[Ringkasan]
Filum Platyhelminthes memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut: tubuh pipih dan lunak, triploblastik tanpa rongga tubuh, kebanyakan bersifat parasit, dan reproduksi secara generatif maupun vegetatif. Terdiri atas kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda.
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
1. KINGDOM ANIMALIA
Sebelum belajar kita berdoa dulu yuuuk kawan
Berdoa di mulai…..
Made by : Raden Iqrafia Ashna
www.iqrafia.blogspot.com
2. CIRI-CIRI UMUM :
Eukariotik, multiseluler tidak memiliki dinding
sel
Tidak berklorofil dan bersifat heterotrof
Dapat bergerak untuk memperoleh makanan
dan mempertahankan hidupnya. Ia dapat
bergerak karena tidak memiliki dinding sel
(Eukariot) dan mempunyai otot untuk bergerak
Cara memperoleh makanan dengan
memasukannya kedalam saluran pencernaan
(berada dalam tubuh)
3. FILUM KINGDOM ANIMALIA
Filum Invertebrata/Avertebrata
(tidak memiliki ruas-ruas tulang
belakang)
Filum Vertebrata (memiliki ruas-
ruas tulang belakang)
4.
5. INVERTEBRATA (TIDAK MEMILIKI RUAS-RUAS
TULANG BELAKANG)
Porifera (Hewan berpori) Parazoa
Kata kunci Pori
Coelenterata (Hewan berongga)
Kata kunci coel = rongga
Platyhelminthes (Cacing pipih) Eumetazoa
Kata kunci Platy = pipih dan
Helmin = cacing
Nemathelminthes (Cacing
gilig/bulat)
Kata kunci Nema = gilig/bulat dan
helmin = cacing
6. Annelida (Cacing gelang)
Kata kunci Annel = gelang
Mollusca (Hewan lunak)
Kata kunci Mollus = lunak
Arthropoda (Hewan kaki Eumetazoa
berbuku-buku)
Kata kunci Arthro = beruas-ruas/
berbuku-buku
Echinodermata (Hewan berduri)
Kata kunci Echinos = duri dan
derm = kulit
7. SIMETRI TUBUH (EUMETAZOA)
Terdiri dari tiga :
1. Asymetrical (asimetris = tidak bersimetri)
contoh : Porifera
2. Radial
Bagian tubuh yang tersusun melingkar jika bagian
tubuhnya di potong akan menghasilkan potongan-potongan
tubuh dengan bentuk yang sama.
contoh Coelenterata
3. Bilateral
Hewan yang tubuhnya tersusun bersebelahan dengan
bagian lainnya. Jika bagian tubuhnya dipotong melalui mulut
dan anusnya kita akan mendapatkan bagian yang sama antara
sisi kiri dan sisi kanan
contoh dari Platyhelminthes sampai vertebrata
10. LAPISAN TUBUH/LEMBAGA (EUMETAZOA)
a. Diploblastik ( Di = 2 )
Memiliki 2 lapisan tubuh/lembaga =
1. Lapisan luar (Ektoderm)
2. Lapisan dalam (Endoderm)
b. Triploblastik ( Tri = 3 )
Memiliki 3 lapisan lembaga / tubuh yaitu:
1. Lapisan luar (Ektoderm) – epidermis&sistem saraf
2. Lapisan tengah (Mesoderm) – jaringan otot, dll
3. Lapisan dalam (Endoderm) – usus dan kelenjar
pencernaan
11. RONGGA TUBUH
1. Tidak memiliki rongga tubuh (Planaria)
Acoelmate ; Coel = rongga , A = tidak
12. 2. Memiliki rongga tubuh semu/palsu (Nemathelminthes)
Pseudocoelmate ; Pseu = semu/plasu , coel = rongga
13. 3. Memiliki rongga tubuh
(Annelida,Mollusca,Arthropoda,Echinodermata dan
vertebrata)
Coelmate ; coel = berongga
14.
15. 1. PORIFERA
Ciri-ciri Filum Porifera
• Tubuhnya berpori/ memiliki lubang-lubang kecil
(ostium)
• Tubuh umumnya asimetri (tidak beraturan) , beberapa
simetri radial
• Bentuk seperti vas bunga, mangkuk atau tabung
• Belum memiliki jaringan dan organ shg disebut parazoa
• Hidup secara heterotrof (makan bakteri dan plankton)
• Habitat umumnya di laut beberapa spesies hidup di air
tawar.
• Reproduksi secara sexual maupun asexsual
16. PORIFERA MEMILIKI TIGA LAPISAN
1. Epidermis (lapisan terluar)
Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel epitel
sederhana yang disebut Pinakosit
2. Mesoglea
Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis.
