SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 91
Pertemuan ke-1
Riset Operasi
Ir. Bambang SA, MSi
Ir. Kawiji, MP
Asri Nursiwi, STP., MSc
Siswanti, STP., MSc
Buku
• Riset Operasi oleh : Hamdy A.Taha, Edisi
Ke-5 Jilid 1, Binarupa Aksara, 1996.
• Pengantar Riset Oprerasi, oleh Gerald J
Lieberman dkk, edisi 5, Jilid 1 Penerbit
Erlangga 1994.
• Teori dan Soal Operations Research (Seri
Buku Schaum’s) oleh : Richard Bronson
Riset Operasi
Riset Operasi adalah metode untuk
memformulasikan dan merumuskan
permasalahan sehari-hari baik mengenai
bisnis, industri, ekonomi, sosial maupun
bidang lainnya ke dalam pemodelan
matematis untuk mendapatkan solusi
yang optimal.
Riset Operasi
• RO sebagai metode ilmiah yang memungkinkan
para manajer mengambil keputusan mengenahi
kegiatan yang mereka tangani dengan dasar
kuantitatif (Morse dan Kimball)
• RO sebagai aplikasi metode-metode, teknik-
teknik, dan peralatan-peralatan ilmiah dalam
menghadapi masalah yang timbul dalam operasi
perusahaan dengan tujuan ditemukannya
pemecahan yang optimum (Churchman, Arkoff
dan Arnoff)
Riset Operasi
RO berkenaan dengan pengambilan
keputusan optimal dalam penyusunan
model dari sistem-sistem baik
deterministik maupun probabilistik yang
berasal dari kehidupan nyata
(Subagyo, Asri dan Handoko)
Silabi
• Pendahuluan
• Pemrograman matematis (LP, bentuk
standar, penyelesaian: grafik dan simplek)
• Dualitas
• Pemrograman bilangan bulat : algoritma
pencabangan, algoritme pemotongan, algoritme
transportasi)
• Penjadwalan dan penugasan
• Analisis jaringan
• Pohon keputusan
• Teori antrian
Pendahuluan
• Kontrak perkuliahan :
pengajar, buku, sistem penilaian, silabi
• Apa itu RO
• Menerangkan fungsi tujuan dan kendala
dengan memberikan contoh kasus (tukang
kayu dan pembuat minuman)
Tahapan Kajian RO
• Merumuskan masalah
• Membuat model matematis untuk
menggambarkan sistem yang akan
dipelajari
• Menyelesaikan model
• Menguji model
• Menentukan kendali atas penyelesaian
model tersebut
• Menjalankan penyelesaiannya
Linear Programing (LP)
• Suatu model umum yang dapat digunakan
dalam pemecahan masalah
pengalokasian sumber-sumber daya yang
terbatas sehingga diperoleh hasil yang
optimal. Masalah tersebut timbul apabila
seseorang diharuskan untuk memilih atau
menentukan tingkat setiap kegiatan yang
akan dilakukannya dimana masing-masing
kegiatan membutuhkan sumber yang
sama sedangkan jumlahnya terbatas
Tukang kayu
Seorang tukang kayu akan membuat
perabot dua model yaitu I dan II. Bahan
yang tersedia 8 potong kayu dan waktu 28
jam. Model I membutuhkan 2 potong kayu
dan waktu 7 jam dan model II membutuhkan
1 potong kayu dan waktu 8 jam.
Keuntungan yang diperoleh untuk model I
120 ribu dan model II 80 ribu.
Pembuat minuman
Seorang pemasok minuman menerima
pesanan 500 galon minuman campuran
dengan spek min 20 % air jeruk, 10 % air
anggur dan 5 % air trawbery.
Bahan baku yang
Pertemuan II
Fungsi dalam LP
• Tujuan (Z) : fungsi yang menggambarkan tujuan
sasaran dalam model LP yang berkaitan dengan
penganturan secara optimal sumber daya –
sumber daya untuk memperoleh keuntungan
maksimal atau biaya minimal.
• Fungsi Batasan : merupakan bentuk penyajian
secara matematis batasan-batasan kapasitas
yang tersedia yang akan dialokasikan secara
optimal ke berbagai kegiatan
Linear Programming
),...,,( 21 n
xxxfZ
g1(x1, x2,… , xn)
g2(x1, x2,… , xn)
………………..
………………..
gn(x1, x2,… , xn)
≤
=
≥
b1
b2
.
.
bn
Tujuan :
Kendala :
Asumsi LP
• Proportionality : Naik turunnya nilai Z dan
penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia
akan berubah secara sebanding dengan
perubahan tingkat kegiatan
• Additivity : Nilai tujuan setiap kegiatan tidak
saling mempengaruhi,
• Divisibility : output dari setiap kegiatan dapat
berupa bilangan pecahan, demikian juga nilai
tujuan
• Diterministic : semua parameter yang terdapat
dalam model LP dapat diperkirakan dengan
tepat meskipun belum tentu benar
Penyelesaian dengan Grafik
Maks : Z = 120 X1 + 80 X2
Kendala 2 X1 + X2 ≤ 8
5 X1 + 8 X2 ≤ 20
Buat grafik sumbu hirizontal X1 dan Vertikal
X2 dengan garis-garis dari fungsi kendala
Untuk kendala 1
Jika X1 = 0, maka X2 = 8 (0,8)
X2 = 0, maka X1 = 4 (4,0)
Untuk kendala 2
Jika X1 = 0, maka X2 = 3.5 (0,3.5)
X2 = 0, maka X1 = 4 (4,0)
Untuk tujuan, dimisalkan Z = 240
Jika X1 = 0, maka X2 = 3 (0,3)
X2 = 0, maka X1 = 2 (2,0)
X2
X1
10
6
2
1062
Titik
(0,3.5), k
alu
dimasuk
an ke Z
= 280
Titik
(4,0), kal
u
dimasuk
an ke Z
= 480
• Maksimumkan Z = 3 X1 + 5 X2
• Kendala :
2X1 ≤ 8
3X2 ≤ 15
6X1 + 5X2 ≤ 30
X1
X2
10
6
2
1062
Titik D (5/6,5)
kalu
dimasuka
n ke Z =
27,5
2X1 ≤ 8
3X2 ≤ 15
6X1 + 5X2 ≤ 30
Daerah
Fiasi
ble
E
C
B
A
D
(4, 6/5)
Titik D (4,6/5)
kalu
dimasuka
n ke Z =
18
Latihan soal
Maks Z = 2x1 + x2
Kendala x1 + 5x2 ≤ 10
x1 + 3x2 ≤ 6
2x1 + 2x2 ≤ 8
Min Z = 5x1 + 2x2
Kendala 6x1 + x2 ≥ 10
4x1 + 3x2 ≥ 12
x1 + 2x2 ≥ 4
Maks Z = 2x1 + x2
Kendala x1 + 5x2 ≤ 10
x1 + 3x2 ≤ 6
2x1 + 2x2 ≤ 8
X2
10
6
2
1062
X1+5x2 ≤ 10
X1 + 3X2 ≤ 6
2X1 + 2X2 ≤ 8
Daerah
Fiasi
ble
Min Z = 5x1 + 2x2
Kendala 6x1 + x2 ≥ 10
4x1 + 3x2 ≥ 12
x1 + 2x2 ≥ 4
X2
10
6
2
1062
x1 + 2x2 ≥ 4
4x1 + 3x2 ≥ 12
Daerah
Fiasi
ble
6x1 + x2 ≥ 10
Metode Simplek : Bentuk Standar
Persyaratan :
1. bi tidak boleh negatif
n
j
ijij
bxa
1
2. Menghilangkan kendala lebih atau kurang
dengan menambahkan variabel kurang atau
lebih (slag atau surplus)
3. Sudah adakah pemecahan awal yang layak
atau belum ? Bila sudah, langkah berhenti
disini dan bila belum, langkah dilanjutkan ke-4.
Pemecahan awal layak jika semua variabel
keputusan bernilai positif atau nol
4. Tambahkan variabel lain sebagai biaya
hukuman (penalty cost). Karena
penambahan variabel ini akan mengubah
kendala, maka penambahan pada fungsi
tujuan harus diikutkan dengan konstanta
bernilai. Untuk tujuan maks, maka
ditambahkan nilai negatif yang besar
sekali (-M) dan untuk tujuan min, maka
ditambahkan nilai positif yang besar
sekali (M)
Contoh 1: bentuk standar
Tujuan : Z = X1 + X2
Kendala : X1 + 5X2 ≤ 5
2X1 + X2 ≤ 4
1. Semua nilai bn sudah positif
2. Hilangkan tanda kurang dan lebih
Tujuan : Z = X1 + X2 + 0X3 + 0X4
Kendala : X1 + 5X2 + X3 = 5
2X1 + X2 + X4 = 4
3. Apakah sudah ada pemecahan awal
yang layak
Dimisalkan, X1 dan X2 = 0, maka X3 = 5
dan X4 = 4
Jadi sudah ada pemecahan awal yang layak
Contoh 2 : bentuk standar
Tujuan Min Z = x1 + 2x2 + 3x3
