SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 35
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Oleh; Rini Risnawita S.
KEPRIBADIAN DALAM ARTI SEHARI-
HARI
   Dalam pergaulan sehari-hari kita kadang-
    kadang mengatakan ”ia mempunyai kepribadian
    yang menarik”. Bila kita diminta untuk
    menguraikan       mengapa      ia    mempunyai
    kepribadian yang menarik, maka ada beberapa
    ciri dari orang tersebut yang dikemukakan.
    Umpamanya, sikapnya selalu sopan dan ramah,
    ia pandai menempatkan diri, ia tegas di saat
    perlu, ia riang dan mudah diajak berteman, dan
    lain sebagainya, bukan sebagaimana plesetan
    bahwa kepribadian adalah rumah pribadi, mobil
    pribadi dan sebagainya. Sebenarnya orang yang
    telah disebut sebagai ”mempunyai kepribadian
    menarik” bukan penjumlahan dari sejumlah ciri
    yang coba diuraikan tadi. Ia orang yang menarik
    berdasarkan keseluruhan penampilannya, tutur
    bahasanya, sifat-sifat khas lainnya yang tidak
    dapat dirinci satu demi satu.
DEFINISI KEPRIBADIAN
   Membahas kepribadian bukanlah sesuatu yang
    mudah, terutama karena konsep kepribadian
    telah diberi arti yang bermacam-macam. Di
    dalam psikologi, apa yang dibahas dalam teori
    kepribadian sangat bervariasi dan tergantung
    dari aliran yang dianut oleh si penulis. Juga dari
    gambaran yang telah disusun oleh penulis yang
    bersangkutan mengenai manusia.
 Menurut   W. Gordon Allport (dalam Feist and
 Feist, 1998) bahwa kepribadian adalah suatu
 organisasi dinamis dari sistem ”psikofisis”yang
 menentukan penyesuaian diri yang unik dari
 individu terhadap lingkungannya. Istilah
 psikofisis menunjuk pada anggapannya bahwa
 perilaku manusia maupun pikirannya adalah
 hasil dari satu kesatuan yang tidak
 terpisahkan meskipun dapat dibedakan, baik
 kesatuan fisik maupun psikis, dan apa yang
 terorganisir     ialah    kebiasaan-kebiasaan,
 refleks-refleksnya, sikap-sikapnya, nilai-nilai
 yang ia anut dan lain sebagainya.
 Feist  and Feist (1998), mendefinisikan
 kepribadian seseorang dinilai dari keefektifan
 yang memungkinkan seseorang sanggup
 memperoleh reaksi positif dari berbagai orang
 dalam       bermacam-macam           keadaan.
 Menimbulkan kesan yang menonjol dan yang
 terbaik   pada      orang   lain   merupakan
 kesanggupan      sosial,  ketangkasan    serta
 kecekatan seseorang. Misalnya seseorang
 dapat dikatakan seorang yang sangat optimis
 atau sangat pengecut. Yang menilai atau yang
 melihatnya memilih suatu sifat atau kualitas
 yang sangat khas, berbeda dengan yang
 lainnya bagi subjek dan yang merupakan
 bagian kesan terpenting yang ditimbulkannya
 pada orang lain.
   John J. Honigmann (1953) mengatakan bahwa
    kepribadian    menunjukkan      kepada   perbuatan-
    perbuatan (aksi-aksi), pikiran dan perasaan yang
    khusus bagi seseorang. Kita juga tidak dapat
    berbicara tentang pola kepribadian dalam arti bahwa
    manusia menunjukkan tingkah laku yang teratur dan
    kebiasaan-kebiasaan yang berulang kembali, tetapi
    yang biasanya ditunjukkan menurut keadaan.
 Batasan  lain tentang kepribadian adalah
 bahwa kepribadian berasal dari kata persona
 yang berati topeng ( Feist and Feist, 1998).
 Oleh sebab itu arti aslinya adalah wajah
 palsu, topeng dalam sandiwara, yang dapat
 dikatakan sebagai front, wajah bagus tetapi
 mengandung penipuan. Kemudian persona
 berarti pemain sandiwara itu sendiri, sebagai
 individu dengan kualita tertentu dan berbeda.
 Personalitas berarti watak seserorang yang
 sebenarnya dan bukan wajahnya yang palsu.
   Sebaliknya menurut Saanin dan Tan Pariaman
    (dalam    Brouwer,    dkk;    1990)   kaum    filosof
    mempergunakan      kata-kata    kepribadian   untuk
    menyatakan    ”intisari”   seseorang.   Keseluruhan
    kenyataan yang mengorganisasikan dan mengontrol
    tingkah lakunya yang kelihatan.
 Kepribadian dibatasi juga penyesuaian seseorang
  terhadap lingkungannya yang khas dan konsisten,
  yang memberikan kepadanya keunikan perseorangan.
  Keseluruhan yang membedakan dan menentukan,
  yang dibentuk oleh integrasi, oleh pola-pola dan
  kecenderungan-kecenderungan yang kurang lebih
  permanen, yang menentukan dan membedakan bagi
  seseorang.
 Dalam ilmu psikologi tidak ada satu teori kepribadian,
  tetapi terdapat banyak teori. Misalnya teori
  kepribadian yang psikoanalitis. Kepribadian menurut
  teori ini dibahas dengan menggunakan konsep alam
  tidak sadar, alam prasadar dan alam sadar.
 Adanya      berbagai     teori    kepribadian
 berhubungan erat dengan kenyataan bahwa
 objek yang dibahas memang merupakan
 manusia yang kompleks nan penuh misteri,
 unik, dimana setiap orang mempunyai
 kekhasan tertentu yang membedakannya
 dengan     orang    lain,   dan    mempunyai
 kemampuan untuk berubah. Namun demikian
 ada dasar umum dari setiap teori kepribadian,
 dimana kepribadian seseorang merupakan
 hasil dari faktor hereditas (faktor keturunan)
 dan faktor lingkungan.
   Dalam psikologi juga dinyatakan bahwa setiap
    individu adalah unik. Artinya bahwa meskipun setiap
    orang memiliki perasaan, dapat mengembangkan
    minat-minatnya, mempunyai kemampuan untuk
    berfikir, namun setiap orang berbeda dengan orang
    lain caranya berperasaan, caranya mengembangkan
    pikiran-pikirannya,       caranya      menentukan
    perkembangan minat-minat pribadinya. Hal ini
    berhubungan dengan kenyataan bahwa cara
    seseorang mengolah dan bereaksi terhadap berbagai
    kebutuhan yang berasal dari luar dirinya memenag
    berbeda-beda bagi masing-masing orang.
 Umpamanya,  kebutuhan anak akan perhatian
 ibunya. Cara anak si A ingin mencari
 perhatian ibunya akan berbeda dengan anak
 si B. Si A mungkin sekali menunjukkan
 perilaku yang luar biasa nakalnya sehingga
 mampu menyita perhatian ibunya, sedangkan
 si B berusaha menjadi anak yang baik budi
 dan selalu turut perintah supaya jarang
 dimarahi ibunya. Kedua jenis perilaku yang
 jauh berbeda, akan tetapi sama-sama
 bertujuan memperoleh perhatian ibu.
 Struktur kepribadian seseorang mulai
  terbentuk sejak masih anak-anak . Orang
  tua memegang peranan penting dalam
  pembentukan kepribadian anak tersebut.
  Orang tualah yang memperkenalkan pada
  si anak berbagai ketentuan yang berlaku di
  lingkungan sosialnya, termasuk nilai-nilai
  budaya yang berlaku, kepercayaan agama
  yang dianut, kebiasaan-kebiasaan yang ada
  dan lain sebagainya.
 Seiring bertambahnya umur, kepribadian
  seseorang akan menjadi kurang fleksibel
  karena kebiasaan-kebiasaan dan sifat-
  sifatnya yang khas yang terbentuk menjadi
  makin mantap. Disamping itu juga karena
  dengan     bertambahnya     umur    setiap
  pengalaman baru merupakan bagian kecil
  saja dari pengalaman total kehidupannya.
LATAR BELAKANG SEJARAH
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

