Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen membahas tentang definisi kepribadian menurut berbagai teori dan pandangan.
2) Kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetik maupun lingkungan sosial.
3) Terdapat berbagai teori kepribadian seperti teori psikoanalisis, teori kepribadian konstitusional, dan tipologi berdasarkan temperamen.
2. KEPRIBADIAN DALAM ARTI SEHARI-
HARI
Dalam pergaulan sehari-hari kita kadang-
kadang mengatakan ”ia mempunyai kepribadian
yang menarik”. Bila kita diminta untuk
menguraikan mengapa ia mempunyai
kepribadian yang menarik, maka ada beberapa
ciri dari orang tersebut yang dikemukakan.
Umpamanya, sikapnya selalu sopan dan ramah,
ia pandai menempatkan diri, ia tegas di saat
perlu, ia riang dan mudah diajak berteman, dan
lain sebagainya, bukan sebagaimana plesetan
bahwa kepribadian adalah rumah pribadi, mobil
pribadi dan sebagainya. Sebenarnya orang yang
telah disebut sebagai ”mempunyai kepribadian
menarik” bukan penjumlahan dari sejumlah ciri
yang coba diuraikan tadi. Ia orang yang menarik
berdasarkan keseluruhan penampilannya, tutur
bahasanya, sifat-sifat khas lainnya yang tidak
dapat dirinci satu demi satu.
3. DEFINISI KEPRIBADIAN
Membahas kepribadian bukanlah sesuatu yang
mudah, terutama karena konsep kepribadian
telah diberi arti yang bermacam-macam. Di
dalam psikologi, apa yang dibahas dalam teori
kepribadian sangat bervariasi dan tergantung
dari aliran yang dianut oleh si penulis. Juga dari
gambaran yang telah disusun oleh penulis yang
bersangkutan mengenai manusia.
4. Menurut W. Gordon Allport (dalam Feist and
Feist, 1998) bahwa kepribadian adalah suatu
organisasi dinamis dari sistem ”psikofisis”yang
menentukan penyesuaian diri yang unik dari
individu terhadap lingkungannya. Istilah
psikofisis menunjuk pada anggapannya bahwa
perilaku manusia maupun pikirannya adalah
hasil dari satu kesatuan yang tidak
terpisahkan meskipun dapat dibedakan, baik
kesatuan fisik maupun psikis, dan apa yang
terorganisir ialah kebiasaan-kebiasaan,
refleks-refleksnya, sikap-sikapnya, nilai-nilai
yang ia anut dan lain sebagainya.
5. Feist and Feist (1998), mendefinisikan
kepribadian seseorang dinilai dari keefektifan
yang memungkinkan seseorang sanggup
memperoleh reaksi positif dari berbagai orang
dalam bermacam-macam keadaan.
Menimbulkan kesan yang menonjol dan yang
terbaik pada orang lain merupakan
kesanggupan sosial, ketangkasan serta
kecekatan seseorang. Misalnya seseorang
dapat dikatakan seorang yang sangat optimis
atau sangat pengecut. Yang menilai atau yang
melihatnya memilih suatu sifat atau kualitas
yang sangat khas, berbeda dengan yang
lainnya bagi subjek dan yang merupakan
bagian kesan terpenting yang ditimbulkannya
pada orang lain.
6. John J. Honigmann (1953) mengatakan bahwa
kepribadian menunjukkan kepada perbuatan-
perbuatan (aksi-aksi), pikiran dan perasaan yang
khusus bagi seseorang. Kita juga tidak dapat
berbicara tentang pola kepribadian dalam arti bahwa
manusia menunjukkan tingkah laku yang teratur dan
kebiasaan-kebiasaan yang berulang kembali, tetapi
yang biasanya ditunjukkan menurut keadaan.
7. Batasan lain tentang kepribadian adalah
bahwa kepribadian berasal dari kata persona
yang berati topeng ( Feist and Feist, 1998).
Oleh sebab itu arti aslinya adalah wajah
palsu, topeng dalam sandiwara, yang dapat
dikatakan sebagai front, wajah bagus tetapi
mengandung penipuan. Kemudian persona
berarti pemain sandiwara itu sendiri, sebagai
individu dengan kualita tertentu dan berbeda.
Personalitas berarti watak seserorang yang
sebenarnya dan bukan wajahnya yang palsu.
8. Sebaliknya menurut Saanin dan Tan Pariaman
(dalam Brouwer, dkk; 1990) kaum filosof
mempergunakan kata-kata kepribadian untuk
menyatakan ”intisari” seseorang. Keseluruhan
kenyataan yang mengorganisasikan dan mengontrol
tingkah lakunya yang kelihatan.
9. Kepribadian dibatasi juga penyesuaian seseorang
terhadap lingkungannya yang khas dan konsisten,
yang memberikan kepadanya keunikan perseorangan.
