Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang percobaan pemurnian menggunakan empat metode, yaitu filtrasi, sentrifugasi, ekstraksi, dan rekristalisasi. Percobaan ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat murni dari campuran dengan metode tersebut. Hasilnya adalah sentrifugasi lebih baik dari filtrasi, ekstraksi memisahkan air dan kloroform, serta rekristalisasi menghasilkan kristal NaCl dan CuSO4.
1. LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PEMURNIAN
Oleh :
Nama
: Ernalia Rosita
NRP
: 133020175
Kelompok
:G
Meja
: 11 (Sebelas)
Tanggal Percobaan : 20 November 2013
Asisten
: Vanidya Afsarah Permadi
LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2013
2. PEMURNIAN
ERNALIA ROSITA
133020175
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Pemurnian adalah sebuah proses memurnikan suatu campuran untuk mendapatkan zat-zat murni. Tujuan dari percobaan
ini adalah untuk memisahkan campuran zat agar mendapatkan zat-zat murni dengan membandingkan filtrat dan sentrat, juga dapat
memisahkan kembali suatu zat dari campuran cair dan padat agar diperoleh suatu keadaan yang murni. Prinsip dari percobaan ini
adalah berdasarkan ukuran partikel dari campuran zat cair dengan zat padat dengan berbagai cara. Filtrasi adalah suatu proses
pemurnian senyawa berdasarkan ukuran partikel. Tujuan percobaan filtrasi adalah untuk memisahkan campuran dengan cara
penyaringan. Prinsip percobaan filtrasi adalah berdasarkan ukuran partikel. Sentrifugasi adalah suatu proses pemurnian
berdasarkan berat jenis. Tujuan dari percobaan sentrifugasi adalah untuk memisahkan campuran dengan cara sentrifugasi untuk
menghasilkan sentrat. Prinsip percobaan sentrifugasi adalah berdasarkan berat jenis. Ekstraksi adalah pemisahan satu atau
beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan. Tujuan dari ekstraksi adalah untuk memisahkan suatu padatan atau cairan. Prinsip
ekstraksi adalah berdasarkan pemisahan secara komponen dari zat terlarut di dalam dua campuran pelarut yang tidak saling
bercampur. Rekristalisasi adalah suatu proses pengkristalan kembali dengan cara pemanasan dan pendinginan. Tujuan percobaan
rekristalisasi adalah untuk mengkristalkan kembali suatu zat yang direkristalisasi. Prinsip percobaan rekristalisasi adalah
berdasarkan cara pemanasan dan pendinginan untuk mengkristalkan kembali suatu zat. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan
hasil sentrifugasi lebih bening daripada hasil filtrasi. Ekstraksi menghasilkan fase atas berwarna bening yaitu H 2O dan fase bawah
berwarna ungu yaitu CHCl3. Dan yang terakhir yaitu rekristalisasi yang menghasilkan kristal berbentuk kubus dari NaCl dan kristal
berbentuk jarum dari CuSO4.
Key words: Pemurnian, Filtrasi, Sentrifugasi, Eksraksi, Rekristalisasi, Tujuan, Prinsip, Hasil Pengamatan.
PENDAHULUAN
Pemurnian adalah sebuah proses memurnikan
suatu campuran untuk mendapatkan zat-zat murni.
Jarang sekali ditemukan suatu reaksi organik yang
dapat memberikan hasil murni, yaitu suatu senyawa
yang antara lain adalah hasil sampingan bahan baku
yang tidak larut atau ikut bereaksi yang berfungsi
sebagai pelarut dan katalisator dalam suatu reaksi
untuk menghasilkan senyawa yang dimaksud maka
diperlukan pemisahan dan pemurnian. Oleh karena itu
apabila kita menginginkan suatu hasil yang murni,
maka perlu diadakan atau dilakukan proses pemurnian.
Dalam melakukan percobaan pemurnian,
dilakukan empat cara yaitu filtrasi, sentrifugasi,
ekstraksi dan rekristalisasi. Filtrasi adalah proses
pemisahan dari campuran heterogen yang
mengandung cairan dan partikel padat menggunakan
media filter yang hanya meloloskan cairan dan
menahan partikel padat. Sentrifugasi adalah suatu
teknik pemisahan yang digunakan untuk menisahkan
suspensi yang jumlahnya sedikit. Suspensi ini
dimasukan ke dalam tabung reaksi kemudian difusing.
Sentrifugasi yang cepat menghasilakan gaya
sentrifugal lebih besar sehingga partikel tersusupensi
mengendap di dasar tabung reaksi kemudian
didekantasi (dipipet). Ekstraksi adalah pemisahan satu
atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan.
Dan rekristalisasi adalah proses dimana zat terlarut
dimurnikan dengan pengkristalan berturut-turut dalam
suatu pelarut atau disebut juga pengkristalan kembali.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
memisahkan campuran zat agar mendapatkan zat-zat
murni dengan membandingkan filtrat dan sentrat, juga
dapat memisahkan kembali suatu zat dari campuran
cair dan padat agar diperoleh suatu keadaan yang
murni.
Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan
ukuran partikel dari campuran zat cair dengan zat padat
dengan berbagai cara.