PRA      ILMIAH
 1. Chirologi (guratan tangan)
 2. Astrologi (perbintangan)
 3. Grafologi (ilmu tentang tulisan tangan);
      antara lain apakah tulisan tetap lurus
      ataukah naik atau menurun, besar
      kecilnya huruf, tumpul runcingnya
 tulisan, tebal tipisnya tulisan,dsbnya.
4. Physiognomi (ilmu tentang wajah); antara lain
    a. dahi dan kening adalah petunjuk untuk
mengerti kecerdasan seseorang
    b. hidung dan pipi adalah bagian yang dapat
       memberikan tanda halus kasarnya
            perasaan seseorang
     c. mulut dan dagu adalah petunjuk tentang
       nafsu makan, minum
     d. mata adalah bagian yang mencerminkan
       seluruh kehidupan jiwa
5. Phrenologi (ilmu tentang tengkorak)
6. Onychologi ( ilmu tentang kuku)
 ILMIAH
1. Ajaran tentang Cairan Badaniah
   a. Hippocrates (460-370 SM)
   b. Galenus
2. Penyempurnaan dari ajaran Hippocrates dan
    Galenus, yaitu :
   a. aspek kejasmanian (teori konstitusi)
   b. aspek segi kejiwaan (teori temperamen)
TIPOLOGI BERDASAR
KONSTITUSI
A. Tipologi Mazhab Italia
   1. Teori De-Giovani (hukum Reformasi)
      Ada 3 macam variasi tubuh manusia :
        a. Orang dengan togok kecil cenderung
           mempunyai bentuk tubuh yang panjang
        b. Orang dengan togok besar cenderung
           mempunyai bentuk tubuh pendek
        c. Orang dengan togok normal cenderung
                 mempunyai proporsi badan yang
     normal
2. Tipologi Viola
    Ada 3 golongan bentuk tubuh manusia :
     a. Microsplanchnis, bentuk tubuh yang
         ukuran menegaknya lebih daripada
          dalam perbandingan biasa, tubuh
       kelihatan lebih jangkung
      b. Macrosplanchnis, bentuk tubuh yang
         ukuran mendatarnya lebih daripada
          dalam perbandingan biasa, tubuh
       kelihatan lebih pendek
     c. Normosplanchnis, bentuk tubuh yang
           ukuran menegak dan mendatarnya
        selaras
Mazhab Italia juga berpendapat bahwa variasi
 atau bermacam ragamnya keadaan jasmani tiap
 manusia berakar pada keturunan. Jadi
 tergantung pada dasar yang dibawa sejak ia lahir
 (endogen) dan tidak dapat diubah oleh pengaruh
 dari luar (ekstrogen)

