SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 68
Kuliah Rangkaian Digital
              :




       Oleh :Amin Nuryanto
         NIM ;DTI 201005
        Teknik Informatika
STMIK WIDYA UTAMA PURWOKERTO
PENDAHULUAN
 Logika kombinasi => rangk.logika yang outputnya hanya
  tergantung pada kombinasi input-inputnya saja.
 Deskripsi rangk.logika kombinasi dapat dilakukan dengan
  menggunakan persamaan logika. Secara umum
  persamaan logika diklasifikasikan ke dalam 2 bentuk
  yakni Sum Of Product (SOP) dan Product Of Sum (POS)
SUM OF PRODUCT (SOP)

 Mengekspresikan operasi OR dari suku-suku berbentuk operasi
  AND (Operasi OR terhadap AND).
 Contoh :

 F= ABC + ABC + ABC + ABC (bentuk Standar)

       m3    m7     m4     m6
            minterm (m)
 F= AB + BC + A (bentuk tidak standar)
TABEL KEBENARAN F= ABC + ABC + ABC + ABC
   A    B    C     F
   0    0    0     0
   0    0    1     0
   0    1    0     0
   0    1    1     1        m3 = ABC
   1    0    0     1        m4 = ABC
   1    0    1     0

   1    1    0     1        m6 = ABC
   1    1    1     1        m7 = ABC
PRODUCT OF SUM (POS)

 Mengekspresikan operasi AND dari suku-suku berbentuk
  operasi OR (Operasi AND terhadap OR).
 Contoh :

 F= (A+B+C)(A+B+C)(A+B+C)(A+B+C)

       M3     M6        M4     M1
               Maxterm (M)
TABEL KEBENARAN
F= (A+B+C)(A+B+C)(A+B+C)(A+B+C)

   A    B     C     F
   0    0     0     1
   0    0     1     0         M1 = ABC
   0    1     0     1
   0    1     1     0         M3 = ABC

   1    0     0     0         M4 = ABC

   1    0     1     1

   1    1     0     0         M6 = ABC

   1    1     1     1
METODE PETA KARNAUGH
  Langkah –langkah :
  1. Persamaan dalam bentuk standar
  2. Menyusun petak-petak sebanyak 2n (n =input)
 AB 00 01 11                AB 00 01 11       10
                    10 CD
C
 0 m0 m2 m6 m4             00 m0 m4 m12 m8

 1   m1 m3 m7 m5           01 m1 m5 m13 m9
                           11
                              m3 m7 m15 m11
                          10 m2 m6 m14 m10
3. Masukkan minterm persamaan ke dalam petak-
  petak yang sesuai (gunakan simbol 1 untuk
  minterm yang masukkan)


AB 01 11 10
C 00                  AB 00     01   11    10
 0 0 0 1 1           CD
 1 0 1 1 0            00 0       0   0     0

                      01 0       0   0     0
                      11
                         1      1    0     1
ABCD    ABCD
                      10    0   1    0     0
ABCD    ABCD
BCD     ABC                F = BCD + ABC
4. Memberi tanda Lup (kalang/kurung)pada minterm yang
  terisolasi. Gabungkan minterm yang saling berdekatan
  secara horisontal dan vertikal jika jumlahnya 2k (k=1,2,3,..)



                 AB 00      01     11     10
   ABC
                C
                                                    ABC
                 0 0         0      1      1
   ABC                                              ABC
                  1    0     1      1      0
   BC
                                                     AC


                           F = BC +AC
5. Membuang variabel yang berbeda, kemudian
   variabel yang sama digunakan sebagai suku
   persamaan dari gabungan minterm yang
   diperoleh
                                         dibuang
dibuang
               AB 00 01 11      10      ABC
             C                          ABC
    ABC        0 0     0    1    1
    ABC
               1 0     1    1    0        AC
     BC

                 F = BC + AC
PRAKTEK PART 6
 Simulasikan  dengan DSCH2 penyederhanaan
 persamaan dengan peta Karnaugh dari persamaan
 berikut ini :
 Logika  sekuensi = rangkaian logika yang
  outputnya tergantung input dan juga output
  sebelumnya.
 Contoh Aplikasi rangkaian sekuensi pada transfer
  data komputer dari 1 tempat ke tempat lain secara
  berurutan sehingga memerlukan rangkaian
  sekuensi untuk menangani transfer tersebut.
 Rangkaian sekuensi sederhana misalnya Flip-Flop.
 Flip-Flop merupakan elemen rangkaian logika
  sekuensi yang berfungsi menyimpan 1 bit,
  sehingga disebut juga Memori 1 bit
FLIP-FLOP
 Flip-Flop adl rangkaian digit yang mempunyai dua
  output (saling berlawanan)
 Jalan masuk : R (Reset), S (Set), T (Toggle/Trigger)
 Digunakan sebagai unsur-ingatan (memory)
 Dibangun oleh 2 NAND / 2 NOR




                            Q        Keluaran Normal
    Masukkan
                       FF

                            Q        Keluaran Tidak Normal
MEMBANGUN FLIP-FLOP DARI PINTU2 NAND
                                    A       B A.B A.B
          +
 A                                  0       0 0    1
                    F
 B                                  0       1 0    1
          -
                                    1       0 0    1
                                    1       1 1    0



S P Q Q       Q            Q    S R Q Q             Q           Q

0 0 1 0                         1   0   0    1
0 1 1 0                         1   1   0    1
            P                   0   1   1    0       0     1
0 0 1 0 S=0               R=1                  S=0  S=1       R=1
                                1   1   1    0
                  Gb.1a         0   0   1    1     Gb.1b
GB. 1A
 2 Pintu NAND yang saling terkopel
 Diketahui S = 0; R = 1. Jadi Q = 1, dan Q = 0

 Jikalau S = 0, maka Q = 1, tak peduli sinyal pada P.

 Kalau Q = 1 maka kedua input NAND kanan = 1, Q = 0
Gb. 1b
• Diketahui S = 0; R = 1. diubah menjadi S = 1; R = 1 maka
  tidak ada perubahan di output. Jadi Q dan Q
  mempertahankan apa yang digenggamnya, yaitu :
  Kondisi S = 0, R = 1 dan Kondisi S = 1, R = 0
• Kedua kondisi tersebut digenggam (diingat) di
  output, jikalau sesudah terjadi sesuatu kondisi kedua input
  kita jadikan 1
• Karena itu S = 1, R = 1 kita namai Kondisi mantap (stabil)
  atau Kondisi Ingatan
• Dalam kondisi S = 1, R = 1, maka keadaan yang ada pada Q
  dan Q ditetapkan oleh keadaan sebelum terjadinya S = 1, R
  =1
• Dalam kondisi S = 0, R = 0, maka keadaan yang ada pada Q
  =1 dan Q = 1, kondisi ini tidak dipakai (kondisi terlarang)
FLIP – FLOP RS
                        S          Q

                        R          Q
                            Gb.2
 Gb. 1b dinamai Flip-Flop RS, dapat dipakai sebagai ingatan
  (memory atau storage) yang dinamai grendel (latch). Gb. 1b
  dapat disederhanakan menjadi Gb. 2
 S = Set (Pasang), R = Reset (Lepas)

 Unsur ingatan = Misal, bahwa suatu kombinasi sinyal input
  menimbulkan kombinasi sinyal output Q = 1, Q = 0. Kalau
  kemudian sinyal masukan diubah, keluaran masih tetap
  bertahan dalam kondisi semula (tidak berubah), maka
  sistem itu sudah merupakan suatu ingatan (memory)
MEMBANGUN FLIP-FLOP DARI PINTU2 NOR
      +                               A       B A+B A+B
 A
                      F               0       0 0    1
 B
          -                           0       1 1    0
                                      1       0 1    0
                                      1       1 1    0

                Q            Q                           Q         Q
R P Q Q                           S R Q Q

1 1 0 1                           1   0   1    0
1 0 0 1                           0   0   1    0
                P
1 1 0 1                           0   1   0    1
          S=0               R=1   0   0   0    1   S=0       R=1  R=0
                    Gb.3a         1   1   0    0         Gb.3b
GB. 3A
 2 Pintu NOR yang saling terkopel
 Diketahui R = 1. Jadi Q = 0, dan Q = 1, tak peduli sinyal pada
  P
 Kalau Q = 0 maka kedua input NAND kanan = 0, Q = 1
Gb. 3b
• Diketahui S = 0; R = 1. diubah menjadi S = 1; R = 1 maka
  tidak ada perubahan di output. Jadi Q dan Q
  mempertahankan apa yang digenggamnya, yaitu :
  Kondisi S = 0, R = 1 dan Kondisi S = 0, R = 0
• Kedua kondisi tersebut digenggam (diingat) di output,
  jikalau sesudah terjadi sesuatu kondisi kedua input kita
  jadikan 0
• Karena itu S = 0, R = 0 kita namai Kondisi mantap (stabil)
  atau Kondisi Ingatan
• Dalam kondisi S = 1, R = 1, maka keadaan yang ada pada Q
  dan Q ditetapkan oleh keadaan sebelum terjadinya S = 0, R
  =0
• Dalam kondisi S = 1, R = 1, maka keadaan yang ada pada Q
  =0 dan Q = 0, kondisi ini tidak dipakai (kondisi terlarang)
FLIP-FLOP S-R
 Clocked Set Reset Flip-flop = ditambah input Clock untuk
  sinkronisasi atau pengaktifan.
 Input Preset = untuk memberikan set awal dan aksinya
  tidak terpengaruh oleh Clock.
 Input Clear = memberikan reset awal dan aksinya tidak
  terpengaruh oleh Clock.
 Pulsa sinkronisasi Clock hanya berpenagruh terhadap
  input S dan R
 S dan R akan memberikan pengaruh pada watak flip-flop
  jika ada input Clock
RANGKAIAN FLIP-FLOP S-R

