SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1
MENGUKUR TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT KOTA
GUNUNGSITOLI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH
REDUCE, REUSE, RECYCLE (3R)
Suartri Weli Krismeinar Harefa
Departemen Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Masalah sampah adalah masalah yang akan terus berkembang dan berproses, semakin
banyak aktivitas manusia akan berpengaruh pada jumlah produksi sampah yang
dihasilkan. Masyarakat sebagai produsen sampah memiliki peran dalam menjaga
kebersihan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur tingkat partisipasi
masyarakat terhadap program pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (3R). Tingkat
partisipasi masyarakat dilihat dari tingkat pengetahuan dan tindakan masyarakat Kota
Gunungsitoli terhadap 3R. Dalam penelitian ini, akan dilihat hubungan antara
partisipasi, pengetahuan dan tindakan. Penelitian ini menggunakan teori perilaku B.F
Skinner dan teori tindakan sosial Max Weber. Metode penelitian adalah metode survey
yang bersifat kuantitatif dan mendeskripsikan tingkat partisipasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masyarakat Kota Gunungsitoli memiliki tingkat partisipasi yang
baik, tetapi partisipasi tersebut tidak didukung oleh sistem pengelolaan sampah yang
baik atau penguatan partisipasi.
Kata kunci : Partisipasi, Masyarakat, Pengelolaan, Sampah, Program 3R
Abstract
A Trash problem is a problem that will continue to evolve and the proceeds, more and
more human activity will affect the amount of generated trash production. Society as
trash producers have a role in keeping the environment clean. The purpose of this study
was to measure the level of community participation in the trash management programs
reduce, reuse, recycle (3R). The level of community participation seen from the level of
knowledge and community action Gunungsitoli the 3R. In this study, will be seen the
relationship between participation, knowledge and action. This study uses the theory of
BF Skinner's about behavioral and social action theory Max Weber. The research method
is a method of quantitative survey and describe the level of participation. The results
showed that people Gunungsitoli have a good level of participation, but participation was
not supported by a good management of trash system or reinforcement participation.
Keywords: Participation, Community, Management, Trash, 3R Program
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah lingkungan merupakan masalah yang akan terus berkembang dan
berproses. Salah satu masalah lingkungan yang sangat dekat dengan kehidupan
sehari-hari adalah masalah sampah. Setiap manusia, memiliki potensi untuk
memproduksi sampah. Semakin banyaknya kegiatan manusia akan semakin
banyak jumlah sampah yang diproduksi. Mengingat begitu pentingnya peranan
kebersihan lingkungan dalam kehidupan manusia dan pembangunan nasional
maka tiba saatnya untuk kita peduli, mencari solusi dan berpartisipasi aktif untuk
membangun lingkungan yang sehat.
Salah satu program pengelolaan lingkungan yang telah diperkenalkan
kepada masyarakat dunia dan juga masyarakat Indonesia adalah pengelolaan
sampah melalui program 3R yaitu, Reduce (mengurangi sampah), Reuse
(memanfaatkan kembali), Recycle (mendaur ulang). Pemerintah Indonesia
khususnya Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada tanggal 6 September
2006 mulai menerapkan program 3R di Indonesia. Setelah menerapkan program
ini, sampah di Indonesia dapat direduksi 3% dari volume sampah yang ada
(Mohamad, 2010).
Masalah sampah sangat rentan terjadi, di daerah-daerah yang sedang
berkembang dan salah satunya adalah di Kota Gunungsitoli. Banyak pendapat
yang menyebutkan hal-hal yang menjadi faktor penanganan sampah tidak dapat
diselesaikan di Kota Gunungsitoli : Pertama, Pemerintah khususnya Dinas Tata
Ruang Perumahan dan Kebersihan masih belum maksimal dalam melakukan
usaha-usaha pembersihan kota (Mario, 2011). Kedua, belum terbentuknya sebuah
Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang kebersihan dan sanksi kepada
masyarakat yang membuang sampah dengan sembarangan (Cakra, 2011).
Ketiga, kurangnya fasilitas, pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat
dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Tabel 1. Rata-rata jumlah sampah Kota Gunungsitoli
No Tahun Total Produksi Sampah Sampah yang dibuang di
TPA
1 2011 55-70 /hari 55
2 2012 70-80 / hari 65-70
3
Sumber : Dinas Tata ruang Perumahan dan Kebersihan Kota
Gunungsitoli, 2012
Pemerintah dengan segala upayanya telah berusaha mensosialisikan agar
masyarakat ikut menjaga kebersihan lingkungan. Perkembangan media elektronik
saat ini sangat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang
cara-cara pengelolaan sampah. Perubahan dan pembinaan perilaku masyarakat
untuk ikut berpartisipasi diawali dari kebiasaan atau sikap yang bertindak bukan
karena kewajiban melainkan pada kesadaran. Peran serta masyarakat dalam
melaksanakan program pengelolaan sampah sangat mempengaruhi tingkat
keberhasilan program 3R.
Tujuan Penelitian
Melalui penelitian diperoleh tingkat partisipasi masyarakat Kota
Gunungsitoli tentang program pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (3R)
dari segi pengetahuan dan tindakan masyarakat serta hubungan antara
partisipasi, pengetahuan dan tindakan.
TINJAUAN PUSTAKA
Partisipasi merupakan keterlibatan mental, pikiran, emosi perasaan
seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberi sumbangan
kepada kelompok dalam mencapai tujuan serta turut bertanggungjawab terhadap
usaha yang dilakukan. Partisipasi dibangun dengan sosialisasi/ pengetahuan dan
tindakan masyarakat. Max Weber dalam teori tindakan sosial menyatakan bahwa
tindakan didasarkan pada motivasi dan tujuan tertentu. Aryenti (2012) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan
tindakan masyarakat, semakin tinggi tingkat pengetahuan berpengaruh pada
tindakan dalam mengelola sampah 3R.
METODOLOGI PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dibatasi berdasarkan jenis kelamin responden, usia
responden dan tingkat pendidikan responden, penelitian ini dilaksanakan di Kota
Gunungsitoli.
Metode Penarikan Sampel
4
Sampel dipilih secara cluster sampling sehingga, sampel dikelompokkan
berdasarkan usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Jumlah sampel dipilih
secara proposional dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif.
4. Pengumpulan Data
Data diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada responden yang berisi
tentang pertanyaan pengetahuan dan tindakan 3R, observasi, dokumentasi
penelitian dan data dari dinas terkait.
Aspek Pengukuran
Partisipasi diukur melalui tingkat pengetahuan dan tindakan, kuesioner
digunakan sebagai instrumen penelitian yang terdiri dari pertanyaan
pengetahuan dan tindakan mengenai 3R. Tahap pengukuran diukur dengan skala
ordinal yaitu : nilai 2 untuk jawaban benar, nilai 1 untuk jawaban salah dan nilai
0 untuk tidak menjawab. Partisipasi, yang diukur melalui pengetahuan dan
tindakan diklasifikasikan berdasarkan Arikunto (2006) yaitu, Baik apabila nilai
yang diperoleh >75%, Sedang apabila nilai yang diperoleh 40-75%, Kurang
apabila nilai yang diperoleh <40%.
Hubungan antara partisipasi, pengetahuan dan tindakan dilakukan dengan
analisis chi-square yang bertujuan melihat ada tidaknya hubungan pengetahuan
dengan tindakan, maupun partisipasi dengan pengetahuan dan tindakan.
Hubungan ditunjukkan oleh p(value) lebih kecil  (0,05).
Analisa Data
Analisa dilakukan dengan analisa tabel tunggal dan analisa tabel silang.
