Proposal penelitian tindakan kelas ini membahas upaya peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran fisika melalui model belajar kooperatif think pair and share untuk meningkatkan pemahaman konsep. Penelitian ini dilaksanakan di SMK RISTEK KIKIN JAKARTA melalui tiga siklus untuk mengamati peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa.
1. PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI
USAHA DAN ENERGI MELALUI MODEL BELAJAR SISTEM (Student Team Achievement
Devision) PADA SISWA KELAS X SMK RISTEK KIKIN JAKARTA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
SOGOL ,S.Pd
ANGKATAN 14
PLPG RAYON 137
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA JAKARTA
2011
2. UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI
USAHA DAN ENERGI MELALUI MODEL BELAJAR SISTEM (Student Team Achievement
Devision) PADA SISWA KELAS X SMK RISTEK KIKIN JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengapa masalah yang diteliti itu penting?
Siswa kelas XII lebih senang mengerjakan soal dengan cepat tanpa harus memahami
konsep. UN dan Ujian Seleksi Masuk PTN yang menggunakan tes model pilihan ganda
telah membuat mereka mengikuti kebiasaan menyelesaikan soal dengan cara cepat tanpa
konsep seperti yang diperoleh dari tempat bimbel.
Apa yang membuat penelitis gelisah dan resah sekiranya masalah tersebut tidak
diteliti?
Siswa tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran di kelas karena penanaman konsep melalui
metode yang susah di pahami sedangkan soal yang dihadapi dengan mudah dijawab
dengan cara Bimbel.
Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk
memunculkan permasalahan?
Siswa memandang rendah guru karena tidak secepat guru bimbelnya dalam menyelesaikan
soal fisika.
B. Perumusan Masalah
Apakah penerapan pembelajaran berbasis Pembelajaran Koopertif (Cooperative
Learning) Tipe think Pair and Share dapat meningkatkan Pemahaman Konsep Difraksi
Cahaya pada siswa kelas XII IPA SMA N 48 Jakarta?
Bagaimana penerapan pembelajaran berbasis Pembelajaran Koopertif (Cooperative
Learning) Tipe think Pair and Share dapat meningkatkan Pemahaman Konsep Difraksi
Cahaya pada siswa kelas XII IPA SMA N 48 Jakarta?
C. Cara Memecahkan Masalah
Cara pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini yaitu metode
Pembelajaran Koopertif (Cooperative Learning) Tipe think Pair and Share. Dengan
metode ini diharapkan motivasi siswa dalam Pemahaman Konsep Difraksi Cahaya dapat
meningkat
D. Tujuan PTK
1. Kepala Sekolah dapat menerima masukan sebagai upaya meningkatkan mutu sekolah
2. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran Fisika di SMA N 48
Jakarta
3. Siswa dapat memahami konsep dan mampu menyimpannya lebih lama dalam
memorinya karena berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga merasa dirinya
3. mendapatkan perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, ide, gagasan,
dan pertanyaan
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa: proses belajar mengajar Fisika di SMA N Jakarta menjadi menarik dan
menyenangkan
2. Bagi guru: ditemukan strategi pembelajaran yang tepat (tidak konvensional), tetapi bersifat
variatif
3. Bagi sekolah: hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fisika di SMA N Jakarta meningkat
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
Hakekat Model Pembelajaran Koopertif (Cooperative Learning) Tipe think Pair and Share
1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
2. Tipe think Pair and Share
Hakekat Hasil Belajar dan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Fisika
1. Hakekat Hasil Belajar
2. Hakekat Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Fisika
B. Hipotesis Tindakan
1. Dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe think Pair and Share dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam mata pelajaran Fisika di SMA N 48 Jakarta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Seting Penelitian:
1. Tempat Penelitian
4. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA N 48 Jakarta untuk mata pelajaran
fisika. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah kelas XII tahun pelajaran 2011/2012
dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 22 siswa
perempuan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru 2010/2011, yaitu bulan
Juli sampai dengan November 2011. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender
akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses
belajar mengajar yang efektif di kelas.
3. Siklus Penelitian
PTK ini dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar dan
aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran Fisika melalui pembelajaran kooperatif Tipe
think Pair and Share
Siklus 1
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan tindakan
3. Pengamatan (observasi)
4. Refleksi
SIKLUS II
Pada siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus I tetapi didahului
dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus I,
sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II.
Beberapa alternatif meningkatkan hasil yang dicapai adalah dengan mengubah cara
pembentukan kelompok, yang mula-mula ditunjuk oleh guru, pada siklus II siswa
boleh menentukan kelompoknya sendiri.
