SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Kompresi Data citra (Image Data Compression)


Pengantar Kompresi Data

Proses kompresi merupakan proses mereduksi ukuran suatu data untuk menghasilkan
representasi digital yang padat atau mampat (compact) namun tetap dapat mewakili kuantitas
informasi yang terkandung pada data tersebut. Pada citra, video, dan audio, kompresi mengarah
pada minimisasi jumlah bit rate untuk representasi digital. Pada beberapa literature, istilah
kompresi sering disebut juga source coding, data compression, bandwidth compression, dan
signal compression.



Data dan informasi adalah dua hal yang berbeda. Pada data tergantung suatu informasi. Namun
tidak semua bagian data terkait dengan informasi tersebut atau pada suatu data terdapat bagian-
bagian data yang berulang untuk mewakili informasi yang sama. Bagian data yang tidak terkait
atau bagian data yang berulang tersebut disebut dengan data berlebihan (redundancy data).
Tujuan daripada kompresi data tiada lain adalah untuk mengurangi data berlebihan tersebut
sehingga ukuran data menjadi lebih kecil dan lebih ringan dalam proses transmisi.
Contoh     redundansi    data    dan     manfaat    proses    kompresi     yaitu    :

Transmisi citra pada mesin faksimili. Secara umum pada mesin faksimili, dokumen di-scan dan

digitalisasi. Suatu kertas yang berukuran 8.5 x 11 inchi di-scan dengan resolusi 200 dpi akan

menghasilkan 3.74 Mbits. Untuk mengirim (menstranmisi) data tersebut dengan menggunakan

modem 14.4 kbit/second akan membutuhkan waktu transmisi tersebut hanya menjadi 17 detik. Di

sini proses kompresi berguna untuk menurunkan biaya transmisi (cost transmission).



          Aplikasi penyimpanan video pada CD-ROM suatu video bergerak dengan 30 frame per

second (fps) dan resolusi 720 x 480 pixel, akan menghasilkan ukuran video sekitar 20.736 Mbytes

per detik. CD-ROM yang berukuran 650 Mbytes hanya dapat menyimpan video dengan durasi

sekitar 31 detik. Dengan proses kompresi, CD-ROM akhirnya bisa menyimpan video dalam durasi

sekitar                                       74                                         menit.
Berikut table perbandingan data rate yang dibutuhkan untuk data yang sebelum dan


setelah   kompresi    pada    bagian   aplikasi   citra,   video,   dan   audio.
Ada beberapa faktor mengapa pada citra, video, dan audio sangat tepat dilakukan proses

kompresi. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Pada suatu citra tunggal atau pada frame tungga video dapat terjadi korelasi yang signifikan

antara suatu pixel dengan pixel tetangga. Korelasi ini disebut dengan korelasi spasial (spasial

correlation).

b. Pada data yang diambil dari beberapa sensor (multi sensor), terdapat korelasi yang signifikan

antar sampel yang diambil oleh sensor-sensor tersebut. Korelasi ini disebut dengan korelasi

spectral (spectral correlation).
c. Pada data temporal seperti video, terdapat korelasi yang signifikan antara sampel pada segmen


waktu yang berbeda. Korelasi ini disebut sebagai korelasi temporal (temporal correlation).


d. Pada suatu data terdapat data informasi yang tidak relevan dengan sudut pandang persepsi mata.


Data Berlebihan (Data Redundancy)


Pada citra, video, maapun audio terdapsat beberapa factor yang memunculkan data berlebihan.


Data berlebihan merupakan isu penting dalam kompresi citra. Data berlebihan ini dapat


dinyatakan secara matematis. Bila n1 dan n2 menyatakan jumlah (unit) informasi dalam dua


himpunan data (data set) yang mewakili data yang sama maka data berlebihan relatif (relative


data redundancy) RD dari himpunan data pertama.
Coding Redundancy

Pada suatu citra, nilai intensitas setiap pixel diwakili oleh sejumlah bit. Coding

redundancy terjadi bila jumlah bit yang digunakan untuk mewakili suatu intensitas

berlebihan.

