SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
Downloaden Sie, um offline zu lesen
SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI
   SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS TAHUN 2012


Assalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh.
Selamat Pagi, dan
Salam Sejahtera bagi kita semua.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

Pertama-tama, sebagai insan yang beriman, saya mengajak kita semua
untuk bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa, karena hanya atas perkenan dan ridhoNya pula, pada pagi
hari ini seluruh bangsa Indonesia, insya Allah tetap diberikan kesehatan
dan limpahan karunia untuk secara bersama menyelenggarakan Upacara
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke 104 tahun 2012.

Saudara-saudara peserta upacara yang saya cintai.
1. Jika dihitung dari titik awal kebangkitan nasional tahun 1908, maka pada
   tahun 2012 ini, kita sudah lebih seratus tahun berproses dalam
   kesadaran maupun kehidupan kita untuk menjadi bangsa yang
   berdaulat, menjadi bangsa yang memiliki identitas dan jatidiri dalam
   mengarungi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
   Wajah dan corak ke-Indonesian-kita pun tentunya telah banyak
   mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perjalanan
   waktu. Demikian halnya, nilai-nilai kebangsaan selama 104 tahun
   tersebut tentunya telah mengalami pasang surutnya, seiring dengan
   perubahan jaman dan tuntutan masyarakat itu sendiri.

  Perubahan dan tuntutan ini mau tidak mau, suka atau tidak suka, pasti
  akan berada dan menyatu dalam proses perjalanan sejarah bangsa
  Indonesia. Kita telah sama-sama mengalami dan merasakan betapa
perjalanan bangsa Indonesia yang telah berkali-kali mendapatkan
  gangguan, tantangan, hambatan dan bahkan ancaman, baik dari dalam
  maupun dari luar negeri.

  Oleh karena itulah, dalam rangka tetap menjaga konsistensi dan
  kesinambungan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para
  pendahulu kita, tentunya sebagai generasi penerus perjuangan bangsa,
  kita tidak boleh lengah dan lupa akan makna hakiki nilai-nilai
  kebangsaan tersebut, secara khusus hal ini sangat penting dalam
  menyikapi dan menghadapi era perubahan dan kemajuan yang terjadi
  dewasa ini, dan yang akan terus menerus terjadi di masa-masa
  mendatang.

2. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
   Kalau kita sejenak menengok kebelakang terhadap proses terwujudnya
   kebangkitan nasional, perjuangan para pemuda pada masa itu telah
   dihadapkan pada berbagai situasi yang sangat kompleks. Suatu situasi
   dimana antara ketidakadilan, pengingkaran hak-hak asasi manusia,
   diskriminasi, ketidaksamaan (inequality), jurang perbedaan antara
   privileged dan underprivileged, serta kontradiksi perikehidupan dan
   konflik di masyarakat terus saja terjadi. Inilah yang mendorong motivasi
   dan tekad para pemuda untuk berjuang membangun bangsa yang
   berdaulat, melepaskan diri dari ketidak adilan dan tindasan semena-
   mena, serta cita-cita luhur kemerdekaan bangsa.

  Menyikapi situasi yang demikian itu, maka lahirlah Budi Utomo yang
  dalam proses perjalanannya mampu memicu munculnya organisasi-
  organisasi pergerakan kaum muda, baik yang bersifat kedaerahan,
  politik, serikat pekerja, keagamaan, kewanitaan, dan kepemudaan.
  Organisasi-organisasi yang berdiri atas dasar kedaerahan, kita
  mengenal, misalnya : perkumpulan orang-orang Ambon, Ambonsch
  Studiefonds (1909), perkumpulan golongan Minahasa melalui Rukun
  Minahasa (1912), Persatuan Minahasa (1927), Paguyuban Pasundan
  (1913), Sarikat Sumatera (1918). Kemudian, lahir organisasi politik
  seperti Sarekat Islam (1911) dan De Indische Partij (1912); muncul pula
pergerakan serikat pekerja seperti Vereniging van Spoor en
  Tramwegpersoneel (1908) dan Perserikatan Pegawai Pegadaian
  Bumiputera (1916); pergerakan keagamaan seperti Muhammadiyah
  (1912), Persatuan Islam (1923) dan Nahdlatul Ulama (1926);
  pergerakan wanita seperti Putri Mardika (1912) dan Kautamaan Istri
  (1913), serta pergerakan pemuda seperti Jong Java dengan munculnya
  Tri Koro Darmo (1915), Jong Sumateranen Bond (1917), Jong Minahasa
  (1918), dan munculnya organisasi kepanduan Javaansche Padvinders
  Organisatie pada tahun 1916.

