1. SEJARAH PERJUANGAN
HMI
Oleh:
SOHIB MUSLIM
Disampaikan Pada LK I Komisariat DAKWAH
2. APA ITU SEJARAH……?
Sejarah adalah pelajaran dan pengetahuan tentang
perjalanan masa lampau umat manusia mengenai apa
yang dikerjakan, dikatakan dan dipikirkan manusia pada
masa lampau, untuk menjadi cerminan dan pedoman
berupa pelajaran, peringatan, kebenaran bagi masa kini
dan mendatang untuk mengukuhkan hati manusia.
KALAU PEJUANGAN…?
Perjuangan adalah suatu kesungguhan yang
disertai dengan usaha yang teratur, tertib, dan
terencana untuk mengubah suatu kondisi yang
buruk kepada kondisi yang baik sebagaimana
kita kehendaki menuju keridhoan Allah SWT.
3. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
merupakan salah satu organisasi kepemudaan yang
turut andil membantu perjuangan bangsa Indonesia.
HMI lahir dari kalangan mahasiswa yang memahami
situasi dan kondisi bangsa Indonesia dan juga keadaan
Islam pada saat itu. HMI berawal dari sekumpulan
mahasiswa dan mahasiswi STI—yang sekarang berubah
jadi UII—yang dipelopori oleh Lafran Pane, seorang
nasionalis muslim. Pada tanggal 5 Februari 1947
bertepatan dengan 13 Rabiul Awal 1366 H, dari sebuah
ruang kelas STI, Lafran Pane dan 14 orang mahasiswa-
mahasiswi mendeklarasikan organisasi mahasiswa yang
berlandaskan Islam, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam
atau disingkat HMI.
4. Beberapa hal yang mempengaruhi latar belakang
berdirinya HMI, yaitu;
Pergerakan pemikiran Islam dan situasi Dunia
Internasional saat itu.
Situasi NKRI yang baru merdeka 2 tahun setelah dijajah
[terutama] oleh Belanda sehingga menimbulkan dampak
diberbagai aspek.
Kondisi umat Islam pada saat itu, yakni kesenjangan dan
kejumudan umat Islam dalam pengetahuan,
pemahaman, dan penghayatan serta pengamalan ajaran
Islam.
Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswaan.
5. Pada awal pembentukan, HMI
bertujuan diantaranya;
Mempertahankan dan mempertinggi
derajat rakyat Indonesia
Menegakkan dan mengembangkan
ajaran Islam
6. Faktor pendukung berdirinya HMI antara lain:
Posisi dan arti kota Yogya saat itu, yaitu sebagai
ibu kota negara, pusat pergerakan Islam, Pusat
kebudayaan, dan berada di tengah pulau Jawa.
Kebutuhan Penghayatan dan Keagamaan
Mahasiswa. Dan adanya tuntutan kemerdekaan
bangsa Indonesia.
Faktor Penghambat berdirinya HMI antara lain:
PMY (Perserikatan Mahasiswa
Yogyakarta)
GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia)
PII (Pelajar Islam Indonesia)
7. Fase-Fase Perkembangan HMI dalam
Perjuangan Bangsa Indonesia:
Fase Konsolidasi Spiritual dan Proses Berdirinya
HMI (November 1946-5 Februari 1947)
Fase Berdiri dan Pengokohan (5 Februari-30
November 1947)
Fase Pertumbuhan dan Perkembangan HMI (1950-
1963)
Fase Tantangan I (1964-1965)
Fase Kebangkitan HMI sebagai Pelopor Orde Baru
(1966-1968)
Fase Pembangunan (1969-1970)
Fase Pergolakan dan Pembaharuan Pemikiran (1970-
1994)
Fase Reformasi (1995-1999)
Fase Tantangan II (2000-sekarang)
8. Bagaimana Karakteristik Gerakan HMI….???
Karakteristik khas pola gerakan HMI sejak awal berdirinya
adalah tidak memisahkan gerakan politik dengan gerakan
keagamaan. Berpolitik bagi HMI adalah suatu keharusan, sebab
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan HMI haruslah dilakukan
secara politis. Hal ini dikuatkan pula oleh pendiri HMI, Lafran
Pane, bahwa bidang politik tidak akan mungkin dipisahkan dari
HMI, sebab itu sudah merupakan watak asli HMI sejak lahir.
Namun hal itu bukan berarti HMI menjadi organisasi politik,
sebab HMI lahir sebagai organisasi kemahasiswaan dan
kepemudaan (ormas), yang mennjadikan nilai-nilai Islam sebagai
landasan teologisnya, kampus sebagai wahana aktivitasnya,
mahasiswa Islam sebagai anggotanya. Background kampus dan
idealisme mahasiswa merupakan faktor penyebab HMI
senantiasa berpartisipasi aktif dalam merespon problematika
yang dihadapi umat dan bangsa, jadi wajar jika HMI tetap
memainkan peran politiknya dalam kancah bangsa ini. Selain
itu, argumentasi lain dikemukakan oleh Rusli Karim dalam
tulisannya; “Walaupun HMI bukan organisasi politik, tetapi ia
peka dengan permasalahan politik. Bahkan kadang-kadang
karena keterlibatannya yang sangat tinggi dalam aktivitas politik
ia dituduh sebagai kelompok penekan (pressure group)”.