1. Filtrasi
: proses pemurnian senyawa
berdasarkan ukuran partikel.
2. Sentrifugasi : proses pemurnian berdasarkan
berat jenis.
3. Rekristalisasi : proses pengkristalan kembali
dengan cara pemanasan dan pendinginan.
4. Ekstraksi
: proses
pemisahan
secara
komponen dari zat terlarut di dalam
dua campuran pelarut yang tidak
saling bercampur.
METODE PERCOBAAN
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada percobaan
pemurnian adalah CaO, NaCl, CuSO4, H2O, Yodium,
dan CHCI3. Alat-alat yang digunakan pada percobaan
permurnian adalah gelas kimia, tabung reaksi, corong,
kertas saring, tabung sentrifuge, cawan, kawat kassa,
bunsen dan kaki tiga.
3. Metode Percobaan
Gambar 1. Metode Percobaan Filtrasi dan Sentrifugasi
Gambar 2. Metode Percobaan Rekristalisasi
4. Gambar 3. Metode Percobaan Ekstraksi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Berdasarkan percobaan pemurnian yang telah dilakukan, didapatkan hasil:
Filtrasi
- Terdapat endapan
pada tabung filtrasi
- Hasil
berwarna
bening dan ada
endapan putih
Sentrifugasi
Rekristalisasi
- Tidak
ditemukan 1. NaCl
endapan
Warna : Putih
- Hasil
berwarna
Bentuk : Kristal berbentuk kubus
bening
Gambar
2. CuSO4
Warna : Hijau
Bentuk : Kristal berbentuk jarum
Gambar
Gambar 4.
Hasil filtrasi
Ekstraksi
Fase atas:
Bagian
atas
berwarna
bening
yaitu H2O.
Fase bawah:
Fase
bawah
berwarna ungu yaitu
CHCl3.
Gambar
Gambar 5.
Hasil sentrifugasi
(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G, 2013)
Pembahasan
a. Filtrasi
Berdasarkan hasil pengamatan filtrasi dan
sentrifugasi didapatkan hasil pemurnian dengan cara
filtrasi berwarna bening dan terdapat endapan
berwarna putih sedangkan pada sentrifugasi tidak
didapatkan adanya endapan dan hasil berwarna
bening.
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada
proses filtrasi dan sentrifugasi adalah kurang bersihnya
tabung reaksi yang digunakan sehingga reaksi tidak
berlangsung secara sempurna, kurang telitinya
praktikan dalam mengamati hasil filtrasi dan
sentrifugasi serta kurang telitinya praktikan pada saat
memipet sentrat hasil sentrifugasi sehingga praktikan
tidak sengaja memipet endapat kapur yang
menyebabkan hasil sentrifugasi kurang bening.
Filtrasi merupakan proses pemisahan padatan
dari cairan campurannya dengan menggunakan suatu
filter (saringan). Cairan jernih hasil penyaringan disebut
filtrat, dan sisa padatannya disebut residu. Sentrifugasi
adalah suatu metode pemurnian dimana partikelpartikel yang ada dalam suatu larutan dipisahkan dari
larutan dengan menggunakan gaya sentrifugasi.
5. Filtrasi dan sentrifugasi memiliki perbedaan.
Perbedaan filtrasi dan sentrifugasi terletak pada cara
pemurniannya. Filtrasi dilakukan dengan cara yang
lebih sederhana dengan menyaring larutan
menggunakan kertas saring saja. Sedangkan pada
sentrifugasi, larutan tersebut dimasukkan kedalam alat
untuk disentrifugasi didalamnya dan setelah larutan
mengendap, cairan bening hasil sentrifugasi
didekantasi.
Berdasarkan hasil pengamatan filtrasi dan
sentrifugasi didapatkan bahwa hasil pemurnian dengan
cara sentrifugasi lebih bening dibandingkan dengan
filtrasi. Karena sentrat telat melewati pengendapan
dalam alat sentrifugasi sehingga hasilnya lebih bening
daripda filtrasi yang hanya dengan cara penyaringan
menggunakan kertas saring.
Aplikasi di bidang pangan dari proses filtrasi
adalah penyaringan minyak goreng, memisahkan sari
kacang kedelai dari ampasnya, penjernihan air minum
yang berasal dari air kotor menjadi air bersih, dan
pembuatan gula dari sari tebu.
b. Rekristalisasi
Berdasarkan hasil pengamatan rekristalisasi
didapatkan hasil dari bahan NaCl berwarna putih dan
mempunyai bentuk kristal kubus sedangkan hasil
bahan CuSO4 berwarna hijau dengan bentuk kristal
jarum.
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada
proses rekristalisasi adalah kurang bersihnya alat-alat
yang digunakan misalnya pada cawan yang akhirnya
akan mempengaruhi pengkristalan yang terjadi pada
NaCl, pemanasan larutan yang tidak sampai titik jenuh,
kurang telitinya praktikan dalam mengamati perubahan
yang terjadi, dan pembentukkan kembali kristal yang
belum sempurna sehingga memungkinkan bentuk
kristal tidak sesuai dengan kristal yang sebenarnya dari
bahan tersebut.