             PRESET


         S
                          Q

 CLOCK


                          Q
         R


             CLEAR


             Gambar 1
CLOCK
           Level Logika   Tepi Naik         Tepi Turun
                          (Positive Edge)   (Negative Edge)

    Tegangan       1        2           3         4           5
               1
    Positif



               0                                                  1 (s)

                          Lebar        Periode
                          Pulsa        Pulsa

                            Gambar 2
 Pengaktifan elemen logika yang dilakukan oleh Clock
  terjadi pada kondisi pulsa Naik (0 ke 1) atau Turun (1 ke 0)
 Positive-edge trigerred = elemen yang diaktifkan pada tepi
  naik
 Negative-edge trigerred = elemen yang diaktifkan pada tepi
  turun
SIMBOL FLIP-FLOP S-R


                                  PRESET                      PRESET


     S      Q                 S            Q              S            Q

                                  CLOCK                       CLOCK



     R      Q                 R            Q              R            Q
                                   CLEAR                       CLEAR




a. Flip-Flop Sederhana   b. Positive-edge trigerred   c. Negative-edge trigerred
                            Input preset dan Clear       Input preset dan Clear

                           jenis active-high            jenis active-low

                            Gambar 3
DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP S-R PRESET DAN CLEAR
DIAKTIFKAN


 Level
 Logika   1   2   3   4   5   6   7   8   9

 Clock
 Set

 Reset
 Preset
 Clear
 Q
 Q
                                               t (s)

  Gambar 4
DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP S-R TANPA PRESET DAN
CLEAR


 Level
 Logika   1   2   3   4   5   6   7   8   9

 Clock
 Set

 Reset
 Q
 Q
                                               t (s)



                      Gambar 5
GAMBAR 4
 Jenis Positive-edge trigerred (Pulsa Clock diberi tanda
  panah pada posisi naik/positif)
 Keadaan awal output flip-flop Q=0, sedangkan keadaan
  output berikutnya ditentukan atas dasar keadaan-keadaan
  input yang diberikan.
 Pd sisi naik clock ke-1, nilai S=0, R=0, Preset=0 dan
  Clear=0, karena keadaan awal Q=0 maka pada keadaan ini
  (clock ke-1) tidak terjadi perubahan (Q=0)
 Pd interval clock ke-1 dan clock ke-2 nilai preset=1 akan
  memberikan nilai output tinggi (Q=1), walaupun nilai clock
  belum sampai keadaan pengaktifan.
 Pd sisi naik clock ke-2, nilai S=0, R=0, Preset=0 dan
  Clear=0, karena keadaan awal Q=1 maka pada keadaan ini
  (clock ke-2) tidak terjadi perubahan (Q=1)
 Pd Interval clock ke-2 dan clock ke-3, nilai clear=1,
  menyebabkan output flip-flop reset (Q=0)
 Pd sisi naik clock ke-3, nilai S=0, R=0, Preset=0 dan
  Clear=0, karena keadaan awal Q=0 maka pada keadaan ini
  (clock ke-3) tidak terjadi perubahan (Q=0)
 Pd sisi naik clock ke-4, nilai S=1, R=0, maka menyebabkan
  output flip-flop tinggi (Q=1)
 Pd sisi naik clock ke-5, nilai S=0, R=1, maka menyebabkan
  output flip-flop reset (Q=0)
 Pd sisi clock ke-6 s/d 9, nilai S=1, R=0, preset=0 dan
  clear=0, menyebabkan keadaan output flip-flop set (Q=1)
PRAKTEK 7
      Buatlah rangkaian FF dgn menggunakan IC 7400
      (lihat di Folder GB IC) dgn ketentuan
1.    No_absen 1 - 10 gerbang 1 dan gerbang 2
2.    No_absen 11 – 20 gerbang 3 dan gerbang 4




                          4          3

                      1          2
FLIP-FLOP J-K
   Kelemahan Flip-flop S-R = Muncul output yang tidak dapat
    didefinisikan ketika input S dan R tinggi (1) untuk jenis NOR dan
    input S dan R rendah (0) untuk jenis NAND.


                                            PRESET                   PRESET
             PRESET

        J     S                         J            Q           J            Q
                           Q
CLOCK
                                            CLOCK                    CLOCK
        K                  Q
              R
              CLEAR
                                        K            Q           K            Q
                                             CLEAR                    CLEAR



                           b. Positive-edge trigerred c. Negative-edge trigerred
        a. Rangkaian          Input preset dan Clear     Input preset dan Clear
           Flip-Flop J-K
                               jenis active-high         jenis active-low


                               Gambar 1
DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP J-K PRESET DAN CLEAR
DIAKTIFKAN


 Level
 Logika   1     2   3   4   5   6   7   8   9

 Clock
 J

 K
 Preset
 Clear
 Q
 Q
                                                t (s)

     Gambar 2
DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP J-K TANPA PRESET DAN
CLEAR


 Level
 Logika   1   2   3   4   5   6   7   8   9

 Clock
 J

 K
 Q
 Q
                                               t (s)



                      Gambar 3
GAMBAR 2
 Jenis Positive-edge trigerred (Pulsa Clock diberi tanda
  panah pada posisi naik/positif)
 Keadaan awal output flip-flop Q=0, sedangkan keadaan
  output berikutnya ditentukan atas dasar keadaan-keadaan
  input yang diberikan.
 Pd sisi naik clock ke-1, nilai J=0, K=0, Preset=0 dan
  Clear=0, karena keadaan awal Q=0 maka pada keadaan ini
  (clock ke-1) tidak terjadi perubahan (Q=0)
 Pd interval clock ke-1 dan clock ke-2 nilai preset=1 akan
  memberikan nilai output tinggi (Q=1), walaupun nilai clock
  belum sampai keadaan pengaktifan.
 Pd sisi naik clock ke-2, nilai J=0, K=0, Preset=0 dan
  Clear=0, karena keadaan awal Q=1 maka pada keadaan ini
  (clock ke-2) tidak terjadi perubahan (Q=1)
 Pd Interval clock ke-2 dan clock ke-3, nilai clear=1,
  menyebabkan output flip-flop reset (Q=0)
 Pd sisi naik clock ke-3, nilai J=0, K=0, Preset=0 dan
  Clear=0, karena keadaan awal Q=0 maka pada keadaan ini
  (clock ke-3) tidak terjadi perubahan (Q=0)
 Pd sisi naik clock ke-4, nilai J=1, K=0, maka menyebabkan
  output flip-flop tinggi (Q=1)
 Pd sisi naik clock ke-5, nilai J=0, K=1, maka menyebabkan
  output flip-flop reset (Q=0)
 Pd sisi clock ke-6, nilai J=1, K=0, preset=0 dan clear=0,
  menyebabkan keadaan output flip-flop set (Q=1)
 Pd sisi clock ke-6, nilai J=1, K=1, preset=0 dan clear=0,
  menyebabkan keadaan output komplemen/kebalikan output
  sebelumnya (Q=0). Keadaan ini sampai clock 8
 Pd sisi clock ke-8, nilai J=1, K=1, preset=0 dan clear=0,
  menyebabkan keadaan output komplemen/kebalikan output
  sebelumnya (Q=1).
 Pd sisi clock ke-9, nilai J=1, K=0, preset=0 dan clear=0,
  menyebabkan keadaan output tetap tinggi (Q=1)
KEKURANGAN FLIP-FLOP J-K
   Pd pemberian sinyal J dan K diberikan bersamaan dengan sinyal clock
    pemicu akan terjadi masalah.
   Misalnya:Flip-flop J-K akan dioperasikan pada keadaan Set, shg input J
    diberi keadaan Tinggi (J=1) dan Input K rendah (K=0). Pd umumnya
    sinyal pemicu flip-flop termasuk sinyal input ketika diumpankan ke
    input flip-flop tidak langsung bernilai tinggi (1), tapi memerlukan waktu
    tertentu dalam mencapai keadaan stabil.


