SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 31
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Hutan Lindung: 910 533 Ha (21,5%)
Hutan Suaka Alam dan Wisata: 846 175 Ha (20,0%)
Hutan Produksi Konversi: 189 346 Ha (4,5%)
Luas Areal Perkebunan Sawit: 280.099 Ha:       Lhn Per tani an
Perkebunan Rakyat: 146.542 Ha                  27,5 %
                                                                 PENGGUNAAN
PT Perkebunan Nusantara VI: 6.810 Ha
                                                                    LAHAN
Perkebunan Besar Swasta: 126.747 Ha
                                       Pdg Rumput 1,9%
                                            Rawa 4,1%
                                                                    Hutan 61,5%
                                              Lai nnya 5,1%

                         Bukittinggi




                            AREAL PEGUNUNGAN TINGGI: 51,93 %
   Kelestarian Alam: Modal masa depan
   Pemb Infrastruktur: Sulit & Mahal + BENCANA ALAM/GEMPA




                                                                              Panjang Pantai 375 Km
TSUNAMI                                                                             Perikanan     2
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
                     PROVINSI SUMATERA BARAT
1. Pemerintahan    Kualitas pelayanan publik masih rendah . Etos kerja aparatur; rendah;
                                                                       aparatur; rendah;
   dan Aparatur    Penggunaan anggaran belum efisien dan efektif, Keamanan dan
                                                           efektif,
                   ketertiban umum belum kondusif; Partisipasi dalam pembangunan rendah;
                                         kondusif;                                  rendah;
                   Budaya KKN masih berkembang
2. Sumber Daya     Dana pemerintah terbatas dan rendahnya partisipasi masyarakat (faktor
   Manusia         kemiskinan) sehingga pemerataan dan kualitas pendidikan serta status
                   kemiskinan)
                   kesehatan masyarakat relatif`rendah; Prestasi pemuda dan olah raga,
                                          relatif`rendah;
                   partisipasi perempuan belum berkembang; Apresiasi terhadap IPTEK dan
                                                 berkembang;
                   budaya riset belum berkembang
3. Ekonomi         Perubahan struktur ekonomi relatif lambat; Industri manufaktur dan
                   pariwisata belum berkembang optimal; Arus investasi masih rendah;
                   Tingkat pengangguran masih tinggi; Perusahaan swasta besar relatif
                   belum banyak berkembang; Terbatasnya infrastruktur yang mempercepat
                   pembangunan.
                   Tingkat kemiskinan masih relatif tinggi; Belum terpenuhinya hak-hak
                                                                               hak-
                   dasar masyarakat sebagai mana diharapkan; Belum berkembangnya
                   usaha mikro.
4. Kehidupan       Masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama dalam kehidupan;
   Beragama dan    Belum optimalnya pelayanan terhadap kesejahteraan sosial. Melunturnya
   Sosial-Budaya
   Sosial-         penghayatan terhadap nilai-nilai adat Minangkabau.
                                        nilai-
                                                                                       3
Ringkasan: PERMASALAHAN PEMBANGUNAN


1.   STRUKTUR
                                                       Kerjasama Regional
     EKONOMI: Agraris                                  Kepastian Hukum
                                                       Kemudahan
2.   POTENSI SDA:
     Terbatas
3.   MUTU SDM &                 6.   INVESTASI:
     TEKNOLOGI:                      Rendah                      9.   PAD: Rendah
     Rendah
                                7.   KESEMPATAN                  10. DAYA SAING
4.   SISTEM &                        KERJA: Terbatas                 PRODUK:
     MANAJEMEN                                                       Rendah
                                8.   PENDAPATAN:
     KELEMBAGAAN :
                                     Rendah
     Lemah
5.   LETAK GEOGRAFIS:
     Kurang
     Menguntungkan
                        Kualitas SDM                       MASALAH UTAMA:
                        Kelembagaan                            PROGRAM
                        Iklim Usaha + Aparatur              PEMBANGUNAN
                        Agroindustri
                        Infrastruktur
                                                             PASCA GEMPA
                                                                 (???)
                                                                                    4
SASARAN PEMBANGUNAN
                PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2006-2010
                                              2006-

            INDIKATOR        2006      2007     2008     2009     2010

A. PERTUMBUHAN EKONOMI           6.0      6.4      6.6      6.7      6.9
           I. Permintaan
1. Konsumsi Masyarakat           4.3      4.5      4.6      4.7      4.7
2. Konsumsi Pemerintah           4.5      4.7      5.8      5.9      6.0
3. Investasi                     6.5      6.6      6.5      6.5      6.5
4. Ekspor                       12.7     14.5     14.5     14.5     14.5
5. Impor                         2.6      2.7      2.7      3.5      4.5
           II. Penawaran
1. Pertanian                     6.7      7.3      7.3      7.3      7.3
2. Industri Pengolahan           4.0      4.5      6.0      6.5      7.5
3. Lainnya                       6.1      6.5      6.5      6.5      6.5

                                                                     5
INDIKATOR       2006       2007        2008      2009       2010
B. STRUKTUR EKONOMI (%)
  I. Permintaan
1. Konsumsi Masyarakat         54.8       54.5       54.3       54.2       54.1
2. Konsumsi Pemerintah         12.1       12.1       12.1       12.0       11.9
3. Investasi                   17.9       18.1       18.3       18.4       18.5
4. Ekspor                      15.2       15.3       15.3       15.4       15.5
5. Impor                        4.3        4.1        4.0        3.9        3.7
  II. Penawaran
1. Pertanian                   25.3       24.8       23.8       21.3       20.0
2. Industri Pengolahan         13.8       14.3       15.3       17.8       19.0
3. Lainnya                     61.0       61.0       61.0       61.0       61.0
ICOR                            3.6        3.6        3.5        3.4        3.3
PDRB (Rp milyar)           30.771,0   32.744,3   34.910,0   37.238,5   39.789,3
PDRB/Kapita (Rp’000)        6.948,4    7.349,9    7.789,3    8.259,2    8.773,3

Investasi (Rp milyar)        6,234      7,104      7,580      7,917      8,418
Penduduk (jiwa)           4,428,513 4,455,084 4,481,814 4,508,705 4,535,300
                                                                           6
Penduduk Miskin (%)          20.47      17.09      14.27       11.92     10.00
2.1. TINGKAT PELAYANAN PUBLIK

                                 Grafik 2.1.A : Tingkat Pelayanan
                                  Publik Nasional dan Provinsi                                                       RELEVAN
                                         Sumatera Barat
                                                                                                                     • Peningkatan penanganan kasus korupsi
                             70.00                                          45.00                                      sejak 2007
                                                                                                                     • Peningkatan penerapan pelayanan satu




                                                                                    Tren Capaian Indikator Outcome
                                                                            40.00
                             60.00
 Capaian Indikator Outcome




                                                                            35.00                                      atap sejak 2004
                             50.00
                                                                            30.00                                      Outcomes di bawah nasional
                             40.00                                          25.00                                    EFEKTIF
                             30.00                                          20.00

                             20.00
                                                                            15.00                                    • Lebih baiknya tingkat pendidikan SDM
                                                                            10.00
                             10.00
                                                                                                                       aparatur sejak 2004
                                                                            5.00
                                                                                                                     • Berkembangnya penerapan pelayanan
                              0.00                                          0.00
                                     2004 2005 2006 2007 2008
                                                                                                                       satu atap

                             Tingkat Pelayanan Publik Provinsi Sumatera Barat (outcomes)
                             Tingkat Pelayanan Publik Nasional (outcomes)
                             Tren Provinsi
                             Tren Nasional                                                                           Indikator Pendukung
                                                                                                                     1. Persentase jumlah kasus korupsi yang tertangani
                                                                                                                        dibandingkan dengan yang dilaporkan
                                                                                                                     2. Presentase aparat yang berijazah minimal S1
                                                                                                                     3. Persentase jumlah kabupaten/ kota yang memiliki
                                                                                                                        peraturan daerah pelayanan satu atap

                                                                                                                                                                          7
Indikator I
2.1. TINGKAT PEMBANGUNAN DEMOKRASI
                                       Grafik 2.1.B : Tingkat Kualitas
                                     Pembangunan Demokrasi Nasional                                                     TIDAK RELEVAN
                                       dan Provinsi Sumatera Barat                                                      • Pilkada menyimpang dari ikrar
                                                                                                                           “persaudaraan” dan memicu permusuhan
                                   78                                            0
                                   76                                    x                                                 sehingga apatis & partisipasi rendah




                                                                                       Tren Capaian Indikator Outcome
                                                                                 -2
       Capaian Indikator Outcome




                                   74                                                                                   • Kelemahan pendataan penduduk, banyak
                                   72                                            -4
                                   70
                                                                                                                           warga yang tidak terdaftar dalam DPT
                                   68                                            -6                                          Outcomes di bawah nasional
                                   66
                                   64
                                                                                 -8                                     TIDAK EFEKTIF
                                   62                                            -10                                    • Timbulnya sikap apatis karena pemilihan
                                   60
                                                                                 -12                                       tidak memberikan manfaat bagi pemilih
                                   58
                                   56                                            -14
                                                                                                                        • Adanya kejenuhan, tidak menarik karena
                                            2004         2005         2008                                                 seringnya agenda pemilihan dan adanya
                                   Tingkat Pembangunan Demokrasi Prov Sum Barat (outcomes)
                                                                                                                           kericuhan
                                   Tingkat Pembangunan Demokrasi Nasional (outcomes)
                                   Tren Provinsi
                                   Tren Nasional                                                                                          Indikator Pendukung
                                                                                                                        1.    Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan
                                                                                                                              Kepala Daerah Provinsi.
                                                                                                                        2.    Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan
                                                                                                                              Legislatif.
                                                                                                                        3.    Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan
                                                                                                                              Presiden.
                                                                                                                                                                                   8
Indikator I
REKOMENDASI
PELAYANAN PUBLIK
•   Mencabut izin pemeriksaan pejabat politik yang diduga/disangka melakukan
    tindak korupsi
•   Membentuk perwakilan KPK di tingkat Provinsi
•   Meningkatkan pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel
•   Menghilangkan egoisme sektoral antara Dinas/instansi
•   Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pembentukan kantor pelayanan satu atap
PEMBANGUNAN DEMOKRASI
•   Menyelenggarakan pilkada serentak
•   Memberikan interval waktu antara pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden.
•   Meningkatkan akurasi data base kependudukan dari daerah sampai nasional.