3. Munculnya berbagai organisasi itu, mewarnai bangkitnya nilai-nilai
   nasionalisme dan berlanjut pada tahun 1928 dengan bersatunya
   berbagai kelompok organisasi --khususnya organisasi kepemudaan---
   mewujudkan suatu gerakan nasionalis sejati melalui sumpah pemuda;
   satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

  Angkatan 1908 dan 1928 adalah contoh gerakan heroik, bagaimana
  segolongan cendikiawan muda dapat mendinamiskan kehidupan politik
  dan diterima oleh kaum dewasa. Isu-isu yang diusungnya seperti
  kolonialisme dan imperialisme telah membangkitkan semangat
  nasionalisme mereka. Generasi itu memang istimewa; berani
  menentang kolonialisme, dan menyodorkan suatu gagasan yang cerdas
  dan brilian, yang pada gilirannya memberi kanal menuju cita-cita
  Indonesia Merdeka.

4. Gerakan 1908 dan 1928 yang dipelopori oleh kaum terpelajar yang
   bercita-cita Indonesia merdeka, menjadi pemicu dan pemacu dalam
   membangun nasionalisme melalui pikiran dan cita-cita yang digerakkan
   dalam organisasi pemuda. Kristalisasi pemikiran-pemikiran cerdas kaum
   muda tersebut, membangkitkan semangat dan energi besar bagi kaum
   muda, untuk terus berjuang bagi terbangunnya fondasi nasionalisme
   melalui tetesan darah melawan kaum penjajah dalam revolusi
   kemerdekaan. Revolusi membangun nasionalisme tanpa pandang bulu,
   revolusi telah menjadi motor penggerak mobilitas sosial yang dahsyat
   bagi seluruh komponen bangsa. Revolusi perjuangan 1945 – 1949 demi
sebuah kemerdekaan dan kedaulatan bagi bangsa yang selama 300
  tahun lebih terkungkung dalam cengkeraman tangan-tangan kotor
  imperalisme penjajahan. Nilai-nilai perjuangan yang telah dirintis oleh
  generasi 1908- 1928 – 1945, menjadi titisan semangat bagi generasi
  selanjutnya untuk terus bergerak maju, menggapai perwujudan cita-cita
  kebangsaan seiring perubahan dan perkembangan jamannya.

5. Nasionalisme sesungguhnya merupakan tahap penting dalam sejarah
   peradaban. Fenomena nasionalisme itu terjadi didorong oleh faktor
   sejarah yang secara ideologis merupakan kristalisasi kesadaran
   berbangsa dan bernegara. Pada awalnya, nasionalisme tumbuh dan
   berkembang ketika ada peluang pembuka jalan bagi pembentukan
   sebuah negara dan bangsa. Nasionalisme inilah yang sesungguhnya
   secara langsung dan efektif mentransformasikan komunitas tradisional
   menjadi sebuah komunitas moderen berbentuk negara-bangsa.
   Kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara
   kebangsaan (nation state).

6. Dalam perjalanan sejarah nasional Indonesia, menunjukkan bahwa
   nasionalisme pada zaman penjajahan pada hakikatnya baru pada taraf
   ingin mempunyai negara yang bebas merdeka; nasionalismenya
   meliputi perjuangan untuk melepaskan kesatuan bangsa yang masih
   terikat oleh kesatuan wilayah di bawah kolonial Belanda. Setelah
   merdeka, nasionalisme adalah manifestasi kesadaran bernegara yang
   tumbuh di negara merdeka diawali dengan revolusi melalui perjuangan
   bersenjata, dan pembinaan wawasan nusantara. Sesungguhnya, justru
   di negara merdeka itulah seyogianya nasionalisme dapat berkembang
   secara leluasa menurut kemampuan dan kemauan para warganegara
   sendiri tanpa mengalami tekanan dari pihak lain. Sampai berapa jauh
   nasionalisme bebas itu berkembang, bergantung pada bagaimana
   penerapan cara berpikir nasional dan bersikap terhadap kesadaran
   bernegara para warganya.