Analisa tabel tunggal yaitu, analisa dengan membagikan variabel ke dalam
kategori-kategori sedangkan tabel silang yaitu untuk melihat hubungan antara
variabel. Hasil penelitian akan diuji validitas dan reabilitasnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum dan Pengelolaan Sampah Kota Gunungsitoli
Kota Gunungsitoli adalah bagian dari Pulau Nias, yang diresmikan oleh
Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto pada tanggal 29 Oktober 2008 dan
aktif menjalankan sistem pemerintahan pada Mei 2009. Pembentukan Kota
Gunungsitoli di Sumatera Utara diatur dalam Undang-undang No. 47 Tahun
2008. Luas Wilayah Kota Gunungsitoli adalah sebesar ± 469,36 km2
(0,63 % dari
5
luas wilayah Propinsi Sumatera Utara). Mempunyai jarak ± 85 mil dari laut
Sibolga. Dalam sistem pengelolaan sampah, masalah yang sedang dihadapi Kota
Gunungsitoli saat ini adalah tidak tersedianya TPA permanen yang dapat
menampung sampah masyarakat. Untuk sementara, sampah-sampah tersebut
menumpuk di beberapa pusat-pusat kegiatan seperti, pasar, persimpangan jalan,
TPS dan pekarangan rumah masyarakat. Pengangkutan sampah yang
diprogramkan pemerintah tidak berjalan lancar karena tidak tersedianya TPA.
Sebagian sampah dibuang dan dibakar di Desa Nazalou, yang pada akhirnya
menciptakan konflik antara masyarakat setempat dan pemerintah (Nias Bangkit,
2012)
Sistem pengelolaan sampah Gunungsitoli, masih belum sesuai dengan
program 3R. Kota Gunungsitoli, tidak memiliki TPS yang dipisah sesuai dengan
jenis sampah, peralatan kebersihan seperti mobil pengangkut sampah sangat
minim yaitu hanya sebanyak 6 buah. Manajemen pengangkutan sampah tidak
teratur, retribusi dan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah masih dalam
tahap perumusan dan masih belum terdapat tempat daur ulang sampah yang
dikontrol oleh pemerintah.
Tingkat Pengetahuan dan Tindakan 3R
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, tindakan tentang 3R, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Tingkat pengetahuan dan tindakan
No Keterangan Persentase
I. Pengetahuan JK (%) Usia (%) Pendidikan (%)
L P 15-44 45-64 SMA Diploma Sarjana
1 Reduce
Kurang 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 5 2 4 3 5 0 2
Baik 43 50 73 20 54 22 17
2 Reuse
Kurang 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 4 13 10 7 8 4 5
Baik 44 39 67 16 51 18 14
3 Recycle
Kurang 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 7 13 11 9 14 3 3
Baik 41 39 66 14 45 19 16
II. Tindakan
1 Reduce
Kurang 0 0 0 0 0 0 0
6
Sedang 14 11 20 5 16 3 6
Baik 34 41 57 18 43 19 13
2 Reuse
Kurang 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 16 20 23 13 19 8 9
Baik 32 32 54 10 40 14 10
3 Recycle
Kurang 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 30 33 50 13 34 16 13
Baik 18 19 27 10 25 6 6
Sumber : Data lapangan, 2012
Gambar 1. Tingkat Pengetahuan 3R Gambar 2. Tingkat Tindakan 3R
Berdasarkan pengetahuan
Dari hasil penelitian tentang pengetahuan 3R, sebagian besar responden
menjawab pertanyaan dengan benar. Diantara reduce, reuse dan recyle
pengetahuan responden yang dikategorikan sedang adalah dibagian recycle.
Pengetahuan reduce adalah pemahaman responden bahwa kebiasaan belanja
dapat memproduksi sampah, menggunakan kertas bolak balik dapat mengurangi
sampah, membawa tas saat belanja mengurangi pemakaian plastik, membeli
barang bukan isi ulang menambah produksi sampah dan menggunakan botol
minuman isi ulang dapat mengurangi produksi sampah.
Pengetahuan responden tentang reuse yaitu responden mengetahui kegiatan-
kegiatan yang bertujuan memanfaatkan kembali perlengkapan sehingga tidak
menjadi sampah, antara lain : menggunakan peralatan tulis menulis isi ulang,
menggunakan sapu tangan dibandingkan tissue, menggunakan kembali kemasan
barang belanjaan, membagikan pakaian yang tidak dimanfaatkan kepada orang
yang membutuhkan, menggunakan keranjang pada saat belanja.
Tingkat pengetahuan tentang recyle adalah pemahaman responden tentang
daur ulang sampah yaitu : pengetahuan bahwa sampah plastik dapat diolah,
0% 6%
94%
Kurang
Sedang
Baik
0%
37%
63%
Kurang
Sedang
Baik
7
sampah organik dapat dijadikan pupuk, sampah organik dibedakan atas sampah
organik basah dan kering, sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama
untuk terurai, pemilahan sampah merupakan tahap yang paling penting dalam
mengolah sampah.
Hasil kajian menunjukkan perbedaan pengetahuan antara jenis kelamin, usia
dan tingkat pendidikan. Pengetahuan tentang pengelolaan sampah didapatkan
masyarakat pada saat menjalani sosialisasi di dalam kehidupannya. Sosialisasi
tersebut berasal ketika seseorang berada dalam keluarga, sekolah, teman
bermain dan media massa. Setiap agen sosialisasi memiliki peran untuk
menyampaikan nilai-nilai, norma dan pemahaman sehingga seseorang memiliki
modal untuk bertindak sesuai dengan hal-hal yang dianggap baik.
Berdasarkan Tindakan
Hasil analisa tentang tindakan 3R, diketahui bahwa sebagian besar
responden memiliki tindakan yang baik. Diantara reduce, reuse dan recyle
tindakan responden yang dikategorikan sedang sebagian besar adalah dibagian
recycle. Tindakan-tindakan yang reduce antara lain : Menulis di atas kertas dan
memanfaatkannya timbal balik, membeli kemasan yang dapat dimanfaatkan
berulangkali, tidak belanja berlebihan, tidak membeli minuman kaleng/ botol,
menggunakan rantang untuk membawa makanan. Tindakan responden yang
berhubungan dengan reuse adalah : menggunakan sapu tangan, menggunakan
botol minuman isi ulang, menggunakan peralatan tulis menulis isi ulang,
membagikan pakaian yang tidak dimanfaatkan kepada orang yang membutuhkan,
memanfaatkan wadah belanjaan untuk fungsi yang berbeda.
Dalam hal recycle tindakan responden yang baik ditandai dengan kebiasaan
responden membuang sampah sesuai dengan jenisnya, mengolah sampah organik
menjadi pupuk kompos, mengolah sampah anorganik menjadi barang yang
bermanfaat, mengumpulkan sampah anorganik jika tidak mampu mengolah dan
menjualnya kepada tukang botot dan kebiasaan responden tidak membuang
sampah sembarangan. Hasil kajian menunjukkan perbedaan tindakan responden
antara jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang
tinggi tidak dapat menjaminkan seseorang akan bertindak dengan baik. Hal ini
juga dinyatakan oleh penelitian Slamet Raharyo, Mardianto, Aulia Rahmawati
8
(2010) bahwa terdapat kemungkinan, tingkat pendidikan tidak menjaminkan
seseorang akan bertindak dengan baik. Fokus utama dari kegiatan 3R adalah
kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya.
Misalnya, sampah organik dan sampah anorganik. Kegiatan pemilahan akan
memudahkan proses pengolahan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Hubungan Pengetahuan dan Tindakan
Hubungan antara pengetahuan dan tindakan ditunjukkan oleh hasil
penelitian dimana p (value) <  (0,05).
Tabel 3. Hubungan Pengetahuan dan tindakan
No Pengetahuan Tindakan Jumlah p (value)
Kurang Sedang Baik
1 Kurang 0 0 0 0 0,001
2 Sedang 0 6 0 6
3 Baik 0 31 63 94
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat
pengetahuan sedang dan tindakan sedang sebanyak 6 orang, pengetahuan baik
dan tindakan sedang sebanyak 31 orang, pengetahuan baik dan tindakan baik
sebanyak 63 orang. Dari hasil chi-square diperoleh p(0,001), karana p (0,001) <
 (0,05) maka dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan
tindakan.
Tingkat Partisipasi
Tingkat partisipasi masyarakat tentang pengelolaan sampah ditunjukkan oleh
tingkat pengetahuan dan tindakan. Berdasarkan analisa data diketahui bahwa
tingkat partisipasi masyarakat tentang program 3R adalah baik. Masyarakat
mengetahui dan melaksanakan program 3R dalam mengelola sampah rumah
