SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
PENERAPAN BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG PANGAN
PERTANIAN DAN PETERNAKAN
DISUSUN OLEH :
FIRMAN ALI TATAG
KHOIDATUL DIAH M.
LIDYA DWI LISTIYANI
SITI AMBARWATI
WAHYU SETYO UTOMO
SMA NEGERI 1 GUNTUR
TAHUN AJARAN 2015/ 2016
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat, taufik
serta hidayahnya kami masih diberi kesempatan dan kemampuan untuk menyusun makalah.
Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Serta semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini yang tidak
mungkin kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Demi tercapainya
suatu kesempurnaan kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Demikaian hal
yang dapat kami sampaikan, kami berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca.
Guntur, 29 Januari 2016
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi
tidak hanya didasari padabiologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,matematika, dan
lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan
berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah
dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di
bidangpertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan
bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuanvaksin, antibiotik,
dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak
sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur Dengan
alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Dari semakin banyaknya pemanfaatan bioteknologi, kami terusik untuk membahas
penggunaan bioteknologi dalam bidang pangan, lebih spesifiknya terkait bioteknologi
konvensional dibidang pangan. Apakah dengan penggunaan bioteknologi tersebut malah
semakin banyak manfaat baik yang didapat ataukah sebaliknya, malah banyak pula dampak
negative yang diperoleh. Untuk itulah kami tergugah untuk membuat makalah ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Menyadari keterbatasan yang kami miliki terkait keterbatasan tenaga, waktu dan biaya,
maka masalah yang akan kami bahas sebagai berikut.
1. Apa pengertian bioteknologi dalam bidang pangan ?
2. Apa sajakah contoh-contoh pertanian yang memanfaatkan penggunaan bioteknologi ?
3. Apa saja kelebihan dan kekuranagan bioteknologi bidang pangan, pertanian dan peternakan ?
4. Apa dampak dari penerapan tersebut ?
1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini terkait dengan rumussan masalah diatas yaitu sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian bioteknologi dalam bidang pangan, pertanian dan peternakan.
2. Mengetahui perkembangan bioteknologi dalam bidang pertanian.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pada bioteknologi pada bidang pangan, pertanian dan
peternakan.
4. Mengetahui dampak dari penerapan bioteknologi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pemanfaatan Biologi Dalam Bidang Pertanian
Manfaat ilmu biologi dalam bidang pertanian, sebagai contoh Ilmu Biologi merupakan
dasar dari Ilmu Pertanian terutama dalam penemuan jenis tanaman unggul, rekayasa genetika
tumbuhandan hewan.
Misalnya, pengetahuan mengenai sifat suatu tanaman berdasarkan analisa sel (ilmu
biologi) membuat manusia mampu menerapkan cara pembudidayaan yang tepat dan pengolahan
hasilnya lebih lanjut (pertanian)
Pengetahuan mengenai sifat dan karakter serangga yang berhubungan dengan iklim atau
musim (ilmu biologi) membuat manusia dapat menetapkan waktu bercocok tanam yang tepat
atau metode penanggulangan hama serangga tersebut (ilmu pertanian). Bioteknologi melalui
teknik rekayasa genetika telah memberikan keuntungan yang sangat besar bagi bidang pertanian
dan peternakan. Di Amerika Serikat sekitar 50% hasil panen kedelai dan 30% panen jageng
berasal dari tanaman hasil rekayasa genetika yang resisten terhadap hama serangga.
Teknik rekayasa genetika telah menghasilkan tanaman dan hewan dengan sifat-sifat yang
diinginkan oleh manusia. Tanaman dan hewan yang telah mengalami rekayasa genetika untuk
menghasilkan substansi yang bukan bagian dari metabolisme normalnya dinamakan transgenik.
Sebagai contohnya saat ini telah dihasilkan tanaman tomat transgenik yang buahnya tidak cepat
busuk sehingga memperpanjang umur penyimpanan. Dalam hal ini para ahli menghambat kerja
gen-gen yang menghasilkan enzim-enzimpenyebab buah tomat menjadi cepat lunak dan
kemudian membusuk.
Gambar berikut merupakan skema pembuatan tanaman transgenik
Para ahli telah berhasil memasukkan cry dari bakteri
Bacillus thuringiensis (Bt) ke dalam sel tanaman jagung
sehingga mampu menghasilkan racun yang mampu
membunuh hama ulat. Gen cry merupakan gen pada
bakteri Bt yang dapat mengkode pembentukan racun
yang mampu membunuh ulat atau larva serangga
lainnya. Gen yang dimasukkan ke dalam beberapa jenis
tanaman dengan menggunakan vektor bakteri. Gen ini
dapat diwariskan ke tanaman keturunannya. Adanya
tanaman jagung transgenik diharapkan dapat
mengurangi penggunaan pestisida sintesis yang
mencemari lingkungan.
Irigasi menyebabkan banyak tanah pertanian yang mengandung garam dan tidak
produktif. Pemindahan gen untuk sifat toleran terhadap garam dari tanaman mangrove, misalnya
ke tanaman pangan dapat memulihkan produktifitas daerah tersebut.
Contoh lain rekayasa genetika pada tanaman yang dimasukkan gen-gen yang mengkode
5
pembentukan beta-karoten, yaitu suatu prekusor vitamin A , ke dalam tanaman padi sehingga
dalam tanaman padi itu mengandung vitamin A (golden rice). Hal ini bertujuan untuk
mengurangi defisiensi vitamin A yang dapat menyebabkan kebutaan dan telah menyerang lebih
dari 100 juta anak di seluruh dunia.
Penerapan pupuk hayati atau biofertilezer dalam menyuburkan tanah pertanian juga
merupakan contoh teknik rekayasa genetika dalam bidan pertanian. Saat ini banyak dibuat pupuk
hayati berisi inokulum mikroba yang dapat menyuburkan tanah. Mikroba yang dapat dijadikan
sebagai penyubur tanah ini, misalnya bakteri penambah nitrogen, bakteri pelarut fosfat atau
mikoriza. Dalam bioteknologi kehutanan, mikoriza
telah diterapkan secara luas.
Teknik kultur jaringan juga merupakan salah satu
bioteknologi yang digunakan dalam bidang
pertanian untuk menyediakan benih unggul dalam
jumlah banyak, seragam, dalam waktu yang
singkat. Prinsip teknik kultur jaringan adalah
menumbuhkan bagian jaringan yang disebut
ekaplan (misalnya potongan daun, batang, akar
ataupun bunga) di dalam medium buatan. Tiap sel
yang terdapat pada potongan tersebut akan mampu
tumbuh menjadi individu yang lengkap.
Penerapan bioteknologi dalam bidang peternakan akan membantu peningkatan kuantitas dan
kualitas ternak. Misalnya melalui teknik inseminasi buatan, transfer embrio, multiple oculation,
fertilisasi in-vitro, dam mikromanipulasi embrio. Yang termasuk dalam mikromanipulasi embrio
antara lain teknologi kloning, partenogenesis, transgenik dan pembuatan khimera. Dengan
teknologi tersebut, peningkatan kentitas ternak dan kualitas yang baik dapat dipercepat tanpa
harus mendatangkan induk baru.
Gambar dibawah ini merupakan cara inseminasi buatan pada sapi.
Dalam bidang perikanan, teknik rekayasa genetika dapat
menghasilkan ikan yang dalam satu generasi berjenis
kelamin betina semua. Beberapa jenis ikan yang berjenis
kelamin betina memiliki pertumbuhan yang cepat dari pada
ikan yang berjenis kelamin jantan, sehingga cara ini lebih
menguntungkan.
6
2. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Pangan
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional / tradisional dan
modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti
tempe, tape, oncom, dan kecap.
Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme,
misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk
keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang
tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara
langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian.
Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan
efisien.
Saat ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah
mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber
energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang
akan datang.
2.1 Makanan dan Bahan Pangan Yang Memanfaatkan Penggunaan Bioteknologi
Konvensional
Pengolahan Bahan Makanan yang memanfaatkan mikrorganisme dalam pembuatannya secara
umum dapat digolongkan kedalam dua produk, yaitu pengolahan produk susu dan pengolahan
