SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
1. PENGERTIAN DIFERENSIASI
           Diferensiasi adalah suaru proses yang menjadikan sel menerima fungsi
  biokoimia dan morfologi khusus yang sebelumnya tidak ada. Sel-sel yang
  ditentukan seperti itu biasanya kehilangan kemampuan untuk membelah. Dan juga
  merup[akan proses yang dapat mengakibatkan sekumpulan sel menjadi berbeda-
  beda dalam struktur, fungsi dan perilaku.

           Terjadinya diferensisasi, berlangsung saat embrio. Dengan adanya
  diferensisasi terjadi pembagian pekerjaan atau aktivitas tubuh sehingga lebih
  efektif. Dengan adanya diferensisasi maka akan terjadi spesialisai bagi berbagai
  populasi sel anak. Spesialisasi itu terjadi baik intra maupun ekstra seluler.

           Spesisalisasi ekstra ialah seperti pembentukan serat ekstra seluler oleh sel-
  sel fibroblas pada jaringan pengikan dan penunjang, lalu pembentukan bahan
  metriks, bagi sejenis jaringan dan populasi sel adalah khas.

           Sel otak banyak mengandung mikrofilamen aktin dan miosin yang
           tersusun berjejer rapat, juga banyak mengandung mitokondria sebagai
           sumber energi bagi proses berkerut mengendur.
           2. Sel kelenjar penghasil enzim banyak mengandung retikulum
           endoplasma dan alat golgi yang besar.
           Sel efitel kulit banyak mengadung retikulum endoplasma dan giat
           meproduksi serat keratin.
           Sel saraf memiliki bentuk khas panjang halus seperti serat dan mampu
           mengalirkan rangsangan listrik maupun kimia, pada ujung serabut
           menghasilkan cairan kimia yang disebut neurotransmitter.

2. TAHAP DIFERENSIASI

           Dalam diferensiasi terjadi kedalam beberapa tahapan yaitu pada tingkat
  pertumbuhan embrio. Seperti zigot, blastula, grastula, tubulasi, organogenesis.

   Zigot

           Zigot adalah ovum yang dibuahi spermatozon. Bagian atas ovum disebut
  kutub animal terdapat daerah ooplas (sitoplasma ovum) yang nantinya akan
menjadi bakal ektoderm. Bagian bawah kutub ovum disebut kutub vegetal ooplas
yang akan menjadi bakal mesoderm. Sedangkan bagian samping antara kedua
kutub akan menjadi bakal endoderm. Eksoderm bakal tumbuh menjadi epidermis
dan saraf. Endoderm bakal menjadi lapisan lendir saluran pencernaan bersama
kelnjar dan paru, mesoderm bakal menjadi jaringan pengikat, penunjang, otot, alat
dalam.

Blastula

         Terjadi pada tingkat pertumbuhan embrio, terbentuk daerah kelompok sel
yang akan menjadi jaringan utama tubuh. Setelah berdiferensiasi, pupolasi sel
menjadi epidermis, saraf, notokord (sumbu penyokong primer), mesoderm.
Diferensiasi mulai terjadi pada kelompok sel. Blastomer (sel blastula) sebelah
bakal jadi endoderm, sebelah atas bakal jadi ektoderm, dan bagian tengah bakal
menjadi mesoderm.

Gastrula

         Pada tingkat gastrula, embrio sudah mengandung 3 lapis benih yang terdiri
dari sel-sel yang tersusun di daerah tertuntu tubuh, yaitu ektoderm, mesoderm dan
endoderm. Pada tingkat grastula, baru berupa daerah sel sedangkan pada tingkat
gastrula sudah membentuk lapisan yang sangat jelas. Diferensiasi berlanjut
dengan terbentuknya 3 lapis benih yaitu ektoderm sebelah luar, endoderm sebelah
dalam dan mesoderm di tengah.

Tubulasi

         Pada tingkat tubulasi, ketiga lapis benih, sudah berupa bumbung sehingga
merupakan bumbung epidermis yang melingkup seluruh permukaan tubuh.
Bumbung saraf bagian depan, bakal jadi otak dan yang belakang bakal bakal jadi
batang saraf punggung. Bumbung endoderm menjadi lapisan lendir saluran
pencernaan, dan bumbung mesoderm akan membentuk otot, alat dalam dan
rongga tubuh. Diferensiasi makin rinci pada tingkat tabulasi. Lapisan ektoderm
membentuk bumbung epidermis/kulit dan bumbung saraf, lapisan endoderm
membentuk bumbung saluran pencernaan, dan lapisan mesoderm membentuk
  berbagi bumbung dan saluran pada berbagi alat dalam.

  Organogenesis

         Pada tingkat organogenesis, diferensiasi lebih rinci lagi, di sini sudah
  terbentuk seluruh macam jaringan dan alat tubuh secara lengkap, sehingga pada
  saat kelahiran anak sudah dalam bentuk yang tetap. Pada beberapa Vertebrata
  rendah, seperti ikan dan amfhibi masih ada tingkat berudu, sebagai bentuk tetap,.

         Bumbung mengalalami diferensiasi lagi berbentuk berbagai alat. Bumbung
  saraf membentuk bagian-bagian otak dengan kuncup indera. Bumbung endoterm
  berdiferensiasi membentuk saluran pencernaan dan saluran pernapasaan termasuk
  kelenjar hati dan pankreas. Bumbung mesoderm berdiferensiasi membentuk otot ,
  tulang, ginjal, gonad, jaringa pengikat, serta darah bersama pembuluh dan jantung

  .

3. TEMPAT DIFERENSIASI
         Sebelum membahas tentang tempat diferensiasi dan faktor-faktor
  diferensiasi kita harus mengetahui tentang pengertian diferensiasi. Diferensiasi
  adalah suatu proses yang menjadikan sel atau klon sel menerima fungsi biokimia
  dan morfologi khusus yang sebelumnya tidak ada.


         Diferensiasi terjadi pada tiga tempat, yaitu intra dan ekstrasel, populasi sel
  serta jaringan dan alat.

  Diferensiasi intrasel dan ekstrasel

         Diferensiasi intrasel terjadi pada organel. Untuk menjadi sel otot terjadi
  spesialisasi pada mikrotubul dan mikrofilamen, juga makin banyak terbentuknya
  mitokondria dibandingkan dengan sel alin. Pada sel kelenjar penggetah enzim dan
  lendir terjadi spesialisasi pada reticulum endoplasma, ribosom dan badan golgi,
  akan sangat aktif dan banyak mengisi sel.
Diferensiasi populasi sel, diferensiasi jaringan dan alat.

       Diferensiasi populasi sel terjadi pada bahan interseluler dan pertautan sel
atau komunikasi sesame sel sepopulasi. Semua sel sepopulasi mengandung
junction yang khas dan lewatnya dapat dialkukan komunikasi dan distribusi bahan
secara merata. Antara sel tetangga dibentuk semen(cement) untuk merekatkan sel
di   sebelahnya.     Sel   sepopulasi     atau    sejaringan,   biasanya   memiliki
pertautan/sambungan/junction.      Agar    kerukunan     dan    keharmonisan   dapat
dipelihara. Pada keadaan biasa, populasi sel dicegah agar tidak terjadi pergerakan
pindah meninggalkan populasinya, yaitu dengan adanya sifat contact inhibition
antara selnya. Sementara itu sel sepopulasi dicegah untuk membelah terus yaitu
dengan adanya zat khalon. Khalon adalah substansi yang sukar diekstrak
(glikoprotein dengan berat molekul lebih kecil dari protein pada umumnya dan
dapat merembes masuk sel sacara difusi terikat, bertindak sebagai koresepsor
dalam pengaturan sintesa protein), terdapat dalam jaringan mamalia dan
mempunyai pengaruh anti mitosis dari suatu pengaturan diri yang bergantung
pada ketebalan jaringan yang memproduksinya. Hal ini perlu, agar suatu jaringan
tidak terjadi over populasi atau mengalami hyperplasia (pembelahan berlebihan
pada sel dewasa). Khalon akan terlepas dari jaringan jika terjadi luka sehingga sel
di sekitar luka dapat terdediferansiasi lalu bermitosis sehingga terjadi
penyembuhan sel. Sel kanaker tidak mengandung sifat contact inhibition maupun
zat khalon. Oleh sebab itu sel kanker berkeliaran, tidak diam dan rukun dengan sel
tetangga, namun terus bermitosis. Khalon terus bekerja mengontrol pertumbuhan
dan diferensiasi sel pada organogenesis, sehingga terbentuk berbagai jenis
jaringan dan organ. Adanya zat khalon, suatu alat/organ akan tumbuh seimbang
dengan alat/organ lain.

