2. POKOK BAHASAN :
Tuhan menciptakan keindahan
Keindahan sebagai nikmat Tuhan
Keindahan dan keserasian alam di
sekitar kita
3. Kebanyakan orang akan membuat pernyataan yang kira-kira sama tentang “kehidupan di
dunia”. Biasanya mereka menggambarkannya sebagai sebuah siklus yang monoton, yaitu tersusun
dari rutinitas-rutinitas dan harapan-harapan. Tentunya, pandangan mereka tentang hidup sangat
merefleksikan gambaran ini. Diinginkan atau tidak, mereka terbiasa dan beradaptasi dengan semua
yang dijalaninya itu. Mereka bertindak seolah-olah telah kehilangan gairah, mengartikan semua
keindahan sebagai susunan-susunan biasa yang sudah semestinya terjadi dalam kehidupan. Karena
alasan ini mereka tidak dapat memperhatikan keindahan dan sisi lebih mereka.
Dalam Al-Qur’ân Allah menggambarkan situasi mereka sebagai berikut:
“Dan ingatlah pada hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (seraya dikatakan
kepada mereka), “kamu telah menghabiskan (rezeki) yang baik untuk kehidupan duniamu, dan
kamu telah bersenang-senang menikmatinya, maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang
menghinakan, karena kamu sombong di bumi tanpa mengindahkan kebenaran, dan karena kamu
berbuat durhaka (tidak taat kepada Allah).” (QS. Al-Ahqâf, (46):20)
Allah menceritakan bahwa di hari akhirat Dia tidak akan mencurahkan keberkahan kepada
mereka yang mendekati keindahan, kebaikan, dan peristiwa-peristiwa menyenangkan dalam
kehidupan dengan ketidakpedulian, dan Allah tidak akan terpengaruh oleh mereka.
BERIKUT ADALAH LINK ALAH SATU KEBESARAN ALLAH DENGAN KEINDAHANNYA :
http://www.youtube.com/watch?v=9tyGyeQkglE
4. Dalam Al-Qur’ân Allah mengingatkan hamba-hambaNya yang
ikhlas mengenai rahmatNya yang tidak terbatas pada seluruh manusia;
menunjukkan bahwa Dialah Pelindung dan Penolong yang
sesungguhnya, dan Dia menjawab doa hambaNya yang tulus. Oleh
karena itu, seorang mu’min selalu sadar akan perwujudan rahmat Allah.
Bahkan dalam wujud cobaan dan kesulitan pun ia mengetahui bahwa
ini merupakan keindahan (nikmat) yang diperuntukkan baginya. Akan
tetapi, Allah juga menciptakan keindahan-keindahan tertentu–yaitu
tanda-tanda yang menunjukkan ketetapan dan perincian–yang akan
menghilangkannya dari cara pandang yang biasa, sehingga
ditakjubkan dan dianugrahinya suatu keyakinan yang kuat. Pada
masing-masing peristiwa ini, seorang mu’min merasakan kenikmatan
dalam menyaksikan perwujudan rahmat Allah yang tidak terhingga,
cinta dan kedekatanNya, serta ikatan hangat kepada hambaNya. Jiwa
dan raganya diselimuti oleh cinta dan kecenderunganNya. Selama ia
masih melihat perwujudan kehendak Allah yang tak terhingga,
meyakini bahwa Dia dapat melakukan segalanya dan Dialah yang
maha Pemurah dan maha Penyayang, maka kedekatannya pada
Allah akan terus meningkat.
5. Tetapi bagi seorang mu’min untuk mengalami keyakinan yang demikian menyenangkan, ia
tidak perlu menyaksikan peristiwa yang besar atau menerima pemberian yang belum pernah
diperoleh sebelumnya. Terkadang yang tampak biasa atau peristiwa tidak penting–seperti menerima
sesuatu yang begitu diinginkan dalam pikiran, memperoleh jawaban atas pertanyaan ketika begitu
dibutuhkan, atau ditawarkan makanan yang disukai di saat yang tak diduga–mungkin juga sudah
cukup menunjukkan. Peristiwa-peristiwa itu sendiri mungkin tidak penting, tetapi maksud sebenarnya
dari peristiwa ini yang telah ditetapkan oleh Allah sangatlah besar. Semua peristiwa ini adalah
perwujudan kekuasaan Allah, rahmatNya yang tak terbatas. Menyatakan bahwa Dialah yang
bersama hambaNya sejak semula dan Dia melihat dan mengetahui segalanya. Masing-masing
perincian ini adalah keindahan yang tidak diduga yang Allah ciptakan untuk membentuk hambaNya
yang dengan teguh mencintaiNya, seraya menunjukkan kedekatanNya pada mereka. Menyaksikan
kenyataan yang begitu hebat ini merupakan perantara yang sangat menggerakkan gairah orang-
orang mu’min dan mendekatkan mereka pada Allah.