tangga.
Tabel 4. Tingkat Partisipasi
No Karakteristik Tingkat Partisipasi Total
Kurang Sedang Baik
1 Jenis Kelamin
a. Laki-laki 0 6 42 48
b. Perempuan 0 13 39 52
2 Usia
a. 15-44 tahun 0 12 65 77
b. 45-64 tahun 0 7 16 23
9
3 Pendidikan
a. SMA 0 11 48 59
b. Diploma 0 2 20 22
c. Sarjana 0 6 13 19
Tingkat Partisipasi
Gambar di atas menunjukkan 81% dari responden memiliki partisipasi yang
baik dan 19% responden memiliki partisipasi yang sedang. Partisipasi responden
tersebut memiliki tingkat yang berbeda-beda jika didasarkan dari jenis kelamin,
usia dan tingkat pendidikan.
Hubungan Partisipasi dengan Pengetahuan dan Tindakan
Hubungan antara partisipasi dengan pengetahuan dan tindakan ditunjukkan
oleh nilai p (value) <  (0,05) pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Hubungan partisipasi dengan pengetahuan
No Partisipasi Pengetahuan Jumlah p (value)
Kurang Sedang Baik
1 Kurang 0 0 0 0,000
2 Sedang 0 6 13 19
3 Baik 0 0 81 81
Tabel 6. Hubungan partisipasi dengan tindakan
No Partisipasi Tindakan Jumlah p (value)
Kurang Sedang Baik
1 Kurang 0 0 0 0,000
2 Sedang 0 19 0 19
3 Baik 0 18 63 81
Tabel 5 menunjukkan hubungan antara partisipasi dengan pengetahuan.
Dari Hasil analisis chi-square diperoleh p(value) yaitu p (0,000) <  (0,05).
Hasil analisis tersebut juga ditunjukkan oleh uji chi-square pada tabel 6, yaitu p
(0,000) <  (0,05). Berdasarkan analisis di atas, maka diketahui bahwa terdapat
hubungan antara partisipasi dengan pengetahuan dan tindakan.
0% 19%
81%
Kurang
Sedang
Baik
10
Max Weber dalam teori tindakan sosial (Wardi Bachtiar, 2006) menjelaskan
bahwa seseorang akan bertindak untuk tujuan tertentu karena motivasi yang
menggerakkan. Sehingga, dalam penelitian ini diperoleh kesesuaian antara hasil
penelitian dan teori dimana, tindakan seseorang berhubungan dengan stimulus
yaitu pengetahuan 3R dan didukung oleh penguatan, motivasi untuk
melakukannya yang dalam penelitian ini adalah sistem pengelolaan sampah Kota
Gunungsitoli.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Kota Gunungsitoli
menunjukkan bahwa masyarakat Kota Gunungsitoli memiliki tingkat partisipasi
yang baik terhadap pengelolaan sampah 3R. Hal tersebut ditunjukkan oleh
tingkat pengetahuan yang baik tentang 3R dan tingkat tindakan yang baik tentang
3R. Pengetahuan dan tindakan 3R antara lain, pengetahuan masyarakat tentang
kegiatan mengurangi sampah (reduce) seperti : meminimalisasi pemakaian
plastik dan pembelian barang-barang yang sekali pakai. Pengetahuan dan
tindakan tentang menggunakan kembali (reuse) seperti : memilih untuk
menggunakan sapu tangan dibandikan tissue, menggunakan botol minuman isi
ulang. Pengetahuan dan tindakan tentang mendaur ulang (recycle) seperti :
mengolah sampah organik menjadi pupuk, melakukan tindakan pemilahan
sampah. Kelemahan sistem pengelolaan sampah menjadi kendala terbesar dalam
menciptakan Kota Gunungsitoli yang bersih dan bebas dari sampah.
SARAN
Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa masih terdapat masalah dalam
program pengelolaan sampah di Kota Gunungsitoli. Melalui penelitian ini,
digambarkan bahwa perlu diadakan pembenahan-pembenahan dalam sistem
pengelolaan sampah Kota Gunungsitoli yang berkaitan dengan manajemen
pengelolaan sampah, melengkapi peralatan yang dibutuhkan, peraturan
pengelolaan sampah, sanksi bagi pelanggar, penghargaan dan penguatan-
penguatan lainnya. Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama dalam
melaksanakan sebuah program sehingga program dapat berhasil dan sukses.
UCAPAN TERIMAKASIH
11
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dan jurnal ini. Terimakasih kepada kedua orang
tua penulis (A/I Mesra Harefa) dan seluruh keluarga yang sudah mendoakan dan
banyak membantu. Terimakasih kepada Dekan FISIP USU (Prof. Dr.
Badaruddin), Ketua Departemen Sosiologi FISIP USU (Dra. Lina Sudarwati,
M.Si), Sekretaris Departemen Sosiologi FISIP USU (Drs. Ilham Saladin, MSP),
Dosen penasehat akademik sekaligus sebagai dosen pembimbing (Prof.
Rizabuana, M. Phil, Ph. D) terimakasih banyak penulis ucapkan atas bimbingan,
motivasi, evaluasi yang bapak berikan. Terimakasih kepada seluruh dosen
Sosiologi yang telah memberikan banyak ilmu, terimakasih kepada Kak Fenny,
Kak Nurbaiti dan Kak Sugi serta seluruh Staf di FISIP USU. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Abang dan sahabat terkasih Yamanotona Hulu,
S.Si, juga kepada senior sosiologi, teman-teman stambuk 2009 dan keluarga
besar Generasi Muda Nias (GEMA NIAS).
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo. (2006). Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Apriadji, Wied H. (2005). Memproses sampah. Jakarta : Penebar Swadaya.
Arikunto, S. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Aryenti. (2011). Peningkatan Peranserta Masyarakat Melalui Gerakan Menabung
Pada Bank Sampah Di Kelurahan Babakan Surabaya, Kiaracondong
Bandung, Jurnal Pemukiman, Vol 6(1), p. 40-46.
. (2011). Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan
Sampah Dengan Cara 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Di Lingkungan
Permukiman Ditinjau Dari Segi Sosial Ekonomi Masyarakat, Jurnal
Permukiman, Vol 6(2), p. 75-83.
Bachtiar, Wardi. (2006). Sosiologi Klasik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Bungin, H. M. Burhan. (2009). Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Prenada Media
Group
Cakra. (2011). Edisi I Agustus Halaman Kota Gunungsitoli. 06 Agustus 2011.
http://suratkabarcakra.blogspot.com/2011/08/edisi-i-agustus-2011-
halaman-gunung.html
Hermawan, Yoni., Roesman, O. H. (2008). Perilaku Pedagang Sayur Dalam
Mengelola Lingkungan Hidup. Jurnal Bumi Lestari, Vol 8(2), p. 186-192
12
KJ Veeger. (1990). Realitas Sosial: refleksi filsafat sosial atas hubungan individu-
masyarakat dalam cakrawala sejarah sosiologi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Mario. (2011). Sampah Menumpuk Di Kantor Walikota Gunungsitoli. Harian
Nias Bangkit. 18 Agustus 2011. http://www.nias-
bangkit.com/2011/08/sampah-menumpuk-di-kantor-wali-kota-
gunungsitoli/
Muchtar, Rusdi. (1994), Aspek Sosial Budaya Kebiasaan Membuang Sampah.
Jurnal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, p. 93-101
Nias, Bangkit. (2012), Martinus Lase : Semua Permintaan Warga Telah
Dipenuhi. 6 Juli 2012. http://www.nias-bangkit.com/2012/07/martinus-
lase-semua-permintaan-warga-telah-dipenuhi/
Pariartha Wana W. I. (2011). Sikap Pedagang Kaki Lima Terhadap Lingkungan
Di Kota Denpasar. Jurnal Permukiman, Vol 2(1), p. 159-166
Riduwan, 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung :
Alfabeta
Riyanto, S., Darwin, M., Rahmawati. A. (2010). ‘Korelasi antara pengetahuan
dan sikap masyarakat. 25 Januari 2010.
http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/25/korelasi-antara-pengetahuan-
dan-sikap-masyarakat-terhadap-pemilahan-sampah-kering-dan-basah-di-
desa-pendem-kecamatan-junrejo-kota-batu/
Ritzer, George. (2003). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Santoso, Urip. (2009). Pengendalian Lingkungan Hidup Untuk Meraih Adipura.,
Jurnal Urip Santoso, p. 1-12
Satori, Mohamad. (2010). Pengolahan Sampah Terpadu 3R, Era Baru
Manajemen Kota. LPPM. 25 Oktober 2010. http://litabamas-
sb.info/pengelolaan-sampah-terpadu-3r-era-baru-manajemen-sampah-
kota/
Sudrajat, (2002). Mengelola Sampah. Jakarta : Penebar Swadaya
Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sunarto, Kamanto. (2004). Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta : Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Widyamoko, H., dkk. (2002). Menghindari, Mengolah dan Menyingkirkan
Sampah. Jakarta: Abdi Tandur
13