B. Psikologi Konstitusional : Teori W.H. Sheldon
  a. Konstitusi adalah aspek-aspek individu yang
        relatif tetap tidak berubah-ubah dan dapat
      diubah dengan aspek-aspek yang relatif labil
        dan mudah bermodifikasi karena tekanan
      lingkungan seperti kebiasaan, sikap sosial
      kegemaran dsbnya.
b. Pokok-pokok Teori Sheldon
    - Ada 3 komponen/dimensi jasmaniah :
       1. Endomorphy : lembut, gemuk,
         periang,optimis
       2. Mesomorphy : keras, tahan sakit, otot
         kelihatan bersegi-segi
      3. Ectomorphy : jangkung, dada kecil dan
                pipih, lemah, otot-otot hampir tidak
               nampak berkembang
   c. Ada beberapa hal-hal teoritis yang
diungkapkan oleh Sheldon, diantaranya :
1. Sheldon menerima adanya hubungan
   antara komponen jasmani dan tingkah
   laku      (temperamen). Hubungan tsb
   dapat     diterangkan dalam berbagai cara
   a.l :
   a. individu yang memiliki tipe jasmani
      tertentu kiranya mendapatkan cara
      bertingkah laku tertentu yang efektif
      sdgkan individu yang bertipe jasmani
      lain akan harus menggunakan cara-
      cara bertingkah laku yang lain supaya
      dapat efektif.
b. hubungan antara jasmani dan
      temperamen dijembatani oleh
      anggapan yang stereotipis yang ada
      dalam kebudayaan mengenai macm-
      macam tingkah laku yang seharusnya
      dilakukan oleh orang yang berbeda-
      beda tipe jasmaninya itu.
c. Pengalaman atau pengaruh lingkungan
   cenderung untuk menimbulkan tipe
   tubuh tertentu; ini selanjutnya akan
   menimbulkan kecenderungan tingkah
   laku tertentu.
d. hubungan antara bentuk jasmani dan
          temperamen itu karena bekerjasamanya
          faktor-faktor genetis.
   2. Sheldon dianggap mementingkan faktor-
      faktor biologis sebagai dasar tingkah laku
      manusia.
   3. Sheldon menganggap bahwa kejadian-
kejadian tertentu pada masa kanak-kanak
mungkin berpengaruh terhadap
penyesuaian diri pada masa dewasa, tetapi dia
tidak menganggap bahwa kejadian-          kejadian
pada masa kanak-kanak yang         demikian itu
memainkan peranan sbg              sebab
4. Sheldon menganggap bahwa faktor tak
   sadar sama dengan faktor biologis yang
   pokok/dasar. Sheldon menyatakan bahwa
   ketidaksadaran adalah tubuh dan sebab
   mengapa begitu sukar orang menyatakan
   (merumuskan) ketidasadarannya atau hal-
   hal yang terjadi dalam tubuhnya karena
   bahasa tidak disusun secara sistematis
   untuk mengatakan apa yang sedang
   terjadi dalam tubuh.
TIPOLOGI BERDASAR
TEMPERAMEN
Arti Temperamen :
 1. temperamen merupakan aspek
 kejiwaan
 2. temperamen dipengaruhi oleh   konstitusi
      jasmaniah
 3. temperamen sifatnya bawaan    (endogen)
 dan karenanya sukar diubah oleh pengaruh dari
 luar
1.   Tipologi Kant (Immanuel Kant)
     a. Temperamen mengandung 2 aspek :
        1. aspek fisiologis : susunan cairan
           jasmaniah
        2. aspek psikologis : kecenderungan
           kejiwaan yang disebabkan oleh komposisi
           darah
     b. dari aspek psikologis terdapat 2 macam
        temperamen :
        1. temperamen perasaan : sanguinis dan
           melancholis
        2. temperamen kegiatan : choleris dan
           phlegmatis
Temperamen Sanguinis
Sifat-sifatnya a.l :
 1. suasana perasaannya selalu penuh
 harapan,            segala sesuatu pada suatu waktu
      dianggap penting tetapi tak lama kemudian
      tidak dipikirkannya lagi, jarang menepati janji
 2. senang menolong orang lain tetapi tidak
      dapat dipakai sebagai sandaran
 3. ramah dan periang
 4. umumnya bukan penakut, tetapi kalau
 bersalah sukar bertaubat; dia menyesal,
 tetapi sesal itu lekas lenyap
 5. lebih menyukai soal permainan/hiburan
Temperamen Melancholis
Sifat-sifatnya a.l :
 1. segala sesuatu yang ada hubungannya
 dengan dirinya dianggap penting dan selalu
 disertai dengan kebimbangan
 2. perhatiannya tertuju pada hal-hal yang sukar
 3. tdk mudah membuat janji karena selalu
 berusaha untuk menepati janji yang telah
 dibuatnya; tetapi bukan karena pertimbangan
 moral melainkan hal tsb akan     mengganggu
 kejiwaannya
 4. suasana perasaannya bertentangan dengan
      sanguinis. Kurang dapat melihat
 kesenangan orang lain
Temperamen Choleris
Sifat-sifatnya a.l :
 1. mudah emosi tetapi juga cepat tenang, tidak
 menyimpan rasa benci
 2. tindakannya cepat tetapi tidak konstan
 3. selalu sibuk, suka memerintah orang lain
 daripada dikerjakan sendiri
 4. mengejar kehormatan, suka dipuji
 5. suka pada sikap semu dan formal
 6. murah hati dan suka melindungi, tetapi hal
      itu dilakukan semata-mata untuk mendapat
      penghargaan
7. selalu berpenampilan cermat dan rapi
 karena ingin nampak lebih cendekia daripada
 yang sebenarnya