       Sel embrio dan sel induk mampu berdifernsiasi. Sel embrio artinya masih
pluripoten, sel dewasa unipoten. Sel induk selalu bersifat muda dan umurnya yang
terbatas diperbaharui pada sel anak. Sel embrio yang terdapat pada seluruh bagian
tubuh embrio, sel induk terkandung dalam berbagai jaringan atau alat/organ sejak
embrio sampai dewasa. Pada tumbuhan, sel induk terdapat pada jaringan
meristem, yaitu pada pucuk akar, pucuk batang, cambium. Pada hewan terdapat
dalam gonad, disebut epitel germinal, lapisna benih epidermis/kulit luar, sumsum
tulang kelenjar, lapisan lender saluran pencernaan, saluran pernapasan, kelamin
  dan saluran kemih; juga tersebar pada jaringan pengikat di berbagai daerah tubuh.

         Sel yang sudah berdiferensiasi tidak mampu lagi bermitosis, namun akan
  menua. Hal ini disebabkan Karena sifat kehidupan memiliki umur terbatas, fana,
  tidak kekal. Pada suatu ketika sel menua pun akan mati.




4. FAKTOR-FAKTOR DIFERENSIASI

         Faktor yang menyebabkan terjadinya diferensiasi sel ada dua yaitu
  ekstrinsik dan intrinsik.

  Faktor Ekstrinsik

         Faktor ekstrinsik adalah factor yang berasal dari luar sel. Faktor ekstrinsik
  terdiri dari supali bahan metabolis dan elektrolit, gas pernapasan, gravitasi, suhu,
  sinar matahari, pH, letak sel dan kadar zat inductor dan mesoderm.

         Protoplasma, merupakan bahan sel anak, sebagian besar terdiri dari protein
  dan lemak. Lemak membina membrane bersama protein, sedngkan protein sendiri
  membina sebagian besar organel dan bahan produksi. Oleh sebab itu dalam
  pertumbuhan dan diferensiasi, sintesa protein memegang peran utama. Arah
  diferensiasi ditentukan pada arah atau bentuk sintesa protein. Factor intrinsic dan
  ekstrinsik diferensiasi di atas berpengaruh secara langsung atau tidak langsung
  terhadap sintesa protein.

         Contoh diferensiasi sel embrio jadi sel pigmen melanosit. Sel pigmen
  mengandung pigmen melamin. Melanin dibentuk dari bahan mentah asam amino
  fenilalanin, maka diperlukan enzim tironase. Enzim ini disintesa dalam reticulum
  endoplasma, lalu disekresi berupa granula berisi pigmen melanin oleh badan
  golgi. Enzim tersebut disintesa melalui proses transkripsi (pencetakan ARN) dan
  tranlasi (menerjemahkan informasi genetis yang dibawa ARN-m menjadi untaian
  asam amino dalam ribosom). Trnskripsi dan translasi ditentukan oleh kromatin
dalam inti. Kadar fenilalanin dalam sitoplasma juga ikut menentukan diferensiasi
sel induk menjadi melanosit.

        Diferensiasi sel embrio menjadi sel otot dipengaruhi oleh banyak factor
dan melalui proses yang panjang serta menempuh sintesa protein. Mikrofilamen
aktin dan myosin adalah protein. Untuk terbentuknya mikrofilamen diperlukan
enzim dan enzim terbentuk melaluisintesa protein. Pada sel otot banyak
mengandung mitokondria yang terdiri dari lemak dan protein. Diferensiasi sel
embrio menjadi sel epidermis melalui tahapan sintesa protein karena serat keratin
yang membina sel tersebut adalah protein.

        Diferensiasi untuk menjadi sel kelenjar akan menghasilkan lender, enzim,
hormone dan antibody harus melewati sintesa protein. Bahan-bahan sel yang telah
berdifernsiasi mengandung gabungan protein, lemak atau karbohidrat, diproses
dalam mitokondria dan badan golgi.

        Jika berbeda jumlah, komposisi dan keisomeran asam amino, maka
proteinnya pun akan berbeda pula. Untuk terbentuknya sejenis protein yang dibina
atas beratus-ratus asam amino, walaupun jenis asam amino hanya sekitar 20
macam, diperlukan banyak enzim. Setiap tingkat reaksi kimia dalam sel,
memerlukan enzim khusus. Jenis protein atau bahan protoplasma yang terbentuk
dalam diferensiasi dapat beribu-ribu jenis, maka jenis enzim yang diperlukan
untuk pembentukannya pun berlipat ganda banyaknya, mungkin sampai ratusan
ribu jenis.

        Setiap enzim dikode oleh sejenis gen. jika suatu protein atau bahan
protoplasma disintesa dengan memerlukan lima tahap reaksi, berarti lima jenis
enzim maka untuk satu jenis protein itu perlu ada lima jenis gen.

        Pada faktor ekstrinsik kadar dan komposisi bahan yang masuk sel melalui
membrane dapat menjadi faktor difernsiasi. Sampai saat ini belum dapat ditelusuri
bentuk kadar dan komposisi bahan yang tepat untuk mengarahkan pertumbuhan
suatu sel. Misalnya pada sel otot dapat menerima dan mengalirkan rangsang
berupa arus listrik serta zat cairan, terutama karena membrane selnya peka akan
perubahan konsentrasinya ion Na+ dan K+. semua itu hanya faktor genetislah yang
memprogram.

       Dalam diferensiasi, O2 menentukan arah dan jalan diferensiasi. Sel yang
berada di sebelah luar akan mendapat lebih banyak gas pernafasan daripada sel
yang berada di sebelah dalam tubuh embrio. Oleh sebab itu terjadi perbedaan
dalam kadar ATP juga segala aktivitas sel.

       Gravitasi berpengaruh pada distribusi bahan dalam sitosol, terutama
berpengaruh pada ovum yang mengandung banyak makanan cadangan yagn
disebut deutoplasma atau yolk. Deutoplasma menumpuk di daerah kutub vegetal,
sedangkan di daerah kutub animal sedikit sekali. Hal ini berakibat pada daerah
kutub animal lebih mudah dan lebih sering membelah diri; sedangkan di daerah
kutub vegetal lebih besar-besar selnya dan lebih banyak mengandung
deutoplasma. Dengan adanya dua perbedaan tersebut, maka terjadilah diferensiasi
sel. Sel-sel daerah kutub animal, ovum biasanya akan menjadi jaringan epidermis
dan saraf, sedangkan daerah kutub vegetal akan menjadi lapisan lender, saluran
pencernaan yang banyak mengandung kelenjar sedngkan daerah antara kutub
animal dan vegetal akan menjadi sel-sel membina lapisan mesoderm yang akan
menjadi jaringan penunjang, jaringan pengikat dan jaringan otot.