                                                                                9
Indikator I
2.2. TINGKAT KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA: PENDIDIKAN


                                   Grafik 2.1.A : Tingkat Kualitas                                                        TIDAK RELEVAN
                                 Pendidikan Nasional dan Provinsi
                                          Sumatera Barat
                                                                                                                          • Kondisi awal sudah baik (% guru
                                                                                                                             yang layak mengajar, angka melek
                               95.00                                               1.8                                       aksara) sehingga tren atau




                                                                                         Tren Capaian Indikator Outcome
                                                                                   1.6
                               94.00
                                                                                                                             pertumbuhan rendah
   Capaian Indikator Outcome




                               93.00                                               1.4
                                                                                   1.2
                               92.00
                                                                                   1                                         Outcomes di atas nasional
                               91.00
                                                                                   0.8
                               90.00
                                                                                   0.6
                               89.00                                               0.4
                                                                                                                          EFEKTIF
                               88.00                                               0.2                                    • Tingkat pendidikan guru sudah baik
                               87.00                                               0                                      • Perbaikan di semua indikator
                                       2004      2005   2006    2007   2008
                                                                                                                            pendukung
                                 Tingkat Kualitas Pendidikan Prov Sum Barat (outcomes)
                                 Tingkat Kualitas Pendidikan Nasional (outcomes)                                                              Indikator Pendukung
                                 Tren Provinsi Sumatera Barat                                                             1. Angka Partisipasi Murni SD/MI.
                                 Tren Nasional                                                                            2. Angka Putus Sekolah SD.
                                                                                                                          3. Angka Putus Sekolah SMP/MTs.
                                                                                                                          4. Angka Putus Sekolah Menengah
                                                                                                                          5. Angka melek aksara 15 tahun keatas
                                                                                                                          6. Persentase jumlah guru yang layak mengajar di SMP/MTs
                                                                                                                          7. Persentase jumlah guru yang layak mengajar di Sekolah
                                                                                                                             Menengah
                                                                                                                                                                                10
  Indikator
2.2. Hasil                              II
2.2. TINGKAT KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA: KESEHATAN

                                   Grafik 2.2.B : Tingkat Kualitas
                                        Kesehatan Nasional                                                           TIDAK RELEVAN
                                   dan Provinsi Sumatera Barat                                                       • Program perbaikan gizi
                                                                                                                        masyarakat kurang efektif (2006
                              45.00                                            8                                        dan 2007)




                                                                                    Tren Capaian Indikator Outcome
                                                                               7                                     • Akses terhadap fasilitas
                              44.00
  Capaian Indikator Outcome




                                                                               6
                                                                                                                        kesehatan tidak merata &
                              43.00                                            5
                                                                                                                        rendah
                                                                               4
                              42.00                                                                                    Outcomes di atas nasional
                                                                               3
                              41.00
                                                                               2
                                                                                                                     TIDAK EFEKTIF
                              40.00                                            1                                     • Menurunnya tingkat gizi
                                                                               0                                        masyarakat (2006)
                              39.00
                                                                               -1                                    • Rendahnya persentase tenaga
                              38.00                                            -2                                       kesehatan per penduduk
                                       2004 2005 2006 2007 2008

                              Tingkat Kualitas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (outcomes)
                                                                                                                              Indikator Pendukung
                              Tingkat Kualitas Kesehatan Nasional (outcomes)                                           1. Prevalensi Gizi kurang (%)
                              Tren Provinsi Sumatera Barat                                                             2. Persentase tenaga kesehatan
                              Tren Nasional                                                                               per penduduk

                                                                                                                                                          11
  Indikator
2.2. Hasil                               II
2.2. TINGKAT KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA :
                                        KELUARGA BERENCANA


                             Grafik 2.2.C : Tingkat Kualitas
                           Keluarga Berencana Nasional dan                                        RELEVAN
                               Provinsi Sumatera Barat
                                                                                                  • Keberhasilan program KB karena
                                                                                                     tingginya tingkat kesadaran
                           90                                       5                                masyarakat
                                                                    4                             • Laju pertumbuhan penduduk dapat


                                                                         Tren Capaian Indikator
                           85
       Capaian Indikator




                                                                    3
                                                                    2
                                                                                                     ditekan.
          Outcome




                                                                               Outcome
                           80
                                                                    1                                Outcomes di atas nasional
                           75                                       0                             EFEKTIF
                           70
                                                                    -1
                                                                                                  • Terjadinya perbaikan dari indikator
                                                                    -2
                           65                                       -3
                                                                                                     pendukung setiap tahunnya.
                                 2004 2005 2006 2007 2008

                       Tingkat Kualitas Keluarga Berencana Prov Sum Barat
                       (outcomes)
                       Tingkat Kualitas Keluarga Berencana Nasional (outcomes)                           Indikator Pendukung
                       Tren Provinsi Sumatera Barat                                               1. Persentase penduduk ber-KB
                       Tren Nasional                                                              2. Persentase laju pertumbuhan
                                                                                                     penduduk



                                                                                                                                          12
  Indikator
2.2. Hasil                  II
REKOMENDASI
  PENDIDIKAN
  • Meningkatkan pemerataan pendidikan termasuk program beasiswa keluarga
     miskin
  • Meningkatkan ketersediaan alat pembelajaran, mutu guru dan fasilitas publik
  • Membangun kembali fasilitas pendidikan yang terkena dampak gempa dan
     trauma-healing bagi guru dan murid dengan partisipasi masyarakat

  KESEHATAN
  • Merevitalisasi pelayanan kesehatan dan kampanye tentang hidup sehat
  • Memperluas cakupan asuransi kesehatan; rasio paramedik dan penduduk, ASEKIN
      perlu dilanjutkan dengan anggaran daerah pro-miskin
  • Mempercepat rekontruksi Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan

  KELUARGA BERENCANA
  • Menurunkan tingkat kelahiran terutama pelayanan pada keluarga miskin
  • Memberikan penyuluhan dan peralatan KB kepada keluarga miskin
  • Memberdayakan petugas lapangan



                                                                                  13
  Indikator
2.2. Hasil    II
2.3. TINGKAT PEMBANGUNAN EKONOMI MAKRO
                                                                                                         RELEVAN
                                  Grafik 2.3.A : Tingkat Pembangunan                                     • Peningkatan % Ekspor Sumatera Barat
                                     Ekonomi Makro Nasional dan                                            thd PDRB       komoditi primer: pertanian
                                       Provinsi Sumatera Barat                                             & pertambangan
                                                                                                         • Peningkatan % output UKM thd PDRB
                                  45.00                                 10.00                                 produk berbasis sumberdaya lokal
      Capaian Indikator Outcome




                                  40.00                                 8.00                             • Tingkat inflasi rendah     ketahanan




                                                                                Tren Capaian Indikator
                                  35.00                                 6.00                               pangan dan produk kandungan lokal
                                  30.00
                                                                        4.00                               (agro industri)




                                                                                      Outcome
                                  25.00                                                                     Outcomes di bawah nasional
                                                                        2.00
                                  20.00                                                                  KURANG EFEKTIF
                                                                        0.00
                                  15.00                                                                  • Capaian pembangunan membaik
                                  10.00                                 -2.00
                                                                                                           kecuali pada tahun 2008 tetapi lebih
                                   5.00                                 -4.00
                                                                                                           baik dari nasional
                                   0.00                                 -6.00
                                                                                                         • Kurang terganggu dengan pasar
                                          2004 2005 2006 2007 2008
                                                                                                           dalam dan luar negeri
                                   Tingkat Pembangunan Ekonomi Makro Prov Sum Barat                                      Indikator Pendukung
                                   (outcomes)                                                            1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
                                   Tingkat Pembangunan Ekonomi Makro Nasional
                                   (putcomes)                                                            2. Persentase ekspor terhadap PDRB
                                   Tren Provinsi Sumatera Barat
                                                                                                         3. Persentase output manufaktur terhadap PDRB
                                   Tren Nasional                                                         4. Persentase output UMKM terhadap PDRB
                                                                                                         5. Laju Inflasi

