SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Jenis Citra
    Nilai suatu pixel memiliki nilai dalam rentang tertentu, dari nilai minimum sampai
  maksimum. Jangkauan yang digunakan berbeda-beda tergantung dari jenis warnanya.
Namun secara umum jangkauannya adalah 0 – 255. Citra dengan penggambaran seperti ini
 di golongkan ke dalam citra pixel integer. Berikut ini adalah jenis-jenis citra berdasarkan
                                       nilai pixelnya.


                                        Citra Biner
  Citra biner adalah citra digital yang hanya memiliki dua kemungkinan nilai pixel yaitu
hitam dan putih. Citra biner juga disebut sebagai citra B&W (Black and White) atau citra
  monokrom. Hanya dibutuhkan 1 bit untuk mewakili nilai setiap pixel dari citra biner.
  Citra biner seringkali muncul sebagai hasil dari proses pengolahan seperti segmentasi,
                       pengambangan,morfologi,ataupun dithering.
Citra Grayscale
Citra Grayscale merupakan citra digital yang hanya memiliki satu nilai kanal pada setiap pixelnya.
Dengan kata lain nilai bagian RED = GREEN = BLUE. Nilai tersebut digunakan untuk
menunjukkan tingkat intensitas. Warna yang dimiliki adalah warna dari hitam, keabuan, dan putih.
Tingkatan keabuan disini merupakan warna abu dengan berbagai tingkatan dari hitam hingga
mendekati putih.


Citra Warna (8 Bit)
Setiap pixel dari citra warna (8 bit) hanya diwakili oleh 8 bit dengan jumlah warna maksimum
yang dapat digunakan adalah 256 warna. Ada dua jenis citra warna 8 bit. Pertama, citra warnaa 8
bit dengan menggunakan palet warna 256 dengan setiap paletnya memiliki pemetaan nilai
(colormap) RGB tertentu. Model ini lebih sering digunakan. Kedua, setiap pixel memiliki format
8 bit sebagai berikut.
Citra Warna (16 Bit)

Citra warna 16 bit (biasanya disebut sebagai citra highcolor) dengan setiap pixelnya

diwakili dengan 2 byte memory (16 bit).

Warna 16 bit memiliki 65.536 warna. Dalam formasi bitnya, nilai merah dan biru

mengambil tempat di 5 bi di kanan dan kiri. Komponen hijau memiliki 5 bit ditambah 1

bit ekstra. Pemilihan komponen hijau dengan deret 6 bit dikarenakan penglihatan

manusia lebih sensitive terhadap warna hijau.
Citra Warna (24 Bit)


Setiap pixel dari citra warna 24 bit diwakili dengan 24 bit sehingga total 16.777.216


variasi warna. Variasi ini sudah lebih dari cukup untuk memvisualisasikan seluruh warna


yang dapat dilihat penglihatan manusia. Penglihatan manusia dipercaya hanya dapat


membedakan hingga 10 juta warna saja.


Setiap poin informasi pixel (RGB) disimpan ke dalam 1 byte data. 8 bit pertama


menyimpan nilai biru, kemudian diikuti dengan nilai hijau pada 8 bit kedua dan pada 8 bit


terakhir merupakan warna merah.
Format File Citra

Bitmap (.bmp)

Format .bmp adalah format penyimpanan standar tanpa kompresi yang umum dapat digunakan

untuk menyimpan citra biner hingga citra warna. Format ini terdiri dari beberapa jenis yang setiap

jenisnya ditentukan dengan jumlah bit yang digunakan untuk menyimpan sebuah nilai pixel.



Tagged Image Format (.tif, .tiff)

Format .tif merupakan format penyimpanan citra yang dapat digunakan untuk menyimpan citra

bitmap hingga citra dengan warna palet terkompresi. Format ini juga dapat digunakan untuk

menyimpan citra yang tidak terkompresi dan juga citra terkompresi.
Portable Network Graphics (.png)


Format . png adalah format penyimpanan citra terkompresi. Format ini dapat digunakan pada citra


grayscale, citra dengan palet warna, dan juga citra fullcolor. Format .png juga mampu untuk


menyimpan informasi hingga kanal alpha dengan penyimpanan sebesar 1 hingga 16 bit per kanal.