Interpixel Redundancy

Data berlebihan model ini terjadi karena adanya korelasi antarpixel dngan pixel

tetangganya. Nilai intensitas suatu pixel dapat diprediksi dari pixel tetangga. Informasi

yang dibawa oleh suatu pixel terhadap keseluruhan citra (objek) relative tidak besar

atau tidak signifikan. Ini berarti pixel tersebut berlebihan.

Interpixel redundancy sering juga disebut spatial redundancy, geometric redundancy,

dan interframe redundancy.
Psychovisual Redundancy

Psychovisual Redundancy berbeda dengan coding maupun interpixel redundancy. Data berlebihan

model ini berkaitan secara langsung dengan informasi visual yang dilihat dengan mata. Fenomena

ini terjadi karena mata manusia tidak memiliki sensitivitas yang sama terhadap semua informasi

visual. Dengan kata lain mata tidak dapat membedakan antara informasi penting dengan informasi

kurang penting. Informasi inilah yang dikatakan Psychovisual Redundancy. Informasi tersebut

dapast dihilangkan karena tidak akan berdampak secara signifikan pada kualitas persepsi

terhdapat citra.

Proses menghilangkan data berlebihan Psychovisual dapat menyebabkan hilangnya informasi

secara kuantitas. Hal ini menyebabkan dalam proses kompresi, menghilangkan data berlebihan

Psychovisual dapat menghasilkan rekonstruksi citra kompresi yang tidak sempurna, dalam arti

terjadi antara citra hasil kompresi dengan citra asli.
Kuantisasi


Proses kuantisasi dilakukan dengan membagi citra menjadi beberapa blok yang berukuran sama, blok ini


dinamakan vector pixel. Sebelumnya, proses encoder sudah mempersiapkan template yang dinamakan buku


kode (code book). Ukuran code book sama dengan ukuran vector pixel. Setiap blok citra dibandingkan


dengan setiap blok di buku kode dan kemudian disamakan dengan nilai yang terdekat.




Berikut ini akan dijelaskan berbagai teknik kompresi citra baik yang bersifat lossless maupun lossy.
Pcd   07 - kompresi data citra

More Related Content

What's hot

Bab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraBab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citradedidarwis
 
Pengolahan citra digital
Pengolahan citra digitalPengolahan citra digital
Pengolahan citra digitalDin Afriansyah
 
Digital image processing
Digital image processingDigital image processing
Digital image processingDefri Tan
 
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15Fazar Hidayat
 
Komunikasi Multimedia
Komunikasi MultimediaKomunikasi Multimedia
Komunikasi Multimediaasyaboo9
 
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSBMateri Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSBAgung Sulistyanto
 

What's hot (8)

Bab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraBab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citra
 
Image processing
Image processingImage processing
Image processing
 
Pengolahan citra digital
Pengolahan citra digitalPengolahan citra digital
Pengolahan citra digital
 
Digital image processing
Digital image processingDigital image processing
Digital image processing
 
10.kompresi citra
10.kompresi citra10.kompresi citra
10.kompresi citra
 
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
 
Komunikasi Multimedia
Komunikasi MultimediaKomunikasi Multimedia
Komunikasi Multimedia
 
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSBMateri Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSB
 

Viewers also liked

Pcd 03 - dasar pengolahan citra
Pcd   03 - dasar pengolahan citraPcd   03 - dasar pengolahan citra
Pcd 03 - dasar pengolahan citraFebriyani Syafri
 
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
Pcd   02 - bidang pengolahan citraPcd   02 - bidang pengolahan citra
Pcd 02 - bidang pengolahan citraFebriyani Syafri
 
Pcd 05 - transformasi citra
Pcd   05 - transformasi citraPcd   05 - transformasi citra
Pcd 05 - transformasi citraFebriyani Syafri
 
Pcd 04 - jenis dan format citra
Pcd   04 - jenis dan format citraPcd   04 - jenis dan format citra
Pcd 04 - jenis dan format citraFebriyani Syafri
 

Viewers also liked (6)

Pcd 03 - dasar pengolahan citra
Pcd   03 - dasar pengolahan citraPcd   03 - dasar pengolahan citra
Pcd 03 - dasar pengolahan citra
 
Pcd 01 - pendahuluan
Pcd   01 - pendahuluanPcd   01 - pendahuluan
Pcd 01 - pendahuluan
 
