SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 47
Teknologi Sel
Biologi Sel
Semester Gasal 2011/2012
Esti Widowati,S.Si.,M.P
Gen
 Unit dasar perwarisan sifat adalah gen.
 Gen : serangkaian urutan nukleotida yang mengkode
satu molekul protein
 Setiap gen bertanggungjawab untuk satu rantai asam
amino dan sifat lain.
Gen merupakan bagian dari DNA.
 Gen bertanggungjawab untuk membuat protein dan
DNA menginstruksikan untuk membuat protein melalui
mekanisme sintesis protein.
 Urutan nukleotida suatu gen dapat diubah sehingga protein dan
fungsi yang dihasilkannya berbeda.
 Teknik ini disebut rekayasa genetika atau teknologi DNA rekombinan
yang prosesnya disebut kloning gen.
 Kloning : proses insersi fragmen nukleotida kedalam vektor dan
menghasilkan molekul DNA rekombinan yang berbeda-beda.
Molekul DNA rekombinan dalam sel inang akan bereplikasi dan
menghasilkan kopi yang identik.
Ketika sel lisis, kopi molekul DNA akan diturunkan dan terjadilah
proses replikasi kembali.
Hasil proses ini adalah klon yang mengandung satu atau lebih
molekul DNA rekombinan.
 Struktur sederhana : empat subunit nukleotida yang
diikatkan bersama dalam urutan yang sangat spesifik untuk
membentuk suatu rantai.
 Urutan nukleotida ini menjadi sandi yang menyampaikan
seluruh informasi bagi suatu sel selama kehidupannya.
 Setiap nukleotida terdiri atas gula deoksiribosa, fosfat dan
basa nitrogen (adenine, timin, sitosin dan guanin).
 Bentuk : helix ganda dengan dua rantai nukleotida berputar
mengelilingi satu sama lain dalam bentu helix atau spiral.
Subunit pada setiap rantai diikat bersamaan. Basa pada
masing-masing rantai berhadapan satu sama lain di tengah
helix dan basa berpasangan secara spesifik.
 Adenin dengan Timin dan Sitosin dengan Guanin. Cara ini
berperan untuk membuat salinan DNA.
DNA
 Pembelahan sel membuat setiap organisme menerima separuh
kromosom dari setiap induknya sehingga organisme menjadi lebih
kompleks.
 DNA akan bereplikasi sebelum terjadi pembelahan. Pesan
ditranskripsi menjadi mRNA yang secara kimiawi serupa
dengan DNA.
 Urutan basa pada mRNA menentukan urutan asam amino pada
protein disebut kodon. Setiap kodon memberi perintah untuk
mensintesis protein
 Proses pembentukan protein mempengaruhi kemampuan
organisme bertahan hidup.
Kultur Sel
 Kultur sel adalah menumbuhkan sel atau jaringan
pada medium tertentu dalam kondisi aseptis
 Perbanyakan tumbuhan/hewan dapat dilakukan
secara cepat, jumlahnya terbatas, hemat tempat
dan waktu, serta memiliki sifat identik. Perbanyakan
itu melalui teknik kloning.
 Kultur sel tumbuhan dapat ditumbuhkan menjadi
individu baru, sedangkan kultur sel hewan tidak
bisa.
(Kemampuan totipotensi)
Kultur Sel
Sel Attach atau Suspensi
Rekayasa Genetika
 Rekayasa genetika merupakan upaya untuk
mengubah sifat makhluk hidup dengan
mengubah materi genetik yang ada di dalam
selnya, cara mengubah materi genetik (DNA)
dengan melalui persilangan, mutasi,
transplantasi inti, fusi, rekombinasi DNA.
 Fusi sel untuk pembentukan generasi baru dengan kombinasi
gen yang baru dalam sel mikroorganisme dengan
menggabungkan dua sel bersamaan.
 Fusi sel diawali oleh peleburan membran sel, diikuti oleh
peleburan sitoplasma (plasmogami) dan selanjutnya peleburan
inti (kariogami). Waktu inti melebur, terjadi penyusunan
kembali kromosom secara acak.
 Fusi sel membentuk hibrid atau rekombinan yang mengandung
materi genetik dua sel atau lebih. Cara ini menghasilkan
kombinasi gen.
 Fusi sel dapat menghasilkan antibiotik baru dengan
mengaktifkan gen yang inaktif.
 Fusi sel menjadi cara untuk menyatukan bersama-sama gen
yang biasanya tidak berdekatan yaitu gen penyandi protein dan
gen daerah pengendali.
Fusi Sel
 Fusi sel
1. sel wadah : memiliki sifat cepat
membelah(sel kanker,mieloma).
2. sel sumber gen : memiliki sifat yang
diinginkan.
3. fusigen : zat-zat yang mempercepat
terjadinya fusi sel. zat yang tergolong fusigen
misalnya NaNO3, CsCl, pH tinggi, PEG, medan
listrik dan virus
 Manfaat fusi sel yakni untuk pemetaan kromosom,
menghasilkan antibodi monoklonal dan membentuk
spesies baru.
Beberapa alasan melakukan rekombinasi DNA
yakni
1. struktur DNA sama, darimanapun sumbernya
2. DNA dapat disambung-sambung
3. ditemukannya enzim-enzim pemotong dan
penyambung
4. gen dapat mengekspresikan diri di dalam sel
mana saja.