                                                                                                                                                         14
  Indikator
2.3. Hasil                             III
2.3. TINGKAT PEMBANGUNAN EKONOMI : INVESTASI

                                  Grafik 2.3.B : Tingkat Pertumbuhan                                                    TIDAK RELEVAN
                                   Investasi Nasional dan Provinsi
                                             Sumatera Barat                                                             • Kondisi sosial ekonomi, SDA dan
                                                                                                                           letak geografis , pasar lokal serta
                                 120.00                                 2,500.00
                                                                                                                           terbatasnya infrastruktur
                                 100.00                                 2,000.00
                                                                                                                           kurang menarik bagi investor
     Capaian Indikator Outcome




                                                                                     Tren Capaian Indikator
                                  80.00
                                                                        1,500.00
                                  60.00
                                                                                                                          Outcomes di bawah nasional



                                                                                                              Outcome
                                                                        1,000.00
                                  40.00
                                                                        500.00                                          TIDAK EFEKTIF
                                  20.00
                                                                        0.00
                                                                                                                        • Investasi Perkebunan terkendala
                                   0.00
                                          2004 200520062007 2008        -500.00
                                                                                                                           dengan penyediaan lahan
                                 -20.00

                                 -40.00                                 -1,000.00
                                                                                                                        • Infrastruktur kurang memadai
                                                                                                                        • Lokasi kurang menguntungkan
                                 Tingkat Pertumbuhan Investasi Prov Sum Barat (outcome)
                                 Tingkat Pertumbuhan Investasi Nasional (outcomes)
                                 Tren Provinsi Sumatera Barat                                                                    Indikator Pendukung
                                 Tren Nasional
                                                                                                                        1. Persentase Pertumbuhan Realisasi
                                                                                                                           Investasi PMA
                                                                                                                        2. Persentase Pertumbuhan Realisasi
                                                                                                                           Investasi PMDN

                                                                                                                                                              15
  Indikator
2.3. Hasil                             III
REKOMENDASI

  1. Mengembangkan industri berbasis sumberdaya lokal dan
     IPTEK (knowledge based industries)
  2. Memberikan insentif non-fiskal (SDM terampil & berkualitas
     tinggi)
  3. Mengembangkan kelembagaan Litbang: Daya saing produk
     & Nilai tambah
  4. Memperbaiki data base ekonomi dan bisnis
  5. Meningkatkan promosi investasi sesuai dan potensi
     (pengolahan hasil pertanian dan pariwisata), jasa dan
     industri dengan value added yang tinggi
  6. Membangun infrastruktur dengan kualitas anti bencana alam
     (gempa, longsor): standard ASEAN
  7. Membuka isolasi ke daerah baru dan sentra ekonomi.

                                                              16
  Indikator
2.3. Hasil    III
2.4. KUALITAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
             DAN LINGKUNGAN HIDUP : KEHUTANAN


             Grafik 2.4.A : Tingkat Kualitas
                                                                                                         TIDAK RELEVAN
          Pengelolaan Kehutanan Nasional dan                                                             • Lebih cepat bertambahnya lahan
               Provinsi Sumatera Barat                                                                      kritis dari lahan rehabilitasi
                                                                                                         • Terbatasnya program dan dana
                                        2                              0                                    untuk pengelolaan dan penegakan
        C apaian Indikator Outcom e




                                      1.8                              -10
                                                                                                            hukum



                                                                             Tren C apa ia n Indikator
                                      1.6                              -20
                                      1.4                                                                  Outcomes di bawah nasional
                                                                       -30
                                                                                                         TIDAK EFEKTIF

                                                                                    Outcom e
                                      1.2
                                                                       -40
                                       1
                                      0.8
                                                                       -50                               • Terbatasnya dana dan program
                                      0.6
                                                                       -60                                  dalam menangani lahan kritis yang
                                                                       -70
                                      0.4                                                                   terus bertambah dan faktor
                                      0.2                              -80
                                       0                               -90
                                                                                                            kemiskinan
                                            2004 2005 2006 2007 2008                                     • Lemahnya kemampuan
                                                                                                            kelembagaan dalam penyelesaian
                     Tingkat Kualitas Pengelolaan Kehutanan Prov Sum Barat
                     (outcomes)                                                                             konflik status lahan (formal
                     Tingkat Kualitas Pengelolaan Kehutanan Nasional (outcomes)
                                                                                                            maupun adat)
                     Tren Provinsi

                     Tren Nasional                                                                                INDIKATOR PENDUKUNG
                                                                                                           Persentase luas lahan rehabilitasi dalam
                                                                                                                 hutan terhadap lahan kritis
                                                                                                                                                      17
 Indikator
2.4. Hasil                             IV
2.4. KUALITAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN
                                            LINGKUNGAN HIDUP : KELAUTAN

                                      Grafik 2.4.B : Tingkat Kualitas                                          TIDAK RELEVAN
                                         Pengelolaan Kelautan                                                  • Rendahnya persentase terumbu
                                  Nasional dan Provinsi Sumatera Barat
                                                                                                                  karang yang baik dimana
                                                                                                                  pengelolaan dan pelestariannya
                                 35.00                                      160.00                                relatif lemah
                                                                            140.00
                                                                                                               • Lemahnya kesadaraan & penegakan
     Capaian Indikator Outcome




                                 30.00




                                                                                      Tren Capaian Indikator
                                                                            120.00
                                 25.00                                      100.00
                                                                                                                  hukum/peraturan tentang terumbu
                                                                                                                  karang


                                                                                            Outcome
                                 20.00                                      80.00

                                 15.00
                                                                            60.00                                Outcomes di bawah nasional
                                                                            40.00
                                 10.00                                      20.00
                                                                                                               TIDAK EFEKTIF
                                                                            0.00                               • Lemahnya pengelolaan SDA: untuk
                                  5.00
                                                                            -20.00                                pelestarian terumbu karang
                                  0.00                                      -40.00
                                         2004 2005 2006 2007 2008
                                                                                                               • Penangkapan ikan yang merusak
                                                                                                                  (dinamit, sianida, jaring merusak dll.
                                 Tingkat Kualitas Pengelolaan Kelautan Prov Sum Barat
                                 (outcomes)
                                 Tingkat Kualitas Pengelolaan Kelautan Nasional (outcomes)
                                                                                                                            INDIKATOR PENDUKUNG
                                 Tren Provinsi                                                                    Persentase terumbu karang dalam keadaan baik
                                 Tren Nasional




                                                                                                                                                            18
 Indikator
2.4. Hasil                               IV
REKOMENDASI
  KEHUTANAN
  1.  Melestarikan sumberdaya hutan melalui kerja sama dengan provinsi
      tetangga
  2.  Meningkatkan pengelolaan, pengamanan dan pengawasan sumber daya
      hutan dengan penegakan hukum yang tegas dan aparatur yang terampil
  3.  Memberdayakan ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesadaran dan
      pengetahuan masyarakat tentang pelestarian hutan.

  KELAUTAN
  1.  Mengembangkan pengendalian sumberdaya kelautan berbasis
      kemitraan dengan seluruh stakeholders
  2.  Meningkatkan kapasitas pelayanan aparatur melalui pendidikan lanjutan
  3.  Meningkatkan pemanfaatan & pengendalian tataruang laut dan wilayah
      pesisir.




                                                                          19
 Indikator
2.4. Hasil   IV
2.5. TINGKAT KESEJAHTERAAN SOSIAL
                                                                                                                             TIDAK RELEVAN
                                     Grafik 2.5 : Tingkat Kesejahteraan                                                      •  Terbatasnya lapangan pekerjaan baru
                                       Sosial Nasional dan Provinsi                                                             struktur ekonomi agraris, pendapatan rendah
                                               Sumatera Barat                                                                •  Program pemerintah kurang mendorong
                                                                                                                                pengembangan UMKM
                                   95.5                                             0.8
                                                                                                                             •  Meningkatnya jumlah anak terlantar, jalanan,
                                                                                                                                nakal




                                                                                           Tren Capaian Indikator Outcom e
                                    95                                              0.6                                        Outcomes di atas nasional
      Capaian Indikator Outcom e




                                   94.5                                             0.4                                      TIDAK EFEKTIF
                                                                                    0.2                                      •  Program dan kegiatan pelayanan kesra utk
                                    94                                                                                          lanjut usia dan rehabilitasi sosial kurang
                                                                                    0
                                   93.5                                                                                         berkembang
                                                                                    -0.2                                     •  Belum berkembangnya lembaga pelayanan
                                    93
                                                                                    -0.4                                        sosial masyarakat/swasta terutama pada
                                   92.5                                             -0.6
                                                                                                                                tahun 2005-2006
                                    92                                              -0.8                                                     INDIKATOR PENDUKUNG
                                                                                                                             1.   Persentase Penduduk Miskin ;
                                   91.5                                             -1                                       2.   Tingkat Pengangguran Terbuka ;
                                              2004 2005 2006 2007 2008                                                       3.   Persentase pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak /
                                                                                                                                  Persentase jumlah anak (terlantar, jalanan, balita
                                     Tingkat Kesejahteraan Sosial Prov Sum Barat (outcomes)                                       terlantar, dan nakal) yang dilayani oleh Dep.sos
                                                                                                                             4.   Persentase pelayanan kesejahteraan sosial bagi lanjut
                                     Tingkat Kesejahteraan Sosial Nasional (outcomes)                                             usia / Presentase jumlah lanjut usia yang dilayani oleh
                                     Tren Provinsi                                                                                Dep.sos
                                     Tren Nasional
                                                                                                                             5.   Persentase Pelayanan dan rehabilitasi sosial /Persentase
                                                                                                                                  jumlah (penyandang cacat, tunasosial, dan korban
                                                                                                                                  penyalahgunaan narkoba) yang dilayani oleh Dep.sos