Kendala : 3x1 + 4x3 ≤ 5
5x1 + x2 + 6x3 = 7
8x1 + 9x3 ≥ 2
Langkah 1 : bn positif ?
Tujuan Min Z = x1 + 2x2 + 3x3
Kendala : 3x1 + 4x3 ≤ 5
5x1 + x2 + 6x3 = 7
8x1 + 9x3 ≥ 2
Langkah 2 : Variabe + dan -
Tujuan Min Z = x1 + 2x2 + 3x3 + 0x4 + 0x5
Kendala : 3x1 + 4x3 + x4 = 5
5x1 + x2 + 6x3 = 7
8x1 + 9x3 - x5 = 2
Langkah 3 : Apakah sudah ada
pemecahan awal yang layak ?
Tujuan Min Z = x1 + 2x2 + 3x3 + 0x4 + 0x5
Kendala : 3x1 + 4x3 + x4 = 5
5x1 + x2 + 6x3 = 7
8x1 + 9x3 - x5 = 2
Misalkan : x1, x3 = 0, maka x2 = 7, x4 = 5 dan x5 = -2
Jadi belum ada pemecahan awal yang layak karena
masih ada variabel yang bernilai bukan positif atau
nol
Langkah 4 : Tambah pinalty cost
Tujuan Min Z = x1 + 2x2 + 3x3 + 0x4 + 0x5 + Mx6
Kendala : 3x1 + 4x3 + x4 = 5
5x1 + x2 + 6x3 = 7
8x1 + 9x3 - x5 + x6 = 2
Misalkan : x1, x3, x5 = 0, maka x2 = 7, x4 = 5 dan x6 = 2
Jadi sudah ada pemecahan awal yang layak
Contoh 3 dan 4 : bentuk standar
Tujuan Min Z = 2x1 - x2 + 4x3
Kendala : 5x1 + 2x2 - 3x3 ≥ -7
2x1 - 2x2 + x3 ≤ 8
Tujuan Min Z = 10x1 + 2x2 + 3x3 + x4
Kendala : 2x1 + 7x2 ≤ 7
5x1 + 8x2 + 2x4 = 10
x1 + x3 = 11
Contoh 3 : bentuk standar
Tujuan Min Z = 2x1 - x2 + 4x3 + 0x4 + 0x5
Kendala : (5x1 + 2x2 - 3x3 ≥ -7)x-1
-5x1 - 2x2 + 3x3 + x4 = 7
2x1 - 2x2 + x3 + x5 = 8
Jadi pemecahan awal yang layak x1, x2, x3 =
0, x4 = 7 dan x5 = 8
Contoh 4 : bentuk standar
Tujuan Min Z = 10x1 + 2x2 + 3x3 + x4 + M x5
Kendala : 2x1 + 7x2 + x5 = 7
5x1 + 8x2 + 2x4 = 10
x1 + x3 = 11
Jadi pemecahan awal yang layak x1, x2,=
0, x3= 11, x4 = 5 dan x5 = 7
Kuis 1.
Ubah LP dibawah ini kedalam bentuk standar
1. Min Z = 5x1 + 2x2 + x3 + 0x4 +0x5 +0x6 +0x7
Kendala : 2x1 + 3x2 + x3 + x4 = 20
6x1 + 8x2 + 5x3 + x5 = 30
7x1 + x2 + 3x3 + x6 = 40
x1 + 2x2 + 4x3 + x7 = 50
x1, x2, x3 = 0 x4 =20, x5=30, x6=40, x7 = 50
Kuis 1.
Ubah LP dibawah ini kedalam bentuk standar
2. Maks Z = 20w1 + 30w2 +40w3 + 50w4+
0w5 + 0w6 – Mw7 – Mw8
Kendala : 2w1 + 6w2 + 7w3 + w4 + w5 = 5
3w1 + 8w2 + w3 + 2w4 + w7 = 2
w1 + 5w2 + 3w3 + 4w4 - w6 + w8 = 1
w1, w2, w3, w4, w6 =0, w5 = 5, w7 = 2, w8 = 1
Kuis 1.
Ubah LP dibawah ini kedalam bentuk standar
1. Min Z = 5x1 + 2x2 + x3 + 0x4 + 0x5 + 0x6 + Mx7
+ Mx8 + Mx9
Kendala : 2x1 + 3x2 + x3 – x4 + x7 = 20
6x1 + 8x2 + 5x3 – x5 + x8 = 30
7x1 + x2 + 3x3 + x9 = 40
x1 + 2x2 + 4x3 + x6 = 50
X1, x2, x3, x4, x5 = 0, x7 = 20, x8 = 30, x9
= 40 dan x6 = 50
Pertemuan ke-3
Metode Simplek
Optimasi : Z = CT X
Dengan kendala : AX = B
dan X ≥ 0
XT
CT
Xo Co A B
-(CT – CT
oA) CT
o B
Bentuk tabel Simplek maks :
Tujuan : Maks Z = x1 + 9x2 + x3
Kendala : x1 + 2x2 + 3x3 ≤ 9
3x1 + 2x2 + 2x3 ≤ 15
Misalkan x1, x2, x3 = 0, maka x4 = 9
dan x5 = 15, jadi sudah ada pemecahan awal
yang layak
Tujuan : Maks Z = x1 + 9x2 + x3 + 0x4 + 0x5
Kendala : x1 + 2x2 + 3x3 + x4 = 9
3x1 + 2x2 + 2x3 + x5 = 15
10223
01321
A
15
9
B
00191
T
C
54321
xxxxxx
T
0
0
0
C
5
4
0
x
x
x
Tujuan : Maks Z = x1 + 9x2 + x3 + 0x4 + 0x5
Kendala : x1 + 2x2 + 3x3 + x4 = 9
3x1 + 2x2 + 2x3 + x5 = 15
Tabel Simplek
x1 x2 x3 x4 x5
1 9 1 0 0
x4 0
x5 0
1 2 3 1 0
3 2 2 0 1
9
15
-1 -9 -1 0 0 0
Tabel simplek dikatakan optimal bila semua nilai
pada baris terakhir sama dengan 0 atau
positif
Penyelesaian Tabel Simplek
Penyelesaian dikatakan optimal bila nilai
elemen pada baris paling bawah (kecuali
kolom terakhir) semua positif atau nol
Langkah : Simplek
1. Tentukan letak bilangan yang paling negatif dalam
baris terbawah dari tabel simplek, dengan
mengabaikan kolom terakhir. Namakan kolom yang
terdapat bilangan paling negatif tadi dengan kolom
kerja. Jika terdapat lebih dari satu, pilih salah satu
2. Bentuklah nilai-nilai banding dengan membagi setiap
bilangan positif dalam kolom terakhir, dengan elemen
dalam baris yang sama pada kolom kerja, dimana
baris terakhirnya diabaikan. Namakan elemen dalam
kolom kerja ini yang menghasilkan nilai-banding
terkecil sebagai elemen pasak (pivot element). Jika
terdapat lebih dari satu elemen, pilih salah satunya.
Jika tidak ada elemen dalam kolom kerja yang positif,
maka programnya tdk memiliki pemecahan.
Langkah : Simplek
3. Gunakan operasi-operasi baris
elementer untuk mengubah elemen pivot
menjadi 1 dan kemudian reduksikan
semua elemen lainnya dalam kolom
kerja ini menjadi 0
4. Gantikan variabel-x dalam baris pivot
dan kolom pertama dengan variabel-x
dalam baris pertama dan kolom pivot.
Langkah : Simplek
5. Ulangi langkah 1 sampai dengan 4 hingga tidak
terdapat lagi elemen negatif dalam baris
terakhir, dengan tidak mamasukkan kolom terakhir.
6. Pemecahan optimal diperoleh dengan menetapkan
untuk tiap-tiap variabel dalam kolom pertama nilai
dalam baris dan kolom terakhir yang bersangkutan.
Semua variabel yang lainnya ditetapkan bernilai nol.
Nilai fungsi tujuan adalah bilangan yang terdapat
dalam baris terakhir dan kolom terakhir untuk program
maksimasi dan negatifnya untuk program minimasi
Tentukan kolom kerja dan baris kunci
x1 x2 x3 x4 x5
1 9 1 0 0
x4 0
x5 0
1 2 * 3 1 0
3 2 2 0 1
9/2
15/2
-1 -9 -1 0 0 0
Lakukan operasi matrik elementer
x1 x2 x3 x4 x5
1 9 1 0 0
x4 0
x5 0
1/2 1 3/2 1/2 0
3 0 2 0 1
9/2
15
-1 0 -1 0 0 0
Baris baru = baris lama – (koefisien pada
kolom kerja x nilai baru baris kunci)
x1 x2 x3 x4 x5
1 9 1 0 0
x2 0
x5 0
1/2 1 3/2 1/2 0
2 0 -1 -1 1
9/2
6
7/2 0 25/2 9/2 0 81/2
2-(2x3/2)3-(2x1/2) 0-(2x1/2)
1-(2x0)
Jadi nilai optimal X2 = 9/2 dan Z = 81/2
Latihan
Maks Z = 2x1 + x2
Kendala x1 + 5x2 ≤ 10
x1 + 3x2 ≤ 6
2x1 + 2x2 ≤ 8
Contoh Soal
Maks Z = x1 + x2
Kendala : x1 + 5x2 ≤ 5
2x1 + x2 ≤ 4
Maks Z = 3x1 + 4x2
Kendala : 2x1 + x2 ≤ 6
2x1 + 3x2 ≤ 9
Maks Z = 6x1 - x2 + 3X3
Kendala : 7 x1 + 11 x2 + 3 X3 ≤ 25
2 x1 + 8 x2 + 6 X3 ≤ 30
6 x1 + x2 + 7 X3 ≤ 35
Pertemuan VI
Metode Simplek dengan variabel
buatan tak NOL (M)
Contoh 2 :
Metode Simplek dengan variabel
buatan tak NOL (M)
Tujuan Min Z = 80x1 + 60x2
Kendala 0,2 x1 + 0,32 x2 ≤ 0,25
x1 + x2 = 1
Contoh 2 : Metode Simplek
Tujuan Min Z = 80x1 + 60x2 + 0x3 + Mx4
Kendala 0,2 x1 + 0,32 x2 + x3 = 0,25
x1 + x2 + x4 = 1
Langkah penyelesaian
1. Baris terakhir diuraikan menjadi dua
baris, dimana yang pertama mengandung
suku-suku yang tidak ada M dan yang suku
yang ada nilai M. Tulis koefisiennya saja.
2. Langkah 1 dari metode implek diterapkan pada
baris terakhir, diikuti langkah 2, 3, dan
4, hingga baris ini tidak mengandung elemen
negatif. Selanjutnya, langkah 1 – 4 metode
