SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
MIKROBIOLOGI INDUSTRI

      Defenisi: “Merupakan salah satu cabang mikrobiologi yang mengkaji pemanfaatan
mikroorganisme untuk menghasilkan bahan berupa produk” yaitu

   1. Bahan yang dapat dikonsumsi langsung (bahan pangan)
   2. Bahan setengah jadi yang harus dicampurkan dengan bahan lainnya agar dapat dikonsumsi
   3. Bahan obat-obatan, vaksin, antiobiotik, vitamin, pewarna makanan, penyedap makanan,
      enzim,dll.
   4. Bahan kimia untuk keamanan lingkungan seperti ethanol, pewarna pakaian, pewarna cat,
      plastik biodegradable,dll.

      Mikrobiologi industri tidak dapat dilepaskan dari kemampuan mikroorganisme dalam
melakukan proses fermentasi (Perubahan gradual oleh enzim yang dihasilkan oleh bakteri, khamir
(yeast), dan jamur). Contoh: pengasaman susu, dekomposisi pati dan selulosa menjadi gula,
pengubahan gula menjadi alkohol dan CO2, dan oksidasi senyawa nitrogen organik, dll.


Sejarah
      Industri fermentasi dimulai sebelum tahun 1900, yaitu dengan dimulainya pembuatan
alkohol dan vinegar (cuka). Di Arab, produksi dalam skala besar dimulai tahun 1700.
Pengembangan proses dengan menggunakan termometer dimulai tahun 1757 dan pemindahan
panas pada tahun 1801. Pada pertengahan abad 19, fungsi yeast (khamir) dalam fermentasi alkohol
mulai dikembangkan. Pada akhir abad 19 telah mulai digunakan kultur murni yeast pada
pembuatan starter (inokulum).
      Vinegar pada mulanya dihasilan dari oksidasi wine karena adanya pertumbuhan mikroba liar
(wild type) pada wine. Pada perkembangannya proses ini ditingkatkan dengan penggunaan
generator dan medium penyangga (bufer). Pada akhir abad 19 dan awal abad 20, teknik
pasteurisasi ditemukan dan mulai diaplikasikan untuk sterilisasi medium disamping itu dilakukan
juga penambahan vinegar 10% kedalam medium wine untuk meningkatkan keasaman medium dan
mencegah terjadinya kontaminasi. Jadi konsep proses yang lengkap dimulai pada awal abad 20,
walaupun proses sederhana telah dimulai abad 18 di Arab.
       Faktor-faktor yang dibutuhkan dalam pengembangan industri mikroba:
          a.   Mikrobia (mikroorganisme)
          b.   Bahan dasar
          c.   Sifat bioproses yang mendukung
          d.   Pilot plant
          e.   Faktor lingkungan dan sosek


       Syarat mikrorganisme yang akan digunakan:
          a.   Dalam kondisi biakan murni.
          b.   Unggul secara genetis.
          c.   Merupakan jenis yang stabil
d.   Bukan merupakan jenis patogen


       Bahan dasar:
         a.   Hasil Pertanian: jerami, dedak, biji-bijian, kelapa dan sabutnya, dll.
         b.   Hasil Perkebunan: gula tebu, ampas tebu, kulit kopi, kulit coklat, minyak sawit, dll.
         c.   Limbah industri: limbah CPO, limbah tahu, sampah, limbah tapioka, dll.


       Syarat-syarat bahan dasar:
         a.   Mudah didapat
         b.   Terdapat dalam jumlah besar
         c.   Murah harganya
         d.   Terdapat bahan pengganti alternatif