7. Menapaki perjalanan sejarah kebangkitan nasional Indonesia, maka
   cara berfikir nasionalis dalam membangun Indonesia baru di masa
depan adalah bagaimana mengutamakan kepentingan kehidupan
  nasional. Dalam hal ini, seyogianya cara berpikir nasionalis adalah
  antitesis dari cara berpikir individual atau perorangan, antitesis dari cara
  berpikir kedaerahan, antitesis dari cara berpikir kepartaian atau
  golongan, dan mutlak antitesis dari cara berpikir kolonial. Karena itu,
  dalam memaknai kebangkitan nasional dan wacana Indonesia ke depan
  yang lebih baik, mandiri, sejahtera dan lebih bermartabat, diperlukan
  adanya korelasi antara kesadaran sejarah, fakta sosial, dan semangat
  nasionalisme ke-Indonesia-an kita ke depan. Nasionalisme ke-
  Indonesia-an yang memiliki bangunan karakter kesejatian Indonesia.

8. Peringatan Harkitnas yang ke 104 tahun 2012 ini menjadi penting,
   apabila nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai persatuan dan kesatuan, nilai-
   nilai kejujuran, dan nilai-nilai kebersamaan yang menjadi ciri ke-
   Indonesia-an kita, yang telah dipelopori oleh para pendahulu kita melalui
   gerakan “Boedi Oetomo” tersebut, dapat dijadikan suatu enerji bagi
   langkah-langkah kita kedepan. Juga sekaligus menjadi renungan dan
   evaluasi, sejauhmana semangat nasionalisme tersebut terimplementasi
   dalam setiap potensi, profesi, tugas dan tanggung jawab perilaku
   masing-masing individu warganegara Indonesia dalam bermasyarakat,
   berbangsa dan bernegara.

  Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional yang telah
  dirintis oleh para pendahulu kita, maka tidak berlebihan, jika bangsa
  Indonesia dewasa ini menjadi pusat dan pusaran serta proses
  kebangkitan bangsa-bangsa regional se-ASEAN, bangsa-bangsa Asia-
  Pasifik, dan bahkan bangsa-bangsa dunia. Masalah-masalah
  perkembangan sosial budaya, pertumbuhan ekonomi, serta masalah
  pertahanan dan keamanan, menjadi fokus bahasan, dimana Indonesia
  telah mampu dan berhasil menjadi tuan rumah bagi kemaslahatan
  bangsa-bangsa kawasan regional ASEAN dan Asia-Pasifik, yang
  diharapkan dapat diwujudkan pada tahun 2015 mendatang.

  Mudah-mudahan semangat kebangkitan nasional yang telah dirintis oleh
  para pendahulu kita, yang kita peringati pada tahun 2012 ini, tetap dan
terus menjadi obor penerang dan pencerah bagi langkah anak bangsa
    menjaga dan mengembangkan konstruksi nasionalisme yang bercirikan
    ke-Indonesia-an sejati. Konstruksi nasionalisme yang berkarakter
    sebagai bangsa yang bermoral (relegius), karakter sebagai bangsa yang
    beradab, karakter sebagai bangsa yang bersatu, bangsa yang berdaya,
    dan karakter bangsa yang berpartisipasi, bagi kejayaan bangsa dan
    negara Indonesia.

9. Demikian, hal-hal yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan
   memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun 2012 yang berharga ini,
   mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.

    Terimakasih.
    Wassalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh.




                          MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
             PARAF
Sekjen Kominfo   :
Dirjen IKP       :

                                       TIFATUL SEMBIRING

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadiMakalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadidinnianggra
 
Pentingnya rasa nasionalisme bagi remaja
Pentingnya rasa  nasionalisme bagi remajaPentingnya rasa  nasionalisme bagi remaja
Pentingnya rasa nasionalisme bagi remajaKhomsha Sholikhah
 
Rendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan Remaja
Rendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan RemajaRendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan Remaja
Rendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan Remajanova147
 
Ancamanterhadapintegrasinegaraindonesia
AncamanterhadapintegrasinegaraindonesiaAncamanterhadapintegrasinegaraindonesia
AncamanterhadapintegrasinegaraindonesiaMegharefthiadi Pb
 
Makna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal IkaMakna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal IkaTata
 
