SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
TUGAS INDIVIDU 
ANALISIS RASIO KEUANGAN HARUM ENERGY Tbk. 
Tahun 2010-2013 
Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat matakuliah Analisis Laporan Keuangan 
Disusun oleh : 
Fikri Akmal Harrata (1252231) 
Kelas: MG – W 
Dosen : 
Dr. M. Sienly Veronica, S.E., M.M. 
Fakultas Ekonomi 
Jurusan Manajemen 
Universitas Kristen Maranatha 
Bandung 
2014
Analisis Rasio Keuangan 
Analisis Rasio 
 Rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan. 
 Rasio merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarka n 
symptom suatu keadaan. 
 Analisis Rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandinga n 
yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan. 
Tujuan Analisis Rasio 
 Untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil oleh perusahaan dalam rangka 
menjalankan aktivitas usahanya. 
 Keputusan perusahaan antara lain: 
1. Keputusan investasi yaitu keputusan yang menyangkut tentang dana yang dimilik i 
perusahaan sebaiknya ditanamkan dalam aktiva bentuk apa. 
2. Keputusan pendanaan atau pembiayaan yaitu keputusan yang menyangkut tentang 
sumber dana yang dibutuhkan untuk membiaya investasi. 
3. Keputusan operasional yaitu keputusan mengenai produk apa yang akan dijual dan 
bagaimana cara menjualnya agar memperoleh laba. 
Jenis – jenis Rasio 
 Jenis – jenis analisis rasio yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan antara 
lain: 
1. Rasio Likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan 
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. 
2. Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam 
membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut 
rasio pengungkit (leverage) yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminja m 
uang. 
3. Rasio Profitabilitas adalah rasio untuk mengukur tingkat kembalian investasi yang 
telah dilakukan oleh perusahaan. 
4. Rasio Aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi dan 
efektivitas pemanfaatan setiap aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
5. Rasio Pasar adalah rasio yang digunakan untuk melihat perkembangan nilai 
perusahaan relative terhadap nilai buku perusahaan. 
Rasio Likuiditas 
1. Rasio Lancar 
Rumus: Rasio Lancar = Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar 
Contoh: Rasio lancar yang diperoleh adalah 6.79 artinya setiap satu rupiah kewajiban 
lancar dijamin dengan 6.79 rupiah aktiva lancar. 
 Semakin tinggi rasio ini seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan dalam 
membayar kewajiban jangka pendeknya. 
 Rasio lancar yang terlalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber 
likuiditas sehingga analisis perlu melihat kondisi makro ekonomi dan kondisi perusahaan 
dalam menggunakan rasio lancar. 
2. Rasio Cepat 
Rumus: Rasio Cepat = (Aktiva Lancar – Persediaan) / Kewajiban Lancar 
Contoh: rasio cepat yang diperoleh adalah 2.09 artinya bahwa untuk setiap satu rupiah 
hutang dijamin dengan 2.09 aktiva yang cepat diuangkan. 
Rasio cepat berkisar antara 1 sampai 2. Angka tersebut menunjukkan bahwa aktiva yang 
cepat diuangkan cukup memadai untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam 
jangka pendek. 
3. Net Working Capital 
Rumus: NPW = (Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar) / Kewajiban Lancar 
Contoh: Net Working Capital yang diperoleh adalah 5.79, rasio ini harus dibandingka n 
dengan tahun sebelumnya. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi 
peningkatan maka kinerja perusahaan baik. Tetapi rasio modal kerja yang terlalu besar 
menunjukkan manajemen kurang efisien dalam mengelola sumber keuangan dengan 
banyak aktiva yang menganggur.
Rasio Solvabilitas 
1. Debt To Assets Ratio 
Rumus DAR = Total Kewajiban / Total Aktiva 
Contoh: DAR yang diperoleh adalah 0.23 artinya persentase aktiva yang didanai oleh 
hutang adalah 23%. Semakin kecil rasio tersebut menunjukkan kinerja perusahaan yang 
semakin meningkat dan menunjukkan juga bahwa besar investasi didanai oleh modal 
sendiri bukan oleh hutang. 
2. Debt To Equity Ratio 
Rumus: DER = Total Kewajiban / Total Equity 
Contoh: DER yang diperoleh adalah 0.30 artinya persentase aktiva yang didanai oleh 
hutang adalah 30%. Semakin kecil rasio tersebut menunjukkan kinerja perusahaan semakin 
meningkat dan menunjukkan bahwa sebagian besar investasi yang dilakukan oleh 
perusahaan didanai oleh ekuitas pemegang saham. 
3. Time Interest Earned / Interest Coverage 
Rumus: TIE = EBIT / Biaya Bunga 
Contoh: TIE yang diperoleh adalah 38.11 artinya bahwa keuntungan yang ersedia untuk 
membayar biaya bunga adalah 39 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan. Semakin 
tinggi rasio ini menunjukkan bahwa laba yagn tersedia untuk membayar biaya bunga 
semakin besar. Batasannya minimal 2 kali atau lebih. Rules of thumb DER adalah 
maksimal 100% yang berarti perusahaan banyak mengandalkan modal dari hutang.
Rasio Profitabilitas 
1. Return On Assets Ratio 
Rumus: ROA = NIAT / Total AKtiva 
Contoh: ROA yang diperoleh adalah sebesar 0,11 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang 
dimiliki perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan sebesar 11 rupiah. Untuk 
menilai kinerja maka rasio ROA dibandingkan dengan rata – rata suku bunga simpanan, 
bila ROA lebih besar dari suku bunga simpanan maka menunjukkan kinerja perusahaan 
baik karena memperoleh keuntungan lebih besar dari bunga simpanan bila dana tersebut 
disimpan bukan diinvestasikan. 
2. Return On Equity Ratio 
Rumus: ROE = NIAT / Total Ekuitas 
Contoh: ROE yang diperoleh adalah sebesar 0,15 artinya untuk setiap 100 rupiah investas i 
pemegang saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 15 rupiah. Dengan 
membandingkan suku bunga simpanan sebesar 8% maka disimpulkan perusahaan 
memberikan tingkat kembalian yang lebih tinggi pada pemegang saham dibandingka n 
dengan investas pada deposito atau tabungan.
Rasio Aktivitas 
1. Receivable Turnover Ratio 
Rumus: RTO = Penjualan Bersih / Piutang Dagang 
Contoh: RTO yang diperoleh adalah sebesar 29,16 artinya dalam satu tahun perusahaan 
mampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 29,16 kali. Rasio ideal untuk perputaran 
piutang adalah maksimal 2 kali dalam satu tahun. Bila dibawah angka tersebut maka 
manajemen kurang efisien dalam mengelola aktiva karena lamanya umur piutang. 
2. Rata – rata Umur Piutang 
Rumus: RPP = 360 / Receivable Turnover 
Contoh: RPP yang diperoleh adalah 12 hari artinya dalam jangka waktu 12 hari piutang 
dapat diubah menjadi kas atau ditagih. Semakin cepat rata-rata penerimaan pitaung akan 
semakin baik kinerja perusahaan. Maksimal umur piutang adalah 60 hari. 
3. Inventory Turnover 
Rumus: IT = HPP/Persediaan 
Contoh: IT yang diperoleh adalah sebesar 4,39 artinya dalam satu tahun persediaan diubah 
menjadi penjual sebanyak 4,39 kali. Semakin tinggi rasio ini maka semakin cepat 
persediaan diubah menjadi penjualan. Rasio ideal untuk rasio perputaran persediaan adalah 
6 kali karena rasio yang terlalu tinggi akan berisiko terjadinya kekurangan persediaan. 
4. Lama Persediaan Mengendap 
Rumus: LPM = 365 ? Inventory Turnover 
Contoh: LPM yang diperoleh adalah 83 hari artinya persediaan dikonversi menjadi 
penjualan dalam waktu 83 hari. Semakin cepat persediaan dikonversikan menjadi 
penjualan maka semakin likuid persediaan tersebut sehingga tidak ada aktiva yang 
menganggur terlalu lama. 
5. Total Assets Turnover 
Rumus: TATO = Penjualan Bersih / Total Aktiva 
Contoh: TATO yang diperoleh adalah sebesar 2,87 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva 
perusahaan menghasilkan 2,87 rupiah penjualan. TATO bagi perusahaan yang produktif 
harus diatas 1.
Rasio Pasar 
1. Price Earning Ratio 