                1   2         3      4                   PRESET
            1
    Clock                                        0   K            Q
            0                            t (s)
                                                         CLOCK


            1                                        J            Q
    J
            0                            t (s)            CLEAR
                                                                      Keadaan
                        Keadaan                                       tak tentu
                        tak tentu                                     Untuk clock
                                                                      ke-1

                                    Gambar 4
Gambar 4
 Jika keadaan input J diberikan bersamaan dengan
  munculnya tepi naik dari clock maka sinyal J kemungkinan
  masih pada tingkat perubahan dari 0 ke 1 sehingga nilainya
  belu tentu, sementara secara bersamaan tepi naik clock
  mengaktifkan flip-flop yang akan mengubah keadaan
  outputnya.Kondisi ini menyebabkan output flip-flop
  menjadi tidak tentu karena berubah ketika keadaan input J
  yang juga tidak menentu.
 Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu diusahakan
  agar selama input J dalam fase perubahan, pengaktifan flip-
  flop ditunda sampai keadaan J mantap bernilai 1, misalnya
  diaktifkan setelah pulsa clock ke-1 bernilai 0 atau diaktifkan
  pada tepi naik pulsa clock berikutnya.
 Salah satu cara untuk memperoleh keadaan tersebut
  adalah dengan membangun flip-flop J-K dengan
  konfigurasi master-slave.
J        J     Q           J       Q     Q
        Clock

           K        K      Q          K       Q     Q

                     MASTER               SLAVE


       Gambar 5. Rangkaian flip-flop J-K master-slave
 Jika clock bernilai rendah (0) maka flip-flop J-K master
  akan tidak aktif, tetapi karena input clock flip-flop J-K slave
  merupakan komplemen dari clock flip-flop master maka
  flip-flop slave menjadi aktif, dan outputnya mengikuti
  output flip-flop J-K master.
 Jika clock bernilai tinggi (1), flip-flop master aktif sehinga
  outputnya tergantung pada input J dan K, pada sisi lain flip-
  flop slave menjadi tidak aktif karena clock pemicunya
  bernilai rendah (0)
 Jika input J diberikan bersama-sama dengan tepi naik
  pulsa pemicu, flip-flop master akan bekerja terlebih dahulu
  memantapkan inputnya selama munculnya tepi naik sampai
  clock bernilai rendah (0).
 Setelah clock bernilai rendah (0),flip-flop master akan tidak
  aktif dan flip-flop slave bekerja menstransfer keadaan
  output flip-flop master ke output flip-flop slave yang
  merupakan output flip-flop secara keseluruhan.
 Teknik ini akan menjaga pemicuan suatu flip-flop dilakukan
  ketika input-inputnya sudah mantap.
FLIP-FLOP D (DATA)
   Flip-flop yang sering digunakan untuk menyimpan data
   Dibangun dengan Flip-flop S-R



                       PRESET                           PRESET
                                                    D            Q
     D             S            Q
                                                        CLOCK
                       CLOCK

                                                                 Q
                   R            Q
                                                         CLEAR
                        CLEAR




      a. Rangkaian Flip-Flop D                 b. Simbol Flip-Flop D

                                    Gambar 1
DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP D PRESET DAN CLEAR
DIAKTIFKAN


 Level
 Logika   1   2   3   4   5   6   7   8   9

 Clock
 D

 Preset
 Clear
 Q
 Q
                                              t (s)



  Gambar 2
DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP D TANPA PRESET DAN CLEAR
 Level
 Logika   1   2   3   4   5   6   7    8   9

 Clock
 D

 Preset
 Clear
 Q
 Q
 Level                                             t (s)
 Logika   1   2   3   4   5   6   7    8   9

 Clock
 D

 Q
 Q
                                                   t (s)
                      Gambar 3
GAMBAR 2
 Jenis Positive-edge trigerred (Pulsa Clock diberi tanda
  panah pada posisi naik/positif)
 Keadaan awal output flip-flop Q=0, sedangkan keadaan
  output berikutnya ditentukan atas dasar keadaan-keadaan
  input yang diberikan.
 Pd interval clock ke-1 dan clock ke-2 nilai preset=1,nilai
  D=rendah (0) maka akan memberikan nilai output rendah
  (Q=0)
 Pd interval clock ke-3 dan clock ke-4, nilai D=tinggi (1)
  maka akan memberikan nilai output tinggi (Q=1). Tapi
  sebelum mencapai sisi naik clock ke 5 terdapat nilai
  Clear=1 sehingga Q=0 sampai clock 6
 Pd clock 6 nilai D=1 sehingga Q=1
 Pd clock 7 nilai D=0 sehingga Q=0
 Pd clock 8-9 nilai D=1 sehingga Q=1
FLIP-FLOP D AKAN BERNILAI TINGGI
(1) JIKA INPUTNYA TINGGI (1) DAN
BERNILAI RENDAH (0) JIKA INPUTNYA
RENDAH (0)
LATIHAN
   Lakukan percobaan untuk menyelidiki watak flip-flop D
    menggunakan IC 7474 (Buka file 7474_TES.SCH)
FLIP-FLOP T (TOGLING)
 Togling = berguling
 Dibangun dengan Flip-flop J-K



                        PRESET                       PRESET
                                                 T            Q
    T               J            Q
                                                     CLOCK
                        CLOCK

                                                              Q
                    K            Q
                                                      CLEAR
                         CLEAR




        a. Rangkaian Flip-Flop T            b. Simbol Flip-Flop T

                                 Gambar 1
DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP T PRESET DAN CLEAR
DIAKTIFKAN


 Level
 Logika   1     2   3   4   5   6   7   8   9

 Clock
 T

 Preset
 Clear
 Q
 Q
                                                t (s)



     Gambar 2
DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP T TANPA PRESET DAN
CLEAR


 Level
 Logika   1   2   3   4   5   6   7   8   9

 Clock
 T

 Q
 Q
                                              t (s)




                      Gambar 3
DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP T TANPA PRESET DAN
CLEAR


 Level
 Logika   1   2   3   4   5   6   7   8   9

 Clock
 T

 Q
 Q
                                              t (s)




                      Gambar 3
GAMBAR 2
 Jenis Positive-edge trigerred (Pulsa Clock diberi tanda
  panah pada posisi naik/positif)
 Keadaan awal output flip-flop Q=0, sedangkan keadaan
  output berikutnya ditentukan atas dasar keadaan-keadaan
  input yang diberikan.
 Pd interval clock ke-1 dan clock ke-2 nilai preset=1 maka
  akan memberikan nilai output tinggi (Q=1)
 Pd clock 2 nilai T=0 sehingga output sama dengan kondisi
  sebelumnya (Q=1)
 Pd clock 3 nilai T=1 sehingga output kebalikan dengan
  kondisi sebelumnya (Q=0)
 Pd clock 4 nilai T=1 sehingga output kebalikan dengan
  kondisi sebelumnya (Q=1)
 Pd interval clock ke-4 dan clock ke-5, nilai clear = 1 sehinga
  output rendah (0)
 Pd clock 5 nilai T=0 sehingga output bernilai tetap dengan
  kondisi sebelumnya (Q=0)
 Pd clock 6 nilai T=1 sehingga output kebalikan dengan
  kondisi sebelumnya (Q=1)
 Pd clock 7 nilai T=0 sehingga output sama dengan kondisi
  sebelumnya (Q=1)
 Pd clock 8 nilai T=1 sehingga output kebalikan dengan
  kondisi sebelumnya (Q=0)
 Pd clock 9 nilai T=1 sehingga output kebalikan dengan
  kondisi sebelumnya (Q=1)
JIKA FLIP-FLOP T DIPERTAHANKAN TINGGI MAKA
SETIAP PERUBAHAN PULSA CLOCK AKAN
MENYEBABKAN KEADAAN OUTPUTNYA BERUBAH
DALAM BANYAK APLIKASI DIPERLUKAN ELEMEN YANG MEMILIKI WATAK TOGGLE
(SAKLAR DUA KEADAAN) YAITU OUTPUTNYA BERUBAH SETIAP INPUT CLOCK
DIUMPANKAN.
Implementasi elemen tersebut dapat dilakukan dengan a.l:
Menggunakan Flip-Flop J-K yang membentuk konfigurasi Flip-Flop T
dengan T=1
Menggunakan Flip-Flop D yang komplemen outputnya diumpankan ke
input D


     T     T       Q      OUTPUT                T=1   J       Q     OUTPUT
           CLOCK                                      CLOCK
 INPUT             Q                          INPUT   K         Q
            (a)                                           (b)
                               D         Q   OUTPUT
                               CLOCK
                       INPUT             Q

                                   (c)

 Gambar 4. Rangkaian Toggle dengan (a). FF-T (b). FF-JK (c). FF-D
PRAKTEK 9
1.    Buat Rangkaian FF-D dengan menggunakan gerbang
      AND (IC 4011)
     No_absen 1 - 10 gerbang 1 dan gerbang 2
     No_absen 11 – 20 gerbang 3 dan gerbang 4
1
    4