simplek juga diterapkan pada baris di atasnya.
Sampai diperoleh solusi yang optimal.
Pertemuan ke-4
KD1
Pertemuan VI
Tabel Simplek
x1 x2 x3 x4
80 60 0 M
x3 0
x4 M
0,2 0,32 1 0
1 1 0 1
0,25
1
80 60 0 0
-1 -1 0 0
0
-1
Langkah penyelesaian
3. Setiap saat sebuah variabel buatan
bukan merupakan suatu variabel dasar
yakni, ia dihilangkan dari kolom 1 dari
tabel sebagai hasil dari langkah 4, maka
ia dicoret dari baris teratas tabel dan
begitu pula seluruh kolom dibawahnya.
4. Baris terakhir dapat dicoret dari tabel
apabila semua elemennya nol
Tabel Simplek
x1 x2 x3 x4
80 60 0 M
x3 0
x1 M
0 0,12 1 0
1 1 0 1
0,05
1
0 -20 0 0
0 0 0 0
-80
0
Langkah penyelesaian
5. Jika variabel-variabel buatan yang tak
nol terdapat dalam himpunan elemen
dasar terakhir, maka programnya tidak
memiliki pemecahan. Sebaliknya
variabel-variabel buatan yang berharga
nol dapat muncul sebagai variabel dasar
dalam pemecahan akhir apabila salah
satu atau lebih dari persamaan kendala
adalah mubadir.
Tabel Simplek
x1 x2 x3
80 60 0
x3 0
x1 M
0 0,12 1
1 1 0
0,05
1
0 -20 0 -80
Tabel Simplek
x1 x2 x3
80 60 0
x2 0
x1 M
0 1 8,33
1 0 -8,33
0,416
0,583
0 0 166,7 -71,67
Jadi nilai optimal Z = 71,67 dan x1 = 0,583
dan x2 = 0,416
Contoh 2
Maks Z = 2X1 + 3X2
Dengan kendala X1 + 2X2 ≤ 2
6X1 + 4X2 ≥ 24
x1 x2 x3 x4 x5
2 3 0 0 -M
X3 0
X5 -M
1 2 1 0 0
6 4 0 -1 1
2
24
-2 -3 0 0 0
-6 -4 0 1 0
-2-6M -3-4M 0 M 0
0
-24
-24M
Tabel 1
x1 x2 x3 x4 x5
2 3 0 0 -M
X1 0
X5 -M
1 2 1 0 0
0 -8 -6 -1 1
2
12
0 1 2 0 0
0 8 6 1 0
4
-12
Tabel 1
Contoh 3
Maks Z = 5X1 + 2X2
Dengan kendala 6X1 + X2 ≥ 6
4X1 + 3X2 ≥ 12
X1 + 2X2 ≥ 4
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8
5 2 0 0 0 -M -M -M
X6 -M
X7 -M
X8 -M
6 1 -1 0 0 1 0 0
4 3 0 -1 0 0 1 0
1 2 0 0 -1 0 0 1
6
12
4
-5 -2 0 0 0 0 0 0
-11 -6 1 1 1 0 0 0
0
-22
Tabel 1
x1 x2 x3 x4 x5 x7 x8
5 2 0 0 0 -M -M
X1
X7
X8
1 1/6 -1/6 0 0 0 0
0 2,33 0,67 -1 0 1 0
0 1,83 0,167 0 -1 0 1
1
8
3
0 -1,167 -0,83 0 0 0 0
0 -4,16 -0,83 1 1 0 0
5
-11
Tabel 2
x1 x2 x3 x4 x5 x7
5 2 0 0 0 -M
X1
X7
X2
1 0 -0,18 0 0,09 0
0 0 0,45 -1 1,27 1
0 1 0,09 0 -0,54 0
0,727
4,181
1,637
0 0 -0,73 0 -0,64 0
0 0 -0,45 1 -1,27 0
6,910
-4,180
Tabel 3
x1 x2 x3 x4 x5
5 2 0 0 0
X1
X5
X2
1 0 -0,214 0,0714 0
0 0 0,357 -0,785 1
0 1 0,286 -0,4286 0
0,428
3,284
3,429
0 0 -0,5000 -0,5001 0
0 0 -0,0002 0,0001 0
9,001
0,0005
Tabel 4
x1 x2 x3 x4 x5
5 2 0 0 0
X4
X5
X2
1 0 -0,214 0,0714 0
0 0 0,357 -0,785 1
0 1 0,286 -0,4286 0
0,428
3,284
3,429
0 0 -0,5000 -0,5001 0 9,001
Tabel 5
x1 x2 x3 x4 x5
5 2 0 0 0
X4
X5
X2
14 0 -3,001 1 0
11 0 -2,000 0 1
6 1 -1,000 0 0
6,000
7,997
6,001
7,001 0 -2,001 0 0 12,00
Tabel 6
Contoh 3
Min Z = X1 + 2X2
Dengan kendala X1 + 3X2 ≥ 11
2X1 + X2 ≥ 9
≤
Maks Z = -X1 - X2
Dengan kendala X1 + 2X2 ≥ 5000
5X1 + 3X2 ≥ 12000
Contoh Soal
Min Z = x1 + 2x2
Kendala : x1 + 3x2 ≥ 11
2x1 + x2 ≥ 9
Maks Z = -x1 - x2
Kendala : x1 + 2x2 ≥ 5
5x1 + 3x2 ≥ 12
Dual-dual tak simetris
Primal
Min : Z = CT X
Dengan kendala : AX = B
dan X ≥ 0
Dual
Maks : Z = BT W
Dengan kendala : ATW ≤ C
Primal
Maks : Z = CT X
Dengan kendala : AX = B
dan X ≥ 0
Dual
Min : Z = BT W
Dengan kendala : ATW ≥ C
Min Z = 5x1 + 2x2 + x3
Kendala : 2x1 + 3x2 + x3 ≥ 20
6x1 + 8x2 + 5x3 ≥ 30
7x1 + x2 + 3x3 ≥ 40
x1 + 2x2 + 4x3 ≥ 50
Semua variabel tak negatif
Maks Z = 20w1 + 30w2 +40w3 + 50w4
Kendala : 2w1 + 6w2 + 7w3 + w4 ≤
5
3w1 + 8w2 + w3 + 2w4 ≤ 2
w1 + 5w2 + 3w3 + 4w4 ≤ 1
Primal
Dual
Contoh Soal :
Min Z = 10w1 + 30w2 + 40w3
Kendala : w1 + w2 + 2w3 ≥ 2
5w1 + 3w2 + 2w3 ≥ 1
Semua variabel tak negatif
Maks Z = 2x1 + x2
Kendala : x1 + 5x2 ≤ 10
x1 + 3x2 ≤ 6
2x1 + 2x2 ≤ 8
Semua variabel tak negatif
Bentuk standar
Maks Z = 2x1 + x2 +0x3 + 0x4 + 0x5
Kendala : x1 + 5x2 + x3 = 10
x1 + 3x2 + x4 = 6
2x1 + 2x2 + x5 = 8
Semua variabel tak negatif
Tabel simplek
x1 x2 x3 x4 x5
2 1 0 0 0
x3 0
x4 0
x5 0
1 5 1 0 0
1 1 0 1 0
2 2 0 0 1
10
6
8
-2 -1 0 0 0 0
Bentuk standar
Min Z = 10w1 + 30w2 + 40w3+ 0w4 + 0w5 +
Mw6 + Mw7
Kendala : w1 + w2 + 2w3 – w4 + w6 = 2
5w1 + 3w2 + 2w3 – w5 + w7 = 1
Semua variabel tak negatif
Tabel simplek
w1 w2 w3 w4 w5 w6 w7
10 6 8 0 0 M M
w6 M
w7 M
1 1 2 -1 0 1 0
5 3 2 0 -1 0 1
2
1
10 6 8 0 0 0 0
- 6 - 4 - 4 1 1 0 0
0
- 3
Latihan Soal
Contoh
Permasalahan RO
Perusahaan Minuman
Sebuah perusahaan minuman untuk memenuhi
permintaan pelanggannya akan membuat lima
buah jenis minuman campuran. Masing-masing
jenis minuman memiliki spesifikasi standar sendiri
sesuai yang disyaratkan konsumennya. Tersedia
10 buah bahan pembuat minuman dengan harga
masing-masing dan jumlahnya juga terbatas.
Perusahaan juga harus memenuhi jumlah
pesanan. Permasalahan yang dihadapi oleh pihak
menejemen adalah berapa jumlah masing-masing
minuman yang harus dibuat agar semua kendala
terpenuhi.
Produsen baja
Permalahan yang dihadapi adalah polusi udara
pabriknya. Perusahaan memiliki dua sumber
polusi yaitu tanur tinggi dan tanur terbuka. Para
ahlinya memutuskan bahwa metode yang dapat
digunakan ada tiga cara yaitu menaikkan tinggi
tanur, memakai alat filter dalam cerobongnya dan
memakai bahan bakar yang lebih bersih dan
bermutu. Semua metode memiliki batas emisi
sejauh mana polusi dapat dikurangi. Standar
emisi juga telah ditentukan oleh pihak berwenang.
Data biaya dan kapasitas penggunaan tanur ada.
Transportasi
Perusahaan pengalengan kacang polong
memiliki beberapa pabrik. Perusahaan juga
memiliki beberapa agen distribusi di
beberapa wilayah. Manajemen tahu bahwa
biaya transportasi termasuk yang tinggi
dalam komponen biaya produksi. Maka
pihak manejemen memutuskan untuk
mencari pengurangan biaya yang optimal
untuk pengirimannya. Biaya pengiriman dari
pabrik dan agen sudah dihitung.
Model Teori Antrian
Sebuah perusahaan pergudangan melayani
semua jenis barang untuk dapat disimpan
digudang miliknya. Bila waktu sepi,
karyawan yang bertugas cukup 1 orang.
Namun bila suasana ramai, karyawan
kewalahan untuk menangani konsumen.
Maka pihak manejer memerlukan tambahan
karyawan lagi. Saat kapan tambahan
diperlukan dan berapa jumlahnya
Antrian
Sebuah perusahaan memakai 10 mesin
yang identik dibagian produksinya. Karena
mesin mudah macet, maka diputuskan
untuk menempatkan operator mesin dalam
jumlah tertentu pada 8 buah mesinnya.
Distribusi sebuah mesin mengalami
kerusakan dan distrubusi perbaikan dapat
dicari. Perusahaan ingin menambah
operator agar perusahaan berjalan baik.
Kapan dan berapa orang

