SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
LAPORAN PENGAMATAN

PEMBUATAN LOTION EKSTRAK PEGAGAN
(Centela asiatica)

Oleh:
Eri Krismiyaningsih
11
X MIPA 9

SMA NEGERI 1 KLATEN
TAHUN AJARAN 2013/2014
I.

Tujuan
1. Untuk mengetahui kandungan dalam daun pegagan.
2. Untuk mengetahui khasiat lotion dengan ekstrak pegagan.
3. Untuk Mengetahui cara pembuatan lotion dengan ekstrak pegagan.
4. Untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan lotion.

II.

Dasar Teori
Pembuatan preparat ini untuk mendapatkan efek emolien atau pelembut
jaringan dari preparat tersebut dan keadaan permukaan kulit. Karena emulsi
yang dipakai pada kulit sebagai obat luar bisa dibuat sebagai emulsi m/a (
minyak dalam air ) atau emulsi a/m ( air dalam minyak ), tergantung pada
berbagai faktor seperti sifat zat terapeutik yang akan dimasukan ke dalam
emulsi.
Zat obat yang akan mengiritasi kulit umumnya kurang mengiritasi jika
ada dalam fase luar yang mengalami kontak langsung dengan kulit. Tentu saja
dapat bercampurnya dan kelarutan dalam air dan dalam minyak dari zat obat
yang digunakan dalam preparat yang di emulsikan menentukan banyaknya
pelarut yang harus ada dan sifatnya yang meramalkan fase emulsi yang
dihasilkan .
Pada kulit yang tidak luka, suatu emulsi air dalam minyak biasanya
dapat dipakai lebih rata karena kulit diselaputi oleh suatu lapisan tipis dari
sabun dan permukaan ini lebih mudah dibasahi oleh minyak daripada oleh air.
Suatu emulsi air dalam minyak juga lebih lembut ke kulit, karena ia mencegah
mengeringnya kulit dan tidak mudah hilang bila kena air. Sebaliknya jika
diinginkan preparat yang mudah dihilangkan dari kulit dengan air, harus
dipilih suatu emulsi minyak dalam air, harus dipilih suatu emulsi minyak
dalam air. Seperti untuk absorpsi, abnsorpsi melalui kulit ( absorpsi perkutan )
bisa ditambah dengan mengurangi ukuran partikel dari fase dalam.
Daun pegagan digunakan sebagai ekstrak dalam pembuatan lotion ini
dikarenakan daun pegagan memiliki banyak khasiat bagi tubuh khususnya
kulit. Seperti untuk menyembuhkan luka dan menghilangkan keloid pada
kulit.

III.

Alat dan Bahan
Alat:
1. Mortir stamper
2. Cawan
3. Beaker glass
4. Corong
5. Pipet
6. Botol Kemasan
Bahan:
Fase Air:

Fase Minyak:

1. Gliserin

2g

1. Parafin lig

1g

2. Prop glikol

3g

2. Cetil alkohol 0.5g

3. Trietanolamin 1,25g
4. Nipagin

0,1g

4. Lanolin

1g

5. Air pegagan

IV.

3. Asam stearat 5g

1%

5. Nipasol

0.1g

Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang bahan yang digunakan
3. Memanaskan fase minyak dalam cawan penguap pada suhu 70 ̊C
4. Memanaskan fase air dalam cawan penguap atau beaker glass pada suhu
70 ̊C

5. Memanaskan mortir stamper dengan alkohol
6. Memasukkan campuran fase minyak dan fase air dalam mortir panas tadi
7. Mengaduk pelan-pelan sampai dingin atau cairan menjadi kental

8. Menuangkan campuran yang telah menjadi lotion ke dalam botol
menggunakan corong.

V.

Hasil Pengamatan
1. Ketika fase air dan fase minyak yang telah dipanaskan dituang ke dalam
mortir panas, fase air yang berwarna kecoklatan dan fase minyak yang
berwarna kuning ketika dicampur warna dari campuran tersebut berwarna
putih susu.
2. Kemudian setelah campuran tersebut diaduk perlahan dan konstan, terjadi
perubahan kekentalan campuran dari kental menjadi encer setelah
mendingin.

VI.

Pembahasan

1. Pengertian Emulsi
a. Alexander : Emulsi adalah suatu dispersi yang sangat halus dari suatu
cairan ke dalam suatu cairan yang lain
b. Clayton

: Emulsi adalah suatu sistem yang terdiri dari 2 fase cair,

yang satu terdispersi dalam yang lain sebagai globul (butir-butir kecil)

2. Pengertian Emulsi dalam Bidang Farmasi
Emulsi merupakan Campuran homogen 2 cairan yang dalam
keadaan normal tidak dapat bercampur (fase air dan fase minyak) dengan
pertolongan suatu bahan penolong yang disebut emulgator.