Rumus: PER = Harga Pasar Per Lembar / Earning Per Lembar 
Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi mempunyai PER yang tinggi, tetapi dari 
sisi investor PER yang terlalu tinggi menarik karena harga saham tidak akan naik lagi 
sehingga keuntungan yang diperoleh jadi lebih kecil. 
2. Dividend Yeild 
Rumus: Dividend Yield = Dividen perlembar / Harga Pasar Saham Per Lembar 
Perusahaan yang mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai dividend 
yield yang rendah karena dividen sebagian besar akan diinvestasikan kembali dan PER 
yang tinggi mengakibatkan dividend yield akan menjadi kecil. 
3. Rasio Pembayaran Dividend (Dividend Pay-Out Ratio) 
Rumus: DPR = Dividend Per Lembar / Earning Per Lembar 
Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai rasio 
pembayaran dividend yang rendah.
Rasio Likuiditas 
1. Rasio Lancar 
Current Ratio 
2010 2011 2012 2013 
4 
3 
2 
1 
0 
Current Ratio 2.09 2.68 3.13 3.45 
Current Ratio 
 Analisis Rasio Lancar PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013. 
 Rasio lancar dari tahun 2010 yaitu 2.09 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 
2,09 aktiva lancar. 
 Rasio lancar dari tahun 2011 yaitu 2.68 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 
2,68 aktiva lancar. 
 Rasio lancar dari tahun 2012 yaitu 3.13 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 
3.13 aktiva lancar. 
 Rasio lancar dari tahun 2013 yaitu 3.45 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 
3.45 aktiva lancar. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban 
jangka pendeknya dengan sangat baik, terlihat dari data yang tercantum diatas. 
2. Rasio Cepat 
Quick Ratio 
2010 2011 2012 2013 
4 
3 
2 
1 
0 
Quick Ratio 1.75 2.09 2.18 2.99 
Quick Ratio 
 Analisis Rasio Cepat PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013. 
 Rasio Cepat dari tahun 2010 yaitu 1.75 artinya setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 1.75 aktiva 
yang cepat diuangkan. 
 Rasio Cepat dari tahun 2011 yaitu 2.09 artinya setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 2,09 aktiva 
yang cepat diuangkan. 
 Rasio Cepat dari tahun 2012 yaitu 2.18 artinya setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 2.18 aktiva 
yang cepat diuangkan. 
 Rasio Cepat dari tahun 2013 yaitu 2.99 artinya setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 2.99 aktiva 
yang cepat diuangkan. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan bahwa aktiva cepat diuangkan cukup 
memadai untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek.
3. Net Working Capital 
Net Working Capital 
2010 2011 2012 2013 
3 
2.5 
2 
1.5 
1 
0.5 
0 
Net Working Capital 1.09 1.68 2.13 2.45 
 Analisis New Working Capital PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013. 
 Net Working Capital dari tahun 2010 yaitu 1.09 
 Net Working Capital dari tahun 2011 yaitu 1.68 artinya perusahaan mengalami peningkatan dari 
tahun sebelumnya yang berarti kinerja perusahaan meningkat. 
 Net Working Capital dari tahun 2012 yaitu 2.13 artinya perusahaan mengalami peningkatan dari 
tahun sebelumnya yang berarti kinerja perusahaan meningkat. 
 Net Working Capital dari tahun 2013 yaitu 2.45 artinya perusahaan mengalami peningkatan dari 
tahun sebelumnya yang berarti kinerja perusahaan meningkat. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. kinerja perusahaannya setiap tahun mengalami 
peningkatan yang baik. 
Rasio Solvabilitas 
1. Debt To Assets Ratio 
Net Working Capital 
Debt To Assets Ratio 
2010 2011 2012 2013 
0.3 
0.25 
0.2 
0.15 
0.1 
0.05 
0 
Debt To Assets Ratio 0.27 0.23 0.2 0.18 
Debt To Assets Ratio
 Analisis Debt to Assets Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami penurunan dari 2010-2013. 
 Debt to Assets Ratio dari tahun 2010 yaitu 0.27 artinya persentase aktiva yang didanai olehh utang 
adalah 27%. 
 Debt to Assets Ratio dari tahun 2011 yaitu 0.23 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang 
adalah 23%. 
 Debt to Assets Ratio dari tahun 2012 yaitu 0.20 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang 
adalah 20%. 
 Debt to Assets Ratio dari tahun 2013 yaitu 0.18 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang 
adalah 18%. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin 
meningkat dan menunjukkan juga bahwa sebagian besar investasi didanai oleh modal sendiri bukan 
utang. 
2. Debt To Equity Ratio 
Debt To Equity Ratio 
2010 2011 2012 2013 
0.5 
0.4 
0.3 
0.2 
0.1 
0 
Debt To Equity Ratio 0.4 0.31 0.26 0.22 
Debt To Equity Ratio 
 Analisis Debt to Equity Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami penurunan dari 2010-2013. 
 Debt to Equity Ratio dari tahun 2010 yaitu 0.40 artinya persentase aktiva yang didanai olehh utang 
adalah 40%. 
 Debt to Equity Ratio dari tahun 2011 yaitu 0.31 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang 
adalah 31%. 
 Debt to Equity Ratio dari tahun 2012 yaitu 0.26 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang 
adalah 26%. 
 Debt to Equity Ratio dari tahun 2013 yaitu 0.22 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang 
adalah 22%. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin 
meningkat dan menunjukkan juga bahwa sebagian besar investasi didanai oleh ekuitas pemegang 
saham.
3. Time Interest Earned / Interest Coverage 
Time Interest Earned 
2010 2011 2012 2013 
4 
3.5 
3 
2.5 
2 
1.5 
1 
0.5 
0 
Time Interest Earned 2.09 2.68 3.13 3.45 
Time Interest Earned 
 Analisis Interest Coverage PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013. 
 Interest Coverage dari tahun 2010 yaitu 2.09 artinya keuntungan yang tersedia untuk membayar 
biaya bunga adalah 2 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan. 
 Interest Coverage dari tahun 2011 yaitu 2.68 artinya keuntungan yang tersedia untuk membayar 
biaya bunga adalah 2 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan. 
 Interest Coverage dari tahun 2012 yaitu 3.13 artinya keuntungan yang tersedia untuk membayar 
biaya bunga adalah 3 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan. 
 Interest Coverage dari tahun 2013 yaitu 3.45 artinya keuntungan yang tersedia untuk membayar 
biaya bunga adalah 3 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan bahwa laba yang tersedia untuk 
membayar biaya bunga semakin besar. 
Rasio Profitabilitas 
1. Return On Assets Ratio 
ROA Ratio(%) 
2010 2011 2012 2013 
45 
40 
35 
30 
25 
20 
15 
10 
5 
0 
ROA Ratio(%) 28.28 38.3 30.01 10.32 
ROA Ratio(%)
 Analisis Return On Assets Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. 
 Return On Assets Ratio dari tahun 2010 yaitu 2.09 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimilik i 
perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan 209 rupiah. 
 Return On Assets Ratio dari tahun 2011 yaitu 2.68 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimilik i 
perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan 268 rupiah. 
 Return On Assets Ratio dari tahun 2012 yaitu 3.13 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimilik i 
perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan 313 rupiah. 
 Return On Assets Ratio dari tahun 2013 yaitu 3.45 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimilik i 
perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan 345 rupiah. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan kinerja perusahaan baik. 
2. Return On Equity Ratio 
Return On Equity Ratio 
2010 2011 2012 2013 
60 
40 
20 
0 
ROE Ratio(%) 42.69 50.01 37.72 12.55 
ROE Ratio(%) 
 Analisis Return On Equity Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. 
 Return On Equity Ratio dari tahun 2010 yaitu 42.69 artinya setiap 100 rupiah investasi pemegang 
saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 4269 rupiah. 