Transfer Inti (Nuclear Transfer)
DNA Rekombinan
 Teknologi DNA rekombinan : upaya perbanyakan gen tertentu dalam
sel inang nonalami (kloning gen), mengisolasi, memotong,
mengkombinasi dan menginsersi
 Teknologi DNA rekombinan : pembentukan kombinasi materi
genetik baru dengan penyisipan molekul DNA ke dalam vektor sehingga
terintegrasi dan mengalami perbanyakan di dalam suatu sel inang.
 Manfaat. Diperolehnya produk gen tertentu dalam waktu lebih cepat
dan jumlah lebih besar daripada produksi secara konvensional. Produk
pangan, vaksin, kapas, bioinsektisida, agen bioremediasi dan hormon
insulin
 Tahapan-tahapan tersebut adalah
1. isolasi DNA genomik/kromosom yang akan diklon
2. pemotongan molekul DNA menjadi sejumlah fragmen
dengan berbagai ukuran
3. isolasi DNA vektor
4. penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor untuk
menghasilkan molekul DNA rekombinan
5. transformasi sel inang menggunakan molekul DNA
rekombinan
6. reisolasi molekul DNA rekombinan dari sel inang
7. analisis DNA rekombinan.
 Perangkat yang diperlukan adalah
1. Enzim restriksi : memotong DNA
2. Enzim DNA ligase : menyambung DNA
3. Plasmid : vektor
4. Transposon : alat untuk melakukan mutagenesis
dan untuk menyisipkan penanda
5. Pustaka Genom : Menyimpan gen atau fragmen
DNA yang telah diklonkan
6. Enzim Reverse Transcription : membuat DNA
berdasarkan RNA
7. Pelacak DNA/RNA : deteksi gen atau fragmen DNA
yang diinginkan atau deteksi klon yang benar
 Sumber DNA sisipan
1. DNA genomik dari DNA library
2. Produk PCR
3. mRNA menjadi cDNA (eukariot)
 Vektor DNA yang dapat mereplikasi diri didalam
sel inang.
 Vektor DNA adalah wahana tempat terjadinya
kloning.
 Vektor berupa molekul DNA yang diinsersi oleh
suatu gen untuk menghasilkan molekul DNA
rekombinan yang dapat membawa masuk gen
kedalam sel inang.
Vektor
Vektor tersebut antara lain
Plasmid
 Molekul DNA untai ganda berbentuk melingkar dan
terletak diluar kromosom.
 Plasmid memiliki ukuran yang lebih kecil daripada vektor
kloning lain sehingga fragmen DNA yang disisipkan juga
berukuran kecil yaitu kurang dari 10 kb.
 Molekul DNA plasmid dapat diisolasi, dimanipulasi dan
dimasukkan kembali kedalam sel inang. Didalam sel
inang molekul DNA plasmid dapat berjumlah lebih dari
satu dan mampu mereplikasi diri dan diturunkan ke
generasi berikutnya
 Plasmid dipilih karena mudah memasuki sel E.coli dan
proses ini dibantu sutu senyawa kimia.
 Plasmid dapat mereplikasi dirinya termasuk jika telah
mengandung gen rekombinan manusia.
 Bakteriofag : salah satu contohnya adalah lambda yaitu virus
E.coli memiliki ukuran 49 kb berupa molekul DNA yang berukuran
lebih besar daripada plasmid yang dibungkus protein. Fragmen
DNA yang disisipkan juga memiliki ukuran lebih besar yaitu 20 kb
 Phagemid : plasmid rekombinan yaitu gabungan antara plasmid
dan bakteriofag serta dapat disisipi molekul DNA antara 10-20 kb
 Kosmid : molekul DNA yang memiliki nukleotida dengan ukuran
lebih besar daripada bakteriofag sehingga fragmen yang
disisipkan sekitar 45kb
 Ragi atau yeast : vektor kloning yang disisipi oleh framen DNA
ukuran 50-100 kb
Bacteriophage
Syarat Inang (Hospes)
 Tumbuh cepat
 Nutrisi murah
 Tidak banyak persyaratan
 Bukan patogen/tidak menghasilkan toksin
 Informasi genetiknya sudah sangat dipahami
 Kemampuannya dalam fermentasi telah sangat
dipahami
 Dapat menerima berbagai vektor, mudah
ditransformasi,
 Fragmen DNA asing pembawa sifat yang diinginkan. Pada
proses kloning fragmen DNA pembawa sifat yang diinginkan
dapat diperoleh dengan beberapa cara yaitu
a. sintesis DNA secara kimia dengan DNA synthesizer karena
alat ini dapat mensintesis urutan nukleotida sepanjang 80 kb
tetapi dengan biaya mahal.
b. sintesis DNA dari RNA. Proses ini diawali dengan isolasi dan
pemurnian RNA. RNA bersifat tidak stabil dan mudah
terdegradasi. Dengan penambahan enzim reverse transkriptase
RNA akan ditranskripsi menjadi DNA. Cara ini memerlukan biaya
relatif mahal.
Fragmen DNA asing
c. fragmentasi DNA secara mekanik. Cara ini diawali dengan
isolasi dan pemurnian DNA (DNA kromosom) kemudian dipotong
secara acak. Biaya relatif murah tetapi fragmen yang terpotong
akan sulit disambung kembali ke vektor kloning.
d. pemotongan DNA dengan enzim restriksi. Cara ini diawali
dengan isolasi dan pemurnian DNA kemudian dilakukan