3. Tipe-Tipe Emulsi
a. Tipe Oil in Water (Minyak dalam air)
Emulsi jenis ini, terdiri dari fase dalam berupa tetesan
minyak yang terdispersi dan fase luar berupa air. Untuk membuat
emulsi jenis ini, maka pemilihan emulgator dengan nilai HLB
hidrofilik sangat penting untuk dipertimbangkan. Untuk membuat
emulsi jenis o/w pilihlah emulgator dengan rentang nilai HLB 818. Contoh emulgator yang memiliki nilai HLB dalam rentang ini
adalah gelatin, Gom, Tween, dan tragakan. (Ansel,2005). Jika jenis
emulsi ini diuji dengan daya hantar laistrik, maka akan
memberikan nilai pada multitester, sebab fase luarnya terdiri dari
air.
Dimana, air memiliki kemampuan dalam menghantarkan
listrik. Emulsi jenis ini banyak diaplikasikan dalam pembuatan
sediaan parentral, oral, dan topikal seperti lotion, krim, salep, dan
gel. Jenis emulsi o/w mudah dicuci dan tidak terasa lengket saat
digunakan di kulit sehingga memberikan kesan ringan.
Fenomena ini banyak dimanfaatkan untuk pembuatan sediaan
kosmetik. Namun, karena sifatnya yang mudah tercuci, emulsi
jenis ini tidak bertahan lama di kulit, sehingga jika diformulasikan
untuk tujuan terapi, lama kontak sediaan dengan kulit relatif lebih
singkat daripada emulsi w/o. Akibatnya, obat tidak lama berkontak
dengan kulit dan efektivitasnya menjadi lebih kecil.









Contoh:
Susu
Santan
Lateks
Lotion
Mayonaise
Salad dressing
Es krim
Cat

b. Tipe Water in Oil (Air dalam minyak)
Jika pada emulsi tipe o/w fase terdispersinya adalah minyak,
maka pada jenis emulsi w/o fase terdispersinya adalah air dan
minyak sebagai fase kontinu. Pada dasarnya, jika air dicampurkan
dengan minyak, maka akan terjadi pemisahan antara keduanya.
Lalu bagaimana mungkin minyak dan air bisa berada dalam suatu
campuran yang tampak homogen??? Ada beberapa teori yang
dapat menjelaskan hal ini. Yaitu teori tegangan-permukaan,
oriented wedge theory, dan teori lapisan antarmuka. Teori2 ini
akan saya bahas dalam tulisan lain.
Selanjutnya, air didispersikan menjadi tetesan2 kecil di
dalam fase kontinu berupa minyak. Sehingga jadilah tetesan air
dalam minyak. Untuk membuat emulsi tipe ini, maka pilihlah jenis
emulgator yang bersifat lipofilik dengan nilai HLB 3-8. Contoh
emulgator dengan nilai HLB dalam rentang ini adalah propilen
glikol monostearat, etilan glikol distearat, dan sorbitan monooleat.
Emulsi jenis ini bersifat lipofilik atau larut dalam lemak.
Sehingga, tidak mudah tercuci. Untuk preparat kosmetik, emulsi
jenis ini jarang dipilih karena akan memberikan rasa “berat” bagi
pemakainya. Namun untuk tujuan terapi, emulsi jenis ini lebih baik
daripada jenis emulsi o/w. (Paye et al, 2001) Sebab, jika sediaan
tidak mudah tercuci, artinya waktu kontak sediaan dengan kulit
akan relatif lebih lama. Sehingga diharapkan waktu kontak obat
juga akan lebih lama. Maka untuk terapi, hal ini akan lebih efektif.
Jika diuji dengan alat uji konduktivitas listrik, maka emulsi jenis
ini tidak memberikan nilai pada multimeter sebab minyak -sebagai
fase luar- bukanlah zat yang bersifat menghantarkan listrik.
Contoh:
 Mentega
 Margarin
 Shortening
 Lipstik
 Cream
 Coklat batangan
 Selai kacang
 Sabun padat
 Semir
Dalam pembuatan lotion ini, tipe emulsi yang digunakan adalah tipe Oil in
Water atau minyak dalam air.

4. Teknik Membedakan Tipe Emulsi
a. Penampakan visual
- Emulsi o/w biasanya berwarna putih dan agak creamy
- Emulsi w/o bewarna lebih gelap dan menunjukkan tekstur minyak
b. Metode Dilusi
- Meneteskan emulsi dalam permukaan air dan minyak
- Emulsi o/w jika penyebarannya sempurna
- Emulsi w/o jika tidak terjadi perubahan dan

tetesan

emulsi

tadi

mengapung di permukaan air

c. Metode Pewarnaan
Dapat digunakan dua jenis zat warna berdasarkan sifat kelarutannya
yakni yang larut dalam air dan yang larut dalam minyak jika yang
digunakan zat warna yang larut dalam air.
- Emulsi tipe o/w jika antara emulsi dan zat warna dapat tercampur
dengan merata
- Emulsi tipe w/o jika antara emulsi dan zat warna tidak dapat
tercampur rata
- Jika zat warna yang digunakan zat warna yang larut dalam minyak
- Emulsi yang dapat tercampur merata adalah

tipe w/o

- Emulsi yang tidak dapat tercampur merata adalah tipe o/w

d. Metode Penyerapan
Digunakan kertas filter yang berdasarkan sifat kapilaritas air yang
lebih tinggi daripada minyak, misal CoCl2
- Benda dengan permukaan licin dapat digunakan dengan mengamati
kecepatan alir emulsinya
- Jika tetesan emulsi ini tersebar berarti emulsi ini bertipe o/w dan jika
tidak tersebar merata berarti emulsinya bertipe w/o

e. Metode Konduktivitas
- Dengan menggunakan dasar bahwa air memiliki resistensi yang
rendah dan konduktivitas yang tinggi, sehinggga emulsi tipe o/w
menunjukkan nilai seperti di atas.
- Untuk emulsi tipe w/o maka akan menunjukkan nilai resistensi tinggi
dan konduktivitas yang lebih kecil.

