SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Fraktal untuk Pengolahan Citra


         Fraktal seringkali dikaitkan dengan pembuatan fenomena (objek) buatan

(artificial phenomena), seperti himpunan Mandelbrot, Kurva Koch, Segitiga

Siersppinki, himpunan julia, dan sebagainya.

Pengertian Fraktal

         Secara harfiah Fraktal (fractal) berasal dari bahasa latin yaitu fractus yang

berarti pecah (broken) atau tidak teratur (irregular). Fraktal pertama kali

diperkenalkan oleh Benoit B Mandelbrot sekitar tahun 1977 daam bukunya yang

berjudul “The Fractal Geometry of Nature”. Fraktal merupakan cara yang tepat untuk

membuat pemodelan fenomena alam (naturel phenomenon) dan dianggap sebagai alat

untuk merepresentasikan objek-objek alam.
Banyak objek pada alam semesta ini memiliki model yang rumit dan tidak

teratur. Seperti contoh, pepohonan (trees), pegununga (mountain), embun (clouds)

sungai berliku-liku (river flows), garis pantai (coastline), permukaan tanah lapangan

atau daerah (terrain), jaringan yang menyalurkan darah dari setiap sel ke seluruh tubuh

atau sebaliknya, saraf retina mata, garis-garis telapak tangan, dan sebagainya.

         Seringkali terlihat objek-objek tersebut    merupakan perulangan pola-pola

pada berbagai skala, tidak masalah sekecil apapun ukuran skalanya. Pohon-pohonan

memiliki cabang. Setiap cabang memiliki cabang lagi, dan demikian dan seterusnya.

Perulangan tersebut terjadi tanpa batas hanya saja dalam skala yang lebih kecil.
Geometri klasik atau geometri Euclidean seperti segitiga, segienam, bola, kerucut, spiral,

sinusoidal, dan lainnya, kurang memiliki kemampuan untuk menggambarkan kealamian dan

ketidakteraturan dari objek-objek tersebut. Sedangkan geometri Fraktal merupakan cara yang tepat

untuk             merepresentasikan               objek-objek              alam                tersebut.



           Fraktal memiliki karakteristik utama yaitu kemiripan dengan diri sendiri (self-similarity).

Karakteristik tersebut membuat fraktal memiliki kemampuan memodelkan objek alam yang rumit dan

tidak teratur. Menggunakan karakteristik tersebut pula Fraktal mampu menentukan dimensi suatu

objek. Tidak seperti geometri Euclidean yang hanya mampu menentukan dimensi bulat (integer) suatu

objek, seperti garis memiliki dimensi 1 (satu), bidang berdimensi 2 (dua), balok berdimensi 3 (tiga),

Fraktal   mampu     menghasilkan      dimensi   pecahan    (fractional   dimension)    suatu     objek.
Self-Similarity Fraktal

Fraktal adalah objek yang memiliki kemiripan dengan dirinya sendiri dalam skala yang berbeda,

artinya bagian yang lebih kecil pada objek akan mirip dengan objek itu sendiri bila dilihat secara

keseluruhan.

Ada beberapa jenis self-similarity yaitu :

- Exact Self-Similarity

Self-Similarity sempurna mungkin terjadi dan biasanya terjadi pada objek Fraktal yang didefinisikan

secara matematika.

- Aproximate Self Similarity

Self-similarity aproksimasi paling umum terjadi, seperti suatu objek yang sama namun berbeda skala.

Akan tetapi sesungguhnya kedua objek tersebut tidak tepat sama.

- Statistical Self-Similarity

Terkadang terdapat objek dengan self-similarity yang tampak jelas. Akan tetapi secara numerik atau

statistik pada skala yang berbeda, self-similarity dari objek tersebut dapat diukur.
Transformasi Kontraktif (Contractive Transformation)

Suatu transformasi W dikatakan kontraktif bila dua titik P1 dan P2 suatu citra masukan menjadi

lebih dekat pada citra hasil.



IFS (Iterated Function System)

IFS diperkenalkan oleh Michael Barnsley sekitar tahun 1987. Tokoh lain yang berperan dalam

memperkenalkan konsep IFS adalah Stephen Demko dan Alan Sloan. IFS didasari pada asumsi

dasar berikut.

Citra dari beberapa objek alami dapat didekati oleh himpunan self-similarity yang deterministik.

Himpunan tersebut dapat dihasilkan dengan menggunakan suatu transformasi IFS dengan kecil

parameter.
Fraktal untuk Pengolahan Citra

Weitere ähnliche Inhalte

Mehr von Febriyani Syafri

Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real timeFebriyani Syafri
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunakFebriyani Syafri
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratanFebriyani Syafri
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sisterFebriyani Syafri
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sisterFebriyani Syafri
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi dataFebriyani Syafri
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)Febriyani Syafri
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client serverFebriyani Syafri
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client serverFebriyani Syafri
 
Sister 011 - network file system
Sister   011 - network file systemSister   011 - network file system
Sister 011 - network file systemFebriyani Syafri
 
Sister 013 - database terdistribusi
Sister   013 - database terdistribusiSister   013 - database terdistribusi
Sister 013 - database terdistribusiFebriyani Syafri
 
Sister 014 - keamanan sistem terdistribusi
Sister   014 - keamanan sistem terdistribusiSister   014 - keamanan sistem terdistribusi
Sister 014 - keamanan sistem terdistribusiFebriyani Syafri
 
Sister 015 - manajemen keamanan
Sister   015 - manajemen keamananSister   015 - manajemen keamanan
Sister 015 - manajemen keamananFebriyani Syafri
 

Mehr von Febriyani Syafri (20)