 Return On Equity Ratio dari tahun 2011 yaitu 50.01 artinya setiap 100 rupiah investasi pemegang 
saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 5001 rupiah. 
 Return On Equity Ratio dari tahun 2012 yaitu 37.72 artinya setiap 100 rupiah investasi pemegang 
saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 3772 rupiah. 
 Return On Equity Ratio dari tahun 2013 yaitu 12.55 artinya setiap 100 rupiah investasi pemegang 
saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 1255 rupiah. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan suku bunga simpanan 6% maka 
perusahaan memberikan tingkat kembalian yang lebih tinggi pada pemegang saham dibandingka n 
dengan investasi pada deposito atau tabungan.
Rasio Aktivitas 
1. Receivable Turnover Ratio 
Receivable Turnover Ratio 
2010 2011 2012 2013 
18 
16 
14 
12 
10 
8 
6 
4 
2 
0 
RTO 11.25 12.75 15.29 15.64 
 Receivable Turnover Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013. 
 Receivable Turnover Ratio dari tahun 2010 yaitu 11.25 artinya dalam satu tahun perusahaan mampu 
mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 11.25 kali. 
 Receivable Turnover Ratio dari tahun 2011 yaitu 12.75 artinya dalam satu tahun perusahaan mampu 
mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 12.75 kali. 
 Receivable Turnover Ratio dari tahun 2012 yaitu 15.29 artinya dalam satu tahun perusahaan 
mampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 15.29 kali. 
 Receivable Turnover Ratio dari tahun 2013 yaitu 15.64 artinya dalam satu tahun perusahaan 
mampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 15.64 kali. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan manajemen perusahaan efisien dalam 
mengelola aktiva. 
2. Rata – rata Umur Piutang 
RTO 
Rata – rata Umur Piutang 
2010 2011 2012 2013 
35 
30 
25 
20 
15 
10 
5 
0 
RPP 32 28.24 23.54 23.02 
RPP
 RPP Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami penurunan dari 2010-2013. 
 RPP Ratio dari tahun 2010 yaitu 32 hari artinya dalam jangka waktu 32 hari piutang dapat diuba h 
menjadi kas atau ditagih. 
 RPP Ratio dari tahun 2011 yaitu 28.24 hari artinya dalam jangka waktu 28 hari piutang dapat diuba h 
menjadi kas atau ditagih. 
 RPP Ratio dari tahun 2012 yaitu 23.54 hari artinya dalam jangka waktu 24 hari piutang dapat diuba h 
menjadi kas atau ditagih. 
 RPP Ratio dari tahun 2013 yaitu 23.02 hari artinya dalam jangka waktu 23 hari piutang dapat diuba h 
menjadi kas atau ditagih. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan rata-rata perimaan piutang semakin 
cepat maka semakin baik kinerja perusahaan tersebut. 
3. Invetory Turnover 
Inventory Turnover 
2010 2011 2012 2013 
30 
25 
20 
15 
10 
5 
0 
IT 4.03 14.78 6.33 24.78 
IT 
 Inventory Turnover Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. 
 Inventory Turnover Ratio dari tahun 2010 yaitu 4.03 artinya dalam satu tahun persediaan diuba h 
menjadi penjual sebanyak 4.03 kali. Maka perusahaan lambat diubahnya perserdiaan diuba h 
menjadi penjualan. 
 Inventory Turnover Ratio dari tahun 2011 yaitu 14.78 artinya dalam satu tahun persediaan diuba h 
menjadi penjual sebanyak 14,78 kali. Maka perusahaan cepat diubahnya perserdiaan diuba h 
menjadi penjualan. 
 Inventory Turnover Ratio dari tahun 2012 yaitu 6.33 artinya dalam satu tahun persediaan diuba h 
menjadi penjual sebanyak 6.33 kali. Maka perusahaan cepat diubahnya perserdiaan diubah menjadi 
penjualan. 
 Inventory Turnover Ratio dari tahun 2013 yaitu 24.78 artinya dalam satu tahun persediaan diuba h 
menjadi penjual sebanyak 24.78 kali. Maka perusahaan cepat diubahnya perserdiaan diuba h 
menjadi penjualan. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perputaran persediaan kurang terkendali 
dan masih naik turun sehingga sangat berbahaya bagi keadaan perusahaan.
4. Lama Persediaan Mengendap 
Lama Persediaan Mengendap 
2010 2011 2012 2013 
100 
90 
80 
70 
60 
50 
40 
30 
20 
10 
0 
LPM 90.57 24.7 57.66 14.73 
 LPM Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. 
 LPM Ratio dari tahun 2010 yaitu 90.57 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam 
waktu 91 hari. 
 LPM Ratio dari tahun 2011 yaitu 24.70 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam 
waktu 25 hari. 
 LPM Ratio dari tahun 2012 yaitu 57.66 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam 
waktu 58 hari. 
 LPM Ratio dari tahun 2013 yaitu 14.73 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam 
waktu 15 hari. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan cepat mengkoversika n 
persediaan menjadi penjualan, maka semakin likuid persediaan tersebut sehingga tidak ada aktiva 
yang menganggur terlalu lama. 
5. Total Assets Turnonver 
LPM 
Total Assets Turnonver 
2010 2011 2012 2013 
2 
1.8 
1.6 
1.4 
1.2 
1 
0.8 
0.6 
0.4 
0.2 
0 
TATO 1.15 1.61 1.89 1.69 
TATO
 Total Assets Turonver PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. 
 Total Assets Turonver dari tahun 2010 yaitu 1.15 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan 
menghasilkan 1.15 penjualan. 
 Total Assets Turonver dari tahun 2011 yaitu 1.61 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan 
menghasilkan 1.61 penjualan. 
 Total Assets Turonver dari tahun 2012 yaitu 1.89 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan 
menghasilkan 1.89 penjualan. 
 Total Assets Turonver dari tahun 2013 yaitu 1.69 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan 
menghasilkan 1.69 penjualan. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan ini produktif walaupun pada 
akhir periode sempat menurun. 
Rasio Pasar 
1. Price Earning Ratio 
Price Earning Ratio 
2010 2011 2012 2013 
35 
30 
25 
20 
15 
10 
5 
0 
PER 29.49 10.82 12.02 13.23 
PER 
 Price Earning Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. 
 Price Earning Ratio dari tahun 2010 yaitu 29.49 artinya perusahaan akan tumbuh tinggi dari sisi 
investor. 
 Price Earning Ratio dari tahun 2011 yaitu 10.82 artinya perusahaan akan tumbuh tinggi dari sisi 
investor. 
 Price Earning Ratio dari tahun 2012 yaitu 12.02 artinya perusahaan akan tumbuh tinggi dari sisi 
investor. 
 Price Earning Ratio dari tahun 2013 yaitu 13.23 artinya perusahaan akan tumbuh tinggi dari sisi 
investor. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan PER tidak terlalu tinggi 
sehingga menarik bagi para investor karena saham akan naik lagi sehingga keuntungan yang 
diperoleh menjadi lebih tinggi.
2. Dividend Yield 
Dividend Yield 
2010 2011 2012 2013 
6 
5 
4 
3 
2 
1 
0 
Yield 2.71 5.55 4.2 0 
Yield 
 Dividened Yield Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. 
 Dividened Yield Ratio dari tahun 2010 yaitu 2.71 investor. 
 Dividened Yield Ratio dari tahun 2011 yaitu 5.55 
 Dividened Yield Ratio dari tahun 2012 yaitu 4.20 
 Dividened Yield Ratio dari tahun 2013 yaitu 0 artinya sudah tidak membagikan lagi dividend. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan mempunyai prospek 
pertumbuhan yang tinggi karena mempunyai yield yang rendah karena sebagian besar akan 
diinvestasikan kembali. 
3. Rasio Pembayaran Dividend 
Dividened Pay-out Ratio 
2010 2011 2012 2013 
6 
5 
4 
3 
2 
1 
0 
DPR 3.05 5.42 4.56 0 
DPR 
 Dividened Yield Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013. 
 Dividened Yield Ratio dari tahun 2010 yaitu 3.05 investor. 
 Dividened Yield Ratio dari tahun 2011 yaitu 5.42 
 Dividened Yield Ratio dari tahun 2012 yaitu 4.56 
 Dividened Yield Ratio dari tahun 2013 yaitu 0 artinya sudah tidak membagikan lagi dividend. 
 Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan mempunyai tingkat 
pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai rasio pembayaran dividend yang rendah.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhmaritahardi
 
