1. MENGGUNAKAN KOMPAS DAN PETA
Browse » Home » Panduan Alam Bebas » MENGGUNAKAN KOMPAS DAN PETA
Menggunakan Kompas dan Peta
Membaca Peta
Menjelajah alam bebas tanpa menggunakan peralatan navigasi sangat beresiko. Penggunaan
kompas dan peta secara bersama-sama disertai kemampuan pengoperasianya akan sangat
bermanfaat. Manfaatnya, perjalanan dapat dilakukan dengan aman serta dapat dilakukan pada
jalur yang benar walaupun belum pernah dilewati sebelumnya. Latihan terus-menerus dan belajar
dari pengalaman akan meningkatkan kemampuan melakukan navigasi di darat. Berikut adalah
langkah-langkah menentukan posisi dan arah perjalanan.
1. Menentukan Posisi dalam Peta
Keberadaan kita di alam bebas dapat diketahui posisinya pada peta. Kegunaanya, yaitu untuk
menentukan titika awal perjalanan menuju daerah yang akan dituju dan memudahkan orang lain
mencari posisi kita dalam keadaan darurat. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk
menentukan posisi pada peta.
• Buka peta ditempat yang datar, kering, dan lapang.
• Cocokan arah utara peta dengan kompas. Perhatikan, sesuaikan arah utara kompas dengan
Magnetic North yang terdapat pada peta.
• Lihat garis kontur peta, tentukan tempat yang lebih tinggi dari lingkungan sekitar (contoh
puncak gunung). Sesuaikan dengan yang terlihat di lapangan. Jika sudah cocok, bidikan kompas
ketempat itu. Putar rumah kompas hingga jarum kompas yang berwarna merah menunjukan arah
utara (N). Cara membaca sudut kompas (azimuth) dapat terlihat pada garis penunjuk arah yang
dituju pada kompas. Catat sudut yang ditunjukan kompas.
• Tentukan titik tinggi lain yang serupa, bidik, kemudian ulangi langkah sebelumnya.
• Gambarkan garis lurus dari titik yang dibidik menggunakan sudut yang telah dicatat tadi.
Lakukan hal yang sama pada titik ke dua.
• Perpotongan dari kedua garis tersebut merupakan posisi kita di dalam peta.
Cara di atas disebut triagulasi. Untuk menghindari kesalahan, sebaiknya titik yang dibidik lebih
dari dua. Untuk menghindari bias, selisih sudut antara garis satu dengan yang lain diusahakan
lebih dari 300.
2. Posisi dalam Peta
2. Menentukan Arah Perjalanan
Setelah posisi kita diketahui pada peta, arah yang akan dilalui menuju ke suatu tempat dapat
ditentukan. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan.
• Misalnya posisi kita berada di A dan ingin menuju tempat B yang berada dalam peta. Tandai
kedua titik tersebut dip eta.
• Tempatkan sisi kompas pada titik A menuju titik B, putar rumah kompas sampai arah utara
(N) tepat pada jarum kompas yang berwarna merah (arah utara).
• Lihat angka yang terdapat pada garis penunjuk arah tujuan, catat atau ingat angka tersebut.
• Awali perjalanan dengan mengikuti arah yang ditunjukan kompas tanpa pengubahan atau
memutar rumah kompas.
• Jarak serta kecuraman medan yang akan dilalui dapat terlihat dengan mengukur dan melihat
kontur yang tergambar pada peta.
Langkah-langkah diatas merupakan cara menentukan arah perjalanan yang lurus dengan
mengesampingkan rintangan medan yang ada di lapangan, misalnya sungai, jurang, dan lembah.
Namun, cara tersebut akan sangat berguna jika dilakukan dalam keadaan tersesat dan darurat.
Tentu saja cara di atas akan memakan waktu jika dilakukan di hutan yang bersemak atau medan
yang curam.