Sifat-sifat proses:
Kegiatan Mikrobia dalam melakukan proses fermentasi meliputi beberapa kelompok proses yaitu:
a.   Pertumbuhan. Kata ini dipakai bagi individu tunggal atau organisme-organisme yang
     membentuk koloni, mencakup peningkatan ukuran sel serta reproduksi sel secara langsung
     dengan pembelahan, pertunasan atau pembentukan badan khusus seperti spora dan konidia.
b.    Asimilasi. Merupakan aktivitas yang mengubah berbagai komponen substrat menjadi
     substansi sel, sehingga memberikan pertumbuhan dan aktivitas hidup yang diperlukan.
c. Biosintesis. Merupakan pembentukan senyawa-senyawa kompleks dalam sel dalam jumlah
   yang lebih banyak daripada yang diperlukan untuk menjaga dan mempertahankan aktivitas
   normal sehari-hari. Senyawa hasil biosintesa umumnya adalah substansi biokimia aktif yang
   esensial (seperti enzim, vitamin, antibiotika, toksin dan lain-lain) yang dapat tetap dijaga
   keberadaannya dalam sel atau (lebih sering) dikeluarkan dari sel dan masuk kedalam substrat.
   Biosintesa biasanya tidak spesifik untuk suatu spesies
     Asimilasi dan Biosintesa dikelompokkan kedalama anabolisme dan merupakan proses yang
     memerlukan energiATP, yang diperoleh dari proses disimilasi atau katabolisme.
d.    Disimilasi. Merupakan proses pengubahan senyawa substrat (yang merupakan sumber energi
     bagi organisme) atau senyawa- senyawa didalam sel seperti glikogen dan ATP (yang
     merupakan cadangan energi) menjadi senyawa yang memiliki tingkat energi yang lebih
     rendah, sedemikian rupa hingga energi dibebaskan dalam proses ini. Disimilasi berlangsung
     dalam sel dan produknya dikeluarkan ke media sekitarnya. Disimilasi terutama menghasilkan
     senyawa anorganik dan beberapa unsur tertentu. Contohnya adalah karbohidrat, glikosida,
     alkohol mono dan poli basa, aldehid, asam mono- dan polibasa, asam keto dan hidroksi,
     hidrokarbon, asam amino, dan amina; sejumlah garam Fe, Mn dan As, unsur Karbon, belerang
     dan lain-lain.
Efek dari sifat-sifat proses:
     Perbedaan proses yang berlangsung akan memberikan pengaruh terhadap pemilihan kondisi
fermentasi aerob atau anaerob, medium cair atau medium padat, proses fermentasi batch, feed
batch atau continue. Selain pengaruh terhadap faktor diatas, sifat proses juga berpengaruh terhadap
tipe fermentor seperti optimasi lingkungan: pH, aerasi, suhu dan kadar nutrient, jenis alat bantu:
sumber air, listrik, kompresor dan lain sebagainya, dan cara atau teknik pengambilan hasil dan
sterilisasi
        Mikrobiologi Industri tidak lepas dari peranan bioteknologi sebagai ilmu terapannya.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer,
biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses
produksi barang dan jasa.
       Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu.Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang
sudah dikenal sejak abad ke-9. Bioteknologi dengan menggunakan mikroorganisme dapat
menghasilkan makanan dan minuman karena dapat tumbuh dengan cepat, mengandung protein
yang cukup tinggi dan dapat menggunakan produk-produk sisa sebagai substratnya misalnya dari
limbah dapat menghasilkan produk yang tidak toksik dan reaksi biokimianya dapat dikontrol oleh
enzim organisme itu sendiri.
      Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi
bentuk lain. Proses pembuatan pangan yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui
fermentasi, seperti keju, yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Pada
masa mendatang diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti
mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup mikroorganisme juga akan
sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi pembuatan makanan.


Mikroorganisme pengubah dan penghasil makanan dan minuman
      Proses fermentasi dari suatu organisme dapat mengubah suatu makanan dan minuman.
Proses fermentasi merupakan perubahan enzimatik secara anaerob dari suatu senyawa organik
dan menjadi produk organik yang lebih sederhana. Hal tersebut disebabkan mikroorganisme dapat
tumbuh menjadi dua kali lipat dan juga massa mikroba minimal mengandung 40% protein dan
memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. Beberapa jenis mikroorganisme dalam
produk makanan dan minuman adalah sebagai berikut :
a. Pembuatan Tape
Tape merupakan makanan yang mengandung alcohol yang di hasilkan dari proses peragian atau
fermentasi berbahan dasar ketan ataupun singkong. Dalam proses fermentasi tapai, digunakan
beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis
burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain Ragi
tersebut tersusun oleh tepung beras, air tebu, bawang merah dan putih, kayu manis. Sebelum
membuat tape perlu diperhatikan untuk menghasilkan kualitas yang bagus, warnanya menarik,
rasanya manis dan strukturnya lembut dengan menggunakan cara antara lain:
   a.   bahan dasar singkong atau beras ketan memiliki kualitas baik
b.   memperhitungkan macam dan banyak ragi yang digunakan
   c.   memilih cara pemasakan bahan dasar (ditanak atau direbus)
   d.   memilih cara menyimpan tape (dengan plastik atau daun)
   e.   memperhatikan keadaan lingkungan pada saat menyimpannya.
        Adakalanya pembuatan tape ketan dilanjutkan yang akhirnya akan menghasilan brem, baik
        untuk diminum atau untuk kue.