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)Resti Amin
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roFransiska Puteri
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)hazhiyah
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)hazhiyah
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
Metode Simpleks
Metode SimpleksMetode Simpleks
Metode Simplekshazhiyah
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalAndriani Widi Astuti
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingFransiska Puteri
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashOpissen Yudisyus
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parametersiti Julaeha
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 

Was ist angesagt? (20)

Metode stepping stone
Metode stepping stoneMetode stepping stone
Metode stepping stone
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Metode Simpleks
Metode SimpleksMetode Simpleks
Metode Simpleks
 
Model transportasi metode least cost
Model transportasi metode least costModel transportasi metode least cost
Model transportasi metode least cost
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 
Rantai Markov 1
Rantai Markov 1Rantai Markov 1
Rantai Markov 1
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Metode modi
Metode modiMetode modi
Metode modi
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 

Andere mochten auch

Tugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiTugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiPrincess Nisa
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleksraaaka12
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 
Makalah operation research
Makalah operation researchMakalah operation research
Makalah operation researchSyahthazryan
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasisuperjnr
 
Teknik riset operasi pertemuan 7
Teknik riset operasi pertemuan 7Teknik riset operasi pertemuan 7
Teknik riset operasi pertemuan 7Afrina Ramadhani
 
PROGRAMA LINIER
PROGRAMA LINIERPROGRAMA LINIER
PROGRAMA LINIERade
 
Pert.4 kasus khusus dalam simpleks
Pert.4 kasus khusus dalam simpleksPert.4 kasus khusus dalam simpleks
Pert.4 kasus khusus dalam simplekswawankoerniawan
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalElly Willy
 
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohpITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohpFransiska Puteri
 
Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9
Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9
Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9Afret Nobel
 
Simplex method - Maximisation Case
Simplex method - Maximisation CaseSimplex method - Maximisation Case
Simplex method - Maximisation CaseJoseph Konnully
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiMang Engkus
 
Teknik riset operasi ppt.7
Teknik riset operasi ppt.7Teknik riset operasi ppt.7
Teknik riset operasi ppt.7Imhaa Blue
 

Andere mochten auch (20)

Tugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiTugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset Operasi
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleks
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Makalah operation research
Makalah operation researchMakalah operation research
Makalah operation research
 
METODE SIMPLEKS
METODE SIMPLEKSMETODE SIMPLEKS
METODE SIMPLEKS
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
Teknik riset operasi pertemuan 7
Teknik riset operasi pertemuan 7Teknik riset operasi pertemuan 7
Teknik riset operasi pertemuan 7
 
PROGRAMA LINIER
PROGRAMA LINIERPROGRAMA LINIER
PROGRAMA LINIER
 
Pert.4 kasus khusus dalam simpleks
Pert.4 kasus khusus dalam simpleksPert.4 kasus khusus dalam simpleks
Pert.4 kasus khusus dalam simpleks
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohpITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
 
Dari excel
Dari excelDari excel
Dari excel
 
1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb
 
Tabulasi
TabulasiTabulasi
Tabulasi
 
Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9
Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9
Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9
 
Simplex method - Maximisation Case
Simplex method - Maximisation CaseSimplex method - Maximisation Case
Simplex method - Maximisation Case
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset Operasi
 