produk non – susu.
2.1.1 Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega.
1) Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi
terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak
dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam
pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricusdan
Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut
ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang,
selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur
45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun
menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam
laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi
cita rasa.
7
2) Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan
Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam
laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC atau
dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan.
Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan
dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan
dadih. Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang
terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperature 32oC – 420oC dan ditambah garam,
kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk
diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.
3) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan
Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu
diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk
menghasilkan mentega yang siap dimakan.
2.1.2 Produk Makanan Non Susu
Produk – produk makanan yang juga menggunakan proses bioteknologi konvensional
namun tidak berasal dari susu antara lain sebagai berikut.
 Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih
dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada
kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi
karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
 Tempe
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan
makanan masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga
masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah
satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui
manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan
digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe
sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya,
namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai.
Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu
tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah
dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar
pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan
vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung
koroner, penyakit gula, dan kanker. Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar
8
kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini
kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus
Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus
oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan
memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan
terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut
meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.
 Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi
menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan
alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
 Anggur
Anggur atau juga populer disebut dalam bahasa Inggris: wine adalah minuman beralkohol
yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya hanya tumbuh di area 30 hingga
50 derajat lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah lain yang
kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya disebut sebagai wine buah (fruit
wine). Anggur dibuat melalui fermentasi gula yang ada di dalam buah anggur.
2.4 Pemanfaatan Bioteknologi Peternakan
Dalam bidang peternakan, bioteknologi dimanfaatkan untuk menghasilkan vaksin,
antibodi, pakan bergizi tinggi, dan hormon pertumbuhan. Contoh vaksin untuk ternak yaitu
vaksin untuk penyakit mulut dan kuku pada mamalia, vaksin NCD untuk mengobati penyakit
tetelo pada unggas, dan vaksin untuk penyakit flu burung.
Hormon pertumbuhan diberikan pada ternak untuk meningkatkan produksi daging, susu,
atau telur. Contohnya adalah pemberian Bovine Growth Hormone pada sapi perah dapat
meningkatkan produksi susu dan daging hingga 20%. Namun penggunaan hormon untuk
memacu produksi pada ternak masih diperdebatkan karena berpotensi meningkatkan penyakit
masitis pada ternak dan membahayakan kesehatan manusia.
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang peternakan lainnya adalah membuat hewan
transgenik (hewan yang gennya telah dimodifikasi) dan teknologi induk buatan. Teknologi induk
buatan sering dilakukan pada hewan langka yang sulit bereproduksi secara alami. Embrio hewan
ini ditransplantasikan pada rahim spesies lain yang masih berkerabat. Dengan cara ini diharapkan
hewan langka tersebut terhindar dari ancaman kepunahan.
Penerapan prinsip bioteknologi dalam bidang peternakan antara lain sebagai berikut:
a. Teknologi transplantasi nukleus
Teknologi ini lebih dikenal dengan teknologi kloning yaitu teknologi yang digunakan
untuk menghasilkan individu duplikasi (mirip dengan induknya). Teknologi kloning telah
berhasil dilakukan pada beberapa jenis hewan. Salah satunya adalah pengkloningan domba yang
9
dikenal dengan domba Dolly. Melalui kloning hewan, beberapa organ manusia untuk keperluan
transplantasi penyembuhan suatu penyakit berhasil dibentuk.
Tahapan teknologi kloning adalah;
1) Isolasi nukleus (inti sel) dari hewan donor
Nukleus diisolasi dari sel putting susu domba dewasa dengan menggunakan teknik
khusus sehingga dapat dikeluarkan dari membrane sel
2) Isolasi sel telur
Sel telur yang belum dibuahi diperoleh dari domba lain. Dibutuhkan banyak sel telur
dalam teknologi ini karena banyak sel telur yang tidak mampu bertahan dalam tahapan
pengkloningan lebih lanjut.
3) Pengambilan nukleus dari sel telur
4) Penggabungan nukleus dengan sel telur
Nukleus yang telah diisolasi dari sel domba dewasa digabungkan ke dalam sel domba
lain yang telah dihilangkan nukleusnya. Secara genetic sel domba yang menerima nukleus
identik dengan domba pendonor.
5) Pemasukan sel telur kedalam rahim
Sel telur dimasukkan ke dalam rahim domba betina yang lain. Hanya sedikit sel telur
yang mampu bertahan dan berkembang di dalam rahim. Sel telur yang mampu bertahan akan
berkembang menjadi embrio dan selanjutnya akan dihasilkan anak domba yang mirip dengan
domba pendonor nukleus
b. Teknik Inseminasi Buatan
Teknik ini dikenal dengan nama kawin suntik, adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan
sperma yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke
dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “
insemination gun”. Teknik inseminasi buatan memiliki beberapa tujuan, yaitu:
 Memperbaiki mutu genetika ternak
 Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu
yang lebih lama
 Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur
 Menyegah menularan dan penyebaran penyakit kelamin.
c. Transfer Embrio
Apabila kawin suntik memfokuskan pada sperma jantan, maka transfer embrio tidak
hanya potensi dari jantan saja yang dioptimalkan, melainkan potensi betina berkualitas unggul
juga dapat dimanfaatkan secara optimal.
Teknik TE ini, betina unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi menghasilkan
embrio yang untuk selanjutnya bisa ditransfer pada induk titipan dengan kualitas yang tidak
perlu bagus tetapi memiliki kemampuan untuk bunting.
Embrio yang akan ditransfer ke resipien disimpan dalam foley kateter dua jalur yang
steril (tergantung ukuran serviks). Sebelum dilakukan panen embrio, bagian vulva dan vagina
dibersihkan dan disterilkan dengan kapas yang mengandung alcohol 70%. Embrio yang didapat
10
dapat langsung di transfer ke dalam sapi resipien atau dibekukan untuk disimpan dan di transfer
pada waktu lain.
d. Teknologi Transgenik
Hewan transgenik adalah hewan yang telah mengalami rekayasa genetika sehingga
dihasilkan hewan dengan sifat yang diharapkan. Teknologi transgenik pada hewan dilakukan
dengan cara penyuntingan fragmen DNA secara mikro ke dalam sel telur yang telah mengalami
pembuahan. Tujuan dari teknologi ini adalah meningkatkan produk dari hewan ternak seperti
daging susu, dan telur.
Contoh dari hewan yang mengalami teknologi ini adalah domba transgenik. Jadi DNA