b. Pembuatan Tempe
Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan makanan yang
sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein nabati yang cukup tinggi.
Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan mengubah protein
kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana yang mudah dicerna
karena adanya perubahan-perubahankimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses
fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut
seperti diare.


c. Pembuatan Oncom
Oncom merupakan makanan yang dikenal di kawasan Jawa Barat.Oncom terbuat dari ampas tahu,
yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur Neurospora sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat
warna merah atau oranye yang merupakan pewarna alami. Neurospora dapat mengeluarkan enzim
amilase, lipase protease yang aktif selama proses fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan
bahan-bahan dinding sel ampas kacang kedelai, singkong, atau kelapa.Fermentasi ini juga
menyebabkan terbentuknya sedikit alkohol dan berbagai ester yang beraroma sedap.




d. Pembuatan Kecap
Kecap terbuat dari kacang kedelai berwarna hitam.Untuk mempercepat fermentasi biasanya
dicampurkan sumber karbohidrat atau energi yang berbentuk tepung beras atau nasi, sedangkan
warna        larutan      kecap       yang        terjadi,     tergantung      pada      waktu.
Perendaman kedelai dilakukan dalam larutan garam, maka pembuatan kecap dinamakan
fermentasi garam. Fermentasi pada proses pembuatan kecap dengan menggunakan jasmur
Aspergillus wentii dan Rhizopus sp. Coba Anda perhatikan beberapa kecap di pasaran, ada yang
kental, ada pula yang encer. Kecap yang kental karena banyak ditambahkan gula merah, gula aren,
atau gula kelapa, sedangkan kecap yang encer dikarenakan mengandung lebih banyak garam.Ada
juga kecap ikan, kecap udang, dan sebagainya. Itu bisa dilakukan karena selama proses pembuatan
ada penambahan sari ikan ataupun sari udang ke dalamnya.


e. Pembuatan Asinan Sayuran
Asinan sayuran merupakan sayuran yang diawetkan dengan jalan fermentasi asam.Bakteri yang
digunakan adalah Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Pediococcus.Mikroorganisme tersebut
mengubah zat gula yang terdapat dalam sayuran menjadi asam laktat. Asam laktat yang terbentuk
dapat membatasi pertumbuhan mikroorganisme lain dan memberikan rasa khas pada sayuran
yang difermentasi atau sering dikenal dengan nama ‘acar’.


f. Pembuatan Roti
Proses fermentas pada pembuatan rotii ini dengan bantuan dari yeast atau khamir yaitu sejenis
jamur. Yeast yang ditambahkan pada adonan tepung akan menjadikan proses fermentasi, yaitu
akan menghasilkan gas karbon dioksida dan alkohol. Gas karbon dioksida tersebut dapat berguna
untuk mengembangkan roti, sedangkan alkohol dibiarkan menguap. Selanjutnya, akan terlihat jika
adonan tersebut dioven akan tampak lebih mengembang dan ukurannya membesar, hal ini
dikarenakan gas akan mengembang jika temperatur tinggi.


g. Pembuatan Keju
Pada umumnya keju disukai banyak orang. Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan
memasukkan bakteri, yaitu Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus. Untuk
mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu dipanaskan terlebih dahulu
pada suhu tertentu dengan maksud untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar berhasil dalam
proses pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim yang mengandung renin untuk
menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan, yaitu berupa cairan susu yang harus dibuang,
sedangkan bagian yang padat diperas dan dipadatkan. Enzim tersebut akan menambah aroma dan
rasa, juga akan mencerna protein dan lemak menjadi asam amino.
Umumnya keju dapat dikelompokkan menurut kepadatannya yang dihasilkan dalam proses
pemasakan. Keju menjadi keras apabila kelembabannya kecil dan pemampatannya besar.Jika masa
inkubasinya semakin lama, maka keasamannya makin tinggi sehingga cita rasanya makin tajam.