Mesoglea pada Porifera mengandung dua macam sel yaitu:
a. Sel Ameboid
Sel ameboid berfungsi untuk mengangkut zat
makanan dan zat-zat sisa metabolisme dari sel satu ke sel
lain. Sel koanosit mendapat makanan – sel amoebosit mendekat ke
koanosit – sel amoebosit menyerap zat makanan dan di edarkan
b. Sel Sklerobas
Sel Sklerobas berfungsi sebagai pembentuk spikula
Spikula adalah duri-duri yang tersusun dari zat kapur, kersik,
atau protein (spongin). Komponen utama penyusun kerangka
tubuh
c. Porosit untuk membuka dan menutup pori
17. 3. Endodermis (lapisan dalam)
Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri
dari sel-sel leher yg disebut koanosit yang memiliki
flagel, vakuola, nukleus dan berfungsi sebagai
pencerna makanan
Porifera mengeluarkan zat sisa metabolisme
(Ekskresi dan Respirasi) secara difusi melalui
permukaan tubuh.
Zat sisanya dikeluarkan bersama sirkulasi air
oleh spongeosol melalui oskulum.
Sel Koanosit pada porifera berfungsi sebagai alat
pencernaan
Sel Arkeosit pada porifera berfungsi sebagai alat
reproduksi
18.
19. oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari
spongosol
mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam
dan lapisan luar
porosit : saluran penghubung antara pori-pori dan
spongosol. tempat masuknya air.
spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera
ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan.
epidermis : lapisan terluar
spikula : pembentuk/penyusun tubuh
flagel : alat gerak koanosit
koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi
sebagai pencerna makanan, di bagian ujungnya
terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.
20. KLASIFIKASI PORIFERA BERDASARKAN BAHAN
PENYUSUN RANGKA :
a.Kelas Hexactinellida (tubuh memiliki
spikula yang tersusun dari silika/zat kersik
mirip bintang dengan 6 lengan),contoh
Euplectella aspergillum, Pheronema sp
b.Kelas Demospongiae (tubuh tersusun dari
serabut spongin),contoh Spongia,Niphates
c.Kelas Calcarea (tubuh tersusun dari calsium
carbonat),contoh Sycon,Clathrina
21. KLASIFIKASI BERDASARKAN TIPE SALURAN
AIR:
a. Tipe askonoid
(Askon = 1 saluran) pori/ostium berhubungan
langsung ke spongeosol
b. Tipe sikonoid
(Sikon = Saluran bercabang) pori / ostium
dihubungkan
dengan saluran bercabang dengan spongeosol
c. Tipe leukonoid (Leukon = banyak cabang)
pori / ostium banyak serta bercabang - cabang
membentuk rongga – rongga kecil.
28. MANFAAT PORIFERA :
1. Spongia dan Hippospongia digunakan
sebagai spons mandi
2. Zat kimia yang dikeluarkan memiliki potensi
untuk mengobati kanker kulit
3. Kerugiannya suka melekat pada tiram
sehingga menurunkan kualitas
4. Porifera mampu bersimbiosis dengan bakteri
yang menghasilkan “bioaktif”. Bioaktif ini
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat
29. 2. COELENTERATA
Ciri-Ciri Filum Coelenterata
• Memiliki rongga tubuh sbg alat pencernaan
• Memiliki sel penyengat (cnidoblas/ nematokis) yang
terletak pada tentakelnya akan mengeluarkan zat racun
hipnotoksin
• Tubuh simetri radial
• Bentuk polip (tabung) =menempel dan
medusa(lonceng) = berenang bebas
• Merupakan hewan diploblastik
• Reproduksi secara sexual dan asexual.
• Pencernaan secara ekstraseluler dan intraseluler.
33. KLASIFIKASI COELENTERATA
(CNIDARIA DAN CTHENOPHORA)
1.COELENTERATA (CNIDARIA)
Berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, dibagi
menjadi 3 kelas :
a. HYDROZOA
- memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa
- contoh : Hydra, Obelia, Physalia
b. SCYPHOZOA
- bentuk medusa lebih dominan
- contoh : Ubur-ubur (Aurelia sp), Cyanea sp
c. ANTHOZOA
- hanya bentuk polip dengan warna tentakel berwarna warni
- contoh : Tubastrea(koral/karang), Urticina(Anemon laut)
34. 2. CTENOPHORA
Mempunyai bentuk bermacam-macam, seperti sisir, buah
kenari, atau pipih, kebanyakan tubuhnya transparan dan
dapat memancarkan cahaya (bioluminesensi)
MANFAAT COELENTERATA
1. Sebagai komponen utama pembentuk terumbu
karang
2. Fungsi terumbu karang:
- tempat hidup berbagi jenis tumbuhan dan hewan
laut
- sebagai obyek wisata bawah laut
- sebagai penahan ombak/mencegah pengikisan
pantai