JPEG (.jpg)


.jpg adalah format yang sangat umum digunakan saat khususnya untuk transmisi citra. Format ini


digunakan untuk menyimpan citra hasil kompresi dengan metode JPEG.


MPEG (.mpg)


Format ini digunakan di dunia internet dan diperuntukkan sebagai format penyimpanan citra


bergerak (video). Format ini mendukung video dengan kompresi ber-rugi.
Graphics Interchange Format (.gif)

Format ini dapat digunakan pada citra warna dengan palet 8 bit. Penggunaan umumnya pada

aplikasi web. Kualitas yang rendah menyebabkan format ini tidak terlalu popular di kalangan

peneliti pengolahan citra digital.

RGB (.rgb)

Format ini merupakan format penyimpanan citra yang dibuat oleh silicon graphics untuk

menyimpan citra berwarna.

RAS (.ras)

Format .ras digunakan untuk menyimpan citra dengan format RGB tanpa kompresi.

Postscript (.ps, .eps, .epfs)

Format ini diperkenalkan sebagai format untuk menyimpan citra buku elektronik. Dalam format

ini, citra dipresentasikan ke dalam deret nilai decimal atau hexadesimal yang dikodekan ke dalam

ASCII
Portable Image File Format


Format ini memiliki beberapa bagian diantaranya adalah portable bitmap, portable graymap,


portable pixmap, dan portable network map dengan format berturut-turut adalah .pbm, .pgm, .ppm


dan .pnm. format ini baik digunakan untuk menyimpan dan membaca kembali data citra.


PPM


PPM terdiri dari dua bagian umum yaitu bagian pendahuluan dan bagian data citra. Bagian


pendahuluan memiliki tiga bagian kecil, yaitu pertama adalah pengenal PPM yang dapat berupa


p3 (untuk citra ASCII) dan p6 (untuk citra binari). Bagian pendahuluan yang kedua adalah ukuran


panjang dan lebar citra. Bagian ketiga dari pendahuluan adalah nilai maksimum dari komponen


warna. Keistimewaannya adalah dalam data citra dapat disimpan komentar dengan memberikan


tanda ’#’ sebelum komentar.
PGM


Format ini hampir mirip dengan format PPM hanya saja format ini menyimpan


informasi grayscale (satu nilai per pixel). Pengenal yang digunakan adalah p2 dan p5.


PBM


PBM digunakan untuk menyimpan citra biner. Hampir sama dengan PPM dan PGM,


format PBM ini memiliki pendahuluan, hanya saja pendahuluannya tidak memiliki

bagian ketiga (penjelasan nilai maksimum pixel). Pengenal yang digunakan adalah p1.
Pcd   04 - jenis dan format citra

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Buku struktur data Sorting
Buku struktur data SortingBuku struktur data Sorting
Buku struktur data SortingBintangWijaya5
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. ahmad haidaroh
 
Penjelasan tentang kontur dan representasi citra
Penjelasan tentang kontur dan representasi citraPenjelasan tentang kontur dan representasi citra
Penjelasan tentang kontur dan representasi citraIztHo'ell Shoerento
 
Pengolahan Citra 3 - Operasi-operasi Digital
Pengolahan Citra 3 - Operasi-operasi DigitalPengolahan Citra 3 - Operasi-operasi Digital
Pengolahan Citra 3 - Operasi-operasi DigitalNur Fadli Utomo
 
Penerapan Persamaan Diferensial Parsial
Penerapan Persamaan Diferensial ParsialPenerapan Persamaan Diferensial Parsial
Penerapan Persamaan Diferensial ParsialHidayatul Mustafidah
 
Organisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasiOrganisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasidaru2501
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Pertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
Pertemuan 1 - Introduction - Citra DigitalPertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
Pertemuan 1 - Introduction - Citra Digitalahmad haidaroh
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelradar radius
 
Dualitas & analisis sensitivitas
Dualitas & analisis sensitivitasDualitas & analisis sensitivitas
Dualitas & analisis sensitivitasSukni Asmecis
 