Temperamen Phlegmatis
Sifat-sifatnya a.l :
 1. tidak mudah marah
 2. cocok untuk tugas-tugas ilmiah
 3. lambat menjadi panas, tetapi panasnya
 tahan lama
2.   Tipologi Neo-Kantianisme (Enselhans)
     a.Enselhans membatasi temperamen pada
       segi perasaan saja. Apa yang disebut Kant
       sbg temperamen kegiatan itu menurutnya
       adalah konstitusi afektif yang menentukan
       kegiatan dalam hubungan dengan kemauan.
       Kepribadian seseorang akan nampak dari
       tindakan-tindakannya dimana tindakan tsb
       merupakan kemauan, sedangkan kemauan
       adalah penjelmaan dari temperamen
     b.Temperamen tergantung pada 2 hal pokok :
       1. Kepekaan kehidupan afektif, yaitu
          mendalam tidaknya pengaruh rangsangan
2. bentuk kejadian afektif, yang tergantung
       pada mobilitas perasaan dan kekuatan
       perasaan
         Kedua hal tsb di atas, menimbulkan
kekuatan penggerak dari perasaan yang
selanjutnya merupakan impuls bagi motif
kemauan.
c. Tipe-tipe manusia menurut Enselhans
    1. Melancholis : giat penuh cita-cita, murung
       suka ngelamun
    2. Choleris : kemauannya hebat, mudah
       tersinggung/perasa
    3. Phlegmatis : pemikir yg kritis, bersikap
       masa bodoh apathis
TIPOLOGI BERDASAR NILAI
KEBUDAYAAN
(TEORI EDUARD SPRANGER)
A.   Pokok-pokok Teori Spranger
     1. Dua macam Roh (Gest)
         a. Roh Subyektif (roh individual), roh yang
            terdapat pada masing-masing individu
         b. Roh Obyektif (roh supra-individual), roh
            seluruh umat manusia, yang pada
     intinya            merupakan kebudayaan
     yang telah               menjelma dan
     berkembang selama                       berabad-
     abad bersama-sama manusia.
2. Spranger memandang kebudayaan
      (kultur) sbg sistem nilai-nilai, karena
    kebudayaan itu tak lain adalah kumpulan
   nilai-nilai kebudayaan yang diatur menurut
    struktur tertentu. Berdasarkan pengertian
   itulah kemudian Spranger menggolongkan
    kebudayaan menjadi enam lapangan nilai
    : lapangan pengetahuan (ilmu), ekonomi,
     kesenian, keagamaan, kemasyarakatan,
   dan politik
3. Ada 6 tipe manusia menurut Spranger :
   a. Manusia teori : berpikir
   b. Manusia ekonomi : bekerja
c. Manusia Estetis : menikmati keindahan
       d. Manusia Agama : memuja
       e. Manusia Sosial : Berbakti/berkorban
       f. Manusia Kuasa : (ingin) berkuasa/
          memerintah
    Haruslah diingat bahwa tipe-tipe yang
dikemukakan oleh Spranger ini hanyalah
merupakan tipe-tipe pokok/ideal yang hanya ada
dalam teori dan tak akan dijumpai dalam
kenyataan kehidupan. Akan tetapi, dengan
adanya pembagian tipe manusia menurut
Spranger ini, orang dpt cepta menempatkan
individu pada tipe yang mana

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanVivia Maya Rafica
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMazizahzahro
 
PPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesiaPPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesiapinkanalice
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratHaristian Sahroni Putra
 
Tipologi tipologi konstitusi2
Tipologi tipologi konstitusi2Tipologi tipologi konstitusi2
Tipologi tipologi konstitusi2trie setyaningsih
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportWulandari Rima Kumari
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISASEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISAWulandari Rima Kumari
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9novyaindri29
 

Was ist angesagt? (20)

Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
PENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIKPENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIK
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
 
PPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesiaPPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesia
 
Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
 
Tipologi tipologi konstitusi2
Tipologi tipologi konstitusi2Tipologi tipologi konstitusi2
Tipologi tipologi konstitusi2
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISASEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
 
Teori kepribadian - George A. kelly
Teori kepribadian - George A. kellyTeori kepribadian - George A. kelly
Teori kepribadian - George A. kelly
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
 