h. Pembuatan Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman yang terbuat dari air susu. Apabila dibandingkan dengan susu biasa,
yoghurt dapat memberikan efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka. Selain itu,
yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga mencegah penyumbatan di
pembuluh darah.
Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi
bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan selama 4-6 jam pada suhu 38 C – 44 C atau selama
12 jam pada suhu 32 C. Pada masa inkubasi akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat
yoghurt berasa asam, dapat juga ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang diinginkan.


h. Protein Sel Tunggal (PST)
Protein sel tunggal merupakan protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme misalnya ganggang,
bakteri dan berada di dalam sel mikroorganisme tersebut, coba Anda buka kembali pelajaran kelas
X. Mikroorganisme tersebut memiliki protein yang beratnya mencapai 80 % dari berat total sel. Jika
mikroorganisme tersebut memiliki kemampuan reproduksi yang sangat cepat, maka akan
dihasilkan protein dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.
B. Fermentasi
Fermentasi adalah bentuk pengawetan makanan secara modern. Umumnya bahan makanan yang
akan diawetkan akan mengalami proses pengubahan karbohidrat menjadi alkohol. Proses tersebut
dipengaruhi oleh enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi. Umumnya bahan makanan yang diawetkan
ditaburi dengan ragi, kemudian disimpan dalam keadaan lembab tanpa sinar matahari. Beberapa
contoh proses fermentasi sering digunakan dalam pembuatan tempe, tape, tahu, kecap, tauco, dan
lain-lain .




C. Konsep gizi seimbang yang mendukung Bioteknologi Pangan
Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah masalah gizi kurang dan gizi lebih. Pola
pertumbuhan dan status gizi merupakan indikator kesejahteraan. Oleh karena itu, perlu adanya
program gizi yang berguna untuk mendorong kedua hal tersebut.
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya).
Masalah gizi menyebabkan kualitas SDM menjadi rendah. Adapun tujuan program pangan dan gizi
yang dikembangkan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 adalah :
   1. Meningkatkan ketersediaan komoditas pangan pokok dengan jumlah yang cukup, kualitas
      memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan produksi dan
      penganekaragaman serta pengembangan produksi olahan.
   2. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan ketahanan
      pangan tingkat rumah tangga.
   3. Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yg baik dengan menurunkan
      prevalensi gizi kurang dan gizi lebih.
   4. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi untuk mencapai
      hidup sehat.
Mikroorganisme yang di kembangkan dalam bioteknologi pangan melelui proses fermentasi
mampu mengubah bahan mentah seperti, kedelai, jangung, ketela dan yang lainnya menjadi bahan
yang memiliki nilai tambah tinggi baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Bioteknologi pangan yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mengubah bahan pangan sangat
bermanfaat bagi masyarakat. Bahan pangan yang di fermentasi dengan mikroorganisme,
mengandung nutrisi yang tinggi untuk memenuhi keseimbangan gizi pada manusia. Berbagai
bahan makanan yang sebelum di olah secara bioteknologi memiliki kualitas dan gizi yang rendah
akan tetapi setelah diolah secara bioteknologi mimiliki kandungan gizi yang kaya akan manfaatnya
bagi kesejahteraan Manusia.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriAditya Rendra
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)adeputra93
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaYusuf Ahmad
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin cAnnisa Nurul Chaerani
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteriAfifi Rahmadetiassani
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarJoni Iswanto
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaAhmad Fadli
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikAgnescia Sera
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrinAstri Maulida
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 

Was ist angesagt? (20)

Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERIMIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Metabolisme mikrobial
Metabolisme mikrobialMetabolisme mikrobial
Metabolisme mikrobial
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
5. proses thermal
5. proses thermal5. proses thermal
5. proses thermal
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 

Ähnlich wie Mikrobiologi industri

Bab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologiBab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologirinitosha
 
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptxBab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptxDELLABLATAMA1
 
Pengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docx
Pengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docxPengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docx
Pengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docxAgathaHaselvin
 
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdfbab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdfRafiJuniarto1
 
Bioteknologi111.ppt
Bioteknologi111.pptBioteknologi111.ppt
Bioteknologi111.pptssuserc9b4a0
 