Rpl 016 - uas
Rpl   016 - uasRpl   016 - uas
Rpl 016 - uas
 
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
 
Rpl 08 - uts
Rpl   08 - utsRpl   08 - uts
Rpl 08 - uts
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sister
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sister
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi data
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
 
Sister 05 - proses
Sister   05 - prosesSister   05 - proses
Sister 05 - proses
 
Sister 06 - client server
Sister   06 - client serverSister   06 - client server
Sister 06 - client server
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client server
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client server
 
Sister 010 - file service
Sister   010 - file serviceSister   010 - file service
Sister 010 - file service
 
Sister 011 - network file system
Sister   011 - network file systemSister   011 - network file system
Sister 011 - network file system
 
Sister 012 - name service
Sister   012 - name serviceSister   012 - name service
Sister 012 - name service
 
Sister 013 - database terdistribusi
Sister   013 - database terdistribusiSister   013 - database terdistribusi
Sister 013 - database terdistribusi
 
Sister 014 - keamanan sistem terdistribusi
Sister   014 - keamanan sistem terdistribusiSister   014 - keamanan sistem terdistribusi
Sister 014 - keamanan sistem terdistribusi
 
Sister 015 - manajemen keamanan
Sister   015 - manajemen keamananSister   015 - manajemen keamanan
Sister 015 - manajemen keamanan
 
Pcd 01 - pendahuluan
Pcd   01 - pendahuluanPcd   01 - pendahuluan
Pcd 01 - pendahuluan
 

Fraktal untuk Pengolahan Citra

  • 1.
  • 2. Fraktal untuk Pengolahan Citra Fraktal seringkali dikaitkan dengan pembuatan fenomena (objek) buatan (artificial phenomena), seperti himpunan Mandelbrot, Kurva Koch, Segitiga Siersppinki, himpunan julia, dan sebagainya. Pengertian Fraktal Secara harfiah Fraktal (fractal) berasal dari bahasa latin yaitu fractus yang berarti pecah (broken) atau tidak teratur (irregular). Fraktal pertama kali diperkenalkan oleh Benoit B Mandelbrot sekitar tahun 1977 daam bukunya yang berjudul “The Fractal Geometry of Nature”. Fraktal merupakan cara yang tepat untuk membuat pemodelan fenomena alam (naturel phenomenon) dan dianggap sebagai alat untuk merepresentasikan objek-objek alam.
  • 3. Banyak objek pada alam semesta ini memiliki model yang rumit dan tidak teratur. Seperti contoh, pepohonan (trees), pegununga (mountain), embun (clouds) sungai berliku-liku (river flows), garis pantai (coastline), permukaan tanah lapangan atau daerah (terrain), jaringan yang menyalurkan darah dari setiap sel ke seluruh tubuh atau sebaliknya, saraf retina mata, garis-garis telapak tangan, dan sebagainya. Seringkali terlihat objek-objek tersebut merupakan perulangan pola-pola pada berbagai skala, tidak masalah sekecil apapun ukuran skalanya. Pohon-pohonan memiliki cabang. Setiap cabang memiliki cabang lagi, dan demikian dan seterusnya. Perulangan tersebut terjadi tanpa batas hanya saja dalam skala yang lebih kecil.
  • 4. Geometri klasik atau geometri Euclidean seperti segitiga, segienam, bola, kerucut, spiral, sinusoidal, dan lainnya, kurang memiliki kemampuan untuk menggambarkan kealamian dan ketidakteraturan dari objek-objek tersebut. Sedangkan geometri Fraktal merupakan cara yang tepat untuk merepresentasikan objek-objek alam tersebut. Fraktal memiliki karakteristik utama yaitu kemiripan dengan diri sendiri (self-similarity). Karakteristik tersebut membuat fraktal memiliki kemampuan memodelkan objek alam yang rumit dan tidak teratur. Menggunakan karakteristik tersebut pula Fraktal mampu menentukan dimensi suatu objek. Tidak seperti geometri Euclidean yang hanya mampu menentukan dimensi bulat (integer) suatu objek, seperti garis memiliki dimensi 1 (satu), bidang berdimensi 2 (dua), balok berdimensi 3 (tiga), Fraktal mampu menghasilkan dimensi pecahan (fractional dimension) suatu objek.
  • 5. Self-Similarity Fraktal Fraktal adalah objek yang memiliki kemiripan dengan dirinya sendiri dalam skala yang berbeda, artinya bagian yang lebih kecil pada objek akan mirip dengan objek itu sendiri bila dilihat secara keseluruhan. Ada beberapa jenis self-similarity yaitu : - Exact Self-Similarity Self-Similarity sempurna mungkin terjadi dan biasanya terjadi pada objek Fraktal yang didefinisikan secara matematika. - Aproximate Self Similarity Self-similarity aproksimasi paling umum terjadi, seperti suatu objek yang sama namun berbeda skala. Akan tetapi sesungguhnya kedua objek tersebut tidak tepat sama. - Statistical Self-Similarity Terkadang terdapat objek dengan self-similarity yang tampak jelas. Akan tetapi secara numerik atau statistik pada skala yang berbeda, self-similarity dari objek tersebut dapat diukur.
  • 6. Transformasi Kontraktif (Contractive Transformation) Suatu transformasi W dikatakan kontraktif bila dua titik P1 dan P2 suatu citra masukan menjadi lebih dekat pada citra hasil. IFS (Iterated Function System) IFS diperkenalkan oleh Michael Barnsley sekitar tahun 1987. Tokoh lain yang berperan dalam memperkenalkan konsep IFS adalah Stephen Demko dan Alan Sloan. IFS didasari pada asumsi dasar berikut. Citra dari beberapa objek alami dapat didekati oleh himpunan self-similarity yang deterministik. Himpunan tersebut dapat dihasilkan dengan menggunakan suatu transformasi IFS dengan kecil parameter.