domba ini disisipi dengan gen manusia yang disebut factor VIII ( merupakan protein pembeku
darah). Berkat penyusupan gen tersebut, domba menghasilkan susu yang mengandung factor
VIII yang dapat dimurnikan untuk menolong penderita hemophilia.
Rekayasa genetika juga dapat melestarikan spesies langka. Sebagai contoh, sel telur zebra
yang sudah dibuahi lalu ditanam dalam kuda spesies lain. Spesies lain yang dipinjam rahimnya
ini disebut surrogate. Hal ini sudah diterapkan pada spesies keledai yang hamper punah di
Australia.
Teknik pelestarian dengan rekaya genetika berguna, dengan alasan:
1) Induk dari spesies biasa dapat melahirkan anak dari spesies langka.
2) Telur hewan langkah yang sudah dibuahi dapat dibekukan, lalu disimpan bertahun-tahun
meskipun induknya sudah mati. Jika telah ditemukan surrogate yang sesuai, telur tadi
ditransplantasi.
e. Hormon BST (Bovine Somatotrophin)
Dengan rekayasa genetika dihasilkan hormon pertumbuhan dewan yaitu BST. Caranya
adalah:
1) Plasmid bakteri E.Coli dipotong dengan enzim endonuklease
2) Gen somatotropin sapi diisolasi dari sel sapi
3) Gen somatotropin disisipkan ke plasmid bakteri
4)Bakteri yang menghasilkan bovin somatotropin ditumbuhan dalam tangki fermentasi
5) Bovine somatotropin diambil dari bakteri dan dimurnikan.
Hormon ini dapat memicu pertumbuhan dan meningkatkan produksi susu. BST ini
mengontrol laktasi (pengeluaran susu) pada sapi dengan meningkatkan jumlah sel-sel kelenjar
susu. Jika hormon yang dibuat dengan rekayasa genetika ini disuntuikkan pada hewan, maka
produksi susu akan meningkat 20%.
Pemakaian BST telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration), lembaga
pengawasan obat dan makanan di Amerika. Amerika berpendapat nsusu yang dihasilkan karena
hormon BST aman di konsumsi tapi di Eropa hal ini dilarang karena penyakit mastitis pada
hewan yang diberikan hormon ini meningkat 70%.
Selain memproduksi susu, hormon ini dapat memperbesar ukuran ternak menjadi 2 kali lipat
ukuran normal. Caranya dengan menyuntik sel telur yang akan dibuahi dengan hormon BST.
11
Daging dari hewan yang diberi hormon ini kurang mengandung lemak. Sehingga dikhawatirkan
hormon ini dapat mengganggu kesehatan manusia.
2.5 Dampak Penerapan Bioteknologi
Pada awalnya bioteknologi diharapkan dapat membantu memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi oleh umat manusia, seperti kekurangan pangan, penyakit, hambatan-hambatan
dalam melakukan aktivitas manusia seperti pertambangan dan lain sebagainya. Banyak masalah-
masalah umat manusia dapat diatasi melalui bioteknologi, namun perlu disadari bahwa
dampaknya juga tidak sedikit.
Adapun dampak positif Bioteknologi antara lain yakni :
 Pada bidang pertanian, dengan menggunakan peralatan yang semakin modern serta
pupuk dengan kualitas yang lebih baik, memberikan kemudahan pengerjaan sawah bagi
para petani dengan hasil panen yang lebih baik dan labih banyak. Dimana yang
sebelumnya hanya menggunakan bajak dengan bantuan hewan (seperti sapi, kerbau)
untuk membajak sawahnya, kini petani semakin dimudahkan dengan adanya traktor
untuk membajak sawah serta penggunaan pupuk yang memberikan kesuburan pada
tanaman dan terhindar dari hama tanaman. Namun, dengan penggunaan pupuk
mengakibatkan kerusakan pada lingkungan karena pupuk yang digunakan mengandung
bahan-bahan kimia yang dapat merusak lingkungan.
 Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan rekayasa
genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi. Baik donor
maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur, lumut, tumbuhan,
hewan, juga manusia. Pemilihan donor / resipien gen bergantung pada jenis produk yang
dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang dapat dikembangkan menjadi
komoditis bisnis. Oleh karena itu, kegiatan bioteknologi dengan menggunakan rekayasa
genetik menjadi tidak terbatas dan membutuhkan suatu kajian sains baru yang mendasar
dan sistematik yang berhubungan dengan kepentingan dan kebutuhan manusia. Kegiatan
tersebut disebut sebagai bioprespecting. Perdebatan tentang positif untuk mengatasi
dampak negatif yang dapat ditimbulkan bioteknologi, antara lain pada tahun 1992 telah
disepakati konvensi keanekaragaman Hayati, (Convetion on Biological Diversity) yang
mengikat secara hukum bagi negara-negara yang ikut mendatanginnya.
Adapun dampak negatif perkembangan bioteknologi antara lain yakni:
Penggunaan pupuk mengakibatkan kerusakan pada lingkungan karena pupuk yang
digunakan mengandung bahan-bahan kimia yang dapat merusak lingkungan.
Penggunaan peralatan modern membutuhkan keahlian khusus atau terdidik sehingga
penggunaan alat ini terbatas.
Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asaing, seperti, gen cry
dari bacillus thuringiensis maupun bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi
pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke genom
inang dapat menimbulkan interaksi antar gen asing dan inang produk bahan pertanian dan
12
kimia yang menggunakan bioteknologi.Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh
bioteknologi adalah persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk
bioteknologi. Persaingan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara
berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju, Kesenjangan teknologi yang
sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit
dikembangkan oleh negara berkembang.
Hak paten hasil rekayasa, swastanisasi dan konsentrasi bioteknologi pada kelompok
tertentu membuat petani tradisional tidak dapat mengadakan bibit sendiri dan para
peneliti harus mendapatkan ijin terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian
menggunakan bibit-bibit hasil rekayasa tersebut.
Merugikan petani kecil dan menimbulkan kesenjangan ekonomi karena produk
bioteknologi yang pada umumnya dimiliki oleh pemilik modal dapat meningkatkan
produksi hingga 50 %.
Produk bioteknologi hasil modifikasi genetika suatu organisme dapat menyingkirkan
plasma nutfah, yaitu suatu jenis makhluk hidup yang masih memiliki sifat asli.
Menyisipkan gen makhluk hidup kepada makhluk hidup lain yang tidak berkerabat
dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit diterima masyarakat
Penyisipan gen babi ke dalam buah semangka dapat membawa konsekuensi bagi
penganut agama tertentu.
Kloning manusia saat ini masih dipertentangkan dan dianggap merusak nilai etika dan
moral karena merusak embrio/janin manusia untuk alasan apapun dianggap tidak
manusiawi
Penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris.
Tomat Flavr Savr hasil rekayasa diketahui mengandung gen yang resisten terhadap
antibiotik.
Susu sapi yang disuntik hormon BGH (bovine growth hormone) atau hormon
pertumbuhan sapi, disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi
berbahaya bagi kesehatan manusia..
Jagung yang direkayasa sebagai pakan unggas menjadikan unggas tersebut mengandung
genetic modified organism (GMO) yang dikhawatirkan membahayakan manusia.
Berbagai upaya dilakukan untuk menanggulangi dampak negatif penggunaan bioteknologi,
misalnya perizinan dan pengawasan yang sangat ketat dari pihak terkait kepada para peneliti
yang ingin melakukan penelitian-penelitian.
Namun segala sesuatu akan kembali kepada individu masing-masing. Nilai-nilai
kemanusiaan, etika, moral, religius dan kesadaran yang tinggi untuk menjaga dan mencintai
lingkungan hidup yang nyaman dan asri merupakan kunci utama dari penanggulangan dampak
negatif penerapan bioteknologi. Penggunaan hak dan kewajiban secara arif dan bijaksana
sangatlah diperlukan untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul.
13
BAB III
PENUTUP
Demikianlah kliping yang dapat kami buat. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat
membantu berlangsungya proses belajar mengajar di sekolah khususnya pembelajaran biologi di
kelas XII. Makalah ini tentulah masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik
sangatlah kami butuhkan demi kesempurnaan untuk tugas yang akan datang.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/54690425/bioteknologi-pertanian
http://www.anneahira.com/manfaat-bioteknologi.htm
www.anneahira.com/bioteknologi–bidang–pertanian.htm
http://bioteknologininik.blogspot.com/2012/03/dampak-bioteknologi.html
http://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2013/11/pemanfaatan-bioteknologi-modern-di.html
https://fembrisma.wordpress.com/science/bioteknologi/bioteknologi-peternakan/