Teknik riset operasi ppt.7
Teknik riset operasi ppt.7Teknik riset operasi ppt.7
Teknik riset operasi ppt.7
 

Ähnlich wie ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)

Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linierainineni
 
bahan-ajar-persamaan-kuadrat-smpppt.pptx
bahan-ajar-persamaan-kuadrat-smpppt.pptxbahan-ajar-persamaan-kuadrat-smpppt.pptx
bahan-ajar-persamaan-kuadrat-smpppt.pptxmuhammadfaisal797900
 
Perogram linier
Perogram linier Perogram linier
Perogram linier fauz1
 
Tugas Program Linier
Tugas Program LinierTugas Program Linier
Tugas Program LinierEnggar Dewa
 
Persamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratPersamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratNadia Angelin
 
Berbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru (19 April 2020).pptx
Berbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru (19 April 2020).pptxBerbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru (19 April 2020).pptx
Berbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru (19 April 2020).pptxBobySaputra15
 
KNAR13 - MATEMATIKA MINAT SMA (KLIPING)
KNAR13 - MATEMATIKA MINAT SMA (KLIPING)KNAR13 - MATEMATIKA MINAT SMA (KLIPING)
KNAR13 - MATEMATIKA MINAT SMA (KLIPING)KNAR 13
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2cipta31
 
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02Sepkli Eka
 
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baruberbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen barumas karebet
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.ppt
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.pptSistem Persamaan Linear Dua Variabel.ppt
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.pptssuser35630b
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2Sulistiyo Wibowo
 

Ähnlich wie ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah) (20)

Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
 
bahan-ajar-persamaan-kuadrat-smpppt.pptx
bahan-ajar-persamaan-kuadrat-smpppt.pptxbahan-ajar-persamaan-kuadrat-smpppt.pptx
bahan-ajar-persamaan-kuadrat-smpppt.pptx
 
Aplikasi
AplikasiAplikasi
Aplikasi
 
Perogram linier
Perogram linier Perogram linier
Perogram linier
 
Tugas Program Linier
Tugas Program LinierTugas Program Linier
Tugas Program Linier
 
Persamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratPersamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadrat
 
Laporan Matematika
Laporan MatematikaLaporan Matematika
Laporan Matematika
 
Berbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru (19 April 2020).pptx
Berbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru (19 April 2020).pptxBerbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru (19 April 2020).pptx
Berbagai Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru (19 April 2020).pptx
 
KNAR13 - MATEMATIKA MINAT SMA (KLIPING)
KNAR13 - MATEMATIKA MINAT SMA (KLIPING)KNAR13 - MATEMATIKA MINAT SMA (KLIPING)
KNAR13 - MATEMATIKA MINAT SMA (KLIPING)
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Persamaan kuadrat
Persamaan  kuadratPersamaan  kuadrat
Persamaan kuadrat
 
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
 
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baruberbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
 
SPLDV.ppt
SPLDV.pptSPLDV.ppt
SPLDV.ppt
 
SPLDV.ppt
SPLDV.pptSPLDV.ppt
SPLDV.ppt
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.ppt
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.pptSistem Persamaan Linear Dua Variabel.ppt
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.ppt
 
PROGRAM LINIER
PROGRAM LINIERPROGRAM LINIER
PROGRAM LINIER
 
Program linier
Program linierProgram linier
Program linier
 
Kelas r5 f kel 3 ar 1
Kelas r5 f kel 3 ar 1Kelas r5 f kel 3 ar 1
Kelas r5 f kel 3 ar 1
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
 

Mehr von Fransiska Puteri

Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaLaporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYAFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANLaporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 KarbohidratLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 KarbohidratFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak proteinITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak proteinFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekonITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekonFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3Fransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipmentITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipmentFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaanITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaanFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomiITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomiFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3Fransiska Puteri
 

Mehr von Fransiska Puteri (20)

Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaLaporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANLaporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 KarbohidratLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak proteinITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
 
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekonITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
 
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
 
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipmentITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaanITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomiITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
 

ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)