                                                                                                                                                                                      20
  Indikator
2.5. Hasil                                V
REKOMENDASI

  1.    Meningkatkan program dan kegiatan mendorong komunitas
        miskin dalam penguasaan teknologi, permodalan, keterampilan
        dan pemasaran produk
  2.    Mengatasi pengangguran terbuka dengan kebijakan stimulus dan
        peningkatan upaya bersama yang berbasis pada jejaring bisnis
        sehinga dapat mendorong arus merantau
  3.    Mendorong pengembangan kelembagaan dan kegiatan
        pelayanan masyarakat & rahabilitasi sosial untuk anak-anak
        (terlantar, jalanan, nakal), lanjut usia, tuna-sosial, penyandang
        cacat, dan korban narkoba
  4.    Meningkatkan kualitas/keterampilan pekerja sosial dan tenaga
        pelayanan kesejahteraan sosial.




                                                                        21
  Indikator
2.5. Hasil    V
INDIKATOR SPESIFIK dan MENONJOL

• Tingkat laju pertumbuhan ekonomi: Rata-rata lebih baik dari
  nasional. Kondisi disebabkan karena struktur ekonomi dan
  komposisi ekspor produk utama yang terdiri dari produk
  pertanian/ agroindustri dengan komponen impor relatif kecil.
  Kemudian karena terjaganya swasembada pangan maka
  tingkat inflasi menjadi rendah.
• Tingkat investasi PMA dan PMDN yang sangat rendah. Kondisi
  ini terkait dengan terbatasnya potensi SDA, infrastruktur,
  lokasi relatif terisolir dari pusat pertumbuhan regional dan
  kurangnya SDM berkualitas tinggi.




                                                             22
KESIMPULAN
                                HASIL EVALUASI
     INDIKATOR
                                                    Hasil               KETERANGAN
      OUTCOMES        Relevan      Efektif       Outcomes ¹)

1. Pelayanan Publik     Ya           Ya           Rendah
   Demokrasi           Tidak        Tidak         Sedang       Catatan:
                                                                Ya (-) = Kurang efektif:
2. Pendidikan          Tidak         Ya            Tinggi        terjadi penurunan pada
   Kesehatan           Tidak        Tidak          Tinggi        tahun 2008 juga pada
                                                  Sangat         tingkat nasional
   Kel. Berencana       Ya           Ya
                                                  tinggi
                                                               ¹) Berdasarkan Interval (0 s/d 100) %
3. Ekonomi Makro        Ya          Ya (-)        Sedang          dihitung berdasarkan rata-rata
                                                                  outcomes Provinsi dibagi rata-
                                                  Sangat          rata outcomes nasional . Kategori
   Investasi           Tidak        Tidak
                                                  rendah          Rendah dibawah 70% capaian
                                                                  nasional.
4. Pengelolaan
                       Tidak        Tidak         Sedang
   Kehutanan
   Pengelolaan
                       Tidak        Tidak         Rendah
   Kelautan
5. Kesejahteraan
                       Tidak        Tidak          Tinggi
   Sosial                                                                                    23
CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT



        INDIKATOR OUTCOMES        RELEVAN   EFEKTIF

    1. Tingkat Pelayanan Publik
                                   TIDAK     TIDAK
       dan Demokrasi
    2. Tingkat Kualitas SDM        TIDAK      YA
    3. Tingkat Pembangunan
                                    YA       TIDAK
       Ekonomi
    4. Tingkat Pengelolaan SDA     TIDAK     TIDAK

    5. Tingkat Kesejahteraan
                                   TIDAK     TIDAK
       Sosial




                                                         24
Kesimpulan
CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
                    TERHADAP NASIONAL (%)

                      Sangat                               Sangat
     INDIKATOR                 Tinggi    Sedang   Rendah
                      Tinggi                               Rendah    Keterangan
      OUTCOMES
                      >105     100-105   70-99    30-69     <30
1. Tingkat
   Pelayanan Publik                        √                        Interval (%) =
   dan Demokrasi                                                    rata-rata
2. Tingkat Kualitas                                                 capaian
   SDM
                                 √                                  daerah dibagi
                                                                    dengan rata-
3. Tingkat                                                          rata capaian
   PembangunanEk                                    √               nasional
   onomi                                                            dalam %
4. Tingkat
   Pengelolaan SDA
                                                    √

5. Tingkat
   Kesejahteraan                 √
   Sosial




                                                                             25
Kesimpulan
KONDISI HARAPAN TAHUN 2015
        PASCA GEMPA 30 SEPTEMBER 2009
                         Sulit dicapai akibat                          Kondisi harapan
    Capaian
    Pembangunan          kerusakan gempa 2009                          yang IDEAL
                                                                       walaupun telah
                                  Gaps Analysis: Untuk                 terjadi Gempa
                                  mencapainya
                                                                       Kondisi harapan
       RPJMD SUMBAR               diperlukan terobosan                 atas dasar
          2011-2015               dalam Pembangunan                    trend masa lalu
                                                                       tanpa adanya
                                                                       Gempa 2009


                                                                        Kondisi harapan
                                                                        setelah adanya
                                                                        Gempa 2009



                                                                                 Periode
                                                                                 waktu
                  2010     2011      2012     2013             2015
                                      Kerusakan infrastruktur publik
                                      Kerusakan infrastruktur swasta/bisnis
                                                                                     26
                                      Mundurnya sektor pendidikan-kesehatan
Kesimpulan
Prioritas Pembangunan
     Akibat Gempa 30 Sept 2009
 1. Membangun infrastruktur    transportasi
    standard ASEAN
 2. Membangun sarana pendidikan &
    kesehatan dengan bantuan APBN
 3. Memberikan Kredit Lunak bagi
    perusahaan swasta (termasuk bidang
    pendidikan & Kesehatan) korban gempa
                 Kesehatan)
 4. Penataan ulang Tata Ruang

                                              27

Kesimpulan
TERIMA KASIH


               28
CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
                       TERHADAP NASIONAL (%)

                      Sangat                               Sangat
      INDIKATOR                Tinggi    Sedang   Rendah
                      Tinggi                               Rendah    Keterangan
       OUTCOMES
                      >105     100-105   70-99    30-69     <30
1. Pelayanan Publik                                62%
   Demokrasi                              91%                       Interval (%) =
                                                                    % rata-rata
2. Pendidikan                   101%                                capaian
   Kesehatan                    103%                                daerah dibagi
                                                                    dengan %
   Kel. Berencana     108%
                                                                    rata-rata
3. Ekonomi Makro                          76%                       capaian
   Investasi                                                5%      nasional

4. Pengelolaan
                                          74%
   Kehutanan
   Pengelolaan
                                                   42%
    Kelautan
5. Kes. Sosial                  101%



                                                                             29
CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
                    TERHADAP NASIONAL (%)

                      Sangat                               Sangat
     INDIKATOR                 Tinggi    Sedang   Rendah
                      Tinggi                               Rendah    Keterangan
      OUTCOMES
                      >105     100-105   70-99    30-69     <30
1. Tingkat
   Pelayanan Publik                       77                        Interval (%) =
   dan Demokrasi                                                    rata-rata
2. Tingkat Kualitas                                                 capaian
                                104                                 daerah dibagi
   SDM
                                                                    dengan rata-
3. Tingkat                                                          rata capaian
   PembangunanEk                                    41              nasional
   onomi                                                            dalam %
4. Tingkat
                                                    58
   Pengelolaan SDA
5. Tingkat
   Kesejahteraan                 101
   Sosial




                                                                             30
Kesimpulan
RALAT LAPORAN AKHIR I
                                 HASIL EVALUASI
     INDIKATOR
                                                     Hasil               KETERANGAN
      OUTCOMES        Relevan       Efektif       Outcomes ¹)
1. Pelayanan Publik     Ya            Ya           Rendah
   Demokrasi           Tidak         Tidak         Sedang       Catatan:
                                                                 Ya (-) = Kurang efektif:
2. Pendidikan          Tidak          Ya            Tinggi        terjadi penurunan pada
   Kesehatan           Tidak         Tidak          Tinggi        tahun 2008
                                                   Sangat
   Kel. Berencana       Ya            Ya                        ¹) Berdasarkan Interval (0 s/d 100) %
                                                   tinggi          dihitung berdasarkan rata-rata
3. Ekonomi Makro        Ya           Ya (-)        Sedang          outcomes Provinsi dibagi rata-
                                                                   rata outcomes nasional . Kategori
                                                   Sangat          rendah dibawah 70% capaian
   Investasi           Tidak       Tidak **/                       nasional.
                                                   rendah
4. Pengelolaan                                                  Ralat:
                      Tidak */       Tidak         Sedang
   Kehutanan
                                                                */ Dalam Laporan tertulis
   Pengelolaan                                                     Relevan
                       Tidak         Tidak         Rendah
   Kelautan                                                     **/ Dalam laporan tertulis
5. Kesejahteraan                                                    Efektif
                       Tidak         Tidak          Tinggi
   Sosial                                                                                     31