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikakeberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikagabrielpanjaitan
 
Negara bangsa dari sudut sejarah
Negara bangsa dari sudut sejarahNegara bangsa dari sudut sejarah
Negara bangsa dari sudut sejarahfaizah12
 
Pentingnya nilai nasionalisme bagi anak muda indonesia & cara cara meningkatk...
Pentingnya nilai nasionalisme bagi anak muda indonesia & cara cara meningkatk...Pentingnya nilai nasionalisme bagi anak muda indonesia & cara cara meningkatk...
Pentingnya nilai nasionalisme bagi anak muda indonesia & cara cara meningkatk...IrfanRahmat5
 
Memahami konsep kesepaduan sosial di malaysia
Memahami konsep kesepaduan sosial di malaysiaMemahami konsep kesepaduan sosial di malaysia
Memahami konsep kesepaduan sosial di malaysiaArie A Bakar
 
Amanat Menteri Sosial 10 November 2016
Amanat Menteri Sosial 10 November 2016Amanat Menteri Sosial 10 November 2016
Amanat Menteri Sosial 10 November 2016Rachmat Narendra
 
Civic group2 project
Civic group2 projectCivic group2 project
Civic group2 projectRezaWahyuni5
 
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANMEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANDwi Bawa
 
Nilai – nilai nasionalisme pancasila sebagai asn
Nilai – nilai nasionalisme pancasila sebagai asnNilai – nilai nasionalisme pancasila sebagai asn
Nilai – nilai nasionalisme pancasila sebagai asnmuflichah
 
Amalan menjaga keamanan dan keharmonian
Amalan menjaga keamanan dan keharmonianAmalan menjaga keamanan dan keharmonian
Amalan menjaga keamanan dan keharmonianSai Kim Tan
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadiMakalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadi
 
Pentingnya rasa nasionalisme bagi remaja
Pentingnya rasa  nasionalisme bagi remajaPentingnya rasa  nasionalisme bagi remaja
Pentingnya rasa nasionalisme bagi remaja
 
Hanjar nasionalisme
Hanjar nasionalismeHanjar nasionalisme
Hanjar nasionalisme
 
Menyemai Semangat Patriotik Dalam Kalangan Remaja
Menyemai Semangat Patriotik Dalam Kalangan RemajaMenyemai Semangat Patriotik Dalam Kalangan Remaja
Menyemai Semangat Patriotik Dalam Kalangan Remaja
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Rendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan Remaja
Rendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan RemajaRendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan Remaja
Rendahnya Rasa Nasionalisme Dikalangan Remaja
 
Ancamanterhadapintegrasinegaraindonesia
AncamanterhadapintegrasinegaraindonesiaAncamanterhadapintegrasinegaraindonesia
Ancamanterhadapintegrasinegaraindonesia
 
Makna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal IkaMakna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal Ika
 
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikakeberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
 
Negara bangsa dari sudut sejarah
Negara bangsa dari sudut sejarahNegara bangsa dari sudut sejarah
Negara bangsa dari sudut sejarah
 
Pentingnya nilai nasionalisme bagi anak muda indonesia & cara cara meningkatk...
Pentingnya nilai nasionalisme bagi anak muda indonesia & cara cara meningkatk...Pentingnya nilai nasionalisme bagi anak muda indonesia & cara cara meningkatk...
Pentingnya nilai nasionalisme bagi anak muda indonesia & cara cara meningkatk...
 
Memahami konsep kesepaduan sosial di malaysia
Memahami konsep kesepaduan sosial di malaysiaMemahami konsep kesepaduan sosial di malaysia
Memahami konsep kesepaduan sosial di malaysia
 
pkn
pknpkn
pkn
 
Makalah kepramukaan
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaan
 
Amanat Menteri Sosial 10 November 2016
Amanat Menteri Sosial 10 November 2016Amanat Menteri Sosial 10 November 2016
Amanat Menteri Sosial 10 November 2016
 
Civic group2 project
Civic group2 projectCivic group2 project
Civic group2 project
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANMEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
 
Nilai – nilai nasionalisme pancasila sebagai asn
Nilai – nilai nasionalisme pancasila sebagai asnNilai – nilai nasionalisme pancasila sebagai asn
Nilai – nilai nasionalisme pancasila sebagai asn
 