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiAplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiNadia Amelia
 
Ch3 siklus akuntansi kieso ifrs
Ch3  siklus akuntansi kieso ifrsCh3  siklus akuntansi kieso ifrs
Ch3 siklus akuntansi kieso ifrsalif radix
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisDwi Wahyu
 
Kelompok 1 sustainability report kelas a
Kelompok 1 sustainability report kelas aKelompok 1 sustainability report kelas a
Kelompok 1 sustainability report kelas aAddy Noer
 
solusi manual advanced acc zy Chap004
solusi manual advanced acc zy Chap004solusi manual advanced acc zy Chap004
solusi manual advanced acc zy Chap004Suzie Lestari
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualFair Nurfachrizi
 
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKSTANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKDesi Nurmalasari
 
Liabilities & Equity
Liabilities & EquityLiabilities & Equity
Liabilities & EquityIndra Yu
 
Audit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and ObjectivesAudit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and ObjectivesSuryo Aji Saputro
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrsalif radix
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanandiirwan777
 
BAB 8 AUDIT SIKLUS PENDANAAN.ppt
BAB 8 AUDIT SIKLUS PENDANAAN.pptBAB 8 AUDIT SIKLUS PENDANAAN.ppt
BAB 8 AUDIT SIKLUS PENDANAAN.pptRd V RaZz
 
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaKel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaNisa Uzumakiy
 
