Buku ini memberikan panduan bagi para pemimpin untuk mengelola dan memotivasi bawahan agar dapat bekerja secara efektif. Beberapa poin pentingnya adalah memberikan umpan balik yang positif, memprioritaskan tujuan dan mendukung pencapaian tujuan, serta memahami motivasi setiap individu karena tidak semua orang memiliki motivasi yang sama. Pemimpin perlu menciptakan "penggemar fanatik" dari bawahan dan pel
3. Orang
yang baik prestasinya
bangga akan dirinya.
Prioritas seorang pemimpin adalah:
1.Pastikan bawahan tahu sasaran yang harus dicapai.
2.Lakukan segalanya untuk mendukung, mendorong, serta
membimbing mereka agar sasaran tercapai.
Anda berkuasa untuk membantu mereka menjadi
pemenang.
4. Jangan tunggu hingga orang-orang Anda
melakukan segalanya dengan sangat benar
baru Anda memuji mereka.
Berikan pujian setiap tahap kemajuan yang mereka capai.
6. Tak seorangpun dapat membuat Anda
merasa inferior
jika Anda tidak membiarkannya.
Setiap hari orang punya dua pilihan, kita bisa merasa OK
dengan diri sendiri; atau merasa kesal dengan diri sendiri.
Menjadi diri sendiri membuat kita terbuka pada diri sendiri
sehingga tahu dan mau belajar dari kritik orang lain.
8. Segala hal yang tidak layak dikerjakan,
Tidak layak dikerjakan dengan baik.
Dahulukan yang utama
Susun prioritas.
9. Sukses bukan selamanya
Dan kegagalan tidaklah fatal
Luapkan kegembiraan atas keberhasilan dan
sesali kekalahan saat itu, kemudian lupakan
Untuk fokus pada sasaran berikutnya.
10. Jika Anda berhenti belajar,
Anda berhenti tumbuh.
Tiga hal yang pasti di dunia ini
kematian, pajak dan perubahan
11. Dalam kehidupan ini yang Anda tolak
malah akan mendorong.
Werner Erhard
Jiga Anda tidak suka pada sesuatu, bila tidak segera
Anda atasi, sesuatu itu akan mengganggu pikiran Anda.
Perbanyak maaf, jangan menyimpan perasaan negatif.
12. Jangan bekerja lebih keras tapi
bekerjalah lebih cerdas.
“Jangan duduk saja di situ, lakukanlah.”
lawan
“Jangan kerja melulu, duduklah.”
Jika Anda tidak meluangkan waktu untuk berpikir,
menyusun strategi, dan menyusun prioritas, Anda akan
bekerja jauh lebih keras, tanpa menikmati manfaat pekerjaan
yang dikerjakan dengan cerdas.
13. Orang-orang menyenangkan mungkin
tampaknya ketinggalan, namun biasanya
mereka mengikuti perlombaan
yang berbeda.
Berpikir instan dan mengejar keuntungan jangka pendek.
Tujuan menghalalkan cara.
Kesabaran membantu kita menyadari bahwa bila kita
melakukan yang benar – sekalipu kita berkorban di jangka
pendek – dalam jangka panjang pasti tidak percuma.
14. Dalam mengelola sumber daya manusia,
lebih mudah melonggarkan kendali ketimbang
mengetatkannya.
Mulai dengan pengawasan ketat dulu, baru melonggarkan
itu lebih baik dari pada
longgar dulu baru mengetati.
15. Apapun yang layak dikerjakan,
pada mulanya tidak perlu dikerjakan
dengan sempurna.
Adalah tidak adil bersikap keras terhadap diri sendiri
ketika pertama kalinya Anda mencoba sesuatu yang baru.
Adalah juga tidak adil untuk mengharapkan standar yang
tidak realistis seperti itu dari orang lain.
Kita tidak perlu harus persis benar untuk pertama kali.
16. Setiap orang membutuhkan motivator
yang berbeda-beda.
Cara memotivasi
“Bila prentasimu baik dan engkau tetap ingin mempertahankan,
hadiah apa yang engkau inginkan?”
17. Hidup ini adalah soal mendapatkan nilai A.
Mulai dari akhir.
Tiga bagian dalam sistem evaluasi:
1.Perencanaan prestasi, penetapan tujuan (kompetensi)
2.Bimbingan. (interaksi, metode dan teknik)
3.Evaluasi prestasi. (capaian kompetensi)
18. Ciptakan Raving Fans (penggemar fanatik);
pelanggan yang puas tidaklah cukup.
Bedakan diri Anda dengan orang lain dalam meraih
simpati pelanggan, mereka akan memamerkan Anda
pada siapapun yang ditemui.
19. Jika Anda ingin tahu mengapa orang-orang
Anda tidak berprestasi dengan baik,
bercerminlah.
Tidak ada prajurit yang salah, yang banyak komandan
yang bodoh.
Tidak ada murid yang bodoh. yang banyak Guru yang
tidak mengenal muridnya.
(penyunting)
20. Mengelola hanya demi meraih keuntungan
adalah seperti main tenes, sementara mata
Anda tertuju pada papan angkanya dan
bukan pada bolanya.
Sukses dalam organisasi seperti kursi berkaki tiga;
1.Penggemar fanatik,
2.Karyawan fanatik,
3.Kekuatan keuangan.