Amalan menjaga keamanan dan keharmonian
Amalan menjaga keamanan dan keharmonianAmalan menjaga keamanan dan keharmonian
Amalan menjaga keamanan dan keharmonian
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (16)

Casa Nova Presentation
Casa Nova PresentationCasa Nova Presentation
Casa Nova Presentation
 
International Trade Teaching sample
International Trade Teaching sampleInternational Trade Teaching sample
International Trade Teaching sample
 
About Me: Marc Campbell
About Me: Marc CampbellAbout Me: Marc Campbell
About Me: Marc Campbell
 
Strategic National Security Challenges
Strategic National Security ChallengesStrategic National Security Challenges
Strategic National Security Challenges
 
The World Has Changed!
The World Has Changed!The World Has Changed!
The World Has Changed!
 
Program kegiatan ekstrakurikuler bidang astronomi
Program kegiatan ekstrakurikuler bidang astronomiProgram kegiatan ekstrakurikuler bidang astronomi
Program kegiatan ekstrakurikuler bidang astronomi
 
Membuat proposal dan lpj osis
Membuat proposal dan lpj osisMembuat proposal dan lpj osis
Membuat proposal dan lpj osis
 
Pembinaan kesiswaan sman 1 larangan
Pembinaan kesiswaan sman 1 laranganPembinaan kesiswaan sman 1 larangan
Pembinaan kesiswaan sman 1 larangan
 
Doa peringatan hut_ri_2013
Doa peringatan hut_ri_2013Doa peringatan hut_ri_2013
Doa peringatan hut_ri_2013
 
International Trade Teaching sample
International Trade Teaching sampleInternational Trade Teaching sample
International Trade Teaching sample
 
The Imagers
The ImagersThe Imagers
The Imagers
 
Client Package
Client PackageClient Package
Client Package
 
The Imagers
The ImagersThe Imagers
The Imagers
 
Texas S Ta R Chart
Texas S Ta R ChartTexas S Ta R Chart
Texas S Ta R Chart
 
Texas S Ta R Chart
Texas S Ta R ChartTexas S Ta R Chart
Texas S Ta R Chart
 
Texas S Ta R Chart
Texas S Ta R ChartTexas S Ta R Chart
Texas S Ta R Chart
 

Ähnlich wie HARKITNAS-2012

Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeKhairulAnwarGenaliwe
 
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaanmusniumar
 
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...lunch lunch
 
Nasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati Ayus
Nasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati AyusNasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati Ayus
Nasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati AyusIntsiawati Ayus
 
Nasionalisme kita
Nasionalisme kitaNasionalisme kita
Nasionalisme kitaIndra Jaya
 
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfUTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfsnur73946
 
ARTIKEL. perubahan.docx
ARTIKEL. perubahan.docxARTIKEL. perubahan.docx
ARTIKEL. perubahan.docxFathurRozi45
 
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptxNasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptxMawardiMuhammadThaib
 
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politiknasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politikabdul rouf
 
Makalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramataMakalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramataSeptian Muna Barakati
 
Sambutan Menpora Sumpah Pemuda 2014
Sambutan Menpora Sumpah Pemuda 2014Sambutan Menpora Sumpah Pemuda 2014
Sambutan Menpora Sumpah Pemuda 2014samrin khan
 
Peranan pemuda dalam pembinaan politik bangsa
Peranan pemuda dalam pembinaan politik bangsaPeranan pemuda dalam pembinaan politik bangsa
Peranan pemuda dalam pembinaan politik bangsaSyafrizal Helmi helmi
 
MAKALAH PKN KELOMPOK MATERI 5 IE -B
MAKALAH PKN KELOMPOK  MATERI 5 IE -BMAKALAH PKN KELOMPOK  MATERI 5 IE -B
MAKALAH PKN KELOMPOK MATERI 5 IE -BNadaFakhirah
 

Ähnlich wie HARKITNAS-2012 (20)

PPT Kelas 8.pptx
PPT Kelas 8.pptxPPT Kelas 8.pptx
PPT Kelas 8.pptx
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
 
Wawasan kebangsaa1
Wawasan kebangsaa1Wawasan kebangsaa1
Wawasan kebangsaa1
 
PRESENTASI ( Hadi Dachring ).pptx
PRESENTASI ( Hadi Dachring ).pptxPRESENTASI ( Hadi Dachring ).pptx
PRESENTASI ( Hadi Dachring ).pptx
 