f. Metode Flourensi Cahaya
- Metode ini berdasarkan sifat cairan dalam memfluoresensi cahaya.
- Minyak merupakan cairan yang mampu memfluoresensi cahaya lebih
baik dibandingkan dengan air sehingga emulsi w/o ditunjukkan
apabila cahaya yang dilalui pada emulsi dapat terflouresensi dengan
jelas.
- Kebalikannya, emulsi o/w jika cahaya tidak dapa terfluoresensi
dengan jelas

5. Alasan Penggunaan Emulsi
a. Untuk membuat formulasi tunggal yang komponen penyusunnya tidak
dapat bercampur, misal : pembuatan lotion atau cream
b. Untuk mengontrol flavour
c. Untuk mengatur kondisi fisik produk, seperti tekstur dan

tingkat

kekentalannya
d. Untuk menekan biaya produksi
e. Mengurangi resiko penggunaan bahan beracun, misalnya sebagai
bahan pencampur insektisida

6.

digunakan air

Fungsi Lotion
a. Menjaga Kelembaban Kulit
b. Mencegah Kulit Bersisik dan Kusam
c. Melembutkan Kulit dan Membuatnya Bersinar
d. Memberi Perlindungan Kulit
e. Aromanya Membuat Tenang
7. Tanaman Pegagan
Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar
dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah
dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Jenis pegagan
yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau.
Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu
karena banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan
merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai
batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek).
Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah
pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan
hijau yaitu tempat agak lembap dan terbuka atau agak ternaungi. Selain
itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu
antanan kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air.

8. Kandungan dalam Pegagan
Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella herba
memiliki

kandungan

asiaticoside,

thankuniside,

isothankuniside,

madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic
acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine,
tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium
dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside
merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat
vellarine yang ada memberikan rasa pahit.

9. Sifat Pegagan
a. Pegagan berasa manis
b. Bersifat mendinginkan
c. Memiliki fungsi membersihkan darah
d. Melancarkan peredaran darah
e. Peluruh kencing (diuretika)
f. Penurun panas (antipiretika)
g. Menghentikan pendarahan (haemostatika)
h. Meningkatkan syaraf memori
i. Anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida,
antialergi dan stimulan
j. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang
berlebihan (menghambat terjadinya keloid).

10. Khasiat Pegagan
a. Untuk obat luar sebagai anti keloid pada kulit.
b. Menyembuhkan luka
c. Penyakit kulit & kosmetika
Penggunaan

pegagan

sebagai

obat

terutama

untuk

menyembuhkan luka, meningkatkan pembentukan jaringan ikat baru,
dan mendukung kelenturan kulit. Dalam jaringan kapiler, pegagan
merangsang pembentukan kapiler baru. Kaemferol quercetin pada
pegagan menjaga ketahanan vena yang terletak tepat di bawah kulit.
Selain itu, pegagan berkhasiat anti-inflamasi dan antibiotik
untuk kulit. Asiaticoside pada pegagan mengurangi jaringan parut
yang berlebihan, mengurangi inflamasi selama pembentukan jaringan
parut, dan mengurangi kontraksi kulit, terutama setelah luka bakar.
Dengan karakteristik tersebut, pegagan dapat digunakan untuk
penyembuhan luka trauma, luka bakar, ulkus kaki, bisul, abses, kulit
yang rusak oleh efek radioterapi, varises, wasir, fisura anus, puting
retak, ulkus baring, gangren, memar dan keseleo. Pada tingkat yang
lebih rendah, pegagan juga digunakan untuk eksim, psoriasis,
ichtyasis, scleroderma, dermatitis popok, lesi kulit lepra, dan penyakit
rematik.
Sebagai kosmetik, pegagan ditambahkan pada krim masker
wajah untuk memperkuat kolagen dan kulit secara keseluruhan.
Pegagan juga dapat meringankan selulit/ stretch mark menghilangkan
bintik

penuaan

dan

mengurangi

keriput,

biasanya

dengan

menambahkan ekstrak tanaman ini ke krim atau salep perawatan kulit.

d. Gangguan sirkulasi darah
Untuk penggunaan internal, pegagan baik untuk merangsang
sirkulasi vena. Dengan merangsang pembentukan kolagen di sekitar
vena, pembuluh vena terlindungi oleh herbal ini. Kerapuhan kapiler
pun juga berkurang oleh flavonoid yang meningkatkan sirkulasi mikro
darah.
Dengan karakteristik ini, pegagan dapat digunakan sebagai obat
untuk varises, wasir, kaki mati rasa, edema di sekitar pergelangan
kaki, kesemutan, pencegahan ulkus pada pasien yang berbaring di
tempat tidur berkepanjangan, insufisiensi limfatik, limfedema,
mikroangiopati diabetes, dan degenerasi makula atau degenerasi
retina.

e. Tonikum otak
Sebagi tonikum untuk sel-sel otak dan saraf, pegagan dapat
digunakan untuk berbagai gangguan otak dengan mempromosikan
keseimbangan mental,

efek penenang dan

perangsang tidur.

