca pada khususnya serta
masyarakat Kota Bandung pada umumnya.
Estimasi jumlah pengunjung : 300
10. Fun Bike – Kayuh untuk kota
Waktu Pelaksanaan : 11 juli 2011
Tempat Pelaksanaan : Jalan Ganeca
Tujuan Acara :
Fun Bike merupakan acara yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat
akan pentingnya jalan sebagai ruang terbuka public yang dimiliki masyarakat.
Deskripsi Acara :
Fun bike merupakan acara sepeda santai yang akan diadakan 4 kali, yang
pertama dilakukan untuk intern IMA-G ITB, yang kedua untuk mahasiswa himpunan
jurusan ITB dan komunitas sepeda di bandung, dan yang terakhir dilakukan untuk
masyarakat kota bandung.
Untuk teknis funbike, peserta secara serentak dan bersama-sama mengelilingi
Kota Bandung berawal dari Jl. Ganeca dan berakhir di jl.Ganeca. Diakhiri dengan acara-
acara menarik lainnya (doorprize, pengumuman pemenang –peserta terbaik, peserta
ter-fun,dll)
Target & Sasaran Acara :
Acara fun bike ini ditujukan kepada seluruh masyarakat Kota Bandung. Para peserta
akan diberikan masing-masing kaos Gaung Bandung sekaligus untuk publikasi acara ini
ke seluruh masyarakat Kota Bandung.
Estimasi jumlah peserta : 250
11. BANDUNG TANDA TANYA
Bandung Tanda Tanya merupakan sesi kedua dari rangkaian acara Gaung Bandung
dimana acara-acara didalamnya adalah sarana pembelajaran masyarakat saat mereka
telah menyadari akan kondisi elemen-elemen kota dan membangkitkan semangat
untuk memperbaiki kondisi tersebut. Sesi kedua dibagi menjadi dua acara, yaitu
Pameran – Bandung dulu, kini, dan selamanya dan Seminar Internasional – Mereka
bicara kota.
Pameran – Bandung dulu, kini, dan selamanya
Waktu Pelaksanaan : 20 September 2011
10 Oktober 2011
Tempat Pelaksanaan : Paris Van Java, Jalan ganeca
Tujuan Acara :
Peran acara pameran pada keselurahan rangkaian acara Gaung Bandung
sebagai penghubung antar kegiatan refleksi, teori, dan aksi. Pameran yang akan
diadakan merupakan bentuk pencerdasan dan menjadi sumber informasi livable city
pada masyarakat.
Deskripsi Acara :
Pameran akan dikemas lebih interaktif dengan menambahkan instalasi-instalasi
inovatif agar menarik perhatian masyarakat. Pameran ini akan dilakukan di Mall Paris
van Java, dan juga di koridor Jalan Ganeca agar semua masyarakat yang melewati jalan
tersebut dapat mendapatkan informasi namun tetap tidak mengganggu mobilitas.
Kegiatan pameran ini akan dilakukan 3 kali, yaitu pada saat kegiatan seminar,
sayembara, serta menuju acara ulang tahun IMA-G ITB (G-NITE).
Target & Sasaran Acara :
Acara pameran ini ditujukan kepada seluruh masyarakat Kota Bandung.
Seminar Internasional – Mereka bicara kota
Waktu Pelaksanaan : 25 September 2011
Tempat Pelaksanaan : Blitz Megaplex, Paris Van Java
Tujuan Acara :
Acara seminar ini bertujuan untuk membentuk pemahaman yang lebih baik
tentang bandung dan berusaha mewujudkan bandung yang lebih nyaman.
Deskripsi Acara :
12. Acara seminar ini merupakan acara seminar yang menghadirkan pembicara-
pembicara yang sangat kompeten di bidangnya dan juga merupakan pembicara yang
sedang ‘panas’ di masyarakat, khususnya di bidang Arsitektur. Kami berencana akan
menghadirkan WOHA (Arsitek Urban Singapura), Yu Sing (Arsitek Urban Indonesia),
Realrich Sjarief (Arsitek Urban Muda Indonesia), dan Ir. Tri Rismaharini, MT (Walikota
Surabaya). Kami bekerja sama dengan mereka dalam membentuk pemahaman yang
lebih baik tentang bandung dan berusaha mewujudkan bandung yang lebih nyaman.
Target & Sasaran Acara :
Acara pameran ini ditujukan kepada masyarakat Kota Bandung terutama para
akademisi yang diharapkan dapat berbuat sesuatu yang lebih untuk Kota Bandung.
Estimasi jumlah pengunjung : 300
13. TERIAKKAN AKSIMU
Teriakkan Aksimu merupakan sesi puncak dari keseluruhan rangkaian acara Gaung
Bandung. Akhir dari seluruh proses penyadaran diri, mencari pembelajaran, lalu
tertuang dalam bentuk karya yang merupakan kontribusi nyata untuk Kota Bandung.