Ähnlich wie Psikologi kepribadia ne

Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadianelmakrufi
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikUlanJegeg
 
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGIKEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGIAnnaFebyanti
 
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdhdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdSarahKusumahBakti
 
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Dede M Latiev
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadiannorthonism
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianJoko Setiawan
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologialya_sn
 
PUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10KepribadianPUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10Kepribadianmfrids
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Bee_BQ
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanIIKCASIKIN
 
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian   editPp ki iv ~ teori kepribadian   edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian editJumari Awi
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Universitas Psikologi
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdfHendroGunawan8
 
Pengembangan kepribadian
Pengembangan kepribadianPengembangan kepribadian
Pengembangan kepribadianpanamjayait
 

Ähnlich wie Psikologi kepribadia ne (20)

Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadian
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGIKEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
 
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdhdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
 
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Makalah pak fatah
Makalah pak fatahMakalah pak fatah
Makalah pak fatah
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
PUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10KepribadianPUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10Kepribadian
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian   editPp ki iv ~ teori kepribadian   edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
 
Tugas word
Tugas wordTugas word
Tugas word
 
Bab 3 Kepribadian
Bab 3 KepribadianBab 3 Kepribadian
Bab 3 Kepribadian
 
Pengembangan kepribadian
Pengembangan kepribadianPengembangan kepribadian
Pengembangan kepribadian
 

Mehr von elmakrufi

Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseelmakrufi
 
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasiPrasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasielmakrufi
 
Altruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialAltruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialelmakrufi
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02elmakrufi
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestaltelmakrufi
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)elmakrufi
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2elmakrufi
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaelmakrufi
 
Persepsi indra mata
Persepsi indra mataPersepsi indra mata
Persepsi indra mataelmakrufi
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaranelmakrufi
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinaliselmakrufi
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinanelmakrufi
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekelmakrufi
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuelmakrufi
 

Mehr von elmakrufi (20)

Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Masa tua
Masa tuaMasa tua
Masa tua
 
Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouse
 
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasiPrasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasi
 
Konformitas
KonformitasKonformitas
Konformitas
 
Altruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialAltruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosial
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestalt
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telinga
 
Persepsi indra mata
Persepsi indra mataPersepsi indra mata
Persepsi indra mata
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Neuroglia
NeurogliaNeuroglia
Neuroglia
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinalis
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
 
Bu ava 3 .
Bu ava 3 .Bu ava 3 .
Bu ava 3 .
 