Karakteristik ini membuat pegagan cocok untuk pengobatan pikun,
pelupa, penurunan kemampuan berkonsentrasi, kehilangan daya pikir,
kelelahan mental, kecemasan, stres, insomnia, penyakit saraf, dan
epilepsi.

f. Tonikum umum
Pegagan merupakan adaptogen, yaitu zat yang meningkatkan
kemampuan beradaptasi terhadap kondisi yang merugikan. Sebagai
tonikum umum untuk tubuh, pegagan merangsang kelenjar adrenal
dan hipofisis untuk peremajaan dan revitalisasi sel-sel. Pegagan juga
memiliki efek afrodisiak.
Dengan karakteristik ini, pegagan dapat digunakan untuk
mengobati kelelahan, kekurangan energi, kelesuan, penurunan
stamina, penurunan gairah seks, impotensi, dan masalah menstruasi.

g. Sifat obat lainnya
Dengan bekerja sebagai diuretik dan detoksifikasi, tanaman
dapat membantu melawan penyakit rematik. Efek antipiretiknya dapat
digunakan untuk menurunkan demam dan efek anti-inflamasinya
untuk meringankan sirosis hepatis dan penyakit kuning.
VII.

Kesimpulan
a. Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan
berbunga sepanjang tahun
b. Pegagan memiliki kandungan yang dapat bermanfaat bagi kulit.
c. Pegagan memiliki sifat Saponin yang berfungsi untuk menghambat
produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya
keloid).
d. Lotion Pegagan memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
- Untuk obat luar sebagai anti keloid pada kulit.
- Menyembuhkan luka
- Bahan kosmetika
- Menyembuhkan gangguan sirkulasi darah
- Menyembuhkan Tonikum otak
- Menyembuhkan Tonikum umum
- Bekerja sebagai diuretik dan detoksifikasi
VIII.

Lampiran
a. Alat dalam Pembuatan Lotion Pegagan

b. Bahan dalam Pembuatan Lotion Pegagan
Fase Air
Fase Minyak

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosispanal1
 
Makalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaMakalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaRhiza Amalia
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2husnul khotimah
 
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)voni cherli
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahIlham Saputra
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian iiSurya Amal
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiSurya Amal
 
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaCreaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaRengga Renjani
 
Farmakoekonomi - Review Jurnal CBA (Cost Benefit Analysis)
Farmakoekonomi - Review Jurnal CBA (Cost Benefit Analysis)Farmakoekonomi - Review Jurnal CBA (Cost Benefit Analysis)
Farmakoekonomi - Review Jurnal CBA (Cost Benefit Analysis)Nesha Mutiara
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
 
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptDaniel Marison
 
Laporan praktikum farmakologi ed 50
Laporan praktikum farmakologi ed 50Laporan praktikum farmakologi ed 50
Laporan praktikum farmakologi ed 50Siska Hermawati
 

Was ist angesagt? (20)

Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
 
Pembahasan farkin fix
Pembahasan farkin fixPembahasan farkin fix
Pembahasan farkin fix
 
Makalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaMakalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan coba
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
PENGANTAR SEDIAAN FARMASI
PENGANTAR SEDIAAN FARMASIPENGANTAR SEDIAAN FARMASI
PENGANTAR SEDIAAN FARMASI
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
 
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merah
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Uji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotikUji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotik
 
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaCreaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
 
Farmakoekonomi - Review Jurnal CBA (Cost Benefit Analysis)
Farmakoekonomi - Review Jurnal CBA (Cost Benefit Analysis)Farmakoekonomi - Review Jurnal CBA (Cost Benefit Analysis)
Farmakoekonomi - Review Jurnal CBA (Cost Benefit Analysis)
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
 
Laporan praktikum farmakologi ed 50
Laporan praktikum farmakologi ed 50Laporan praktikum farmakologi ed 50
Laporan praktikum farmakologi ed 50
 

Ähnlich wie Lotion Pegagan

Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi1234ulha
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitKel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitdanyindriawaty
 
PPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxPPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxBryanDixon13
 
SESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxSESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxdiah72
 
SESI 11-12 EMULSI.pptx
SESI 11-12 EMULSI.pptxSESI 11-12 EMULSI.pptx
SESI 11-12 EMULSI.pptxdiah72
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Rahmi Suci
 
Laporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan mentholLaporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan mentholKezia Hani Novita
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi pptbentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi pptPadmaNingsih
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiMina Audina
 

Ähnlich wie Lotion Pegagan (20)

Kuliah Bab I.ppt
Kuliah Bab I.pptKuliah Bab I.ppt
Kuliah Bab I.ppt
 
emulsi.pptx
emulsi.pptxemulsi.pptx
emulsi.pptx
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Resume emulsi harsya
Resume emulsi harsyaResume emulsi harsya
Resume emulsi harsya
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitKel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
 
PPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxPPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptx
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
SESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxSESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptx
 
SESI 11-12 EMULSI.pptx
SESI 11-12 EMULSI.pptxSESI 11-12 EMULSI.pptx
SESI 11-12 EMULSI.pptx
 
kelompok Emulsi
kelompok Emulsikelompok Emulsi
kelompok Emulsi
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6
 
Laporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan mentholLaporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan menthol
 
Makalah emulsi
Makalah emulsiMakalah emulsi
Makalah emulsi
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Pembentukan emulsi & suspensi
Pembentukan emulsi & suspensiPembentukan emulsi & suspensi
Pembentukan emulsi & suspensi
 
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi pptbentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
 

Mehr von Eri Krismiya

Jaringan Ikat Hewan
Jaringan Ikat HewanJaringan Ikat Hewan
Jaringan Ikat HewanEri Krismiya
 
Jaringan Ikat Hewan
Jaringan Ikat HewanJaringan Ikat Hewan
Jaringan Ikat HewanEri Krismiya
 
Ciri ciri kelompok sosial
Ciri ciri kelompok sosialCiri ciri kelompok sosial
Ciri ciri kelompok sosialEri Krismiya
 
Pewarnaan bakteri staphylococcus
Pewarnaan bakteri staphylococcusPewarnaan bakteri staphylococcus
Pewarnaan bakteri staphylococcusEri Krismiya
 
PPKn SMA kelas X 2013
PPKn SMA kelas X 2013PPKn SMA kelas X 2013
PPKn SMA kelas X 2013Eri Krismiya
 
Elastisitas benda padat
Elastisitas benda padatElastisitas benda padat
Elastisitas benda padatEri Krismiya
 
Titik Sudut Garis Simetri2
Titik Sudut Garis Simetri2Titik Sudut Garis Simetri2
Titik Sudut Garis Simetri2Eri Krismiya
 
Dalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitigaDalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitigaEri Krismiya
 
Titik Sudut Garis Simetri
Titik Sudut Garis SimetriTitik Sudut Garis Simetri
Titik Sudut Garis SimetriEri Krismiya
 

Mehr von Eri Krismiya (14)

Aliran seni rupa
Aliran seni rupaAliran seni rupa
Aliran seni rupa
 
Peristiwa biak
Peristiwa biakPeristiwa biak
Peristiwa biak
 
Jaringan Ikat Hewan
Jaringan Ikat HewanJaringan Ikat Hewan
Jaringan Ikat Hewan
 
Jaringan Ikat Hewan
Jaringan Ikat HewanJaringan Ikat Hewan
Jaringan Ikat Hewan
 
Ciri ciri kelompok sosial
Ciri ciri kelompok sosialCiri ciri kelompok sosial
Ciri ciri kelompok sosial
 
Pegagan Lotion
Pegagan LotionPegagan Lotion
Pegagan Lotion
 
Pewarnaan bakteri staphylococcus
Pewarnaan bakteri staphylococcusPewarnaan bakteri staphylococcus
Pewarnaan bakteri staphylococcus
 
PPKn SMA kelas X 2013
PPKn SMA kelas X 2013PPKn SMA kelas X 2013
PPKn SMA kelas X 2013
 
Elastisitas benda padat
Elastisitas benda padatElastisitas benda padat
Elastisitas benda padat
 
Titik Sudut Garis Simetri2
Titik Sudut Garis Simetri2Titik Sudut Garis Simetri2
Titik Sudut Garis Simetri2
 
Dalil Intercept
Dalil InterceptDalil Intercept
Dalil Intercept
 
Dalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitigaDalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitiga
 
Titik Sudut Garis Simetri
Titik Sudut Garis SimetriTitik Sudut Garis Simetri
Titik Sudut Garis Simetri
 