ST 1.pptx
ST 1.pptxST 1.pptx
ST 1.pptxHeriS12
 
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTABioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTALiana Susanti SMPN 248
 
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)Muhamad Toha
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxAgathaHaselvin
 
BIOTECHNOLOGY 1.ppt
BIOTECHNOLOGY 1.pptBIOTECHNOLOGY 1.ppt
BIOTECHNOLOGY 1.pptSuparnoSPd5
 
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21EriaMarina
 
Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)astutirisa
 
Bab 6 bioteknologi kls 9i
Bab 6 bioteknologi kls 9iBab 6 bioteknologi kls 9i
Bab 6 bioteknologi kls 9iNining Mtsnkra
 

Ähnlich wie Mikrobiologi industri (20)

Bab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologiBab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologi
 
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptxBab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 
Pengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docx
Pengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docxPengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docx
Pengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docx
 
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdfbab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
 
Biotehnologi
BiotehnologiBiotehnologi
Biotehnologi
 
Bioteknologi111.ppt
Bioteknologi111.pptBioteknologi111.ppt
Bioteknologi111.ppt
 
ST 1.pptx
ST 1.pptxST 1.pptx
ST 1.pptx
 
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTABioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
 
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
 
bioteknologi-1.ppt
bioteknologi-1.pptbioteknologi-1.ppt
bioteknologi-1.ppt
 
BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGIBIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
 
BIOTECHNOLOGY 1.ppt
BIOTECHNOLOGY 1.pptBIOTECHNOLOGY 1.ppt
BIOTECHNOLOGY 1.ppt
 
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
 
ppt bioteknologi
ppt bioteknologippt bioteknologi
ppt bioteknologi
 
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptxBIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
 
Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Bab 6 bioteknologi kls 9i
Bab 6 bioteknologi kls 9iBab 6 bioteknologi kls 9i
Bab 6 bioteknologi kls 9i
 

Mehr von f' yagami

Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianf' yagami
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkapf' yagami
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenikf' yagami
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)f' yagami
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsf' yagami
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungif' yagami
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingf' yagami
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisf' yagami
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anakf' yagami
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thoraxf' yagami
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritisf' yagami
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoidf' yagami
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerakf' yagami
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspf' yagami
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitf' yagami
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayf' yagami
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataf' yagami
 

Mehr von f' yagami (20)

Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenik
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungi
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteaching
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalis
 
Askep tbc
Askep tbcAskep tbc
Askep tbc
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoid
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 