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa
kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi perintahKu dan beriman kepadaKu, agar mereka
memperoleh kebenaran.” (QS. Al-Baqarah, (2):186)
6. Arti keindahan bagi manusia ada 2,yaitu:
2) Keindahan Lahir
Keindahan lahir merupakan hiasan yang secara khusu diberikan Tuhan kepada sebagian rupa
manusia dan sebagian lain tidak diberi-Nya. keindahan lahir yang diberikan Tuhan perlu dijaga dari
kesombongan.karena kadang manusia lupa akan hal ini, merasa hebat akan lahir yang diberi-Nya.
2) Keindahan BatiN
Keindahan batin merupakan nikmat Allah yang paling agung diberi pada hamba-Nya. keindahan ini
akan terpancar jika bertakwa kepada-Nya. menjaga keindahan ini akan menambah keindahan yang
ada semakin bertambah indah. jika keindahan ini digunakan untuk mendurhakai-Nya maka apa yang
ada di duni akan diubah, selagi ia masih di dunia.
Sehingga yang didapatkan sebelumnya akan menjadi kebalikannya, mejadi keburukan dan sesuatu
yang menjijikan di hadapan manusia. karena keindahan batin dapat menutupi dan menghapus
kekurangan lahir. sedangkan keburukan batin akan menghapus keindahan lahir dan menutupinya.
7. kita sebagai manusia wajib mensyukuri segala macam keindahan yang di berikan oleh Allah
SWT, segala macam keindahan yang diciptakanNya merupakan nikmat yang harus selalu kita syukuri.
Seperti yang ada pada tubuh kita sekarang merupakan suatu nikmat yang tak terhingga. Diberikan
tubuh yang sempurna sebagai manusia. Manusia yang sempurna mempunyai struktur tubuh yang
utuh tanpa kekrurangan apapun. Tetapi terkadang manusia tidak puas akan apa yang ia miliki, selalu
tidak pernah puas dalam menikmati keindahan allah.
Selain itu keindahan alam semesta yang kita rasakan sekarang. Bagaimana bumi mempunyai
matahari yang terang dan bulan yang indah adalah salah satu nikmat Allah yang tidak terhingga.
Begitu juga dengan oksigen yang kita hirup.
Misteri Sungai Dibawah Laut Mexico@.flv
8. Keserasian Alam sangatlah berpengaruh akan keperdulian kita untuk meminimalisir Global
Warming, keterbatasan lingkungan sebenarnya tidak menjadi alasan untuk melangkahkan pola pikir
demi penghijauan. Di tahun ini, dengan maraknya dunia technologi kini penghijauan telah di lupakan
dari banyak kalangan, memang keseimbangan Global Warming semakin stabil, namun, akankah
selamanya stabil, mungkin dengan adanya pelupaan diri dengan penghijaun Global Warming akan
menjadi imbasnya (Global Warming Meningkat). Lantas apa yang haru kita lakukan?
Nah, letak dari kesibukan para manusia adalah kesehariannya sehingga penghijauan
terhambat akan kerakusan dan kesibukan manusia. Sekarang kita kaji kembali bahwa penghijauan
adalah keserasian manusia dengan alam, jadi tidak ada salahnya bila kita merawat tumbuhan atau
lain sebagainya.
Mari kita bersama-sama untuk menelusuri letak keserasian kita pada alam, alam pemberian
tuhan, manusia hasil pembuahan dari orang tua dan di beri Ruh oleh Tuhan, jadi keduanya sama saja
Produk Tuhan. Maka dari itu teruslah panjatkan Syukur dan Do'a kepada Tuhan.
Jadikan Tanaman (Tumbuhan) adalah Kehidupan, maka kesenangan kita untuk merawat
tumbuhan akan terpenuhi, teruslah beranggapan bahwa kita tak pernah bosan dengan
penghijauan. Penghijaun akan terus berkembang bila kita terus bercermin atas Global Warming. Jika