41. Jantan+betina – pembuahan dlm individu betina – zigot – larva bersilia
(planula) – berenang dan menempel pada tempat yg sesuai – silia terlepas –
polip muda (skifistoma) – membentuk tunas seperti tumpukan piring (strobila)
– kuncup paling atas akan melepas – medusa muda (efira) – medusa dewasa
42. 3. PLATYHELMINTHES
CIRI-CIRI PLATYHELMINTHES :
Bentuk tubuh pipih, simetri bilateral
Bersifat triploblastik , acoelomata
Tubuh lunak dengan epidermisnya mengandung
silia/tidak
Umumnya bersifat parasit kecuali Planaria
Reproduksi terjadi secara generatif dan vegetatif
Eumetazoa
Triploblastik
Mempunyai saluran pencernaan belum sempurna,
memiliki mulut tapi tidak memiliki anus. Cara ia makan
dengan menghisap sari makanan melalui seluruh
tubuhnya. Sistem ekskresi dilakukan dengan flame cell
(sel api)
43. Habitatnya di perairan dan di darat
Bersifat hermaprodit (Perkawinan sendiri = berumah
satu)
KLASIFIKASI PLATYHELMINTHES :
1. Turbellaria (cacing berambut getar)
- tubuh bersilia, tubuh seperti tongkat
- mempunyai bintik mata (alat indera)
- mempunyai daya regenerasi yang tinggi
- habitat di air tawar yang jernih dan mengalir
contoh : Planaria
2. Trematoda (cacing isap)
- tidak memiliki silia
- mempunyai alat penghisap, bersifat parasit
- inang utama dalam hati, usus, paru2, ginjal dan
pembuluh darah
- inang perantara dalam tubuh siput
44. Contoh :
1. Cacing hati pada sapi (Fasciola hepatica)
memiliki satu inang perantara yaitu siput air
(Lymnaea sp.)
2. Cacing hati pada manusia (cina)
(Opisthorchis sinensis)
memiliki dua inang perantara yaitu siput dan
ikan
3. Cacing darah (Schistosoma japonicum)
hidup dalam saluran darah dan
menyebabkan anemia
45. 3. Cestoda (Cacing pita)
- memiliki bentuk seperti pita
- tubuh terdiri dari skoleks, strobilus, proglotid
- setiap proglotid mengandung testis dan ovarium
- selain memiliki alat pengisap juga memiliki
pengait (rostelum)
- bersifat hermaprodit
contoh : Taenia saginata (parasit pada sapi)
Taenia solium (parasit pada babi)
46. CONTOH: PLATYHELMINTHES
Bintik mata
Protonefridia
Saluran berujung pada
permukaan tubuh
Sel api
Faring
Nukleus
Silia
Cairan disaring melalui
lapisan membran
Turbellaria
48. Pengait
Skoleks pada
dinding usus Usus inang (rostelum)
inang
Pengisap
Uterus
Testis
Saluran
sperma
Saluran Leher
Reproduksi (daerah pertumbuhan)
terbuka Proglotid
Ovarium
Kelenjar
Vagina kuning
telur
Oviduk
Cestoda
49.
50.
51. BAGIAN KEPALA CACING PITA
Skoleks (bagian kepala cacing pita)
Suckers/pengisap Rostelum/pengait
52. STRUKTUR CACING PITA
a. Tersusun atas segmen-segmen dan dilapisi
kutikula
b. Tiap segmen disebut proglotid
c. setiap proglotid mengandung testis dan ovarium
d. Mempunyai kepala yang disebut skoleks
e. Mempunyai alat kait (pengait) di sebut rostelum
tersusun dari zat kitin
f. Terdapat 4 buah alat penghisap (Sucker)
dilengkapi dengan gigi kitin berfungsi untuk
melekat pada usus
55. Cacing hati dewasa bertelur dalam empedu – masuk
kedalam usus – kemudian keluar bersama feses – pada
tempat yg sesuai telur akan menetas – larva bersilia
(mirasidium) – masuk ke dalam tubuh siput air Lymnea
(mirasidium akan mati bila tidak masuk kedalam tubuh
siput air) – selama 2 minggu di dalam tubuh Lymnea –
sporokista tidak bersilia – larva kedua disebut redia –
tumbuh dalam jaringan tubuh siput – larva ketiga yg
disebut serkaria – menembus jaringan tubuh siput –
keluar – menempel pada rumput dgn melepas ekornya –
metasekaria – metasekaria membungkus diri
membentuk kista - rumput dimakan sapi – sapi
mengidap cacing hati dalam empedunya
59. Proglotid yang mengandung telur masak akan
keluar ke alam bebas bersama faeces manusia.
Dia alam bebas telur termakan oleh hewan babi.
Dalam usus babi, proglotid terbawa aliran darah
dalam bentuk Onkosfera (larva heksakan)
dan masuk ke dalam otot lemak dengan
melepaskan kaitanya menjadi Sisteserkus.
Bila manusia makan daging yang mengandung
sisteserkus akan menjadi cacing ddewasa dalam
tubuh manusia.
60. Pencegahan
1.Hindari makan daging yang kurang sempurna
memasaknya.
2.Pemeriksaan daging di tempat pembantaian
3.Pembuangan tinja yang baik
4.Higiene perorangan. (menjaga kebersihan)