8. Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran (balance of
payment / BOP) adalah catatan sistematis
dari semua transaksi ekonomi
internasional, baik perdagangan, investasi,
maupun pinjaman yang terjadi antara
penduduk dalam negeri suatu negara
dengan penduduk luar negeri selama
jangka waktu tertentu (1 tahun) yang
dinyatakan dalam dolar AS.
9. Komponen Neraca Pembayaran
Transaksi berjalan (current account)
dan transaksi modal dan finansial
(capital and financial account) merupakan
komponen utama dari Neraca
Pembayaran.
Transaksi
Berjalan
Transaksi
Modal 0
11. Transaksi Berjalan
Transaksi Berjalan (current account)
adalah jumlah saldo dari neraca
perdagangan, neraca jasa, dan transaksi
sepihak. Transaksi barang barang disebut
visible trade, sedangkan transaksi jasa-
jasa disebut invisible trade (pelayaran,
penjualan jasa transportasi, dll). Neraca
jasa terdiri atas pos-pos seperti ongkos
pengangkutan dan ongkos transaksi
lainnya, asuransi, dan perjalanan luar
negeri. Transaksi sepihak yaitu transaksi
12. Transaksi Debet dan Kredit dalam
Transaksi Berjalan
PERDAGANGAN BARANG DAN JASA
Debet Kredit
1. Impor barang-barang dagang 1. Ekspor barang-barang dagang
2. Impor Jasa-jasa, seperti : 2. Ekspor jasa-jasa seperti :
Pembelian Jasa Angkutan
Pembelian Jasa Asuransi
Pengeluaran Turis dalam negeri di luar
negeri
Pembelian jasa lainnya dari luar negeri
Pembayaran investasi asing di dalam
negeri oleh penduduk dalam negeri
Penjualan jasa angkutan
Penjualan jasa asuransi
Pengeluaran turis mancanegara
Penjualan jasa lainnya dari luar negeri
Penerimaan pendapatan investasi di
luar negeri oleh orang asing
13. TRANSFER
Debit Kredit
Transfer kepada orang lain, seperti :
Pembayaran pensiun kepada orang
asing
Sumbangan swasta ke luar negeri
Bantuan pemerintah ke luar negeri
Transfer dari orang lain, seperti :
Penerimaan pensiun dari luar negeri
Sumbangan swasta asing ke dalam
negeri
Sumbangan pemerintah asing ke dalam
negeri
14. Transaksi Modal dan Finansial
Transaksi Modal dan Finansial (capital
and financial account) mencatat lalu lintas
modal jangka panjang dan jangka pendek
yang masuk atau keluar Indonesia dalam
periode waktu 1 tahun.
15. MODAL JANGKA PANJANG
Debet Kredit
1. Investasi langsung di luar negeri
2. Pembelian surat-surat berharga jangka
panjang milik negara lain
3. Pinjaman jangka panjang yang
diberikan kepada penduduk negara
lain
1. Investasi asing di dalam negeri
2. Pembelian surat-surat berharga jangka
panjang dalam negeri oleh penduduk
asing
3. Pinjaman jangka panjang yang
diterima dari penduduk negara lain
16. MODAL JANGKA PENDEK
Debet Kredit
1. Kredit untuk perdagangan dari negara
lain
2. Deposito bank di luar negeri
3. Pembelian surat-surat berharga luar
negeri jangka pendek
1. Kredit untuk perdagangan yang
diberikan kepada negara lain
2. Deposito bank di dalam negeri milik
negara lain
3. Penjualan surat-surat berharga dalam
negeri jangka pendek kepada
penduduk negara lain
17. Selisih Perhitungan Bersih
Selisih Perhitungan Bersih (Errors
and Omissions-E&O) menunjukkan
selisih antara cadangan devisa dan neraca
lalu lintas moneter. Errors adalah selisih
karena kesalahan pencatatan atau
perhitungan, Omissions adalah selisih
karena transaksi-transaksi gelap yang
pasti tidak tercatat dalam Neraca
Pembayaran
CD = BOP = TB + NM
18. Neraca Pembayaran Defisit
Defisit Neraca Pembayaran terjadi jika
pembayaran impor barang dan jasa serta
modal keluar lebih besar daripada
penerimaan ekspor barang atau jasa dan
modal masuk. Kondisi ini akan
mengakibatkan cadangan devisa habis
dan harus meminjam uang dari negara
lain untuk menutupi kekurangan dana
dalam membiayai impor barang dan jasa.
Akibatnya, nilai uang dalam negeri
19. Kebijakan yang Digunakan
Kebijakan yang dapat digunakan untuk
memperbaiki defisit neraca pembayaran yaitu
kebijakan pengalihan pengeluaran dan
pengurangan pengeluaran.
Kebijakan pengalihan pengeluaran.
Ditempuh dengan melakukan devaluasi /
depresiasi kurs valas. Akibatnya, harga
ekspor menjadi murah dan harga impor
mahal sehingga penerimaan ekspor
meningkat.
Pengurangan pengeluaran. Caranya
dengan mengurangi permintaan masyarakat
20. Neraca Pembayaran Surplus
Surplus Neraca Pembayaran terjadi
jika penerimaan dari ekspor barang atau
jasa dan modal masuk lebih besar
daripada pembayaran impor barang atau
jasa dan modal keluar. Surplus Neraca
Pembayaran akan menguntungkan negara
karena negara akan mempunyai cadangan
devisayang cukup. Surplus neraca
pembayaran yang terus menerus akan
berdampak negatif kepada negara. Negara
akan kehilangan daya saing di pasar
21. Neraca Pembayaran Seimbang
Neraca Pembayaran Seimbang terjadi
apabila penerimaan internasional sama
dengan pembayaran internasional. Jadi,
neraca pembayaran akan seimbang
apabila surplus transaksi berjalan sama
dengan defisit transaksi modal atau defisit
transaksi berjalan sama dengan surplus
transaksi modal.
Dampak dari seimbangnya neraca
pembayaran ini adalah kondisi ekonomi
menjadi stabil. Tetapi, kondisi ini perlu
22. Utang Luar Negeri
Utang Luar Negeri adalah pinjaman
yang didapat dari luar negeri untuk
mencukupi / memenuhi kekurangan dalam
negeri suatu negara. Utang Luar Negeri ini
diantaranya memiliki Kebaikan dan
Keburukan terhadap Negara yang
bersangkutan.
23. Kebaikan Utang Luar Negeri
Kebaikan Utang Luar Negeri, diantaranya :
Peningkatan arus modal masuk (Penanaman Modal
Asing {PMA} dan utang
luar negeri) dapat meningkatkan investasi dan
membiayai defisit transaksi
berjalan dan menutupi kekurangan cadangan devisa
Hubungan jumlah utang luar negeri dengan tingkat
pendapatan, jumlah
pengeluaran dan defisit APBN adalah positif. Hal ini
meningkatkan
kecenderungan kenaikan impor dalam negeri
Meningkatkan laju pertumbuhan PDB riil,
meningkatkan pendapatan per kapita
dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dalam
negeri
24. Keburukan Utang Luar Negeri
Besarnya utang luar negeri yang dimiliki
negara umumnya bagi negara
berkembang akan menyebabkan negara
tersebut terjerumus dalam krisis utang.
Terlebih apabila tidak mampu membayar
kembali utangnya, menyebabkan masalah
utang semakin tidak baik dan dalam
jangka waktu yang cukup lama akan
menyebabkan suatu negara mengalami
bangkrut secara finansial dan depresiasi
(penurunan) nilai tukar uang tersebut