Mikrobiologi industri

  • 1. MIKROBIOLOGI INDUSTRI Defenisi: “Merupakan salah satu cabang mikrobiologi yang mengkaji pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan bahan berupa produk” yaitu 1. Bahan yang dapat dikonsumsi langsung (bahan pangan) 2. Bahan setengah jadi yang harus dicampurkan dengan bahan lainnya agar dapat dikonsumsi 3. Bahan obat-obatan, vaksin, antiobiotik, vitamin, pewarna makanan, penyedap makanan, enzim,dll. 4. Bahan kimia untuk keamanan lingkungan seperti ethanol, pewarna pakaian, pewarna cat, plastik biodegradable,dll. Mikrobiologi industri tidak dapat dilepaskan dari kemampuan mikroorganisme dalam melakukan proses fermentasi (Perubahan gradual oleh enzim yang dihasilkan oleh bakteri, khamir (yeast), dan jamur). Contoh: pengasaman susu, dekomposisi pati dan selulosa menjadi gula, pengubahan gula menjadi alkohol dan CO2, dan oksidasi senyawa nitrogen organik, dll. Sejarah Industri fermentasi dimulai sebelum tahun 1900, yaitu dengan dimulainya pembuatan alkohol dan vinegar (cuka). Di Arab, produksi dalam skala besar dimulai tahun 1700. Pengembangan proses dengan menggunakan termometer dimulai tahun 1757 dan pemindahan panas pada tahun 1801. Pada pertengahan abad 19, fungsi yeast (khamir) dalam fermentasi alkohol mulai dikembangkan. Pada akhir abad 19 telah mulai digunakan kultur murni yeast pada pembuatan starter (inokulum). Vinegar pada mulanya dihasilan dari oksidasi wine karena adanya pertumbuhan mikroba liar (wild type) pada wine. Pada perkembangannya proses ini ditingkatkan dengan penggunaan generator dan medium penyangga (bufer). Pada akhir abad 19 dan awal abad 20, teknik pasteurisasi ditemukan dan mulai diaplikasikan untuk sterilisasi medium disamping itu dilakukan juga penambahan vinegar 10% kedalam medium wine untuk meningkatkan keasaman medium dan mencegah terjadinya kontaminasi. Jadi konsep proses yang lengkap dimulai pada awal abad 20, walaupun proses sederhana telah dimulai abad 18 di Arab. Faktor-faktor yang dibutuhkan dalam pengembangan industri mikroba: a. Mikrobia (mikroorganisme) b. Bahan dasar c. Sifat bioproses yang mendukung d. Pilot plant e. Faktor lingkungan dan sosek Syarat mikrorganisme yang akan digunakan: a. Dalam kondisi biakan murni. b. Unggul secara genetis. c. Merupakan jenis yang stabil
  • 2. d. Bukan merupakan jenis patogen Bahan dasar: a. Hasil Pertanian: jerami, dedak, biji-bijian, kelapa dan sabutnya, dll. b. Hasil Perkebunan: gula tebu, ampas tebu, kulit kopi, kulit coklat, minyak sawit, dll. c. Limbah industri: limbah CPO, limbah tahu, sampah, limbah tapioka, dll. Syarat-syarat bahan dasar: a. Mudah didapat b. Terdapat dalam jumlah besar c. Murah harganya d. Terdapat bahan pengganti alternatif Sifat-sifat proses: Kegiatan Mikrobia dalam melakukan proses fermentasi meliputi beberapa kelompok proses yaitu: a. Pertumbuhan. Kata ini dipakai bagi individu tunggal atau organisme-organisme yang membentuk koloni, mencakup peningkatan ukuran sel serta reproduksi sel secara langsung dengan pembelahan, pertunasan atau pembentukan badan khusus seperti spora dan konidia. b. Asimilasi. Merupakan aktivitas yang mengubah berbagai komponen substrat menjadi substansi sel, sehingga memberikan pertumbuhan dan aktivitas hidup yang diperlukan. c. Biosintesis. Merupakan pembentukan senyawa-senyawa kompleks dalam sel dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang diperlukan untuk menjaga dan mempertahankan aktivitas normal sehari-hari. Senyawa hasil biosintesa umumnya adalah substansi biokimia aktif yang esensial (seperti enzim, vitamin, antibiotika, toksin dan lain-lain) yang dapat tetap dijaga keberadaannya dalam sel atau (lebih sering) dikeluarkan dari sel dan masuk kedalam substrat. Biosintesa biasanya tidak spesifik untuk suatu spesies Asimilasi dan Biosintesa dikelompokkan kedalama anabolisme dan merupakan proses yang memerlukan energiATP, yang diperoleh dari proses disimilasi atau katabolisme. d. Disimilasi. Merupakan proses pengubahan senyawa substrat (yang merupakan sumber energi bagi organisme) atau senyawa- senyawa didalam sel seperti glikogen dan ATP (yang merupakan cadangan energi) menjadi senyawa yang memiliki tingkat energi yang lebih rendah, sedemikian rupa hingga energi dibebaskan dalam proses ini. Disimilasi berlangsung dalam sel dan produknya dikeluarkan ke media sekitarnya. Disimilasi terutama menghasilkan senyawa anorganik dan beberapa unsur tertentu. Contohnya adalah karbohidrat, glikosida, alkohol mono dan poli basa, aldehid, asam mono- dan polibasa, asam keto dan hidroksi, hidrokarbon, asam amino, dan amina; sejumlah garam Fe, Mn dan As, unsur Karbon, belerang dan lain-lain.