pemotongan secara terarah dengan enzim restriksi. Enzim
restriksi merupakan endonuklease yang memiliki sisi pengenalan
tertentu. Penyambungan kembali fragmen dengan vektor dapat
direncanakan dan biaya dapat dikalkulasikan.
 Metode untuk memotong dan menyambung kembali
DNA asing tersebut dengan vektor untuk menghasilkan
DNA rekombinan.
 Pemotongan dan penyambungan kembali fragmen DNA
asing kedalam suatu vektor dilakukan secara enzimatis.
Pemotongan dan Penyambungan
Kembali DNA
Beberapa enzim yang terlibat dalam kloning DNA adalah
 enzim restriksi : endonuklease yang memiliki kemampuan
memotong urutan nukleotida pada basa secara spesifik sehingga
pemotongannya dapat terarah. Oleh karena molekul DNA beruntai
ganda maka hasil pemotongannya berupa ujung tumpul (blunt ends)
atau runcing/kohesif (sticky ends). Pemotongan DNA dengan enzim
restriksi ini bersifat palindrom atau arah pengenalan (5`-3`) dari dua
untai selalu sama.
 DNA ligase untuk menyambung kembali fragmen DNA dengan
vektornya sehingga dihasilkan DNA rekombinan.
 Pemasukan molekul DNA rekombinan kedalam sel inang dapat
dilakukan dengan kejut panas yaitu dengan mencampur DNA
rekombinan hasil ligasi dengan sel inang dan dipanaskan pada
42°C selama 30 detik kemudian diinkubasi pada es selama 2
jam. Proses tersebut adalah transformasi yaitu sel yang
mengalami perubahan.
 Transforman ditumbuhkan pada media tertentu untuk dilakukan
proses skrining atau identifikasi klon rekombinan. E.coli dapat
sebagai inang karena metabolismenya telah banyak dipelajari.
Memasukkan DNA Rekombinan
 Skrining diperlukan untuk memperoleh klon hasil yang
mengandung gen pengkode protein yang kita inginkan.
 Setelah klon yang diduga mengandung fragmen DNA
yang diinginkan diperoleh kemudian dilakukan isolasi
DNA untuk menentukan urutan nukleotidanya.
 Populasi sel dari satu induk asal disebut klon dan
seluruh sel dalam satu klon memiliki susunan genetik
yang sama.
Identifikasi Klon Rekombinan
1.Isolasi gen
2. Memodifikasi gen sehingga fungsi
biologisnya lebih baik
3. Mentransfer gen tersebut ke organisme baru
4. Membentuk produk organisme transgenik
 Prosedur pembentukan organisme transgenik
1. Proses introduksi gen
a. membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai
dengan penanda yang spesifik.
b. Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke
jaringan
c. Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang
ditransformasikan
d. Uji coba kultur tersebut di lapangan
2. Mutagenesis
Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan
mengganti sekuen basa nitrogen pada DNA yang ada untuk
diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi
perubahan sifat pada organisme tersebut, contoh: semula
sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama.
 Transfer DNA secara alami
1. Konjugasi : perpindahan DNA antara satu
sel ke sel lainnya dengan adanya kontak
fisik
2. Transformasi : pengambilan DNA dari
lingkungan disekitarnya
3. Transduksi : Pemindahan DNA dari satu sel
ke sel lainnya dengan bantuan phage
 Pembuatan tanaman buah, sayur, bunga, serealia, daun
tembakau yang tahan lama, upaya produksi susu sapi
dengan kualitas seperti ASI, wool berkualitas tinggi, padi
dengan kandungan vitamin A, sintesis antibiotik baru dan
produksi vaksin, insulin dan hormon.
 Gen dipindah antar organisme. Rekayasa genetika
melibatkan penyisipan informasi genetik baru kedalam
organisme biasanya bakteri untuk menghasilkan
kemampuan baru.
 Gen dapat terekspresi atau tidak tergantung digunakannya
dalam sintesis protein.
Aplikasi Rekayasa Gen
KLONING
Tugas Presentasi
 Buat 5 kelompok dan tentukan judul materi yang akan
dipresentasikan
 Tema presentasi
1. Peran teknologi sel dalam ketahanan pangan
2. Metode pengawetan pangan dan kaitannya dengan
selaput plasma
3. Peran rigor mortis dan kaitannya dengan kualitas daging
4. Efek penyimpangan dalam pembelahan sel pada tanaman
pangan
5. Stress Management pada sel (stress lingkungan dan
nutrisi)
 Info dari jurnal atau sumber lain
 Bisa berupa info terkini, pro-kontra, produk
atau jenis tanaman pangan
 Efek dapat positif dan negatif
 Dapat disertai penyataan sikap kelompok
terhadap suatu teknologi atau pernyataan
 Presentasi sekreatif mungkin dan
mengangkat isu terkini terutama berkaitan
dengan ketahanan dan keamanan pangan
 Presentasi dilakukan berurutan sesuai tema