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
 
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
 
Nasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati Ayus
Nasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati AyusNasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati Ayus
Nasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati Ayus
 
Nasionalisme kita
Nasionalisme kitaNasionalisme kita
Nasionalisme kita
 
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfUTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
 
ARTIKEL. perubahan.docx
ARTIKEL. perubahan.docxARTIKEL. perubahan.docx
ARTIKEL. perubahan.docx
 
Sambutan menteri komunikasi dan informatika
Sambutan menteri komunikasi dan informatikaSambutan menteri komunikasi dan informatika
Sambutan menteri komunikasi dan informatika
 
Sambutan menteri komunikasi dan informatika
Sambutan menteri komunikasi dan informatikaSambutan menteri komunikasi dan informatika
Sambutan menteri komunikasi dan informatika
 
wasbang latsar.pptx
wasbang latsar.pptxwasbang latsar.pptx
wasbang latsar.pptx
 
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptxNasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
 
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politiknasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
 
Makalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramataMakalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramata
 
Sambutan Menpora Sumpah Pemuda 2014
Sambutan Menpora Sumpah Pemuda 2014Sambutan Menpora Sumpah Pemuda 2014
Sambutan Menpora Sumpah Pemuda 2014
 
Peranan pemuda dalam pembinaan politik bangsa
Peranan pemuda dalam pembinaan politik bangsaPeranan pemuda dalam pembinaan politik bangsa
Peranan pemuda dalam pembinaan politik bangsa
 
MAKALAH PKN KELOMPOK MATERI 5 IE -B
MAKALAH PKN KELOMPOK  MATERI 5 IE -BMAKALAH PKN KELOMPOK  MATERI 5 IE -B
MAKALAH PKN KELOMPOK MATERI 5 IE -B
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 