       Suhu dapat mempengaruhi arah dan jalan diferensiasi. Diferensiasi bias
terjadi melalui difernsiasi dalam sintesa protein. Proses sintesa protein
memerlukan banyak enzim dan enzim memerlukan suhu media yang optimum,
maka mudah dimengerti bahwa variasi pada suhu lingkugan dapat mempengaruhi
arah dan jalan difernsiasi. Faktor pH juga mempengaruhi diferensiasi. Enzim
bekerja optimal pada pH media yang cocok, jika pH naik-turun akan
menyebabkan difernsiasi.

       Sinar terutama berpengaruh pada pertumbuhan sel berpigmen, baik pada
hewan maupun tumbuhan. Jika sinar matahari kurang atau tidak ada, pertumbuhan
sel pigmen akan tertahan. Letak sel dalam tubuh embrio dapat menjadi factor
difernsiasi. Sel yang letaknya sebelah luar akan lebih banyak mendapat O2 ,
namun akan lebih banyak menerima tekanan fisik dan perubahan suasana
lingkungan. Embrio yang sudah menempuh tahap gastrula dan tubulasi
mengandung zat inductor, yang dihasilkan oleh sel-sel lapisan mesoderm. Zat ini
menginduksi pertumbuhan dan difernsiasi jaringan sekitarnya, termasuk jaringan
mesoderm sendiri. Jika lapisan ectoderm yang bakal jadi jaringan saraf dilepaskan
dari lapisan mesoderm yang berada di bawahnya, ternyata ectoderm itu tidak
berdiferensiasi jadi jaringan saraf.




Faktor Intrinsik

       Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam sel. Factor intrinsic
berada dalam inti dan sitoplasma. Faktor dalam inti adalah kromatin. Faktor dalam
sitoplasma sangat kompleks, terutama berupa enzim, kadar metabolit dan
elektrolit, serta komposisi suatu organel.

       Hormone menjadi factor diferensiasi ketika embrio sudah menempuh
tahap organogenesis. Hormon mungkin dihasilkan oleh tubuh embrio sendiri, atau
dihasilkan oleh tubuh induk, yang mengalirkannya ke tubuh embrio melalui
plasenta (pada mamalia). Hormone steroid dapat merembes masuk sel, terus ke
dalam inti dan merangsang ADN untuk melakukan transkripsi atau replikasi untuk
persiapan bermitosis. Hormone non-steroid merangsang zat reseptor pada
plamalemma, dan secara estafet menyampaikan rangsangan kepada ADN inti
untuk aktif bertranskripsi atau replikasi.

       Disini pengaruh hormone jelas sekali tampak pada perubahan yang terjadi
di daerah gembungan pada kromatin. Gembungan merupakan daerah gen yang
aktif melakukan transkripsi, mengandung banyak ARN-m dan protein non-histon.
Jika gen di daerah gembungan sedang aktif, berarti ADN-nya dalam keadaan
longgar dan pilihannya terbuka (despiralisasi). Ternyata jika ke dalam sel
dimasukkan hormon tertentu maka gembungan itu muncul dan besar.
Terbentuknya gembungan pada daerah tertentu kromatin bergantung pada jenis
hormone yang merembes masuk sel.

       Pada keluarga lalat buah (Drosophila) terkenal adanya kromosom raksasa,
yang panjangnya beberapa mm, di bawah mikroskop cahaya tampak jelas
mengandung pita-pia vertical pada kromatin. Pita-pita tersebut merupakan daerah
gen. apabila gen sedang aktif bertranskripsi maka pada suatu daerah pita-pita
tersebut akan menjadi gembungan. Apabila ulat serangga diberi suntikan hormone
pertumbuhan tingkat larva (juvenile hormone), maka akan tampak gembungan
pada daearah tertentu kromatin.

       Timbulnya gembungan pada beberapa tempat kromatin sel ulat lalat buah,
disebabkan adanya rangsang dari hormone pertumbuhan ulat. Kiri; sebelum
dirangsang; kanan: sesudah dirangsang.

       Factor intrinsic beroperasi dalam tingkat transkripsi dan translasi. Dalam
tingkat transkripsi diferensiasi terjadi oleh pembedaan pada jenis daerah kromatin
yang sedang melakukan transkripsi. Saat interfase kromatin inti berada dalam 2
fase heterokromatin dan eukromatin. Jika dalam fase hetero, pilinana ADN rapat
dan padat , dan non-aktif. Jika dalam fase eu-pilinan ADN longgar lepas, maka
aktif melakukan transkripsi. Menurut pengamatan hanya sekitar 5% And kromatin
dalam suatu sel yang eu pada suatu pertumbuhan. 95% lagi dalam status hetero.
Walau semua sel dalam tubuh embrio mengandung bahan genetis dan susunan gen
yang sama, namun dapat terjadi diferensiasi pada daerah kromatin atau ADN
mana yang yang sedang bertranskripsi.

       Dalam proses transkripsi diperlukan enzim ARN-polimerase, nukleosida,
fosfat, ATP dan beberapa elektrolit seperti Na+, Ca+2 dan Mg+2. Difernsiasi dalam
tingkat transkripsi mungkin terjadi karena pembedaan dalam salah satu atau
beberapa bahan.

       Diferensiasi terjadi pula pada transkripsi karena pembedaan dalam enzim
proteinsae yang melepaskan protein histon dan non-histon dari belitan ADN.
Supaya pilinan ADN longgar dan kedua molekul yang sepasang merenggang,
maka perlu kiranya terlebih dahulu histon dan non-histon yang dililit serta
tempatnya membenam terurai. Wilayah mana kromatin dan pada kromatin mana
yang menjadi onggar dapat nerdiferensiasi menurut perbedaan pada penguraian
histon non-histon tadi. Perbedaan supali bahan yang masuk ke dalam inti terutama
enzim-enzim, maka akan berbeda pula kodon pada ARN-m dan pada translasi
akan berbeda pula asam amino yang diuntaikan untuk jadi peptide. Pada suatu
protain, beda satu asam amino saja akan beda pula perilaku dan sifatnya. Contoh
dalam sintesa hemoglobin yang mengandung protein globulin. Hb normal yang
umum pada orang disebut Hb A. dalam Hb terjadi variasi orang yang memiliki Hb
C, Hb S, Hb 0. Masing-masing Hb hanya mempunyai perbedaan satu asam amino
dari Hb A., lihat tabel 5.1 Hb abnormal. Artinya hanya berbeda pada satu kodogen
pada ADN eukromatin, dari ratusan kodogen lain yang melakukan transkripsi
pada bagian eukromatin tersebut. Perbedaan pada kodogen umumnya terjadi
karena mutasi. Mutasi adalah perubahan pada susunan nukleotida AND terjadi
karena gangguan pada suasana lingkungan sel, intra maupun interseluler.

       Gen dan ADN banyak yang rangkap dalam sel suatu organism. Artinya
ganda dalam komponen nukleotida maupun dalam transkripsi dan translasi. Jadi
gen A yang akan mensintesa protein A, banyak terdapat dalam suatu inti sel. Hal
ini perlu jika suatu ketika sel harus memproduksi protein yang banyak dalam
waktu singkat. Seperti pada sel plasma, harus menghasilkan anti bodi
(imunoglobulin) yang banyak, diperlukan untuk menyerang benda asing yang
masuk tubuh. Gen ganda ini berfungsi sebagai tindakan pengamanan, jika suatu
ketika gen A rusak atau bermutasi dan mutant (hasil mutasi) itu berakibat sangat
buruk sehingga dapat mematikan sel. Jika masih ada cadangan duplikatnya maka
transkripsi akan berlangsung normal.