Segmen Garis
Segmen GarisSegmen Garis
Segmen Garis
 

Kürzlich hochgeladen

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Lotion Pegagan

  • 1. LAPORAN PENGAMATAN PEMBUATAN LOTION EKSTRAK PEGAGAN (Centela asiatica) Oleh: Eri Krismiyaningsih 11 X MIPA 9 SMA NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014
  • 2. I. Tujuan 1. Untuk mengetahui kandungan dalam daun pegagan. 2. Untuk mengetahui khasiat lotion dengan ekstrak pegagan. 3. Untuk Mengetahui cara pembuatan lotion dengan ekstrak pegagan. 4. Untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan lotion. II. Dasar Teori Pembuatan preparat ini untuk mendapatkan efek emolien atau pelembut jaringan dari preparat tersebut dan keadaan permukaan kulit. Karena emulsi yang dipakai pada kulit sebagai obat luar bisa dibuat sebagai emulsi m/a ( minyak dalam air ) atau emulsi a/m ( air dalam minyak ), tergantung pada berbagai faktor seperti sifat zat terapeutik yang akan dimasukan ke dalam emulsi. Zat obat yang akan mengiritasi kulit umumnya kurang mengiritasi jika ada dalam fase luar yang mengalami kontak langsung dengan kulit. Tentu saja dapat bercampurnya dan kelarutan dalam air dan dalam minyak dari zat obat yang digunakan dalam preparat yang di emulsikan menentukan banyaknya pelarut yang harus ada dan sifatnya yang meramalkan fase emulsi yang dihasilkan . Pada kulit yang tidak luka, suatu emulsi air dalam minyak biasanya dapat dipakai lebih rata karena kulit diselaputi oleh suatu lapisan tipis dari sabun dan permukaan ini lebih mudah dibasahi oleh minyak daripada oleh air. Suatu emulsi air dalam minyak juga lebih lembut ke kulit, karena ia mencegah mengeringnya kulit dan tidak mudah hilang bila kena air. Sebaliknya jika diinginkan preparat yang mudah dihilangkan dari kulit dengan air, harus dipilih suatu emulsi minyak dalam air, harus dipilih suatu emulsi minyak dalam air. Seperti untuk absorpsi, abnsorpsi melalui kulit ( absorpsi perkutan ) bisa ditambah dengan mengurangi ukuran partikel dari fase dalam. Daun pegagan digunakan sebagai ekstrak dalam pembuatan lotion ini dikarenakan daun pegagan memiliki banyak khasiat bagi tubuh khususnya
  • 3. kulit. Seperti untuk menyembuhkan luka dan menghilangkan keloid pada kulit. III. Alat dan Bahan Alat: 1. Mortir stamper 2. Cawan 3. Beaker glass 4. Corong 5. Pipet 6. Botol Kemasan Bahan: Fase Air: Fase Minyak: 1. Gliserin 2g 1. Parafin lig 1g 2. Prop glikol 3g 2. Cetil alkohol 0.5g 3. Trietanolamin 1,25g 4. Nipagin 0,1g 4. Lanolin 1g 5. Air pegagan IV. 3. Asam stearat 5g 1% 5. Nipasol 0.1g Cara Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Menimbang bahan yang digunakan 3. Memanaskan fase minyak dalam cawan penguap pada suhu 70 ̊C
  • 4. 4. Memanaskan fase air dalam cawan penguap atau beaker glass pada suhu 70 ̊C 5. Memanaskan mortir stamper dengan alkohol
  • 5. 6. Memasukkan campuran fase minyak dan fase air dalam mortir panas tadi 7. Mengaduk pelan-pelan sampai dingin atau cairan menjadi kental 8. Menuangkan campuran yang telah menjadi lotion ke dalam botol menggunakan corong. V. Hasil Pengamatan 1. Ketika fase air dan fase minyak yang telah dipanaskan dituang ke dalam mortir panas, fase air yang berwarna kecoklatan dan fase minyak yang berwarna kuning ketika dicampur warna dari campuran tersebut berwarna putih susu.
  • 6. 2. Kemudian setelah campuran tersebut diaduk perlahan dan konstan, terjadi perubahan kekentalan campuran dari kental menjadi encer setelah mendingin. VI. Pembahasan 1. Pengertian Emulsi a. Alexander : Emulsi adalah suatu dispersi yang sangat halus dari suatu cairan ke dalam suatu cairan yang lain b. Clayton : Emulsi adalah suatu sistem yang terdiri dari 2 fase cair, yang satu terdispersi dalam yang lain sebagai globul (butir-butir kecil) 2. Pengertian Emulsi dalam Bidang Farmasi Emulsi merupakan Campuran homogen 2 cairan yang dalam keadaan normal tidak dapat bercampur (fase air dan fase minyak) dengan pertolongan suatu bahan penolong yang disebut emulgator. 3. Tipe-Tipe Emulsi a. Tipe Oil in Water (Minyak dalam air) Emulsi jenis ini, terdiri dari fase dalam berupa tetesan minyak yang terdispersi dan fase luar berupa air. Untuk membuat emulsi jenis ini, maka pemilihan emulgator dengan nilai HLB hidrofilik sangat penting untuk dipertimbangkan. Untuk membuat emulsi jenis o/w pilihlah emulgator dengan rentang nilai HLB 818. Contoh emulgator yang memiliki nilai HLB dalam rentang ini adalah gelatin, Gom, Tween, dan tragakan. (Ansel,2005). Jika jenis emulsi ini diuji dengan daya hantar laistrik, maka akan memberikan nilai pada multitester, sebab fase luarnya terdiri dari air. Dimana, air memiliki kemampuan dalam menghantarkan listrik. Emulsi jenis ini banyak diaplikasikan dalam pembuatan