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (12)

Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Teknis pewadahan sampah
Teknis pewadahan sampahTeknis pewadahan sampah
Teknis pewadahan sampah
 
Chapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacionChapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacion
 
Implementasi program adiwiyata_sebagai_s
Implementasi program adiwiyata_sebagai_sImplementasi program adiwiyata_sebagai_s
Implementasi program adiwiyata_sebagai_s
 
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...
Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  d...
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana d...
 
Kunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan e
Kunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan eKunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan e
Kunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan e
 
pengemas
pengemaspengemas
pengemas
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam PembangunanPartisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
 
Teori partisipasi
Teori partisipasiTeori partisipasi
Teori partisipasi
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 

Ähnlich wie Jurnal

Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wastePeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
azizah affandy
 
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfbahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
AndiMuhIshakYusma
 
CONTOH PROGRAM KERJA INDIVIDU DENGAN FOKUS UTAMA LINGKUNGAN
CONTOH PROGRAM KERJA INDIVIDU DENGAN FOKUS UTAMA LINGKUNGANCONTOH PROGRAM KERJA INDIVIDU DENGAN FOKUS UTAMA LINGKUNGAN
CONTOH PROGRAM KERJA INDIVIDU DENGAN FOKUS UTAMA LINGKUNGAN
AdindaRahmadhina
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Freddy Sebastian
 
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Samson Supeno
 
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docxBhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
GuruMagang1
 
Kapita Selekta_Matrik_Fendra Agus_2307210017.pdf
Kapita Selekta_Matrik_Fendra Agus_2307210017.pdfKapita Selekta_Matrik_Fendra Agus_2307210017.pdf
Kapita Selekta_Matrik_Fendra Agus_2307210017.pdf
fendraskm
 

Ähnlich wie Jurnal (20)

Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wastePeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
 
Research Gap.docx
Research Gap.docxResearch Gap.docx
Research Gap.docx
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
 
JURNAL MERYYST1.pdf
JURNAL MERYYST1.pdfJURNAL MERYYST1.pdf
JURNAL MERYYST1.pdf
 
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfbahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
 
Jurnal.
Jurnal.Jurnal.
Jurnal.
 