  • 2. Riset Operasi Ir. Bambang SA, MSi Ir. Kawiji, MP Asri Nursiwi, STP., MSc Siswanti, STP., MSc
  • 3. Buku • Riset Operasi oleh : Hamdy A.Taha, Edisi Ke-5 Jilid 1, Binarupa Aksara, 1996. • Pengantar Riset Oprerasi, oleh Gerald J Lieberman dkk, edisi 5, Jilid 1 Penerbit Erlangga 1994. • Teori dan Soal Operations Research (Seri Buku Schaum’s) oleh : Richard Bronson
  • 4. Riset Operasi Riset Operasi adalah metode untuk memformulasikan dan merumuskan permasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, industri, ekonomi, sosial maupun bidang lainnya ke dalam pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal.
  • 5. Riset Operasi • RO sebagai metode ilmiah yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenahi kegiatan yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif (Morse dan Kimball) • RO sebagai aplikasi metode-metode, teknik- teknik, dan peralatan-peralatan ilmiah dalam menghadapi masalah yang timbul dalam operasi perusahaan dengan tujuan ditemukannya pemecahan yang optimum (Churchman, Arkoff dan Arnoff)
  • 6. Riset Operasi RO berkenaan dengan pengambilan keputusan optimal dalam penyusunan model dari sistem-sistem baik deterministik maupun probabilistik yang berasal dari kehidupan nyata (Subagyo, Asri dan Handoko)
  • 7. Silabi • Pendahuluan • Pemrograman matematis (LP, bentuk standar, penyelesaian: grafik dan simplek) • Dualitas • Pemrograman bilangan bulat : algoritma pencabangan, algoritme pemotongan, algoritme transportasi) • Penjadwalan dan penugasan • Analisis jaringan • Pohon keputusan • Teori antrian
  • 8. Pendahuluan • Kontrak perkuliahan : pengajar, buku, sistem penilaian, silabi • Apa itu RO • Menerangkan fungsi tujuan dan kendala dengan memberikan contoh kasus (tukang kayu dan pembuat minuman)
  • 9. Tahapan Kajian RO • Merumuskan masalah • Membuat model matematis untuk menggambarkan sistem yang akan dipelajari • Menyelesaikan model • Menguji model • Menentukan kendali atas penyelesaian model tersebut • Menjalankan penyelesaiannya
  • 10. Linear Programing (LP) • Suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber daya yang terbatas sehingga diperoleh hasil yang optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan untuk memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan dilakukannya dimana masing-masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas
  • 11. Tukang kayu Seorang tukang kayu akan membuat perabot dua model yaitu I dan II. Bahan yang tersedia 8 potong kayu dan waktu 28 jam. Model I membutuhkan 2 potong kayu dan waktu 7 jam dan model II membutuhkan 1 potong kayu dan waktu 8 jam. Keuntungan yang diperoleh untuk model I 120 ribu dan model II 80 ribu.
  • 12. Pembuat minuman Seorang pemasok minuman menerima pesanan 500 galon minuman campuran dengan spek min 20 % air jeruk, 10 % air anggur dan 5 % air trawbery. Bahan baku yang
  • 14. Fungsi dalam LP • Tujuan (Z) : fungsi yang menggambarkan tujuan sasaran dalam model LP yang berkaitan dengan penganturan secara optimal sumber daya – sumber daya untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimal. • Fungsi Batasan : merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan
  • 15. Linear Programming ),...,,( 21 n xxxfZ g1(x1, x2,… , xn) g2(x1, x2,… , xn) ……………….. ……………….. gn(x1, x2,… , xn) ≤ = ≥ b1 b2 . . bn Tujuan : Kendala :
  • 16. Asumsi LP • Proportionality : Naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan • Additivity : Nilai tujuan setiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, • Divisibility : output dari setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan, demikian juga nilai tujuan • Diterministic : semua parameter yang terdapat dalam model LP dapat diperkirakan dengan tepat meskipun belum tentu benar
  • 17. Penyelesaian dengan Grafik Maks : Z = 120 X1 + 80 X2 Kendala 2 X1 + X2 ≤ 8 5 X1 + 8 X2 ≤ 20 Buat grafik sumbu hirizontal X1 dan Vertikal X2 dengan garis-garis dari fungsi kendala
  • 18. Untuk kendala 1 Jika X1 = 0, maka X2 = 8 (0,8) X2 = 0, maka X1 = 4 (4,0) Untuk kendala 2 Jika X1 = 0, maka X2 = 3.5 (0,3.5) X2 = 0, maka X1 = 4 (4,0) Untuk tujuan, dimisalkan Z = 240 Jika X1 = 0, maka X2 = 3 (0,3) X2 = 0, maka X1 = 2 (2,0)
  • 19. X2 X1 10 6 2 1062 Titik (0,3.5), k alu dimasuk an ke Z = 280 Titik (4,0), kal u dimasuk an ke Z = 480
  • 20. • Maksimumkan Z = 3 X1 + 5 X2 • Kendala : 2X1 ≤ 8 3X2 ≤ 15 6X1 + 5X2 ≤ 30
  • 21. X1 X2 10 6 2 1062 Titik D (5/6,5) kalu dimasuka n ke Z = 27,5 2X1 ≤ 8 3X2 ≤ 15 6X1 + 5X2 ≤ 30 Daerah Fiasi ble E C B A D (4, 6/5) Titik D (4,6/5) kalu dimasuka n ke Z = 18
  • 22. Latihan soal Maks Z = 2x1 + x2 Kendala x1 + 5x2 ≤ 10 x1 + 3x2 ≤ 6 2x1 + 2x2 ≤ 8 Min Z = 5x1 + 2x2 Kendala 6x1 + x2 ≥ 10 4x1 + 3x2 ≥ 12 x1 + 2x2 ≥ 4
  • 23. Maks Z = 2x1 + x2 Kendala x1 + 5x2 ≤ 10 x1 + 3x2 ≤ 6 2x1 + 2x2 ≤ 8 X2 10 6 2 1062 X1+5x2 ≤ 10 X1 + 3X2 ≤ 6 2X1 + 2X2 ≤ 8 Daerah Fiasi ble
  • 24. Min Z = 5x1 + 2x2 Kendala 6x1 + x2 ≥ 10 4x1 + 3x2 ≥ 12 x1 + 2x2 ≥ 4 X2 10 6 2 1062 x1 + 2x2 ≥ 4 4x1 + 3x2 ≥ 12 Daerah Fiasi ble 6x1 + x2 ≥ 10
  • 25. Metode Simplek : Bentuk Standar Persyaratan : 1. bi tidak boleh negatif n j ijij bxa 1 2. Menghilangkan kendala lebih atau kurang dengan menambahkan variabel kurang atau lebih (slag atau surplus) 3. Sudah adakah pemecahan awal yang layak atau belum ? Bila sudah, langkah berhenti disini dan bila belum, langkah dilanjutkan ke-4. Pemecahan awal layak jika semua variabel keputusan bernilai positif atau nol
  • 26. 4. Tambahkan variabel lain sebagai biaya hukuman (penalty cost). Karena penambahan variabel ini akan mengubah kendala, maka penambahan pada fungsi tujuan harus diikutkan dengan konstanta bernilai. Untuk tujuan maks, maka ditambahkan nilai negatif yang besar sekali (-M) dan untuk tujuan min, maka ditambahkan nilai positif yang besar sekali (M)
  • 27. Contoh 1: bentuk standar Tujuan : Z = X1 + X2 Kendala : X1 + 5X2 ≤ 5 2X1 + X2 ≤ 4 1. Semua nilai bn sudah positif 2. Hilangkan tanda kurang dan lebih Tujuan : Z = X1 + X2 + 0X3 + 0X4 Kendala : X1 + 5X2 + X3 = 5 2X1 + X2 + X4 = 4
  • 28. 3. Apakah sudah ada pemecahan awal yang layak Dimisalkan, X1 dan X2 = 0, maka X3 = 5 dan X4 = 4 Jadi sudah ada pemecahan awal yang layak
  • 29. Contoh 2 : bentuk standar Tujuan Min Z = x1 + 2x2 + 3x3 Kendala : 3x1 + 4x3 ≤ 5 5x1 + x2 + 6x3 = 7 8x1 + 9x3 ≥ 2
  • 30. Langkah 1 : bn positif ? Tujuan Min Z = x1 + 2x2 + 3x3 Kendala : 3x1 + 4x3 ≤ 5 5x1 + x2 + 6x3 = 7 8x1 + 9x3 ≥ 2