Sesi ini terdiri dari dua acara, yaitu Sayembara Desain Perabot Publik dan Gaung
Ganeca.
Sayembara Desain Perabot Publik
Waktu Pelaksanaan : Sepanjang bulan September
Tujuan Acara :
Acara sayembara ini bertujuan untuk membantu masyarakat menjawab
masalah-masalah yang terjadi dengan menggunakan arsitektur sebagai solusinya dan
menjadikan sayembara ini sebagai sumber ide untuk mewujudkan kawasan yang
livable.
Deskripsi Acara :
Acara sayembara ini tidak akan sama seperti sayembara-sayembara lainnya,
karena penilaian sayembara ini tidak hanya dilakukan oleh juri yang disediakan oleh
panitia. Masyarakat serta pemerintah juga akan menjadi juri dari sayembara ini, agar
sayembara ini tepat guna.
Kami memilih untuk mensayembarakan perabot publik agar peserta sayembara
tidak hanya berasal dari lingkup keahlian Arsitektur saja, tetapi juga bisa dari
masyarakat luas. Kami berencana tidak hanya mewujudkan desain perabot publik ini
tidak hanya di Jalan Ganeca saja, tetapi juga di jalan-jalan utama Kota Bandung.
Gaung Ganeca
Waktu Pelaksanaan : 24 - 30 Oktober 2011
Tempat Pelaksanaan : Jl. Ganeca
Tujuan Acara :
Acara ini bertujuan untuk mewujudkan satu kawasan agar menjadi kawasan
yang lebih livable dari yang sebelumnya dan diharapkan dapat menjadi sebuah contoh
baik bagi kawasan lain.
Deskripsi Acara :
Acara Gaung Ganeca ini merupakan acara puncak dari keseluruhan rangkaian
acara Gaung Bandung tahun ini yang juga merupakan hasil realisasi dari sayembara
14. kawasan. Acara ini bertujuan untuk mewujudkan satu kawasan agar menjadi kawasan
yang lebih livable dari yang sebelumnya.
Kenapa Jalan Ganeca? Tujuan besar acara ini adalah membuat suatu kawasan
percontohan untuk kota yang nyaman. Kawasan yang kami ambil adalah ruang terbuka
publik, yaitu koridor jalan dan taman. Keadaan jalan yang paling dekat dengan kami
masih kurang baik, sehingga kami memutuskan untuk mengambil jalan tersebut
sebagai kawasan percontohan.
Acara ini akan dibagi menjadi 2 fase, perbaikan dan peresmian. Pada fase
perbaikan ini, kami mengajak masyarakat sekitar untuk bersama-sama merealisasikan
hasil dari sayembara, yang telah mereka nilai sebelumnya. Perbaikan Jalan Ganeca ini
mencakup perbaikan trotoar, ruang terbuka publik, dan jalan yang ada di Jalan Ganeca
dan simpul antara Jalan Ganeca – Tamansari, dan Jalan Ganeca – Dago. Kami berharap
seluruh masyarakat Kota Bandung dapat berpartisipasi dalam fase perbaikan ini agar
kedepannya lebih banyak lagi jalan yang dapat diperbaiki.
Sedangkan pada fase peresmian, kami akan mengundang seluruh masyarakat
dan stakeholder Kota Bandung untuk datang ke festival di koridor jalan Ganeca untuk
sama-sama merayakan apa yang telah dilakukan pada fase pembuatan sekaligus
sebagai acara penutupan Gaung Bandung tahun ini. Pada festival ini Jalan Ganeca akan
diramaikan oleh stand, pameran, panggung, dan juga hasil perbaikan jalan yang
diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Bandung.
Target & Sasaran Acara :
Acara ini ditujukan kepada masyarakat kawasan Jalan Ganeca pada khususnya
dan masyarakat Kota Bandung pada umumnya.