Was ist angesagt? (20)

Buku struktur data Sorting
Buku struktur data SortingBuku struktur data Sorting
Buku struktur data Sorting
 
Transenden
TransendenTransenden
Transenden
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
 
Pertemuan 12 deret fourier
Pertemuan 12  deret fourierPertemuan 12  deret fourier
Pertemuan 12 deret fourier
 
Penjelasan tentang kontur dan representasi citra
Penjelasan tentang kontur dan representasi citraPenjelasan tentang kontur dan representasi citra
Penjelasan tentang kontur dan representasi citra
 
Pengolahan Citra 3 - Operasi-operasi Digital
Pengolahan Citra 3 - Operasi-operasi DigitalPengolahan Citra 3 - Operasi-operasi Digital
Pengolahan Citra 3 - Operasi-operasi Digital
 
Penerapan Persamaan Diferensial Parsial
Penerapan Persamaan Diferensial ParsialPenerapan Persamaan Diferensial Parsial
Penerapan Persamaan Diferensial Parsial
 
Organisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasiOrganisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasi
 
Sistem Pakar Certainty factor
Sistem Pakar Certainty factor Sistem Pakar Certainty factor
Sistem Pakar Certainty factor
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Parametric Equations
Parametric EquationsParametric Equations
Parametric Equations
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Pertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
Pertemuan 1 - Introduction - Citra DigitalPertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
Pertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
 
Jaringan perceptron
Jaringan perceptronJaringan perceptron
Jaringan perceptron
 
Dualitas & analisis sensitivitas
Dualitas & analisis sensitivitasDualitas & analisis sensitivitas
Dualitas & analisis sensitivitas
 
Jenis Data Statistik
Jenis Data StatistikJenis Data Statistik
Jenis Data Statistik
 
Efisiensi algoritma
Efisiensi algoritmaEfisiensi algoritma
Efisiensi algoritma
 

Andere mochten auch

Pcd 09 - model kompresi citra
Pcd   09 - model kompresi citraPcd   09 - model kompresi citra
Pcd 09 - model kompresi citraFebriyani Syafri
 
Pcd 07 - kompresi data citra
Pcd   07 - kompresi data citraPcd   07 - kompresi data citra
Pcd 07 - kompresi data citraFebriyani Syafri
 
Pcd 05 - transformasi citra
Pcd   05 - transformasi citraPcd   05 - transformasi citra
Pcd 05 - transformasi citraFebriyani Syafri
 
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
Pcd   02 - bidang pengolahan citraPcd   02 - bidang pengolahan citra
Pcd 02 - bidang pengolahan citraFebriyani Syafri
 
Pcd 03 - dasar pengolahan citra
Pcd   03 - dasar pengolahan citraPcd   03 - dasar pengolahan citra
Pcd 03 - dasar pengolahan citraFebriyani Syafri
 

Andere mochten auch (8)

Jenis-Jenis Format Citra
Jenis-Jenis Format CitraJenis-Jenis Format Citra
Jenis-Jenis Format Citra
 
Pcd 09 - model kompresi citra
Pcd   09 - model kompresi citraPcd   09 - model kompresi citra
Pcd 09 - model kompresi citra
 
Pcd 07 - kompresi data citra
Pcd   07 - kompresi data citraPcd   07 - kompresi data citra
Pcd 07 - kompresi data citra
 
Pcd 06 - perbaikan citra
Pcd   06 - perbaikan citraPcd   06 - perbaikan citra
Pcd 06 - perbaikan citra
 
Pcd 05 - transformasi citra
Pcd   05 - transformasi citraPcd   05 - transformasi citra
Pcd 05 - transformasi citra
 
Pcd 01 - pendahuluan
Pcd   01 - pendahuluanPcd   01 - pendahuluan
Pcd 01 - pendahuluan
 
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
Pcd   02 - bidang pengolahan citraPcd   02 - bidang pengolahan citra
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
 
Pcd 03 - dasar pengolahan citra
Pcd   03 - dasar pengolahan citraPcd   03 - dasar pengolahan citra
Pcd 03 - dasar pengolahan citra
 