Psikologi kepribadia ne

  • 2. KEPRIBADIAN DALAM ARTI SEHARI- HARI  Dalam pergaulan sehari-hari kita kadang- kadang mengatakan ”ia mempunyai kepribadian yang menarik”. Bila kita diminta untuk menguraikan mengapa ia mempunyai kepribadian yang menarik, maka ada beberapa ciri dari orang tersebut yang dikemukakan. Umpamanya, sikapnya selalu sopan dan ramah, ia pandai menempatkan diri, ia tegas di saat perlu, ia riang dan mudah diajak berteman, dan lain sebagainya, bukan sebagaimana plesetan bahwa kepribadian adalah rumah pribadi, mobil pribadi dan sebagainya. Sebenarnya orang yang telah disebut sebagai ”mempunyai kepribadian menarik” bukan penjumlahan dari sejumlah ciri yang coba diuraikan tadi. Ia orang yang menarik berdasarkan keseluruhan penampilannya, tutur bahasanya, sifat-sifat khas lainnya yang tidak dapat dirinci satu demi satu.
  • 3. DEFINISI KEPRIBADIAN  Membahas kepribadian bukanlah sesuatu yang mudah, terutama karena konsep kepribadian telah diberi arti yang bermacam-macam. Di dalam psikologi, apa yang dibahas dalam teori kepribadian sangat bervariasi dan tergantung dari aliran yang dianut oleh si penulis. Juga dari gambaran yang telah disusun oleh penulis yang bersangkutan mengenai manusia.
  • 4.  Menurut W. Gordon Allport (dalam Feist and Feist, 1998) bahwa kepribadian adalah suatu organisasi dinamis dari sistem ”psikofisis”yang menentukan penyesuaian diri yang unik dari individu terhadap lingkungannya. Istilah psikofisis menunjuk pada anggapannya bahwa perilaku manusia maupun pikirannya adalah hasil dari satu kesatuan yang tidak terpisahkan meskipun dapat dibedakan, baik kesatuan fisik maupun psikis, dan apa yang terorganisir ialah kebiasaan-kebiasaan, refleks-refleksnya, sikap-sikapnya, nilai-nilai yang ia anut dan lain sebagainya.
  • 5.  Feist and Feist (1998), mendefinisikan kepribadian seseorang dinilai dari keefektifan yang memungkinkan seseorang sanggup memperoleh reaksi positif dari berbagai orang dalam bermacam-macam keadaan. Menimbulkan kesan yang menonjol dan yang terbaik pada orang lain merupakan kesanggupan sosial, ketangkasan serta kecekatan seseorang. Misalnya seseorang dapat dikatakan seorang yang sangat optimis atau sangat pengecut. Yang menilai atau yang melihatnya memilih suatu sifat atau kualitas yang sangat khas, berbeda dengan yang lainnya bagi subjek dan yang merupakan bagian kesan terpenting yang ditimbulkannya pada orang lain.
  • 6. John J. Honigmann (1953) mengatakan bahwa kepribadian menunjukkan kepada perbuatan- perbuatan (aksi-aksi), pikiran dan perasaan yang khusus bagi seseorang. Kita juga tidak dapat berbicara tentang pola kepribadian dalam arti bahwa manusia menunjukkan tingkah laku yang teratur dan kebiasaan-kebiasaan yang berulang kembali, tetapi yang biasanya ditunjukkan menurut keadaan.
  • 7.  Batasan lain tentang kepribadian adalah bahwa kepribadian berasal dari kata persona yang berati topeng ( Feist and Feist, 1998). Oleh sebab itu arti aslinya adalah wajah palsu, topeng dalam sandiwara, yang dapat dikatakan sebagai front, wajah bagus tetapi mengandung penipuan. Kemudian persona berarti pemain sandiwara itu sendiri, sebagai individu dengan kualita tertentu dan berbeda. Personalitas berarti watak seserorang yang sebenarnya dan bukan wajahnya yang palsu.
  • 8. Sebaliknya menurut Saanin dan Tan Pariaman (dalam Brouwer, dkk; 1990) kaum filosof mempergunakan kata-kata kepribadian untuk menyatakan ”intisari” seseorang. Keseluruhan kenyataan yang mengorganisasikan dan mengontrol tingkah lakunya yang kelihatan.
  • 9.  Kepribadian dibatasi juga penyesuaian seseorang terhadap lingkungannya yang khas dan konsisten, yang memberikan kepadanya keunikan perseorangan. Keseluruhan yang membedakan dan menentukan, yang dibentuk oleh integrasi, oleh pola-pola dan kecenderungan-kecenderungan yang kurang lebih permanen, yang menentukan dan membedakan bagi seseorang.  Dalam ilmu psikologi tidak ada satu teori kepribadian, tetapi terdapat banyak teori. Misalnya teori kepribadian yang psikoanalitis. Kepribadian menurut teori ini dibahas dengan menggunakan konsep alam tidak sadar, alam prasadar dan alam sadar.
  • 10.  Adanya berbagai teori kepribadian berhubungan erat dengan kenyataan bahwa objek yang dibahas memang merupakan manusia yang kompleks nan penuh misteri, unik, dimana setiap orang mempunyai kekhasan tertentu yang membedakannya dengan orang lain, dan mempunyai kemampuan untuk berubah. Namun demikian ada dasar umum dari setiap teori kepribadian, dimana kepribadian seseorang merupakan hasil dari faktor hereditas (faktor keturunan) dan faktor lingkungan.
  • 11. Dalam psikologi juga dinyatakan bahwa setiap individu adalah unik. Artinya bahwa meskipun setiap orang memiliki perasaan, dapat mengembangkan minat-minatnya, mempunyai kemampuan untuk berfikir, namun setiap orang berbeda dengan orang lain caranya berperasaan, caranya mengembangkan pikiran-pikirannya, caranya menentukan perkembangan minat-minat pribadinya. Hal ini berhubungan dengan kenyataan bahwa cara seseorang mengolah dan bereaksi terhadap berbagai kebutuhan yang berasal dari luar dirinya memenag berbeda-beda bagi masing-masing orang.