2
    3
PENCACAH
 Pencacah  / Counter merupakan rangk logika
  sekuensi yang berfungsi mencacah / menghitung
  jumlah clock yang masuk.
 Mnrt jml pulsa yang dapat dicacah, terdapat jenis
  modulo 2n (n=1,2,3,..) dan selain modulo 2n.
 Contoh Modulo – 4 => Pulsa ke-0, ke-1, ke-2, ke-3
  dan pada pulsa ke-4, output akan reset kembali ke
  0
 Mnt pengaktifan elemen penyimpannya (flip-flop)
  ada 2:
 1. Pencacah tak Serempak
 2. Pencacah Serempak
PENCACAH TAK SEREMPAK
    Pencacah tak sinkron (Asynchronous counter)
    Elemen2 FF bekerja tak serempak
    Prosedur Perancangan Modulo 2n :
1.   Tetapkan Modulo
2.   Tentukan Jumlah dan Jenis FF yang digunakan
3.   Lakukan Pengaturan FF
4.   Berikan Input Pencacah
5.   Hub Output FF Kiri dengan Input FF dikanannya
6.   Ambil Output Pencacah melalui output FF (Output FF
     paling kiri LSB dan yang paling kanan MSB)
Tabel kebenaran modulo-16
 FF4   FF3   FF2   FF1   F    FF3   FF2   FF1   F
  0     0     0     0    0     0     0     0    0
  0     0     0     1    1
                               0     0     1    1
  0     0     1     0    2
  0     0     1     1    3     0     1     0    2

  0     1     0     0    4     0     1     1    3
  0     1     0     1    5
  0     1     1     0    6     1     0     0    4

  0     1     1     1    7     1     0     1    5
  1     0     0     0    8     1     1     0    6
  1     0     0     1    9
  1     0     1     0    10    1     1     1    7
  1     0     1     1    11
  1     1     0     0    12
  1     1     0     1    13
  1     1     1     0    14
  1     1     1     1    15
PENCACAH TAK SEREMPAK
    Prosedur Perancangan selain Modulo 2n :
1.   Tetapkan Modulo
2.   Tentukan Jumlah dan Jenis FF yang digunakan
3.   Lakukan Pengaturan FF
4.   Berikan Input Pencacah
5.   Hub Output FF Kiri dengan FF dikanannya
6.   Ambil Output Pencacah melalui output FF
     (Output FF paling kiri LSB dan yang paling kanan
     MSB)
7.   Susun tabel kebenarannya
8.   Tambah gerbang untuk memberi nilai reset pada
     output
PRAKTEK 10
 BUKA FILE COUNT_ASYN_M5.SCH
 BUATLAH COUNT_ASYN MODULO-12 dan MODULO-16,

No absen 1 sampai 10 menggunakan FF JK
No absen 11 sampai 20 menggunakan FF D
REGISTER
    Elemen yang terdiri dari beberapa flip-flop yang berguna
     untuk menyimpan suatu keadaan biner yang panjangnya
     lebih dari satu bit.
    Register dibagi 2 :
1.   Register Pararel
2.   Register Geser
Register Pararel
   Memasukkan dan mengeluarkan data secara
    bersamaan/serempak
REGISTER GESER
   Penyimpanan data secara seri dan penginputan data bit
    demi bit.
   Memindahkan data dari input ke output dilakukan dengan
    menggeser bit yang ada di dalam elemen-elemennya.
ADDER
    Penjumlah Biner => Melakukan operasi penjumlahan
     bilangan biner
    Adder dibagi 2 :
1.   Half Adder
2.   Full Adder
HALF ADDER
    Rangk. Penjumlah      INPUT   OUTPUT
     yang tidak
     menyertakan           A   B   S   Cn
     bawaan
     sebelumnya            0   0   0   0
     (previous carry)
     pada inputnya         0   1   1   0

                           1   0   1   0
A= Augend(bil.yg dijmlh)   1   1   0   1
B=Addend(bil.penjmlh)
S=Sum(Hasil penjmlhn)
Cn=Next Carry (bawaan
    berikutnya)
FULL ADDER
    Rangk. Penjumlah          INPUT       OUTPUT
     yang menyertakan
     bawaan sebelumnya     A     B Cp      S   Cn
     (previous carry)
     pada inputnya         0     0     0   0   0
                           0     0     1   1   0
A= Augend(bil.yg dijmlh)   0     1     0   1   0
B=Addend(bil.penjmlh)      0     1     1   0   1
S=Sum(Hasil penjmlhn)      1     0     0   1   0
Cp=Previous carry(bawaan
                           1     0     1   0   1
    sebelumnya)
Cn=Next Carry (bawaan      1     1     0   0   1
    berikutnya)            1     1     1   1   1
PRAKTEK 12
   Buatlah rangkaian Pencacah Serempak Modulo-9, Modulo-15
    dan Modulo-14, dengan menggunakan Flip-flop :
    NIM Genap Flip-Flop T
    NIM Ganjil Flip-Flop J-K
 Dikumpulkan dengan tugas praktek pertemuan setelah UTS
  sampai pertemuan 12.
 Terakhir dikumpulkan ke Ketua Kelas pada saat Ujian Akhir
  Semester Praktek (tgl 25 Juni 2010)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete timeRumah Belajar
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logikaIPA 2014
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)IPA 2014
 
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-booleCourse 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-booleNandar Jhon
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopAnarstn
 
Rangkaian sekuensial
Rangkaian sekuensialRangkaian sekuensial
Rangkaian sekuensialKhairil Anwar
 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state spaceRumah Belajar
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumayu purwati
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAhmad_Bagus
 
Modul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logikaModul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logikaBambang Apriyanto
 
Menjelaskan prinsip register
Menjelaskan prinsip registerMenjelaskan prinsip register
Menjelaskan prinsip registerEko Supriyadi
 

Was ist angesagt? (20)

RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete time
 
Laporan Binary Counter
Laporan Binary CounterLaporan Binary Counter
Laporan Binary Counter
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logika
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
 
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-booleCourse 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Rangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintuRangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintu
 
Rangkaian sekuensial
Rangkaian sekuensialRangkaian sekuensial
Rangkaian sekuensial
 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state space
 
Pertemuan 4 orkom
Pertemuan 4 orkomPertemuan 4 orkom
Pertemuan 4 orkom
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Bab 3 flip flop
Bab 3   flip flopBab 3   flip flop
Bab 3 flip flop
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistor
 
Modul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logikaModul teknik digital dan logika
Modul teknik digital dan logika
 
Menjelaskan prinsip register
Menjelaskan prinsip registerMenjelaskan prinsip register
Menjelaskan prinsip register
 
Ppt register
Ppt register Ppt register
Ppt register
 

Andere mochten auch

Materi Rangkaian Digital I
Materi Rangkaian Digital IMateri Rangkaian Digital I
Materi Rangkaian Digital IAmien Nuryanto
 
Modul rangakaian digital
Modul rangakaian digitalModul rangakaian digital
Modul rangakaian digitalPahlawan Sagala
 
14708251091_RIZAL NASRUL EFENDI_Sensor mekanik
14708251091_RIZAL NASRUL EFENDI_Sensor mekanik14708251091_RIZAL NASRUL EFENDI_Sensor mekanik
14708251091_RIZAL NASRUL EFENDI_Sensor mekanikIPA 2014
 
Modul Solusi Ujian Kompetensi SMK jurusan TKJ 2015
Modul Solusi Ujian Kompetensi SMK jurusan TKJ 2015Modul Solusi Ujian Kompetensi SMK jurusan TKJ 2015
Modul Solusi Ujian Kompetensi SMK jurusan TKJ 2015I Putu Hariyadi
 
Praktikum rangkaian digital
Praktikum rangkaian digitalPraktikum rangkaian digital
Praktikum rangkaian digitalRudi Arif candra
 
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCKIMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCKmafailmi
 
Rangkuman Algoritma Pemerograman 2
Rangkuman Algoritma Pemerograman 2Rangkuman Algoritma Pemerograman 2
Rangkuman Algoritma Pemerograman 2Sukron Makmun
 
Periferal sistem komputer powerpoint
Periferal sistem komputer powerpointPeriferal sistem komputer powerpoint
Periferal sistem komputer powerpointLuti Ya
 
Modul Dasar Elektronika
Modul Dasar ElektronikaModul Dasar Elektronika
Modul Dasar ElektronikaAbel Tasfir
 
Cara kerja rangkaian up counter dan down counter
Cara kerja rangkaian up counter dan down counterCara kerja rangkaian up counter dan down counter
Cara kerja rangkaian up counter dan down counterPT.goLom na
 
Modul Matematika SMP KK B
Modul Matematika SMP KK BModul Matematika SMP KK B
Modul Matematika SMP KK BEdris Zahroini
 
Algoritma dan pemprograman-pertemuan 1
Algoritma dan pemprograman-pertemuan 1Algoritma dan pemprograman-pertemuan 1
Algoritma dan pemprograman-pertemuan 1azis syah
 