Kristalisasi adalah suatu teknik untuk
mendapatkan bahan murni suatu senyawa. Dalam
sintesis kimia banyak senyawa-senyawa kimia yang
dapat dikristalkan. Untuk mengkristalkan senyawasenyawa tersebut, biasanya dilakukan terlebih dahulu
penjenuhan larutan kemudian diikuti dengan
penguapan pelarut serta perlahan-lahan sampai
terbentuk kristal. Pengkristalan dapat pula dilakukan
dengan mendinginkan larutan jenuh pada temperatur
yang sangat rendah di dlam lemari es atau freezer.
Rekristalisasi adalah suatu teknik pemurnian
bahan kristalin. Seringkali senyawa yang diperoleh dari
hasil suatu sintesis kiia memiliki kemurnian yang tidak
terlalu tinggi. Untuk memurnikan senyawa tersebut
perlu dilakukan rekristalisasi. Untuk merekristalisasi
suatu senyawa kita harus memilih pelarut yang cocok
dengan senyawa tersebut. Setelah senyawa tersebut
dilarutkan ke dalam pelarut yang sesuai kemudian
dipanaskan (direfluks) sampai semua senyawa tersebut
larut sempurna. Apabila pada temperatur kamar,
senyawa tersebut sudah larut secara sempurna di
dalam pelarut, maka tidak perlu lagi dilakukan
pemanasan. Pemanasan hanya dilakukan apabila
senyawa tersebut belum atau tidak larut sempurna
pada keadaan suhu kamar. Setelah senyawa/solut
tersebut larut sempurna di dalam pelarut baik dengan
pemanasan maupun tanpa pemanasan, maka
kemudian larutan tersebut disaring dalam keadaan
panas. Kemudian larutan hasil penyaringan terssebut
didinginkan perlahan-lahan sampai terbentuk kristal.
Aplikasi di bidang pangan dari rekristalisasi
yaitu pada pembuatan gula dari sari tebu dan
pembuatan garam.
c. Ekstraksi
Berdasarkan hasil pengamatan ekstraksi
didapatkan dua fase yaitu fase atas dan bawah. Pada
fase atas, dihasilkan larutan yang bening yaitu H2O
sedangkan pada fase bawah berwarna ungu yaitu
CHCl3.
Ada dua fase pada proses ekstraksi yaitu fase
atas dan fase bawah. Kedua fase ini tidak saling
bercampur di mana sebagian komponen larut pada
fase pertama dan sebagian larut pada fase kedua, lalu
kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok,
lalu didiamkan sampai terjadipemisahan sempurna dan
terbentuk dua lapisan fase cair, dan komponen kimia
akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut sesuai dengan tingkat
kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang
tetap.
Kloroform adalah nama umum untuk
triklorometana (CHCl3). Kloroform biasa digunakan
sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau industri.
Fungsi dari kloroform adalah sebagai zat pembius,
selain itu fungsi lain dari kloroform adalah untuk
melarutkan senyawa organik. Kloroform juga dapat
digunakan sebagai senyawa yang dapat melarutkan
lemak, tetapi fungsi kloroform masih terbatas pada
pemakaian dalam bidang kimia.
Pelarut non polar adalah pelarut yang
digunakan untuk melarutkan senyawa-senyawa non
polar juga. Macam-macam perlarut non polar:
Pelarut Non-Polar
Heksana CH3-CH2-CH2-CH2- 69
CH2-CH3
°C
2.0 0.655
g/ml
Benzena C6H6
80
°C
2.3 0.879
g/ml
Toluena
111
°C
2.4 0.867
g/ml
Dietil eter CH3CH2-O-CH2CH3
35
°C
4.3 0.713
g/ml
Kloroform CHCl3
61
°C
4.8 1.498
g/ml
C6H5-CH3
6. Etil
asetat
CH3-C(=O)-O-CH2- 77
CH3
°C
6.0 0.894
g/ml
Aplikasi di bidang pangan dari ekstraksi
adalah pada pembuatan santan kelapa, penyeduhan
teh, pembuatan sari buah, pembuatan minyak asiri, dan
pembuatan ekstrak jahe.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan didapatkan hasil sentrifugasi lebih bening
daripada hasil filtrasi. Pada rekristalisasi, NaCl
menghasilkan warna putih dan berbentuk kubus
sedangkan CuSO4 menghasilkan warna hijau dan
berbentuk jarum. Terakhir, pada ekstraksi didapatkan
fase atas berwarna bening yaitu H2O sedangkan pada
fase bawah berwarna ungu yaitu CHCl3.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2012. Pengertian dan Fungsi Kloroform.
http//kampung-jawa.blogspot.com.
Diakses: 25 November 2013.
Excel, Iwan. 2012. Kristalisasi dan Rekristalisasi.
http://blogiwanexcel.blogspot.com.
Diakses: 25 November 2013.
Fatih, Ahmad. 2011. Kamus Lengkap Kimia. Panji
Pustaka, Yogyakarta.
Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas
Pasundan, Bandung.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar Jilid 1. Institut Teknologi
Bandung, Bandung.