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Analisis Laporan Keuangan InternasionalAnalisis Laporan Keuangan Internasional
Analisis Laporan Keuangan InternasionalYorim N. Lasboi
 
persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasipersekutuan likuidasi
persekutuan likuidasifadhly arsani
 
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2gueste4aa42e
 

Was ist angesagt? (20)

Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
 
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiAplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
 
Ch3 siklus akuntansi kieso ifrs
Ch3  siklus akuntansi kieso ifrsCh3  siklus akuntansi kieso ifrs
Ch3 siklus akuntansi kieso ifrs
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 
Kelompok 1 sustainability report kelas a
Kelompok 1 sustainability report kelas aKelompok 1 sustainability report kelas a
Kelompok 1 sustainability report kelas a
 
solusi manual advanced acc zy Chap004
solusi manual advanced acc zy Chap004solusi manual advanced acc zy Chap004
solusi manual advanced acc zy Chap004
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
 
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKSTANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
 
Legal liability
Legal liability Legal liability
Legal liability
 
Liabilities & Equity
Liabilities & EquityLiabilities & Equity
Liabilities & Equity
 
Audit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and ObjectivesAudit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and Objectives
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
 
BAB 8 AUDIT SIKLUS PENDANAAN.ppt
BAB 8 AUDIT SIKLUS PENDANAAN.pptBAB 8 AUDIT SIKLUS PENDANAAN.ppt
BAB 8 AUDIT SIKLUS PENDANAAN.ppt
 
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaKel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
 
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Analisis Laporan Keuangan InternasionalAnalisis Laporan Keuangan Internasional
Analisis Laporan Keuangan Internasional
 
SIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus KonversiSIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus Konversi
 
persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasipersekutuan likuidasi
persekutuan likuidasi
 
struktur modal
struktur modalstruktur modal
struktur modal
 
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
 

Ähnlich wie Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk.

Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".Kanaidi ken
 
Pb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan pptPb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan pptDeby Andriana
 
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02KuliahKita
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptxNinaMaqfirah1
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptxMariaUlfa646706
 
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptxRASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptxSahlimaHutagalung
 
Bab 2 analisa rasio keuangan
Bab 2 analisa rasio keuanganBab 2 analisa rasio keuangan
Bab 2 analisa rasio keuanganDodi Suryadi
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6Yoyo Sudaryo
 
Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516
Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516
Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516RazaTristanDeca
 
RASIO KEUANGAN.PDF
RASIO KEUANGAN.PDFRASIO KEUANGAN.PDF
RASIO KEUANGAN.PDFAlHidayat03
 
analisis rasio.pptx
analisis rasio.pptxanalisis rasio.pptx
analisis rasio.pptxanurkhair
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6Yoyo Sudaryo
 
Analisa Rasio Keuangan Konvensional
Analisa Rasio Keuangan KonvensionalAnalisa Rasio Keuangan Konvensional
Analisa Rasio Keuangan KonvensionalYayasan Al-Awsath
 
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxBISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxDebiCarolina2
 

Ähnlich wie Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk. (20)

Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
 
Pb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan pptPb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan ppt
 
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
 
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.pptANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
Rasio Finansial
Rasio FinansialRasio Finansial
Rasio Finansial
 
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptxRASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
 
Bab 2 analisa rasio keuangan
Bab 2 analisa rasio keuanganBab 2 analisa rasio keuangan
Bab 2 analisa rasio keuangan
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6
 
Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516
Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516
Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516
 
RASIO KEUANGAN.PDF
RASIO KEUANGAN.PDFRASIO KEUANGAN.PDF
RASIO KEUANGAN.PDF
 
analisis rasio.pptx
analisis rasio.pptxanalisis rasio.pptx
analisis rasio.pptx
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
 
Bab 5 - Analisa Rasio Likuiditas
Bab 5 - Analisa Rasio LikuiditasBab 5 - Analisa Rasio Likuiditas
Bab 5 - Analisa Rasio Likuiditas
 
Analisa Rasio Keuangan Konvensional
Analisa Rasio Keuangan KonvensionalAnalisa Rasio Keuangan Konvensional
Analisa Rasio Keuangan Konvensional
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxBISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 

Kürzlich hochgeladen (16)

BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 

Analisis Laporan Keuangan PT. Harum Energy Tbk.