Komponen sistem komputer ppt
Komponen sistem komputer pptKomponen sistem komputer ppt
Komponen sistem komputer pptrutsahanaya
 
Sistem Monitoring Digital Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air berbasis Mik...
Sistem Monitoring Digital Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air  berbasis Mik...Sistem Monitoring Digital Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air  berbasis Mik...
Sistem Monitoring Digital Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air berbasis Mik...EM Kautsar
 
Rangkaian logika digital
Rangkaian logika digitalRangkaian logika digital
Rangkaian logika digitalRez Inc
 

Andere mochten auch (17)

Materi Rangkaian Digital I
Materi Rangkaian Digital IMateri Rangkaian Digital I
Materi Rangkaian Digital I
 
Modul rangakaian digital
Modul rangakaian digitalModul rangakaian digital
Modul rangakaian digital
 
14708251091_RIZAL NASRUL EFENDI_Sensor mekanik
14708251091_RIZAL NASRUL EFENDI_Sensor mekanik14708251091_RIZAL NASRUL EFENDI_Sensor mekanik
14708251091_RIZAL NASRUL EFENDI_Sensor mekanik
 
Modul Solusi Ujian Kompetensi SMK jurusan TKJ 2015
Modul Solusi Ujian Kompetensi SMK jurusan TKJ 2015Modul Solusi Ujian Kompetensi SMK jurusan TKJ 2015
Modul Solusi Ujian Kompetensi SMK jurusan TKJ 2015
 
Rangkaian digital
Rangkaian digitalRangkaian digital
Rangkaian digital
 
Praktikum rangkaian digital
Praktikum rangkaian digitalPraktikum rangkaian digital
Praktikum rangkaian digital
 
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCKIMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
 
Sistem operasi
Sistem operasiSistem operasi
Sistem operasi
 
Rangkuman Algoritma Pemerograman 2
Rangkuman Algoritma Pemerograman 2Rangkuman Algoritma Pemerograman 2
Rangkuman Algoritma Pemerograman 2
 
Periferal sistem komputer powerpoint
Periferal sistem komputer powerpointPeriferal sistem komputer powerpoint
Periferal sistem komputer powerpoint
 
Modul Dasar Elektronika
Modul Dasar ElektronikaModul Dasar Elektronika
Modul Dasar Elektronika
 
Cara kerja rangkaian up counter dan down counter
Cara kerja rangkaian up counter dan down counterCara kerja rangkaian up counter dan down counter
Cara kerja rangkaian up counter dan down counter
 
Modul Matematika SMP KK B
Modul Matematika SMP KK BModul Matematika SMP KK B
Modul Matematika SMP KK B
 
Algoritma dan pemprograman-pertemuan 1
Algoritma dan pemprograman-pertemuan 1Algoritma dan pemprograman-pertemuan 1
Algoritma dan pemprograman-pertemuan 1
 
Komponen sistem komputer ppt
Komponen sistem komputer pptKomponen sistem komputer ppt
Komponen sistem komputer ppt
 
Sistem Monitoring Digital Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air berbasis Mik...
Sistem Monitoring Digital Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air  berbasis Mik...Sistem Monitoring Digital Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air  berbasis Mik...
Sistem Monitoring Digital Penggunaan dan Kualitas Kekeruhan Air berbasis Mik...
 
Rangkaian logika digital
Rangkaian logika digitalRangkaian logika digital
Rangkaian logika digital
 

Ähnlich wie Materi Rangkaian Digital Part 2

Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Tenia Wahyuningrum
 
Presentasi bab6-flip-flop
Presentasi bab6-flip-flopPresentasi bab6-flip-flop
Presentasi bab6-flip-flopRevolver Mania
 
Sistem Digital - Materi Flip Flop (Sesi 6)
Sistem Digital - Materi Flip Flop (Sesi 6)Sistem Digital - Materi Flip Flop (Sesi 6)
Sistem Digital - Materi Flip Flop (Sesi 6)IgoNasution
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Mapahmad haidaroh
 
Presentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip FlopPresentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip Flopsehatrepublik
 
Presentasi flip flop
Presentasi flip flopPresentasi flip flop
Presentasi flip flopNur Aoliya
 
5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx
5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx
5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptxQuintiJela
 
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdf
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdfgerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdf
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdfAmeliaGusviani
 
pert6 rangkaian sequntial (1).ppt
pert6 rangkaian sequntial (1).pptpert6 rangkaian sequntial (1).ppt
pert6 rangkaian sequntial (1).pptFachruroji4
 
Rangkaian logika kombinasi (cont
Rangkaian logika kombinasi (contRangkaian logika kombinasi (cont
Rangkaian logika kombinasi (contTenia Wahyuningrum
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabilC4hyonugroho
 
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digitalPertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digitalsaid zulhelmi
 
Konsep Mudah Menentukan Sudut Berelasi
Konsep Mudah Menentukan Sudut BerelasiKonsep Mudah Menentukan Sudut Berelasi
Konsep Mudah Menentukan Sudut Berelasirezkiyurika
 
Modul praktikum instruksi lanjut
Modul praktikum instruksi lanjutModul praktikum instruksi lanjut
Modul praktikum instruksi lanjutMaulana Kharis
 

Ähnlich wie Materi Rangkaian Digital Part 2 (20)

Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
 
Presentasi bab6-flip-flop
Presentasi bab6-flip-flopPresentasi bab6-flip-flop
Presentasi bab6-flip-flop
 
Sistem Digital - Materi Flip Flop (Sesi 6)
Sistem Digital - Materi Flip Flop (Sesi 6)Sistem Digital - Materi Flip Flop (Sesi 6)
Sistem Digital - Materi Flip Flop (Sesi 6)
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
 
Presentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip FlopPresentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip Flop
 
Presentasi flip flop
Presentasi flip flopPresentasi flip flop
Presentasi flip flop
 
register
registerregister
register
 
Rangkaian logika sequensi
Rangkaian logika sequensiRangkaian logika sequensi
Rangkaian logika sequensi
 
5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx
5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx
5.%20penyederhanaan%20rangkaian%20logika.pptx
 
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdf
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdfgerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdf
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdf
 
Rangkaian logika sequensi
Rangkaian logika sequensiRangkaian logika sequensi
Rangkaian logika sequensi
 
Pertemuan 3 orkom
Pertemuan 3 orkomPertemuan 3 orkom
Pertemuan 3 orkom
 
pert6 rangkaian sequntial (1).ppt
pert6 rangkaian sequntial (1).pptpert6 rangkaian sequntial (1).ppt
pert6 rangkaian sequntial (1).ppt
 
Rangkaian logika kombinasi (cont
Rangkaian logika kombinasi (contRangkaian logika kombinasi (cont
Rangkaian logika kombinasi (cont
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabil
 
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digitalPertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Konsep Mudah Menentukan Sudut Berelasi
Konsep Mudah Menentukan Sudut BerelasiKonsep Mudah Menentukan Sudut Berelasi
Konsep Mudah Menentukan Sudut Berelasi
 
Modul praktikum instruksi lanjut
Modul praktikum instruksi lanjutModul praktikum instruksi lanjut
Modul praktikum instruksi lanjut
 
Sistem linear atas ring komutatif
Sistem linear atas ring komutatifSistem linear atas ring komutatif
Sistem linear atas ring komutatif
 