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PPT Perlawanan Banten Tehadap VOC | Tugas Mapel Sejarah SMA/MA/SMK
PPT Perlawanan Banten Tehadap VOC | Tugas Mapel Sejarah SMA/MA/SMKPPT Perlawanan Banten Tehadap VOC | Tugas Mapel Sejarah SMA/MA/SMK
PPT Perlawanan Banten Tehadap VOC | Tugas Mapel Sejarah SMA/MA/SMKDhia Imara
 
Sengketa Internasional
Sengketa Internasional Sengketa Internasional
Sengketa Internasional Atika A
 
Gagal berpisah (reviana elita & ayustina ozyanti)
Gagal berpisah (reviana elita & ayustina ozyanti)Gagal berpisah (reviana elita & ayustina ozyanti)
Gagal berpisah (reviana elita & ayustina ozyanti)Devia Rahayu
 
Sejarah Pemberontakan PKI madiun 1948- SMA TUNAS DHARMA KARAWANG
Sejarah Pemberontakan PKI madiun 1948- SMA TUNAS DHARMA KARAWANGSejarah Pemberontakan PKI madiun 1948- SMA TUNAS DHARMA KARAWANG
Sejarah Pemberontakan PKI madiun 1948- SMA TUNAS DHARMA KARAWANGMarlina PBG
 
Latih uji kompetensi (hal. 102 si kelas xii)
Latih uji kompetensi (hal. 102 si kelas xii)Latih uji kompetensi (hal. 102 si kelas xii)
Latih uji kompetensi (hal. 102 si kelas xii)caturprasetyo11tgb1
 
Makalah perang dingin
Makalah perang dinginMakalah perang dingin
Makalah perang dinginWarnet Raha
 
sejarah konflik di asia.pptx
sejarah konflik di asia.pptxsejarah konflik di asia.pptx
sejarah konflik di asia.pptxmulokodmn93
 
Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Keserakahan VOC
Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Keserakahan VOCReaksi Rakyat Indonesia terhadap Keserakahan VOC
Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Keserakahan VOCMira Pribadi
 
pengaruh monopoli dalam perdagangan.pptx
pengaruh monopoli dalam perdagangan.pptxpengaruh monopoli dalam perdagangan.pptx
pengaruh monopoli dalam perdagangan.pptxDianSari90
 
Hidrosfer Perairan Laut
Hidrosfer Perairan LautHidrosfer Perairan Laut
Hidrosfer Perairan LautTheresia Nelie
 
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas IndonesiaGeografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesiahanakamilah4
 
Pengertian gen, dna & rna
Pengertian gen, dna & rnaPengertian gen, dna & rna
Pengertian gen, dna & rnaAnanda Istiqomah
 
demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965dinda_you
 
Power point pembelahan sel
Power point pembelahan selPower point pembelahan sel
Power point pembelahan selMariana Purnomo
 
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaPengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaArly Hidayat
 
SEJARAH PEMINATAN KD 3.1.ppt
SEJARAH PEMINATAN KD 3.1.pptSEJARAH PEMINATAN KD 3.1.ppt
SEJARAH PEMINATAN KD 3.1.pptTitisTiarni2
 

Was ist angesagt? (20)

PPT Perlawanan Banten Tehadap VOC | Tugas Mapel Sejarah SMA/MA/SMK
PPT Perlawanan Banten Tehadap VOC | Tugas Mapel Sejarah SMA/MA/SMKPPT Perlawanan Banten Tehadap VOC | Tugas Mapel Sejarah SMA/MA/SMK
PPT Perlawanan Banten Tehadap VOC | Tugas Mapel Sejarah SMA/MA/SMK
 
Buku pembelahan sel
Buku pembelahan selBuku pembelahan sel
Buku pembelahan sel
 
Sengketa Internasional
Sengketa Internasional Sengketa Internasional
Sengketa Internasional
 
Gagal berpisah (reviana elita & ayustina ozyanti)
Gagal berpisah (reviana elita & ayustina ozyanti)Gagal berpisah (reviana elita & ayustina ozyanti)
Gagal berpisah (reviana elita & ayustina ozyanti)
 