       Pembagian kerja antara gen rangkap, sampai saat ini belum diketahui,
namun dapat dibayangkan bahwa perubahan dalam komposisi bahan yang masuk
ke dalam inti dapat membuat diferensiasi dalam transkripsi. Hal ini mungkin
jumlah ARN-m dari berbagai gen yang berbeda, mungkin pula dalam jumlah
ARN-m dari atu gen. eksperimen menemukan bahwa jika sel diberi ARN-
polimerase yang diambil dari kromatin sel dewasa yang sudah berdifernsiasi,
maka sel itu hanya mampu mensintesa enzim tertentu, sesuai dengan jenis enzim
yang diproduksi oleh sel dari mana enzim itu diambil.

       Transkripsi harus bekerja sama dan berinteraksi antara sitoplasma dan
inti/kromatin. Makin dewasa umur sel makin terspesialisasi bentuk transkripsi
untuk sintesa sejenis protein. Namun potnsi kromatin tetap pluripoten. Oleh sebab
itu potensi kromatin untuk diferensiasi dipengaruhi oleh umur sitoplasma sel
bersangkutan.
Jika dilakukan pencangkokan inti blastomer atau inti sel epitel lapisan
lender usus ke ovum yang intinya sudah diangkat atau dibunuh dengan sinar
ultraviolet, maka akan tumbuh embrio normal. Hal ini menunjukkan bahwa
kromatin aktif, berarti pluripoten. Namun jika yang dicangkokkan ke dalam ovum
adalah inti gastromer (sel gastrula), maka terjadi berbagai macam embrio yang
abnormal dan tidak dapat melanjutkan pertumbuhan (mati)

Table 2.1 Hb Abnormal


No.        Nama            Hb        Perubahan asam amino dari I ke
           Abnormal
1.         Hb J Toronto              Alanin        à aspartat
2.         Hb I Texas                Lisin         à glutamate
3.         Hb G Honolulu             Glutamate à glutamine
4.         Hb M boston               Histidin      à tirosin
5.         Hb M Indonesia            Glutamate à lisin (rantai)
6.         Hb S                      Glutamate à valin
7.         Hb C                      Glutamate à lisin (rantai)


       Antara gen terjadi interaksi dalam transkripsi suatu jenis protein atau suatu
jenis karakter anatomi-fisiologi. Ada karakter yang ditumbuhkan oleh 1 gen,
namun banyak pula karakter yang ditumbuhkan oleh banyak gen, namun banyak
pula karakter yang ditumbuhkan oleh banyak gen yang bekerja sama dan
berinteraksi. Tinggi tubuh, warna kulit/bulu adalah contoh karakter yang
ditumbuhkan oleh banyak gen. jika salah satu gen tidak bekerja atau bermutasi
maka karakter yang mereka tumbuhkan akan beda dari asal, sehingga
menyebabkan difernsiasi.

       Hetero- atau eu-kromatinnnya bahan genetis dalam sel berdiferensiasi
menurut umur embrio. Embrio orang mengandung Hb F (f= fetus, janin) dan
setelah alhir digantikan oleh Hb A. berarti gen Hb berubah keaktifannya setelah
embrio lahir. Alat tubuh masa embrio banyak perbedaannya dengan masa anak
dan dewasa. Katak, waktu berudu bernafas dengan insang, berekor dan tidak
berkaki, ampas metabolisme protein berupa NH4OH2 pemakan tumbuhan
vegetarian, sedangkan saat dewasa bernafa dengan paru dan kulit, tak berekor,
berkaki, ampas metabolisme (eksresi) berupa urea dan karnivora. Maka dengan
melihat kenyataan, anatomi tubuhnya berbeda saat berudu dan dewasa. Artinya
gen yang aktif saat embrio berbeda dengan yang aktif saat dewasa. Jadi,
diferensiasi transkripsi terjadi sesuai dengan umur sel.

       Dalam translasi dapat terjadi diferensiasi. Terjadinya translasi diperlukan
berbagai enzim, seperti ATP, asam amino lenih kurang 20 jenis, ribosom,
elektrolit, ARN-m dan ARN-t yang cukup. Variasi dalam komposisi bahan-bahan
tersebut terutama pada kadar dan macam asam amino yang ada dalam sitosol,
dapat menimbulkan diferensiasi.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanenggalfauzia
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaarifah fadlilah
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiAfifi Rahmadetiassani
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanLampung University
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Malikul Mulki
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...SMPN 4 Kerinci
 
Sistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptilSistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptildhawialya30
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelFebry Salsinha
 

Was ist angesagt? (20)

Sistem urinaria
Sistem urinariaSistem urinaria
Sistem urinaria
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
 
Jaringan otot
Jaringan ototJaringan otot
Jaringan otot
 
PPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi TumbuhanPPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi Tumbuhan
 
Sistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptilSistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptil
 
Sistem saraf vertebrata
Sistem saraf vertebrataSistem saraf vertebrata
Sistem saraf vertebrata
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Laporan peng. labor
Laporan peng. laborLaporan peng. labor
Laporan peng. labor
 
Makalah osmoregulasi
Makalah osmoregulasiMakalah osmoregulasi
Makalah osmoregulasi
 

Andere mochten auch

Organogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosianaOrganogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosianaOchii Orchidaceae
 
Bronkitis akut
Bronkitis akutBronkitis akut
Bronkitis akutovie28
 
Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis
Proses pembentukan Organ penciuman dan OrganogenesisProses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis
Proses pembentukan Organ penciuman dan OrganogenesisFirah Alam
 
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hiduptahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidupNews
 
Mengamati jaringan tumbuhan
Mengamati jaringan tumbuhanMengamati jaringan tumbuhan
Mengamati jaringan tumbuhanRizqi Maulana
 
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembanganFaktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangantopik78
 
Tugas kelompok keorganisasian
Tugas kelompok keorganisasianTugas kelompok keorganisasian
Tugas kelompok keorganisasianfitri citra
 
Makalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasiMakalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasiFika Ratnasari
 
293511972 organisasi-profesi
293511972 organisasi-profesi293511972 organisasi-profesi
293511972 organisasi-profesiFredy Akbar K
 
Patologi radang
Patologi  radangPatologi  radang
Patologi radangBang Jay
 
Keorganisasian osis
Keorganisasian osisKeorganisasian osis
Keorganisasian osisyanasudiana
 
Excelentes dibujos de julian beever
Excelentes dibujos de julian beeverExcelentes dibujos de julian beever
Excelentes dibujos de julian beeverSalvador Mata Sosa
 
My weekend at prssa 2014 national assembly
My weekend at prssa 2014 national assemblyMy weekend at prssa 2014 national assembly
My weekend at prssa 2014 national assemblyShania Jackson
 

Andere mochten auch (20)

Organogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosianaOrganogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosiana
 
Bronkitis akut
Bronkitis akutBronkitis akut
Bronkitis akut
 
Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis
Proses pembentukan Organ penciuman dan OrganogenesisProses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis
Proses pembentukan Organ penciuman dan Organogenesis
 
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hiduptahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
Mengamati jaringan tumbuhan
Mengamati jaringan tumbuhanMengamati jaringan tumbuhan
Mengamati jaringan tumbuhan
 
strategi perusahaan
strategi perusahaanstrategi perusahaan
strategi perusahaan
 
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembanganFaktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan
 
Makalah bahasa inggris pencemaran lingkungan
Makalah bahasa  inggris pencemaran lingkunganMakalah bahasa  inggris pencemaran lingkungan
Makalah bahasa inggris pencemaran lingkungan
 
strategi generik porter
 strategi generik porter strategi generik porter
strategi generik porter
 
Peran op simk dan reregitrasi
Peran op simk dan reregitrasiPeran op simk dan reregitrasi
Peran op simk dan reregitrasi
 