Keseluruhan yang membedakan dan menentukan,
yang dibentuk oleh integrasi, oleh pola-pola dan
kecenderungan-kecenderungan yang kurang lebih
permanen, yang menentukan dan membedakan bagi
seseorang.
Dalam ilmu psikologi tidak ada satu teori kepribadian,
tetapi terdapat banyak teori. Misalnya teori
kepribadian yang psikoanalitis. Kepribadian menurut
teori ini dibahas dengan menggunakan konsep alam
tidak sadar, alam prasadar dan alam sadar.
10. Adanya berbagai teori kepribadian
berhubungan erat dengan kenyataan bahwa
objek yang dibahas memang merupakan
manusia yang kompleks nan penuh misteri,
unik, dimana setiap orang mempunyai
kekhasan tertentu yang membedakannya
dengan orang lain, dan mempunyai
kemampuan untuk berubah. Namun demikian
ada dasar umum dari setiap teori kepribadian,
dimana kepribadian seseorang merupakan
hasil dari faktor hereditas (faktor keturunan)
dan faktor lingkungan.
11. Dalam psikologi juga dinyatakan bahwa setiap
individu adalah unik. Artinya bahwa meskipun setiap
orang memiliki perasaan, dapat mengembangkan
minat-minatnya, mempunyai kemampuan untuk
berfikir, namun setiap orang berbeda dengan orang
lain caranya berperasaan, caranya mengembangkan
pikiran-pikirannya, caranya menentukan
perkembangan minat-minat pribadinya. Hal ini
berhubungan dengan kenyataan bahwa cara
seseorang mengolah dan bereaksi terhadap berbagai
kebutuhan yang berasal dari luar dirinya memenag
berbeda-beda bagi masing-masing orang.
12. Umpamanya, kebutuhan anak akan perhatian
ibunya. Cara anak si A ingin mencari
perhatian ibunya akan berbeda dengan anak
si B. Si A mungkin sekali menunjukkan
perilaku yang luar biasa nakalnya sehingga
mampu menyita perhatian ibunya, sedangkan
si B berusaha menjadi anak yang baik budi
dan selalu turut perintah supaya jarang
dimarahi ibunya. Kedua jenis perilaku yang
jauh berbeda, akan tetapi sama-sama
bertujuan memperoleh perhatian ibu.
13. Struktur kepribadian seseorang mulai
terbentuk sejak masih anak-anak . Orang
tua memegang peranan penting dalam
pembentukan kepribadian anak tersebut.
Orang tualah yang memperkenalkan pada
si anak berbagai ketentuan yang berlaku di
lingkungan sosialnya, termasuk nilai-nilai
budaya yang berlaku, kepercayaan agama
yang dianut, kebiasaan-kebiasaan yang ada
dan lain sebagainya.
Seiring bertambahnya umur, kepribadian
seseorang akan menjadi kurang fleksibel
karena kebiasaan-kebiasaan dan sifat-
sifatnya yang khas yang terbentuk menjadi
makin mantap. Disamping itu juga karena
dengan bertambahnya umur setiap
pengalaman baru merupakan bagian kecil
saja dari pengalaman total kehidupannya.
14. LATAR BELAKANG SEJARAH
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
PRA ILMIAH
1. Chirologi (guratan tangan)
2. Astrologi (perbintangan)
3. Grafologi (ilmu tentang tulisan tangan);
antara lain apakah tulisan tetap lurus
ataukah naik atau menurun, besar
kecilnya huruf, tumpul runcingnya
tulisan, tebal tipisnya tulisan,dsbnya.