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

PPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi TumbuhanPPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi Tumbuhan
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisan
 
PPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-VirusPPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-Virus
 
Reptil
ReptilReptil
Reptil
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
Dinding sel
Dinding selDinding sel
Dinding sel
 
Coelenterata
CoelenterataCoelenterata
Coelenterata
 
Pinophyta
PinophytaPinophyta
Pinophyta
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Angiospermae
AngiospermaeAngiospermae
Angiospermae
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAMATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Teknik transformasi
Teknik transformasiTeknik transformasi
Teknik transformasi
 
Respirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRespirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada Tumbuhan
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 
Jaringan meristem
Jaringan meristemJaringan meristem
Jaringan meristem
 
Monokotil
MonokotilMonokotil
Monokotil
 

Andere mochten auch

Manfaat bioteknologi dalam bidang pertanian, peternakan,
Manfaat bioteknologi dalam bidang pertanian, peternakan,Manfaat bioteknologi dalam bidang pertanian, peternakan,
Manfaat bioteknologi dalam bidang pertanian, peternakan,Addieni Arsy Hanifah
 
Bioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanianBioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanianRizqi Fatha M
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganJessy Damayanti
 
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang PeternakanPeranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang PeternakanTrias Nurwana
 
Presentation1 otot upload
Presentation1 otot uploadPresentation1 otot upload
Presentation1 otot uploadsyahriani612
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulumsyahriani612
 
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASIN
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASINBIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASIN
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASINAbdullah Faris
 
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi Michael Dileyon
 
Macam - Macam Bioteknologi
Macam - Macam BioteknologiMacam - Macam Bioteknologi
Macam - Macam BioteknologiSofia Salsabila
 
Bioteknologi bahan bakar alternatif
Bioteknologi bahan bakar alternatifBioteknologi bahan bakar alternatif
Bioteknologi bahan bakar alternatifirasumiati
 
Makalah bioteknologi pdf
Makalah bioteknologi pdfMakalah bioteknologi pdf
Makalah bioteknologi pdfDody Perdana
 
Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)
Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)
Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)Dani Gunawan
 
Pertanian persekitaran terkawal
Pertanian persekitaran terkawal Pertanian persekitaran terkawal
Pertanian persekitaran terkawal Wazakkir Shahida
 
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk komposLaporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk komposAnggunW
 

Andere mochten auch (20)

Manfaat bioteknologi dalam bidang pertanian, peternakan,
Manfaat bioteknologi dalam bidang pertanian, peternakan,Manfaat bioteknologi dalam bidang pertanian, peternakan,
Manfaat bioteknologi dalam bidang pertanian, peternakan,
 
Bioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanianBioteknologi dalam bidang pertanian
Bioteknologi dalam bidang pertanian
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkungan
 
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang PeternakanPeranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
 
Bioteknologi dibidang kedokteran
Bioteknologi dibidang kedokteranBioteknologi dibidang kedokteran
Bioteknologi dibidang kedokteran
 
Bioteknologi Modern
Bioteknologi ModernBioteknologi Modern
Bioteknologi Modern
 
Presentation1 otot upload
Presentation1 otot uploadPresentation1 otot upload
Presentation1 otot upload
 