Tugas kelompok keorganisasian
Tugas kelompok keorganisasianTugas kelompok keorganisasian
Tugas kelompok keorganisasian
 
Makalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasiMakalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasi
 
Power Point Meristem
Power Point MeristemPower Point Meristem
Power Point Meristem
 
293511972 organisasi-profesi
293511972 organisasi-profesi293511972 organisasi-profesi
293511972 organisasi-profesi
 
Patologi radang
Patologi  radangPatologi  radang
Patologi radang
 
Keorganisasian osis
Keorganisasian osisKeorganisasian osis
Keorganisasian osis
 
Organisasi sekolah power point
Organisasi sekolah power point Organisasi sekolah power point
Organisasi sekolah power point
 
Excelentes dibujos de julian beever
Excelentes dibujos de julian beeverExcelentes dibujos de julian beever
Excelentes dibujos de julian beever
 
My weekend at prssa 2014 national assembly
My weekend at prssa 2014 national assemblyMy weekend at prssa 2014 national assembly
My weekend at prssa 2014 national assembly
 

Ähnlich wie Diferensiasi

Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptPembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptyenniernita51
 
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan TumbuhanSel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan TumbuhanIqbal Ziharsya
 
Perkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorPerkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorIkhsan Ismail Safrani
 
Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)
Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)
Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)hyiuiu98
 
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptBiologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptNurulilmi harar
 
biologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdf
biologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdfbiologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdf
biologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdfAndyPanarima
 
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Casini Mu'thi
 
Biologi kumpulan...anwr
Biologi kumpulan...anwrBiologi kumpulan...anwr
Biologi kumpulan...anwrAnwar Omar
 
Unit 1 sel
Unit 1 selUnit 1 sel
Unit 1 selSMA
 
Bio dasar 1 kelompok 6 mengenai sel
Bio dasar 1 kelompok 6 mengenai selBio dasar 1 kelompok 6 mengenai sel
Bio dasar 1 kelompok 6 mengenai selMeri Septiani
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh pjj_kemenkes
 
Kelompok 2 pembelahan sel
Kelompok 2 pembelahan selKelompok 2 pembelahan sel
Kelompok 2 pembelahan selLina Wahyuni
 
EUKARIOT DAN PROKARIOT
EUKARIOT DAN PROKARIOTEUKARIOT DAN PROKARIOT
EUKARIOT DAN PROKARIOTnyikuzamedia
 
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptxSISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptxNafisahInspirana
 

Ähnlich wie Diferensiasi (20)

Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptPembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
 
Teori Sel
Teori SelTeori Sel
Teori Sel
 
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan TumbuhanSel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
 
Perkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorPerkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculator
 
Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)
Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)
Materi lengkap sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya (2)
 
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptBiologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
 
biologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdf
biologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdfbiologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdf
biologippselhewandantumbuhan-140206060013-phpapp01.pdf
 
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
 
Biologi kumpulan...anwr
Biologi kumpulan...anwrBiologi kumpulan...anwr
Biologi kumpulan...anwr
 
Makgab skenario 1
Makgab skenario 1Makgab skenario 1
Makgab skenario 1
 
Organel sel-1279869004-phpapp02
Organel sel-1279869004-phpapp02Organel sel-1279869004-phpapp02
Organel sel-1279869004-phpapp02
 
Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)
 
Unit 1 sel
Unit 1 selUnit 1 sel
Unit 1 sel
 
Bio dasar 1 kelompok 6 mengenai sel
Bio dasar 1 kelompok 6 mengenai selBio dasar 1 kelompok 6 mengenai sel
Bio dasar 1 kelompok 6 mengenai sel
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh
 
Kelompok 2 pembelahan sel
Kelompok 2 pembelahan selKelompok 2 pembelahan sel
Kelompok 2 pembelahan sel
 
EUKARIOT DAN PROKARIOT
EUKARIOT DAN PROKARIOTEUKARIOT DAN PROKARIOT
EUKARIOT DAN PROKARIOT
 
Ppt sel
Ppt selPpt sel
Ppt sel
 
Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Jaringan Hewan dan TumbuhanJaringan Hewan dan Tumbuhan
Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptxSISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
 

Mehr von f' yagami

Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianf' yagami
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkapf' yagami
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenikf' yagami
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)f' yagami
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsf' yagami
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungif' yagami
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingf' yagami
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisf' yagami
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anakf' yagami
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thoraxf' yagami
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritisf' yagami
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoidf' yagami
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerakf' yagami
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspf' yagami
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitf' yagami
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayf' yagami
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataf' yagami
 

Mehr von f' yagami (20)

Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenik
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungi
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteaching
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalis
 
Askep tbc
Askep tbcAskep tbc
Askep tbc
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoid
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 