Jurnal1
Jurnal1Jurnal1
Jurnal1
 
CONTOH PROGRAM KERJA INDIVIDU DENGAN FOKUS UTAMA LINGKUNGAN
CONTOH PROGRAM KERJA INDIVIDU DENGAN FOKUS UTAMA LINGKUNGANCONTOH PROGRAM KERJA INDIVIDU DENGAN FOKUS UTAMA LINGKUNGAN
CONTOH PROGRAM KERJA INDIVIDU DENGAN FOKUS UTAMA LINGKUNGAN
 
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
 
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan PermukimanBuku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
 
213-361-1-SM(1).pdf
213-361-1-SM(1).pdf213-361-1-SM(1).pdf
213-361-1-SM(1).pdf
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau
Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijauTingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau
Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
 
model pengelolaan di pembhsn.pdf
model pengelolaan di pembhsn.pdfmodel pengelolaan di pembhsn.pdf
model pengelolaan di pembhsn.pdf
 
Ppt seminar isu
Ppt seminar isuPpt seminar isu
Ppt seminar isu
 
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
 
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docxBhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
 
Kapita Selekta_Matrik_Fendra Agus_2307210017.pdf
Kapita Selekta_Matrik_Fendra Agus_2307210017.pdfKapita Selekta_Matrik_Fendra Agus_2307210017.pdf
Kapita Selekta_Matrik_Fendra Agus_2307210017.pdf
 

Mehr von fathad

Laporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar
Laporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajarLaporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar
Laporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar
fathad
 
Laporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar
Laporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajarLaporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar
Laporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar
fathad
 
Tahap 1 alasan penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa FMIPA UNLAM banjar...
Tahap 1 alasan penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa FMIPA UNLAM banjar...Tahap 1 alasan penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa FMIPA UNLAM banjar...
Tahap 1 alasan penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa FMIPA UNLAM banjar...
fathad
 
Tahap1(pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar mahasiswa)
Tahap1(pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar mahasiswa)Tahap1(pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar mahasiswa)
Tahap1(pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar mahasiswa)
fathad
 
Pemanfaatan internet (fathul hadi j1 f111012)
Pemanfaatan internet (fathul hadi   j1 f111012)Pemanfaatan internet (fathul hadi   j1 f111012)
Pemanfaatan internet (fathul hadi j1 f111012)
fathad
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENER...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENER...ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENER...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENER...
fathad
 

Mehr von fathad (6)

Laporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar
Laporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajarLaporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar
Laporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar
 
Laporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar
Laporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajarLaporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar
Laporan akhir pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar
 
Tahap 1 alasan penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa FMIPA UNLAM banjar...
Tahap 1 alasan penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa FMIPA UNLAM banjar...Tahap 1 alasan penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa FMIPA UNLAM banjar...
Tahap 1 alasan penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa FMIPA UNLAM banjar...
 
Tahap1(pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar mahasiswa)
Tahap1(pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar mahasiswa)Tahap1(pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar mahasiswa)
Tahap1(pemanfaatan internet sebagai sarana belajar dan mengajar mahasiswa)
 
Pemanfaatan internet (fathul hadi j1 f111012)
Pemanfaatan internet (fathul hadi   j1 f111012)Pemanfaatan internet (fathul hadi   j1 f111012)
Pemanfaatan internet (fathul hadi j1 f111012)
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENER...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENER...ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENER...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENER...
 

