4. Latar Belakang
Fenomena kenaikan muka air laut merupakan issue
yang diakibatkan dengan terjadinya persoalan
pemanasan global (global warming). Kenaikan
permukaan air menyebabkan tergenangnya daerah-
daerah pantai yang tidak berlereng, serta mempertinggi
abrasi pantai, merusak permukiman, tambak, daerah
pertanian kawasan pantai. Kenaikan air laut yang
mengenai daerah pasang disebut rob. Rob banyak
menimbulkan kerugian fisik dan sosial di suatu wilayah
yang terkena rob. Salah satunya adalah Desa Bedono
Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Munculnya rob
menimbulkan permasalah baru bagi masyarakat Desa
Bedono.
5. Rob dan Abrasi
Pada dasarnya warga Sayung Demak
khususnya warga Desa Bedono telah
terbiasa terhadap peristiwa Rob dan
abrasi. Menurut warga setempat, Rob
telah terjadi pada tahun 1994, meskipun
dampaknya belum terlalu besar
terhadap warga. Namun seiring
bertambahnya waktu, rob semakin
tahun semakin tinggi sehingga
berdampak buruk terhadap warga.
6. Tanggapan Warga Terhadap Abrasi
Sebagian warga menduga bahwa Abrasi
yang terjadi di daerah tersebut adalah
dampak dari aktifitas pembangunan di
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,
aktifitas tersebut meliputi pengerukan
dasar laut, pembangunan bangunan
pantai dll.
7. Dampak dari Rob dan Abrasi
Pendidikan
Pekerjaan
Pemilikan Lahan
Pendapatan
Kesehatan
Oraganisasi Sosial
Sikap Warga
Kondisi Pemanfaatan SDA
Infrastrukstur
8. Adaptasi Warga Terhadap Rob dan Abrasi
Penanaman Mangrove
Penyesuaian Bangunan
Beralih Profesi
Kurikulum Pendidikan
21. Tabel X. Elevasi pasang surut air laut di Kabupaten Demak
Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Demak tahun 2009
Elevasi (cm) Elevasi (cm)
No Elevasi acuan pasang surut
0 peil Schaal LLWL
1. HHWL 96,45 100,82
2. MHWS 85,48 89,85
3. MHWL 64,48 68,85
4. MSL 45,36 49,73
5. MLWL 26,4 30,77
6. MLWS 6,04 10,41
7. LLWL -4,37 0,00
22. Tabel XI. Data Curah Hujan dan Hari Hujan di Kecamatan Wedung Kabupaten Demak.
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Demak
Bulan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Januari Curah Hujan 469 432 755 473 332 777
Hari Hujan 18 14 18 11 18 21
Pebruari Curah hujan 395 243 339 249 942 329
Hari Hujan 15 12 10 10 25 14
Maret Curah Hujan 314 276 300 214 177 284
Hari Hujan 13 10 13 14 13 7
April Curah Hujan 178 141 135 204 65 102
Hari Hujan 5 8 6 7 5 4
Mei Curah Hujan 116 42 163 0 0 116
Hari Hujan 6 4 5 0 0 10
Juni Curah Hujan 52 151 20 0 0 10
Hari Hujan 3 5 1 0 0 1
Juli Curah Hujan 0 37 0 0 0 0
Hari Hujan 0 3 0 0 0 0
Agustus Curah Hujan 0 0 0 0 0 0
Hari Hujan 0 0 0 0 0 0
September Curah Hujan 0 38 0 0 0 0
Hari Hujan 0 2 0 0 0 0
Oktober Curah Hujan 0 118 0 0 145 26
Hari Hujan 0 10 0 0 6 4
November Curah Hujan 152 143 0 0 210 128
Hari Hujan 6 8 0 0 13 8
Desember Curah Hujan 310 386 100 398 290 168
Hari Hujan 15 17 4 19 8 9
Total Curah hujan 1591 2007 1812 1538 2161 1940
Hari Hujan 66 93 57 63 98 78
23. Tabel XII. Luasan tambak ikan air payau di Kabupaten Demak
Sumber : Dinas Kalutan dan Perikanan Kabupaten Demak tahun 2009
Kecamatan Desa Luas Tambak (ha)
I. Sayung 1. Timbulsloko 212,56
2. Surodadi 788,96
3. Sidorejo 250,27
4. Tugu 103,47
5. Banjarsari 192,87
6. Sidogemah 74,30
II. Karang Tengah 1.Tambakbulusan 462,01
2. Wonoagung 147,84
III. Bonang 1. Purworejo 2.073,17
2. Margolinduk 81,99
3. Morodemak 332,03
4. Betahwalang 217,19
5. Gebang 131,22
6. Serangan 99,30
7.Karangrejo 638,13
8. Gebangarum 195,62
IV. Wedung 1. Wedung 605,00
2. Mandung 100,00
3. Berahan Wetan 341,40
4. Berahan Kulon 455,20
5. Kedungmutih 100,70
6. Kedungkarang 55,10
7. Kendalasem 184,00
8. Babalan 2.601,20
9. Tedunan 76,50
10.Mutih Kulon 106,00
11.Bungo 45,00
Jumlah 10.671,03
24. Tabel XV. Penanaman Mangrove di Kabupaten Demak tahun 2006-2009
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak tahun 2009
SKPD Permasalahan Langkah-langkah yang telah dilaksanakan
Dinas a). Terjadinya 1). Penanaman mangrove dari OISCA tahun
Kelautan dan abrasi dan 2006 s/d tahun 2009 sejumlah 560 Ha
Perikanan akresi kurang lebih 1.400.000 batang dari dari
Pantai, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
gelombang Demak dan Provinsi.
pasang, rob Tahun 2006 :
dan - Morodemak 25.000 batang
pencemaran - Berahanwetan 25.000 batang
limbah - Babalan 25.000 batang
pesisir. Tahun 2007 :
- Morodemak 25.000 batang
- Surodadi 10.000 batang
- Tugu 4.000 batang
- Sidorejo 7.000 batang
- Banjarsari 4.000 batang
Tahun 2008 :
- Bedono 14.000 batang
Tahun 2009 :
- Timbulsloko 55.000 batang
- Morodemak 4.000 batang
- Sidogemah 1.000 batang
- Betahwalang 32.500 batang