  • 1. TUGAS INDIVIDU ANALISIS RASIO KEUANGAN HARUM ENERGY Tbk. Tahun 2010-2013 Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat matakuliah Analisis Laporan Keuangan Disusun oleh : Fikri Akmal Harrata (1252231) Kelas: MG – W Dosen : Dr. M. Sienly Veronica, S.E., M.M. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha Bandung 2014
  • 2. Analisis Rasio Keuangan Analisis Rasio  Rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan.  Rasio merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarka n symptom suatu keadaan.  Analisis Rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandinga n yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan. Tujuan Analisis Rasio  Untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas usahanya.  Keputusan perusahaan antara lain: 1. Keputusan investasi yaitu keputusan yang menyangkut tentang dana yang dimilik i perusahaan sebaiknya ditanamkan dalam aktiva bentuk apa. 2. Keputusan pendanaan atau pembiayaan yaitu keputusan yang menyangkut tentang sumber dana yang dibutuhkan untuk membiaya investasi. 3. Keputusan operasional yaitu keputusan mengenai produk apa yang akan dijual dan bagaimana cara menjualnya agar memperoleh laba. Jenis – jenis Rasio  Jenis – jenis analisis rasio yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan antara lain: 1. Rasio Likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. 2. Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut rasio pengungkit (leverage) yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminja m uang. 3. Rasio Profitabilitas adalah rasio untuk mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan. 4. Rasio Aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas pemanfaatan setiap aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
  • 3. 5. Rasio Pasar adalah rasio yang digunakan untuk melihat perkembangan nilai perusahaan relative terhadap nilai buku perusahaan. Rasio Likuiditas 1. Rasio Lancar Rumus: Rasio Lancar = Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar Contoh: Rasio lancar yang diperoleh adalah 6.79 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 6.79 rupiah aktiva lancar.  Semakin tinggi rasio ini seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.  Rasio lancar yang terlalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas sehingga analisis perlu melihat kondisi makro ekonomi dan kondisi perusahaan dalam menggunakan rasio lancar. 2. Rasio Cepat Rumus: Rasio Cepat = (Aktiva Lancar – Persediaan) / Kewajiban Lancar Contoh: rasio cepat yang diperoleh adalah 2.09 artinya bahwa untuk setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 2.09 aktiva yang cepat diuangkan. Rasio cepat berkisar antara 1 sampai 2. Angka tersebut menunjukkan bahwa aktiva yang cepat diuangkan cukup memadai untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek. 3. Net Working Capital Rumus: NPW = (Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar) / Kewajiban Lancar Contoh: Net Working Capital yang diperoleh adalah 5.79, rasio ini harus dibandingka n dengan tahun sebelumnya. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan maka kinerja perusahaan baik. Tetapi rasio modal kerja yang terlalu besar menunjukkan manajemen kurang efisien dalam mengelola sumber keuangan dengan banyak aktiva yang menganggur.
  • 4. Rasio Solvabilitas 1. Debt To Assets Ratio Rumus DAR = Total Kewajiban / Total Aktiva Contoh: DAR yang diperoleh adalah 0.23 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang adalah 23%. Semakin kecil rasio tersebut menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin meningkat dan menunjukkan juga bahwa besar investasi didanai oleh modal sendiri bukan oleh hutang. 2. Debt To Equity Ratio Rumus: DER = Total Kewajiban / Total Equity Contoh: DER yang diperoleh adalah 0.30 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang adalah 30%. Semakin kecil rasio tersebut menunjukkan kinerja perusahaan semakin meningkat dan menunjukkan bahwa sebagian besar investasi yang dilakukan oleh perusahaan didanai oleh ekuitas pemegang saham. 3. Time Interest Earned / Interest Coverage Rumus: TIE = EBIT / Biaya Bunga Contoh: TIE yang diperoleh adalah 38.11 artinya bahwa keuntungan yang ersedia untuk membayar biaya bunga adalah 39 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa laba yagn tersedia untuk membayar biaya bunga semakin besar. Batasannya minimal 2 kali atau lebih. Rules of thumb DER adalah maksimal 100% yang berarti perusahaan banyak mengandalkan modal dari hutang.
  • 5. Rasio Profitabilitas 1. Return On Assets Ratio Rumus: ROA = NIAT / Total AKtiva Contoh: ROA yang diperoleh adalah sebesar 0,11 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimiliki perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan sebesar 11 rupiah. Untuk menilai kinerja maka rasio ROA dibandingkan dengan rata – rata suku bunga simpanan, bila ROA lebih besar dari suku bunga simpanan maka menunjukkan kinerja perusahaan baik karena memperoleh keuntungan lebih besar dari bunga simpanan bila dana tersebut disimpan bukan diinvestasikan. 2. Return On Equity Ratio Rumus: ROE = NIAT / Total Ekuitas Contoh: ROE yang diperoleh adalah sebesar 0,15 artinya untuk setiap 100 rupiah investas i pemegang saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 15 rupiah. Dengan membandingkan suku bunga simpanan sebesar 8% maka disimpulkan perusahaan memberikan tingkat kembalian yang lebih tinggi pada pemegang saham dibandingka n dengan investas pada deposito atau tabungan.
  • 6. Rasio Aktivitas 1. Receivable Turnover Ratio Rumus: RTO = Penjualan Bersih / Piutang Dagang Contoh: RTO yang diperoleh adalah sebesar 29,16 artinya dalam satu tahun perusahaan mampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 29,16 kali. Rasio ideal untuk perputaran piutang adalah maksimal 2 kali dalam satu tahun. Bila dibawah angka tersebut maka manajemen kurang efisien dalam mengelola aktiva karena lamanya umur piutang. 2. Rata – rata Umur Piutang Rumus: RPP = 360 / Receivable Turnover Contoh: RPP yang diperoleh adalah 12 hari artinya dalam jangka waktu 12 hari piutang dapat diubah menjadi kas atau ditagih. Semakin cepat rata-rata penerimaan pitaung akan semakin baik kinerja perusahaan. Maksimal umur piutang adalah 60 hari. 3. Inventory Turnover Rumus: IT = HPP/Persediaan Contoh: IT yang diperoleh adalah sebesar 4,39 artinya dalam satu tahun persediaan diubah menjadi penjual sebanyak 4,39 kali. Semakin tinggi rasio ini maka semakin cepat persediaan diubah menjadi penjualan. Rasio ideal untuk rasio perputaran persediaan adalah 6 kali karena rasio yang terlalu tinggi akan berisiko terjadinya kekurangan persediaan. 4. Lama Persediaan Mengendap Rumus: LPM = 365 ? Inventory Turnover Contoh: LPM yang diperoleh adalah 83 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam waktu 83 hari. Semakin cepat persediaan dikonversikan menjadi penjualan maka semakin likuid persediaan tersebut sehingga tidak ada aktiva yang menganggur terlalu lama. 5. Total Assets Turnover Rumus: TATO = Penjualan Bersih / Total Aktiva Contoh: TATO yang diperoleh adalah sebesar 2,87 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan 2,87 rupiah penjualan. TATO bagi perusahaan yang produktif harus diatas 1.