Jurnal

  • 1. 1 MENGUKUR TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT KOTA GUNUNGSITOLI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH REDUCE, REUSE, RECYCLE (3R) Suartri Weli Krismeinar Harefa Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Abstrak Masalah sampah adalah masalah yang akan terus berkembang dan berproses, semakin banyak aktivitas manusia akan berpengaruh pada jumlah produksi sampah yang dihasilkan. Masyarakat sebagai produsen sampah memiliki peran dalam menjaga kebersihan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur tingkat partisipasi masyarakat terhadap program pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (3R). Tingkat partisipasi masyarakat dilihat dari tingkat pengetahuan dan tindakan masyarakat Kota Gunungsitoli terhadap 3R. Dalam penelitian ini, akan dilihat hubungan antara partisipasi, pengetahuan dan tindakan. Penelitian ini menggunakan teori perilaku B.F Skinner dan teori tindakan sosial Max Weber. Metode penelitian adalah metode survey yang bersifat kuantitatif dan mendeskripsikan tingkat partisipasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kota Gunungsitoli memiliki tingkat partisipasi yang baik, tetapi partisipasi tersebut tidak didukung oleh sistem pengelolaan sampah yang baik atau penguatan partisipasi. Kata kunci : Partisipasi, Masyarakat, Pengelolaan, Sampah, Program 3R Abstract A Trash problem is a problem that will continue to evolve and the proceeds, more and more human activity will affect the amount of generated trash production. Society as trash producers have a role in keeping the environment clean. The purpose of this study was to measure the level of community participation in the trash management programs reduce, reuse, recycle (3R). The level of community participation seen from the level of knowledge and community action Gunungsitoli the 3R. In this study, will be seen the relationship between participation, knowledge and action. This study uses the theory of BF Skinner's about behavioral and social action theory Max Weber. The research method is a method of quantitative survey and describe the level of participation. The results showed that people Gunungsitoli have a good level of participation, but participation was not supported by a good management of trash system or reinforcement participation. Keywords: Participation, Community, Management, Trash, 3R Program
  • 2. 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah lingkungan merupakan masalah yang akan terus berkembang dan berproses. Salah satu masalah lingkungan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari adalah masalah sampah. Setiap manusia, memiliki potensi untuk memproduksi sampah. Semakin banyaknya kegiatan manusia akan semakin banyak jumlah sampah yang diproduksi. Mengingat begitu pentingnya peranan kebersihan lingkungan dalam kehidupan manusia dan pembangunan nasional maka tiba saatnya untuk kita peduli, mencari solusi dan berpartisipasi aktif untuk membangun lingkungan yang sehat. Salah satu program pengelolaan lingkungan yang telah diperkenalkan kepada masyarakat dunia dan juga masyarakat Indonesia adalah pengelolaan sampah melalui program 3R yaitu, Reduce (mengurangi sampah), Reuse (memanfaatkan kembali), Recycle (mendaur ulang). Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada tanggal 6 September 2006 mulai menerapkan program 3R di Indonesia. Setelah menerapkan program ini, sampah di Indonesia dapat direduksi 3% dari volume sampah yang ada (Mohamad, 2010). Masalah sampah sangat rentan terjadi, di daerah-daerah yang sedang berkembang dan salah satunya adalah di Kota Gunungsitoli. Banyak pendapat yang menyebutkan hal-hal yang menjadi faktor penanganan sampah tidak dapat diselesaikan di Kota Gunungsitoli : Pertama, Pemerintah khususnya Dinas Tata Ruang Perumahan dan Kebersihan masih belum maksimal dalam melakukan usaha-usaha pembersihan kota (Mario, 2011). Kedua, belum terbentuknya sebuah Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang kebersihan dan sanksi kepada masyarakat yang membuang sampah dengan sembarangan (Cakra, 2011). Ketiga, kurangnya fasilitas, pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Tabel 1. Rata-rata jumlah sampah Kota Gunungsitoli No Tahun Total Produksi Sampah Sampah yang dibuang di TPA 1 2011 55-70 /hari 55 2 2012 70-80 / hari 65-70
  • 3. 3 Sumber : Dinas Tata ruang Perumahan dan Kebersihan Kota Gunungsitoli, 2012 Pemerintah dengan segala upayanya telah berusaha mensosialisikan agar masyarakat ikut menjaga kebersihan lingkungan. Perkembangan media elektronik saat ini sangat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara-cara pengelolaan sampah. Perubahan dan pembinaan perilaku masyarakat untuk ikut berpartisipasi diawali dari kebiasaan atau sikap yang bertindak bukan karena kewajiban melainkan pada kesadaran. Peran serta masyarakat dalam melaksanakan program pengelolaan sampah sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan program 3R. Tujuan Penelitian Melalui penelitian diperoleh tingkat partisipasi masyarakat Kota Gunungsitoli tentang program pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (3R) dari segi pengetahuan dan tindakan masyarakat serta hubungan antara partisipasi, pengetahuan dan tindakan. TINJAUAN PUSTAKA Partisipasi merupakan keterlibatan mental, pikiran, emosi perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberi sumbangan kepada kelompok dalam mencapai tujuan serta turut bertanggungjawab terhadap usaha yang dilakukan. Partisipasi dibangun dengan sosialisasi/ pengetahuan dan tindakan masyarakat. Max Weber dalam teori tindakan sosial menyatakan bahwa tindakan didasarkan pada motivasi dan tujuan tertentu. Aryenti (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan tindakan masyarakat, semakin tinggi tingkat pengetahuan berpengaruh pada tindakan dalam mengelola sampah 3R. METODOLOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian dibatasi berdasarkan jenis kelamin responden, usia responden dan tingkat pendidikan responden, penelitian ini dilaksanakan di Kota Gunungsitoli. Metode Penarikan Sampel
  • 4. 4 Sampel dipilih secara cluster sampling sehingga, sampel dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Jumlah sampel dipilih secara proposional dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif. 4. Pengumpulan Data Data diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada responden yang berisi tentang pertanyaan pengetahuan dan tindakan 3R, observasi, dokumentasi penelitian dan data dari dinas terkait. Aspek Pengukuran Partisipasi diukur melalui tingkat pengetahuan dan tindakan, kuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian yang terdiri dari pertanyaan pengetahuan dan tindakan mengenai 3R. Tahap pengukuran diukur dengan skala ordinal yaitu : nilai 2 untuk jawaban benar, nilai 1 untuk jawaban salah dan nilai 0 untuk tidak menjawab. Partisipasi, yang diukur melalui pengetahuan dan tindakan diklasifikasikan berdasarkan Arikunto (2006) yaitu, Baik apabila nilai yang diperoleh >75%, Sedang apabila nilai yang diperoleh 40-75%, Kurang apabila nilai yang diperoleh <40%. Hubungan antara partisipasi, pengetahuan dan tindakan dilakukan dengan analisis chi-square yang bertujuan melihat ada tidaknya hubungan pengetahuan dengan tindakan, maupun partisipasi dengan pengetahuan dan tindakan. Hubungan ditunjukkan oleh p(value) lebih kecil  (0,05). Analisa Data Analisa dilakukan dengan analisa tabel tunggal dan analisa tabel silang. Analisa tabel tunggal yaitu, analisa dengan membagikan variabel ke dalam kategori-kategori sedangkan tabel silang yaitu untuk melihat hubungan antara variabel. Hasil penelitian akan diuji validitas dan reabilitasnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum dan Pengelolaan Sampah Kota Gunungsitoli Kota Gunungsitoli adalah bagian dari Pulau Nias, yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto pada tanggal 29 Oktober 2008 dan aktif menjalankan sistem pemerintahan pada Mei 2009. Pembentukan Kota Gunungsitoli di Sumatera Utara diatur dalam Undang-undang No. 47 Tahun 2008. Luas Wilayah Kota Gunungsitoli adalah sebesar ± 469,36 km2 (0,63 % dari