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
Pcd   02 - bidang pengolahan citraPcd   02 - bidang pengolahan citra
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
 
Pcd 05 - transformasi citra
Pcd   05 - transformasi citraPcd   05 - transformasi citra
Pcd 05 - transformasi citra
 
Pcd 06 - perbaikan citra
Pcd   06 - perbaikan citraPcd   06 - perbaikan citra
Pcd 06 - perbaikan citra
 
Pcd 04 - jenis dan format citra
Pcd   04 - jenis dan format citraPcd   04 - jenis dan format citra
Pcd 04 - jenis dan format citra
 

Similar to Pcd 07 - kompresi data citra

Multimedia dan Computer Vision
Multimedia dan Computer VisionMultimedia dan Computer Vision
Multimedia dan Computer Visionsoe sumijan
 
mengenal pengkodean dan kompresi digital
mengenal pengkodean dan kompresi digitalmengenal pengkodean dan kompresi digital
mengenal pengkodean dan kompresi digitalfarhan syahreza
 
multimedia Part 2
multimedia Part 2multimedia Part 2
multimedia Part 2Dermawan12
 
Power point Kompresi dan Dekompresi
Power point Kompresi dan DekompresiPower point Kompresi dan Dekompresi
Power point Kompresi dan DekompresiBayu Prasetyo
 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...ym.ygrex@comp
 
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...ym.ygrex@comp
 
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)Endang Retnoningsih
 
52011004 Perbandingan Kompresi PNG dan JPEG
52011004   Perbandingan Kompresi PNG dan JPEG52011004   Perbandingan Kompresi PNG dan JPEG
52011004 Perbandingan Kompresi PNG dan JPEGSTMIK Kharisma Makassar
 
Kompresi dan Dekompresi
Kompresi dan DekompresiKompresi dan Dekompresi
Kompresi dan Dekompresiabdanalaziz
 
PERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptPERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptssuserbcb591
 
Kecepatan akses internet 1
Kecepatan akses internet 1Kecepatan akses internet 1
Kecepatan akses internet 1Lusiana Diyan
 
Kriptografi pertemuan ke-15-steganografi dan watermarking
Kriptografi pertemuan ke-15-steganografi dan watermarkingKriptografi pertemuan ke-15-steganografi dan watermarking
Kriptografi pertemuan ke-15-steganografi dan watermarkingYayaCgy
 

Similar to Pcd 07 - kompresi data citra (20)

Proposol conto
Proposol contoProposol conto
Proposol conto
 
Proposol conto
Proposol contoProposol conto
Proposol conto
 
Multimedia dan Computer Vision
Multimedia dan Computer VisionMultimedia dan Computer Vision
Multimedia dan Computer Vision
 
GRAVIS BERBASIS BITMAP
GRAVIS BERBASIS BITMAPGRAVIS BERBASIS BITMAP
GRAVIS BERBASIS BITMAP
 
mengenal pengkodean dan kompresi digital
mengenal pengkodean dan kompresi digitalmengenal pengkodean dan kompresi digital
mengenal pengkodean dan kompresi digital
 
Jurnal Article <search>
Jurnal Article <search>Jurnal Article <search>
Jurnal Article <search>
 
Video dalam multimedia
Video dalam multimediaVideo dalam multimedia
Video dalam multimedia
 
multimedia Part 2
multimedia Part 2multimedia Part 2
multimedia Part 2
 
9 f43e4d cd01
9 f43e4d cd019 f43e4d cd01
9 f43e4d cd01
 
Power point Kompresi dan Dekompresi
Power point Kompresi dan DekompresiPower point Kompresi dan Dekompresi
Power point Kompresi dan Dekompresi
 
Computer vision
Computer visionComputer vision
Computer vision
 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
 
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
 
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
 
52011004 Perbandingan Kompresi PNG dan JPEG
52011004   Perbandingan Kompresi PNG dan JPEG52011004   Perbandingan Kompresi PNG dan JPEG
52011004 Perbandingan Kompresi PNG dan JPEG
 
Kompresi dan Dekompresi
Kompresi dan DekompresiKompresi dan Dekompresi
Kompresi dan Dekompresi
 
PERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptPERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.ppt
 
Kecepatan akses internet 1
Kecepatan akses internet 1Kecepatan akses internet 1
Kecepatan akses internet 1
 
Modul 1-dasar-desain-grafis
Modul 1-dasar-desain-grafisModul 1-dasar-desain-grafis
Modul 1-dasar-desain-grafis
 
Kriptografi pertemuan ke-15-steganografi dan watermarking
Kriptografi pertemuan ke-15-steganografi dan watermarkingKriptografi pertemuan ke-15-steganografi dan watermarking
Kriptografi pertemuan ke-15-steganografi dan watermarking
 

More from Febriyani Syafri

Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulangRpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulangFebriyani Syafri
 
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real timeFebriyani Syafri
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objekFebriyani Syafri
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusiFebriyani Syafri
 
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Rpl   010 - perancangan arsitekturalRpl   010 - perancangan arsitektural
Rpl 010 - perancangan arsitekturalFebriyani Syafri
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formalFebriyani Syafri
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunakFebriyani Syafri
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratanFebriyani Syafri
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sisterFebriyani Syafri
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sisterFebriyani Syafri
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi dataFebriyani Syafri
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)Febriyani Syafri
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client serverFebriyani Syafri
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client serverFebriyani Syafri
 

More from Febriyani Syafri (20)

Rpl 016 - uas
Rpl   016 - uasRpl   016 - uas
Rpl 016 - uas
 
Rpl 015 - interface user
Rpl   015 - interface userRpl   015 - interface user
Rpl 015 - interface user
 
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulangRpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
 
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
 
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Rpl   010 - perancangan arsitekturalRpl   010 - perancangan arsitektural
Rpl 010 - perancangan arsitektural
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formal
 
Rpl 08 - uts
Rpl   08 - utsRpl   08 - uts
Rpl 08 - uts
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sister
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sister
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi data
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
 
Sister 05 - proses
Sister   05 - prosesSister   05 - proses
Sister 05 - proses
 
Sister 06 - client server
Sister   06 - client serverSister   06 - client server
Sister 06 - client server
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client server
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client server
 
Sister 010 - file service
Sister   010 - file serviceSister   010 - file service
Sister 010 - file service
 