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA SELATAN
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA SELATANHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA SELATAN
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA SELATANEKPD
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNGLaporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNGEKPD
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUDLaporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUDEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Tengah
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa TengahLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Tengah
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa TengahEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan RiauLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan RiauEKPD
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAMBI
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAMBIHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAMBI
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAMBIEKPD
 
Laporan Akhir EKPD 2010- Sulsel - UNHAS
Laporan Akhir EKPD 2010- Sulsel - UNHASLaporan Akhir EKPD 2010- Sulsel - UNHAS
Laporan Akhir EKPD 2010- Sulsel - UNHASEKPD
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI ACEH
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI ACEHHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI ACEH
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI ACEHEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi RiauLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi RiauEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi SelatanEKPD
 

Andere mochten auch (10)

HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA SELATAN
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA SELATANHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA SELATAN
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA SELATAN
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNGLaporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUDLaporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Tengah
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa TengahLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Tengah
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Tengah
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan RiauLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Riau
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAMBI
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAMBIHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAMBI
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAMBI
 
Laporan Akhir EKPD 2010- Sulsel - UNHAS
Laporan Akhir EKPD 2010- Sulsel - UNHASLaporan Akhir EKPD 2010- Sulsel - UNHAS
Laporan Akhir EKPD 2010- Sulsel - UNHAS
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI ACEH
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI ACEHHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI ACEH
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI ACEH
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi RiauLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Riau
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Riau
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Selatan
 

Ähnlich wie PEMBANGUNAN_SB

Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri   Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri Oswar Mungkasa
 
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalRusman R. Manik
 
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanArah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanOswar Mungkasa
 
1.4. pedoman budidaya pel peng kws agri unggas lokal
1.4. pedoman budidaya pel peng kws agri unggas lokal1.4. pedoman budidaya pel peng kws agri unggas lokal
1.4. pedoman budidaya pel peng kws agri unggas lokalVonny Soru
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...Arief Wiroyudo
 
Pemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenas
Pemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenasPemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenas
Pemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenasRio Prastia
 
P2 kpt bedahdesa_sosialisasi_bedahdesa_mercure
P2 kpt bedahdesa_sosialisasi_bedahdesa_mercureP2 kpt bedahdesa_sosialisasi_bedahdesa_mercure
P2 kpt bedahdesa_sosialisasi_bedahdesa_mercureDian Utama
 
DIRJEN IV PENGUATAN LAYANAN PTP ANCOL.pdf
DIRJEN IV PENGUATAN LAYANAN PTP ANCOL.pdfDIRJEN IV PENGUATAN LAYANAN PTP ANCOL.pdf
DIRJEN IV PENGUATAN LAYANAN PTP ANCOL.pdfseksipenataanpertana
 
Presentasi menteri perdagangan
Presentasi menteri perdaganganPresentasi menteri perdagangan
Presentasi menteri perdaganganTri Damayantho
 
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfpresentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfssuserc48fc3
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranPSEKP - UGM
 
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013Abdul Hadi Ilman
 
Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...
Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...
Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...Bambang Suharno
 
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...BappedaLampungUtara
 
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi MalukuArah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi MalukuOswar Mungkasa
 
Sosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasar
Sosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasarSosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasar
Sosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasarcokorda.dewi
 

Ähnlich wie PEMBANGUNAN_SB (20)

Aceh saat ni
Aceh saat niAceh saat ni
Aceh saat ni
 
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri   Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
 
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
 
Rkpd kab. sikka 2015
Rkpd kab. sikka 2015Rkpd kab. sikka 2015
Rkpd kab. sikka 2015
 
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanArah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
 
1.4. pedoman budidaya pel peng kws agri unggas lokal
1.4. pedoman budidaya pel peng kws agri unggas lokal1.4. pedoman budidaya pel peng kws agri unggas lokal
1.4. pedoman budidaya pel peng kws agri unggas lokal
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
 
Pemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenas
Pemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenasPemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenas
Pemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenas
 
P2 kpt bedahdesa_sosialisasi_bedahdesa_mercure
P2 kpt bedahdesa_sosialisasi_bedahdesa_mercureP2 kpt bedahdesa_sosialisasi_bedahdesa_mercure
P2 kpt bedahdesa_sosialisasi_bedahdesa_mercure
 
DIRJEN IV PENGUATAN LAYANAN PTP ANCOL.pdf
DIRJEN IV PENGUATAN LAYANAN PTP ANCOL.pdfDIRJEN IV PENGUATAN LAYANAN PTP ANCOL.pdf
DIRJEN IV PENGUATAN LAYANAN PTP ANCOL.pdf
 
Presentasi menteri perdagangan
Presentasi menteri perdaganganPresentasi menteri perdagangan
Presentasi menteri perdagangan
 
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfpresentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
 
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
 
Paparan bappenas.unlocked
Paparan bappenas.unlockedPaparan bappenas.unlocked
Paparan bappenas.unlocked
 
Paparan bappenas
Paparan bappenasPaparan bappenas
Paparan bappenas
 
Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...
Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...
Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...
 
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
 
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi MalukuArah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
 
Sosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasar
Sosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasarSosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasar
Sosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasar
 

Mehr von EKPD

Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera UtaraLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera UtaraEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera SelatanEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi BaratEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi PapuaLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi PapuaEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua BaratEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara BaratEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara BaratEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi MalukuLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi MalukuEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku UtaraLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku UtaraEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Lampung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi LampungLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Lampung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi LampungEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka BelitungLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka BelitungEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan TimurLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan TimurEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Tengan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan TenganLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Tengan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan TenganEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan SelatanEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan BaratEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa TimurLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa TimurEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jambi
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi JambiLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jambi
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi JambiEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Banten
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi BantenLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Banten
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi BantenEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Bali
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi BaliLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Bali
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi BaliEKPD
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Aceh
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi AcehLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Aceh
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi AcehEKPD
 

Mehr von EKPD (20)

Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera UtaraLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Utara
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sumatera Selatan
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Sulawesi Barat
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi PapuaLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Papua Barat
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Nusa Tenggara Barat
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi MalukuLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku UtaraLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku Utara
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Maluku Utara
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Lampung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi LampungLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Lampung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Lampung
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka BelitungLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan TimurLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Timur
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Tengan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan TenganLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Tengan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Tengan
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan SelatanLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Selatan
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan BaratLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Barat
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Kalimantan Barat
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa TimurLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Timur
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jawa Timur
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jambi
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi JambiLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jambi
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Jambi
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Banten
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi BantenLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Banten
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Banten
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Bali
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi BaliLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Bali
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Bali
 
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Aceh
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi AcehLaporan Awal EKPD 2011 Provinsi Aceh
Laporan Awal EKPD 2011 Provinsi Aceh
 