  • 5. 5 luas wilayah Propinsi Sumatera Utara). Mempunyai jarak ± 85 mil dari laut Sibolga. Dalam sistem pengelolaan sampah, masalah yang sedang dihadapi Kota Gunungsitoli saat ini adalah tidak tersedianya TPA permanen yang dapat menampung sampah masyarakat. Untuk sementara, sampah-sampah tersebut menumpuk di beberapa pusat-pusat kegiatan seperti, pasar, persimpangan jalan, TPS dan pekarangan rumah masyarakat. Pengangkutan sampah yang diprogramkan pemerintah tidak berjalan lancar karena tidak tersedianya TPA. Sebagian sampah dibuang dan dibakar di Desa Nazalou, yang pada akhirnya menciptakan konflik antara masyarakat setempat dan pemerintah (Nias Bangkit, 2012) Sistem pengelolaan sampah Gunungsitoli, masih belum sesuai dengan program 3R. Kota Gunungsitoli, tidak memiliki TPS yang dipisah sesuai dengan jenis sampah, peralatan kebersihan seperti mobil pengangkut sampah sangat minim yaitu hanya sebanyak 6 buah. Manajemen pengangkutan sampah tidak teratur, retribusi dan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah masih dalam tahap perumusan dan masih belum terdapat tempat daur ulang sampah yang dikontrol oleh pemerintah. Tingkat Pengetahuan dan Tindakan 3R Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, tindakan tentang 3R, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2. Tingkat pengetahuan dan tindakan No Keterangan Persentase I. Pengetahuan JK (%) Usia (%) Pendidikan (%) L P 15-44 45-64 SMA Diploma Sarjana 1 Reduce Kurang 0 0 0 0 0 0 0 Sedang 5 2 4 3 5 0 2 Baik 43 50 73 20 54 22 17 2 Reuse Kurang 0 0 0 0 0 0 0 Sedang 4 13 10 7 8 4 5 Baik 44 39 67 16 51 18 14 3 Recycle Kurang 0 0 0 0 0 0 0 Sedang 7 13 11 9 14 3 3 Baik 41 39 66 14 45 19 16 II. Tindakan 1 Reduce Kurang 0 0 0 0 0 0 0
  • 6. 6 Sedang 14 11 20 5 16 3 6 Baik 34 41 57 18 43 19 13 2 Reuse Kurang 0 0 0 0 0 0 0 Sedang 16 20 23 13 19 8 9 Baik 32 32 54 10 40 14 10 3 Recycle Kurang 0 0 0 0 0 0 0 Sedang 30 33 50 13 34 16 13 Baik 18 19 27 10 25 6 6 Sumber : Data lapangan, 2012 Gambar 1. Tingkat Pengetahuan 3R Gambar 2. Tingkat Tindakan 3R Berdasarkan pengetahuan Dari hasil penelitian tentang pengetahuan 3R, sebagian besar responden menjawab pertanyaan dengan benar. Diantara reduce, reuse dan recyle pengetahuan responden yang dikategorikan sedang adalah dibagian recycle. Pengetahuan reduce adalah pemahaman responden bahwa kebiasaan belanja dapat memproduksi sampah, menggunakan kertas bolak balik dapat mengurangi sampah, membawa tas saat belanja mengurangi pemakaian plastik, membeli barang bukan isi ulang menambah produksi sampah dan menggunakan botol minuman isi ulang dapat mengurangi produksi sampah. Pengetahuan responden tentang reuse yaitu responden mengetahui kegiatan- kegiatan yang bertujuan memanfaatkan kembali perlengkapan sehingga tidak menjadi sampah, antara lain : menggunakan peralatan tulis menulis isi ulang, menggunakan sapu tangan dibandingkan tissue, menggunakan kembali kemasan barang belanjaan, membagikan pakaian yang tidak dimanfaatkan kepada orang yang membutuhkan, menggunakan keranjang pada saat belanja. Tingkat pengetahuan tentang recyle adalah pemahaman responden tentang daur ulang sampah yaitu : pengetahuan bahwa sampah plastik dapat diolah, 0% 6% 94% Kurang Sedang Baik 0% 37% 63% Kurang Sedang Baik
  • 7. 7 sampah organik dapat dijadikan pupuk, sampah organik dibedakan atas sampah organik basah dan kering, sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai, pemilahan sampah merupakan tahap yang paling penting dalam mengolah sampah. Hasil kajian menunjukkan perbedaan pengetahuan antara jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan. Pengetahuan tentang pengelolaan sampah didapatkan masyarakat pada saat menjalani sosialisasi di dalam kehidupannya. Sosialisasi tersebut berasal ketika seseorang berada dalam keluarga, sekolah, teman bermain dan media massa. Setiap agen sosialisasi memiliki peran untuk menyampaikan nilai-nilai, norma dan pemahaman sehingga seseorang memiliki modal untuk bertindak sesuai dengan hal-hal yang dianggap baik. Berdasarkan Tindakan Hasil analisa tentang tindakan 3R, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tindakan yang baik. Diantara reduce, reuse dan recyle tindakan responden yang dikategorikan sedang sebagian besar adalah dibagian recycle. Tindakan-tindakan yang reduce antara lain : Menulis di atas kertas dan memanfaatkannya timbal balik, membeli kemasan yang dapat dimanfaatkan berulangkali, tidak belanja berlebihan, tidak membeli minuman kaleng/ botol, menggunakan rantang untuk membawa makanan. Tindakan responden yang berhubungan dengan reuse adalah : menggunakan sapu tangan, menggunakan botol minuman isi ulang, menggunakan peralatan tulis menulis isi ulang, membagikan pakaian yang tidak dimanfaatkan kepada orang yang membutuhkan, memanfaatkan wadah belanjaan untuk fungsi yang berbeda. Dalam hal recycle tindakan responden yang baik ditandai dengan kebiasaan responden membuang sampah sesuai dengan jenisnya, mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, mengolah sampah anorganik menjadi barang yang bermanfaat, mengumpulkan sampah anorganik jika tidak mampu mengolah dan menjualnya kepada tukang botot dan kebiasaan responden tidak membuang sampah sembarangan. Hasil kajian menunjukkan perbedaan tindakan responden antara jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang tinggi tidak dapat menjaminkan seseorang akan bertindak dengan baik. Hal ini juga dinyatakan oleh penelitian Slamet Raharyo, Mardianto, Aulia Rahmawati
  • 8. 8 (2010) bahwa terdapat kemungkinan, tingkat pendidikan tidak menjaminkan seseorang akan bertindak dengan baik. Fokus utama dari kegiatan 3R adalah kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Misalnya, sampah organik dan sampah anorganik. Kegiatan pemilahan akan memudahkan proses pengolahan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Hubungan antara pengetahuan dan tindakan ditunjukkan oleh hasil penelitian dimana p (value) <  (0,05). Tabel 3. Hubungan Pengetahuan dan tindakan No Pengetahuan Tindakan Jumlah p (value) Kurang Sedang Baik 1 Kurang 0 0 0 0 0,001 2 Sedang 0 6 0 6 3 Baik 0 31 63 94 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan sedang dan tindakan sedang sebanyak 6 orang, pengetahuan baik dan tindakan sedang sebanyak 31 orang, pengetahuan baik dan tindakan baik sebanyak 63 orang. Dari hasil chi-square diperoleh p(0,001), karana p (0,001) <  (0,05) maka dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan tindakan. Tingkat Partisipasi Tingkat partisipasi masyarakat tentang pengelolaan sampah ditunjukkan oleh tingkat pengetahuan dan tindakan. Berdasarkan analisa data diketahui bahwa tingkat partisipasi masyarakat tentang program 3R adalah baik. Masyarakat mengetahui dan melaksanakan program 3R dalam mengelola sampah rumah tangga. Tabel 4. Tingkat Partisipasi No Karakteristik Tingkat Partisipasi Total Kurang Sedang Baik 1 Jenis Kelamin a. Laki-laki 0 6 42 48 b. Perempuan 0 13 39 52 2 Usia a. 15-44 tahun 0 12 65 77 b. 45-64 tahun 0 7 16 23