Kürzlich hochgeladen

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

Materi Rangkaian Digital Part 2

  • 1. Kuliah Rangkaian Digital : Oleh :Amin Nuryanto NIM ;DTI 201005 Teknik Informatika STMIK WIDYA UTAMA PURWOKERTO
  • 2. PENDAHULUAN  Logika kombinasi => rangk.logika yang outputnya hanya tergantung pada kombinasi input-inputnya saja.  Deskripsi rangk.logika kombinasi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan logika. Secara umum persamaan logika diklasifikasikan ke dalam 2 bentuk yakni Sum Of Product (SOP) dan Product Of Sum (POS)
  • 3. SUM OF PRODUCT (SOP)  Mengekspresikan operasi OR dari suku-suku berbentuk operasi AND (Operasi OR terhadap AND).  Contoh :  F= ABC + ABC + ABC + ABC (bentuk Standar) m3 m7 m4 m6 minterm (m)  F= AB + BC + A (bentuk tidak standar)
  • 4. TABEL KEBENARAN F= ABC + ABC + ABC + ABC A B C F 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 m3 = ABC 1 0 0 1 m4 = ABC 1 0 1 0 1 1 0 1 m6 = ABC 1 1 1 1 m7 = ABC
  • 5. PRODUCT OF SUM (POS)  Mengekspresikan operasi AND dari suku-suku berbentuk operasi OR (Operasi AND terhadap OR).  Contoh :  F= (A+B+C)(A+B+C)(A+B+C)(A+B+C) M3 M6 M4 M1 Maxterm (M)
  • 6. TABEL KEBENARAN F= (A+B+C)(A+B+C)(A+B+C)(A+B+C) A B C F 0 0 0 1 0 0 1 0 M1 = ABC 0 1 0 1 0 1 1 0 M3 = ABC 1 0 0 0 M4 = ABC 1 0 1 1 1 1 0 0 M6 = ABC 1 1 1 1
  • 7. METODE PETA KARNAUGH Langkah –langkah : 1. Persamaan dalam bentuk standar 2. Menyusun petak-petak sebanyak 2n (n =input) AB 00 01 11 AB 00 01 11 10 10 CD C 0 m0 m2 m6 m4 00 m0 m4 m12 m8 1 m1 m3 m7 m5 01 m1 m5 m13 m9 11 m3 m7 m15 m11 10 m2 m6 m14 m10
  • 8. 3. Masukkan minterm persamaan ke dalam petak- petak yang sesuai (gunakan simbol 1 untuk minterm yang masukkan) AB 01 11 10 C 00 AB 00 01 11 10 0 0 0 1 1 CD 1 0 1 1 0 00 0 0 0 0 01 0 0 0 0 11 1 1 0 1 ABCD ABCD 10 0 1 0 0 ABCD ABCD BCD ABC F = BCD + ABC
  • 9. 4. Memberi tanda Lup (kalang/kurung)pada minterm yang terisolasi. Gabungkan minterm yang saling berdekatan secara horisontal dan vertikal jika jumlahnya 2k (k=1,2,3,..) AB 00 01 11 10 ABC C ABC 0 0 0 1 1 ABC ABC 1 0 1 1 0 BC AC F = BC +AC
  • 10. 5. Membuang variabel yang berbeda, kemudian variabel yang sama digunakan sebagai suku persamaan dari gabungan minterm yang diperoleh dibuang dibuang AB 00 01 11 10 ABC C ABC ABC 0 0 0 1 1 ABC 1 0 1 1 0 AC BC F = BC + AC
  • 11. PRAKTEK PART 6  Simulasikan dengan DSCH2 penyederhanaan persamaan dengan peta Karnaugh dari persamaan berikut ini :
  • 12.  Logika sekuensi = rangkaian logika yang outputnya tergantung input dan juga output sebelumnya.  Contoh Aplikasi rangkaian sekuensi pada transfer data komputer dari 1 tempat ke tempat lain secara berurutan sehingga memerlukan rangkaian sekuensi untuk menangani transfer tersebut.  Rangkaian sekuensi sederhana misalnya Flip-Flop.  Flip-Flop merupakan elemen rangkaian logika sekuensi yang berfungsi menyimpan 1 bit, sehingga disebut juga Memori 1 bit
  • 13. FLIP-FLOP  Flip-Flop adl rangkaian digit yang mempunyai dua output (saling berlawanan)  Jalan masuk : R (Reset), S (Set), T (Toggle/Trigger)  Digunakan sebagai unsur-ingatan (memory)  Dibangun oleh 2 NAND / 2 NOR Q Keluaran Normal Masukkan FF Q Keluaran Tidak Normal
  • 14. MEMBANGUN FLIP-FLOP DARI PINTU2 NAND A B A.B A.B + A 0 0 0 1 F B 0 1 0 1 - 1 0 0 1 1 1 1 0 S P Q Q Q Q S R Q Q Q Q 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 P 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 S=0 R=1 S=0  S=1 R=1 1 1 1 0 Gb.1a 0 0 1 1 Gb.1b
  • 15. GB. 1A  2 Pintu NAND yang saling terkopel  Diketahui S = 0; R = 1. Jadi Q = 1, dan Q = 0  Jikalau S = 0, maka Q = 1, tak peduli sinyal pada P.  Kalau Q = 1 maka kedua input NAND kanan = 1, Q = 0
  • 16. Gb. 1b • Diketahui S = 0; R = 1. diubah menjadi S = 1; R = 1 maka tidak ada perubahan di output. Jadi Q dan Q mempertahankan apa yang digenggamnya, yaitu : Kondisi S = 0, R = 1 dan Kondisi S = 1, R = 0 • Kedua kondisi tersebut digenggam (diingat) di output, jikalau sesudah terjadi sesuatu kondisi kedua input kita jadikan 1 • Karena itu S = 1, R = 1 kita namai Kondisi mantap (stabil) atau Kondisi Ingatan • Dalam kondisi S = 1, R = 1, maka keadaan yang ada pada Q dan Q ditetapkan oleh keadaan sebelum terjadinya S = 1, R =1 • Dalam kondisi S = 0, R = 0, maka keadaan yang ada pada Q =1 dan Q = 1, kondisi ini tidak dipakai (kondisi terlarang)
  • 17. FLIP – FLOP RS S Q R Q Gb.2  Gb. 1b dinamai Flip-Flop RS, dapat dipakai sebagai ingatan (memory atau storage) yang dinamai grendel (latch). Gb. 1b dapat disederhanakan menjadi Gb. 2  S = Set (Pasang), R = Reset (Lepas)  Unsur ingatan = Misal, bahwa suatu kombinasi sinyal input menimbulkan kombinasi sinyal output Q = 1, Q = 0. Kalau kemudian sinyal masukan diubah, keluaran masih tetap bertahan dalam kondisi semula (tidak berubah), maka sistem itu sudah merupakan suatu ingatan (memory)
  • 18. MEMBANGUN FLIP-FLOP DARI PINTU2 NOR + A B A+B A+B A F 0 0 0 1 B - 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 Q Q Q Q R P Q Q S R Q Q 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 P 1 1 0 1 0 1 0 1 S=0 R=1 0 0 0 1 S=0 R=1  R=0 Gb.3a 1 1 0 0 Gb.3b
  • 19. GB. 3A  2 Pintu NOR yang saling terkopel  Diketahui R = 1. Jadi Q = 0, dan Q = 1, tak peduli sinyal pada P  Kalau Q = 0 maka kedua input NAND kanan = 0, Q = 1
  • 20. Gb. 3b • Diketahui S = 0; R = 1. diubah menjadi S = 1; R = 1 maka tidak ada perubahan di output. Jadi Q dan Q mempertahankan apa yang digenggamnya, yaitu : Kondisi S = 0, R = 1 dan Kondisi S = 0, R = 0 • Kedua kondisi tersebut digenggam (diingat) di output, jikalau sesudah terjadi sesuatu kondisi kedua input kita jadikan 0 • Karena itu S = 0, R = 0 kita namai Kondisi mantap (stabil) atau Kondisi Ingatan • Dalam kondisi S = 1, R = 1, maka keadaan yang ada pada Q dan Q ditetapkan oleh keadaan sebelum terjadinya S = 0, R =0 • Dalam kondisi S = 1, R = 1, maka keadaan yang ada pada Q =0 dan Q = 0, kondisi ini tidak dipakai (kondisi terlarang)
  • 21. FLIP-FLOP S-R  Clocked Set Reset Flip-flop = ditambah input Clock untuk sinkronisasi atau pengaktifan.  Input Preset = untuk memberikan set awal dan aksinya tidak terpengaruh oleh Clock.  Input Clear = memberikan reset awal dan aksinya tidak terpengaruh oleh Clock.  Pulsa sinkronisasi Clock hanya berpenagruh terhadap input S dan R  S dan R akan memberikan pengaruh pada watak flip-flop jika ada input Clock
  • 22. RANGKAIAN FLIP-FLOP S-R PRESET S Q CLOCK Q R CLEAR Gambar 1
  • 23. CLOCK Level Logika Tepi Naik Tepi Turun (Positive Edge) (Negative Edge) Tegangan 1 2 3 4 5 1 Positif 0 1 (s) Lebar Periode Pulsa Pulsa Gambar 2  Pengaktifan elemen logika yang dilakukan oleh Clock terjadi pada kondisi pulsa Naik (0 ke 1) atau Turun (1 ke 0)  Positive-edge trigerred = elemen yang diaktifkan pada tepi naik  Negative-edge trigerred = elemen yang diaktifkan pada tepi turun
  • 24. SIMBOL FLIP-FLOP S-R PRESET PRESET S Q S Q S Q CLOCK CLOCK R Q R Q R Q CLEAR CLEAR a. Flip-Flop Sederhana b. Positive-edge trigerred c. Negative-edge trigerred Input preset dan Clear Input preset dan Clear jenis active-high jenis active-low Gambar 3