Diferensiasi

  • 1. 1. PENGERTIAN DIFERENSIASI Diferensiasi adalah suaru proses yang menjadikan sel menerima fungsi biokoimia dan morfologi khusus yang sebelumnya tidak ada. Sel-sel yang ditentukan seperti itu biasanya kehilangan kemampuan untuk membelah. Dan juga merup[akan proses yang dapat mengakibatkan sekumpulan sel menjadi berbeda- beda dalam struktur, fungsi dan perilaku. Terjadinya diferensisasi, berlangsung saat embrio. Dengan adanya diferensisasi terjadi pembagian pekerjaan atau aktivitas tubuh sehingga lebih efektif. Dengan adanya diferensisasi maka akan terjadi spesialisai bagi berbagai populasi sel anak. Spesialisasi itu terjadi baik intra maupun ekstra seluler. Spesisalisasi ekstra ialah seperti pembentukan serat ekstra seluler oleh sel- sel fibroblas pada jaringan pengikan dan penunjang, lalu pembentukan bahan metriks, bagi sejenis jaringan dan populasi sel adalah khas. Sel otak banyak mengandung mikrofilamen aktin dan miosin yang tersusun berjejer rapat, juga banyak mengandung mitokondria sebagai sumber energi bagi proses berkerut mengendur. 2. Sel kelenjar penghasil enzim banyak mengandung retikulum endoplasma dan alat golgi yang besar. Sel efitel kulit banyak mengadung retikulum endoplasma dan giat meproduksi serat keratin. Sel saraf memiliki bentuk khas panjang halus seperti serat dan mampu mengalirkan rangsangan listrik maupun kimia, pada ujung serabut menghasilkan cairan kimia yang disebut neurotransmitter. 2. TAHAP DIFERENSIASI Dalam diferensiasi terjadi kedalam beberapa tahapan yaitu pada tingkat pertumbuhan embrio. Seperti zigot, blastula, grastula, tubulasi, organogenesis. Zigot Zigot adalah ovum yang dibuahi spermatozon. Bagian atas ovum disebut kutub animal terdapat daerah ooplas (sitoplasma ovum) yang nantinya akan
  • 2. menjadi bakal ektoderm. Bagian bawah kutub ovum disebut kutub vegetal ooplas yang akan menjadi bakal mesoderm. Sedangkan bagian samping antara kedua kutub akan menjadi bakal endoderm. Eksoderm bakal tumbuh menjadi epidermis dan saraf. Endoderm bakal menjadi lapisan lendir saluran pencernaan bersama kelnjar dan paru, mesoderm bakal menjadi jaringan pengikat, penunjang, otot, alat dalam. Blastula Terjadi pada tingkat pertumbuhan embrio, terbentuk daerah kelompok sel yang akan menjadi jaringan utama tubuh. Setelah berdiferensiasi, pupolasi sel menjadi epidermis, saraf, notokord (sumbu penyokong primer), mesoderm. Diferensiasi mulai terjadi pada kelompok sel. Blastomer (sel blastula) sebelah bakal jadi endoderm, sebelah atas bakal jadi ektoderm, dan bagian tengah bakal menjadi mesoderm. Gastrula Pada tingkat gastrula, embrio sudah mengandung 3 lapis benih yang terdiri dari sel-sel yang tersusun di daerah tertuntu tubuh, yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. Pada tingkat grastula, baru berupa daerah sel sedangkan pada tingkat gastrula sudah membentuk lapisan yang sangat jelas. Diferensiasi berlanjut dengan terbentuknya 3 lapis benih yaitu ektoderm sebelah luar, endoderm sebelah dalam dan mesoderm di tengah. Tubulasi Pada tingkat tubulasi, ketiga lapis benih, sudah berupa bumbung sehingga merupakan bumbung epidermis yang melingkup seluruh permukaan tubuh. Bumbung saraf bagian depan, bakal jadi otak dan yang belakang bakal bakal jadi batang saraf punggung. Bumbung endoderm menjadi lapisan lendir saluran pencernaan, dan bumbung mesoderm akan membentuk otot, alat dalam dan rongga tubuh. Diferensiasi makin rinci pada tingkat tabulasi. Lapisan ektoderm membentuk bumbung epidermis/kulit dan bumbung saraf, lapisan endoderm
  • 3. membentuk bumbung saluran pencernaan, dan lapisan mesoderm membentuk berbagi bumbung dan saluran pada berbagi alat dalam. Organogenesis Pada tingkat organogenesis, diferensiasi lebih rinci lagi, di sini sudah terbentuk seluruh macam jaringan dan alat tubuh secara lengkap, sehingga pada saat kelahiran anak sudah dalam bentuk yang tetap. Pada beberapa Vertebrata rendah, seperti ikan dan amfhibi masih ada tingkat berudu, sebagai bentuk tetap,. Bumbung mengalalami diferensiasi lagi berbentuk berbagai alat. Bumbung saraf membentuk bagian-bagian otak dengan kuncup indera. Bumbung endoterm berdiferensiasi membentuk saluran pencernaan dan saluran pernapasaan termasuk kelenjar hati dan pankreas. Bumbung mesoderm berdiferensiasi membentuk otot , tulang, ginjal, gonad, jaringa pengikat, serta darah bersama pembuluh dan jantung . 3. TEMPAT DIFERENSIASI Sebelum membahas tentang tempat diferensiasi dan faktor-faktor diferensiasi kita harus mengetahui tentang pengertian diferensiasi. Diferensiasi adalah suatu proses yang menjadikan sel atau klon sel menerima fungsi biokimia dan morfologi khusus yang sebelumnya tidak ada. Diferensiasi terjadi pada tiga tempat, yaitu intra dan ekstrasel, populasi sel serta jaringan dan alat. Diferensiasi intrasel dan ekstrasel Diferensiasi intrasel terjadi pada organel. Untuk menjadi sel otot terjadi spesialisasi pada mikrotubul dan mikrofilamen, juga makin banyak terbentuknya mitokondria dibandingkan dengan sel alin. Pada sel kelenjar penggetah enzim dan lendir terjadi spesialisasi pada reticulum endoplasma, ribosom dan badan golgi, akan sangat aktif dan banyak mengisi sel.
  • 4. Diferensiasi populasi sel, diferensiasi jaringan dan alat. Diferensiasi populasi sel terjadi pada bahan interseluler dan pertautan sel atau komunikasi sesame sel sepopulasi. Semua sel sepopulasi mengandung junction yang khas dan lewatnya dapat dialkukan komunikasi dan distribusi bahan secara merata. Antara sel tetangga dibentuk semen(cement) untuk merekatkan sel di sebelahnya. Sel sepopulasi atau sejaringan, biasanya memiliki pertautan/sambungan/junction. Agar kerukunan dan keharmonisan dapat dipelihara. Pada keadaan biasa, populasi sel dicegah agar tidak terjadi pergerakan pindah meninggalkan populasinya, yaitu dengan adanya sifat contact inhibition antara selnya. Sementara itu sel sepopulasi dicegah untuk membelah terus yaitu dengan adanya zat khalon. Khalon adalah substansi yang sukar diekstrak (glikoprotein dengan berat molekul lebih kecil dari protein pada umumnya dan dapat merembes masuk sel sacara difusi terikat, bertindak sebagai koresepsor dalam pengaturan sintesa protein), terdapat dalam jaringan mamalia dan mempunyai pengaruh anti mitosis dari suatu pengaturan diri yang bergantung pada ketebalan jaringan yang memproduksinya. Hal ini perlu, agar suatu jaringan tidak terjadi over populasi atau mengalami hyperplasia (pembelahan berlebihan pada sel dewasa). Khalon akan terlepas dari jaringan jika terjadi luka sehingga sel di sekitar luka dapat terdediferansiasi lalu bermitosis sehingga terjadi penyembuhan sel. Sel kanaker tidak mengandung sifat contact inhibition maupun zat khalon. Oleh sebab itu sel kanker berkeliaran, tidak diam dan rukun dengan sel tetangga, namun terus bermitosis. Khalon terus bekerja mengontrol pertumbuhan dan diferensiasi sel pada organogenesis, sehingga terbentuk berbagai jenis jaringan dan organ. Adanya zat khalon, suatu alat/organ akan tumbuh seimbang dengan alat/organ lain. Sel embrio dan sel induk mampu berdifernsiasi. Sel embrio artinya masih pluripoten, sel dewasa unipoten. Sel induk selalu bersifat muda dan umurnya yang terbatas diperbaharui pada sel anak. Sel embrio yang terdapat pada seluruh bagian tubuh embrio, sel induk terkandung dalam berbagai jaringan atau alat/organ sejak embrio sampai dewasa. Pada tumbuhan, sel induk terdapat pada jaringan meristem, yaitu pada pucuk akar, pucuk batang, cambium. Pada hewan terdapat dalam gonad, disebut epitel germinal, lapisna benih epidermis/kulit luar, sumsum