Apabila keadaan hutan terlalu rapat serta pandanganya terbatas maka pembidikan kompas dapat
dilakukan dengan cara beranting. Cara ini membutuhkan lebih dari satu orang dengan dua buah
kompas, masig-masing memegang satu kompas. Cara yang dilakukan hampir sama seperti cara
sebelumnya, tetapi dilakukan dalam jarak pendek dan saling bergantian membidik kompas.
Pertama, orang ke satu membidik kompas dengan sudut yang telah ditentukan kepada orang
kedua yang berada di depannya. Setelah pembidikan tepat dilakukan, orang kesatu tadi berpindah
ke depan orang ke dua sementara orang ke dua membidikan kompas dengan sudut yang sama
pada orang ke satu yang telah berada di depannya. Begitu seterusnya sampai ketempat tujuan.
Memang agak memakan waktu, tetapi sangat efektif ditengah rimbunnya hutan dan pandangan
yang terbatas.
Kompas Dan Arah Mata Angin
Share :
12:52 hadhara rizka
3. Kompas
Salam Pramuka, masih sempat bertemu dengan situs sederhana dengan rangkaian materi
pramuka sederhana untuk sekedar mengingat kembali dari pengalaman pramuka sahabat-sahabat
semuanya. Pernahkah sahabat pramuka semua menggunakan Kompas ? tentu pernah ya kalau
kita sering pergi kegiatan mengembara, kompas adalah salah satu alat yang penting untuk kita
persiapkan. Baik, sehubungan dengan pertanyaan di situs Catatan Mahasiswa Gayo, maka di
SitusMateri Pramuka ini akan kita jawab permasalahan dasar tentangMateri Pramuka Kompas.
Ada berapa arah Mata Angin ?
Ada yang menjawab bahwa arah mata angin itu ada 4, ada yang menjawab 8 bahkan 16 arah
mata angin, itu semua benar. Ada 3 arah mata angin yaitu : Primer, Skunder dan Tersier.
Arah Mata Angin Primer yaitu 4 arah mata angin utama yang terdiri dari Timur, Barat, Utara,
Selatan
Arah Mata Angin Skunder yaitu telah ditambah 4 arah mata angin laiya, seperti Barat Daya,
Barat Laut, Timur Laut, Tenggara
Arah Mata Angin Tersier yang sangat jarang di sebut adalah penambahan 8 arah mata angin
lainya yakni Timur Timur Laut (TTL) cara membacanya : ambil 1 nama arah mata angin primer
seperti T, B, U, S baru sebut arah mata angin skundernya misal barat daya. Jadi arah diantara
Barat dan Barat Daya di sebut dengan arah BBD (Barat Barat Daya)
Apakah itu Kompas ?
Kalau sudah tau arah mata angin, kompas sangat erat dengan istilah itu. Karena kompas adalah
alat untuk menentukan atau mencari arah mata angin.
Siapa yang menggunakan Kompas ?
Banyak aktivis yang menggunakan kompas, mulai dari tentara, pramuka, petuaalang, nahoda,
pilot, pengembara dan lain sebagainya sesuai dengan fungsi kompas itu sendiri
Apa saja bagian - bagian Kompas ?
(Hanya diurai secara umum, secara detail akan di urai kemudian)
Dial, adalah angka - angka yang terdapat pada bidang kompas
Visir, adalah alat bidik yang merupakan indikator sasaran, berupa benang halus dengan arah
vertikal untuk membidik sasaran tembak
Tutup Dial, Berbentuk garis dengan sudut 45 derajat untuk mempermudah menentukan arah
mata angin lainya jika salah satu arah mata angin telah di ketahui
4. Gantungan Kompas, gunanya untuk pengait ketika kompas tidak di gunakan serta dapat pula
dipakai meletakkan ibu jari saat membidik sasaran.
Kaca Pembesar, untuk melihat secara detail angka pada dial
Bagaimana cara menggunakan Kompas ?