Hereditas
HereditasHereditas
Hereditas
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASIN
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASINBIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASIN
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN STKIP PGRI BANJARMASIN
 
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
 
Macam - Macam Bioteknologi
Macam - Macam BioteknologiMacam - Macam Bioteknologi
Macam - Macam Bioteknologi
 
Bioteknologi bahan bakar alternatif
Bioteknologi bahan bakar alternatifBioteknologi bahan bakar alternatif
Bioteknologi bahan bakar alternatif
 
Makalah bioteknologi pdf
Makalah bioteknologi pdfMakalah bioteknologi pdf
Makalah bioteknologi pdf
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 
Makalah biotek kel 4
Makalah biotek kel 4Makalah biotek kel 4
Makalah biotek kel 4
 
Ipa bioteknologi ix h new
Ipa bioteknologi ix h newIpa bioteknologi ix h new
Ipa bioteknologi ix h new
 
Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)
Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)
Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)
 
Pertanian persekitaran terkawal
Pertanian persekitaran terkawal Pertanian persekitaran terkawal
Pertanian persekitaran terkawal
 
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk komposLaporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
 

Ähnlich wie BIOTEKNOLOGI PANGAN

Bioteknologi friends kelas 9 b SMPN 264 Jakarta
Bioteknologi friends kelas 9 b SMPN 264 JakartaBioteknologi friends kelas 9 b SMPN 264 Jakarta
Bioteknologi friends kelas 9 b SMPN 264 JakartaLiana Susanti SMPN 248
 
Makalah Biologi Materi Kelas XII IPA (Bioteknologi dalam Bidang Pereternakan)
Makalah Biologi Materi Kelas XII IPA (Bioteknologi dalam Bidang Pereternakan)Makalah Biologi Materi Kelas XII IPA (Bioteknologi dalam Bidang Pereternakan)
Makalah Biologi Materi Kelas XII IPA (Bioteknologi dalam Bidang Pereternakan)Trias Nurwana
 
Makalah Bioteknologi
Makalah BioteknologiMakalah Bioteknologi
Makalah BioteknologiFirdika Arini
 
Ikd laporan bioteknologi
Ikd   laporan bioteknologiIkd   laporan bioteknologi
Ikd laporan bioteknologibibil009
 
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaIpa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaLiana Susanti SMPN 248
 
Presentation 2 biologi
Presentation 2 biologiPresentation 2 biologi
Presentation 2 biologisembarangwes
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangSeptian Muna Barakati
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianf' yagami
 
Kelas 9G smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"
Kelas 9G  smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"Kelas 9G  smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"
Kelas 9G smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"Liana Susanti SMPN 248
 
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docxBIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docxIska Nangin
 
BIOTEKNOLOGI.pptx
BIOTEKNOLOGI.pptxBIOTEKNOLOGI.pptx
BIOTEKNOLOGI.pptxanna779914
 
Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)astutirisa
 
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesLaporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesAlmiraJasmin2
 
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxBIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxssuser04c576
 
PPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdf
PPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdfPPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdf
PPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdfnovasilitonga65
 
BIOTEKNOLOGI regulasi Siska Okta rohana.pptx
BIOTEKNOLOGI regulasi Siska Okta rohana.pptxBIOTEKNOLOGI regulasi Siska Okta rohana.pptx
BIOTEKNOLOGI regulasi Siska Okta rohana.pptxMahesaVee
 

Ähnlich wie BIOTEKNOLOGI PANGAN (20)

Bioteknologi friends kelas 9 b SMPN 264 Jakarta
Bioteknologi friends kelas 9 b SMPN 264 JakartaBioteknologi friends kelas 9 b SMPN 264 Jakarta
Bioteknologi friends kelas 9 b SMPN 264 Jakarta
 
Makalah Biologi Materi Kelas XII IPA (Bioteknologi dalam Bidang Pereternakan)
Makalah Biologi Materi Kelas XII IPA (Bioteknologi dalam Bidang Pereternakan)Makalah Biologi Materi Kelas XII IPA (Bioteknologi dalam Bidang Pereternakan)
Makalah Biologi Materi Kelas XII IPA (Bioteknologi dalam Bidang Pereternakan)
 
Makalah Bioteknologi
Makalah BioteknologiMakalah Bioteknologi
Makalah Bioteknologi
 
Ikd laporan bioteknologi
Ikd   laporan bioteknologiIkd   laporan bioteknologi
Ikd laporan bioteknologi
 
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaIpa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
 
Presentation 2 biologi
Presentation 2 biologiPresentation 2 biologi
Presentation 2 biologi
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Kelas 9G smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"
Kelas 9G  smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"Kelas 9G  smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"
Kelas 9G smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"
 
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docxBIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
 
BIOTEKNOLOGI.pptx
BIOTEKNOLOGI.pptxBIOTEKNOLOGI.pptx
BIOTEKNOLOGI.pptx
 
Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)
 
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesLaporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
 
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxBIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
 
PPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdf
PPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdfPPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdf
PPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdf
 
Bab bioteknologi i
Bab  bioteknologi iBab  bioteknologi i
Bab bioteknologi i
 
BIOTEKNOLOGI regulasi Siska Okta rohana.pptx
BIOTEKNOLOGI regulasi Siska Okta rohana.pptxBIOTEKNOLOGI regulasi Siska Okta rohana.pptx
BIOTEKNOLOGI regulasi Siska Okta rohana.pptx
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