Sejarah Pemberontakan PKI madiun 1948- SMA TUNAS DHARMA KARAWANG
Sejarah Pemberontakan PKI madiun 1948- SMA TUNAS DHARMA KARAWANGSejarah Pemberontakan PKI madiun 1948- SMA TUNAS DHARMA KARAWANG
Sejarah Pemberontakan PKI madiun 1948- SMA TUNAS DHARMA KARAWANG
 
Latih uji kompetensi (hal. 102 si kelas xii)
Latih uji kompetensi (hal. 102 si kelas xii)Latih uji kompetensi (hal. 102 si kelas xii)
Latih uji kompetensi (hal. 102 si kelas xii)
 
Makalah perang dingin
Makalah perang dinginMakalah perang dingin
Makalah perang dingin
 
sejarah konflik di asia.pptx
sejarah konflik di asia.pptxsejarah konflik di asia.pptx
sejarah konflik di asia.pptx
 
Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Keserakahan VOC
Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Keserakahan VOCReaksi Rakyat Indonesia terhadap Keserakahan VOC
Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Keserakahan VOC
 
PEMBELAHAN MEIOSIS
PEMBELAHAN MEIOSISPEMBELAHAN MEIOSIS
PEMBELAHAN MEIOSIS
 
pengaruh monopoli dalam perdagangan.pptx
pengaruh monopoli dalam perdagangan.pptxpengaruh monopoli dalam perdagangan.pptx
pengaruh monopoli dalam perdagangan.pptx
 
Hidrosfer Perairan Laut
Hidrosfer Perairan LautHidrosfer Perairan Laut
Hidrosfer Perairan Laut
 
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas IndonesiaGeografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
 
Pengertian gen, dna & rna
Pengertian gen, dna & rnaPengertian gen, dna & rna
Pengertian gen, dna & rna
 
demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965
 
Dekrit presiden
Dekrit presidenDekrit presiden
Dekrit presiden
 
pembelahan sel
pembelahan selpembelahan sel
pembelahan sel
 
Power point pembelahan sel
Power point pembelahan selPower point pembelahan sel
Power point pembelahan sel
 
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaPengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
 
SEJARAH PEMINATAN KD 3.1.ppt
SEJARAH PEMINATAN KD 3.1.pptSEJARAH PEMINATAN KD 3.1.ppt
SEJARAH PEMINATAN KD 3.1.ppt
 

Ähnlich wie ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel

Ähnlich wie ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel (20)

Materi biologi sel -- kloning
Materi biologi sel  --  kloningMateri biologi sel  --  kloning
Materi biologi sel -- kloning
 
Rekombinasi Genetik
Rekombinasi GenetikRekombinasi Genetik
Rekombinasi Genetik
 
Ona's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationOna's Cloning presentation
Ona's Cloning presentation
 
Dna rekombinan
Dna rekombinanDna rekombinan
Dna rekombinan
 
Rekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewanRekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewan
 
Rekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewanRekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewan
 
rekayasa gen
rekayasa genrekayasa gen
rekayasa gen
 
3. Rekombinasi DNA.pptx
3. Rekombinasi DNA.pptx3. Rekombinasi DNA.pptx
3. Rekombinasi DNA.pptx
 
replikasi.ppt
replikasi.pptreplikasi.ppt
replikasi.ppt
 
Genomic Equivalence
Genomic EquivalenceGenomic Equivalence
Genomic Equivalence
 
Substansigenetika
SubstansigenetikaSubstansigenetika
Substansigenetika
 
Kloning Gen
Kloning GenKloning Gen
Kloning Gen
 
Dna rekombinan
Dna rekombinanDna rekombinan
Dna rekombinan
 
Kuliah 4 DASAR KLONING.ppt
Kuliah 4 DASAR KLONING.pptKuliah 4 DASAR KLONING.ppt
Kuliah 4 DASAR KLONING.ppt
 
SUBSTANSI GENETIKA
SUBSTANSI GENETIKASUBSTANSI GENETIKA
SUBSTANSI GENETIKA
 
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.pptPPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
 
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfPERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
 
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfPERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
 
Kloning gen
Kloning genKloning gen
Kloning gen
 
Kepustakaan dna
Kepustakaan dnaKepustakaan dna
Kepustakaan dna
 

Mehr von Fransiska Puteri

Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaLaporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYAFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANLaporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 KarbohidratLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 KarbohidratFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak proteinITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak proteinFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekonITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekonFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3Fransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipmentITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipmentFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaanITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaanFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomiITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomiFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3Fransiska Puteri
 

Mehr von Fransiska Puteri (20)

Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaLaporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANLaporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 KarbohidratLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak proteinITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
 
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekonITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
 
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
 
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipmentITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaanITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomiITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
 

ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel

  • 1. Teknologi Sel Biologi Sel Semester Gasal 2011/2012 Esti Widowati,S.Si.,M.P
  • 2. Gen  Unit dasar perwarisan sifat adalah gen.  Gen : serangkaian urutan nukleotida yang mengkode satu molekul protein  Setiap gen bertanggungjawab untuk satu rantai asam amino dan sifat lain. Gen merupakan bagian dari DNA.  Gen bertanggungjawab untuk membuat protein dan DNA menginstruksikan untuk membuat protein melalui mekanisme sintesis protein.
  • 3.  Urutan nukleotida suatu gen dapat diubah sehingga protein dan fungsi yang dihasilkannya berbeda.  Teknik ini disebut rekayasa genetika atau teknologi DNA rekombinan yang prosesnya disebut kloning gen.  Kloning : proses insersi fragmen nukleotida kedalam vektor dan menghasilkan molekul DNA rekombinan yang berbeda-beda. Molekul DNA rekombinan dalam sel inang akan bereplikasi dan menghasilkan kopi yang identik. Ketika sel lisis, kopi molekul DNA akan diturunkan dan terjadilah proses replikasi kembali. Hasil proses ini adalah klon yang mengandung satu atau lebih molekul DNA rekombinan.
  • 4.  Struktur sederhana : empat subunit nukleotida yang diikatkan bersama dalam urutan yang sangat spesifik untuk membentuk suatu rantai.  Urutan nukleotida ini menjadi sandi yang menyampaikan seluruh informasi bagi suatu sel selama kehidupannya.  Setiap nukleotida terdiri atas gula deoksiribosa, fosfat dan basa nitrogen (adenine, timin, sitosin dan guanin).  Bentuk : helix ganda dengan dua rantai nukleotida berputar mengelilingi satu sama lain dalam bentu helix atau spiral. Subunit pada setiap rantai diikat bersamaan. Basa pada masing-masing rantai berhadapan satu sama lain di tengah helix dan basa berpasangan secara spesifik.  Adenin dengan Timin dan Sitosin dengan Guanin. Cara ini berperan untuk membuat salinan DNA. DNA
  • 5.  Pembelahan sel membuat setiap organisme menerima separuh kromosom dari setiap induknya sehingga organisme menjadi lebih kompleks.  DNA akan bereplikasi sebelum terjadi pembelahan. Pesan ditranskripsi menjadi mRNA yang secara kimiawi serupa dengan DNA.  Urutan basa pada mRNA menentukan urutan asam amino pada protein disebut kodon. Setiap kodon memberi perintah untuk mensintesis protein  Proses pembentukan protein mempengaruhi kemampuan organisme bertahan hidup.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Kultur Sel  Kultur sel adalah menumbuhkan sel atau jaringan pada medium tertentu dalam kondisi aseptis  Perbanyakan tumbuhan/hewan dapat dilakukan secara cepat, jumlahnya terbatas, hemat tempat dan waktu, serta memiliki sifat identik. Perbanyakan itu melalui teknik kloning.  Kultur sel tumbuhan dapat ditumbuhkan menjadi individu baru, sedangkan kultur sel hewan tidak bisa. (Kemampuan totipotensi)
  • 10. Sel Attach atau Suspensi
  • 11.
  • 12. Rekayasa Genetika  Rekayasa genetika merupakan upaya untuk mengubah sifat makhluk hidup dengan mengubah materi genetik yang ada di dalam selnya, cara mengubah materi genetik (DNA) dengan melalui persilangan, mutasi, transplantasi inti, fusi, rekombinasi DNA.
  • 13.  Fusi sel untuk pembentukan generasi baru dengan kombinasi gen yang baru dalam sel mikroorganisme dengan menggabungkan dua sel bersamaan.  Fusi sel diawali oleh peleburan membran sel, diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan selanjutnya peleburan inti (kariogami). Waktu inti melebur, terjadi penyusunan kembali kromosom secara acak.  Fusi sel membentuk hibrid atau rekombinan yang mengandung materi genetik dua sel atau lebih. Cara ini menghasilkan kombinasi gen.  Fusi sel dapat menghasilkan antibiotik baru dengan mengaktifkan gen yang inaktif.  Fusi sel menjadi cara untuk menyatukan bersama-sama gen yang biasanya tidak berdekatan yaitu gen penyandi protein dan gen daerah pengendali. Fusi Sel
  • 14.  Fusi sel 1. sel wadah : memiliki sifat cepat membelah(sel kanker,mieloma). 2. sel sumber gen : memiliki sifat yang diinginkan. 3. fusigen : zat-zat yang mempercepat terjadinya fusi sel. zat yang tergolong fusigen misalnya NaNO3, CsCl, pH tinggi, PEG, medan listrik dan virus
  • 15.  Manfaat fusi sel yakni untuk pemetaan kromosom, menghasilkan antibodi monoklonal dan membentuk spesies baru. Beberapa alasan melakukan rekombinasi DNA yakni 1. struktur DNA sama, darimanapun sumbernya 2. DNA dapat disambung-sambung 3. ditemukannya enzim-enzim pemotong dan penyambung 4. gen dapat mengekspresikan diri di dalam sel mana saja.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 20.