15. 4. Physiognomi (ilmu tentang wajah); antara lain
a. dahi dan kening adalah petunjuk untuk
mengerti kecerdasan seseorang
b. hidung dan pipi adalah bagian yang dapat
memberikan tanda halus kasarnya
perasaan seseorang
c. mulut dan dagu adalah petunjuk tentang
nafsu makan, minum
d. mata adalah bagian yang mencerminkan
seluruh kehidupan jiwa
16. 5. Phrenologi (ilmu tentang tengkorak)
6. Onychologi ( ilmu tentang kuku)
ILMIAH
1. Ajaran tentang Cairan Badaniah
a. Hippocrates (460-370 SM)
b. Galenus
2. Penyempurnaan dari ajaran Hippocrates dan
Galenus, yaitu :
a. aspek kejasmanian (teori konstitusi)
b. aspek segi kejiwaan (teori temperamen)
17. TIPOLOGI BERDASAR
KONSTITUSI
A. Tipologi Mazhab Italia
1. Teori De-Giovani (hukum Reformasi)
Ada 3 macam variasi tubuh manusia :
a. Orang dengan togok kecil cenderung
mempunyai bentuk tubuh yang panjang
b. Orang dengan togok besar cenderung
mempunyai bentuk tubuh pendek
c. Orang dengan togok normal cenderung
mempunyai proporsi badan yang
normal
18. 2. Tipologi Viola
Ada 3 golongan bentuk tubuh manusia :
a. Microsplanchnis, bentuk tubuh yang
ukuran menegaknya lebih daripada
dalam perbandingan biasa, tubuh
kelihatan lebih jangkung
b. Macrosplanchnis, bentuk tubuh yang
ukuran mendatarnya lebih daripada
dalam perbandingan biasa, tubuh
kelihatan lebih pendek
c. Normosplanchnis, bentuk tubuh yang
ukuran menegak dan mendatarnya
selaras
19. Mazhab Italia juga berpendapat bahwa variasi
atau bermacam ragamnya keadaan jasmani tiap
manusia berakar pada keturunan. Jadi
tergantung pada dasar yang dibawa sejak ia lahir
(endogen) dan tidak dapat diubah oleh pengaruh
dari luar (ekstrogen)
B. Psikologi Konstitusional : Teori W.H. Sheldon
a. Konstitusi adalah aspek-aspek individu yang
relatif tetap tidak berubah-ubah dan dapat
diubah dengan aspek-aspek yang relatif labil
dan mudah bermodifikasi karena tekanan
lingkungan seperti kebiasaan, sikap sosial
kegemaran dsbnya.
20. b. Pokok-pokok Teori Sheldon
- Ada 3 komponen/dimensi jasmaniah :
1. Endomorphy : lembut, gemuk,
periang,optimis
2. Mesomorphy : keras, tahan sakit, otot
kelihatan bersegi-segi
3. Ectomorphy : jangkung, dada kecil dan
pipih, lemah, otot-otot hampir tidak
nampak berkembang
c. Ada beberapa hal-hal teoritis yang
diungkapkan oleh Sheldon, diantaranya :
21. 1. Sheldon menerima adanya hubungan
antara komponen jasmani dan tingkah
laku (temperamen). Hubungan tsb
dapat diterangkan dalam berbagai cara
a.l :
a. individu yang memiliki tipe jasmani
tertentu kiranya mendapatkan cara
bertingkah laku tertentu yang efektif
sdgkan individu yang bertipe jasmani
lain akan harus menggunakan cara-
cara bertingkah laku yang lain supaya
dapat efektif.
22. b. hubungan antara jasmani dan
temperamen dijembatani oleh
anggapan yang stereotipis yang ada
dalam kebudayaan mengenai macm-
macam tingkah laku yang seharusnya
dilakukan oleh orang yang berbeda-
beda tipe jasmaninya itu.
c. Pengalaman atau pengaruh lingkungan
cenderung untuk menimbulkan tipe
tubuh tertentu; ini selanjutnya akan
menimbulkan kecenderungan tingkah
laku tertentu.
23. d. hubungan antara bentuk jasmani dan
temperamen itu karena bekerjasamanya
faktor-faktor genetis.
2. Sheldon dianggap mementingkan faktor-
faktor biologis sebagai dasar tingkah laku
manusia.
3. Sheldon menganggap bahwa kejadian-
kejadian tertentu pada masa kanak-kanak
mungkin berpengaruh terhadap
penyesuaian diri pada masa dewasa, tetapi dia
tidak menganggap bahwa kejadian- kejadian
pada masa kanak-kanak yang demikian itu
memainkan peranan sbg sebab
24. 4. Sheldon menganggap bahwa faktor tak
sadar sama dengan faktor biologis yang
pokok/dasar. Sheldon menyatakan bahwa
ketidaksadaran adalah tubuh dan sebab
mengapa begitu sukar orang menyatakan
(merumuskan) ketidasadarannya atau hal-
hal yang terjadi dalam tubuhnya karena
bahasa tidak disusun secara sistematis
untuk mengatakan apa yang sedang
terjadi dalam tubuh.