  • 3. Efek dari sifat-sifat proses: Perbedaan proses yang berlangsung akan memberikan pengaruh terhadap pemilihan kondisi fermentasi aerob atau anaerob, medium cair atau medium padat, proses fermentasi batch, feed batch atau continue. Selain pengaruh terhadap faktor diatas, sifat proses juga berpengaruh terhadap tipe fermentor seperti optimasi lingkungan: pH, aerasi, suhu dan kadar nutrient, jenis alat bantu: sumber air, listrik, kompresor dan lain sebagainya, dan cara atau teknik pengambilan hasil dan sterilisasi Mikrobiologi Industri tidak lepas dari peranan bioteknologi sebagai ilmu terapannya. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-9. Bioteknologi dengan menggunakan mikroorganisme dapat menghasilkan makanan dan minuman karena dapat tumbuh dengan cepat, mengandung protein yang cukup tinggi dan dapat menggunakan produk-produk sisa sebagai substratnya misalnya dari limbah dapat menghasilkan produk yang tidak toksik dan reaksi biokimianya dapat dikontrol oleh enzim organisme itu sendiri. Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Proses pembuatan pangan yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Pada masa mendatang diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup mikroorganisme juga akan sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi pembuatan makanan. Mikroorganisme pengubah dan penghasil makanan dan minuman Proses fermentasi dari suatu organisme dapat mengubah suatu makanan dan minuman. Proses fermentasi merupakan perubahan enzimatik secara anaerob dari suatu senyawa organik dan menjadi produk organik yang lebih sederhana. Hal tersebut disebabkan mikroorganisme dapat tumbuh menjadi dua kali lipat dan juga massa mikroba minimal mengandung 40% protein dan memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. Beberapa jenis mikroorganisme dalam produk makanan dan minuman adalah sebagai berikut : a. Pembuatan Tape Tape merupakan makanan yang mengandung alcohol yang di hasilkan dari proses peragian atau fermentasi berbahan dasar ketan ataupun singkong. Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain Ragi tersebut tersusun oleh tepung beras, air tebu, bawang merah dan putih, kayu manis. Sebelum membuat tape perlu diperhatikan untuk menghasilkan kualitas yang bagus, warnanya menarik, rasanya manis dan strukturnya lembut dengan menggunakan cara antara lain: a. bahan dasar singkong atau beras ketan memiliki kualitas baik
  • 4. b. memperhitungkan macam dan banyak ragi yang digunakan c. memilih cara pemasakan bahan dasar (ditanak atau direbus) d. memilih cara menyimpan tape (dengan plastik atau daun) e. memperhatikan keadaan lingkungan pada saat menyimpannya. Adakalanya pembuatan tape ketan dilanjutkan yang akhirnya akan menghasilan brem, baik untuk diminum atau untuk kue. b. Pembuatan Tempe Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan makanan yang sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein nabati yang cukup tinggi. Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahankimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare. c. Pembuatan Oncom Oncom merupakan makanan yang dikenal di kawasan Jawa Barat.Oncom terbuat dari ampas tahu, yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur Neurospora sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye yang merupakan pewarna alami. Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase protease yang aktif selama proses fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan bahan-bahan dinding sel ampas kacang kedelai, singkong, atau kelapa.Fermentasi ini juga menyebabkan terbentuknya sedikit alkohol dan berbagai ester yang beraroma sedap. d. Pembuatan Kecap Kecap terbuat dari kacang kedelai berwarna hitam.Untuk mempercepat fermentasi biasanya dicampurkan sumber karbohidrat atau energi yang berbentuk tepung beras atau nasi, sedangkan warna larutan kecap yang terjadi, tergantung pada waktu. Perendaman kedelai dilakukan dalam larutan garam, maka pembuatan kecap dinamakan fermentasi garam. Fermentasi pada proses pembuatan kecap dengan menggunakan jasmur Aspergillus wentii dan Rhizopus sp. Coba Anda perhatikan beberapa kecap di pasaran, ada yang kental, ada pula yang encer. Kecap yang kental karena banyak ditambahkan gula merah, gula aren, atau gula kelapa, sedangkan kecap yang encer dikarenakan mengandung lebih banyak garam.Ada juga kecap ikan, kecap udang, dan sebagainya. Itu bisa dilakukan karena selama proses pembuatan ada penambahan sari ikan ataupun sari udang ke dalamnya. e. Pembuatan Asinan Sayuran Asinan sayuran merupakan sayuran yang diawetkan dengan jalan fermentasi asam.Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Pediococcus.Mikroorganisme tersebut mengubah zat gula yang terdapat dalam sayuran menjadi asam laktat. Asam laktat yang terbentuk