  • 21. DNA Rekombinan  Teknologi DNA rekombinan : upaya perbanyakan gen tertentu dalam sel inang nonalami (kloning gen), mengisolasi, memotong, mengkombinasi dan menginsersi  Teknologi DNA rekombinan : pembentukan kombinasi materi genetik baru dengan penyisipan molekul DNA ke dalam vektor sehingga terintegrasi dan mengalami perbanyakan di dalam suatu sel inang.  Manfaat. Diperolehnya produk gen tertentu dalam waktu lebih cepat dan jumlah lebih besar daripada produksi secara konvensional. Produk pangan, vaksin, kapas, bioinsektisida, agen bioremediasi dan hormon insulin
  • 22.  Tahapan-tahapan tersebut adalah 1. isolasi DNA genomik/kromosom yang akan diklon 2. pemotongan molekul DNA menjadi sejumlah fragmen dengan berbagai ukuran 3. isolasi DNA vektor 4. penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan 5. transformasi sel inang menggunakan molekul DNA rekombinan 6. reisolasi molekul DNA rekombinan dari sel inang 7. analisis DNA rekombinan.
  • 23.  Perangkat yang diperlukan adalah 1. Enzim restriksi : memotong DNA 2. Enzim DNA ligase : menyambung DNA 3. Plasmid : vektor 4. Transposon : alat untuk melakukan mutagenesis dan untuk menyisipkan penanda 5. Pustaka Genom : Menyimpan gen atau fragmen DNA yang telah diklonkan 6. Enzim Reverse Transcription : membuat DNA berdasarkan RNA 7. Pelacak DNA/RNA : deteksi gen atau fragmen DNA yang diinginkan atau deteksi klon yang benar
  • 24.  Sumber DNA sisipan 1. DNA genomik dari DNA library 2. Produk PCR 3. mRNA menjadi cDNA (eukariot)
  • 25.  Vektor DNA yang dapat mereplikasi diri didalam sel inang.  Vektor DNA adalah wahana tempat terjadinya kloning.  Vektor berupa molekul DNA yang diinsersi oleh suatu gen untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan yang dapat membawa masuk gen kedalam sel inang. Vektor
  • 26. Vektor tersebut antara lain Plasmid  Molekul DNA untai ganda berbentuk melingkar dan terletak diluar kromosom.  Plasmid memiliki ukuran yang lebih kecil daripada vektor kloning lain sehingga fragmen DNA yang disisipkan juga berukuran kecil yaitu kurang dari 10 kb.  Molekul DNA plasmid dapat diisolasi, dimanipulasi dan dimasukkan kembali kedalam sel inang. Didalam sel inang molekul DNA plasmid dapat berjumlah lebih dari satu dan mampu mereplikasi diri dan diturunkan ke generasi berikutnya  Plasmid dipilih karena mudah memasuki sel E.coli dan proses ini dibantu sutu senyawa kimia.  Plasmid dapat mereplikasi dirinya termasuk jika telah mengandung gen rekombinan manusia.
  • 27.
  • 28.
  • 29.  Bakteriofag : salah satu contohnya adalah lambda yaitu virus E.coli memiliki ukuran 49 kb berupa molekul DNA yang berukuran lebih besar daripada plasmid yang dibungkus protein. Fragmen DNA yang disisipkan juga memiliki ukuran lebih besar yaitu 20 kb  Phagemid : plasmid rekombinan yaitu gabungan antara plasmid dan bakteriofag serta dapat disisipi molekul DNA antara 10-20 kb  Kosmid : molekul DNA yang memiliki nukleotida dengan ukuran lebih besar daripada bakteriofag sehingga fragmen yang disisipkan sekitar 45kb  Ragi atau yeast : vektor kloning yang disisipi oleh framen DNA ukuran 50-100 kb
  • 31. Syarat Inang (Hospes)  Tumbuh cepat  Nutrisi murah  Tidak banyak persyaratan  Bukan patogen/tidak menghasilkan toksin  Informasi genetiknya sudah sangat dipahami  Kemampuannya dalam fermentasi telah sangat dipahami  Dapat menerima berbagai vektor, mudah ditransformasi,
  • 32.  Fragmen DNA asing pembawa sifat yang diinginkan. Pada proses kloning fragmen DNA pembawa sifat yang diinginkan dapat diperoleh dengan beberapa cara yaitu a. sintesis DNA secara kimia dengan DNA synthesizer karena alat ini dapat mensintesis urutan nukleotida sepanjang 80 kb tetapi dengan biaya mahal. b. sintesis DNA dari RNA. Proses ini diawali dengan isolasi dan pemurnian RNA. RNA bersifat tidak stabil dan mudah terdegradasi. Dengan penambahan enzim reverse transkriptase RNA akan ditranskripsi menjadi DNA. Cara ini memerlukan biaya relatif mahal. Fragmen DNA asing