  • 7. Rasio Pasar 1. Price Earning Ratio Rumus: PER = Harga Pasar Per Lembar / Earning Per Lembar Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi mempunyai PER yang tinggi, tetapi dari sisi investor PER yang terlalu tinggi menarik karena harga saham tidak akan naik lagi sehingga keuntungan yang diperoleh jadi lebih kecil. 2. Dividend Yeild Rumus: Dividend Yield = Dividen perlembar / Harga Pasar Saham Per Lembar Perusahaan yang mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai dividend yield yang rendah karena dividen sebagian besar akan diinvestasikan kembali dan PER yang tinggi mengakibatkan dividend yield akan menjadi kecil. 3. Rasio Pembayaran Dividend (Dividend Pay-Out Ratio) Rumus: DPR = Dividend Per Lembar / Earning Per Lembar Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai rasio pembayaran dividend yang rendah.
  • 8. Rasio Likuiditas 1. Rasio Lancar Current Ratio 2010 2011 2012 2013 4 3 2 1 0 Current Ratio 2.09 2.68 3.13 3.45 Current Ratio  Analisis Rasio Lancar PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013.  Rasio lancar dari tahun 2010 yaitu 2.09 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 2,09 aktiva lancar.  Rasio lancar dari tahun 2011 yaitu 2.68 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 2,68 aktiva lancar.  Rasio lancar dari tahun 2012 yaitu 3.13 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 3.13 aktiva lancar.  Rasio lancar dari tahun 2013 yaitu 3.45 artinya setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 3.45 aktiva lancar.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan sangat baik, terlihat dari data yang tercantum diatas. 2. Rasio Cepat Quick Ratio 2010 2011 2012 2013 4 3 2 1 0 Quick Ratio 1.75 2.09 2.18 2.99 Quick Ratio  Analisis Rasio Cepat PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013.  Rasio Cepat dari tahun 2010 yaitu 1.75 artinya setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 1.75 aktiva yang cepat diuangkan.  Rasio Cepat dari tahun 2011 yaitu 2.09 artinya setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 2,09 aktiva yang cepat diuangkan.  Rasio Cepat dari tahun 2012 yaitu 2.18 artinya setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 2.18 aktiva yang cepat diuangkan.  Rasio Cepat dari tahun 2013 yaitu 2.99 artinya setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 2.99 aktiva yang cepat diuangkan.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan bahwa aktiva cepat diuangkan cukup memadai untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek.
  • 9. 3. Net Working Capital Net Working Capital 2010 2011 2012 2013 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Net Working Capital 1.09 1.68 2.13 2.45  Analisis New Working Capital PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013.  Net Working Capital dari tahun 2010 yaitu 1.09  Net Working Capital dari tahun 2011 yaitu 1.68 artinya perusahaan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berarti kinerja perusahaan meningkat.  Net Working Capital dari tahun 2012 yaitu 2.13 artinya perusahaan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berarti kinerja perusahaan meningkat.  Net Working Capital dari tahun 2013 yaitu 2.45 artinya perusahaan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berarti kinerja perusahaan meningkat.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. kinerja perusahaannya setiap tahun mengalami peningkatan yang baik. Rasio Solvabilitas 1. Debt To Assets Ratio Net Working Capital Debt To Assets Ratio 2010 2011 2012 2013 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 Debt To Assets Ratio 0.27 0.23 0.2 0.18 Debt To Assets Ratio
  • 10.  Analisis Debt to Assets Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami penurunan dari 2010-2013.  Debt to Assets Ratio dari tahun 2010 yaitu 0.27 artinya persentase aktiva yang didanai olehh utang adalah 27%.  Debt to Assets Ratio dari tahun 2011 yaitu 0.23 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang adalah 23%.  Debt to Assets Ratio dari tahun 2012 yaitu 0.20 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang adalah 20%.  Debt to Assets Ratio dari tahun 2013 yaitu 0.18 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang adalah 18%.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin meningkat dan menunjukkan juga bahwa sebagian besar investasi didanai oleh modal sendiri bukan utang. 2. Debt To Equity Ratio Debt To Equity Ratio 2010 2011 2012 2013 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Debt To Equity Ratio 0.4 0.31 0.26 0.22 Debt To Equity Ratio  Analisis Debt to Equity Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami penurunan dari 2010-2013.  Debt to Equity Ratio dari tahun 2010 yaitu 0.40 artinya persentase aktiva yang didanai olehh utang adalah 40%.  Debt to Equity Ratio dari tahun 2011 yaitu 0.31 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang adalah 31%.  Debt to Equity Ratio dari tahun 2012 yaitu 0.26 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang adalah 26%.  Debt to Equity Ratio dari tahun 2013 yaitu 0.22 artinya persentase aktiva yang didanai oleh hutang adalah 22%.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin meningkat dan menunjukkan juga bahwa sebagian besar investasi didanai oleh ekuitas pemegang saham.
  • 11. 3. Time Interest Earned / Interest Coverage Time Interest Earned 2010 2011 2012 2013 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Time Interest Earned 2.09 2.68 3.13 3.45 Time Interest Earned  Analisis Interest Coverage PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013.  Interest Coverage dari tahun 2010 yaitu 2.09 artinya keuntungan yang tersedia untuk membayar biaya bunga adalah 2 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan.  Interest Coverage dari tahun 2011 yaitu 2.68 artinya keuntungan yang tersedia untuk membayar biaya bunga adalah 2 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan.  Interest Coverage dari tahun 2012 yaitu 3.13 artinya keuntungan yang tersedia untuk membayar biaya bunga adalah 3 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan.  Interest Coverage dari tahun 2013 yaitu 3.45 artinya keuntungan yang tersedia untuk membayar biaya bunga adalah 3 kali dari jumlah bunga yang harus dibayarkan.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan bahwa laba yang tersedia untuk membayar biaya bunga semakin besar. Rasio Profitabilitas 1. Return On Assets Ratio ROA Ratio(%) 2010 2011 2012 2013 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 ROA Ratio(%) 28.28 38.3 30.01 10.32 ROA Ratio(%)
  • 12.  Analisis Return On Assets Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013.  Return On Assets Ratio dari tahun 2010 yaitu 2.09 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimilik i perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan 209 rupiah.  Return On Assets Ratio dari tahun 2011 yaitu 2.68 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimilik i perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan 268 rupiah.  Return On Assets Ratio dari tahun 2012 yaitu 3.13 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimilik i perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan 313 rupiah.  Return On Assets Ratio dari tahun 2013 yaitu 3.45 artinya setiap 100 rupiah aktiva yang dimilik i perusahaan. Perusahaan memperoleh keuntungan 345 rupiah.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan kinerja perusahaan baik. 2. Return On Equity Ratio Return On Equity Ratio 2010 2011 2012 2013 60 40 20 0 ROE Ratio(%) 42.69 50.01 37.72 12.55 ROE Ratio(%)  Analisis Return On Equity Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013.  Return On Equity Ratio dari tahun 2010 yaitu 42.69 artinya setiap 100 rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 4269 rupiah.  Return On Equity Ratio dari tahun 2011 yaitu 50.01 artinya setiap 100 rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 5001 rupiah.  Return On Equity Ratio dari tahun 2012 yaitu 37.72 artinya setiap 100 rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 3772 rupiah.  Return On Equity Ratio dari tahun 2013 yaitu 12.55 artinya setiap 100 rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memperoleh kembalian sebesar 1255 rupiah.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan suku bunga simpanan 6% maka perusahaan memberikan tingkat kembalian yang lebih tinggi pada pemegang saham dibandingka n dengan investasi pada deposito atau tabungan.