  • 31. Langkah 2 : Variabe + dan - Tujuan Min Z = x1 + 2x2 + 3x3 + 0x4 + 0x5 Kendala : 3x1 + 4x3 + x4 = 5 5x1 + x2 + 6x3 = 7 8x1 + 9x3 - x5 = 2
  • 32. Langkah 3 : Apakah sudah ada pemecahan awal yang layak ? Tujuan Min Z = x1 + 2x2 + 3x3 + 0x4 + 0x5 Kendala : 3x1 + 4x3 + x4 = 5 5x1 + x2 + 6x3 = 7 8x1 + 9x3 - x5 = 2 Misalkan : x1, x3 = 0, maka x2 = 7, x4 = 5 dan x5 = -2 Jadi belum ada pemecahan awal yang layak karena masih ada variabel yang bernilai bukan positif atau nol
  • 33. Langkah 4 : Tambah pinalty cost Tujuan Min Z = x1 + 2x2 + 3x3 + 0x4 + 0x5 + Mx6 Kendala : 3x1 + 4x3 + x4 = 5 5x1 + x2 + 6x3 = 7 8x1 + 9x3 - x5 + x6 = 2 Misalkan : x1, x3, x5 = 0, maka x2 = 7, x4 = 5 dan x6 = 2 Jadi sudah ada pemecahan awal yang layak
  • 34. Contoh 3 dan 4 : bentuk standar Tujuan Min Z = 2x1 - x2 + 4x3 Kendala : 5x1 + 2x2 - 3x3 ≥ -7 2x1 - 2x2 + x3 ≤ 8 Tujuan Min Z = 10x1 + 2x2 + 3x3 + x4 Kendala : 2x1 + 7x2 ≤ 7 5x1 + 8x2 + 2x4 = 10 x1 + x3 = 11
  • 35. Contoh 3 : bentuk standar Tujuan Min Z = 2x1 - x2 + 4x3 + 0x4 + 0x5 Kendala : (5x1 + 2x2 - 3x3 ≥ -7)x-1 -5x1 - 2x2 + 3x3 + x4 = 7 2x1 - 2x2 + x3 + x5 = 8 Jadi pemecahan awal yang layak x1, x2, x3 = 0, x4 = 7 dan x5 = 8
  • 36. Contoh 4 : bentuk standar Tujuan Min Z = 10x1 + 2x2 + 3x3 + x4 + M x5 Kendala : 2x1 + 7x2 + x5 = 7 5x1 + 8x2 + 2x4 = 10 x1 + x3 = 11 Jadi pemecahan awal yang layak x1, x2,= 0, x3= 11, x4 = 5 dan x5 = 7
  • 37. Kuis 1. Ubah LP dibawah ini kedalam bentuk standar 1. Min Z = 5x1 + 2x2 + x3 + 0x4 +0x5 +0x6 +0x7 Kendala : 2x1 + 3x2 + x3 + x4 = 20 6x1 + 8x2 + 5x3 + x5 = 30 7x1 + x2 + 3x3 + x6 = 40 x1 + 2x2 + 4x3 + x7 = 50 x1, x2, x3 = 0 x4 =20, x5=30, x6=40, x7 = 50
  • 38. Kuis 1. Ubah LP dibawah ini kedalam bentuk standar 2. Maks Z = 20w1 + 30w2 +40w3 + 50w4+ 0w5 + 0w6 – Mw7 – Mw8 Kendala : 2w1 + 6w2 + 7w3 + w4 + w5 = 5 3w1 + 8w2 + w3 + 2w4 + w7 = 2 w1 + 5w2 + 3w3 + 4w4 - w6 + w8 = 1 w1, w2, w3, w4, w6 =0, w5 = 5, w7 = 2, w8 = 1
  • 39. Kuis 1. Ubah LP dibawah ini kedalam bentuk standar 1. Min Z = 5x1 + 2x2 + x3 + 0x4 + 0x5 + 0x6 + Mx7 + Mx8 + Mx9 Kendala : 2x1 + 3x2 + x3 – x4 + x7 = 20 6x1 + 8x2 + 5x3 – x5 + x8 = 30 7x1 + x2 + 3x3 + x9 = 40 x1 + 2x2 + 4x3 + x6 = 50 X1, x2, x3, x4, x5 = 0, x7 = 20, x8 = 30, x9 = 40 dan x6 = 50
  • 41. Metode Simplek Optimasi : Z = CT X Dengan kendala : AX = B dan X ≥ 0 XT CT Xo Co A B -(CT – CT oA) CT o B Bentuk tabel Simplek maks :
  • 42. Tujuan : Maks Z = x1 + 9x2 + x3 Kendala : x1 + 2x2 + 3x3 ≤ 9 3x1 + 2x2 + 2x3 ≤ 15 Misalkan x1, x2, x3 = 0, maka x4 = 9 dan x5 = 15, jadi sudah ada pemecahan awal yang layak Tujuan : Maks Z = x1 + 9x2 + x3 + 0x4 + 0x5 Kendala : x1 + 2x2 + 3x3 + x4 = 9 3x1 + 2x2 + 2x3 + x5 = 15
  • 43. 10223 01321 A 15 9 B 00191 T C 54321 xxxxxx T 0 0 0 C 5 4 0 x x x Tujuan : Maks Z = x1 + 9x2 + x3 + 0x4 + 0x5 Kendala : x1 + 2x2 + 3x3 + x4 = 9 3x1 + 2x2 + 2x3 + x5 = 15
  • 44. Tabel Simplek x1 x2 x3 x4 x5 1 9 1 0 0 x4 0 x5 0 1 2 3 1 0 3 2 2 0 1 9 15 -1 -9 -1 0 0 0 Tabel simplek dikatakan optimal bila semua nilai pada baris terakhir sama dengan 0 atau positif
  • 45. Penyelesaian Tabel Simplek Penyelesaian dikatakan optimal bila nilai elemen pada baris paling bawah (kecuali kolom terakhir) semua positif atau nol
  • 46. Langkah : Simplek 1. Tentukan letak bilangan yang paling negatif dalam baris terbawah dari tabel simplek, dengan mengabaikan kolom terakhir. Namakan kolom yang terdapat bilangan paling negatif tadi dengan kolom kerja. Jika terdapat lebih dari satu, pilih salah satu 2. Bentuklah nilai-nilai banding dengan membagi setiap bilangan positif dalam kolom terakhir, dengan elemen dalam baris yang sama pada kolom kerja, dimana baris terakhirnya diabaikan. Namakan elemen dalam kolom kerja ini yang menghasilkan nilai-banding terkecil sebagai elemen pasak (pivot element). Jika terdapat lebih dari satu elemen, pilih salah satunya. Jika tidak ada elemen dalam kolom kerja yang positif, maka programnya tdk memiliki pemecahan.
  • 47. Langkah : Simplek 3. Gunakan operasi-operasi baris elementer untuk mengubah elemen pivot menjadi 1 dan kemudian reduksikan semua elemen lainnya dalam kolom kerja ini menjadi 0 4. Gantikan variabel-x dalam baris pivot dan kolom pertama dengan variabel-x dalam baris pertama dan kolom pivot.
  • 48. Langkah : Simplek 5. Ulangi langkah 1 sampai dengan 4 hingga tidak terdapat lagi elemen negatif dalam baris terakhir, dengan tidak mamasukkan kolom terakhir. 6. Pemecahan optimal diperoleh dengan menetapkan untuk tiap-tiap variabel dalam kolom pertama nilai dalam baris dan kolom terakhir yang bersangkutan. Semua variabel yang lainnya ditetapkan bernilai nol. Nilai fungsi tujuan adalah bilangan yang terdapat dalam baris terakhir dan kolom terakhir untuk program maksimasi dan negatifnya untuk program minimasi
  • 49. Tentukan kolom kerja dan baris kunci x1 x2 x3 x4 x5 1 9 1 0 0 x4 0 x5 0 1 2 * 3 1 0 3 2 2 0 1 9/2 15/2 -1 -9 -1 0 0 0
  • 50. Lakukan operasi matrik elementer x1 x2 x3 x4 x5 1 9 1 0 0 x4 0 x5 0 1/2 1 3/2 1/2 0 3 0 2 0 1 9/2 15 -1 0 -1 0 0 0
  • 51. Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kerja x nilai baru baris kunci) x1 x2 x3 x4 x5 1 9 1 0 0 x2 0 x5 0 1/2 1 3/2 1/2 0 2 0 -1 -1 1 9/2 6 7/2 0 25/2 9/2 0 81/2 2-(2x3/2)3-(2x1/2) 0-(2x1/2) 1-(2x0) Jadi nilai optimal X2 = 9/2 dan Z = 81/2
  • 52. Latihan Maks Z = 2x1 + x2 Kendala x1 + 5x2 ≤ 10 x1 + 3x2 ≤ 6 2x1 + 2x2 ≤ 8
  • 53. Contoh Soal Maks Z = x1 + x2 Kendala : x1 + 5x2 ≤ 5 2x1 + x2 ≤ 4 Maks Z = 3x1 + 4x2 Kendala : 2x1 + x2 ≤ 6 2x1 + 3x2 ≤ 9
  • 54. Maks Z = 6x1 - x2 + 3X3 Kendala : 7 x1 + 11 x2 + 3 X3 ≤ 25 2 x1 + 8 x2 + 6 X3 ≤ 30 6 x1 + x2 + 7 X3 ≤ 35
  • 55. Pertemuan VI Metode Simplek dengan variabel buatan tak NOL (M)
  • 56. Contoh 2 : Metode Simplek dengan variabel buatan tak NOL (M) Tujuan Min Z = 80x1 + 60x2 Kendala 0,2 x1 + 0,32 x2 ≤ 0,25 x1 + x2 = 1
  • 57. Contoh 2 : Metode Simplek Tujuan Min Z = 80x1 + 60x2 + 0x3 + Mx4 Kendala 0,2 x1 + 0,32 x2 + x3 = 0,25 x1 + x2 + x4 = 1
  • 58. Langkah penyelesaian 1. Baris terakhir diuraikan menjadi dua baris, dimana yang pertama mengandung suku-suku yang tidak ada M dan yang suku yang ada nilai M. Tulis koefisiennya saja. 2. Langkah 1 dari metode implek diterapkan pada baris terakhir, diikuti langkah 2, 3, dan 4, hingga baris ini tidak mengandung elemen negatif. Selanjutnya, langkah 1 – 4 metode simplek juga diterapkan pada baris di atasnya. Sampai diperoleh solusi yang optimal.