(Sederhana)
Letakan kompas pada sebuah bidang datar atau juga boleh di pegang dalam keadaan statis oleh si
pembidik
Tentukan Objek sasaran tembak dengan visir, kemudian turunkan kaca pembesar untuk melihat
secara detail angka yang tepat di garis visir
Catat Hasil bidik yang di sebut dengan Check Poin
Apakah rumus sasaran balik Kompas ?
Rumus sasaran balik kompas, atau sering di sebut dengan istilah back azimuth diperuntukan
untuk mengetahui hasil sasaran balik kompas (back reading) dari check point yang merupakan
posisi si pembidik. dan untuk mencari posisi si pembidik tersebut dapat kita gunakan rumus :
JIka lebih dari 180 derajat maka di kurangi dengan 180 derajat
JIka kurang dari 180 derajat maka di tambah 180 derajat
JIka pas 180 derajat maka di tambah atau di kuragi hasilnya akan sama yakni 0/360 derajat.
Bagaimana mengetahui arah mata angin tanpa menggunakan Kompas ?
Ada banyak cara sebenarnya, namun kita posting dalam materi terpisah nantinya :
Dengan menggunakan rasi bintang
Bayangan Tongkat
Gejala Alam dan Hukum Ilmu Pengetahunan
(nantikan materi ini)
Salam Pramuka
Cara Menggunakan Kompas
Belantara Indonesia on 19.57
SHARING YAA
Kompas adalah alat yang berfungsi untuk menunjukkan arah mata angin. Dan bagi para
petualang, haruslah mengetahui dengan benar tentang kompas dan kinerjanya. Bahwasannya,
dengan mengetahui dan bisa membaca peta dengan arah kompas, maka kemungkinan akan
5. tersesat menjadi semakin kecil. Penting sebenarnya bagi penggiat alam bebas, tetapi banyak
yang belum menggunakannya.
Bagian - bagian penting dari Kompas :
1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
4. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45o yang dapat diputar.
6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.
Cara Mempergunakan Kompas :
1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka
jarum tersebut dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET
2. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca
pembesar kira - kira bersudut 50o dengan kaca dial.
Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai :
a. Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.
b. Mengintai derajat Kompas pada Dial.
3. Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang
6. terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui
kaca pembesar
4. Apabila sasaran bidik 30o maka bidiklah ke arah 30o. Sebelum menuju sasaran, tetapkan
terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30o. Carilah sebuah benda yang menonjol / tinggi
diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30o tidak selalu datar atau kering, kadang-
kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung ( keluar dari route ) dengan tidak
kehilangan jalur menuju 30 derajat.
5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran
Balik ( Back Azimuth atau Back Reading ) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila
tersesat dalam perjalanan.
Cara melihat Kompas dan membidik sasaran
Rumus Back Azimuth / Back Reading
1. Apabila sasaran kurang dari 180 derajat = ditambah 180 derajat
0 derajat – 180 derajat = X + 180 derajat
2. Apabila sasaran lebih dari 180 derajat = dikurang 180 derajat
180 derajat – 360 derajat = X – 180 derajat
Contoh :
30 derajat sasaran baliknya adalah 30 derajat + 180 derajat = 210 derajat
240 derajat sasaran baliknya adalah 240 derajat – 180 derajat = 60 derajat
Mata Angin
7. U = Utara : 0° atau 360°
TL = Timur Laut : 45°
T = Timur : 90°
TG = Tenggara : 135°
S = Selatan : 180°
BD = Barat Daya : 225°
B = Barat : 270°
BL = Barat laut : 315°
MENENTUKAN ARAH MATA ANGIN
Menentukan arah mata angin ( Utara Magnet ) dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan
tanpa menggunakan kompas, antara lain :
1. Makam / kuburan orang Islam.
2. Tempat ibadah ( Masjid / Musholah ).
3. Terbitnya matahari / bulan.
4. Lumut pada pohon. ( sebelah kiri dan kanan batang pohon )
5. Pucuk / ujung daun pada pohon.
6. Silet.