25. TIPOLOGI BERDASAR
TEMPERAMEN
Arti Temperamen :
1. temperamen merupakan aspek
kejiwaan
2. temperamen dipengaruhi oleh konstitusi
jasmaniah
3. temperamen sifatnya bawaan (endogen)
dan karenanya sukar diubah oleh pengaruh dari
luar
26. 1. Tipologi Kant (Immanuel Kant)
a. Temperamen mengandung 2 aspek :
1. aspek fisiologis : susunan cairan
jasmaniah
2. aspek psikologis : kecenderungan
kejiwaan yang disebabkan oleh komposisi
darah
b. dari aspek psikologis terdapat 2 macam
temperamen :
1. temperamen perasaan : sanguinis dan
melancholis
2. temperamen kegiatan : choleris dan
phlegmatis
27. Temperamen Sanguinis
Sifat-sifatnya a.l :
1. suasana perasaannya selalu penuh
harapan, segala sesuatu pada suatu waktu
dianggap penting tetapi tak lama kemudian
tidak dipikirkannya lagi, jarang menepati janji
2. senang menolong orang lain tetapi tidak
dapat dipakai sebagai sandaran
3. ramah dan periang
4. umumnya bukan penakut, tetapi kalau
bersalah sukar bertaubat; dia menyesal,
tetapi sesal itu lekas lenyap
5. lebih menyukai soal permainan/hiburan
28. Temperamen Melancholis
Sifat-sifatnya a.l :
1. segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan dirinya dianggap penting dan selalu
disertai dengan kebimbangan
2. perhatiannya tertuju pada hal-hal yang sukar
3. tdk mudah membuat janji karena selalu
berusaha untuk menepati janji yang telah
dibuatnya; tetapi bukan karena pertimbangan
moral melainkan hal tsb akan mengganggu
kejiwaannya
4. suasana perasaannya bertentangan dengan
sanguinis. Kurang dapat melihat
kesenangan orang lain
29. Temperamen Choleris
Sifat-sifatnya a.l :
1. mudah emosi tetapi juga cepat tenang, tidak
menyimpan rasa benci
2. tindakannya cepat tetapi tidak konstan
3. selalu sibuk, suka memerintah orang lain
daripada dikerjakan sendiri
4. mengejar kehormatan, suka dipuji
5. suka pada sikap semu dan formal
6. murah hati dan suka melindungi, tetapi hal
itu dilakukan semata-mata untuk mendapat
penghargaan
30. 7. selalu berpenampilan cermat dan rapi
karena ingin nampak lebih cendekia daripada
yang sebenarnya
Temperamen Phlegmatis
Sifat-sifatnya a.l :
1. tidak mudah marah
2. cocok untuk tugas-tugas ilmiah
3. lambat menjadi panas, tetapi panasnya
tahan lama
31. 2. Tipologi Neo-Kantianisme (Enselhans)
a.Enselhans membatasi temperamen pada
segi perasaan saja. Apa yang disebut Kant
sbg temperamen kegiatan itu menurutnya
adalah konstitusi afektif yang menentukan
kegiatan dalam hubungan dengan kemauan.
Kepribadian seseorang akan nampak dari
tindakan-tindakannya dimana tindakan tsb
merupakan kemauan, sedangkan kemauan
adalah penjelmaan dari temperamen
b.Temperamen tergantung pada 2 hal pokok :
1. Kepekaan kehidupan afektif, yaitu
mendalam tidaknya pengaruh rangsangan
32. 2. bentuk kejadian afektif, yang tergantung
pada mobilitas perasaan dan kekuatan
perasaan
Kedua hal tsb di atas, menimbulkan
kekuatan penggerak dari perasaan yang
selanjutnya merupakan impuls bagi motif
kemauan.
c. Tipe-tipe manusia menurut Enselhans
1. Melancholis : giat penuh cita-cita, murung
suka ngelamun
2. Choleris : kemauannya hebat, mudah
tersinggung/perasa
3. Phlegmatis : pemikir yg kritis, bersikap
masa bodoh apathis
33. TIPOLOGI BERDASAR NILAI
KEBUDAYAAN
(TEORI EDUARD SPRANGER)
A. Pokok-pokok Teori Spranger
1. Dua macam Roh (Gest)
a. Roh Subyektif (roh individual), roh yang
terdapat pada masing-masing individu
b. Roh Obyektif (roh supra-individual), roh
seluruh umat manusia, yang pada
intinya merupakan kebudayaan
yang telah menjelma dan
berkembang selama berabad-
abad bersama-sama manusia.
34. 2. Spranger memandang kebudayaan
(kultur) sbg sistem nilai-nilai, karena
kebudayaan itu tak lain adalah kumpulan
nilai-nilai kebudayaan yang diatur menurut
struktur tertentu. Berdasarkan pengertian
itulah kemudian Spranger menggolongkan
kebudayaan menjadi enam lapangan nilai
: lapangan pengetahuan (ilmu), ekonomi,
kesenian, keagamaan, kemasyarakatan,
dan politik
3. Ada 6 tipe manusia menurut Spranger :
a. Manusia teori : berpikir
b. Manusia ekonomi : bekerja
35. c. Manusia Estetis : menikmati keindahan
d. Manusia Agama : memuja
e. Manusia Sosial : Berbakti/berkorban
f. Manusia Kuasa : (ingin) berkuasa/
memerintah
Haruslah diingat bahwa tipe-tipe yang
dikemukakan oleh Spranger ini hanyalah
merupakan tipe-tipe pokok/ideal yang hanya ada
dalam teori dan tak akan dijumpai dalam
kenyataan kehidupan. Akan tetapi, dengan
adanya pembagian tipe manusia menurut
Spranger ini, orang dpt cepta menempatkan
individu pada tipe yang mana