Kürzlich hochgeladen

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

PEMBANGUNAN_SB

  • 1.
  • 2. Hutan Lindung: 910 533 Ha (21,5%) Hutan Suaka Alam dan Wisata: 846 175 Ha (20,0%) Hutan Produksi Konversi: 189 346 Ha (4,5%) Luas Areal Perkebunan Sawit: 280.099 Ha: Lhn Per tani an Perkebunan Rakyat: 146.542 Ha 27,5 % PENGGUNAAN PT Perkebunan Nusantara VI: 6.810 Ha LAHAN Perkebunan Besar Swasta: 126.747 Ha Pdg Rumput 1,9% Rawa 4,1% Hutan 61,5% Lai nnya 5,1% Bukittinggi AREAL PEGUNUNGAN TINGGI: 51,93 % Kelestarian Alam: Modal masa depan Pemb Infrastruktur: Sulit & Mahal + BENCANA ALAM/GEMPA Panjang Pantai 375 Km TSUNAMI Perikanan 2
  • 3. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT 1. Pemerintahan Kualitas pelayanan publik masih rendah . Etos kerja aparatur; rendah; aparatur; rendah; dan Aparatur Penggunaan anggaran belum efisien dan efektif, Keamanan dan efektif, ketertiban umum belum kondusif; Partisipasi dalam pembangunan rendah; kondusif; rendah; Budaya KKN masih berkembang 2. Sumber Daya Dana pemerintah terbatas dan rendahnya partisipasi masyarakat (faktor Manusia kemiskinan) sehingga pemerataan dan kualitas pendidikan serta status kemiskinan) kesehatan masyarakat relatif`rendah; Prestasi pemuda dan olah raga, relatif`rendah; partisipasi perempuan belum berkembang; Apresiasi terhadap IPTEK dan berkembang; budaya riset belum berkembang 3. Ekonomi Perubahan struktur ekonomi relatif lambat; Industri manufaktur dan pariwisata belum berkembang optimal; Arus investasi masih rendah; Tingkat pengangguran masih tinggi; Perusahaan swasta besar relatif belum banyak berkembang; Terbatasnya infrastruktur yang mempercepat pembangunan. Tingkat kemiskinan masih relatif tinggi; Belum terpenuhinya hak-hak hak- dasar masyarakat sebagai mana diharapkan; Belum berkembangnya usaha mikro. 4. Kehidupan Masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama dalam kehidupan; Beragama dan Belum optimalnya pelayanan terhadap kesejahteraan sosial. Melunturnya Sosial-Budaya Sosial- penghayatan terhadap nilai-nilai adat Minangkabau. nilai- 3
  • 4. Ringkasan: PERMASALAHAN PEMBANGUNAN 1. STRUKTUR Kerjasama Regional EKONOMI: Agraris Kepastian Hukum Kemudahan 2. POTENSI SDA: Terbatas 3. MUTU SDM & 6. INVESTASI: TEKNOLOGI: Rendah 9. PAD: Rendah Rendah 7. KESEMPATAN 10. DAYA SAING 4. SISTEM & KERJA: Terbatas PRODUK: MANAJEMEN Rendah 8. PENDAPATAN: KELEMBAGAAN : Rendah Lemah 5. LETAK GEOGRAFIS: Kurang Menguntungkan Kualitas SDM MASALAH UTAMA: Kelembagaan PROGRAM Iklim Usaha + Aparatur PEMBANGUNAN Agroindustri Infrastruktur PASCA GEMPA (???) 4
  • 5. SASARAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2006-2010 2006- INDIKATOR 2006 2007 2008 2009 2010 A. PERTUMBUHAN EKONOMI 6.0 6.4 6.6 6.7 6.9 I. Permintaan 1. Konsumsi Masyarakat 4.3 4.5 4.6 4.7 4.7 2. Konsumsi Pemerintah 4.5 4.7 5.8 5.9 6.0 3. Investasi 6.5 6.6 6.5 6.5 6.5 4. Ekspor 12.7 14.5 14.5 14.5 14.5 5. Impor 2.6 2.7 2.7 3.5 4.5 II. Penawaran 1. Pertanian 6.7 7.3 7.3 7.3 7.3 2. Industri Pengolahan 4.0 4.5 6.0 6.5 7.5 3. Lainnya 6.1 6.5 6.5 6.5 6.5 5
  • 6. INDIKATOR 2006 2007 2008 2009 2010 B. STRUKTUR EKONOMI (%) I. Permintaan 1. Konsumsi Masyarakat 54.8 54.5 54.3 54.2 54.1 2. Konsumsi Pemerintah 12.1 12.1 12.1 12.0 11.9 3. Investasi 17.9 18.1 18.3 18.4 18.5 4. Ekspor 15.2 15.3 15.3 15.4 15.5 5. Impor 4.3 4.1 4.0 3.9 3.7 II. Penawaran 1. Pertanian 25.3 24.8 23.8 21.3 20.0 2. Industri Pengolahan 13.8 14.3 15.3 17.8 19.0 3. Lainnya 61.0 61.0 61.0 61.0 61.0 ICOR 3.6 3.6 3.5 3.4 3.3 PDRB (Rp milyar) 30.771,0 32.744,3 34.910,0 37.238,5 39.789,3 PDRB/Kapita (Rp’000) 6.948,4 7.349,9 7.789,3 8.259,2 8.773,3 Investasi (Rp milyar) 6,234 7,104 7,580 7,917 8,418 Penduduk (jiwa) 4,428,513 4,455,084 4,481,814 4,508,705 4,535,300 6 Penduduk Miskin (%) 20.47 17.09 14.27 11.92 10.00
  • 7. 2.1. TINGKAT PELAYANAN PUBLIK Grafik 2.1.A : Tingkat Pelayanan Publik Nasional dan Provinsi RELEVAN Sumatera Barat • Peningkatan penanganan kasus korupsi 70.00 45.00 sejak 2007 • Peningkatan penerapan pelayanan satu Tren Capaian Indikator Outcome 40.00 60.00 Capaian Indikator Outcome 35.00 atap sejak 2004 50.00 30.00 Outcomes di bawah nasional 40.00 25.00 EFEKTIF 30.00 20.00 20.00 15.00 • Lebih baiknya tingkat pendidikan SDM 10.00 10.00 aparatur sejak 2004 5.00 • Berkembangnya penerapan pelayanan 0.00 0.00 2004 2005 2006 2007 2008 satu atap Tingkat Pelayanan Publik Provinsi Sumatera Barat (outcomes) Tingkat Pelayanan Publik Nasional (outcomes) Tren Provinsi Tren Nasional Indikator Pendukung 1. Persentase jumlah kasus korupsi yang tertangani dibandingkan dengan yang dilaporkan 2. Presentase aparat yang berijazah minimal S1 3. Persentase jumlah kabupaten/ kota yang memiliki peraturan daerah pelayanan satu atap 7 Indikator I
  • 8. 2.1. TINGKAT PEMBANGUNAN DEMOKRASI Grafik 2.1.B : Tingkat Kualitas Pembangunan Demokrasi Nasional TIDAK RELEVAN dan Provinsi Sumatera Barat • Pilkada menyimpang dari ikrar “persaudaraan” dan memicu permusuhan 78 0 76 x sehingga apatis & partisipasi rendah Tren Capaian Indikator Outcome -2 Capaian Indikator Outcome 74 • Kelemahan pendataan penduduk, banyak 72 -4 70 warga yang tidak terdaftar dalam DPT 68 -6 Outcomes di bawah nasional 66 64 -8 TIDAK EFEKTIF 62 -10 • Timbulnya sikap apatis karena pemilihan 60 -12 tidak memberikan manfaat bagi pemilih 58 56 -14 • Adanya kejenuhan, tidak menarik karena 2004 2005 2008 seringnya agenda pemilihan dan adanya Tingkat Pembangunan Demokrasi Prov Sum Barat (outcomes) kericuhan Tingkat Pembangunan Demokrasi Nasional (outcomes) Tren Provinsi Tren Nasional Indikator Pendukung 1. Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah Provinsi. 2. Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan Legislatif. 3. Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan Presiden. 8 Indikator I
  • 9. REKOMENDASI PELAYANAN PUBLIK • Mencabut izin pemeriksaan pejabat politik yang diduga/disangka melakukan tindak korupsi • Membentuk perwakilan KPK di tingkat Provinsi • Meningkatkan pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel • Menghilangkan egoisme sektoral antara Dinas/instansi • Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pembentukan kantor pelayanan satu atap PEMBANGUNAN DEMOKRASI • Menyelenggarakan pilkada serentak • Memberikan interval waktu antara pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden. • Meningkatkan akurasi data base kependudukan dari daerah sampai nasional. 9 Indikator I
  • 10. 2.2. TINGKAT KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA: PENDIDIKAN Grafik 2.1.A : Tingkat Kualitas TIDAK RELEVAN Pendidikan Nasional dan Provinsi Sumatera Barat • Kondisi awal sudah baik (% guru yang layak mengajar, angka melek 95.00 1.8 aksara) sehingga tren atau Tren Capaian Indikator Outcome 1.6 94.00 pertumbuhan rendah Capaian Indikator Outcome 93.00 1.4 1.2 92.00 1 Outcomes di atas nasional 91.00 0.8 90.00 0.6 89.00 0.4 EFEKTIF 88.00 0.2 • Tingkat pendidikan guru sudah baik 87.00 0 • Perbaikan di semua indikator 2004 2005 2006 2007 2008 pendukung Tingkat Kualitas Pendidikan Prov Sum Barat (outcomes) Tingkat Kualitas Pendidikan Nasional (outcomes) Indikator Pendukung Tren Provinsi Sumatera Barat 1. Angka Partisipasi Murni SD/MI. Tren Nasional 2. Angka Putus Sekolah SD. 3. Angka Putus Sekolah SMP/MTs. 4. Angka Putus Sekolah Menengah 5. Angka melek aksara 15 tahun keatas 6. Persentase jumlah guru yang layak mengajar di SMP/MTs 7. Persentase jumlah guru yang layak mengajar di Sekolah Menengah 10 Indikator 2.2. Hasil II