  • 60. Tabel Simplek x1 x2 x3 x4 80 60 0 M x3 0 x4 M 0,2 0,32 1 0 1 1 0 1 0,25 1 80 60 0 0 -1 -1 0 0 0 -1
  • 61. Langkah penyelesaian 3. Setiap saat sebuah variabel buatan bukan merupakan suatu variabel dasar yakni, ia dihilangkan dari kolom 1 dari tabel sebagai hasil dari langkah 4, maka ia dicoret dari baris teratas tabel dan begitu pula seluruh kolom dibawahnya. 4. Baris terakhir dapat dicoret dari tabel apabila semua elemennya nol
  • 62. Tabel Simplek x1 x2 x3 x4 80 60 0 M x3 0 x1 M 0 0,12 1 0 1 1 0 1 0,05 1 0 -20 0 0 0 0 0 0 -80 0
  • 63. Langkah penyelesaian 5. Jika variabel-variabel buatan yang tak nol terdapat dalam himpunan elemen dasar terakhir, maka programnya tidak memiliki pemecahan. Sebaliknya variabel-variabel buatan yang berharga nol dapat muncul sebagai variabel dasar dalam pemecahan akhir apabila salah satu atau lebih dari persamaan kendala adalah mubadir.
  • 64. Tabel Simplek x1 x2 x3 80 60 0 x3 0 x1 M 0 0,12 1 1 1 0 0,05 1 0 -20 0 -80
  • 65. Tabel Simplek x1 x2 x3 80 60 0 x2 0 x1 M 0 1 8,33 1 0 -8,33 0,416 0,583 0 0 166,7 -71,67 Jadi nilai optimal Z = 71,67 dan x1 = 0,583 dan x2 = 0,416
  • 66. Contoh 2 Maks Z = 2X1 + 3X2 Dengan kendala X1 + 2X2 ≤ 2 6X1 + 4X2 ≥ 24
  • 67. x1 x2 x3 x4 x5 2 3 0 0 -M X3 0 X5 -M 1 2 1 0 0 6 4 0 -1 1 2 24 -2 -3 0 0 0 -6 -4 0 1 0 -2-6M -3-4M 0 M 0 0 -24 -24M Tabel 1
  • 68. x1 x2 x3 x4 x5 2 3 0 0 -M X1 0 X5 -M 1 2 1 0 0 0 -8 -6 -1 1 2 12 0 1 2 0 0 0 8 6 1 0 4 -12 Tabel 1
  • 69. Contoh 3 Maks Z = 5X1 + 2X2 Dengan kendala 6X1 + X2 ≥ 6 4X1 + 3X2 ≥ 12 X1 + 2X2 ≥ 4
  • 70. x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 5 2 0 0 0 -M -M -M X6 -M X7 -M X8 -M 6 1 -1 0 0 1 0 0 4 3 0 -1 0 0 1 0 1 2 0 0 -1 0 0 1 6 12 4 -5 -2 0 0 0 0 0 0 -11 -6 1 1 1 0 0 0 0 -22 Tabel 1
  • 71. x1 x2 x3 x4 x5 x7 x8 5 2 0 0 0 -M -M X1 X7 X8 1 1/6 -1/6 0 0 0 0 0 2,33 0,67 -1 0 1 0 0 1,83 0,167 0 -1 0 1 1 8 3 0 -1,167 -0,83 0 0 0 0 0 -4,16 -0,83 1 1 0 0 5 -11 Tabel 2
  • 72. x1 x2 x3 x4 x5 x7 5 2 0 0 0 -M X1 X7 X2 1 0 -0,18 0 0,09 0 0 0 0,45 -1 1,27 1 0 1 0,09 0 -0,54 0 0,727 4,181 1,637 0 0 -0,73 0 -0,64 0 0 0 -0,45 1 -1,27 0 6,910 -4,180 Tabel 3
  • 73. x1 x2 x3 x4 x5 5 2 0 0 0 X1 X5 X2 1 0 -0,214 0,0714 0 0 0 0,357 -0,785 1 0 1 0,286 -0,4286 0 0,428 3,284 3,429 0 0 -0,5000 -0,5001 0 0 0 -0,0002 0,0001 0 9,001 0,0005 Tabel 4
  • 74. x1 x2 x3 x4 x5 5 2 0 0 0 X4 X5 X2 1 0 -0,214 0,0714 0 0 0 0,357 -0,785 1 0 1 0,286 -0,4286 0 0,428 3,284 3,429 0 0 -0,5000 -0,5001 0 9,001 Tabel 5
  • 75. x1 x2 x3 x4 x5 5 2 0 0 0 X4 X5 X2 14 0 -3,001 1 0 11 0 -2,000 0 1 6 1 -1,000 0 0 6,000 7,997 6,001 7,001 0 -2,001 0 0 12,00 Tabel 6
  • 76. Contoh 3 Min Z = X1 + 2X2 Dengan kendala X1 + 3X2 ≥ 11 2X1 + X2 ≥ 9 ≤ Maks Z = -X1 - X2 Dengan kendala X1 + 2X2 ≥ 5000 5X1 + 3X2 ≥ 12000
  • 77. Contoh Soal Min Z = x1 + 2x2 Kendala : x1 + 3x2 ≥ 11 2x1 + x2 ≥ 9 Maks Z = -x1 - x2 Kendala : x1 + 2x2 ≥ 5 5x1 + 3x2 ≥ 12
  • 78. Dual-dual tak simetris Primal Min : Z = CT X Dengan kendala : AX = B dan X ≥ 0 Dual Maks : Z = BT W Dengan kendala : ATW ≤ C Primal Maks : Z = CT X Dengan kendala : AX = B dan X ≥ 0 Dual Min : Z = BT W Dengan kendala : ATW ≥ C
  • 79. Min Z = 5x1 + 2x2 + x3 Kendala : 2x1 + 3x2 + x3 ≥ 20 6x1 + 8x2 + 5x3 ≥ 30 7x1 + x2 + 3x3 ≥ 40 x1 + 2x2 + 4x3 ≥ 50 Semua variabel tak negatif Maks Z = 20w1 + 30w2 +40w3 + 50w4 Kendala : 2w1 + 6w2 + 7w3 + w4 ≤ 5 3w1 + 8w2 + w3 + 2w4 ≤ 2 w1 + 5w2 + 3w3 + 4w4 ≤ 1 Primal Dual
  • 80. Contoh Soal : Min Z = 10w1 + 30w2 + 40w3 Kendala : w1 + w2 + 2w3 ≥ 2 5w1 + 3w2 + 2w3 ≥ 1 Semua variabel tak negatif Maks Z = 2x1 + x2 Kendala : x1 + 5x2 ≤ 10 x1 + 3x2 ≤ 6 2x1 + 2x2 ≤ 8 Semua variabel tak negatif
  • 81. Bentuk standar Maks Z = 2x1 + x2 +0x3 + 0x4 + 0x5 Kendala : x1 + 5x2 + x3 = 10 x1 + 3x2 + x4 = 6 2x1 + 2x2 + x5 = 8 Semua variabel tak negatif
  • 82. Tabel simplek x1 x2 x3 x4 x5 2 1 0 0 0 x3 0 x4 0 x5 0 1 5 1 0 0 1 1 0 1 0 2 2 0 0 1 10 6 8 -2 -1 0 0 0 0
  • 83. Bentuk standar Min Z = 10w1 + 30w2 + 40w3+ 0w4 + 0w5 + Mw6 + Mw7 Kendala : w1 + w2 + 2w3 – w4 + w6 = 2 5w1 + 3w2 + 2w3 – w5 + w7 = 1 Semua variabel tak negatif
  • 84. Tabel simplek w1 w2 w3 w4 w5 w6 w7 10 6 8 0 0 M M w6 M w7 M 1 1 2 -1 0 1 0 5 3 2 0 -1 0 1 2 1 10 6 8 0 0 0 0 - 6 - 4 - 4 1 1 0 0 0 - 3
  • 87. Perusahaan Minuman Sebuah perusahaan minuman untuk memenuhi permintaan pelanggannya akan membuat lima buah jenis minuman campuran. Masing-masing jenis minuman memiliki spesifikasi standar sendiri sesuai yang disyaratkan konsumennya. Tersedia 10 buah bahan pembuat minuman dengan harga masing-masing dan jumlahnya juga terbatas. Perusahaan juga harus memenuhi jumlah pesanan. Permasalahan yang dihadapi oleh pihak menejemen adalah berapa jumlah masing-masing minuman yang harus dibuat agar semua kendala terpenuhi.
  • 88. Produsen baja Permalahan yang dihadapi adalah polusi udara pabriknya. Perusahaan memiliki dua sumber polusi yaitu tanur tinggi dan tanur terbuka. Para ahlinya memutuskan bahwa metode yang dapat digunakan ada tiga cara yaitu menaikkan tinggi tanur, memakai alat filter dalam cerobongnya dan memakai bahan bakar yang lebih bersih dan bermutu. Semua metode memiliki batas emisi sejauh mana polusi dapat dikurangi. Standar emisi juga telah ditentukan oleh pihak berwenang. Data biaya dan kapasitas penggunaan tanur ada.
  • 89. Transportasi Perusahaan pengalengan kacang polong memiliki beberapa pabrik. Perusahaan juga memiliki beberapa agen distribusi di beberapa wilayah. Manajemen tahu bahwa biaya transportasi termasuk yang tinggi dalam komponen biaya produksi. Maka pihak manejemen memutuskan untuk mencari pengurangan biaya yang optimal untuk pengirimannya. Biaya pengiriman dari pabrik dan agen sudah dihitung.
  • 90. Model Teori Antrian Sebuah perusahaan pergudangan melayani semua jenis barang untuk dapat disimpan digudang miliknya. Bila waktu sepi, karyawan yang bertugas cukup 1 orang. Namun bila suasana ramai, karyawan kewalahan untuk menangani konsumen. Maka pihak manejer memerlukan tambahan karyawan lagi. Saat kapan tambahan diperlukan dan berapa jumlahnya
  • 91. Antrian Sebuah perusahaan memakai 10 mesin yang identik dibagian produksinya. Karena mesin mudah macet, maka diputuskan untuk menempatkan operator mesin dalam jumlah tertentu pada 8 buah mesinnya. Distribusi sebuah mesin mengalami kerusakan dan distrubusi perbaikan dapat dicari. Perusahaan ingin menambah operator agar perusahaan berjalan baik. Kapan dan berapa orang