Ähnlich wie Pcd 04 - jenis dan format citra

04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pdf
04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pdf04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pdf
04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pdf2212212037SYAEPUL
 
04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pptx
04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pptx04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pptx
04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pptxnyomans1
 
Modul 3 teks,gambar
Modul 3 teks,gambarModul 3 teks,gambar
Modul 3 teks,gambarEkky Patria
 
Multimedia 2 image
Multimedia 2   imageMultimedia 2   image
Multimedia 2 imageNani Wulan
 
Materi 2 mengenal jenis citra
Materi 2 mengenal jenis citraMateri 2 mengenal jenis citra
Materi 2 mengenal jenis citradedidarwis
 
Format citra digital
Format citra digitalFormat citra digital
Format citra digitalSyahputra J
 
Modul 7 kompresi citra
Modul 7 kompresi citraModul 7 kompresi citra
Modul 7 kompresi citraEkky Patria
 
2023_02_06 PCD Pengenalan Dasar Citra.pdf
2023_02_06 PCD Pengenalan Dasar Citra.pdf2023_02_06 PCD Pengenalan Dasar Citra.pdf
2023_02_06 PCD Pengenalan Dasar Citra.pdfLusiYanti12
 
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSBMateri Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSBAgung Sulistyanto
 
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABPengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABSimesterious TheMaster
 
jurnal pengolahan citra
jurnal pengolahan citrajurnal pengolahan citra
jurnal pengolahan citraOvie Poenya
 

Ähnlich wie Pcd 04 - jenis dan format citra (20)

Desain gambar bitmap
Desain gambar bitmapDesain gambar bitmap
Desain gambar bitmap
 
Chap 5 peningkatan kualitas citra
Chap 5 peningkatan kualitas citraChap 5 peningkatan kualitas citra
Chap 5 peningkatan kualitas citra
 
04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pdf
04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pdf04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pdf
04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pdf
 
04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pptx
04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pptx04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pptx
04-Format-citra-dan-struktur-data-citra-2021.pptx
 
Modul 3 teks,gambar
Modul 3 teks,gambarModul 3 teks,gambar
Modul 3 teks,gambar
 
Multimedia 2 image
Multimedia 2   imageMultimedia 2   image
Multimedia 2 image
 
Materi 2 mengenal jenis citra
Materi 2 mengenal jenis citraMateri 2 mengenal jenis citra
Materi 2 mengenal jenis citra
 
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektorDesain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
 
Modul 1-dasar-desain-grafis
Modul 1-dasar-desain-grafisModul 1-dasar-desain-grafis
Modul 1-dasar-desain-grafis
 
Format citra digital
Format citra digitalFormat citra digital
Format citra digital
 
Modul 7 kompresi citra
Modul 7 kompresi citraModul 7 kompresi citra
Modul 7 kompresi citra
 
2023_02_06 PCD Pengenalan Dasar Citra.pdf
2023_02_06 PCD Pengenalan Dasar Citra.pdf2023_02_06 PCD Pengenalan Dasar Citra.pdf
2023_02_06 PCD Pengenalan Dasar Citra.pdf
 
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSBMateri Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSB
 
Pengertian berbagai format
Pengertian berbagai formatPengertian berbagai format
Pengertian berbagai format
 
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABPengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
 
Laporan pcd 01
Laporan pcd 01Laporan pcd 01
Laporan pcd 01
 
GRAVIS BERBASIS BITMAP
GRAVIS BERBASIS BITMAPGRAVIS BERBASIS BITMAP
GRAVIS BERBASIS BITMAP
 
jurnal pengolahan citra
jurnal pengolahan citrajurnal pengolahan citra
jurnal pengolahan citra
 
Pertemuan 2 Database Multimedia
Pertemuan 2 Database MultimediaPertemuan 2 Database Multimedia
Pertemuan 2 Database Multimedia
 
Jurnal Article <search>
Jurnal Article <search>Jurnal Article <search>
Jurnal Article <search>
 

Mehr von Febriyani Syafri

Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulangRpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulangFebriyani Syafri
 
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real timeFebriyani Syafri
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objekFebriyani Syafri
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusiFebriyani Syafri
 