  • 7. sediaan parentral, oral, dan topikal seperti lotion, krim, salep, dan gel. Jenis emulsi o/w mudah dicuci dan tidak terasa lengket saat digunakan di kulit sehingga memberikan kesan ringan. Fenomena ini banyak dimanfaatkan untuk pembuatan sediaan kosmetik. Namun, karena sifatnya yang mudah tercuci, emulsi jenis ini tidak bertahan lama di kulit, sehingga jika diformulasikan untuk tujuan terapi, lama kontak sediaan dengan kulit relatif lebih singkat daripada emulsi w/o. Akibatnya, obat tidak lama berkontak dengan kulit dan efektivitasnya menjadi lebih kecil.         Contoh: Susu Santan Lateks Lotion Mayonaise Salad dressing Es krim Cat b. Tipe Water in Oil (Air dalam minyak) Jika pada emulsi tipe o/w fase terdispersinya adalah minyak, maka pada jenis emulsi w/o fase terdispersinya adalah air dan minyak sebagai fase kontinu. Pada dasarnya, jika air dicampurkan dengan minyak, maka akan terjadi pemisahan antara keduanya. Lalu bagaimana mungkin minyak dan air bisa berada dalam suatu campuran yang tampak homogen??? Ada beberapa teori yang dapat menjelaskan hal ini. Yaitu teori tegangan-permukaan, oriented wedge theory, dan teori lapisan antarmuka. Teori2 ini akan saya bahas dalam tulisan lain. Selanjutnya, air didispersikan menjadi tetesan2 kecil di dalam fase kontinu berupa minyak. Sehingga jadilah tetesan air dalam minyak. Untuk membuat emulsi tipe ini, maka pilihlah jenis
  • 8. emulgator yang bersifat lipofilik dengan nilai HLB 3-8. Contoh emulgator dengan nilai HLB dalam rentang ini adalah propilen glikol monostearat, etilan glikol distearat, dan sorbitan monooleat. Emulsi jenis ini bersifat lipofilik atau larut dalam lemak. Sehingga, tidak mudah tercuci. Untuk preparat kosmetik, emulsi jenis ini jarang dipilih karena akan memberikan rasa “berat” bagi pemakainya. Namun untuk tujuan terapi, emulsi jenis ini lebih baik daripada jenis emulsi o/w. (Paye et al, 2001) Sebab, jika sediaan tidak mudah tercuci, artinya waktu kontak sediaan dengan kulit akan relatif lebih lama. Sehingga diharapkan waktu kontak obat juga akan lebih lama. Maka untuk terapi, hal ini akan lebih efektif. Jika diuji dengan alat uji konduktivitas listrik, maka emulsi jenis ini tidak memberikan nilai pada multimeter sebab minyak -sebagai fase luar- bukanlah zat yang bersifat menghantarkan listrik. Contoh:  Mentega  Margarin  Shortening  Lipstik  Cream  Coklat batangan  Selai kacang  Sabun padat  Semir Dalam pembuatan lotion ini, tipe emulsi yang digunakan adalah tipe Oil in Water atau minyak dalam air. 4. Teknik Membedakan Tipe Emulsi a. Penampakan visual - Emulsi o/w biasanya berwarna putih dan agak creamy
  • 9. - Emulsi w/o bewarna lebih gelap dan menunjukkan tekstur minyak b. Metode Dilusi - Meneteskan emulsi dalam permukaan air dan minyak - Emulsi o/w jika penyebarannya sempurna - Emulsi w/o jika tidak terjadi perubahan dan tetesan emulsi tadi mengapung di permukaan air c. Metode Pewarnaan Dapat digunakan dua jenis zat warna berdasarkan sifat kelarutannya yakni yang larut dalam air dan yang larut dalam minyak jika yang digunakan zat warna yang larut dalam air. - Emulsi tipe o/w jika antara emulsi dan zat warna dapat tercampur dengan merata - Emulsi tipe w/o jika antara emulsi dan zat warna tidak dapat tercampur rata - Jika zat warna yang digunakan zat warna yang larut dalam minyak - Emulsi yang dapat tercampur merata adalah tipe w/o - Emulsi yang tidak dapat tercampur merata adalah tipe o/w d. Metode Penyerapan Digunakan kertas filter yang berdasarkan sifat kapilaritas air yang lebih tinggi daripada minyak, misal CoCl2 - Benda dengan permukaan licin dapat digunakan dengan mengamati kecepatan alir emulsinya - Jika tetesan emulsi ini tersebar berarti emulsi ini bertipe o/w dan jika tidak tersebar merata berarti emulsinya bertipe w/o e. Metode Konduktivitas - Dengan menggunakan dasar bahwa air memiliki resistensi yang rendah dan konduktivitas yang tinggi, sehinggga emulsi tipe o/w menunjukkan nilai seperti di atas.
  • 10. - Untuk emulsi tipe w/o maka akan menunjukkan nilai resistensi tinggi dan konduktivitas yang lebih kecil. f. Metode Flourensi Cahaya - Metode ini berdasarkan sifat cairan dalam memfluoresensi cahaya. - Minyak merupakan cairan yang mampu memfluoresensi cahaya lebih baik dibandingkan dengan air sehingga emulsi w/o ditunjukkan apabila cahaya yang dilalui pada emulsi dapat terflouresensi dengan jelas. - Kebalikannya, emulsi o/w jika cahaya tidak dapa terfluoresensi dengan jelas 5. Alasan Penggunaan Emulsi a. Untuk membuat formulasi tunggal yang komponen penyusunnya tidak dapat bercampur, misal : pembuatan lotion atau cream b. Untuk mengontrol flavour c. Untuk mengatur kondisi fisik produk, seperti tekstur dan tingkat kekentalannya d. Untuk menekan biaya produksi e. Mengurangi resiko penggunaan bahan beracun, misalnya sebagai bahan pencampur insektisida 6. digunakan air Fungsi Lotion a. Menjaga Kelembaban Kulit b. Mencegah Kulit Bersisik dan Kusam c. Melembutkan Kulit dan Membuatnya Bersinar d. Memberi Perlindungan Kulit e. Aromanya Membuat Tenang