  • 13. Rasio Aktivitas 1. Receivable Turnover Ratio Receivable Turnover Ratio 2010 2011 2012 2013 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 RTO 11.25 12.75 15.29 15.64  Receivable Turnover Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami peningkatan dari 2010-2013.  Receivable Turnover Ratio dari tahun 2010 yaitu 11.25 artinya dalam satu tahun perusahaan mampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 11.25 kali.  Receivable Turnover Ratio dari tahun 2011 yaitu 12.75 artinya dalam satu tahun perusahaan mampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 12.75 kali.  Receivable Turnover Ratio dari tahun 2012 yaitu 15.29 artinya dalam satu tahun perusahaan mampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 15.29 kali.  Receivable Turnover Ratio dari tahun 2013 yaitu 15.64 artinya dalam satu tahun perusahaan mampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 15.64 kali.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan manajemen perusahaan efisien dalam mengelola aktiva. 2. Rata – rata Umur Piutang RTO Rata – rata Umur Piutang 2010 2011 2012 2013 35 30 25 20 15 10 5 0 RPP 32 28.24 23.54 23.02 RPP
  • 14.  RPP Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami penurunan dari 2010-2013.  RPP Ratio dari tahun 2010 yaitu 32 hari artinya dalam jangka waktu 32 hari piutang dapat diuba h menjadi kas atau ditagih.  RPP Ratio dari tahun 2011 yaitu 28.24 hari artinya dalam jangka waktu 28 hari piutang dapat diuba h menjadi kas atau ditagih.  RPP Ratio dari tahun 2012 yaitu 23.54 hari artinya dalam jangka waktu 24 hari piutang dapat diuba h menjadi kas atau ditagih.  RPP Ratio dari tahun 2013 yaitu 23.02 hari artinya dalam jangka waktu 23 hari piutang dapat diuba h menjadi kas atau ditagih.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan rata-rata perimaan piutang semakin cepat maka semakin baik kinerja perusahaan tersebut. 3. Invetory Turnover Inventory Turnover 2010 2011 2012 2013 30 25 20 15 10 5 0 IT 4.03 14.78 6.33 24.78 IT  Inventory Turnover Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013.  Inventory Turnover Ratio dari tahun 2010 yaitu 4.03 artinya dalam satu tahun persediaan diuba h menjadi penjual sebanyak 4.03 kali. Maka perusahaan lambat diubahnya perserdiaan diuba h menjadi penjualan.  Inventory Turnover Ratio dari tahun 2011 yaitu 14.78 artinya dalam satu tahun persediaan diuba h menjadi penjual sebanyak 14,78 kali. Maka perusahaan cepat diubahnya perserdiaan diuba h menjadi penjualan.  Inventory Turnover Ratio dari tahun 2012 yaitu 6.33 artinya dalam satu tahun persediaan diuba h menjadi penjual sebanyak 6.33 kali. Maka perusahaan cepat diubahnya perserdiaan diubah menjadi penjualan.  Inventory Turnover Ratio dari tahun 2013 yaitu 24.78 artinya dalam satu tahun persediaan diuba h menjadi penjual sebanyak 24.78 kali. Maka perusahaan cepat diubahnya perserdiaan diuba h menjadi penjualan.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perputaran persediaan kurang terkendali dan masih naik turun sehingga sangat berbahaya bagi keadaan perusahaan.
  • 15. 4. Lama Persediaan Mengendap Lama Persediaan Mengendap 2010 2011 2012 2013 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 LPM 90.57 24.7 57.66 14.73  LPM Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013.  LPM Ratio dari tahun 2010 yaitu 90.57 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam waktu 91 hari.  LPM Ratio dari tahun 2011 yaitu 24.70 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam waktu 25 hari.  LPM Ratio dari tahun 2012 yaitu 57.66 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam waktu 58 hari.  LPM Ratio dari tahun 2013 yaitu 14.73 hari artinya persediaan dikonversi menjadi penjualan dalam waktu 15 hari.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan cepat mengkoversika n persediaan menjadi penjualan, maka semakin likuid persediaan tersebut sehingga tidak ada aktiva yang menganggur terlalu lama. 5. Total Assets Turnonver LPM Total Assets Turnonver 2010 2011 2012 2013 2 1.8 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 TATO 1.15 1.61 1.89 1.69 TATO
  • 16.  Total Assets Turonver PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013.  Total Assets Turonver dari tahun 2010 yaitu 1.15 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan 1.15 penjualan.  Total Assets Turonver dari tahun 2011 yaitu 1.61 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan 1.61 penjualan.  Total Assets Turonver dari tahun 2012 yaitu 1.89 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan 1.89 penjualan.  Total Assets Turonver dari tahun 2013 yaitu 1.69 artinya untuk setiap satu Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan 1.69 penjualan.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan ini produktif walaupun pada akhir periode sempat menurun. Rasio Pasar 1. Price Earning Ratio Price Earning Ratio 2010 2011 2012 2013 35 30 25 20 15 10 5 0 PER 29.49 10.82 12.02 13.23 PER  Price Earning Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013.  Price Earning Ratio dari tahun 2010 yaitu 29.49 artinya perusahaan akan tumbuh tinggi dari sisi investor.  Price Earning Ratio dari tahun 2011 yaitu 10.82 artinya perusahaan akan tumbuh tinggi dari sisi investor.  Price Earning Ratio dari tahun 2012 yaitu 12.02 artinya perusahaan akan tumbuh tinggi dari sisi investor.  Price Earning Ratio dari tahun 2013 yaitu 13.23 artinya perusahaan akan tumbuh tinggi dari sisi investor.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan PER tidak terlalu tinggi sehingga menarik bagi para investor karena saham akan naik lagi sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi lebih tinggi.
  • 17. 2. Dividend Yield Dividend Yield 2010 2011 2012 2013 6 5 4 3 2 1 0 Yield 2.71 5.55 4.2 0 Yield  Dividened Yield Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013.  Dividened Yield Ratio dari tahun 2010 yaitu 2.71 investor.  Dividened Yield Ratio dari tahun 2011 yaitu 5.55  Dividened Yield Ratio dari tahun 2012 yaitu 4.20  Dividened Yield Ratio dari tahun 2013 yaitu 0 artinya sudah tidak membagikan lagi dividend.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi karena mempunyai yield yang rendah karena sebagian besar akan diinvestasikan kembali. 3. Rasio Pembayaran Dividend Dividened Pay-out Ratio 2010 2011 2012 2013 6 5 4 3 2 1 0 DPR 3.05 5.42 4.56 0 DPR  Dividened Yield Ratio PT. Harum Energy Tbk. mengalami fluktuasi dari 2010-2013.  Dividened Yield Ratio dari tahun 2010 yaitu 3.05 investor.  Dividened Yield Ratio dari tahun 2011 yaitu 5.42  Dividened Yield Ratio dari tahun 2012 yaitu 4.56  Dividened Yield Ratio dari tahun 2013 yaitu 0 artinya sudah tidak membagikan lagi dividend.  Kesimpulannya jadi PT. Harum Energy Tbk. menunjukkan perusahaan mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai rasio pembayaran dividend yang rendah.