Pcd 07 - kompresi data citra

  • 1.
  • 2. Kompresi Data citra (Image Data Compression) Pengantar Kompresi Data Proses kompresi merupakan proses mereduksi ukuran suatu data untuk menghasilkan representasi digital yang padat atau mampat (compact) namun tetap dapat mewakili kuantitas informasi yang terkandung pada data tersebut. Pada citra, video, dan audio, kompresi mengarah pada minimisasi jumlah bit rate untuk representasi digital. Pada beberapa literature, istilah kompresi sering disebut juga source coding, data compression, bandwidth compression, dan signal compression. Data dan informasi adalah dua hal yang berbeda. Pada data tergantung suatu informasi. Namun tidak semua bagian data terkait dengan informasi tersebut atau pada suatu data terdapat bagian- bagian data yang berulang untuk mewakili informasi yang sama. Bagian data yang tidak terkait atau bagian data yang berulang tersebut disebut dengan data berlebihan (redundancy data). Tujuan daripada kompresi data tiada lain adalah untuk mengurangi data berlebihan tersebut sehingga ukuran data menjadi lebih kecil dan lebih ringan dalam proses transmisi.
  • 3. Contoh redundansi data dan manfaat proses kompresi yaitu : Transmisi citra pada mesin faksimili. Secara umum pada mesin faksimili, dokumen di-scan dan digitalisasi. Suatu kertas yang berukuran 8.5 x 11 inchi di-scan dengan resolusi 200 dpi akan menghasilkan 3.74 Mbits. Untuk mengirim (menstranmisi) data tersebut dengan menggunakan modem 14.4 kbit/second akan membutuhkan waktu transmisi tersebut hanya menjadi 17 detik. Di sini proses kompresi berguna untuk menurunkan biaya transmisi (cost transmission). Aplikasi penyimpanan video pada CD-ROM suatu video bergerak dengan 30 frame per second (fps) dan resolusi 720 x 480 pixel, akan menghasilkan ukuran video sekitar 20.736 Mbytes per detik. CD-ROM yang berukuran 650 Mbytes hanya dapat menyimpan video dengan durasi sekitar 31 detik. Dengan proses kompresi, CD-ROM akhirnya bisa menyimpan video dalam durasi sekitar 74 menit.
  • 4. Berikut table perbandingan data rate yang dibutuhkan untuk data yang sebelum dan setelah kompresi pada bagian aplikasi citra, video, dan audio.
  • 5. Ada beberapa faktor mengapa pada citra, video, dan audio sangat tepat dilakukan proses kompresi. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut : a. Pada suatu citra tunggal atau pada frame tungga video dapat terjadi korelasi yang signifikan antara suatu pixel dengan pixel tetangga. Korelasi ini disebut dengan korelasi spasial (spasial correlation). b. Pada data yang diambil dari beberapa sensor (multi sensor), terdapat korelasi yang signifikan antar sampel yang diambil oleh sensor-sensor tersebut. Korelasi ini disebut dengan korelasi spectral (spectral correlation).
  • 6. c. Pada data temporal seperti video, terdapat korelasi yang signifikan antara sampel pada segmen waktu yang berbeda. Korelasi ini disebut sebagai korelasi temporal (temporal correlation). d. Pada suatu data terdapat data informasi yang tidak relevan dengan sudut pandang persepsi mata. Data Berlebihan (Data Redundancy) Pada citra, video, maapun audio terdapsat beberapa factor yang memunculkan data berlebihan. Data berlebihan merupakan isu penting dalam kompresi citra. Data berlebihan ini dapat dinyatakan secara matematis. Bila n1 dan n2 menyatakan jumlah (unit) informasi dalam dua himpunan data (data set) yang mewakili data yang sama maka data berlebihan relatif (relative data redundancy) RD dari himpunan data pertama.
  • 7. Coding Redundancy Pada suatu citra, nilai intensitas setiap pixel diwakili oleh sejumlah bit. Coding redundancy terjadi bila jumlah bit yang digunakan untuk mewakili suatu intensitas berlebihan. Interpixel Redundancy Data berlebihan model ini terjadi karena adanya korelasi antarpixel dngan pixel tetangganya. Nilai intensitas suatu pixel dapat diprediksi dari pixel tetangga. Informasi yang dibawa oleh suatu pixel terhadap keseluruhan citra (objek) relative tidak besar atau tidak signifikan. Ini berarti pixel tersebut berlebihan. Interpixel redundancy sering juga disebut spatial redundancy, geometric redundancy, dan interframe redundancy.
  • 8. Psychovisual Redundancy Psychovisual Redundancy berbeda dengan coding maupun interpixel redundancy. Data berlebihan model ini berkaitan secara langsung dengan informasi visual yang dilihat dengan mata. Fenomena ini terjadi karena mata manusia tidak memiliki sensitivitas yang sama terhadap semua informasi visual. Dengan kata lain mata tidak dapat membedakan antara informasi penting dengan informasi kurang penting. Informasi inilah yang dikatakan Psychovisual Redundancy. Informasi tersebut dapast dihilangkan karena tidak akan berdampak secara signifikan pada kualitas persepsi terhdapat citra. Proses menghilangkan data berlebihan Psychovisual dapat menyebabkan hilangnya informasi secara kuantitas. Hal ini menyebabkan dalam proses kompresi, menghilangkan data berlebihan Psychovisual dapat menghasilkan rekonstruksi citra kompresi yang tidak sempurna, dalam arti terjadi antara citra hasil kompresi dengan citra asli.
  • 9. Kuantisasi Proses kuantisasi dilakukan dengan membagi citra menjadi beberapa blok yang berukuran sama, blok ini dinamakan vector pixel. Sebelumnya, proses encoder sudah mempersiapkan template yang dinamakan buku kode (code book). Ukuran code book sama dengan ukuran vector pixel. Setiap blok citra dibandingkan dengan setiap blok di buku kode dan kemudian disamakan dengan nilai yang terdekat. Berikut ini akan dijelaskan berbagai teknik kompresi citra baik yang bersifat lossless maupun lossy.