BIOTEKNOLOGI PANGAN

  • 1. PENERAPAN BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG PANGAN PERTANIAN DAN PETERNAKAN DISUSUN OLEH : FIRMAN ALI TATAG KHOIDATUL DIAH M. LIDYA DWI LISTIYANI SITI AMBARWATI WAHYU SETYO UTOMO SMA NEGERI 1 GUNTUR TAHUN AJARAN 2015/ 2016
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat, taufik serta hidayahnya kami masih diberi kesempatan dan kemampuan untuk menyusun makalah. Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Serta semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Demi tercapainya suatu kesempurnaan kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Demikaian hal yang dapat kami sampaikan, kami berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Guntur, 29 Januari 2016 Penulis
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari padabiologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidangpertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuanvaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Dari semakin banyaknya pemanfaatan bioteknologi, kami terusik untuk membahas penggunaan bioteknologi dalam bidang pangan, lebih spesifiknya terkait bioteknologi konvensional dibidang pangan. Apakah dengan penggunaan bioteknologi tersebut malah semakin banyak manfaat baik yang didapat ataukah sebaliknya, malah banyak pula dampak negative yang diperoleh. Untuk itulah kami tergugah untuk membuat makalah ini. 1.2 RUMUSAN MASALAH Menyadari keterbatasan yang kami miliki terkait keterbatasan tenaga, waktu dan biaya, maka masalah yang akan kami bahas sebagai berikut. 1. Apa pengertian bioteknologi dalam bidang pangan ? 2. Apa sajakah contoh-contoh pertanian yang memanfaatkan penggunaan bioteknologi ? 3. Apa saja kelebihan dan kekuranagan bioteknologi bidang pangan, pertanian dan peternakan ? 4. Apa dampak dari penerapan tersebut ? 1.3 TUJUAN Tujuan penulisan makalah ini terkait dengan rumussan masalah diatas yaitu sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengertian bioteknologi dalam bidang pangan, pertanian dan peternakan. 2. Mengetahui perkembangan bioteknologi dalam bidang pertanian. 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pada bioteknologi pada bidang pangan, pertanian dan peternakan. 4. Mengetahui dampak dari penerapan bioteknologi.
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN 1. Pemanfaatan Biologi Dalam Bidang Pertanian Manfaat ilmu biologi dalam bidang pertanian, sebagai contoh Ilmu Biologi merupakan dasar dari Ilmu Pertanian terutama dalam penemuan jenis tanaman unggul, rekayasa genetika tumbuhandan hewan. Misalnya, pengetahuan mengenai sifat suatu tanaman berdasarkan analisa sel (ilmu biologi) membuat manusia mampu menerapkan cara pembudidayaan yang tepat dan pengolahan hasilnya lebih lanjut (pertanian) Pengetahuan mengenai sifat dan karakter serangga yang berhubungan dengan iklim atau musim (ilmu biologi) membuat manusia dapat menetapkan waktu bercocok tanam yang tepat atau metode penanggulangan hama serangga tersebut (ilmu pertanian). Bioteknologi melalui teknik rekayasa genetika telah memberikan keuntungan yang sangat besar bagi bidang pertanian dan peternakan. Di Amerika Serikat sekitar 50% hasil panen kedelai dan 30% panen jageng berasal dari tanaman hasil rekayasa genetika yang resisten terhadap hama serangga. Teknik rekayasa genetika telah menghasilkan tanaman dan hewan dengan sifat-sifat yang diinginkan oleh manusia. Tanaman dan hewan yang telah mengalami rekayasa genetika untuk menghasilkan substansi yang bukan bagian dari metabolisme normalnya dinamakan transgenik. Sebagai contohnya saat ini telah dihasilkan tanaman tomat transgenik yang buahnya tidak cepat busuk sehingga memperpanjang umur penyimpanan. Dalam hal ini para ahli menghambat kerja gen-gen yang menghasilkan enzim-enzimpenyebab buah tomat menjadi cepat lunak dan kemudian membusuk. Gambar berikut merupakan skema pembuatan tanaman transgenik Para ahli telah berhasil memasukkan cry dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt) ke dalam sel tanaman jagung sehingga mampu menghasilkan racun yang mampu membunuh hama ulat. Gen cry merupakan gen pada bakteri Bt yang dapat mengkode pembentukan racun yang mampu membunuh ulat atau larva serangga lainnya. Gen yang dimasukkan ke dalam beberapa jenis tanaman dengan menggunakan vektor bakteri. Gen ini dapat diwariskan ke tanaman keturunannya. Adanya tanaman jagung transgenik diharapkan dapat mengurangi penggunaan pestisida sintesis yang mencemari lingkungan. Irigasi menyebabkan banyak tanah pertanian yang mengandung garam dan tidak produktif. Pemindahan gen untuk sifat toleran terhadap garam dari tanaman mangrove, misalnya ke tanaman pangan dapat memulihkan produktifitas daerah tersebut. Contoh lain rekayasa genetika pada tanaman yang dimasukkan gen-gen yang mengkode
  • 5. 5 pembentukan beta-karoten, yaitu suatu prekusor vitamin A , ke dalam tanaman padi sehingga dalam tanaman padi itu mengandung vitamin A (golden rice). Hal ini bertujuan untuk mengurangi defisiensi vitamin A yang dapat menyebabkan kebutaan dan telah menyerang lebih dari 100 juta anak di seluruh dunia. Penerapan pupuk hayati atau biofertilezer dalam menyuburkan tanah pertanian juga merupakan contoh teknik rekayasa genetika dalam bidan pertanian. Saat ini banyak dibuat pupuk hayati berisi inokulum mikroba yang dapat menyuburkan tanah. Mikroba yang dapat dijadikan sebagai penyubur tanah ini, misalnya bakteri penambah nitrogen, bakteri pelarut fosfat atau mikoriza. Dalam bioteknologi kehutanan, mikoriza telah diterapkan secara luas. Teknik kultur jaringan juga merupakan salah satu bioteknologi yang digunakan dalam bidang pertanian untuk menyediakan benih unggul dalam jumlah banyak, seragam, dalam waktu yang singkat. Prinsip teknik kultur jaringan adalah menumbuhkan bagian jaringan yang disebut ekaplan (misalnya potongan daun, batang, akar ataupun bunga) di dalam medium buatan. Tiap sel yang terdapat pada potongan tersebut akan mampu tumbuh menjadi individu yang lengkap. Penerapan bioteknologi dalam bidang peternakan akan membantu peningkatan kuantitas dan kualitas ternak. Misalnya melalui teknik inseminasi buatan, transfer embrio, multiple oculation, fertilisasi in-vitro, dam mikromanipulasi embrio. Yang termasuk dalam mikromanipulasi embrio antara lain teknologi kloning, partenogenesis, transgenik dan pembuatan khimera. Dengan teknologi tersebut, peningkatan kentitas ternak dan kualitas yang baik dapat dipercepat tanpa harus mendatangkan induk baru. Gambar dibawah ini merupakan cara inseminasi buatan pada sapi. Dalam bidang perikanan, teknik rekayasa genetika dapat menghasilkan ikan yang dalam satu generasi berjenis kelamin betina semua. Beberapa jenis ikan yang berjenis kelamin betina memiliki pertumbuhan yang cepat dari pada ikan yang berjenis kelamin jantan, sehingga cara ini lebih menguntungkan.