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Rpl   010 - perancangan arsitekturalRpl   010 - perancangan arsitektural
Rpl 010 - perancangan arsitekturalFebriyani Syafri
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formalFebriyani Syafri
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunakFebriyani Syafri
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratanFebriyani Syafri
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sisterFebriyani Syafri
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sisterFebriyani Syafri
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi dataFebriyani Syafri
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)Febriyani Syafri
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client serverFebriyani Syafri
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client serverFebriyani Syafri
 

Mehr von Febriyani Syafri (20)

Rpl 016 - uas
Rpl   016 - uasRpl   016 - uas
Rpl 016 - uas
 
Rpl 015 - interface user
Rpl   015 - interface userRpl   015 - interface user
Rpl 015 - interface user
 
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulangRpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
 
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
 
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Rpl   010 - perancangan arsitekturalRpl   010 - perancangan arsitektural
Rpl 010 - perancangan arsitektural
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formal
 
Rpl 08 - uts
Rpl   08 - utsRpl   08 - uts
Rpl 08 - uts
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sister
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sister
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi data
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
 
Sister 05 - proses
Sister   05 - prosesSister   05 - proses
Sister 05 - proses
 
Sister 06 - client server
Sister   06 - client serverSister   06 - client server
Sister 06 - client server
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client server
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client server
 
Sister 010 - file service
Sister   010 - file serviceSister   010 - file service
Sister 010 - file service
 