  • 5. tulang kelenjar, lapisan lender saluran pencernaan, saluran pernapasan, kelamin dan saluran kemih; juga tersebar pada jaringan pengikat di berbagai daerah tubuh. Sel yang sudah berdiferensiasi tidak mampu lagi bermitosis, namun akan menua. Hal ini disebabkan Karena sifat kehidupan memiliki umur terbatas, fana, tidak kekal. Pada suatu ketika sel menua pun akan mati. 4. FAKTOR-FAKTOR DIFERENSIASI Faktor yang menyebabkan terjadinya diferensiasi sel ada dua yaitu ekstrinsik dan intrinsik. Faktor Ekstrinsik Faktor ekstrinsik adalah factor yang berasal dari luar sel. Faktor ekstrinsik terdiri dari supali bahan metabolis dan elektrolit, gas pernapasan, gravitasi, suhu, sinar matahari, pH, letak sel dan kadar zat inductor dan mesoderm. Protoplasma, merupakan bahan sel anak, sebagian besar terdiri dari protein dan lemak. Lemak membina membrane bersama protein, sedngkan protein sendiri membina sebagian besar organel dan bahan produksi. Oleh sebab itu dalam pertumbuhan dan diferensiasi, sintesa protein memegang peran utama. Arah diferensiasi ditentukan pada arah atau bentuk sintesa protein. Factor intrinsic dan ekstrinsik diferensiasi di atas berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sintesa protein. Contoh diferensiasi sel embrio jadi sel pigmen melanosit. Sel pigmen mengandung pigmen melamin. Melanin dibentuk dari bahan mentah asam amino fenilalanin, maka diperlukan enzim tironase. Enzim ini disintesa dalam reticulum endoplasma, lalu disekresi berupa granula berisi pigmen melanin oleh badan golgi. Enzim tersebut disintesa melalui proses transkripsi (pencetakan ARN) dan tranlasi (menerjemahkan informasi genetis yang dibawa ARN-m menjadi untaian asam amino dalam ribosom). Trnskripsi dan translasi ditentukan oleh kromatin
  • 6. dalam inti. Kadar fenilalanin dalam sitoplasma juga ikut menentukan diferensiasi sel induk menjadi melanosit. Diferensiasi sel embrio menjadi sel otot dipengaruhi oleh banyak factor dan melalui proses yang panjang serta menempuh sintesa protein. Mikrofilamen aktin dan myosin adalah protein. Untuk terbentuknya mikrofilamen diperlukan enzim dan enzim terbentuk melaluisintesa protein. Pada sel otot banyak mengandung mitokondria yang terdiri dari lemak dan protein. Diferensiasi sel embrio menjadi sel epidermis melalui tahapan sintesa protein karena serat keratin yang membina sel tersebut adalah protein. Diferensiasi untuk menjadi sel kelenjar akan menghasilkan lender, enzim, hormone dan antibody harus melewati sintesa protein. Bahan-bahan sel yang telah berdifernsiasi mengandung gabungan protein, lemak atau karbohidrat, diproses dalam mitokondria dan badan golgi. Jika berbeda jumlah, komposisi dan keisomeran asam amino, maka proteinnya pun akan berbeda pula. Untuk terbentuknya sejenis protein yang dibina atas beratus-ratus asam amino, walaupun jenis asam amino hanya sekitar 20 macam, diperlukan banyak enzim. Setiap tingkat reaksi kimia dalam sel, memerlukan enzim khusus. Jenis protein atau bahan protoplasma yang terbentuk dalam diferensiasi dapat beribu-ribu jenis, maka jenis enzim yang diperlukan untuk pembentukannya pun berlipat ganda banyaknya, mungkin sampai ratusan ribu jenis. Setiap enzim dikode oleh sejenis gen. jika suatu protein atau bahan protoplasma disintesa dengan memerlukan lima tahap reaksi, berarti lima jenis enzim maka untuk satu jenis protein itu perlu ada lima jenis gen. Pada faktor ekstrinsik kadar dan komposisi bahan yang masuk sel melalui membrane dapat menjadi faktor difernsiasi. Sampai saat ini belum dapat ditelusuri bentuk kadar dan komposisi bahan yang tepat untuk mengarahkan pertumbuhan suatu sel. Misalnya pada sel otot dapat menerima dan mengalirkan rangsang berupa arus listrik serta zat cairan, terutama karena membrane selnya peka akan
  • 7. perubahan konsentrasinya ion Na+ dan K+. semua itu hanya faktor genetislah yang memprogram. Dalam diferensiasi, O2 menentukan arah dan jalan diferensiasi. Sel yang berada di sebelah luar akan mendapat lebih banyak gas pernafasan daripada sel yang berada di sebelah dalam tubuh embrio. Oleh sebab itu terjadi perbedaan dalam kadar ATP juga segala aktivitas sel. Gravitasi berpengaruh pada distribusi bahan dalam sitosol, terutama berpengaruh pada ovum yang mengandung banyak makanan cadangan yagn disebut deutoplasma atau yolk. Deutoplasma menumpuk di daerah kutub vegetal, sedangkan di daerah kutub animal sedikit sekali. Hal ini berakibat pada daerah kutub animal lebih mudah dan lebih sering membelah diri; sedangkan di daerah kutub vegetal lebih besar-besar selnya dan lebih banyak mengandung deutoplasma. Dengan adanya dua perbedaan tersebut, maka terjadilah diferensiasi sel. Sel-sel daerah kutub animal, ovum biasanya akan menjadi jaringan epidermis dan saraf, sedangkan daerah kutub vegetal akan menjadi lapisan lender, saluran pencernaan yang banyak mengandung kelenjar sedngkan daerah antara kutub animal dan vegetal akan menjadi sel-sel membina lapisan mesoderm yang akan menjadi jaringan penunjang, jaringan pengikat dan jaringan otot. Suhu dapat mempengaruhi arah dan jalan diferensiasi. Diferensiasi bias terjadi melalui difernsiasi dalam sintesa protein. Proses sintesa protein memerlukan banyak enzim dan enzim memerlukan suhu media yang optimum, maka mudah dimengerti bahwa variasi pada suhu lingkugan dapat mempengaruhi arah dan jalan difernsiasi. Faktor pH juga mempengaruhi diferensiasi. Enzim bekerja optimal pada pH media yang cocok, jika pH naik-turun akan menyebabkan difernsiasi. Sinar terutama berpengaruh pada pertumbuhan sel berpigmen, baik pada hewan maupun tumbuhan. Jika sinar matahari kurang atau tidak ada, pertumbuhan sel pigmen akan tertahan. Letak sel dalam tubuh embrio dapat menjadi factor difernsiasi. Sel yang letaknya sebelah luar akan lebih banyak mendapat O2 , namun akan lebih banyak menerima tekanan fisik dan perubahan suasana lingkungan. Embrio yang sudah menempuh tahap gastrula dan tubulasi
  • 8. mengandung zat inductor, yang dihasilkan oleh sel-sel lapisan mesoderm. Zat ini menginduksi pertumbuhan dan difernsiasi jaringan sekitarnya, termasuk jaringan mesoderm sendiri. Jika lapisan ectoderm yang bakal jadi jaringan saraf dilepaskan dari lapisan mesoderm yang berada di bawahnya, ternyata ectoderm itu tidak berdiferensiasi jadi jaringan saraf. Faktor Intrinsik Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam sel. Factor intrinsic berada dalam inti dan sitoplasma. Faktor dalam inti adalah kromatin. Faktor dalam sitoplasma sangat kompleks, terutama berupa enzim, kadar metabolit dan elektrolit, serta komposisi suatu organel. Hormone menjadi factor diferensiasi ketika embrio sudah menempuh tahap organogenesis. Hormon mungkin dihasilkan oleh tubuh embrio sendiri, atau dihasilkan oleh tubuh induk, yang mengalirkannya ke tubuh embrio melalui plasenta (pada mamalia). Hormone steroid dapat merembes masuk sel, terus ke dalam inti dan merangsang ADN untuk melakukan transkripsi atau replikasi untuk persiapan bermitosis. Hormone non-steroid merangsang zat reseptor pada plamalemma, dan secara estafet menyampaikan rangsangan kepada ADN inti untuk aktif bertranskripsi atau replikasi. Disini pengaruh hormone jelas sekali tampak pada perubahan yang terjadi di daerah gembungan pada kromatin. Gembungan merupakan daerah gen yang aktif melakukan transkripsi, mengandung banyak ARN-m dan protein non-histon. Jika gen di daerah gembungan sedang aktif, berarti ADN-nya dalam keadaan longgar dan pilihannya terbuka (despiralisasi). Ternyata jika ke dalam sel dimasukkan hormon tertentu maka gembungan itu muncul dan besar. Terbentuknya gembungan pada daerah tertentu kromatin bergantung pada jenis hormone yang merembes masuk sel. Pada keluarga lalat buah (Drosophila) terkenal adanya kromosom raksasa, yang panjangnya beberapa mm, di bawah mikroskop cahaya tampak jelas