  • 11. 2.2. TINGKAT KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA: KESEHATAN Grafik 2.2.B : Tingkat Kualitas Kesehatan Nasional TIDAK RELEVAN dan Provinsi Sumatera Barat • Program perbaikan gizi masyarakat kurang efektif (2006 45.00 8 dan 2007) Tren Capaian Indikator Outcome 7 • Akses terhadap fasilitas 44.00 Capaian Indikator Outcome 6 kesehatan tidak merata & 43.00 5 rendah 4 42.00 Outcomes di atas nasional 3 41.00 2 TIDAK EFEKTIF 40.00 1 • Menurunnya tingkat gizi 0 masyarakat (2006) 39.00 -1 • Rendahnya persentase tenaga 38.00 -2 kesehatan per penduduk 2004 2005 2006 2007 2008 Tingkat Kualitas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (outcomes) Indikator Pendukung Tingkat Kualitas Kesehatan Nasional (outcomes) 1. Prevalensi Gizi kurang (%) Tren Provinsi Sumatera Barat 2. Persentase tenaga kesehatan Tren Nasional per penduduk 11 Indikator 2.2. Hasil II
  • 12. 2.2. TINGKAT KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA : KELUARGA BERENCANA Grafik 2.2.C : Tingkat Kualitas Keluarga Berencana Nasional dan RELEVAN Provinsi Sumatera Barat • Keberhasilan program KB karena tingginya tingkat kesadaran 90 5 masyarakat 4 • Laju pertumbuhan penduduk dapat Tren Capaian Indikator 85 Capaian Indikator 3 2 ditekan. Outcome Outcome 80 1 Outcomes di atas nasional 75 0 EFEKTIF 70 -1 • Terjadinya perbaikan dari indikator -2 65 -3 pendukung setiap tahunnya. 2004 2005 2006 2007 2008 Tingkat Kualitas Keluarga Berencana Prov Sum Barat (outcomes) Tingkat Kualitas Keluarga Berencana Nasional (outcomes) Indikator Pendukung Tren Provinsi Sumatera Barat 1. Persentase penduduk ber-KB Tren Nasional 2. Persentase laju pertumbuhan penduduk 12 Indikator 2.2. Hasil II
  • 13. REKOMENDASI PENDIDIKAN • Meningkatkan pemerataan pendidikan termasuk program beasiswa keluarga miskin • Meningkatkan ketersediaan alat pembelajaran, mutu guru dan fasilitas publik • Membangun kembali fasilitas pendidikan yang terkena dampak gempa dan trauma-healing bagi guru dan murid dengan partisipasi masyarakat KESEHATAN • Merevitalisasi pelayanan kesehatan dan kampanye tentang hidup sehat • Memperluas cakupan asuransi kesehatan; rasio paramedik dan penduduk, ASEKIN perlu dilanjutkan dengan anggaran daerah pro-miskin • Mempercepat rekontruksi Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan KELUARGA BERENCANA • Menurunkan tingkat kelahiran terutama pelayanan pada keluarga miskin • Memberikan penyuluhan dan peralatan KB kepada keluarga miskin • Memberdayakan petugas lapangan 13 Indikator 2.2. Hasil II
  • 14. 2.3. TINGKAT PEMBANGUNAN EKONOMI MAKRO RELEVAN Grafik 2.3.A : Tingkat Pembangunan • Peningkatan % Ekspor Sumatera Barat Ekonomi Makro Nasional dan thd PDRB komoditi primer: pertanian Provinsi Sumatera Barat & pertambangan • Peningkatan % output UKM thd PDRB 45.00 10.00 produk berbasis sumberdaya lokal Capaian Indikator Outcome 40.00 8.00 • Tingkat inflasi rendah ketahanan Tren Capaian Indikator 35.00 6.00 pangan dan produk kandungan lokal 30.00 4.00 (agro industri) Outcome 25.00 Outcomes di bawah nasional 2.00 20.00 KURANG EFEKTIF 0.00 15.00 • Capaian pembangunan membaik 10.00 -2.00 kecuali pada tahun 2008 tetapi lebih 5.00 -4.00 baik dari nasional 0.00 -6.00 • Kurang terganggu dengan pasar 2004 2005 2006 2007 2008 dalam dan luar negeri Tingkat Pembangunan Ekonomi Makro Prov Sum Barat Indikator Pendukung (outcomes) 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) Tingkat Pembangunan Ekonomi Makro Nasional (putcomes) 2. Persentase ekspor terhadap PDRB Tren Provinsi Sumatera Barat 3. Persentase output manufaktur terhadap PDRB Tren Nasional 4. Persentase output UMKM terhadap PDRB 5. Laju Inflasi 14 Indikator 2.3. Hasil III
  • 15. 2.3. TINGKAT PEMBANGUNAN EKONOMI : INVESTASI Grafik 2.3.B : Tingkat Pertumbuhan TIDAK RELEVAN Investasi Nasional dan Provinsi Sumatera Barat • Kondisi sosial ekonomi, SDA dan letak geografis , pasar lokal serta 120.00 2,500.00 terbatasnya infrastruktur 100.00 2,000.00 kurang menarik bagi investor Capaian Indikator Outcome Tren Capaian Indikator 80.00 1,500.00 60.00 Outcomes di bawah nasional Outcome 1,000.00 40.00 500.00 TIDAK EFEKTIF 20.00 0.00 • Investasi Perkebunan terkendala 0.00 2004 200520062007 2008 -500.00 dengan penyediaan lahan -20.00 -40.00 -1,000.00 • Infrastruktur kurang memadai • Lokasi kurang menguntungkan Tingkat Pertumbuhan Investasi Prov Sum Barat (outcome) Tingkat Pertumbuhan Investasi Nasional (outcomes) Tren Provinsi Sumatera Barat Indikator Pendukung Tren Nasional 1. Persentase Pertumbuhan Realisasi Investasi PMA 2. Persentase Pertumbuhan Realisasi Investasi PMDN 15 Indikator 2.3. Hasil III
  • 16. REKOMENDASI 1. Mengembangkan industri berbasis sumberdaya lokal dan IPTEK (knowledge based industries) 2. Memberikan insentif non-fiskal (SDM terampil & berkualitas tinggi) 3. Mengembangkan kelembagaan Litbang: Daya saing produk & Nilai tambah 4. Memperbaiki data base ekonomi dan bisnis 5. Meningkatkan promosi investasi sesuai dan potensi (pengolahan hasil pertanian dan pariwisata), jasa dan industri dengan value added yang tinggi 6. Membangun infrastruktur dengan kualitas anti bencana alam (gempa, longsor): standard ASEAN 7. Membuka isolasi ke daerah baru dan sentra ekonomi. 16 Indikator 2.3. Hasil III
  • 17. 2.4. KUALITAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP : KEHUTANAN Grafik 2.4.A : Tingkat Kualitas TIDAK RELEVAN Pengelolaan Kehutanan Nasional dan • Lebih cepat bertambahnya lahan Provinsi Sumatera Barat kritis dari lahan rehabilitasi • Terbatasnya program dan dana 2 0 untuk pengelolaan dan penegakan C apaian Indikator Outcom e 1.8 -10 hukum Tren C apa ia n Indikator 1.6 -20 1.4 Outcomes di bawah nasional -30 TIDAK EFEKTIF Outcom e 1.2 -40 1 0.8 -50 • Terbatasnya dana dan program 0.6 -60 dalam menangani lahan kritis yang -70 0.4 terus bertambah dan faktor 0.2 -80 0 -90 kemiskinan 2004 2005 2006 2007 2008 • Lemahnya kemampuan kelembagaan dalam penyelesaian Tingkat Kualitas Pengelolaan Kehutanan Prov Sum Barat (outcomes) konflik status lahan (formal Tingkat Kualitas Pengelolaan Kehutanan Nasional (outcomes) maupun adat) Tren Provinsi Tren Nasional INDIKATOR PENDUKUNG Persentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan terhadap lahan kritis 17 Indikator 2.4. Hasil IV
  • 18. 2.4. KUALITAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP : KELAUTAN Grafik 2.4.B : Tingkat Kualitas TIDAK RELEVAN Pengelolaan Kelautan • Rendahnya persentase terumbu Nasional dan Provinsi Sumatera Barat karang yang baik dimana pengelolaan dan pelestariannya 35.00 160.00 relatif lemah 140.00 • Lemahnya kesadaraan & penegakan Capaian Indikator Outcome 30.00 Tren Capaian Indikator 120.00 25.00 100.00 hukum/peraturan tentang terumbu karang Outcome 20.00 80.00 15.00 60.00 Outcomes di bawah nasional 40.00 10.00 20.00 TIDAK EFEKTIF 0.00 • Lemahnya pengelolaan SDA: untuk 5.00 -20.00 pelestarian terumbu karang 0.00 -40.00 2004 2005 2006 2007 2008 • Penangkapan ikan yang merusak (dinamit, sianida, jaring merusak dll. Tingkat Kualitas Pengelolaan Kelautan Prov Sum Barat (outcomes) Tingkat Kualitas Pengelolaan Kelautan Nasional (outcomes) INDIKATOR PENDUKUNG Tren Provinsi Persentase terumbu karang dalam keadaan baik Tren Nasional 18 Indikator 2.4. Hasil IV