Pcd 04 - jenis dan format citra

  • 1.
  • 2. Jenis Citra Nilai suatu pixel memiliki nilai dalam rentang tertentu, dari nilai minimum sampai maksimum. Jangkauan yang digunakan berbeda-beda tergantung dari jenis warnanya. Namun secara umum jangkauannya adalah 0 – 255. Citra dengan penggambaran seperti ini di golongkan ke dalam citra pixel integer. Berikut ini adalah jenis-jenis citra berdasarkan nilai pixelnya. Citra Biner Citra biner adalah citra digital yang hanya memiliki dua kemungkinan nilai pixel yaitu hitam dan putih. Citra biner juga disebut sebagai citra B&W (Black and White) atau citra monokrom. Hanya dibutuhkan 1 bit untuk mewakili nilai setiap pixel dari citra biner. Citra biner seringkali muncul sebagai hasil dari proses pengolahan seperti segmentasi, pengambangan,morfologi,ataupun dithering.
  • 3. Citra Grayscale Citra Grayscale merupakan citra digital yang hanya memiliki satu nilai kanal pada setiap pixelnya. Dengan kata lain nilai bagian RED = GREEN = BLUE. Nilai tersebut digunakan untuk menunjukkan tingkat intensitas. Warna yang dimiliki adalah warna dari hitam, keabuan, dan putih. Tingkatan keabuan disini merupakan warna abu dengan berbagai tingkatan dari hitam hingga mendekati putih. Citra Warna (8 Bit) Setiap pixel dari citra warna (8 bit) hanya diwakili oleh 8 bit dengan jumlah warna maksimum yang dapat digunakan adalah 256 warna. Ada dua jenis citra warna 8 bit. Pertama, citra warnaa 8 bit dengan menggunakan palet warna 256 dengan setiap paletnya memiliki pemetaan nilai (colormap) RGB tertentu. Model ini lebih sering digunakan. Kedua, setiap pixel memiliki format 8 bit sebagai berikut.
  • 4. Citra Warna (16 Bit) Citra warna 16 bit (biasanya disebut sebagai citra highcolor) dengan setiap pixelnya diwakili dengan 2 byte memory (16 bit). Warna 16 bit memiliki 65.536 warna. Dalam formasi bitnya, nilai merah dan biru mengambil tempat di 5 bi di kanan dan kiri. Komponen hijau memiliki 5 bit ditambah 1 bit ekstra. Pemilihan komponen hijau dengan deret 6 bit dikarenakan penglihatan manusia lebih sensitive terhadap warna hijau.
  • 5. Citra Warna (24 Bit) Setiap pixel dari citra warna 24 bit diwakili dengan 24 bit sehingga total 16.777.216 variasi warna. Variasi ini sudah lebih dari cukup untuk memvisualisasikan seluruh warna yang dapat dilihat penglihatan manusia. Penglihatan manusia dipercaya hanya dapat membedakan hingga 10 juta warna saja. Setiap poin informasi pixel (RGB) disimpan ke dalam 1 byte data. 8 bit pertama menyimpan nilai biru, kemudian diikuti dengan nilai hijau pada 8 bit kedua dan pada 8 bit terakhir merupakan warna merah.
  • 6. Format File Citra Bitmap (.bmp) Format .bmp adalah format penyimpanan standar tanpa kompresi yang umum dapat digunakan untuk menyimpan citra biner hingga citra warna. Format ini terdiri dari beberapa jenis yang setiap jenisnya ditentukan dengan jumlah bit yang digunakan untuk menyimpan sebuah nilai pixel. Tagged Image Format (.tif, .tiff) Format .tif merupakan format penyimpanan citra yang dapat digunakan untuk menyimpan citra bitmap hingga citra dengan warna palet terkompresi. Format ini juga dapat digunakan untuk menyimpan citra yang tidak terkompresi dan juga citra terkompresi.
  • 7. Portable Network Graphics (.png) Format . png adalah format penyimpanan citra terkompresi. Format ini dapat digunakan pada citra grayscale, citra dengan palet warna, dan juga citra fullcolor. Format .png juga mampu untuk menyimpan informasi hingga kanal alpha dengan penyimpanan sebesar 1 hingga 16 bit per kanal. JPEG (.jpg) .jpg adalah format yang sangat umum digunakan saat khususnya untuk transmisi citra. Format ini digunakan untuk menyimpan citra hasil kompresi dengan metode JPEG. MPEG (.mpg) Format ini digunakan di dunia internet dan diperuntukkan sebagai format penyimpanan citra bergerak (video). Format ini mendukung video dengan kompresi ber-rugi.
  • 8. Graphics Interchange Format (.gif) Format ini dapat digunakan pada citra warna dengan palet 8 bit. Penggunaan umumnya pada aplikasi web. Kualitas yang rendah menyebabkan format ini tidak terlalu popular di kalangan peneliti pengolahan citra digital. RGB (.rgb) Format ini merupakan format penyimpanan citra yang dibuat oleh silicon graphics untuk menyimpan citra berwarna. RAS (.ras) Format .ras digunakan untuk menyimpan citra dengan format RGB tanpa kompresi. Postscript (.ps, .eps, .epfs) Format ini diperkenalkan sebagai format untuk menyimpan citra buku elektronik. Dalam format ini, citra dipresentasikan ke dalam deret nilai decimal atau hexadesimal yang dikodekan ke dalam ASCII
  • 9. Portable Image File Format Format ini memiliki beberapa bagian diantaranya adalah portable bitmap, portable graymap, portable pixmap, dan portable network map dengan format berturut-turut adalah .pbm, .pgm, .ppm dan .pnm. format ini baik digunakan untuk menyimpan dan membaca kembali data citra. PPM PPM terdiri dari dua bagian umum yaitu bagian pendahuluan dan bagian data citra. Bagian pendahuluan memiliki tiga bagian kecil, yaitu pertama adalah pengenal PPM yang dapat berupa p3 (untuk citra ASCII) dan p6 (untuk citra binari). Bagian pendahuluan yang kedua adalah ukuran panjang dan lebar citra. Bagian ketiga dari pendahuluan adalah nilai maksimum dari komponen warna. Keistimewaannya adalah dalam data citra dapat disimpan komentar dengan memberikan tanda ’#’ sebelum komentar.
  • 10. PGM Format ini hampir mirip dengan format PPM hanya saja format ini menyimpan informasi grayscale (satu nilai per pixel). Pengenal yang digunakan adalah p2 dan p5. PBM PBM digunakan untuk menyimpan citra biner. Hampir sama dengan PPM dan PGM, format PBM ini memiliki pendahuluan, hanya saja pendahuluannya tidak memiliki bagian ketiga (penjelasan nilai maksimum pixel). Pengenal yang digunakan adalah p1.