  • 9. mengandung pita-pia vertical pada kromatin. Pita-pita tersebut merupakan daerah gen. apabila gen sedang aktif bertranskripsi maka pada suatu daerah pita-pita tersebut akan menjadi gembungan. Apabila ulat serangga diberi suntikan hormone pertumbuhan tingkat larva (juvenile hormone), maka akan tampak gembungan pada daearah tertentu kromatin. Timbulnya gembungan pada beberapa tempat kromatin sel ulat lalat buah, disebabkan adanya rangsang dari hormone pertumbuhan ulat. Kiri; sebelum dirangsang; kanan: sesudah dirangsang. Factor intrinsic beroperasi dalam tingkat transkripsi dan translasi. Dalam tingkat transkripsi diferensiasi terjadi oleh pembedaan pada jenis daerah kromatin yang sedang melakukan transkripsi. Saat interfase kromatin inti berada dalam 2 fase heterokromatin dan eukromatin. Jika dalam fase hetero, pilinana ADN rapat dan padat , dan non-aktif. Jika dalam fase eu-pilinan ADN longgar lepas, maka aktif melakukan transkripsi. Menurut pengamatan hanya sekitar 5% And kromatin dalam suatu sel yang eu pada suatu pertumbuhan. 95% lagi dalam status hetero. Walau semua sel dalam tubuh embrio mengandung bahan genetis dan susunan gen yang sama, namun dapat terjadi diferensiasi pada daerah kromatin atau ADN mana yang yang sedang bertranskripsi. Dalam proses transkripsi diperlukan enzim ARN-polimerase, nukleosida, fosfat, ATP dan beberapa elektrolit seperti Na+, Ca+2 dan Mg+2. Difernsiasi dalam tingkat transkripsi mungkin terjadi karena pembedaan dalam salah satu atau beberapa bahan. Diferensiasi terjadi pula pada transkripsi karena pembedaan dalam enzim proteinsae yang melepaskan protein histon dan non-histon dari belitan ADN. Supaya pilinan ADN longgar dan kedua molekul yang sepasang merenggang, maka perlu kiranya terlebih dahulu histon dan non-histon yang dililit serta tempatnya membenam terurai. Wilayah mana kromatin dan pada kromatin mana yang menjadi onggar dapat nerdiferensiasi menurut perbedaan pada penguraian histon non-histon tadi. Perbedaan supali bahan yang masuk ke dalam inti terutama enzim-enzim, maka akan berbeda pula kodon pada ARN-m dan pada translasi akan berbeda pula asam amino yang diuntaikan untuk jadi peptide. Pada suatu
  • 10. protain, beda satu asam amino saja akan beda pula perilaku dan sifatnya. Contoh dalam sintesa hemoglobin yang mengandung protein globulin. Hb normal yang umum pada orang disebut Hb A. dalam Hb terjadi variasi orang yang memiliki Hb C, Hb S, Hb 0. Masing-masing Hb hanya mempunyai perbedaan satu asam amino dari Hb A., lihat tabel 5.1 Hb abnormal. Artinya hanya berbeda pada satu kodogen pada ADN eukromatin, dari ratusan kodogen lain yang melakukan transkripsi pada bagian eukromatin tersebut. Perbedaan pada kodogen umumnya terjadi karena mutasi. Mutasi adalah perubahan pada susunan nukleotida AND terjadi karena gangguan pada suasana lingkungan sel, intra maupun interseluler. Gen dan ADN banyak yang rangkap dalam sel suatu organism. Artinya ganda dalam komponen nukleotida maupun dalam transkripsi dan translasi. Jadi gen A yang akan mensintesa protein A, banyak terdapat dalam suatu inti sel. Hal ini perlu jika suatu ketika sel harus memproduksi protein yang banyak dalam waktu singkat. Seperti pada sel plasma, harus menghasilkan anti bodi (imunoglobulin) yang banyak, diperlukan untuk menyerang benda asing yang masuk tubuh. Gen ganda ini berfungsi sebagai tindakan pengamanan, jika suatu ketika gen A rusak atau bermutasi dan mutant (hasil mutasi) itu berakibat sangat buruk sehingga dapat mematikan sel. Jika masih ada cadangan duplikatnya maka transkripsi akan berlangsung normal. Pembagian kerja antara gen rangkap, sampai saat ini belum diketahui, namun dapat dibayangkan bahwa perubahan dalam komposisi bahan yang masuk ke dalam inti dapat membuat diferensiasi dalam transkripsi. Hal ini mungkin jumlah ARN-m dari berbagai gen yang berbeda, mungkin pula dalam jumlah ARN-m dari atu gen. eksperimen menemukan bahwa jika sel diberi ARN- polimerase yang diambil dari kromatin sel dewasa yang sudah berdifernsiasi, maka sel itu hanya mampu mensintesa enzim tertentu, sesuai dengan jenis enzim yang diproduksi oleh sel dari mana enzim itu diambil. Transkripsi harus bekerja sama dan berinteraksi antara sitoplasma dan inti/kromatin. Makin dewasa umur sel makin terspesialisasi bentuk transkripsi untuk sintesa sejenis protein. Namun potnsi kromatin tetap pluripoten. Oleh sebab itu potensi kromatin untuk diferensiasi dipengaruhi oleh umur sitoplasma sel bersangkutan.
  • 11. Jika dilakukan pencangkokan inti blastomer atau inti sel epitel lapisan lender usus ke ovum yang intinya sudah diangkat atau dibunuh dengan sinar ultraviolet, maka akan tumbuh embrio normal. Hal ini menunjukkan bahwa kromatin aktif, berarti pluripoten. Namun jika yang dicangkokkan ke dalam ovum adalah inti gastromer (sel gastrula), maka terjadi berbagai macam embrio yang abnormal dan tidak dapat melanjutkan pertumbuhan (mati) Table 2.1 Hb Abnormal No. Nama Hb Perubahan asam amino dari I ke Abnormal 1. Hb J Toronto Alanin à aspartat 2. Hb I Texas Lisin à glutamate 3. Hb G Honolulu Glutamate à glutamine 4. Hb M boston Histidin à tirosin 5. Hb M Indonesia Glutamate à lisin (rantai) 6. Hb S Glutamate à valin 7. Hb C Glutamate à lisin (rantai) Antara gen terjadi interaksi dalam transkripsi suatu jenis protein atau suatu jenis karakter anatomi-fisiologi. Ada karakter yang ditumbuhkan oleh 1 gen, namun banyak pula karakter yang ditumbuhkan oleh banyak gen, namun banyak pula karakter yang ditumbuhkan oleh banyak gen yang bekerja sama dan berinteraksi. Tinggi tubuh, warna kulit/bulu adalah contoh karakter yang ditumbuhkan oleh banyak gen. jika salah satu gen tidak bekerja atau bermutasi maka karakter yang mereka tumbuhkan akan beda dari asal, sehingga menyebabkan difernsiasi. Hetero- atau eu-kromatinnnya bahan genetis dalam sel berdiferensiasi menurut umur embrio. Embrio orang mengandung Hb F (f= fetus, janin) dan setelah alhir digantikan oleh Hb A. berarti gen Hb berubah keaktifannya setelah embrio lahir. Alat tubuh masa embrio banyak perbedaannya dengan masa anak dan dewasa. Katak, waktu berudu bernafas dengan insang, berekor dan tidak berkaki, ampas metabolisme protein berupa NH4OH2 pemakan tumbuhan
  • 12. vegetarian, sedangkan saat dewasa bernafa dengan paru dan kulit, tak berekor, berkaki, ampas metabolisme (eksresi) berupa urea dan karnivora. Maka dengan melihat kenyataan, anatomi tubuhnya berbeda saat berudu dan dewasa. Artinya gen yang aktif saat embrio berbeda dengan yang aktif saat dewasa. Jadi, diferensiasi transkripsi terjadi sesuai dengan umur sel. Dalam translasi dapat terjadi diferensiasi. Terjadinya translasi diperlukan berbagai enzim, seperti ATP, asam amino lenih kurang 20 jenis, ribosom, elektrolit, ARN-m dan ARN-t yang cukup. Variasi dalam komposisi bahan-bahan tersebut terutama pada kadar dan macam asam amino yang ada dalam sitosol, dapat menimbulkan diferensiasi.