  • 5. dapat membatasi pertumbuhan mikroorganisme lain dan memberikan rasa khas pada sayuran yang difermentasi atau sering dikenal dengan nama ‘acar’. f. Pembuatan Roti Proses fermentas pada pembuatan rotii ini dengan bantuan dari yeast atau khamir yaitu sejenis jamur. Yeast yang ditambahkan pada adonan tepung akan menjadikan proses fermentasi, yaitu akan menghasilkan gas karbon dioksida dan alkohol. Gas karbon dioksida tersebut dapat berguna untuk mengembangkan roti, sedangkan alkohol dibiarkan menguap. Selanjutnya, akan terlihat jika adonan tersebut dioven akan tampak lebih mengembang dan ukurannya membesar, hal ini dikarenakan gas akan mengembang jika temperatur tinggi. g. Pembuatan Keju Pada umumnya keju disukai banyak orang. Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memasukkan bakteri, yaitu Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus. Untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu dipanaskan terlebih dahulu pada suhu tertentu dengan maksud untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar berhasil dalam proses pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim yang mengandung renin untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan, yaitu berupa cairan susu yang harus dibuang, sedangkan bagian yang padat diperas dan dipadatkan. Enzim tersebut akan menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna protein dan lemak menjadi asam amino. Umumnya keju dapat dikelompokkan menurut kepadatannya yang dihasilkan dalam proses pemasakan. Keju menjadi keras apabila kelembabannya kecil dan pemampatannya besar.Jika masa inkubasinya semakin lama, maka keasamannya makin tinggi sehingga cita rasanya makin tajam. h. Pembuatan Yoghurt Yoghurt merupakan minuman yang terbuat dari air susu. Apabila dibandingkan dengan susu biasa, yoghurt dapat memberikan efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka. Selain itu, yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga mencegah penyumbatan di pembuluh darah. Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan selama 4-6 jam pada suhu 38 C – 44 C atau selama 12 jam pada suhu 32 C. Pada masa inkubasi akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat yoghurt berasa asam, dapat juga ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang diinginkan. h. Protein Sel Tunggal (PST) Protein sel tunggal merupakan protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme misalnya ganggang, bakteri dan berada di dalam sel mikroorganisme tersebut, coba Anda buka kembali pelajaran kelas X. Mikroorganisme tersebut memiliki protein yang beratnya mencapai 80 % dari berat total sel. Jika mikroorganisme tersebut memiliki kemampuan reproduksi yang sangat cepat, maka akan dihasilkan protein dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.
  • 6. B. Fermentasi Fermentasi adalah bentuk pengawetan makanan secara modern. Umumnya bahan makanan yang akan diawetkan akan mengalami proses pengubahan karbohidrat menjadi alkohol. Proses tersebut dipengaruhi oleh enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi. Umumnya bahan makanan yang diawetkan ditaburi dengan ragi, kemudian disimpan dalam keadaan lembab tanpa sinar matahari. Beberapa contoh proses fermentasi sering digunakan dalam pembuatan tempe, tape, tahu, kecap, tauco, dan lain-lain . C. Konsep gizi seimbang yang mendukung Bioteknologi Pangan Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah masalah gizi kurang dan gizi lebih. Pola pertumbuhan dan status gizi merupakan indikator kesejahteraan. Oleh karena itu, perlu adanya program gizi yang berguna untuk mendorong kedua hal tersebut. Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya). Masalah gizi menyebabkan kualitas SDM menjadi rendah. Adapun tujuan program pangan dan gizi yang dikembangkan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 adalah : 1. Meningkatkan ketersediaan komoditas pangan pokok dengan jumlah yang cukup, kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan produksi dan penganekaragaman serta pengembangan produksi olahan. 2. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga. 3. Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yg baik dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih. 4. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi untuk mencapai hidup sehat. Mikroorganisme yang di kembangkan dalam bioteknologi pangan melelui proses fermentasi mampu mengubah bahan mentah seperti, kedelai, jangung, ketela dan yang lainnya menjadi bahan yang memiliki nilai tambah tinggi baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Bioteknologi pangan yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mengubah bahan pangan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Bahan pangan yang di fermentasi dengan mikroorganisme, mengandung nutrisi yang tinggi untuk memenuhi keseimbangan gizi pada manusia. Berbagai bahan makanan yang sebelum di olah secara bioteknologi memiliki kualitas dan gizi yang rendah akan tetapi setelah diolah secara bioteknologi mimiliki kandungan gizi yang kaya akan manfaatnya bagi kesejahteraan Manusia.