Ekstraksi adalah suatu metode yang untuk menarikan senyawa kimia yang dapat larut sehingga yang tertinggal adalah bahan yang tidak larut dengan pelarut
3. EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut
cair.
Hasil dari ekstraksi disebut ekstrak
Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau lebih komponen dari
suatu campuran homogen menggunakan pelarut cair (solven) sebagai
separating agent.
==pemisahan berdasarkan prinsip beda kelarutan ====
4. TUJUAN EKSTRAKSI :
1. Melarutkan senyawa
2. Standarisasi mutu ekstrak
3. Isolasi senyawa
4. Uji efek farmakologi
5. Bahan baku pembuatan sediaan obat dan makanan
5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSTAKSI:
1. Struktur komponen mempengaruhi pemilihan
pelarut
2. Suhu
3. Tekanan
4. Matriks pertimbangkan sifat seny.lain di matriks yg
mirip dgn seny. Yg akan dipisahkan
6. SYARAT PEMILIHAN PELARUT EKSTRAKSI
1. Selektif
2. Volatilitas tinggi
3. Dapat diregenerasi
4. Non toksik
5. Relatif tidak mahal
6. Non korosif
7. Viskositas cukup rendah
7. PENGGOLONGAN EKSTRAKSI :
1. Berdasarkan bentuk cair-padat; cair-cair
2. Berdasarkan waktu kontak sinambung; bertahap
3. Berdasarkan Energi yg digunakan panas; dingin
8. EKSTRAKSI CAIR-PADAT
ECP : proses pemisahan komponen dari matriks padat, dasarnya
adalah kelarutan
Patokan: Like dissolve like
n- heksan
Benzena
Kloroform
Etil asetat
Diklormetana
Aseton
Etanol
Metanol
air
Kepolaran
meningkat
9. EKSTRAKSI CAIR-PADAT
Kondisi ekstraksi bergantung pada :
1. Suhu
2. Pengadukan
3. Penggantian pelarut
4. Perbandingan pelarut-linarut
5. Ukuran matriks simplisia; sediaan.
10. 1. suhu
Suhu Makin besar,
kelarutan makin besar
Sel yang pecah
2. Pengadukan
Pelarut mudah
masuk kedalam
sel
Tujuan
Pengadukan :
Agar
kesetimbangan
konsentrasi tidak
terjadi
3. Penggantian pelarut
Pada suatu saat terjadi
kejenuhan pelarut,
perlu penggantian
pelarut
4. Perbandingan pelarut-linarut
5. Ukuran matrix
Matrix :
-Simplisia
-Sediaan
11. EKSTRAKSI CAIR CAIR
Ekstraksi cair-cair (liquid
extraction, solvent extraction):
yaitu pemisahan solute dari cairan
pembawa (diluen) menggunakan
solven cair.
Campuran diluen dan solven
tersebut bersifat heterogen
(immiscible, tidak saling campur),
dan jika dipisahkan terdapat 2 fase,
yaitu fase diluen (rafinat) dan fase
solven (ekstrak).
Fase rafinat = fase residu, berisi
diluen dan sisa solut.
Fase ekstrak = fase yang berisi
solut dan solven.
12. SYARAT SOLVEN
Pemilihan solven menjadi sangat penting.
Dipilih solven yang memiliki sifat antara lain:
a. Solut mempunyai kelarutan yang besar dalam solven,
tetapi solven sedikit atau tidak melarutkan diluen,
b. Tidak mudah menguap pada saat ekstraksi,
c. Mudah dipisahkan dari solut, sehingga dapat
dipergunakan kembali,
d. Tersedia dan tidak mahal.
13. Ekstraksi cair cair mrp Proses
pemurnian senyawa organik
hampir semuanya dirumuskan
melalui proses ekstraksi,
yaitu pemisahan,senyawa cair
dari pelarut air oleh pelarut
organik dengan cara mengocok
dalam corong pemisah.
14. Penggolongan Ekstraksi berdasarkan Energi
yang digunakan :
Ekstraksi
Cara Dingin
Maserasi
Perkolasi
Cara Panas
Reflux
Soxhlet
Dekok
Infus