  • 19. REKOMENDASI KEHUTANAN 1. Melestarikan sumberdaya hutan melalui kerja sama dengan provinsi tetangga 2. Meningkatkan pengelolaan, pengamanan dan pengawasan sumber daya hutan dengan penegakan hukum yang tegas dan aparatur yang terampil 3. Memberdayakan ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pelestarian hutan. KELAUTAN 1. Mengembangkan pengendalian sumberdaya kelautan berbasis kemitraan dengan seluruh stakeholders 2. Meningkatkan kapasitas pelayanan aparatur melalui pendidikan lanjutan 3. Meningkatkan pemanfaatan & pengendalian tataruang laut dan wilayah pesisir. 19 Indikator 2.4. Hasil IV
  • 20. 2.5. TINGKAT KESEJAHTERAAN SOSIAL TIDAK RELEVAN Grafik 2.5 : Tingkat Kesejahteraan • Terbatasnya lapangan pekerjaan baru Sosial Nasional dan Provinsi struktur ekonomi agraris, pendapatan rendah Sumatera Barat • Program pemerintah kurang mendorong pengembangan UMKM 95.5 0.8 • Meningkatnya jumlah anak terlantar, jalanan, nakal Tren Capaian Indikator Outcom e 95 0.6 Outcomes di atas nasional Capaian Indikator Outcom e 94.5 0.4 TIDAK EFEKTIF 0.2 • Program dan kegiatan pelayanan kesra utk 94 lanjut usia dan rehabilitasi sosial kurang 0 93.5 berkembang -0.2 • Belum berkembangnya lembaga pelayanan 93 -0.4 sosial masyarakat/swasta terutama pada 92.5 -0.6 tahun 2005-2006 92 -0.8 INDIKATOR PENDUKUNG 1. Persentase Penduduk Miskin ; 91.5 -1 2. Tingkat Pengangguran Terbuka ; 2004 2005 2006 2007 2008 3. Persentase pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak / Persentase jumlah anak (terlantar, jalanan, balita Tingkat Kesejahteraan Sosial Prov Sum Barat (outcomes) terlantar, dan nakal) yang dilayani oleh Dep.sos 4. Persentase pelayanan kesejahteraan sosial bagi lanjut Tingkat Kesejahteraan Sosial Nasional (outcomes) usia / Presentase jumlah lanjut usia yang dilayani oleh Tren Provinsi Dep.sos Tren Nasional 5. Persentase Pelayanan dan rehabilitasi sosial /Persentase jumlah (penyandang cacat, tunasosial, dan korban penyalahgunaan narkoba) yang dilayani oleh Dep.sos 20 Indikator 2.5. Hasil V
  • 21. REKOMENDASI 1. Meningkatkan program dan kegiatan mendorong komunitas miskin dalam penguasaan teknologi, permodalan, keterampilan dan pemasaran produk 2. Mengatasi pengangguran terbuka dengan kebijakan stimulus dan peningkatan upaya bersama yang berbasis pada jejaring bisnis sehinga dapat mendorong arus merantau 3. Mendorong pengembangan kelembagaan dan kegiatan pelayanan masyarakat & rahabilitasi sosial untuk anak-anak (terlantar, jalanan, nakal), lanjut usia, tuna-sosial, penyandang cacat, dan korban narkoba 4. Meningkatkan kualitas/keterampilan pekerja sosial dan tenaga pelayanan kesejahteraan sosial. 21 Indikator 2.5. Hasil V
  • 22. INDIKATOR SPESIFIK dan MENONJOL • Tingkat laju pertumbuhan ekonomi: Rata-rata lebih baik dari nasional. Kondisi disebabkan karena struktur ekonomi dan komposisi ekspor produk utama yang terdiri dari produk pertanian/ agroindustri dengan komponen impor relatif kecil. Kemudian karena terjaganya swasembada pangan maka tingkat inflasi menjadi rendah. • Tingkat investasi PMA dan PMDN yang sangat rendah. Kondisi ini terkait dengan terbatasnya potensi SDA, infrastruktur, lokasi relatif terisolir dari pusat pertumbuhan regional dan kurangnya SDM berkualitas tinggi. 22
  • 23. KESIMPULAN HASIL EVALUASI INDIKATOR Hasil KETERANGAN OUTCOMES Relevan Efektif Outcomes ¹) 1. Pelayanan Publik Ya Ya Rendah Demokrasi Tidak Tidak Sedang Catatan: Ya (-) = Kurang efektif: 2. Pendidikan Tidak Ya Tinggi terjadi penurunan pada Kesehatan Tidak Tidak Tinggi tahun 2008 juga pada Sangat tingkat nasional Kel. Berencana Ya Ya tinggi ¹) Berdasarkan Interval (0 s/d 100) % 3. Ekonomi Makro Ya Ya (-) Sedang dihitung berdasarkan rata-rata outcomes Provinsi dibagi rata- Sangat rata outcomes nasional . Kategori Investasi Tidak Tidak rendah Rendah dibawah 70% capaian nasional. 4. Pengelolaan Tidak Tidak Sedang Kehutanan Pengelolaan Tidak Tidak Rendah Kelautan 5. Kesejahteraan Tidak Tidak Tinggi Sosial 23
  • 24. CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT INDIKATOR OUTCOMES RELEVAN EFEKTIF 1. Tingkat Pelayanan Publik TIDAK TIDAK dan Demokrasi 2. Tingkat Kualitas SDM TIDAK YA 3. Tingkat Pembangunan YA TIDAK Ekonomi 4. Tingkat Pengelolaan SDA TIDAK TIDAK 5. Tingkat Kesejahteraan TIDAK TIDAK Sosial 24 Kesimpulan
  • 25. CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT TERHADAP NASIONAL (%) Sangat Sangat INDIKATOR Tinggi Sedang Rendah Tinggi Rendah Keterangan OUTCOMES >105 100-105 70-99 30-69 <30 1. Tingkat Pelayanan Publik √ Interval (%) = dan Demokrasi rata-rata 2. Tingkat Kualitas capaian SDM √ daerah dibagi dengan rata- 3. Tingkat rata capaian PembangunanEk √ nasional onomi dalam % 4. Tingkat Pengelolaan SDA √ 5. Tingkat Kesejahteraan √ Sosial 25 Kesimpulan
  • 26. KONDISI HARAPAN TAHUN 2015 PASCA GEMPA 30 SEPTEMBER 2009 Sulit dicapai akibat Kondisi harapan Capaian Pembangunan kerusakan gempa 2009 yang IDEAL walaupun telah Gaps Analysis: Untuk terjadi Gempa mencapainya Kondisi harapan RPJMD SUMBAR diperlukan terobosan atas dasar 2011-2015 dalam Pembangunan trend masa lalu tanpa adanya Gempa 2009 Kondisi harapan setelah adanya Gempa 2009 Periode waktu 2010 2011 2012 2013 2015 Kerusakan infrastruktur publik Kerusakan infrastruktur swasta/bisnis 26 Mundurnya sektor pendidikan-kesehatan Kesimpulan
  • 27. Prioritas Pembangunan Akibat Gempa 30 Sept 2009 1. Membangun infrastruktur transportasi standard ASEAN 2. Membangun sarana pendidikan & kesehatan dengan bantuan APBN 3. Memberikan Kredit Lunak bagi perusahaan swasta (termasuk bidang pendidikan & Kesehatan) korban gempa Kesehatan) 4. Penataan ulang Tata Ruang 27 Kesimpulan
  • 29. CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT TERHADAP NASIONAL (%) Sangat Sangat INDIKATOR Tinggi Sedang Rendah Tinggi Rendah Keterangan OUTCOMES >105 100-105 70-99 30-69 <30 1. Pelayanan Publik 62% Demokrasi 91% Interval (%) = % rata-rata 2. Pendidikan 101% capaian Kesehatan 103% daerah dibagi dengan % Kel. Berencana 108% rata-rata 3. Ekonomi Makro 76% capaian Investasi 5% nasional 4. Pengelolaan 74% Kehutanan Pengelolaan 42% Kelautan 5. Kes. Sosial 101% 29
  • 30. CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT TERHADAP NASIONAL (%) Sangat Sangat INDIKATOR Tinggi Sedang Rendah Tinggi Rendah Keterangan OUTCOMES >105 100-105 70-99 30-69 <30 1. Tingkat Pelayanan Publik 77 Interval (%) = dan Demokrasi rata-rata 2. Tingkat Kualitas capaian 104 daerah dibagi SDM dengan rata- 3. Tingkat rata capaian PembangunanEk 41 nasional onomi dalam % 4. Tingkat 58 Pengelolaan SDA 5. Tingkat Kesejahteraan 101 Sosial 30 Kesimpulan
  • 31. RALAT LAPORAN AKHIR I HASIL EVALUASI INDIKATOR Hasil KETERANGAN OUTCOMES Relevan Efektif Outcomes ¹) 1. Pelayanan Publik Ya Ya Rendah Demokrasi Tidak Tidak Sedang Catatan: Ya (-) = Kurang efektif: 2. Pendidikan Tidak Ya Tinggi terjadi penurunan pada Kesehatan Tidak Tidak Tinggi tahun 2008 Sangat Kel. Berencana Ya Ya ¹) Berdasarkan Interval (0 s/d 100) % tinggi dihitung berdasarkan rata-rata 3. Ekonomi Makro Ya Ya (-) Sedang outcomes Provinsi dibagi rata- rata outcomes nasional . Kategori Sangat rendah dibawah 70% capaian Investasi Tidak Tidak **/ nasional. rendah 4. Pengelolaan Ralat: Tidak */ Tidak Sedang Kehutanan */ Dalam Laporan tertulis Pengelolaan Relevan Tidak Tidak Rendah Kelautan **/ Dalam laporan tertulis 5. Kesejahteraan Efektif Tidak Tidak Tinggi Sosial 31