  • 12.  Umpamanya, kebutuhan anak akan perhatian ibunya. Cara anak si A ingin mencari perhatian ibunya akan berbeda dengan anak si B. Si A mungkin sekali menunjukkan perilaku yang luar biasa nakalnya sehingga mampu menyita perhatian ibunya, sedangkan si B berusaha menjadi anak yang baik budi dan selalu turut perintah supaya jarang dimarahi ibunya. Kedua jenis perilaku yang jauh berbeda, akan tetapi sama-sama bertujuan memperoleh perhatian ibu.
  • 13.  Struktur kepribadian seseorang mulai terbentuk sejak masih anak-anak . Orang tua memegang peranan penting dalam pembentukan kepribadian anak tersebut. Orang tualah yang memperkenalkan pada si anak berbagai ketentuan yang berlaku di lingkungan sosialnya, termasuk nilai-nilai budaya yang berlaku, kepercayaan agama yang dianut, kebiasaan-kebiasaan yang ada dan lain sebagainya.  Seiring bertambahnya umur, kepribadian seseorang akan menjadi kurang fleksibel karena kebiasaan-kebiasaan dan sifat- sifatnya yang khas yang terbentuk menjadi makin mantap. Disamping itu juga karena dengan bertambahnya umur setiap pengalaman baru merupakan bagian kecil saja dari pengalaman total kehidupannya.
  • 14. LATAR BELAKANG SEJARAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN PRA ILMIAH 1. Chirologi (guratan tangan) 2. Astrologi (perbintangan) 3. Grafologi (ilmu tentang tulisan tangan); antara lain apakah tulisan tetap lurus ataukah naik atau menurun, besar kecilnya huruf, tumpul runcingnya tulisan, tebal tipisnya tulisan,dsbnya.
  • 15. 4. Physiognomi (ilmu tentang wajah); antara lain a. dahi dan kening adalah petunjuk untuk mengerti kecerdasan seseorang b. hidung dan pipi adalah bagian yang dapat memberikan tanda halus kasarnya perasaan seseorang c. mulut dan dagu adalah petunjuk tentang nafsu makan, minum d. mata adalah bagian yang mencerminkan seluruh kehidupan jiwa
  • 16. 5. Phrenologi (ilmu tentang tengkorak) 6. Onychologi ( ilmu tentang kuku)  ILMIAH 1. Ajaran tentang Cairan Badaniah a. Hippocrates (460-370 SM) b. Galenus 2. Penyempurnaan dari ajaran Hippocrates dan Galenus, yaitu : a. aspek kejasmanian (teori konstitusi) b. aspek segi kejiwaan (teori temperamen)
  • 17. TIPOLOGI BERDASAR KONSTITUSI A. Tipologi Mazhab Italia 1. Teori De-Giovani (hukum Reformasi) Ada 3 macam variasi tubuh manusia : a. Orang dengan togok kecil cenderung mempunyai bentuk tubuh yang panjang b. Orang dengan togok besar cenderung mempunyai bentuk tubuh pendek c. Orang dengan togok normal cenderung mempunyai proporsi badan yang normal
  • 18. 2. Tipologi Viola Ada 3 golongan bentuk tubuh manusia : a. Microsplanchnis, bentuk tubuh yang ukuran menegaknya lebih daripada dalam perbandingan biasa, tubuh kelihatan lebih jangkung b. Macrosplanchnis, bentuk tubuh yang ukuran mendatarnya lebih daripada dalam perbandingan biasa, tubuh kelihatan lebih pendek c. Normosplanchnis, bentuk tubuh yang ukuran menegak dan mendatarnya selaras
  • 19. Mazhab Italia juga berpendapat bahwa variasi atau bermacam ragamnya keadaan jasmani tiap manusia berakar pada keturunan. Jadi tergantung pada dasar yang dibawa sejak ia lahir (endogen) dan tidak dapat diubah oleh pengaruh dari luar (ekstrogen) B. Psikologi Konstitusional : Teori W.H. Sheldon a. Konstitusi adalah aspek-aspek individu yang relatif tetap tidak berubah-ubah dan dapat diubah dengan aspek-aspek yang relatif labil dan mudah bermodifikasi karena tekanan lingkungan seperti kebiasaan, sikap sosial kegemaran dsbnya.
  • 20. b. Pokok-pokok Teori Sheldon - Ada 3 komponen/dimensi jasmaniah : 1. Endomorphy : lembut, gemuk, periang,optimis 2. Mesomorphy : keras, tahan sakit, otot kelihatan bersegi-segi 3. Ectomorphy : jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, otot-otot hampir tidak nampak berkembang c. Ada beberapa hal-hal teoritis yang diungkapkan oleh Sheldon, diantaranya :
  • 21. 1. Sheldon menerima adanya hubungan antara komponen jasmani dan tingkah laku (temperamen). Hubungan tsb dapat diterangkan dalam berbagai cara a.l : a. individu yang memiliki tipe jasmani tertentu kiranya mendapatkan cara bertingkah laku tertentu yang efektif sdgkan individu yang bertipe jasmani lain akan harus menggunakan cara- cara bertingkah laku yang lain supaya dapat efektif.
  • 22. b. hubungan antara jasmani dan temperamen dijembatani oleh anggapan yang stereotipis yang ada dalam kebudayaan mengenai macm- macam tingkah laku yang seharusnya dilakukan oleh orang yang berbeda- beda tipe jasmaninya itu. c. Pengalaman atau pengaruh lingkungan cenderung untuk menimbulkan tipe tubuh tertentu; ini selanjutnya akan menimbulkan kecenderungan tingkah laku tertentu.
  • 23. d. hubungan antara bentuk jasmani dan temperamen itu karena bekerjasamanya faktor-faktor genetis. 2. Sheldon dianggap mementingkan faktor- faktor biologis sebagai dasar tingkah laku manusia. 3. Sheldon menganggap bahwa kejadian- kejadian tertentu pada masa kanak-kanak mungkin berpengaruh terhadap penyesuaian diri pada masa dewasa, tetapi dia tidak menganggap bahwa kejadian- kejadian pada masa kanak-kanak yang demikian itu memainkan peranan sbg sebab