B. Subyek Penelitian
Dalam PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas X yang terdiri dari 40
siswa dengan komposisi perempuan 22 siswa dan laki-laki 18 siswa
C. Jenis Penelitian:
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian tindakan kelas
5. D. Prosedur Penelitian
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
– Sebagian besar (75%) dari siswa berani dan mampu menjawab pertanyaan dari guru.
– Rata-rata nilai formatif mencapai KKM
– Sebagian besar (70%) dari siswa berani menanggapi dan mengemukakan pendapat
tentang jawaban siswa yang lain.
– Sebagian besar (70%) dari siswa berani dan mampu untuk bertanya tentang materi
pelajaran pada hari itu.
– Lebih dari 80% anggota kelompok aktif dalam mengerjakan tugas kelompoknya.
– Penyelesaian tugas kelompok sesuai dengan waktu yang disediakan.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
F. Analisis Data
1. Analisis hasil observasi mengenai :
• keaktifan siswa melakukan eksperimen, partisipasi dalam kelompok
• Hasil kegiatan kelompok
• Jawaban pertanyaan dan kaitannya dengan hasil kegiatan kelompok.€
2. Bebarapa indikator keberhasilan pada siklus I
Aspek
Pencapaian
Siklus I
Cara mengukur
Keaktifan siswa melakukan
eksperimen
Diamati saat eksperimen
berlangsung, lembar
pengamatan oleh peneliti.
Diamati dari siswa yang
aktif dalam melakukan
eksperimen
Interaksi antar siswa dalam
kelompok
Diamati ketika siswa
melakukan diskusi, dicatat
keterlibatan masing-masing
siswa dalam kelompok
Ketepatan waktu dan cara
mengerjakan leporan
Diamati dari ketepatan
mengumpulkan laporan dan
6. penilaian isi dari laporan
yang dibuat
Ketuntasan hasil belajar Dihitung dari nilai tes.
Siswa yang memperoleh
nilai lebih besar atau sama
dengan 70 dinyatakan lulus
Bebarapa indikator keberhasilan pada siklus II
Aspek
Pencapaian
Siklus II
Cara mengukur
Keaktifan siswa melakukan
eksperimen
Diamati saat eksperimen berlangsung,
lembar pengamatan oleh peneliti.
Diamati dari siswa yang aktif dalam
melakukan eksperimen
Interaksi antar siswa dalam
kelompok
Diamati ketika siswa melakukan
diskusi, dicatat keterlibatan masing-
masing siswa dalam kelompok
Ketepatan waktu dan cara
mengerjakan leporan
Diamati dari ketepatan mengumpulkan
laporan dan penilaian isi dari laporan
yang dibuat
Ketuntasan hasil belajar Dihitung dari nilai tes. Siswa yang
memperoleh nilai lebih besar atau
sama dengan 70 dinyatakan lulus
G. Personalia Penelitian
1. PENELITI : Sogol
2. KOLABORATOR :
H. Rincian Pembiayaan
7. No. Jenis Penggunaan Jumlah/Rp Keterangan
1. ATK Rp…….. …
2. Transportasi Rp…….. …
3. Foto Copy Rp……. …
4. Pengumpulan Data Rp…….. ……
5. Analisis Data Rp……. ……
6. Penyusunan Draf Awal Rp……. ……
7. Seminar Rp…….. …….
8. Perbaikan Laporan Rp……. …….
9. Penggandaan Laporan Rp…….. ……
8. I. Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Bulan
1 2 3 4
1 Persiapan ****
2 Pelaksanaan Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan *
b. Pelaksanaan Tindakan *** ***
c. Analisis & Refleksi *
3 Pelaksanaan Siklus 2
a. Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Analisis & Refleksi
4 Penyusunan Laporan Hasil
Penelitian
5 Penggandaan dan Pengiriman
Hasil
J. Daftar Kepustakaan
• Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka
• Ismail. (2003). Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran), Modul Diklat
Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta:
Direktorat PLP.
• Rahmadi Widdiharto. (2006). Model-model Pembelajaran Matematika. Makalah
diklat guru pengembang matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika.
• Slavin (1994). Cooperative Learning, Theory, Research, and Practice (Second
Edition).
K. Daftar Riwayat Hidup Peneliti
9. Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran
guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Langkah-langkah:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa
terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan
membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan.
Kelebihan:
1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
Kekurangan:
1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini
Model Pembelajaran Kooperatif tipe think Pair and Share
• Guru mengajarkan materi seperti biasa, alat peraga disarankan .
• Dengan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
• Guru membrikan soal yg dikerjakan siswa berdasar persyaratan soal sebagai problem.
• Siswa di pandu guru menyelesaikan soal.
• Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
• Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan
dan menambah materi yang belum diuangkapkan para siswa
• Guru memberi kesimpulan
• Penutup