Estimasi Jumlah Pengunjung : 2000
15. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Acara Keterangan Pengeluaran
RujaKota perizinan tempat Rp 3.500.000,00
konsumsi Rp 3.000.000,00
properti acara Rp 800.000,00
balon rujakota Rp 7.500.000,00
dekorasi Rp 1.200.000,00
logistik Rp 2.150.000,00
instalasi Rp 3.500.000,00
Total : Rp 21.650.000,00
Fun Bike perizinan Rp 1.500.000,00
konsumsi (peserta + panitia) Rp 5.000.000,00
properti acara Rp 640.000,00
kaos peserta Rp 7.500.000,00
hadiah pemenang Rp 7.000.000,00
dekorasi Rp 500.000,00
logistik Rp 3.100.000,00
Total : Rp 25.240.000,00
Sayembara sewa tempat Rp 2.000.000,00
juri (3 orang) Rp 3.000.000,00
properti acara Rp 970.000,00
hadiah juara I Rp 15.000.000,00
hadiah juara II Rp 10.000.000,00
hadiah juara III Rp 5.000.000,00
dekorasi dan pensuasanaan Rp 3.000.000,00
logistik Rp 350.000,00
pameran Rp 2.500.000,00
Total : Rp 41.820.000,00
Pameran
Livable City
sewa tempat Rp 25.000.000,00
properti acara Rp 520.000,00
instalasi Rp 2.500.000,00
konten pameran Rp 3.000.000,00
logistik Rp 350.000,00
16. Total : Rp 31.370.000,00
Seminar sewa tempat Rp 40.000.000,00
konsumsi Rp 20.000.000,00
properti acara Rp 300.000,00
pembicara Rp 210.000.000,00
moderator Rp 10.000.000,00
goodie bag Rp 7.500.000,00
logistik Rp 450.000,00
Total : Rp 288.250.000,00
Zona Livable perizinan tempat Rp 5.000.000,00
konsumsi Rp 5.000.000,00
properti acara Rp 2.500.000,00
pengisi acara Rp 50.000.000,00
pembuatan zona livable Rp 260.000.000,00
doorprize Rp 5.000.000,00
ceremonial closing Rp 250.000,00
pensuasanaan Rp 1.000.000,00
logistik Rp 20.440.000,00
dekorasi Rp 50.000.000,00
Total : Rp 399.190.000,00
Pameran Napak
Tilas
sewa tempat Rp 500.000,00
properti acara Rp 770.000,00
dekorasi Rp 3.000.000,00
instalasi Rp 5.000.000,00
Total : Rp 9.270.000,00
G-nite sewa tempat Rp 50.000.000,00
properti acara Rp 750.000,00
dekorasi Rp 1.000.000,00
Total : Rp 51.750.000,00
Lain-Lain kesekretariatan Rp 7.905.500,00
Humas & Publikasi Rp 23.945.000,00
tim kreatif Rp 150.000,00
sponsorship Rp 3.000.000,00
dokumentasi Rp 1.350.000,00
17. modal danus Rp 15.000.000,00
artistik Rp 700.000,00
Total : Rp 52.050.500,00
Rekapitulasi
RujaKota Rp 21.650.000,00
Fun Bike Rp 25.240.000,00
Sayembara Rp 41.820.000,00
Pameran Livable City Rp 31.370.000,00
Seminar Rp 288.250.000,00
Zona Livable Rp 399.190.000,00
Pameran Napak Tilas Rp 9.270.000,00
G-nite Rp 51.750.000,00
Lain - lain Rp 52.050.500,00
Total Pengeluaran : Rp920.590.500,00
Total Pengeluaran Rp 920.590.500,00
Biaya tidak terduga (10% total
pengeluaran) Rp 92.059.050,00
Total Pemasukan (Danus) Rp 30.000.000,00
Total Dana yang Dibutuhkan Rp 982.649.550,00
19. PENUTUP
Ketercapaian Bandung sebagai kota yang nyaman dimulai dari kesadaran
masyarakatnya bahwa mereka membutuhkan sebuah kota yang nyaman, bukan saja
untuk generasinya sendiri tetapi juga generasi yang akan datang. Kesadaran akan
kebutuhan tersebut yang akan menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
menciptakan sebuah kota yang nyaman.
Kami berharap Anda tergerak untuk berpartisipasi dalam menciptakan
Bandung yang lebih baik, Bandung yang lebih nyaman, Bandung sebagai livable city.
Mudah-mudahan semangat ini juga akan menular ke kota-kota lainnya yang ada di
Indonesia.
Demikian proposal ini kami susun, semoga bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan. Atas perhatian, dukungan, serta bantuannya, kami ucapkan terima
kasih. Semoga acara ini dapat bermanfaat dan terlaksana dengan sukses.
20. LEMBAR PENGESAHAN
Koordinator Pelaksana Ketua Himpunan
Lustrum XII IMA-G - Gaung Bandung, IMA – Gunadharma ITB 2011,
Andi Fazza Rinaldi Ganesha G. Mangkoesubroto
NIM: 15208080 NIM: 15208027
Menyetujui,
Pembimbing Acara Gaung Bandung Ketua Program Studi Arsitektur,
Ir. A. Rida Soemardi, M.Arch, MCP Dr.-Ing. Ir. Heru W. Poerbo, MURP
NIP: 131 759 827 NIP: 196309061990101001
Dekan SAPPK-ITB,
Prof. Dr. Ir. B. Kombaitan, M.Sc.
NIP. 195304261981031004