  • 25. DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP S-R PRESET DAN CLEAR DIAKTIFKAN Level Logika 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Clock Set Reset Preset Clear Q Q t (s) Gambar 4
  • 26. DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP S-R TANPA PRESET DAN CLEAR Level Logika 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Clock Set Reset Q Q t (s) Gambar 5
  • 27. GAMBAR 4  Jenis Positive-edge trigerred (Pulsa Clock diberi tanda panah pada posisi naik/positif)  Keadaan awal output flip-flop Q=0, sedangkan keadaan output berikutnya ditentukan atas dasar keadaan-keadaan input yang diberikan.  Pd sisi naik clock ke-1, nilai S=0, R=0, Preset=0 dan Clear=0, karena keadaan awal Q=0 maka pada keadaan ini (clock ke-1) tidak terjadi perubahan (Q=0)  Pd interval clock ke-1 dan clock ke-2 nilai preset=1 akan memberikan nilai output tinggi (Q=1), walaupun nilai clock belum sampai keadaan pengaktifan.  Pd sisi naik clock ke-2, nilai S=0, R=0, Preset=0 dan Clear=0, karena keadaan awal Q=1 maka pada keadaan ini (clock ke-2) tidak terjadi perubahan (Q=1)
  • 28.  Pd Interval clock ke-2 dan clock ke-3, nilai clear=1, menyebabkan output flip-flop reset (Q=0)  Pd sisi naik clock ke-3, nilai S=0, R=0, Preset=0 dan Clear=0, karena keadaan awal Q=0 maka pada keadaan ini (clock ke-3) tidak terjadi perubahan (Q=0)  Pd sisi naik clock ke-4, nilai S=1, R=0, maka menyebabkan output flip-flop tinggi (Q=1)  Pd sisi naik clock ke-5, nilai S=0, R=1, maka menyebabkan output flip-flop reset (Q=0)  Pd sisi clock ke-6 s/d 9, nilai S=1, R=0, preset=0 dan clear=0, menyebabkan keadaan output flip-flop set (Q=1)
  • 29. PRAKTEK 7 Buatlah rangkaian FF dgn menggunakan IC 7400 (lihat di Folder GB IC) dgn ketentuan 1. No_absen 1 - 10 gerbang 1 dan gerbang 2 2. No_absen 11 – 20 gerbang 3 dan gerbang 4 4 3 1 2
  • 30. FLIP-FLOP J-K  Kelemahan Flip-flop S-R = Muncul output yang tidak dapat didefinisikan ketika input S dan R tinggi (1) untuk jenis NOR dan input S dan R rendah (0) untuk jenis NAND. PRESET PRESET PRESET J S J Q J Q Q CLOCK CLOCK CLOCK K Q R CLEAR K Q K Q CLEAR CLEAR b. Positive-edge trigerred c. Negative-edge trigerred a. Rangkaian Input preset dan Clear Input preset dan Clear Flip-Flop J-K jenis active-high jenis active-low Gambar 1
  • 31. DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP J-K PRESET DAN CLEAR DIAKTIFKAN Level Logika 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Clock J K Preset Clear Q Q t (s) Gambar 2
  • 32. DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP J-K TANPA PRESET DAN CLEAR Level Logika 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Clock J K Q Q t (s) Gambar 3
  • 33. GAMBAR 2  Jenis Positive-edge trigerred (Pulsa Clock diberi tanda panah pada posisi naik/positif)  Keadaan awal output flip-flop Q=0, sedangkan keadaan output berikutnya ditentukan atas dasar keadaan-keadaan input yang diberikan.  Pd sisi naik clock ke-1, nilai J=0, K=0, Preset=0 dan Clear=0, karena keadaan awal Q=0 maka pada keadaan ini (clock ke-1) tidak terjadi perubahan (Q=0)  Pd interval clock ke-1 dan clock ke-2 nilai preset=1 akan memberikan nilai output tinggi (Q=1), walaupun nilai clock belum sampai keadaan pengaktifan.  Pd sisi naik clock ke-2, nilai J=0, K=0, Preset=0 dan Clear=0, karena keadaan awal Q=1 maka pada keadaan ini (clock ke-2) tidak terjadi perubahan (Q=1)
  • 34.  Pd Interval clock ke-2 dan clock ke-3, nilai clear=1, menyebabkan output flip-flop reset (Q=0)  Pd sisi naik clock ke-3, nilai J=0, K=0, Preset=0 dan Clear=0, karena keadaan awal Q=0 maka pada keadaan ini (clock ke-3) tidak terjadi perubahan (Q=0)  Pd sisi naik clock ke-4, nilai J=1, K=0, maka menyebabkan output flip-flop tinggi (Q=1)  Pd sisi naik clock ke-5, nilai J=0, K=1, maka menyebabkan output flip-flop reset (Q=0)  Pd sisi clock ke-6, nilai J=1, K=0, preset=0 dan clear=0, menyebabkan keadaan output flip-flop set (Q=1)
  • 35.  Pd sisi clock ke-6, nilai J=1, K=1, preset=0 dan clear=0, menyebabkan keadaan output komplemen/kebalikan output sebelumnya (Q=0). Keadaan ini sampai clock 8  Pd sisi clock ke-8, nilai J=1, K=1, preset=0 dan clear=0, menyebabkan keadaan output komplemen/kebalikan output sebelumnya (Q=1).  Pd sisi clock ke-9, nilai J=1, K=0, preset=0 dan clear=0, menyebabkan keadaan output tetap tinggi (Q=1)
  • 36. KEKURANGAN FLIP-FLOP J-K  Pd pemberian sinyal J dan K diberikan bersamaan dengan sinyal clock pemicu akan terjadi masalah.  Misalnya:Flip-flop J-K akan dioperasikan pada keadaan Set, shg input J diberi keadaan Tinggi (J=1) dan Input K rendah (K=0). Pd umumnya sinyal pemicu flip-flop termasuk sinyal input ketika diumpankan ke input flip-flop tidak langsung bernilai tinggi (1), tapi memerlukan waktu tertentu dalam mencapai keadaan stabil. 1 2 3 4 PRESET 1 Clock 0 K Q 0 t (s) CLOCK 1 J Q J 0 t (s) CLEAR Keadaan Keadaan tak tentu tak tentu Untuk clock ke-1 Gambar 4
  • 37. Gambar 4  Jika keadaan input J diberikan bersamaan dengan munculnya tepi naik dari clock maka sinyal J kemungkinan masih pada tingkat perubahan dari 0 ke 1 sehingga nilainya belu tentu, sementara secara bersamaan tepi naik clock mengaktifkan flip-flop yang akan mengubah keadaan outputnya.Kondisi ini menyebabkan output flip-flop menjadi tidak tentu karena berubah ketika keadaan input J yang juga tidak menentu.  Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu diusahakan agar selama input J dalam fase perubahan, pengaktifan flip- flop ditunda sampai keadaan J mantap bernilai 1, misalnya diaktifkan setelah pulsa clock ke-1 bernilai 0 atau diaktifkan pada tepi naik pulsa clock berikutnya.  Salah satu cara untuk memperoleh keadaan tersebut adalah dengan membangun flip-flop J-K dengan konfigurasi master-slave.
  • 38. J J Q J Q Q Clock K K Q K Q Q MASTER SLAVE Gambar 5. Rangkaian flip-flop J-K master-slave  Jika clock bernilai rendah (0) maka flip-flop J-K master akan tidak aktif, tetapi karena input clock flip-flop J-K slave merupakan komplemen dari clock flip-flop master maka flip-flop slave menjadi aktif, dan outputnya mengikuti output flip-flop J-K master.  Jika clock bernilai tinggi (1), flip-flop master aktif sehinga outputnya tergantung pada input J dan K, pada sisi lain flip- flop slave menjadi tidak aktif karena clock pemicunya bernilai rendah (0)
  • 39.  Jika input J diberikan bersama-sama dengan tepi naik pulsa pemicu, flip-flop master akan bekerja terlebih dahulu memantapkan inputnya selama munculnya tepi naik sampai clock bernilai rendah (0).  Setelah clock bernilai rendah (0),flip-flop master akan tidak aktif dan flip-flop slave bekerja menstransfer keadaan output flip-flop master ke output flip-flop slave yang merupakan output flip-flop secara keseluruhan.  Teknik ini akan menjaga pemicuan suatu flip-flop dilakukan ketika input-inputnya sudah mantap.
  • 40. FLIP-FLOP D (DATA)  Flip-flop yang sering digunakan untuk menyimpan data  Dibangun dengan Flip-flop S-R PRESET PRESET D Q D S Q CLOCK CLOCK Q R Q CLEAR CLEAR a. Rangkaian Flip-Flop D b. Simbol Flip-Flop D Gambar 1
  • 41. DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP D PRESET DAN CLEAR DIAKTIFKAN Level Logika 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Clock D Preset Clear Q Q t (s) Gambar 2