  • 11. 7. Tanaman Pegagan Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembap dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air. 8. Kandungan dalam Pegagan Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella herba memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit. 9. Sifat Pegagan a. Pegagan berasa manis b. Bersifat mendinginkan c. Memiliki fungsi membersihkan darah d. Melancarkan peredaran darah e. Peluruh kencing (diuretika)
  • 12. f. Penurun panas (antipiretika) g. Menghentikan pendarahan (haemostatika) h. Meningkatkan syaraf memori i. Anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan j. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid). 10. Khasiat Pegagan a. Untuk obat luar sebagai anti keloid pada kulit. b. Menyembuhkan luka c. Penyakit kulit & kosmetika Penggunaan pegagan sebagai obat terutama untuk menyembuhkan luka, meningkatkan pembentukan jaringan ikat baru, dan mendukung kelenturan kulit. Dalam jaringan kapiler, pegagan merangsang pembentukan kapiler baru. Kaemferol quercetin pada pegagan menjaga ketahanan vena yang terletak tepat di bawah kulit. Selain itu, pegagan berkhasiat anti-inflamasi dan antibiotik untuk kulit. Asiaticoside pada pegagan mengurangi jaringan parut yang berlebihan, mengurangi inflamasi selama pembentukan jaringan parut, dan mengurangi kontraksi kulit, terutama setelah luka bakar. Dengan karakteristik tersebut, pegagan dapat digunakan untuk penyembuhan luka trauma, luka bakar, ulkus kaki, bisul, abses, kulit yang rusak oleh efek radioterapi, varises, wasir, fisura anus, puting retak, ulkus baring, gangren, memar dan keseleo. Pada tingkat yang lebih rendah, pegagan juga digunakan untuk eksim, psoriasis, ichtyasis, scleroderma, dermatitis popok, lesi kulit lepra, dan penyakit rematik. Sebagai kosmetik, pegagan ditambahkan pada krim masker wajah untuk memperkuat kolagen dan kulit secara keseluruhan. Pegagan juga dapat meringankan selulit/ stretch mark menghilangkan
  • 13. bintik penuaan dan mengurangi keriput, biasanya dengan menambahkan ekstrak tanaman ini ke krim atau salep perawatan kulit. d. Gangguan sirkulasi darah Untuk penggunaan internal, pegagan baik untuk merangsang sirkulasi vena. Dengan merangsang pembentukan kolagen di sekitar vena, pembuluh vena terlindungi oleh herbal ini. Kerapuhan kapiler pun juga berkurang oleh flavonoid yang meningkatkan sirkulasi mikro darah. Dengan karakteristik ini, pegagan dapat digunakan sebagai obat untuk varises, wasir, kaki mati rasa, edema di sekitar pergelangan kaki, kesemutan, pencegahan ulkus pada pasien yang berbaring di tempat tidur berkepanjangan, insufisiensi limfatik, limfedema, mikroangiopati diabetes, dan degenerasi makula atau degenerasi retina. e. Tonikum otak Sebagi tonikum untuk sel-sel otak dan saraf, pegagan dapat digunakan untuk berbagai gangguan otak dengan mempromosikan keseimbangan mental, efek penenang dan perangsang tidur. Karakteristik ini membuat pegagan cocok untuk pengobatan pikun, pelupa, penurunan kemampuan berkonsentrasi, kehilangan daya pikir, kelelahan mental, kecemasan, stres, insomnia, penyakit saraf, dan epilepsi. f. Tonikum umum Pegagan merupakan adaptogen, yaitu zat yang meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap kondisi yang merugikan. Sebagai tonikum umum untuk tubuh, pegagan merangsang kelenjar adrenal dan hipofisis untuk peremajaan dan revitalisasi sel-sel. Pegagan juga memiliki efek afrodisiak.
  • 14. Dengan karakteristik ini, pegagan dapat digunakan untuk mengobati kelelahan, kekurangan energi, kelesuan, penurunan stamina, penurunan gairah seks, impotensi, dan masalah menstruasi. g. Sifat obat lainnya Dengan bekerja sebagai diuretik dan detoksifikasi, tanaman dapat membantu melawan penyakit rematik. Efek antipiretiknya dapat digunakan untuk menurunkan demam dan efek anti-inflamasinya untuk meringankan sirosis hepatis dan penyakit kuning. VII. Kesimpulan a. Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun b. Pegagan memiliki kandungan yang dapat bermanfaat bagi kulit. c. Pegagan memiliki sifat Saponin yang berfungsi untuk menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid). d. Lotion Pegagan memiliki beberapa manfaat, diantaranya: - Untuk obat luar sebagai anti keloid pada kulit. - Menyembuhkan luka - Bahan kosmetika - Menyembuhkan gangguan sirkulasi darah - Menyembuhkan Tonikum otak - Menyembuhkan Tonikum umum - Bekerja sebagai diuretik dan detoksifikasi
  • 15. VIII. Lampiran a. Alat dalam Pembuatan Lotion Pegagan b. Bahan dalam Pembuatan Lotion Pegagan Fase Air