Kürzlich hochgeladen

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 

HARKITNAS-2012

  • 1. SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS TAHUN 2012 Assalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh. Selamat Pagi, dan Salam Sejahtera bagi kita semua. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Pertama-tama, sebagai insan yang beriman, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas perkenan dan ridhoNya pula, pada pagi hari ini seluruh bangsa Indonesia, insya Allah tetap diberikan kesehatan dan limpahan karunia untuk secara bersama menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke 104 tahun 2012. Saudara-saudara peserta upacara yang saya cintai. 1. Jika dihitung dari titik awal kebangkitan nasional tahun 1908, maka pada tahun 2012 ini, kita sudah lebih seratus tahun berproses dalam kesadaran maupun kehidupan kita untuk menjadi bangsa yang berdaulat, menjadi bangsa yang memiliki identitas dan jatidiri dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wajah dan corak ke-Indonesian-kita pun tentunya telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perjalanan waktu. Demikian halnya, nilai-nilai kebangsaan selama 104 tahun tersebut tentunya telah mengalami pasang surutnya, seiring dengan perubahan jaman dan tuntutan masyarakat itu sendiri. Perubahan dan tuntutan ini mau tidak mau, suka atau tidak suka, pasti akan berada dan menyatu dalam proses perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Kita telah sama-sama mengalami dan merasakan betapa
  • 2. perjalanan bangsa Indonesia yang telah berkali-kali mendapatkan gangguan, tantangan, hambatan dan bahkan ancaman, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Oleh karena itulah, dalam rangka tetap menjaga konsistensi dan kesinambungan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, tentunya sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, kita tidak boleh lengah dan lupa akan makna hakiki nilai-nilai kebangsaan tersebut, secara khusus hal ini sangat penting dalam menyikapi dan menghadapi era perubahan dan kemajuan yang terjadi dewasa ini, dan yang akan terus menerus terjadi di masa-masa mendatang. 2. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Kalau kita sejenak menengok kebelakang terhadap proses terwujudnya kebangkitan nasional, perjuangan para pemuda pada masa itu telah dihadapkan pada berbagai situasi yang sangat kompleks. Suatu situasi dimana antara ketidakadilan, pengingkaran hak-hak asasi manusia, diskriminasi, ketidaksamaan (inequality), jurang perbedaan antara privileged dan underprivileged, serta kontradiksi perikehidupan dan konflik di masyarakat terus saja terjadi. Inilah yang mendorong motivasi dan tekad para pemuda untuk berjuang membangun bangsa yang berdaulat, melepaskan diri dari ketidak adilan dan tindasan semena- mena, serta cita-cita luhur kemerdekaan bangsa. Menyikapi situasi yang demikian itu, maka lahirlah Budi Utomo yang dalam proses perjalanannya mampu memicu munculnya organisasi- organisasi pergerakan kaum muda, baik yang bersifat kedaerahan, politik, serikat pekerja, keagamaan, kewanitaan, dan kepemudaan. Organisasi-organisasi yang berdiri atas dasar kedaerahan, kita mengenal, misalnya : perkumpulan orang-orang Ambon, Ambonsch Studiefonds (1909), perkumpulan golongan Minahasa melalui Rukun Minahasa (1912), Persatuan Minahasa (1927), Paguyuban Pasundan (1913), Sarikat Sumatera (1918). Kemudian, lahir organisasi politik seperti Sarekat Islam (1911) dan De Indische Partij (1912); muncul pula
  • 3. pergerakan serikat pekerja seperti Vereniging van Spoor en Tramwegpersoneel (1908) dan Perserikatan Pegawai Pegadaian Bumiputera (1916); pergerakan keagamaan seperti Muhammadiyah (1912), Persatuan Islam (1923) dan Nahdlatul Ulama (1926); pergerakan wanita seperti Putri Mardika (1912) dan Kautamaan Istri (1913), serta pergerakan pemuda seperti Jong Java dengan munculnya Tri Koro Darmo (1915), Jong Sumateranen Bond (1917), Jong Minahasa (1918), dan munculnya organisasi kepanduan Javaansche Padvinders Organisatie pada tahun 1916. 3. Munculnya berbagai organisasi itu, mewarnai bangkitnya nilai-nilai nasionalisme dan berlanjut pada tahun 1928 dengan bersatunya berbagai kelompok organisasi --khususnya organisasi kepemudaan--- mewujudkan suatu gerakan nasionalis sejati melalui sumpah pemuda; satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Angkatan 1908 dan 1928 adalah contoh gerakan heroik, bagaimana segolongan cendikiawan muda dapat mendinamiskan kehidupan politik dan diterima oleh kaum dewasa. Isu-isu yang diusungnya seperti kolonialisme dan imperialisme telah membangkitkan semangat nasionalisme mereka. Generasi itu memang istimewa; berani menentang kolonialisme, dan menyodorkan suatu gagasan yang cerdas dan brilian, yang pada gilirannya memberi kanal menuju cita-cita Indonesia Merdeka. 4. Gerakan 1908 dan 1928 yang dipelopori oleh kaum terpelajar yang bercita-cita Indonesia merdeka, menjadi pemicu dan pemacu dalam membangun nasionalisme melalui pikiran dan cita-cita yang digerakkan dalam organisasi pemuda. Kristalisasi pemikiran-pemikiran cerdas kaum muda tersebut, membangkitkan semangat dan energi besar bagi kaum muda, untuk terus berjuang bagi terbangunnya fondasi nasionalisme melalui tetesan darah melawan kaum penjajah dalam revolusi kemerdekaan. Revolusi membangun nasionalisme tanpa pandang bulu, revolusi telah menjadi motor penggerak mobilitas sosial yang dahsyat bagi seluruh komponen bangsa. Revolusi perjuangan 1945 – 1949 demi