  • 33. c. fragmentasi DNA secara mekanik. Cara ini diawali dengan isolasi dan pemurnian DNA (DNA kromosom) kemudian dipotong secara acak. Biaya relatif murah tetapi fragmen yang terpotong akan sulit disambung kembali ke vektor kloning. d. pemotongan DNA dengan enzim restriksi. Cara ini diawali dengan isolasi dan pemurnian DNA kemudian dilakukan pemotongan secara terarah dengan enzim restriksi. Enzim restriksi merupakan endonuklease yang memiliki sisi pengenalan tertentu. Penyambungan kembali fragmen dengan vektor dapat direncanakan dan biaya dapat dikalkulasikan.
  • 34.  Metode untuk memotong dan menyambung kembali DNA asing tersebut dengan vektor untuk menghasilkan DNA rekombinan.  Pemotongan dan penyambungan kembali fragmen DNA asing kedalam suatu vektor dilakukan secara enzimatis. Pemotongan dan Penyambungan Kembali DNA
  • 35. Beberapa enzim yang terlibat dalam kloning DNA adalah  enzim restriksi : endonuklease yang memiliki kemampuan memotong urutan nukleotida pada basa secara spesifik sehingga pemotongannya dapat terarah. Oleh karena molekul DNA beruntai ganda maka hasil pemotongannya berupa ujung tumpul (blunt ends) atau runcing/kohesif (sticky ends). Pemotongan DNA dengan enzim restriksi ini bersifat palindrom atau arah pengenalan (5`-3`) dari dua untai selalu sama.  DNA ligase untuk menyambung kembali fragmen DNA dengan vektornya sehingga dihasilkan DNA rekombinan.
  • 36.
  • 37.  Pemasukan molekul DNA rekombinan kedalam sel inang dapat dilakukan dengan kejut panas yaitu dengan mencampur DNA rekombinan hasil ligasi dengan sel inang dan dipanaskan pada 42°C selama 30 detik kemudian diinkubasi pada es selama 2 jam. Proses tersebut adalah transformasi yaitu sel yang mengalami perubahan.  Transforman ditumbuhkan pada media tertentu untuk dilakukan proses skrining atau identifikasi klon rekombinan. E.coli dapat sebagai inang karena metabolismenya telah banyak dipelajari. Memasukkan DNA Rekombinan
  • 38.  Skrining diperlukan untuk memperoleh klon hasil yang mengandung gen pengkode protein yang kita inginkan.  Setelah klon yang diduga mengandung fragmen DNA yang diinginkan diperoleh kemudian dilakukan isolasi DNA untuk menentukan urutan nukleotidanya.  Populasi sel dari satu induk asal disebut klon dan seluruh sel dalam satu klon memiliki susunan genetik yang sama. Identifikasi Klon Rekombinan
  • 39. 1.Isolasi gen 2. Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik 3. Mentransfer gen tersebut ke organisme baru 4. Membentuk produk organisme transgenik
  • 40.  Prosedur pembentukan organisme transgenik 1. Proses introduksi gen a. membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang spesifik. b. Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan c. Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan d. Uji coba kultur tersebut di lapangan 2. Mutagenesis Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi perubahan sifat pada organisme tersebut, contoh: semula sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama.
  • 41.  Transfer DNA secara alami 1. Konjugasi : perpindahan DNA antara satu sel ke sel lainnya dengan adanya kontak fisik 2. Transformasi : pengambilan DNA dari lingkungan disekitarnya 3. Transduksi : Pemindahan DNA dari satu sel ke sel lainnya dengan bantuan phage
  • 42.  Pembuatan tanaman buah, sayur, bunga, serealia, daun tembakau yang tahan lama, upaya produksi susu sapi dengan kualitas seperti ASI, wool berkualitas tinggi, padi dengan kandungan vitamin A, sintesis antibiotik baru dan produksi vaksin, insulin dan hormon.  Gen dipindah antar organisme. Rekayasa genetika melibatkan penyisipan informasi genetik baru kedalam organisme biasanya bakteri untuk menghasilkan kemampuan baru.  Gen dapat terekspresi atau tidak tergantung digunakannya dalam sintesis protein. Aplikasi Rekayasa Gen KLONING
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46. Tugas Presentasi  Buat 5 kelompok dan tentukan judul materi yang akan dipresentasikan  Tema presentasi 1. Peran teknologi sel dalam ketahanan pangan 2. Metode pengawetan pangan dan kaitannya dengan selaput plasma 3. Peran rigor mortis dan kaitannya dengan kualitas daging 4. Efek penyimpangan dalam pembelahan sel pada tanaman pangan 5. Stress Management pada sel (stress lingkungan dan nutrisi)
  • 47.  Info dari jurnal atau sumber lain  Bisa berupa info terkini, pro-kontra, produk atau jenis tanaman pangan  Efek dapat positif dan negatif  Dapat disertai penyataan sikap kelompok terhadap suatu teknologi atau pernyataan  Presentasi sekreatif mungkin dan mengangkat isu terkini terutama berkaitan dengan ketahanan dan keamanan pangan  Presentasi dilakukan berurutan sesuai tema