  • 9. 9 3 Pendidikan a. SMA 0 11 48 59 b. Diploma 0 2 20 22 c. Sarjana 0 6 13 19 Tingkat Partisipasi Gambar di atas menunjukkan 81% dari responden memiliki partisipasi yang baik dan 19% responden memiliki partisipasi yang sedang. Partisipasi responden tersebut memiliki tingkat yang berbeda-beda jika didasarkan dari jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan. Hubungan Partisipasi dengan Pengetahuan dan Tindakan Hubungan antara partisipasi dengan pengetahuan dan tindakan ditunjukkan oleh nilai p (value) <  (0,05) pada tabel di bawah ini. Tabel 5. Hubungan partisipasi dengan pengetahuan No Partisipasi Pengetahuan Jumlah p (value) Kurang Sedang Baik 1 Kurang 0 0 0 0,000 2 Sedang 0 6 13 19 3 Baik 0 0 81 81 Tabel 6. Hubungan partisipasi dengan tindakan No Partisipasi Tindakan Jumlah p (value) Kurang Sedang Baik 1 Kurang 0 0 0 0,000 2 Sedang 0 19 0 19 3 Baik 0 18 63 81 Tabel 5 menunjukkan hubungan antara partisipasi dengan pengetahuan. Dari Hasil analisis chi-square diperoleh p(value) yaitu p (0,000) <  (0,05). Hasil analisis tersebut juga ditunjukkan oleh uji chi-square pada tabel 6, yaitu p (0,000) <  (0,05). Berdasarkan analisis di atas, maka diketahui bahwa terdapat hubungan antara partisipasi dengan pengetahuan dan tindakan. 0% 19% 81% Kurang Sedang Baik
  • 10. 10 Max Weber dalam teori tindakan sosial (Wardi Bachtiar, 2006) menjelaskan bahwa seseorang akan bertindak untuk tujuan tertentu karena motivasi yang menggerakkan. Sehingga, dalam penelitian ini diperoleh kesesuaian antara hasil penelitian dan teori dimana, tindakan seseorang berhubungan dengan stimulus yaitu pengetahuan 3R dan didukung oleh penguatan, motivasi untuk melakukannya yang dalam penelitian ini adalah sistem pengelolaan sampah Kota Gunungsitoli. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Kota Gunungsitoli menunjukkan bahwa masyarakat Kota Gunungsitoli memiliki tingkat partisipasi yang baik terhadap pengelolaan sampah 3R. Hal tersebut ditunjukkan oleh tingkat pengetahuan yang baik tentang 3R dan tingkat tindakan yang baik tentang 3R. Pengetahuan dan tindakan 3R antara lain, pengetahuan masyarakat tentang kegiatan mengurangi sampah (reduce) seperti : meminimalisasi pemakaian plastik dan pembelian barang-barang yang sekali pakai. Pengetahuan dan tindakan tentang menggunakan kembali (reuse) seperti : memilih untuk menggunakan sapu tangan dibandikan tissue, menggunakan botol minuman isi ulang. Pengetahuan dan tindakan tentang mendaur ulang (recycle) seperti : mengolah sampah organik menjadi pupuk, melakukan tindakan pemilahan sampah. Kelemahan sistem pengelolaan sampah menjadi kendala terbesar dalam menciptakan Kota Gunungsitoli yang bersih dan bebas dari sampah. SARAN Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa masih terdapat masalah dalam program pengelolaan sampah di Kota Gunungsitoli. Melalui penelitian ini, digambarkan bahwa perlu diadakan pembenahan-pembenahan dalam sistem pengelolaan sampah Kota Gunungsitoli yang berkaitan dengan manajemen pengelolaan sampah, melengkapi peralatan yang dibutuhkan, peraturan pengelolaan sampah, sanksi bagi pelanggar, penghargaan dan penguatan- penguatan lainnya. Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama dalam melaksanakan sebuah program sehingga program dapat berhasil dan sukses. UCAPAN TERIMAKASIH
  • 11. 11 Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dan jurnal ini. Terimakasih kepada kedua orang tua penulis (A/I Mesra Harefa) dan seluruh keluarga yang sudah mendoakan dan banyak membantu. Terimakasih kepada Dekan FISIP USU (Prof. Dr. Badaruddin), Ketua Departemen Sosiologi FISIP USU (Dra. Lina Sudarwati, M.Si), Sekretaris Departemen Sosiologi FISIP USU (Drs. Ilham Saladin, MSP), Dosen penasehat akademik sekaligus sebagai dosen pembimbing (Prof. Rizabuana, M. Phil, Ph. D) terimakasih banyak penulis ucapkan atas bimbingan, motivasi, evaluasi yang bapak berikan. Terimakasih kepada seluruh dosen Sosiologi yang telah memberikan banyak ilmu, terimakasih kepada Kak Fenny, Kak Nurbaiti dan Kak Sugi serta seluruh Staf di FISIP USU. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Abang dan sahabat terkasih Yamanotona Hulu, S.Si, juga kepada senior sosiologi, teman-teman stambuk 2009 dan keluarga besar Generasi Muda Nias (GEMA NIAS). DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Rahardjo. (2006). Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta : Graha Ilmu Apriadji, Wied H. (2005). Memproses sampah. Jakarta : Penebar Swadaya. Arikunto, S. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta. Aryenti. (2011). Peningkatan Peranserta Masyarakat Melalui Gerakan Menabung Pada Bank Sampah Di Kelurahan Babakan Surabaya, Kiaracondong Bandung, Jurnal Pemukiman, Vol 6(1), p. 40-46. . (2011). Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Dengan Cara 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Di Lingkungan Permukiman Ditinjau Dari Segi Sosial Ekonomi Masyarakat, Jurnal Permukiman, Vol 6(2), p. 75-83. Bachtiar, Wardi. (2006). Sosiologi Klasik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Bungin, H. M. Burhan. (2009). Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Prenada Media Group Cakra. (2011). Edisi I Agustus Halaman Kota Gunungsitoli. 06 Agustus 2011. http://suratkabarcakra.blogspot.com/2011/08/edisi-i-agustus-2011- halaman-gunung.html Hermawan, Yoni., Roesman, O. H. (2008). Perilaku Pedagang Sayur Dalam Mengelola Lingkungan Hidup. Jurnal Bumi Lestari, Vol 8(2), p. 186-192
  • 12. 12 KJ Veeger. (1990). Realitas Sosial: refleksi filsafat sosial atas hubungan individu- masyarakat dalam cakrawala sejarah sosiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Mario. (2011). Sampah Menumpuk Di Kantor Walikota Gunungsitoli. Harian Nias Bangkit. 18 Agustus 2011. http://www.nias- bangkit.com/2011/08/sampah-menumpuk-di-kantor-wali-kota- gunungsitoli/ Muchtar, Rusdi. (1994), Aspek Sosial Budaya Kebiasaan Membuang Sampah. Jurnal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, p. 93-101 Nias, Bangkit. (2012), Martinus Lase : Semua Permintaan Warga Telah Dipenuhi. 6 Juli 2012. http://www.nias-bangkit.com/2012/07/martinus- lase-semua-permintaan-warga-telah-dipenuhi/ Pariartha Wana W. I. (2011). Sikap Pedagang Kaki Lima Terhadap Lingkungan Di Kota Denpasar. Jurnal Permukiman, Vol 2(1), p. 159-166 Riduwan, 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta Riyanto, S., Darwin, M., Rahmawati. A. (2010). ‘Korelasi antara pengetahuan dan sikap masyarakat. 25 Januari 2010. http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/25/korelasi-antara-pengetahuan- dan-sikap-masyarakat-terhadap-pemilahan-sampah-kering-dan-basah-di- desa-pendem-kecamatan-junrejo-kota-batu/ Ritzer, George. (2003). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Santoso, Urip. (2009). Pengendalian Lingkungan Hidup Untuk Meraih Adipura., Jurnal Urip Santoso, p. 1-12 Satori, Mohamad. (2010). Pengolahan Sampah Terpadu 3R, Era Baru Manajemen Kota. LPPM. 25 Oktober 2010. http://litabamas- sb.info/pengelolaan-sampah-terpadu-3r-era-baru-manajemen-sampah- kota/ Sudrajat, (2002). Mengelola Sampah. Jakarta : Penebar Swadaya Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sunarto, Kamanto. (2004). Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Widyamoko, H., dkk. (2002). Menghindari, Mengolah dan Menyingkirkan Sampah. Jakarta: Abdi Tandur
  • 13. 13