  • 42. DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP D TANPA PRESET DAN CLEAR Level Logika 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Clock D Preset Clear Q Q Level t (s) Logika 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Clock D Q Q t (s) Gambar 3
  • 43. GAMBAR 2  Jenis Positive-edge trigerred (Pulsa Clock diberi tanda panah pada posisi naik/positif)  Keadaan awal output flip-flop Q=0, sedangkan keadaan output berikutnya ditentukan atas dasar keadaan-keadaan input yang diberikan.  Pd interval clock ke-1 dan clock ke-2 nilai preset=1,nilai D=rendah (0) maka akan memberikan nilai output rendah (Q=0)  Pd interval clock ke-3 dan clock ke-4, nilai D=tinggi (1) maka akan memberikan nilai output tinggi (Q=1). Tapi sebelum mencapai sisi naik clock ke 5 terdapat nilai Clear=1 sehingga Q=0 sampai clock 6  Pd clock 6 nilai D=1 sehingga Q=1  Pd clock 7 nilai D=0 sehingga Q=0  Pd clock 8-9 nilai D=1 sehingga Q=1
  • 44. FLIP-FLOP D AKAN BERNILAI TINGGI (1) JIKA INPUTNYA TINGGI (1) DAN BERNILAI RENDAH (0) JIKA INPUTNYA RENDAH (0)
  • 45. LATIHAN  Lakukan percobaan untuk menyelidiki watak flip-flop D menggunakan IC 7474 (Buka file 7474_TES.SCH)
  • 46. FLIP-FLOP T (TOGLING)  Togling = berguling  Dibangun dengan Flip-flop J-K PRESET PRESET T Q T J Q CLOCK CLOCK Q K Q CLEAR CLEAR a. Rangkaian Flip-Flop T b. Simbol Flip-Flop T Gambar 1
  • 47. DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP T PRESET DAN CLEAR DIAKTIFKAN Level Logika 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Clock T Preset Clear Q Q t (s) Gambar 2
  • 48. DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP T TANPA PRESET DAN CLEAR Level Logika 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Clock T Q Q t (s) Gambar 3
  • 49. DIAGRAM WAKTU FLIP-FLOP T TANPA PRESET DAN CLEAR Level Logika 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Clock T Q Q t (s) Gambar 3
  • 50. GAMBAR 2  Jenis Positive-edge trigerred (Pulsa Clock diberi tanda panah pada posisi naik/positif)  Keadaan awal output flip-flop Q=0, sedangkan keadaan output berikutnya ditentukan atas dasar keadaan-keadaan input yang diberikan.  Pd interval clock ke-1 dan clock ke-2 nilai preset=1 maka akan memberikan nilai output tinggi (Q=1)  Pd clock 2 nilai T=0 sehingga output sama dengan kondisi sebelumnya (Q=1)  Pd clock 3 nilai T=1 sehingga output kebalikan dengan kondisi sebelumnya (Q=0)  Pd clock 4 nilai T=1 sehingga output kebalikan dengan kondisi sebelumnya (Q=1)  Pd interval clock ke-4 dan clock ke-5, nilai clear = 1 sehinga output rendah (0)  Pd clock 5 nilai T=0 sehingga output bernilai tetap dengan kondisi sebelumnya (Q=0)
  • 51.  Pd clock 6 nilai T=1 sehingga output kebalikan dengan kondisi sebelumnya (Q=1)  Pd clock 7 nilai T=0 sehingga output sama dengan kondisi sebelumnya (Q=1)  Pd clock 8 nilai T=1 sehingga output kebalikan dengan kondisi sebelumnya (Q=0)  Pd clock 9 nilai T=1 sehingga output kebalikan dengan kondisi sebelumnya (Q=1)
  • 52. JIKA FLIP-FLOP T DIPERTAHANKAN TINGGI MAKA SETIAP PERUBAHAN PULSA CLOCK AKAN MENYEBABKAN KEADAAN OUTPUTNYA BERUBAH
  • 53. DALAM BANYAK APLIKASI DIPERLUKAN ELEMEN YANG MEMILIKI WATAK TOGGLE (SAKLAR DUA KEADAAN) YAITU OUTPUTNYA BERUBAH SETIAP INPUT CLOCK DIUMPANKAN. Implementasi elemen tersebut dapat dilakukan dengan a.l: Menggunakan Flip-Flop J-K yang membentuk konfigurasi Flip-Flop T dengan T=1 Menggunakan Flip-Flop D yang komplemen outputnya diumpankan ke input D T T Q OUTPUT T=1 J Q OUTPUT CLOCK CLOCK INPUT Q INPUT K Q (a) (b) D Q OUTPUT CLOCK INPUT Q (c) Gambar 4. Rangkaian Toggle dengan (a). FF-T (b). FF-JK (c). FF-D
  • 54. PRAKTEK 9 1. Buat Rangkaian FF-D dengan menggunakan gerbang AND (IC 4011)  No_absen 1 - 10 gerbang 1 dan gerbang 2  No_absen 11 – 20 gerbang 3 dan gerbang 4
  • 55. 1 4 2 3
  • 56.
  • 57. PENCACAH  Pencacah / Counter merupakan rangk logika sekuensi yang berfungsi mencacah / menghitung jumlah clock yang masuk.  Mnrt jml pulsa yang dapat dicacah, terdapat jenis modulo 2n (n=1,2,3,..) dan selain modulo 2n.  Contoh Modulo – 4 => Pulsa ke-0, ke-1, ke-2, ke-3 dan pada pulsa ke-4, output akan reset kembali ke 0  Mnt pengaktifan elemen penyimpannya (flip-flop) ada 2:  1. Pencacah tak Serempak  2. Pencacah Serempak
  • 58. PENCACAH TAK SEREMPAK  Pencacah tak sinkron (Asynchronous counter)  Elemen2 FF bekerja tak serempak  Prosedur Perancangan Modulo 2n : 1. Tetapkan Modulo 2. Tentukan Jumlah dan Jenis FF yang digunakan 3. Lakukan Pengaturan FF 4. Berikan Input Pencacah 5. Hub Output FF Kiri dengan Input FF dikanannya 6. Ambil Output Pencacah melalui output FF (Output FF paling kiri LSB dan yang paling kanan MSB)
  • 59. Tabel kebenaran modulo-16 FF4 FF3 FF2 FF1 F FF3 FF2 FF1 F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 2 0 0 1 1 3 0 1 0 2 0 1 0 0 4 0 1 1 3 0 1 0 1 5 0 1 1 0 6 1 0 0 4 0 1 1 1 7 1 0 1 5 1 0 0 0 8 1 1 0 6 1 0 0 1 9 1 0 1 0 10 1 1 1 7 1 0 1 1 11 1 1 0 0 12 1 1 0 1 13 1 1 1 0 14 1 1 1 1 15
  • 60. PENCACAH TAK SEREMPAK  Prosedur Perancangan selain Modulo 2n : 1. Tetapkan Modulo 2. Tentukan Jumlah dan Jenis FF yang digunakan 3. Lakukan Pengaturan FF 4. Berikan Input Pencacah 5. Hub Output FF Kiri dengan FF dikanannya 6. Ambil Output Pencacah melalui output FF (Output FF paling kiri LSB dan yang paling kanan MSB) 7. Susun tabel kebenarannya 8. Tambah gerbang untuk memberi nilai reset pada output
  • 61. PRAKTEK 10  BUKA FILE COUNT_ASYN_M5.SCH  BUATLAH COUNT_ASYN MODULO-12 dan MODULO-16, No absen 1 sampai 10 menggunakan FF JK No absen 11 sampai 20 menggunakan FF D
  • 62. REGISTER  Elemen yang terdiri dari beberapa flip-flop yang berguna untuk menyimpan suatu keadaan biner yang panjangnya lebih dari satu bit.  Register dibagi 2 : 1. Register Pararel 2. Register Geser
  • 63. Register Pararel  Memasukkan dan mengeluarkan data secara bersamaan/serempak
  • 64. REGISTER GESER  Penyimpanan data secara seri dan penginputan data bit demi bit.  Memindahkan data dari input ke output dilakukan dengan menggeser bit yang ada di dalam elemen-elemennya.
  • 65. ADDER  Penjumlah Biner => Melakukan operasi penjumlahan bilangan biner  Adder dibagi 2 : 1. Half Adder 2. Full Adder
  • 66. HALF ADDER  Rangk. Penjumlah INPUT OUTPUT yang tidak menyertakan A B S Cn bawaan sebelumnya 0 0 0 0 (previous carry) pada inputnya 0 1 1 0 1 0 1 0 A= Augend(bil.yg dijmlh) 1 1 0 1 B=Addend(bil.penjmlh) S=Sum(Hasil penjmlhn) Cn=Next Carry (bawaan berikutnya)
  • 67. FULL ADDER  Rangk. Penjumlah INPUT OUTPUT yang menyertakan bawaan sebelumnya A B Cp S Cn (previous carry) pada inputnya 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 A= Augend(bil.yg dijmlh) 0 1 0 1 0 B=Addend(bil.penjmlh) 0 1 1 0 1 S=Sum(Hasil penjmlhn) 1 0 0 1 0 Cp=Previous carry(bawaan 1 0 1 0 1 sebelumnya) Cn=Next Carry (bawaan 1 1 0 0 1 berikutnya) 1 1 1 1 1
  • 68. PRAKTEK 12  Buatlah rangkaian Pencacah Serempak Modulo-9, Modulo-15 dan Modulo-14, dengan menggunakan Flip-flop : NIM Genap Flip-Flop T NIM Ganjil Flip-Flop J-K  Dikumpulkan dengan tugas praktek pertemuan setelah UTS sampai pertemuan 12.  Terakhir dikumpulkan ke Ketua Kelas pada saat Ujian Akhir Semester Praktek (tgl 25 Juni 2010)