  • 4. sebuah kemerdekaan dan kedaulatan bagi bangsa yang selama 300 tahun lebih terkungkung dalam cengkeraman tangan-tangan kotor imperalisme penjajahan. Nilai-nilai perjuangan yang telah dirintis oleh generasi 1908- 1928 – 1945, menjadi titisan semangat bagi generasi selanjutnya untuk terus bergerak maju, menggapai perwujudan cita-cita kebangsaan seiring perubahan dan perkembangan jamannya. 5. Nasionalisme sesungguhnya merupakan tahap penting dalam sejarah peradaban. Fenomena nasionalisme itu terjadi didorong oleh faktor sejarah yang secara ideologis merupakan kristalisasi kesadaran berbangsa dan bernegara. Pada awalnya, nasionalisme tumbuh dan berkembang ketika ada peluang pembuka jalan bagi pembentukan sebuah negara dan bangsa. Nasionalisme inilah yang sesungguhnya secara langsung dan efektif mentransformasikan komunitas tradisional menjadi sebuah komunitas moderen berbentuk negara-bangsa. Kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan (nation state). 6. Dalam perjalanan sejarah nasional Indonesia, menunjukkan bahwa nasionalisme pada zaman penjajahan pada hakikatnya baru pada taraf ingin mempunyai negara yang bebas merdeka; nasionalismenya meliputi perjuangan untuk melepaskan kesatuan bangsa yang masih terikat oleh kesatuan wilayah di bawah kolonial Belanda. Setelah merdeka, nasionalisme adalah manifestasi kesadaran bernegara yang tumbuh di negara merdeka diawali dengan revolusi melalui perjuangan bersenjata, dan pembinaan wawasan nusantara. Sesungguhnya, justru di negara merdeka itulah seyogianya nasionalisme dapat berkembang secara leluasa menurut kemampuan dan kemauan para warganegara sendiri tanpa mengalami tekanan dari pihak lain. Sampai berapa jauh nasionalisme bebas itu berkembang, bergantung pada bagaimana penerapan cara berpikir nasional dan bersikap terhadap kesadaran bernegara para warganya. 7. Menapaki perjalanan sejarah kebangkitan nasional Indonesia, maka cara berfikir nasionalis dalam membangun Indonesia baru di masa
  • 5. depan adalah bagaimana mengutamakan kepentingan kehidupan nasional. Dalam hal ini, seyogianya cara berpikir nasionalis adalah antitesis dari cara berpikir individual atau perorangan, antitesis dari cara berpikir kedaerahan, antitesis dari cara berpikir kepartaian atau golongan, dan mutlak antitesis dari cara berpikir kolonial. Karena itu, dalam memaknai kebangkitan nasional dan wacana Indonesia ke depan yang lebih baik, mandiri, sejahtera dan lebih bermartabat, diperlukan adanya korelasi antara kesadaran sejarah, fakta sosial, dan semangat nasionalisme ke-Indonesia-an kita ke depan. Nasionalisme ke- Indonesia-an yang memiliki bangunan karakter kesejatian Indonesia. 8. Peringatan Harkitnas yang ke 104 tahun 2012 ini menjadi penting, apabila nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai persatuan dan kesatuan, nilai- nilai kejujuran, dan nilai-nilai kebersamaan yang menjadi ciri ke- Indonesia-an kita, yang telah dipelopori oleh para pendahulu kita melalui gerakan “Boedi Oetomo” tersebut, dapat dijadikan suatu enerji bagi langkah-langkah kita kedepan. Juga sekaligus menjadi renungan dan evaluasi, sejauhmana semangat nasionalisme tersebut terimplementasi dalam setiap potensi, profesi, tugas dan tanggung jawab perilaku masing-masing individu warganegara Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, maka tidak berlebihan, jika bangsa Indonesia dewasa ini menjadi pusat dan pusaran serta proses kebangkitan bangsa-bangsa regional se-ASEAN, bangsa-bangsa Asia- Pasifik, dan bahkan bangsa-bangsa dunia. Masalah-masalah perkembangan sosial budaya, pertumbuhan ekonomi, serta masalah pertahanan dan keamanan, menjadi fokus bahasan, dimana Indonesia telah mampu dan berhasil menjadi tuan rumah bagi kemaslahatan bangsa-bangsa kawasan regional ASEAN dan Asia-Pasifik, yang diharapkan dapat diwujudkan pada tahun 2015 mendatang. Mudah-mudahan semangat kebangkitan nasional yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, yang kita peringati pada tahun 2012 ini, tetap dan
  • 6. terus menjadi obor penerang dan pencerah bagi langkah anak bangsa menjaga dan mengembangkan konstruksi nasionalisme yang bercirikan ke-Indonesia-an sejati. Konstruksi nasionalisme yang berkarakter sebagai bangsa yang bermoral (relegius), karakter sebagai bangsa yang beradab, karakter sebagai bangsa yang bersatu, bangsa yang berdaya, dan karakter bangsa yang berpartisipasi, bagi kejayaan bangsa dan negara Indonesia. 9. Demikian, hal-hal yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun 2012 yang berharga ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih. Wassalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh. MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PARAF Sekjen Kominfo : Dirjen IKP : TIFATUL SEMBIRING