  • 6. 6 2. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Pangan Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional / tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Saat ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. 2.1 Makanan dan Bahan Pangan Yang Memanfaatkan Penggunaan Bioteknologi Konvensional Pengolahan Bahan Makanan yang memanfaatkan mikrorganisme dalam pembuatannya secara umum dapat digolongkan kedalam dua produk, yaitu pengolahan produk susu dan pengolahan produk non – susu. 2.1.1 Pengolahan produk susu Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega. 1) Yoghurt Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.
  • 7. 7 2) Keju Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperature 32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi. 3) Mentega Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan. 2.1.2 Produk Makanan Non Susu Produk – produk makanan yang juga menggunakan proses bioteknologi konvensional namun tidak berasal dari susu antara lain sebagai berikut.  Kecap Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.  Tempe Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker. Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar
  • 8. 8 kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.  Tape Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.  Anggur Anggur atau juga populer disebut dalam bahasa Inggris: wine adalah minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya hanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah lain yang kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya disebut sebagai wine buah (fruit wine). Anggur dibuat melalui fermentasi gula yang ada di dalam buah anggur. 2.4 Pemanfaatan Bioteknologi Peternakan Dalam bidang peternakan, bioteknologi dimanfaatkan untuk menghasilkan vaksin, antibodi, pakan bergizi tinggi, dan hormon pertumbuhan. Contoh vaksin untuk ternak yaitu vaksin untuk penyakit mulut dan kuku pada mamalia, vaksin NCD untuk mengobati penyakit tetelo pada unggas, dan vaksin untuk penyakit flu burung. Hormon pertumbuhan diberikan pada ternak untuk meningkatkan produksi daging, susu, atau telur. Contohnya adalah pemberian Bovine Growth Hormone pada sapi perah dapat meningkatkan produksi susu dan daging hingga 20%. Namun penggunaan hormon untuk memacu produksi pada ternak masih diperdebatkan karena berpotensi meningkatkan penyakit masitis pada ternak dan membahayakan kesehatan manusia. Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang peternakan lainnya adalah membuat hewan transgenik (hewan yang gennya telah dimodifikasi) dan teknologi induk buatan. Teknologi induk buatan sering dilakukan pada hewan langka yang sulit bereproduksi secara alami. Embrio hewan ini ditransplantasikan pada rahim spesies lain yang masih berkerabat. Dengan cara ini diharapkan hewan langka tersebut terhindar dari ancaman kepunahan. Penerapan prinsip bioteknologi dalam bidang peternakan antara lain sebagai berikut: a. Teknologi transplantasi nukleus Teknologi ini lebih dikenal dengan teknologi kloning yaitu teknologi yang digunakan untuk menghasilkan individu duplikasi (mirip dengan induknya). Teknologi kloning telah berhasil dilakukan pada beberapa jenis hewan. Salah satunya adalah pengkloningan domba yang
  • 9. 9 dikenal dengan domba Dolly. Melalui kloning hewan, beberapa organ manusia untuk keperluan transplantasi penyembuhan suatu penyakit berhasil dibentuk. Tahapan teknologi kloning adalah; 1) Isolasi nukleus (inti sel) dari hewan donor Nukleus diisolasi dari sel putting susu domba dewasa dengan menggunakan teknik khusus sehingga dapat dikeluarkan dari membrane sel 2) Isolasi sel telur Sel telur yang belum dibuahi diperoleh dari domba lain. Dibutuhkan banyak sel telur dalam teknologi ini karena banyak sel telur yang tidak mampu bertahan dalam tahapan pengkloningan lebih lanjut. 3) Pengambilan nukleus dari sel telur 4) Penggabungan nukleus dengan sel telur Nukleus yang telah diisolasi dari sel domba dewasa digabungkan ke dalam sel domba lain yang telah dihilangkan nukleusnya. Secara genetic sel domba yang menerima nukleus identik dengan domba pendonor. 5) Pemasukan sel telur kedalam rahim Sel telur dimasukkan ke dalam rahim domba betina yang lain. Hanya sedikit sel telur yang mampu bertahan dan berkembang di dalam rahim. Sel telur yang mampu bertahan akan berkembang menjadi embrio dan selanjutnya akan dihasilkan anak domba yang mirip dengan domba pendonor nukleus b. Teknik Inseminasi Buatan Teknik ini dikenal dengan nama kawin suntik, adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan sperma yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “ insemination gun”. Teknik inseminasi buatan memiliki beberapa tujuan, yaitu:  Memperbaiki mutu genetika ternak  Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama  Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur  Menyegah menularan dan penyebaran penyakit kelamin. c. Transfer Embrio Apabila kawin suntik memfokuskan pada sperma jantan, maka transfer embrio tidak hanya potensi dari jantan saja yang dioptimalkan, melainkan potensi betina berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal. Teknik TE ini, betina unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi menghasilkan embrio yang untuk selanjutnya bisa ditransfer pada induk titipan dengan kualitas yang tidak perlu bagus tetapi memiliki kemampuan untuk bunting. Embrio yang akan ditransfer ke resipien disimpan dalam foley kateter dua jalur yang steril (tergantung ukuran serviks). Sebelum dilakukan panen embrio, bagian vulva dan vagina dibersihkan dan disterilkan dengan kapas yang mengandung alcohol 70%. Embrio yang didapat
  • 10. 10 dapat langsung di transfer ke dalam sapi resipien atau dibekukan untuk disimpan dan di transfer pada waktu lain. d. Teknologi Transgenik Hewan transgenik adalah hewan yang telah mengalami rekayasa genetika sehingga dihasilkan hewan dengan sifat yang diharapkan. Teknologi transgenik pada hewan dilakukan dengan cara penyuntingan fragmen DNA secara mikro ke dalam sel telur yang telah mengalami pembuahan. Tujuan dari teknologi ini adalah meningkatkan produk dari hewan ternak seperti daging susu, dan telur. Contoh dari hewan yang mengalami teknologi ini adalah domba transgenik. Jadi DNA domba ini disisipi dengan gen manusia yang disebut factor VIII ( merupakan protein pembeku darah). Berkat penyusupan gen tersebut, domba menghasilkan susu yang mengandung factor VIII yang dapat dimurnikan untuk menolong penderita hemophilia. Rekayasa genetika juga dapat melestarikan spesies langka. Sebagai contoh, sel telur zebra yang sudah dibuahi lalu ditanam dalam kuda spesies lain. Spesies lain yang dipinjam rahimnya ini disebut surrogate. Hal ini sudah diterapkan pada spesies keledai yang hamper punah di Australia. Teknik pelestarian dengan rekaya genetika berguna, dengan alasan: 1) Induk dari spesies biasa dapat melahirkan anak dari spesies langka. 