  • 24. 4. Sheldon menganggap bahwa faktor tak sadar sama dengan faktor biologis yang pokok/dasar. Sheldon menyatakan bahwa ketidaksadaran adalah tubuh dan sebab mengapa begitu sukar orang menyatakan (merumuskan) ketidasadarannya atau hal- hal yang terjadi dalam tubuhnya karena bahasa tidak disusun secara sistematis untuk mengatakan apa yang sedang terjadi dalam tubuh.
  • 25. TIPOLOGI BERDASAR TEMPERAMEN Arti Temperamen : 1. temperamen merupakan aspek kejiwaan 2. temperamen dipengaruhi oleh konstitusi jasmaniah 3. temperamen sifatnya bawaan (endogen) dan karenanya sukar diubah oleh pengaruh dari luar
  • 26. 1. Tipologi Kant (Immanuel Kant) a. Temperamen mengandung 2 aspek : 1. aspek fisiologis : susunan cairan jasmaniah 2. aspek psikologis : kecenderungan kejiwaan yang disebabkan oleh komposisi darah b. dari aspek psikologis terdapat 2 macam temperamen : 1. temperamen perasaan : sanguinis dan melancholis 2. temperamen kegiatan : choleris dan phlegmatis
  • 27. Temperamen Sanguinis Sifat-sifatnya a.l : 1. suasana perasaannya selalu penuh harapan, segala sesuatu pada suatu waktu dianggap penting tetapi tak lama kemudian tidak dipikirkannya lagi, jarang menepati janji 2. senang menolong orang lain tetapi tidak dapat dipakai sebagai sandaran 3. ramah dan periang 4. umumnya bukan penakut, tetapi kalau bersalah sukar bertaubat; dia menyesal, tetapi sesal itu lekas lenyap 5. lebih menyukai soal permainan/hiburan
  • 28. Temperamen Melancholis Sifat-sifatnya a.l : 1. segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dirinya dianggap penting dan selalu disertai dengan kebimbangan 2. perhatiannya tertuju pada hal-hal yang sukar 3. tdk mudah membuat janji karena selalu berusaha untuk menepati janji yang telah dibuatnya; tetapi bukan karena pertimbangan moral melainkan hal tsb akan mengganggu kejiwaannya 4. suasana perasaannya bertentangan dengan sanguinis. Kurang dapat melihat kesenangan orang lain
  • 29. Temperamen Choleris Sifat-sifatnya a.l : 1. mudah emosi tetapi juga cepat tenang, tidak menyimpan rasa benci 2. tindakannya cepat tetapi tidak konstan 3. selalu sibuk, suka memerintah orang lain daripada dikerjakan sendiri 4. mengejar kehormatan, suka dipuji 5. suka pada sikap semu dan formal 6. murah hati dan suka melindungi, tetapi hal itu dilakukan semata-mata untuk mendapat penghargaan
  • 30. 7. selalu berpenampilan cermat dan rapi karena ingin nampak lebih cendekia daripada yang sebenarnya Temperamen Phlegmatis Sifat-sifatnya a.l : 1. tidak mudah marah 2. cocok untuk tugas-tugas ilmiah 3. lambat menjadi panas, tetapi panasnya tahan lama
  • 31. 2. Tipologi Neo-Kantianisme (Enselhans) a.Enselhans membatasi temperamen pada segi perasaan saja. Apa yang disebut Kant sbg temperamen kegiatan itu menurutnya adalah konstitusi afektif yang menentukan kegiatan dalam hubungan dengan kemauan. Kepribadian seseorang akan nampak dari tindakan-tindakannya dimana tindakan tsb merupakan kemauan, sedangkan kemauan adalah penjelmaan dari temperamen b.Temperamen tergantung pada 2 hal pokok : 1. Kepekaan kehidupan afektif, yaitu mendalam tidaknya pengaruh rangsangan
  • 32. 2. bentuk kejadian afektif, yang tergantung pada mobilitas perasaan dan kekuatan perasaan Kedua hal tsb di atas, menimbulkan kekuatan penggerak dari perasaan yang selanjutnya merupakan impuls bagi motif kemauan. c. Tipe-tipe manusia menurut Enselhans 1. Melancholis : giat penuh cita-cita, murung suka ngelamun 2. Choleris : kemauannya hebat, mudah tersinggung/perasa 3. Phlegmatis : pemikir yg kritis, bersikap masa bodoh apathis
  • 33. TIPOLOGI BERDASAR NILAI KEBUDAYAAN (TEORI EDUARD SPRANGER) A. Pokok-pokok Teori Spranger 1. Dua macam Roh (Gest) a. Roh Subyektif (roh individual), roh yang terdapat pada masing-masing individu b. Roh Obyektif (roh supra-individual), roh seluruh umat manusia, yang pada intinya merupakan kebudayaan yang telah menjelma dan berkembang selama berabad- abad bersama-sama manusia.
  • 34. 2. Spranger memandang kebudayaan (kultur) sbg sistem nilai-nilai, karena kebudayaan itu tak lain adalah kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang diatur menurut struktur tertentu. Berdasarkan pengertian itulah kemudian Spranger menggolongkan kebudayaan menjadi enam lapangan nilai : lapangan pengetahuan (ilmu), ekonomi, kesenian, keagamaan, kemasyarakatan, dan politik 3. Ada 6 tipe manusia menurut Spranger : a. Manusia teori : berpikir b. Manusia ekonomi : bekerja
  • 35. c. Manusia Estetis : menikmati keindahan d. Manusia Agama : memuja e. Manusia Sosial : Berbakti/berkorban f. Manusia Kuasa : (ingin) berkuasa/ memerintah Haruslah diingat bahwa tipe-tipe yang dikemukakan oleh Spranger ini hanyalah merupakan tipe-tipe pokok/ideal yang hanya ada dalam teori dan tak akan dijumpai dalam kenyataan kehidupan. Akan tetapi, dengan adanya pembagian tipe manusia menurut Spranger ini, orang dpt cepta menempatkan individu pada tipe yang mana