2) Telur hewan langkah yang sudah dibuahi dapat dibekukan, lalu disimpan bertahun-tahun meskipun induknya sudah mati. Jika telah ditemukan surrogate yang sesuai, telur tadi ditransplantasi. e. Hormon BST (Bovine Somatotrophin) Dengan rekayasa genetika dihasilkan hormon pertumbuhan dewan yaitu BST. Caranya adalah: 1) Plasmid bakteri E.Coli dipotong dengan enzim endonuklease 2) Gen somatotropin sapi diisolasi dari sel sapi 3) Gen somatotropin disisipkan ke plasmid bakteri 4)Bakteri yang menghasilkan bovin somatotropin ditumbuhan dalam tangki fermentasi 5) Bovine somatotropin diambil dari bakteri dan dimurnikan. Hormon ini dapat memicu pertumbuhan dan meningkatkan produksi susu. BST ini mengontrol laktasi (pengeluaran susu) pada sapi dengan meningkatkan jumlah sel-sel kelenjar susu. Jika hormon yang dibuat dengan rekayasa genetika ini disuntuikkan pada hewan, maka produksi susu akan meningkat 20%. Pemakaian BST telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration), lembaga pengawasan obat dan makanan di Amerika. Amerika berpendapat nsusu yang dihasilkan karena hormon BST aman di konsumsi tapi di Eropa hal ini dilarang karena penyakit mastitis pada hewan yang diberikan hormon ini meningkat 70%. Selain memproduksi susu, hormon ini dapat memperbesar ukuran ternak menjadi 2 kali lipat ukuran normal. Caranya dengan menyuntik sel telur yang akan dibuahi dengan hormon BST.
  • 11. 11 Daging dari hewan yang diberi hormon ini kurang mengandung lemak. Sehingga dikhawatirkan hormon ini dapat mengganggu kesehatan manusia. 2.5 Dampak Penerapan Bioteknologi Pada awalnya bioteknologi diharapkan dapat membantu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh umat manusia, seperti kekurangan pangan, penyakit, hambatan-hambatan dalam melakukan aktivitas manusia seperti pertambangan dan lain sebagainya. Banyak masalah- masalah umat manusia dapat diatasi melalui bioteknologi, namun perlu disadari bahwa dampaknya juga tidak sedikit. Adapun dampak positif Bioteknologi antara lain yakni :  Pada bidang pertanian, dengan menggunakan peralatan yang semakin modern serta pupuk dengan kualitas yang lebih baik, memberikan kemudahan pengerjaan sawah bagi para petani dengan hasil panen yang lebih baik dan labih banyak. Dimana yang sebelumnya hanya menggunakan bajak dengan bantuan hewan (seperti sapi, kerbau) untuk membajak sawahnya, kini petani semakin dimudahkan dengan adanya traktor untuk membajak sawah serta penggunaan pupuk yang memberikan kesuburan pada tanaman dan terhindar dari hama tanaman. Namun, dengan penggunaan pupuk mengakibatkan kerusakan pada lingkungan karena pupuk yang digunakan mengandung bahan-bahan kimia yang dapat merusak lingkungan.  Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan rekayasa genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi. Baik donor maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur, lumut, tumbuhan, hewan, juga manusia. Pemilihan donor / resipien gen bergantung pada jenis produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang dapat dikembangkan menjadi komoditis bisnis. Oleh karena itu, kegiatan bioteknologi dengan menggunakan rekayasa genetik menjadi tidak terbatas dan membutuhkan suatu kajian sains baru yang mendasar dan sistematik yang berhubungan dengan kepentingan dan kebutuhan manusia. Kegiatan tersebut disebut sebagai bioprespecting. Perdebatan tentang positif untuk mengatasi dampak negatif yang dapat ditimbulkan bioteknologi, antara lain pada tahun 1992 telah disepakati konvensi keanekaragaman Hayati, (Convetion on Biological Diversity) yang mengikat secara hukum bagi negara-negara yang ikut mendatanginnya. Adapun dampak negatif perkembangan bioteknologi antara lain yakni: Penggunaan pupuk mengakibatkan kerusakan pada lingkungan karena pupuk yang digunakan mengandung bahan-bahan kimia yang dapat merusak lingkungan. Penggunaan peralatan modern membutuhkan keahlian khusus atau terdidik sehingga penggunaan alat ini terbatas. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asaing, seperti, gen cry dari bacillus thuringiensis maupun bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke genom inang dapat menimbulkan interaksi antar gen asing dan inang produk bahan pertanian dan
  • 12. 12 kimia yang menggunakan bioteknologi.Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju, Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang. Hak paten hasil rekayasa, swastanisasi dan konsentrasi bioteknologi pada kelompok tertentu membuat petani tradisional tidak dapat mengadakan bibit sendiri dan para peneliti harus mendapatkan ijin terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian menggunakan bibit-bibit hasil rekayasa tersebut. Merugikan petani kecil dan menimbulkan kesenjangan ekonomi karena produk bioteknologi yang pada umumnya dimiliki oleh pemilik modal dapat meningkatkan produksi hingga 50 %. Produk bioteknologi hasil modifikasi genetika suatu organisme dapat menyingkirkan plasma nutfah, yaitu suatu jenis makhluk hidup yang masih memiliki sifat asli. Menyisipkan gen makhluk hidup kepada makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit diterima masyarakat Penyisipan gen babi ke dalam buah semangka dapat membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu. Kloning manusia saat ini masih dipertentangkan dan dianggap merusak nilai etika dan moral karena merusak embrio/janin manusia untuk alasan apapun dianggap tidak manusiawi Penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris. Tomat Flavr Savr hasil rekayasa diketahui mengandung gen yang resisten terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik hormon BGH (bovine growth hormone) atau hormon pertumbuhan sapi, disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.. Jagung yang direkayasa sebagai pakan unggas menjadikan unggas tersebut mengandung genetic modified organism (GMO) yang dikhawatirkan membahayakan manusia. Berbagai upaya dilakukan untuk menanggulangi dampak negatif penggunaan bioteknologi, misalnya perizinan dan pengawasan yang sangat ketat dari pihak terkait kepada para peneliti yang ingin melakukan penelitian-penelitian. Namun segala sesuatu akan kembali kepada individu masing-masing. Nilai-nilai kemanusiaan, etika, moral, religius dan kesadaran yang tinggi untuk menjaga dan mencintai lingkungan hidup yang nyaman dan asri merupakan kunci utama dari penanggulangan dampak negatif penerapan bioteknologi. Penggunaan hak dan kewajiban secara arif dan bijaksana sangatlah diperlukan untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul.
  • 13. 13 BAB III PENUTUP Demikianlah kliping yang dapat kami buat. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat membantu berlangsungya proses belajar mengajar di sekolah khususnya pembelajaran biologi di kelas XII. Makalah ini tentulah masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik sangatlah kami butuhkan demi kesempurnaan untuk tugas yang akan datang.